IMPLEMENTASI KOOPERATIF GI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING SEPAK BOLA Oleh Made Arya Suardika PENJASKESREK FOK Universitas Pendidikan Ganesha, Kampus Tengah Undiksha Singaraja, Jalan Udayana Singaraja- Bali Tlp. (0362) 32559 e-mail:
[email protected] Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar passing sepak bola, melalui implementasi model pembelajaran kooperatif tipe GI pada siswa kelas X 2 SMA Negeri 1 Sukasada. Penelitian ini tergolong penelitian tindakan kelas dilaksanakan dalam 2 siklus dan setiap siklusnya 2 kali pertemuan. Subjek penelitian ini siswa kelas X 2 SMA Negeri 1 Sukasada tahun pelajaran 2012/2013 yang terdiri dari 23 orang siswa, 12 putra dan 11 putri. Pengumpulan data aktivitas belajar dalam pembelajaran dikumpulkan melalui lembar observasi aktivitas belajar, dan data hasil belajar, melalui tes hasil belajar passing sepak bola. Selanjutnya, data yang terkumpul dianalisis menggunakan analisis statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan pada siklus I rata-rata aktivitas belajar siswa 69,35 kategori cukup aktif dan hasil belajar siswa dengan ketuntasan klasikal sebesar 30,43% katagori sangat kurang. Sedangkan Pada siklus II, rata-rata aktivitas belajar siswa 89,23 kategori sangat aktif dan hasil belajar siswa dengan ketuntasan klasikal sebesar 100% katagori sangat baik. Berdasarkan hasil dan pembahasan, disimpulkan bahwa aktivitas dan hasil belajar teknik dasar passing sepak bola meningkat melalui implementasi model pembelajaran kooperatif tipe GI. Disarankan kepada guru penjasorkes, untuk mengimplementasikan model pembelajaran kooperatif tipe GI, karena dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar teknik dasar passing sepak bola. Abstract: This study aims to improve the activity and learning outcomes passing football, through the implementation of cooperative learning model GI in class X 2 SMA Negeri 1 Sukasada. This study classified as action research carried out in 2 cycles and each cycle 2 meetings. These subjects class X 2 SMA Negeri 1 Sukasada school year 2012/2013 which consisted of 23 students, 12 boys and 11 girls. Data collection study in the learning activity sheets were collected through observation and learning activities, and learning outcomes data, through achievement test passing football. Furthermore, the data were analyzed using descriptive statistical analysis. The results showed in the first cycle an average of 69.35 student activity category is quite active and student learning outcomes with classical completeness of 30.43% very poor category. Whereas the second cycle, the average activity of 89.23 category students are very active and student learning outcomes with classical completeness by 100% very good category. Based on the results and discussion, it was concluded that the activity of the basic techniques and learning outcomes passing football improved through the implementation of cooperative learning model GI. Penjasorkes recommended to teachers, to implement cooperative learning model GI, because it can increase the activity and results of learning basic techniques passing football. Kata-kata Kunci: GI, aktivitas, hasil belajar, sepak bola 12
siswa
PENDAHULUAN Keberhasilan
proses
dalam
menemukan
suatu
dalam
pemecahan masalah. Oleh karena itu
jasmani,
guru pendidikan jasmani olahraga dan
olahraga dan kesehatan ditentukan
kesehatan memiliki peranan penting
oleh banyak faktor antara lain: model
dalam membantu siswa agar tetap
pembelajaran, guru, sarana-prasarana,
memiliki tingkat pengetahuan dan
dan situasi dalam proses belajar
keterampilan
yang
mengajar. Para pakar pendidikan telah
penjasorkes
mampu
banyak mengadakan terobosan tentang
kesempatan
kepada
model
terlibat
pembelajaran
pendidikan
pembelajaran
yang
telah
langsung
baik,
karena
memberikan siswa dalam
untuk aneka
diujicobakan, namun sampai sekarang
pengalaman yang dilakukan secara
belum bisa dipastikan mana yang
sistematis.
paling
tepat
dipergunakan
karena
Berdasarkan observasi awal yang
dalam proses pembelajaran sangat
peneliti lakukan di SMA Negeri 1
tergantung pada aktivitas siswa itu
Sukasada pada siswa kelas X 2 dalam
sendiri.
