No. 06/02/75/Th.XI, 1 Februari 2016
PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI Januari 2016 Kota Gorontalo Deflasi sebesar -0,58 persen
Bulan Januari 2016 Kota Gorontalo mengalami penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 120,22 menjadi 119,52; perubahan ini menyebabkan deflasi sebesar -0,58 persen. Deflasi Kota Gorontalo terjadi karena adanya penurunan indeks terjadi pada kelompok bahan makanan sebesar -2,64 persen dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar -1,22 persen. Sedangkan kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks pada kelompok makanan jadi sebesar 0,16 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,89 persen, kelompok sandang sebesar 0,02 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,56 persen, dan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,02 persen. Laju inflasi tahun kalender sebesar -0,58 persen dan laju inflasi “year on year” (Januari 2016 terhadap Januari 2015) sebesar 5,03 persen.
Perkembangan harga berbagai komoditas pada bulan Januari 2016 secara umum menunjukkan adanya penurunan. Berdasarkan hasil pemantauan BPS Provinsi Gorontalo, pada bulan Januari 2016 terjadi deflasi sebesar -0,58 persen, atau terjadi penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 120,22 pada bulan Desember 2015 menjadi 119,52 pada bulan Januari 2016. Laju inflasi tahun kalender 2016 sebesar -0,58 persen dan inflasi “year on year” (Januari 2016 terhadap Januari 2015) sebesar 5,03 persen. Deflasi Kota Gorontalo terjadi karena adanya penurunan indeks terjadi pada kelompok bahan makanan sebesar -2,64 persen dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar -1,22 persen. Sedangkan kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks pada kelompok makanan jadi sebesar 0,16 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,89 persen, kelompok sandang sebesar 0,02 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,56 persen, dan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,02 persen. Beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga selama bulan Januari 2016 antara lain: Berita Resmi Statistik No. 06/01/75/Th.XI, 1 Februari 2016
1
tepung terigu, ketela pohon, daging ayam ras, bubara, cakalang/sisik, deho, ekor kuning, kakap merah, kembung/gembung/banyar/ gembolo/aso-aso, layang/benggol, selar/tude, daun bawang, kacang panjang, ketimun, tomat sayur, alpukat, apel, nanas, pisang, jeruk nipis/limau, kecap (isi), kemiri, lada/merica, cabai merah, cabai rawit, kelapa, minyak goreng, kerupuk udang, besi beton, keramik, bahan bakar rumah tangga, kaos dalam/singlet, obat sakit kepala, vitamin, lipstik, sikat gigi, angkutan udara, bensin, dan solar. Tabel 1 Laju Inflasi Kota Gorontalo Januari 2016, Tahun Kalender 2016 dan Januari 2016 Terhadap Januari 2015 menurut Kelompok Pengeluaran (2012 = 100)
No
Kelompok / Sub kelompok
3 4 5 6 7
IHK
Inflasi
Januari
Desember
Januari
Januari ’16 (P to P)
2015
2016 6 119,52
1)
2)
3)
7 -0,58
8 -0,58
9 5,03
Laju Inflasi Thn kalender
YoY
2
4 113,80
Bahan Makanan Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar Sandang
105,82
125,01
121,71
-2,64
-2,64
15,02
118,48
124,44
124,64
0,16
0,16
5,20
114,43
114,86
115,88
0,89
