KUALITAS PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN KEPUASANPASIEN RAWAT INAP DI RSUD DR. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH BETWEEN THE QUALITY NURSING CARE AND THE HOSPITALIZED PATIENTS’ SATISFACTION AT dr. ZAINOEL ABIDIN GENERAL HOSPITALBANDA ACEH Athiril Jamal1; Said Usman2 1
Mahasiswa Pogram Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Syiah Kuala Banda Aceh 2 Bagian Diklat Rumah Sakit Umum Daerah dr Zainoel Abiding Banda Aceh e-mail:
[email protected] ;
[email protected]
ABSTRAK Suatu pelayanan sekalipun di nilai dapat memuaskan pasien tetapi penyelenggaraannya tidak sesuai dengan kode etik dan standar bukanlah pelayanan yang bermutu.Perawat berperan penting dalan pelayanan keperawatan karena berpengaruh dengan kepuasan pasien. Tujuanpenelitian mengetahui hubungan kualitas pelayanan keperawatan dengan tingkat kepuasan pasien rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh. Desainpenelitian survey analitik dengan pendekatan cross sectional study. Populasi seluruh pasien yang berada di ruang rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh dengan rata-rata pasien per bulan sebanyak 1938. Sampel penelitian 95 responden.Data diolah secara univariat dan bivariat dengan menggunakan perhitungan chi square. Hasil penelitian menunjukkan hubungan kualitas pelayanan keperawatan dengan tingkat kepuasan pasien rawat inap inap di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh, kuaitas pelayanan keperawatan yang baik 47 pasien (78,3%) nilai p-value 0,000, yang mendapatkan layanan cepat pada kategori baik, 45 pasien (68,2%) nilai p-value 0,002, yang mendapatkan diagnosis pada kategori baik, 48 pasien (66,6%) nilai p-value 0,001, yang mendapatkan tepat terapi pada kategori baik, 53 pasien (61,6) nilai p-value 0,005, yang mendapatkan keramahan pada kategori baik, 51 pasien (64,6%) nilai p-value 0,002, yang mendapatkan pelayanan administrasi pada kategori baik, 50 pasien (62,5%) nilai pvalue 0,022,yang mendapatkan biaya pada kategori baik, 36 pasin (75,0%) nilai p-value 0,001 . Kesimpulan ada hubungan antara kualitas pelayanan keperawatan dengan tingkat kepuasan pasien dan kualitas pelayanannya sudah baik. Saran peneliti supaya meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan yang dapat menunjang profesionalitas seorang perawat sehingga pasien merasa puas. Kata Kunci : pelayanan keperawatan, layanan cepat, diagnosis, tepat terapi, keramahan, pelayanan administrasi, biaya.
ABSTRACT A service cannot be considered as standardized service if it is not in accordance with the code of ethics even though it can satisfy the patients. Nurses play an important role in giving nursing care because it affects the patients’ satisfaction. This study was carried out to find out the correlation between the quality of nursing care and the hospitalized patients’ satisfaction at dr. Zainoel Abidin General Hospital Banda Aceh. The design of the study was analytical survey by means of cross sectional study approach. The research population was all hospitalized patients in dr. Zainoel Abidin General Hospital Banda Aceh which has 1.938 patients in average per month. There were 95 respondents chosen as sample. The data was analyzed in both ways univariat and bivariate using chi square calculation. The results show that 47 patients (78.3%) said that the nursing care at dr. Zainoel Abidin General Hospital Banda Aceh is good with p-value 0.000, who received quick service in good category, 45 patients (68.2%) with p-value 0.001, who received diagnosis in good category, 48 patients (66,6%) with value 0.001, who received appropriate therapy in good category, 53 patients (61.6%) with p-value 0.005, who received hospitality in good category, 51 patients (64.6%) with p-value 0.002, who received good administration service, 50 patients (62.5%) with p-value 0.022, who received cost in good category, 36 patients (75.0%) with pvalue 0.001. In conclusion, there is correlation between the quality of nursing care and the patients’ satisfaction level and the service quality can be categorized as good. It is suggested that the nursing care be improved which can support the professionalism of nurses so that the patients feel satisfied with the service. Keywords: nursing care, quick service, diagnosis, appropriate therapy, hospitality, administration service, cost.
