BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT No. 06/02/61/Th. XIX, 1 Pebruari 2016
PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI INFLASI KOTA PONTIANAK JANUARI 2016 SEBESAR 0,36 PERSEN
Pada Januari 2016 terjadi inflasi sebesar 0,36 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 130,23
Inflasi terjadi karena adanya kenaikan indeks pada 6 (enam) kelompok pengeluaran dan penurunan indeks pada 1 (satu) kelompok pengeluaran. Kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan indeks yaitu kelompok bahan makanan 1,52 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 1,09 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,54 persen; kelompok sandang 0,30 persen; kelompok kesehatan 0,25 persen ; kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,05 persen. Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks yaitu tranpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar -1,95 persen.
Tingkat inflasi tahun kalender Januari 2016 sebesar 0,36 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Januari 2016 terhadap Januari 2015 ) sebesar 5,30 persen.
Indeks Harga Konsumen (IHK) merupakan salah satu indikator ekonomi yang sering digunakan untuk mengukur tingkat perubahan harga (inflasi/deflasi) di tingkat konsumen, khususnya di daerah perkotaan. Perubahan IHK dari waktu ke waktu menunjukkan pergerakan harga dari paket komoditas yang dikonsumsi oleh rumah tangga. Di Indonesia, tingkat inflasi diukur dari persentase perubahan IHK dan diumumkan ke publik setiap awal bulan (hari kerja pertama) oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Mulai Februari 2014, pengukuran inflasi di Indonesia menggunakan IHK tahun dasar 2012=100. Ada beberapa perubahan yang mendasar dalam penghitungan IHK baru (2012=100) dibandingkan IHK lama (2007=100), khususnya mengenai cakupan kota, paket komoditas, dan diagram timbang. Perubahan tersebut didasarkan pada Survei Biaya Hidup (SBH) 2012 yang dilaksanakan oleh BPS, yang merupakan salah satu bahan dasar utama dalam penghitungan IHK. Hasil SBH 2012 sekaligus mencerminkan adanya perubahan pola konsumsi masyarakat dibandingkan dengan hasil SBH sebelumnya. SBH 2012 dilaksanakan di 82 kota, yang terdiri dari 33 ibukota provinsi dan 49 kota besar lainnya. Dari 82 kota tersebut, 66 kota merupakan cakupan kota SBH lama dan 16 merupakan kota baru. Survei ini hanya dilakukan di daerah perkotaan (urban area) dengan total sampel sebanyak 13.608 Blok Sensus dan total sampel rumahtangga sebanyak 136.080. SBH 2012 dilaksanakan secara triwulanan selama tahun 2012 sehingga setiap triwulan terdapat 34.020 sampel rumahtangga.
Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Barat No. 06/02/61/Th.XIX, 1 Pebruari 2016
1
Berdasarkan hasil pemantauan BPS di kota Pontianak pada bulan Januari 2016 terjadi inflasi 0,36 persen atau terjadi kenaikan
Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 129,76 pada Desember 2015 menjadi 130,23 pada
Januari 2016. Tingkat inflasi tahun kalender Januari 2016 sebesar 0,36 persen dan tingkat inflasi tahun ke
tahun (Januari 2016 terhadap Januari 2015 ) sebesar 5,30 persen. Inflasi terjadi karena adanya kenaikan indeks pada 6 (enam) kelompok pengeluaran dan penurunan indeks pada 1 (satu) kelompok pengeluaran. Kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan indeks yaitu kelompok bahan makanan 1,52 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 1,09 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,54 persen; kelompok sandang 0,30 persen; kelompok kesehatan 0,25 persen ; kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,05 persen. Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks yaitu tranpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar -1,95 persen. Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga pada Januari 2016 antara lain : bawang merah; ayam goreng; telur ayam ras; kontrak rumah; kue kering berminyak; mie kering instan; jeruk; tarif listrik; bawang putih; sawi hijau. Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga pada Januari 2016 antara lain: bensin; angkutan udara; cabai rawit; wortel; bahan bakar rumah tangga; daging ayam ras; papaya; solar; udang basah; bayam.
