No. 59/11/82/Th.XIV, 02Nopember 2015
PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI OKTOBER 2015, KOTA TERNATE INFLASI SEBESAR 0,91 PERSEN Pada Oktober 2015, Kota Ternate mengalami Inflasi sebesar 0,91 persen dengan indeks harga konsumen (IHK) sebesar 125,87.Sedangkan Nasional mengalami Deflasi sebesar 0,08 persen dengan indeks harga konsumen sebesar 121,56. . Dari 82 kota IHK, 38 kota mengalami inflasi dimana inflasi tertinggi terjadi di Kota Manado 1,49 persen, Kota Ambon 1,02 persen, dan Kota Merauke 1,01 persen. Sedangkan 44 kota mengalami deflasi, di mana deflasi tertinggi terjadi di Kota Tanjung Pandan 1,95 persen, Kota Tual 1,53 persen dan Kota Singaraja 1,05 persen.
Inflasi Kota Ternate Oktober 2015, menurut kelompok pengeluaran adalah sebagai berikut: kelompok bahan makanan 3,34 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,65 persen; kelompok perumahan,air, listrik, gas dan bahan bakar 0,40 persen; kelompok sandang 1,07 persen; kelompok kesehatan 0,00 persen; kelompok pendidikan; rekreasi dan olahraga 0,00 persen; serta kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan -0,11 persen.
Inflasi tahun kalender Kota Ternate sebesar 2,92 persen (peringkat ke-17)dan inflasi year on year Kota Ternate sebesar 6,55 persen (peringkat ke-27). Sedangkan inflasi tahun kalender dan inflasi year on year Nasional yaitu masing-masing sebesar 2,15 persen dan 6,24 persen.
Menurut inflasi tahun kalender, 77 kota mengalami inflasi dimana inflasi tertinggi terjadi di Kota Sorong 6,03 persen, Kota Balik Papan 6,03 persen, dan Kota Ambon 5,74 persen. Sedangkan 5 kota mengalami deflasi yaitu, Kota Padang 1,39 persen, Kota Bungo 0,20 persen, Kota Meulaboh 0,19 persen, Kota Padangsidimpuan 0,19 persen dan Kota Jambi 0,20 persen.
Menurut inflasi year on year, semua kota mengalami inflasi dimana inflasi tertinggi terjadi di Kota Pontianak 9,79 persen, Kota Balik Papan 9,60 persen dan Kota Tual 9,54 persen. Sedangkan inflasi terendah terjadi di Kota Meulaboh 2,07 persen, Kota
Manokwari 3,36 persen dan Kota
Tembilahan 3,88 persen.
Kota-kota IHK di wilayah Pulau Sulawesi, Maluku dan Papua yang berjumlah 18 kota, pada Oktober 2015 tercatat 7 kota mengalami Inflasi dimana Inflasi tertinggi terjadi di Kota Manado 1,49 persen, Kota Ambon 1,02 persendan Kota Merauke 1,01 persen. Sedangkan kota mengalami Deflasi tertinggi yaitu Kota Tual 1,53 persen, Kota Bulukumba 1,03 persen dan Kota Bau Bau 1,02 persen.
