No. 15/03/51/Th. XVII, 1 Maret 2017
PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI FEBRUARI 2017 KOTA DENPASAR INFLASI 0,42 PERSEN
Pada bulan Februari 2017 di Kota Denpasar terjadi inflasi sebesar 0,42 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 125,33. Tingkat inflasi tahun kalender sebesar 1,81 persen. Tingkat inflasi tahun ke tahun (YoY) sebesar 4,22 persen.
Inflasi terjadi karena adanya peningkatan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks pada enam kelompok pengeluaran yaitu kelompok bahan makanan sebesar 1,46 persen; kelompok perumahan; air, listrik, dan gas sebesar 0,25 persen; kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,17 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,15 persen; kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,14 persen; serta kelompok kesehatan sebesar 0,09 persen. Sedangkan kelompok sandang mengalami penurunan indeks/deflasi sebesar 0,04 persen.
Dari inflasi pada Januari 2017 sebesar 0,42 persen, andil komponen inti/core terhadap inflasi sebesar 0,12 persen, komponen harga diatur pemerintah/administrative memberi sumbangan inflasi sebesar 0,002 persen; serta komponen bergejolak/volatile memberi sumbangan inflasi sebesar 0,30 persen.
Komoditas yang memberikan andil/sumbangan inflasi harga pada bulan Januari 2017 antara lain: cabai rawit, cabai merah, ikan tongkol/ambu-ambu, tarif pulsa ponsel, dan tarif listrik. Komoditas yang mengalami penurunan harga selama bulan Februari 2017 antara lain: tarif angkutan udara, sawi hijau, bawang merah,ikan jengki, dan sabun mandi.
Dari 82 kota tercatat 62 kota mengalami inflasi dan 20 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Manado sebesar 1,16 persen dan inflasi terendah di Ternate sebesar 0,03 persen. Deflasi tertinggi terjadi di Jambi sebesar 1,40 persen dan deflasi terendah di Bungo sebesar 0,02 persen.
Jika diurutkan dari inflasi tertinggi, maka Denpasar menempati urutan ke-25 dari 62 kota yang mengalami inflasi.
Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga pada bulan Februari 2017 di Kota Denpasar terjadi inflasi sebesar 0,42 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 125,33. Tingkat inflasi tahun kalender sebesar 1,81 persen. Tingkat inflasi tahun ke tahun (YoY) sebesar 4,22 persen. Inflasi terjadi karena adanya peningkatan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks pada enam kelompok pengeluaran yaitu kelompok bahan makanan sebesar 1,46 persen; kelompok perumahan; air, listrik, dan gas sebesar 0,25 persen; kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,17 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,15 persen; kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,14 persen; serta kelompok kesehatan sebesar 0,09 persen. Sedangkan kelompok sandang mengalami penurunan indeks/deflasi sebesar 0,04 Berita Resmi Statistik Provinsi Bali No. 15/03/51/Th. XVII, 1 Maret 2017
1
persen. Komoditas yang mengalami peningkatan harga harga antara lain: cabai rawit, cabai merah, ikan tongkol/ambu-ambu, tarif pulsa ponsel, dan tarif listrik. Komoditas yang mengalami penurunan harga selama bulan Februari 2017 antara lain: tarif angkutan udara, sawi hijau, bawang merah,ikan jengki, dan sabun mandi. Inflasi pada bulan Januari 2017 disumbangkan oleh inflasi pada kelompok bahan makanan sebesar 0,290 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,063 persen; kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,025 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,024 persen; kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,015 persen; dan kelompok kesehatan sebesar 0,005 persen. Sedangkan kelompok sandang menyumbangkan deflasi sebesar 0,003 persen. Gambar 1 Perkembangan Inflasi Kota Denpasar Februari 2015 - Februari 2017
0.07
-0.14
0.42
Tabel 1 Laju Inflasi Kota Denpasar Februari 2017, Tahun Kalender Februari 2017, dan Februari 2017 Terhadap Februari 2016 Menurut Kelompok Pengeluaran Kelompok Pengeluaran
IHK Desember 2016
IHK Februari 2017
Laju Inflasi Laju Inflasi Februari Tahun 2017 *) 2017 **)
(1)
(2)
(3)
(4)
Umum
123,10
125,33
0,42
1,81
4,22
Bahan Makanan
135,41
140,74
1,46
3,94
4,77
Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau
127,90
128,92
0,15
0,80
7,64
Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar
119,76
120,89
0,25
0,94
2,39
Sandang
113,09
113,30
-0,04
0,19
2,32
Kesehatan
123,28
123,61
0,09
0,27
3,01
Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga
118,58
118,97
0,17
0,33
3,41
Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan
117,22
121,19
0,14
3,39
4,66
(5)
*) Persentase perubahan IHK Februari 2017 terhadap bulan sebelumnya **) Persentase perubahan IHK Februari 2017 terhadap bulan Desember 2016 ***) Persentase perubahan IHK Februari 2017 terhadap bulan Februari 2016
2
Berita Resmi Statistik Provinsi Bali No. 15/03/51/Th. XVII, 1 Maret 2017
Laju Inflasi Tahun ke Tahun ***) (6)
Tabel 2 Sumbangan (Andil) Inflasi/Deflasi Menurut Kelompok Pengeluaran Kota Denpasar Februari 2017 Kelompok Pengeluaran
Andil Inflasi
(1)
(2)
Umum
0,420
1.
