No. 04/04/1271/Th.XI, 02 April 2014
PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI MARET 2014 SIBOLGA DEFLASI 0,57 PERSEN Bulan Maret 2014, Sibolga deflasi sebesar 0,57 persen atau terjadi penurunan Indeks Harga Konsumen dari 111,00 pada bulan Februari menjadi 110,37 pada bulan Maret. Deflasi terjadi karena adanya penurunan harga secara umum yang ditunjukkan oleh turunnya Indeks Harga Konsumen pada kelompok bahan makanan 2,12 persen dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan 0,10 persen walaupun 5 kelompok lainnya mengalami kenaikan harga masingmasing kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,15 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar 0,05 persen; kelompok sandang 0,13 persen; kelompok kesehatan 0,71 persen; dan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,13 persen. Laju inflasi tahun kalender (Maret) sebesar 0,16 persen dan laju inflasi year on year (Maret 2014 terhadap Maret 2013) yaitu 5,91 persen. Pada bulan Maret 2014, secara nasional terjadi inflasi 0,08 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 111,37. Dari 82 kota yang diamati Indeks Harga Konsumennya (IHK) di Indonesia, 45 kota mengalami inflasi dan 37 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Merauke 1,15 persen dengan IHK 113,13 dan inflasi terendah terjadi di Kediri dan Makassar masing-masing 0,02 persen dengan IHK msing-masing 112,17 dan 108,94. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Tual 2,43 persen dengan IHK 112,53 dan deflasi terendah terjadi di Sorong 0,02 persen dengan IHK 109,09. Bulan Maret 2014, perkembangan harga barang dan jasa di Kota Sibolga secara umum menunjukkan adanya penurunan. Berdasarkan hasil pemantauan BPS, pada bulan ini Kota Sibolga mengalami deflasi sebesar 0,57 persen. Atau terjadi penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 111,00 pada bulan Februari menjadi 110,37 persen pada Maret. Laju inflasi tahun kalender (Maret) 0,16 persen sedangkan laju inflasi year on year (Maret 2014 terhadap Maret 2013) sebesar 5,91 persen. Deflasi terjadi karena adanya penurunan harga secara umum yang ditunjukkan oleh turunnya indeks kelompok bahan makanan 2,12 persen dan kelompok transport, komunikasi, dan jasa keuangan 0,10 persen walaupun 5 kelompok lainnya mengalami kenaikan harga masing-masing kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,15 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,05 persen; kelompok sandang 0,13 persen; kelompok kesehatan 0,71 persen; dan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,13 persen. Beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga selama bulan Maret antara lain cabe merah 0,393; tomat buah 0,2531 persen; udang basah 0,1309 persen; tongkol 0,1259 persen; teter 0,0927 persen; daging ayam ras 0,0452 persen; cumi-cumi 0,0323 persen; kape-kape 0,0316 persen; apel 0,0232 persen; teri 0,0207 persen; angkutan udara Berita Resmi Statistik Kota Sibolga No. 04/04/1271/Th. XI, 02 April 2014
1
0,0201 persen, dll. Sementara komoditas yang mengalami kenaikan harga antara lain: kembung 0,1932 persen; minyak goreng 0,1255 persen; pisang 0,1031 persen; pepaya 0,0722 persen; roti manis 0,0294 persen; obat dengan resep 0,0194 persen; susu bubuk 0,0162 persen; ikan mas 0,0158 persen; dll. Tabel 1 Laju Inflasi Kota Sibolga Bulan Maret 2013, Tahun Kalender 2013 dan Year on Year Menurut Kelompok Pengeluaran (2007=100)
Kelompok Pengeluaran
IHK Desember 2013
IHK Maret 2014
Inflasi Maret 2014 1)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
110,19
110,37
-0,57
0,16
5,91
1. Bahan Makanan 2. Makanan Jadi. Minuman. Rokok. & Tembakau 3. Perumahan. Air. Listrik. Gas. & Bahan Bakar
117,85
114,68
-2,12
-2,69
5,92
107,40
109,92
0,15
2,35
7,30
106,10
107,20
0,05
1,04
2,96
4. Sandang
104,54
106,76
0,13
2,12
5,41
5. Kesehatan
106,19
109,63
0,71
3,24
5,51
6. Pendidikan. Rekreasi. & Olahraga
103,17
103,64
0,13
0,46
0,51
7. Transport. Komunikasi. & Jasa Keuangan
112,01
112,07
-0,10
0,05
11,29
Umum
1*)
Persentase perubahan IHK bulan Maret 2014 terhadap IHK bulan sebelumnya.
