No. 47 / VII / 1 September 2004
PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI INFLASI BULAN AGUSTUS 2004 SEBESAR
0,09
PERSEN
Pada bulan Agustus 2004 terjadi inflasi 0,09 persen. Dari 45 kota IHK tercatat 25 kota mengalami inflasi, dan 20 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Banjarmasin sebesar 1,77 persen, dan inflasi terendah di Tegal dan Kendari masing-masing 0,02 persen. Sedangkan deflasi terbesar terjadi di Ternate 1,99 persen dan deflasi terkecil di Palangkaraya 0,07 persen. Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga pada kelompok-kelompok barang dan jasa sebagai berikut : kelompok makanan jadi, minuman, rokok & tembakau 0,35 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar 0,65 persen, kelompok sandang 0,24 persen, kelompok kesehatan 0,10 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 5,10 persen dan kelompok transpor, komunikasi & jasa keuangan 0,40 persen. Sedangkan kelompok bahan makanan mengalami penurunan sebesar 2,13 persen. Laju inflasi tahun kalender (Januari-Agustus) 2004 sebesar 3,78 persen, sedangkan tingkat inflasi “year on year” (Agustus 2004 terhadap Agustus 2003) sebesar 6,67 persen. Tabel 1. Laju inflasi gabungan 45 kota bulan Agustus 2004 dan tahun ke tahun Agustus 2004 terhadap Agustus 2003 menurut kelompok pengeluaran (2002 = 100).
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Kelompok Pengeluaran
IHK Agustus 2003
IHK Desember 2003
IHK Agustus 2004
Inflasi bulan Agustus 2004 *)
Laju Inflasi tahun Kalender 2004 **) [6]
Inflasi Tahun ke tahun ***)
[1]
[2]
[3]
[4]
[5]
U m u m
106,85
109,83
113,98
0,09
3,78
6,67
Bahan Makanan Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan bakar Sandang Kesehatan Pendidikan, Rekreasi & Olah raga Transpor dan Komunikasi & Jasa Keuangan
98,51 108,89
104,44 110,35
106,17 113,36
-2,13 0,35
1,66 2,73
7,78 4,11
112,99
115,63
121,88
0,65
5,41
7,87
104,06 106,63 112,35
108,10 107,93 114,41
110,30 111,69 122,05
0,24 0,10 5,10
2,04 3,48 6,68
6,00 4,75 8,63
107,01
107,95
113,57
0,40
5,21
6,13
[7]
*) Persentase perubahan IHK bulan Agustus 2004 terhadap IHK bulan sebelumnya. **) Persentase perubahan IHK bulan Agustus 2004 terhadap IHK bulan Desember 2003. ***) Persentase perubahan IHK bulan Agustus 2004 terhadap IHK bulan Agustus 2003.
Berita Resmi Statistik No.47 / VII / 1 September 2004
1
Tabel 2. Sumbangan Kelompok Pengeluaran terhadap Inflasi Nasional bulan Agustus 2004 (persen). Kelompok Pengeluaran
Andil Inflasi (%)
(1)
(2)
UMUM
0,09
1.
Bahan Makanan
-0,52
2.
Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau
0,06
3.
Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar
0,16
4.
Sandang
0,01
5.
Kesehatan
0,01
6.
Pendidikan, Rekreasi & Olahraga
0,31
7.
Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan
0,06
Berdasarkan hasil pemantauan BPS di 45 kota pada bulan Agustus 2004 terjadi inflasi 0,09 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 113,88 pada bulan Juli 2004 menjadi 113,98 pada bulan Agustus 2004. Dengan demikian maka laju inflasi tahun kalender (Januari-Agustus) 2004 sebesar 3,78 persen, sedangkan inflasi “year on year” (Agustus 2004 terhadap Agustus 2003) adalah 6,67 persen. Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga pada kelompok-kelompok barang dan jasa sebagai berikut : kelompok makanan jadi, minuman, rokok & tembakau 0,35 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar 0,65 persen, kelompok sandang 0,24 persen, kelompok kesehatan 0,10 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 5,10 persen dan kelompok transpor, komunikasi & jasa keuangan 0,40 persen. Sedangkan kelompok bahan makanan mengalami penurunan sebesar 2,13 persen. Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga selama bulan Agustus 2004 antara lain : tarif uang sekolah SLTA, SLTP, SD, uang sekolah TK, tarif uang kuliah Akademi/PT, sewa rumah, upah tukang bukan mandor, transfer uang, kontrak rumah, tarif air minum PAM, ayam goreng, daging sapi, tempe, anggur, roti tawar, nasi, emas perhiasan, upah pembantu rumahtangga dan kartu ATM. Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga adalah : cabe merah, daging ayam ras, cabe rawit, bawang merah, telur ayam ras, tomat sayur, minyak goreng, beras, bayam, bawang putih, kentang, kol putih/kubis dan kangkung. Pada bulan Agustus 2004 kelompok-kelompok komoditi yang memberikan andil/sumbangan inflasi adalah : kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,06 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar 0,16 persen; kelompok sandang 0,01 persen; kelompok kesehatan 0,01 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,31 persen; dan kelompok transpor, komunikasi & jasa keuangan 0,06 persen. Sedangkan kelompok bahan makanan memberikan andil/sumbangan deflasi sebesar 0,52 persen. 2
Berita Resmi Statistik No. 47 / VII / 1 September 2004
Gambar 1. PERKEMBANGAN IHK 45 KOTA (2002 =100) AGUSTUS 2003 - AGUSTUS 2004 120
INDEKS
115
110
105
100
95 Agust'03
Sept'03
Okt'03
Nov'03
Des'03
Jan'04
umum perumahan pendidikan
0,40
Feb'04
Maret'04
April'04
Mei'04
bhn makanan sandang transpor
Juni'04
Juli'04
Agust'04
makanan jadi kesehatan
Gambar 2. SUMBANGAN KELOMPOK PENGELUARAN TERHADAP INFLASI NASIONAL BULAN AGUSTUS 2004
0,30 0,20 0,10
PERSEN
0,00 -0,10 -0,20
1
-0,30
2
3
4
5
6
7
-0,40 -0,50 -0,60
Umum 2. Makanan jadi 5. Kesehatan
3. Perumahan 6. Pendidikan
Berita Resmi Statistik No.47 / VII / 1 September 2004
1. Bhn.makanan 4. Sandang 7. Transpor
3
URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN 1. Bahan Makanan Kelompok bahan makanan pada bulan Agustus 2004 mengalami deflasi 2,13 persen atau terjadi penurunan indeks dari 108,48 pada bulan Juli 2004 menjadi 106,17 pada bulan Agustus 2004. Dari sebelas sub kelompok dalam kelompok ini enam diantaranya mengalami deflasi dan lima sub kelompok mengalami inflasi. Deflasi terbesar terjadi pada sub kelompok bumbu-bumbuan yang mencapai 15,41 persen dan deflasi terkecil pada sub kelompok padi-padian, umbi-umbian dan hasilnya 0,25 persen. Sedangkan inflasi tertinggi terjadi pada sub kelompok kacang-kacangan sebesar 1,11 persen, dan inflasi terendah pada sub kelompok ikan diawetkan 0,45 persen. Kelompok ini pada bulan Agustus 2004 memberikan sumbangan deflasi sebesar 0,52 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi antara lain: cabe merah 0,23 persen, daging ayam ras 0,07 persen, cabe rawit 0,06 persen; bawang merah dan telur ayam ras masing-masing 0,04 persen, tomat sayur 0,03 persen, minyak goreng 0,02 persen; beras, bayam, bawang putih, kentang, kol putih/kubis dan kangkung masing-masing 0,01 persen. Sedangkan komoditas yang memberikan sumbangan inflasi adalah daging sapi, tempe dan anggur masing-masing 0,01 persen. 2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau Kelompok ini pada bulan Agustus 2004 mengalami kenaikan indeks dari 112,97 pada bulan Juli 2004 menjadi 113,36 pada bulan Agustus 2004 atau terjadi inflasi 0,35 persen. Semua sub kelompok dalam kelompok ini mengalami inflasi, yaitu sub kelompok makanan jadi 0,47 persen, sub kelompok minuman yang tidak beralkohol 0,29 persen dan sub kelompok tembakau dan minuman beralkohol 0,05 persen. Kelompok ini pada bulan Agustus 2004 secara keseluruhan memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,06 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah : ayam goreng 0,02 persen; roti tawar dan nasi dengan lauk masing masing 0,01 persen. 3. Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar Kelompok ini pada bulan Agustus 2004 mengalami inflasi sebesar 0,65 persen, atau terjadi kenaikan indeks dari 121,09 pada bulan Juli 2004 menjadi 121,88 pada bulan Agustus 2004. Semua sub kelompok yang ada dalam kelompok ini mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi pada sub kelompok biaya tempat tinggal 0,88 persen dan inflasi terendah terjadi pada sub kelompok penyelenggaraan rumahtangga 0,29 persen. Pada bulan Agustus 2004 secara keseluruhan kelompok ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,16 persen. Jenis barang dan jasa yang dominan memberikan sumbangan inflasi antara lain: sewa rumah 0,04 persen, kontrak rumah 0,03 persen, tarif air minum/PAM 0,02 persen, dan upah pembantu rumahtangga 0,01 persen. 4
