No. 03/02/5310/Th.IX, 01 Maret 2016
PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/ INFLASI Februari 2016 INFLASI SEBESAR 0,27 PERSEN
Pada Februari 2016 terjadi inflasi sebesar 0,27 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 118,41.
Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga empat kelompok pengeluaran, yaitu kelompok bahan makanan sebesar 0,34 persen; makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,74 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,10 persen, kelompok sandang 0,58 persen dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga sebesar 0,01 persen. Kelompok yang mengalami penurunan harga adalah kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,08 persen. Sedangkan kelompok kesehatan tidak mengalami perubahan harga.
Tingkat inflasi tahun kalender Januari-Februari 2016 sebesar 0,69 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Februari 2016 terhadap Februari 2015) sebesar 4,87 persen.
Perkembangan harga berdasarkan pemantauan BPS Kabupaten Sikka secara umum mengalami kenaikan. Kota Maumere pada bulan Februari 2016 mengalami inflasi sebesar 0,27persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 118,09 pada bulan Januari 2016 menjadi 118,41 pada bulan Februari 2016. Laju inflasi tahun kalender (Januari-Februari 2016) sebesar 0,69 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Februari 2016 terhadap Februari 2015) sebesar 4,87 persen. • Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga empat kelompok pengeluaran, yaitu kelompok bahan makanan sebesar 0,34 persen; makanan jadi, minuman, rokok, Berita Resmi Statistik No. 03/02/5310/Th.IX, 01 Maret 2016
1
dan tembakau sebesar 0,74 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,10 persen, kelompok sandang 0,58 persen dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga sebesar 0,01 persen. Kelompok yang mengalami penurunan harga adalah kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,08 persen. Sedangkan kelompok kesehatan tidak mengalami perubahan harga. Beberapa komoditas yang
mengalami kenaikan harga pada Februari 2016
antara lain: sawi hijau, ayam hidup, kontrak rumah, ketela pohon, bayam, rokok kretek filter, mobil, rokok putih, kol putih/kubis, nasi dengan lauk, beras jagung, tomat sayur, pembalut wanita, talas/keladi, bahan bakar rumah tangga, gelas minum, kangkung, gula pasir, tauge, jahe, tuna, emas perhiasan, sepeda motor, kunyit, cumi-cumi, bawang putih, telepon seluler, ikan asin belah, pampers, wortel, beras, asam, daun singkong, bh katun, telur ayam kampung, makanan ringan, celana dalam pria, kasur, celana dalam wanita, daun selada, kompor, susu untuk tulang, televisi berwarna, garam, margarine, mesin cuci, susu untuk balita, dan susu kental manis. Komoditas yang mengalami penurunan harga antara lain: ikan layang, tarif listrik, ikan selar, telur ayam ras, tarif angkutan udara, ikan kembung, cabai rawit, buncis, daging ayam kampung, ikan kakap merah, kentang, labu siam, ikan tongkol, terong panjang, besi beton, cabai merah, minyak goreng, solar, pare, teri, kacang panjang, ikan kerapu, daging ayam ras, bawang merah, jeruk nipis, ikan teri kering, nangka muda, ikan baronang, kayu lapis, seng, sabun cream detergen, sabun detergen bubuk, anggur, mie kering instant, ketimun, semen, susu untuk bayi, dan kacang tanah. Pada
bulan
Februari
2016 kelompok
pengeluaran
yang
memberikan
andil/sumbangan inflasi adalah: kelompok bahan makanan 0,104 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,121 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,023 persen; kelompok sandang 0,027 persen dan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,0004 persen. Sedangkan kelompok pengeluaran yang memberikan andil/ sumbangan deflasi adalah: dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,0097 persen.