2*)
Persentase perubahan IHK bulan Maret 2014 terhadap IHK bulan Desember 2013.
3*)
Persentase perubahan IHK bulan Maret 2014 terhadap IHK bulan Maret 2013.
Laju Inflasi Tahun 2014 2)
Tabel 2 Sumbangan Kelompok Pengeluaran terhadap Inflasi Kota Sibolga (2007=100) Maret 2014 (persen) Kelompok Pengeluaran (1)
Andil Inflasi/Deflasi (%)
Umum
2
(2) -0,57
1. Bahan Makanan
-0,64
2. Makanan Jadi. Minuman. Rokok. & Tembakau
0,03
3. Perumahan. Air. Listrik. Gas. & Bahan Bakar
0,01
4. Sandang
0,01
5. Kesehatan
0,03
6. Pendidikan. Rekreasi. & Olahraga
0,01
7. Transport. Komunikasi. & Jasa Keuangan
-0,02
Berita Resmi Statistik Kota SIbolga No. 04/04/1271/Th.XI, 02 April 2014
Inflasi Tahun ke Tahun 3)
Gambar 1 Perkembangan IHK Kota Sibolga (2007=100), Maret 2012 – Maret 2014 130
125
INDEKS
120
115
110
105
Umum Kesehatan
Bhn Makanan Pendidikan
Makanan Jadi Transpor
M ar '1 4
Fe b' 14
14 Ja n'
'1 3 D
es
'1 3 ov N
kt o'
13
3 O
Se p' 1
'1 3
Bulan
Ag us t
Ju li'1 3
3 Ju ni '1
M ei '1 3
3 Ap r'1
M ar '1 3
100
Perumahan
Sandang
Gambar 2 Sumbangan Kelompok Pengeluaran Terhadap Inflasi Kota Sibolga (2007=100) Maret 2014
0.25
0
(%)
-0.25
-0.5
-0.75
-1 Umum
Bhn Makanan
Makanan Jadi
Perumahan
Sandang
Kesehatan
Pendidikan
Transpor
Berita Resmi Statistik Kota Sibolga No. 04/04/1271/Th. XI, 02 April 2014
3
URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN
1.
Bahan Makanan
Kelompok bahan makanan pada bulan Maret mengalami deflasi 2,12 persen atau terjadi penurunan indeks dari 117,16 pada bulan Februari menjadi 114,68 pada bulan Maret. Dari 11 sub kelompok dalam kelompok ini, 5 sub kelompok mengalami deflasi, 5 sub kelompok mengalami inlfasi, dan 1 sub kelompok tidak mengalami perubahan indeks. Deflasi tertinggi terjadi pada sub kelompok bumbu-bumbuan 13,11 persen dan deflasi terendah pada sub kelompok sayur-sayuran 0,90 persen. Inflasi tertinggi terjadi pada sub kelompok lemak dan minyak 5,45 persen dan inflasi terendah terjadi pada sub kelompok padi-padian, umbi-umbian, dan hasilnya 0,09 persen. Pada bulan Maret, kelompok ini memberikan andil deflasi sebesar 0,64 persen. Komoditas yang yang dominan memberikan sumbangan deflasi antara lain: cabe merah 0,393 persen; tomat buah 0,2531 persen; udang basah 0,1309 persen; tongkol 0,1259 persen; teter 0,0927 persen; daging ayam ras 0,0452 persen; cumi-cumi 0,0323 persen; kape-kape 0,0316 persen; apel 0,0232 persen; teri 0,0207 persen; dll. Sementara komoditas yang mengalami kenaikan harga antara lain: kembung 0,1932 persen; minyak goreng 0,1255 persen; pisang 0,1031 persen; pepaya 0,0722 persen; roti manis 0,0294 persen; susu bubuk 0,0162 persen; ikan mas 0,0158 persen; dll.
