No. 01/01/75/Th. VII. 2 Januari 2013
PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DESEMBER 2012 KOTA GORONTALO INFLASI SEBESAR 0,54 PERSEN
Bulan Desember 2012 Kota Gorontalo mengalami kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 138,57 menjadi 139,32; perubahan ini menyebabkan inflasi sebesar 0,54 persen. Inflasi Kota Gorontalo terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks pada kelompok bahan makanan sebesar 1,14 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok&tembakau sebesar 0,37 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,26 persen, kelompok sandang sebesar 0,40 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,66 persen, dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,04 persen. Laju inflasi tahun kalender sebesar 5,31 persen dan laju inflasi “year on year” (Desember 2012 terhadap Desember 2011) sebesar 5,31 persen.
Perkembangan harga berbagai komoditas pada bulan Desember 2012 secara umum menunjukkan adanya kenaikan. Berdasarkan hasil pemantauan BPS Provinsi Gorontalo, pada bulan Desember 2012 terjadi inflasi sebesar 0,54 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 138,57 pada bulan November 2012 menjadi 139,32 pada bulan Desember 2012. Laju inflasi tahun kalender 2012 sebesar 5,31 persen dan inflasi “year on year” (Desember 2012 terhadap Desember 2011) sebesar 5,31 persen. Inflasi Kota Gorontalo terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks pada kelompok bahan makanan sebesar 1,14 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok&tembakau sebesar 0,37 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,26 persen, kelompok sandang sebesar 0,40 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,66 persen, dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,04 persen. Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga selama bulan Desember 2012 antara lain: mie kering instant, ayam hidup, daging ayam ras, daging sapi, kembung/gembung, kerapu, mujair, nila, tude, lolosi, galafea, susu bubuk, susu kental manis, telur ayam ras, susu untuk tulang/manula, bayam, bunga pepaya, kangkung, kentang, ketimun, sawi hiju, terong panjang, tomat sayur, wortel, kacang hijau, kacang tanah, bawang merah, gula merah, kecap, lada/merica, cabe merah,cabe rawit, saus tomat, sirop, Berita Resmi Statistik No. 01/01/75/Th. VII, 2 Januari 2013 |
1
rokok kretek filter, batu bata/batu tela, kontrak rumah, semen, kusen, lampu TL/neon, lemari pakaian, pembersih lantai, pengharum cucian/pelembut, upah pembantu RT, celana panjang jeans pria, celana pnjang bahan drill pria, kaos kaki pria, kemeja panjang batik pria, kemeja panjang katun pria, kemeja pendek sersin pria, sandal kulit pria, celana panjang jeans wanita, sepatu wanita, baju kaos anak, blus anak, sandal anak, kaos kaki anak, make up salon, bedak, deodorant, hand body lotion, lipstik, pelembab, pasta gigi, sabun mandi cair, sabun mandi, shampo, dan mobil. Beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga selama bulan Desember 2012 antara lain: beras, cakalang, ekor kuning, layang, malalugis, tongkol, ikan asin belah, susu untuk balita, susu untuk bayi, kacang panjang, kol putih/kubis, tauge/kecambah, bawang putih, jeruk nipis, kemiri, jahe, kunyit, minyak goreng, pasir, kulkas/lemari es, mesi cuci, sabun detergen bubuk, baju kaos pria, kaos oblong pria, baju muslim pria, emas perhiasan, dan bensin Tabel 1 Laju Inflasi Kota Gorontalo Desember 2012, Tahun Kalender 2012 dan Desember 2012 Terhadap Desember 2011 menurut Kelompok Pengeluaran (2007 = 100)
