No. 01/07/Th.IV, 1 Juli 2016
PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI JUNI 2016 INFLASI 0,30 PERSEN
Pada Juni 2016 terjadi inflasi sebesar 0,30 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 128,20. Dari 82 kota IHK,semuanya mengalami inlasi. Inflasi tertinggi terjadi di kota Pangkal pinang sebesar 2,14 persen dengan IHK 127,07 dan terendah terjadi di Padang sebesar 0,10 persen dengan IHK 127,38.
Inflasi terjadi karena adanya peningkatan harga yang ditunjukkan peningkatan nilai indeks kelompok Bahan Makanan sebesar 3,46 persen; kelompok Makanan Jadi, Rokok dan Tembakau sebesar 0,31 persen dan Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar sebesar 0,13 persen. Deflasi terjadi karena adanya penurunan nilai angka indeks kelompok Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan sebesar 4,18 persen. Sedangkan subkelompok sandang, kesehatan, dan Pendidkan, rekreasi dan olahraga tidak mengalamai perubahan yang cukup berarti
Komoditas yang memberikan sumbangan terbesar terjadinya inflasi adalah layang/benggol, kangkung bayam, cumi-cumi, pisang, kacang panjang, katamba, kembung/gembung/banyar/gembolo/aso-aso, tomat sayur, apel.
Komoditas yang memberikan sumbangan terbesar terhadap terjadinya deflasi adalah angkutan udara, cakalang/sisik, bawang merah, pepaya muda, terong panjang, telur ayam kampung, ayam hidup, udang kering(ebi), kentang, kunyit.
Dari sebelas kota di Pulau Sulawesi, semua kota mengalami inflasi . Inflasi tertinggi terjadi di Palopo sebesar 1,63 persen dan inflasi terendah di Kota Baubau sebesar 0,30 persen.
Tingkat inflasi tahun kalender Juni 2016 sebesar 1,18 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Juni 2016 terhadap Juni 2015) sebesar 3,49 persen.
Berita Resmi Statistik BPS Kota Baubau No. 01/07 Th.IV, 1 Juli 2016
1
Indeks Harga Konsumen (IHK) merupakan salah satu indikator ekonomi yang sering digunakan untuk mengukur tingkat perubahan harga (inflasi/deflasi) di tingkat konsumen, khususnya di daerah perkotaan. Perubahan IHK dari waktu ke waktu menunjukkan pergerakan harga dari paket komoditas yang dikonsumsi oleh rumah tangga. Di Indonesia, tingkat inflasi diukur dari persentase perubahan IHK dan diumumkan ke publik setiap awal bulan (hari kerja pertama) oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Mulai Januari 2014, pengukuran inflasi di Indonesia menggunakan IHK tahun dasar 2012=100. Ada beberapa perubahan yang mendasar dalam penghitungan IHK baru (2012=100) dibandingkan IHK lama (2007=100), khususnya mengenai cakupan kota, paket komoditas, dan diagram timbang. Perubahan tersebut didasarkan pada Survei Biaya Hidup (SBH) 2012 yang dilaksanakan oleh BPS, yang merupakan salah satu bahan dasar utama dalam penghitungan IHK. Hasil SBH 2012 sekaligus mencerminkan adanya perubahan pola konsumsi masyarakat dibandingkan dengan hasil SBH sebelumnya. SBH 2012 dilaksanakan di 82 kota, yang terdiri dari 33 ibukota provinsi dan 49 kota besar lainnya. Dari 82 kota tersebut, 66 kota merupakan cakupan kota SBH lama dan 16 merupakan kota baru. Survei ini hanya dilakukan di daerah perkotaan (urban area) dengan total sampel sebanyak 13.608 Blok Sensus dan total sampel rumahtangga sebanyak 136.080. SBH 2012 dilaksanakan secara triwulanan selama tahun 2012 sehingga setiap triwulan terdapat 34.020 sampel rumahtangga. Paket komoditas nasional hasil SBH 2012 terdiri dari 862 komoditas. Paket komoditas terbanyak ada di Jakarta yaitu 462 komoditas, dan yang palling sedikit di