2.
Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau
Kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau pada bulan ini mengalami inflasi 0,15 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 109,76 pada bulan Februari menjadi 109,92 pada bulan Maret. Sub kelompok makanan jadi terjadi inflasi 0,29 persen, sub kelompok minuman yang tidak beralkohol terjadi deflasi 0,07 persen;, dan sub kelompok tembakau dan minuman beralkohol tidak terjadi perubahan indeks. Pada bulan Maret, kelompok ini memberikan andil inflasi sebesar 0,0276 persen. Komoditas yang memberikan sumbangan inflasi adalah roti manis dan gula pasir.
3.
Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan bakar
Kelompok ini pada bulan Maret mengalami inflasi 0,03 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 106,10 pada bulan Februari menjadi 107,15 pada bulan Maret. Sub kelompok perlengkapan rumah tangga terjadi inflasi 0,38 persen; sub kelompok bahan bakar, penerangan dan air terjadi deflasi 0,01 persen; sedangkan dua sub kelompok lainnya tidak terjadi perubahan indeks. Pada bulan Maret, kelompok ini memberikan andil inflasi sebesar 0,0051 persen. Komoditas yang memberikan sumbangan inflasi: tempat tidur dan sabun cream detergent.
4.
Sandang
Kelompok ini pada bulan Maret mengalami inflasi 0,13 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 106,62 pada bulan Februari menjadi 106,76 pada bulan Maret.
4
Berita Resmi Statistik Kota SIbolga No. 04/04/1271/Th.XI, 02 April 2014
Sub kelompok barang pribadi dan sandang lainnya terjadi inflasi 0,23 persen; sub kelompok sandang wanita terjadi inflasi 0,32 persen sedangkan dua sub kelompok lainnya tidak terjadi perubahan indeks. Pada bulan Maret, kelompok ini memberikan andil inflasi sebesar 0,0108 persen. Komoditas yang memberikan sumbangan inflasi adalah ongkos jahit, blus, dan jam tangan.
5.
Kesehatan
Kelompok ini pada bulan Maret mengalami inflasi 0,71 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 108,27 pada bulan Februari menjadi 109,63 pada bulan Maret. Sub kelompok perawatan jasmani dan kosmetik terjadi inflasi 0,77 persen; sub kelompok obat-obatan terjadi inflasi 2,49 persen sedangkan dua sub kelompok lainnya tidak terjadi perubahan indeks. Pada bulan Maret, kelompok ini memberikan andil inflasi sebesar 0,0341 persen yang disumbangkan oleh komoditas obat dengan resep, sabun mandi, hand body lotion, pasta gigi, lipstick. dll.
6.
Pendidikan, Rekreasi, & Olahraga
Kelompok ini pada bulan Maret mengalami inflasi 0,13 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 103,51 pada bulan Februari menjadi 103,64 pada bulan Maret. Sub kelompok rekreasi terjadi inflasi 0,84 persen sedangkan empat sub kelompok lainnya tidak terjadi perubahan indeks. Pada bulan Maret, kelompok ini memberikan andil inflasi sebesar 0,0077 persen yang disumbangkan oleh komoditas surat kabar harian dan sepeda anak.
7.
Transport, Komunikasi, & Jasa Keuangan
Kelompok ini pada bulan Maret mengalami deflasi 0,10 persen atau terjadi penurunan indeks dari 112,18 pada bulan Februari menjadi 112,07 pada bulan Maret. Sub kelompok transport terjadi deflasi 0,24 persen, sub kelompok sarana dan penunjang transport terjadi inflasi 0,53 persen, dan dua sub kelompok lainnya tidak terjadi perubahan indeks.
