No. 18/04/82/Th XV, 01 April 2016
PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI MARET 2016, KOTA TERNATE INFLASI SEBESAR 0,28 PERSEN Pada Maret 2016, Kota Ternate mengalami Inflasi sebesar 0,28 persen dengan indeks harga konsumen (IHK) sebesar 127,64. Sedangkan Nasional mengalami Inflasi sebesar 0,19 persen dengan indeks harga konsumen sebesar 123,75. Dari 82 kota IHK, 58 kota mengalami inflasi dan 24 kota mengalami deflasi, dimana inflasi tertinggi terjadi di Kota Bukit Tinggi 1,18 persen, Kota Medan 0,88 persen, dan Kota Tual 0,82 persen. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Kota Tanjung Pandan 1,22 persen, Kota Pare-Pare 0,90 persen dan Kota Maumere 0,77 persen. Inflasi Kota Ternate Maret 2016, menurut kelompok pengeluaran adalah sebagai berikut: kelompok bahan makanan 1,31 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,30 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar -0,10 persen; kelompok sandang 0,52 persen; kelompok kesehatan 0,05 persen; kelompok pendidikan; rekreasi dan olahraga 0,03 persen; serta kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan -0,09 persen. Inflasi tahun kalender Kota Ternate sebesar -0,15 persen dan inflasi year on year Kota Ternate sebesar 5,45 persen. Sedangkan inflasi tahun kalender dan inflasi year on year Nasional yaitu masingmasing sebesar 0,62 persen dan 4,45 persen. Menurut inflasi tahun kalender, 67 kota mengalami inflasi dan 15 kota mengalami deflasi, dimana inflasi tertinggi terjadi di Kota Sibolga 2,57 persen, Kota Medan 2,18 persen, Kota Kendari 1,80 persen. Sedangkan 3 kota yang mengalami deflasi tertinggi yaitu, Kota Merauke 2,27 persen, Kota Manado 1,02 persen, dan Kota Bulukumba 0,90 persen. Menurut inflasi year on year, semua kota mengalami inflasi, dimana inflasi tertinggi terjadi di Kota Sibolga 7,89 persen, Kota Medan 7,41 persen, Kota Bukittinggi 7,20 persen. Sedangkan inflasi terendah terjadi di Kota Watampone 1,94 persen, Kota Ambon 2,07 persen, dan Kota Bulukumba 2,16 persen. Kota-kota IHK di wilayah Pulau Sulawesi, Maluku dan Papua yang berjumlah 18 kota, pada Februari 2016 tercatat 10 kota mengalami inflasi dan 8 kota mengalami deflasi, dimana inflasi tertinggi terjadi di Kota Tual 0,82 persen, Kota Palu 0,38 persen, dan Kota Jayapura 0,30 persen. Sedangkan kota mengalami deflasi tertinggi yaitu Kota Pare-Pare 0,90 persen, Kota Merauke 0,41 persen dan Kota Ambon 0,36 persen.
Berita Resmi Statistik No. 18/04/82/Th XV, 01 April 2016
1
Berdasarkan hasil pemantauan BPS Provinsi Maluku Utara, pada pasar tradisional dan pasar modern di wilayah Kota Ternate, bulan Maret 2016 terjadi inflasi 0,28 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 127,28 pada Februari 2016, menjadi 127,64 pada Maret 2016. Tingkat inflasi tahun kalender dan tingkat inflasi year on year yaitu masing-masing sebesar -0,15 persen dan 5,45 persen. Pada Maret 2016, lima kelompok pengeluaran mengalami inflasi, dan dua kelompok pengeluaran mengalami deflasi. Adapun perubahan indeks harga konsumen (IHK) masing-masing kelompok pengeluaran tersebut adalah sebagai berikut: kelompok bahan makanan 1,31 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,30 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar -0,10 persen; kelompok sandang 0,52 persen; kelompok kesehatan 0,05 persen; kelompok pendidikan; rekreasi dan olahraga 0,03 persen; serta kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan -0,09 persen. Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga pada Maret 2016 antara lain: bawang merah, bawang putih, cabai merah, cabai rawit, beberapa jenis ikan seperti (cakalang, malalugis, cakalang asap, selar/tude, tongkol, ekor kuning, lolosi, bubara, kembung dan teri), kangkung, buncis, bayam, rokok kretek, rokok kretek filter, blus, emas perhiasan. Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga adalah: tomat sayur, lemon, wortel, kentang, kol putih/kubis, semangka, tarif listrik dan tarif angkutan udara. Gambar 1. Inflasi Kota Ternate Menurut Kelompok Pengeluaran (2012 = 100), Februari - Maret 2016 2.00 1.31
Februari
0.70
1.00
0.30
0.28
0.29
Maret
0.52
0.00
0.07 0.05
0.04
0.03 -0.04 -0.09
-0.03 -0.10 -1.00 -0.95 -2.00 -3.00 -4.00 -5.00
-4.95
-6.00 Umum
Bahan Makanan
Makanan Jadi Perumahan
Berita Resmi Statistik No. 18/04/82/Th XV, 01 April 2016
Sandang
Kesehatan
Pendidikan
Transpor
2
Tabel 1. IHK dan Inflasi Kota Ternate Bulan Maret 2016, Inflasi Tahun Kalender, dan Inflasi Year on Year menurut Kelompok Pengeluaran (2012 = 100)
1 2 3 4 5 6 7
Kelompok Pengeluaran
IHK Januari 2016
IHK Februari 2016
IHK Maret 2016
Inflasi Maret 1) 2016
Inflasi Tahun 2) Kalender
Inflasi Year on 3) Year
UMUM
128,50
127,28
127,64
0,28
-0,15
5,45
Bahan Makanan Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar Sandang
124,96
118,77
120,33
1,31
-7,90
4,14
124,94
125,81
126,19
0,30
1,59
6,00
129,65
129,61
129,48
-0,10
3,73
6,20
144,76
145,18
145,93
0,52
1,74
6,94
Kesehatan Pendidikan, Rekreasi & Olahraga Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan
127,00
127,09
127,15
0,05
1,38
1,71
124,56
124,61
124,65
0,03
0,27
4,49
130,25
130,20
130,08
-0,09
-0,54
5,59
1) Persentase perubahan IHK bulan Maret 2016 terhadap IHK bulan sebelumnya. 2) Persentase perubahan IHK bulan Maret 2016 terhadap IHK bulan Desember 2015 3) Persentase perubahan IHK bulan Maret 2016 terhadap IHK bulan Maret 2015
Pada Maret 2016, kelompok pengeluaran memberikan andil/sumbangan inflasi masing-masing sebagai berikut: kelompok bahan makanan 0,27 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,04 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar -0,04 persen; kelompok sandang 0,02 persen; kelompok kesehatan 0,00 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,00 persen; serta kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan -0,01 persen. Tabel 2. Sumbangan/Andil Kelompok Pengeluaran terhadap Inflasi Kota Ternate, Bulan Maret 2016 (2012 = 100) Kelompok Pengeluaran
Bulan Maret 2016
UMUM
0,28
1 Bahan Makanan
0,27
2 Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau
0,04
3 Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar
-0,04
4 Sandang
0,02
5 Kesehatan
0,00
6 Pendidikan, Rekreasi & Olahraga
0,00
7 Transportasi, Komunikasi & Jasa Keuangan
-0,01
Berita Resmi Statistik No. 18/04/82/Th XV, 01 April 2016
3
Gambar 2. Perkembangan Inflasi Kota Ternate dan Nasional Maret 2015 – Maret 2016 2.00 1.53
1.50 1.56 1.00 0.50 0.00
0.89 0.62 0.35 0.17 0.36
0.65 0.50
0.93 0.90
0.96
0.91 0.39
0.54
0.52 0.51 -0.05 -0.08
-0.09
-0.50
-0.95
-1.00 -1.50 -2.00
0.19 0.28
0.21 0.02
-1.58 Mar15
Apr15
MeiAgust- SepJun-15 Jul-15 15 15 15
Okt15
Nop15
DesFebJan-16 15 16
Mar16
0.35
0.62
0.65
0.89
0.90
1.56
-1.58
0.91
0.02
1.53
0.52
-0.95
0.28
Nasional 0.17
0.36
0.50
0.54
0.93
0.39
-0.05 -0.08
0.21
0.96
0.51
-0.09
0.19
Ternate
