HUBUNGAN CARINGPERAWAT DALAM PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN LAMA RAWAT INAP DI RSUD KOTA SALATIGA Ratna Nur Fadilah1), Meri Oktariani2), Galih Setia Adi3) 1) Mahasiswa Program Studi S-1 Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta 2) Staf Pengajar Program Studi DIII Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta 3) Staf Pengajar Program Studi S-1 Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta
Abstrak Masih adanya perawat yang belum caring dengan pasien dalam pelayanan keperawatan seperti kurang empati, kurang perhatian dll.Caring perawat sangat penting dalam proses pelayanan keperawatan. Diharapkan seorang perawat selalu berperilaku caring dalam merawat pasien kelolaannya.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan caring perawat dalam pelayanan keperawatan dengan lama rawat inap. Penelitian kuantitatif ini, dengan metode descriptif correlationaldengan pendekatan cross sectional. Penentuan jumlah sampel memakai teknik total samplingpada 26 orang perawat.Tempat penelitian di ruang Flamboyan 3 dan 4 RSUD Kota Salatiga.Variabel yang diamati adalah caring perawat dalam pelayanan keperawatan dan lama rawat inap.Analisa data dengan koreksi Pearson, dan analisa non parametric dengan uji Rank Spearman. Seorang perawat harus mengenal pasiennya, mendahulukan kepentingan pasien daripada kepentingan sendiri. Lama rawat inap dipengaruhi berbagai faktor antara lain jenis penyakit, pindah rawat rumah sakit lain, pulang atas petunjuk dokter, dan apakah pasien nyaman dengan caring perawat. Ada hubungan caring perawat dalam pelayanankeperawatan dengan lama rawat inap di RSUD Kota Salatiga ditunjukkan dengan signifikan 0,009 dengan arah hubungan positif. Kesimpulan : Ada hubungan antara caring perawat dalam pelayanan keperawatan dengan lama rawat inap. Kata kunci
:CaringPerawat, Pelayanan Keperawatan, Lama Rawat Inap
Abstract There are still nurses having no caring behaviors, such as being less emphatic, giving less attention, etc. Nurse caring behaviors are highly required in nursing services. A nurse, therefore, is expected to have the caring behaviors when taking care of patients. The aim of the research is to find out the relationship between the nurse caring behaviors and patients’ length of stay. The present study belongs to quantitative research with descriptive correlational method and cross sectional approach. Samples of 26 nurses serving at Flamboyan 3 and 4 rooms of Regional Public Hospital of Salatiga were taken using total sampling technique. The observed variables included nurse caring behaviors and patients’ length of stay. Data were then analyzed using Pearson’s
1
correlation, and nonparametric analysis applied Spearman’s rank correlation test. The research findings depict that there is a relationship between nurse caring behaviors and patients’ length of stay at Regional Public Hospital of Salatiga with p-value of 0.009 and positive correlation. Therefore a nurse has to get to know patients well and put patients’ interests before his/her own. Patients’ length of stay is influenced by several factors including types of disease, relocation of inpatient services, doctor’s recommendation to go home, and patient perceptions of the nurse caring behaviors. Keywords
: nurse caring behavior, nursing services, length of stay
PENDAHULUAN
rumah
LatarBelakang
pelayanan
Rumah sakit merupakan pusat
sakit
adalah
institusi
kesehatan
yang
menyelenggarakan
pelayanan
penunjang medik dasar dan medik
kesehatan
perorangan
spesialis,
paripurna
yang
pelayanan
penunjang
secara
menyediakan
medik, pelayanan perawatan (rawat
pelayanan rawat inap, rawat jalan
jalan dan rawat inap), dan pelayanan
dan gawat darurat.
instalasi.Rumah sakit sebagai salah
Pelayanan
satu
sarana
kesehatan
keperawatan
di
dapat
rumah sakit harus mengacu pada
pemerintah
aturan dan norma yang berlaku.
maupun oleh masyarakat (Depkes
Setiap tindakan harus berdasar pada
RI, 2005).Rumah sakit adalah suatu
SOP
organisasi yang dilaksanakan oleh
Prosedur).Salah satu fungsi rumah
tenaga
yang
sakit adalah fungsi rawat inap.Oleh
terorganisir serta sarana kedokteran
sebab itu, membutuhkan pelayanan
yang
sakit
keperawatan yang komprehensif dan
pelayanan
paripurna.Kebutuhan pasien sebagai
keperawatan
makhluk bio-psiko, sosio, kultural
diselenggarakan
medis
oleh
profesional
permanen.
