No. 01/10/Th.III, 1 Oktober 2015
PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI SEPTEMBER 2015 INFLASI 0,08 PERSEN
Pada September 2015 terjadi inflasi sebesar 0,08 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 124,87. Dari 82 kota IHK, sebanyak 46 kota mengalami inflasi dan 36 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di kota Merauke sebesar 1,33 persen dengan IHK 123,20 dan terendah terjadi di Sibolga sebesar -1,85 persen dengan IHK 120,15.
Inflasi terjadi karena adanya peningkatan harga yang ditunjukkan oleh peningkatan indeks kelompok bahan makanan sebesar -1,78 persen; kelompok makanan jadi, rokok dan tembakau sebesar 0,58 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,76 persen; kelompok sandang sebesar 0,42 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,42 persen; kelompok kesehatan 0,18 persen; dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan 1,25 persen.
Komoditas yang memberikan sumbangan terbesar terjadinya inflasi adalah angkutan udara, cakalang/sisik, beras, kembung/gembung/banyar/gembolo/aso-aso, kontrak rumah, pasir, sewa rumah, cabe rawit, rokok putih, terong panjang.
Komoditas yang memberikan sumbangan terbesar terhadap terjadinya deflasi layang/benggol, katamba, tomat sayur, cumi-cumi, baronang, selar/tude, bayam, bandeng/bolu, bubara, kol putih/kubis .
Dari sebelas kota di Pulau Sulawesi, seluruhnya kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Manado sebesar 0,62 persen dan terendah di Kota Baubau sebesar 0,08 persen.
Tingkat inflasi tahun kalender September 2015 sebesar 2,44 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (September 2015 terhadap September 2014) sebesar 8,29 persen.
Berita Resmi Statistik BPS Kota Baubau No. 01/10/Th.III, 1 Oktober 2015 1
Indeks Harga Konsumen (IHK) merupakan salah satu indikator ekonomi yang sering digunakan untuk mengukur tingkat perubahan harga (inflasi/deflasi) di tingkat konsumen, khususnya di daerah perkotaan. Perubahan IHK dari waktu ke waktu menunjukkan pergerakan harga dari paket komoditas yang dikonsumsi oleh rumah tangga. Di Indonesia, tingkat inflasi diukur dari persentase perubahan IHK dan diumumkan ke publik setiap awal bulan (hari kerja pertama) oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Mulai Januari 2014, pengukuran inflasi di Indonesia menggunakan IHK tahun dasar 2012=100. Ada beberapa perubahan yang mendasar dalam penghitungan IHK baru (2012=100) dibandingkan IHK lama (2007=100), khususnya mengenai cakupan kota, paket komoditas, dan diagram timbang. Perubahan tersebut didasarkan pada Survei Biaya Hidup (SBH) 2012 yang dilaksanakan oleh BPS, yang merupakan salah satu bahan dasar utama dalam penghitungan IHK. Hasil SBH 2012 sekaligus mencerminkan adanya perubahan pola konsumsi masyarakat dibandingkan dengan hasil SBH sebelumnya. SBH 2012 dilaksanakan di 82 kota, yang terdiri dari 33 ibukota provinsi dan 49 kota besar lainnya. Dari 82 kota tersebut, 66 kota merupakan cakupan kota SBH lama dan 16 merupakan kota baru. Survei ini hanya dilakukan di daerah perkotaan (urban area) dengan total sampel sebanyak 13.608 Blok Sensus dan total sampel rumahtangga sebanyak 136.080. SBH 2012 dilaksanakan secara triwulanan selama tahun 2012 sehingga setiap triwulan terdapat 34.020 sampel rumahtangga. Paket komoditas nasional hasil SBH 2012 terdiri dari 862 komoditas. Paket komoditas terbanyak ada di Jakarta yaitu 462 komoditas, dan yang palling sedikit di Singaraja sebanyak 225 komoditas. Berdasarkan hasil pemantauan BPS di kota Baubau pada September 2015 terjadi inflasi sebesar 0,08 persen, atau terjadi peningkatan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 124,77 