IHK DAN INFLASI MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN 1. Bahan Makanan Kelompok bahan makanan pada Maret 2016 mengalami inflasi 1,31 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 118,77 pada Februari, menjadi 120,33 pada Maret 2016. Dari 11 subkelompok dalam kelompok bahan makanan, enam subkelompok mengalami inflasi, dan satu stagnan serta sisanya mengalami deflasi. Subkelompok yang mengalami inflasi yaitu, padi-padian, umbi-umbian, dan hasil-hasilnya 0,17, daging dan hasil-hasilnya 0,90 persen, ikan segar 4,82 persen, ikan diawetkan 3,41 persen, buah-buahan 2,76 persen, serta bumbu-bumbuan 2,51 persen. Sedangkan subkelompok yang mengalami deflasi yaitu telur, susu, dan hasil-hasilnya 0,33 persen, sayur-sayuran 4,45 persen, lemak dan minyak 1,47 persen, serta bahan makanan lainnya 0,81 persen. Sementara subkelompok yang harganya tidak berubah adalah kacang-kacangan. Kelompok ini pada Maret 2016 memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,27 persen. Beberapa komoditi yang mengalami kenaikan harga antara lain; bawang merah, bawang putih, cabai merah, cabai rawit, beberapa jenis ikan antara lain (biji nangka, bubara, bawal, tongkol, teri, malalugis, cakalang, ekor kuning, tuna, tude, lolosi, cumi dan kembung). Sementara itu komoditi yang mengalami penurunan harga antara lain; wortel, tomat sayur, kentang, kol putih, lemon, jeruk nipis, rebung, semangka. Berita Resmi Statistik No. 18/04/82/Th XV, 01 April 2016
4
Tabel 3. IHK dan Inflasi Kota Ternate menurut Subkelompok pada Kelompok Bahan Makanan, Maret 2016 (2012 = 100) Inflasi
Tahun Kalender
(%)
(%)
127,64
0,28
-0,15
5,45
I. Bahan Makanan
120,33
1,31
-7,90
4,14
a. Padi-padian, umbi- umbian, dan hasilnya
120,87
0,17
-0,12
2,09
b. Daging dan hasil-hasilnya
138,58
0,90
1,66
-0,24
c. Ikan segar
122,98
4,82
-16,56
0,47
d. Ikan diawetkan
124,07
3,41
-12,44
27,92
e. Telur, susu, dan hasil-hasilnya
131,65
-0,33
0,92
4,02
f. Sayur-sayuran
94,35
-4,45
-17,84
6,55
g. Kacang-kacangan
116,51
0,00
-9,68
-5,11
h. Buah-buahan
147,27
2,76
-15,22
-11,60
i. Bumbu-bumbuan
120,88
2,51
7,76
37,49
j. Lemak dan minyak
99,18
-1,47
-4,02
-0,69
k. Bahan makanan lainnya
127,60
-0,81
0,67
7,93
Kelompok / Subkelompok Umum
IHK
Year on Year (%)
2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau Kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau pada Maret 2016 mengalami inflasi 0,30 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 125,81 pada Februari 2016, menjadi 126,19 pada Maret 2016. Tabel 4. IHK dan Inflasi Kota Ternate menurut Subkelompok pada Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau, Maret 2016 (2012 = 100)
Kelompok / Subkelompok
IHK
Inflasi
Tahun Kalender
(%)
(%)
Year on Year (%)
Umum
127,64
0,28
-0,15
5,45
II. Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau
126,19
0,30
1,59
6,00
a. Makanan Jadi
124,81
0,00
0,36
3,40
b. Minuman yang Tidak Beralkohol
110,48
-0,04
0,56
7,76
c. Tembakau dan Minuman Beralkohol,
135,54
0,77
3,39
8,27
Berita Resmi Statistik No. 18/04/82/Th XV, 01 April 2016
5
Berdasarkan subkelompoknya, perubahan indeks masing-masing subkelompok yaitu subkelompok makanan jadi 0,00 persen; subkelompok minuman yang tidak beralkohol -0,04 persen; serta subkelompok tembakau dan minuman beralkohol 0,77 persen. Kelompok ini pada Maret 2016 memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,04 persen. Komoditi yang mengalami kenaikan harga antara lain: teh dan rokok (kretek, kretek filter, dan putih), sedangkan komoditi yang mengalami penurunan harga adalah minuman kesegaran.
3.
Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar Kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar pada Maret 2016 mengalami deflasi 0,10
persen atau terjadi penurunan indeks dari 129,61 pada Februari 2016, menjadi 129,48 pada Maret 2016. Tabel 5. IHK dan Inflasi Kota Ternate menurut Subkelompok pada Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar, Maret 2016 (2012 = 100) Inflasi
Tahun Kalender
(%)
(%)
127,64
0,28
-0,15
5,45
III. Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar
129,48
-0,10
3,73
6,20
a. Biaya Tempat Tinggal
130,53
0,01
4,68
7,25
b. Bahan Bakar, Penerangan, dan Air
120,52
-0,69
-1,08
0,53
c. Perlengkapan Rumah Tangga
134,50
-0,21
0,90
3,14
d. Penyelenggaran Rumah Tangga
130,16
-0,32
3,88
7,30
Kelompok / Subkelompok Umum
IHK
Year on Year (%)
Berdasarkan subkelompoknya, perubahan indeks masing-masing subkelompok yaitu subkelompok biaya tempat tinggal 0,01 persen; subkelompok bahan bakar, penerangan dan air -0,69 persen; subkelompok
perlengkapan rumah tangga -0,21 persen; serta subkelompok penyelenggaraan rumah
tangga -0,32 persen. Kelompok ini pada Maret 2016 memberikan sumbangan deflasi sebesar 0,04 persen. Beberapa komoditi yang mengalami kenaikan harga antara lain; tissu, kayu lapis dan keramik. Sementara komoditas yang mengalami penurunan harga antara lain; tarif listrik, sprey, kasur, dan kursi. 4.
Sandang Kelompok sandang pada Maret 2016 mengalami inflasi 0,52 persen atau terjadi kenaikan indeks dari
145,18 persen pada Februari 2016, menjadi 145,93 pada Maret 2016.
Berita Resmi Statistik No. 18/04/82/Th XV, 01 April 2016
6
Berdasarkan subkelompoknya, perubahan indeks masing-masing subkelompok yaitu subkelompok sandang laki-laki 0,96 persen; subkelompok sandang wanita 0,36 persen; subkelompok sandang anak-anak 0,03 persen; serta subkelompok barang pribadi dan sandang lain 0,75 persen. Tabel 6. IHK dan Inflasi Kota Ternate menurut Subkelompok pada Kelompok Sandang, Maret 2016 (2012 = 100) Inflasi
Tahun Kalender
(%)
(%)
127,64
0,28
-0,15
5,45
IV. Sandang
145,93
0,52
1,74
6,94
a. Sandang Laki-laki
145,02
0,96
2,83
7,01
b. Sandang Wanita
155,12
0,36
1,64
15,39
c. Sandang Anak-anak
151,28
0,03
0,29
1,04
d. Barang Pribadi dan Sandang Lain
123,57
0,75
2,35
4,81
Kelompok / Subkelompok Umum
IHK
Year on Year (%)
Kelompok ini pada Maret 2016 memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,02 persen. Komoditas yang mengalami kenaikan harga yaitu baju kaos berkerah, jaket, kemeja pendek katun, blus, celana panjang jeans, dan celana pendek serta emas perhiasan. Komoditas yang mengalami penurunan harga yaitu kemeja pendek batik, sarung katun, bh katun, celana panjang sersin, kaos kaki dan jam tangan. 5.
Kesehatan Tabel 7. IHK dan Inflasi Kota Ternate menurut Subkelompok pada Kelompok Kesehatan, Maret 2016 (2012 = 100) Inflasi
Tahun Kalender
(%)
(%)
127,64
0,28
-0,15
5,45
V. Kesehatan
127,15
0,05
1,38
1,71
a. Jasa Kesehatan
109,86
0,00
5,11
5,11
b. Obat-obatan
124,33
0,14
3,07
2,96
c. Jasa Perawatan Jasmani
167,74
0,00
0,00
1,38
d. Perawatan Jasmani dan Kosmetik
127,60
0,02
-0,48
-0,13
Kelompok / Subkelompok Umum
IHK
Year on Year (%)
Kelompok kesehatan pada Maret 2016 mengalami inflasi 0,05 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 127,09 persen pada Februari 2016, menjadi 127,15 pada Maret 2016.
Berita Resmi Statistik No. 18/04/82/Th XV, 01 April 2016
7
Berdasarkan subkelompoknya, perubahan indeks masing-masing subkelompok yaitu subkelompok jasa kesehatan 0,00 persen; subkelompok obat-obatan 0,14 persen; subkelompok jasa perawatan jasmani 0,00 persen; serta subkelompok perawatan jasmani dan kosmetik 0,02 persen. 6.
Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga Tabel 8. IHK dan Inflasi Kota Ternate menurut Subkelompok pada Kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olah Raga, Maret 2016 (2012 = 100) Inflasi
Tahun Kalender
(%)
(%)
127,64
0,28
-0,15
5,45
VI. Pendidikan, Rekreasi dan Olah Raga
124,65
0,03
0,27
4,49
a. Jasa Pendidikan
127,50
0,00
0,00
7,19
b. Kursus-kursus / Pelatihan
112,85
0,00
0,98
4,93
c. Perlengkapan / Peralatan Pendidikan
102,34
0,44
1,53
0,73
d. Rekreasi
126,46
-0,05
0,32
1,07
e. Olah Raga
166,08
0,00
0,13
0,13
Kelompok / Subkelompok Umum
IHK
Year on Year (%)
Kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga pada Maret 2016 mengalami inflasi sebesar 0,03 persen. Atau terjadi kenaikan indeks dari 124,61 pada Februari 2016 menjadi 124,65 pada Maret 2016. Berdasarkan subkelompoknya, perubahan indeks masing-masing subkelompok yaitu subkelompok jasa pendidikan 0,00 persen; subkelompok kursus-kursus/pelatihan 0,00 persen; subkelompok perlengkapan/peralatan pendidikan 0,44 persen; serta subkelompok rekreasi -0,05 persen; dan olahraga 0,00 persen. Kelompok ini pada Maret 2016 memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,00 persen. Komoditas yang mengalami kenaikan harga antara lain printer dan flashdisk. Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga adalah playstation dan sepeda anak. 7.
Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan Kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan pada Maret 2016 mengalami deflasi sebesar
0,09 persen atau terjadi penurunan indeks dari 130,20 pada Februari 2016, menjadi 130,08 pada Maret 2016.
Berita Resmi Statistik No. 18/04/82/Th XV, 01 April 2016
8
Tabel 9. IHK dan Inflasi Kota Ternate menurut Subkelompok pada Kelompok Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan, Maret 2016 (2012 = 100) Inflasi
Tahun Kalender
(%)
(%)
127,64
0,28
-0,15
5,45
VII. Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan
130,08
-0,09
-0,54
5,59
a. Transpor
148,94
-0,12
-1,15
7,32
b. Komunikasi dan Pengiriman
92,72
0,00
0,00
0,03
c. Sarana dan Penunjang Transpor
132,94
-0,08
8,16
10,75
d. Jasa Keuangan
123,85
0,00
0,89
0,89
Kelompok / Subkelompok Umum
IHK
Year on Year (%)
Berdasarkan subkelompoknya, perubahan indeks masing-masing subkelompok yaitu subkelompok transpor -0,12 persen; subkelompok komunikasi dan pengiriman 0,00 persen; subkelompok sarana dan penunjang transpor -0,08 persen; serta subkelompok jasa keuangan 0,00 persen. Kelompok ini pada Maret 2016 memberikan sumbangan deflasi sebesar 0,01 persen. Tidak ada komoditi yang mengalami kenaikan harga. Sementara komoditi yang mengalami penurunan harga yaitu bensin dan helm serta tarif angkutan udara.
Berita Resmi Statistik No. 18/04/82/Th XV, 01 April 2016
9
PERBANDINGAN ANTARKOTA DI INDONESIA Pada Maret 2016, Kota Ternate mengalami inflasi sebesar 0,28 persen dengan indeks harga konsumen (IHK) sebesar 127,64. Sedangkan Nasional mengalami inflasi sebesar 0,19 persen dengan indeks harga konsumen sebesar 123,75. Dari 82 kota IHK, 58 kota mengalami inflasi dan sisanya sebanyak 24 kota mengalami deflasi, dimana inflasi tertinggi terjadi di Kota Bukit Tinggi 1,18 persen, Kota Medan 0,88 persen, dan Kota Tual 0,82 persen. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Kota Tanjung Pandan 1,22 persen, Kota Pare-pare 0,90 persen dan Kota Maumere 0,77 persen. Inflasi tahun kalender Kota Ternate sebesar -0,15 persen dan inflasi year on year Kota Ternate sebesar 5,45 persen. Sedangkan inflasi tahun kalender dan inflasi year on year Nasional yaitu masingmasing sebesar 0,62 persen dan 4,45 persen.