No
IHK
IHK
IHK
Inflasi
Desember
November
Desember
Desember’12 (P to P)
2011
2012
2012
1)
2)
3)
3
4
5
6
7
8
UMUM
132,30
138,57
139,32
0,54
5,31
5,31
Bahan Makanan Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar Sandang
149,02
157,16
158,94
1,14
6,66
6,66
144,51
151,87
152,43
0,37
5,48
5,48
130,79
139,65
140,01
0,26
7,05
7,05
122,13
123,87
124,36
0,40
1,83
1,83
Kesehatan Pendidikan Rekreasi dan Olahraga Transpor, komunikasi dan jasa keuangan
121,97
127,26
128,10
0,66
5,03
5,03
114,09
114,79
114,79
0,00
0,61
0,61
106,30
108,11
108,15
0,04
1,74
1,74
Kelompok / Sub kelompok
1
1 2 3 4 5 6 7
2
Laju Inflasi Thn kalender
YoY
1) Inflasi Point to Point (P to P) - Perubahan Indeks Desember 2012 terhadap Indeks November 2012 2) Laju Inflasi / Inflasi Tahun kalender - Perubahan Indeks Desember 2012 terhadap Indeks Desember 2011 3) Inflasi Year on Year (Y on Y) - Perubahan Indeks Desember 2012 terhadap Indeks Desember 2011
Pada bulan Desember 2012 masing-masing kelompok komoditas yang memberikan andil/sumbangan inflasi adalah sebagai berikut: kelompok bahan makanan 0,3667 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,0603 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar 0,0644 persen, kelompok sandang 0,0224 persen, kelompok kesehatan 0,0223 persen, dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan 0,0048 persen. Berita Resmi Statistik No. 01/01/75/Th. VII, 2 Januari 2013 ||
2
Tabel 2 Sumbangan Kelompok Pengeluaran terhadap Inflasi Kota Gorontalo Desember 2012
Kelompok Pengeluaran
Persentase
(1)
(2)
UMUM
0,54
1. Bahan Makanan
0,3667
2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau
0,0603
3. Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar
0,0644
4. Sandang
0,0224
5. Kesehatan
0,0223
6. Pendidikan, Rekreasi dan Olah Raga
0,0000
7. Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan
0,0048
Gambar 1 Inflasi Kota Gorontalo menurut Kelompok Pengeluaran (2007 =100), Desember 2012
1.2 1 0.8 0.6 0.4 0.2 0
Persen
Bahan Makanan
Makanan Jadi
Perumahan
Sandang
Kesehatan
Pendidikan
Transpor
1.14
0.37
0.26
0.4
0.66
0
0.04
KELOMPOK
Berita Resmi Statistik No. 01/01/75/Th. VII, 2 Januari 2013 |
3
Gambar 2 Perkembangan Inflasi Point to Point Kota Gorontalo (2007 =100), Januari 2012–Desember 2012
5 4 3 2 1
'1 2 De s
2 v'1
Ok
Se
No
t'1
2
'1 2 pt
'1 2 ts Ag
i'1 2 Ju l
2 Ju
ni '1
'1 2 ei
2 Ap
M
'1
et ar
ril
'1
2
12 b' M
-2
Fe
Ja n
-1
'1 2
0
-3 -4 Umum
Bahan Makanan
Makanan Jadi
Perumahan
Sandang
Kesehatan
Pendidikan
Transpor
2
2
s'1 De
Ok t
No v'1
'1 2
2 '1 pt Se
2 s'1 Ag t
12 li' Ju
'1 2 ni Ju
'1 2 M ei
12 il' Ap r
2 '1 et ar
M
Fe
Ja n' 12
9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 -1
b' 12
Gambar 3 Perkembangan Inflasi Tahun kalender Kota Gorontalo (2007 =100), Januari 2012–Desember 2012
Umum
Bahan Makanan
Makanan Jadi
Perumahan
Sandang
Kesehatan
Pendidikan
Transpor
Berita Resmi Statistik No. 01/01/75/Th. VII, 2 Januari 2013 ||
4
Gambar 4 Sumbangan Kelompok Pengeluaran terhadap Inflasi Kota Gorontalo Desember 2012 0.4 0.35 0.3 0.25 0.2 0.15 0.1 0.05 0
Persen
Bahan Makanan 0.3667
Makanan Perumahan Sandang Jadi 0.0603
0.0644
0.0224
Kesehatan Pendidikan Transpor 0.0223
0
0.0048
KELOMPOK
URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN
1.
