No. 13/03/82/Th XV, 01 Maret 2016
PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI FEBRUARI 2016, KOTA TERNATE DEFLASI SEBESAR 0,95 PERSEN Pada Februari 2016, Kota Ternate mengalami Deflasi sebesar 0,95 persen dengan indeks harga konsumen (IHK) sebesar 127,28. Sedangkan Nasional mengalami Deflasi sebesar 0,09 persen dengan indeks harga konsumen sebesar 123,51. Dari 82 kota IHK, 30 kota mengalami inflasi dan 52 kota mengalami deflasi, dimana inflasi tertinggi terjadi di Kota Tanjung Pandan 1,02 persen, Kota Padang 0,86 persen, dan Kota Gorontalo 0,67 persen. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Kota Merauke 2,95 persen, Kota Tual 1,33 persen dan Kota Bulukumba 1,05 persen. Inflasi Kota Ternate Januari 2016, menurut kelompok pengeluaran adalah sebagai berikut: kelompok bahan makanan -4,95 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,70 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar -0,03 persen; kelompok sandang 0,29 persen; kelompok kesehatan 0,07 persen; kelompok pendidikan; rekreasi dan olahraga 0,04 persen; serta kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan -0,04 persen. Inflasi tahun kalender Kota Ternate sebesar -0,43 persen dan inflasi year on year Kota Ternate sebesar 5,52 persen. Sedangkan inflasi tahun kalender dan inflasi year on year Nasional yaitu masingmasing sebesar 0,42 persen dan 4,42 persen. Menurut inflasi tahun kalender, 70 kota mengalami inflasi dan 12 kota mengalami deflasi, dimana inflasi tertinggi terjadi di Kota Sibolga 1,81 persen, Kota Bima 1,68 persen, Kota Kendari 1,56 persen. Sedangkan 3 kota yang mengalami deflasi tertinggi yaitu, Kota Merauke 1,86 persen, Kota Tual 1,04 persen, dan Kota Palu 1,01 persen. Menurut inflasi year on year, semua kota mengalami inflasi, dimana inflasi tertinggi terjadi di Kota Sorong 6,99 persen, Kota Makassar 6,87 persen, Kota Sibolga 6,75 persen. Sedangkan inflasi terendah terjadi di Kota Cirebon 2,38 persen, Kota Tanjung Pandan 2,48 persen, dan Kota Meulaboh 2,54 persen. Kota-kota IHK di wilayah Pulau Sulawesi, Maluku dan Papua yang berjumlah 18 kota, pada Januari 2016 tercatat 6 kota mengalami inflasi dan 12 kota mengalami deflasi, dimana inflasi tertinggi terjadi di Kota Gorontalo 0,67 persen, Kota Ambon 0,18 persen, dan Kota Jayapura 0,17 persen. Sedangkan kota mengalami deflasi tertinggi yaitu Kota Merauke 2,95 persen, Kota Tual 1,33 persen dan Kota Bulukumba 1,05 persen.
Berita Resmi Statistik No. 13/03/82/Th XV, 01 Maret 2016
1
Berdasarkan hasil pemantauan BPS Provinsi Maluku Utara, pada pasar tradisional dan pasar modern di wilayah Kota Ternate, bulan Februari 2016 terjadi deflasi 0,95 persen, atau terjadi penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 128,50 pada Januari 2016, menjadi 127,28 pada Februari 2016. Tingkat inflasi tahun kalender dan tingkat inflasi year on year yaitu masing-masing sebesar -0,43 persen dan 5,52 persen. Pada Februari 2016, empat kelompok pengeluaran mengalami inflasi, dan tiga kelompok pengeluaran mengalami deflasi. Adapun perubahan indeks harga konsumen (IHK) masing-masing kelompok pengeluaran tersebut adalah sebagai berikut: kelompok bahan makanan -4,95 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,70 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar -0,03 persen; kelompok sandang 0,29 persen;
kelompok kesehatan 0,07 persen; kelompok