Rumah
menyelenggarakan kedokteran,
asuhan
(Standar
yang berkesinambungan, penegakan
harus
diagnosa, serta pengobatan penyakit
keperawatan
sebagai
yang
profesional
merupakanpelayanan
diderita
pasien
(American
dipenuhi.
Operasional
bersifat
Pelayanan pelayanan
Hospital Association,2005). Menurut
yang
humanistik
yang
Undang-Undang no. 44 tahun 2009,
dilaksanakan berdasarkan ilmu dan
2
kiat
yang
kepada
bersikap santun, sopan, tutur kata
secara
lemah lembut, terampil, penampilan
kelompok
rapi, dan penuh dedikasi dalam
berorientasi
kebutuhan
pasien,
individu,
keluarga,
baik
maupun komunitas yang dilandasi
merawat
etika
dapat dipungkiri masih ada 5 perawat
profesi
yang
keperawatan(Dwiyanti,2014). Salah
satu
instrumen
yang
pasien.Walaupun
masih
kurang
tidak
perhatian,
caringnya kurang dalam merawat
tercakup dalam konsep keperawatan
pasien.
adalah caring
mencoreng citra rumah sakit terlebih
perawat. Caring
merupakan suatu sikap, rasa peduli, hormat, dan menghargai orang lain.
Tentunya
hal
ini
akan
citra perawat. Margaretha
Mia
Aji
dalam
Artinya memberikan perhatian yang
penelitian pada Tahun 2014 yang
lebih baik kepada seseorang dan
berjudul "Persepsi Pasien Tentang
bagaimana
Perilaku Caring
seseorang
bertindak.Caring
itu
merupakan
Perawat dalam
PelayananKeperawatan
di
Ruang
perpaduan perilaku manusia yang
Maranatha RS Mardi Rahayu Kudus"
berguna dalam peningkatan derajat
menemukanbahwa
kesehatan dalam membantu pasien
keperawatan di ruang tersebut pada
yang dirawat. Pasien yang dirawat
Bulan
dengan caring , maka pasien tersebut
92,1%
akan merasa aman dan nyaman
mengatakan pelayanan keperawatan
selama perawatan di rumah sakit
cukup baik. Ada beberapa kritik dan
(Dwidiyanti, 2014).
saran yang menyatakan kekurang-
Menurut
studi
Juni
pelayanan
2009
dari
32
menunjukkan responden
pendahuluan
puasan pasien dan keluarga terhadap
yang dilakukan pada bulan Juli 2015
pelayanan keperawatan perawat yang
di RSUD Kota Salatiga melalui
judes, ketus, kurang perhatian, atau
observasi terhadap beberapa tenaga
kurang memuaskan saat menjawab
perawat mengenai caring perawat,
pertanyaan.
dari 22 perawat yang diobservasi ada
Melihat
fenomena tersebut,
dan
17 perawat yang sudah berperilaku
pemikiran
maka
caring dengan pasien. Perawat sudah
peneliti merasa perlu untuk
2
melakukan penelitian tentang "Hubungan Caring
Kota Salatiga.
Perawat
dalamPelayananKeperawatan dengan Lama Rawat Inap di
HASIL PENELITIAN Karakteristik Responden Penelitian
RSUD Kota Salatiga".
judulhubungan
penelitian
penelitian
ini
adalah
kuantitatif,rancangan
descriptif
correlational
dengan
dalam
penelitian
adalah perawat di ruang rawat inap RSUD Kota Salatiga yang ada di ruang Flamboyan III dan IVadalah
lama rawat inap di RSUD Kota Salatiga
dengan
26
responden.