Bahan Makanan Kelompok ini pada Desember 2012 mengalami inflasi 1,14 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 157,16 pada November 2012 menjadi 158,94 pada Desember 2012. Dari 11 sub kelompok dalam kelompok bahan makanan, 6 sub kelompok mengalami inflasi, 3 sub kelompok mengalami deflasi, dan 2 sub kelompok tidak mengalami perubahan indeks. Inflasi terjadi pada sub kelompok daging dan hasil-hasilnya sebesar 1,32 persen, sub kelompok ikan diawetkan sebesar 2,73 persen, sub kelompok telur, susu, dan hasil-hasilnya sebesar 2,41 persen, sub kelompok sayur-sayuran sebesar 6,31 persen, sub kelompok kacang-kacangan sebesar 1,69 persen, dan sub kelompok bumbu-bumbuan sebesar 8,99 persen. Sedangkan deflasi terjadi pada sub kelompok padi-padian, umbi-umbian dan hasilnya sebesar 0,02 persen, sub kelompok ikan segar sebesar 1,95 persen, dan sub kelompok lemak dan minyak sebesar 1,07 persen. Kelompok ini pada Desember 2012 memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,3667 persen. Komoditas yang memberikan sumbangan inflasi terbesar adalah ikan tude sebesar 0,1595 persen.
2.
Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau Kelompok ini pada Desember 2012 mengalami inflasi 0,37 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 151,87 pada November 2012 menjadi 152,43 pada Desember 2012. Dari 3 sub kelompok pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau, 2 sub kelompok mengalami inflasi dan 1 sub kelompok tidak mengalami perubahan indeks. Inflasi terjadi pada sub kelompok tembakau dan minuman beralkohol sebesar 0,78 persen dan sub kelompok minuman yang tidak beralkohol sebesar 0,03 persen. Kelompok ini pada Desember 2012 memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,0603 persen. Komoditas yang memberikan sumbangan inflasi terbesar adalah rokok kretek filter sebesar 0,0595 persen. Berita Resmi Statistik No. 01/01/75/Th. VII, 2 Januari 2013 |
5
3.
Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar Kelompok ini pada Desember 2012 mengalami inflasi sebesar 0,26 persen, atau terjadi kenaikan indeks dari 139,65 pada November 2012 menjadi 140,01 pada Desember 2012. Dari 4 sub kelompok dalam kelompok ini, 3 sub kelompok mengalami inflasi dan 1 sub kelompok mengalami deflasi. Sub kelompok yang mengalami inflasi adalah sub kelompok biaya tempat tinggal sebesar 0,36 persen, sub kelompok bahan bakar, penerangan, dan air sebesar 0,22 persen, dan sub kelompok penyelenggaraan rumah tangga sebesar 0,23 persen. Sedangkan deflasi terjadi pada sub kelompok perlengkapan rumah tangga sebesar 0,54 persen. Pada Desember 2012 kelompok ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,0644 persen. Komoditas yang memberikan sumbangan inflasi terbesar adalah batu bata/batu tela sebesar 0,0399 persen.
4.
Sandang Kelompok sandang pada Desember 2012 mengalami inflasi sebesar 0,40 persen, atau terjadi kenaikan indeks dari 123,87 pada November 2012 menjadi 124,36 pada Desember 2012. Dari 4 sub kelompok dalam kelompok ini, 3 sub kelompok mengalami inflasi dan 1 sub kelompok mengalami deflasi. Sub kelompok yang mengalami inflasi adalah sub kelompok sandang laki-laki sebesar 0,85 persen, sub kelompok sandang wanita sebesar 0,57 persen, dan sub kelompok sandang anak-anak sebesar 0,48 persen. Sedangkan sub kelompok yang mengalami deflasi adalah sub kelompok barang pribadi dan sandang lain sebesar 0,46 persen. Pada Desember 2012 kelompok ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,0224 persen. Komoditas yang memberikan andil inflasi terbesar adalah sepatu wanita sebesar 0,0068 persen.
5.
Kesehatan Kelompok ini pada Desember 2012 mengalami inflasi sebesar 0,66 persen, atau terjadi kenaikan indeks dari 127,26 pada November 2012 menjadi 128,10 pada Desember 2012. Dari 4 sub kelompok dalam kelompok ini, 2 sub kelompok mengalami inflasi dan 2 sub kelompok tidak mengalami perubahan indeks.. Sub kelompok yang mengalami inflasi adalah sub kelompok jasa perawatan jasmani sebesar 1,45 persen dan sub kelompok perawatan jasmani dan kosmetika sebesar 1,07 persen. Pada Desember 2012 kelompok ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,0223 persen. Komoditas yang memberikan sumbangan inflasi terbesar adalah bedak sebesar 0,0146 persen.