pendidikan; rekreasi dan olahraga 0,04 persen; serta kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan 0,04 persen. Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga pada Februari 2016 antara lain: bawang merah, cabai merah, bawang putih, kangkung, bayam, daging ayam, gula pasir, rokok putih, rokok kretek, rokok kretek filter, tarif parkir, upah pembantu, pembalut wanita, dan emas perhiasan. Sedangkan komoditas yang mengalami
penurunan harga adalah: buncis, pisang, cabai rawit,
beberapa jenis ikan seperti (cakalang, malalugis, cakalang asap, selar/tude, tongkol, ekor kuning, lolosi, bubara, tuna, cumi dan teri), tomat sayur, cabai rawit, wortel, jeruk, bensin, solar, tarif listrik, dan tarif angkutan udara. Gambar 1. Inflasi Kota Ternate Menurut Kelompok Pengeluaran (2012 = 100), Januari – Februari 2016 5,00 3,86
4,00
Januari
Februari
3,00 2,00 1,00
0,58
0,52
1,26
0,92
0,70
0,29
0,07
0,00
0,04
-0,03
-1,00 -2,00
0,19
-0,41 -0,04
-0,95
-3,00 -4,00 -4,36
-5,00
-4,95
-6,00 Umum
Bahan Makanan
Makanan Jadi Perumahan
Berita Resmi Statistik No. 13/03/82/Th XV, 01 Maret 2016
Sandang
Kesehatan
Pendidikan
Transpor
2
Tabel 1. IHK dan Inflasi Kota Ternate Bulan Februari 2016, Inflasi Tahun Kalender, dan Inflasi Year on Year menurut Kelompok Pengeluaran (2012 = 100)
1 2 3 4 5 6 7
Kelompok Pengeluaran
IHK Desember 2015
IHK Januari 2016
IHK Februari 2016
Inflasi Februari 1) 2016
Inflasi Tahun 2) Kalender
Inflasi Year on 3) Year
UMUM
127,83
128,50
127,28
-0,95
-0,43
5,52
Bahan Makanan Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar Sandang
130,65
124,96
118,77
-4,95
-9,09
3,05
124,22
124,94
125,81
0,70
1,28
5,80
124,83
129,65
129,61
-0,03
3,83
6,02
143,44
144,76
145,18
0,29
1,21
8,14
Kesehatan Pendidikan, Rekreasi & Olahraga Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan
125,42
127,00
127,09
0,07
1,33
1,93
124,32
124,56
124,61
0,04
0,23
4,75
130,78
130,25
130,20
-0,04
-0,44
7,64
1) Persentase perubahan IHK bulan Februari 2016 terhadap IHK bulan sebelumnya. 2) Persentase perubahan IHK bulan Februari 2016 terhadap IHK bulan Desember 2015 3) Persentase perubahan IHK bulan Februari 2016 terhadap IHK bulan Februari 2015
Pada Februari 2016, kelompok pengeluaran memberikan andil/sumbangan inflasi masing-masing sebagai berikut: kelompok bahan makanan -1,05 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,09 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar -0,01 persen; kelompok sandang 0,02 persen; kelompok kesehatan 0,00 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,00 persen; serta kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan -0,01 persen. Tabel 2. Sumbangan/Andil Kelompok Pengeluaran terhadap Inflasi Kota Ternate, Bulan Februari 2016 (2012 = 100) Kelompok Pengeluaran
Bulan Februari 2016
UMUM
-0,95
1 Bahan Makanan
-1,05
2 Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau
0,09
3 Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar
-0,01
4 Sandang
0,02
5 Kesehatan
0,00
6 Pendidikan, Rekreasi & Olahraga
0,00
7 Transportasi, Komunikasi & Jasa Keuangan
-0,01
Berita Resmi Statistik No. 13/03/82/Th XV, 01 Maret 2016
3
Gambar 2. Perkembangan Inflasi Kota Ternate dan Nasional Februari 2015 – Februari 2016 2,00 1,56
1,50 0,93
1,00 0,50
0,35
0,00 -0,50 -1,00
0,65 0,62 0,50 0,36
0,96
0,91
0,89 0,54 0,90
0,39
0,52 0,21
0,17
-0,05 -0,08
0,51
-0,09
0,02
-0,36 -0,83
-0,95
-1,50 -2,00
1,53
-1,58 Feb15
Mar15
Apr15
MeiAgust- SepJun-15 Jul-15 15 15 15
Okt15
Nop15
DesFebJan-16 15 16
-0,83
0,35
0,62
0,65
0,89
0,90
1,56
-1,58
0,91
0,02
1,53
0,52
-0,95
Nasional -0,36
0,17
0,36
0,50
0,54
0,93
0,39
-0,05 -0,08
0,21
0,96
0,51
-0,09
Ternate