Karakteristik responden dapat dilihat
Umur responden Karakteristik responden berdasarkan umur No 1 2 3
26 perawat.Tempat penelitian adalah Ruang Flamboyan lantai 3 dan lantai 4
perawat
pada tabel berikut:
pendekatan cross sectional Sampel
caring
dalampelayanankeperawatan dengan
METODE PENELITIAN Jenis
mengambil
RSUD Kota Salatiga.Waktu
penelitian telah dilaksanakan pada bulan September sampai dengan Januari 2016.
Umur 25 – 33 tahun 34 – 42 tahun 43 – 51 tahun Total
f 19 6 1 26
% 73,1 23,1 3,8 100
Sumber: Data Primer (2015)
Berdasarkan karakteristik responden berdasarkan umur dapat diketahui sebagian besar
berumur 25 - 33
tahun yaitu sebanyak 19 Responden (73,1%).
AnalisaBivariat, pada penelitian ini digunakan
uji
statistik
parametrik
dengan
uji
non Rank
Spearman. Taraf signifikan yang
Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin No 1 2
digunakan dalam penelitian ini yaitu
Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan Total
f
%
11 15 26
42,3 57,7 100
95% (0,05), jika nilai hasil penelitian
Sumber: Data Primer (2015)
dengan signifikan < 0,05 dikatakan
Hasil
ada hubungan antara caring perawat
berdasarkan jenis kelamin sebagian
dalam
besar perempuan yaitu sebanyak 15
pelayanan
keperawatan
terhadap lama rawat inap di RSUD
karakteristik
responden
responden (57,7%).
3
Karakteristik responden berdasarkan pendidikan No 1 2 3
Pendidikan D3 S1 S1 Ners Total
f 20 5 1 26
% 76,9 19,2 3,9 100
responden dengan
tingkat pendidikan D3 keperawatan yaitu
sebanyak
20
No 1 2
Kinerja Cepat Lambat Total
responden
F 22 4 26
% 7,8 57,8 100
Sumber: Data Primer (2015) Berdasarkan
Sumber: Data Primer (2015) Sebagian besar
Lama Rawat Inap
sebagian perawatan
lama
besar yaitu
rawat
pasien
cepat
dalam
sebanyak
22
responden (84,6%).
(76,9%). Karateristik responden berdasarkan
Analisis
lama masa kerja No 1 2 3
Lama Kerja f 3 – 12 tahun 23 13 – 22 tahun 2 23 – 32 tahun 1 Total 26 Sumber: Data Primer (2015)
Berdasarkan dapat
pekerjaan
diketahui
% 88,5 7,7 3,8 100
sebagian
besar
sebanyak 23 responden (88,5%).
terhadap
yang
dua
variabel
yaitu hubungan caring
perawat
dalampelayanankeperawatan dengan lama rawat inap di RSUD Kota Analisis
data
dalam
penelitian ini menggunakan korelasi Rank Spearman Hasil analisis Rank Spearman
perawat dalampelayanankeperawatan
Caring Perawat dalam pelayanan keperawatan
dengan lama rawat inap di RSUD Kota Salatiga ditunjukkan dengan
Tingkat Caring Baik Cukup
F
%
signifikan
0,009
dengan
arah
4 22
15,4 84,6
hubungan
positif
sebesar
0,501
Total
26
100
sehingga
Sumber: Data Primer (2015)
caring
perawat
menunjukkan
hubungan
yang sedang antarahubungan caring
Berdasarkan caring perawat sebagian besar
bivariat
menunjukkan ada hubungan caring
Analisis Univariat
1 2
dilakukan
Salatiga.
responden
bekerja selama 3 – 12 tahun yaitu
No
AnalisisBivariat
dalam
perawat dalampelayanankeperawatan dengan lama rawat inap.
perawatan yaitu cukup sebanyak 22 responden (84,6%) .
