UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AL – QUR’AN HADITS SISWA KELAS V MI. TARBIYATUSYSYUBBAN KALIMULYO JAKENAN PATI TAHUN PELAJARAN 2009 / 2010 MELALUI PENGGUNAAN METODE DRILL
SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat Guna Mamperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam Dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam
Oleh : SHOHIBI NIM : 073111511
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ( IAIN ) WALISONGO SEMARANG 2011
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Lamp.
: 4 ( empat ) eks
Hal
: Naskah Skripsi a.n. Sdr. SHOHIBI
Assalamu’alaikum Wr. Wb. Setelah saya meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, bersama ini saya kirim naskah skripsi saudara : Nama
: SHOHIBI
NIM
: 073111511
Judul Skripsi
: Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Al – Qur’an Hadits Siswa Kelas V MI. Tarbiyatusysyubban Kalimulyo
Jakenan Pati Tahun Pelajaran 2009 /
2010 Melalui Penggunaan Metode Drill.
Dengan ini saya mohon kiranya skripsi Saudara tersebut dapat segera dimunaqasahkan.
Demikian harap menjadikan maklum Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Semarang, ............................. ....2011 Pembimbing,
Drs. Ahmad Sudja’i, M.Ag. NIP. 18511005 197612 1 001
iii
ABSTRAK SHOHIBI (NIM. 073111511), Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Al – Qur’an Hadits Siswa Kelas V MI. Tarbiyatusy syubban Kalimulyo Jakenan Pati Tahun Pelajaran 2009 / 2010 Melalui Penggunaan Metode Drill. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan metode drill dapat meningkatkan prestasi belajar Al Qur’an Hadits siswa kelas V MI. Tarbiyatusysyubban Kalimulyo Jakenan Pati Tahun Pelajaran 2009 / 2010. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas dengan subyek penelitian kelas V MI. Tarbiyatusysyubban Kalimuyo Jakenan Pati. Dari data yang ditemukan menunjukkan bahwa metode drill dapat meningkatkan prestasi siswa dalam pembelajaran Al Qur’an Hadits pada materi hafalan dan isi kandungan hadits tentang ciri – ciri orang munafik. Pada proses pembelajaran sebelum pelaksanaan siklus adalah 35,71 % sedangkan hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran siklus I yaitu 70,57 % dan 85,71 % pada siklus II. Siswa dapat bekerja secara mandiri maupun kelompok, dan mampu mempertanggungjawabkan segala tugas baik individu maupun kelompok. Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa penerapan metode drill mempunyai pengaruh positif, yaitu dapat meningkatkan prestasi belajar siswa, terutama tingkat pemahaman dan hafalan.
iv
MOTTO
çµ≈tΡù&ts% #sŒÎ*sù ∩⊇∠∪ …çµtΡ#uöè%uρ …çµyè÷Ηsd $uΖøŠn=tã ¨βÎ) ∩⊇∉∪ ÿϵÎ/ Ÿ≅yf÷ètGÏ9 y7tΡ$|¡Ï9 ϵÎ/ õ8ÌhptéB Ÿω ∩⊇∇∪ …çµtΡ#uöè% ôìÎ7¨?$$sù Artinya: Janganlah kamu gerakkan lidahmu untuk (membaca) Al-Qur’an karena hendak cepat-cepat (menguasai) nya . sesungguhnya atas tanggungan kamilah mengumpulkannya (di dadamu) dan (membuatmu pandai) membacanya. Apabila kami telah selesai membacakannya maka ikutilah bacaannya itu ( -Q.S. Al-Qiyamah:16-18)1
1
Kementerian Agama Islam Saudi Arabia, Al-qur’an dan Terjemahannya ,( Mujamma' Al Malik Fahd Li Thiba’ Al-Mushaf : Madinah , 1995), Hlm. 999
v
PERNYATAAN Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, penulis menyatakan bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang telah pernah ditulis oleh orang lain atau diterbitkan . demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.
Semarang,..................................2011
Deklarator.
SHOHIBI NIM:073111511
vi
PERSEMBAHAN Bismillaahirrahmaanirrahim
Dengan senantiasa mengharap Rahmat dan Ridlo Allah SWT SKRIPSI ini saya persembahkan kepada :
Istri tercinta, yang telah memberi motivasi dan semangat sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
Anak – anakku tercinta yang menjadi pelita dan menimbulkan keceriaan dalam hidup ini. Teman – teman Program Kualifikasi S1 Guru RA dan Madrasah yang menjadi teman sharing karena tanpa kalian mungkin skripsi ini takkan usai.
vii
KATA PENGANTAR
ﺑﺴﻢ ﺍﷲ ﺍﻟﺮﲪﻦ ﺍﻟﺮﺣﻴﻢ Segala puji kepada Allah SWT atas limpahan rahmat, taufiq dan hidayahNya, sehingga penulisan skripsi ini dapat selesai. Shalawat dan salam semoga tetap tercurah ke pangkuan beliau Nabi agung Muhammad SAW, yang telah membimbing manusia ke jalan kebenaran. Atas pertolongan Allah SWT penulisan skripsi ini dapat selesai. Tetapi penulis yakin masih banyak kelemahan dan kekurangan, hal ini merupakan keterbatasan penulis. Selanjutnya dengan kerendahan hati, penulis sampaikan bahwa skripsi ini tidak akan selesai tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis sampaikan terima kasih atas jasa beliau yang telah ikhlas membantu kami, baik berupa tenaga, pikiran, bimbingan, saran – saran yang sangat berguna bagi penulis. Yang penulis maksud antara lain : 1. Bapak DR. Suja’i.,M.Ag., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang. 2. Bapak Drs. Ahmad Sudja’i, M.Ag., selaku Dosen Pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan bimbingan dalam penulisan skripsi ini. 3. Segenap Dosen beserta karyawan di lingkungan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang yang telah membekali berbagai ilmu pengetahuan, sehingga penulis mampu menyelesaikan penulisan skripsi ini. 4. Pimpinan Perpustakaan Fakultas Tarbiyah yang telah memberikan izin dan layanan kepustakaan yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini. 5. Kepala Madrasah Ibtidaiyah Tarniyatusysyubban Kalimulyo Jakenan Pati, serta para guru dan karyawan yang telah bersedia memberikan izin serta bantuannya kepada penulis untuk mengadakan penelitian dalam rangka pembuatan karya ilmiyah berupa skripsi ini.
viii
6. Semua pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu yang juga telah membantu terselesainya penulisan skripsi ini.
Semoga semua bantuan, jasa baik yang telah diberikan kepada penulis merupakan amal baik dan diterima oleh Allah SWT serta mendapat balasan yang berlipat ganda dari-Nya. Amin. Penulis telah berusaha semaksimal mungkin untuk memperoleh hasil yang maksimal dan sempurna, akan tetapi karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan, penulis yakin skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik, saran dan masukan yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya penulis memohon kepada Allah SWT. semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri dan pembaca pada umumnya. Amiin.
Semarang, ................................2011
Penulis
SHOHIBI
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………..……………………….i PERSETUJUAN PEMBIMBING……………………………………… .ii PENGESAHAN………………………………………………………….iii ABSTRAK……………………………………………………………….iiii MOTTO ……………….…………………………………………….....iv PERNYATAAN ………………………………………………………...v PERSEMBAHAN………………………………………………………vii KATA PENGANTAR…………………………………………..………viii DAFTAR ISI…………………………………………………………….ix DAFTAR TABEL…………………………….…………........................xi DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………….xii BAB : I
PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah……………………………….. 1 B. Identifikasi Masalah………………………….......……. 3 C. Perumusan masalah ..………………………….…….... 4 D. Cara Pemecahan Masalah............................................... 4 E. Manfaat Penelitian...…………………………………… 4
BAB : II LANDASAN TEORI A. Metode Drill 1. Pengertian Metode Drill.................................................5 2. Tujuan Metode Drill (latihan siap)..................................7 3. Kebaikan Metode Drill....................................................8 4. Kekurangan Metode Drill..............................................8 B. Prestasi Belajar Al Qur’an Hadits 1. Pengertian Prestasi Belajar ...........................................12 2. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Belajar .................15 3. Prinsip-prinsip Belajar ..................................................21
x
4. Bentuk-bentuk Prestasi Belajar ....................................23 5. Al qur’an Hadits ..........................................................26 C. Hipotesis Tindaakan..........................................................29 BAB : III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ...............................................................27 B. Subjek dan Objek Penelitian ...........................................28 C. Tempat dan Waktu Penelitian .........................................29 D. Setting Penelitian ............................................................29 E. Desain Penelitian .............................................................29 F. Teknik dan Alat Pengumpulan Data ...............................34 BAB : IV HASIL PENELITIAN A. Pra Siklus………………………………………….................38 B. Siklus I………………………………….………….........…..46 C. Siklus II…………………………………………….……......55 BAB : V PENUTUP A. Kesimpulan…………….……………….....…..……………..65 B. Saran – saran……………………….………......…………….65 C. Penutup …………………………………….….....……….…66
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT PENDIDIKAN
xi
DAFTAR TABEL
1. Keaktifan siswa pra siklus…………………………………………………...39 2. Aspek pengamatan pra siklus dan prosentasinya…………………….………41 3. Sekor keaktifan menjadi nilai………………………………….…………….43 4. Sekor menjadi nilai dan prosentasinya ………………………….…………..44 5. Nilai pra silklus ……………………………………………………………...45 6. Nilai pra silklus dan prosentasinya ………………………………………….45 7. Keaktifan siswa siklus satu ……………………………………...…………..47 8. Aspek pengamaatan siklus satudan prosentasinya ………………………….50 9. Sekor keaktifan menjadi nilai siklus satu ……………………………………52 10. Sekor menjadi nilai dan prosentasinya siklus satu …………………………..53 11. Nilai siklus satu ………………………………………………………..…….53 12. Nilai siklus satu dan prosentasinya …………………………...…………….54 13. Keaktifan siswa siklus dua …………………………………….……..……...56 14. Aspek pengamatan siklus dua dan prosentasinya ………………….……..…59 15. Sekor keaktifan menjadi nilai siklus dua …………………...……………….60 16. Sekor menjdi nilai dan prosentasinya siklus dua ……………………………61 17. Nilai siklus dua ………………………………………………………………62 18. Nilai siklus dua dan prosentasinya …………………………………...….…..63 19. Diagram Keaktifan ..........................................................................................63 20. Diagram Hasil Belajar .....................................................................................64
xii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses belajar megajar merupakan inti dari proses pendidikan secara keseluruhan dengan guru sebagai pemegang peranan utama. Proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu.1 Guru mempunyai peranan yang sangat menentukan dalam keberhasilan siswa, baik yang bisa diukur dengan nilai ataupun tidak.
Pesan yang
disampaikan oleh guru sangat menentukan arah dan tujuan pendidikan yang bertanggungjawab atas keberhasilan proses belajar mengajar. Hal ini sesuai dengan ungkapan Zuhairini dkk yang menyatakan bahwa : “Peranan pendidik sangat penting artinya dalam proses pendidikan, karena dia yang bertanggung jawab dan menentukan arah pendidikan tesebut”.2 Eksistensi guru dalam proses belajar mengajar pada anak didik di sekolah sangat menentukan sikap dan prilaku, karena guru agama tidak hanya memberikan pemahaman aspek kognitif saja, tetapi juga aspek afektif dan psikomotorik sekaligus. Hal ini sesuai yang dikembangkan dalam kurikulum berbasis kompetensi; bahwa setiap kompetensi dasar harus dikuasi oleh peserta didik secara teori dan praktiknya. Dalam kaitannya dengan uraian di atas Mukhlison Effendi, M.Ag. berpendapat bahwa : “Pendidikan adalah suatu kegiatan yang secara sadar dan disengaja, serta penuh tanggungjawab yang dilakukan oleh orang dewasa kepada anak sehingga timbul interaksi dari keduanya agar anak tersebut mencapai kedewasaan yang dicita-citakan dan berlangsung terus menerus”.3 1
Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, ( Bandung : Remaja Rosdakarya, 1995 ),
2
Zuhairini, et.al, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta : Bumi Aksara, 2009), hlm. 167. Mukhlison Effendi, Ilmu Pendidikan, (Ponorogo : STAIN Ponorogo Press, 2008), hlm.
hlm. 1. 3
4.
1
2
Oleh karena itu guru harus berperan secara aktif dalam menempatkan kedudukannya sebagai tenaga kerja profesional, sesuai dengan tuntutan masyarakat dan dunia global yang semakin berkembang. Dalam arti yang lebih khusus, guru meletakan tanggungjawab untuk membawa para siswa pada suatu kedewasaan atau taraf kematangan tertentu. Dalam rangka ini guru tidak semata-mata sebagai pengajar (transfer of knowledge), tetapi juga sebagai pendidik (transfer ofknowledge and values) dan sekaligus sebagai pembimbing yang memberikan pengarahan dan menuntun siswa dalam belajar.4 Dalam pola pendidikan modern tampak jelas bahwa murid dipandang sebagai student centered (titik pusat terjadinya proses belajar). Murid belajar sedangkan guru memberikan pengalaman belajar pada murid. Dalam proses belajar mengajar agar membuahkan hasil sebagaimana diharapkan, maka kedua belah fihak baik murid maupun guru perlu memiliki sikap, kemampuan dan ketrampilan yang mendukung proses belajar mengajar itu untuk mencapai tujuan tertentu. Perpaduan dua kegiatan yaitu proses belajar pada murid dan mengajar pada guru dapat direalisasikan dalam jenis metode dan teknik. Metode adalah jalan yang harus dilalui untuk mencapai tujuan. Sedang teknik adalah cara mengerjakan sesuatu.5 Dengan metode ini diharapkan tumbuh berbagai kegiatan belajar siswa sehubungan dengan kegiatan mengajar guru. Oleh karena itu “metode harus mendukung ke mana kegiatan interaksi edukati berproses guna mencapai tujuan”.6 Al Qur’an Hadits merupakan materi yang sangat penting bagi kehidupan setiap siswa. Karena dengan mempelajari Al Qur’an Hadits siswa 4
Sardiman, AM, Motivasi dan Interaksi Belajar Mengajar, (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 1995), hlm. 123. 5 Basuki dan M. Miftahul Ulum, Pengantar Ilmu Pendidikan Islam, Ground Offset Yokyakarta 2007, hlm. 139. 6 Ismail, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM, RaSAIL Media Group Semarang 2008, hlm. 17.
3
akan memiliki kemampuan tentang baca tulis Al Qur’an Hadits, memiliki pengertian, pemahaman, dan penghayatan terhadap isi kandungan Al Qur’an Hadits sehingga siswa akan berperilaku sesuai dengan ajaran Al Qur’an dan Hadits.7 Sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an surat al-Mujadalah ayat 11:
… 4 ;M»y_u‘yŠ zOù=Ïèø9$# (#qè?ré& tûïÏ%©!$#ur öNä3ZÏB (#qãZtB#uä tûïÏ%©!$# ª!$# ìsùö•tƒ ... ... Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.... 8 Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian tindakan kelas tentang “ Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Al Qur’an Hadits Melalui Penggunaan Metode Drill Pada Siswa Kelas V MI. Tarbiyatusysyubban Kalimulyo Jakenan Pati Tahun 2009 / 2010.
B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, ada beberapa permasalahan yang akan dikaji secara mendasar dalam penelitian ini. Permasalahan-permasalahan tersebut antara lain adalah : 1. Penggunaan Metode Drill Dalam Mata Pelajaran Al Qur’an Hadits pada Siswa Kelas V di MI Tarbiyatusy Syubban Kalimulyo Jakenan Pati kurang maksimal. 2. Prestasi belajar Al – Qur’an Hadits siswa kelas V MI Tarbiyatusy Syubban Kalimulyo Jakenan Pati masih rendah karena kurang aktif dalam mengikuti proses belajar mengajar.
7
Peraturan Menteri Agama RI, Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab Di Madrasah, ( Jakarta : Depag RI, 2008), hlm. 19. 8 Khamid al Haramain asy Syarifaini, al-Qur’an dan Terjemahan, Lembaga Percetakan al-Quran Raja Fahd, Madinah, 1424 H. hlm 911
4
C. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah “ Apakah metode metode drill dapat meningkatkan prestasi belajar Al Qur’an Hadits siswa kelas V MI. Tarbiyatusy Syubban Kalimulyo Jekenan Pati tahun pelajaran 2009/2010 ?
D. Cara Pemecahan Masalah Penelitian ini menggunakan penelitian eksprerimen, yaitu melakukan percobaan dengan menggunakan metode drill yang dilakukan di kelas.adapun langkah – langkahnya sebagai berikut : 1. Penyiapan dengan menyusun rencana topik materi sesuai tingkat kesulitan. 2. Memperlihatkan kepada siswa bagaimana cara membaca Al Qur’an Hadits. 3. Memberikan drill kepada siswa. 4. Mengumpulkan dan menganalisis data.
E. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat serta informasi – informasi
yang jelas tentang prestasi belajar siswa melalui penggunaan
teknologi pendidikan dalam pembelajaran siswa kelas V MI Tarbiyatusy Syubban Kalimulyo Jakenan Pati tahun 2010. Sehingga dengan adanya informasi ini dapat memberikan manfaat secara teoritis maupun praktis, yaitu: Secara teoritis : hasil dari penelitian dapat memberikan masukan dan informasi bagi guru maupun sekolah. Bagi guru untuk mengetahui keefektifan dari metode yang digunakan, sehingga dapat menggunakan metode yang tepat dan sesuai dengan materi yang diberikan. Sedangkan bagi sekolah
dapat
memberikan masukan dalam meningkatkan mutu pendidikan. Secara praktis : bagi siswa, dengan adanya penggunaan metode drill menjadikan siswa lebih termotivasi dan lebih aktif dalam proses belajar mengajar sehingga prestasi belajarnya juga akan meningkat.
BAB II LANDASAN TEORI
A. METODE DRILL 1. Pengertian Metode Drill Metode adalah suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.1 Dalam kegiatan belajar mengajar, metode diperlukan oleh guru dan penggunaannya bervariasi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai setelah pengajaran selesai. Seorang guru tidak akan dapat melaksanakan tugasnya apabila dia tidak menguasai satu pun metode mengajar yang dirumuskan dan dikemukakan oleh para ahli pendidikan. Menurut Nana Sudjana, metode mengajar adalah cara yang dipergunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya pengajaran.2 Dalam pengertian lain metode mengajar merupakan cara – cara yang digunakan guru untuk menyampaikan bahan pelajaran kepada siswa untuk mencapai tujuan. 3 Dalam kegiatan belajar mengajar, makin tepat metode yang digunakan maka makin efektif dan efisien kegiatan belajar mengajar yang dilakukan guru dan siswa yang pada akhirnya akan menunjang dan mengantarkan keberhasilan belajar siswa serta keberhasilan mengajar yang dilakukan guru. Sedangkan metode drill (latihan siap) menurut beberapa pendapat memiliki arti sebagai berikut :
1
Syaiful Bahri Djamarah, Strategi Belajar Mengajar, ( Jakarta : Rineka Cipta, 2002 ), hlm.
