No.14/03/72/Th.XX, 01 Maret 2017
PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI Selama Februari 2017, Inflasi Sebesar 0,29 Persen Dari 82 kota pantauan IHK nasional, sebanyak 62 kota mengalami inflasi sementara 20 kota
lainnya mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Manado sebesar 1,16 persen, sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Kota Jambi sebesar 1,40 persen. Kota Palu mengalami inflasi sebesar 0,29 persen, menempati urutan ke-11 inflasi tertinggi di Kawasan Sulampua dan ke-42 secara nasional. Kenaikan indeks harga terjadi pada kelompok pengeluaran perumahan, air, listrik, gas, dan
bahan bakar (1,87 persen), transpor, komunikasi, dan jasa keuangan (0,70 persen), sandang (0,37 persen), makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau (0,10 persen), serta kesehatan (0,08 persen). Kelompok bahan makanan selama Februari 2017 mengalami penurunan indeks harga sebesar 1,53 persen, sedangkan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga relatif tidak mengalami perubahan. Laju inflasi tahun kalender bulan Februari 2017 sebesar 1,61 persen, sementara inflasi year on
year (Februari 2017 terhadap Februari 2016) Kota Palu adalah sebesar 4,19 persen. Selama Februari 2017, Kota Palu mengalami inflasi sebesar 0,29 persen yang dipengaruhi oleh naiknya indeks harga pada kelompok pengeluaran perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar (1,87 persen), transpor, komunikasi, dan jasa keuangan (0,70 persen), sandang (0,37 persen), makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau (0,10 persen), serta kesehatan (0,08 persen). Kelompok bahan makanan selama Februari 2017 mengalami penurunan indeks harga sebesar 1,53 persen, sedangkan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga relatif tidak mengalami perubahan. Pada bulan yang sama, inflasi year on year Kota Palu sebesar 4,19 persen. Kenaikan indeks year on year tertinggi terjadi pada kelompok pengeluaran perumahan, air, listrik, dan bahan bakar sebesar 5,83 persen, sedangkan yang terendah terjadi pada kelompok pengeluaran makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 2,70 persen. Inflasi Kota Palu sebesar 0,29 persen berasal dari andil kelompok pengeluaran perumahan, air, listrik, dan bahan bakar (0,431 persen), transpor, komunikasi, dan jasa keuangan (0,129 persen), makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau (0,022 persen), sandang (0,021 persen), serta kesehatan (0,004 persen). Sementara andil negatif terhadap inflasi disumbangkan oleh
Berita Resmi Statistik No.14/03/72/Th.XX, 01 Maret 2017
1
kelompok pengeluaran bahan makanan sebesar 0,317 persen. Kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga selama Februari 2017 relatif stabil.
Tabel 1 Perkembangan Inflasi/Deflasi Kota Palu Menurut Kelompok Pengeluaran (2012=100) Februari 2017 Indeks Harga Konsumen Kelompok Pengeluaran Feb 2016
Des 2016
Jan 2017
Feb 2017
Inflasi Februari 2017*
Laju Inflasi tahun Kalender
Inflasi Year on Year ***
Andil Inflasi
2017 ** [1]
[2]
[3]
[4]
[5]
[6]
[7]
[8]
[9]
U m u m
123,95
127,09
128,77
129,14
0,29
1,61
4,19
0,290
1
Bahan Makanan
126,05
131,65
133,82
131,77
-1,53
0,09
4,54
-0,317
2
Makanan Jadi, minuman, Rokok, dan Tembakau
137,23
140,68
140,80
140,94
0,10
0,18
2,70
0,022
3
Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan bakar
117,24
118,53
121,79
124,07
1,87
4,67
5,83
0,431
4
Sandang
106,64
109,56
109,52
109,93
0,37
0,34
3,09
0,021
5
Kesehatan
114,91
118,34
118,35
118,45
0,08
0,09
3,08
0,004
6
Pendidikan, Rekreasi, dan Olah raga
121,72
127,25
127,21
127,21
0,00
-0,03
4,51
0,000
7
Transportasi, Komunikasi, dan Jasa Keuangan
124,69
126,48
128,86
129,76
0,70
2,59
4,07
0,129
*) Perubahan IHK bulan Februari 2017 terhadap IHK bulan Januari 2017 **) Perubahan IHK bulan Februari 2017 terhadap IHK bulan Desember 2016 ***) Perubahan IHK bulan Februari 2017 terhadap IHK bulan Februari 2016
Grafik 1 Inflasi/Deflasi Bulanan dan Andil Inflasi Kota Palu Februari 2017
Inflasi/Deflasi Bulanan
Andil Inflasi
3.00 1.87
2.00
1.00 0.431
0.29
0.10 0.022
0.70
0.37 0.021
0.08 0.004 0.00
0.000
0.129
0.00 -0.317
-1.00 -1.53
-2.00
Berita Resmi Statistik No.14/03/72/Th.XX, 01 Maret 2017
2
Beberapa komoditas utama yang memiliki andil terhadap inflasi antara lain cabai rawit (0,21 persen), tarif listrik (0,19 persen), upah tukang (0,11 persen), kontrak rumah (0,09 persen), tarif pulsa ponsel (0,07 persen), pasir (0,04 persen), tarif sewa motor (0,03 persen), rokok kretek filter (0,03 persen), kol putih (0,02 persen), dan minyak kelapa (0,02 persen). Tabel 2 Andil Inflasi/Deflasi Sepuluh Komoditas Utama Kota Palu, Februari 2017 Komoditas 01. 02. 03. 04. 05. 06. 07. 08. 09. 10.