IHK DAN INFLASI MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN 1. Bahan Makanan Kelompok bahan makanan pada Februari 2016 mengalami deflasi 4,95 persen atau terjadi penurunan indeks dari 124,96 pada Januari, menjadi 118,77 pada Februari 2016. Dari 11 subkelompok dalam kelompok bahan makanan, empat subkelompok mengalami inflasi, dan sisanya mengalami deflasi. Subkelompok yang mengalami inflasi yaitu, padi-padian, umbi-umbian, dan hasil-hasilnya 0,13, daging dan hasil-hasilnya 0,62 persen, bumbu-bumbuan 7,16 persen, kemudian bahan makanan lainnya 0,85 persen. Sedangkan subkelompok yang mengalami deflasi yaitu, ikan segar 12,26 persen, ikan diawetkan 14,02 persen, telur, susu, dan hasil-hasilnya 0,21 persen, sayur-sayuran 11,67 persen, kacang-kacangan 2,97 persen, buah-buahan 5,66 persen, serta lemak dan minyak 0,53 persen. Kelompok ini pada Februari 2016 memberikan sumbangan deflasi sebesar 1,05 persen. Beberapa komoditi yang mengalami kenaikan harga antara lain; daging ayam ras, bayam, bunga pepaya, kangkung, rebung, bawang merah, bawang putih, dan cabai merah. Sementara itu komoditi yang mengalami penurunan harga antara lain; beberapa jenis ikan antara lain (teri, ekor kuning asap, cakalang asap, lolosi, tuna, tongkol, selar, tude, malalugis, cumi, cakalang, bubara, biji nangka), cabai rawit, salak, wortel, tomat sayur, labu siam, sawi putih, dan kentang. Berita Resmi Statistik No. 13/03/82/Th XV, 01 Maret 2016
4
Tabel 3. IHK dan Inflasi Kota Ternate menurut Subkelompok pada Kelompok Bahan Makanan, Februari 2016 (2012 = 100) Inflasi
Tahun Kalender
(%)
(%)
127,28
-0,95
-0,43
5,52
I. Bahan Makanan
118,77
-4,95
-9,09
3,05
a. Padi-padian, umbi- umbian, dan hasilnya
120,66
0,13
-0,29
4,71
b. Daging dan hasil-hasilnya
137,34
0,62
0,75
-1,29
c. Ikan segar
117,32
-12,26
-20,40
-6,92
d. Ikan diawetkan
119,98
-14,02
-15,32
20,53
e. Telur, susu, dan hasil-hasilnya
132,08
-0,21
1,25
4,54
f. Sayur-sayuran
98,74
-11,67
-14,02
16,92
g. Kacang-kacangan
116,51
-2,97
-9,68
-5,37
h. Buah-buahan
143,31
-5,66
-17,50
-13,97
i. Bumbu-bumbuan
117,92
7,16
5,13
35,21
j. Lemak dan minyak
100,66
-0,53
-2,58
-0,06
k. Bahan makanan lainnya
128,64
0,85
1,49
8,81
Kelompok / Subkelompok Umum
IHK
Year on Year (%)
2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau Kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau pada Februari 2016 mengalami inflasi 0,70 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 124,94 pada Januari 2016, menjadi 125,81 pada Februari 2016. Tabel 4. IHK dan Inflasi Kota Ternate menurut Subkelompok pada Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau, Februari 2016 (2012 = 100)
Kelompok / Subkelompok
IHK
Inflasi
Tahun Kalender
(%)
(%)
Year on Year (%)
Umum
127,28
-0,95
-0,43
5,52
II. Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau
125,81
0,70
1,28
5,80
a. Makanan Jadi
124,81
0,38
0,36
3,54
b. Minuman yang Tidak Beralkohol
110,52
0,46
0,60
8,16
c. Tembakau dan Minuman Beralkohol,
134,51
1,15
2,60
7,44
Berita Resmi Statistik No. 13/03/82/Th XV, 01 Maret 2016
5
Berdasarkan subkelompoknya, perubahan indeks masing-masing subkelompok yaitu subkelompok makanan jadi 0,38 persen; subkelompok minuman yang tidak beralkohol 0,46 persen; serta subkelompok tembakau dan minuman beralkohol 1,15 persen. Kelompok ini pada Februari 2016 memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,09 persen. Komoditi yang mengalami kenaikan harga antara lain: gula pasir dan rokok (kretek, kretek filter, dan putih), sedangkan komoditi yang mengalami penurunan harga adalah biskuit.
