MODEL KOOPERATIF TAI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA VOLI Gede Agus Siwiara PENJASKESREK FOK Universitas Pendidikan Ganesha, Kampus Tengah Undiksha Singaraja, Jalan Udayana Singaraja-Bali Tlp. (0362) 32559 e-mail:
[email protected] Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar passing bola voli melalui implementasi model pembelajaran kooperatif tipe TAI. Penelitian ini tergolong penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus. Masingmasing siklus terdiri dari rencana tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi/evaluasi dan refleksi. Subjek penelitiannya adalah siswa kelas VIII A SMP Negeri 2 Kubutambahan yang berjumlah 30 orang terdiri dari 5 orang siswa putra dan 25 orang siswa putri. Data dianalisis menggunakan statistik deskriptif. Hasil penelitian analisis aktivitas belajar passing bola voli mengalami peningkatan sebesar 2,5 dari 7 pada siklus I menjadi 9,5 pada siklus II yang dimana tergolong kategori Sangat aktif. Sedangkan untuk hasil belajar mengalami peningkatan sebesar 10% dari 83,33% pada siklus I menjadi 93,33% pada siklus II yang dimana tergolong kategori sangat baik. Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa aktivitas dan hasil belajar passing bola voli (passing bawah dan passing atas) meningkat melalui implementasi model pembelajaran kooperatif tipe TAI pada siswa kelas VIII A SMP Negeri 2 Kubutambahan tahun pelajaran 2012/2013. Disarankan kepada guru pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan dapat mengimplementasikan model pembelajaran kooperatif tipe TAI, karena terbukti dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar passing bola voli. Abstract: This study aims to improve the activity and learning outcomes volleyball passing through the implementation of cooperative learning model type TAI. This study classified as class action research conducted in two cycles. Each cycle consists of an action plan, action, observation / evaluation and reflection. The subject of research is the eighth grade students of SMP Negeri 2 Kubutambahan A numbering 30 people consisted of 5 boys and 25 girls students. Data were analyzed using descriptive statistics. The results of analysis of learning activities volleyball passing an increase of 2.5 out of 7 in the first cycle to 9.5 in the second cycle in which classified category Very active. As for the learning outcomes have increased by 10% from 83.33% in the first cycle to 93.33% in the second cycle in which classified category very well. Based on the data analysis and discussion, it is concluded that the activity and learning outcomes passing volleyball (passing down and passing over) increased through the implementation of cooperative learning model type of TAI in the eighth grade students of SMP Negeri 2 Kubutambahan A school year 2012/2013. It is recommended to teachers of physical education, sport and health to implement cooperative learning model type of TAI, as shown to enhance the activity and learning outcomes passing volleyball. Kata-kata kunci: Model pembelajaran kooperatif, aktivitas, hasil belajar, bola voli.
1
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
(Penjasorkes)
Penjasorkes bertujuan agar peserta
merupakan
didik memiliki kemampuan sebagai
bagian integral dari pendidikan secara
berikut
menyeluruh
Mengembangkan
dalam
memperoleh
rangka
untuk
peningkatan
perkembangan
individu
melibatkan
serta
aspek-aspek
jasmaniah,
(Depdiknas,
bagi
pengelolaan
yang
pengembangan
mengembangkan
2006:163). keterampilan
diri
dalam
dan
upaya
pemeliharaan
kebugaran jasmani serta pola hidup
intelektual,
sehat melalui berbagai aktivitas jasmani
emosional, dan moral spiritual melalui
dan
aktivitas jasmani.
