INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI
Kode
:
Kementerian Lembaga
: Kementrian Pekerjaan Umum Pusat Litbang Permukiman
Koridor
:2
Fokus
: Model penilaian tingkat eco (eco degree) lingkungan permukiman
Lokus
: Propinsi Banten kota Serang, dan Propinsi Jawa Barat kota Sukabumi
Peneliti Utama
: Sri Astuti, MSA
Peneliti Anggota 1
: Dr. Ir. Anita Firmanti, MT
Peneliti Anggota 2
: Fani Deviana, ST
Peneliti Anggota 3
: Wahyu Wuryanti, Ir, MA
Peneliti Anggota 4
: Syarif Hidayatullah Santius, ST
JUDUL Model permukiman berbasis eco-settlements ABSTRAK Penilaian terhadap tingkat eco suatu kawasan permukiman tepi sungai dipengaruhi oleh kondisi tata guna lahan, air, partisipasi masyarakat dan kondisi ekonomi masyarakat. Namun demikian, kondisi lingkungan permukiman di bantaran sungai di perdesaan yang terletak di hulu DAS berbeda kondisinya dengan permukiman di bantaran sungai di kawasan perkotaan. Demikian pula halnya antara permukiman tepi pantai dengan permukiman tepi sungai. Kondisi permukiman perkotaan tepi air sangat spesifik dan berbeda antara satu dengan lainnya. Selain disebabkan oleh latar belakang mata pencaharian, kondisi badan air juga mempengaruhi tipologi permukiman dan perumahan di sekitarnya. Permukiman tepi air di perkotaan dilandasi oleh keterbatasan lahan dan ekonomi, memiliki tipologi berbeda dengan permukiman tepi air yang dilandasi oleh nilai historis dan latar belakang budaya air. Pengaturan mendetail mengenai penilaian permukiman dan perumahan tepi air yang berkelanjutan di perkotaan belum secara khusus tersedia hingga saat ini oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan pola penilaian permukiman berkelanjutan bagi kota tepi air berdasar metode penilaian dengan teknologi yang telah dikembangkan. Metode deskriptif analitis dilakukan dengan menggunakan teori rancang kota guna mendapatkan permodelan kota tepi air yang berkelanjutan. Kata kunci: eco settlements, kawasan perkotaan, tepi air
INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI OUTPUT 1. Metode rekomendasi kebijakan 2. 3. Pilih dari opsi berikut: • Desain Prototype Teknologi • Jurnal Ilmiah • Metode-Rekomendasi Kebijakan • Pelatihan-Pemberdayaan Masyarakat • Paten HKI ALOKASI WAKTU PELAKSANAAN KEGIATAN 8 bulan Pilih salah satu: • 8 Bulan • 10 Bulan DESKRIPSI POKOK PERMASALAHAN UTAMA Salah satu hal yang dapat berperan dalam keberlanjutan ekosistem adalah desain dan planning, karena memiliki potensi yang erat kaitannya dengan alam dimana lansekap bumi dikreasikan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Masalahnya adalah terdapat banyak perbedaan yang mendasar dalam konsep ecosettlements di daerah daratan, perairan, dan permukiman tepi air. Kawasan dari suatu perkotaan dimana daratan dan air bertemu, dan meliputi kegiatan atau bangunan yang secara fisik, sosial, ekonomi dan budaya dipengaruhi oleh karakteristik badan air laut. Hal inilah yang mendorong untuk melakukan kajian mendalam terhadap permukiman perkotaan yang memiliki lansekap tepi air. Prioritas keberkelanjutan dalam permukiman perkotaan terutama adalah: tidak merusak ekosistem lingkungan, dan kelestarian sumberdaya alam. Untuk menjaga kelestariannya, maka kawasan kota tepi air perlu membatasi perluasan kawasan permukiman, serta kepadatan bangunan, agar tidak berkembang menjadi kawasan kumuh (Departemen Kelautan dan Perikanan, 2006). Perancangan lingkungan yang kompak dengan mengutamakan interaksi antar node yang nyaman, efisien, aman, dan pemanfaatan energi terbarukan, guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan merupakan faktor utama mengingat kawasan tepi air merupakan kawasan yang rawan bencana, namun memiliki potensi perkembangan yang pesat. Faktor lain yang mendasar dalam prinsip eco settlements adalah mengintegrasikan aspek ekologi, sosial dan ekonomi secara berkelanjutan di semua sektor. Konsep yang diterapkan untuk model eco settlements ini adalah pemukiman berkelanjutan yang dilakukan melalui pendekatan bottom-up planning dalam proses pengambilan keputusan. Maksud dilaksanakan kegiatan ini adalah untuk mengembangkan model penilaian pola pemukiman kota tepi air yang berkelanjutan (ecocities) dengan tujuan untuk mendapatkan strategi desain ruang dan kelengkapan struktur kotanya.
INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI METODOLOGI – MEKANISME PELAKSANAAN a. Keuntungan / keunggulan dan manfaat Konsep eco settlements menetapkan bahwa antara ruang spasial, ekonomi dan ekologi didasarkan pada premis bahwa pertumbuhan ekonomi merupakan faktor penting dalam perbaikan lingkungan. Hal ini didukung oleh kasus-kasus yang menunjukkan bahwa sumber daya ekonomi, keinginan publik, pendidikan, dan infrastruktur kota merupakan faktor-penentu keberhasilan eco settlements.
Gambar 1. Aspek-aspek yang Terkait dalam Eco-settlements Sumber: (Fani Deviana, 2011)
Pengujian dilakukan dengan menggunakan beberapa model design eco city dengan varian ketersediaan faktor-faktor penentu, sehingga diperoleh faktor yang paling dominan dalam keberhasilan eco settlements di kota-kota di Indonesia, selain ditunjang oleh imej kota yang ideal yaitu kota yang teratur dan terpelihara (Geddes, 1974). b. Metodologi Penelitian merupakan kombinasi dari metode deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Studi deskriptif, dilakukan guna menggali temuan-temuan berupa gejala kondisi di perkotaan yang mempengaruhi kondisi tidak eco-nya suatu kawasan. Penelitian ini juga merupakan studi awal karena untuk mengetahui aspek yang belum digali seperti kelayakan eco settlements, baik dalam skala arsitektural bangunan, skala lingkungan dan skala kota yang belum ditemukan dalam teori-teori rancang kota maupun skala ekonomi. Metode yang digunakan merupakan gabungan dari teori-teori arsitektur, ekologi dan perancangan perkotaan, diantaranya teori Doxiadis untuk menguji hubungan antara human dengan settlemennya, teori urban dan dimensions of performance dari K. Lynch (Lynch, 1984), (Abraham),untuk menguji tipologi bentuk permukiman yang eko di kota-kota di Indonesia. Pengumpulan data dilakukan dengan pengumpulan data primer, pengukuran, fokus group discussion dan dianalisa melalui content analisis dan statistik (JMP). Data sekunder berupa visual grafis dianalisis dengan menggunakan analisis citra. Analisis dilakukan dengan cara menilai kualitas lingkungan dan menilai estetika melalui citra kawasan pada berbagai skala. BENTUK KEGIATAN PENELITIAN / PENGEMBANGAN / PEREKAYASAAN / PEMANFAATAN IPTEK
INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI 1. Lembaga Litbang Daerah 2. Lembaga Swadaya – Kelompok Masyarakat 3. 4. 5. POTENSI MITRA KERJA DALAM PELAKSANAAN KEGIATAN 1. Lembaga Litbang Daerah 2. Lembaga Swadaya – Kelompok Masyarakat 3. *Pilih dari opsi berikut: Lembaga Litbang Daerah Lembaga Swadaya – Kelompok Masyarakat Perguruan Tinggi Daerah Industri Daerah Lainnya, Sebutkan ____________ No
TAHAPAN KEGIATAN
DESKRIPSI SINGKAT TAHAPAN KEGIATAN
1.
Pendalaman materi
Melakukan pendalaman definisi kerangka kerja konseptual Melakukan pengumpulan data sekunder mengenai lokasi dan melalui analisis peta citra Melakukan pengumpulan data instansi pemerintah daerah dan mitra kerja terkait data. Melakukan penjajagan ke lokasi Melakukan analisis lokasi yang memiliki potensi untuk melakukan penilaian tingkat eco Analisis keadaan lokasi dan penetapan lokasi dengan fokus pada referensi yang ada serta hambatan yang mungkin akan dihadapi untuk mendapatkan trend dan kelayakan lokasi dengan membandingkan antara kota Sukabumi dan kota Serang. Diperoleh trend dan kelayakan lokasi Penjajagan kesepakatan dengan pemerintah daerah dan propinsi mengenai lokasi percobaan Persiapan materi pelaksanaan penilaian mengumpulkan instansi terkait dan data tersedia guna pelaksanaan penilaian tingkat eco Persiapan administrasi pelaksanaan FGD seperti : tempat pelaksanaan, administrasi pelaksanaan, undangan dll Pelaksanaan assesment Menguraikan kerangka konsep model assesment
2 3 4 5
Identifikasi rona awal
6
Analisis keadaan lokasi
7 8 9
Kesepakatan lokasi assesment Pelaksanaan assesment
10 11 12
Kerangka konsep model
ALOKASI WAKTU (MINGGU) 3 3 2 3 3 3
3 2 2 2 1 4
INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI assesment 13 14 15
Finalisasi TOTAL
pemukiman yang berkelanjutan melalui analisis hasil tingkat eco yang diperoleh Diperoleh konsep dan kriteria desain Diperoleh rancangan yang adaptif untuk dilaksanakan Penyusunan laporan final yang merupakan metode rekomendasi kebijakan
3 3 3 40