53 2
Nana Sudjana, Dasar – dasar Proses Belajar Mengajar, ( Bandung : Sinar Baru Algesindo, 2004 ), hlm. 76. 3 Darwyan Syah, et.all, Perencanaan Sistem Pengajaran Pendidikan Agama Islam, (Jakarta : Gaung Persada Press, 2007 ), hlm. 133
5
6
a. Tehnik yang dilakukan dengan cara memberikan pekerjaan pada pesarta didik secara kontinu agar peserta didik dapat terbiasa melakukannya. 4 b. Merupakan metode pengajaran yang dilaksanakan dengan kegiatan latihan berulang-ulang, untuk mendapatkan ketrampilan (skill), ketangkasan dan profesionalisme .5 c. Metode latihan digunakan untuk memperoleh sesuatu ketangkasan atau ketrampilan dari apa yang telah dipelajarinya .6 d. Latihan bermaksud agar pengetahuan dan kecakapan tertentu dapat dimilki dan dikuasai sepenuhnya oleh peserta didik.7 Dari beberapa pendapat di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa metode drill (latihan siap) adalah suatu cara menyajikan bahan pelajaran dengan jalan melatih siswa agar menguasai pelajaran dan terampil. Dari segi pelaksanaannya siswa teriebih dahulu telah dibekali dengan pengetahuan secara teori secukupnya. Kemudian dengan tetap dibimbing oleh guru, siswa disuruh mempraktikkannya sehingga menjadi mahir dan terampil. Metode Drill/latihan ini hendaknya digunakan untuk melatih : halhal yang bersifat motorik, seperti menulis, permainan dan pembuatan; kecakapan mental seperti perhitungan dan penggunaan rumus-rumus; serta hubungan dan tanggapan seperti penggunaan bahasa, grafik, simbol dan peta.8 Metode ini berasal dari metode pengajaran Herbart, yaitu metode assosiasi dan ulangan tanggapan, yang dimaksudkan untuk memperkuat tanggapan pelajaran pada murid-murid. Pelaksanaannya secara mekanis 4
Abdul Mujib dan Yusuf mudzakkir Ilmu Pendidikan Islam , ( Jakarta: Kencana Prenada Media , 2006), hlm. 199. 5 IAIN Walisongo, PBM –PAI Di Sekolah, (Yokyakarta: Pustaka Pelajar 1998), hlm. 231. 6 Munzier Suparta dan Hery Noer Aly , Metodologi Pengajaran Agama Islam, ( Jakarta : Amissco 2008 ), hlm. 189. 7 Ismail SM, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM, (Semarang : RaSAIL 2008), hlm. 21 8 Departemen Agama RI., Metodologi Pengajaran Agama Islam, ( Jakarta : Direktorat Jendral Pembinaan Kelembagaan Agama Islam 2001), hlm.130.
7
untuk mengajarkan berbagai mata pelajaran dan kecakapan sehingga menimbulkan verbalisme pengetahuan murid, kebiasaan menghafal secara mekanis, tanpa pengertian. Dalam pendidikan Agama, metode ini sering dipakai untuk melatih ulangan pelajaran al-qur’an dan praktek ibadah.9 Metode Drill atau disebut latihan dimaksudkan untuk memperoleh ketangkasan atau ketrampilan latihan terhadap apa yang dipelajari, karena hanya dengan melakukannya secara praktis suatu pengetahuan dapat disempurnakan dan disiap-siagakan.10
2. Tujuan Metode drill (latihan Siap) Metode ini lebih sesuai jika dipakai untuk materi pelajaran yang bersifat motorik
(gerak) seperti menghafal, melafalkan, menulis,
mendengarkan, membaca, menggunakan alat, membuat sesuatu dan segala kegiatan yang sifatnya membentuk ketrampilan. Disamping bersifat motorik metode ini dipakai untuk melatih kecakapan intelek seperti pengunaan rumus-rumus seperti matematika, setatistik, kimia, fisika dll. Tentu metode ini tidak semata-mata bertujuan integratip yaitu kemampuan gerak/ketrampilan berdasarkan pemahaman yang utuh.11 Sedangkan menurut Hadari Nawawi dalam bukunya Pendidikan Dalam Islam teknik metode drill (latihan siap) ini biasanya dipergunakan untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan tertentu juga sebagai sarana untuk memelihara kebiasaan-kebiasaan tertentu.12 Dari keterangan-keterangan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa tujuan dari metode drill (latihan siap) adalah untuk melatih
9
Zuhairini, dkk, Metodik Khusus Pendidikan Agama, (Malang: Biro Ilmiyah, cet. Ke-8, 1983), hlm. 106. 10 Basyirudin Usman, Metodologi Pembelajaran Agama Islam , (Jakarta: Ciputat Perss, cet. Ke-1, Juni 2002), hlm. 55. 11 IAIN Walisongo, op. cit , hlm. 232. 12 Hadari Nawawi, Pendidikan Dalam Islam, ( Surabaya: Al Ikhlas, 2002), hlm. 80
8
kecakapan-kecakapan motoris dan mental untuk memperkuat asosiasi yang dibuat.
3. Kebaikan Metode drill (Latihan Siap) Menurut Yusuf dan Syaifiil Anwar (1997: 66) kebaikan metode drill (latihan siap) adalah : a.
Dalam waktu yang tidak lama siswa dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan.
b.
Siswa memperoleh pengetahuan praktis dan siap pakai, mahir dan lancar.
c.
Menumbuhkan kebiasaan belajar secara kontinue dan disiplin diri, melatih diri, belajar mandiri.
d.
Pada pelajaran agama dengan melalui metode latihan siap ini anak didik
menjadi terbiasa dan menumbuhkan semangat untuk beribadah kepada Allah.13
Sedangkan menurut Zuhairini, dkk, menguraikan hal tersebut sebagai berikut: a.
Dalam waktu relatif singkat, cepat dapat diperoleh penguasaan dan keterampilan yang diharapkan.
b.
Para murid akan memiliki pengetahuan siap.
c.
Akan menanamkan pada anak-anak kebiasaan belajar secara rutin dan disiplin.14
4. Kekurangan Metode Drill (Latihan Slap) Menuru Syaeful Bahri Djamarah dalam bukunya Konsep Strategi Belajar Mengajar menyebutkan sebagai berikut: a.
Menghambat bakat dan inisiatif siswa, karena siswa lebih banyak dibawa kepada penyesuaian dan diarahkan jauh dari pengertian.
13
Yusuf, Tayar dan Syaifiil Anwar. Metode Pengajaran Agama dan Bahasa Arab, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1997), hlm. 66 14 Zuhairini, dkk, op.cit, hlm. 107
9
b.
Menimbulkan penyesuaian secara statis kepada lingkungan
c.
Kadang-kadang latihan yang dilaksanakan secara berulang-ulang merupakan hal yang monoton, mudah membosankan.
d.
Membentuk kebiasaan yang kaku, karena bersifat otomatis.
e.
Dapat menimbulkan verbalisme.15 Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan
dalam penggunaan
metode latihan siap (Drill), sebagai berikut: Pertama: harus disadari bahwa pengertian belajar bukan berarti pengulangan yang persis sama dengan apa yang telah dipelajari sebelumnya oleh siswa, akan tetapi terjadinya suatu proses belajar dengan latihan siap adalah adanya situasi yang berbeda serta pengaruh latihan pertama, maka latihan kedua, ketiga dan seterusnya akan lain sifatnya. Kedua: situasi belajar itulah yang mula-mula harus diulangi untuk mendapat memperoleh respons dari siswa. Bilamana siswa dihadapkan dengan berbagai situasi belajar, maka dalam diri siswa akan timbul alasan untuk memberi respons sehingga menyebebkan dia melatih ketrampilanya. Bagaimana situasi tersebut dapat diubah-ubah kondisinya sehingga menuntut adanya perubahan respons, maka ketrampilan siswa akan dapat lebih disempurnakan. Suatu Drill harus dimuali dari hal-hal yang mendasar agar siswa betul-betul mengerti apa yang telah dan akan dilakukannya agar diperoleh ketrampilan yang diingginkan.16 Tehnik mengajar latihan ini biasanya digunakan untuk tujuan agar siswa: a.
Memiliki ketrampilan motoris/gerak; seperti menghafalkan kata-kata, menulis mempergunakan alat /membuat suatu benda.
b.
Mengembangkan kecakapan intelek, mengenal benda/bentuk dalam pelajaran ilmu pasti, tanda baca dan sebagaiainya.
15
Syaeful Bahri Djamarah dalam bukunya Konsep Strategi Belajar Mengajar (Banjarmasin : IAIN Antasari 1996), hlm.109. 16 Team Kurikulum Didaktik Metodik , Pengantar Didaktik Metodik Kurikulum PBM, (Surabaya ; IKIP Surabaya, 1981), hlm. 56.
10
c.
Memiliki kemampuan menghubungakan antara sesuatu keadaan dengan hal lain, seperti hubungan sebab akibat
d.
Dalam mengajarkan kecakapan dengan metode latihan siap guru harus mengetahui sifat kecakapan itu sendiri, seperti;
e.
Kecakapan sebagai penyempurnaan dari pada suatu arti dan bukan sebagai hasilproses mekanis semata-mata,
f.
Kecakapan tersebut dikatakan tidak benar, bila halnya menentukan suatu hal yang rutin yang dapat dicapai dengan pengulangan yang tidak mengunakan pikiran, sebab kenyataan bertindak atau berbuat harus sesuai dengan situasi dan kondisi.
Untuk mendapatkan kecakapan dengan metode Drill ini, ada dua fase; Pertama, fase integratif, dimana persepsi dri arti dan proses dikembangkan. Pada fase ini belajar kecakapan dikembangkan menurut praktek yang berarti sering melakukan hubungan fungsional dan aktifitas penyelidikan.17 Kedua, fase penyempurnaan atau fase menyelesaiakan dimana ketelitian dikembangkan. Dalam fase ini diperlukan ketelitian dapat dikembangkan menuntut praktek yang berulang kali. Jadi pariasi praktek disini ditujukan untuk mendalami arti bukan ketangkasan. Sedangkan praktek yang sering ditujukan untuk mempertinggi efisiensi, bukan untuk mendalami arti. 18 Prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan dalam mengunakan metode drill, antara lain: a.
Drill hanyalah untuk bahan atau perbuatan yang bersifat otomatis.
b.
Latihan harus memiliki makna dalam rangka yang lebih luas, yakni: 1) Sebelum dilaksanakan latihan siswa perlu mengetahui terlebih dahulu arti latihan tersebut 2) Siswa perlu menyadari bahwa latihan-latihan itu berguna bagi kehidupan mereka kelak;
17 18
Ibid, hlm. 57 Ibid.
11
3) Siswa perlu mempunyai sikap bahwa latiha itu diperlukan untuk melengkapi belajar. c.
Latihan – latihan tersebut pertama – tama harus ditekankan pada diagnosa; 1) Pada taraf permulaan jangan diharapkan reproduksi yang sempurna. 2) Dalam percobaan kembali harus diteliti kesulitan yang timbul respon yang benar akhirnya harus dikenal siswa dan siswa memerlukan waktu untuk fariasi latihan, perkembangan arti dan kontrol. 3) Pertama-tama harus bersifat ketetapan, yang kemudian kecepatan, dan akhirnyakedua-duanya harus dimiliki siswa. 4) Masa latiha harus relatif singkat, dan sering dilakukan latihanlatihan lanjutan , 5) Kondisi latihan harus menarik minat anak, dan dalam suasana yang menyenagkan. 6) Proses yang berifat fundamental harus didahulukan dari latihan yang sifatnya sekunder.
d.
Proses latihan juga harus memperhatikan perbedaan kemampuan individual. 19
Untuk kesuksesan pelaksanaan tehnik latihan itu perlu instruktur / guru memperhatikan langkah-langkah / prosedur yang disusun demikian: a.
Gunakanlah latihan ini hanya untuk pelajaran atau tindakan yang dilakukan secara otomatis, ialah yang dilakukan siswa tanpa menggunakan pemikiran dan pertimbangan yang mendalam. Tetapi dapat dilakukan dengan capat seperti gerak reflek saja, seperti: menghafal.
19
Ibid, hlm. 58.
12
b.
Guru harus memilih latihan yang mempunyai arti luas ialah yang dapat
menanamkan
pengertian
pemahamanakan
makna
dan
tujuanlatihan sebelum mereka melakukan. c.
Di dalam latihan pendahuluan instruktur harus lebih menekankan pada diagnosa, karena latihan permulaan itu kita belum bisa mengharapkan
siswa
dapat
menghasilkan
ketrampilan
yang
sempurna. Pada latihan berikutnya guru perlu meneliti kesukaran atau hambatan yang timbul dan dialami siswa, sehingga dapat memilih / menentukan latihan manayang perlu diperbaiki. d.
Perlu mengutamakan ketepatan, agar siswa melakukan latihan secara tepat,
e.
Guru memperhitungkan waktu / masa latihan yang singkat saja agar tidak meletihkan dan membosankan, tetapi sering dilakukan pada kesempatan yang lain.
f.
Guru dan siswa perlu memikirkan dan mengutamakan proses-proses yang esensial yang pokok atau inti sehingga tidak tengelam pada pada hal-hal yang rendah / tidak perlu kurang diperlukan.
g.
Instruktur perlu memperhatikan perbedaan individual siswa.20 Dengan langkah – langkah itu diharapkan bahwa latihan akan betul
– betul bermanfaat bagi siswa untuk menguasai kecakapan itu serta dapat menumbuhkan pemahaman untuk melengkapi penguasaan pelajaran yang diterima secara teori dan praktek di madrasah.
B. PRESTASI BELAJAR AL – QUR’AN HADITS 1. Pengertian Prestasi Belajar Istilah prestasi berasal dari kata “prestatle” yang berarti “hasil yang telah dicapai (dari yang telah dilakukan, dikerjakan dan sebagainya)”.21 Menurut Pius A Partanto dan M Dahlan Al Barry bahwa “Prestasi merupakan hasil yang telah dicapai”.22 20
Roestiyah, NK, op.cit, hlm. 127 - 128 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1992), hlm. 700. 21
13
Sedangkan menurut WJS. Porwodarminto prestasi adalah “Hasil yang telah dicapai (dari yang telah dilakukan, dikerjakan dan sebagainya)”.23 Sedang pengertian belajar dapat didefinisikan sebagai berikut : a.
Menurut
Witterg
dalam
bukunya
Psychology
of
learning
mendefisinikan “Belajar ialah perubahan yang relative menetap yang terjadi dalam segala macam/keseharian tingkah laku suatu organisme sebagai hasil pengalaman”24. b.
Menurut
Cronbach
dalam
bukunya
Educational
Psychology
sebagaimana dikutip oleh Sumadi Suryabrata, menyatakan bahwa “Learning is shown by a change behavior as result of experience”. Belajar ialah perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman25. c.
Menurut Sardiman dalam bukunya “Interaksi dan Motivasi Belajar, mengajar”, Belajar itu senantiasa merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan misalnya membaca, mengamati, mendengarkan, meniru dan sebagainya”26.
d.
Menurut Moh. Uzer Usman “Belajar” diartikan sebagi proses perubahan, tingkah laku pada diri individu berkat adanya interaksi antara individu dan individu dengan lingkungannya27.
e.
Menurut Slameto, belajar ialah prosese usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamnnya sendiri dalan interaksi dengan lingkungannya 28.
22
Pius A Partanto dan M Dahlan Al Barry, Kamus Ilmiah Populer ( Surabaya: Arkola, 2001 ), hlm. 623. 23 WJS. Porwodarminto, Kamus BesarBahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2007, hlm. . 895. 24 Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakrta: PT. Rajagrafindo Persada, 2003), h.231. 25 Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, (Jakrta: PT. Rajagrafindo Persada, 2001), hlm.2321 26 Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rajagrafindo Persada, 1996), hlm.22 27 Moh.Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002), h.5 28 Slameto, Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta, 2003), hlm.2
14
f.
Menurut Nana Sujana, belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseoarang29.
b. Sedang pendapat Shaleh Abdul Aziz dan Abdul Majid, memberikan pengertian belajar sebagai berikut :
“Belajar adalah perubahan tingkah laku di dalam kecerdasan hati si pelajar berdasar pengetahuan-pengetahuan lama yang membawa perubahan baru”. Dari beberapa pendapat tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah proses perubahan dalam diri seseorang sebagai akibat dari pengalaman dan usaha secara sadar. Perubahan itu meliputi aspek jasmaniah dan rohaniah, seperti kebiasaan, kecakapan, ketrampilan dan perkembangan sifat-sifat emosional. Jadi pengertian prestasi belajar dapat disimpulkan, dalam buku Penilaian Hasil Belajar oleh Drs. Harun Rasyid dan Drs. Mansur, M.Pd. menyebutkan bahwa penilaian didefinisikan sebagai proses pengumpulan informasi tentang kinerja siswa, untuk digunakan sebagai dasar dalam membuat
keputusan
(Weeden.,at
all,
2002;
Bott:
1996;Nitko;
1996;Mardapi;2004). Menurut Black dan William yang dikutip oleh Harun Rasyid mendifinisikan bahwa penilaian sebagai semua aktifitas yang dilakukan oleh guru dan siswa untuk menilai diri mereka sendiri, yang memberikan informasi untuk digunakan sebagai umpan balik untuk memodifikasi aktivitas belajar dan mengajar.31
29
Nana Sujana, op.cit, hlm.28 Sholeh Abdul Aziz dan Abdul Aziz Madjid, At-Tarbiyah Wa Thuruqut Tadris, Juz 1, (Makkah:Daul Ma’arif, t.th.) hlm.169. 31 Drs. Harun Rasyid dan Drs. Mansur, M.Pd, Penilaian Hasil Belajar,Wacana Prima Bandung 2008, hlm.7. 30
15
Sesuai dengan amanat Undang-Undang Sistem Pendidikan Tahun 2003 pasal 58 ayat (1)bahwa “evaluasi hasil belajar peserta didik dilakukan oleh pendidik untuk memantau proses, kemajuan dan perbaikan hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan”32 Dari uraian dan pendapat diatas, penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa prestasi belajar atau hasil belajar adalah tingkat kecakapan atau kemampuan aktual, yang menunjukkan kepada aspek kecakapan atau kemampuan yang segera dapat didemonstrasikan dan diuji karena merupakan hasil atau usaha atau belajar yang bersangkutan, baik yang berhubungan dengan kogntif, afektif maupun psikomotorik. Atau dalam bahasa praktisnya, prestasi belajar itu merupakan pencerminan tingkat penguasaan siswa terhadap materi pelajaran yang telah dipelajari sebelumnya. Dalam hal ini, tentunya ada siswa yang mencapai prestasi tinggi dan prestasi rendah.
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar Dalam lembaga-lembaga pendidikan, belajar merupakan key term (istilah kunci) dan utama dalam upaya pendidikan. Karena proses belajar merupakan the process of acquiring knowledge, yakni proses untuk memperoleh pengetahuan. Sehingga belajar dapat dikatakan sebagai tonggak terjadinya suatu perubahan-perubahan dalam diri anak didik yang diwujudkan dalam tingkah lakunya sehari-hari. Oleh karena itu belajar merupakan hal pokok dalam kehidupan manusia, karena hampir semua perkembangan dan perubahan manusia terjadi karena belajar. Seperti yang telah diuraikan diatas,
bahwa pretasi belajar
merupakan hasil usaha dari rentetan kegiatam individu yang dilakukan selama proses belajar berlangsung,
32
maka untuk memperoleh prestasi
Undang-Undang RI.Nomor 20 Tahun 2003, Sistem Pendidikan Nasional 2003.hlm 39.