0,89
1,27
108,54
110,85
110,87
0,02
0,02
2,15
Kesehatan Pendidikan Rekreasi dan Olahraga Transpor, komunikasi dan jasa keuangan
112,35
115,30
115,94
0,56
0,56
3,20
106,29
108,10
108,12
0,02
0,02
1,72
122,99
126,32
124,78
-1,22
-1,22
1,46
UMUM
2
IHK
2015 5 120,22
1 1
IHK
1) Inflasi Point to Point (P to P) - Perubahan Indeks Januari 2016 terhadap Indeks Desember 2015 2) Laju Inflasi / Inflasi Tahun kalender - Perubahan Indeks Januari 2016 terhadap Indeks Desember 2015 3) Inflasi Year on Year (Y on Y) - Perubahan Indeks Januari 2016 terhadap Indeks Januari 2015
Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga selama bulan Januari 2016 antara lain: beras, bandeng/bolu, malalugis/sohiri, tuma, udang basah, nike, cakalang asap, galafea, susu bubuk, susu kental manis, telur ayam kampung, telur ayam ras, susu untuk tulang/manula, bayam, kangkung, kentang, kol putih/kubis, sawi hijau, terong panjang, wortel, jeruk, pepaya, bawang merah, bawang putih, jahe, gula pasir, batu bata/batu tela, cat kayu/cat besi, pasir, semen, seng, sewa rumah, tarif listrik, sapu, pembasmi nyamuk bakar, pembersih lantai, penyegar ruangan, sabun detergen bubuk/cair, upah pembantu rt, bahan kemeja batik laki-laki, celana panjang jeans laki-laki, baju kaos tanpa kerah/t-shirt, kemeja panjang katun, baju kaos berkerah wanita, bh katun, gaun/terusan, celana panjang jeans anak-anak, emas perhiasaan, tas, dokter spesialis, ongkos bidan, alas bedak, pelembab, pasta gigi, shampo, buku tulis bergaris, kertas hvs, helm, dan biaya administrasi kartu atm. 2
Berita Resmi Statistik No. 06/02/75/Th.XI, 1 Februari 2016
Pada bulan Januari 2016 masing-masing kelompok komoditas yang memberikan andil/sumbangan deflasi adalah sebagai berikut: kelompok bahan makanan sebesar -0,6344 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,0253 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar sebesar 0,2387 persen, kelompok sandang sebesar 0,0010 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,0244 persen, kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,0008 persen, dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar -0,2367 persen. Tabel 2 Sumbangan Kelompok Pengeluaran terhadap Deflasi Kota Gorontalo Januari 2016
Kelompok Pengeluaran
Sumbangan Deflasi
(1)
(2)
UMUM
-0,5829
1. Bahan Makanan
-0,6344
2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau
0,0253
3. Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar
0,2387
4. Sandang
0,0010
5. Kesehatan
0,0244
6. Pendidikan, Rekreasi dan Olah Raga
0,0008
7. Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan
-0,2367
Berita Resmi Statistik No. 06/01/75/Th.XI, 1 Februari 2016
3
Gambar 1 Deflasi Kota Gorontalo menurut Kelompok Pengeluaran (2012 =100), Januari 2016
1 0.5 0 -0.5 -1 -1.5 -2 -2.5 -3
Persen
Bahan Makanan -2.64
Makanan Perumahan Jadi 0.16
0.89
Sandang
Kesehatan Pendidikan
0.02
0.56
0.02
Transpor -1.22
KELOMPOK
Gambar 2 Sumbangan Kelompok Pengeluaran terhadap Deflasi Kota Gorontalo Januari 2016 0.3 0.2 0.1 0 -0.1 -0.2 -0.3 -0.4 -0.5 -0.6 -0.7
Persen
Bahan Makanan
Makanan Jadi
Perumahan
Sandang
Kesehatan
Pendidikan
Transpor
-0.6344
0.0253
0.2387
0.001
0.0244
0.0008
-0.2367
KELOMPOK
4
Berita Resmi Statistik No. 06/02/75/Th.XI, 1 Februari 2016