Berita Resmi Statistik No. 03/02/5310/Th.IX, 01 Maret 2016
2
Tabel 1 Laju Inflasi Bulan Februari 2016, Tahun Kalender 2016, dan Tahun Ke Tahun Menurut Kelompok Pengeluaran (2012 =100) Inflasi Inflasi IHK IHK IHK Inflasi Tahun tahun ke Februari Desember Februari Februari Kalender tahun 2015 2015 2016 2016 *) 2016 **) ***)
Kelompok Pengeluaran
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
1
2
3
UMUM Bahan Makanan Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar Sandang Kesehatan Pendidikan, Rekreasi, dan Olah Raga Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan
112.91 102.6 130.58 112.44 107.92 107.79 132.26 114.35
117.6 109.66 136.27 113.78 109.01 111.24 140.44 117.86
4 118.41 108.31 140.16 117.57 110.38 111.63 140.45 115.54
5
6
7
0.27 0.34 0.74 0.10 0.58 0.00 0.01 -0.08
0.69 -1.23 2.85 3.33 1.26 0.35 0.01 -1.97
4.87 5.57 7.34 4.56 2.28 3.56 6.19 1.04
*) Perubahan IHK Januari 2016 Terhadap IHK sebelumnya **) Perubahan IHK Bulan Februari terhadap IHK bulan Desember 2015 ***) Perubahan IHK Bulan Februari terhadap IHK bulan Februari 2016.
Tabel 2 Sumbangan Kelompok Pengeluaran Terhadap Inflasi Kota Maumere Februari 2016 (Persen) Kelompok Pengeluaran
Andil Inflasi
1
2
UMUM 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Bahan Makanan Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar Sandang Kesehatan Pendidikan, Rekreasi, dan Olah Raga Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan
0.265 0.104 0.121 0.023 0.027 0.000 0.0004 -0.010
Berita Resmi Statistik No. 03/02/5310/Th.IX, 01 Maret 2016
3
Gambar 1 Perkembangan IHK Umum Kota Maumere (2012 = 100) Februari 2015 - Februari 2016 120 119
118.41
118
IHK
117 116 115 114 113 112
112.91 Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agust Sept Okt Nov Des Jan Feb 2015 2015 2015 2015 2015 2015 2015 2015 2015 2015 2015 2016 2016
Gambar 2 Perkembangan IHK menurut Kelompok Pengeluaran Kota Maumere (2012=100), Februari 2015 – Februari 2016 145 140 135
IHK
130 125 120 115 110 105 100
Berita Resmi Statistik No. 03/02/5310/Th.IX, 01 Maret 2016
4
Gambar 3 Andil/Sumbangan Kelompok Pengeluaran terhadap Inflasi Kota Maumere (2012=100), Februari 2016 0.3 0.25 0.2 0.15 0.1 0.05 0.0004 0 Umum -0.05
Bhn Makanan
Makanan Perumahan Sandang Kesehatan Pendidikan Transpor Jadi -0.01
Berita Resmi Statistik No. 03/02/5310/Th.IX, 01 Maret 2016
5
URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN 1.
Bahan Makanan Kelompok bahan makanan pada bulan Februari 2016 mengalami inflasi sebesar 0,34 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 107,94 pada Januari 2016 menjadi 108,31 pada Februari 2016. Inflasi sebesar 0,34 persen kelompok bahan makanan disebabkan oleh beberapa sub kelompok yang mengalami kenaikan harga antara lain: padi-padian, umbi-umbian dan hasilnya sebesar 1,23 persen; daging dan hasil-hasilnya sebesar 2,09 persen; ikan diawetkan sebesar 2,90 persen; sayur-sayuran 7,49 persen;. Kelompok yang mengalami penurunan harga antara lain: ikan segar sebesar 6,85 persen; telur, susu dan hasil-hasilnya sebesar 3,68 persen; kacang-kacangan sebesar 0,03 persen; buah-buahan sebesar 0,05 persen; bumbu-bumbuan sebesar 0,98 persen dan lemak dan minyak
sebesar 0,84 persen. Sedangkan bahan
makanan lainnya tidak mengalami perubahan harga. Andil/sumbangan infasi kelompok bahan makanan terhadap inflasi Februari 2016 sebesar 0,104 persen. Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi yaitu: sawi hijau 0,183 dan ayam hidup 0,115. 2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau pada Februari 2016 mengalami inflasi sebesar 0,74 persen, atau terjadi kenaikan indeks dari 139,13 pada Januari 2016 menjadi 140,16 pada Februari 2016. Inflasi sebesar 0,74 kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau disebabkan kenaikan pada ketiga sub kelompok yaitu makanan jadi 0,29 persen; minuman yang tidak beralkohol 0,25 persen dan tembakau dan minuman beralkohol 1,79 persen. Kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau pada Februari 2016 memberikan andil/ sumbangan inflasi sebesar 0,121 persen. Komoditas yang memberikan andil inflasi adalah rokok kretek filter 0,055 persen.