16
belajar yang baik memerlukan adanya faktor-faktor yang menunjang dan mendorong tercapainya prestasi belajar. Pengenalan mengenai faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah penting sekali. Dengan demikian penulis berkepentingan untuk menulis faktor-faktor yang tersebut. Hal ini akan saya kutip dari berbagai pendapat. Nana Sudjana berpendapat bahwa faktor – faktor yang mempengaruhi prestasi belajar ialah : Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor dari dalam diri siswa dan faktor yang datang dari luar diri siswa. 33 Sedangkan Mohammad Asrori, mengatakan bahwa : perwujudan nyata dari bakat dan kemampuan adalah prestasi karena bakat dan kemampuan sangat menentukan prestasi seseorang. Bakat memang sangat menentukan prestasi seseorang, tetapi sejauh mana bakat itu akan terwujud dan menghasilkan suatu prestasi, masih banyak variabel yang turut menentukan.34 Ada banyak faktor yang mempengaruhi perkembangan bakat khusus yang secaara garis besar dapat dikelompokkan menjadi faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri individu. Sedand faktor eksternal aadalah faktorfaktor yang berasal dari lingkungan individu tumbuh dan berkembang. 35 Dari kedua faktor itulah penulis akan menjabarkannya sebagai berikut : a.
Faktor Internal yang termasuk dalam faktor ini antara lain : 1) Faktor Motivasi Motivasi adalah sebagai kekuatan yang memberikan daya dorong dan arah dalam belajar36 Bagi siswa atau pelajar, motivasi sangat penting untuk meningkatkan gairah belajar sehingga dapat meraih prestasi belajar yang tinggi.
33 34
Nana Sudjana, op.cit, hlm. 39 Mohammad Asrori, Psikologi Pembelajaran, ( Bandung : Wacana Prima, 2008 ), hlm.
100. 35 36
Ibid IAIN Walisongo op. cit , hlm. 209.
17
2) Faktor Latihan Bagi seorang individu yang sedang belajar harus banyak melakukan latihan agar pelajaran yang terlupakan dapat dikuasai kembali. Belajar dan latihan persamaannya bahwa keduanya dapat menyebabkan perubahan/proses dalam tingkah laku, sikap dan pengetahuan .37 Terlatih sering kali mengulangi sesuatu,, maka kecakapan dan pengetahuan yang dimilikinya dapat menjadi makin dikuasai dan makin mendalam. Sebaliknya, tanpa latihan pengalaman-pengalaman yang telah dimilkinya menjadi hilang atau berkurang.38
3) Faktor Psikologi atau Jasmaniyah Keadaan siswa ketika sedang belajar sangat berpengaruh terhadap hasil belajar. Keadaan siswa itu berkaitan dengan kondisi fisik maupun mental. Belajar dalam keadaan fisik sakit, tidak akan dapat berlangsung dengan baik. Begitu pula jika mental dalam kondisi tegang , stress, gugup atau bingung maka belajar tidak akan berlangsung dengan baik
39
jadi belajar
seharusnya berlangsung dalam keadaan yang memungkinkan unutuk belajar.
4) Faktor Intelegensi Mengerjakan sesuatu baru dapat berhasil jika taraf pertumbuhan pribadi memungkinkannya dalam arti potensipotensi jasmani dan rohaninya telah matang untuk itu. Selain kematangan, dapat tidaknya seseorang mempelajari sesuatu 37
Abdul Rahman Shaleh, Psikologi Suatu Pengantar Dalam Persesepektif Islam (Jakarta :: Kencana 2009) hlm.213. 38 Abdul Rahman Shaleh, hlm. 222. 39 Sumiyati dan Asra, Metode Pembelajaran (Bandung : Wacana Prima 2008), hlm. 60..
18
dengan baik ditentukan juga oleh taraf kecerdasan.40 Intelegensi adalah kemampuan untuk belajar dan menggunakan apa yang telah dipelajari dalam usaha penyesuaian terhadap situasi-situasi yang kurang dikenal atau dalam pemecahan masalah-masalah.41 Faktor-faktor internal tersebut diatas idealnya harus dimiliki oleh setiap individu apabila menghendaki prestasi yang memadai dan optimal.
b.
Faktor Eksternal Disamping faktor-faktor internal seperti telah diterangkan diatas, juga terdapat faktor eksternal yang mempengaruhi prestasi belajar, yaitu antara lain sebagai berikut : 1) Faktor Guru Guru adalah merupakan pemimpin utama dan tulang punggung atau kekuatan yang diandalkan, karena itu ”Guru adalah sosok manusia yang harus digugu dan ditiru”.42 ”peran guru, guru memberikan pengetahuan yang dibutuhkan siswa dengan
mengemukakan
pendapat,
bertnya,
menjelaskan,
memberiakan contoh yang akan dipelajari siswa”.43 Guru dikatakan pengajar karena guru adalah seorang penyampai ilmu, pemberi nasehat dan teladan bagi anak didiknya. ”44
Dan
dikatakan ”tugas guru secara profesional meliputi tugas mendidik, mengajar dan melatih”.45 Dengan demikian sebagai seseorang yang mengajar dan mendidik guru dituntut untuk lebih meningkatkan kemampuan mengajarnya. Guru memegang peran penting dalam meningkatkan prestasi belajar. Sebab guru 40
Abdul Rahman Shaleh, op. cit, hlm. 221. M. Dalyono, Psikologi Pendidikan, (Jakarta : Rinika Cipta 2005), hlm. 184. 42 Zaenal Aqib, Menjadi Guru Profesional Bersetandar Nasional, (Bandung : Yrama Wdya 2009), hlm. 3 43 Sumiyati dan Asra, hlm. 3 44 IAIN Walisongo, Pemikiran Pendidikan Islam, (Yokyakarta : Pustaka Pelajar 1999). hlm. l 56. 45 Daryanto, Belajar dan Mengajar , ( Bandung : Yrama Widya. 2010 ), hlm. 180. 41
19
merupakan orang pertama yang memberikan bimbingan dalm proses belajar mengajar. Oleh karenanya dalam meningkatkan prestasi belajar sangat dibutuhkan guru yang penuh bertanggung jawab, berdedikasi tinggi berpengetahuan dan berpengalaman luas.
2) Faktor Sarana Sarana atau alat pendidikan yang lengkap dan memadai akan dapat membantu pelaksanaan kegiatan belajar yang lebih efektif dan efisien. Karena tidak jarang terjadi proses belajar mengajar terhambat di karenakan faktor sarana. Media adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi instruksional di lingkungan siswa yang dapat merangasang siswa untuk belajar”46 Oleh karenanya sarana dan prasarana atau peralatan juga memegang peranan penting dalam meningkatkan prestasi belajar siswa.
3) Faktor Lingkungan Lingkungan
tidak
kalah
meningkatkan prestai belajar
pentingnya
dalam
usaha
sebab berkembangnya jiwa
individu sangat dipengaruhi oleh lingkungan, baik pengaruh positif maupun pengaruh negatif.
”doktrin tabula rasa
menekankan arti penting pengalaman, lingkungan dan pendidikan dalam arti perkembangan manusia semata-mata bergantung pada lingkungan dan pengalamannya.”47 Sedangkan yang dimaksud dengan pengaruh lingkungan yaitu manusia dapat dididik menjadi apa saja menurut kehendak lingkungan atau pendidikannya.”48 Oleh karenanya untuk meningkatkan prestasi belajar sangat dibutuhkan lingkungan yang baik dan positif, yang dapat 46
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta : Raja Grafindo Persada 2003), hlm. 4. Mukhlison Effendi, Ilmu Pendidikan, (Yokyakarta : Nadi Offset 2008), hlm. 54. 48 Ibid, hal. 54. 47
20
memberikan dorongan kepada individu untuk lebih rajin dan tekun belajar.
4) Faktor Orang Tua Orang tua merupakan ayah ibu kandung”49 Dorongan dan tanggung jawab orang tua merupakan salah satu faktor yang sangat berarti dalam upaya meningkatkan prestasi belajar anak, Mukhlison Effendi mengatakan bahwa :Dalam hati nuranisetiap orang tua yang terdalam mempunyai sifat kodrati untuk mendidik anaknya baik dari segi fisik, sosial, emosi maupun intlegensinya agar memperoleh keselamatan, kepandaian, agar mendapat kebahagiyaan hidup yang mereka idam-idamkan, sehingga ada tanggung jawab moral atas hadirnya anak tersesbut yang dibaerikan oleh Tuhan untuk dapat dipelihara dan dididik dengan sebaik-baiknya.50 Hal ini adalah karena setiap hari anak lebih banyak bergaul dengan orang tuanya dibandingkan dengan gurunya. Anak akan maju jika orang tuanya memberikan dorongan serta bimbingan dalam memenuhi segala kebutuhan anaknya setiap hari. Mansur dalam bukunya Pendidikan Anak Usia Dini Dalam Islam menyebutkan bahwa pola asuh adalah merupakan suatu cara terbaik yang dapat ditempuh orang tua dalam mendidik anak-anaknya sebagai perwujudan dari rasa tanggung jawab kepada anak-anaknya. Dalam kaitannya dengan pendidikan berarti orang tua mempunyai tanggung jawab yang disebut tanggung jawab primer. Dengan maksud tanggung jawab yang harus dilaksanakan, kalau tidak maka anak-anaknya akan mengalami kebodohan dan lemah menghadapi kehidupan pada jamannya.51 Diantara tugas – tugas orang tua dalam hal ini adalah 49
WJS. Porwodarminto, op. cit., hlm. 802. . Mukhlison Effendi, op. cit., hlm. 5. 51 Mansur, Pendidikan Anak Usia Dini Dalam Islam,( Yokyakarta : Pustaka Pelajar 2009), hlm. 350. 50
21
menolong anak – anaknya menemukan, membuka membubuhkan
kemauan,
bakat,
minat
serta
dan
kemampuan
intelektualnya tersebut. Orang pertama yang terkena kewajiban membimbing dan mendidik anak adalah orang tua itu sendiri, sedangkan lembagalembaga pendidikan itu hanya menindak lanjuti bimbingan dan pendidikan orang tuanya di lingkungan keluarga. Orang tua yang baik akan selalu bertanggung jawab akan segala kebutuhan anak dalam belajarnya, serta senantiasa memberikan dorongan sepenuhnya terhadap upaya belajar anak sehingga akan mencapai hasil prestasi yang baik.
3. Prinsip-prinsip Belajar Dari berbagai teori belajar, para ahli merumuskan beberapa prinsip belajar. Prinsip-prinsip ini perlu diketahui oleh siswa dan guru dalam belajar, agar tidak menimbulkan kesalahan dalam memberikan bimbingan. Karena kesalahan dapat menimbulkan kesulitan belajar. Prinsip itu akan memberi arah bagaimana yang seharusnya dilakukan. Disini penulis akan kemukakan prinsip-prinsip belajar antara lain : a. Menurut Munzier Suparta, Dalam bukunya Metodologi Pengajaran Agama Islam dikemukakan : 1) Pelajar harus mempelajarinya sendiri apapun yang dipelajartinya; tidak ada seorang pun dapat melakukan kegiatan belajar tersebut untuknya. 2) Setiap pelajar belajar menurut tempo (kecepatan) nya sendiri dan ssetiap kelompok umur memiliki variasi dalam kecepatan belajar. 3) Seorang pelajar akan belajar lebih banyak bilamana setiap langkah belajar yang dilaluinya mendapat penguatan (reinforcement) . 4) Penguasaan secara penuh terhadap setiap langkah memungkinkan belajar secara keseluruan lebih berarti.
22
5) Pelajar akan lebih termotivasi untuk belajar serta akan belajar dan mengingat secaara lebih baik apabila ia diberi tanggung jawab untuk belajar mandiri .52
b. Menurut Daryanto dalam bukunya Belajar Mengajar, Prinsip-prinsip belajar itu antara lain : 1) Dalam belajar setiap siswa harus diusahakan partisipasi aktif, meningkatkan minat dan membimbing untuk mencapai tujuan intruksional . 2) Belajar bersifat keseluruan dan materi itu harus memiliki struktur, penyajian yang sederhana sehingga siswa mudah untuk menangkap pengertiannya . 3) Belajart harus dapat menimbulkan motivasi yang kuat pada siswa untuk mencapai tujuan instruksional. 4) Belajar itu proses kontinyu maka maka harus tahap demi tahap menurut perkembangannya . 5) Belajar adalah proses organisasi, adaptasi, eksplorasi dan discovery. 6) Belajar harus dapat mengembangkan kemampuan tertentu sesuai dengan tujuan instruksional yang harus dicapainya. 7) Belajar memerlukan sarana yang cukup sehingga siswa dapat belajar dengan tenang. 8) Belajar perlu ada intraksi siswa dengan lingkungannya 9) Belajar adalah proses hubungan antara pengertian yang satu dengan pengertian yang lain, sehingga mendapat pengertian yang lain, sehingga mendapat pengertian yang diharapkan, stimulus yang dibaerikan response yang yang diharapkan. 10) Repetisi, dalam proses belajar perlu ulangan berkali-kali agar pengertian dan ketrampilan atau sikap itu mendalam pada siswa. 53 Kedua kelompok prinsip itu sebenarnya hampir sama, hal ini akan memberi petunjuk kepada siswa, apa yang harus mereka lakukan dalam belajar harus ada kemauan dan hasrat untuk mencapai sukses belajar.
52 53
Munzier Suparta, hlm. 38. Daryanto, Belajar Mengajar, ( Bandung : Yrama Wdya 2010), hlm. 24.
23
4. Bentuk – bentuk Prestasi Belajar Bentuk-bentuk prestasi belajar meliputi tiga aspek, yaitu : aspek kognitif, afektif dan psikomotor, sebagaimana akan penulis jelaskan sebagai berikut ini : a.
Aspek kognitif Aspek kognitif meliputi yaitu hasil belajar pengetahuan hafalan tentang hal-hal khusus, pengetahuan tentang cara dan sarana tentang hal-hal khusus, pengetahuan universal dan abtraksi. Tipe belajar ini meliputi kemampuan menerjemahkan, menafsirkan dan ekstrapolasi.54 Dalam ranah kognitif ini merupakan hasil dari proses aktifkonstruktif yang terjadi melalui mental proses. Mental proses adalah serangkaian proses kognitif seperti persepsi (perception), perhatian (attention), mengingat (memory), berfikir (thinking, reasoning), memecahkan masalah (problem solving) dan lain-lain. Belajar merupakan proses yang dilakukan dengan kesadaran (consciousness). Dengan kesadaran tersebut seseorang akan secara aktif memberikan perhatian, mengingat, berfikir, menafsirkan, mengelompokkan, mengkaitkan, mengkonfrontasikan informasi yang diterima berdasarkan apa yang ingin dicapai dan apa yang telah dia ketahui.55
b.
Aspek-Aspek Afektif Ranah afektif meliputi : 1). Menyimak, yaitu : taraf sadar memperhatikan, kesediaan menerima, dan memperhatikan secara selektif/terkontrol. 2). Merespon. Hal ini meliputi manut (memperoleh sikap responsive), bersedia merespon atas pilihan sendiri dan merasa puas dalam merespon. 3). Menghargai. Hal ini mencakup menerima nilai, mendambakan nilai dan merasa wajib mengabdi pada nilai. 4). Mengorganisasi nilai, meliputi : mengkonseptualisasi nilai dan organisasi sistem nilai. 5). Mewatak, yaitu memberlakukan secara umum seperangkat nilai, menjunjung tinggi dan memperjuangkan nilai.56
54 55
Mustaqim, Psikologi Pendidikan, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001), hlm. 36. Chabib Thoha, PBM-PAI di Sekolah, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1998), hlm. 95-96. 56 Mustaqim, op.cit., hlm. 38
24
c.
Aspek Psikomotor Ranah psikomotor meliputi : 1) 2) 3)
Mengindra. Hal ini bisa berbentuk mendengarkan, melihat, meraba, mengecap, membau. Kesiagaan diri, meliputi : konsentrasi mental, berpose badan, dan mengembangkan perasaan. Bertindak secara terpimpin, meliputi gerakan menirukan, dan mencoba melakukan tindakan.57
5. Al – Qur’an Hadits Al – Qur’an Hadits adalah sub bagian materi Pendidikan Agama Islam (PAI) yang merupakan sumber utama ajaran Islam. 58 Al – Qur’an Hadits menekankan pada kemampuan baca tulis yang baik dan benar, memahami makna secara tekstual dan kontekstual, serta mengamalkan kandungannya dalam kehidupan sehari-hari. Mata pelajaran Al - Qur'an Hadits di Madrasah Ibtidaiyah adalah salah satu mata pelajaran PAI yang menekankan pada kemampuan membaca dan menulis al-Qur'an hadits dengan benar, hafalan terhadap surat – surat pendek dalam al-Qur'an, pengenalan arti atau makna secara sederhana dari surat – surat pendek tersebut dan hadits – hadits tentang akhlak terpuji untuk diamalkan dalam kehidupan sehari – hari melalui keteladanan dan pembiasaan. Hal ini sejalan dengan misi pendidikan dasar adalah untuk : (1) pengembangan potensi dan kapasitas belajar peserta didik, yang menyangkut : rasa ingin tahu, percaya diri, keterampilan berkomunikasi dan kesadaran diri; (2) pengembangan kemampuan baca – tulis – hitung dan bernalar, keterampilan hidup, dasar-dasar keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan YME; serta (3) fondasi bagi pendidikan berikutnya. Di samping itu, juga mempertimbangkan perkembangan psikologis anak, bahwa tahap perkembangan intelektual anak usia 6 – 11 tahun adalah operasional konkret (Piaget). Peserta didik pada jenjang pendidikan dasar juga merupakan masa social imitation (usia 6 – 9 tahun) 57
Ibid Peraturan Menteri Agama RI, Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab Di Madrasah, ( Jakarta : Depag RI, 2008), hlm. 18. 58
25
atau masa mencontoh, sehingga diperlukan figur yang dapat memberi contoh dan teladan yang baik dari orang – orang sekitarnya ( keluarga, guru, dan teman-teman sepermainan ), usia 9 – 12 tahun sebagai masa second star of individualisation atau masa individualisasi, dan usia 12 – 15 tahun merupakan masa social adjustment atau penyesuaian diri secara sosial. Secara substansial mata pelajaran Al - Qur'an Hadits memiliki kontribusi dalam memberikan motivasi kepada peserta didik untuk mencintai kitab sucinya, mempelajari dan mempraktikkan ajaran dan nilai – nilai yang terkandung dalam Al - Qur'an Hadits sebagai sumber utama ajaran Islam dan sekaligus menjadi pegangan dan pedoman hidup dalam kehidupan sehari-hari. 59
a.