Berita Resmi Statistik No. 59/11/82/Th. XIV, 02 Nopember 2015
1
Berdasarkan hasil pemantauan BPS Provinsi Maluku Utara, pada pasar tradisional dan pasar modern di wilayah Kota Ternate, bulan Oktober 2015 terjadi inflasi 0,91 persen, atau terjadi kenaikan indeks Harga Konsumen (IHK) dari 124,73 pada Agustus 2015, menjadi 125,87 pada Oktober 2015. Tingkat inflasi tahun kalender dan tingkat inflasi year on year yaitumasing-masing sebesar 2,92 persen dan 6,55 persen. Pada Oktober 2015, empat kelompok pengeluaran mengalami inflasi, dua kelompok stabil dan satu kelompok pengeluaran mengalami deflasi. Adapun perubahan indeks harga konsumen (IHK) masingmasing kelompok pengeluaran tersebut adalah sebagai berikut: kelompok bahan makanan 3,04 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,65 persen; kelompok perumahan,air, listrik, gas dan bahan bakar 0,40 persen; kelompok sandang 1,07 persen; kelompok kesehatan 0,00
persen;
kelompok pendidikan; rekreasi dan olahraga 0,00 persen; serta kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan -0,11 persen. Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga pada Oktober 2015 antara lain: beras, ikan kembung, cakalang, cakalang asap, ekor kuning, ekor kuning asap, lolosi, teri, tomat, jeruk, cabe rawit, cabe merah, bawang merah, kangkung, kol, wortel, buncis, kacang tanah, makanan bayi, cat kayu/cat besi, seng. Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga adalah: biji nangka,bawal, malalugis, selar, tuna, tongkol, tongkol pindang, daging ayam ras, rebung, bawang putih, ayam hidup, susu bayi, susu balita, bahan bakar rumah tangga, perhiasan dan tarif angkutan udara. Gambar 1. Inflasi Kota Ternate Menurut Kelompok Pengeluaran (2012 = 100), September2015 – Oktober 2015 4,00 3,04 2,14
2,00 0,91
0,65
1,07 0,15 0,40
0,00
0,19 0,00
0,08
0,00 -0,11
-0,16
-2,00
-1,45
-1,58
-4,00
September
Oktober
-6,00 -6,77
-8,00 Umum
Bahan Makanan Makanan Jadi
Perumahan
Berita Resmi Statistik No. 59/11/82/Th. XIV, 02 Nopember 2015
Sandang
Kesehatan
Pendidikan
Transpor
2
Tabel 1. IHK dan Inflasi Kota Ternate Oktober2015, Inflasi Tahun Kalender, dan Inflasi Year on Year menurut Kelompok Pengeluaran (2012 = 100)
Kelompok Pengeluaran
IHK Agustus 2015
IHK September 2015
IHK Oktober 2015
Inflasi Oktober 2015 1)
Inflasi Tahun Kalender 2)
Inflasi Year on Year3)
UMUM
126.73
124.73
125.87
0.91
2.92
6.55
127.37
118.75
122.36
3.04
4.63
5.48
123.22
123.02
123.82
0.65
4.35
4.77
123.85
124.04
124.54
0.40
2.56
4.62
4
Bahan Makanan Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar Sandang
142.33
142.44
143.97
1.07
13.05
15.19
5
Kesehatan
125.18
125.42
125.42
0.00
1.30
6.01
6
Pendidikan, Rekreasi & Olahraga Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan
121.77
124.37
124.37
0.00
4.04
5.16
132.77
130.85
130.70
-0.11
-2.96
12.13
1 2 3
7
1) Persentase perubahan IHK bulan Oktober 2015 terhadap IHK bulan sebelumnya. 2) Persentase perubahan IHK bulan Oktober 2015 terhadap IHK bulan Desember 2014 3) Persentase perubahan IHK bulan Oktober 2015 terhadap IHK bulan September 2014
Pada Oktober 2015, kelompok pengeluaran memberikan andil/sumbangan inflasi masing-masing sebagai berikut: kelompok bahan makanan 0,63 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,09 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,15 persen; kelompok sandang 0,06 persen; kelompok kesehatan 0,00 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,00 persen; serta kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan -0,02 persen. Tabel 2. Sumbangan/Andil Kelompok Pengeluaran terhadap Inflasi Kota Ternate, Bulan Oktober 2015(2012 = 100) Kelompok Pengeluaran
Oktober 2015
UMUM
0.91
1
Bahan Makanan
0.63
2
Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau
0.09
3
Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar
0.15
4
Sandang
0.06
5
Kesehatan
0.00
6
Pendidikan, Rekreasi & Olahraga
0.00
7
Transportasi, Komunikasi & Jasa Keuangan
-0.02
