e-Journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Vol 5, No 2, Tahun 2016)
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TPS MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA BASKET I Komang Ngurah Adnyana, I Nyoman Kanca, Adnyana Putra. Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi Universitas Pendidikan Ganesha Jalan Udayana Nomor 11 Singaraja-Bali Telepon (0362) 32559 e-mail:{
[email protected],
[email protected],
[email protected], Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar teknik passing bola basket melalui implementasi model pembelajaran kooperatif tipe TPS pada siswa kelas VIII A SMP Negeri 1 Pupuan tahun pelajaran 2015/2016. Penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian tindakan kelas (PTK),di mana jumlah siklus yang dilakukan adalah sebanyak 2 siklus. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII A SMP Negeri 1 Pupuan, yang berjumlah 28 orang terdiri dari 8 orang putra dan 20 orang putri. Data dianalisis menggunakan analisis statistik deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan rata-rata aktivitas belajar passing bola basket secara klasikal pada observasi awal 5,3 (cukup aktif), meningkat pada siklus I dimana katagori sangat aktif tidak ada, aktif sebanyak 16 orang, cukup aktif sebanyak 12 orang, dan kurang aktif sebanyak 0, dan meningkat pada siklus II dimana siswa yang berada pada katagori sangat aktif 20 orang, aktif 8 orang, cukup aktif tidak ada, kurang aktif tidak ada, dan sangat kurang aktif tidak ada dan secara keseluruhan siswa yang tuntas sebanyak 28 orang. Sedangkan hasil belajar secara klasikal pada observasi awal 2,22 (cukup), meningkat pada siklus I untuk hasil belajar dari kompetensi sikap 18 orang tuntas (64,29%), 10 orang tidak tuntas (35,71%). Untuk hasil belajar kompetensi pengetahuan 10 orang tuntas (35,71%), 18 orang tidak tuntas (64,29). Untuk hasil belajar kompetensi keterampilan 16 orang tuntas (57,14), 12 orang tidak tuntas (42,86%). Hasil belajar siswa secara klasikal menjadi 2,62 (baik), dan pada siklus II Hasil belajar dari kompetensi sikap 28 orang tuntas (100%), tidak tuntas tidak ada (0%). Hasil belajar untuk kompetensi pengetahuan 28 orang tuntas (100%), tidak tuntas tidak ada (0%). Hasil belajar untuk kompetensi keterampilan 28 orang tuntas (100%), tidak tuntas tidak ada (0%). Hasil belajar siswa secara klasikal pada siklus II menjadi 3,18 (sangat baik). Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, disimpulkan bahwa aktivitas dan hasil belajar teknik dasar passing (chest pass, bounce pass dan overhead pass) bola basket meningkat melalui implementasi model pembelajaran kooperatif tipe TPS pada siswa kelas VIII A SMP Negeri 1 Pupuan tahun pelajaran 2015/2016. Disarankan kepada guru penjasorkes mengimplementasikan model pembelajaran kooperatif tipe TPS karena dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar teknik dasar passing bola basket siswa. Kata-kata kunci: Kooperatif TPS , aktivitas belajar, hasil belajar, bola basket. Abstract : This study aims to improve the activity and learning outcomes technique passing the basketball through the implementation of cooperative learning model TPS students of class VIII A of SMP Negeri 1 Pupuan the academic year 2015/2016. Research is classroom action research (PTK), where the number of cycles performed is as much as two cycles. The subjects were students of class VIII A of SMP Negeri 1 Pupuan, totaling 28 people, consisting of eight sons and 20 daughters. Data were analyzed using descriptive statistical analysis. Based on the results, the average activity studied classical basketball passing on preliminary observations 5.3 (quite active), increased in the first cycle in which the category of very active there, active as many as 16 people, are quite active as many as 12 people, and less active as much as 0, and increased in the second cycle where students who are in the category of very active 20 people, 8 people active, fairly active there, the less active there, and it is less active there and overall the students
1
e-Journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Vol 5, No 2, Tahun 2016) who pass as many as 28 people. While the results of classical learning in the initial observation 2.22 (enough), increased in the first cycle to the learning outcomes of the competence of the attitude of 18 people completed (64.29%), 10 were not completed (35.71%). To the knowledge competency learning outcomes of 10 completed (35.71%), 18 did not complete (64.29). For the study 16 people skills competency completion (57.14), 12 were not completed (42.86%). Student learning outcomes classically be 2.62 (good), and the second cycle of learning outcomes competences attitude 28 complete (100%), not completely absent (0%). Learning outcomes for the competence of knowledge 28 people completed (100%), not completely absent (0%). Competency skills learning outcomes for 28 people complete (100%), not completely absent (0%). The results of student learning in the classical style in the second cycle to 3.18 (very good). Based on the results of data analysis and discussion, it was concluded that the activities and results to learn the basic techniques of passing (chest pass, bounce pass and overhead pass) basketball increased through the implementation of cooperative learning model TPS students of class VIII A of SMP Negeri 1 Pupuan academic year 2015/2016 , Penjasorkes teacher suggested to implement cooperative learning model TPS because it can increase the activity and results of learning the basic techniques of passing basketball student. Key words: learning model , activities, learning outcomes, basketball.