Cabai Rawit Tarif Listrik Upah Tukang Kontrak Rumah Tarif Pulsa Ponsel Pasir Tarif Sewa Motor Rokok Kretek Filter Kol Putih/Kubis Minyak Kelapa
Inflasi (%) 0,21 0,19 0,11 0,09 0,07 0,04 0,03 0,03 0,02 0,02
Komoditas 01. 02. 03. 04. 05. 06. 07. 08. 09. 10.
Beras Ikan Selar Daging Ayam Ras Ikan Ekor Kuning Telur Ayam Ras Bawang Merah Ikan Cakalang Ikan Teri Ayam Hidup Ikan Mujair
Deflasi (%) 0,12 0,12 0,06 0,04 0,04 0,03 0,03 0,03 0,02 0,02
Sedangkan beberapa komoditas yang memiliki andil negatif terhadap inflasi antara lain beras (0,12 persen), ikan selar (0,12 persen), daging ayam ras (0,06 persen), ikan ekor kuning (0,04 persen), telur ayam ras (0,04 persen), bawang merah (0,03 persen), ikan cakalang (0,03 persen), ikan teri (0,03 persen), ayam hidup (0,02 persen), serta ikan mujair (0,02 persen).
I.
Perkembangan Inflasi/Deflasi Menurut Kelompok Pengeluaran Selama Februari 2017, hasil pantauan terhadap perkembangan harga barang dan jasa yang
dikonsumsi oleh masyarakat Kota Palu dirinci menurut tujuh kelompok pengeluaran sebagai berikut : 1. Bahan Makanan Kelompok bahan makanan selama Februari 2017 mengalami penurunan indeks harga sebesar 1,53 persen yakni dari 133,82 pada Januari 2017 menjadi 131,77 pada Februari 2017. Secara keseluruhan kelompok bahan makanan memberikan andil negatif terhadap inflasi sebesar 0,317 persen. Penurunan indeks harga terjadi pada subkelompok ikan segar (5,67 persen), daging dan hasilhasilnya (5,11 persen), padi-padian, umbi-umbian, dan hasilnya (2,53 persen), bahan makanan lainnya (2,00 persen), telur, susu, dan hasil-hasilnya (1,75 persen), ikan diawetkan (0,32 persen), serta buah-buahan (0,19 persen). Sedangkan kenaikan indeks harga terjadi pada subkelompok bumbu-bumbuan (6,75 persen), lemak dan minyak (1,62 persen), sayur-sayuran (1,18 persen), serta kacang-kacangan (1,11 persen).