pada Agustus 2015 menjadi 124,87 pada September 2015. Tingkat inflasi tahun kalender (September) 2015 sebesar 2,44 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (September 2015 terhadap September 2014) sebesar 8,29 persen. Inflasi terjadi karena adanya peningkatan harga yang cukup signifikan pada satu subkelompok pengeluaran yang disertai oleh sedikit penurunan indeks kelompok pengeluaran lainnya yaitu kelompok bahan makanan sebesar -1,78 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,58 persen; kelompok Listrik, Air, Gas dan Bahan Bakar sebesar 0,76 persen; kelompok Sandang sebesar 0,42 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,18 persen; kelompok Pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,05 persen; kelompok Transportasi, Komunikasi dan Jasa Keuangan sebesar 1,25 persen. Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga pada September 2015 adalah angkutan udara, cakalang/sisik, beras, kembung/gembung/banyar/gembolo/aso-aso, kontrak rumah, pasir, sewa rumah, cabe rawit, rokok putih, terong panjang. Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga antara lain: layang/benggol, katamba, tomat sayur, cumi-cumi, baronang, selar/tude, bayam, bandeng/bolu, bubara, kol putih/kubis. Andil/sumbangan inflasi dari masing-masing kelompok pengeluaran pada September 2015, yaitu: kelompok bahan makanan sebesar -0,4587 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,0638 persen; perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,2345 persen; kelompok sandang sebesar 0,0273
Berita Resmi Statistik BPS Kota Baubau No. 01/10/Th.III, 1 Oktober 2015 2
persen; kelompok kesehatan sebesar 0,0061 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga sebesar 0,0034 persen dan kelompok transpor dan komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,2017 persen.
Tabel 1 IHK dan Tingkat Inflasi Kota Baubau September 2015, Tahun Kalender 2015, dan Tahun ke Tahun Menurut Kelompok Pengeluaran (2012=100)
(3)
(4)
Laju Inflasi Tahun Kalender 20152) (5)
U m u m
124,77
124,87
0,08
2,44
8,29
Bahan Makanan Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan bakar Sandang Kesehatan Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan
141,13
138,62
-1,78
1,08
6,31
126,63 112,31 118,09 112,03 115,93 137,76
127,37 113,16 118,59 112,23 115,99 139,48
0,58 0,76 0,42 0,18 0,05 1,25
6,29 1,36 4,17 1,63 2,09 3,80
9,20 6,35 9,73 3,36 5,49 16,79
Kelompok Pengeluaran (1)
1 2 3 4 5 6 7 1) 2) 3)
IHK Agustus 2015 (2)
IHK Inflasi September September 2015 20151)
Inflasi Tahun ke Tahun 3) (6)
Persentase perubahan IHK September 2015 terhadap IHK bulan sebelumnya Persentase perubahan IHK September 2015 terhadap IHK Desember 2014 Persentase perubahan IHK September 2015 terhadap IHK September 2014
Gambar 1 IHK Kota Baubau (2012=100) Juni – Desember 2013, Januari - Desember 2014,dan Januari - September 2015
Berita Resmi Statistik BPS Kota Baubau No. 01/10/Th.III, 1 Oktober 2015 3
Tabel 2 Sumbangan Kelompok Pengeluaran Terhadap Inflasi Kota Baubau (2012=100) September 2015 (persen) Kelompok Pengeluaran
Andil Inflasi (%)
(1)
(2)
UMUM
0,0781
1.
Bahan Makanan
-0,4587
2.
Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau
0,0638
3.
Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar
0,2345
4.
Sandang
0,0273
5.
Kesehatan
0,0061
6.
Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga
7.
Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan
0,0034 0,2017
Gambar 2 Sumbangan Kelompok Pengeluaran Terhadap Inflasi Kota Baubau (2012=100) September 2015 (persen)
Berita Resmi Statistik BPS Kota Baubau No. 01/10/Th.III, 1 Oktober 2015 4
URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN
1.