PENDAHULUAN Pelayanan kesehatan di rumah sakit merupakan bentuk pelayanan yang diberikan kepada pasien oleh suatu tim multi disiplin termasuk tim keperawatan. Tim keperawatan merupakan anggota tim kesehatan garda depan yang menghadapi masalah kesehatan pasien selama 24 jam secara terus menerus. Tim pelayanan keperawatan memberikan pelayanan kepada pasien sesuai dengan keyakinan profesi dan standar yang ditetapkan.Hal ini ditujukan agar pelayanan keperawatan yang diberikan senantiasa merupakan pelayanan yang aman serta dapat memenuhi kebutuhan dan harapan pasien (Nurachmah, 2001). Perawat dalam pelayanan kesehatan merupakan tenaga kesehatan yang paling banyak jumlahnya dan paling banyak berinteraksi dengan pasien. Pelayanan keperawatan menjadi salah satu tolak ukur pelayanan kesehatan di rumah sakit, karena perawat yang melaksanakan tugas perawatan terhadap pasien secara langsung (Rudyanto, 2010). Pasien menginginkan perawat yang melayaninya memiliki sikap baik, murah senyum, sabar, mampu berbahasa yang mudah difahami, serta berkeinginan menolong yang tulus dan mampu menghargai pasien dan pendapatnya.Mereka mengharapkan perawat memiliki pengetahuan yang memadai tentang kondisi penyakitnya sehingga perawat mampu mengatasi setiap keluhan yang dialami oleh individual pasien (Meyers & Gray, 2001 dalam Nurachmah, 2001). Rosalina, (2008) menyatakan bahwa kenyataan yang ada dalam layanan jasa kesehatan pada pasien belum memuaskan.Hal ini terbukti dengan masih banyak keluhan pasien dan keluarganya terhadap sikap dan perilaku perawat dalam memberikan layanan kesehatan. Ketidakpuasan yang disampaikan oleh pasien antara lain adalah perawat yang
kurang ramah dan kurang tanggap terhadap keluhan pasien dan keluarganya, padahal 90% layanan kesehatan di rumah sakit terhadap pasien adalah layanan keperawatan. Disinilah perawat harus memahami dan menyadari perannya dalam memberikan perawatan aman serta dapat memenuhi kebutuhan dan harapan pasien (Nurachmah, 2001). Menurut data Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada tahun 2012 terdapat 600.000 orang Indonesia berobat ke luar negeri. Dilihat dari aspek pasien faktor pemicunya adalah persepsi pasien yang buruk terhadap layanan rumah sakit di Indonesia.Meskipun sudah banyak rumah sakit yang memperbaiki layanan seperti menyediakan layanan VIP (Very Important Person) bahkan super-VIP namun.Semakin banyaknya orang Indonesia yang berobat di luar negeri menunjukkan ada yang salah dengan sistem pelayanan kesehatan di Indonesia (Kementrian Pariwisata, 2012). Pasien yang puas merupakan aset yang sangat berharga karena apabila pasien merasa puas mereka akan terus melakukan pemakaian terhadap jasa pilihannya, tetapi jika pasien merasa tidak puas mereka akan memberitahukan dua kali lebih hebat kepada orang lain tentang pengalaman buruknya. Untuk menciptakan kepuasan pasien, rumah sakit harus menciptakan dan mengelola suatu sistem untuk memperoleh pasien yang lebih banyak dan kemampuan untuk mempertahankan pasiennya (Nurachmah, 2001). Untuk mengetahui hubungan kualitas pelayanan keperawatan dengan kepuasan pasien rawat rawat inap Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh.