Berita Resmi Statistik No. 47 / VII / 1 September 2004
4. S a n d a n g Kelompok sandang pada bulan Agustus 2004 mengalami inflasi 0,24 persen, atau terjadi kenaikan indeks dari 110,04 pada bulan Juli 2004 menjadi 110,30 pada bulan Agustus 2004. Dari empat sub kelompok yang ada dalam kelompok ini, tiga sub kelompok mengalami inflasi dan satu sub kelompok mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi pada sub kelompok barang pribadi dan sandang lainnya 0,71 persen dan inflasi terendah terjadi pada sub kelompok sandang laki-laki 0,16 persen. Sedangkan sub kelompok yang mengalami deflasi adalah sub kelompok sandang anak-anak 0,02 persen. Kelompok ini pada bulan Agustus 2004 secara keseluruhan memberikan sumbangan/andil inflasi 0,01 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah emas perhiasan 0,01 persen. 5. K e s e h a t a n Kelompok kesehatan pada bulan Agustus 2004 mengalami inflasi 0,10 persen, atau terjadi kenaikan indeks dari 111,58 pada bulan Juli 2004 menjadi 111,69 pada bulan Agustus 2004. Semua sub kelompok dalam kelompok ini mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi pada sub kelompok perawatan jasmani dan kosmetika 0,13 persen dan inflasi terendah terjadi pada sub kelompok jasa kesehatan 0,04 persen. Kelompok ini pada bulan Agustus 2004 secara keseluruhan memberikan sumbangan/andil inflasi 0,01 persen. 6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga Kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga pada bulan Agustus 2004 mengalami kenaikan indeks dari 116,13 pada bulan Juli 2004 menjadi 122,05 pada bulan Agustus 2004, atau terjadi inflasi sebesar 5,10 persen. Semua sub kelompok dalam kelompok ini mengalami inflasi, inflasi tertinggi terjadi pada sub kelompok jasa pendidikan yang mencapai 9,41 persen, dan inflasi terendah terjadi pada sub kelompok rekreasi 0,08 persen. Kelompok ini pada bulan Agustus 2004 memberikan sumbangan inflasi 0,31 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah : tarif uang sekolah SLTA 0,11 persen, tarif uang sekolah SLTP 0,08 persen, tarif uang sekolah SD 0,06 persen, uang kuliah Akademi/PT 0,04 persen, uang sekolah TK 0,01 persen. 8. Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan Kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan pada bulan Agustus 2004 mengalami inflasi sebesar 0,40 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 113,12 pada bulan Juli 2004 menjadi 113,57 pada bulan Agustus 2004. Semua sub kelompok dalam kelompok ini mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi pada sub kelompok jasa keuangan yang mencapai 16,89 persen dan inflasi terendah pada sub kelompok komunikasi dan pengiriman 0,02 persen. Kelompok ini secara keseluruhan pada bulan Agustus 2004 memberikan sumbangan/andil inflasi 0,06 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah : transfer uang 0,04 persen dan kartu ATM 0,01 persen. Berita Resmi Statistik No.47 / VII / 1 September 2004
5
PERBANDINGAN INFLASI TAHUNAN Laju inflasi tahun kalender sampai dengan bulan Agustus 2004 sebesar 3,78 persen. Sedangkan laju inflasi pada periode yang sama tahun kalender 2002 dan 2003 masingmasing sebesar 5,61 persen dan 2,11 persen. Besarnya laju inflasi “year on year” untuk bulan Agustus 2004 terhadap Agustus 2003 sebesar 6,67 persen. Sedangkan laju inflasi “year on year” untuk bulan Agustus 2002 terhadap Agustus 2001 sebesar 10,60 persen dan Agustus 2003 terhadap Agustus 2002 sebesar 6,38 persen. Tabel 3. Perbandingan Inflasi Bulanan, Tahun kalender, Year on Year, Tahun 2002-2004 Inflasi
2002
2003
2004
1. Agustus
0,29
0,84
0,09