Tabel 1 IHK dan Tingkat Inflasi Kota Pontianak Bulan Januari 2016, Tahun Kalender 2016 dan Tahun ke Tahun Menurut Kelompok Pengeluaran (Tahun 2012 = 100)
1 2 3 4 5 6 7
Kelompok Pengeluaran
IHK Des
IHK Jan
Inflasi Jan
Inflasi Tahun
[1]
2015 [2]
2016 [3]
2016*) [4]
2016**) [5]
Inflasi Tahun Ke Tahun ***) [6]
Umum
129.76
130.23
0.36
0.36
5.30
Bahan Makanan Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar Sandang Kesehatan Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan
132.34
134.35
1.52
1.52
4.65
130.13
131.55
1.09
1.09
8.13
136.32 114.23 135.93 115.75 127.78
137.06 114.57 136.27 115.81 125.29
0.54 0.30 0.25 0.05 -1.95
0.54 0.30 0.25 0.05 -1.95
6.27 3.64 7.89 3.04 2.68
*) Persentase perubahan IHK Jan 2016 terhadap IHK Des 2015 **) Persentase perubahan IHK Jan 2016 terhadap IHK Des 2015 ***) Persentase perubahan IHK Jan 2016 terhadap Jan 2015
Kelompok komoditas yang memberikan andil/sumbangan inflasi pada Januari 2016 yaitu: kelompok bahan makanan 0,3557 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,2027 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,1207 persen; kelompok sandang 0,0175 persen; kelompok kesehatan 0,0140 persen, kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,0028 persen, dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan -0,3516 persen.
2 Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Barat No. 06/02/61/Th.XIX, 1 Pebruari 2016
Tabel 2. Sumbangan Kelompok Pengeluaran Terhadap Inflasi Kota Pontianak (2012 = 100) Bulan Januari 2016 Kelompok [1]
Andil Inflasi (%) [2]
Umum 1 2 3 4 5 6 7
0.3618
Bahan Makanan Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar Sandang Kesehatan Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan
0.3557 0.2027 0.1207 0.0175 0.0140 0.0028 -0.3516
Gambar 1 Perkembangan Inflasi Kota Pontianak (2012 = 100) Januari 2015 – Januari 2016 3 2.5 2 1.5 1 0.5 0 -0.5 -1 -1.5
2.56
Inflasi
1.19 0.96 0.59 0.64
0.16 -0.17
5
i' 1 5 Me
Ap r'1 5
r'1 5 Ma
5 Fe b'1
Ja
n' 1 5
0.55
0.36
-0.14
Ju l' 1 5 Ag st' 15 Se pt' 15 Ok t' 1 5 No v'1 5 De s'1 5 Ja n' 1 6
0.19
Ju n'1
0.43
-1.00
Gambar 2 Sumbangan Inflasi Kelompok Pengeluaran Kota Pontianak Bulan Januari 2016
0.4 0.3 0.2 0.1
0.3557 Sumbangan Inflasi
0.2027 0.1207 0.0175
0
0.014
0.0028
-0.1 -0.2 -0.3
-0.3516
-0.4
Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Barat No. 06/02/61/Th.XIX, 1 Pebruari 2016
Figure 1
3
URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN 1. Bahan Makanan Kelompok bahan makanan pada Januari 2016 mengalami inflasi sebesar 1,19 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 132,34 pada Desember 2015 menjadi 134,35 pada Januari 2016. Dari 11 sub kelompok dalam kelompok bahan makanan, 2 sub kelompok mengalami deflasi, 8 sub kelompok mengalami inflasi dan 1 sub kelompok tidak mengalami perubahan. Sub kelompok yang mengalami deflasi tertinggi adalah sub kelompok ikan diawetkan sebesar -0,39 persen dan terendah terjadi pada sub kelompok daging dan hasil-hasilnya
sebesar -0,0280 persen. Sedangkan sub kelompok yang mengalami inflasi tertinggi adalah sub
bumbu-bumbuan sebesar 7,12 persen dan terendah sub kelompok ikan segar sebesar 0,64 persen. Kelompok ini pada Januari 2016 memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,3557 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi tertinggi secara berurutan bawang merah 0,1160 persen; telur ayam ras 0,0931 persen; mie kering instan 0,0582 persen; jeruk 0,0489 persen; bawang putih 0,0360 persen; sawi hijau 0,0312 persen; sawi putih 0,0205 persen; beras 0,0146 persen; apel 0,0132 persen dan bawal 0,0107 persen.