Meningkatkan pertumbuhan fisik dan
Penjasorkes
merupakan media
olahraga
yang
terpilih,
pengembangan psikis yang lebih baik,
untuk mendorong pertumbuhan fisik,
Meningkatkan
perkembangan
keterampilan
keterampilan gerak dasar, Melekatkan
motorik, pengetahuan dan penalaran,
landasan karakter moral yang kuat
penghayatan nilai-nilai (sikap-mental-
melalui internalisasi nilai-nilai yang
emosional-sportivitas-spiritual-sosial),
terkandung
serta pembiasaan hidup sehat yang
jasmani,
bermuara
psikis,
kemampuan
di
dalam
olahraga
dan
pendidikan
dan
kesehatan,
untuk
merangsang
Mengembangkan sikap sportif, jujur,
dan
perkembangan
disiplin, bertanggungjawab, kerjasama,
pertumbuhan
kualitas fisik dan psikis yang seimbang
percaya
(Depdiknas, 2006 :163).
Mengembangkan keterampilan untuk
Tujuan pendidikan
Penjasorkes sebagai
suatu
diri
menjaga keselamatan diri sendiri, orang
proses
lain dan lingkungan, Memahami konsep aktivitas
seumur
lingkungan
Penjasorkes
demokratis,
dalam
pembinaan manusia yang berlangsung hidup,
dan
yang
jasmani
dan
yang
olahraga
bersih
di
sebagai
diajarkan di sekolah memiliki peranan
informasi untuk mencapai pertumbuhan
penting, yaitu memberikan kesempatan
fisik yang sempurna, pola hidup sehat
kepada peserta didik untuk terlibat
dan kebugaran, terampil, serta memiliki
langsung dalam berbagai pengalaman
sikap yang positif.
belajar
melalui
aktivitas
jasmani,
Aktivitas
merupakan
olahraga dan kesehatan yang terpilih
perilaku
yang dilakukan secara sistematis.
pembelajaran berlangsung. Keaktifan
2
siswa
belajar
selama
proses
siswa
akan
menyebabkan
suasana
sangat kurang aktif. Sedangkan untuk
pembelajaran lebih hidup karena siswa
hasil belajar yaitu: siswa yang tuntas
mau
terdiri dari 10 orang (33,33%) dan yang
aktif
Aktivitas
dalam belajar
pembelajaran. dalam
proses
tidak
tuntas
sebanyak
20
orang
pembelajaran akan dapat mempengaruhi
(66,67%), dengan Kriteria Ketuntasan
hasil belajar siswa, karena dengan
Minimal (KKM) yaitu sebesar 70.
aktivitas
belajar
yang
benar
dan
Berdasarkan hasil refleksi awal
maksimal akan dapat memberikan hasil
yang dilakukan oleh peneliti di SMP
yang maksimal pula. Dalam penjasorkes
Negeri 2 Kubutambahan pada siswa
yang dimaksud dengan aktivitas belajar
kelas VIII A tahun pelajaran 2012/2013,
meliputi: Audio, Visual, Metrik, Lisan,
permasalahan umum yang dialami oleh
Mental, dan Emosional.
siswa pada saat proses pembelajaran
Hasil belajar adalah perubahan perilaku hanya
secara salah
kemanusiaan
keseluruhan satu
saja.
aspek Artinya,
passing bola voli yaitu Pembelajaran
bukan
masih
potensi
terpusat
menyebabkan
pada
guru
rendahnya
yang
aktivitas
hasil
belajar siswa, Kurangnya penerapan
pembelajaran yang dikategorisasikan
model pembelajaran yang lebih banyak
tidak dilihat secara fragmentasi atau
melibatkan
terpisah,
komperhensif
pembelajaran yang menyebabkan siswa
(Suprijono, 2009:7). Namun, kenyataan
kurang aktif dan berdampak pada
dilapangan pada saat observasi awal
rendahnya hasil belajar siswa, Perhatian
menunjukan bahwa aktivitas dan hasil
guru kurang optimal terhadap interaksi
belajar
masih
siswa dalam kelompok belajar, sehingga
tergolong cukup aktif. Berdasarkan data
banyak siswa yang belajar mandiri dan
yang diperoleh yaitu: aktivitas belajar
tidak terlalu paham dengan materi yang
passing bola voli, 0% yang tergolong
diajarkan, keterbatasan waktu sehingga
sangat aktif, 7 orang siswa (23,34%)
proses
yang tergolong aktif (tuntas), 10 orang
berjalan dengan baik.
melainkan
passing
bola
voli
siswa
pembelajaran
dalam
tidak
proses
dapat
siswa (33,33%) yang tergolong cukup
Permainan bola voli diciptakan
aktif (tidak tuntas), 13 orang siswa
oleh William G. Morgan tahun 1895.
