1 "Heny Sucihati" "Kepala Bidang Distribusi 6100" No. 66/12/61/Th 2016, 1 Desember 2016 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI INFLASI KOTA PONTIA...
PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI INFLASI KOTA PONTIANAK NOPEMBER 2016 SEBESAR 0,07 PERSEN
Pada Nopember 2016 di kota Pontianak terjadi inflasi sebesar 0,07 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 133,56.
Inflasi terjadi karena adanya kenaikan indeks enam kelompok pengeluaran dan penurunan indeks pada 1 (satu) kelompok pengeluaran. Kenaikan indeks terjadi pada kelompok bahan makanan -0,01 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,03 persen; perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,13 persen; kelompok sandang 1,01 persen; kelompok kesehatan 0,20 persen; dan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,04 persen. Penurunan indeks terjadi pada kelompok tranpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar -0,21 persen.
Tingkat inflasi tahun kalender
Nopember 2016 sebesar 2,93 persen dan tingkat inflasi tahun ke
tahun (Nopember 2016 terhadap Nopember 2015) sebesar 3,92 persen. Indeks Harga Konsumen (IHK) merupakan salah satu indikator ekonomi yang sering digunakan untuk mengukur tingkat perubahan harga (inflasi/deflasi) di tingkat konsumen, khususnya di daerah perkotaan. Perubahan IHK dari waktu ke waktu menunjukkan pergerakan harga dari paket komoditas yang dikonsumsi oleh rumah tangga. Di Indonesia, tingkat inflasi diukur dari persentase perubahan IHK dan diumumkan ke publik setiap awal bulan (hari kerja pertama) oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Mulai Februari 2014, pengukuran inflasi di Indonesia menggunakan IHK tahun dasar 2012=100. Ada beberapa perubahan yang mendasar dalam penghitungan IHK baru (2012=100) dibandingkan IHK lama (2007=100), khususnya mengenai cakupan kota, paket komoditas, dan diagram timbang. Perubahan tersebut didasarkan pada Survei Biaya Hidup (SBH) 2012 yang dilaksanakan oleh BPS, yang merupakan salah satu bahan dasar utama dalam penghitungan IHK. Hasil SBH 2012 sekaligus mencerminkan adanya perubahan pola konsumsi masyarakat dibandingkan dengan hasil SBH sebelumnya. SBH 2012 dilaksanakan di 82 kota, yang terdiri dari 33 ibukota provinsi dan 49 kota besar lainnya. Dari 82 kota tersebut, 66 kota merupakan cakupan kota SBH lama dan 16 merupakan kota baru. Survei ini hanya dilakukan di daerah perkotaan (urban area) dengan total sampel sebanyak 13.608 Blok Sensus dan total sampel rumahtangga sebanyak 136.080. SBH 2012 dilaksanakan secara triwulanan selama tahun 2012 sehingga setiap triwulan terdapat 34.020 sampel rumahtangga.
Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Barat No. 66/12/61/Th 2016, 1 Desember 2016
Berdasarkan hasil pemantauan BPS di kota Pontianak Pada Nopember 2016 di kota Pontianak terjadi inflasi sebesar 0,07 persen atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 133,46 pada Oktober 2016 menjadi 133,56 pada Oktober 2016. Tingkat inflasi tahun kalender Nopember 2016 sebesar 2,93 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Nopember 2016 terhadap Nopember 2015) sebesar 3,92 persen. Inflasi terjadi karena adanya kenaikan indeks enam kelompok pengeluaran dan penurunan indeks pada 1 (satu) kelompok pengeluaran. Kenaikan indeks terjadi pada kelompok bahan makanan -0,01 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,03 persen; perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,13 persen; kelompok sandang 1,01 persen; kelompok kesehatan 0,20 persen; dan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,04 persen. Penurunan indeks terjadi pada kelompok tranpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,21 persen. Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga tertinggi secara berurutan pada Nopember 2016 adalah : bawang merah; daging ayam ras; jeruk; cabai rawit; bayam; baju kaos berkerah; baju stelan anak; kontrak rumah; kangkung; celana panjang jeans. Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga tertinggi secara berurutan pada Nopember 2016 adalah : beras; angkutan udara; kembung/gembung; susu bubuk; tenggiri; udang basah; kacang panjang; sotong; tongkol/ambu-ambu; oyong/gambas.