PENDAHULUAN Proses pembelajaran merupakan proses kegiatan belajar mengajar yang berperan dalam menentukan keberhasilan belajar siswa. Dari proses pembelajaran itu akan terjadi sebuah kegiatan timbal balik antara guru dengan siswa untuk menuju tujuan yang lebih baik. Pembelajaran adalah usaha sadar dari guru untuk membuat siswa belajar, yaitu terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa yang belajar, dimana perubahan itu dengan didapatkannya kemampuan baru yang berlaku dalam waktu yang relatif lama dan karena adanya usaha. Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan langsung oleh peneliti pada hari Kamis tanggal 27 Agustus 2015 di SMP Negeri 1 Pupuan pada kelas VIII.A diperoleh kenyataan di lapangan menunjukkan rendahnya minat siswa dalam belajar passing bola basket. Siswa tidak dapat melakukan gerakan dengan teknik yang benar. Hal ini dilatarbelakan oleh pendekatan pembelajaran yang kurang variatif yang dilakukan oleh guru dalam menyampaikan materi pelajaran, faktor lainnya yang menyebabkan sikap kurang aktif siswa dalam menkuti proses pembelajaran adalah dimana siswa
tidak memiliki keberanian bertanya kepada gurunya, dan kesempatan yang didapat siswa untuk melakukan gerakan tidak banyak sehingga hasil belajar siswa sangat kurang. Berdasarkan hasil observasi awal yang telah dilakukan di SMP Negeri 1 Pupuan di kelas VIII A yang berjumlah 28 orang, ada beberapa aspek yang diamati yakni, aspek aktivitas belajar meliputi se visual, lisan, audio, metrik, mental, dan emosional. Adapun data aktivitas belajar siswa yang di peroleh adalah 2 orang (7,1%) dengan kategori sangat aktif, 3 orang (10,71%) dengan kategori aktif, 19 orang (67,85%) dengan kategori cukup aktif, 4 orang (14.28%) memiliki aktivitas kurang aktif dan kategori sangat kurang aktif tidak ada (0%). Rata-rata aktivitas belajar siswa secara klasikal baru mencapai 5,3. Hal tersebut bermakna, siswa ratarata mampu memenuhi 5-6 dari 12 deskriptor aktivitas belajar yang diamati. Dari pengambilan data hasil belajar pada saat observasi awal, aspek-aspek yang diamati adalah 1) aspek pengetahuan, 2) aspek 2
e-Journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Vol 5, No 2, Tahun 2016) keterampilan, dan 3) aspek sikap. Untuk hasil belajar dari aspek sikap, semua siswa memperoleh kategori sangat baik (100%). Untuk hasil belajar dari aspek pengetahuan siswa tidak ada yang memperoleh kategori sangat baik (0%), 5 orang (17,85%) mendapat kategori baik, 23 orang (82.15%) mendapat kategori cukup, dan tidak ada siswa yang mendapat kategori kurang (0%). Jadi yang memenuhi ketuntasan adalah 5 orang (17,85%), sedangkan yang tidak tuntas adalah 23 orang (82.15%) . Untuk hasil belajar dari aspek keterampilan siswa tidak ada yang memperoleh kategori sangat baik (0%), 10orang (33,3%) mendapat kategori baik, 17 orang (63,4%) mendapat kategori cukup, dan 1orang (3,3%) mendapat kategori kurang. Jadi yang memenuhi ketuntasan adalah 10orang (33,3%) dan yang tidak tuntas sebanyak 18orang (66,7%).
memberikan kepada siswa.
materi
pembelajaran
Model ini berkembang dari penelitian belajar kooperatif dan waktu tunggu. Dengan asumsi bahwa semua resitasi atau diskusi membutuhkan pengaturan untuk mengendalikan kelas secara keseluruhan, dan prosedur yang digunakan dalam dapat memberi siswa lebih banyak waktuberpikir, untuk merespon dan saling membantu. Dalam pembelajaran ini siswa ditempatkan berpasangan saling bertukar pikiran dan berdiskusi bersama pasangannya. Model pembelajaran kooperatif tipe TPS dapat dipakai guru untuk meningkatkan keterampilan dan wawasan guru dalam menmplementasikan model pembelajaran kooperatif tipe TPS dalam pembelajaran teknik dasar passing bola basket, sehingga dapat membantu siswa untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar teknik dasar passing bola basket.
