No.01/05/Th.VIII, 2 Mei 2016
PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/ INFLASI APRIL 2016 DEFLASI KOTA MADIUN 0,08 PERSEN Pada April 2016 Kota Madiun mengalami deflasi 0,08 persen dengan
Indeks Harga Konsumen (IHK)
sebesar 120,67. Dari 8 kota penghitung inflasi Nasional di Jawa Timur, seluruhnya mengalami deflasi. Deflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Banyuwangi sebesar -0,61 persen dengan IHK sebesar 120,20. Deflasi terendah terjadi Kota Madiun sebesar -0,08 persen dengan IHK sebesar 120,67. Deflasi di Kota Madiun terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh adanya perubahan indeks pada pada kelompok Bahan Makanan sebesar 0,99 persen; Makanan Jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,31 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar -0,22 persen; kelompok sandang sebesar 0,23 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,07 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga sebesar 0,02 persen dan kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan sebesar -1,73 persen. Tingkat inflasi tahun kalender April 2016 (Januari 2016 – April 2016) dan inflasi tahun ke tahun (April 2016 terhadap April 2015) sebesar 0,52 dan 3,18 persen.
Indeks Harga Konsumen (IHK) merupakan salah satu indikator ekonomi yang sering digunakan untuk mengukur tingkat perubahan harga (inflasi/deflasi) di tingkat konsumen, khususnya di daerah perkotaan. Perubahan IHK dari waktu ke waktu menunjukkan pergerakan harga dari paket komoditas yang dikonsumsi oleh rumah tangga. Di Indonesia, tingkat inflasi diukur dari persentase perubahan IHK. Deflasi di Kota Madiun terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh adanya perubahan indeks pada pada kelompok Bahan Makanan sebesar 0,99 persen; Makanan Jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,31 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar -0,22 persen; kelompok sandang sebesar 0,23 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,07 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga sebesar 0,02 persen dan kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan sebesar -1,73 persen. Deflasi bulan April 2016 dipengaruhi oleh penurunan harga pada komoditas bensin, cabai rawit, beras, daging sapi, dan tarip listrik. Komoditas yang mengalami kenaikan harga antara lain: bawang merah, daging ayam ras, kelapa, apel dan tomat sayur.
Berita Resmi Statistik Kota Madiun No. 01/05/Th.IX, 2 Mei 2016
1
Berdasarkan kelompok komoditas, terdapat 2 (dua) kelompok yang menyumbang deflasi dan terdapat 5 (lima) kelompok yang menekan deflasi pada bulan April. Kelompok yang memberikan andil deflasi adalah kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar dengan andil sebesar -0,0511 persen dan kelompok Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan dengan andil sebesar -0,3020 persen. Kelompok komoditas yang menekan terjadinya deflasi diantaranya: kelompok Bahan Makanan dengan andil sebesar 0,1930 persen, kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau sebesar 0,0603 persen, kelompok sandang sebesar 0,0126 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,0042 persen dan kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga sebesar 0,0011 persen. Tabel1
IHK dan Tingkat Inflasi Kota Madiun April 2016, Tahun Kalender 2016, dan Tahun ke Tahun Menurut Kelompok Pengeluaran (2012=100)
Kelompok Pengeluaran
IHK
IHK
IHK
Desember
April
April
2015
2015
2016
April
Laju Inflasi Tahun
Tahun ke
20161)
Kalender
Tahun 3)
Inflasi
Inflasi
20162) (1)
1 2 3 4 5 6 7 1) 2) 3)
U m u m (Headline) Bahan Makanan Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan bakar Sandang Kesehatan Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan
120,04 121,39 125,52
(2) 116,95 118,01 120,13
(3) 120,67 124,57 126,94
(4) -0,08 0,99 0,31
(5) 0,52 2,62 1,13
(6) 3,18 5,56 5,67
119,08
116,94
119,70
-0,22
0,52
2,36
111,98 114,64 117,17 120,22
109,42 111,32 113,84 118,56
114,14 115,37 117,49 116,91
0,23 0,07 0,02 -1,73
1,93 0,64 0,27 -2,75
4,31 0,64 0,27 -2,75
Persentase perubahan IHK April 2016 terhadap IHK bulan sebelumnya Persentase perubahan IHK April 2016 terhadap IHK Januari 2016 Persentase perubahan IHK April 2016 terhadap IHK April 2015
Tabel 2 Sumbangan Kelompok Pengeluaran Terhadap Inflasi Kota Madiun (2012=100) April 2016 (persen) Kelompok Pengeluaran
Andil Inflasi(%)
(1)
(2)
UMUM
-0,0819
1.
