CQWWka
BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH No. 01/03/62/Th.XI, 1 Maret 2017
PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI Selama Februari 2017, Terjadi Inflasi 0,27 Persen di Dua Kota, Palangka Raya dan Sampit. Dari 82 kota pantauan IHK nasional, 62 Kota mengalami inflasi dan 20 Kota mengalami Deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Manado sebesar 1,16 persen dan deflasi tertinggi di Jambi sebesar 1,40 persen. Kota Palangka Raya dan Sampit masing-masing terjadi inflasi sebesar 0,27 persen, menempati peringkat ke-44 dan ke-45 kota inflasi tertinggi di tingkat nasional. Inflasi Kota Palangka Raya terutama dipengaruhi oleh kenaikan indeks harga pada kelompok pengeluaran perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar (1,83 persen), transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan (0,68 persen), dan kesehatan (0,65 persen). Inflasi Kota Sampit terutama dipengaruhi oleh kenaikan indeks harga pada kelompok pengeluaran perumahan, listrik, air, gas, dan bahan bakar (0,78 persen), transportasi, komunikasi, dan jasakeuangan (0,54 persen), dan kesehatan (0,19 persen). Provinsi Kalimantan Tengah (gabungan Kota Palangka Raya dan Sampit) terjadi inflasi sebesar 0,27 persen, dengan laju inflasi tahun kalender sebesar 1,15 persen dan inflasi tahun ke tahun sebesar 3,35 persen. Inflasi/deflasi sembilan kota IHK di wilayah Kalimantan meliputi Kota Pontianak (0,36 persen), Tanjung (0,32 persen), Palangkaraya (0,27 persen), Sampit (0,27 persen), Banjarmasin (0,20 persen), Singkawang (0,19 persen), Samarinda (0,13 persen), Tarakan (0,04 persen), dan Balikpapan (-0,26 persen).
Dari 82 kota yang menghitung Indeks Harga Konsumen (IHK) selama Februari 2017, yaitu seluruh ibukota provinsi dan beberapa ibukota kabupaten/kota terpilih di tingkat nasional, 62 kota pantauan mengalami inflasi dan 20 kota pantauan mengalami deflasi. Inflasi tertinggi berasal dari Kota Manado sebesar 1,16 persen dan deflasi tertinggi dari Kota Jambi sebesar 1,40 persen. Provinsi Kalimantan Tengah mengalami inflasi sebesar 0,27 persen yang merupakan gabungan dari dua kota, yaitu Kota Palangkaraya dan Sampit. Laju inflasi tahun kalender dan inflasi tahun ke tahun masing-masing sebesar 1,15 persen dan 3,35 persen. Berita Resmi Statistik No. 01/03/62 Th. XI, 1 Maret 2017
|1
1.
Inflasi/Deflasi Kota Palangka Raya Selama Februari 2017, Kota Palangka Raya terjadi inflasi sebesar 0,27 persen atau mengalami
kenaikan indeks harga dari 124,40 di Januari 2017 menjadi 124,74 di Februari 2017. Laju inflasi tahun kalender 2017 tercatat 1,13 persen dengan tingkat inflasi dari tahun ke tahun sebesar 3,31 persen. Inflasi di Kota Palangka Raya dipengaruhi oleh meningkatnya indeks harga kelompok pengeluaran perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar (1,83 persen), transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan (0,68 persen), kesehatan (0,65 persen), sandang (0,36 persen), dan makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau (0,26 persen). Sementara itu, indeks harga kelompok pengeluaran bahan makanan mengalami penurunan sebesar 1,52 persen serta pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,04 persen. Tabel 1 Perkembangan Inflasi/Deflasi Kota Palangka Raya Menurut Kelompok Pengeluaran Februari 2017 Indeks Harga Konsumen (IHK) Kelompok Pengeluaran
[1] U m u m 1 Bahan Makanan
Inflasi Jan 2017
Laju Inflasi Tahun Kalender 2017
Inflasi Tahun ke Tahun
Jan 2016
Des 2016
Des 2016
Jan 2017
[2]
[3]
[4]
[5]
[6]
[7]
[8]
120.74
123.35
124.40
124.74
0.27
1.13
3.31
126.82
126.97
128.10
126.15
-1.52
-0.65
-0.53
130.83
134.76
134.78
135.13
0.26
0.27
3.29
2 Makanan Jadi, minuman, Rokok dan Tembakau 3 Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan bakar 4 Sandang
117.49
121.36
123.67
125.93
1.83
3.77
7.18
114.00
115.83
115.93
116.35
0.36
0.45
2.06
5 Kesehatan
119.17
125.46
125.53
126.35
0.65
0.71
6.03
114.05
117.56
117.67
117.62
-0.04
0.05
3.13
110.95
112.69
114.00
114.77
0.68
1.85
3.44
6 Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga 7 Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan
Laju inflasi tahun kalender sebesar 1,13 persen, didominasi oleh pengaruh kenaikan indeks harga pada kelompok pengeluaran perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 3,77 persen serta transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 1,85 persen. Sedangkan kenaikan indeks harga kelompok pengeluaran lainnya relatif di bawah 1,00 persen. Namun demikian, terjadi penurunan indeks harga bahan makanan sebesar 0,65 persen dibandingkan bulan lalu. Inflasi dari tahun ke tahun sebesar 3,31 persen, dipengaruhi oleh tingginya perubahan indeks harga kelompok pengeluaran untuk perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar (7,18 persen), kesehatan (6,03 persen), transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan (3,44 persen), makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau (3,29 persen), serta pendidikan, rekreasi, dan olahraga (3,13 persen) dibandingkan bulan lalu.