Singaraja sebanyak 225 komoditas. Berdasarkan hasil pemantauan BPS di kota Baubau pada Juni 2016 terjadi Inflasi sebesar 0,30 persen, atau terjadi peningkatan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 127,82 pada Mei 2016 menjadi 128,20 pada Juni 2016. Tingkat inflasi tahun kalender (Juni) 2016 sebesar 1,18 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Juni 2016 terhadap Juni 2015) sebesar 3,49 persen. Inflasi terjadi karena adanya peningkatan harga yang cukup signifikan pada beberapa subkelompok pengeluaran yang disertai oleh penurunan pada indeks kelompok pengeluaran lainnya yaitu kelompok bahan makanan sebesar 3,46 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,11 persen; kelompok Listrik, Air, Gas dan Bahan Bakar sebesar 0,13 persen; kelompok Sandang sebesar 0,00 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,00 persen; kelompok Pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,00 persen; kelompok Transportasi, Komunikasi dan Jasa Keuangan sebesar -4,18 persen. Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga pada Juni 2016 antara lain: layang/benggol, kangkung, bayam, cumi-cumi, pisang, kacang panjang, katamba, kembung/gembung/banyar/gembolo/aso-aso, tomat sayur, apel. Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga antara lain: angkutan udara, cakalang/sisik, bawang merah, pepaya muda, terong panjang, telur ayam kampung, ayam hidup, udang kering (ebi), kentang, kunyit. Andil/sumbangan inflasi dari masing-masing kelompok pengeluaran pada Juni 2016, yaitu: kelompok bahan makanan sebesar 0,8863 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,0359 persen; perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,0412 persen; kelompok sandang sebesar 0,0000 persen;
Berita Resmi Statistik BPS Kota Baubau No. 01/07 Th.IV, 1 Juli 2016
2
kelompok kesehatan sebesar 0,0000 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga sebesar 0,0000 persen dan kelompok transpor dan komunikasi dan jasa keuangan sebesar- 0,6678 persen. Tabel 1 IHK dan Tingkat Inflasi Kota Baubau Juni 2016, Tahun Kalender 2016, dan Tahun ke Tahun Menurut Kelompok Pengeluaran (2012=100)
1 2 3 4 5 6 7 1) 2) 3)
Kelompok Pengeluaran
IHK Mei 2016
(1)
(2)
(3)
(4)
Laju Inflasi Tahun Kalender 20162) (5)
0,30
1,18
3,49
IHK Juni 2016
Inflasi Juni 20161)
Inflasi Tahun ke Tahun 3) (6)
U m u m
127,82
128,20
Bahan Makanan Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan bakar Sandang Kesehatan Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan
143,82 136,87 113,66 121,33 118,19 117,97 139,69
148,80
3,46
6,97
6,76
137,30 113,81 121,33 118,19 117,97 133,85
0,31 0,13 0,00 0,00 0,00 -4,18
5,49 -0,21 2,04 5,31 1,70 -8,95
9,99 1,57 2,85 5,50 3,40 -2,47
Persentase perubahan IHK Juni 2016 terhadap IHK bulan sebelumnya Persentase perubahan IHK Juni 2016 terhadap IHK Desember 2015 Persentase perubahan IHK Juni 2016 terhadap IHK Juni 2015
Gambar 1 IHK Kota Baubau (2012=100) Juni - Desember 2014, Januari - Desember 2015 dan Januari-Juni 2016
Berita Resmi Statistik BPS Kota Baubau No. 01/07 Th.IV, 1 Juli 2016
3
Tabel 2 Sumbangan Kelompok Pengeluaran Terhadap Inflasi Kota Baubau (2012=100) Juni 2016 (persen) Kelompok Pengeluaran
Andil Inflasi (%)
(1)
(2)
UMUM
0,2956
1.
Bahan Makanan
0,8863
2.
Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau
0,0359
3.
Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar
0,0412
4.
Sandang
0,0000
5.
Kesehatan
0,0000
6.
Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga
7.
Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan
0,0000 -0,6678
Gambar 2 Sumbangan Kelompok Pengeluaran Terhadap Inflasi Kota Baubau (2012=100) Juni 2016 (persen)
Berita Resmi Statistik BPS Kota Baubau No. 01/07 Th.IV, 1 Juli 2016
4
URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN
1.
Bahan Makanan
Kelompok bahan makanan pada Juni 2016 mengalami inflasi sebesar 3,46 persen atau terjadi peningkatan angka indeks dari 143,82 pada Mei 2016 menjadi 148,80 pada Juni 2016. Dari 11 subkelompok dalam kelompok bahan makanan, pada bulan ini 6 subkelompok diantaranya mengalami inflasi; 5 subkelompok mengalami deflasi. Subkelompok yang mengalami inflasi adalah subkelompok Padi-padian, umbi-umbian, dan hasilnya sebesar 0,16 persen; subkelompok ikan segar sebesar 5,04 persen; subkelompok sayur-sayuran sebesar 8,12 persen; subkelompok kacang-kacangan sebesar 0,07 persen; subkelompok buah-buahan sebesar 9,87 persen; subkelompok lemak dan minyak sebesar 3,06 persen. Sedangkan subkelompok yang mengalami deflasi yaitu subkelompok daging dan hasil-hasilnya sebesar -2,33 persen; subkelompok ikan diawetkan sebesar -6,51 persen; subkelompok Telur, susu dan hasil-hasilnya sebesar -0,60 persen; subkelompok bumbu-bumbuan sebesar -1,90 persen dan subkelompok bahan makanan lainnya sebesar 0,09 persen. Kelompok ini pada Juni 2016 memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,8863 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi antara lain: layang/benggol sebesar 0,2189 persen; kangkung sebesar 0,1381 persen; bayam sebesar 0,0991 persen; cumi-cumi sebesar 0,971 persen; pisang sebesar 0,0934 persen. Sedangkan komoditas penyumbang deflasi antara lain: cakalang/sisik sebesar -0,1099 persen; bawang merah sebesar -0,0462 persen, pepaya muda -0,0200 persen, terong panjang sebesar-0,0178 persen; telur ayam kampung sebesar -0,0177 persen; ayam hidup sebesar -0,0172 persen. 2.
Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau
Kelompok ini pada Juni 2016 mengalami inflasi 0,31 persen atau terjadi peningkatan angka indeks dari 136,87 pada Mei 2016 menjadi 137,30 pada Juni 2016. Dalam kelompok ini, 3 subkelompok mengalamai inflasi. Semua subkelompok mengalami inflasi. Subkelompok yang mengalami inflasi yakni subkelompok makanan jadi sebesar 0,01 persen; subkelompok minuman yang tidak beralkohol sebesar 0,78 persen; dan subkelompok tembakau dan minuman beralkohol tidak mengalami perubahan 0,48 persen. Kelompok ini pada Juni 2016 memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,0359 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi yakni gula pasir sebesar 0,0236 persen; rokok kretek sebesar 0,0093 persen; rokok putih sebesar 0,0066 persen; ayam goreng sebesar 0,0004 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi yaitu sirop sebesar -0,0040 persen. 3.
Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar
Kelompok ini pada 2016 mengalami inflasi sebesar 0,13 persen atau terjadi peningkatan angka indeks dari 113,66 pada Mei 2016 menjadi 113,81 pada Juni 2016.
Berita Resmi Statistik BPS Kota Baubau No. 01/07 Th.IV, 1 Juli 2016
5
Empat subkelompok dalam kelompok ini, 3 subkelompok mengalami inflasi , dan 1 subkelompok tidak mengalami perubahan yang cukup signifikan. Subkelompok yang mengalami inflasi yakni subkelompok Biaya tempat tinggal sebesar 0,09 persen, subkelompok bahan bakar, penerangan dan air sebesar 0,27 persen dan subkelompok penyelenggaraan rumah tangga sebesar 0,44 persen. Sedangkan subkelompok Perlengkapan rumah tangga tidak mengalami perubahan yang cukup berarti. Pada Juni 2016 kelompok ini secara umum memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,0412 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan terhadap inflasi antara lain: tarif listrik sebesar 0,0187 persen; keramik sebesar 0,0121 persen; sabun detergen bubuk/cair sebesar 0,0059 persen; besi beton sebesar 0,0034 persen; semen 0,0030 persen. Komoditas penyumbang deflasi antara lain: Lampu TL/Neon/PL/XL sebesar -0,0013 persen; bola lampu sebesar -0,0006 persen. 4.