METODE Metode penelitian survey analitik dengan desain cross sectional study dimana peneliti melakukan observasi atau pengukuran variabel pada waktu tertentu secara berulang dan pada kegiatan yang sama secara berulang. Pada jenis penelitian ini, peneliti tidak melakukan tindak lanjut terhadap pengukuran yang dilakukan (Notoatmodjo, 2012)
Tabel 4Frekuensi Tepat Terapi No Kategori Frekuensi Persentase 1 Kurang 9 9,5 2 Baik 86 90,5 Jumlah 95 100% Berdasarkan tabel 4 disimpulkan bahwa 86 responden (90,5%), menyatakan tepat terapi di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abiding Banda Aceh Tahun 2016 berada dalam kategori baik.
HASIL
Tabel 5Frekuensi Keramahan No Kategori Frekuensi Persentase 1 Kurang 16 16,8 2 Baik 79 83,2 Jumlah 95 100% Berdasarkan tabel 5, disimpulkan bahwa 79 responden (83,2%), menyatakan keramahan di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abiding Banda Aceh Tahun 2016 berada dalam kategori baik
Berdasarkan tabel 1, disimpulkan bahwa 60 responden (63,2%), menyatakan kualitas pelayanan di ruang rawat inap rumah sakit umum daerah dr. zainoel abiding tahun 2016 berada dalam kategori baik. Tabel 1Frekuensi Kualitas Pelayanan No Kategori Frekuensi Persentase 1 35 36.8 Kurang Baik 2 60 63,2 95 100 Jumlah Hasil pengumpulan data untuk setiap subvariabel yang diteliti adalah sebagai berikut: Tabel 2Frekuensi Layanan Cepat) No Kategori Frekuensi Persentase 1 Kurang 29 30,5 2 Baik 66 69,5 Jumlah 95 100% Berdasarkan tabel 2, disimpulkan bahwa 66 responden (69,5%), menyatakan layanan cepat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abiding Banda Aceh Tahun 2016 berada dalam kategori baik Tabel 3Frekuensi Diagnosis No Kategori Frekuensi Persentase 1 Kurang 23 24,2 2 Baik 72 75,8 Jumlah 95 100 Berdasarkan tabel 3, disimpulkan bahwa 72 responden (75,8%), menyatakan diagnosis di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abiding Banda Aceh Tahun 2016 berada dalam kategori baik
Tabel No 1 2
6Frekuensi PelayananAdministrasi Kategori Frekuensi Persentase Kurang 15 15,8 Baik 80 84,2 95 100% Jumlah
Berdasarkan tabel 6, disimpulkan bahwa 80 responden (84,2%), menyatakan pelayanan administrasi di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abiding Banda Aceh Tahun 2016 berada dalam kategori baik Tabel 7Frekuensi Biaya No Kategori Frekuensi Persentase 1 47 49,5 Kurang 2 Baik 48 50,5 95 100% Jumlah Berdasarkan tabel 7, disimpulkan bahwa 48 responden (50,5%), menyatakan biaya di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abiding Banda Aceh Tahun 2016 berada dalam kategori baik
Tabel 8Frekuensi Kepuasan Pasien No Kategori Frekuensi Persentase 1 Tidak 41 43,2 Puas 2 Puas 54 56,8 95 100% Jumlah Berdasarkan tabel 8, disimpulkan bahwa 54 responden (56,8%), menyatakan kepuasan pasien di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abiding Banda Aceh Tahun 2016 berada dalam kategori baik Analisa bivariat Analisa bivariate digunakan untuk menganalisa hubungan kualitas pelayanan keperawatan dengan kepuasan pasien rawat inap di rumah sakit umum daerah dr zainoel abidin banda aceh. Pengolahan data dingunakan metode Chi-Square dengan nilai alpha 5 % (0,05). Perhitungan dilakukan dengan paket program computer.Keputusan statistik diambil berdasarkan p value. Bila p value ≤ 0,05 maka H0 ditolak dan bila p value > 0,05 maka Ho diterima. Tabel 9Kualitas Pelayanan Keperawatan Dengan Kepuasan Pasien Rawat Inap Kualitas pelayana n keperawa tan Kurang Baik Jumlah