3.
Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar Kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar pada Februari 2016 mengalami deflasi 0,03
persen atau terjadi penurunan indeks dari 129,65 pada Januari 2016, menjadi 129,61 pada Februari 2016. Tabel 5. IHK dan Inflasi Kota Ternate menurut Subkelompok pada Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar, Februari 2016 (2012 = 100) Inflasi
Tahun Kalender
(%)
(%)
127,28
-0,95
-0,43
5,52
III. Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar
129,61
-0,03
3,83
6,02
a. Biaya Tempat Tinggal
130,52
0,11
4,67
6,87
b. Bahan Bakar, Penerangan, dan Air
121,36
-2,26
-0,39
1,13
c. Perlengkapan Rumah Tangga
134,78
-0,17
1,11
3,32
d. Penyelenggaran Rumah Tangga
130,58
3,41
4,21
7,90
Kelompok / Subkelompok Umum
IHK
Year on Year (%)
Berdasarkan subkelompoknya, perubahan indeks masing-masing subkelompok yaitu subkelompok biaya tempat tinggal 0,11 persen; subkelompok bahan bakar, penerangan dan air -2,26 persen; subkelompok
perlengkapan rumah tangga -0,17 persen; serta subkelompok penyelenggaraan rumah
tangga 3,41 persen. Kelompok ini pada Februari 2016 memberikan sumbangan deflasi sebesar 0,01 persen. Beberapa komoditi yang mengalami kenaikan harga antara lain; sewa rumah, pengharum, penyegar ruangan, dan upah pembantu. Sementara komoditas yang mengalami penurunan harga antara lain; tarif listrik, kulkas, dan mesin cuci. 4.
Sandang Kelompok sandang pada Februari 2016 mengalami inflasi 0,29 persen atau terjadi kenaikan indeks
dari 144,76 persen pada Januari 2016, menjadi 145,18 persen pada Februari 2016.
Berita Resmi Statistik No. 13/03/82/Th XV, 01 Maret 2016
6
Berdasarkan subkelompoknya, perubahan indeks masing-masing subkelompok yaitu subkelompok sandang laki-laki -0,27 persen; subkelompok sandang wanita 0,94 persen; subkelompok sandang anak-anak -0,07 persen; serta subkelompok barang pribadi dan sandang lain 1,25 persen. Tabel 6. IHK dan Inflasi Kota Ternate menurut Subkelompok pada Kelompok Sandang, Februari 2016 (2012 = 100) Inflasi
Tahun Kalender
(%)
(%)
127,28
-0,95
-0,43
5,52
IV. Sandang
145,18
0,29
1,21
8,14
a. Sandang Laki-laki
143,64
-0,27
1,85
6,93
b. Sandang Wanita
154,56
0,94
1,28
18,61
c. Sandang Anak-anak
151,23
-0,07
0,25
3,15
d. Barang Pribadi dan Sandang Lain
122,65
1,25
1,59
3,87
Kelompok / Subkelompok Umum
IHK
Year on Year (%)
Kelompok ini pada Februari 2016 memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,02 persen. Komoditas yang mengalami kenaikan harga yaitu baju kaos berkerah, sandal kulit, pembalut wanita, blus, dan popok bayi serta emas perhiasan. Komoditas yang mengalami penurunan harga yaitu kaos kaki, celana panjang jeans, dan kemeja panjang batik. 5.
Kesehatan Tabel 7. IHK dan Inflasi Kota Ternate menurut Subkelompok pada Kelompok Kesehatan, Februari 2016 (2012 = 100) Inflasi
Tahun Kalender
(%)
(%)
127,28
-0,95
-0,43
5,52
V. Kesehatan
127,09
0,07
1,33
1,93
a. Jasa Kesehatan
109,86
0,00
5,11
5,11
b. Obat-obatan
124,15
1,75
2,92
3,46
c. Jasa Perawatan Jasmani
167,74
0,00
0,00
1,38
d. Perawatan Jasmani dan Kosmetik
127,57
-0,65
-0,50
0,12
Kelompok / Subkelompok Umum
IHK
Year on Year (%)
Kelompok kesehatan pada Februari 2016 mengalami inflasi 0,07 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 127,00 persen pada Januari 2016, menjadi 127,09 persen pada Februari 2016.