Bahan Makanan
0,1930
2.
Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau
0,0603
3.
Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar
-0,0511
4.
Sandang
0,0126
5.
Kesehatan
0,0042
6.
Pendidikan, Rekreasi dan Olah raga
0,0011
7.
Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan
-0,3020
Berita Resmi Statistik Kota Madiun No. 01/04/Th.IX, 1 April 2016
2
Gambar 1 Perkembangan IHK Kota Madiun (2012=100),
Maret 2016 – April Tahun 2016
130
125 Umum Bahan Makanan
120
Makanan Jadi Perumahan Sandang
115
Kesehatan Pendidikan
110
Transpor
105 Maret 2016
April 2016
Gambar 2 Sumbangan Kelompok Pengeluaran Terhadap Inflasi Kota Madiun (2012=100) April 2016 0,193
0,0603 0,0126
0,0042
0,0011
-0,0511 -0,0819
-0,302
Umum
Bahan Makanan
Makanan Jadi
Perumahan
Sandang
Kesehatan
Pendidikan
Transpor
Berita Resmi Statistik Kota Madiun No. 01/05/Th.IX, 2 Mei 2016
3
URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN
1.
Bahan Makanan
Kelompok bahan makanan pada April 2016 mengalami inflasi sebesar 0,99 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 122,92 pada Maret 2016 menjadi 124,57 pada April 2016. Dari 11 sub kelompok dalam kelompok bahan makanan, pada bulan ini 8 (delapan) subkelompok diantaranya mengalami inflasi dan 3 (tiga) subkelompok mengalami deflasi. Subkelompok yang mengalami inflasi tertinggi adalah subkelompok sayur-sayuran sebesar 6,63 persen sedangkan subkelompok kacang-kacangan mengalami inflasi terendah yaitu sebesar 0,17 persen. Deflasi tertinggi terjadi pada subkelompok padi-padian, umbi-umbian dan hasilnya yaitu sebesar -1,69 persen dan deflasi terendah pada subkelompok ikan segar sebesar -0,85 persen. Kelompok Bahan Makanan pada April 2016 memberikan andil inflasi sebesar 0,1930 persen. Komoditas yang memicu terjadinya inflasi pada kelompok ini adalah kenaikan harga pada bawang merah dengan andil sebesar 0,0701 persen; daging ayam ras sebesar 0,0574 persen; kelapa sebesar 0,0540 persen, apel sebesar 0,0456 persen dan tomat sayur sebesar 0,0438 persen. Komoditas yang dominan menekan terjadinya inflasi adalah penurunan indeks pada cabai rawit dengan andil sebesar -0,0855, beras dengan andil sebesar -0,0618 persen, daging sapi sebesar -0,0443 persen, cabai merah sebesar -0,0262 persen dan anggur sebesar -0,0190 persen. 2.
Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau
Kelompok ini pada April 2016 mengalami inflasi 0,31 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 126,55 pada Maret 2016 menjadi 126,94 pada April 2016. Dari 3 subkelompok, seluruhnya mengalami inflasi yaitu subkelompok makanan jadi sebesar 0,35 persen, sub kelompok minuman yang tidak beralkohol sebesar 0,25 persen, serta subkelompok tembakau dan minuman beralkohol 0,29 persen. Kelompok ini pada April 2016 memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,0603 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi, yaitu: nasi dengan lauk sebesar 0,0236 persen, gula pasir sebesar 0,0118 persen, rokok kretek sebesar 0,0094 persen, ikan goreng sebesar 0,0092 persen dan sate sebesar 0,0058 persen. Komoditas yang menekan inflasi diantaranya: kopi bubuk dengan andil sebesar -0,0018 persen, biskuit dengan andil sebesar -0,0010 persen, dan teh dengan andil sebesar -0,0003 persen. 3.
Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar
Kelompok ini pada April 2016 mengalami deflasi sebesar -0,22 persen atau terjadi penurunan indeks dari 119,96 pada Maret 2016 menjadi 119,70 pada April 2016. Dari 4 subkelompok, 2 (dua) subkelompok mengalami inflasi, dan 2 (dua) subkelompok mengalami deflasi. Inflasi terjadi pada subkelompok perlengkapan rumah tangga dan subkelompok penyelenggaraan rumah tangga masing-masing sebesar 0,22 persen. Subkelompok biaya tempat tinggal dan subkelompok bahan bakar, penerangan dan air mengalami deflasi masing-masing sebesar -0,25 persen dan -0,46 persen. Pada April 2016 kelompok ini secara umum memberikan sumbangan deflasi sebesar -0,0511 persen. Komoditas yang memberikan sumbangan deflasi adalah tarif listrik dengan andil sebesar -0,0315 persen, semen dengan andil -0,0282 persen, kayu balokan dengan andil sebesar -0,0041 persen, kulkas/ lemari es dengan andil sebesar -0,0006 persen dan mesin cuci dengan andil sebesar -0,0002 persen. Sedangkan komoditas yang menekan terjadinya deflasi adalah sabun detergen bubuk/ cair dengan andil sebesar 0,0044 persen, pembasmi nyamuk bakar Berita Resmi Statistik Kota Madiun No. 01/04/Th.IX, 1 April 2016
4
dengan andil sebesar 0,0019 persen, rak piring dengan andil sebesar 0,0016 persen, kompor dengan andil sebesar 0,0015 persen, dan besi beton dengan andil sebesar 0,0013 persen. 4.