Berita Resmi Statistik No. 03/02/5310/Th.IX, 01 Maret 2016
6
3. Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar Kelompok ini pada Februari 2016 mengalami inflasi sebesar 0,10 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 117,45 pada Januari 2016 menjadi 117,57 pada Februari 2016. Sub kelompok dalam kelompok ini mengalami inflasi sebagai berikut: sub kelompok biaya tempat tinggal sebesar 0,68 persen dan perlengkapan rumah tangga sebesar 0,76 persen. Sedangkan kelompok yang mengalami deflasi adalah bahan bakar, penerangan dan air sebesar 1,29 persen dan penyelenggaraan rumah tangga 0,05 persen. Kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar pada Februari 2016 memberikan andil/ sumbangan inflasi sebesar 0,023 persen. Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi yaitu kontrak rumah 0,01 persen. 4. S a n d a n g Kelompok sandang pada Februari 2016 mengalami inflasi sebesar 0,58 persen, atau terjadi kenaikan
indeks dari 109,74 pada Januari 2016 menjadi
110,38 pada Februari 2016. Sub kelompok pada kelompok sandang yang mengalami inflasi yaitu sub kelompok sandang laki-laki 0,09 persen; sandang wanita 1,13 persen; sandang anak-anak 0,24 persen dan barang pribadi dan sandang lain yaitu sebesar 0,86 persen. Andil/ sumbangan inflasi secara keseluruhan dari kelompok sandang pada Februari 2016 sebesar 0,027 persen, dengan komoditas yang memberikan andil inflasi yaitu pembalut wanita 0,015 persen. 5. K e s e h a t a n Kelompok kesehatan pada Februari 2016 tidak mengalami perubahan harga. Indeks Harga Konsumen (IHK) kelompok kesehatan pada Februari 2016 sebesar 111,63. 6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga Kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga mengalami inflasi 0,58 persen, atau terjadi kenaikan indeks dari 140,44 pada Januari 2016 menjadi 140,45 pada Februari 2016. Berita Resmi Statistik No. 03/02/5310/Th.IX, 01 Maret 2016
7
Sub kelompok pada kelompok kesehatan yang mengalami inflasi adalah sub kelompok rekreasi 0,07 persen, sedangkan sub kelompok lain tidak mengalami perubahan harga. Andil/ sumbangan inflasi secara keseluruhan dari kelompok kesehatan pada Februari 2016 sebesar 0,0004 persen, dengan komoditas yang memberikan andil inflasi yaitu televisi berwarna 0,25 persen. 7. Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan Kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan pada bulan Februari 2016 mengalami deflasi sebesar 0,08 persen atau terjadi penurunan indeks dari 115,63 pada Januari 2016 menjadi 115,54 pada Februari 2016. Dari empat subkelompok yang terdapat dalam kelompok ini, sub kelompok yang mengalami deflasi yaitu sub kelompok transpor sebesar 0,15 persen. Sedangkan sub kelompok yang mengalami inflasi adalah sub kelompok komunikasi dan pengiriman 0,09 persen. Sedangkan sub kelompok sarana dan penunjang transpor; dan jasa keuangan tidak mengalami perubahan harga. Andil/ sumbangan deflasi secara keseluruhan dari kelompok ini pada Februari 2016 sebesar 0,01 persen. Komoditas yang dominan memberikan andil deflasi tersebut yaitu tarif angkutan udara sebesar 0,044 persen.
Berita Resmi Statistik No. 03/02/5310/Th.IX, 01 Maret 2016
8
INFLASI TAHUNAN Tingkat inflasi tahun kalender (Januari-Februari) 2016 sebesar 0,69 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Februari 2016 terhadap Februari 2016) sebesar 4,87 persen. Sedangkan tingkat inflasi pada periode yang sama tahun kalender 2015 dan 2014 masing-masing -0.26 persen dan 1,53 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun untuk Februari 2015 terhadap Februari 2014 sebesar 2,17 dan Februari 2014 terhadap Februari 2013 sebesar 7,05 persen. .