Kepuasan pasien Tida Puas k Pua s F % F 28 80 7 ,0 13 21 4 ,7 7 41 43 5 ,2 4
Total
% 20 ,0 78 ,3 56 ,8
F 35
% 100
60
100
95
100
α
P value
0, 05
0,001
Berdasarkan tabel 9 dapat disimpulkan bahwa dari 60 pasien (100%) yang mendapatkan kualitas pelayanan keperawatan pada kategori baik, 47 pasien (78,3%), menyatakan puas. Sedangkan dari 35 pasien (100%) yang tidak mendapatkan layanan cepat berada pada kategori tidak baik, 28 pasien (80,0%) menyatakan tidak puas. Melalui uji statistik didapatkan nilaip-value 0.000 < dari 0,05 sehingga hipotesa null (Ho) ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
ada hubungan antara layanan cepat dengan kepuasan pasien di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh Tahun 2016 PEMBAHASAN Hubungan kualitas pelayanan keperawatan Dengan Kepuasan Pasien Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh 2016. Berdasarkan tabel 10 dapat disimpulkan bahwa dari 60 pasien (100%) yang mendapatkan kualitas pelayanan pada kategori baik, 47 pasien (78,3%), menyatakan puas. Sedangkan dari 35 pasien (100%) yang tidak mendapatkan kualitas pelayanan berada pada kategori tidak baik, 28 pasien (80,0%) menyatakan tidak puas. Melalui uji statistik didapatkan nilaip-value 0.002 < dari 0,05 sehingga hipotesa null (Ho) ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara layanan cepat dengan kepuasan pasien di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh Tahun 2016. Hasil penelitian ini didukung oleh peneliti yang dilakukan oleh Dian Wahyuni (2013) menunjukan bahwa sebanyak 13,6% responden menilai layanan keperawatan berada pada tidak baik dan 86,4% responden menilai baik Berdasarkan hasi penelitian yang dilakukan oleh Cristina (2012) padaseluruh pasien yang berada di ruang rawat inap Irina A RSUP Prof Dr R D Kandou Manado dengan rata-rata pasien per bulan sebanyak 180. Sampel penelitian 65 pasien.Data diolah secara univariat dan bivariat dengan menggunakan perhitungan chi square. Hasil penelitian menunjukkan hubungan kualitas pelayanan keperawatan dengan tingkat kepuasan pasien rawat inap mayoritas kuaitas pelayanan keperawatan yang baik (58,5%) dan yang kurang baik (41,5%) dan untuk kepuasan mayoritas pasien kurang puas (50,8%) dan yang puas (49,2%). Berdasarkan hasil penilitian sebagian besar pasien mengatakan puas terhadap pelayanan yang diberikan di rumah sakit ditinjau pelayanan keperawatan dengan kategori baik. Hal ini dapat disebabkan kepuasan pasien tidak hanya dipengaruhi
kualita pelayanan tetapih dapat dipengaruhi oleh variabel lain sepert kondisi fisik atau lingkungan dan pelayanan keperawatan. Sedangkan untu kualitas pelayanan keperawatan kurang baik sebagian besar pasien mengatakan tidak puas dengan kualitas pelayanan yang di berikan. Hubungan Layanan Cepat Dengan Kepuasan Pasien Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh 2016 Berdasarkan tabel 11 dapat disimpulkan bahwa dari 66 pasien (100%) yang mendapatkan layanan cepat pada kategori baik, 45 pasien (68,2%), menyatakan puas. Sedangkan dari 29 pasien (100%) yang tidak mendapatkan layanan cepat berada pada kategori tidak baik, 20 pasien (69,0%) menyatakan tidak puas. Melalui uji statistik didapatkan nilaip-value 0.001 < dari 0,05 sehingga hipotesa null (Ho) ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara layanan cepat dengan kepuasan pasien di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh Tahun 2016. Berdasarkan hasi penelitian yang dilakukan oleh During (2004) pada pasien Rawat Inap RSUD Bpk Dr .H .Yuliddin Away Tapak Tuan.Jumlah responden 91. 