Bahan Makanan
0,290
2. 3.
Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar
0,024 0,063
4. 5.
Sandang Kesehatan
-0,003 0,005
6. 7.
Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan
0,015 0,025
Gambar 2 Laju Inflasi Kota Denpasar Bulan Januari Tahun 2017 Menurut Kelompok Pengeluaran 2 1.46
1.5 1 0.5
0.25
0
0.17
0.15
0.14
0.09
1
-0.04
-0.5 Bahan Makanan Makanan jadi,dll
Perumahan Transpor, dll
Pendidikan, dll Kesehatan
PERBANDINGAN INFLASI TAHUNAN Laju inflasi tahun kalender Februari 2017 sebesar 1,81 persen dan inflasi tahun ke tahun (YoY) Februari 2017 sebesar 4,22 persen. Tingkat inflasi/deflasi tahun kalender pada bulan Februaru 2015 dan Februari 2016 masing-masing sebesar -0.14 persen dan 0,07 persen. Sedangkan tingkat inflasi tahun ke tahun (YoY) Februari 2015 dan Februari 2016 masing-masing sebesar 6,07 persen dan 3,49 persen. Tabel 3 Inflasi Bulanan, Tahun Kalender, dan Year on Year, di Kota Denpasar Tahun 2015 2017 Inflasi
2015
2016
2017
(2)
(3)
(4)
1. Februari
-0,14
0,07
0,42
2. Kumulatif Februari
-0,21
0,56
1,81
3. Februari (Y o Y)
6,07
3,49
4,22
(1)
Berita Resmi Statistik Provinsi Bali No. 15/03/51/Th. XVII, 1 Maret 2017
3
URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN 1.
Bahan Makanan
Indeks kelompok bahan makanan pada bulan Februari 2017 sebesar 140,74 dan bulan sebelumnya sebesar 138,72 sehingga mengalami inflasi sebesar 1,46 persen. Inflasi pada kelompok bahan makanan didorong oleh inflasi pada sembilan subkelompok pengeluaran yaitu: subkelompok bumbu-bumbuan 8,44 persen; subkelompok bahan makanan lainnya 3,71 persen; subkelompok sayursayuran 3,64 persen; subkelompok ikan diawetkan 3,33 persen; subkelompok ikan segar 1,28 persen; subkelompok lemak dan minyak 0,82 persen; subkelompok daging dan hasil-hasilnya 0,14 persen; serta subkelompok telur, susu, dan hasil-hasilnya sebesar 0,09 persen. Sedangkan subkelompok yang mengalami deflasi yaitu subkelompok buah-buahan sebesar 1,07 persen; subkelompok kacangkacangan sebesar 0,40 persen; serta subkelompok padi-padian, umbi-umbian, dan hasilnya sebesar 0,02 persen. Komoditas yang memberikan sumbangan inflasi terbesar pada kelompok ini adalah cabai rawit 0,12 persen; cabai merah 0,10 persen; ikan tongkol/ambu-ambu 0,02 persen; ikan tongkol pindang 0,02 persen; nangka muda 0,02 persen; dan buncis 0,02 persen. Sedangkan urutan komoditas yang memberikan sumbangan deflasi terbesar di kelompok ini adalah: sawi hijau 0,04 persen; bawang merah 0,02 persen; ikan jengki 0,02 persen; dan daging ayam ras 0,01 persen. Kelompok pengeluaran ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,290 persen.