Berita Resmi Statistik No. 13/03/82/Th XV, 01 Maret 2016
7
Berdasarkan subkelompoknya, perubahan indeks masing-masing subkelompok yaitu subkelompok jasa kesehatan 0,00 persen; subkelompok obat-obatan 1,75 persen; subkelompok jasa perawatan jasmani 0,00 persen; serta subkelompok perawatan jasmani dan kosmetik -0,65 persen. 6.
Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga Tabel 8. IHK dan Inflasi Kota Ternate menurut Subkelompok pada Kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olah Raga, Februari 2016 (2012 = 100) Inflasi
Tahun Kalender
(%)
(%)
127,28
-0,95
-0,43
5,52
VI. Pendidikan, Rekreasi dan Olah Raga
124,61
0,04
0,23
4,75
a. Jasa Pendidikan
127,50
0,00
0,00
7,19
b. Kursus-kursus / Pelatihan
112,85
0,00
0,98
4,93
c. Perlengkapan / Peralatan Pendidikan
101,89
0,36
1,08
1,48
d. Rekreasi
126,52
0,00
0,36
1,12
e. Olah Raga
166,08
0,00
0,13
4,67
Kelompok / Subkelompok Umum
IHK
Year on Year (%)
Kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga pada Februari 2016 mengalami inflasi sebesar 0,04 persen. Atau terjadi kenaikan indeks dari 124,56 pada Januari 2016 menjadi 124,61 pada Februari 2016. Berdasarkan subkelompoknya, perubahan indeks masing-masing subkelompok yaitu subkelompok jasa pendidikan 0,00 persen; subkelompok kursus-kursus/pelatihan 0,00 persen; subkelompok perlengkapan/peralatan pendidikan 0,36 persen; serta subkelompok rekreasi 0,00 persen; dan olahraga 0,00 persen. Kelompok ini pada Februari 2016 memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,00 persen. Komoditas yang mengalami kenaikan harga antara lain pensil hitam dan tinta print. Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga adalah laptop/notebook. 7.
Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan Kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan pada Februari 2016 mengalami deflasi sebesar
0,04 persen atau terjadi penurunan indeks dari 130,25 pada Januari 2016, menjadi 130,20 pada Februari 2016.
Berita Resmi Statistik No. 13/03/82/Th XV, 01 Maret 2016
8
Tabel 9. IHK dan Inflasi Kota Ternate menurut Subkelompok pada Kelompok Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan, Februari 2016 (2012 = 100) Inflasi
Tahun Kalender
(%)
(%)
127,28
-0,95
-0,43
5,52
VII. Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan
130,20
-0,04
-0,44
7,64
a. Transpor
149,12
-0,45
-1,03
10,27
b. Komunikasi dan Pengiriman
92,72
0,00
0,00
0,03
c. Sarana dan Penunjang Transpor
133,04
8,24
8,24
10,60
d. Jasa Keuangan
123,85
0,00
0,89
0,89
Kelompok / Subkelompok Umum
IHK
Year on Year (%)
Berdasarkan subkelompoknya, perubahan indeks masing-masing subkelompok yaitu subkelompok transpor -0,45 persen; subkelompok komunikasi dan pengiriman 0,00 persen; subkelompok sarana dan penunjang transpor 8,24 persen; serta subkelompok jasa keuangan 0,00 persen. Kelompok ini pada Februari 2016 memberikan sumbangan deflasi sebesar 0,01 persen. Komoditi yang mengalami kenaikan harga yaitu tarif parkir. Sementara komoditi yang mengalami penurunan harga yaitu bensin dan solar serta tarif angkutan udara.
Berita Resmi Statistik No. 13/03/82/Th XV, 01 Maret 2016
9
PERBANDINGAN ANTARKOTA DI INDONESIA Pada Februari 2016, Kota Ternate mengalami deflasi sebesar 0,95 persen dengan indeks harga konsumen (IHK) sebesar 127,28. Sedangkan Nasional mengalami deflasi sebesar 0,09 persen dengan indeks harga konsumen sebesar 123,51. Dari 82 kota IHK, 30 kota mengalami inflasi dan 52 kota mengalami deflasi, dimana inflasi tertinggi terjadi di Kota Tanjung Pandan 1,02 persen, Kota Padang 0,86 persen, dan Kota Gorontalo 0,67 persen. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Kota Merauke 2,95 persen, Kota Tual 1,33 persen dan Kota Bulukumba 1,05 persen. Inflasi tahun kalender Kota Ternate sebesar -0,43 persen dan inflasi year on year Kota Ternate sebesar 5,52 persen. Sedangkan inflasi tahun kalender dan inflasi year on year Nasional yaitu masingmasing sebesar 0,42 persen dan 4,42 persen.