Menurut inflasi tahun kalender, 67 kota mengalami inflasi dan 15 kota mengalami deflasi, dimana inflasi tertinggi terjadi di Kota Sibolga 2,57 persen, Kota Medan 2,18 persen, Kota Kendari 1,80 persen. Sedangkan 3 kota yang mengalami deflasi tertinggi yaitu, Kota Merauke 2,27 persen, Kota Manado 1,02 persen, dan Kota Bulukumba 0,90 persen. Menurut inflasi year on year, semua kota mengalami inflasi, dimana inflasi tertinggi terjadi di Kota Sibolga 7,89 persen, Kota Medan 7,41 persen, Kota Bukittinggi 7,20 persen. Sedangkan inflasi terendah terjadi di Kota Watampone 1,94 persen, Kota Ambon 2,07 persen, dan Kota Bulukumba 2,16 persen. Perbandingan Antar Kota di Pulau Sulawesi, Maluku dan Papua
Kota-kota IHK di wilayah Pulau Sulawesi, Maluku dan Papua yang berjumlah 18 kota, pada Januari 2016 tercatat 10 kota mengalami inflasi dan 8 kota mengalami deflasi, dimana inflasi tertinggi terjadi di Kota Tual 0,82 persen, Kota Palu 0,38 persen, dan Kota Jayapura 0,30 persen. Sedangkan kota mengalami deflasi tertinggi yaitu Kota Pare-Pare 0,90 persen, Kota Merauke 0,41 persen dan Kota Ambon 0,36 persen.
Berita Resmi Statistik No. 18/04/82/Th XV, 01 April 2016
10
Tabel 10. Perbandingan IHK dan Inflasi Maret 2016 Kota-kota di Pulau Sulawesi, Maluku dan Papua dengan Nasional (2012 = 100) Maret 2016 KOTA
Tahun Kalender
Year on Year
IHK
Inflasi (%)
(%)
(%)
Maret 2016 KOTA
Tahun Kalender
Year on Year
IHK
Inflasi (%)
(%)
(%)
1
MANADO
123,92
-0,03
-1,02
4,90
11
MAMUJU
122,23
-0,02
-0,45
5,19
2
PALU
124,42
0,38
-0,64
6,03
12
AMBON
121,97
-0,36
0,10
2,07
3
BULUKUMBA
127,18
-0,31
-0,90
2,16
13
TUAL
135,79
0,82
-0,22
3,79
4
WATAMPONE
118,27
0,04
-0,19
1,94
14
TERNATE
127,64
0,28
-0,15
5,45
5
MAKASSAR
124,40
0,17
1,52
6,38
15
MANOKWARI
116,09
0,13
0,34
2,34
6
PARE-PARE
119,77
-0,90
0,17
3,82
16
SORONG
124,52
-0,14
1,07
6,56
7
PALOPO
121,60
0,25
0,93
4,47
17
MERAUKE
128,07
-0,41
-2,27
3,62
8
KENDARI
120,18
0,23
1,80
4,82
18
JAYAPURA
125,08
0,30
1,24
3,81
9
BAU-BAU
126,94
-0,04
0,19
4,57
10 GORONTALO
120,50
0,15
0,23
5,74
NASIONAL
123,75
0,19
0,62
4,45
Berita Resmi Statistik No. 18/04/82/Th XV, 01 April 2016
11
Tabel 11. Inflasi Maret 2016, 82 Kota di Indonesia, Tertinggi – Terendah (2012 = 100) No
Kota
Inflasi (%)
No
Kota
Inflasi (%)
No
Kota
Inflasi (%)
1
BUKITTINGGI
1,18
29
PALOPO
0,25
57
TANGERANG
0,02