pembelajaran penjasorkes khususnya
Profesi guru sampai saat ini masih
pada materi passing Sepak bola masih
banyak dibicarakan dan masih saja
belum maksimal. Hal tersebut dapat
dipertanyakan, baik dikalangan para
dilihat dari hasil observasi awal
pakar
oleh
peneliti memperoleh data sebagai
Untuk
berikut: pada aktivitas teknik dasar
memperbaiki citra tersebut, sebaiknya
passing permainan Sepak bola pada
perlu diadakan pembaharuan dalam
siswa dalam kategori sangat aktif
proses pendidikan. Pembaharuan dapat
sebanyak 2 orang (6,25%), siswa
dilakukan
mengevaluasi
dalam kategori aktif sebanyak 8 orang
kurikulum dan menerapkan model
(37,5 %), dan siswa dalam kategori
pembelajaran yang inovatif dan sesuai
cukup aktif sebanyak 7 orang (34,37
dengan kondisi siswa saat ini. Model
%), siswa dalam kategori kurang aktif
pembelajaran yang tepat untuk saat ini
sebanyak 6 orang (21,88 %) dan
adalah
yang
kategori sangat kurang aktif tidak ada.
mengajak siswa untuk berpikir kritis
Data aktivitas belajar passing Sepak
atas suatu masalah yang nantinya akan
bola (kaki bagian dalam dan kaki
menghasilkan suatu interaksi antar
bagian luar), secara klasikal diperoleh
pendidikan
masyarakat
maupun
awam.
dengan
model
pembelajaran
21
sebesar (68,75%) berada pada katagori
kategori kurang sebanyak 10 orang
cukup aktif.
(43,75 %) dan kategori sangat kurang
Aktivitas belajar siswa dikatakan
sebanyak 4 orang (15,625), secara
berhasil minimal berada pada kategori
klasikal siswa yang tuntas pada hasil
aktif, dilihat dari data hasil persentase
belajar passing Sepak bola sebanyak
di atas secara klasikal menunjukkan
10 orang (40,63 %) dan siswa yang
aktivitas belajar siswa pada teknik
tidak tuntas sebanyak 13 orang ( 59.37
dasar passsing Sepak bola secara
%) .
klasikal sebesar 68,75% tergolong
rendah.
dan masih
hasil
tersebut
didapat
aktivitas
persentase rata-rata ketuntasan hasil
belajar siswa secara klasikal belum
belajar teknik dasar passing Sepak
memenuhi kriteria ketuntasan aktivitas
bola secara klasikal sebesar 40,63%
belajar di SMA Negeri 1 Sukasada
yang berada pada kategori tidak
yaitu sebesar 80% yang berada pada
tuntas. Hasil belajar dikatakan tuntas
rentang 58,34%
X < 80,01% pada
apabila persentase ketuntasan siswa
kategori aktif. Dari hasil aktivitas
80% secara individu dan klasikal.
belajar tersebut maka aktivitas perlu
Dengan menganalisa data hasil belajar
ditingkatkan lagi serta perlu dilakukan
siswa secara keseluruhan terlihat hasil
perbaikan di dalam penggunaan model
belajar masih tergolong rendah karena
pembelajaran yang inovatif, efektif
belum memenuhi standar Kriteria
dan
Ketuntasan Minimal (KKM) sekolah.
relevan
pembelajaran,
Hasil
Dari
dengan sehingga
tujuan
Dari hal tersebut muncul beberapa
aktivitas
permasalahan yang peneliti temukan
belajar siswa akan lebih meningkat.
di
Permasalahan lain didapat dari
lapangan
yang
menyebabkan
observasi hasil belajar Penggolongan
rendahnya potensi belajar pendidikan
hasil belajar siswa kelas X 2 materi
olahraga dan kesehatan antara lain :
passing permainan Sepak bola pada
(1) dalam proses pembelajaran peran
siswa dalam kategori sangat baik tidak
guru
ada, siswa dalam kategori
baik
cenderung satu arah yaitu dari guru ke
sebanyak 5 orang (25 %), dan siswa
siswa dan siswa juga menganggap
dalam kategori cukup
guru merupakan satu-satunya sumber
orang
(15,625
%),
sebanyak 4 siswa
lebih
dominan,
interaksi
belajar sehingga menyebabkan siswa
dalam
kurang kreatif, (2) aktivitas siswa 23
dalam
mengikuti
masih
dengan teman-temannya, (3) dalam
rendah, ini disebabkan karena jumlah
pembelajaran siswa dapat melakukan
siswa
model
yang
pelajaran
terlalu
banyak
dan
pembelajaran
yang
kurangnya fasilitas pendukung, (3)
dihubungkan dengan dunia nyata yang
kemampuan siswa dalam satu kelas
dialami sehari-hari, sehingga siswa
sangat heterogen dapat terlihat dari
cepat memahami materi passing Sepak
adanya siswa yang berbakat dalam
bola.
menyerap materi dan ada yang kurang
Bertitik tolak dari permasalahan
berbakat, (4) siswa yang lebih pintar
diatas,
jarang sekali ada yang mau membantu
penelitian dengan judul “Implementasi
temannya yang kurang mampu kecuali
model Pembelajaran Kooperatif tipe
diminta oleh guru, Akibatnya tujuan
Group
dan proses pembelajaran tidak dapat
Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil
dicapai dengan maksimal.
