ARTIKEL
PENERAPAN KOOPERATIF NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA VOLI
Oleh I Gede Agustina NIM. 0716011122
JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI, KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA SINGARAJA 2013
PENERAPAN KOOPERATIF NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA VOLI Oleh I Gede Agustina PENJASKESREK FOK Universitas Pendidikan Ganesha, Kampus Tengah Undiksha Singaraja, Jalan Udayana Singaraja- Bali Tlp. (0362) 32559 e-mail: Guz
[email protected] Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar teknik dasar passing bola voli melalui penerapaan model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus dimana tiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu, Perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, Observasi/evaluasi, dan refleksi, dengan subjek penelitian yaitu siswa kelas X.1 SMA Negeri 1 kubuKarangasem tahun pelajaran 2012/2013. yang berjumlah 33 siswa dengan rincian 14 siswa putri dan 19 siswa putra. Data dianalisis menggunakan analisis statistik deskriptif. Berdasarkan analisis data hasil penelitian didapatkan aktivitas belajar passing bola voli mengalami peningkatan sebesar 60,6% dari 69,7% pada siklus I (passing atas) menjadi 90,9% pada siklus II (passing bawah), dan rata-rata persentase ketuntasan aktivitas belajar teknik dasar passing bola voli sebesar 64%. Sedangkan hasil belajar mengalami peningkatan sebesar 66,7% dari 72,7% pada siklus I (passing atas) menjadi 87,9% pada siklus II (passing bawah), dan rata-rata persentase ketuntasan hasil belajar teknik dasar passing bola voli sebesar 80,3%. Berdasarkan analisis data dan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa aktivitas dan hasil belajar passing bola voli meningkat melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT pada siswa kelas X.1 SMA Negeri 1 Kubu tahun pelajaran 2012/2013. Kata-kata Kunci: Model pembelajaran NHT, aktivitas belajar, hasil belajar, passing bola voli. Abstract: This study aims to improve the activity and results of learning the basic techniques of volleyball passing through cooperative learning model penerapaan NHT. Classroom action research was conducted in two cycles where each cycle consists of four stages, namely, action planning, action, observation / evaluation, and reflection, with the research subjects X.1 grade students of SMA Negeri 1 kubuKarangasem school year 2012/2013. which amounts to 33 students with details of 14 students and 19 student daughter's son. Data were analyzed using descriptive statistical analysis. Based on data analysis results, passing volleyball learning activities increased by 60.6% from 69.7% in the first cycle (passing on) to 90.9% in the second cycle (passing down), and the average percentage of completeness activity learn the basic techniques of volleyball passing by 64%. While the learning outcomes increased by 66.7% from 72.7% in the first cycle (passing on) to 87.9% in the second cycle (passing down), and the average percentage of completeness results learned the basic techniques of volleyball passing by 80 , 3%. Based on data analysis and the discussion above it can be concluded that the activity and learning outcomes passing volleyball increased through the application of cooperative learning model NHT in class X.1 SMA Negeri 1 Kubu school year 2012/2013. Key words: NHT model, learning activities, learning outcomes, passing volleyball. 11
PENDAHULUAN
secara
organik,
neoromuscular
Latar Belakang
intelektual dan emosional. Aktivitas merupakan
fisik tersebut akan tampak dalam
upaya pengorganisasian lingkungan
aktivitas gerak siswa saat melakukan
untuk menciptakan kondisi belajar
tugas-tugas
bagi
Pembelajaran
pembelajaran.
bertujuan
Belajar
Pembelajaran
peserta
didik.
pendidikan
jasmani
membantu
siswa
perbaikan
derajat
kebugaran
dalam
usaha
kesehatan
jasmani
keterampilan
gerak
sebagai
dan
secara
demikian
pembelajaran
guru
sehari-
pendidikan
rangkaian
terencana,
sistemik
harinya
dalam
proses
pembelajaran gerak yang dilaksanakan
dalam
kegiatan
proses
gerak
suatu
berbagai aktivitas jasmani. Dengan dalam
dalam
pendidikan jasmani (Penjas) diartikan
melalui
dasar
gerak
untuk
sistematik mencapai seperti
dan tujuan yang
direncanakan. Materi pembelajaran
jasmani
selalu bersentuhan dengan aktivitas
gerak
gerak fisik. Aktifitas gerak fisik
keterampilan gerak baik yang dikemas
tersebut mendapat sentuhan tindakan
dalam bentuk permainan dan latihan
didaktip-metodik
ketangkasan
guru.