Bahan Makanan
Kelompok bahan makanan pada September 2015 mengalami deflasi 1,78 persen atau terjadi penurunan angka indeks dari 141,13 pada Agustus 2015 menjadi 141,13 pada Agustus 2015. Dari 11 subkelompok dalam kelompok bahan makanan, pada bulan ini 3 subkelompok diantaranya mengalami inflasi; 6 subkelompok mengalami deflasi dan 2 subkelompok tidak mengalami perubahan yang cukup signifikan. Subkelompok yang mengalami inflasi adalah subkelompok padi-padian, umbi-umbian dan hasil-hasilnya sebesar 2,58 persen; subkelompok ikan diawetkan sebesar 1,17 persen; subkelompok bumbu-bumbuan sebesar 2,46 persen. Sedangkan subkelompok yang mengalami deflasi yaitu subkelompok daging dan hasil-hasilnya sebesar 1,93 persen; subkelompok ikan segar sebesar 5,66 persen; subkelompok telur, susu dan hasil-hasilnya sebesar 0,69 persen; subkelompok sayur-sayuran sebesar 1,96 persen; subkelmpok kacang-kacangan sebesar 0,73 persen; dan sub kelompok buah-buahan sebesar 1,36 persen. Untuk subkelompok lemak dan minyak serta bahan makanan lainnya tidak mengalami perubahan yang berarti. Kelompok ini pada September 2015 memberikan sumbangan inflasi sebesar -0,4587 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi antara lain: cakalang/sisik sebesar 0,1578 persen; beras sebesar 0,1234 persen; kembung/gembung/banyar/gembolo/aso-aso sebesar 0,0990 persen; cabai rawit sebesar 0,0457 persen dan terong panjang sebesar 0,0312 persen. Sedangkan komoditas penyumbang deflasi antara lain: layang/benggol sebesar -0,1756 persen; katamba sebesar -0,1748 persen; tomat sayur sebesar -0,1178 persen; cumi-cumi sebesar -0,1181 persen dan baronang sebesar -0,1137 persen. 2.
Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau
Kelompok ini pada September 2015 mengalami inflasi 0,58 persen atau terjadi peningkatan angka indeks dari 126,63 pada Agustus 2015 menjadi 127,37 pada September 2015. Dalam kelompok ini, dua subkelompok mengalami inflasi dan 1 subkelompok tidak mengalami perubahan yang berarti. Subkelompok makanan jadi mengalami inflasi sebesar 0,21 persen; subkelompok tembakau dan minuman yang beralkohol sebesar 1,67 persen. Sedangkan subkelompok minuman yang tidak beralkohol. Kelompok ini pada September 2015 memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,0638 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi yakni rokok putih sebesar 0,0358 persen, rokok kretek sebesar 0,0172 persen, mie sebesar 0,0042 persen, gado-gado sebesar 0,0038 persen, makanan ringan/ snack sebesar 0,0028 persen.. 3.
Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar
Kelompok ini pada September 2015 mengalami inflasi sebesar 0,76 persen atau terjadi peningkatan angka indeks dari 112,31 pada Agustus 2015 menjadi 113,16 pada September 2015. Dua subkelompok dalam kelompok ini mengalami inflasi dan dua subkelompok mengalami deflasi. Subkelompok yang mengalami inflasi adalah subkelompok biaya tempat tinggal sebesar 1,15 persen dan subekelompok perlengkapan rumahtangga sebesar 0,53 persen. Sedangkan subkelompok yang menyumbang deflasi yakni subkelompok Bahan bakar, penerangan, dan air sebesar -0,03 dan subkelompok penyelenggaraan rumah tangga sebesar -0,70 persen. Pada September 2015 kelompok ini secara umum memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,2345 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan terhadap inflasi antara lain: kontrak rumah sebesar 0,0970
Berita Resmi Statistik BPS Kota Baubau No. 01/10/Th.III, 1 Oktober 2015 5
persen, pasir sebesar 0,0973 persen, sewa rumah sebesar 0,0476 persen, kasur sebesar 0,0170 persen dan cat tembok sebesar 0,0069 persen. Sedangkan komoditas penyumbang deflasi dalam kelompok ini antara lain: pengharum/pelembut cucian sebesar -0,0126 persen, tarif listrik sebesar -0,0019 persen, magic com sebesar -,0014 persen, lampu TL/Neon/PL/XL sebesar -0,0002 persen dan semen sebesar -0,0001 persen. 4.