Tujuan Pembelajaran Al – Qur’an Hadits Tujuan adalah batas akhir yang dicita – ciatakan seseorang dan dijadikan pusat perhatiannya untuk dicapai melalui usaha. Dalam tujuan terkandung cita – cita, kehendak dan kesengajaan serta berkonsekuensi penyusunan daya dan upaya untuk mencapainya.60 Setiap sesuatu yang hidup pastilah mempunyai tujuan, begitu pula halnya dengan pendidikan agama Islam yang notabene mempunyai tanggung jawab yang begitu
besar
terhadap
kemajuan
dan
kemunduran seluruh ummat Islam secara global. Pembelajaran Al-Qur'an Hadits di Madrasah Ibtidaiyah bertujuan untuk: 1) Memberikan kemampuan dasar kepada peserta didik dalam membaca, menulis, membiasakan, dan menggemari membaca Al - Qur'an dan Hadits; 2) Memberikan pengertian, pemahaman, penghayatan isi kandungan ayat-ayat Al - Qur’an Hadits melalui keteladanan dan pembiasaan; 3) Membina dan membimbing perilaku peserta didik dengan berpedoman pada isi kandungan ayat Al - Qur'an dan Hadits.61 59
Ibid, hlm. 19 Direktorat Jendral Kelembagaan Agama Islam, Metodologi Pendidikan Agama Islam, Buku Kedua, ( Jakarta : Depag RI, 2002 ), hlm. 1. 61 Peraturan Menteri Agama RI, op.cit, hlm. 19 60
26
b.
Ruang Lingkup Pembelajaran Al Qur’an Hadits Ruang lingkup pembelajaran Al-Qur'an-Hadis di Madrasah Ibtidaiyah meliputi: 1) Pengetahuan dasar membaca dan menulis Al - Qur'an yang benar sesuai dengan kaidah ilmu tajwid. 2) Hafalan surat-surat pendek dalam Al - Qur'an dan pemahaman sederhana
tentang
arti
dan
makna
kandungannya
serta
pengamalannya melalui keteladanan dan pembiasaan dalam kehidupan sehari-hari. 3) Pemahaman dan pengamalan melalui keteladanan dan pembiasaan mengenai hadits – hadits yang berkaitan dengan kebersihan, niat, menghormati orang tua, persaudaraan, silaturahmi, taqwa, menyayangi anak yatim, salat berjamaah, ciri-ciri orang munafik, dan amal salih.62
C. Hipotesis Tindakan Hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah model pembelajaran dengan menggunakan metode drill dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas V MI. Tarbiyatusy Syubban Kalimulyo Jakenan Pati.
62
Ibid, hlm. 23
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Hoopkins mengartikan penelitian tindakan kelas sebagai penelitian yang mengkombinasikan prosedur penelitian suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif, yang dilakukan oleh pelaku tindakan untuk meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan – tindakan dalam melaksanakan tugas dan memperdalam pemahaman terhadap kondisi dalam praktik pembelajaran.1 Menurut T. Raka J., Penelitian tindakan kelas didefinisikan sebagai suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan, yang dilakukan untuk meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan-tindakan dalam melaksanakan tugas, memperdalam pemahaman terhadap tindakan-tindakan yang dilakukan, serta memperbaiki kondisi di mana pembelajaran tersebut dilakukan.2 Sedangkan Suhardjono mendifinisikan penelitian tindakan kelas adalah penelitian tindakan yang dilakukan di kelas dengan tujuan memperbaiki / meningkatkan mutu praktik pembelajaran. 3 Sedangkan menurut Zaenal Aqib Penelitian Tindakan Kelas disebut dengan Classroom Action Research, disingkat CAR. 4 Seorang ahli penelitian bernama Mc Niff Yang dikutip dalam buku Penelitian Tindakan Kelas oleh Mohammad Asrari mengatakan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan bentuk reflektif yang dilakukan oleh guru sendiri yang hasilnya dapat dimanfaatkan sebagai alat untuk pengembangan dan perbaikan pembelajaran. 5
1
Masnur Muslih, Melaksanakan PTK itu mudah, ( Jakarta : Bumi Aksara, 2009 ), Cet. 3,
hlm. 8 2
T. Raka J, Konsep Dasar Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research)., ( Jakarta: Proyek Pengembangan Guru Sekolah Menengah Depdikbud Dirjen Dikti, 1998 ), hlm. 5 3 Mohammad Asrori, Penelitian Tindakan Kelas, ( Bandung : Wacana Prima, 2008 ), hlm. 5 4 Zaenal Aqib, Penelitian Tindakan Kelas, Yrama Widya Bandung 2008, hlm. 12. 5 Prof Dr. H. Mohammad Asrori, M. Pd. Penelitian Tindakan Kelas, Wacana Prima Bandung 2008, hlm. 4
27
28
Langkah-langkah praktis penelitian tindakan kelas menurut Prof Dr. H. Mohammad Asrori, M.Pd. sebagai berkut : 1. Perencanaan . Langkah pertama yang berupa perencanaan ini pada dasarnya merupakan kegiatan
menyusun rencana tindakan yang di dalamnya
mengandung penjelasan tentang What (siapa), Why (mengapa0, When (kapan), Where (di mana), Who (oleh siapa) dan how (bagaimana).6 2. Tindakan . Dengan mengambil contoh langkah perencanaan di atas, maka pada langkah tindakan ini, rancangan strategi dan sekenario pembelajran coperatif berlandaskan pendekatan Contextual Teaching and Learening (CTL) direpkan dalam proses pembelajaran .7 3. Observasi . Observasi sebenarnya dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan karena observasi itu dilakukan pada saat tindakan sedang dilaksanakan.8 4. Refleksi . Kegiatanpada langkah ini adalah mencermati, mengkaji, dan menganalisis secara mendalam dan menyeluruh tindakan yang telah dilaksanakan yang didsarkan data yang telah terkumpul pada langkah observasi. 9
B. Subjek dan Objek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V MI. Tarbiyatusysyubban Kalimulyo
Jakenan
Pati.
Objek
penelitian
ini
pembelajaran Al – Qur’an Hadits dengan metode drill.
6
Mohammad Asrori, hlm. 100. Ibid., hlm. 102. 8 Ibid., hlm. 105. 9 Ibid. 7
adalah
pelaksanaan
29
C. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas V MI. Tarbiyatusy Syubban Kalimulyo Jakenan Pati pada semester genap tahun ajaran 2009/2010. D. Setting Penelitian Dalam penelitian digunakan setting kelas dan setting kelompok dimana data diperoleh pada saat proses belajar mengajar yang terjadi di dalam kelas dan kelompok.
E. Desain Penelitian Menurut model Kemmis & Mc Taggart, PTK mencakup empat langkah, yaitu: 1) perencanaan (planning), 2) tindakan (acting), 3) pengamatan (observing), 4) refleksi (reflecting). Keempat langkah tersebut bersifat spiral dan dipandang sebagai satu siklus. 10 PTK yang dilaksanakan ini bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar Al Qur’an Hadits siswa kelas V MI. Tarbiyatusy Syubban Kalimulyo Jakenan Pati pada pokok bahasan hadits tentang ciri – ciri orang munafik melalui penerapan metode drill. Secara rinci prosedur penelitian tindakan ini dapat dijabarkansebagai berikut:
1. Siklus I Siklus I dilaksanakan dalam 1 kali pertemuan dengan alokasi waktu 2 x 40 menit dengan tahapan sebagai berikut : a.
Perencanan Perencanaan merupakan refleksi awal berdasarkan hasil studi pendahuluan, adapun tahap yang dilakukan dalam perencanaan ini, yaitu sebagai berikut : 1) Membuat desain pembelajaran Al – Qur’an Hadits
pada
kompetensi dasar hadits tentang ciri – ciri orang munafik. 2) Simulasi pembelajaran berdasarkan pada desain pembelajaran . 3) Revisi desain pembelajaran berdasarkan hasil simulasi . 10
Rochiati Wiriaatmadja, Metode Penelitian Tindakan Kelas: Meningkatkan Kinerja Guru dan Dosen, ( Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005 ), hlm., 66.
30
4) Menyusun instrument . 5) Membuat pedoman observasi. 6) Membuat Pedoman wawancara. b.
Pelaksanaan Dalam pelaksanaan perbaikan ini, penulis meminta bantuan teman sejawat yaitu Naimah sebagai pengamat pelaksanaan pembelajaran
dengan
dibantu
penggunaan
lembar
observasi
(terlampir). Fokus yang diamati oleh pengamat dalam pembelajaran ini adalah perilaku guru dan siswa dalam pembelajaran . Proses pelaksanaan pembelajaran siklus I dilakukan melalui tahapan sebagai berikut : 1) Kegiatan awal / apersepsi . 2) Kegiatan inti . 3) Kegiatan akhir 4) Penutup Rencana perbaikan pembelajaran ( RPP ) I dan RPP II ada pada lampiran. Permasalahan
yang
diperbaiki
pada
siklus
I
adalah
meningkatkan prestasi belajar siswa dengan menggunakan metode drill. Adapun langkah – langkah yang ditempuh guru adalah sebagai berikut: a) Menyampaikan tujuan dan memotifikasi siswa . b) Menyajikan materi hadits tentang ciri – ciri orang munafik. c) Mengulang lafadz hadits tentang ciri – ciri orang munafik. d) Mengkondinasikan siswa, belajar untuk menghafalkan hadits tentang ciri – ciri orang munafik. e) Membimbing siswa dalam menghafalkan hadits . f) Membimbing siswa membuat rangkuman hasil pembahasan pada bukunya masing - masing. g) Mengadakan evaluasi akhir.
31
c.
Pengamatan / observasi Tahap observasi dilakukan bersamaan dengan tahap tindakan, guru / peneliti sebagai penyampai materi. Dalam tahap ini juga dikumpulkan data – data. Setiap tindakan yang dilakukan guru dan siswa akan diamati oleh observer yaitu guru dan teman sejawat dengan menggunakan lembar pengamatan.
d.
Refleksi Berdasarkan hasil pengamatan atau observasi, wawancara dan jurnal, peneliti melihat bahwa
pada pelaksanaan siklus I masih
banyak kekurangan, antara lain masih banyak siswa yang pasif. Siswa yang berintelegensi rendah akan mengalami banyak kesulitan
memahami
tentang
metode
drill.
Tidak
tertutup
kemungkinan untuk siswa lainpun akan mengalami hal yang sama, sekalipun tidak seberat mereka yang berintelegensi rendah. Namun sebaliknya, siswa yang berintelegensi tinggi cenderung lebih memperhatikan
dan
cepat
dalam
menghafal.
Mereka
yang
berintelegensi tinggi merasa senang kalau menemui sesuatu yang baru dan belum pernah mereka dapatkan. Untuk itu kekurangan – kekurangan yang ditemui, misalnya pelajaran Al – Qur’an Hadits ditempatkan pada jam pelajaran terakhir, pada pertemuan yang sudah terlaksana harus diperbaiki atau diatas
pada
pertemuan-pertemuan
berikutnya,
termasuk
jika
pertemuan siklus I masih ada kekurangan harus diperbaiki pada siklus II. Jadi tindakan-tindakan yang dinilai kurang dapat memberikan manfaat terhadap penelitian berikutnya untuk diadakan perbaikan – perbaikan. Akan tetapi, tindakan-tindakan yang sudah memberikan
32
hasil baik, perlu dilakukan kembali dan ditingkatkan pada pembelajaran berikutnya.
2. Siklus II Siklus II dilaksanakan satu kali pertemuan denga alokasi waktu 2 x 40 menit dengan tahapan. a.
Perencanaan Berdasarkan
hasil
pengamatan
pada
siklus
I,maka
perencanaan pada siklus II ini pada dasarnya untuk memperbaiki siklus I. Perbedaannya bahwa pada siklus II materi yang disampaikan tidak sama dengan siklus I. Materi yang disampaikan pada siklus II adalah : Isi kandungan hadits tentang ciri – ciri orang munafik.
b.
Pelaksanaan Tindakan pada siklus II dilalukan sesuai dengan rancangan pembelajaran yang terdapat pada rencana perbaikan pembelajaran (RPP) 2, seperti yang dilakukan pada siklus I, yaitu dengan metode drill. Proses pelaksanaan pembelajaran siklus 2 dilakukan melalui tahapan sebagai berikut : 1) Kegiatan awal / apersepsi . 2) Kegiatan inti . 3) Kegiatan akhir 4) Penutup Rencana perbaikan pembelajaran ( RPP ) I dan RPP II ada pada lampiran . Permasalahan
yang
diperbaiki
pada
siklus
1
adalah
meningkatkan prestasi belajar siswa dengan menggunakan metode drill. Adapun langkah – langkah yang ditempuh guru adalah sebagai berikut:
33
a) Menyampaikan tujuan dan memotifikasi siswa . b) Menyajikan materi isi kandungan hadits tentang ciri – ciri orang munafik. c) Mengulang isi kandungan hadits tentang ciri – ciri orang munafik. d) Mengkondinasikan
siswa,
belajar
untuk
memahami
dan
menghayati isi kandungan hadits tentang ciri – ciri orang munafik. e) Membimbing siswa dalam mengimplementasikan isi kandungan hadits tentang ciri – ciri orang munafik dalam kehidupan sehari hari. f) Membimbing siswa membuat rangkuman hasil pembahasan pada bukunya masing - masing. g) Mengadakan evaluasi akhir.
c.
Pengamatan / observasi Pengamatan dilakukan pada tiap perubahan perilaku yang dialami oleh siswa. Pada saat proses pembelajaran berlangsung dengan membuat cacatan penting yang dapat dipakai sebagai data penelitian .Pengamatan juga dilakukan terhadap proses belajar mengajar dengan menggunakan pedoman pengamatan ( terlampir ) .
d.
Refleksi Dari hasil observasi, wawancara, dan jurnal siklus II, peneliti melakukan koreksi untuk melihat tindakan – tindakan yang kurang mengenai sasaran, kemudian peneliti mengadakan perubahan – perubahan yang perlu agar dapat memberikan hasil yang lebih baik, misalnya perubahan jadwal jam ke 7 – 8 diubah menjadi jam ke 1 – 2 atau 3 – 4. Perubahan lain misalnya jam pelajaran Al – Qur’an Hadits tidak setelah pelaksanaan upacara sehingga diharapkan mampu berhasil lebih baik daripada sebelumnya. Apabila masih ada kekurangan, perlu diadakan perbaikan lagi, mengingat keterbatasan
34
waktu, kekurangan itu diperbaiki di luar penelitian ini. Dari hasil pengamatan pada siklus II ternyata sudah banyak siswa yang aktif, mau memperhatikan dan sudah ada peningkatan hasil belajarnya, sehingga sudah tidak lagi menggantungkan jawaban
pada
kelompoknya. Hal ini sudah memenuhi harapan guru untuk mengaktifkan siswa dalam kegiatan kerja kelompok pada siklus II.
F. Teknik dan Alat Pengumpulan Data 1. Teknik Pengumpulan Data Tehnik pengumpulan data pada penelitian ini adalah sebagai berikut : a.
Tes Tes dalam penelitian ini berbentuk soal pilihan ganda dan dikerjakan oleh siswa pada akhir pelajaran. Langkah – langkah yang ditempuh dalam melaksanakan teknik tes yaitu: 1) Menyiapkan bahan tes. 2) Melaksanakan tes untuk mengukur kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal-soal, sebelum dan sesudah menggunakan metode drill. 3) Memberi penilaian berdasarkan aspek yang telah ditentukan dan kriteria skor yang telah ditetapkan. Aspek-aspek yang akan diteliti melalui butir – butir soal baik sebelum
dan
sesudah
menggunakan
menggunakan indikator sebagai berikut: a) respon / sikap siswa terhadap metode drill b) minat siswa mengikuti pelajaran, c) keaktifan siswa mengikuti pelajaran, d) tingkah laku siswa di kelas.
metode
drill
dengan
35
b.
Observasi Metode observasi digunakan untuk mengambil data kualitatif yang berkaitan dengan proses pembelajaran siswa dan guru selama kegiatan belajar mengajar berlangsung. Data yang diambil dari observasi ini antara lain: respon / sikap siswa terhadap pembelajaran dengan metode drill, respon / sikap siswa terhadap situasi proses pembelajaran dengan metode drill, perubahan sikap siswa selama proses pembelajaran, korelasi antara perencanaan pembelajaran dengan tindakan di kelas.
c.
Metode Wawancara Metode wawancara digunakan untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap metode pembelajaran dengan menggunakan metode drill.
d.
Metode Angket Metode angket digunakan untuk mengambil data kuantitatif tentang peningkatan hasil belajar dan minat belajar siswa dalam mengikuti metode pembelajaran dengan metode drill.
2. Alat Pengumpul Data a.
Butir Soal Tes Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data prestasi belajar siswa berupa butir soal tes formatif. Bentuk soal berupa tes obyektif, siswa mengerjakan soal – soal tes pada lembar jawab.
b.
Lembar Observasi Lembar observasi digunakan untuk mengamati perilaku guru dan siswa saat proses pembelajaran berlangsung. Hal yang diamati adalah: 1) Pengelolaan kelas.
36
2) Menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa. 3) Membimbing siswa secara klasikal. 4) Membimbing siswa secara kelompok. 5) Peran aktif siswa dalam pembelajaran 6) Mengadakan tanya jawab. 7) Membimbing siswa membuat rangkuman. 8) Mengadakan evaluasi akhir.
c.
Instrumen Penelitian Langkah – langkah dalam menentukan instrumen penelitian dengan menentukan materi, menentukan kisi-kisi soal, menentukan tipe atau bentuk soal, pedoman observasi, pedoman wawancara, dan pedoman angket. 1) Menentukan materi Materi yang digunakan untuk penelitian ini adalah Kompetensi Dasar 5. Memahami arti hadis tentang ciri – ciri orang munafik. 2) Menentukan kisi-kisi soal Kisi – kisi soal digunakan untuk menyusun formulasi soal tes.
3) Menentukan tipe/bentuk soal Soal tes yang akan dipakai adalah soal objektif pilihan ganda dengan 4 opsi jawaban yang benar. Bentuk soal ini di pilih dengan alasan, menurut Asmawi Zainul dan Noehi Nasution adalah : a) Dapat dikontruksi dan digunakan untuk mengukur segala level tujuan intruksional . b) Dapat digunakan butir soal yang relatif banyak. c) Penskoran hasil kerja peserta dapat dikerjakan secara objektif.
37
d) Tipe soal dapat dikontruksi sehingga menuntut kemampuan peserta tes untuk membedakan berbagai tingkatan sekaligus. e) Jumlah opsi yang disediakan lebih dari dua, sehingga dapat mengurangi keinginan peserta tes untuk menebak.. f) Memungkinkan dilakukan analisis butir soal secara baik. g) Tingkat kesukaran butir soal dapat dikenali. h) Informasi yang diberikan lebih kaya. Jumlah soal yang akan digunakan dalam penelitian ini direncanakan 10 butir. Bila siswa menjawab soal dengan benar skornya 1 dan bila siswa menjawab soal salah skornya 0.