Berita Resmi Statistik Kota Sibolga No. 04/04/1271/Th. XI, 02 April 2014
5
PERBANDINGAN INFLASI TAHUNAN
Laju inflasi tahun kalender (Maret) adalah 0,16 persen dan laju inflasi year on year (Maret 2014 terhadap Maret 2013) adalah 5,91 persen. Sedangkan laju inflasi tahun kalender (Maret 2013 dan Maret 2012) masing-masing 3,90 persen dan 1,26 persen dan laju inflasi year on year pada periode yang sama (Maret 2013 terhadap Maret 2012 dan Maret 2012 terhadap Maret 2011) masing-masing 2,21 persen dan 12,45 persen. Tabel 3. Inflasi Bulanan, Tahun Kalender, Year on Year Tahun 2011-2013 Inflasi
2012
(1)
1.
Maret
2. 3.
(Maret) tahun kalender Year on year Maret (n) terhadap Maret (n-1)
2013
2014
(2)
(3)
(4)
-0,44
-0,18
-0,57
0,82
3,71
0,16
3,47
6,26
5,91
Gambar 3. Perbandingan Inflasi Tahun Kalender (Maret-Maret), 2012-2014 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 -1 Jan
Jan-Feb Jan-Mrt Jan-Apr Jan-Mei Jan-Jun
2012
6
Jan-Jul
Jan-Ags Jan-Sep Jan-Okt Jan-Nop Jan-Des
2013
Berita Resmi Statistik Kota SIbolga No. 04/04/1271/Th.XI, 02 April 2014
2014
PERBANDINGAN ANTAR KOTA Pada bulan Maret secara nasional terjadi inflasi 0,08 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 111,37. Dari 82 kota IHK, 45 kota mengalami inflasi dan 37 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Merauke 1,15 persen dengan IHK 113,13 dan inflasi terendah di Kediri dan Makassar masing-masing 0,02 persen dengan IHK masingmasing 112,17 dan 108,94. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Tual 2,43 persen dengan IHK 112,53 dan deflasi terendah terjadi di Sorong 0,02 persen dengan IHK 109,09.
Perbandingan Antarkota di Pulau Sumatera Pada bulan Maret dari 23 kota IHK di Pulau Sumatera, 7 diantaranya mengalami inflasi dan 16 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Pematang Siantar 0,59 persen dengan IHK 114,07 dan terendah terjadi di Bengkulu 0,04 persen dengan IHK 113,29. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Pangkal Pinang 1,76 persen dengan IHK 110,52 dan deflasi terendah terjadi di Padang Sidempuan 0,05 persen dengan IHK 110,45 Tabel 4. Perbandingan Indeks dan Inflasi/Deflasi Maret 2014 Kota-Kota di Pulau Sumatera dengan Nasional (2007=100)
Kota (1) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
Maret 2014 IHK
Inflasi (%)
(2)
(3)
Meulaboh Banda Aceh Lhokseumawe Sibolga Pematang Siantar Medan Padangsidempuan Padang Bukit Tinggi Tembilahan Pekanbaru Dumai Bungo Jambi Palembang Lubuk Linggau Bengkulu Bandar Lampung Metro Tanjung Pandan Pangkal Pinang Batam Tanjung Pinang
112,12 107,42 107,20 110,37 114,07 111,57 110,45 113,58 109,82 116,05 111,13 111,27 110,62 111,51 108,59 107,39 113,29 109,94 121,33 115,43 110,52 109,82 113,56
-0,73 -0,52 -0,77 -0,57 0,59 -0,34 -0,05 -0,39 -0,20 -0,09 0,15 0,24 -0,35 0,22 -0,20 -0,13 0,04 -0,15 -1,02 -1,03 -1,76 0,10 0,15
Nasional
111,37
0,08
Berita Resmi Statistik Kota Sibolga No. 04/04/1271/Th. XI, 02 April 2014
7