2.
Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau Kelompok ini pada pada pada Januari 2016 mengalami inflasi sebesar 0,21 persen atau terjadi kenaikan
indeks dari 130,13 pada Desember 2015 menjadi 131,55 pada Januari 2016. Dari tiga sub kelompoknya semua sub kelompok mengalami inflasi, yaitu: sub kelompok makanan jadi 1,49 persen, sub kelompok tembakau dan minuman yang tidak beralkohol sebesar 0,56 persen, dan sub kelompok tembakau dan minuman yang beralkohol 0,30 persen. Kelompok ini pada Januari 2016 secara keseluruhan memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,2027 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi yaitu: ayam goreng 0,0961 persen; kue kering berminyak 0,0634 persen; gula pasir 0,0185 persen; rokok kretek filter 0,0080 persen; pecel 0,0079 persen; gado-gado 0,0061 persen; rokok kretek 0,0021 persen; coklat bubuk instan 0,0012 persen; rokok putih 0,0011 persen;
3. Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar Kelompok ini Januari 2016 mengalami inflasi 0,54 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 136,32 pada Desember 2015 .menjadi 137,06 pada Januari 2016. Dari 4 sub kelompoknya, tiga sub kelompok mengalami kenaikan indeks dan satu sub kelompok tidak berubah. Sub kelompok yang mengalami kenaikan indeks adalah sub kelompok biaya tempat tinggal 0,69 persen; sub kelompok bahan bakar, penerangan dan air 0,34 persen dan sub kelompok penyelenggaraan rumah tangga sebesar 0,66 persen. Sedangkan yang tidak mengalami perubahan indeks adalah sub kelompok perlengkapan rumah tangga.
4 Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Barat No. 06/02/61/Th.XIX, 1 Pebruari 2016
Kelompok ini secara umum memberikan sumbangan inflasi
0,1207
persen. Komoditi pada kelompok ini
yang memberikan sumbangan inflasi tertinggi berurutan adalah kontrak rumah 0,0802 persen; tarif listrik 0,0434 persen; upah pembantu rumah tangga 0,0110 persen; sewa rumah 0,0053 persen; penyegar ruangan 0,0018 persen; sabun cair cuci piring 0,0013 persen; pembasmi nyamuk cair 0,0008 persen; pembasmi nyamuk spray 0,0004 persen pembersih lantai 0,0004 persen.
4. Sandang Indeks Harga Konsumen pada kelompok Sandang pada Januari 2016. mengalami inflasi 0,30 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 114,23 pada Desember 2015 menjadi 114,57 pada Januari 2016. Dari empat sub kelompoknya tiga sub kelompok mengalami perubahan indeks dan satu sub kelompok tidak mengalami perubahan. Yang tidak mengalami perubahan indeks yaitu sub kelompok sandang laki-laki. Sedangkan yang mengalami kenaikan indeks yaitu sub kelompok sandang wanita sebesar 1,42 persen dan sub kelompok sandang anak-anak 0,50 persen. Sub kelompok barang pribadi dan sandang lainnya mengalami deflasi - 0,44 persen. Kelompok ini pada Januari 2016secara keseluruhan memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,0175 persen. Komoditi yang memberikan sumbangan deflasi adalah emas perhiasan -0,0100 persen.