2.
Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau
Indeks kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau pada bulan Februari 2017 adalah sebesar 128,92 dan bulan sebelumnya sebesar 128,73 sehingga mengalami inflasi sebesar 0,15 persen. Dari tiga subkelompok yang termasuk pada kelompok ini, dua subkelompok mengalami peningkatan indeks (inflasi) yaitu subkelompok tembakau dan minuman beralkohol sebesar 0,35 persen serta subkelompok makanan jadi sebesar 0,22 persen. Sedangkan subkelompok yang mengalami deflasi adalah minuman yang tidak beralkohol sebesar 0,16 persen. Komoditas yang memberikan andil terhadap inflasi antara lain rokok putih 0,01 persen serta roti manis 0,01 persen. Sedangkan komoditas yang memberikan andil deflasi adalah gula pasir sebesar 0,01 persen. Kelompok pengeluaran ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,024 persen.
3.
Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar
Indeks kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar pada bulan Februari 2017 adalah 120,89 dan bulan sebelumnya 120,59 sehingga mengalami inflasi sebesar 0,25 persen. Dari empat subkelompok yang termasuk pada kelompok ini, semua subkelompok mengalami peningkatan indeks/inflasi yaitu subkelompok bahan bakar, penerangan, dan air sebesar 0,42 persen; subkelompok perlengkapan rumahtangga 0,42 persen; subkelompok penyelenggaraan rumahtangga 0,39 persen; serta subkelompok biaya tempat tinggal sebesar 0,11 persen. Komoditas yang memberikan andil terhadap inflasi antara lain tarif listrik 0,04 persen; semen 0,01 persen, kulkas/lemari es 0,01 persen; dan gelas minum 0,01 persen. Sedangkan komoditas yang memberikan andil deflasi adalah bahan bakar rumahtangga sebesar 0,01 persen. Kelompok pengeluaran ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,063 persen.
4
Berita Resmi Statistik Provinsi Bali No. 15/03/51/Th. XVII, 1 Maret 2017
4.
Sandang
Indeks kelompok sandang pada bulan Februari 2017 adalah sebesar 113,30 dan bulan sebelumnya 113,35 sehingga mengalami deflasi sebesar 0,04 persen. Dari empat subkelompok yang termasuk pada kelompok ini satu subkelompok mengalami penurunan indeks/deflasi yaitu subkelompok sandang anak-anak sebesar 1,12 persen. Sedangkan subkelompok yang mengalami peningkatan indeks/inflasi adalah subkelompok sandang laki-laki sebesar 0,85 persen serta subkelompok barang pribadi dan sandang lain sebesar 0,04 persen. Satu subkelompok lainnya tidak mengalami perubahan indeks/tetap yaitu subkelompok sandang wanita. Komoditas utama yang memberikan sumbangan deflasi adalah sabun pampers sebesar 0,01 persen dan semir sepatu 0,001 persen. Sedangkan komoditas yang memberikan sumbangan inflasi yaitu sandal karet 0,01 persen; seragam sekolah pria 0,005 persen; serta emas perhiasan 0,001 persen. Kelompok pengeluaran ini memberikan sumbangan deflasi sebesar 0,003 persen.
5.
Kesehatan
Indeks kelompok kesehatan pada bulan Februari 2017 adalah sebesar 123,61 dan pada bulan sebelumnya sebesar 123,50 atau mengalami inflasi sebesar 0,09 persen. Dari empat subkelompok yang termasuk pada kelompok ini, dua subkelompok mengalami peningkatan indeks/inflasi yaitu subkelompok perawatan jasmani dan kosmetika sebesar 0,18 persen serta subkelompok obat-obatan sebesar 0,09 persen. Sedangkan subkelompok jasa kesehatan dan subkelompok jasa perawatan jasmani tidak mengalami perubahan indeks/tetap. Komoditas pada kelompok ini yang memberikan sumbangan inflasi adalah parfum 0,02 persen; sabun wajah 0,01 persen; dan pasta gigi 0,01 persen. Sedangkan komoditas yang memberikan sumbangan deflasi antara lain sabun mandi sebesar 0,02 persen. Kelompok pengeluaran ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,005 persen.