38
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Pra Siklus Dalam pelaksanaan pra siklus ini, dilakukan guru bidang studi dengan guru pendamping. Guru bidang studi menyampaikan materi dalam proses belajar mengajar dengan menggunakan metode ceramah dan guru pendamping sebagai pengamat dalam berlangsungnya proses belajar mengajar yang ditinjau dari segi keaktifan, peserta didik aktif mengikuti kelompok, peserta didik menulis dilembar kerja sesuai kesimpulan kelompok , peserta didik mengulang-ulang materi dalam kelompok masing-masing secara bergantian, peserta didik bertanya kepada guru tentang materi yang dikelompokkan, peserta didik mendengarkan penjelasan guru terhadap materi yang dikelompokkan, peserta didik berani menjawab pertanyaan dari guru, perubahan sikap siswa selama proses pembelajaran dengan metode drill, danmemahami materi yang disampaikan guru. Pada pelaksanaan siklus I dan siklus II guru bidang studi sebagai penyampai materi pelajaran dengan menggunakan metode drill sedang guru pendamping sebagai pengamat proses belajar mengajar dengan menggunakan aspek yang sudah tercantum diatas. 1. Keaktifan. Guru bidang studi menyesuaikan materi pada peserta didik yang didampingi guru pendamping untuk mengamati selama proses belajar mengajar berlangsung. Sesuai dengan aspek keaktifan peneliti mengisi format yang sudah disediakan dalam penelitian. Lihat dalam tablel dibawah ini :
38
39
Tabel 1 : Keaktifan siswa: No
Nama
Score
Ana FW
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1
1 Ani S 2 Arif S 3 Imron AH 4 Laili NH 5 Lutfiyatin 6
7
8
9
Mahmud
Mufqy F Naili N
10
R Dewi
11
Era Fazira
12
Mudrikah
13
Ishmah N
A -
Aspek pengamatan B C D E F v v v v v v v v v v v v v
G -
H v v v v v v v v v v v v v
Jumla h 4
2
3
2
2
3
2
4
3
2
2
3 2
40
14
Nasrullah Jumlah
2 3 1 2 3 0
-
-
-
-
-
v 19
-
v 16
3
Keterangan : Aspek pengamatan keaktifan dengan memberikan score berupa angka. Anda dapat memilih 1, 2 atau 3 sesuai pendapat anda berdasarkan keadaan yang sesungguhnya. Analisa tabel 1 ini menunjukkan skor rata-rata masing-masing aspek : •
Aspek pengamatan A. Peserta didik aktif mengikuti kelompok dengan skor rata-rata masingmasing komponen menunjukkan 0 belumtersentuh. B. Peserta didik menulis dilembar kerja sesuai kesimpulan kelompok dengan skor rata-rata masing-masing komponen menunjukkan 0 belumtersentuh. C. Peserta didik mengulang-ulang materi dalam kelompok masingmasing secara bergantian dengan skor rata-rata masing-masing komponen menunjukkan 0 belumtersentuh. D. Peserta didik bertanya kepada guru tentang materi yang dikelompokkan dengan skor rata-rata masing-masing komponen menunjukkan 0 belumtersentuh. E. Peserta didik mendengarkan penjelasan guru terhadap materi yang dikelompokkan dengan skor rata-rata masing-masing komponen menunjukkan 0 belumtersentuh. F. Peserta didik berani menjawab pertanyaan dari guru dengan skor ratarata masing-masing komponen menunjukkan 19/14 × 1 = 1,36. G. perubahan sikap siswa selama proses pembelajaran dengan metode drill dengan skor rata-rata masing-masing komponen menunjukkan 0 belumtersentuh. H. memahami materi yang disampaikan guru dengan skor rata-rata masing-masing komponen menunjukkan 16/14 × 1 = 1,14.
41
•
Criteria penilaian 1 = kurang 2 = cukup 3 = baik f
Untuk memperoleh prosentase diambil rumus p =
n
xp%
Keterangan : P = prosentase f
= frequensi
n = jumlah peserta didik 1
Table 2 : Aspek pengamatan pra siklus dan prosentasinya.
1
No
Aspek
1
A
2
B
3
C
4
D
5
E
6
F
Skor 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
Frequensi
Prosentasi
8 6 -
8/14 × 100% = 57,14% 6/14 × 100% = 42,86% -
Prof. Dr. Anas Sudijono, Pengantar StatistikPendidikan, Rajawali Pres Jakarta 2007, hlm.43.
42
7
G
8
H
1 2 3 1 2 3
12 2 -
12/14 × 100% = 85,71% 2/14 × 100% = 14,29% -
Aspek pengamatan tabel 2 : Pra siklus dalam keaktifan dan prosentasinya. Dari 14 peserta didik pada saat pra siklus semua hadir, menunjukkan hasil pe ngamatan dari aspek : A. Peserta didik aktif mengikuti kelompok menunjukkan kosong belum tersentuh. B. Peserta didik menulis dilembar kerja sesuai kesimpulan kelompok menunjukkan kosong belum tersentuh. C. Peserta didik mengulang-ulang materi dalam kelompok masingmasing secara bergantian menunjukkan kosong belum tersentuh. D. Peserta didik bertanya kepada guru tentang materi yang dikelompokkan menunjukkan kosong belum tersentuh. E. Peserta didik mendengarkan penjelasan guru terhadap materi yang dikelompokkan menunjukkan kosong belum tersentuh. F. Peserta didik berani menjawab pertanyaan dari guru menunjukkan skor 3 dengan prosentase 0, skor 2 dengan prosentase 42,86% dan skor 1 dengan prosentrasinya 57,14%. G. Perubahan sikap siswa selama proses pembelajaran dengan metode drill menunjukkan kosong belum tersentuh. H. Memahami materi yang disampaikan guru menunjukkan skor 3 dengan prosentase 0%, skor 2 dengan prosentase 14,29% dan skor 1 dengan prosentrasinya 85,71%.
43
Table 3.: Secor Keaktifan Memjadi Nilai.
NO
NAMA
SCOR
NILAI
.1
Ana FW
4
4/24 × 100 = 16,67
2
Ani S
2
2/24 × 100 = 8,33
3
Arif S
3
3/24 × 100 = 12,5
4
Imron AH
2
2/24 × 100= 8,33
5
Laili NH
2
4/24 × 100 = 16,67
6
Lutfiyatin H
3
3/24 × 100 = 12,5
7
M Mahmud
2
2/24 × 100 = 8,33
8
Mufqy F
4
4/24 × 100 = 16,67
9
M Saidun
3
3/24 × 100 = 12,5
10
Naili N
2
2/24 × 100 = 8,33
11
Rahmawati
2
2/24 × 100 = 8,33
12
S Mudrikah
3
3/24 × 100 = 12,5
13
Ishmah N
2
2/24 × 100 = 8,33
14
Dian N
3
3/24 × 100 = 12,5 162,49
Jumlah Keterangan :
Skor keaktifan yang sudah diproses menjadi nilai menunjukkan nilai tertinggi 16,67 dan terendah 8,33 sehingga nilai keaktifan rata-rata 162,49/14 × 1 = 11,61. Untuk memperoleh skor atau nilai rata – rata menggunakan rumus Mx =
Mx
= mean yang kita cari.
∑X
= jumlah dari skor – skor ( nilai – nilai ) yang ada.
∑X N
44
= Number of Cases ( banyaknya skor itu sendiri ).2
N
Table 4 : Skor Menjadi Nilai Dan Prosentasinya.
NO
Nilai
Frequensi
Proserntasi
1
8,33
6
6/14 × 100% = 42,86%
2
12,5
5
5/14 × 100% = 35,71%
3
16,67
3
3/14 × 100% = 21,43%
Jumlah
100 %
Keterangan : Nilai keaktifan dalam penelitian pra siklus menunjukkan nilai 16,67 dengan frekuensi 3 prosentasinya 2143%, nilai 12,5 dengan frekuensi 5 prosentasinya 35,71% dan nilai 8,33 dengan frekuensi 6 prosentasinya 42,86%.
2. Hasil Belajar. Berdasarkan table diatas terlihat bahwa keaktifan peserta didik dalam proses belajar mangajar pada pra siklus ini, terlihat dengan hasil belajar yang rendah dibawah batas criteria ketuntasan minimal. Hasil belajar yang rendah dibawah batas criteria ketuntasan minimal 6 dan nilai dari keaktifan yang sama dengan ketuntasan minimal menunjukkan 0%, sedang nilai keaktifan di bawah ketuntasan minimal menunjukkan 100%.
2
. Anas Sudijono. Hlm.81.
45
Tabel 5 : Nilai pra siklus No
Nama
Bacaan 40
Nilai Hafalan 50
Pemahaman 50
1
Ana FW
2
Ani S
40
50
3
Arif S
50
4
Imron AH
5
Jumlah
Rata-rata
140
47
50
140
47
55
50
155
52
50
50
60
160
53
Laili NH
50
55
60
165
55
6
Lutfiyatin H
60
60
55
175
58
7
M Mahmud
60
60
60
180
60
8
Mufqy F
60
50
60
170
57
9
M Saidun
50
50
55
155
52
10
Naili N
45
50
60
155
52
11
Rahmawati
60
60
50
170
57
12
S Mudrikah
50
50
50
150
50
13
Ishmah N
60
50
60
170
57
14
Dian N
60
50
50
160
53 700
Jumlah
Keterangan :. Dalam analisa tabel 5 menunjukkan rata-rata prestasi nilai hasil belajar pra siklus nilai tertinggi 60 dan terendah 47 menunjukjkan 700/14x1 = 50. Table 6 : Nilai pra siklus dan prosentasinya No 1. 2. 3.
Nilai 40 - 49 50 - 59 60 -69
Frequensi 2 11 1
Presentasi 2/14 × 100% = 14,29% 11/14 × 100% = 78,57% 1/14 × 100% = 7,14% 100%
46
Keterangan Prestasi hasil belajar peserta didik didalam siklus satu dari nilai 90 – 99 dengan prosentase 0%, nilai 80 – 89 dengan prosentase 0%, nilai 70 – 79 dengan prosentase 0%, nilai 60 – 69 dengan prosentase 7,14 %, nilai 50 – 59 dengan prosentase 78,57% dan nilai 40 – 49 dengan prosentase 14,29% . Dari data hasil belajar siklus satu prestasi belajar peserta didik dapat dibaca nilai dibawah ketuntasan minimal 92,86%, yang sama dengan kriteria ketuntasaan minimal 7,14% dan diatas kriteria ketuntasan minimal 0%.
f Untuk memperoleh prosentase diambil rumus p =
n
xp %
Keterangan : P = prosentase F = frequensi n = jumlah peserta didik
B. Siklus I Dalam pelaksanaan siklus I guru bidang studi sebagai penyampai materi dalam proses belajar mengajar dan guru pendamping sebagai peneliti untuk mengisi tabel yang sudah disediakan peneliti. Aspek yang diteliti dalam siklus I antara lain : peserta didik aktif mengikuti kelompok, peserta didik menulis dilembar kerja sesuai kesimpulan kelompok, peserta didik mengulang-ulang materi dalam kelompok masing-masing secara bergantian, peserta didik bertanya kepada guru tentang materi yang dikelompokkan, peserta didik mendengarkan penjelasan guru terhadap materi yang dikelompokkan, peserta didik berani menjawab pertanyaan dari guru, perubahan sikap siswa selama proses pembelajaran dengan metode drill, danmemahami materi yang disampaikan guru.
47
1. Keaktifan . Peneliti sebagai guru bidang studi dalam proses belajar mengajar dengan metode Drill ini, mengatur langkah-langkah sesuai dengan metode yang dipakai. Penelitian meliputi aspek yang tercantum diatas dalam format pra siklus menunjukkan peserta didik aktif mengikuti kelompok dengan skor 3 menunjukkan 0%, skor 2 menunjukkan 0% dan skor 1 menunjukkan 0%, Peserta didik menulis dilembar kerja sesuai kesimpulan kelompok dengan skor 3 menunjukkan 0%, skor 2 menunjukkan 0% dan skor 1 menunjukkan 0%, peserta didik mengulang-ulang materi dalam kelompok masing-masing secara bergantian dengan skor 3 menunjukkan 0%, skor 2 menunjukkan 0% dan skor 1 menunjukkan 0%, peserta didik bertanya kepada guru tentang materi yang dikelompokkan dengan skor 3 menunjukkan 0%, skor 2 menunjukkan 0% dan skor 1 menunjukkan 0%, peserta didik mendengarkan penjelasan guru terhadap materi yang dikelompokkan dengan skor 3 menunjukkan 0%, skor 2 menunjukkan 0% dan skor 1 menunjukkan 0%, peserta didik berani menjawab pertanyaan dari guru dengan skor 3 menunjukkan 0%, skor 2 menunjukkan 24,28% dan skor 1 menunjukkan 57,14%, perubahan sikap siswa selama proses pembelajaran dengan metode drill dengan skor 3 menunjukkan 0%, skor 2 menunjukkan 0% dan skor 1 menunjukkan 0%, dan memahami materi yang disampaikan guru dengan skor 3 menunjukkan 0%, skor 2 menunjukkan 14,29% dan skor 1 menunjukkan 85,21%. Table 7 : Keaktifan siswa siklus 1
No
Nama
Score
Ana FW
1 2 3 1
1 2
Ani S
A v -
B v -
Aspek pengamatan C D E F v v v v v v v
G v v
H v v
Jumlah 18 13
48
Arif S 3 Imron AH 4 Laili NH 5 Lutfiyatin 6
7
8
9
Mahmud
Mufqy F Naili N
10
R Dewi
11
Era Fazira
12
Mudrikah
13
14
Ishmah N
Nasrullah Jumlah
2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
v v v v v v v v v v v v v 42
v v v v v v v v v v v v v 42
v v v v v v v v v v v v 35
v v v v v v v v v v v v 17
v v v v v v v v v v v v v 16
v v v v v v v v v v v v 16
v v v v v v v v v v v v 34
v v v v v v v v v v v v 17
18
14
16
18
13
18
15
15
16
17
16
13
49
Keterangan : Aspek pengamatan keaktifan dengan memberikan score berupa angka. Anda dapat memilih 1, 2 atau 3 sesuai pendapat anda berdasarkan keadaan yang sesungguhnya. Analisa tabel 1 ini menunjukkan skor rata-rata masingmasing aspek : •
Aspek pengamatan A. Peserta didik aktif mengikuti kelompok dengan skor rata-rata masingmasing komponen menunjukkan 42/14 × 1 = 3. B. Peserta didik menulis dilembar kerja sesuai kesimpulan kelompok dengan skor rata-rata masing-masing komponen menunjukkan 42/14 × 1 = 3. C. Peserta didik mengulang-ulang materi dalam kelompok masingmasing secara bergantian dengan skor rata-rata masing-masing komponen menunjukkan 35/14 × 1 = 2,5. D. Peserta didik bertanya kepada guru tentang materi yang dikelompokkan dengan skor rata-rata masing-masing komponen menunjukkan 17/14 × 1 = 1,21 E. Peserta didik mendengarkan penjelasan guru terhadap materi yang dikelompokkan dengan skor rata-rata masing-masing komponen menunjukkan 16/14 × 1 = 1,14. F. Peserta didik berani menjawab pertanyaan dari guru dengan skor ratarata masing-masing komponen menunjukkan 16/14 × 1 = 1,14 G. perubahan sikap siswa selama proses pembelajaran dengan metode drill dengan skor rata-rata masing-masing komponen menunjukkan 34/14 × 1 = 2,43. H. memahami materi yang disampaikan guru dengan skor rata-rata masing-masing komponen menunjukkan 1714 × 1 = 1,21.
•
Criteria penilaian 1 = kurang 2 = cukup 3 = baik f
Untuk memperoleh prosentase diambil rumus p =
n
xp%
50
Keterangan : P = prosentase f = frequensi n = jumlah peserta didik 1 Table 8 : Aspek pengamatan pra siklus dan prosentasinya.
1
No
Aspek
1
A
2
B
3
C
4
D
5
E
6
F
7
G
8
H
Skor 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
Frequensi
Prosentasi
14 14 2 3 9 11 3 12 2 12 2 4 2 8 11 3 -
14/14 × 100% = 100% 14/14 × 100% = 100% 2/14 × 100% = 14,29% 3/14 × 100% = 21,43% 9/14 × 100% = 64,29% 11/14 × 100% = 78,57% 3/14 × 100% = 21,43% 12/14 × 100% = 85,71% 2/14 × 100% = 14,29% 12/14 × 100% = 85,71% 2/14 × 100% = 14,29% 4/14 × 100% = 28,57,% 2/14 × 100% = 14,29% 8/14 × 100% = 57,14% 11/14 × 100% = 78,57% 3/14 × 100% = 21,43% -
Prof. Dr. Anas Sudijono, Pengantar StatistikPendidikan, Rajawali Pres Jakarta 2007, hlm.43.
51
Keterangan : P = prosentase F = frequensi n = jumlah pesrta didik
Dari 14 peserta didik pada saat pra siklus semua hadir, menunjukkan hasil pe ngamatan dari aspek : A. Peserta didik aktif mengikuti kelompok menunjukkan skor 3 dengan prosentase 100%, skor 2 dengan prosentase 0% dan skor 1 dengan prosentrasinya 0%. B. Peserta didik menulis dilembar kerja sesuai kesimpulan kelompok menunjukkan skor 3 dengan prosentase 100%, skor 2 dengan prosentase 0% dan skor 1 dengan prosentrasinya 0%. C. Peserta didik mengulang-ulang materi dalam kelompok masing-masing secara bergantian menunjukkan skor 3 dengan prosentase 64,29%, skor 2 dengan prosentase 21,43% dan skor 1 dengan prosentrasinya 14,29%. D. Peserta didik bertanya kepada guru tentang materi yang dikelompokkan menunjukkan skor 3 dengan prosentase 0%, skor 2 dengan prosentase 21,43% dan skor 1 dengan prosentrasinya 78,57%. E. Peserta didik mendengarkan penjelasan guru terhadap materi yang dikelompokkan menunjukkan skor 3 dengan prosentase 0%, skor 2 dengan prosentase 14,29% dan skor 1 dengan prosentrasinya 85,71%. F. Peserta didik berani menjawab pertanyaan dari guru menunjukkan skor 3 dengan prosentase 0%, skor 2 dengan prosentase 14,29% dan skor 1 dengan prosentrasinya 85,71%.
52
G. perubahan sikap siswa selama proses pembelajaran dengan metode drill menunjukkan skor 3 dengan prosentase 57,14%, skor 2 dengan prosentase 14,29% dan skor 1 dengan prosentrasinya 28,57%. H. memahami materi yang disampaikan guru menunjukkan skor 3 dengan prosentase 0%, skor 2 dengan prosentase 21,43% dan skor 1 dengan prosentrasinya 78,57%.
Table 9 : Skor Keaktifan Memjadi Nilai.
NO
NAMA
SCOR
NILAI
.1
Ana FW
18
18/24 × 100 = 75
2
Ani S
13
13/24 × 100 = 54
3
Arif S
18
18/24 × 100 = 75
4
Imron AH
14
14/24 × 100 = 58
5
Laili NH
16
16/24 × 100 = 67
6
Lutfiyatin H
18
18/24 × 100 = 75
7
M Mahmud
13
13/24 × 100 = 54
8
Mufqy F
18
18/24 × 100 = 75
9
M Saidun
15
15/24 × 100 = 63
10
Naili N
15
15/24 × 100 = 63
11
Rahmawati
16
16/24 × 100 = 67
12
S Mudrikah
17
17/24 × 100 = 70
13
Ishmah N
16
16/24 × 100 = 67
14
Dian N
13
13/24 × 100 = 54
Jumlah
971
53
Keterangan : Keaktifan peserta didik menjadi nilai menunjukkan angka tertinggi 75 dan terendah 54, rata-rata nilai dari skor keaktifan menunjukkan 69,36.