Didaktip
adalah
berbagai
maupun
bentuk
gerak-gerak
berasal dari kata disasco, didaskein,
yang sederhana atau gerak yang
artinya saya mengajar atau jalan
kompleks.
pelajaran,
yang
pembelajaran pendidikan jasmani di
menyebutkannya sebagai ilmu tentang
atas guru pendidikan jasmani harus
mengajar
selalu mampu mempersiapkan diri
bahkan
dan
ada
belajar.
Ilmu
ini
Dari
konsep-konsep
membicarakan tentang bagaimana cara
untuk
membimbing kegiatan belajar murid
pembelajaran dengan baik dan lancar.
secara berhasil. Sehingga menjadi
Peranan
"sarana"
dapat
menentukan
untuk
pembelajaran. Guru sebagai pengelola
pendidikan
membantu
yang
anak
mengembangkan
guru
proses
disini
sangat
keberhasilan
proses
proses
pembelajaran
diharapkan
kepribadiannya yaitu diarahkan pada
mampu
menyediakan
lingkungan
usaha pencapaian tujuan pembelajaran
belajar yang kondusif sehingga siswa
yakni
dapat belajar dengan baik. Dalam
mengembangkan
keseluruhan
melaksanakan
individu 2
pelaksanaanya tugas guru bukan hanya
permainan bola voli yang dalam
mengajar,
itu
permainannya menggunakan tempo
mengantarkan siswa menjadi manusia
yang cepat dan waktu yang sangat
dewasa yang cerdas dan berbudi
terbatas.
pekerti luhur, dalam hal ini peran guru
memvariasikan
adalah dalam pembentukan sikap,
mengajar dan pendekatan-pendekatan
mental dan watak.
mengajar (model tradisional) sehingga
tetapi
Proses
lebih
dari
pendidikan
jasmani
(b)guru
masih
kurang
model-model
siswa cepat bosan. (c) guru dominan
dapat dikatakan berjalan dengan baik
dalam
apabila
anak
menyebabkan siswa lebih banyak
terlihat antusias selama mengikuti
berperan secara pasif daripada mencari
pembelajaran
dan
tampak
dan menemukan sendiri pengetahuan,
kesungguhannya.
Selama
proses
keterampilan, dan sikap yang mereka
pembelajaran berlangsung guru akan
butuhkan. Dampak yang paling nyata
mengamati apakah siswa melakukan
dari situasi tersebut adalah rendahnya
tugas gerak dengan sungguh-sungguh
hasil belajar siswa. Rendahnya hasil
atau
melakukan.
belajar tersebut dijadikan tolok ukur
Berdasarkan observasi yang dilakukan
bahwa proses pembelajaran masih
peneliti
belum
dalam
hanya
pembelajaran
sekedar
terhadap
pembelajaran
pendidikan jasmani pada kelas X.1 Negeri
1
Kubu
tahun
proses
belajar,
berhasil
sehingga
sesuai
dengan
ketuntasan belajar siswa (KB) 75 %.
pelajaran
Berdasarkan observasi awal
2012/2013 khususnya dalam materi
pada tgl 28, juli 2012 di kelas X.1
teknik dasar passing (passing atas dan
SMA Negeri 1 Kubu tahun pelajaran
passing bawah) dalam permainan bola
2012/2013
voli, bahwa masalah yang diamati
aktivitas belajar siswa dalam kategori
dalam proses pembelajaran adalah
kurang
siswa hanya sekedar melakukan tugas
pembelajaran
gerak yang diberikan guru dan juga
Olahraga dan Kesehatan (Penjasorkes)
dalam melaksanakannya tidak tampak
khususnya pada materi teknik dasar
kesungguhan.