Perbandingan Antarkota di Pulau Jawa Dari 26 kota IHK di Pulau Jawa, 23 diantaranya mengalami inflasi dan 3 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Malang 0,43 persen dengan IHK 111,85 dan terendah terjadi di Kediri 0,02 persen dengan IHK 112,17. Sedangkan deflasi terjadi di Tangerang, Cilacap, dan Depok maisng-masing 0,18 persen; 0,16 persen; dan 0,04 persen dengan IHK masing-masing 115,60; 113,36; dan 112,09. Tabel 5. Perbandingan Indeks dan Inflasi/Deflasi Maret 2014 Kota-Kota di Pulau Jawa dengan Nasional (2007=100) Kota (1)
8
Maret 2014 IHK
Inflasi (%)
(2)
(3)
1
Jakarta
111,51
0,19
2
Bogor
112,43
0,28
3
Sukabumi
112,25
0,24
4
Bandung
110,42
0,11
5
Cirebon
110,98
0,42
6
Bekasi
111,19
0,32
7
Depok
112,09
-0,04
8
Tasikmalaya
110,24
0,25
9
Cilacap
113,36
-0,16
10
Purwokerto
111,37
0,29
11
Kudus
116,87
0,42
12
Surakarta
110,11
0,27
13
Semarang
110,96
0,27
14
Tegal
108,69
0,20
15
Yogyakarta
111,00
0,14
16
Jember
110,73
0,03
17
Banyuwangi
11239
0,20
18
Sumenep
110,34
0,08
19
Kediri
112,17
0,02
20
Malang
111,85
0,43
21
Probolinggo
112,43
0,16
22
Madiun
110,65
0,25
23
Surabaya
110,97
0,23
24
Tangerang
111,96
-018
25
Cilegon
113,36
0,06
26
Serang
113,36
0,41
Nasional
111,37
0,08
Berita Resmi Statistik Kota SIbolga No. 04/04/1271/Th.XI, 02 April 2014
Perbandingan Antarkota di Luar Pulau Sumatera dan Pulau Jawa Dari 33 kota IHK di luar Pulau Sumatera dan Pulau Jawa tercatat 15 kota mengami inflasi dan 18 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Merauke 1,15 persen dengan IHK 113,13 dan terendah terjadi di Makassar 0,02 persen dengan IHK 108,94. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Tual 2,43 persen dengan IHK 112,53 dan terendah terjadi di Sorong 0,02 persen dengan IHK 109,09. Tabel 6. Perbandingan Indeks dan Inflasi/Deflasi Maret 2014 Kota-Kota di Luar Pulau Jawa dan Sumatera dengan Nasional (2007=100) Kota
Maret 2014
1
Singaraja
IHK (2) 115,30
2
Denpasar
109,89
0,32
3
Mataram
111,12
-0,39
4
Bima
113,35
-0,36
5
Maumere
110,00
-0,46
6
Kupang
112,91
-0,10
7
Pontianak
113,94
-0,78
8
Singkawang
110,67
-0,34
(1)
Inflasi (%) (3) 0,17
9
Sampit
110,43
-0,30
10
Palangkaraya
109,76
0,12
11
Tanjung
109,57
-0,21
12
Banjarmasin
108,22
-0,36
13
Balikpapan
111,85
-0,10
14
Samarinda
113,97
0,17
15
Tarakan
115,44
0,99
16
Manado
109,39
0,31
17
Palu
111,45
0,60
18
Bulukumba
117,21
0,03
19
Watampone
109,81
0,42
20
Makasar
108,94
0,02
21
Parepare
108,29
-0,07
22
Palopo
108,84
-0,15
23
Kendari
107,34
-0,10
24
Bau-bau
109,84
-0,36
25
Gorontalo
108,24
0,31
26
Mamuju
108,92
-0,11
27
Ambon
110,20
0,64
28
Tual
112,53
-2,43
29
Ternate
112,16
053
30
Manokwari
106,38
-0,35
31
Sorong
109,09
-0,02
32
Merauke
113,13
1,15
33
Jayapura
113,68
0,68
Nasional
111,37
0,08
Berita Resmi Statistik Kota Sibolga No. 04/04/1271/Th. XI, 02 April 2014
9
Informasi lebih lanjut hubungi:
BPS KOTA SIBOLGA Jl Tuanku Dorong Hutagalung No. 2 Sibolga Telepon : 0631-22082 Fax. : 0631-25952 E-mail:
[email protected] Website: http://sibolgakota.bps.go.id
10 Berita Resmi Statistik Kota SIbolga No. 04/04/1271/Th.XI, 02 April 2014