BADAN PUSAT STATISTIK
No. 14/03/Th. XIV, 1 Maret 2011
PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI FEBRUARI 2011 INFLASI 0,13 PERSEN
;
Pada bulan Februari 2011 terjadi inflasi sebesar 0,13 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 126,46. Dari 66 kota IHK, 40 kota mengalami inflasi dan 26 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Singkawang 1,75 persen dengan IHK 130,14 dan terendah terjadi di Sukabumi 0,01 persen dengan IHK 125,28. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Sumenep 0,80 persen dengan IHK 122,05 dan terendah terjadi di Denpasar 0,01 persen dengan IHK 127,03.
;
Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,47 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,40 persen; kelompok kesehatan 0,69 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,13 persen dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan 0,15 persen. Sedangkan deflasi terjadi pada kelompok bahan makanan 0,33 persen dan kelompok sandang 0,08 persen.
;
Laju inflasi tahun kalender (Januari-Februari) 2011 sebesar 1,03 persen dan laju inflasi year on year (Februari 2011 terhadap Februari 2010) sebesar 6,84 persen.
;
Komponen inti pada bulan Februari 2011 mengalami inflasi sebesar 0,31 persen, laju inflasi komponen inti tahun kalender (Januari-Februari) 2011 sebesar 0,81 persen dan laju inflasi komponen inti year on year (Februari 2011 terhadap Februari 2010) sebesar 4,36 persen.
Perkembangan harga berbagai komoditas pada bulan Februari 2011 secara umum menunjukkan adanya kenaikan. Berdasarkan hasil pemantauan BPS di 66 kota pada bulan Februari 2011 terjadi inflasi 0,13 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 126,29 pada bulan Januari 2011 menjadi 126,46 pada bulan Februari 2011. Laju inflasi tahun kalender (Januari-Februari) 2011 sebesar 1,03 persen dan laju inflasi year on year (Februari 2011 terhadap Februari 2010) sebesar 6,84 persen. Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,47 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,40 persen; kelompok kesehatan 0,69 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,13 persen dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan 0,15 persen. Sedangkan deflasi terjadi pada kelompok bahan makanan 0,33 persen dan kelompok sandang 0,08 persen. Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga pada bulan Februari 2011 antara lain: ikan segar, tempe, jeruk, bawang merah, minyak goreng, rokok kretek filter, batu bata/tela, mobil, mie Berita Resmi Statistik No. 14/03/Th. XIV, 1 Maret 2011
1
kering instant, ikan diawetkan, bayam, tahu mentah, kelapa, nasi dengan lauk, rokok kretek, rokok putih, besi beton, tarif sewa rumah, upah tukang bukan mandor, tarif air minum PAM, obat dengan resep dan bensin. Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga adalah: cabai merah, beras, daging ayam ras, tomat sayur, emas perhiasan, tomat buah, cabai hijau, cabai rawit dan tarif angkutan udara. Kelompok komoditi yang memberikan andil/sumbangan inflasi pada bulan Februari 2011, yaitu: kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,08 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,09 persen; kelompok kesehatan 0,03 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,01 persen dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan 0,02 persen. Sedangkan kelompok komoditi yang memberikan andil/sumbangan deflasi, yaitu : kelompok bahan makanan 0,09 persen dan kelompok sandang 0,01 persen. Tabel 1 Laju Inflasi Gabungan 66 Kota Februari 2011, Tahun Kalender 2011 dan Year on Year menurut Kelompok Pengeluaran (2007=100)
Kelompok Pengeluaran
(1)
U m u m (Headline) Bahan Makanan Makanan Jadi, minuman, Rokok dan Tembakau Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan bakar Sandang Kesehatan Pendidikan, Rekreasi dan Olah raga Transpor dan Komunikasi dan Jasa Keuangan
1 2 3 4 5 6 7
1) 2) 3)
IHK Februari 2010
IHK Desember 2010
IHK Februari 2011
Inflasi Bulan Februari 2011 1)