Sandang
Kelompok sandang pada September 2015 mengalami inflasi sebesar 0,42 persen. Terjadi kenaikan angka IHK bulan September 2015 dari 118,09 pada bulan Agustus 2015 menjadi 118,59 pada bulan September 2015. Dari 4 subkelompok yang menyusun kelompok, dua subkelompok mengalami inflasi, satu subkelompok mengalami deflasi dan satu subkelompok tidak mengalami perubahan yang signifikan. Subkelompok yang mengalami inflasi adalah subkelompok sandang wanita sebesar 0,02 persen dan barang pribadi dan sandang lainnya sebesar 2,13 persen. Subkelompok yang mengalami deflasi yakni sandang laki-laki sebesar -0,04 persen. Sedangkan subkelompok sandang anak-anak tidak mengalami perubahan yang cukup berarti. Pada September 2015 kelompok ini memberikan andil inflasi sebesar 0,0273 persen. Komoditas kelompok ini yang memberikan sumbangan inflasi antara lain: emas perhiasan sebesar 0,0276 persen, sandal karet sebesar 0,0004 persen, sandal kulit sebesar 0,0003 persen. Sedangkan komoditas penyumbang deflasi untuk kelompok ini adalah sepatu sebesar -0,0010 persen. 5.
Kesehatan
Kelompok ini pada September 2015 mengalami inflasi atau terjadi peningkatan angka indeks dari 112,03 pada Agustus 2015 menjadi 112,23 pada bulan September 2015.. Dari 4 subkelompok dalam kelompok ini, satu subkelompok mengalami inflasi yakni subkelompok jasa kesehatan sebesar 1,09 persen. Sedangkan tiga subkelompok lainnya tidak mengalami perubahan yang cukup berarti jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Pada September 2015 kelompok ini memberikan andil inflasi sebesar 0,0061 persen. Komoditas dikelompok ini yang memberikan sumbangan inflasi adalah check up sebesar 0,0061 persen. 6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga Kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga pada September 2015 mengalami inflasi sebesar 0,05 persen. Terjadi kenaikan angka IHK, pada bulan Agustus 2015 sebesar 115,93 menjadi 115,99 pada bulan September 2015. Dari lima subkelompok dalam kelompok ini, satu subkelompok mengalami inflasi, dan empat subkelompok lainnya tudak mengalami perubahan harga yang cukup berarti. Subkelompok yang mengalami inflasi yaitu subkelompok perlengkapan dan peralatan pendidikan sebesar 0,32 persen. Adapun subkelompok yang lainnya tidak mengalami perubahan yang berarti. Kelompok ini pada September 2015 memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,0034 persen. Komoditas yang berperan memberikan inflasi antara lain: laptop/notebook sebesar 0,0036 persen dan buku pelajaran SMA sebesar 0,0003 persen. Sedangkan komoditas penyumbang deflasi pada kelompok ini antara lain: modem internet sebesar 0,0003 dan printer sebesar -0,0002 persen.
7.
Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan
Kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan pada September 2015 mengalami inflasi sebesar 1,25 persen atau terjadi peningkatan angka indeks dari 137,76 pada Agustus 2015 menjadi 139,48 pada September 2015. Dari 4 subkelompok yang menyusun kelompok ini, dua subkelompok mengalami inflasi dan dua subkelompok tidak mengalami perubahan yang signifikan. Subkelompok yang mengalami inflasi adalah transpor sebesar 1,55
Berita Resmi Statistik BPS Kota Baubau No. 01/10/Th.III, 1 Oktober 2015 6
persen dan subkelompok sarana dan penunjang transpor sebesar 0,87 persen.Sedangkan subkelompok sarana dan penunjang transpor dan subkelompok jasa keuangan dan tidak mengalami perubahan. Kelompok ini pada September 2015 memberikan sumbangan terhadap inflasi sebesar 0,2017 persen. Komoditas yang memberikan kontribusi inflasi antara lain angkutan udara sebesar 0,1972 persen dan cuci kendaraan sebesar 0,0045 persen.