5. Kesehatan Kelompok kesehatan pada pada Januari 2016 mengalami inflasi 0,25 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 135,93 pada Desember 2015 menjadi 136,27 pada Januari 2016. Pada Januari 2016 ini, dua sub kelompok dalam kelompoknya tidak mengalami kenaikan indeks yaitu sub kelompok jasa kesehatan dan sub kelompok jasa perawatan jasmani . Sedangkan sub kelompok yang mengalami kenaikan indeks yaitu sub kelompok obat-obatan dan sub kelompok perawatan jasmani dan kosmetika. Kelompok ini pada Januari 2016 secara keseluruhan memberikan sumbangan/andil inflasi 0,0140 persen. Komoditi yang memberikan sumbangan inflasi pada kelompok ini adalah sampho 0,0063 persen; pelembab 0,0031 persen; obat batuk 0,0019 persen; alas bedak 0,0016 persen; deodorant 0,0008 persen; alat kontrasepsi 0,0003..
6. Pendidikan, Rekreasi dan Olah Raga Kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga pada Januari 2016 mengalami kenaikan indeks, dari 115,75 pada Desember 2015 pada menjadi pada Januari 2016. Pada Januari
2016 ini, empat
sub kelompok dalam kelompoknya tidak mengalami kenaikan kursus-
kursus/pelatihan; sub kelompok rekreasi dan sub kelompok olahraga. Sedangkan sub kelompok yang mengalami kenaikan indeks yaitu sub kelompok perlengkapan/peralatan pendidikan.
Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Barat No. 06/02/61/Th.XIX, 1 Pebruari 2016
5
Kelompok ini pada Januari 2016 secara keseluruhan memberikan sumbangan/andil inflasi 0,0028 persen. Komoditi yang memberikan sumbangan inflasi pada kelompok ini adalah buku pelajaran SMA sebesar 0,0020 persen; buku pelajaran SD sebesar 0,0006 persen dan buku pelajaran SMP sebesar 0,0002 persen.
7. Transpor dan Komunikasi & Jasa Keuangan Kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan pada Januari 2016 mengalami deflasi -1,96 persen atau terjadi penurunan indeks dari 127,78 pada Desember 2015 menjadi 125,29 pada Januari 2016. Dari empat sub kelompoknya dua sub kelompok tidak mengalami perubahan indeks yaitu sub kelompok komunikasi dan pengiriman dan sub kelompok sarana dan penunjang transport. Yang mengalami kenaikan indeks yaitu sub kelompok jasa keuangan 1,76 persen, sedangkan sub kelompok transpor mengalami deflasi -3,05 persen. Secara keseluruhan kelompok ini pada Januari 2016 memberikan sumbangan deflasi -0,3516 persen. Komoditas yang memberikan sumbangan deflasi tertinggi secara berurutan antara lain : bensin -0,1728 persen; angkutan udara -0,1643 persen; solar - 0,0194 persen. Sedangkan yang mengalami inflasi pada sub kelompok jasa keuangan adalah biaya administrasi atm sebesar 0,0079 persen.
PERBANDINGAN INFLASI TAHUNAN Tingkat inflasi tahun kalender (Januari) 2016 dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Januari 2016 terhadap Januari 2015) masing-masing sebesar 0,36 persen dan 5,30 persen . Sedangkan tingkat inflasi pada periode yang sama tahun kalender 2014 dan 2015 masing-masing 0,04 persen dan 1,19 persen. Tingkat inflasi tahun ke tahun untuk (Januari 2014 terhadap Januari 2013) dan (Januari 2015 terhadap Januari 2014) masing-masing 8,71 persen dan 10,64 persen.