Sandang
Kelompok sandang pada Juni 2016 tidak mengalami inflasi. Tidak terjadi peningkatan ataupun penurunan angka IHK dari 121,33 pada bulan Mei 2016 dan tetap 121,33 pada bulan Juni 2016. Dari 4 subkelompok yang menyusun kelompok ini, semuanya tidak mengalami perubahan yang cukup signifikan. Pada Junin 2016 kelompok ini memberikan andil inflasi sebesar 0,0000 persen. Komoditas kelompok ini yang memberikan sumbangan inflasi semuanya kurang signifikan. 5.
Kesehatan
Kelompok ini pada Juni 2016 mmengalami inflasi sebesar 0,00 persen atau tidak terjadi peningkatan angka indeks dari 118,19 pada Mei 2016 dan tetap bertahan 118,19 pada Mei 2016. Dari 4 subkelompok dalam kelompok, semua subkelompok yang menyusunnya tidak mengalami perubahan yang signifikan. Pada Juni 2016 kelompok ini memberikan andil inflasi sebesar 0,0000 persen. Komoditas pada kelompok ini kurang signifikan memberikan sumbangan terhadap inflasi. 6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga Kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga pada Juni 2016 tidak mengalami deflasi atau inflasi dengan angka indeks dari 117,97 pada bulan Mei 2016 dan tetap menjadi 117,97 pada bulan Juni 2016. Dari lima subkelompok dalam kelompok ini, semua subkelompok tidak mengalami perubahan yang berarti. Semua komoditas dalam kelompok ini memberikan kontribusi yang kurang signifikan terhadap inflasi. Kelompok ini pada Juni 2016 memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,0000 persen. Komoditas yang memberikan kontribusi terhadap deflasi adalah modem internet sebesar -0,0005 persen. Komoditas pada kelompok ini kurang signifikan memberikan sumbangan terhadap inflasi.
7.
Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan
Kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan pada Juni 2016 mengalami deflasi sebesar 4,18 persen atau terjadi penurunan angka indeks dari 139,69 pada Mei 2016 menjadi 133,85 pada Juni 2016. Dari 4 subkelompok yang menyusun kelompok ini, 2 subkelompok mengalami inflasi, 1 subkelompok mengalami deflasi dan 1 subkelompok lainnya tidak mengalami perubahan yang signifikan. Subkelompok yang mengalami inflasi adalah subkelompok Komunikasi dan pengiriman sebesar 0,24 persen; Subkelompok sarana dan penunjang transpor sebesar 0,77 persen. Sedangkan Subkelompok Jasa keuangan tidak mengalami perubahan yang berarti.
Berita Resmi Statistik BPS Kota Baubau No. 01/07 Th.IV, 1 Juli 2016
6
Kelompok ini pada Juni 2016 memberikan sumbangan terhadap inflasi sebesar -0,6678 persen. Komoditas yang memberikan kontribusi inflasi antara lain telepon seluler sebesar 0,0064 persen; perbaikan ringan kendaraan sebesar 0,0040 persen; biaya pengiriman barang sebesar 0,0003 persen. Sedangkan komoditas yang dominan menyumbang deflasi yakni angkutan udara sebesar 0,6785 persen.
PERBANDINGAN INFLASI TAHUNAN Tingkat inflasi tahun kalender (Juni) 2016 sebesar 0,30 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Juni 2016 terhadap Juni 2015) sebesar 3,49 persen. Tabel 3 Inflasi Bulanan, Tahun kalender, Tahun ke Tahun, Mei 2016 Inflasi (1)
2016 (4)
1.