Table 10 : Keaktifan menjadi nilai dan prosentasinya NO 1 2 3 4 5
Nilai 50 -59 60 - 69 70 - 79 80 - 89 90 -99 Jumlah
Frekuensi 4 5 5
14
Prosentasi 4/14 × 100% = 28,57% 5/14 × 100% = 35,71% 5/14 × 100% = 35,71% 100%
Keterangan : Nilai keaktifan dalam penelitian siklus satu menunjukkan nilai 100 dengan frekuensi 0 prosentasinya 0%, nilai 90 - 99 dengan frekuensi 0 prosentasinya 0% dan nilai 80 -89 dengan frekuensi 0 prosentasinya 0%, nilai 70 – 79 dengan frekuensi 5 Prosentasinya 35,71%, 60 – 69 dengan frekuensi 5 prosentasinya 35,71%. dan 60 – 69 dengan frekuensi 4 prosentasinya 28,57%.
Tabel 11 : Nilai siklus satu No
Nama
Bacaan 50
Nilai Hafalan 50
Pemahaman 60
160
Ratarata 54
55
165
55
70
70
210
70
60
60
70
190
64
70
70
60
200
67
1
Ana FW
2
Ani S
60
50
3
Arif S
70
4
Imron AH
5
Laili NH
Jumlah
54
6
Lutfiyatin H
50
50
50
150
50
7
M Mahmud
70
60
60
190
64
8
Mufqy F
70
70
70
210
70
9
M Saidun
60
70
70
200
67
10
Naili N
50
60
70
180
60
11
Rahmawati
50
50
60
160
53
12
S Mudrikah
50
60
50
160
54
13
Ishmah N
70
70
70
210
70
14
Dian N
55
50
60
165
55
Jumlah
853
Dalam analisa tabel 11 menunjukkan rata-rata prestasi nilai hasil belajar siklus satu nilai tertinggi 70 dan terendah 53 menunjukkan 853/14 × 1 = 60,93. Table 12 : Nilai pra siklus dan prosentasinya. No 1. 2. 3. 4. 5.
Nilai 50 -59 60 - 69 70 - 79 80 - 89 90 -99 Jumlah
Frequensi 6 5 3 14
Presentasi 6/14 × 100% = 42,86% 5/14 × 100% = 35,71% 3/14 × 100% = 21,43% 100%
Keterangan Prestasi hasil belajar peserta didik didalam siklus satu dari nilai 90 – 99 = 0%, nilai 80 – 89 dengan prosentase 0%, nilai 70 – 79 dengan prosentase 21,43%, nilai 60 – 69 dengan prosentase 35,71% dan nilai 50 – 59 dengan prosentase 42,86% . Dari data hasil belajar siklus satu prestasi belajar peserta didik dapat dibaca nilai dibawah ketuntasan minimal 42,86% yang sama dengan kriteria ketuntasaan minimal 35,71% dan diatas kriteria ketuntasan minimal 21,43 %.
55
f Untuk memperoleh prosentase diambil rumus p =
n
xp %
P = prosentase F = frequensi n = jumlah peserta didik
C. Siklus II Dalam pelaksanaan siklus II guru bidang studi sebagai penyampai materi dalam proses belajar mengajar dan guru pendamping sebagai peneliti untuk mengisi tabel yang sudah disediakan peneliti. Aspek yang diteliti dalam siklus II antara lain : peserta didik aktif mengikuti kelompok, peserta didik menulis dilembar kerja sesuai kesimpulan kelompok , peserta didik mengulang-ulang materi dalam kelompok masing-masing secara bergantian, peserta didik bertanya kepada guru tentang materi yang dikelompokkan, peserta didik mendengarkan penjelasan guru terhadap materi yang dikelompokkan, peserta didik berani menjawab pertanyaan dari guru, perubahan sikap siswa selama proses pembelajaran dengan metode drill, danmemahami materi yang disampaikan guru. Peneliti sebagai guru bidang studi dalam proses belajar mengajar dengan metode Drill ini, mengatur langkah-langkah sesuai dengan metode yang dipakai. penelitian
meliputi aspek yang tercantum diatas dalam format siklus
satu
menunjukkan peserta didik aktif mengikuti kelompok dengan skor 3 menunjukkan 100%, skor 2 menunjukkan 0% dan skor 1 menunjukkan 0%, peserta didik menulis dilembar kerja sesuai kesimpulan kelompok dengan skor 3 menunjukkan 100%, skor 2 menunjukkan 0% dan skor 1 menunjukkan 0%, peserta didik mengulang-ulang materi dalam kelompok masing-masing secara bergantian dengan skor 3 menunjukkan 64,29%, skor 2 menunjukkan 21,43% dan skor 1 menunjukkan 14,29%, peserta didik bertanya kepada guru tentang materi yang dikelompokkan dengan skor 3 menunjukkan 0%, skor 2 menunjukkan
56
21,43% dan skor 1 menunjukkan 78,57%, peserta didik mendengarkan penjelasan guru terhadap materi yang dikelompokkan dengan skor 3 menunjukkan 0%, skor 2 menunjukkan 14,29% dan skor 1 menunjukkan 85,71%, peserta didik berani menjawab pertanyaan dari guru dengan skor 3 menunjukkan 0%, skor 2 menunjukkan 14,29% dan skor 1 menunjukkan 85,71%, perubahan sikap siswa selama proses pembelajaran dengan metode drill dengan skor 3 menunjukkan 57,14%, skor 2 menunjukkan 14,29% dan skor 1 menunjukkan 28,57%, danmemahami materi yang disampaikan guru dengan skor 3 menunjukkan 0%, skor 2 menunjukkan 21,43% dan skor 1 menunjukkan 78,57%. Table 13 : Keaktifan siswa siklus II
No
Nama
Score
Ana FW
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2
1 Ani S 2 Arif S 3 Imron AH 4 Laili NH 5 Lutfiyatin 6
7 8
Mahmud
Mufqy F
A v v v v v v v -
B v v v v v v v -
Aspek pengamatan C D E F v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v
G v v v v -
H v v v v
v v v v -
v v v
Jumlah 15
14
22
18
v 18
18
14 20
57
9
Naili N
10
R Dewi
11
Era Fazira
12
Mudrikah Ishmah N
13
14
Nasrullah
3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
Jumlah
v v v v v v v 42
v v v v v v v 42
v v v v v v v 41
v
v
v -
v v v v v 24
v v v v v 28
v v v v v 20
v v v v v v v 40
v v v v v v 22
18
19
18
19
80
60
Keterangan: Aspek pengamatan keaktifan dengan memberikan score berupa angka. Anda dapat memilih 1, 2 atau 3 sesuai pendapat anda berdasarkan keadaan yang sesungguhnya. Analisa tabel 1 ini menunjukkan skor rata-rata masingmasing aspek : •
Aspek pengamatan A. Peserta didik aktif mengikuti kelompok dengan skor rata-rata masingmasing komponen menunjukkan 42/14 × 1 = 3. B. Peserta didik menulis dilembar kerja sesuai kesimpulan kelompok dengan skor rata-rata masing-masing komponen menunjukkan 42/14 × 1 = 3.
58
C. Peserta didik mengulang-ulang materi dalam kelompok masingmasing secara bergantian dengan skor rata-rata masing-masing komponen menunjukkan 41/14 × 1 = 2,93. D. Peserta
didik
bertanya
kepada
guru
tentang
materi
yang
dikelompokkan dengan skor rata-rata masing-masing komponen menunjukkan 24/14 × 1 = 1,71. E. Peserta didik mendengarkan penjelasan guru terhadap materi yang dikelompokkan dengan skor rata-rata masing-masing komponen menunjukkan 28/14 × 1 = 2. F. Peserta didik berani menjawab pertanyaan dari guru dengan skor ratarata masing-masing komponen menunjukkan 20/14 × 1 = 1,43. G. perubahan sikap siswa selama proses pembelajaran dengan metode drill dengan skor rata-rata masing-masing komponen menunjukkan 40/14 × 1 = 2,86 H. memahami materi yang disampaikan guru dengan skor rata-rata masing-masing komponen menunjukkan 22/14 × 1 = 1,57.
•
Criteria penilaian 1 = kurang 2 = cukup 3 = baik f
Untuk memperoleh prosentase diambil rumus p =
Keterangan : P = prosentase f = frequensi
n
xp%
59
n = jumlah peserta didik 1 Table 14 : Aspek pengamatan pra siklus dan prosentasinya. No
Aspek
1
A
2
B
3
C
4
D
5
E
6
F
7
G
8
H
Skor 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
Frequensi
Prosentasi
14 14 1 13 8 4 2 6 7 2 9 4 1 1 13 8 4 2
14/14 × 100% = 100% 14/14 × 100% = 100% 1/14 × 100% = 7,14% 13/14 × 100% = 92,86% 8/14 × 100% = 57,14% 4/14 × 100% = 28,57% 2/14 × 100% = 14,29% 6/14 × 100% = 42,86% 7/14 × 100% = 50% 2/14 × 100% = 14,29% 9/14 × 100% = 64,29% 4/14 × 100% = 28,57% 1/14 × 100% = 7,14% 1/14 × 100% = 7,14% 13/14 × 100% = 92,86% 8/14 × 100% = 57,14% 4/14 × 100% = 28,57% 2/14 × 100% = 14,29%
Tabel 14 : Aspek pengamatan siklus II Dari 14 peserta didik pada saat pra siklus semua hadir, menunjukkan hasil pe ngamatan dari aspek : A. Peserta didik aktif mengikuti kelompok menunjukkan skor 3 dengan prosentase 100%, skor 2 dengan prosentase 0% dan skor 1 dengan prosentrasinya 0%. 1
Prof. Dr. Anas Sudijono, Pengantar StatistikPendidikan, Rajawali Pres Jakarta 2007, hlm.43.
60
B. Peserta didik menulis dilembar kerja sesuai kesimpulan kelompok menunjukkan skor 3 dengan prosentase 100%, skor 2 dengan prosentase 0% dan skor 1 dengan prosentrasinya 0%. C. Peserta didik mengulang-ulang materi dalam kelompok masing-masing secara bergantian menunjukkan skor 3 dengan prosentase 92,86%, skor 2 dengan prosentase 7,14% dan skor 1 dengan prosentrasinya 0%. D. Peserta didik bertanya kepada guru tentang materi yang dikelompokkan menunjukkan skor 3 dengan prosentase 14,29%, skor 2 dengan prosentase 28,57% dan skor 1 dengan prosentrasinya 57,14%. E. Peserta didik mendengarkan penjelasan guru terhadap materi yang dikelompokkan menunjukkan skor 3 dengan prosentase 14,29%, skor 2 dengan prosentase 50% dan skor 1 dengan prosentrasinya 35,71%. F. Peserta didik berani menjawab pertanyaan dari guru menunjukkan skor 3 dengan prosentase 7,14%, skor 2 dengan prosentase 28,57% dan skor 1 dengan prosentrasinya 64,29%. G. perubahan sikap siswa selama proses pembelajaran dengan metode drill menunjukkan skor 3 dengan prosentase 92,86%, skor 2 dengan prosentase 0% dan skor 1 dengan prosentrasinya 7,14%. H. memahami materi yang disampaikan guru menunjukkan skor 3 dengan prosentase 14,29%, skor 2 dengan prosentase 28,57% dan skor 1 dengan prosentrasinya 57,14%.
Table : 15 Skor Keaktifan Memjadi Nilai
NO
NAMA
SCOR
NILAI
.1
Ana FW
15
15/24X100= 63
2
Ani S
14
14/24X100 =58
3
Arif S
22
22/24X100 = 92
61
4
Imron AH
18
18/24X100 = 75
5
Laili NH
18
18/24X100 = 75
6
Lutfiyatin H
18
18/24X100 = 75
7
M Mahmud
14
14/24X100 = 58
8
Mufqy F
20
20/24X100 = 83
9
M Saidun
18
18/24X100 = 75
10
Naili N
19
19/24X100 = 76
11
Rahmawati
18
18/24X100 = 75
12
S Mudrikah
19
19/24X100 =79
13
Ishmah N
20
20/24X100 =83
14
Dian N
17
17/24X100 = 70
Jumlah
1037
Keterangan Keaktifan peserta didik menjadi nilai menunjukkan angka tertinggi 92 dan terendah 58, rata-rata nilai dari skor keaktifan menunjukkan 74,07. Table 16 :Keaktifan menjadi nilai dan prosentasinya NO 1 2 3 4 5
Nilai 50 -59 60 - 69 70 - 79 80 - 89 90 -99
Frekuensi 2 1 8 2 1 Jumlah
Prosentasi 2/14 × 100% = 14,29% 1/14 × 100% = 7,14% 8/14 × 100% = 57,14% 2/14 × 100% = 14,29% 1/14 × 100% = 7,14% 100%
Keterangan : Nilai keaktifan dalam penelitian siklus dua menunjukkan nilai 100 dengan frekuensi 0 prosentasinya 0%, nilai 90 - 99 dengan frekuensi 1 prosentasinya 7,14%, nilai 80 - 89 dengan frekuensi 2 prosentasinya 14,29%, nilai 70 - 79 dengan frekuensi 8 prosentasinya 57,14%, nilai 60 - 69 dengan frekuensi 1
62
prosentasinya 7,14% dan nilai 50 - 59 dengan frekuensi 2 prosentasinya 14,29%. Tabel 17 : Nilai siklus dua No
Nama
Bacaan 60
Nilai Hafalan 50
Pemahaman 55
1
Ana FW
2
Ani S
60
60
3
Arif S
80
4
Imron AH
5
Jumlah
Rata-rata
165
55
60
180
60
88
90
258
86
72
72
72
216
72
Laili NH
80
70
75
225
75
6
Lutfiyatin H
70
75
70
215
72
7
M Mahmud
70
75
70
215
72
8
Mufqy F
70
80
75
225
75
9
M Saidun
74
74
78
226
76
10
Naili N
55
50
60
165
55
11
Rahmawati
60
65
60
185
62
12
S Mudrikah
85
90
90
265
88
13
Ishmah N
90
80
87
257
86
14
Dian N
75
72
70
217
73
Jumlah
1007
Analisa tabel 17 Dalam analisa tabel 17 menunjukkan rata-rata prestasi nilai hasil belajar siklus dua nilai tertinggi 88 dan nilai terendah 55, rata – rata prestasi hasil belajar 71,93.
63
Table 18 : Nilai pra siklus dan prosentasinya No 1. 2. 3. 4. 5.
Nilai
Frequensi 2 2 7 3 -
50 -59 60 - 69 70 - 79 80 - 89 90 -99
Presentasi 2/14 × 100% = 14,29% 2/14 × 100% = 14,29% 7/14 × 100% = 50% 3/14 × 100% = 21,43% 100%
Jumlah Keterangan
Prestasi hasil belajar peserta didik di dalam siklus satu dari nilai 90 – 99 dengan prosentase 35,71%, nilai 80 – 89 dengan prosentase 21,43%, nilai 70 – 79 dengan prosentase 28,57%, nilai 60 – 69 dengan prosentase 14,29% dan nilai 50 – 59 dengan prosentase 0% . Dari data hasil belajar siklus dua prestasi belajar peserta didik dapat dibaca nilai di bawah ketuntasan minimal 0% yang sama dengan kriteria ketuntasaan minimal 14,29% dan diatas ketuntasan minimal 85,71%.
f Untuk memperoleh prosentase diambil rumus p =
n
P = prosentase F = frequensi n = jumlah peserta didik TABEL 19 KEAKTIFAN BELAJAR 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 A
B
C
xp %
kriteria
64
TABEL 20 HASIL BELAJAR
9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 A
B
C
Keterangan : Nilai diambil dari rata-rata setiap kegiatan dan diubah dalam bentuk satuan Y
: Nilai
X
: Kegiatan
A
: Pra Siklus
B
: Siklus Satu
C
: Siklus Dua
BAB V PENUTUP
A.
Kesimpulan. Berdasarkan data dan analisa sebagaimana yang didapatkan di muka, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut ini : 1. Keaktifan belajar Al Qur’an Hadits dengan metode Drill dapat disimpulkan dari pra siklus, siklus satu dan siklus dua menunjukkan sebagai berikut : pra siklus dengan nilai keaktifan rata-rata 11,61, siklus satu nilai keaktifan ratarata 69,36 dan siklus dua nilai keaktifan rata-rata 74,07. 2. Hasil belajar Al qur’an Hadits dengan metode Drill dalam proses belajar mengajar mampu meningkatkan prestasi hasil belajar Al Qur’an Hadits dari pra siklus nilai hasil belajar rata-raata 50. siklus satu nilai hasil belajar ratarata 60,93.dan siklus dua nilai hasil belajar rata-rata 71,93. 3. Ada peningkatan perubahan perilaku selama kegiatan belajar mengajar pada siklus II, dimana siswa yang pada siklus I kurang tertarik dengan pembelajaran menggunakan metode drill, pada siklus II menjadi tertarik. Siswa yang tadinya kurang memahami, pada siklus II menjadi semakin paham. Dari keterangan tersebut dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode drill dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas V MI. Tarbiyatusy Syubban Kalimulyo Jakenan Pati tahun pelajaran 2009 / 2010.
B.
Saran – Saran Dari hasil penelitian yang diperoleh dari uraian sebelumnya agar proses pembelajaran hafalan hadits lebih efektif dan lebih memberikan hasil yang optimal bagi siswa, maka disampaikan saran sebagai berikut: 1. Untuk melaksanakan pembelajaran dengan mengunakan metode Drill memerlukan persiapan yang cukup matang, sehingga guru harus mampu 65
66
menentukan atau memilih topik yang benar – benar bisa diterapkan dengan pembelajaran yang menggunakan metode drill dalam proses pembelajaran sehingga diperoleh hasil yang optimal. 2. Kepada pengelola MI. Tarbiyatusy Syubban Kalimulyo Jakenan Pati diharapkan dukungan moril dan materiil agar terlaksana penelitian tindakan kelas yang lain dengan harapan kualitas pembelajaran dan kualitas pendidikan dapat ditingkatkan 3. Perlu adanya penelitian yang lebih lanjut, karena hasil penelitian ini hanya dilakukan di MI Tarbiyatusy Syubban Kalimulyo Jakenan Pati. 4. Untuk penelitian yang serupa hendaknya dilakukan perbaikan-perbaikan agar diperoleh hasil yang lebih baik.
C.