6.
Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga
Indeks kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga pada bulan Februari 2017 adalah sebesar 118,97 dan pada bulan sebelumnya sebesar 118,77 sehingga mengalami peningkatan indeks/inflasi sebesar 0,17 persen. Dari lima subkelompok yang termasuk dalam kelompok ini, dua subkelompok mengalami perubahan indeks yaitu subkelompok perlengkapan/peralatan pendidikan mengalami inflasi sebesar 2,10 persen serta subkelompok rekreasi mengalami deflasi sebesar 0,76 persen. Sedangkan tiga subkelompok lainnya yaitu subkelompok pendidikan, subkelompok kursuskursus/pelatihan, serta subkelompok olahraga tidak mengalami perubahan indeks/tetap. Komoditas pada kelompok ini yang memberikan sumbangan inflasi adalah biaya fotocopy sebesar 0,01 persen dan kertas HVS sebesar 0,01 persen. Sedangkan komoditas yang memberikan sumbangan deflasi antara lain televisi berwarna sebesar 0,01 persen. Kelompok pengeluaran ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,015 persen.
7.
Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan
Indeks kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan pada bulan Februari 2017 adalah sebesar 121,19 dan bulan sebelumnya sebesar 121,02 sehingga mengalami inflasi sebesar 0,14 persen. Dari empat subkelompok yang termasuk pada kelompok ini, dua subkelompok mengalami perubahan indeks yaitu subkelompok komunikasi dan pengiriman mengalami inflasi sebesar 1,36 persen serta subkelompok transpor mengalami deflasi sebesar 0,28 persen. Sedangkan subkelompok jasa keuangan serta subkelompok sarana dan penunjang transpor tidak mengalami perubahan indeks/tetap. Berita Resmi Statistik Provinsi Bali No. 15/03/51/Th. XVII, 1 Maret 2017
5
Komoditas yang memberikan andil inflasi antara lain tarif pulsa ponsel 0,06 persen; bensin non subsidi 0,01 persen; dan mobil 0,01 persen. Sedangkan komoditas yang memberikan andil deflasi adalah tarif angkutan udara sebesar 0,05 persen. Kelompok pengeluaran ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,025 persen. Tabel 4 Indeks Harga Konsumen, Tingkat Inflasi, dan Sumbangan Inflasi Kota Denpasar Bulan Februari 2017 dan Januari 2017 menurut Kelompok Pengeluaran (2012=100) Kelompok/Subkelompok
I.
Indeks Perubahannya Sumbangan Februari 2017 (%) Inflasi
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
UMUM
124,81 138,72 123,15 142,12 145,71 143,86 124,69 129,80 124,00 171,67 211,38 96,75 125,75 128,73 121,57 129,16 153,07 120,59 111,71 151,07 102,79 121,83 113,35 112,83 116,19 112,44 111,88 123,50 100,93 138,12 124,95 142,52 118,77 130,36 100,07 110,68 100,64 110,92 121,02 130,03 104,53 116,09 113,18
125,33 140,74 123,13 142,32 147,58 148,65 124,80 134,53 123,50 169,83 229,23 97,54 130,41 128,92 121,84 128,95 153,60 120,89 111,83 151,71 103,22 122,30 113,30 113,79 116,19 111,18 111,92 123,61 100,93 138,25 124,95 142,78 118,97 130,36 100,07 113,00 99,88 110,92 121,19 129,66 105,95 116,09 113,18