6.
Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga Kelompok ini pada Desember 2012 tidak mengalami perubahan indeks.
7.
Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan Kelompok ini pada Desember 2012 mengalami inflasi sebesar 0,04 persen, atau terjadi kenaikan indeks dari 108,11 pada November 2012 menjadi 108,15 pada Desember 2012. Dari 4 sub kelompok dalam kelompok ini 1 sub kelompok mengalami inflasi dan 3 sub kelompok tidak mengalami perubahan indeks. Sub kelompok yang mengalami inflasi adalah sub kelompok transpor sebesar 0,05 persen. Pada Desember 2012 kelompok ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,0048 persen. Komoditas yang memberikan sumbangan inflasi terbesar adalah mobil sebesar 0,0056 persen.
Berita Resmi Statistik No. 01/01/75/Th. VII, 2 Januari 2013 ||
6
INFLASI TAHUNAN Laju inflasi tahun kalender 2012 Kota Gorontalo sebesar 5,31 persen dan inflasi ”year on year” untuk Desember 2012 terhadap Desember 2011 sebesar 5,31 persen. Tabel 3 Inflasi Bulanan, Tahun Kalender, Year on Year, Kota Gorontalo Tahun 2010 – 2012 ( %) Inflasi
2010
2011
2012
1.
Desember terhadap November (Point to Point)
0,59
0,66
0,54
2.
Desember tahun n terhadap Desember tahun (n-1)
7,43
4,08
5,31
3.
Desember terhadap Desember (year on year): (tahun n) / (tahun n-1)
7,43
4,08
5,31
Sepanjang tahun 2012, IHK kelompok bahan makanan serta kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau selalu berada di atas IHK umum. Hal ini menunjukkan kenaikan harga pada kelompok tersebut lebih tinggi daripada rata-rata kenaikan harga pada kelompok yang lain (2007=100). IHK tertinggi pada tahun 2012 adalah kelompok bahan makanan. Sedangkan IHK terendah pada tahun 2011 adalah kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan. Selama Januari-Desember 2012, terjadi 9 kali inflasi bulanan dan 3 kali deflasi bulanan. Inflasi tertinggi secara berurutan terjadi pada bulan Januari (1,65%), Agustus (1,54%), April (1,33%), Juli (0,96%), Februari (0,70%), Desember (0,54%), November (0,41%), Juni (0,32%), dan Oktober (0,11%). Sedangkan deflasi terjadi pada bulan September (1,18%), Mei (0,59%), dan Maret (0,57%).
PERBANDINGAN ANTAR KOTA Dari 66 kota inflasi, semua kota mengalami inflasi. Inflasi bulanan tertinggi pada Desember 2012 terjadi di Jayapura sebesar 2,57 persen dan inflasi terendah terjadi di Kendari sebesar 0,02 persen. Kota Gorontalo menempati urutan inflasi ke-36. Inflasi tahunan tertinggi pada tahun 2012 terjadi di Palangkaraya dan Ambon sebesar 6,73 persen. Sedangkan inflasi tahunan terendah terjadi di Banda Aceh sebesar 0,06 persen. Kota Gorontalo menempati urutan ke-12 dengan angka inflasi tahunan sebesar 5,31 persen.