disebabkan
passing bola voli (passing atas dan
karena (a) minat belajar siswa rendah
passing bawah), hal ini disebabkan
terhadap mata pelajaran pendidikan
oleh guru belum menerapkan model-
jasmani,
model
Hal
khususnya
ini
pada
materi 3
peneliti
aktif
menemukan
dalam
proses
Pendidikan
Jasmani
pembelajaran
kooperatif
sehingga berdampak dalam proses
aktivitas belajar teknik dasar passing
pembelajaran, siswa hanya sekedar
atas bola voli. Dari 33 orang jumlah
mengikuti pembelajaran saja tidak
siswa diperoleh hasil pengamatan 0
tampak kesungguhan dalam proses
orang siswa (0%) sangat aktif, 10
pembelajaran,
kurang
orang siswa (30,3%) aktif, 8 orang
model-model
siswa (24,3%) cukup aktif, 15 orang
guru
memvariasikan
pembelajaran, masih adanya siswa
siswa (45,4%) kurang aktif
yang beranggapan bahwa penjasorkes
orang siswa (0%) sangat kurang aktif.
kurang bermakna dalam kehidupan.
Sedangkan
Hal ini menyebabkan aktivitas siswa
aktivitas belajar teknik dasar passing
kurang aktif, sehingga berakibat pada
bawah bola voli 0 orang siswa (0%)
hasil
belum
sangat aktif, 10 orang siswa (30,3%)
memenuhi ketuntasan belajar. Data
aktif, 8 orang siswa (24,3%) cukup
aktivitas dan hasil belajar teknik dasar
aktif, 15 orang siswa (45,4%) kurang
passing bola voli (passing atas dan
aktif dan 0 orang siswa (0%) sangat
passing bawah), untuk pengamatan
kurang aktif. Jadi aktivitas belajar
aktivitas belajar disesuaikan dengan
teknik dasar passing bola voli (passing
lembar observasi yang terdiri atas
atas
visual, lisan, audio, metrik, mental dan
klasikal
emosional. Diantaranya visual, (siswa
kategori kurang aktif.
belajar
siswa
yang
dan
untuk
dan 0
pengamatan
passing
bawah)
secara
mencapai
4,8%
dalam
kurang memperhatikan peneliti dalam
Sedangkan untuk hasil belajar
melakukan contoh gerakan), Lisan,
teknik dasar passing bola voli (passing
(siswa
dalam
atas dan passing bawah) berpedoman
Audio,
pada kriteria ketuntasan belajar (KB)
(siswa kurang mendengarkan pendapat
nilai mata pelajaran penjasorkes di
dari teman), Metrik, (siswa kurang
SMA Negeri 1 Kubu, yaitu ketuntasan
memantau gerakan oleh temannya),
secara individu 75%, dan ketuntasan
Mental, (kemampuan siswa kurang
secara klasikal 75%.
dalam memecahkan permasalahan),
pada materi teknik dasar passing atas
dan Emosional, (kurang tenang dalam
bola voli siswa yang dinyatakan tuntas
memegahkan permasalahan tersebut).
sebanyak 7 orang siswa (21,2%) dan
Hasil penggolongan aktivitas belajar
siswa yang tidak tuntas sebanyak 26
maka diperoleh hasil pengamatan
orang siswa (78,8%).
kurang
mengemukakan
aktif pendapat),
4
Hasil evaluasi
Sedangkan
hasil
alternatif yang dapat digunakan untuk
evaluasi materi teknik dasar passing
menangulangi permasalahan tersebut
bawah bola voli, siswa yang tuntas
seperti yang diuraikan di atas adalah
sebanyak 7 orang siswa (21,2%) dan
dengan
siswa yang tidak tuntas sebanyak 26
pembelajaran kooperatif. Salah satu
orang
Dengan
model pembelajaran kooperatif yang
ketuntasan
digunakan adalah model pembelajaran
siswa
untuk
(78,8%).