Tabel 3 Inflasi Bulanan, Tahun Kalender, Tahun ke Tahun, Tahun 2014 – 2016 Inflasi
2014
2015
2016
(1)
(2)
(3)
(4)
1. Januari 2. Januari (Tahun Kalender)
0,04
1.19
0.36
0,04
1.19
0.36
3. Januari - Januari (Year on Year)
8,71
10.64
5.30
6 Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Barat No. 06/02/61/Th.XIX, 1 Pebruari 2016
PERBANDINGAN ANTAR KOTA Pada Januari 2016 dari 82 Kota IHK di Indonesia tercatat 75 (tujuh puluh lima) kota mengalami inflasi dan 7 (tujuh) kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Sibolga sebesar 1,82 persen dengan IHK 125,64 dan terendah terjadi di Padang sebesar 0,02 persen dengan IHK 127,12. Deflasi tertinggi terjadi di Gorontalo sebesar -0,58 persen dengan IHK 119,52 dan terendah di Tanjung Pandan sebesar -0,02 persen dengan IHK 127,91.
Perbandingan Antarkota di Pulau Kalimantan Kota-kota IHK di wilayah Pulau Kalimantan yang berjumlah 9 kota, pada Januari 2016 tercatat tujuh kota mengalami inflasi dan dua kota deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Tarakan sebesar 0,82 persen dengan IHK 132,04 dan terendah terjadi di Singkawang sebesar 0,13 persen dengan IHK 122,54. Deflasi terjadi di Tanjung sebesar 0,19 persen dengan IHK 124,51 dan di Balik Papan sebesar -0,21 persen dengan IHK 126,09.
Tabel 4 Perbandingan Indeks dan Inflasi/Deflasi Januari 2016 Kota-Kota di Pulau Kalimantan (2012=100) NO
JANUARI
KOTA [1]
1 2 3 4 5 6 7 8 9
TARAKAN SAMPIT SAMARINDA BANJARMASIN PONTIANAK PALANGKARAYA SINGKAWANG TANJUNG BALIKPAPAN
Gambar 3. Perbandingan Inflasi Bulan Januari 2016 Antar Kota di Pulau Kalimantan (%) INFLASI BULAN JANUARI 2016 1.2 1 0.8 0.6 0.4 0.2 0 -0.2 -0.4
0.96 0.82
0.7 0.49 0.13
0.17
-0.19
0.5 -0.21
Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Barat No. 06/02/61/Th.XIX, 1 Pebruari 2016
7
Tabel 5. Indeks Harga Konsumen Kota Pontianak Bulan Januari 2016 dan Perubahannya Serta Sumbangan Inflasi (Tahun 2012 = 100)
IHK Des 2015
IHK Jan 2016
% Perubahan Terhadap Des 2015
Sumbangan Inflasi
[2]
[3]
[4]
[5]
UMUM
129.76
130.23
0.36
0.3618
I.
BAHAN MAKANAN Padi-padian, Umbi-umbian dan Hasilnya Daging dan Hasil-hasilnya Ikan Segar Ikan Diawetkan Telur, Susu dan Hasil-hasilnya Sayur-sayuran Kacang - kacangan Buah - buahan Bumbu - bumbuan Lemak dan Minyak Bahan Makanan Lainnya
TERNATE CIREBON SAMARINDA WATAMPONE LUBUKLINGGAU BATAM MADIUN DENPASAR BANJARMASIN TEMBILAHAN KEDIRI MEULABOH BULUKUMBA PEMATANG SIANTAR KUDUS JEMBER JAMBI PROBOLINGGO MAUMERE SEMARANG BEKASI PONTIANAK PALEMBANG MANOKWARI BUKITTINGGI LHOKSEUMAWE TUAL AMBON BANDAR LAMPUNG PEKANBARU DKI JAKARTA PALANGKARAYA SINGKAWANG PADANG TANJUNG PANDAN MAMUJU MANADO TANJUNG BALIKPAPAN PALU GORONTALO
10 Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Barat No. 06/02/61/Th.XIX, 1 Pebruari 2016
VISI BPS : Pelopor Data Statistik Terpercaya Untuk Semua
BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT Informasi lebih lanjut hubungi: Edi Rahman Asmara, SSi, MM Kepala Bidang Statistik Distribusi Telepon: 0561-735345 E-mail : distribusi [email protected] Website : http://kalbar.bps.go.id
Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Barat No. 06/02/61/Th.XIX, 1 Pebruari 2016