Belajar passing Sepak bola Pada
Melihat
peneliti
akan
Investigation
melakukan
(GI)
Untuk
kelemahan-kelemahan
Siswa Kelas X 2 SMA Negeri 1
mengajar dalam proses pembelajaran
Sukasada tahun pelajaran 2011/2012”.
yang dianggap belum maksimal, maka salah satu langkah pembelajaran yang
METODE PENELITIAN.
perlu dilakukan oleh guru penjaorkes yaitu
Implementasi
pembelajaran
Penelitian ini dilakukan di
model
kooperatif
tipe
SMA Negeri 1 Sukasada tahun ajaran
GI
2012/2013. Jenis penelitian adalah
karena memiliki kelebihan-kelebihan
penelitian
seperti : (1) Senantiasa mendorong
Jumlah subyek penelitian 23 orang.
terjadinya proses komunikasi multi
Dimana
arah (saling memberi dan saling
sebanyak 2 siklus, dalam tiap siklus
menerima).
adanya
terdiri dari 2 kali pertemuan. Prosedur
komunikasi multi arah maka setiap
penelitian ini terdiri dari tahapan
orang bisa menjadi sumber belajar. Ini
penelitian,
berarti setiap orang akan kaya akan
pelaksanaan
pengalaman. (2) siswa dapat berpikir
observasi/evaluasi, refleksi. Penelitian
bersama untuk menggambarkan dan
ini dilaksanakan pada 09 Mei dan
meyakinkan
bahwa
tiap
orang
sabtu, tanggal 16 Mei 2013 pada
mengetahui
jawaban
yang
sama
siklus I, sedangkan pada siklus ke II
Dengan
43
tindakan
penelitian
yaitu
kelas
ini
(PTK).
dilakukan
perencanaan, tindakan,
Tabel 02. Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Teknik Dasar Passing Sepak Bola pada Observasi Awal.
dilaksanakan pada hari kamis, tanggal 23 Mei dan kamis, tanggal 30 Mei 2013. Teknik penggumpulan data
N o
Rentang sekor
dalam aktivitas belajar disini dalam 2
observer yang mana
menggunakan
3
lembar observasi aktivitas belajar,
4
sedangkan menggunakan
untuk
hasil
belajar
3
evaluator
dalam
HASILPENELITIAN.
4
Tabel 01. Persentase Observasi Awal Aktivitas Belajar Teknik Dasar Passing Sepak Bola
5
X
Persent ase (%)
Kategori
2
8,70%
Sangat aktif
1
4,35%
Aktif
N o
14
60,87%
Cukup Aktif
1
4
17,39%
Kurang Aktif
3
2
8,70%
Sangat Kurang Aktif
23
100%
<7
3 4 5
X
X
<5 <3
Total
3 20 -
-
23
100%
Ketera ngan
Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang baik Sangat Kurang
C D E
Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas
X 7 5 3
9
Jumlah Siswa 3
Persent ase 13,04%
Sangat Aktif
1
4,34%
Aktif
19
82,62%
Cukup Aktif
-
-
Kurang Aktif
-
-
Sangat Kurang Aktif
23
100%
X <9 X <7 X <5 X <3
Kategori
Tabel 04. Kategori Penggolongan Ketuntasan Hasil Belajar Teknik dasar passing Kaki Bagian Dalam Sepak Bola.
Jumlah Siswa
<9
5
B
Jumlah
7
3
13,04 % 86,96 %
Kriteria
3
X
-
0 - 55
2
2
A
56 - 69
N o 1
statistik deskriptif.