(43,33%) yang tergolong kurang aktif
Dia adalah seorang pembina pendidikan
(tidak tuntas), dan 0% yang tergolong
jasmani pada Young Man Cristian
3
Assocation
(Y.M.C.A)
di
Holkyoke,
Massachusset,
kota
kemampuan
Amerika
yang
heterogen
atau
berbeda tingkat kecepatannya menerima
Serikat. Permainan bola voli adalah
pelajaran
olahraga yang dapat dimainkan oleh
permasalahan yang diberikan. Adapun
anak-anak sampai orang dewasa baik
lankah
wanita
kooperatif tipe TAI yaitu: Peneliti
maupun
pria.
Kegunaan
dan
dari
memecahkan
model
pembelajaran
permainan bola voli akan baik bila
membagi
jasmani dan rohani saling kait mengait
memberikan evaluasi awal, Peneliti
di dalam gerakan-gerakan bermain,
memberikan
jiwa/mental sebagai pendorong utama
Peneliti memberikan bantuan kepada
untuk menggerakan kemampuan yang
siswa atau kelompok yang mengalami
telah dimiliki (Danu Budhiarta, I Made,
permasalahan
2008:1-2).
pembelajaran,
Oleh sebab itu, dibutuhkan sebuah solusi
untuk
mengatasi
kelompok,
materi
Peneliti
pembelajaran,
dalam Peneliti
proses memberikan
penilaian dan memberikan penghargaan
masalah
kelompok
dan
individu,
Peneliti
tersebut. Salah satu solusi agar aktivitas
menyampaikan materi dan menjelaskan
dan hasil belajar dapat meningkat, yaitu
hambatan-hambatan yang dialami siswa
dengan mengimplementasikan model
dalam
pembelajaran
kooperatif.
Model
memberikan
evaluasi
pembelajaran
kooperatif
yaitu
Peneliti
menjelaskan
kelompok
belajar,
Peneliti
hasil
materi
pembelajaran yang melibatkan siswa
pembelajaran
untuk bekerja secara kolaboratif untuk
permasalahan yang di alami siswa
mencapai
selama proses pembelajaran.
tujuan
pembentukan
bersama kelompok
dengan secara
Dengan
heterogen. Salah
pembelajaran
satu
memecahkan
menggunakan kooperatif
tipe
model TAI,
pembelajaran
aktivitas dan hasil belajar passing bola
kooperatif yang dimaksudkan yaitu
voli dapat meningkat karena melalui
model kooperatif tipe TAI. TAI atau tim
tipe TAI, siswa dibagi menjadi beberapa
individu berbantuan adalah merupakan
kelompok, dimana dalam tiap kelompok
salah satu pembelajaran kooperatif yang
tersebut
menempatkan siswa dalam kelompok
heterogen.
belajar,
kelompok ini, siswa diharapkan aktif
yang
model
dan
belajar,
siswanya
memiliki
4
memiliki Dengan
anggota
yang
pembagian
untuk
gerakan-gerakan
September dan 5 Oktober untuk siklus
passing bola voli, sehingga kemampuan
I, sedangkan tanggal 12 Oktober dan 19
siswa dalam melakukan passing bola
Oktober 2012 dilaksanakan penelitian
voli akan meningkat, melalui tipe TAI,
siklus II.