Berita Resmi Statistik No. 59/11/82/Th. XIV, 02 Nopember 2015
3
Gambar 2. Perkembangan Inflasi Kota Ternate dan Nasional September 2014 – September 2015 4,00 3,00 2,00 1,00 0,00 -1,00 -2,00
Okt-14 Nov-14 Des-14 Jan-15 Feb-15 Mar-15 Apr-15 Mei-15 Jun-15 Jul-15 Agt-15 15-Sep Okt-15
Ternate
0,96
0,41
3,11
-0,55
-0,83
0,35
0,62
0,65
0,89
0,90
1,56
-1,58
0,91
Nasional
0,47
1,50
2,46
-0,24
-0,36
0,17
0,36
0,50
0,54
0,93
0,39
-0,05
-0,08
IHK DAN INFLASI MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN 1. Bahan Makanan Kelompok bahan makanan pada Oktober 2015 mengalami inflasi 3,04 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 118,75 pada September 2015, menjadi 122,36 pada Oktober 2015. Tabel 3. IHK dan Inflasi Kota Ternate menurut Subkelompok pada Kelompok Bahan Makanan, Oktober 2015 (2012 = 100) Kelompok / Subkelompok
IHK
Inflasi (%)
Tahun Kalender (%)
Year on Year (%)
Umum
125.87
0.91
2.92
6.55
122.36
3.04
4.63
5.48
a. Padi-padian, umbi- umbian, dan Hasilnya
121.00
0.27
7.46
8.84
b. Daging dan hasil-hasilnya
135.60
-6.52
-3.47
-4.44
c. Ikan Segar
123.52
2.46
-0.57
-2.13
d. Ikan Diawetkan
144.22
17.71
44.49
28.64
e. Telur, Susu, dan hasil-hasilnya
129.04
0.13
3.75
2.82
f. Sayur-sayuran
102.03
13.80
23.34
19.91
g. Kacang-kacangan
128.97
0.62
2.78
3.80
h. Buah-buahan
172.01
3.25
3.25
1.09
i. Bumbu-bumbuan
107.68
5.51
-7.11
14.27
j. Lemak dan Minyak
102.55
0.15
0.36
-0.16
k. Bahan Makanan lainnya
123.41
0.00
4.39
4.39
I. Bahan Makanan
Berita Resmi Statistik No. 59/11/82/Th. XIV, 02 Nopember 2015
4
Dari 11 subkelompok dalam kelompok bahan makanan, Sembilan subkelompok mengalami Inflasi, satu subkelompok stabil dan satu subkelompok mengalami deflasi. Subkelompok yang mengalami inflasi yaitu, padi-padian,umbi-umbian dan hasilnya 0,27 persen; subkelompok ikan segar 2,46 persen; subkelompok ikan diawetkan 17,71 persen; subkelompok buah-buahan 3,25 persen; subkelompok telur, susu dan hasil-hasilnya 0,13 persen; subkelompok sayur-sayuran 13,80 persen; subkelompok kacangkacangan 0,62 persen; subkelompok buah-buahan 3,25 persen; kelompok bumbu-bumbuan 5,51 persen serta subkelompok lemak dan miyak 0,15 persen. Kelompok ini pada Oktober2015 memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,63 persen. Beberapa komoditi yang mengalami kenaikan harga antara lain; ikan kembung, cakalang segar, malalugis/sorihi,selar, cakalang asap,ekor kuning, ekor kuning asap, lolosi, cabe merah, cabe rawit, bawang merah, kangkung, buncis,tomat dan makanan bayi. Sementara itu komoditi yang mengalami penurunan harga antara lain; ikan bawal, ikan biji nangka, tongkol, daging sapi, dan bawang putih, sambal jadi, susu bayi, susu balita. 2.
Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau Kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau pada Oktober 2015 mengalami inflasi 0,65
persen atau terjadi kenaikan indeks dari 123,02 pada September 2015, menjadi 123,82 pada Oktober2015. Berdasarkan subkelompoknya, perubahan indeks masing-masing subkelompok yaitu subkelompok makanan jadi 0,97 persen; subkelompok minuman yang tidak beralkohol 1,38 persen; serta subkelompok tembakau dan minuman beralkohol 0,00persen. Kelompok ini pada Oktober2015 memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,09 persen. Komoditi yang mengalami kenaikan harga antara lain: gula pasir, coklat batang, sirop, biskuit dan ice cream.Sedangkan komoditi lainnya relatif stabil. Tabel 4. IHK dan Inflasi Kota Ternate menurut Subkelompok pada Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau, Oktober2015 (2012 = 100) Tahun Kalender (%)
Year on Year (%)
Kelompok / Subkelompok
IHK
Inflasi (%)
Umum
125.87
0.91
2.92
6.55
II. Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau
123.82
0.65
4.35
4.77
a. Makanan Jadi
123.76
0.97
2.83
3.87
b. Minuman yang Tidak Beralkohol
109.11
1.38
7.74
7.43
c. Tembakau dan Minuman Beralkohol,
131.10
0.00
4.72
4.72
Berita Resmi Statistik No. 59/11/82/Th. XIV, 02 Nopember 2015
5
3.
Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar Kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar pada Oktober 2015 mengalami inflasi 0,40
persen atau terjadi kenaikan indeks dari 124,04 pada September 2015, menjadi 124,54 pada Oktober2015. Berdasarkan subkelompoknya, perubahan indeks masing-masing subkelompok yaitu subkelompok biaya tempat tinggal 0,44 persen; subkelompok bahan bakar, penerangan dan air -0,17 persen; subkelompok perlengkapan rumah tangga 1,50 persen; serta subkelompok penyelenggaraan rumah tangga 0,10 persen. Kelompok ini pada Oktober 2015 memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,15 persen. Beberapa komoditi yang mengalami kenaikan harga antara lain; tarif sewa rumah, pipa paralon, blender, setrika dan sabun detergen bubuk/cair. Sementara itu bahan bakar rumah tangga mengalami penurunan harga. Tabel 5. IHK dan Inflasi Kota Ternate menurut Subkelompok pada Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar, Oktober 2015 (2012 = 100) Year on Year (%)
Kelompok / Subkelompok
IHK
Umum
125.87
0.91
2.92
6.55
124.54
0.40
2.56
4.62
a. Biaya Tempat Tinggal
124.52
0.44
2.17
3.65
b. Bahan Bakar, Penerangan, dan Air
120.47
-0.17
1.93
5.66
c. Perlengkapan Rumah Tangga
133.83
1.50
8.90
14.87
d. Penyelenggaran Rumah Tangga
125.14
0.10
3.58
6.79
III. Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar
4.
Tahun Kalender (%)
Inflasi (%)
Sandang Kelompok sandang pada Oktober 2015 mengalami inflasi 1,07 persen atau terjadi kenaikan indeks
dari 142,44 pada September 2015, menjadi 143,97 persen pada Oktober 2015. Berdasarkan subkelompoknya, perubahan indeks masing-masing subkelompok yaitu subkelompok sandang laki-laki 2,12 persen; subkelompok sandang wanita 2,25 persen; subkelompok sandang anak-anak 0,00 persen; serta subkelompok barang pribadi dan sandang lain -1,34 persen.
Berita Resmi Statistik No. 59/11/82/Th. XIV, 02 Nopember 2015
6
Tabel 6. IHK dan Inflasi Kota Ternate menurut Subkelompok pada Kelompok Sandang, Oktober 2015 (2012 = 100) Kelompok / Subkelompok
IHK
Inflasi (%)
Tahun Kalender (%)
Year on Year (%)
Umum
125.87
0.91
2.92
6.55
143.97
1.07
13.05
15.19
a. Sandang Laki-laki
140.23
2.12
9.67
18.17
b. Sandang Wanita
152.61
2.25
19.85
21.03
c. Sandang Anak-anak
150.85
0.00
11.05
6.95
d. Barang Pribadi dan Sandang Lain
125.96
-1.34
13.53
16.40
IV. Sandang
Kelompok ini pada Oktober 2015 memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,06 persen. Beberapa komoditi yang mengalami kenaikan harga antara lain: pembalut wanita, kaos baju berkerah, dan kemeja pendek. Sedangkan perhiasan emas mengalami penurunan. 5.
Kesehatan Kelompok kesehatan pada Oktober 2015 stabil tidak mengalami perubahan. Tabel 7. IHK dan Inflasi Kota Ternate menurut Subkelompok pada Kelompok Kesehatan, Oktober 2015 (2012 = 100) Kelompok / Subkelompok
IHK
Inflasi (%)
Tahun Kalender (%)
Year on Year (%)
Umum
125.87
0.91
2.92
6.55
125.42
0.00
1.30
6.01
a. Jasa Kesehatan
104.52
0.00
0.59
0.59
b. Obat-obatan
120.63
0.00
1.73
6.32
c. Jasa Perawatan Jasmani
167.74
0.00
1.38
5.73
d. Perawatan Jasmani dan Kosmetik
128.21
0.00
1.37
8.28
V. Kesehatan
6.
Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga Kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga pada Oktober 2015 juga stabil tidak mengalami
perubahan.
Berita Resmi Statistik No. 59/11/82/Th. XIV, 02 Nopember 2015
7
Tabel 8. IHK dan Inflasi Kota Ternate menurut Subkelompok pada Kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olah Raga, Oktober 2015 (2012 = 100)
7.
Kelompok / Subkelompok
IHK
Inflasi (%)
Tahun Kalender (%)
Year on Year (%)
Umum
125.87
0.91
2.92
6.55
VI. Pendidikan, Rekreasi dan Olah Raga
124.37
0.00
4.04
5.16
a. Jasa Pendidikan
127.50
0.00
7.19
7.19
b. Kursus-kursus / Pelatihan
111.76
0.00
3.91
3.91
c. Perlengkapan / Peralatan Pendidikan
101.19
0.00
-1.28
-1.08
d. Rekreasi
126.06
0.00
-0.79
2.76
e. Olah Raga
165.86
0.00
9.91
12.35
Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan Kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan pada Oktober 2015 mengalami deflasi 0,11
persen atau terjadi penurunan indeks dari 130,85 pada September 2015, menjadi 130,70 pada Oktober 2015. Berdasarkan subkelompoknya, perubahan indeks masing-masing subkelompok yaitu subkelompok transpor -0,15 persen; subkelompok komunikasi dan pengiriman 0,00 persen; subkelompok sarana dan penunjang transpor 0,00 persen; serta subkelompok jasa keuangan 0,00 persen. Kelompok ini pada Agustus 2015 memberikan sumbangan deflasi sebesar 0,02 persen. Beberapa komoditi yang mengalami penurunanharga yaitu, tarif angkutan udara. Sementara komoditas yang lain stabil. Tabel 9. IHK dan Inflasi Kota Ternate menurut Subkelompok pada Kelompok Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan, Oktober 2015 (2012 = 100) Kelompok / Subkelompok
IHK
Inflasi (%)
Tahun Kalender (%)
Year on Year (%)
Umum
125.87
0.91
2.92
6.55
VII. Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan
130.70
-0.11
-2.96
12.13
a. Transpor
150.54
-0.15
-3.42
16.76
b. Komunikasi dan Pengiriman
92.72
0.00
-2.33
-0.80
c. Sarana dan Penunjang Transpor
122.91
0.00
1.54
10.85
d. Jasa Keuangan
122.76
0.00
0.00
20.89
Berita Resmi Statistik No. 59/11/82/Th. XIV, 02 Nopember 2015
8
PERBANDINGAN ANTARKOTA DI INDONESIA Pada Oktober 2015, Kota Ternate mengalami inflasi sebesar 0,91 persen (peringkat ke-5) dengan indeks harga konsumen (IHK) sebesar 125,87. Sedangkan Nasional mengalami deflasi sebesar 0,08 persen dengan indeks harga konsumen sebesar 121,56. Dari 82 kota IHK, 38 kota mengalami inflasi dimana inflasi tertinggi terjadi di Kota Manado 1,49 persen, Kota Ambon 1,02 persen, dan Kota Merauke 1,01 persen. Sedangkan 44 kota mengalami deflasi, di mana deflasi tertinggi terjadi di Kota Tanjung Pandan 1,95 persen, Kota Tual 1,53 persen dan Kota Singaraja 1,05 persen. Inflasi tahun kalender Kota Ternate sebesar 2,92 persen (peringkat ke-17)dan inflasi year on year Kota Ternate sebesar 6,55 persen (peringkat ke-27). Sedangkan inflasi tahun kalender dan inflasi year on year Nasional yaitu masing-masing sebesar 2,15 persen dan 6,24 persen. Menurut inflasi tahun kalender, 77 kota mengalami inflasi dimana inflasi tertinggi terjadi di Kota Sorong 6,03 persen, Kota Balik Papan 6,03 persen, dan Kota Ambon 5,74 persen. Sedangkan 5 kota mengalami deflasi yaitu, Kota Padang 1,39 persen, Kota Bungo 0,20 persen, Kota Meulaboh 0,19 persen, Kota Padangsidimpuan 0,19 persen dan Kota Jambi 0,20 persen. Menurut inflasi year on year, semua kota mengalami inflasi dimana inflasi tertinggi terjadi di Kota Pontianak 9,79 persen, Kota Balik Papan 9,60 persen dan Kota Tual 9,54 persen. Sedangkan inflasi terendah terjadi di Kota Meulaboh 2,07 persen, Kota Manokwari 3,36 persen dan Kota Tembilahan 3,88 persen.