24 responden (26,38%) mengatakan kurang baik atas layanan cepat yg di berikan, 67 responden (73,62%) mengatakan baik layanan yang di berikan. Hubungan Diagnosis Dengan Kepuasan Pasien Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh 2016 Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa dari 72 pasien (100%) yang mendapatkan diagnosis pada kategori baik, 48 pasien (66,7%), menyatakan puas. Sedangkan dari 23 pasien (100%) yang tidak mendapatkan layanan cepat berada pada kategori tidak baik, 17 pasien (73,9%) menyatakan tidak puas. Melalui uji statistik didapatkan nilaip-value 0.002 < dari 0,05 sehingga hipotesa null (Ho) ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara layanan cepat dengan kepuasan pasien di Ruang Rawat Inap Rumah
Sakit Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh Tahun 2016 Hasil penelitian tentang diagnosis di rumah sakit pertiwi makasar dengan jumlah 120 responden, 82,4% atau sebanyak 84 responden merasa baik dan 17,6% atau sebanyak 18 responden lain nya masih merasa kurang baik. Dari dari data tersebut diketahui bahwa sebagian besar responden rumah sakit pertiwi makasr (Kartika,2013) dengan judul komunikasi antar pribadi perawat dan tingkat kepuasan pasien rumah sakit umum pertiwi makasar. Hubungan Tepat Terapi Dengan Kepuasan Pasien Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh 2016 Berdasarkan tabel 13 dapat disimpulkan bahwa dari 86 pasien (100%) yang mendapatkan tepat terapi pada kategori baik, 53 pasien (61,6%), menyatakan tidak puas. Sedangkan dari 9 pasien (100%) yang tidak mendapatkan tepat terapi berada pada kategori tidak baik, 8 pasien (88,9%) menyatakan tidak puas. Melalui uji statistik didapatkan nilaip-value 0.005 < dari 0,05 sehingga hipotesa null (Ho) ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara tepat terapi dengan kepuasan pasien di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh Tahun 2016 Menurut penelitian Firdaus (2007) yang berjudul analisis factor yang berhubungan dengan kepuasan pasien rawat inap rumah sakit islam Surakarta berdasarkan dasar yang diperoleh hasil 41% responden menyatakan pelayanan tepat terapi tidsak baik dan 59 % baik. Walaupun ini sudah dikatakan lebih banyak yang menilai baik, namun perlu dicermati bahwa perbandingannya cendrung tipis dan minimal. Ada jugak paien yang merasa pelayanan tepat terapi tidak baik, hal ini mungkin dikarnakan kurang nya komunikasi dan penjelasan petugas tepat terapi dengan pasien dan keluarga tentang cara minum obat, karna banyak pasien yang kurang mengetahui jenis oabt yang diberikan. Hubungan Keramahan Dengan Kepuasan Pasien Di Ruang Rawat Inap Rumah
Sakit Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh 2016 Berdasarkan tabel .14 dapat disimpulkan bahwa dari 79 pasien (100%) yang mendapatkan keramahan pada kategori baik, 51 pasien (64,6%), menyatakan tidak puas. Sedangkan dari 16 pasien (100%) yang tidak mendapatkan keramahan berada pada kategori tidak baik, 13 pasien (81,3%) menyatakan tidak puas. Melalui uji statistik didapatkan nilaip-value 0.002 < dari 0,05 sehingga hipotesa null (Ho) ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara keramahan dengan kepuasan pasien di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh Tahun 2016. Menurut