Berdasarkan permasalahan pada aktivitas dan hasil belajar siswa tersebut, maka perlu solusi yang tepat untuk mengatasinya. Salah satu alternatif yang tepat adalah dengan menmplementasikan model pembelajaran inovatif yang mampu meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Model pembelajaran tersebut adalah model pembelajaran kooperatif tipe TPS Think Pair Share (TPS). Terdapat beberapa alasan kuat diimplementasikannya model pembelajaran kooperatif tipe TPS dalam pembelajaran penjasorkes. Melalui implementasi model pembelajaran kooperatif peneliti mencoba suatu pembelajaran yaitu implementasi model pembelajaran kooperatif tipe TPS dengan maksud membantu kesulitan guru dalam
Model pembelajaran dikembangkan oleh Frank Lyman dan kawan-kawan dari Universitas Maryland tahun 1985. “ merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif sederhana yang memberi kesempatan pada siswa untuk bekerja sendiri serta bekerja sama dengan orang lain. Keunggulan model pembelajaran ini, yaitu mampu mengoptimalkan partisipasi siswa” (Lie, 2004:57). “ memiliki prosedur yang ditetapkan secara eksplisit untuk memberi siswa waktu lebih banyak untuk berpikir, menjawab, dan saling membantu” (Nurhadi dkk, 2003:66) Pemilihan tentang model pembelajaran kooperatif tipe TPS ini juga dikuatkan oleh hasil penelitian dari peneliti-peneliti sebelumnya,
3
e-Journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Vol 5, No 2, Tahun 2016) diantaranya: (1) I Ketut Suardika (2013:1) menemukan bahwa, aktivitas dan hasil belajar teknik dasar passing bola voli meningkat melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TPS untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar teknik dasar passing bola voli pada siswa kelas V di SD Negeri 1 Baturiti tahun pelajaran 2013/2014. (2) I Gusti Lanang Agung Kumara Putra, (2013:1) menemukan bahwa, aktivitas dan hasil belajar siswa meningkat melalui implementasi model pembelajaran kooperatif tipe TPS pada siswa kelas VII H SMP Negeri 2 Selat tahun pelajaran 2013/2014. (3) I Gusti Ayu Putu Raka Ekawati, (2013:1) menemukan bahwa, aktivitas dan hasil belajar berguling senam lantai pada siswa kelas VII D SMP Negeri 1 Mengwi tahun pelajaran 2013/2014 meningkatkan melalui implementasi model pembelajaran kooperatif tipe TPS . (4) Dewa Ayu Dwi Apriani, (2013:1) menemukan bahwa, aktivitas dan hasil belajar berguling senam lantai pada siswa kelas XI IPA 2 SMAN 1 Tampaksiring tahun pelajaran 2013/2014 meningkatkan melalui implementasi model pembelajaran kooperatif tipe TPS .
siswa kelas VIII.A sebanyak 28 orang siswa putra. Penelitian dilaksanakan sebanyak 2 siklus dengan 2 kali pertemuan setiap siklus.“Masing-masing siklus terdiri dari 4 tahapan yaitu: rencana tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi /evaluasi dan refleksi tindakan” (Kanca, 2010:139). “Adapun prosedur PTK adalah sebagai berikut: a) observasi awal, b) refleksi awal, c) identifikasi masalah, d) analisis masalah, e) perumusan masalah, f) pelaksanaan penelitian tindakan kelas siklus I dan II (1. Tahap perencanaan, 2. Pelaksanaan tindakan, 3. Observasi/evaluasi, 4. Refleksi)” (Kanca, 2010:136). Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini terdiri dari pengumpulan data aktivitas dan hasil belajar (aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap). Data aktivitas belajar dikumpulkan pada setiap pertemuan pada setiap siklus yang dinilai oleh 2 orang observer yaitu 2 guru penjasorkes di sekolah menggunakan lembar observasi pada aspek visual, lisan, audio, metrik, mental, dan emosional, dimana masingmasing item terdiri atas 2 deskriptor. Masing-masing deskriptor diberikan skor 1. Rentang skor aktivitas belajar antara 0-12. HASIL PENELITIAN Pada penelitian siklus I, tindakan yang diberikan sesuai dengan tahapan model pembelajaran kooperatif tipe TPS dengan mengelompokan siswa menjadi 5 kelompok dan memberikan tugas gerak bervariasi, permainan. Namun masih terdapat siswa yang masih kesulitan dalam pembelajaran. Hasil penelitian siklus I pada aktivitas belajar yaitu: siswa dalam kategori sangat aktif tidak ada (0%), aktif 16 orang (57,14%), cukup aktif 12 orang (42,86%), kurang aktif tidak ada (0 %), dan sangat kurang aktif tidak ada (0,0 %). Rata-rata aktivitas belajar pada siklus I yaitu 6,9 yang berada pada kategori cukup aktif.