Laju Inflasi Tahun Kalender 2011 2)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
118,36 130,78 126,85 115,71 118,21 113,76 114,30 103,60
125,17 147,39 132,59 119,79 126,76 115,86 117,86 106,10
126,46 150,14 133,86 120,85 126,85 117,21 118,51 106,59
0,13 -0,33 0,47 0,40 -0,08 0,69 0,13 0,15
1,03 1,87 0,96 0,88 0,07 0,17 0,55 0,46
6,84 14,80 5,53 4,44 7,31 3,03 3,68 2,89
Persentase perubahan IHK bulan Februari 2011 terhadap IHK bulan sebelumnya. Persentase perubahan IHK bulan Februari 2011 terhadap IHK bulan Desember 2010 Persentase perubahan IHK bulan Februari 2011 terhadap IHK bulan Februari 2010
Tabel 2 Sumbangan Kelompok Pengeluaran terhadap Inflasi Nasional (2007=100) Februari 2011 (persen) Kelompok Pengeluaran
Andil Inflasi (%)
(1)
(2)
UMUM 1. Bahan Makanan 2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau 3. Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar 4. Sandang 5. Kesehatan 6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga 7. Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan
2
Inflasi Tahun ke Tahun 3)
Berita Resmi Statistik No. 14/03/Th. XIV, 1 Maret 2011
0,13 -0,09 0,08 0,09 -0,01 0,03 0,01 0,02
Gambar 1 Perkembangan IHK 66 Kota (2007=100), Februari 2010 – Februari 2011
160,00 155,00 150,00 145,00 140,00 IHK
135,00 130,00 125,00 120,00 115,00 110,00 105,00 100,00 Feb-10 Mrt-10
Apr-10 Mei-10 Jun-10
Jul-10
Ags-10 Sep-10 Okt-10 Nov-10 Des-10 Jan-11 Feb-11
Umum
Bahan Makanan
Makanan Jadi
Kesehatan
Pendidikan
Transpor
Perumahan
Sandang
Andil (%)
Gambar 2 Sumbangan Kelompok Pengeluaran Terhadap Inflasi Nasional (2007=100) Februari 2011
0,15 0,14 0,13 0,12 0,11 0,10 0,09 0,08 0,07 0,06 0,05 0,04 0,03 0,02 0,01 0,00 -0,01 -0,02 -0,03 -0,04 -0,05 -0,06 -0,07 -0,08 -0,09 -0,10
1
2
3
4
5
6
7
Umum
1. Bhn.makanan
2. Makanan jadi
3. Perumahan
4. Sandang
5. Kesehatan
6. Pendidikan
7. Transpor
Berita Resmi Statistik No. 14/03/Th. XIV, 1 Maret 2011
3
URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN 1.
Bahan Makanan
Kelompok bahan makanan pada bulan Februari 2011 mengalami deflasi 0,33 persen atau terjadi penurunan indeks dari 150,64 pada Januari 2011 menjadi 150,14 pada Februari 2011. Dari 11 subkelompok dalam kelompok bahan makanan, 4 diantaranya mengalami deflasi sedangkan 7 subkelompok mengalami inflasi. Subkelompok yang mengalami deflasi tertinggi adalah subkelompok bumbu-bumbuan yang mencapai 2,21 persen dan terendah terjadi pada subkelompok padipadian, umbi-umbian dan hasilnya 1,01 persen. Sedangkan subkelompok yang mengalami inflasi tertinggi adalah subkelompok kacang-kacangan 2,32 persen dan terendah subkelompok telur, susu dan hasil-hasilnya 0,21 persen. Kelompok ini pada Februari 2011 memberikan sumbangan deflasi sebesar 0,09 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi antara lain: cabai merah 0,10 persen; beras 0,07 persen; daging ayam ras 0,04 persen; tomat sayur 0,02 persen; tomat buah, cabai hijau dan cabai rawit masingmasing 0,01 persen. Sedangkan komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah ikan segar 0,03 persen; tempe, jeruk, bawang merah dan minyak goreng masing-masing 0,02 persen; mie kering instant, ikan diawetkan, bayam, tahu mentah dan kelapa masing-masing 0,01 persen. 2.
Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau
Kelompok ini pada Februari 2011 mengalami inflasi 0,47 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 133,24 pada Januari 2011 menjadi 133,86 pada Februari 2011. Subkelompok-subkelompok yang terdapat pada kelompok ini pada bulan Februari 2011 seluruhnya mengalami inflasi, yaitu : subkelompok makanan jadi 0,40 persen, subkelompok minuman yang tidak beralkohol 0,10 persen dan subkelompok tembakau dan minuman beralkohol 1,08 persen. Kelompok ini pada Februari 2011 secara keseluruhan memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,08 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi, yaitu : rokok kretek filter 0,02 persen; nasi dengan lauk, rokok kretek dan rokok putih masing-masing 0,01 persen. 3.
Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar
Kelompok ini pada Februari 2011 mengalami inflasi sebesar 0,40 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 120,37 pada bulan Januari 2011 menjadi 120,85 pada Februari 2011. Subkelompok yang ada pada kelompok ini pada bulan Februari 2011 seluruhnya mengalami inflasi, yaitu: subkelompok biaya tempat tinggal 0,52 persen; subkelompok bahan bakar, penerangan dan air 0,16 persen; subkelompok perlengkapan rumah tangga 0,22 persen dan subkelompok penyelenggaraan rumahtangga 0,31 persen. Pada Februari 2011 kelompok ini secara umum memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,09 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah batu bata/tela 0,02 persen; besi beton, tarif sewa rumah, upah tukang bukan mandor dan tarif air minum PAM masing-masing 0,01 persen. 4.
Sandang
Kelompok sandang pada Februari 2011 mengalami deflasi 0,08 persen, atau terjadi penurunan indeks dari 126,95 pada Januari 2011 menjadi 126,85 pada Februari 2011.
4
Berita Resmi Statistik No. 14/03/Th. XIV, 1 Maret 2011
Subkelompok yang mengalami deflasi pada bulan Februari 2011, yaitu : subkelompok barang pribadi dan sandang lainnya sebesarnya 0,42 persen. Sedangkan subkelompok-subkelompok yang mengalami inflasi adalah subkelompok sandang laki-laki 0,45 persen; subkelompok sandang wanita 0,05 persen dan subkelompok sandang anak-anak 0,11 persen. Secara keseluruhan kelompok sandang pada bulan Februari 2011 memberikan sumbangan deflasi sebesar 0,01 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah emas perhiasan 0,02 persen. 5.
Kesehatan
Kelompok kesehatan pada Februari 2011 mengalami inflasi 0,69 persen, atau terjadi kenaikan indeks dari 116,41 pada bulan Januari 2011 menjadi 117,21 pada Februari 2011. Pada bulan Februari 2011 seluruh subkelompok dalam kelompok ini mengalami inflasi, yaitu: subkelompok jasa kesehatan 0,38 persen; subkelompok obat-obatan 1,27 persen; subkelompok jasa perawatan jasmani 1,21 persen dan subkelompok perawatan jasmani dan kosmetika 0,63 persen. Kelompok ini pada Februari 2011 secara keseluruhan memberikan sumbangan inflasi 0,03 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah obat dengan resep 0,01 persen. 6.
Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga
Kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga pada Februari 2011 mengalami inflasi 0,13 persen, atau terjadi kenaikan indeks dari 118,36 pada Januari 2011 menjadi 118,51 pada Februari 2011. Subkelompok-subkelompok yang mengalami inflasi pada bulan Februari 2011, yaitu: subkelompok pendidikan 0,09 persen; subkelompok kursus-kursus/pelatihan 0,07 persen; subkelompok perlengkapan/peralatan pendidikan 0,33 persen dan subkelompok rekreasi 0,08 persen dan subkelompok olahraga 0,13 persen. Secara keseluruhan kelompok ini pada bulan Februari 2011 memberikan sumbangan inflasi 0,01 persen. 7.
Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan
Kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan pada Februari 2011 mengalami inflasi 0,15 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 106,43 pada Januari 2011 menjadi 106,59 pada Februari 2011. Subkelompok yang mengalami inflasi, yaitu : subkelompok transpor 0,23 persen; subkelompok sarana dan penunjang transpor 0,14 persen dan subkelompok jasa keuangan 0,01 persen. Sedangkan subkelompok komunikasi dan pengiriman bulan ini mengalami deflasi 0,03 persen. Secara keseluruhan kelompok ini pada bulan Februari 2011 memberikan sumbangan inflasi 0,02 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah mobil 0,02 persen; bensin 0,01 persen. Sedangkan komoditas yang memberikan sumbangan deflasi adalah tarif angkutan udara 0,01 persen.
Berita Resmi Statistik No. 14/03/Th. XIV, 1 Maret 2011
5
PERBANDINGAN INFLASI TAHUNAN Laju inflasi tahun kalender (Januari-Februari) 2011 sebesar 1,03 persen dan dan laju inflasi year on year (Februari 2011 terhadap Februari 2010) sebesar 6,84 persen. Sedangkan laju inflasi pada periode yang sama tahun kalender 2009 dan 2010 masing-masing 0,14 persen dan 1,14 persen. Sedangkan laju inflasi year on year untuk Februari 2009 terhadap Februari 2008 dan Februari 2010 terhadap Februari 2009 masing-masing sebesar 8,60 persen dan 3,81 persen.
Tabel 3 Inflasi Bulanan, Tahun kalender, Year on Year, Tahun 2009–2011
Inflasi
2009
2010
2011
(2)
(3)
(4)
1. Februari
0,21
0,30
0,13
2.
(Januari - Februari) tahun kalender
0,14
1,14
1,03
3.