Berita Resmi Statistik No. 01/03/62 Th. XI, 1 Maret 2017
|2
2.
Inflasi/Deflasi Kota Sampit Pada bulan yang sama, Kota Sampit juga mengalami inflasi sebesar 0,27 persen dengan
kenaikan indeks harga dari 128,14 di Januari 2017 menjadi 128,49 di Februari 2017. Inflasi sebesar ini dipengaruhi oleh kenaikan indeks harga pada kelompok pengeluaran perumahan, air, listrik, gas,
dan bahan bakar (0,78 persen), transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan (0,54 persen), kesehatan (0,19 persen), serta makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau (0,14 persen). Sementara itu, indeks harga kelompok pengeluaran bahan makanan dan sandang mengalami penurunan masing-masing sebesar 0,01 persen dan 0,03 persen. Tabel 2 Perkembangan Inflasi/Deflasi Kota Sampit Menurut Kelompok Pengeluaran Februari 2017 Indeks Harga Konsumen (IHK) Kelompok Pengeluaran
Laju Inflasi Inflasi Tahun Inflasi Tahun ke Feb 2017 Kalender Tahun 2017
Feb 2016
Des 2016
Jan 2017
Feb 2017
[2]
[3]
[4]
[5]
[6]
[7]
[8]
124.26
126.99
128.14
128.49
0.27
1.18
3.40
1 Bahan Makanan
133.57
136.59
137.54
137.52
-0.01
0.68
2.96
2 Makanan Jadi, minuman, Rokok dan Tembakau
128.86
132.42
132.94
133.12
0.14
0.53
3.31
[1] U m u m
3 Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan bakar 4 Sandang
115.01
115.03
117.26
118.18
0.78
2.74
2.76
109.95
113.76
113.44
113.41
-0.03
-0.31
3.15
5 Kesehatan
112.87
116.94
116.96
117.18
0.19
0.21
3.82
6 Pendidikan, Rekreasi dan Olah raga
132.59
140.88
143.08
143.08
0.00
1.56
7.91
7 Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan
124.66
126.93
128.11
128.80
0.54
1.47
3.32
Sebagaimana halnya dengan inflasi bulanan, laju inflasi tahun kalender di Kota Sampit sebesar 1,18 persen, relatif lebih tinggi dibandingkan Kota Palangkaraya yang hanya sebesar 1,13 persen. Hal ini juga terlihat pada lebih tingginya tingkat inflasi dari tahun ke tahun yang mencapai 3,40 persen. Tingginya laju inflasi tahun kalender disebabkan oleh kenaikan indeks harga terutama pada kelompok pengeluaran perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar (2,74 persen), pendidikan, rekreasi, dan olahraga (1,56 persen), serta transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan (1,47 persen). Kenaikan indeks harga pada kelompok pengeluaran lainnya masing-masing relatif di bawah 1,00 persen. Sebaliknya, indeks harga sandang mengalami penurunan sebesar 0,31 persen dibandingkan Januari 2017. Berita Resmi Statistik No. 01/03/62 Th. XI, 1 Maret 2017
|3
Disisi lain, tingginya tingkat inflasi dari tahun ke tahun dipengaruhi oleh seluruh kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan indeks harga meliputi pendidikan, rekreasi, dan olahraga (7,91 persen), kesehatan (3,82 persen), transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan (3,32 persen), makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau (3,31 persen), dan sandang (3,15 persen). Sementara itu, kenaikan indeks harga pada kelompok pengeluaran lainnya masing-masing di bawah 3,00 persen.