Menurut inflasi tahun kalender, 70 kota mengalami inflasi dan 12 kota mengalami deflasi, dimana inflasi tertinggi terjadi di Kota Sibolga 1,81 persen, Kota Bima 1,68 persen, Kota Kendari 1,56 persen. Sedangkan 3 kota yang mengalami deflasi tertinggi yaitu, Kota Merauke 1,86 persen, Kota Tual 1,04 persen, dan Kota Palu 1,01 persen. Menurut inflasi year on year, semua kota mengalami inflasi, dimana inflasi tertinggi terjadi di Kota Sorong 6,99 persen, Kota Makassar 6,87 persen, Kota Sibolga 6,75 persen. Sedangkan inflasi terendah terjadi di Kota Cirebon 2,38 persen, Kota Tanjung Pandan 2,48 persen, dan Kota Meulaboh 2,54 persen. Perbandingan Antar Kota di Pulau Sulawesi, Maluku dan Papua
Kota-kota IHK di wilayah Pulau Sulawesi, Maluku dan Papua yang berjumlah 18 kota, pada Januari 2016 tercatat 6 kota mengalami inflasi dan 12 kota mengalami deflasi, dimana inflasi tertinggi terjadi di Kota Gorontalo 0,67 persen, Kota Ambon 0,18 persen, dan Kota Jayapura 0,17 persen. Sedangkan kota mengalami deflasi tertinggi yaitu Kota Merauke 2,95 persen, Kota Tual 1,33 persen dan Kota Bulukumba 1,05 persen.
Berita Resmi Statistik No. 13/03/82/Th XV, 01 Maret 2016
10
Tabel 10. Perbandingan IHK dan Inflasi Februari 2016 Kota-kota di Pulau Sulawesi, Maluku dan Papua dengan Nasional (2012 = 100) Februari 2016 KOTA
Tahun Kalender
Year on Year
IHK
Inflasi (%)
(%)
(%)
Februari 2016 KOTA
Tahun Kalender
Year on Year
IHK
Inflasi (%)
(%)
(%)
1
MANADO
123,96
-0,82
-0,99
5,46
11
MAMUJU
122,25
-0,37
-0,43
5,67
2
PALU
123,95
-0,61
-1,01
4,92
12
AMBON
122,41
0,18
0,46
2,88
3
BULUKUMBA
127,58
-1,05
-0,59
2,69
13
TUAL
134,68
-1,33
-1,04
3,10
4
WATAMPONE
118,22
-0,72
-0,23
2,74
14
TERNATE
127,28
-0,95
-0,43
5,52
5
MAKASSAR
124,19
-0,02
1,35
6,87
15
MANOKWARI
115,94
-0,11
0,21
3,06
6
PARE-PARE
120,86
-0,03
1,08
3,71
16
SORONG
124,69
0,10
1,21
6,99
7
PALOPO
121,30
0,07
0,68
4,59
17
MERAUKE
128,60
-2,95
-1,86
2,99
8
KENDARI
119,90
0,07
1,56
5,18
18
JAYAPURA
124,70
0,17
0,93
4,23
9
BAU-BAU
126,99
-0,97
0,23
4,20
10 GORONTALO
120,32
0,67
0,08
6,37
NASIONAL
123,51
-0,09
0,42
4,42
Berita Resmi Statistik No. 13/03/82/Th XV, 01 Maret 2016
11
Tabel 11. Inflasi Februari 2016, 82 Kota di Indonesia, Tertinggi – Terendah (2012 = 100) No
Kota
Inflasi (%)
No
Kota
Inflasi (%)
No
Kota
Inflasi (%)
1
TANJUNG PANDAN
1,02
29
MADIUN
0,03
57
BENGKULU