Tujuan dari pada penelitian ini adalah untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar teknik dasar passing bola basket ada siswa kelas VIII A SMP Negeri 1 Pupuan METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK), dimana peneliti bertindak sebagai guru atau peneliti sebagai peneliti (Kanca, 2010: 115). Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Pupuan tahun pelajaran 2015/2016. Subjek penelitian adalah
4
e-Journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Vol 5, No 2, Tahun 2016)
Tabel 1 .Kategori Aktivitas Belajar Passing (Chest Pass, Bounce Pass dan Overhead Pass) Bola basket Jumlah No Kriteria Kategori Siswa Persentase Keaktifan siswa (orang) (%) 1. x >9 Sangat Aktif 0 0 16Orang (57%) Aktif 2. Aktif 16 57 7< x < 9 3. 4. 5.
5< x < 7 3< x < 5 x<3
Cukup Aktif Kurang Aktif Sangat Kurang Aktif
Jumlah
12 0 0
43 0 0
28
100
Pada siklus I dilakukan tindakan yang sesuai hasil refleksi dari tindakan observasi awal. Dari tindakan tersebut terjadi peningkatan pada hasil belajar siswa. Pada data hasil belajar aspek pengetahuan siswa dapat disampaikan
12 Orang (43%) Tidak Aktif
pada kategori sangat aktif tidak ada (0%). Pada kategori aktif 16 orang (57%%), pada kategori cukup aktif 12 orang( 43%) pada kategori kurang tidak ada 0 orang (0%), Dan sangat kurang tidak ada (0)
Tabel 2. Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Aspek Pengetahuan Passing (Chest Pass, Bounce Pass dan Overhead Pass) Bola basket pada Siklus I No Rentang Nilai Simbol Jumlah Persentase Kategori Keterangan Skala 1-4 Siswa (%) (orang) 1 3,66< Nilai<4,00 A-0 0 SB 2 3,33
II.Pada data hasil belajar aspek pengetahuan siswa dapat disampaikan pada kategori sangat baik tidak ada (0%), padakategori baik sebanyak 10 orang (35,7%), pada kategori cukup 18 orang (64,3%), kurang tidak ada (0%).
5
e-Journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Vol 5, No 2, Tahun 2016) Tabel 3. Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Aspek Sikap Passing (Chest Pass, Bounce Pass dan Overhead Pass) Bola basket pada Siklus I No
Kategori
Jumlah (orang)
Persentase (%)
Keterangan
1
Sangat Baik
0
0
18 Orang (64,29%) Tuntas
2
Baik
18
64,29
3
Cukup
10
35,71
4
Kurang
0
0
28
100
Jumlah
Berdasarkan Tabel 3 diatas dapat disampaikan bahwa, siswa yang berada pada kategori sangat baik tidak ada (0%), baik 18 orang
10 orang (35,71%) Tidak Tuntas
(64,29%), cukup 10 orang (35,71%), dan kurang tidak ada (0%),
Tabel 4. Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Aspek Keterampilan Passing (Chest Pass, Bounce Pass dan Overhead Pass) Bola basket pada Siklus I. No
Kategori
Jumlah (orang)
Persentase (%)
1
Sangat Baik
1
3,57
2
Baik
15
53,57
3
Cukup
12
42,86
4
Kurang
0
0
28
100
Jumlah
Pada siklus I dilakukan tindakan yang sesuai hasil refleksi dari tindakan observasi awal. Dari tindakan tersebut terjadi peningkatan pada aktivitas dan hasil belajar siswa. Hal ini terbukti sesuai data aktivitas dan hasil belajar pada siklus I. Pada data hasil belajar
Keterangan 16 orang (57,14%) Tuntas 12 orang (42,86) Tuntas
Tidak
aspek keterampilan siswa dapat disampaikan pada kategori sangat baik sebanyak 1 orang (3,57%), pada kategori baik sebanyak 15 orang (53,57%), siswa pada kategori cukup 12 orang (42,86), dan kategori kurang tidak ada(0)
6
e-Journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Vol 5, No 2, Tahun 2016) Pada data hasil belajar siswa dapat disampaikan bahwa siswa yang berada pada kategori sangat baik sebanyak 1 orang (3,57%), baik sebanyak 15 orang (53,57%), dalam kategori cukup baik 12 orang (42,86%),
dalam kategori kurang baik tidak ada (0%) dan dalam kategori sangat kurang baik tidak ada (0%). Aktivitas belajar siswa secara klasikal mencapai 6,9 (cukup aktif).