Berita Resmi Statistik No.14/03/72/Th.XX, 01 Maret 2017
3
2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau Dibandingkan bulan sebelumnya, kelompok ini mengalami kenaikan indeks harga sebesar 0,10 persen dari 140,80 pada Januari 2017 menjadi 140,94 pada Februari 2017. Andil kelompok ini secara keseluruhan terhadap inflasi sebesar 0,022 persen. Kenaikan indeks harga terjadi pada subkelompok tembakau dan minuman beralkohol sebesar 0,66 persen serta makanan jadi sebesar 0,01 persen. Sedangkan subkelompok minuman yang tidak beralkohol selama Februari 2017 mengalami penurunan indeks harga sebesar 0,38 persen. 3. Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar Kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar mengalami kenaikan indeks harga sebesar 1,87 persen, yakni dari 121,79 pada Januari 2017 menjadi 124,07 pada Februari 2017. Secara keseluruhan, kelompok ini memberikan andil terhadap inflasi sebesar 0,431 persen. Selama Februari 2017, subkelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan indeks harga yakni bahan bakar, penerangan, dan air sebesar 3,87 persen serta biaya tempat tinggal sebesar 1,71 persen. Sedangkan penurunan indeks harga terjadi pada subkelompok penyelenggaraan rumah tangga sebesar 0,35 persen. Sementara subkelompok perlengkapan rumah tangga selama Februari 2017 relatif tetap. 4. S a n d a n g Kelompok sandang mengalami kenaikan indeks harga sebesar 0,37 persen, yakni dari 109,52 pada Januari 2017 menjadi 109,93 pada Februari 2017. Secara keseluruhan, andil terhadap inflasi adalah sebesar 0,021 persen. Selama Februari 2017 subkelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan indeks harga yakni sandang wanita sebesar 1,19 persen dan sandang anak-anak sebesar 0,57 persen. Subkelompok sandang laki-laki mengalami penurunan indeks harga sebesar 0,17 persen, sementara subkelompok barang pribadi dan sandang lain selama Februari 2017 relatif stabil. 5. K e s e h a t a n Dibandingkan bulan sebelumnya, kelompok kesehatan mengalami kenaikan indeks harga sebesar 0,08 persen yakni dari 118,35 pada Januari 2017 menjadi 118,45 pada Februari 2017. Kelompok kesehatan memiliki andil terhadap inflasi sebesar 0,004 persen. Dari empat subkelompok pengeluaran untuk kesehatan, satu-satunya yang mengalami kenaikan indeks harga adalah subkelompok perawatan jasmani dan kosmetika sebesar 0,28 persen. Sementara subkelompok obatobatan mengalami penurunan indeks harga sebesar 0,23 persen. Subkelompok jasa kesehatan dan jasa perawatan jasmani pada periode yang sama relatif tidak mengalami perubahan. 6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga Kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga selama Februari 2017 relatif tidak mengalami perubahan indeks harga. Indeks harga selama Februari 2017 masih sama dengan periode sebelumnya
Berita Resmi Statistik No.14/03/72/Th.XX, 01 Maret 2017
4
yang sebesar 127,21. Dari lima subkelompok pengeluaran dalam kelompok ini, tidak satupun yang terpantau mengalami perubahan indeks harga selama Februari 2017. 7. Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan Kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan mengalami kenaikan indeks harga sebesar 0,70 persen, yakni dari 128,86 pada Januari 2017 menjadi 129,76 pada Februari 2017. Secara keseluruhan, kelompok ini memberikan andil terhadap inflasi sebesar 0,129 persen. Subkelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan indeks harga yakni subkelompok komunikasi dan pengiriman sebesar 2,11 persen dan subkelompok transpor sebesar 0,42 persen. Sementara subkelompok sarana dan penunjang transpor serta jasa keuangan selama Februari 2017 terpantau relatif stabil.