siswa
melakukan
lebih
banyak
diberikan
Teknik pengumpulan data yang
kesempatan untuk berintraksi dengan
digunakan yaitu aktivitas belajar dinilai
teman-temannya,
oleh
sehingga
materi
2
orang
observer
passing bola voli yang dipelajari dapat
menggunakan
dilakukan dengan saling membantu
aktivitas belajar, sedangakan untuk hasil
antar siswa, melalui tipe TAI, siswa
belajar dinilai oleh 3 orang evaluator
tidak hanya bertanya kepada gurunya
dengan menggunakan format assesmen
saja, tetapi juga pada teman dalam
hasil belajar. Teknik analisis data yang
kelompoknya,
digunakan dalam penelitian ini adalah
sehingga
komunikasi
yang dilakukan oleh siswa dalam
lembar
dengan observasi
statistik deskriptif.
mempelajari passing bola voli dapat berjalan lancar.
HASIL Pada hasil observasi awal nilai aktivitas dan hasil belajar passing bola
METODE
voli masih tergolong cukup aktif atau
Penelitian ini dilaksanakan di kelas
VIII
A
Kubutambahn 2012/2013.
SMP
Negeri
tahun Jenis
belum tuntas. Untuk hasil belajar
2
disebabkan karena masih banyak siswa
pelajaran
penelitian
yang nilainya belum memenuhi Kriteria
yang
Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 70.
digunakan yaitu Penelitian Tindakan
Berdasarkan hasil observasi awal
Kelas (PTK). Jumlah subyek penelitian
yang dilaksanakan pada tanggal 27 Juli
ini yaitu 30 siswa. Penelitian ini
2012, maka diperoleh hasil aktivitas
dilakukan sebanyak 2 siklus dengan tiap
belajar siswa sebagai berikut. 0% yang
siklus terdiri dari 2 kali pertemuan pada
tergolong sangat aktif, 7 orang siswa
semester ganjil. Prosedur penelitian ini terdiri
dari
perencanaan,
empat
tahap,
pelaksanaan
(23,34 %) yang tergolong aktif (tuntas),
yaitu
10
tindakan,
orang
siswa
(33,33%)
yang
tergolong cukup aktif (tidak tuntas), 13
observasi/evaluasi, dan refleksi. Waktu
orang siswa (43,33%) yang tergolong
penelian ini dilaksanakan tanggal 28
5
kurang aktif (tidak tuntas) dan 0% yang
Data aktivitas belajar pada siklus I yaitu
tergolong sangat kurang aktif.
sebagai berikut. siswa yang berada dalam
Tabel.1. Data Observasi Awal Aktivitas Belajar Passing Bola Voli
kategori tingkat aktivitas sangat aktif
No
Kategori
Rentangan Nilai
Jumlah Siswa
1
Sangat Aktif Aktif
>9
0 orang
<
2
7<
tidak ada, 25 orang siswa (83,34%)
Prosentase
berada dalam kategori tingkat aktivitas
0%
aktif, 5 orang siswa (16,66%) berada
7 orang
23,34%
dalam kategori tingkat cukup aktif, 0
<
10 orang
33,33%
orang siswa (0%) berada dalam kategori
<
13 orang
43,33 %
tingkat kurang aktif dan sangat kurang
<3
0 orang
0%
30 orang
100%
9 3 4 5
Cukup Aktif
5<
Kurang Aktif
3<
7
5
Sangat Kurang Aktif Jumlah
aktif. Tabel.3. Data Aktivitas Belajar Passing Bawah Bola Voli pada Siklus I No
Kategori
Rentangan Nilai
Jumlah Siswa
Prosenta se
1
Sangat Aktif
>9
0 orang
0%
2
Aktif
25 orang
83.34%
tanggal 3 Agustus, yaitu: siswa yang
3
Cukup Aktif
5 orang
16,66%
tuntas terdiri dari 10 orang (33,33 %)
4
Kurang Aktif
0 orang
0%
5
Sangat Kurang Aktif Jumlah
0 orang
0%
30 orang
100%
Berdasarkan hasil observasi awal passing bola voli yang dilaksanakan
dan yang tidak tuntas sebanyak 20
<9 5< <7 3< <5 <3 7<
orang (66,67%), siswa yang berada Berdasarkan dari hasil belajar
pada kategori sangat baik sebanyak
pada siklus I dengan materi passing
(0%), baik (tuntas) sebanyak 10 orang
bawah bola voli, diperoleh data hasil
(33,33%), cukup baik (tidak tuntas)
belajar individu 2 orang siswa (6,6%)
sebanyak 12 orang (40 %), kurang baik (tidak
tuntas)
sebanyak
8
mendapat nilai kategori sangat baik, 23
orang
orang siswa (76,66%) mendapat nilai
(26,67%), dan sangat kurang baik tidak
dengan kategori baik, dan 5 orang siswa
ada (0%).