2. Januari – Agustus (Tahun kalender)
5,61
2,11
3,78
3. Agustus thd. Agustus (year on year)
10,60
6,38
6,67
(tahun n)
(tahun n-1)
INFLASI (%)
Gambar 3. PERBANDINGAN INFLASI TAHUN KALENDER 2002-2004 6 5 4 3 2 1 0 Jan
Jan-Feb
Jan-Mrt
2002
Jan-Apr
Jan-Mei
2003
Jan-Jun
Jan-Jul
Jan-Agust
Jul-Jul
Ags-Ags
2004
Gambar 4. PERBANDINGAN INFLASI YEAR ON YEAR 2002-2004
INFLASI (%)
16 11 6 1 -4
Jan-Jan
Feb-Feb
Mrt-Mrt
2002 thd 2001
6
Apr-Apr
2003 thd 2002
Mei-Mei
Jun-Jun
2004 thd 2003
Berita Resmi Statistik No. 47 / VII / 1 September 2004
PERBANDINGAN ANTAR KOTA Pada bulan Agustus 2004 terjadi inflasi 0,09 persen. Dari 45 kota IHK tercatat 25 kota mengalami inflasi, dan 20 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Banjarmasin sebesar 1,77 persen, dan inflasi terendah di Tegal dan Kendari masing-masing 0,02 persen. Sedangkan deflasi terbesar terjadi di Ternate 1,99 persen dan deflasi terkecil di Palangkaraya 0,07 persen. 1. Perbandingan antar Kota di Pulau Sumatera Pada bulan Agustus 2004 dari kota-kota IHK di wilayah pulau Sumatera yang berjumlah 14 kota, 6 kota mengalami inflasi dan 8 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Lhokseumawe sebesar 1,26 persen dan inflasi terendah terjadi di Jambi 0,16 persen. Sedangkan deflasi terbesar terjadi di Padang 0,95 persen dan deflasi terkecil di Medan 0,18 persen (lihat Tabel 4) Tabel 4. Perbandingan Indeks dan Inflasi/Deflasi bulan Agustus 2004 Kota-kota di Pulau Sumatera dengan Nasional (2002=100) KOTA 1. Lhokseumawe 2. Banda Aceh 3. Padang Sidempuan 4. Sibolga 5. Pematang Siantar 6. Medan 7. Padang 8. Pekanbaru 9. Batam 10. Jambi 11. Palembang 12. Bengkulu 13. Bandar Lampung 14. Pangkal Pinang Nasional
AGUSTUS 2004 IHK 113,03 112,78 117,40 113,12 110,42 115,56 112,02 118,66 108,16 115,78 116,69 111,60 112,59 118,16 113,98
Inflasi (%) 1,26 0,26 -0,51 -0,66 -0,80 -0,18 -0,95 0,22 -0,41 0,16 0,24 -0,52 -0,45 0,17 0,09
2. Perbandingan antar Kota di Pulau Jawa Pada bulan Agustus 2004 dari kota-kota IHK di pulau Jawa yang berjumlah 14 kota, 10 kota mengalami inflasi dan 4 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Semarang sebesar 0,56 persen dan inflasi terendah di Tegal 0,02 persen. Sedangkan deflasi terbesar terjadi di Serang/Cilegon 0,97 persen dan deflasi terkecil di Bandung 0,21 persen (lihat Tabel 5). 3. Perbandingan antar kota di luar Pulau Jawa dan Sumatera Pada bulan Agustus 2004 dari 17 kota IHK di wilayah ini, 9 kota mengalami inflasi dan 8 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Banjarmasin 1,77 persen dan inflasi terendah di Kendari 0,02 persen. Sedangkan deflasi terbesar terjadi di Ternate 1,99 persen dan deflasi terkecil di Palangkaraya 0,07 persen (lihat tabel 6). Berita Resmi Statistik No.47 / VII / 1 September 2004
7
Tabel 5.
Perbandingan Indeks dan Inflasi/Deflasi bulan Agustus 2004 Kota-kota di Pulau Jawa dengan Nasional (2002=100)
KOTA 1. Jakarta 2. Tasikmalaya 3. Bandung 4. Cirebon 5. Purwokerto 6. Surakarta 7. Semarang 8. Tegal 9. Yogyakarta 10. Jember 11. Kediri 12. Malang 13. Surabaya 14. Serang/Cilegon Nasional
IHK 113,65 113,40 116,46 109,60 111,17 110,43 115,88 111,02 115,55 112,72 109,90 113,22 113,76 114,74 113,98
AGUSTUS 2004 Inflasi (%) 0,10 0,36 -0,21 -0,64 -0,43 0,25 0,56 0,02 0,54 0,50 0,36 0,45 0,38 -0,97 0,09
Tabel 6. Perbandingan Indeks dan Inflasi/deflasi bulan Agustus 2004 Kota-kota di Luar Pulau Jawa dan Sumatera dengan Nasional (2002=100) KOTA 1. Denpasar 2. Mataram 3. Kupang 4. Pontianak 5. Sampit 6. Palangkaraya 7. Banjarmasin 8. Balikpapan 9. Samarinda 10. Manado 11. Palu 12. Makassar 13. Kendari 14. Gorontalo 15. Ambon 16. Ternate 17. Jayapura Nasional
8
AGUSTUS 2004 IHK Inflasi (%) 114,98 -0,21 108,93 -0,29 117,90 -0,70 113,06 0,36 111,04 0,74 114,24 -0,07 116,01 1,77 118,21 1,37 114,94 0,24 110,93 -0,25 114,21 -0,24 110,03 0,33 113,78 0,02 110,65 0,44 110,38 -0,36 111,10 -1,99 122,65 0,56 113,98 0,09
Berita Resmi Statistik No. 47 / VII / 1 September 2004