0,42 1,46 -0,02 0,14 1,28 3,33 0,09 3,64 -0,40 -1,07 8,44 0,82 3,71 0,15 0,22 -0,16 0,35 0,25 0,11 0,42 0,42 0,39 -0,04 0,85 0,00 -1,12 0,04 0,09 0,00 0,09 0,00 0,18 0,17 0,00 0,00 2,10 -0,76 0,00 0,14 -0,28 1,36 0,00 0,00
0,420 0,290 -0,001 0,004 0,021 0,022 0,002 0,051 -0,003 -0,021 0,206 0,007 0,003 0,024 0,020 -0,007 0,011 0,063 0,015 0,029 0,008 0,011 -0,003 0,011 0,000 -0,014 0,000 0,005 0,000 0,001 0,000 0,004 0,015 0,000 0,000 0,024 -0,009 0,000 0,025 -0,033 0,058 0,000 0,000
BAHAN MAKANAN a. Padi-padian, Umbi-umbian, dan Hasilnya b. Daging dan Hasil-hasilnya c. Ikan Segar d. Ikan Diawetkan e. Telur, Susu, dan Hasil-hasilnya f. Sayur-sayuran g. Kacang-kacangan h. Buah-buahan i. Bumbu-bumbuan j. Lemak dan Minyak k. Bahan Makanan Lainnya II MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK, DAN TEMBAKAU a. Makanan Jadi b. Minuman Tidak Beralkohol c. Tembakau dan Minuman Beralkohol III. PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS, DAN BAHAN BAKAR a. Biaya Tempat Tinggal b. Bahan Bakar, Penerangan, dan Air c. Perlengkapan Rumahtangga d. Penyelenggaraan Rumahtangga IV. SANDANG a. Sandang Laki-Laki b. Sandang Wanita c. Sandang Anak-Anak d. Barang Pribadi dan Sandang Lain V. KESEHATAN a. Jasa Kesehatan b. Obat-obatan c. Jasa Perawatan Jasmani d. Perawatan Jasmani dan Kosmetika VI. PENDIDIKAN, REKREASI, DAN OLAHRAGA a. Pendidikan b. Kursus-kursus/Pelatihan c. Perlengkapan/Peralatan Pendidikan d. Rekreasi e. Olahraga VII. TRANSPOR, KOMUNIKASI, DAN JASA KEUANGAN a. Transpor b. Komunikasi dan Pengiriman c. Sarana dan Penunjang Transpor d. Jasa Keuangan
6
Indeks Januari 2017
Berita Resmi Statistik Provinsi Bali No. 15/03/51/Th. XVII, 1 Maret 2017
PERBANDINGAN INFLASI KOTA DENPASAR DENGAN KOTA LAIN DI INDONESIA FEBRUARI 2017 Dari 82 kota tercatat 62 kota mengalami inflasi dan 20 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Manado sebesar 1,16 persen dan inflasi terendah di Ternate sebesar 0,03 persen. Deflasi tertinggi terjadi di Jambi sebesar 1,40 persen dan deflasi terendah di Bungo sebesar 0,02 persen. Tabel 5 Perbandingan Indeks Harga Konsumen dan Inflasi/Deflasi 82 Kota Bulan Februari 2017 No
Kota
IHK
(%)
(1)
(2)
(3)
(4)
1
MANADO
128,49
1,16
2
DUMAI
131,1
1,12
3
MAMUJU
127,61
1,07
4
TUAL
141,72
1,03
5
KUDUS
134,22
0,93
6
PALOPO
125,87
0,87
7
MADIUN
125,46
0,82
8
SINGARAJA
138,6
0,79
9
WATAMPONE
123,07
0,79
10
MAKASSAR
128,89
0,79
11
BULUKUMBA
132,55
0,78
12
KEDIRI
124,57
0,70
13
CILACAP
130,74
0,69
14
SUMENEP
124,63
0,65
15
TANJUNG PINANG
127,98
0,59
16
BANDAR LAMPUNG
129,13
0,58
17
DEPOK
126,13
0,57
18
PURWOKERTO
125,23
0,56
19
SERANG
134,73
0,50
20
KENDARI
123,35
0,49
21
SURAKARTA
124,43
0,48
22
TANGERANG
135,13
0,48
23
SEMARANG
126,53
0,44
24
CIREBON
122,7
0,43
25