youngki tri wibowo 2011 yang berjudul analisis pengaruh keramahan karyawan harga dan lokasi terhadap kepuasaan pelanggan tahun 2011 lebih dari 50% responden mengatakan bahwa keramahan karyawan baik, yaitu sebanyak 65,7% responden atau berjumlah 77 responden dari total 112 responden adapun sebanyak 27,5% responden mengatakan bahwa komunikasi antar pribadi karyawan sudah cukup baik dan 6,9% responden masih merasa bahwa komunikasi antar pribadi karyawan masih kurang baik terhadap pelanggan. Jumlah 112 responden, 82,4% atau sebanyak 94 responden merasa tidak puas, dari data tersebur diketahui bahwa sebagian besar responden sudah merasa puas terhadap pelayanan yang diberikan Hubungan Pelayanan Administrasi Dengan Kepuasan Pasien Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh 2016 Berdasarkan tabel 15 dapat disimpulkan bahwa dari 80 pasien (100%) yang mendapatkan pelayanan administrasi pada kategori baik, 50 pasien (62,5%), menyatakan puas. Sedangkan dari 47 pasien (100%) yang tidak mendapatkan pelayanan administrasi berada pada kategori tidak baik, 11 pasien (73,3%) menyatakan tidak puas. Melalui uji statistik didapatkan nilaip-value 0.022 < dari 0,05 sehingga hipotesa null (Ho) ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa ada hubungan antara pelayanan administrasi dengan kepuasan pasien di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh Tahun 2016 Hasil penelitian didukung oleh prasetio (2010) pada 75 responden tentang factor-faktor yang berhubungan dengan kinerja perawat diruang rawat inap RSUP kariadi semarang didapatkan bahwa ada hasil uji statistic dengan chi square sebesar 0,551 dan nilai p-value sebesar ,0002. Hasil ini menunjukan bahwa pvalue kurang dari 0,05 sehingga Ha diterima yang berarti ada hubungan antara kinerja dengan kepuasan pasien. Hubungan Biaya Dengan Kepuasan Pasien Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh 2016 Berdasarkan tabel 5.16 dapat disimpulkan bahwa dari 48 pasien (100%) yang mendapatkan biaya pada kategori baik, 36 pasien (75,0%), menyatakan tidak puas. Sedangkan dari 47 pasien (100%) yang tidak mendapatkan layanan cepat berada pada kategori tidak baik, 29 pasien (61,7%) menyatakan tidak puas. Melalui ujistatistik didapatkan nilaip-value 0.001 < dari 0,05 sehingga hipotesa null (Ho) ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara biaya dengan kepuasan pasien di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh Tahun 2016 Dalam penelitian yang dilakukan oleh Fariza (2008) mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan di kota Semarang dengan p value sebesar 0,000, yang menyatakan bahwa harga berpengaruh positif terhadap kepuasan pelanggan. Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis yang dapat diambil dalam penelitian ini adalah Harga mempunyai pengaruh yang positif terhadap kepuasan pelanggan. Harga, dilihat dari sudut pandang konsumen, seringkali digunakan sebagai indikator nilai bilamana harga tersebut