demikian peresentase
menerapkan
secara klasikal untuk hasil belajar
kooperatif tipe NHT..
teknik dasar passing bola voli (passing
Tujuan Penelitian
atas dan passing bawah) mencapai
Untuk meningkatkan aktivitas
21,2% dalam kategori tidak tuntas.
dan hasil belajar teknik dasar passing
Dari data di atas hasil belajar siswa
secara
keseluruhan
model
bols voli melalui penerapan model
belum
pembelajaran kooperatif tife NHT
memenuhi standar ketuntasan belajar,
pada siswa kelas X. 1 SMA Negri 1
hal ini disebabkan karena terjadi
Kubu.
kesalahan dalam pelaksanaan gerakan teknik dasar passing bola voli (passing
METODE PENELITIAN
atas dan passing bawah) dari sikap
Penelitian ini dilakukan di
permulaan, sikap perkenaan dan sikap
SMA Negeri 1 Kubu tahun ajaran
akhir. Pentingnya penelitian ini antara
2012/2013. Jenis penelitian adalah
lain untuk memperbaiki aktivitas dan
penelitian
hasil belajar siswa pada pembelajaran
Jumlah subyek penelitian 33 orang.
Pendidikan Jasmani Olahraga dan
Dimana
Kesehatan (penjasorkes) khususnya
sebanyak 2 siklus, dalam tiap siklus
pada materi teknik dasar passing bola
terdiri dari 2 kali pertemuan. Prosedur
voli (passing atas dan passing bawah),
penelitian ini terdiri dari tahapan
terutama
penelitian,
pada
permasalahan-
tindakan
penelitian
yaitu
kelas
ini
(PTK).
dilakukan
perencanaan,
permasalahan yang dialami siswa
pelaksanaan
dalam
pelajaran
observasi/evaluasi, refleksi. Penelitian
penjasorkes maupun permasalahan-
ini dilaksanakan pada tgl, 22 Agustus
permasalahan yang dihadapi oleh guru
2012 dan 12 September 2012 pada
penjasorkes
menerapkan
siklus I, sedangkan pada siklus ke II
model-model pembelajaran. Salah satu
dilaksanakan pada tgl, 19 September
mengikuti
dalam
5
tindakan,
dan
26
Septmber
2012.
Tabel
Teknik
02.
penggumpulan data dalam aktivitas belajar menggunakan 2 orang observer menggunakan
lembar
observasi
Kategori Penggologan Aktivitas Belajar Teknik Dasar Passing Bawah Bola Voli Pada Siklus I.
aktivitas belajar, sedangkan untuk N o 1
hasil belajar menggunakan 3 evaluator dalam
penilaianya
assesment
hasil
menggunakan
belajar.
2
Teknik
ini
adalah
X ≥ 7,5 5,8 ≤ X <
Jumlah Siswa -
Persent ase -
Sangat Aktif
23
69,7%
Aktif
10
30,3%
Cukup Aktif
-
-
Kurang Aktif
-
-
Sangat Kurang Aktif
33
100%
Kategori
7,5 3
analisis data yang digunakan dalam penelitian
Kriteria
4,2
≤X
<
5,8 4
statistik
2,5
≤X
<
4,2 5
deskriptif.
X
< 2,5
Jumlah
HASIL PENEITIAN Tabel
Tabel 01. Persentase Observasi Awal Aktivitas Belajar Teknik Dasar Passing Bola Voli
N o
Kriteria
Jumlah Siswa
Persent ase (%)
Kategori
1
X ≥ 7,5
-
-
Sangat aktif
2
5,8 ≤ X < 7,5
10
3
4,2 ≤ X < 5,8
8
4
2,5 ≤ X < 4,2
5
X
30,3%
Aktif
2 24,3%
Cukup Aktif 3
15
45,4%
Jumlah Siswa 7
Persent ase 21,2
Sangat Aktif
5,8 ≤ X < 7,5
23
69,7%
Aktif
≤X
3
9,1%
Cukup Aktif
-
-
Kurang Aktif
-
-
Sangat Kurang Aktif
33
100%
Kriteria
X ≥ 7,5
4,2
Kurang Aktif 4
33
Kategori Penggologan Aktivitas Belajar Teknik Dasar Passing Bawah Bola Voli Pada Siklus II.