PERBANDINGAN INFLASI TAHUNAN Tingkat inflasi tahun kalender (September) 2015 sebesar 2,44 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (September 2015 terhadap September 2014) sebesar 8,29 persen. Tabel 3 Inflasi Bulanan, Tahun kalender, Tahun ke Tahun, September 2015 Inflasi (1)
2015 (4)
1.
September
0,08
2.
(September) tahun kalender
2,44
September terhadap September (year on year) (tahun n) (tahun n-1)
8,29
3.
Berita Resmi Statistik BPS Kota Baubau No. 01/10/Th.III, 1 Oktober 2015 7
PERBANDINGAN ANTARKOTA Pada September 2015 di Indonesia terjadi deflasi sebesar 0,05 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 121,67. Pada September 2015 dari 82 kota IHK di Indonesia, 46 kota mengalami inflasi sedangkan 36 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Merauke sebesar 1,33 persen dengan IHK sebesar 123,20 dan terendah terjadi di Sibolga sebesar -1,85 dengan IHK 120,15. Perbandingan Antarkota di Pulau Sumatera Di wilayah Pulau Sumatera yang berjumlah 23 kota IHK, pada bulan September inflasi tertinggi terjadi di Tanjung Pandan sebesar 1,20 persen dengan IHK 129,71. Sedangkan inflasi terendah terjadi di Sibolga sebesar 1,85 persen dengan IHK sebesar 120,15. (lihat Tabel 4) Tabel 4 Perbandingan Indeks dan Inflasi September 2015 Kota-Kota di Pulau Sumatera dengan Nasional (2012=100)
KOTA
IHK
Inflasi (%)
(2)
(3)
TANJUNG PANDAN PANGKAL PINANG TANJUNG PINANG LHOKSEUMAWE METRO BANDAR LAMPUNG MEULABOH BATAM LUBUKLINGGAU BUNGO BENGKULU DUMAI PEMATANG SIANTAR BANDA ACEH TEMBILAHAN PALEMBANG PEKANBARU PADANG MEDAN BUKITTINGGI PADANGSIDIMPUAN JAMBI SIBOLGA
129,71 123,38 122,24 115,96 129,45 122,22 120,27 121,52 119,23 119,20 128,13 122,16 123,00 115,29 125,77 118,16 121,04 124,83 122,77 118,87 118,05 119,94 120,15
1,20 0,84 0,68 0,22 0,15 0,02 -0,02 -0,12 -0,16 -0,21 -0,22 -0,23 -0,28 -0,36 -0,38 -0,38 -0,40 -0,49 -0,70 -0,73 -0,82 -1,26 -1,85
NASIONAL
121,67
-0.05
(1)
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23.
September 2015
Berita Resmi Statistik BPS Kota Baubau No. 01/10/Th.III, 1 Oktober 2015 8
Perbandingan Antarkota di Pulau Jawa Pada September 2015 dari kota-kota IHK di wilayah Pulau Jawa yang berjumlah 26 kota, inflasi tertinggi terjadi di Cilegon sebesar 0,30 persen dengan IHK 124,60 dan terendah terjadi di Surakarta dengan inflasi sebesar 0,45 persen dengan IHK sebesar 117,97. (lihat Tabel 5). Tabel 5 Perbandingan Indeks dan Inflasi September 2015 Kota-Kota di Pulau Jawa dengan Nasional (2012=100) September 2015
KOTA (1)
IHK
Inflasi (%)
(2)
(3)
1.
CILEGON
2.
124,60
0,30
JEMBER
3.
119,52
0,29
KUDUS
126,93
0,28
4.
KEDIRI
5.
119,96
0,26
SURABAYA
6.
121,14
0,26
PROBOLINGGO
7.
120,64
0,23
BANYUWANGI
119,45
0,21
8.
MALANG
9.
121,79
0,21
MADIUN
10.
118,97
0,15
11. 12.
SUMENEP CILACAP BOGOR
118,91 123,42
0,13 0,06
13.
121,30
0,04
YOGYAKARTA
14.
119,14
0,04
DKI JAKARTA
15.
122,38
0,01
16. 17. 18.