4
Wiku, Adi Sasmito dalam Hubungan
PEMBAHASAN Pada bab V atau pembahasan
karakteristik perawat, isi pekerjaan
berisi tentang hasil penelitian yang
dan lingkungan pekerjaan terhadap
didapat
yang
kepuasan kerja perawat di instalasi
teori serta
rawat inap RSUD Gunung Jati
oleh
dibandingkan
peneliti
dengan
yang
Cirebon 2005. Menyimpulkan bahwa
meliputi kesenjangan atau kesamaan
ada hubungan antara usiadengan
teori yang ada atau mendukung
kematangan
penelitian terdahulu.
bertindak.
peneliti-peneliti sebelumnya
cara
berfikir
dan
Semakin dewasa usia
Hasil penelitian menunjukkan
perawat akan semakin matang pola
karakteristik responden berdasarkan
berfikir dan mengambil tindakan
umur
dalam pelayanan keperawatan.
dapat
berumur
25
diketahui -
33
mayoritas
tahun
yaitu
Berdasarkan hasil penelitian
sebanyak 19 responden (73,1%).Usia
sebagian
adalah umur individu yang terhitung
berpendidikan D3 yaitu sebanyak 20
mulai
sampai
responden (76,9%). Tidak dapat
berulang tahun. Semakin cukup umur
dipungkiri bahwa semakin tinggi
tingkat kematangan dan kekuatan
pendidikan
seseorang akan lebih matang dalam
mudah
berfikir
informasi
saat
dan
dilahirkan
bekerja,
dari
segi
besar
responden
seseorang,
pula
semakin
mereka
menerima
pada
akhirnya
dan
kepercayaan masyarakat seseorang
pengetahuan yang dimilikinya akan
yang dewasa dipercaya dari orang
semakin
yang belum tinggi kedewasaannya.
pengetahuan dan pelatihan perilaku
Hal ini merupakan bagian dari
caring yang diberikan perawat dapat
pengalaman dan kematangan jiwa.
meningkatkan
kesadaran
untuk caring
sesuai dengan teori
Caring tidak tumbuh dengan sendirinya, tetapi timbul berdasarkan nilai-nilai dan pengalaman menjalin
banyak.
Peningkatan
perawat
yang telah dikembangkan . Menurut yang
hasil dilakukan
sebuah
hubungan dengan orang lain. Hal ini
penelitian
dibuktikan dengan hasil penelitian
Azlika,Adisti,Febi dalam penelitian
yang dilakukan oleh Dewi Basmala,
berjudul
Hubungan
antara
oleh
mutu
5
pelayanan
perawat
dan
tingkat
melakukan caring . Beban kerja yang
pendidikan dengan kepuasan pasien
tinggi
peserta BPJS di ruang rawat inap
memiliki waktu yang lebih sedikit
RSI
untuk memahami dan memberikan
Sitti
Maryam
Manado
menyebabkan
perawat
ada
perhatian terhadap pasien secara
hubungan antara tingkat pendidikan
emosional dan hanya fokus terhadap
dengan
kegiatan
menyebutkan
bahwa
kepuasan
tidak
pasien
peserta
yang
bersifat
rutinitas
seperti memberikan obat, melakukan
BPJS. Menurut banyak
analisa
peneliti
faktor
yang
pemeriksaan penunjang atau menulis catatan perkembangan pasien.
beban
Menurut Qalbia dkk dalam
kerja yang tinggi, tidak imbangnya
sebuah penelitian berjudul Hubungan
antara jumlah pasien di Flamboyan 3
motivasi
dan
yang
kinerja perawat pelaksana dalam
bertugas.Dengan jumlah pasien 30
menerapkan patient safety di ruang
orang tentu membuat kerepotan bagi
rawat inap RS Universitas Hasanudin
2
yang
2013 menyebutkan bahwa lama masa
bertugas.Perawat pasti menekankan
kerja berpengaruh terhadap kinerja
pada
perawat. Menurut analisa peneliti,
mempengaruhinya.Seperti
4
dengan
orang
perawat
perawat
rutinitas seperti pemberian
ini
dan
supervisi
berkaitan
terhadap
terapi, sementara untuk berperilaku
hal
erat
dengan
caring tidak banyak waktu yang
banyaknya
pengalaman
dalam
tersedia.
memberikan pelayanan keperawatan.