Februari terhadap Februari (year on year) (tahun n) (tahun n-1)
8,60
3,81
6,84
(1)
Gambar 3 Perbandingan Inflasi Tahun Kalender (Januari-Februari) 2009-2011
1,10
Inflasi (%)
0,80
0,50
0,20
-0,10
Jan-Feb
Jan
2009
2010
2011
6
Berita Resmi Statistik No. 14/03/Th. XIV, 1 Maret 2011
Gambar 4 Perbandingan Inflasi Year On Year, 2009-2011
10,00 9,00 8,00
Inflasi (%)
7,00 6,00 5,00 4,00 3,00 2,00 1,00 0,00 Jan-Jan
Feb-Feb
2009 thd 2008
2010 thd 2009
2011 thd 2010
Berita Resmi Statistik No. 14/03/Th. XIV, 1 Maret 2011
7
PERBANDINGAN ANTARKOTA Pada bulan Februari 2011 terjadi inflasi sebesar 0,13 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 126,46. Dari 66 kota IHK, 40 kota mengalami inflasi dan 26 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Singkawang 1,75 persen dengan IHK 130,14 dan terendah terjadi di Sukabumi 0,01 persen dengan IHK 125,28. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Sumenep 0,80 persen dengan IHK 122,05 dan terendah terjadi di Denpasar 0,01 persen dengan IHK 127,03. Perbandingan Antarkota di Pulau Sumatera Pada bulan Februari 2011 dari kota-kota IHK di wilayah pulau Sumatera yang berjumlah 16 kota, 11 kota diantaranya mengalami inflasi sedangkan 5 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Tanjung Pinang 1,21 persen dengan IHK 129,18 dan inflasi terendah terjadi di Pakanbaru 0,06 persen dengan IHK 125,64 sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Medan 0,58 persen dan terendah terjadi di Pematang Siantar 0,02 persen (lihat Tabel 4). Tabel 4 Perbandingan Indeks dan Inflasi/Deflasi Februari 2011 Kota-kota di Pulau Sumatera dengan Nasional (2007=100)
KOTA (1)
8
Februari 2011 IHK
Inflasi/Deflasi (%)
(2)
(3)
1
Banda Aceh
125,76
0,47
2
Lhokseumawe
130,83
0,07
3
Sibolga
134,89
0,09
4
Pematang Siantar
130,50
-0,02
5
Medan
127,36
-0,58
6
Padang Sidempuan
129,39
-0,06
7
Padang
133,00
0,44
8
Pekanbaru
125,64
0,06
9
Dumai
132,75
0,14
10
Jambi
131,85
-0,32
11
Palembang
125,81
-0,32
12
Bengkulu
133,35
0,19
13
Bandar Lampung
137,57
0,70
14
Pangkal Pinang
137,79
1,12
15
Batam
122,20
0,38
16
Tanjung Pinang
129,18
1,21
NASIONAL
126,46
0,13
Berita Resmi Statistik No. 14/03/Th. XIV, 1 Maret 2011
Perbandingan Antarkota di Pulau Jawa Pada bulan Februari 2011 dari kota-kota IHK di wilayah pulau Jawa yang berjumlah 23 kota, 13 kota diantaranya mengalami inflasi dan 10 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Depok dan Tangerang masing-masing 0,47 persen dengan IHK masing-masing 126,24 dan 127,41 dan terendah terjadi di Sukabumi 0,01 persen dengan IHK 125,28. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Sumenep 0,80 persen dengan IHK 122,05 dan deflasi terendah terjadi di Bandung 0,05 persen dengan IHK 120,61 (lihat Tabel 5). Tabel 5 Perbandingan Indeks dan Inflasi/Deflasi Februari 2011 Kota-kota di Pulau Jawa dengan Nasional (2007=100) Februari 2011
KOTA (1)
IHK
Inflasi/deflasi (%)
(2)
(3)
1
Jakarta
123,76
0,21
2
Bogor
126,93
0,04
3
Sukabumi
125,28
0,01
4
Bandung
120,61
-0,05
5
Cirebon
130,11
-0,18
6
Bekasi
125,21
0,18
7
Depok
126,24
0,47
8
Tasikmalaya
127,69
0,21
9
Purwokerto
125,20
0,18
10
Surakarta
118,65
-0,66
11
Semarang
125,11
-0,12
12
Tegal
127,19
-0,13
13
Yogyakarta
126,42
0,10
14
Jember
128,37
-0,29
15
Sumenep
122,05
-0,80
16
Kediri
124,38
-0,10
17
Malang
125,87
0,14
18
Probolinggo
129,54
0,32
19
Madiun
130,10
-0,16
20
Surabaya
124,86