(16,67%) mendapat nilai cukup baik.
Tabel.2. Data Observasi Awal Hasil Belajar Passing Bola Voli Secara Klasikal No
Rentang Skor
Predikat
Jumlah Siswa
Prosent ase
1
85-100
Sangat Baik (A)
0 orang
0%
2
75-84
Baik (B)
10 orang
33,33%
3
60-74
Cukup (C)
12 orang
40%
4
45-59
Kurang (D)
8 orang
26,67%
5
0-44
Sangat Kurang (E)
-
-
30 orang
100%
Jumlah
Tabel.4. Data Hasil Belajar Passing Bawah Bola Voli pada Siklus I No 1 2 3 4 5
6
Kategori Sangat Baik Baik Cukup Kurang Sangat Kurang Jumlah
Jumlah Siswa
Prosentase
2 orang
6,6%
23 orang 7 orang -
76,66% 16,67% -
-
-
30 orang
100%
Rentangan Tingkat Ketuntasan 83,33% Siswa Tuntas 16,67% Siswa Tidak Tuntas
Tabel.6. Data Hasil Belajar Passing Atas Bola Voli pada Siklus II
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh 2 orang observer yang dilakukan sebanyak dua kali terhadap
No
proses pembelajaran pada siklus II, 1
didapatkan data sebagai berikut. 14 orang
2 3 4
(46,67%) berada dalam kategori sangat
5
aktif, sedangkan 16 orang siswa (53,33%)
Kategori Sangat Baik Baik Cukup Kurang Sangat Kurang Jumlah
Jumlah Siswa
Prosentase
6 orang
20%
22orang 2 orang -
73,33% 6,67% -
-
-
30 orang
100%
Prosentase Tingkat Ketuntasan 93,33% Siswa Tuntas 6,67% Siswa Tidak Tuntas
berada dalam kategori aktif, 0 orang siswa (0 %) berada dalam kategori cukup
PEMBAHASAN
aktif, kurang aktif, dan sangat kurang Berdasarkan hasil refleksi awal
aktif.
mengenai aktivitas, hasil belajar, dan
Tabel.5. Data Aktvitas Belajar Passing Atas Bola Voli pada Siklus II No
Kategori
Rentangan Nilai
1
Sangat Aktif
>9
2
Aktif
3
Cukup Aktif
4
Kurang Aktif
5
Sangat Kurang Aktif Jumlah
7<
<9
<7 3< <5 <3 5<
dalam
kegiatan
SMP
Negeri
di
46,67%
Kubutambahan,
dapat
53,33%
aktivitas belajar passing bola voli siswa
Prosentase
0 orang
0%
0 orang
0%
30 orang
pembelajaran
pembelajaran
Jumlah Siswa 14 orang 16 orang
-
model
kelas
VIII
A
dilihat
SMP
bahwa
Negeri
2
Kubutambahan secara klasikal tergolong
-
cukup aktif.