Berdasarkan hasil penelitian
Perawat akan lebih dapat memahami
lama pekerjaan responden dapat
dan memberikan perhatian kepada
diketahui sebagian besar mempunyai
pasien dibandingkan perawat yang
masa kerja antara 3 – 12 tahun yaitu
masih minim pengalaman kerja.
sebanyak 23 responden (88,5%).
Caring Perawat dalam Pelayanan
Beban
Keperawatan
kerja
yang
tinggi
menyebabkan tingginya stres yang terjadi
pada
perawat
sehingga
menurunkan motivasi perawat untuk
Berdasarkan tabel 4.4 sebagian besar
perawat yang caring dalam
memberikan pelayanan keperawatan
6
masuk katagori cukup sebanyak 22
perawatan
responden
responden (84,6%). Lama rawat inap
(84,6%).
Menurut
yaitu
sebanyak
22
oleh
adalah rata-rata lama rawat inap
Bagus Setyo Prabowo, dkk yang
seorang pasien. Lama rawat inap
berjudul hubungan tingkat kognitif
yang ideal menurut Departemen
perawat
perawat
Kesehatan RI 2005 antara 6-9 hari.
dengan aplikasi caring di ruang rawat
Indikator ini memberikan gambaran
inap RSU H Koesnadi Bondowoso
tingkat efisiensi dan mutu pelayanan
menyebutkan perawatyang memiliki
apabila diterapkan pada diagnosa
tingkatkognitif
tertentu untuk perawatan lebih lanjut.
penelitian
yang
tentang
dilakukan
caring
tentangcaring
Menurut
baik,akan berpeluang4,4 kaliuntuk
penelitian
Multaza
berperilaku caringdibanding dengan
yang berjudul Hubungan lama rawat
perawatyang
inap dengan tingkat kecemasan anak
memiliki
tingkat
usia 8-11 tahun di bangsal anak RSU
kognitifkurangbaik. Menurut analisa peneliti banyak
Dr Zainal Abidin RN Banda Aceh
faktor yang memberi hasil bahwa
menyebutkan bahwa ada hubungan
perawat ruang Flamboyan 3 dan 4
signifikan antara lama rawat inap
masuk
perawat
dengan tingkat kecemasan anak.
dengan caring ke pasien. Antara lain
Menurut asumsi peneliti, lama rawat
beban kerja yang berat, jumlah
inap
perawat tidak imbang dengan jumlah
tergolong cepat. Hal ini dipengaruhi
pasien, jenis kasus yang ada di ruang
oleh banyak faktor antara lain jenis
itu yang bermacam-macam sehingga
penyakit, cara pasien pulang apakah
membuat perawat yang bertugas di
pulang paksa, atas petunjuk dokter,
ruang itu belum dapat optimal dalam
pindah rawat rumah sakit lain, atau
memberikan pelayanan keperawatan
meninggal, pasien kerasan atau tidak,
dengan perilaku caring.
nyaman atau tidak, perawat yang
Lama Rawat Inap
bertugas caring atau tidak dll. Pasien
kategori
Berdasarkan
cukup
hasil
di
RSUD
Kota
Salatiga
penelitian
stroke non hemoragic tentu akan
lama rawat inap pasien sebagian
beda lama rawat inapnya dengan
besar masuk kategori cepat dalam
pasien demam tipoid, pasien operasi
7
laparatomi tentu beda dengan pasien
mendengarkan
gagal ginjal, dll.
kebutuhan pasien, menghargai dan
Hubungan
Caring
Perawat
DalamPelayanan
Keperawatan
keluhan
menghormati
pendapat
Hasil analisis Rank Spearman menunjukkan ada hubungan caring
pasien,
memberikan dukungan sosial untuk memenuhi
Terhadap Lama Rawat Inap
dan
kebutuhan
meningkatkan
status
dan kesehatan
pasien.
