PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI INFLASI KOTA PONTIANAK DESEMBER 2016 SEBESAR 0,93 PERSEN
Pada Desember 2016 di kota Pontianak terjadi inflasi sebesar 0,93 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 134,80
Inflasi terjadi karena adanya kenaikan indeks pada lima kelompok pengeluaran dan penurunan indeks pada satu kelompok pengeluaran. Kenaikan indeks terjadi pada kelompok bahan makanan 2,16
persen;
kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,04 persen; perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,22 persen; kelompok kesehatan 0,09 persen; dan kelompok tranpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 2,29 persen. Sedangkan yang mengalami penurunan indeks kelompok sandang -0,52 persen. Kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga tidak mengalami perubahan indeks.
Tingkat inflasi tahun kalender Desember 2016 sebesar 3,88 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Desember 2016 terhadap Desember 2015) sebesar 3,88 persen. Indeks Harga Konsumen (IHK) merupakan salah satu indikator ekonomi yang sering digunakan untuk
mengukur tingkat perubahan harga (inflasi/deflasi) di tingkat konsumen, khususnya di daerah perkotaan. Perubahan IHK dari waktu ke waktu menunjukkan pergerakan harga dari paket komoditas yang dikonsumsi oleh rumah tangga. Di Indonesia, tingkat inflasi diukur dari persentase perubahan IHK dan diumumkan ke publik setiap awal bulan (hari kerja pertama) oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Mulai Februari 2014, pengukuran inflasi di Indonesia menggunakan IHK tahun dasar 2012=100. Ada beberapa perubahan yang mendasar dalam penghitungan IHK baru (2012=100) dibandingkan IHK lama (2007=100), khususnya mengenai cakupan kota, paket komoditas, dan diagram timbang. Perubahan tersebut didasarkan pada Survei Biaya Hidup (SBH) 2012 yang dilaksanakan oleh BPS, yang merupakan salah satu bahan dasar utama dalam penghitungan IHK. Hasil SBH 2012 sekaligus mencerminkan adanya perubahan pola konsumsi masyarakat dibandingkan dengan hasil SBH sebelumnya. SBH 2012 dilaksanakan di 82 kota, yang terdiri dari 33 ibukota provinsi dan 49 kota besar lainnya. Dari 82 kota tersebut, 66 kota merupakan cakupan kota SBH lama dan 16 merupakan kota baru. Survei ini hanya dilakukan di daerah perkotaan (urban area) dengan total sampel sebanyak 13.608 Blok Sensus dan total sampel rumahtangga sebanyak 136.080. SBH 2012 dilaksanakan secara triwulanan selama tahun 2012 sehingga setiap triwulan terdapat 34.020 sampel rumahtangga.
Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Barat No. 01/01/61/Th XX, 3 Januari 2017
Berdasarkan hasil pemantauan BPS di kota Pontianak pada Desember 2016 terjadi inflasi sebesar 0,93 persen atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 133,56 pada Nopember 2016 menjadi 134,80 pada
Tingkat inflasi tahun kalender Desember 2016 sebesar 3,88 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Desember 2016 terhadap Desember 2015) sebesar 3,88 persen. Desember 2016.
Inflasi terjadi karena adanya kenaikan indeks pada lima kelompok pengeluaran dan penurunan indeks pada satu kelompok pengeluaran. Kenaikan indeks terjadi pada kelompok bahan makanan 2,16 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,04 persen; perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,22 persen; kelompok kesehatan 0,09 persen; dan kelompok tranpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 2,29 persen. Sedangkan yang mengalami penurunan indeks kelompok sandang -0,52 persen. Kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga tidak mengalami perubahan indeks. Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga tertinggi secara berurutan pada Desember 2016 adalah : angkutan udara; kembung/gembung; tarif pulsa ponsel; daging ayam ras; bayam; kol putih/kubis; kacang panjang; telur ayam ras; sewa rumah; bawang merah. Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga tertinggi secara berurutan pada Desember 2016 adalah : udang basah; emas perhiasan; beras; tongkol/ambu-ambu; bh katun; baju muslim; daun singkong; susu untuk bayi; susu untuk tulang/manula; jeruk.