2
MEDAN
0,88
30
DUMAI
0,23
58
SINGKAWANG
0,02
3
TUAL
0,82
31
KENDARI
0,23
59
MAMUJU
-0,02
4
SINGARAJA
0,81
32
PALEMBANG
0,22
60
MANADO
-0,03
5
0,75
33
BOGOR
0,2
61
PALANGKARAYA
-0,04
0,66
34
BANDUNG
0,2
62
BALIKPAPAN
-0,04
7
SIBOLGA PEMATANG SIANTAR LUBUKLINGGAU
0,58
35
TANJUNG
0,17
63
BAU-BAU
-0,04
8
PADANG
0,55
36
MAKASSAR
0,17
64
MATARAM
-0,05
9
PURWOKERTO
0,55
37
DKI JAKARTA
0,15
65
MEULABOH
-0,07
10
PADANGSIDIMPUAN
0,54
38
BEKASI
0,15
66
PROBOLINGGO
-0,08
11
PEKANBARU
0,54
39
GORONTALO
0,15
67
PONTIANAK
-0,08
12
KUDUS
0,51
40
BANJARMASIN
0,14
68
BIMA
-0,14
13
BANDAR LAMPUNG
0,49
41
METRO
0,13
69
SORONG
-0,14
14
SAMARINDA
0,44
42
TASIKMALAYA
0,13
70
SUKABUMI
-0,16
15
SURAKARTA
0,42
43
MANOKWARI
0,13
71
LHOKSEUMAWE
-0,19
16
SEMARANG
0,39
44
CILACAP
0,11
72
BANDA ACEH
-0,26
17
CILEGON
0,38
45
KEDIRI
0,09
73
SUMENEP
-0,27
18
PALU
0,38
46
TARAKAN
0,09
74
BUNGO
-0,31
19
DEPOK
0,35
47
MADIUN
0,08
75
BULUKUMBA
-0,31
20
TEGAL
0,32
48
JEMBER
0,07
76
SAMPIT
-0,34
21
JAYAPURA
0,3
49
SURABAYA
0,06
77
AMBON
-0,36
22
TANJUNG PINANG
0,29
50
DENPASAR
0,06
78
MERAUKE
-0,41
23
SERANG
0,29
51
CIREBON
0,05
79
KUPANG
-0,76
24
TERNATE
0,28
52
BENGKULU
0,04
80
MAUMERE
-0,77
25
TEMBILAHAN
0,27
53
WATAMPONE
0,04
81
PARE-PARE
-0,9
26
JAMBI
0,26
54
BANYUWANGI
0,03
82
TANJUNG PANDAN
-1,22
27
PANGKAL PINANG
0,26
55
YOGYAKARTA
0,02
28
BATAM
0,26
56
MALANG
0,02
6
Berita Resmi Statistik No. 18/04/82/Th XV, 01 April 2016
12
Tabel 12. Inflasi Tahun Kalender, 82 Kota di Indonesia, Tertinggi – Terendah (2012 = 100) No
Kota
Inflasi (%)
No
Kota
Inflasi (%)
No
Kota
Inflasi (%)
1
SIBOLGA
2,57
29
CILACAP
0,76
57
BATAM
0,32
2
MEDAN
2,18
30
MEULABOH
0,76
58
PEKANBARU
0,29
3
KENDARI
1,80
31
TASIKMALAYA
0,75
59
CIREBON
0,29
4
PANGKAL PINANG
1,59
32
TEGAL
0,73
60
PROBOLINGGO
0,26
5
TANJUNG PINANG
1,58
33
KUDUS
0,73
61
BALIKPAPAN
0,25
6
SINGARAJA
1,56
34
TANGERANG
0,69
62
BANDAR LAMPUNG
0,24
7
BIMA
1,53
35
TEMBILAHAN
0,68
63
GORONTALO
0,23
8
MAKASSAR
1,52
36
SURABAYA
0,67
64
KEDIRI
0,23
9
PADANG
1,42
37
BUNGO
0,65
65
BAU-BAU
0,19
10
BUKITTINGGI
1,26
38
LUBUKLINGGAU
0,64
66
PARE-PARE
0,17
11
JAYAPURA
1,24
39
JEMBER
0,62
67
AMBON
0,10
12
DUMAI
1,21
40
DENPASAR
0,62
68
LHOKSEUMAWE
-0,04
13
METRO
1,20
41
PONTIANAK
0,62
69
SAMPIT
-0,08
14
TARAKAN
1,09
42
DEPOK
0,61
70
MAUMERE
-0,09
15
PADANGSIDIMPUAN
1,07
43
MADIUN
0,61
71