100%
Sedangkan hasil belajar passing bola voli masih perlu ditingkatkan karena
Berdasarkan dari hasil penelitian tindakan kelas siklus II dengan materi
belum
memenuhi
kriteria ketuntasan
passing atas bola voli, diperoleh data
secara klasikal
hasil belajar individu sebagai berikut. 6
dijelaskan pula bahwa aktivitas dan hasil
orang siswa (20%) mendapat nilai
belajar
kategori sangat baik, dan 22 orang
penggunaan model pembelajaran yang
siswa (73,33%) mendapat nilai dengan
tepat.
yaitu 70%.
siswa
Telah
dipengaruhi
oleh
(6,67%)
Dengan tetap mempertahankan
mendapat nilai dengan kategori cukup
model pembelajaran konvesional akan
baik.
sulit untuk dapat meningkatkan aktivitas
kategori
baik,
2
orang
dan hasil belajar siswa karena model pembelajaran
konvesional
banyak kelemahan.
7
memiliki
Upaya
yang
dilakukan
oleh
aktivitas dan hasil belajar passing bola
peneliti untuk mengatasi masalah tersebut
voli pada siswa kelas VIII A SMP Negeri
yaitu merubah model pembelajaran yang
2
konvensional dengan model pembelajaran
2012/2013.
kooperaif tipe TAI, peneliti melakukan
Kubutambahan
tahun
pelajaran
Peningkatan aktivitas dan hasil
perbaikan-perbaikan berdasarkan kendala
belajar dalam penelitian
yang ditemukan pada observasi awal dan
dengan teori-teori yang mendukung
siklus I, dan adanya teori pendukung
dalam
proses
dalam proses pembelajaran.
belajar
merupakan
Peningkatan
tersebut
secara
memperteguh
ini sesuai
pembelajaran,
yaitu
modifikasi
kelakuan
atau
melalui
bertahap dapat dilakukan, hal ini dapat
pengalaman (Oemar Hamalik, 2008:36).
dilihat dari peningkatan aktivitas pada
belajar adalah perubahan pengetahuan,
siklus I ke siklus II. Untuk lebih jelasnya
dan perubahan perilaku yang dihasilkan
dapat dilihat pada tabel berikut.
dari pengalaman dan latihan.
Tabel.7. Peningkatan Aktivitas Siklus I ke Siklus II No 1 2
Siklus Siklus I Siklus II
Hasil 7 9,5
Sedangkan
Sedangkan menurut Dimyati dan Mudjiono (2006:295) belajar adalah kegiatan
Peningkatan Siklus 2,5
dengan cara mengolah bahan belajar,
peningkatan
dalam
hasil
Siklus I Siklus II
tersebut
individu
dan psikomotor, maka dari akibat belajar tersebut kemampuan kognitif,
Tabel.8. Peningkatan Hasil Belajar Siklus I ke Siklus II
1 2
belajar
menggunakan ranah kognitif, afektif
pada tabel berikut.
Siklus
memperoleh
pengetahuan, prilaku, dan keterampilan
belajar passing bola voli dapat dilihat
No
individu
Hasil 83,33% 93,33%
kemampuan afektif, dan kemampuan psikomotorik makin bertambah.
Peningkatan Siklus
Berdasarkan hasil analisis data dapat ditemukan peningkatan aktivitas
10%
dan
hasil
belajar
siswa.
Hal
ini
dan
menandakan bahwa implementasi model
dapat
pembelajaran kooperatif tipe TAI dapat
diketahui bahwa model pembelajaran
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar
kooperatif tipe TAI dapat meningkatakn
passing
Berdasarkan analisis
data
pembahasan
tersebut
maka
8
bola
voli
karena
model
pembelajaran ini membentuk siswa ke
passing bola voli pada siswa kelas VIII
dalam kelompok kecil yang heterogen,
A SMP Negeri 2 Kubutambahan tahun
berbeda tingkat kecepatan menerima
pelajaran 2012/2013.