9
-
Katago ri
Tabel 03. Kategori Penggologan Aktivitas Belajar Teknik Dasar Passing Kaki Bagian Dalam Sepak Bola.
digunakan dalam penelitian ini adalah
1
-
Jumlah
hasil belajar. Teknik analisis data yang
Kriteria
Nilai Hur uf
80 - 85 70 - 79
5
penilaianya menggunakan assesment
N o
Perse ntase
86 - 100
1
aktivitas yaitu menggunakan 2 orang
Juml ah siswa
Rentang Skor 86 - 100
Jumlah Siswa 4
Persenta se (%) 17,39%
80 - 85 70 - 79
4 15
17,39% 65,22%
56 - 69
0
0%
0 - 55
0
0%
23
100%
2
4 5
Predikat Sangat baik Baik Cukup Kurang Sangat kurang
Ketera ngan Tuntas Tuntas Tidak tuntas Tidak tuntas Tidak tuntas
Tabel 05. Kategori Penggologan Aktivitas Belajar Teknik dasar passing Kaki Bagian Luar Sepak Bola.
Dilihat dari analisis data diatas dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar teknik dasar passing sepak bola pada observasi awal secara
N o
1 2
X klasikal berada pada rentang 3 < 5 atau berada dalam kategori kurang aktif.
3 4 5
X X X X
7 5 3
X
Persentas e%
Kategori
9
4
17,39%
Sangat Aktif
<9
-
-
Aktif
<7
19
82,61%
Cukup Aktif
-
-
Kurang Aktif
-
-
Sangat Kurang Aktif
23
100%
<5
<3
Jumlah
54
Jumlah Siswa
Kriteria
Tabel 06. Kategori Penggolongan Ketuntasan Hasil Belajar Teknik dasar passing Kaki Bagian Luar Sepak Bola. N o 1 2 3 4 5
Rentang Skor 86 - 100
Jumlah Siswa 1
Persent ase (%) 4,35%
80 - 85 70 - 79
6 15
26,09% 65,21%
56 - 69
1
4,35%
0 - 55
0
0%
23
100%
Katego ri Sangat baik Baik Cukup Kurang Sangat kurang
dalam pada siklus II, 23 orang siswa (100%) berada dalam kategori tingkat
Keterang an
aktivitas yang sangat aktif, tidak ada
Tuntas
(0%) dalam kategori tingkat aktivitas
Tuntas Tidak tuntas Tidak tuntas Tidak tuntas
aktif, cukup aktif tidak ada (0%), kurang aktif tidak ada (0%), dan sangat kurang aktif tidak ada (0%). Dan berdasarkan hasil analisis data aktivitas belajar passing kaki bagian luar pada siklus II, 23 orang siswa
PEMBAHASAN
(100%) berada dalam kategori tingkat
Aktivitas Belajar
aktivitas yang sangat aktif, tidak ada
Hasil Penelitian Aktivitas Belajar Pada
siswa (0%) berada dalam kategori
Siklus I
tingkat aktivitas aktif, tidak ada dalam
Berdasarkan hasil analisis data
kategori cukup aktif (0%), kurang
aktivitas belajar passing kaki bagian
aktif tidak ada (0%), dan sangat
dalam pada siklus I, kategori sangat
kurang aktif tidak ada (0%).
aktif 3 orang (13,04%), aktif sebanyak 1 orang (4,34%), cukup aktif sebanyak
Hasil Belajar
19 orang (82,62%), kurang tidak ada
Hasil Penelitian Hasil Belajar Siklus I
(0%), dan sangat kurang aktif tidak
Berdasarkan analisis data dan
ada (0%). Dan berdasarkan hasil
pembahasan rata-rata ketuntasan hasil
analisis data aktivitas belajar passing kaki bagian luar
belajar secara klasikal materi passing
pada siklus I,
bawah bola voli siklus I, siswa yang
kategori sangat aktif 4orang (17,39%), aktif
tuntas sebanyak 8 orang (34,78%) dan
tidak ada (0%), cukup aktif
siswa yang tidak tuntas sebanyak 15
sebanyak 19 orang (82,61%), kurang
orang (65,22%). Adapun rinciannya
aktif tidak ada (0%), dan sangat
sebagai
kurang aktif tidak ada (0%).
berikut:
4
orang
siswa
(17,39%) kategori sangat baik (A), 4
Hasil Penelitian Aktivitas Belajar Pada
orang siswa (17,39%) kategori baik
Siklus II
(B), 15 orang siswa (65,22%) kategori
Berdasarkan hasil analisis data
cukup (C),
aktivitas belajar passing kaki bagian
tidak ada siswa (0%)
kategori kurang (D), dan tidak ada 65
siswa (0%) kategori sangat kurang (E).