Tabel 1 IHK dan Tingkat Inflasi Kota Pontianak Bulan Nopember 2016, Tahun Kalender 2016 dan Tahun ke Tahun Menurut Kelompok Pengeluaran (Tahun 2012 = 100) IHK Okt 2016 [2]
IHK Nov 2016 [3]
Inflasi Nov 2016*) [4]
Inflasi Tahun 2016**) [5]
Inflasi Tahun Ke Tahun ***) [6]
133.46
133.56
0.07
2.93
3.92
Bahan Makanan 136.41 Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau 138.01 Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar 140.42 Sandang 119.31 Kesehatan 139.93 Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga 121.46 Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan 124.95
136.42 138.05 140.60 120.52 140.21 121.51 124.69
0.01 0.03 0.13 1.01 0.20 0.04 -0.21
3.08 6.09 3.14 5.51 3.15 4.98 -2.42
4.31 6.31 3.51 4.94 3.25 4.98 0.87
Kelompok Pengeluaran [1] Umum 1 2 3 4 5 6 7
*) Persentase perubahan IHK Nov 2016 terhadap IHK Okt 2016 **) Persentase perubahan IHK Nov 2016 terhadap IHK Des 2015 ***) Persentase perubahan IHK Okt 2016 terhadap IHK Okt 2016
Kelompok komoditas yang memberikan andil/sumbangan inflasi pada Nopember 2016 yaitu: kelompok bahan makanan 0,0022 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,0053 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,0276 persen; kelompok sandang 0,0612 persen; kelompok kesehatan 0,0110 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,0026 persen dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan - 0,0357 persen.
2 Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Barat No. 66/12/61/Th 2016, 1 Desember 2016
Tabel 2. Sumbangan Kelompok Pengeluaran Terhadap Inflasi Kota Pontianak (2012 = 100) Bulan Nopember 2016 Kelompok [1]
Andil Inflasi (% ) [2]
Umum 1 2 3 4 5 6 7
0.0742
Bahan Makanan Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar Sandang Kesehatan Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan
0.0022 0.0053 0.0276 0.0612 0.0110 0.0026 -0.0357
Gambar 1 Perkembangan Inflasi Kota Pontianak (2012 = 100) Nopember 2015 – Nopember 2016 2
1.67 Inflasi
1.5
0.87
0.96
1
6 Ju l' 1 6 Ag st' 16 Se pt' 16 Ok t' 1 6 No p' 1 6
Ju n'1
r'1 6 Ma
'16 Pe b
n' 1 6 Ja
i' 1 6
'15 De s
Me
'15
-0.51
0.36
-0.5
0.07
-0.08
'16
-0.14
Ap rl
0
No v
0.41
0.33
0.5
-1
1.21
-1.06-0.36
-1.5
Gambar 2 Sumbangan Inflasi Kelompok Pengeluaran Kota Pontianak Bulan Nopember 2016
0.12
Sumbangan Inflasi
0.1
0.11
0.08
0.0612
0.06 0.04 0.02
0.0276 0.0022
0.0026
0.0053
0 -0.02 -0.04
-0.0357
-0.06
Figure 1 Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Barat No. 66/12/61/Th 2016, 1 Desember 2016
URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN 1. Bahan Makanan Kelompok bahan makanan pada Nopember 2016 mengalami inflasi sebesar 0,01 persen atau terjadi penurunan indeks dari 136,41 pada Oktober 2016 menjadi 136,42 pada Nopember 2016. Dari 11 sub kelompok dalam kelompok bahan makanan, 5 sub kelompok mengalami deflasi dan 7 sub kelompok mengalami inflasi. Sub kelompok yang mengalami inflasi tertinggi adalah sub bumbu-bumbuan sebesar 7,92 persen sedangkan inflasi terendah adalah sub kelompok kacang-kacangan sebesar 0,13 persen. Sedangkan sub kelompok yang mengalami deflasi tertinggi adalah sub kelompok ikan segar sebesar 4,41 persen dan terendah sub kelompok ikan diawetkan sebesar 1,1 persen. Kelompok ini pada Nopember 2016 memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,0022 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi tertinggi secara berurutan bawang merah 0,1020 peresen; daging ayam ras 0,1013 persen; jeruk 0,0499 persen; cabai rawit 0,0499 persen; bayam 0,0391 persen; kangkung 0,0178 persen; kol putih/kubis 0,0105 persen; papaya 0,0097 persen; ayam hidup 0,0073 persen dan jagung manis 0,0059.
2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau Kelompok ini pada Nopember 2016 mengalami inflasi sebesar 0,03 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 138,01 pada Oktober 2016 menjadi 138,05 pada Nopember 2016. Dari tiga sub kelompoknya, satu sub kelompok mengalami deflasi yaitu dan sub kelompok minuman yang tidak beralkohol -0,23 persen. sub kelompok tembakau dan minuman yang beralkohol 0,17 persen. Dua sub kelompok lainnya mengalami inflasi yaitu sub kelompok makanan jadi 0,02 persen dan sub kelompok tembakau dan minuman yang beralkohol 0,27 persen Kelompok ini pada Nopember 2016 secara keseluruhan memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,0053 persen. Komoditas yang memberikan sumbangan inflasi terbesar berurutan yaitu rokok kretek filter 0,0059 persen; rokok kretek 0,0045 persen; makanan ringan/snack 0.0022 persen; coklat batang 0.0003 persen. Sedangkan komoditi yang menyumbangkan deflasi air kemasan -0,0007 persen; minuman ringan -0,0010 persen dan gula pasir sebesar -0,0059 persen.
3. Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar Kelompok ini Nopember 2016 mengalami inflasi 0,13 persen atau terjadi kenaikan indekas indeks dari 140,42 pada Oktober 2016 menjadi 140,60 pada Nopember 2016. Dari 4 sub kelompoknya, tiga sub kelompok mengalami kenaikan indeks dan satu sub kelompok mengalami penurunan indeks. Sub kelompok yang mengalami kenaikan indeks adalah adalah sub kelompok biaya tempat tinggal 0,22 persen; sub kelompok bahan bakar, penerangan dan air 0,07 persen dan sub kelompok perlengkapan rumah tangga 0,05 persen; sedangkan sub kelompok yang mengalami penurunan indeks adalah sub kelompok penyelenggaraan rumah tangga -0,20 persen. Kelompok ini secara umum memberikan sumbangan inflasi 0,0276 persen. Komoditi pada kelompok ini yang memberikan sumbangan inflasi tertinggi berurutan adalah kontrak rumah 0,0205 persen; pasir 0.0070 persen; tarif listrik 0,0038 persen; papan 0,0012 persen; lemari pakaian 0,0006 persen; air conditioner (AC) 0,0003 persen.
4 Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Barat No. 66/12/61/Th 2016, 1 Desember 2016
4. Sandang Indeks Harga Konsumen pada kelompok Sandang pada Nopember 2016 mengalami inflasi 1,01 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 119,31 pada Oktober 2016 menjadi 120,52 pada Nopember 2016. Dari empat sub kelompoknya, dua sub kelompok mengalami kenaikan indeks, satu sub kelompok mengalami penurunan indeks dan satu sub kelompok tidak mengalami perubahan indeks. Yang mengalami kenaikan indeks yaitu sub kelompok sandang laki-laki sebesar 1,70 persen dan sub kelompok sandang anak-anak 3,07 persen. Yang mengalami penurunan indeks yaitu sub kelompok barang pribadi dan sandang lainnya -0,17 persen. Sedangkan sub kelompok sandang wanita tidak mengalami perubahan indeks. Kelompok ini pada Nopember 2016 secara keseluruhan memberikan sumbangan inflasi 0,0612 persen. Komoditi yang memberikan sumbangan inflasi adalah baju kaos berkerah laki-laki 0,0241 persen; baju anak stelan 0,0024 persen; celana panjang jeans 0,0123 persen; celana pendek 0,0084 persen dan celana dalam anak 0,0058 persen.
5. Kesehatan Kelompok kesehatan pada Nopember 2016 mengalami inflasi 0,20 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 139,92 pada Oktober 2016 menjadi 140,21 pada Nopember 2016. Pada Nopember 2016 ini, semua sub kelompok dalam kelompoknya mengalami kenaikan indeks yaitu sub kelompok jasa kesehatan 0,38 persen; sub kelompok obat-obatan 0,07 persen; sub kelompok jasa perawatan jasmani 0,46 persen dan sub kelompok perawatan jasmani dan kosmetika 0,02 persen. Kelompok ini pada Nopember 2016 secara keseluruhan memberikan sumbangan/andil inflasi 0,0110 persen. Komoditi yang memberikan sumbangan inflasi pada kelompok ini adalah ongkos bidan 0,0048 persen; biaya untuk kb 0,0023 persen; creambath 0,0019 persen; tarif gunting rambut pria 0,0010 persen; bedak 0,0005 persen; vitamin 0,0004 persen; obat sakit kepala 0,0001 persen. 6. Pendidikan, Rekreasi dan Olah Raga Kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga pada Nopember 2016 mengalami inflasi 0,04 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 121,46 pada Oktober 2016 menjadi 121,51 pada Nopember 2016. Pada Nopember 2016 ini, dari lima sub kelompok dalam kelompoknya tiga sub kelompok tidak mengalami perubahan indeks yaitu sub kelompok jasa pendidikan; yaitu sub kelompok kursus-kursus/pelatihan; dan sub olah raga. Satu sub kelompok mengalami inflasi yaitu sub kelompok rekreasi dan satu sub kelompok mengalami deflasi yaitu sub kelompok perlengkapan/peralatan pendidikan -0,67 persen. Kelompok ini pada Nopember 2016 secara keseluruhan memberikan sumbangan/andil inflasi 0,0026 persen. Komoditi yang memberikan sumbangan inflasi pada kelompok ini adalah televise berwarna 0,006 persen dan majalah berkala/dewasa 0,0013 persen. Sedangkan yang memberikan sumbangan/andil deflasi adalah tas sekolah 0,0047 persen. 7. Transpor dan Komunikasi & Jasa Keuangan Kelompok transpor, komunikasi, dan jasa pada Nopember 2016 mengalami deflasi sebesar -0,21 persen atau terjadi penurunan indeks dari 124,95 pada Oktober 2016 dan menjadi 124,69 pada Nopember 2016.
Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Barat No. 66/12/61/Th 2016, 1 Desember 2016
Dari empat sub kelompoknya dua sub kelompok tidak mengalami perubahan indeks yaitu : sub kelompok sarana dan penunjang transport dan sub kelompok jasa keuangan. Sedangkan yang mengalami penurunan indeks adalah sub kelompok transport -0,33 persen sedangkan yang mengalami inflasi adalah sub kelompok komunikasi dan pengiriman sebesar 0,01 persen. Secara keseluruhan kelompok ini pada Nopember 2016 memberikan sumbangan deflasi -0,0357 persen. Komoditas yang memberikan sumbangan deflasi tertinggi adalah angkutan udara -0,0435 persen. Sedangkan Komoditas yang memberikan sumbangan inflasi tertinggi adalah mobil 0,0045 persen; bahan pelumas/oli 0,0031 persen dan biaya pengiriman barang 0,0002 persen.
PERBANDINGAN INFLASI TAHUNAN Tingkat inflasi tahun kalender (Nopember) 2016 dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Nopember 2016 terhadap Nopember 2015) masing-masing sebesar 2,93 persen dan 3,92 persen . Sedangkan tingkat inflasi kalender pada periode yang sama tahun kalender 2014 dan 2015 masing-masing 6,38 persen dan 5,15 persen. Tingkat inflasi tahun ke tahun untuk (Nopember 2014 terhadap Nopember 2013 ) dan (Nopember 2015 terhadap Nopember 2014) masing-masing 7,23 persen dan 8,12 persen.
Tabel 3 Inflasi Bulanan, Tahun Kalender, Tahun ke Tahun, Tahun 2014 – 2016 Inflasi (1)
2014 (2)
2015 (3)
2016 (4)
1. November
1.41
-0.14
0.07
2. Januari – November (Tahun Kalender)
6.38
5.15
2.93
3. November - November (Year on Year)
7.23
8.12
3.92
PERBANDINGAN ANTAR KOTA Pada Nopember 2016 dari 82 Kota IHK di Indonesia tercatat 78 kota mengalami inflasi dan 4 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Manado sebesar 2,86 persen dengan IHK 127,58
dan terendah terjadi di
Singkawang sebesar 0,05 persen dengan IHK 124,51. Deflasi tertinggi terjadi di Bau-Bau sebesar -1,54 persen dengan IHK 128,12 dan terendah terjadi Kendari sebesar -0,22 persen dengan IHK 121,52. Perbandingan Antarkota di Pulau Kalimantan Kota-kota IHK di wilayah Pulau Kalimantan yang berjumlah 9 kota, pada Nopember 2016 tercatat semua kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Tanjung sebesar 1,85 persen dengan IHK 126,18. Sedangkan inflasi terendah terjadi Singkawang sebesar 0,05 persen dengan IHK 124,51.
6 Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Barat No. 66/12/61/Th 2016, 1 Desember 2016
Tabel 4 Perbandingan Indeks dan Inflasi/Deflasi Oktober 2016 Kota-Kota di Pulau Kalimantan (2012=100) NO
[1] 1 2 3 4 5 6 7 8 9
NOVEMBER
KOTA
TANJUNG SAMPIT TARAKAN SAMARINDA PALANGKARAYA BALIKPAPAN BANJARMASIN PONTIANAK SINGKAWANG
Gambar 3. Perbandingan Inflasi Bulan Oktober 2016 Antar Kota di Pulau Kalimantan (%)
Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Barat No. 66/12/61/Th 2016, 1 Desember 2016
Tabel 5. Indeks Harga Konsumen Kota Pontianak Bulan Nopember 2016 dan Perubahannya Serta Sumbangan Inflasi (Tahun 2012 = 100) IHK Okt 2016
IHK Nov 2016
% Perubahan Terhadap Okt 2016
Sumbangan Inflasi
[2]
[3]
[4]
[5]
UMUM
133.46
133.56
0.07
0.0742
I.
BAHAN MAKANAN Padi-padian, Umbi-umbian dan Hasilnya Daging dan Hasil-hasilnya Ikan Segar Ikan Diawetkan Telur, Susu dan Hasil-hasilnya Sayur-sayuran Kacang - kacangan Buah - buahan Bumbu - bumbuan Lemak dan Minyak Bahan Makanan Lainnya