Penutup Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah karena telah terselesaikanya penulisan skripsinya ini dengan baik meskipun adanya kekurangannya, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan dijadikan landasan atau dasar untuk melangkah lebih maju dalam rangka memperbaiki proses belajar mengajar mata pelajaran Al – Qur’an Hadits, sehingga dapat meningkatkan proses pengajaran agar kualitas siswa dan gurunya dapat meningkat. Untuk penelitian serupa hendaknya dilakukan perbaikan-perbaikan agar diperoleh hasil yang lebih baik. Kritik dan saran yang konstruktif demi kesempurnaan skripsi ini akan sangat penulis harapkan, dan penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu kelancaran penulisan ini.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Aziz, Sholeh dan Madjid, Abdul Aziz, At-Tarbiyah Wa Thuruqut Tadris, Juz 1, Makkah:Daul Ma’arif Ahmadi, Abu, Ilmu Pendidikan, Bandung : Rineka Cipta, 1991 AM, Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: Rajagrafindo Persada, 1996 AM, Sardiman, Motivasi dan Interaksi Belajar Mengajar, Jakarta : Rajawali Press, 1987 Arifin, M., Filsafat Pendidikan Islam. Cet. I, Jakarta : Bumi Aksara, 1994 Asrori, Mohammad, Penelitian Tindakan Kelas, Bandung : Wacana Prima, 2008 Asy Syarifaini, Khamid al Haramain, al-Qur’an dan Terjemahan, Madinah : Lembaga Percetakan al-Quran Raja Fahd Barnadib, Sutari Imam, Pengantar Ilmu Pendidikan Sistematis, Yogyakarta : Andi Offset. 1993 Buchori, M., Teknik Evaluasi dalam Pendidikan, Bandung: Jemmars, 1980 Daryanto, Petunjuk Praktek Mengajar, Bina Karya, Bandung, 1981 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1992 Direktorat Jendral Kelembagaan Agama Islam, Metodologi Pendidikan Agama Islam, Buku Kedua, Jakarta : Depag RI, 2002 Djamarah, Syaiful Bahri, Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta, 2002 Indrakusuma, Amir, Pengantar Ilmu Pendidikan, Surabaya : Usaha Nasional, 1979 Mariba, Ahmad D, Pengantar filsafat Pendidikan Islam,. Bandung : Al-Ma’arif, 1974, cet. ke- 2 Muslih, Masnur, Melaksanakan PTK itu mudah, Jakarta : Bumi Aksara, 2009, Cet. 3
Mustaqim, Ilmu Jiwa Pendidikan, Semarang : Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, 1987 Mustaqim, Psikologi Pendidikan, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001 Nasution, Dedaktik Asas-asas Mengajar, Bandung : Jemmars, 1982 NK, Roestiyah., Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Bina Aksara, 1985 Pasaribu, I.L., dan Simandjuntak, B., Didaktik dan Metodik, Bandung : Tarsito, 1986 Peraturan Menteri Agama RI, Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab Di Madrasah, Jakarta : Depag RI, 2008 Purwanto, Ngalim, Ilmu Pendidikan teoritis dan Praktis, Bandung : Remaja Resda Karya. 1992 Purwanto, Ngalim, Psikologi Pendidikan, Bandung : Remaja Rosda Karya, 1994 Purwodarminto, WJS., Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1982 Raka, T. J, Konsep Dasar Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research), Jakarta: Proyek Pengembangan Guru Sekolah Menengah Depdikbud Dirjen Dikti, 1998 Rusyan, A. Tabrani, Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar, Bandung : Remaja Rosda Karya, 1992 Shalahuddin, Mahfud, Metodologi Pengajaran Agama, 1987
Surabaya: Bina Ilmu,
Slameto, Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta, 2003 Sudjana, Nana, Dasar – dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung : Sinar Baru Algesindo, 2004 Surakhmad, Winarno, Metodologi Pengajaran Nasional, Jemmars, 1979 Suryabrata, Sumadi, Psikologi Pendidikan, Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada, 2001
Syah, Darwyan, et.all, Perencanaan Sistem Pengajaran Pendidikan Agama Islam Jakarta : Gaung Persada Press, 2007 Syah, Muhibbin, Psikologi Belajar, Jakrta: PT. Rajagrafindo Persada, 2003 Syah, Muhibbin, Psikologi Pendidikan, Bandung : IAIN Sunan Gunung Djati 1989 Tayar, Yusuf dan Syaifiil, Anwar, Metode Pengajaran Agama dan Bahasa Arab, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1997 Team Kurikulum Didaktik Metodik Kurikulum IKIP Surabaya, Pengantar Didaktik Metodik Kurikulum PBM, Surabaya: IKIP. Surabaya, 1981 Thoha, Chabib, PBM-PAI di Sekolah, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1998 Usman, Basyirudin, Metodologi Pembelajaran Agama Islam Jakarta: Ciputat Perss, cet. Ke-1, Juni 2002 Usman, Moh. Uzer, Menjadi Guru Profesional, Bandung : Remaja Rosdakarya, 1995 Wiriaatmadja, Rochiati, Metode Penelitian Tindakan Kelas: Meningkatkan Kinerja Guru dan Dosen, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005 Zuhairini, dkk, Metodik Khusus Pendidikan Agama Malang: Biro Ilmiyah, 1983, cet. ke-8 Zuhairini, et.al, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta : Bumi Aksara, 1995
DAFTAR RIWAYAT HIDUP Nama
: SHOHIBI
Tempat, Tgl. Lahir
: Pati, 25 Januari 1964
Jenis Kelamin
: Laki – laki
Agama
: Islam
Alamat
: Desa Tambahmulyo RT.
RW.
Kecamatan Jakenan
Kabupaten Pati
RIWAYAT PENDIDIKAN
1. SDN Bangkleyan Jakenan lulus tahun 1976 2. MTs Darul Ma’la Pekalongan lulus tahun 1982 3. PGAN Kudus lulus tahun 1985 4. Masuk IAIN Walisongo Semarang Fakultas Tarbiyah angkatan tahun 2007
Demikian daftar riwayat hidup penulis, dibuat dengan sebenar – benarnya.
Semarang, 09 Juni 2011 Penulis
SHOHIBI NIM. 073111511
Lampiran 1
YAYASAN PERGURUAN ISLAM AL LAZIMIYYAH MADRASAH IBTIDAIYAH TARBIYATUSYSYUBBAN KALIMULYO – JAKENAN – PATI
Alamat : Kalimulyo Kecamatan Jakenan Kabupaten Pati PROFIL MI.TARBIYATUSYSYUBBAN KALIMULYO JAKENAN PATI
A. Identitas Madrasah a. Nama Madrasah
: MI.Tarbiyatusysyubban
b. Alamat Madrasah
: Kalimulyo Jakenan Pati
c. Nama Kepala Madrasah
: Shohibi
d. Tahun Pendirian
: 26 April 1957
e. NISM
: 112331809075
f. NPSN
: 20316816
g. Nomor Ijin Operasional
: Wk./5.b/437/Pgm./MI/1990
h. Status Akreditasi
:C
i. Yayasan pengelola
: Yayasan Perguruan Islam Al Lazimiyyah
j. Kurikulum
: KTSP
k. Jumlah kelas
: 6 lokal
l. Kamar mandi/ WC
: 2 lokal
m. Jumlah guru
: 12 orang
n. Jumlah siswa
: 86 anak
o. Meja guru
: 12 buah
p. Kursi guru
: 12 buah
q. Meja anak
: 43 buah
r. Kursi anak
: 86 buah
s. Almari
: 6 buah
t. Status tanah
: Wakaf
B. Susunan Pengurus Mi.Tarbiyatusysyubban Kalimulyo Jakenan Pati 1. Bapak K. Ahmad Sholeh
: Pembina
2. Bapak Drs. Suwarno
: Ketua
3. Bapak Ali Munir
: Sekretaris
4. Bapak Sudjadi
: Bendahara
5. Bapak Ahmad Ridlwan
: Anggota
6. Bapak Muin
: Anggota
7. Bapak Suwaji
: Anggota
C. Visi MI.Tarbiyatusysyubban Kalimulyo Jakenan Pati Madrasah Ibtidaiyah “Tarbiyatusysyubban Kalimulyo Jakenan Pati” sebagai lembaga pendidikan dasar berciri khas Islami perlu mempertimbangkan harapan peserta didik, orang tua peserta didik, lembaga penguna lulusan madrasah dan masyarakat dalam merumuskan Visinya. Madrasah Ibtidaiyah “ Tarbiyatusysyubban Kalimulyo Jakenan Pati juga merespon perkembangan dan tantangan masa depan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi; era informasi dan globalisasi yang sangat cepat. Madrasah Ibtidaiyah Tarbiyatusysyubban Kalimulyo Jakenan Pati ingin mewujudkan harapan dan respon dalam visi berikut : “Terwujudnya Generasi Islam Yang Terampil Qiro’ah, Tekun Beribadah, Berakhlaq Karimah, dan Unggul dalam Prestasi ”. Indikator Visi : a. Terwujudnya peserta didik yang mampu membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar (Tartil). b. Terwujudnya peserta didik yang tekun melaksanakan ibadah wajib maupun sunah. c. Terwujudnya peserta didik yang santun dalam bertutur dan berperilaku d. Terwujudnya peserta didik yang unggul dalam prestasi akademik dan non akademik sebagai bekal melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi dan atatu hidup mandiri.
C. Misi MI.Tarbiyatusysyubban Kalimulyo Jakenan Pati a. Mewujudkan pembelajaran dan pembiasaan dalam mempelajari Al-Qur’an dan menjalankan ajaran agama Islam
b. Mewujudkan pembentukan karakter islami yang mampu mengaktualisasikan diri dalam masyarakat. c. Menyelenggarakan pendidikan yyang berkualitas dalam pencapaian prestasi akaademik. d. Meningkatkan pengetahuan dan profesionalisme tenaga kependidikan sesuai dengan perkembangan dunia pendidikan. e. Menyelenggarakan tata kelola Madrasah yang efektif, efisien, transparan dan akuntabel.
D. Tujuan MI. Tarbiyatusy Syubban Kalimulyo Jakenan Pati Secara
umum
tujuan
pendidikan
Madrasah
Ibtidaiyah
Tarbiyatusysyubban Kalimulyo Jakenan Pati adalah meletakan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta ketrampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. Bertolak dari tujuan umum pendiddikan dasar tersebut, Madrasah Ibtidaiyah Tarbiyatusysyubban Kalimulyo Jakenan Pati mempunyai tujuan sebagai berikut : a. Mengoptimalkan proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan pembelajaran aktif (PAIKEM,CTL). b. Mengembangkan potensi akademik, minat dan bakat siswa melalui layanan bimbingan dan konseling dan kegiatan ekstrakurikuler. c. Membiasakan perilaku Islami dilingkungan Madrasah. d. Meningkatkan prestasi Akademik siswa dengan nilai rata-rata 6,0 e. Meningkatkan prestasi akademik siswa di bidang seni dan olah raga lewat kejuaraan dan kompetisi.
Selain kegiatan belajar mengajar yang pokok guru juga melaksanakan kegiatan ekstra antara lain: a. Kegiatan pramuka yang dilaksanakan setiap hari Jum’at b. Kegiatan rebana untuk siswa kelas 4-6
E.
Keadaan Guru MI Tarbiyatusysyubban Kalimulyo Jakenan Pati NO
NAMA
NIP PENDIDIKAN
JABATAN
1. Shohibi
_
MA
Kepala Madrasah
2. Mahmudah
_
MA
Guru Kelas I
3. Marfu’ah, S.Pd.I.
_
S1
Guru Kelas II
4. Munafi’ah, A.Ma. _
D2
Guru Kelas III
5. Siti Aisyah
_
PGA
Guru Kelas IV
6. Ali Munir
_
MA
Guru Kelas V
7. Zamroni
_
8. Siti Sholihah,
_
D2
Guru Mulok
MA Guru Kelas VI
A.Ma. 9.
Naimah
_
MA
Guru PAI
10.
Siti Shofi’atun,
_
D2
Guru IPA
A.Ma. 11.
Moh. Syaifuddin
_
PGA
Guru Bahasa Arab
12.
Agung Batara
_
S1
Guru Penjaskes
Ruci, SE
Lampiran 2
KURIKULUM AL QUR’AN HADITS
Kelas V, Semester 1 STANDAR KOMPETENSI 1.
Memahami arti surat
KOMPETENSI DASAR 1.1 Menerjemahkan surat al-Kaafirun , surat
pendek
al-Maa un, dan surat at-Takaatsur 1.2 Menjelaskan isi kandungan surat alKaafirun,surat al-Maa un,dan surat atTakaatsur secara sedarhana
2.
Memahami arti hadis
2.1
tentang menyayangi anak yatim
Menerjemahkan hadis tentang menyayangi anak yatim
2.1 Menjelaskan isi kandungan hadis tentang menyayangi anak yatim secara sedarhana
Kelas V, Semester 2 STANDAR KOMPETENSI 3.
Menghafalkan surat-
KOMPETENSI DASAR 3.1
surat pendek secara benar dan fasih
Membaca surat al- Alaq secara benar dan fasih
3.2
Menghafal surat al- Alaq secara benar dan fasih
4.
Memahami arti surat
4.1
Menerjemahkan surat al-Qadr
pendek
4.2
Menjelaskan isi kandungan surat al-Qadr tentang malam Lailatul Qadr secara sederhana
5.
Memahami arti hadis 5.1
Menerjemahkan hadis tentang takwa dan
tentang takwa dan
ciri-ciri orang munafik
ciri-ciri orang munafik
5.2
Menjelaskan isi kandungan hadis tentang takwa dan ciri-ciri orang munafik secara sederhana
Lampiran 3 PEDOMAN OBSERVASI Alat ini digunakan untuk mengamati perhatian dan sikap siswa, respon siswa dalam bertanya dan menjawab pertanyaan serta aktivitas siswa ketika pembelajaran berlangsung antara siswa dan guru. Adapun aspek yang diungkap dalam observasi untuk siswa yaitu : a)
Siswa berani bertanya kepada guru
b) Respon/sikap siswa terhadap situasi proses pembelajaran dengan metode drill c)
Perubahan sikap siswa selama proses pembelajaran
d) Keaktifan siswa di dalam kelas e)
Memahami materi yang disampaikan guru Pedoman penilaian observasi yang digunakan adalah sebagai berikut:
a)
Skornya 4, dengan 5 aspek benar.
b) Skornya 3, dengan 4 aspek benar. c)
Skornya 2, dengan 3 aspek benar.
d) Skornya 1, dengan 2 aspek benar. e)
Skornya 0, dengan 1 aspek benar. Adapun aspek yang diungkap dalam observasi untuk guru yaitu :
a) Metode mengajar guru b) Materi yang disampaikan guru kepada siswa c) Motivasi yang diberikan d) Pertanyaan yang berhubungan dengan bacaan e) Perubahan sikap guru Pedoman penilaian observasi yang digunakan adalah sebagai berikut: a) Skornya 4, dengan 5 aspek benar. b) Skornya 3, dengan 4 aspek benar. c) Skornya 2, dengan 3 aspek benar. d) Skornya 1, dengan 2 aspek benar. e) Skornya 0, dengan 1 aspek benar.
Lampiran 4 PEDOMAN WAWANCARA
Instrumen pedoman wawancara ini digunakan untuk mengambil data dengan teknik mengadakan tanya jawab secara langsung terhadap siswa pada akhir setiap siklus. Pada siklus I wawancara dilakukan kepada siswa yang hasilnya baik, cukup, dan kurang, sedangkan pada akhir siklus II wawancara dilakukan terhadap siswa yang mengalami peningkatan pesat dan penurunan, serta terhadap siswa yang kemampuannya tetap kurang. Adapun aspek yang diungkap melalui wawancara yaitu: a) Sikap siswa tentang metode yang digunakan guru, b) Penyebab kesulitan siswa dalam memahami bacaan, c) Kesulitan siswa dalam menjawab pertanyaan bacaan, d) Respon atau sikap siswa terhadap perubahan cara guru dalam menggunakan metode drill e) Respon atau sikap siswa yang merasa kesulitan dalam menerima materi pelajaran. Pedoman penilaian wawancara yang digunakan adalah sebagai berikut: a) Skornya 4, dengan 5 aspek benar. b) Skornya 3, dengan 4 aspek benar. c) Skornya 2, dengan 3 aspek benar. d) Skornya 1, dengan 2 aspek benar. e) Skornya 0, dengan 1 aspek benar.
Lampiran 5
PEDOMAN ANGKET
Instrumen angket digunakan untuk mengambil data kuantitatif dengan teknik tes. Aspek yang akan diungkap dengan instrumen angket untuk siswa adalah: a) Suka belajar dengan metode drill b) Motivasi belajar. c) Tidak membosankan. d) Mudah mehami materi. e) Berani untuk bertanya. Pedoman penilaiannya adalah sebagai berikut: a) Skornya 4, dengan 5 aspek benar b) Skornya 3, dengan 4 aspek benar. c) Skornya 2, dengan 3 aspek benar. d) Skornya 1, dengan 2 aspek benar. e) Skornya 0, dengan 1 aspek benar. Aspek yang akan diungkap dengan instrumen angket untuk guru adalah: a)
Metode mengajar guru.
b) Motivasi belajar. c)
Target pencapaian pembelajaran.
d) Kemampuan siswa memahami materi. e)
Siswa berani bertanya kepada guru. Pedoman penilaiannya adalah sebagai berikut:
a)
Skornya 3, dengan keaktifan A
b) Skornya 2, dengan keaktifan B c)
Skornya 1, dengan keaktifan C
Lampiran 6
ANGKET UNTUK SISWA A. Identitas Nama
: ……………………………………………………………….
Asal Sekolah : ………………………………………………………………. Kelas
: ……………………………………………………………….
B. Petunjuk Pengisian : 1. Sebelum anda menjawab pertanyaan-pertanyaan di bawah ini, hendaklah anda baca dulu tiap-tiap pertanyaan dengan teliti. 2. untuk menjawabnya cukup memberi tanda silang (x) pada huruf a, b, c atau d yang sesuai dengan apa yang sebenarnya anda alami. 3. Jawaban Anda tidak mempengaruhi nilai Anda. 4. Jawaban Anda merupakan sumbangan yang sangat besar bagi penelitian kami.
C. Daftar Pertanyaan : 1. Apakah anda merasa senang belajar Al-Qur’an Hadits ? a. Sangat senang b. Senang c. Tidak Senang d. Sangat tidak senang 2. Berapa kali anda belajar Al-Qur’an Hadits dalam satu minggu ? a. Dua atau lebih b. Dua kali c. Satu Kali d. Kurang dari satu kali 3. Apakah anda menginginkan diadakan pelajaran tambahan dalam Al-Qur’an Hadits ? a. Sangat menginginkan b. Menginginkan
c. Tidak menginginkan d. Sangat tidak menginginkan 4. Apa motivasi anda belajar Al-Qur’an Hadits ? a. Ingin dapat memahami Al-Quran Hadits b. Ingin mahir dalam Al-Qur’an Hadits c. Khawatir nilainya jelek d. Daripada tidak belajar 5. Apakah anda merasa dapat memperhatikan apabila diajar Al-Qur’an Hadits ? a. Sangat memperhatikan b. Memperhatikan c. Tidak memperhatikan d. Sangat tidak memperhatikan 6. Selama pelajaran Al-Qur’an Hadits berlangsung apakah anda dapat memperhatikan terus ? a. Lebih dari 75% dari pertemuan b. Lebih dari 50% dari pertemuan c. Kurang dari 50%dari pertemuan d. Kurang dari 25% dari pertemuan 7. Kapan anda menghafal Al-Qur’an Hadits ? a. Rutin tiap hari b. Rutin sesuai jadwal di sekolah c. Kalau akan ada ulangan d. Kalau ada kemauan 8. Apakah Anda bisa membiasakan menghafal Al-Qur’an Hadits dengan baik? a. Sangat bisa b. Bisa c. Tidak bisa d. Sangat tidak bisa
9. Dalam anda belajar apakah yang anda perhatikan ? a. Hafal dan faham
b. Yang penting faham c. Yang penting hafal d. Yang penting Membaca 10. Apakah anda merasa mampu mengikuti materi pelajaran Al-Qur’an Hadits? a. Sangat mampu b. Mampu c. Tidak mampu d. Sangat tidak mampu 11. Apakah Anda pernah tidak hafal dalam tugas hafalan Al-Qur’an Hadits ? a. Tidak pernah b. Kadang-kadang c. Sering d. Selalu 12. Bagaimana menurut anda cara (metode) mengajar guru Al-Qur’an Hadits anda ? a. Sangat menarik b. Menarik c. Tidak menarik d. Sangat tidak menarik 13. Apakah keterangan dari guru Al-Qur’an Hadits mudah diterima ? a. Sangat mudah b. Mudah c. Sulit d. Sangat sulit 14. Kapan tugas hafalan dilaksanakan ? a. Satu bulan dua kali b. Satu bulan sekali c. Dua bulan sekali d. Waktu mid semester dan semester 15. Apakah guru Al-Qur’an Hadits selalu mengutarakan tujuan belajar Al-Qur’an Hadits pada awal pelajaran ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah
Lampiran 7
LEMBAR PENELITIAN PRA SIKLUS UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AL QUR’AN HADITS SISWA KELAS V MI. TARBIYATSY SYUBBAN KALIMULYO JAKENAN PATI TAHUN PELAJARAN 2009/2010 MELALUI METODE DRILL
Satuan pendidikan Kelas Mata Pelajaran Materi pokok Hari/Tanggal pelajaran ke Jumlah peserta didik
: MI Tarbiyatusy Syubban :V : Al Qur’an Hadist : Shalat berjamaah : 6 April 2010 : 3 dan 4 : 14 orang
Petunjuk pengisian Isilah kolom aspek pengamatan dengan memberikan nilai berupa angka. Anda dapat memilih 1, 2 dan 3 sesuai dengan pendapat anda berdasarkan keadaan yang sesungguhnya.