kaki bagian luar sepak bola siklus II,
Dan berdasarkan analisis data dan
siswa yang tuntas sebanyak 23 orang
pembahasan rata-rata ketuntasan hasil
(100%) dan siswa yang tidak tuntas
belajar secara klasikal materi passing
tidak ada (0%). Adapun rinciannya
kaki bagian luar sepak bola siklus I,
sebagai
siswa yang tuntas sebanyak 7 orang
(86,96%) kategori sangat baik (A), 3
(30,44%) dan siswa yang tidak tuntas
orang siswa (13,04%) kategori baik
sebanyak 16 orang (69,56%). Adapun
(B), tidak ada siswa (0%) kategori
rinciannya sebagai berikut: 1 orang
cukup (C),
siswa (4,35%)
kategori sangat baik
kategori kurang (D), dan tidak ada
(A), 6 orang siswa (26,09%) kategori
siswa (0%) kategori sangat kurang (E).
baik (B), 15 siswa (65,21%) kategori
Keberhasilan dalam penelitian
berikut:
20
orang siswa
tidak ada siswa (0%)
cukup (C), 1 orang siswa (4,35%)
sesuai
kategori kurang (D), dan tidak ada
mendukung
siswa (0%) kategori sangat kurang (E).
pembelajaran. Hamalik (2008: 171-
Hasil Penelitian Hasil Belajar Siklus II
172) menyatakan bahwa pembelajaran
Berdasarkan analisis data dan
dengan
teori-teori dalam
yang efektif
yang proses
adalah pembelajaran
pembahasan rata-rata ketuntasan hasil
yang menyediakan kesempatan belajar
belajar secara klasikal materi passing
sendiri dan beraktivitas sendiri kepada
kaki bagian dalam sepak bola siklus II,
siswa. Siswa belajar dan beraktivitas
siswa yang tuntas sebanyak 23 orang
sendiri
(100%) dan siswa yang tidak tuntas
pengalaman,
tidak ada (0%). Adapun rinciannya
pemahaman dan tingkah laku lainnya
sebagai
serta mengembangkan keterampilan
berikut:
19
orang siswa
untuk
memperoleh pengetahuan,
(82,61%) kategori sangat baik (A), 4
yang
orang siswa (17,39%) kategori baik
disimpulkan bahwa kegiatan atau
(B), tidak ada siswa (0%) kategori
aktivitas belajar siswa merupakan
cukup (C), tidak ada (0%) kategori
dasar untuk mencapai hasil belajar
kurang (D), dan tidak ada siswa (0%)
yang optimal. Ini berarti bahwa jika
kategori sangat kurang (E). Dan
materi yang telah diterima diulang
berdasarkan
dan
kembali meski dengan materi yang
pembahasan rata-rata ketuntasan hasil
berbeda, memungkinkan siswa lebih
belajar secara klasikal materi passing
mengerti
analisis
data
67
bermakna.
tentang
Sehingga
materi
dapat
yang
diberikan.
Seperti
psikologi daya,
dalam
teori
melalui
implementasi
model
yang menyatakan
pembelajaran kooperatif tipe Group
bahwa melatih daya-daya yang ada
Investigation (GI) Pada Siswa Kelas
pada
X 2 SMA Negeri 1 Sukasada Tahun
manusia
yang
terdiri
atas
mengamati, menangkap, mengingat,
Pelajaran 2012/2013.
menghayal, merasakan dan berpikir. Dengan maka
mengadakan daya-daya
Berdasarkan
pengulangan
tersebut
maka
dapat
uraian
disimpulkan
tersebut, bahwa
akan
aktivitas dan hasil belajar passing
berkembang menjadi lebih sempurna,
sepak bola (menggunakan kaki bagian
(Dimyati dan Mudjiono, 2006: 46).
dalam dan luar) meningkat melalui implementasi
pembelajaran
kooperatif tipe Group Investigation
SIMPULAN Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan,
model
dapat
(GI)
disimpulkan
Pada Siswa Kelas X 2 SMA
Negeri 1 Sukasada Tahun Pelajaran
bahwa aktivitas belajar passing sepak
2012/2013.
bola meningkat melalui Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif tipe Group Investigation (GI) Pada Siswa Kelas X 2 SMA Negeri 1 Sukasada Tahun Pelajaran 2012/2013, dan hasil belajar passing sepak bola meningkat
-------., 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Singaraja: Fakultas Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Ganesha.
DAFTAR RUJUKAN Depdiknas. 2006. Badan Standar Nasional Pendidikan. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Santyasa dan Sukadi. 2007, ModelModel Pembelajaran Inovatif Dalam Pelatihan Sertifikasi Guru Bagi Para Guru SD dan SMP Di Propinsi Bali. Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha.
Hamalik, Oemar. 2008. Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Bumi Aksara. Kanca, I Nyoman. 2006. Metodologi Penelitian Keolahragaan. Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha. 7
8