Gambar 3 Perkembangan Inflasi p to p Kota Gorontalo (2012 =100), Desember 2014 – Januari 2016
5 4 3 2 1 0 -1 -2
Des'14
Jan'15
4.12
-1.27
p to p
Feb'15 Mar'15 -0.61
0.75
Apr'15 0.15
Mei'15 Juni'15 0.9
0.71
Juli'15 0.74
Agst'15 Sept'15 Okt'15 0.58
0.17
0.05
Nov'15
Des'15
Jan'16
0.18
1.89
-0.58
Gambar 4 Perkembangan Inflasi Tahun Kalender Kota Gorontalo (2012 =100), Januari 2015 – Januari 2016
15 10 5
6 n' 1 Ja
s'1 5 De
5 v'1 No
Se pt '1 5 Ok t'1 5
st '1 5 Ag
Ju
li' 15
5 ni '1 Ju
Ja
-5
Fe b' 15 M ar '1 5 Ap ril '1 5 M ei '1 5
n' 15
0
-10 Umum
Bahan Makanan
Makanan Jadi
Perumahan
Sandang
Kesehatan
Pendidikan
Transpor
Berita Resmi Statistik No. 06/01/75/Th.XI, 1 Februari 2016
5
Gambar 5 Perkembangan Inflasi Year on Year Kota Gorontalo (2012 =100), Januari 2015 – Januari 2016
20 15 10 5
n' 16 Ja
5 s'1 De
v'1 5 No
Se pt '1 5 Ok t'1 5
Ag
Ju
li'
st '1 5
15
5 ni '1 Ju
ei '1 5 M
5
5 ar '1
Ap ril '1
-10
M
Fe b'
Ja
n' 15
-5
15
0
Umum
Bahan Makanan
Makanan Jadi
Perumahan
Sandang
Kesehatan
Pendidikan
Transpor
URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN 1.
Bahan Makanan Kelompok ini pada Januari 2016 mengalami deflasi sebesar -2,64 persen atau terjadi penurunan indeks dari 125,01 pada Desember 2015 menjadi 121,71 pada Januari 2016. Dari 11 sub kelompok dalam kelompok bahan makanan 4 sub kelompok mengalami inflasi, 6 sub kelompok mengalami deflasi, dan satu sub kelompok tidak mengalami perubahan indeks, yaitu sub kelompok kacang-kacangan. Inflasi terjadi pada sub kelompok padi-padian, umbi-umbian, dan hasilnya sebesar 4,39 persen, sub kelompok ikan diawetkan sebesar 9,45 persen, sub kelompok telur, susu, dan hasil-hasilnya sebesar 2,03 persen, dan sub kelompok sayur-sayuran sebesar 1,68 persen. Sedangkan sub kelompok yang mengalami deflasi adalah sub kelompok daging dan hasil-hasilnya sebesar -1,86 persen, sub kelompok ikan segar sebesar -9,88 persen, sub kelompok buah-buahan sebesar -2,58 persen, sub kelompok bumbu-bumbuan sebesar -5,65 persen, sub kelompok lemak dan minyak sebesar -1,37 persen, dan sub kelompok bahan makanan lainnya sebesar -0,28 persen. Kelompok ini pada Januari 2016 memberikan sumbangan deflasi sebesar -0,6344 persen. Komoditas yang memberikan sumbangan deflasi terbesar adalah ikan selar sebesar -0,4265 persen.
2.
Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau Kelompok ini pada Januari 2016 mengalami inflasi sebesar 0,16 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 124,44 pada Desember 2015 menjadi 124,64 pada Januari 2016.
6
Berita Resmi Statistik No. 06/02/75/Th.XI, 1 Februari 2016
Dari tiga sub kelompok pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau, satu sub kelompok mengalami inflasi dan dua sub kelompok tidak mengalami perubahan indeks. Sub kelompok yang mengalami inflasi adalah sub minuman yang tidak beralkohol mengalami sebesar 0,91 persen. Sedangkan sub kelompok yang tidak mengalami perubahan indeks adalah sub kelompok makanan jadi dan sub kelompok tembakau dan minuman beralkohol. Kelompok ini pada Januari 2016 memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,0253 persen. Komoditas yang memberikan sumbangan inflasi terbesar adalah gula pasir sebesar 0,0253 persen. 3.
Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar Kelompok ini pada Januari 2016 mengalami inflasi sebesar 0,89 persen, atau terjadi kenaikan indeks dari 114,86 pada Desember 2015 menjadi 115,88 pada Januari 2016. Dari 4 sub kelompok dalam kelompok ini, semua sub kelompok mengalami inflasi. Sub kelompok yang mengalami inflasi adalah sub kelompok biaya tempat tinggal sebesar 0,96 persen, sub kelompok penyelenggaraan rumah tangga sebesar 0,35 persen, sub kelompok bahan bakar, penerangan, dan air sebesar 1,14 persen, dan sub kelompok perlengkapan rumah tangga sebesar 0,05 persen. Pada Januari 2016 kelompok ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,2387 persen. Komoditas yang memberikan sumbangan inflasi terbesar adalah batu bata/batu tela sebesar 0,0837 persen.
4.
Sandang Kelompok sandang pada Januari 2016 mengalami inflasi sebesar 0,02 persen, atau terjadi kenaikan indeks dari 110,85 pada Desember 2015 menjadi 110,87 pada Januari 2016. Dari 4 sub kelompok dalam kelompok ini, semuanya sub kelompok mengalami mengalami inflasi. Sub kelompok yang mengalami inflasi adalah sub kelompok sandang laki-laki sebesar 0,02 persen, sub kelompok sandang wanita sebesar 0,01 persen, sub kelompok sandang anak-anak sebesar 0,01 persen, dan sub kelompok barang pribadi dan sandang lainnya sebesar 0,05 persen. Pada Januari 2016 kelompok ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,0010 persen. Komoditas yang memberikan andil inflasi terbesar adalah emas perhiasaan sebesar 0,0003 persen.
5.
Kesehatan Kelompok kesehatan pada Januari 2016 mengalami inflasi sebesar 0,56 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 115,30 pada Desember 2015 menjadi 115,94 pada Januari 2016. Dari 4 sub kelompok dalam kelompok ini, dua sub kelompok mengalami inflasi, satu sub kelompok mengalami deflasi, dan satu sub kelompok tidak mengalami perubahan indeks yaitu sub kelompok jasa perawatan jasmani. Sub kelompok yang mengalami inflasi adalah sub kelompok jasa kesehatan sebesar 1,07 persen dan sub kelompok perawatan jasmani dan kosmetika sebesar 0,65 Berita Resmi Statistik No. 06/01/75/Th.XI, 1 Februari 2016
7
persen. Sedangkan sub kelompok yang mengalami deflasi adalah sub kelompok obat-obatan sebesar -0,04 persen. Pada Januari 2016 kelompok ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,0244 persen. Komoditas yang mengalami andil inflasi terbesar adalah dokter spesialis sebesar 0,0084 persen. 6.
Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga Kelompok ini pada Januari 2016 mengalami inflasi sebesar 0,02 persen, yang berarti ada kenaikan indeks yaitu sebesar 108,10 pada Bulan Desember 2015 menjadi 108,12 pada Bulan Januari 2016. Dari 5 sub kelompok dalam kelompok ini, satu sub kelompok mengalami inflasi dan empat sub kelompok tidak mengalami perubahan indeks. Sub kelompok yang mengalami inflasi adalah sub kelompok perlengkapan/peralatan pendidikan sebesar 0,12 persen. Sub kelompok yang tidak mengalami perubahan indeks adalah sub kelompok kursus-kursus/pelatihan, sub kelompok olahraga, sub kelompok rekreasi , dan sub kelompok pendidikan. Pada Januari 2016 kelompok ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,0008 persen. Komoditas yang memberikan sumbangan inflasi terbesar adalah komoditas buku tulis bergaris sebesar 0,0007 persen.
7.
Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan Kelompok ini pada Januari 2016 mengalami deflasi sebesar -1,22 persen, atau terjadi penurunan indeks dari 126,32 pada Desember 2015 menjadi 124,78 pada Januari 2016. Dari 4 sub kelompok dalam kelompok ini, dua sub kelompok mengalami inflasi, satu sub kelompok mengalami deflasi, dan satu sub kelompok tidak mengalami perubahan indeks, yaitu sub kelompok komunikasi dan pengiriman. Sub kelompok yang mengalami deflasi adalah sub kelompok transport sebesar -1,58 persen. Sedangkan sub kelompok yang mengalami inflasi adalah sub kelompok sarana dan penunjang transport sebesar 0,01 persen dan sub kelompok jasa keuangan sebesar 2,21 persen. Pada Januari 2016 kelompok ini memberikan sumbangan deflasi sebesar -0,2367 persen. Komoditas yang memberikan sumbangan deflasi terbesar adalah bensin sebesar - 0,1801 persen.
8
Berita Resmi Statistik No. 06/02/75/Th.XI, 1 Februari 2016
INFLASI TAHUNAN Laju inflasi tahun kalender 2016 Kota Gorontalo sebesar -0,58 persen dan inflasi ”year on year” untuk Januari 2016 terhadap Januari 2015 sebesar 5,03 persen. Tabel 3 Inflasi Bulanan, Tahun Kalender, Year on Year, Kota Gorontalo Tahun 2013 – 2016 ( %) Inflasi
2013
2014
2015
2016
1. Januari terhadap Desember (Point to Point)
0,64
0,36
-1,27
-0,58
2. Januari tahun n terhadap Desember tahun (n-1)
0,64
0,36
-1,27
-0,58
3. Januari terhadap Januari (year on year): (tahun n) / (tahun n-1)
4,26
7,06
4,42
5,03
PERBANDINGAN ANTAR KOTA Dari 82 kota inflasi di Indonesia, 75 kota mengalami inflasi dan 7 kota mengalami deflasi. Inflasi bulanan tertinggi pada Januari 2016 terjadi di Kota Sibolga sebesar 1,82 persen dan inflasi terendah terjadi di Kota Padang sebesar 0,02 persen. Kota Gorontalo menempati urutan deflasi ke-7.
Perbandingan antar Kota di Kawasan Timur Indonesia Tabel 4 Perbandingan Indeks Harga Konsumen (IHK), Inflasi Bulanan, Inflasi Tahun Kalender, dan Inflasi Year on Year Kota-kota di Kawasan Timur Indonesia (2012=100) Januari 2016
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Kota KENDARI MAKASSAR BAU-BAU MERAUKE PARE-PARE SORONG JAYAPURA PALOPO WATAMPONE BULUKUMBA MAUMERE MANOKWARI TUAL AMBON MAMUJU MANADO PALU GORONTALO
IHK 119.82 124.21 128.24 132.51 120.90 124.57 124.49 121.22 119.08 128.93 118.09 116.07 136.49 122.19 122.71 124.98 124.71 119.52
Januari 2016 % Inflasi % Inflasi Tahun Bulanan Kalender 1.49 1.49 1.36 1.36 1.22 1.22 1.12 1.12 1.11 1.11 1.11 1.11 0.76 0.76 0.61 0.61 0.50 0.50 0.46 0.46 0.42 0.42 0.32 0.32 0.29 0.29 0.28 0.28 -0.06 -0.06 -0.18 -0.18 -0.41 -0.41 -0.58 -0.58
% Inflasi Year on Year 4.15 6.68 4.87 5.13 3.11 7.17 4.01 4.34 2.78 2.76 3.79 3.21 7.83 3.75 4.87 6.12 3.62 5.03