Tabel 5. Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Aspek Sikap Passing (Chest Pass, Bounce Pass dan Overhead Pass) Bola basket pada Siklus I.
No
Kategori
Jumlah (orang)
Persentase (%)
1
Sangat Baik
0
0
2
Baik
18
64,29
3
Cukup
10
35,71
4
Kurang
0
0
28
100
Jumlah
Keterangan 18 orang (64,29%) Tuntas 10 orang (35,71%) Tidak Tuntas
Tabel 6. Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Aspek Pengetahuan Passing (Chest Pass, Bounce Pass dan Overhead Pass) Bola basket pada Siklus II No
Rentang Nilai Skala 1-4
Simbol
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
3,66< Nilai<4,00 3,33
A-A-B+ B+ B-C+ C+ C-D+ D+
Jumlah Siswa (orang) 17
Persentase (%)
Kategori
60.71
SB
11
39,29
B
C
0
0
28
100
Pada siklus II dilakukan tindakan yang sesuai hasil refleksi dari tindakan siklus I. Dari tindakan tersebut terjadi peningkatan hasil belajar siswa. Hal ini terbukti sesuai data aktivitas dan hasil belajar pada siklus II. Pada data hasil belajar aspek pengetahuan siswa dapat disampaikan pada kategori sangat aktif
Keterangan
100 % Tuntas, 0 % Tidak Tuntas
K 100%
sebanyak 17 orang (60.71%), pada kategori aktif sebanyak 11 orang (39,27%), tidak ada siswa pada kategori cukup aktif tidak ada, kurang aktif tidak ada (0%), dan pada kategori sangat kurang aktif tidak ada (0%).
7
e-Journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Vol 5, No 2, Tahun 2016) Tabel 7. Persentase Ketuntasan Belajar Aspek Keterampilan Passing (Chest Pass, Bounce Pass dan Overhead Pass) Bola basket pada Siklus II No
Rentang Nilai Skala 1-4
Simbol
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
3,66< Nilai<4,00 3,33
A-A-B+ B+ B-C+ C+ C-D+ D+
Jumlah Siswa (orang) 21
Persentase (%)
Kategori
75
SB
7
25
B
0
0
C
0
0
K
28
100
Pada siklus II dilakukan tindakan yang sesuai hasil refleksi dari tindakan siklus I. Dari tindakan tersebut terjadi peningkatan hasil belajar siswa. Hal ini terbukti sesuai data aktivitas dan hasil belajar pada siklus II. Pada data hasil belajar aspek keterampilan siswa dapat
Keterangan
100 % Tuntas, 0 % Tidak Tuntas
100%
disampaikan pada kategori sangat aktif sebanyak 21 orang (75%), pada kategori aktif sebanyak 7 orang (25%), tidak ada siswa pada kategori cukup aktif tidak ada (0%), kurang aktif tidak ada (0%), dan pada kategori sangat kurang aktif tidak ada (0%).
Tabel 8. Persentase Ketuntasan Belajar Aspek Sikap Passing Passing (Chest Pass, Bounce Pass dan Overhead Pass) Bola basket pada Siklus II No
Rentang Nilai Skala 1-4
Simbol
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
3,66< Nilai<4,00 3,33
A-A-B+ B+ B-C+ C+ C-D+ D+
Jumlah Siswa (orang) 10
Persentase (%)
Kategori
35,71
SB
18
64,29
B
0
0
C
0
0
K
28
100
Pada siklus II dilakukan tindakan yang sesuai hasil refleksi dari tindakan siklus I. Dari tindakan tersebut terjadi peningkatan hasil belajar siswa. Hal ini terbukti sesuai data aktivitas dan hasil belajar pada siklus II. Pada data hasil belajar aspek sikap siswa dapat
Keterangan
100 % Tuntas, 0 % Tidak Tuntas
100%
disampaikan pada kategori sangat aktif sebanyak 10 orang (35,71%), pada kategori aktif sebanyak 18 orang (64,29%), tidak ada siswa pada kategori cukup aktif tidak ada, kurang aktif tidak ada (0%), dan pada kategori sangat kurang aktif tidak ada(0%).