Tabel 3 Andil Kelompok Pengeluaran Terhadap Inflasi/Deflasi di Kota Palangka Raya dan Sampit Februari 2017 Kelompok Pengeluaran
Andil Inflasi/5eflasi (%) Palangka Raya
Sampit
[2]
[3]
Umum
0,27
0,27
1. Bahan Makanan
-0,36
-0,01
2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau
0,05
0,02
3. Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar
0,43
0,16
4. Sandang
0,02
0,00
5. Kesehatan
0,03
0,01
6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga
0,00
0,00
7. Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan
0,11
0,09
[1]
Berdasarkan perbandingan pengaruh tingkat inflasi yang terjadi di kedua kota selama Februari 2017, andil sebagian besar kelompok pengeluaran di Palangka Raya relatif lebih tinggi dibandingkan Sampit, kecuali kelompok pengeluaran bahan makanan. Inflasi di Palangkaraya lebih didominasi oleh andil dua kelompok pengeluaran yakni perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar yang berkontribusi sekitar 0,43 persen, serta transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,11 persen. Meskipun memiliki karakter perubahan indeks harga yang cenderung serupa, besaran andil kelompok pengeluaran terhadap tingkat inflasi di Kota Sampit cenderung lebih rendah. Bahkan dua kelompok pengeluaran, yakni sandang serta pendidikan, rekreasi, dan olahraga tidak memilik andil terhadap inflasi selama Februari 2017.
Berita Resmi Statistik No. 01/03/62 Th. XI, 1 Maret 2017
|4
Perkembangan Inflasi/Deflasi Kota Palangka Raya dan Sampit Februari 2016 - Februari 2017
1,50
Inflasi (%)
1,00 0,50 0,00 -0,50 -1,00
Feb-16
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Ags
Sep
Okt
Nov
Des
Jan-17
Feb
Palangka Raya
-0,41
-0,04
-0,29
0,02
0,91
0,2
0,12
0,11
-0,34
0,18
1,28
0,85
0,27
Sampit
-0,44
-0,34
-0,46
0,42
0,65
0,49
0,56
-0,46
-0,63
0,66
1,30
0,91
0,27
Kalteng
-0,42
-0,15
-0,35
0,17
0,81
0,30
0,27
-0,09
-0,44
0,35
1,29
0,87
0,27
Selama tiga bulan terakhir, tingkat inflasi di Kota Palangka Raya dan Sampit terus menurun dari bulan ke bulan. Rata-rata penurunan tingkat inflasi bulanan di kedua kota tersebut masingmasing sebesar 50,91 persen di Palangka Raya dan sebesar 50,16 persen di Sampit. 3.
Perbandingan Inflasi/Deflasi Kota IHK di Wilayah Kalimantan Dari Sembilan kota IHK di wilayah Kalimantan selama Februari 2017, delapan kota pantauan
mengalami inflasi meliputi Kota Pontianak (0,36 persen), Tanjung (0,32 persen), Sampit (0,27 persen), Palangkaraya (0,27 persen), Banjarmasin (0,20 persen), Singkawang (0,19 persen), Samarinda (0,13 persen), dan Tarakan (0,04 persen). Sedangkan kota Balikpapan mengalami deflasi sebesar 0,26 persen. Tabel 4 IHK dan Laju Inflasi Sembilan Kota IHK di Wilayah Kalimantan Indeks Harga Konsumen (IHK) Des Des Jan 2016 2016 2017
Inflasi Jan 2017
Laju Inflasi Laju Inflasi Tahun Tahun Kalender ke Tahun
Kota IHK
Jan 2016
[1]
[2]
[3]
[4]
[5]
[6]
[7]
[8]
1
Pontianak
130.66
134.80
134.80
137.74
0.36
2.18
5.42
2
Singkawang
122.86
125.54
125.54
127.99
0.19
1.95
4.18
3
Sampit
124.26
126.99
126.99
128.49
0.27
1.18
3.40
4
Palangka Raya
120.74
123.35
123.35
124.74
0.27