Juni
0,30
2.
(Juni) tahun kalender
1,18
3.
Juni terhadap Juni (year on year) (tahun n) (tahun n-1)
3,49
Berita Resmi Statistik BPS Kota Baubau No. 01/07 Th.IV, 1 Juli 2016
7
PERBANDINGAN ANTARKOTA Pada Mei 2016 di Indonesia terjadi inflasi sebesar 0,24 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 123,48. Pada Mei 2016 dari 82 kota IHK di Indonesia, sebanyak 88 kota mengalami inflasi dan tak satupun kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Pangkal pinang sebesar 2,14 persen dengan IHK sebesar 127,07 dan terendah terjadi di Padang sebesar 0,10 persen dengan IHK 127,38. Perbandingan Antarkota di Pulau Sumatera Pada Mei 2016 dari kota-kota IHK di wilayah Pulau Sumatera yang berjumlah 23 kota,23 kota mengalamai inflasi dan tidak ada kota yang mengalami deflasi, inflasi tertinggi terjadi di Pangkal pinang sebesar 2,14 persen dengan IHK 127,07. Sedangkan inflasi terendah terjadi di Padang sebesar 0,10 persen dengan IHK sebesar 127,38. (lihat Tabel 4) Tabel 4 Perbandingan Indeks dan Inflasi Juni 2016 Kota-Kota di Pulau Sumatera dengan Nasional (2012=100)
KOTA (1)
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23.
PANGKAL PINANG BUNGO TANJUNG PANDAN BATAM BENGKULU BANDA ACEH JAMBI SIBOLGA TEMBILAHAN MEDAN LHOKSEUMAWE DUMAI BANDAR LAMPUNG BUKITTINGGI LUBUKLINGGAU METRO TANJUNG PINANG PEMATANG SIANTAR PALEMBANG PEKANBARU PADANGSIDIMPUAN MEULABOH PADANG
Juni 2016 IHK
Inflasi (%)
(2)
(3)
127,07 122,13 130,32 123,58 130,98 117,58 123,27 124,87 128,23 127,45 119,02 124,48 124,26 121,56 121,64 131,63 123,42 128,07 122,18 122,29 121,32 122,68 127,38
2,14 1,66 1,46 1,46 1,35 1,10 0,97 0,94 0,83 0,81 0,79 0,79 0,75 0,73 0,72 0,67 0,66 0,65 0,46 0,33 0,23 0,16 0,10
NASIONAL
Berita Resmi Statistik BPS Kota Baubau No. 01/07 Th.IV, 1 Juli 2016
8
Perbandingan Antarkota di Pulau Jawa Pada Mei 2016 dari kota-kota IHK di wilayah Pulau Jawa yang berjumlah 26 kota semuanya mengalami inflasi, untuk Inflasi tertinggi terjadi di Cilegon sebesar 1,04 persen dengan IHK 128,20 dan inflasi terendah terjadi di Kediri sebesar 0,16 persen dengan IHK sebesar 121,06. (lihat Tabel 5). Tabel 5 Perbandingan Indeks dan Inflasi Juni 2016 Kota-Kota di Pulau Jawa dengan Nasional (2012=100) Juni 2016
KOTA (1)
IHK
Inflasi (%)
(2)
(3)
1.
CILEGON
2.
128,20
1,04
BEKASI
3.
121,13
0,90
DEPOK
122,89
0,82
4.
TASIKMALAYA
123,07
0,75
5.
BANYUWANGI
6.
121,47
0,73
SURABAYA
7.
123,50
0,69
TEGAL
120,55
0,66
8.
SUMENEP
121,49
0,65
9.
MALANG
10.
124,17
0,63
11. 12.
CILACAP BANDUNG CIREBON
125,79 123,23
0,61 0,60
120,10
0,56
13.
SUKABUMI
14.
123,03
0,55
DKI JAKARTA
15.
124,29
0,52
16. 17. 18.
TANGERANG BOGOR SEMARANG YOGYAKARTA
131,06 123,58 122,42
0,51 0,45 0,43
19.