8
e-Journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Vol 5, No 2, Tahun 2016)
Tabel10.Peningkatan Data Aktivitas Belajar Passing (chest pass, bounce pass dan overhead pass) Bola basket Aktivitas Keaktifan Peningkatan Aktivitas Belajar No Tahapan Belajar Siswa Siklus I ke Siklus II 1.
2.
Siklus I Siklus II
6,9 9,18
Cukup Aktif
2,28
Aktif
Dari data tabel diatas dapat disampaikan bahwa terjadi peningkatan sebesar 1,6 dari observasi awal ke siklus I. dan terjadi peningkatan sebesar
2,28 dari siklus I ke siklus II dan mengalami peningkatan dari observasi awal sampai ke siklus II yaitu sebesar 3,88.
Tabel 12. Peningkatan Data Hasil Belajar Aspek Keterampilan Passing (Chest Pass, Bounce pass dan Overhead Pass) Bola Basket Peningkatan Hasil Belajar Kompetensi Keterampilan Persentase (%) No Tahapan Observasi KetuntasanHa Observasi Siklus I ke Awal ke Awal ke sil Belajar Siklus II Siklus I Siklus II 1.
Observasi Awal
10 Orang (17%)
2.
Siklus I
16 Orang (57%)
3.
Siklus II
6 Orang (21%) 12 Orang (42%)
28 Orang (100)
PEMBAHASAN Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan langsung oleh peneliti pada hari Kamis tanggal 27 Agustus 2015 di SMP Negeri 1 Pupuan pada kelas VIII.A diperoleh kenyataan di lapangan menunjukkan rendahnya minat siswa dalam belajar passing bola
18Orang (64%)
basket. Siswa tidak dapat melakukan gerakan dengan teknik yang benar. Hal ini dilatarbelakan oleh pendekatan pembelajaran yang kurang variatif yang dilakukan oleh guru dalam menyampaikan materi pelajaran, faktor lainnya yang menyebabkan sikap kurang aktif siswa dalam menkuti
9
e-Journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Vol 5, No 2, Tahun 2016) proses pembelajaran adalah dimana siswa tidak memiliki keberanian bertanya kepada gurunya, dan kesempatan yang didapat siswa untuk melakukan gerakan tidak banyak sehingga hasil belajar siswa sangat kurang. Ini dapat dilihat dari hasil dari rata – rata data aktivitas belajar siswa yang di peroleh adalah 2 orang (7,1%) dengan kategori sangat aktif, 3 orang (10,71%) dengan kategori aktif, 19 orang (67,85%) dengan kategori cukup aktif, 4 orang (14.28%) memiliki aktivitas kurang aktif dan kategori sangat kurang aktif tidak ada (0%). Rata-rata aktivitas belajar siswa secara klasikal baru mencapai 5,3. Hal tersebut bermakna, siswa rata-rata mampu memenuhi 5-6 dari 12 deskriptor aktivitas belajar yang diamati. Berdasarkan uraian di atas peneliti memberikan alternatif pemecahan masalah untuk mengatasi masalah yang muncul, yaitu dengan menerapkan model pembelajran tipe TPS .
memperhatikan demonstrasi yang diperagakan oleh peneliti tentang teknik dasar Passing (chest pass, bounce pass dan overhead pass) Bola basket, siswa belum berani mengajukan pertanyaan dan mengemukakan pendapat terkait teknik dasar Passing (chest pass, bounce pass dan overhead pass) Bolabasket. Serta siswa kurang bersemangat dan kurang bersungguhsunguh dalam melakukan gerakan teknik dasar passing bola basket Adapun tindakan-tidakan yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah peneliti mempertegas penjelsan-penjelasan yang akan diberikan, sehingga siswa lebih mendengarkan penjelasan dari peneliti tentang teknik dasar Passing Bola basket, menyuruh siswa agar lebih memperhatiakan demonstrasi yang diperagakan oleh peneliti, mennstrumenkan siswa agar lebih berani dalam mengajukan pertanyaan dan mengemukakan pendapat tentang teknik dasar Passing (chest pass, bounce pass dan overhead pass) Bola basket dan memberikan motivasi agar siswa menjadi lebih bersemangat dan bersungguh-sungguh dalam melakukan gerakan teknik dasar Passing (chest pass, bounce pass dan overhead pass) Bola basket. 