dalam
Sejalan dengan penelitian yang
pelayanankeperawatan dengan lama
dilakukan Prabowo dan Dodiwijaya
rawat inap di RSUD Kota Salatiga
yaitu
ditunjukkan dengan signifikan 0,009
perawat
dengan
aplikasi praktek caring
di ruang
sebesar 0,501 sehingga menunjukkan
rawat
Koesnadi
hubungan dengan kategori sedang
Bondowoso dengan hasil perawat
antarahubungan caring
yang
perawat
arah
hubungan
positif
perawat
Hubungan
tingkatkognitif
tentang
caringdengan
inap
RSU
memiliki
H
tingkat
dalampelayanankeperawatan dengan
tentang
lama rawat inap.
berpeluang 4,4 kali untuk berperilaku
Seorangperawat untuk
berusaha
mengenal
siapa
kliennya,memberikan terhadap
pasien
perhatian
dan
dengan keadaan . Bentuk nyatanya mengenali
mengenali
nama
kelebihan
karaktersitik
pasien,
pasien, dan
memanggil
nama dengan nama yang disenangi, mendahulukan kepentingan pasien daripada
kepentingan
menyediakan walaupun
waktu bagi sedang
baik,
akan
caring dibanding dengan perawat yang
memiliki
tingkat
kognitif
kurang baik.
bagaimana
seorang perawat berperilaku sesuai
adalah
caring
kognitif
pribadi, pasien sibuk,
PENUTUP Karakteristik sebagian besar
responden
berumur 25 - 33
tahun, berjenis kelamin perempuan, berpendidikan D3 keperawatan, dan memiliki masa kerja antara 3 – 12 tahun. Caring pelayanan
perawat keperawatan
dalam terhadap
lama rawat inap di RSUD Kota
8
Salatigasebagian
besar
masuk
jawab, dan tanggung gugat. Bagi Institusi Pendidikan
kategori cukup. Lama rawat inap di RSUD
Diharapkan
institusi
untuk
Kota Salatiga sebagian besarmasuk
memperkaya literatur-literatur terkait
kategori cepat dalam perawatan.
tentang
Ada hubungan caring perawat
konsep
caring
sehingga
tercapai kualitas pendidikan sehingga
dalampelayanankeperawatan
diharapkan
terhadap lama rawat inap di RSUD
perawat
Kota Salatiga.
caring.
yang
mampu
mencetak
selalu
berperilaku
Bagi Peneliti Lain SARAN
Diharapkan
Bagi Rumah Sakitdiharapkan pihak manajemen rumah sakit untuk selalu memotivasi
karyawan
terutama
perawat untuk selalu berperilaku
peneliti
lain
untuk
melakukan penelitian sejenis dengan variabel penelitian yang berbeda seperti status kepegawaian PNS atau honorer, suku bangsa dan lain-lain.