1.13
3.31
5
Tanjung
124.16
127.47
127.47
128.86
0.32
1.09
3.79
6
Banjarmasin
122.62
126.28
126.28
127.73
0.20
1.15
4.17
7
Balikpapan
126.72
131.58
131.58
132.65
-0.26
0.81
4.68
8
Samarinda
125.98
128.83
128.83
130.31
0.13
1.15
3.44
9
Tarakan
132.27
136.60
136.60
137.59
0.04
0.72
4.02
Berita Resmi Statistik No. 01/03/62 Th. XI, 1 Maret 2017
|5
Indeks harga yang cukup tinggi terjadi di empat kota yakni Pontianak (137,74), Tarakan (137,59), Balikpapan (132,65), dan Samarinda (130,31). Sedangkan indeks harga di beberapa kota lainnya rata-rata di bawah 130,00. Laju inflasi tahun kalender di atas 2,00 persen terjadi di Pontianak yakni sebesar 2,18 persen, sedangkan kota lainnya masing-masing relatif di bawah 2,00 persen. Laju inflasi dari tahun ke tahun yang juga cukup tinggi terjadi di Kota Pontianak (5,42 persen), Balikpapan (4,68 persen), Singkawang (4,18 persen), Banjarmasin (4,17 persen), dan Tarakan (4,02 persen). Sedangkan di beberapa kota lainnya masing-masing di bawah 4,00 persen. Tabel 5 Andil Sepuluh Jenis Komoditas Utama Terhadap Inflasi/Deflasi di Kota Palangka Raya Februari 2017 No
Komoditas
Andil Inflasi (%)
Komoditas
Andil Deflasi (%)
1 Tarip Air Minum PDAM 2 Tarif Listrik
0,30
Daging Ayam Ras
-0,31
0,18
Nila
-0,08
3 Tarif Pulsa Ponsel 4 Cabai Rawit
0,09
Bahan Bakar Rumah Tangga
-0,03
0,06
Telur Ayam Ras
-0,03
5 Soto 6 Beras
0,03
Gabus
-0,03
0,02
Patin
-0,02
7 Udang Basah 8 Rokok Kretek
0,02
Pisang
-0,02
0,02
Bawang Merah
-0,01
0,01
Cabai Merah
-0,01
0,01
Minuman Ringan
-0,01
9 Ikan Dalam Kaleng 10 Layang/Benggol
Andil tertinggi terhadap tingkat inflasi di Kota Palangka Raya didominasi oleh pengeluaran rumah tangga untuk pembayaran tarif air minum PDAM (0,30 persen), tarif listrik (0,18 persen), tarif pulsa ponsel (0,09 persen), dan cabai rawit (0,06 persen). Sedangkan beberapa komoditas yang memiliki andil terhadap potensi terjadinya deflasi berasal dari daging ayam ras, bahan bakar rumah tangga, dan beberapa jenis ikan air tawar. Tabel 6 Andil Sepuluh Jenis Komoditas Utama Terhadap Inflasi/Deflasi di Kota Sampit Februari 2017 No,
Komoditas
1 Tarif Listrik 2 Mobil
Andil Inflasi (%)
Komoditas
Andil Deflasi (%)
0,17
Kacang Panjang
-0,21
0,17
Angkutan Udara
-0,15
3 Daging Ayam Ras 4 Tarif Pulsa Ponsel
0,06
Bahan Bakar Rumah Tangga
-0,03
0,05
Telur Ayam Ras
-0,03
5 Cabai Rawit 6 Tongkol/Ambu-Ambu
0,05
Layang/Benggol
-0,02
0,04
Bandeng/Bolu
-0,02
7 Selar/Tude
0,04
Tomat Sayur
-0,01
Berita Resmi Statistik No. 01/03/62 Th. XI, 1 Maret 2017
|6
8 Tulang Sapi 9 Bawang Merah 10 Gabus
0,03
Nila
-0,01
0,02
Daun Singkong
-0,01
0,02
Telur Itik
-0,01
Di Kota Sampit, andil pengeluaran yang cukup tinggi berasal dari pembayaran tarif listirk dan pembelian kendaraan/mobil masing-masing sebesar 0,17 persen. Kebutuhan konsumsi rumahtangga lainnya adalah daging ayam ras sebesar 0,06 persen. Sementara itu, beberapa komoditas yang berkontribusi terhadap potensi terjadinya deflasi adalah kacang panjang, tarif angkutan udara, bahan bakar rumah tangga, dan telur ayam ras.
Berita Resmi Statistik No. 01/03/62 Th. XI, 1 Maret 2017
|7