2. Aktivitas Belajar Siklus II Berdasarkan hasil analisis data aktivitas belajar teknik dasat Passing (chest pass, bounce pass dan overhead pass) Bola basket pada siklus II rata-rata secara klasikal sebesar 9,18 dan berada kriteria sangat aktif. Dimana dalam hal ini didapat persentase aktivitas belajar siswa secara perorangan yaitu dalam kategori sangat aktif sebanyak 20 orang (71,43%), kategori aktif sebanyak 8 orang (28,57%), kategori cukup aktif tidak ada (0%), kategori kurang aktif tidak ada (0%) dan sangat kurang aktif tidak ada. Dapat dikatakan siswa yang aktif sebanyak 28 orang (100%) dan yang belum aktif tidak ada. Dengan demikian dapat dilihat bahwa, tingkat aktivitas belajar teknik
Aktivitas belajar Siswa pada Siklus I dan Siklus II 1. Berdasarkan analisis data tentang aktivitas belajar teknik dasar Passing (chest pass, bounce pass dan overhead pass) Bolabasketdiperoleh dari hasil pada siklus I yaitu rata-rata tingkat kualitas aktivitas belajar siswa secara klasikal sebesar 6,9. Dilihat dari kriteria tersebut, maka Aktivitas belajar pada siklus I secara klasikal tergolong cukup Aktif. Dimana dalam hal ini didapat persentase aktivitas belajar siswa secara program yaitu, dalam katagori sangat aktif tidak ada 0 orang (0%), kategori aktif sebanyak 16 orang (57,14%), kategori cukup aktif 12 orang (42,86%),kategori kurang aktif sebanyak 0 (0%) dan sangat kurang aktif tidak ada. Adapun permasalah permasalah yang menyebabkan beberapa siswa belum aktif adalah siwa tidak mendengarkan penjelasan dari peneliti tentang teknik dasar Passing (chest pass, bounce pass dan overhead pass) Bolabasket, siswa kurang 10
e-Journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Vol 5, No 2, Tahun 2016) dasar Passing (chest pass, bounce pass dan overhead pass) Bola basket secara klasikal mengalami peningkatan dari 6,9 dengan kriteria tergolong aktif pada siklus I meningkat menjadi 9,18 pada siklus II dengan kriteria sangat aktif.
pembelajaran kooperatif tipe TPS pada siswa kelas VIII A SMP Negeri 1 Pupuan tahun pelajaran 2015/2016. Hal ini dapat dilihat dari data peningkatan yang terjadi pada hasil belajar teknik dasar passing (chest pass, bounce pass dan overhead pass) bola basket pada siklus I untuk hasil belajar dari kompetensi sikap adalah siswa yang tergolong sangat baik 17 orang (60,71%), siswa yang tergolong baik 11 orang (39,29%), tidak ada siswa yang tergolong cukup baik (0%) dan kurang baik (0%). Untuk hasil belajar kompetensi pengetahuan adalah siswa yang tergolong sangat baik tidak ada (0%), siswa yang tergolong baik 11 orang (39,29%), siswa yang tergolong cukup baik 17 orang (60,71%), siswa yang tergolong kurang baik tidak ada (0%), siswa yang tergolong sangat kurang baik tidak ada (0%). Untuk hasil belajar kompetensi keterampilan adalah siswa yang tergolong sangat baik tidak ada (0%), siswa yang tergolong baik 11 orang (39,29%), siswa yang tergolong cukup baik 17 orang (60,71%), siswa yang tergolong kurang baik tidak ada (0%), dan siswa yang tergolong sangat kurang baik tidak ada (0%). Hasil belajar siswa secara klasikal menjadi 2,62 (baik), dan pada siklus II Hasil belajar dari kompetensi sikap adalah siswa yang sangat baik 9 orang (32,14%), baik 19 orang (67,86%), cukup tidak ada (0%), dan kurang tidak ada (0%). Hasil belajar untuk kompetensi pengetahuan adalah siswa pada kategori sangat baik 17 orang (60,71%), baik 11 orang (39,29%), cukup tidak ada (0%) dan kurang tidak ada (0%). Hasil belajar dalam kompetensi keterampilan adalah siswa pada kategori sangat baik 21 orang (75%), baik 7 orang (25%), cukup tidak ada (0%) dan kurang tidak ada (0%). Hasil belajar siswa secara klasikal pada siklus II menjadi 3,18 (sangat baik).