Tabel 1 IHK dan Tingkat Inflasi Kota Pontianak Bulan Desember 2016, Tahun Kalender 2016 dan Tahun ke Tahun Menurut Kelompok Pengeluaran (Tahun 2012 = 100) IHK Nov 2016 [2]
IHK Des 2016 [3]
Inflasi Des 2016*) [4]
Inflasi Tahun 2016**) [5]
Inflasi Tahun Ke Tahun ***) [6]
Umum
133.56
134.80
0.93
3.88
3.88
Bahan Makanan Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar Sandang Kesehatan Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan
136.42 138.05 140.60 120.52 140.21 121.51 124.69
139.37 138.10 140.91 119.89 140.33 121.51 127.55
2.16 0.04 0.22 -0.52 0.09 0.00 2.29
5.31 6.12 3.37 4.95 3.24 4.98 -0.18
5.31 6.12 3.37 4.95 3.24 4.98 -0.18
Kelompok Pengeluaran [1]
1 2 3 4 5 6 7
*) Persentase perubahan IHK Des 2016 terhadap IHK Nov 2016 **) Persentase perubahan IHK Des 2016 terhadap IHK Des 2015 ***) Persentase perubahan IHK Des 2016 terhadap IHK Des 2015
Kelompok komoditas yang memberikan andil/sumbangan inflasi pada Desember 2016 yaitu: kelompok bahan makanan 0,5080 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,0074 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,0505 persen; kelompok sandang -0,0321 persen;
kelompok
kesehatan 0,0048 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,0000 persen dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan 0,3926 persen.
2
Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Barat No. 01/01/61/Th XX, 3 Januari 2017
Tabel 2. Sumbangan Kelompok Pengeluaran Terhadap Inflasi Kota Pontianak (2012 = 100) Bulan Desember 2016 Kelompok [1]
Andil Inflasi (%) [2]
Umum 1 2 3 4 5 6 7
0.9312
Bahan Makanan Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar Sandang Kesehatan Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan
0.5080 0.0074 0.0505 -0.0321 0.0048 0.0000 0.3926
Gambar 1 Perkembangan Inflasi Kota Pontianak (2012 = 100) Desember 2015 – Desember 2016 2
1.67 0.96
1
0.41
0.36
l'1
6 Ag st' 16 Se pt' 16 Ok t'1 6 No p'1 6 De s'1 6
-0.360.07
-1.06
Ju
6
6 Ju
n'1
i'1 Me
rl'1
6
-0.51
Ap
r'1 Ma
b'1
6
0.33
Pe
Ja
n'1
'15
6
-0.5
6
-0.08
0
De s
0.93
0.87
0.5
-1
Inflasi
1.21
1.5
-1.5
Gambar 2 Sumbangan Inflasi Kelompok Pengeluaran Kota Pontianak Bulan Desember 2016
0.6
0.508
Sumbangan Inflasi
0.5
0.3926
0.4 0.3
0.2 0.1
0.0074
0.0505 -0.0321
0
0.0048
0
-0.1
Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Barat No. 01/01/61/Th XX, 3 Januari 2017
Figure 1
URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN 1. Bahan Makanan Kelompok bahan makanan pada Desember 2016 mengalami inflasi sebesar 2,16 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 136,42 pada Nopember 2016 menjadi 139,37 pada Desember 2016. Dari 11 sub kelompok dalam kelompok bahan makanan, 1 sub kelompok mengalami deflasi, 9 sub kelompok mengalami inflasi, dan satu sub kelompok tidak mengalami perubahan indeks. Sub kelompok yang mengalami deflasi adalah sub kelompok padi-padian, umbi-umbian, dan hasilnya -0,48 persen. Sedangkan sub kelompok yang mengalami inflasi tertinggi adalah sub kelompok sayur-sayuran 12,54 persen, bumbu-bumbuan
sebesar 3,37
persen dan terendah sub kelompok ikan diawetkan 0,15 persen. Sedangkan sub kelompok tidak mengalami perubahan indeks adalah sub kelompok bahan makanan lainnya. Kelompok ini pada Desember 2016 memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,5080 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi
tertinggi secara berurutan kembung/gembung; daging ayam ras; bayam;
2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau Kelompok ini pada Desember 2016 mengalami inflasi sebesar 0,04 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 138,05 pada Nopember 2016 menjadi 138,10 pada Desember 2016.. Dari tiga sub kelompoknya, dua sub kelompok mengalami inflasi yaitu sub kelompok makanan jadi 0,05 persen dan sub kelompok minuman yang tidak beralkohol 0,04 persen. Sedangkan sub kelompok tembakau dan minuman yang beralkohol tidak mengalami perubahan indeks., Kelompok ini pada Desember 2016 secara keseluruhan memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,0074 persen. Komoditas yang memberikan sumbangan inflasi terbesar berurutan yaitu donat 0,0061 persen; minuman ringan 0,0018 persen; teh 0,0003 persen.
3. Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar Kelompok ini pada Desember 2016 mengalami inflasi 0,22 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 140,60 pada Nopember 2016 menjadi 140,91 pada Desember 2016. Dari 4 sub kelompoknya, tiga sub kelompok mengalami kenaikan indeks dan satu sub kelompok tidak mengalami perubahan indeks. Sub kelompok yang mengalami kenaikan indeks adalah adalah sub kelompok biaya tempat tinggal 0,35 persen; sub kelompok bahan bakar, penerangan dan air 0,10 persen dan sub kelompok penyelenggaraan rumah tangga 0,02 persen; sedangkan sub kelompok yang tidak mengalami perubahan indeks adalah sub kelompok perlengkapan rumah tangga. -0,03 persen.
4
Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Barat No. 01/01/61/Th XX, 3 Januari 2017
Kelompok ini secara umum memberikan sumbangan inflasi 0,0505 persen. Komoditi pada kelompok ini yang memberikan sumbangan inflasi tertinggi berurutan adalah sewa rumah 0,0262 persen; kontrak rumah 0,0092 persen tarif listrik 0,0058 persen; cat kayu/cat besi 0,0028 persen; cat tembok 0,0023 persen; seng 0,0021 persen; keramik 0,0017 persen; sabun cair/cuci piring 0,0004 persen.
4. Sandang Indeks Harga Konsumen pada kelompok Sandang pada Desember 2016 mengalami deflasi -0,52 persen atau terjadi penurunan indeks dari 120,52 pada Nopember 2016 menjadi 119,89 pada Desember 2016. Dari empat sub kelompoknya, satu sub kelompok mengalami kenaikan indeks, tiga sub kelompok mengalami penurunan indeks. Yang mengalami kenaikan indeks yaitu sub kelompok sandang anak-anak sebesar 0,41 persen. Yang mengalami penurunan indeks yaitu sub kelompok sandang laki-laki -0,26 persen; sub kelompok sandang wanita -0,18 persen dan sub kelompok barang pribadi dan sandang lainnya -1,66 persen. Kelompok ini pada Desember 2016 secara keseluruhan memberikan sumbangan deflasi -0,0321
persen.
Komoditi yang memberikan sumbangan deflasi adalah emas perhiasan -0,0317 persen; bh katun -0,0073 persen; baju muslim -0,0064 persen, celana dalam wanita -0,0021 persen.
5. Kesehatan Kelompok kesehatan pada Desember 2016 mengalami inflasi 0,29 persen atau atau terjadi kenaikan indeks dari 140,21 pada Nopember 2016 menjadi 140,33 pada Desember 2016. Pada Desember 2016 ini, dua sub kelompok dalam kelompoknya mengalami kenaikan dan dua sub kelompok lainnya tidak mengalami perubahan indeks. Sub kelompok yang mengalami perubahan indeks adalah sub kelompok obat-obatan 0,21 persen dan sub kelompok perawatan jasmani dan kosmetika 0,14 persen. Sub kelompok jasa kesehatan dan jasa perawatan jasmani tidak mengalami perubahan indeks. Kelompok ini Desember 2016 secara keseluruhan memberikan sumbangan/andil inflasi 0,0048 persen. Komoditi yang memberikan sumbangan inflasi pada kelompok ini adalah shampoo 0,0018 persen; vitamin 0,0014 persen, bedak 0,0011 persen; dan obat gosok 0,0005.
6. Pendidikan, Rekreasi dan Olah Raga Kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga pada Desember 2016 tidak mengalami perubahan indeks yaitu 121,51 pada Nopember 2016, dan tetap 121,51 pada Desember 2016.
Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Barat No. 01/01/61/Th XX, 3 Januari 2017
7. Transpor dan Komunikasi & Jasa Keuangan Kelompok transpor, komunikasi, dan jasa pada Oktober 2016 menngalami inflasi sebesar 2,29 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 124,69 pada Nopember 2016 menjadi 127,55 pada Desember 2016. Dari empat sub kelompoknya tiga sub kelompok mengalami kenaikan indeks yaitu : sub kelompok transport sebesar 2,94 persen; sub kelompok
komunikasi dan pengiriman 1,56 persen dan sub kelompok sarana dan
penunjang transport 0,21 persen. Sedangkan yang tidak mengalami perubahan indeks adalah sub kelompok jasa keuangan. Secara keseluruhan kelompok ini pada Desember 2016 memberikan sumbangan inflasi 0,3926 persen. Komoditas yang memberikan sumbangan inflasi tertinggi adalah angkutan udara 0,3106 persen; tarif pulsa ponsel 0,0674 persen; bensin 0,0090 persen; perbaikan ringan kendaraan 0,0029 persen dan sepeda motor 0,0027 persen.