Berita Resmi Statistik No. 06/01/75/Th.XI, 1 Februari 2016
9
Gambar 5 Inflasi Kota-kota di Pulau Sulawesi Januari 2016
8
6
4
2
0
-2
Kendari
Makassar
Bau-Bau
Pare-Pare
Palopo
Watampone
Bulukumba
Mamuju
Manado
Palu
Gorontalo
Inflasi P to P
1.49
1.36
1.22
1.11
0.61
0.50
0.46
-0.06
-0.18
-0.41
-0.58
Inflasi Kalender
1.49
1.36
1.22
1.11
0.61
0.50
0.46
-0.06
-0.18
-0.41
-0.58
Inflasi YoY
4.15
6.68
4.87
3.11
4.34
2.78
2.76
4.87
6.12
3.62
5.03
PETA INFLASI KOTA DI SULAWESI BULAN JANUARI 2016
MANADO S #
-0,18 GORONTALO S #
-0,58 PALU S #
-0,41
0,61
MAMUJU
PALOPO
S # -0,06
S #
1,11
PAREPARE
KENDARI
S #
1,49 #S
WATAMPONE S #
MAKASSAR
0,50
S #
1,36
BULUKUMBA S #
0,46
10
BAU-BAU S #
1,22
Berita Resmi Statistik No. 06/02/75/Th.XI, 1 Februari 2016
IHK Umum dan Inflasi 82 Kota di Indonesia, Bulan Januari 2016 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41
SIBOLGA KENDARI MAKASSAR BIMA BAU-BAU MERAUKE MATARAM PARE-PARE SORONG SINGARAJA PANGKAL PINANG TANJUNG PINANG TASIKMALAYA MEDAN SERANG TANGERANG BOGOR TARAKAN BUNGO KUPANG CILACAP CILEGON JAYAPURA SURABAYA PADANGSIDIMPUAN SAMPIT DEPOK BENGKULU SUKABUMI BANYUWANGI DUMAI SUMENEP METRO TEGAL BANDA ACEH PALOPO MALANG PURWOKERTO BANDUNG YOGYAKARTA SURAKARTA
125.64 119.82 124.21 126.84 128.24 132.51 122.64 120.90 124.57 130.53 124.92 123.41 122.23 125.83 129.98 131.32 122.76 132.04 121.54 127.14 125.32 126.64 124.49 122.74 121.09 124.81 122.03 129.46 122.78 121.01 123.55 121.15 131.12 120.00 117.01 121.22 123.84 121.00 122.36 121.09 120.45
1.82 1.49 1.36 1.29 1.22 1.12 1.11 1.11 1.11 1.03 0.93 0.93 0.93 0.91 0.90 0.89 0.88 0.82 0.78 0.78 0.76 0.76 0.76 0.73 0.72 0.70 0.68 0.67 0.67 0.67 0.65 0.65 0.64 0.62 0.61 0.61 0.58 0.57 0.53 0.53 0.52
42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82
TERNATE CIREBON SAMARINDA WATAMPONE LUBUKLINGGAU BATAM MADIUN DENPASAR BANJARMASIN TEMBILAHAN KEDIRI MEULABOH BULUKUMBA PEMATANG SIANTAR KUDUS JEMBER JAMBI PROBOLINGGO MAUMERE SEMARANG BEKASI PONTIANAK PALEMBANG MANOKWARI BUKITTINGGI LHOKSEUMAWE TUAL AMBON BANDAR LAMPUNG PEKANBARU DKI JAKARTA PALANGKARAYA SINGKAWANG PADANG TANJUNG PANDAN MAMUJU MANADO TANJUNG BALIKPAPAN PALU GORONTALO
128.50 119.53 125.92 119.08 121.10 123.14 120.63 120.16 122.40 127.21 121.56 121.82 128.93 126.63 128.80 120.76 122.20 121.74 118.09 122.25 120.54 130.23 120.91 116.07 121.88 118.65 136.49 122.19 124.22 123.11 123.65 121.24 122.54 127.12 127.91 122.71 124.98 124.51 126.09 124.71 119.52
Berita Resmi Statistik No. 06/01/75/Th.XI, 1 Februari 2016
0.52 0.50 0.50 0.50 0.49 0.49 0.49 0.49 0.49 0.47 0.47 0.46 0.46 0.44 0.44 0.43 0.42 0.42 0.42 0.39 0.37 0.36 0.32 0.32 0.30 0.29 0.29 0.28 0.26 0.25 0.24 0.17 0.13 0.02 -0.02 -0.06 -0.18 -0.19 -0.21 -0.41 -0.58
11