Hasil Belajar Siswa pada Siklus I dan Siklus II Berdasarkan analisis data ratarata hasil belajar pada siklus I materi teknik dasar passing (chest pass, bounce pass, dan overhead pass) bola basket aspek pengetahuan ketuntasan hasil belajar siswa berada dalam kategori cukup aktif. Ketuntasan hasil belajar dilihat dari peroragan yaitu sebagai berikut, siswa yang tuntas sebanyak 10 orang (35,71%) dan siswa yang tidak tuntas sebanyak 18 orang (64,29%). Dengan rincian sebagai berikut: siswa yang berada pada kategori sangat baik tidak ada (0%), kategori baik sebanyak 10 orang (35,71%), kategori cukup baik sebanyak 18 orang (64,29%), kategori kurang baik tidak ada. Ketuntasan hasil belajar dilihat dari peroragan yaitu sebagai berikut, siswa yang tuntas sebanyak 20 orang (71,42%) dan siswa yang tidak tuntas sebanyak 8 orang (28,58%). Dengan rincian sebagai berikut: siswa yang berada pada kategori sangat baik tidak ada, kategori baik sebanyak 20 orang (71,42%), kategori cukup baik sebanyak 8 orang (28,58%), kategori kurang baik tidak ada. aspek sikap Ketuntasan hasil belajar dilihat dari peroragan yaitu sebagai berikut, siswa yang tuntas sebanyak 23 orang (92%) dan siswa yang tidak tuntas sebanyak 2 orang (8%). Dengan rincian sebagai berikut: siswa yang berada pada kategori sangat baik tidak ada, kategori baik sebanyak 23 orang (92%), kategori cukup baik sebanyak 2 orang (8%), kategori kurang baik tidak ada. Hasil belajar teknik dasar passing (chest pass, bounce pass dan overhead pass) bola basket meningkat melalui implementasi model 11
e-Journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Vol 5, No 2, Tahun 2016) DAFTAR RUJUKAN Ahmadi, Nuril. 2007. Permainan Bola Basket. Surakarta: Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta.
Iwan Swadesi, I Ketut. 2007. Permainan Bola Basket. Singaraja : Universitas Pendidikan Ganesha. Ibrahim. 2000. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya : UNESAUNIVERSITAS PRESS Kampus UNESA.
Agung, A.A Gede. 2003. Metodelo Penelitian Suatu Penghantar. Singaraja: Fakultas Ilmu Pendidikan Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Negeri Singaraja.
Kanca,
Ayu Ekawati, I Gusti. 2013. Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS Think Pair Share Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Teknik Berguling Senam Lantai pada Siswa Kelas VII D SMP Negeri 1 Mengwi Tahun Pelajaran 2013/2014. Skripsi (tidak diterbitkan). Singaraja: Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi, Fakultas Olahraga dan Kesehatan, Universitas Pendidikan Ganesha.
Nasution. 2005. Didaktik Asas-asas mengajar Berba Pendekatan Dalam Proses Belajar mengajar. Nurhadi.
Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Cetakan ketiga. Jakarta: Rineka Cipta. Dwi
I Nyoman. 2010. Metode Penelitian Pengajaran Pendidikan Jasmani dan Olahraga. Singaraja : Universitas Pendidikan Ganesha.
2004. Kontekstul. Universitas Ganesha
Pembelajaran Malang : Pendidikan
Nurkancana dan Sunartana, 1992. Evaluasi Hasil Belajar. Surabaya : Usaha Nasional.
Apriani, Dewa Ayu. 2013. Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS Think Pair Share Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Teknik Berguling Senam Lantai pada Siswa Kelas XI IPA 2 SMA Negeri 1 Tampaksiring Tahun Pelajaran 2013/2014. Skripsi (tidak diterbitkan). Singaraja: Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi, Fakultas Olahraga dan Kesehatan, Universitas Pendidikan Ganesha.
Palguna, Adi. 2011. Penerapan Model Pembeajaran Kooperatif tipe TPS TAI pada siswa kelas VIII D2 SMP N 1 Sawan Tahun Pelajaran 2010/2011. PERMENDIKBUD. Nomor 65. 2013. Standar Proses Untuk Satuan Pendidikan dasar Dan Menengah. Jakarta: Badan Standar Nasional Pendidikan. Sanjaya, Wina. 2009. Pembelajaran. Kencana Prenada Group.
Hamalik, Oemar. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Strate Jakarta: Media
Santyasa dan Sukadi. 2007. Modelmodel Pembelajaran Inovatif. Makalah disajikan dalam Pelatihan Sertifikasi Guru SD dan SMP di Provinsi Bali, Universitas Pendidikan
Husdarta, H.J.S. 2009. Manajemen Pendidikan Jasmani. Bandung: Alfabeta.
12
e-Journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Vol 5, No 2, Tahun 2016) Ganesha, Singaraja Desember 2007.
26-30
Sardiman, A.M. 2005. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada. Slameto. 2003. Belajar dan FaktorFaktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : PT Rineka Cipta. Suardika, I Ketut. 2013. Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS Think Pair Share Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Teknik Dasar Passing Bola Voli pada Siswa Kelas V SD Negeri 1 Baturiti Tahun Pelajaran 2013/2014. Skripsi (tidak diterbitkan). Singaraja: Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi, Fakultas Olahraga dan Kesehatan, Universitas Pendidikan Ganesha.
13