Sandang
Kelompok sandang pada April 2016 mengalami inflasi sebesar 0,23 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 113,88 pada Maret 2016 menjadi 114,14 pada April 2016. Dari 4 subkelompok, seluruhnya mengalami inflasi. Subkelompok sandang anak-anak mengalami inflasi tertinggi yaitu sebesar 0,73 persen. Subkelompok sandang laki-laki mengalami inflasi sebesar 0,04 persen, subkelompok sandang wanita sebesar 0,03 persen, dan subkelompok barang pribadi dan sandang lain sebesar 0,01 persen. Kelompok ini pada April 2016 secara keseluruhan memberikan sumbangan/andil inflasi sebesar 0,0126 persen. Komoditas yang dominan memicu terjadinya inflasi adalah baju anak setelan dengan andil sebesar 0,0047 persen, sepatu dengan andil sebesar 0,0042 persen, sandal dengan andil sebesar 0,0022 persen, jam tangan dengan andil sebesar 0,0011 persen, dan kerudung/ jilbab dengan andil sebesar 0,0011 persen. Komoditas emas perhiasan menekan inflasi dengan andil sebesar -0,0021 persen. 5.
Kesehatan
Kelompok kesehatan pada April 2016 mengalami inflasi sebesar 0,07 persen atau terjadi perubahan indeks dari 115,29 pada bulan Maret 2016 menjadi 115,37 pada bulan April 2016. Dari 4 subkelompok yang ada, 2 (dua) subkelompok mengalami inflasi dan 2 (dua) subkelompok tidak mengalami prubahan indeks. Subkelompok obat-obatan mengalami inflasi sebesar 0,09 persen dan subkelompok perawatan jasmani dan kosmetika sebesar 0,16 persen. Subkelompok jasa kesehatan dan subkelompok jasa perawatan jasmani tidak mengalami perubahan indeks. Kelompok ini pada April 2016 secara keseluruhan memberikan sumbangan/andil inflasi 0,0042 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah kenaikan harga pada komoditas pasta gigi dengan andil sebesar 0,0021 persen, obat gosok dengan andil sebesar 0,0012 persen, pelembab dengan andil sebesar 0,0007 persen, lipstik denga andil sebesar 0,0006 persen dan parfum dengan andil sebesar 0,0006 persen. Komoditas yang menekan inflasi diantaranya: sabun wajah dengan andil sebesar -0,0009 persen, deodorant dengan andil sebesar 0,0003 persen dan minyak rambut dengan andil sebesar -0,0001 persen. 6.
Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga
Kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga pada April 2016 mengalami inflasi sebesar 0,02 persen atau terjadi perubahan indeks dari 117,47 persen pada Maret 2016 menjadi 117,49 persen di bulan April 2016. Pada April 2016, dari lima sub kelompok yang ada, 1 (satu) sub kelompok mengalami inflasi dan 3 (tiga) subkelompok tidak mengalami perubahan indeks. Inflasi terjadi pada subkelompok rekreasi sebesar 0,08 persen. Subkelompok pendidikan, kursus-kursus/pelatihan, subkelompok perlengkapan/ peralatan pendidikan dan subkelompok olah raga tidak mengalami perubahan indeks. Kelompok ini pada April 2016 secara keseluruhan memberikan sumbangan/andil inflasi 0,0011 persen. Komoditas yang memicu terjadi inflasi adalah komoditas flash disk dan VCD/DVD Player dengan andil masing-masing sebesar 0,0009 persen dan 0,0002 persen. Pada kelompok ini tidak terdapat komoditas yang menekan terjadinya inflasi.
Berita Resmi Statistik Kota Madiun No. 01/05/Th.IX, 2 Mei 2016
5
7.
Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan
Kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan pada April 2016 mengalami deflasi sebesar -1,73 persen atau terjadi penurunan indeks dari 118,97 pada Maret 2016 menjadi 116,91 pada April 2016. Pada kelompok ini 2 (dua) subkelompok mengalami deflasi dan 2 (dua) subkelompok tidak mengalami perubahan indeks. Subkelompok transpor dan subkelompok komunikasi dan pengiriman mengalami deflasi masingmasing sebesar -2,67 dan -0,02 persen. Subkelompok sarana dan penunjang transportasi dan subkelompok jasa keuangan tidak mengalami perubahan indeks. Kelompok ini pada April 2016 secara keseluruhan memberikan sumbangan/andil deflasi -0,3020 persen. Komoditas yang memicu terjadi deflasi adalah penurunan indeks pada komoditas bensin dengan andil sebesar -0,2854 persen, solar dengan andil sebesar -0,0206 persen, dan telepon seluler dengan andil sebesar -0,0007 persen. Komoditas yang menekan deflasi adalah sepeda motor dan bahan pelumas/ oli dengan andil masing-masing sebesar 0,0040 persen dan 0,0007 persen.
Berita Resmi Statistik Kota Madiun No. 01/04/Th.IX, 1 April 2016
6
PERBANDINGAN INFLASI TAHUNAN Tingkat inflasi tahun kalender dan tahun ke tahun (April 2016 terhadap April 2015) sebesar 0,52 persen dan 3,18 persen, sedangkan tingkat inflasi pada periode yang sama tahun kalender 2014 dan 2015 masing-masing 6,13 persen dan 6,05 persen.
Tabel 3 Inflasi Bulanan, Tahun Kalender, Tahun ke Tahun, Tahun 2013 –2016 2013
2014
2015
2016
(2)
(3)
(4)
(5)
1. April
-0,37
-0,33
0,39
-0,08
2. (April) tahun kalender
2,76
1,38
0,10
0,52
3. April terhadap April (year on year)
5,40
6,13
6,05
3,18
Inflasi (1)
(tahun n)/(tahun n-1)
Gambar 3 Perbandingan Inflasi Kalender Tahun 2013–2016 8 7 6 5 4 3 2 1 0 -1
2013
2014
2015
Berita Resmi Statistik Kota Madiun No. 01/05/Th.IX, 2 Mei 2016
2016
7
Perbandingan Inflasi Tahun ke Tahun, 2014–2016
9,00 8,50 8,00 7,50 7,00 6,50 6,00
Inflasi (%)
5,50 5,00 4,50 4,00 3,50 3,00 2,50 2,00 1,50 1,00 0,50 0,00
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
2014 thd 2013
Berita Resmi Statistik Kota Madiun No. 01/04/Th.IX, 1 April 2016
Jul
2015 thd 2014
Agust
Sep
Okt
Nop
Des
2016 thd 2015
8
PERBANDINGAN ANTAR KOTA Pada April 2016 Kota Madiun terjadi deflasi sebesar -0,08 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 120,67. Dari 8 Kabupaten/Kota IHK di Jawa Timur, seluruhnya mengalami deflasi. Deflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Banyuwangi sebesar -0,61 dengan angka IHK 120,45. Kota Madiun mengalami deflasi terendah sebesar -0,08 dengan angka IHK 120,67. Jawa Timur mengalami deflasi sebesar 0,10 persen dan Nasional mengalami deflasi sebesar 0,09 persen.
Tabel 4 Perbandingan Indeks dan Inflasi APRIL 2016 Kota-Kota di Jawa Timur (2012=100) APRIL 2016
KOTA (1)
IHK
Inflasi (%)
Tahun Kalender
Year on year
(2)
(3)
(4)
(5)
1.
MADIUN
120,67
-0,08
0,52
3,18
2.
SURABAYA
122,49
-0,15
0,53
3,20
3.
PROBOLINGGO
121,34
-0,16
0,09
2,46
4.
SUMENEP
120,33
-0,39
-0,03
3,04
5.
MALANG
123,20
-0,40
0,06
3,09
6.
KEDIRI
120,73
-0,45
-0,21
1,92
7. 8.
JEMBER BANYUWANGI
120,43 120,45
-0,46 -0,61
0,16 0,21
2,94 2,86
JAWA TIMUR
122,12
-0,25
0,34
3,05
NASIONAL
123,19
-0,45
0,16
3,60
Untuk keterangan lebih lanjut dapat menghubungi :
BPS KOTA MADIUN Seksi Statistik Distribusi Jl. Mayjend Panjaitan No. 11 Telp. 0351-495814 Faks. 0351-495814 Email :
[email protected]
Berita Resmi Statistik Kota Madiun No. 01/05/Th.IX, 2 Mei 2016
9