121,43
0,43
PURWOKERTO
121,36
0,38
20.
PROBOLINGGO
121,95
0,35
21.
JEMBER
22.
120,95
0,28
SERANG
23.
130,72
0,28
MADIUN
121,07
0,27
24.
KUDUS
128,88
0,25
25.
SURAKARTA KEDIRI
120,91 121,06
0,22 0,16
26.
NASIONAL
Berita Resmi Statistik BPS Kota Baubau No. 01/07 Th.IV, 1 Juli 2016
9
Perbandingan Antarkota Wilayah Luar Pulau Jawa, Sumatera dan Sulawesi Pada Juni 2016 dari kota-kota IHK di wilayah luar Pulau Jawa, Sumatera dan Sulawesi yang berjumlah 22, tedapat 22 kota inflasi dan tidak ada kota yang mengalami deflasi, untuk inflasi terendah terjadi di Singaraja yaitu sebesar 0,13 persen dengan IHK 131,33 dan inflasi tertinggi terjadi di Bima sebesar 1,86 persen dengan IHK sebesar 128,43 (lihat Tabel 6). Tabel 6 Perbandingan Indeks dan Inflasi Juni 2016 Kota-Kota di Luar Pulau Sumatera, Jawa dan Sulawesi dengan Nasional (2012=100) Mei 2016
KOTA (1)
IHK
Inflasi (%)
(2)
(3)
1.
SINGARAJA
2.
131,33
0,13
DENPASAR
120,68
0,39
3.
MATARAM
4.
122,64
0,87
BIMA
5.
128,43
1,86
MAUMERE
6.
117,47
0,27
KUPANG
127,42
0,62
7.
PONTIANAK
8.
133,66
1,21
SINGKAWANG
9.
123,95
0,64
SAMPIT
10.
124,59
0,65
11. 12.
PALANGKARAYA TANJUNG BANJARMASIN
121,46 125,13
0,91 0,97
13.
124,51
1,06
BALIKPAPAN
14.
128,53
1,74
SAMARINDA
126,99
0,61
15. 16. 17. 18.
TARAKAN AMBON TUAL TERNATE
135,87 122,93 137,60 128,46
1,59 0,23 1,71 0,30
19.
MANOKWARI
118,70
1,77
20.
SORONG
124,35
1,24
21.
MERAUKE
129,63
1,15
22.
JAYAPURA
127,78
1,78
Nasional
Berita Resmi Statistik BPS Kota Baubau No. 01/07 Th.IV, 1 Juli 2016
10
Perbandingan Antarkota di Pulau Sulawesi Pada Juni 2016 dari kota-kota IHK di wilayah Pulau Sulawesi yang berjumlah 11, inflasi terendah terjadi di Kota Baubau sebesar 0,30 persen dengan IHK sebesar 128,20. Sedangkan Inflasi tertinggi terjadi di Palopo sebesar 1,63 persen dengan IHK 122,65. (lihat Tabel 7). Tabel 7 Perbandingan Indeks dan Inflasi Juni 2016 Kota-Kota di Pulau Sulawesi dengan Nasional (2012=100)
KOTA (1)
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.