dihubungkan dengan manfaat yamg dirasakan atas suatu barang atau jasa.Nilai dapat didefinisikan sebagai rasio antara manfaat yang dirasakan tethadap harga. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada tingkat harga tertentu, jika manfaat yang dirasakan meningkat, maka nilainya akan meningkat pula. Apabila nilai yang dirasakan pelanggan semakin tinggi, maka akan menciptakan kepuasan pelanggan yang maksimal (Tjiptono, 1999). KESIMPULAN. Ada hubungan antara kualitas pelayanan keperawatan dengan kepuasan pasien rawat inap, p-value =0,000 di Rumah Sakit dr. Zainoel Abidin Banda Aceh. Ada hubungan antara layanan cepat dengan kepuasan pasien rawat inap, p-value =0,002 di Rumah Sakit dr. Zainoel Abidin Banda Aceh. Ada hubungan antara diagnosis dengan kepuasan pasien rawat inap, p-value =0,001 di Rumah Sakit dr. Zainoel Abidin Banda Aceh. Ada hubungan antara tepat terapi dengan kepuasan pasien rawat inap, p-value = 0,005 di Rumah Sakit dr. Zainoel Abidin Banda Aceh. Ada hubungan antara keramahan dengan kepuasan pasien rawat inap, p-value =0,002 di Rumah Sakit dr. Zainoel Abidin Banda Aceh. Ada hubungan antara pelayanan administrasi dengan kepuasan pasien rawat inap, p-value = 0,022 di Rumah Sakit dr. Zainoel Abidin Banda Aceh. Ada hubungan antara biaya dengan kepuasan pasien rawat inap, p-value = 0,001 di Rumah Sakit dr. Zainoel Abidin Banda Aceh Hubungan Biaya Dengan Kepuasan Pasien Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh 2016 Bagi Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abiding Banda Aceh. Untuk meningkatkan kepuasan pasien dalam pelayana keperawatan di Rumah Sakit dr. Zainoel Abidin Banda Aceh maka pihak manajemen rumah sakit harus melakukan: Melakukan pelayanan secara cepat, Menegakkan diagnosis keperawatan secara tepat dan benar, Memberikan terapi secara benar kepada pasie, Memberikan sikap santun terhadap pasien, Memberikan pelayanan
admnistrasi secara benar, Biaya yg dikeluarkan sebanding dengan pelayanan yang di dapatkan
REFERENSI Aditama, YT (2002). Rumah Sakit dan Konsumen. Jakarta PPFKM UI Ali Irfan, 2002. “Pelaporan Keuangan dan Asimetri Informasi dalam Hubungan Agensi”, Lintasan Ekonomi, Vol. XIX.No.2. Juli 2002. Aspek Ergonomo Atau Kaitan Antara Manusia Dengan Lingkungan Kerja), Bandung : CV.Mandar Maju. Bustami MS. MQIH. Penjaminan Mutu Pelayanan Kesehatan & Askeptabilitasnya Jakarta April 2011 Carpenito, Lynda Juall. 2000. Buku Diagnosa Keperawatan. Editor Monica Ester. EGC : Jakarta. Depkes RI. (2002). Keputusan Menkes RI No. 228/MENKES/SK/III/2002 tentang Pedoman Penyusunan Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit yang Wajib Dilaksanakan Daerah. Gaspersz, V. 1997. Manajemen Kualitas : Penerapan Konsep VINCENT dalam MANAJEMEN BISNIS TOTAL, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Kotler, Philip. 2002. Manajemen Pemasaran, Analisa perencanaan, Implementasi dan control (Hendra Teguh S.E.,A.K., dan Ronny A. Rusli, S.E, penerjemah Edisi Kesembilan, Jilid 1 dan jilid 2, Jakarta, Prehalindo Notoatmodjo, Soekidjo. 2012. Promosi kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka cipta Nurachmah, Ely.(2001). Seminar keperawatan asuhan keperawatan bermutu di rumah sakit.disajikan kamis, 21 jun 2001 RS ISLAM cepaka putih Jakarta. Parasuraman, A. dkk. 1988. Servqual : A Multiple-Item Scale for Measuring Consumer Perception of Service Quality. Journal of Retailing, Vol. 64. Potter, P.A, Perry, A.G.Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses, dan Praktik. Edisi 4.Volume
2.Alih Bahasa : Renata Komalasari,dkk. Jakarta:EGC.2005, Rosalin.(2008). Efektivitas permainan konstruktif terhadap peningkatan kreativitas anak usia prasekolah, FP UMS Surakarta Sedarmayati, 2004, Good Governance (Kepemimpinan Yang Baik) Dalam Rangka Otonomi Daerah (Membangun System Manajemen Kinerja Guna Meningkatkan Produktivitas Menuju Good Governance), Mandar Maju Bandung