Perbandingan Antar Kota di Pulau Sulawesi, Maluku dan Papua Kota-kota IHK di wilayah Pulau Sulawesi, Maluku dan Papua yang berjumlah 18 kota, pada Oktober 2015 tercatat 7 kota mengalami Inflasi dimana Inflasi tertinggi terjadi di Kota Manado 1,49 persen, Kota Ambon 1,02 persendan Kota Merauke 1,01 persen. Sedangkan kota mengalami Deflasi tertinggi yaitu Kota Tual 1,53 persen, Kota Bulukumba 1,03 persen dan Kota Bau Bau 1,02 persen.
Berita Resmi Statistik No. 59/11/82/Th. XIV, 02 Nopember 2015
9
Tabel 10. Perbandingan IHK dan Inflasi Oktober 2015 Kota-kota di Pulau Sulawesi, Maluku dan Papua dengan Nasional (2012 = 100) Oktober 2015 KOTA
Tahun Kalender
Year on Year
IHK
Inflasi (%)
(%)
(%)
Oktober 2015 KOTA
Tahun Kalender
Year on Year
IHK
Inflasi (%)
(%)
(%)
1
MANADO
123.07
1.49
3.76
9.42
11
MAMUJU
119.99
0.13
2.69
6.55
2
PALU
122.24
0.78
1.69
4.81
12
AMBON
121.64
1.02
5.74
8.58
3
BULUKUMBA
126.63
-1.03
0.81
5.23
13
TUAL
131.59
-1.53
4.99
9.54
4
WATAMPONE
117.68
-0.02
0.28
4.18
14
TERNATE
125.87
0.91
2.92
6.55
5
MAKASSAR
121.38
-0.03
4.19
8.44
15
MANOKWARI
113.16
-0.43
0.52
2.36
6
PARE-PARE
118.34
-0.28
0.54
6.26
16
SORONG
123.04
-0.21
6.03
7.97
7
PALOPO
119.29
-0.05
2.36
6.74
1.01
0.44
6.29
KENDARI
117.58
-0.36
1.22
6.28
MERAUKE JAYAPURA
124.45
8
17 18
121.65
-0.05
1.21
6.82
9
BAU-BAU
123.60
-1.02
1.40
6.49
10 GORONTALO
117.78
0.05
2.19
7.06
121.56
-0.08
2.15
6.24
Berita Resmi Statistik No. 59/11/82/Th. XIV, 02 Nopember 2015
NASIONAL
10
Tabel 11. Inflasi Oktober 2015, 82 Kota di Indonesia, Tertinggi – Terendah (2012 = 100)
No
Kota
Inflasi (%)
No
Kota
Inflasi (%)
No
Inflasi (%)
Kota
1
MANADO
1.49
29
JAMBI
0.07
57
SORONG
-0.21
2
AMBON
1.02
30
MEULABOH
0.05
58
CILACAP
-0.23
3
MERAUKE
1.01
31
SUKABUMI
0.05
59
TEMBILAHAN
-0.25
4
BIMA
0.92
32
GORONTALO
0.05
60
BANYUWANGI
-0.25
5
TERNATE
0.91
33
METRO
0.03
61
PARE-PARE
-0.28
6
BALIKPAPAN
0.87
34
MALANG
0.03
62
SERANG
-0.3
7
PALU
0.78
35
PURWOKERTO
0.02
63
BUNGO
-0.32
8
TANJUNG
0.7
36
PROBOLINGGO
0.02
64
BEKASI
-0.32
9
TASIKMALAYA
0.59
37
TANGERANG
0.02
65
MEDAN
-0.33
10
PALANGKARAYA
0.55
38
YOGYAKARTA
0.01
66
SURABAYA
-0.34