PALOPO MAMUJU MANADO GORONTALO BULUKUMBA KENDARI WATAMPONE PALU PARE-PARE MAKASSAR BAU-BAU
Juni 2016 IHK
Inflasi (%)
(2)
(3)
122,65 123,74
1,63 1,19
124,31 121,65 128,21 120,72 119,46
1,06 1,02 0,94 0,93 0,90
125,53 120,53 124,16 128,20
0,63 0,52 0,30 0,30
NASIONAL
Berita Resmi Statistik BPS Kota Baubau No. 01/07 Th.IV, 1 Juli 2016
11
Tabel 8 IHK Kota Baubau Bulan Juni 2016 (2012=100)
No,
Kelompok/Sub kelompok
[1] I
[2] UMUM/TOTAL BAHAN MAKANAN
IHK Juni 2016
% perub thd Mei 2016
Tahun Kalender
YoY
IHK Juni 2015
[3]
[4]
[5]
[6]
[7]
128,20 148,80 131,13 98,20 147,54 108,47 126,72 201,92 135,91 158,59 172,26 114,64 137,13
0,30 3,46 0,16 -2,33 5,04 -6,51 -0,60 8,12 0,07 9,87 -1,90 3,06 -0,09
1,18 6,97 4,92 -3,41 0,28 -1,42 -1,56 31,01 1,84 25,60 -2,17 2,01 -1,94
3,49 6,76 7,84 0,16 -4,52 3,98 0,25 21,03 2,99 29,55 19,08 2,38 2,08
123,88 139,38 121,60 98,04 154,52 104,32 126,41 166,84 131,97 122,42 144,66 111,97 134,34
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Padi-padian, Umbi-umbian dan Hasilnya Daging dan Hasil-hasilnya Ikan Segar Ikan Diawetkan Telur, Susu dan Hasil-hasilnya Sayur-sayuran Kacang–kacangan Buah–buahan Bumbu–bumbuan Lemak dan Minyak Bahan Makanan Lainnya
II
MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK & TEMBAKAU
137,30
0,31
5,49
9,99
124,83
1 2 3
Makanan Jadi Minuman yang Tidak Beralkohol Tembakau dan Minuman Beralkohol
148,21 125,83 130,09
0,01 0,78 0,48
5,59 6,78 4,31
10,37 11,96 7,90
134,29 112,39 120,57
III
PERUMAHAN,AIR,LISTRIK,GAS & BAHAN BAKAR
113,81
0,13
-0,21
1,57
112,05
1 2 3 4
Biaya TempatTinggal Bahan Bakar, Penerangan dan Air Perlengkapan Rumahtangga Penyelenggaraan Rumahtangga
IV
SANDANG
1 2 3 4 V 1 2 3 4
Sandang Laki-laki Sandang Wanita Sandang Anak-anak Barang Pribadi dan Sandang Lain KESEHATAN Jasa Kesehatan Obat-obatan Jasa Perawatan Jasmani Perawatan Jasmani dan Kosmetika
VI
PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAH RAGA
1 2 3 4 5
Pendidikan Kursus-kursus / Pelatihan Perlengkapan / Peralatan Pendidikan Rekreasi Olahraga
107,84 128,11 122,04 133,56 121,33 117,40 124,21 133,44 110,72 118,19 112,67 124,53 135,22 115,33 117,97 103,96 149,88 105,16 154,35 119,00
0,09 0,27 0,00 0,44 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
0,09 -2,41 1,72 1,51 2,04 0,00 1,55 0,00 7,99 5,31 3,06 4,46 0,55 7,17 1,70 0,00 1,51 -0,79 5,63 2,63
1,06 0,34 7,53 2,02 2,85 -0,70 0,92 0,40 13,70 5,50 4,19 4,46 0,55 7,17 3,40 2,77 1,74 0,88 5,69 6,72
106,71 127,67 113,49 130,91 117,97 118,23 123,08 132,91 97,38 112,03 108,14 119,21 134,48 107,61 114,09 101,16 147,32 104,24 146,04 111,51
VII
TRANSPOR,KOMUNIKASI DAN JASA KEUANGAN
133,85
-4,18
-8,95
-2,47
137,24
1 2 3 4
Transpor Komunikasi Dan Pengiriman Sarana dan PenunjangTranspor Jasa Keuangan
146,14 101,15 120,72 113,13
-5,40 0,24 0,77 0,00
-11,89 3,21 1,31 1,51
-3,92 3,00 2,39 1,51
152,10 98,20 117,90 111,45
Berita Resmi Statistik BPS Kota Baubau No. 01/07 Th.IV, 1 Juli 2016
12
Untuk informasi : Musdin, S.ST
BPS Kota Baubau Jl. Murhum No. 52 Kota Baubau 93700 Telp: (0402) 2821277
Berita Resmi Statistik BPS Kota Baubau No. 01/07 Th.IV, 1 Juli 2016
13