pelajaran dan memecahkan masalah yang
SIMPULAN
diberikan. Dengan demikian salah satu
Berdasarkan hasil penelitian dan
upaya untuk meningkatkan aktivitas dan
analisis data, maka dapat disimpulakn
hasil belajar passing bola voli yaitu
sebagai berikut.
dengan
mengimplementasikan
model
Hal ini terbukti pada aktivitas
pembelajaran kooperatif tipe TAI. Hasil
penelitian
ini
belajar passing bola voli (passing juga
bawah dan passing atas) meningkat,
dikuatkan oleh hasil penelitian dari
melalui
peneliti
pembelajaran kooperatif tipe TAI pada
penelitian
sebelumnya, yang
antara
dilakukan
lain:
oleh
I
implementasi
model
siswa kelas VIII A SMP Negeri 2
Komang Adi Palguna, dalam skripsinya
Kubutambahan
yang menyimpulkan Motivasi dan Hasil
2012/2013. Hal ini dapat dilihat pada
Belajar Teknik Dasar Lompat Jauh
siklus I, aktivitas belajar siswa berada
meningkat melalui Penerapan Model
pada kategori aktif yaitu 7. Pada siklus
Pembelajaran Kooperatif
II, aktivitas belajar siswa berada pada
Tipe Team
tahun
sangat
pelajaran
Assisted Individualization (TAI) pada
kategori
aktif
yaitu
9,5.
siswa kelas VIII D2 SMP Negeri 1
Peningkatan aktivitas belajar siswa dari
Sawan. Penelitian yang dilakukan oleh I
siklus I ke siklus II sebesar 2,5.
Wayan Adi Saputra, dalam skripsinya
Sedangkan pada hasil belajar
yang menyimpulkan aktivitas dan hasil
passing bola voli (passing bawah dan
belajar teknik dasar passing bola voli
passing
meningkat melalui implementasi model
implementasi
pembelajaran kooperatif tipe
Team
kooperatif tipe TAI pada siswa kelas
Assisted Individualization (TAI) pada
VIII A SMP Negeri 2 Kubutambahan
siswa VIII B SMP Negeri 2 Blahbatuh.
tahun pelajaran 2012/2013.
Jadi,
pembelajaran
mengimplementasikan
dengan
atas)
meningkat, model
melalui
pembelajaran
Hal ini dapat dilihat pada siklus
model
I,
ketuntasan
hasil
belajar
secara
pembelajaran kooperatif tipe TAI dapat
klasikal adalah 83,33% dan pada siklus
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar
II
9
ketuntasan
hasil
belajar
secara
klasikal sebesar 93,33%. Peningkatan
Bagi penulis lain yang akan
ketuntasan hasil belajar siswa dari
mengadakan
penelitian
siklus I ke siklus II sebesar 10%.
mengimplementasikan
dapat model
pembelajaran kooperatif tipe TAI sesuai materi yang akan diberikan.
Saran-Saran Kepada
guru
pendidikan
Bagi sekolah agar dijadikan
Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan dapat
pedoman
mengimplementasikan
pendidikan
model
dalam jasmani,
pembelajaran Olahraga,
dan
pembelajaran kooperatif tipe TAI dalam
kesehatan khususnya pada pembelajaran
pembelajaran passing bola voli karena
passing bola voli.
dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar passing bola voli.
DAFTAR RUJUKAN Danu Budhiarta, I Made. 2008.Teori Praktik Permainan Bola Voli dan Bola Voli Pantai. Singaraja : Universitas Pendidikan Ganesha. Depdiknas. 2006. Standar Kompetensi Lulusan Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Pusat Kurikulum, Balitbang Depdiknas. Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Cetakan ketiga. Jakarta: Rineka Cipta. Sugiyanto, dkk. 1998. Perkembangan dan Belajar Motorik. Jakarta: Universitas terbuka. Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning. Yogyakarta: Puataka Pelajar.
Trianto. 2007. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivisti. Surabaya: Prestasi Pustaka Publiser.
Hamalik, Oemar. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara.
10