0,30
21
Serang
130,34
-0,38
22
Tangerang
127,41
0,47
23
Cilegon
126,99
0,07
NASIONAL
126,46
0,13
Berita Resmi Statistik No. 14/03/Th. XIV, 1 Maret 2011
9
Perbandingan Antarkota di Luar Pulau Jawa dan Sumatera Pada bulan Februari 2011 dari kota-kota IHK di wilayah luar pulau Jawa dan Sumatera yang berjumlah 27 kota, 16 kota mengalami inflasi dan 11 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Singkawang 1,75 persen dengan IHK 130,14 dan inflasi terendah terjadi di Palangkaraya dan Samarinda masing-masing 0,02 persen dengan IHK masing-masing 129,39 dan 133,33. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Jayapura 0,79 persen dengan IHK 124,01dan terendah terjadi di Denpasar 0,01 persen dengan IHK 127,03 (lihat Tabel 6). Tabel 6 Perbandingan Indeks dan Inflasi/Deflasi Februari 2011 Kota-kota di Luar Pulau Jawa dan Sumatera dengan Nasional (2007=100)
KOTA
IHK (2)
Inflasi/Deflasi (%) (3)
Denpasar Mataram Bima Maumere Kupang Pontianak Singkawang Sampit Palangkaraya Banjarmasin Balikpapan Samarinda Tarakan Manado Palu Watampone Makassar Pare-Pare Palopo Kendari Gorontalo Mamuju Ambon Ternate Manokwari Sorong Jayapura
127,03 134,30 133,39 137,09 135,53 133,62 130,14 128,00 129,39 130,82 129,91 133,33 146,03 126,73 131,02 139,62 126,87 128,89 133,26 130,53 127,15 130,06 127,21 126,83 138,05 143,07 124,01
-0,01 -0,22 -0,33 -0,59 0,76 1,10 1,75 -0,22 0,02 0,80 0,45 0,02 1,32 0,21 0,66 0,12 -0,26 -0,41 0,40 0,46 -0,07 1,15 0,04 0,36 -0,10 -0,08 -0,79
NASIONAL
126,46
0,13
(1) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
10
Februari 2011
Berita Resmi Statistik No. 14/03/Th. XIV, 1 Maret 2011
INFLASI KOMPONEN INTI FEBRUARI 2011 Komponen inti pada bulan Februari 2011 mengalami inflasi sebesar 0,31 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 120,86 pada bulan Januari 2011 menjadi 121,24 pada bulan Februari 2011, dan komponen yang harganya diatur pemerintah mengalami inflasi 0,32 persen, sedangkan komponen bergejolak mengalami deflasi 0,48 persen. Inflasi komponen inti, komponen yang harganya diatur pemerintah, dan komponen bergejolak untuk inflasi tahun kalender (Januari-Februari) 2011 masing-masing 0,81 persen; 0,58 persen dan 1,93 persen. Sedangkan inflasi year on year (Februari 2011 terhadap Februari 2010) masing-masing 4,36 persen; 5,34 persen dan 16,51 persen (lihat Tabel 7). Tabel 7 Laju Inflasi Februari 2011, Inflasi Tahun Kalender 2011 dan Inflasi Year on Year menurut Kelompok Komponen
Komponen
IHK Februari 2010
IHK Desember 2010
IHK Februari 2011
Inflasi Februari 2011
Laju Inflasi Tahun Kalender 2011
Laju Inflasi Year on Year
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
Umum
118,36
125,17
126,46
0,13
1,03
6,84
Inti
116,18
120,27
121,24
0,31
0,81
4,36
Harga Diatur Pemerintah
113,94
119,34
120,03
0,32
0,58
5,34
Bergejolak
131,83
150,69
153,60
-0,48
1,93
16,51
Dari tiga kelompok komponen tersebut komponen memberikan sumbangan inflasi terhadap inflasi nasional yaitu komponen inti 0,18 persen dan komponen yang harganya diatur pemerintah 0,06 persen. Sedangkan komponen bergejolak memberikan sumbangan deflasi 0,11 persen (lihat Tabel 8). Tabel 8 Dekomposisi Andil Inflasi Nasional Februari 2011 (persen) Komponen
Andil Inflasi (%)
(1)
(2)
Umum
0,13
1
Inti
0,18
2
Yang Harganya Diatur Pemerintah
0,06
3
Bergejolak
-0,11
Berita Resmi Statistik No. 14/03/Th. XIV, 1 Maret 2011
11