0.43
39
PADANGSIDIMPUAN
-0.01
67
KENDARI
-0.36
0.37
40
WATAMPONE
-0.02
68
BUKITTINGGI
-0.4
12
PEMATANG SIANTAR KUPANG
13
LHOKSEUMAWE
0.36
41
MAKASSAR
-0.03
69
MANOKWARI
-0.43
14
SAMPIT
0.34
42
KEDIRI
-0.04
70
PADANG
-0.44
15
TARAKAN
0.33
43
CILEGON
-0.04
71
SINGKAWANG
-0.44
16
TEGAL
0.29
44
MAUMERE
-0.04
72
BENGKULU
-0.52
17
SURAKARTA
0.26
45
DKI JAKARTA
-0.05
73
LUBUKLINGGAU
-0.55
18
PALEMBANG
0.19
46
JEMBER
-0.05
74
DENPASAR
-0.56
19
SAMARINDA
0.18
47
PALOPO
-0.05
75
BATAM
-0.67
20
BANJARMASIN
0.16
48
JAYAPURA
-0.05
76
BOGOR
-0.7
21
SUMENEP
0.15
49
BANDUNG
-0.06
77
TANJUNG PINANG
-1.01
22
MATARAM
0.13
50
PONTIANAK
-0.07
78
BAU-BAU
-1.02
23
MAMUJU
0.13
51
KUDUS
-0.11
79
BULUKUMBA
-1.03
24
DUMAI
0.11
52
SEMARANG
-0.16
80
SINGARAJA
-1.05
25
BANDA ACEH
0.1
53
PEKANBARU
-0.19
81
TUAL
-1.53
26
CIREBON
0.1
54
DEPOK
-0.2
82
TANJUNG PANDAN
-1.95
27
MADIUN
0.1
55
SIBOLGA
-0.21
28
BANDAR LAMPUNG
0.09
56
PANGKAL PINANG
-0.21
11
Berita Resmi Statistik No. 59/11/82/Th. XIV, 02 Nopember 2015
11
Tabel 12. Inflasi Tahun Kalender, 82 Kota di Indonesia, Tertinggi – Terendah (2012 = 100)
No
Kota
Inflasi (%)
No
Kota
Inflasi (%)
No
Kota
Inflasi (%)
1
SORONG
6.03
29
PALOPO
2.36
57
BANYUWANGI
1.26
2
BALIKPAPAN
6.03
30
BENGKULU
2.34
58
SURAKARTA
1.23
3
AMBON
5.74
31
DUMAI
2.26
59
KENDARI
1.22
4
PONTIANAK
5.30
32
MALANG
2.24
60
PALEMBANG
1.21
5
TANJUNG
5.00
33
MATARAM
2.24
61
JAYAPURA
1.21
6
TUAL
4.99
34
MAUMERE
2.23
62
TEMBILAHAN
1.13
7
MAKASSAR
4.19
35
GORONTALO
2.19
63
CIREBON
1.12
8
PANGKAL PINANG
4.11
36
KUDUS
2.12
64
SINGARAJA
1.09
9
SAMPIT
3.80
37
METRO
2.05
65
PEKANBARU
1.05
10
MANADO
3.76
38
YOGYAKARTA
1.98
66
BULUKUMBA
0.81
3.32
39
MADIUN
1.93
67
KEDIRI
0.80
3.29
40
LUBUKLINGGAU
1.80
68
DEPOK
0.79
12
BANDAR LAMPUNG BANJARMASIN
13
BATAM
3.16
41
PALU
1.69
69
LHOKSEUMAWE
0.77
14
CILEGON
3.00
42
BOGOR
1.65
70
PARE-PARE
0.54
15
TANGERANG
2.96
43
JEMBER
1.65
71
MANOKWARI
0.52
16
BANDUNG
2.93
44
PROBOLINGGO
1.64
72
BANDA ACEH
0.50
17
TERNATE
2.92
45
CILACAP
1.61
73
MERAUKE
0.44
18
TEGAL
2.74
46
KUPANG
1.61
74
SIBOLGA
0.42
19
SERANG
2.69
47
SUMENEP
1.53
75
TANJUNG PANDAN
0.28
20
MAMUJU
2.69