DENPASAR
125,33
0,42
26
MEULABOH
128,03
0,41
27
MATARAM
126,67
0,40
28
MERAUKE
134,01
0,40
29
SUKABUMI
126,58
0,38
30
BANDUNG
126,37
0,38
31
CILEGON
132,76
0,38
32
YOGYAKARTA
125,19
0,36
33
PONTIANAK
137,74
0,36
34
BANYUWANGI
123,74
0,35
35
BOGOR
128,2
0,34
36
DKI JAKARTA
127,94
0,33
37
TEGAL
124,08
0,32
38
TANJUNG
128,86
0,32
39
GORONTALO
123,74
0,32
Berita Resmi Statistik Provinsi Bali No. 15/03/51/Th. XVII, 1 Maret 2017
7
...Lanjutan Tabel 5
8
No
Kota
IHK
(%)
(1)
(2)
(3)
(4)
40
TASIKMALAYA
125,69
0,31
41
LUBUKLINGGAU
125,23
0,30
42
PALU
129,14
0,29
43
METRO
135,42
0,28
44
SAMPIT
128,49
0,27
45
PALANGKARAYA
124,74
0,27
46
MALANG
128,49
0,24
47
JEMBER
124,62
0,22
48
BENGKULU
136,65
0,21
49
BANJARMASIN
127,73
0,20
50
BANDA ACEH
120,5
0,19
51
SINGKAWANG
127,99
0,19
52
KUPANG
130,32
0,18
53
BEKASI
124,26
0,17
54
SURABAYA
128,18
0,16
55
PARE-PARE
123,4
0,14
56
PROBOLINGGO
124,66
0,13
57
SAMARINDA
130,31
0,13
58
SORONG
128,1
0,13
59
PALEMBANG
125,73
0,09
60
BATAM
127,92
0,09
61
TARAKAN
137,59
0,04
62
TERNATE
131,13
0,03
63
BUNGO
125,34
-0,02
64
MAUMERE
122,29
-0,05
65
PADANGSIDIMPUAN
126,63
-0,07
66
PADANG
134,06
-0,13
67
TEMBILAHAN
131,25
-0,14
68
BAU-BAU
129,26
-0,15
69
PEMATANG SIANTAR
132,8
-0,17
70
BALIKPAPAN
132,65
-0,26
71
TANJUNG PANDAN
136,14
-0,29
72
BIMA
130,4
-0,40
73
BUKITTINGGI
126
-0,45
74
MANOKWARI
121,76
-0,57
75
PEKANBARU
129,04
-0,60
76
MEDAN
132,59
-0,64
77
AMBON
125,26
-0,74
78
JAYAPURA
127,82
-0,77
79
LHOKSEUMAWE
124,27
-0,79
80
PANGKAL PINANG
134,19
-1,11
81
SIBOLGA
131,5
-1,34
82
JAMBI
125,74
-1,40
Berita Resmi Statistik Provinsi Bali No. 15/03/51/Th. XVII, 1 Maret 2017
ANDIL INFLASI MENURUT KOMPONEN PENGELUARAN FEBRUARI 2017 Komponen inti/core mengalami inflasi pada Februari 2017 sebesar 0,19 persen dengan andil inflasi sebesar 0,12 persen, komponen harga diatur pemerintah/administrative inflasi sebesar 0,01 persen dengan andil inflasi sebesar 0,002 persen; serta komponen bergejolak/volatile mengalami inflasi sebesar 1,67 persen dengan andil inflasi sebesar 0,30 persen. Tabel 6 Tingkat Inflasi Januari 2017, Tahun Kalender 2017, dan Tahun ke Tahun Menurut Kelompok Komponen Komponen
IHK Januari 2017
IHK Februari 2017
Tingkat Inflasi Februari 2017 (%)
Tingkat Inflasi Tahun Kalender 2017 (%)
Tingkat Inflasi Tahun ke Tahun (%)
Andil Inflasi Februari 2017 (%)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
Umum
124,81
125,33
0,42
1,81
4,22
0,42
1
Inti (core)
116,21
116,43
0,19
0,88
3,10
0,12
2
Harga Diatur Pemerintah (administrative)
146,86
146,85
0,01
2,98
7,70
0,002
3
Bergejolak (volatile)
141,02
143,37
1,67
4,10
5,19
0,30
Berita Resmi Statistik Provinsi Bali No. 15/03/51/Th. XVII, 1 Maret 2017
9
Informasi lebih lanjut hubungi: I Gede Nyoman Subadri, S.E. Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Provinsi Bali Telepon: 0361-238159, Fax: 0361-238162 E-mail:
[email protected]