II. Perkembangan Inflasi/Deflasi Selama Tiga Tahun Terakhir Inflasi Kota Palu bulan Februari 2017 sebesar 0,29 persen merupakan satu-satunya inflasi yang terjadi dalam tiga tahun terakhir, dimana pada bulan Februari 2015 dan Februari 2016 masing-masing tercatat deflasi sebesar 1,84 persen dan 0,61 persen. Demikian pula laju inflasi tahun kalender pada Februari 2017 sebesar 1,61 persen merupakan satu-satunya inflasi yang terjadi. Laju inflasi tahun kalender pada Februari 2015 dan Februari 2016 tercatat deflasi masing-masing sebesar 1,72 persen dan 1,01 persen. Sementara inflasi year on year pada Februari 2017 yang hanya 4,19 persen, menjadi yang terendah dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2015 dan 2016 yang mengalami inflasi sebesar 6,64 persen dan 4,92 persen. Grafik 2 Perkembangan Inflasi/Deflasi Bulanan Kota Palu Tahun 2015 - 2017 2.50 2.00 1.50 1.00
0.50 0.00 -0.50
-1.00 -1.50 -2.00 -2.50
Jan 2015 0.12 2016 -0.41 2017 1.32
Feb -1.84 -0.61 0.29
Mar -0.68 0.38
Apr 0.37 -0.53
Mei 2.24 0.8
Jun 0.03 0.63
Jul 1.32 0.39
Ags -0.75 -0.41
Sep 0.12 0.59
Okt 0.78 -0.95
Nov 0.47 0.49
Des 1.96 1.15
Berita Resmi Statistik No.14/03/72/Th.XX, 01 Maret 2017
5
III. Perbandingan Inflasi/Deflasi Nasional dan Kawasan Sulampua Selama Februari 2017, inflasi secara nasional
Grafik 3. Inflasi Kawasan Sulampua Bulan Februari 2017
sebesar 0,23 persen, sementara laju inflasi sebesar 1,21 persen. Sedangkan inflasi year on year sebesar
1.16 1.07
3,83 persen. Dari 82 kota pantauan IHK nasional,
1.03 0.87
sebanyak 62 kota mengalami inflasi sementara 20
0.79
kota lainnya mengalami deflasi. Inflasi tertinggi
0.79 0.78
terjadi di Kota Manado sebesar 1,16 persen,
0.49
sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Kota Jambi
0.40 0.32
sebesar 1,40 persen. Kota Palu mengalami inflasi
0.29
sebesar 0,29 persen, menempati urutan ke-11 inflasi
0.14 0.13
tertinggi di Kawasan Sulampua dan ke-42 secara
0.03 -0.15
nasional.
-0.57 -0.74 -0.77
Tabel 3 Perbandingan Indeks Harga dan Tingkat Inflasi/Deflasi Beberapa Kota di Kawasan Sulampua Februari 2017 Kota
IHK
Inflasi (%)
Laju Inflasi (%)
YoY
[1]
[2]
[3]
[4]
[5]
1
Manado
128,49
1,16
2,27
3,65
2
Mamuju
127,61
1,07
1,67
4,38
3
Tual
141,72
1,03
1,13
5,23
4
Palopo
125,87
0,87
1,69
3,77
5
Watampone
123,07
0,79
2,33
4,10
6
Makassar
128,89
0,79
1,94
3,78
7
Bulukumba
132,55
0,78
1,77
3,90
8
Kendari
123,35
0,49
1,37
2,88
9
Merauke
134,01
0,40
1,43
4,21
10
Gorontalo
123,74
0,32
1,61
2,84
11
Palu
129,14
0,29
1,61
4,19
12
Pare-Pare
123,40
0,14
1,07
2,10
13
Sorong
128,10
0,13
0,99
2,73
14
Ternate
131,13
0,03
0,66
3,02
15
Bau-Bau
129,26
-0,15
0,30
1,79
16
Manokwari
121,76
-0,57
-0,48
5,02
17
Ambon
125,26
-0,74
-0,47
2,33
18
Jayapura
127,82
-0,77
-0,65
2,50
Berita Resmi Statistik No.14/03/72/Th.XX, 01 Maret 2017
6
Di tingkat nasional, beberapa kota yang mengalami inflasi selama Februari 2017 yakni Manado (1,16 persen), Dumai (1,12 persen), Mamuju (1,07 persen), Tual (1,03 persen), Kudus (0,93 persen), Palopo (0,87 persen), Madiun (0,82 persen), Singaraja (0,79 persen), Watampone (0,79 persen), Makassar (0,79 persen), Bulukumba (0,78 persen), Kediri (0,70 persen), dan kota lainnya di bawah 0,70 persen. Sementara itu, beberapa kota yang mengalami deflasi yakni Jambi (1,40 persen), Sibolga (1,34 persen), Pangkal Pinang (1,11 persen), dan Tegal (0,09 persen). Dari 18 kota di wilayah Sulawesi, Maluku, dan Papua (Sulampua), terjadi inflasi di 14 kota, sementara 4 kota lainnya mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Manado (1,16 persen), diikuti Mamuju (1,07 persen), Tual (1,03 persen), Palopo (0,87 persen), Watampone (0,79 persen), Makassar (0,79 persen), Bulukumba (0,78 persen), dan kota lainnya di bawah 0,70 persen. Sedangkan yang mengalami deflasi adalah Kota Jayapura (0,77 persen), Ambon (0,74 persen), Manokwari (0,57 persen), dan Bau-Bau (0,15 persen).
Berita Resmi Statistik No.14/03/72/Th.XX, 01 Maret 2017
7