PERBANDINGAN INFLASI TAHUNAN Tingkat inflasi tahun kalender (Desember) 2016 dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Desember 2016 terhadap Desember 2015) masing-masing sebesar 3,88 persen dan 3,88 persen . Sedangkan tingkat inflasi kalender pada periode yang sama tahun kalender 2014 dan 2015 masing-masing 9,38 persen dan 6,17 persen. Tingkat inflasi tahun ke tahun untuk (Desember 2014 terhadap Desember 2013 ) dan (Desember 2015 terhadap Desember 2014) masing-masing 9,38 persen dan 6,17 persen.
Tabel 3 Inflasi Bulanan, Tahun Kalender, Tahun ke Tahun, Tahun 2014 – 2016 Inflasi (1) 1. Desember 2. Januari – Desember (Tahun Kalender) 3. Desember - Desember (Year on Year)
2014 (2)
2015 (3)
2016 (4)
2,82
0.96
0.93
9,38
6.17
3.88
9,38
6.17
3.88
PERBANDINGAN ANTAR KOTA Pada Desember 2016 dari 82 Kota IHK di Indonesia tercatat 78 kota mengalami inflasi dan 4 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Lhoksomawe sebesar 2,25 persen dengan IHK 124,94 dan terendah terjadi di Tembilahan sebesar 0,02 persen dengan IHK 129,89.
Deflasi tertinggi terjadi di Manado sebesar -1,52 persen
dengan IHK 125,64 dan terendah terjadi Tegal sebesar -0,09 persen dengan IHK 122,49.
6
Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Barat No. 01/01/61/Th XX, 3 Januari 2017
Perbandingan Antarkota di Pulau Kalimantan Kota-kota IHK di wilayah Pulau Kalimantan yang berjumlah 9 kota, pada Desember 2016 tercatat semua kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Sampit sebesar 1,30 persen dengan IHK 126,99. Sedangkan inflasi terendah terjadi di Tarakan sebesar 0,41 persen dengan IHK 136,60.
Tabel 4 Perbandingan Indeks dan Inflasi/Deflasi Desember 2016 Kota-Kota di Pulau Kalimantan (2012=100) NO
[1]
1 2 3 4 5 6 7 8 9
DESEMBER
KOTA
SAMPIT PALANGKARAYA BALIKPAPAN TANJUNG PONTIANAK SAMARINDA SINGKAWANG BANJARMASIN TARAKAN
Gambar 3. Perbandingan Inflasi Bulan Desember 2016 Antar Kota di Pulau Kalimantan (%)
Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Barat No. 01/01/61/Th XX, 3 Januari 2017
Tabel 5. Indeks Harga Konsumen Kota Pontianak Bulan Desember 2016 dan Perubahannya Serta Sumbangan Inflasi (Tahun 2012 = 100)
IHK Nov 2016
IHK Des 2016
% Perubahan Terhadap Nov 2016
Sumbangan Inflasi
[2]
[3]
[4]
[5]
UMUM
133.56
134.80
0.93
0.9312
I.
BAHAN MAKANAN Padi-padian, Umbi-umbian dan Hasilnya Daging dan Hasil-hasilnya Ikan Segar Ikan Diawetkan Telur, Susu dan Hasil-hasilnya Sayur-sayuran Kacang – kacangan Buah – buahan Bumbu – bumbuan Lemak dan Minyak Bahan Makanan Lainnya
Kota [2] TARAKAN PROBOLINGGO PURWOKERTO JAMBI KEDIRI YOGYAKARTA TERNATE MEULABOH KUDUS SURAKARTA BULUKUMBA SIBOLGA MAKASSAR PEKANBARU DKI JAKARTA BEKASI PALOPO BATAM BIMA WATAMPONE MERAUKE TANJUNG PINANG SEMARANG DEPOK MEDAN BOGOR BENGKULU METRO KENDARI SERANG LUBUKLINGGAU CILACAP PADANG DUMAI CIREBON PADANGSIDIMPUAN TEMBILAHAN TEGAL BUNGO BUKITTINGGI MANADO