-0,25
2
PADANG
0,86
30
BANDA ACEH
0,02
58
CIREBON
-0,26
3
GORONTALO
0,67
31
SIBOLGA
-0,02
59
SINGARAJA
-0,28
4
BALIKPAPAN
0,5
32
BOGOR
-0,02
60
TANJUNG
-0,28
5
METRO
0,42
33
SUMENEP
-0,02
61
PURWOKERTO
-0,29
6
PANGKAL PINANG
0,39
34
MAKASSAR
-0,02
62
SEMARANG
7
MEDAN
0,38
35
BEKASI
-0,03
63
-0,31
8
BIMA
0,38
36
PARE-PARE
-0,03
64
9
MEULABOH
0,37
37
TEMBILAHAN
-0,06
65
TASIKMALAYA PEMATANG SIANTAR KEDIRI
10
TANJUNG PINANG
0,35
38
DKI JAKARTA
-0,06
66
MAMUJU
-0,37
11
PONTIANAK
0,33
39
PROBOLINGGO
-0,08
67
PALANGKARAYA
-0,41
12
DUMAI
0,32
40
YOGYAKARTA
-0,09
68
KUPANG
-0,42
13
MAUMERE
0,27
41
PALEMBANG
-0,11
69
LUBUKLINGGAU
-0,43
14
SINGKAWANG
0,26
42
CILACAP
-0,11
70
BATAM
-0,43
15
JAMBI
0,22
43
SURAKARTA
-0,11
71
DEPOK
-0,43
16
BUNGO
0,18
44
SURABAYA
-0,11
72
SAMPIT
-0,44
17
BANJARMASIN
0,18
45
MANOKWARI
-0,11
73
PEKANBARU
18
AMBON
0,18
46
MATARAM
-0,12
74
BANDAR LAMPUNG
-0,51
19
TARAKAN
0,17
47
LHOKSEUMAWE
-0,13
75
PALU
-0,61
20
JAYAPURA
0,17
48
CILEGON
-0,14
76
WATAMPONE
-0,72
21
JEMBER
0,12
49
BANDUNG
-0,15
77
MANADO
-0,82
22
BANYUWANGI
0,12
50
MALANG
-0,15
78
TERNATE
-0,95
23
SORONG
0,1
51
SERANG
-0,17
79
BAU-BAU
-0,97
24
DENPASAR
0,07
52
PADANGSIDIMPUAN
-0,19
80
BULUKUMBA
-1,05
25
PALOPO
0,07
53
BUKITTINGGI
-0,21
81
TUAL
-1,33
26
KENDARI
0,07
54
TEGAL
-0,21
82
MERAUKE
-2,95
27
SAMARINDA
0,05
55
TANGERANG
-0,21
28
SUKABUMI
0,03
56
KUDUS
-0,23
Berita Resmi Statistik No. 13/03/82/Th XV, 01 Maret 2016
-0,3
-0,33 -0,33
-0,5
12
Tabel 12. Inflasi Tahun Kalender, 82 Kota di Indonesia, Tertinggi – Terendah (2012 = 100) No
Kota
Inflasi (%)
No
Kota
Inflasi (%)
No
Kota
Inflasi (%)
1
SIBOLGA
1,81
29
CILACAP
0,65
57
CIREBON
0,24
2
BIMA
1,68
30
JAMBI
0,64
58
BAU-BAU
0,23
3
KENDARI
1,56
31
SUMENEP
0,63
59
KUDUS
0,21
4
MAKASSAR
1,35
32
BANDA ACEH
0,63
60
MANOKWARI
0,21
5
PANGKAL PINANG
1,33
33
TASIKMALAYA
0,62
61
PALEMBANG
0,21
6
MEDAN
1,29
34
SURABAYA
0,62
62
DKI JAKARTA
0,18
7
TANJUNG PINANG
1,28
35
CILEGON
0,61
63
LHOKSEUMAWE
0,15
8
SORONG
1,21
36
DENPASAR
0,56
64
0,14
9
PARE-PARE
1,08
37
JEMBER
0,56
65
10
METRO
1,07
38
SAMARINDA
0,55
66
KEDIRI PEMATANG SIANTAR SEMARANG
11
TARAKAN
1,00
39
PADANGSIDIMPUAN
0,53
67
GORONTALO
0,08
12
TANJUNG PANDAN
0,99
40
MADIUN
0,52
68
BUKITTINGGI
0,08
13
MATARAM
0,99
41
AMBON
0,46
69
LUBUKLINGGAU
0,06
14
DUMAI
0,97
42
YOGYAKARTA
0,44
70
BATAM
0,06
15
BUNGO
0,96
43