BANDUNG PURWOKERTO SERANG TASIKMALAYA
120,61 119,00 126,76
-0,01 -0,02 -0,02
19.
119,13
-0,08
TEGAL
117,53
-0,14
20.
TANGERANG
21.
128,50
-0,16
SEMARANG
22.
120,46
-0,18
SUKABUMI
23.
120,94
-0,21
CIREBON
118,30
-0,27
24.
DEPOK
25.
120,15
-0,27
BEKASI SURAKARTA
119,37 117,97
-0,38 -0,45
NASIONAL
121,67
26.
-0.05
Berita Resmi Statistik BPS Kota Baubau No. 01/10/Th.III, 1 Oktober 2015 9
Perbandingan Antarkota Wilayah Luar Pulau Jawa, Sumatera dan Sulawesi Pada September 2015 dari kota-kota IHK di wilayah luar Pulau Jawa, Sumatera dan Sulawesi yang berjumlah 22, inflasi tertinggi terjadi di Merauke sebesar 1,33 persen dengan IHK 123,20 dan terendah terjadi di Ternate sebesar -1,58 persen dengan IHK sebesar 124,73 (lihat Tabel 6). Tabel 6 Perbandingan Indeks dan Inflasi September 2015 Kota-Kota di Luar Pulau Sumatera, Jawa dan Sulawesi dengan Nasional (2012=100) September 2015
KOTA (1)
IHK
Inflasi (%)
(2)
(3)
1.
MERAUKE
123,20
1,33
2.
TANJUNG
121,93
0,94
3.
MATARAM
119,95
0,55
4.
BANJARMASIN
5.
119,59
0,53
SINGKAWANG
6.
AMBON
121,37 120,41
0,41 0,38
7.
MANOKWARI
113,65
0,38
8.
JAYAPURA
121,71
0,35
9.
SINGARAJA
10.
128,19
0,27
11. 12.
KUPANG SORONG MAUMERE
121,54 123,30
0,27 0,21
13.
115,77
0,20
PONTIANAK
14.
128,79
0,16
SAMPIT
121,27
0,04
15. 16. 17. 18.
BIMA SAMARINDA BALIKPAPAN DENPASAR
122,20 123,14 125,00
0,02 -0,06 -0,13
118,65
-0,22
19.
TARAKAN
129,21
-0,29
20.
PALANGKARAYA
21.
TUAL
118,32 133,64
-0,34 -1,41
22.
TERNATE
124,73
-1,58
Nasional
121,67
-0.05
Berita Resmi Statistik BPS Kota Baubau No. 01/10/Th.III, 1 Oktober 2015 10
Perbandingan Antarkota di Pulau Sulawesi Pada September 2015 dari kota-kota IHK di wilayah Pulau Sulawesi yang berjumlah 11, inflasi tertinggi terjadi di Kota Manado sebesar 0,62 persen dengan IHK sebesar 121,26. Sedangkan inflasi terendah terjadi di Kota Baubau sebesar 0,08 persen dengan IHK 124,87. (lihat Tabel 7). Tabel 7 Perbandingan Indeks dan Inflasi September 2015 Kota-Kota di Pulau Sulawesi dengan Nasional (2012=100)
KOTA
IHK
Inflasi (%)
(2)
(3)
MANADO KENDARI BULUKUMBA MAKASSAR WATAMPONE PALOPO MAMUJU PARE-PARE GORONTALO PALU BAU-BAU
121,26 118,00 127,95 121,42 117,70 119,35 119,84 118,67 117,72
0,62 0,61 0,57 0,57 0,56 0,47 0,22 0,17 0,17
121,29 124,87
0,12 0,08
NASIONAL
121,67
-0.05
(1)
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.