caring dalam memberikan pelayanan keperawatan
terhadap
kelolaannya.Menambah keperawatan.Mengadakan
pasien
kegiatan
pelatihan excellent serviseyang dapat menambah
semangat
DAFTAR PUSTAKA
tenaga
tenaga
Abdul,Ariyanti,Elly. (2013). Hubungan Perilaku CaringPerawatDengan Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Inap Rumah Sakit.pasca.unhas.ac.id
keperawatan untuk selalu caring dengan pasien. Tenaga Kesehatan Diharapkan
perawatmampu
memberikan pelayanan keperawatan serta memahami konsep caring dan mampu menanamkan dalam hati, disirami,
dan
dipupuk
untuk
memperlihatkan kemampuan sebagai perawat yaitu empati, bertanggung
Alligood.(2010).Nursing Theory.Utilization and Aplication. Missouri:Mosby Elsevier Arikunto, Suharsini. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta Azlika M Alamri, Adisti, Febi K Kolibu. (2015). Hubungan Antara Mutu Pelayanan Perawat Dan Tingkat
9
Pendidikan Dengan Kepuasan Pasien Peserta BPJS Kesehatan di Ruang Rawat Inap RSI Sitti Maryam Manado.ejournal.unsrat.ac.id Azwar, S. (2012).Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Bagus,Anisah,Dodi . (2009).Hubungan Tingkat Kognitif Perawat Tentang Caring PerawatDengan Aplikasi Praktek Caring di Ruang Rawat Inap RSU H Koesnadi Bondowoso.unej.ac.id Bagus Setyo Prabowo, Anisah Ardiana, Dodi Wijaya, (2013).Hubungan Antara Sikap Caring Perawat Dalam Pemberian Obat.jks.fikes.unsoed.ac.id Blacius,Setyowati,Yati.(2011). Perilaku CaringPerawatPelaksana di Salah SatuRumah Sakit di Bandung: Study Grounded Theory.jki.ui.ac.id
Dewi Basmala,Wiku, Adi (2005). Hubungan Karakteristik Perawat, Isi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Perawat di Instalasi Rawat Inap RSUD Gunung Jati Cirebon. www.perpus.stikep.ppnijabar.a c.id Damayanti, Denidya, (2013). Buku Pintar Perawat Profesional
Teori dan Praktik Asuhan Keperawatan.Yogyakarta: Mantra Book Dahlan, Sopiyudin. (2009). Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan.Jakarta: Salemba Medika Depkes RI .(2005). Profil Kesehatan Indonesia 2004: Jakarta Dwidiyanti . (2007).CaringKunci Sukses Perawat/ Ners. Semarang: Hasani Haliman, Wulandari, (2012).Cerdas Memilih Rumah Sakit. Yogyakarta: Andi Offset Hidayat, A.A.A. (2007). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data.Jakarta: Salemba Medika Lutfiyati,Niken,Muslim.(2013). Hubungan Caring Perawat Pelaksana dengan Kepuasan Pasien di Ruang Rawat Inap RSUD Dr Soewondo Kendal.pmb.stikestelogorejo.ac .id Notoatmodjo, S. (2007).Promosi Kesehatan, Teori dan Aplikasi. Jakarta: Rineka Cipta Notoatmodjo, S. (2010).llmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
Nursalam, (2008).Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Keperawatan. Jakarta: Salemba
10
FIK UI Margaretha.(2009). Persepsi Pasien Tentang Perilaku CaringPerawatDalam Pelayanan Keperawatan di Ruang Maranatha RS Mardi Rahayu Kudus.eprints.undip.ac.id Potter Perry.(2010). Fundamental of Nursing. Canada: Elsevier Qalbia,H.Noer,Bahry,Irwandy.(2013 ). Hubungan Motivasi dan Supervisi Terhadap Kinerja Perawat Pelaksana Dalam Menerapkan Patient Safety di Ruang Rawat Inap RS Univ Hasanudin .
Sutriyanti.(2009).Tesis: Pengaruh Pelatihan Perilaku Caring PerawatTerhadapKepuasanPasi en dan Keluarga di Ruang Rawat Inap RSUD Curup Bengkulu. Pogram pasca sarjana P1K UI. Undang-undang RI No 44. (2009). Kebijakan Rumah Sakit.Jakarta Watson.(2005). Theory of Human Caring. Canada: Mosby Company
Ratizza.(20I2).Manajemen Keperawatan. http://academia.edu/4750548/manaje menkeperawatan;by;ratizza;s.k ep.diakses pada 7Agustus 2015. Sugiyono, (2015). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta Undang-undang Indonesia No 44 tentang Rumah Sakit Sobirin.(2006).Hubungan Beban Kerja dan Motivasi Dengan Penerapan Perilaku CaringPerawatPelaksana BPRSUD Unit Swadana Kab. Subang.Program pasca sarjana FIK UI. Suryani.(2010). Tesis :HubunganLingkungan Kerja Dengan Perilaku CaringPerawat di RS PGJ Jakarta. Program pasca sarjana
11