MALANG
0,44
71
WATAMPONE
-0,23
16
JAYAPURA
0,93
44
BENGKULU
0,42
72
PEKANBARU
-0,24
17
PADANG
0,87
45
TEGAL
0,41
73
PALANGKARAYA
-0,25
18
BOGOR
0,85
46
TEMBILAHAN
0,41
74
BANDAR LAMPUNG
-0,25
19
MEULABOH
0,83
47
SURAKARTA
0,41
75
TERNATE
-0,43
20
BANYUWANGI
0,79
48
SINGKAWANG
0,39
76
MAMUJU
-0,43
21
SINGARAJA
0,75
49
BANDUNG
0,39
77
TANJUNG
-0,47
22
SERANG
0,73
50
KUPANG
0,36
78
BULUKUMBA
-0,59
23
SUKABUMI
0,71
51
PROBOLINGGO
0,34
79
MANADO
-0,99
24
PONTIANAK
0,69
52
BEKASI
0,33
80
PALU
-1,01
25
MAUMERE
0,69
53
BALIKPAPAN
0,28
81
TUAL
-1,04
26
PALOPO
0,68
54
PURWOKERTO
0,27
82
MERAUKE
-1,86
27
TANGERANG
0,68
55
SAMPIT
0,26
28
BANJARMASIN
0,67
56
DEPOK
0,26
Berita Resmi Statistik No. 13/03/82/Th XV, 01 Maret 2016
0,11 0,09
13
Tabel 13. Inflasi Year on Year, 82 Kota di Indonesia, Tertinggi – Terendah (2012 = 100)
No
Kota
Inflasi (%)
No
Kota
Inflasi (%)
No
Kota
Inflasi (%)
1
SORONG
6,99
29
PALU
4,92
57
SEMARANG
3,84
2
MAKASSAR
6,87
30
MAUMERE
4,87
58
YOGYAKARTA
3,83
3
SIBOLGA
6,75
31
TEGAL
4,84
59
PEKANBARU
3,80
4
SERANG
6,68
32
BANDUNG
4,77
60
PARE-PARE
3,71
5
TANJUNG
6,58
33
DUMAI
4,72
61
JEMBER
3,69
6
MEDAN
6,46
34
BOGOR
4,71
62
CILACAP
3,69
7
GORONTALO
6,37
35
TASIKMALAYA
4,69
63
DKI JAKARTA
3,67
8
KUPANG
6,23
36
TARAKAN
4,61
64
TEMBILAHAN
3,66
9
SAMPIT
6,11
37
PALOPO
4,59
65
PURWOKERTO
3,63
10
BIMA
6,09
38
JAMBI
4,51
66
DENPASAR
3,49
11
BENGKULU
6,09
39
SAMARINDA
4,37
67
DEPOK
3,42
12
PANGKAL PINANG
5,99
40
MATARAM
4,37
68
SINGKAWANG
3,28
13
PADANG
5,98
41
MALANG
4,33
69
SUKABUMI
3,24
14
TANGERANG
5,92
42
LHOKSEUMAWE
4,30
70
PROBOLINGGO
3,10
15
LUBUKLINGGAU
5,88
43
KUDUS
4,28
71
TUAL
3,10
16
BUKITTINGGI
5,77
44
JAYAPURA
4,23
72
MANOKWARI
3,06
17
BATAM
5,75
45
BAU-BAU
4,20
73
MERAUKE
2,99
18
5,67
46
BUNGO
4,19
74
KEDIRI
2,90
5,56
47
SUMENEP
4,14
75
AMBON
2,88
20
MAMUJU PEMATANG SIANTAR TERNATE
5,52
48
SURAKARTA
4,13
76
BEKASI
2,80
21
BANJARMASIN
5,51
49
SURABAYA
4,08
77
BANDA ACEH
2,74
22
MANADO
5,46
50
BALIKPAPAN
4,04
78
WATAMPONE
2,74
23
CILEGON
5,44
51
TANJUNG PINANG
4,03
79
BULUKUMBA
2,69
24
BANDAR LAMPUNG
5,35
52
PADANGSIDIMPUAN
3,97
80
MEULABOH
2,54
25
PONTIANAK
5,20
53
SINGARAJA
3,94
81
TANJUNG PANDAN
2,48
26
KENDARI
5,18
54
BANYUWANGI
3,93
82
CIREBON
2,38
27
PALEMBANG
4,98
55
MADIUN
3,86
28
METRO
4,96
56
PALANGKARAYA
3,85
19
Berita Resmi Statistik No. 13/03/82/Th XV, 01 Maret 2016
14