Berita Resmi Statistik No. 01/01/75/Th. VII, 2 Januari 2013 |
7
Perbandingan antar Kota di Kawasan Timur Indonesia Tabel 4 Perbandingan Indeks Harga Konsumen (IHK), Inflasi Bulanan, Inflasi Tahun Kalender, dan Inflasi Year on Year Kota-kota di Kawasan Timur Indonesia (2007=100) Desember 2012
Desember 2012
No
IHK
Kota
% Inflasi Bulanan
% Inflasi Tahun % Inflasi Year on Kalender Year
1
JAYAPURA
132.71
2.57
4.52
4.52
2
MANOKWARI
150.10
1.89
4.88
4.88
3
PALU
142.34
1.69
5.87
5.87
4
AMBON
140.74
0.94
6.73
6.73
5
TERNATE
136.87
0.77
3.29
3.29
6
MAKASSAR
134.91
0.63
4.57
4.57
7
SORONG
153.50
0.61
5.12
5.12
8
GORONTALO
139.32
0.54
5.31
5.31
9
PALOPO
142.22
0.44
4.11
4.11
10
MAMUJU
138.24
0.43
3.28
3.28
11
PAREPARE
134.76
0.40
3.49
3.49
12
WATAMPONE
148.83
0.30
3.65
3.65
13
MANADO
133.73
0.10
6.04
6.04
14
KENDARI
141.15
0.02
5.23
5.23
Gambar 5 Inflasi Tahunan Kota-kota di Kawasan Timur Indonesia Tahun 2012 7 6 5 4 3 2 1 0
Wata Ambo Mana Goron Kenda Soron Mano Makas Jayap Palop Parep Terna Mam Palu mpon n do talo ri g kwari sar ura o are te uju e
Inflasi (%) 6.73
6.04
5.87
5.31
5.23
5.12
4.88
4.57
4.52
4.11
3.65
3.49
3.29
3.28
Berita Resmi Statistik No. 01/01/75/Th. VII, 2 Januari 2013 ||
8
IHK Umum dan Inflasi 66 Kota di Indonesia, Bulan Desember 2012 No.
Kota
IHK
Inflasi (%)
No.
Kota
IHK
Inflasi (%)
1
BANDA ACEH
127.19
0.66
34 PROBOLINGGO
140.56
0.49
2
LHOKSEUMAWE
133.52
0.32
35 MADIUN
138.18
0.34
3
SIBOLGA
140.64
0.76
36 SURABAYA
135.04
0.52
4
PEMATANG SIANTAR
139.13
1.12
37 SERANG
139.34
0.67
5
MEDAN
135.15
0.48
38 TANGERANG
136.26
0.29
6
PADANG SIDEMPUAN
137.02
0.54
39 CILEGON
133.90
0.52
7
PADANG
140.15
0.94
40 DENPASAR
136.60
0.58
8
PEKAN BARU
133.68
0.41
41 MATARAM
147.00
0.46
9
DUMAI
138.28
1.13
42 BIMA
146.19
0.54
10 JAMBI
139.12
0.62
43 MAUMERE
155.17
0.86
11 PALEMBANG
133.44
0.32
44 KUPANG
145.43
1.54
12 BENGKULU
142.35
0.57
45 PONTIANAK
146.31
1.08
13 BANDAR LAMPUNG
147.31
0.66
46 SINGKAWANG
140.41
0.62
14 PANGKAL PINANG
148.87
0.92
47 SAMPIT
137.47
0.98
15 BATAM
127.82
0.65
48 PALANGKA RAYA
144.93
1.61
16 TANJUNG PINANG
134.95
1.03
49 BANJARMASIN
143.47
0.85
17 JAKARTA
133.58
0.56
50 BALIKPAPAN
144.20
0.96
18 BOGOR
135.16
0.16
51 SAMARINDA
144.87
0.42
19 SUKABUMI
135.21
0.20
52 TARAKAN
159.96
1.14
20 BANDUNG
128.57
0.19
53 MANADO
133.73
0.10
21 CIREBON
138.86
0.24
54 PALU
142.34
1.69
22 BEKASI
132.65
0.52
55 WATAMPONE
148.83
0.30
23 DEPOK
133.53
0.40
56 MAKASSAR
134.91
0.63
24 TASIKMALAYA
136.90
0.22
57 PAREPARE
134.76
0.40
25 PURWOKERTO
134.07
0.53
58 PALOPO
142.22
0.44
26 SURAKARTA
124.45
0.30
59 KENDARI
141.15
0.02
27 SEMARANG
134.29
0.41
60 GORONTALO
139.32
0.54
28 TEGAL
134.26
0.40
61 MAMUJU
138.24
0.43
29 YOGYAKARTA
135.72
0.66
62 AMBON
140.74
0.94
30 JEMBER
135.86
0.78
63 TERNATE
136.87
0.77
31 SUMENEP
133.43
0.46
64 MANOKWARI
150.10
1.89
32 KEDIRI
134.61
0.37
65 SORONG
153.50
0.61
33 MALANG
135.88
0.70
66 JAYAPURA
132.71
2.57
Berita Resmi Statistik No. 01/01/75/Th. VII, 2 Januari 2013 |
9