September 2015
Berita Resmi Statistik BPS Kota Baubau No. 01/10/Th.III, 1 Oktober 2015 11
Tabel 8 IHK Kota Baubau Bulan September 2015 (2012=100)
No,
Kelompok/Sub kelompok
[1] I
[2] UMUM/TOTAL BAHAN MAKANAN
IHK September 2015
% perub thd Agustus 2015
Tahun Kalender
YoY
IHK September 2014
[3] 124,87 138,62 124,26 100,27 149,21 118,07 124,67 174,35 133,76 119,11 136,77 112,53 134,34
[4] 0,08 -1,78 2,58 -1,93 -5,66 1,17 -0,69 -1,96 -0,73 -1,36 2,46 0,00 0,00
[5] 2,44 1,08 9,57 3,55 -5,34 21,37 3,66 20,03 0,14 -2,33 -21,41 0,23 7,04
[6] 8,29 6,31 17,02 8,21 -1,46 4,73 5,87 23,04 -0,49 0,77 -5,97 0,74 9,76
[7] 115,31 130,39 106,19 92,66 151,42 112,74 117,76 141,70 134,42 118,20 145,45 111,70 122,39
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Padi-padian, Umbi-umbian dan Hasilnya Daging dan Hasil-hasilnya Ikan Segar Ikan Diawetkan Telur, Susu dan Hasil-hasilnya Sayur-sayuran Kacang–kacangan Buah–buahan Bumbu–bumbuan Lemak dan Minyak Bahan Makanan Lainnya
II
MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK & TEMBAKAU
127,37
0,58
6,29
9,20
116,64
1 2 3
Makanan Jadi Minuman yang Tidak Beralkohol Tembakau dan Minuman Beralkohol
134,97 118,21 123,30
0,21 0,00 1,67
6,29 8,17 4,95
8,55 9,39 10,15
124,34 108,06 111,94
III
PERUMAHAN,AIR,LISTRIK,GAS & BAHAN BAKAR
113,16
0,76
1,36
6,35
106,40
1 2 3 4
Biaya TempatTinggal Bahan Bakar, Penerangan dan Air Perlengkapan Rumahtangga Penyelenggaraan Rumahtangga
IV
SANDANG
1 2 3 4 V 1 2 3 4
Sandang Laki-laki Sandang Wanita Sandang Anak-anak Barang Pribadi dan Sandang Lain KESEHATAN Jasa Kesehatan Obat-obatan Jasa Perawatan Jasmani Perawatan Jasmani dan Kosmetika
VI
PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAH RAGA
1 2 3 4 5
Pendidikan Kursus-kursus / Pelatihan Perlengkapan / Peralatan Pendidikan Rekreasi Olahraga
107,64 129,86 114,24 130,97 118,59 117,44 122,34 132,91 101,69 112,23 109,32 119,21 134,48 107,61 115,99 103,96 147,65 106,04 146,04 115,95
1,15 -0,03 0,53 -0,70 0,42 -0,04 0,02 0,00 2,13 0,18 1,09 0,00 0,00 0,00 0,05 0,00 0,00 0,32 0,00 0,00
0,26 3,76 2,97 3,44 4,17 4,30 1,45 5,11 6,39 1,63 3,84 0,14 0,00 1,82 2,09 2,77 1,23 1,58 1,28 4,59
4,82 10,79 3,88 15,48 9,73 10,47 15,01 6,98 6,25 3,36 5,97 1,27 0,00 3,99 5,49 2,77 1,23 1,47 12,94 7,49
102,69 117,21 109,97 113,41 108,07 106,31 106,37 124,24 95,71 108,58 103,16 117,71 134,48 103,48 109,95 101,16 145,85 104,50 129,31 107,87
VII
TRANSPOR,KOMUNIKASI DAN JASA KEUANGAN
139,48
1,25
3,80
16,79
119,43
1 2 3 4
Transpor Komunikasi Dan Pengiriman Sarana dan PenunjangTranspor Jasa Keuangan
155,28 97,99 118,92 111,45
1,55 0,00 0,87 0,00
5,11 -1,35 1,93 0,00
22,39 -1,24 3,46 10,18
126,87 99,22 114,94 101,15
Berita Resmi Statistik BPS Kota Baubau No. 01/10/Th.III, 1 Oktober 2015 12
Untuk informasi : Drs. Mustari
BPS Kota Baubau Jl. Murhum No. 52 Kota Baubau 93700 Telp: (0402) 2821277
Berita Resmi Statistik BPS Kota Baubau No. 01/10/Th.III, 1 Oktober 2015 13