TERNATE
-0,15
16
SORONG
1,07
44
BANDUNG
0,58
72
WATAMPONE
-0,19
17
BOGOR
1,06
45
SUKABUMI
0,54
73
TUAL
-0,22
18
SERANG
1,02
46
BEKASI
0,48
74
TANJUNG PANDAN
-0,24
19
SAMARINDA
1,00
47
SEMARANG
0,48
75
PALANGKARAYA
-0,29
20
CILEGON
0,99
48
MALANG
0,46
76
TANJUNG
-0,30
21
MATARAM
0,94
49
BENGKULU
0,46
77
KUPANG
-0,40
22
PALOPO
0,93
50
YOGYAKARTA
0,46
78
MAMUJU
-0,45
23
JAMBI
0,90
51
PALEMBANG
0,43
79
PALU
-0,64
24
SURAKARTA
0,83
52
SINGKAWANG
0,42
80
BULUKUMBA
-0,90
25
BANYUWANGI
0,82
53
BANDA ACEH
0,37
81
MANADO
-1,02
26
PURWOKERTO
0,82
54
SUMENEP
0,36
82
MERAUKE
-2,27
27
BANJARMASIN PEMATANG SIANTAR
0,81
55
MANOKWARI
0,34
0,77
56
DKI JAKARTA
0,32
28
Berita Resmi Statistik No. 18/04/82/Th XV, 01 April 2016
13
Tabel 13. Inflasi Year on Year, 82 Kota di Indonesia, Tertinggi – Terendah (2012 = 100)
No
Kota
Inflasi (%)
No
Kota
Inflasi (%)
No
Kota
Inflasi (%)
1
SIBOLGA
7,89
29
MANADO
4,90
57
PARE-PARE
3,82
2
MEDAN
7,41
30
PALEMBANG
4,89
58
JAYAPURA
3,81
3
BUKITTINGGI
7,20
31
DUMAI
4,84
59
CILACAP
3,79
4
PANGKAL PINANG
6,77
32
METRO
4,83
60
TUAL
3,79
5
SORONG
6,56
33
KUDUS
4,83
61
SURABAYA
3,77
6
PADANG
6,55
34
KENDARI
4,82
62
YOGYAKARTA
3,69
7
SERANG
6,52
35
BALIKPAPAN
4,75
63
MADIUN
3,67
8
LUBUKLINGGAU
6,47
36
TARAKAN
4,71
64
MERAUKE
3,62
9
MAKASSAR
6,38
37
LHOKSEUMAWE
4,63
65
DKI JAKARTA
3,62
10
TANJUNG
6,36
38
BUNGO
4,58
66
JEMBER
3,60
11
6,18
39
BAU-BAU
4,57
67
DEPOK
3,51
6,08
40
TANJUNG PINANG
4,55
68
SUMENEP
3,50
13
BIMA PEMATANG SIANTAR PALU
6,03
41
PADANGSIDIMPUAN
4,53
69
DENPASAR
3,41
14
BANJARMASIN
6,02
42
TASIKMALAYA
4,51
70
BEKASI
3,33
15
BENGKULU
5,93
43
PALOPO
4,47
71
TANJUNG PANDAN
3,27
16
BATAM
5,76
44
SURAKARTA
4,43
72
SINGKAWANG
3,13
17
GORONTALO
5,74
45
SINGARAJA
4,42
73
MEULABOH
3,12
18
TANGERANG
5,62
46
PEKANBARU
4,39
74
BANDA ACEH
3,10
19
SAMPIT
5,46
47
BANDUNG
4,34
75
PROBOLINGGO
3,00
20
TERNATE
5,45
48
MAUMERE
4,16
76
SUKABUMI
2,96
21
BANDAR LAMPUNG
5,37
49
PURWOKERTO
4,15
77
CIREBON
2,83
22
CILEGON
5,23
50
BOGOR
4,14
78
KEDIRI
2,70
23
MAMUJU
5,19
51
PALANGKARAYA
4,07
79
MANOKWARI
2,34
24
KUPANG
5,16
52
MALANG
4,00
80
BULUKUMBA
2,16
25
SAMARINDA
5,09
53
TEMBILAHAN
4,00
81
AMBON
2,07
26
JAMBI
4,99
54
SEMARANG
3,99
82
WATAMPONE
1,94
27
TEGAL
4,99
55
MATARAM
3,87
28
PONTIANAK
4,93
56
BANYUWANGI
3,87
12
Berita Resmi Statistik No. 18/04/82/Th XV, 01 April 2016
14