Tabel 3 Inflasi Bulanan, Tahun kalender, Year on Year, Kota Maumere Tahun 2014 – 2016 Inflasi
2014
2015
2016
1. Februari
1,61
-0.76
0,27
2. Tahun kalender Januari- Februari
1,53
-0.26
0,69
3. Tahun ke tahun (Februari tahun n terhadap Februari tahun n-1)
7,05
2,17
4,87
Berita Resmi Statistik No. 03/02/5310/Th.IX, 01 Maret 2016
9
Gambar 5 Perbandingan Inflasi Tahun Kalender Januari-Februari Kota Maumere 2014 – 2016 1.8 1.6 1.4 1.2 1 2014
0.8
2015 0.6
2016
0.4 0.2 0 -0.2 -0.4
Gambar 6 Perbandingan Inflasi Tahun ke Tahun, Kota Maumere 2014 – 2016 8 7 6 5 2014 terhadap 2013 4
2015 terhadap 2014 2016 terhadap 2015
3 2 1 0
Berita Resmi Statistik No. 03/02/5310/Th.IX, 01 Maret 2016
10
PERBANDINGAN ANTAR KOTA
Pada Januari Kota Maumere mengalami inflasi sebesar 0,27 persen dengan indeks harga konsumen (IHK) sebesar 118,41 sedangkan IHK nasional sebesar 123,51 dan deflasi 0,09 persen. Dari 82 kota IHK, 52 kota mengalami deflasi dan 30 kota mengalami inflasi. Deflasi tertinggi terjadi di Merauke 2,95 persen dengan IHK 128,60 dan terendah terjadi di Sibolga, Bogor, Sumenep, dan Makassar masing-masing 0,02 persen dengan IHK masing-masing 125,62; 122,73; 121,13; dan 124,19. Sedangkan Inflasi tertinggi terjadi di Tanjung Pandan 1,02 persen dengan IHK 129,21 dan terendah terjadi di Banda Aceh 0,02 persen dengan IHK 117,03. Perbandingan Antar Kota di Luar Pulau Jawa dan Sumatera Pada Februari 2016 dari kota-kota IHK di wilayah luar pulau Jawa dan Sumatera yang berjumlah 33 kota, 18 kota mengalami deflasi dan 15 kota mengalami inflasi. Deflasi tertinggi terjadi Merauke 2,95 persen dengan IHK 128,60 dan terendah terjadi di Makassar 0,02 persen dengan IHK 124,19. Sedangkan inflasi tertinggi terjadi di Gorontalo 0,67 persen dengan IHK 120,32 dan terendah terjadi di Samarinda 0,05 persen dengan IHK 125,98 (lihat tabel 4).
Berita Resmi Statistik No. 03/02/5310/Th.IX, 01 Maret 2016
11
Tabel 4 Perbandingan Indeks dan Inflasi Februari 2016 Kota-kota di di Luar Pulau Jawa dan Sumatera dengan Nasional (2012=100) KOTA
IHK [2]
Inflasi (%) [3]
SINGARAJA DENPASAR MATARAM BIMA MAUMERE KUPANG PONT IANAK SINGKAWANG SAMPIT PALANGKA RAYA TANJUNG BANJARMASIN BALIKPAPAN SAMARINDA TARAKAN MANADO PALU BULUKUMBA WATAMPONE MAKASSAR PAREPARE PALOPO KENDARI BAU-BAU GORONTALO MAMUJU AMBON TUAL TERNAT E MANOKWARI SORONG MERAUKE JAYAPURA
130.17 120.25 122.49 127.32 118.41 126.60 130.66 122.86 124.26 120.74 124.16 122.62 126.72 125.98 132.27 123.96 123.95 127.58 118.22 124.19 120.86 121.30 119.90 126.99 120.32 122.25 122.41 134.68 127.28 115.94 124.69 128.60 124.70
-0.28 0.07 -0.12 0.38 0.27 -0.42 0.33 0.26 -0.44 -0.41 -0.28 0.18 0.50 0.05 0.17 -0.82 -0.61 -1.05 -0.72 -0.02 -0.03 0.07 0.07 -0.97 0.67 -0.37 0.18 -1.33 -0.95 -0.11 0.10 -2.95 0.17
NASIONAL
123.51
0.09
[1] 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
Februari 2016
Berita Resmi Statistik No. 03/02/5310/Th.IX, 01 Maret 2016
12