48
PURWOKERTO
1.41
76
WATAMPONE
0.28
21
SINGKAWANG
2.69
49
TANJUNG PINANG
1.41
77
BUKITTINGGI
0.14
22
SAMARINDA
2.64
50
BAU-BAU
1.40
78
JAMBI
-0.02
23
BIMA
2.54
51
MEDAN
1.39
79
PADANGSIDIMPUAN
-0.19
24
SURABAYA
2.48
52
SUKABUMI
1.39
80
MEULABOH
-0.19
25
TASIKMALAYA
2.45
53
DENPASAR
1.33
81
BUNGO
-0.20
26
DKI JAKARTA
2.44
54
SEMARANG
1.30
82
PADANG
-1.39
27
PALANGKARAYA
2.42
55
PEMATANG SIANTAR
1.28
28
TARAKAN
2.38
56
BEKASI
1.28
11
Berita Resmi Statistik No. 59/11/82/Th. XIV, 02 Nopember 2015
12
Tabel 13. Inflasi Year on Year, 82 Kota di Indonesia, Tertinggi – Terendah (2012 = 100)
No
Kota
Inflasi (%)
No
Kota
Inflasi (%)
No
Kota
Inflasi (%)
1
PONTIANAK
9.79
29
BAU-BAU
6.49
57
SURAKARTA
5.07
2
BALIKPAPAN
9.60
30
SAMARINDA
6.43
58
BANYUWANGI
5.05
3
TUAL
9.54
31
JEMBER
6.34
59
KEDIRI
5.05
4
MANADO
9.42
32
MERAUKE
6.29
60
TANJUNG PINANG
5.04
5
TANJUNG
8.86
33
KENDARI
6.28
61
DENPASAR
5.02
6
AMBON
8.58
34
PARE-PARE
6.26
62
CILACAP
4.98
7
MAKASSAR
8.44
35
SINGKAWANG
6.21
63
YOGYAKARTA
4.94
8
SORONG
7.97
36
PALEMBANG
6.18
64
MAUMERE
4.92
9
PANGKAL PINANG
7.96
37
SURABAYA
6.09
65
PEKANBARU
4.92
10
BENGKULU
7.67
38
SINGARAJA
6.09
66
PURWOKERTO
4.87
11
SERANG
7.62
39
TASIKMALAYA
6.08
67
BIMA
4.87
12
BATAM
7.51
40
PEMATANG SIANTAR
6.03
68
JAMBI
4.83
13
7.29
41
KUDUS
6.01
69
PALU
4.81
7.24
42
DUMAI
5.89
70
DEPOK
4.80
15
SAMPIT BANDAR LAMPUNG KUPANG
7.23
43
MEDAN
5.77
71
PADANG
4.72
16
CILEGON
7.08
44
MATARAM
5.75
72
SIBOLGA
4.65
17
GORONTALO
7.06
45
MADIUN
5.74
73
LHOKSEUMAWE
4.38
18
LUBUKLINGGAU
7.05
46
METRO
5.74
74
BUNGO
4.20
19
JAYAPURA
6.82
47
TEGAL
5.53
75
WATAMPONE
4.18
20
TANGERANG
6.82
48
SUMENEP
5.49
76
PADANGSIDIMPUAN
4.13
21
DKI JAKARTA
6.76
49
SUKABUMI
5.47
77
BUKITTINGGI
4.06
22
PALOPO
6.74
50
BEKASI
5.35
78
BANDA ACEH
4.01
23
TARAKAN
6.72
51
BULUKUMBA
5.23
79
CIREBON
3.95
24
BANDUNG
6.68
52
PROBOLINGGO
5.19
80
TEMBILAHAN
3.88
25
MALANG
6.61
53
TANJUNG PANDAN
5.15
81
MANOKWARI
2.36
26
MAMUJU
6.55
54
SEMARANG
5.13
82
MEULABOH
2.07
27
TERNATE
6.55
55
PALANGKARAYA
5.11
28
BANJARMASIN
6.51
56
BOGOR
5.09
14
Berita Resmi Statistik No. 59/11/82/Th. XIV, 02 Nopember 2015
13