1. Keaktifan. Guru bidang studi menyesuaikan materi pada peserta didik yang didampingi guru pendamping untuk mengamati selama proses belajar mengajar berlangsung. Sesuai dengan aspek keaktifan peneliti mengisi format yang sudah disediakan dalam penelitian. Lihat dalam tablel dibawah ini : Tabel 1 : Keaktifan siswa pra siklus No
Nama
Score
Ana FW
1 2 3 1 2 3 1 2 3
1 Ani S 2 Arif S 3
A -
B -
Aspek pengamatan C D E F v v v -
G -
H v v v -
Jumlah 4
2
3
Imron AH 4 Laili NH 5 Lutfiyatin 6
7
8
9
Mahmud
Mufqy F Naili N
10
R Dewi
11
Era Fazira
12
Mudrikah
13
14
Ishmah N
Nasrullah Jumlah
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 0
-
-
-
-
-
v v v v v v v v v v v 19
-
v v v v v v v v v v v 16
2
2
3
2
4
3
2
2
3
2
3
Keterangan Aspek pengamatan keaktifan dengan memberikan score berupa angka. Anda dapat memilih 1, 2 atau 3 sesuai pendapat anda berdasarkan keadaan yang sesungguhnya. Analisa tabel 1 ini menunjukkan skor rata-rata masingmasing aspek : •
Aspek pengamatan
A. Peserta didik aktif mengikuti kelompok B. Peserta didik menulis dilembar kerja sesuai kesimpulan kelompok C. Peserta didik mengulang-ulang materi dalam kelompok masingmasing secara bergantian D. Peserta
didik
bertanya
kepada
guru
tentang
materi
yang
dikelompokkan E. Peserta didik mendengarkan penjelasan guru terhadap materi yang dikelompokkan F. Peserta didik berani menjawab pertanyaan dari guru G. perubahan sikap siswa selama proses pembelajaran dengan metode drill. H. memahami materi yang disampaikan guru
Tabel 2 : Nilai pra siklus No
Nama
Bacaan 40
Nilai Hafalan 50
Pemahaman 50
1
Ana FW
2
Ani S
40
50
3
Arif S
50
4
Imron AH
5
Jumlah
Rata-rata
140
47
50
140
47
55
50
155
52
50
50
60
160
53
Laili NH
50
55
60
165
55
6
Lutfiyatin H
60
60
55
175
58
7
M Mahmud
60
60
60
180
60
8
Mufqy F
60
50
60
170
57
9
M Saidun
50
50
55
155
52
10
Naili N
45
50
60
155
52
11
Rahmawati
60
60
50
170
57
12
S Mudrikah
50
50
50
150
50
13
Ishmah N
60
50
60
170
57
14
Dian N
60
50
50
160
53 700
Jumlah
Lampiran 8 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS SATU UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AL QUR’AN HADITS SISWA KELAS V MI. TARBIYATSY SYUBBAN KALIMULYO JAKENAN PATI TAHUN PELAJARAN 2009/2010 MELALUI METODE DRILL
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan pendidikan
: MI Tarbiyatusy Syubban
Kelas/ semester
: V/ II (dua)
Mata pelajaran
: Qur’an Hadits
Jenis kegiatan
: Menghafal Hadits tentang ciri – ciri orang munafik
1. Standar kompetensi
: 5. Memahami arti hadis tentang ciri – ciri orang munafik
2. Kompetensi Dasar
: 5.1. Menerjemahkan hadis tentang ciri – ciri orang munafik 5.2.Menjelaskan isi kandungan hadis tentang ciri-ciri orang munafik secara sederhana
3. Indikator
: a. Mampu melafalkan hadis tentang ciri-ciri orang munafik dengan benar dan fasih b. Mampu menerjemahkan hadis tentang ciri-ciri orang munafik dengan baik dan benar
4. Alokasi Waktu
: 2 jam pelajaran ( 2x 35 menit )
5. Tujuan pembelajaran Setelah pembelajaran ini siswa dapat : a.
Siswa dapat melafalkan hadis tentang ciri-ciri orang munafik dengan benar dan fasih.
b.
Siswa dapat menerjemahkan hadis tentang ciri-ciri orang munafik dengan baik dan benar.
6. Materi pembelajaran : Hadits tentang ciri – ciri orang munafik 7. Metode pembelajaran : Metode Drill 8. Alat dan Bahan
: Kartu ayat dan terjemahan
9. Langkah – langkah Pembelajaran a.
Kegiatan Pendahuluan 1) Keaktifan dan apresiasi : guru menjelaskan kepada siswa tentang ciri – ciri orang munafik. 2) Prasyarat pengetahuan : postest Penilaian yang diberikan pada akhir pembelajaran
b.
Kegiatan Inti 1) Guru membaca hadits di hadapan para siswa dan menunjukkan cara membaca hadits tentang ciri – ciri orang munafik dengan baik dan benar dan siswa diminta untuk memperhatikan 2) Guru menunjukkan kartu potongan hadits dan terjemahannya dan siswa diminta untuk memperhatikan. 3) Guru memberi kesempatan kepada semua siswa untuk berlatih menghafal hadits tentang ciri – ciri orang munafik secara bergiliran di bawah bimbingan dan pengamatan dari guru 4) Siswa diminta untuk menghafalkan hadits tentang ciri – ciri orang munafaik secara bergantian sesuai dengan nomor absen dan guru memberikan penilaian
c.
Kegiatan Penutup 1) Guru memberikan evaluasi terhadap hafalan siswa 2) Guru meminta siswa untuk melatih hafalannya di rumah
d.
Penilaian hasil belajar
Tehnik penilaian : tes unjuk kerja / hafalan
Kalimulyo, 13 April 2010 Mengetahui Kepala Madrasah
Guru Pendamping
SHOHIBI
NAIMAH
Lampiran 9 LEMBAR PENELITIAN SIKLUS SATU UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AL QUR’AN HADITS SISWA KELAS V MI. TARBIYATSY SYUBBAN KALIMULYO JAKENAN PATI TAHUN PELAJARAN 2009/2010 MELALUI METODE DRILL
Satuan pendidikan Kelas Mata Pelajaran Materi pokok Hari/Tanggal pelajaran ke Jumlah peserta didik
: MI Tarbiyatusy Syubban :V : Al Qur’an Hadist : Ciri-ciri orang munafik : 13 April 2010 : 3 dan 4 : 14 orang
Petunjuk pengisian Isilah kolom aspek pengamatan dengan memberikan nilai berupa angka. Anda dapat memilih 1, 2 dan 3 sesuai dengan pendapat anda berdasarkan keadaan yang sesungguhnya. Dalam pelaksanaan siklus I guru bidang studi sebagai penyampai materi dalam proses belajar mengajar dan guru pendamping sebagai peneliti untuk mengisi tabel yang sudah disediakan peneliti Table 3 : Keaktifan siswa siklus satu
No
Nama
Score
Ana FW
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1
1 Ani S 2 Arif S 3 Imron AH 4 Laili NH 5 6
Lutfiyatin
A v v v v v -
B v v v v v -
Aspek pengamatan C D E F v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v
G v v v v v -
H v v v v v -
Jumlah 18
13
18
14
16 18
7
8
9
Mahmud
Mufqy F Naili N
10
R Dewi
11
Era Fazira
12
Mudrikah
13
14
Ishmah N
Nasrullah
2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
Jumlah Keterangan
v v v v v v v v v 42
v v v v v v v v v 42
v v v v v v v v v 35
v v v v v v v v v 17
v v v v v v v v 16
v v v v v v v v 16
v v v v v v v v v 34
v v v v v v v v v 17
13
18
15
15
16
17
16
13
Aspek pengamatan keaktifan dengan memberikan score berupa angka. Anda dapat memilih 1, 2 atau 3 sesuai pendapat anda berdasarkan keadaan yang sesungguhnya. Analisa tabel 1 ini menunjukkan skor rata-rata masingmasing aspek : •
Aspek pengamatan A. Peserta didik aktif mengikuti kelompok B. Peserta didik menulis dilembar kerja sesuai kesimpulan kelompok C. Peserta didik mengulang-ulang materi dalam kelompok masingmasing secara bergantian D. Peserta
didik
dikelompokkan
bertanya
kepada
guru
tentang
materi
yang
E. Peserta didik mendengarkan penjelasan guru terhadap materi yang dikelompokkan F. Peserta didik berani menjawab pertanyaan dari guru G. perubahan sikap siswa selama proses pembelajaran dengan metode drill. H. memahami materi yang disampaikan guru
Tabel 4 : Nilai siklus satu No
Nama
Bacaan 50
Nilai Hafalan 50
Pemahaman 60
1
Ana FW
2
Ani S
60
50
3
Arif S
70
4
Imron AH
5
Jumlah
Rata-rata
160
54
55
165
55
70
70
210
70
60
60
70
190
64
Laili NH
70
70
60
200
67
6
Lutfiyatin H
50
50
50
150
50
7
M Mahmud
70
60
60
190
64
8
Mufqy F
70
70
70
210
70
9
M Saidun
60
70
70
200
67
10
Naili N
50
60
70
180
60
11
Rahmawati
50
50
60
160
53
12
S Mudrikah
50
60
50
160
54
13
Ishmah N
70
70
70
210
70
14
Dian N
55
50
60
165
55
Jumlah
853
Kalimulyo, 13 April 2010 Mengetahui Kepala Madrasah
Guru Pendaping
SHOHIBI
NAIMAH
Lampiran 10
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS DUA UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AL QUR’AN HADITS SISWA KELAS V MI. TARBIYATSY SYUBBAN KALIMULYO JAKENAN PATI TAHUN PELAJARAN 2009/2010 MELALUI METODE DRILL
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan pendidikan
: MI Tarbiyatusy Syubban
Kelas/ semester
: V/ II (dua)
Mata pelajaran
: Qur’an Hadits
Jenis kegiatan
: Menghafal Hadits tentang ciri – ciri orang munafik
10.Standar kompetensi
: 5. Memahami arti hadis tentang ciri – ciri orang munafik
11.Kompetensi Dasar
: 5.1. Menerjemahkan hadis tentang ciri – ciri orang munafik 5.2.Menjelaskan isi kandungan hadis tentang ciri-ciri orang munafik secara sederhana
12.Indikator
: a. Mampu memahami isi kandungan hadis tentang ciri-ciri orang munafik secara benar b. Mampu menunjukkan perilaku menjauhi ciri-ciri orang munafik
13.Alokasi Waktu
: 2 jam pelajaran ( 2x 35 menit )
14.Tujuan pembelajaran Setelah pembelajaran ini siswa dapat : a. Siswa dapat memahami isi kandungan hadis tentang ciri-ciri orang munafik secara benar. b. Siswa dapat menunjukkan perilaku menjauhi ciri-ciri orang munafik.
15.Materi pembelajaran : Hadits tentang ciri – ciri orang munafik 16.Metode pembelajaran : Metode Drill 17.Alat dan Bahan
: Kartu ayat dan terjemahan
18.Langkah – langkah Pembelajaran d.
Kegiatan Pendahuluan 3) Keaktifan dan apresiasi : guru menjelaskan kepada siswa tentang ciri – ciri orang munafik. 4) Prasyarat pengetahuan : postest Penilaian yang diberikan pada akhir pembelajaran
e.
Kegiatan Inti 5) Guru membaca hadits di hadapan para siswa dan menunjukkan cara membaca hadits tentang ciri – ciri orang munafik dengan baik dan benar dan siswa diminta untuk memperhatikan 6) Guru menunjukkan kartu potongan hadits dan terjemahannya dan siswa diminta untuk memperhatikan. 7) Guru memberi kesempatan kepada semua siswa untuk berlatih menghafal hadits tentang ciri – ciri orang munafik secara bergiliran di bawah bimbingan dan pengamatan dari guru 8) Siswa diminta untuk menghafalkan hadits tentang ciri – ciri orang munafaik secara bergantian sesuai dengan nomor absen dan guru memberikan penilaian
f.
Kegiatan Penutup 1).Guru memberikan evaluasi, isi kandungan hadits.
e.
Penilaian hasil belajar Tehnik penilaian : tes unjuk kerja / hafalan
Kalimulyo, 20 April 2010 Mengetahui Kepala Madrasah
Guru Pendamping
SHOHIBI
NAIMAH
Lampiran 11
LEMBAR PENELITIAN SIKLUS DUA UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AL QUR’AN HADITS SISWA KELAS V MI. TARBIYATSY SYUBBAN KALIMULYO JAKENAN PATI TAHUN PELAJARAN 2009/2010 MELALUI METODE DRILL
Satuan pendidikan Kelas Mata Pelajaran Materi pokok Hari/Tanggal pelajaran ke Jumlah peserta didik
: MI Tarbiyatusy Syubban :V : Al Qur’an Hadist : Ciri-ciri orang munafik : 20 April 2010 : 3 dan 4 : 14 orang
Petunjuk pengisian Isilah kolom aspek pengamatan dengan memberikan nilai berupa angka. Anda dapat memilih 1, 2 dan 3 sesuai dengan pendapat anda berdasarkan keadaan yang sesungguhnya. Dalam pelaksanaan siklus II guru bidang studi sebagai penyampai materi dalam proses belajar mengajar dan guru pendamping sebagai peneliti untuk mengisi tabel yang sudah disediakan peneliti.. Table 5 : Keaktifan siswa siklus dua
No
Nama
Score
Ana FW
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1
1 Ani S 2 Arif S 3 Imron AH 4 Laili NH 5 6
Lutfiyatin
A v v v v v -
B v v v v v -
Aspek pengamatan C D E F v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v
G v v v v -
H v v v v
v -
-
Jumlah 15
14
22
18
v 18 18
7
8
9
Mahmud
Mufqy F Naili N
10
R Dewi
11
Era Fazira
12
Mudrikah Ishmah N
13
14
Nasrullah
2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
Jumlah Keterangan
v v v v v v v v v 42
v v v v v v v v v 42
v v v v v v v v v 41
v v v
v v v v
v v v -
v v v v v 24
v v v v v 28
v v v v v 20
v v v v v v v v v v 40
v v v v v v v v v 22
14
20
18
19
18
19
80
60
Aspek pengamatan keaktifan dengan memberikan score berupa angka. Anda dapat memilih 1, 2 atau 3 sesuai pendapat anda berdasarkan keadaan yang sesungguhnya. Analisa tabel 1 ini menunjukkan skor rata-rata masingmasing aspek : •
Aspek pengamatan A. Peserta didik aktif mengikuti kelompok B. Peserta didik menulis dilembar kerja sesuai kesimpulan kelompok C. Peserta didik mengulang-ulang materi dalam kelompok masingmasing secara bergantian
D. Peserta
didik
bertanya
kepada
guru
tentang
materi
yang
dikelompokkan E. Peserta didik mendengarkan penjelasan guru terhadap materi yang dikelompokkan F. Peserta didik berani menjawab pertanyaan dari guru G. perubahan sikap siswa selama proses pembelajaran dengan metode drill. H. memahami materi yang disampaikan guru
Tabel 6 : Nilai siklus dua
Bacaan 60
Nilai Hafalan 50
Pemahaman 55
165
Ratarata 55
60
180
60
88
90
258
86
72
72
72
216
72
Laili NH
80
70
75
225
75
6
Lutfiyatin H
70
75
70
215
72
7
M Mahmud
70
75
70
215
72
8
Mufqy F
70
80
75
225
75
9
M Saidun
74
74
78
226
76
10
Naili N
55
50
60
165
55
11
Rahmawati
60
65
60
185
62
12
S Mudrikah
85
90
90
265
88
13
Ishmah N
90
80
87
257
86
14
Dian N
75
72
70
217
73
No
Nama
1
Ana FW
2
Ani S
60
60
3
Arif S
80
4
Imron AH
5
Jumlah
Jumlah
1007
Kalimulyo, 13 April 2010 Mengetahui Kepala Madrasah
Guru Pendamping
SHOHIBI
NAIMAH
Lampiran 12
LEMBAR ABSENSE PENELITIAN UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AL QUR’AN HADITS SISWA KELAS V MI. TARBIYATSY SYUBBAN KALIMULYO JAKENAN PATI TAHUN PELAJARAN 2009/2010 MELALUI METODE DRILL
NO
NAMA
06-4-2010
13-4-2010
20-4-2010
.1
Ana FW
v
v
v
2
Ani S
v
v
v
3
Arif S
v
v
v
4
Imron AH
v
v
v
5
Laili NH
v
v
v
6
Lutfiyatin H
v
v
v
7
M Mahmud
v
v
v
8
Mufqy F
v
v
v
9
M Saidun
v
v
v
10
Naili N
v
v
v
11
Rahmawati
v
v
v
12
S Mudrikah
v
v
v
13
Ishmah N
v
v
v
14
Dian N
v
v
v
Kalimulyo, 20 April 2010 Mengetahui Kepala Madrasah
Guru Pendamping
SHOHIBI
NAIMAH
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Profil Mi Tarbiyatusyubban Ds. Kalimulyo, Jakenan, Pati Lampiran 2 : Kurikulum Al-Qur’an Hadits Kelas V Lampiran 3 : Pedoman Observasi Lampiran 4 : Pedoman Wawancara Lampiran 5 : Pedoman Angket Lampiran 6 : Angket Untuk Siswa Lampiran 7 : Lembar Penelitian Pra Siklus Lampiran 8 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus Satu Lampiran 9 : Lembar Penelitian Siklus Satu Lampiran 10 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus Dua Lampiran 11 : Lembar Penelitian Siklus Dua Lampiran 12 : Lembar Absense Penelitian