<
Kategori
5,8
Sangat Kurang Aktif
< 2,5
Total
N o 1
03.
2,5
≤X
<
4,2 5
100%
X
< 2,5
Jumlah
Dilihat dari analisis data diatas dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar teknik dasar passing bola voli pada observasi awal secara klasikal berada pada rentang 2,5 ≤ X < 4,2 atau berada dalam kategori kurang aktif.
6
Tabel
04. Kategori Penggolongan Ketuntasan Hasil Belajar Teknik dasar passing bawah Bola Voli Pada Siklus I.
(69,7%), cukup aktif sebanyak 10 orang (30,3%), kurang aktif 0 orang (0%), dan sangat kurang aktif 0 orang (0%). Sedangkan hasil analisis data aktivitas belajar passing bawah pada
Renta N ng o Skor 85 – 1 100 75 – 84 2 3 4 5
Jumlah Siswa
Persen tase (%)
Predika t
Keter angan
siklus
5
15,1%
Sangat baik
sebanyak 7 0rang (21,2%), aktif
19
57,6%
Baik
9
27,3
Cukup
-
-
Kurang
-
-
Sangat kurang
Tunta s Tunta s Tidak tuntas Tidak tuntas Tidak tuntas
33
100%
65 – 74 55 – 64 0 – 54
II,
kategori
sangat
aktif
sebanyak 23 orang (69,7%), cukup aktif sebanyak 3 orang (9,1%), kurang aktif 0 orang (0%), dan sangat kurang aktif tidak ada (0%). . Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan selama dua
Tabel 05. Kategori Penggolongan Ketuntasan Hasil Belajar Teknik dasar passing atas Bola Voli Pada Siklus II.
siklus,
menunjukkan
terjadi
peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa
dengan
menerapkan
model
pembelajaran kooperatif tipe NHT. N o 1 2 3 4 5
Rent ang Skor 83 – 100 73 – 82 63 – 72 53 – 62 0– 52
Jumla h Siswa
Persen tase (%)
Kateg ori
Keterang an
15
45,5%
Sangat baik
Tuntas
14
42,4%
Baik
Tuntas
4
12,1
Cukup
-
-
-
-
33
100
Kuran g Sangat kurang
Berdasarkan analisis data dari penerapan
model
pembelajaran
kooperatif tipe NHT yang bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan
Tidak tuntas Tidak tuntas Tidak tuntas
hasil belajar teknik dasar passing bola voli. Adapun data yang diperoleh berdasarkan analisis pada siklus I yaitu rata-rata tingkat aktivitas belajar
PEMBAHASAN
siswa secara klasikal dalam proses
Aktivitas Belajar
pembelajaran adalah sebesar 5,7%.
Hasil Penelitian Aktivitas Belajar Pada
Dilihat dari kreteria 5,8 ≤ X < 7,5
Siklus I
maka aktivitas belajar siswa pada
Berdasarkan hasil analisis data
siklus I secara klasikal tergolong
aktivitas belajar passing atas pada
cukup aktif.
siklus I, kategori sangat aktif tidak ada (0%), aktif sebanyak
orang 23 7
Hasil Belajar
pengalaman,
pengetahuan,
Hasil Penelitian Hasil Belajar Siklus I
pemahaman dan tingkah laku lainnya serta mengembangkan keterampilan
Berdasarkan analisis data dan pembahasan rata-rata ketuntasan hasil
yang
belajar secara klasikal materi passing
disimpulkan bahwa
atas bola voli siklus I, siswa yang
aktivitas belajar siswa merupakan
tuntas sebanyak 24 orang (72,7%) dan
dasar untuk mencapai hasil belajar
siswa yang tidak tuntas sebanyak 9
yang optimal. Ini berarti bahwa jika
orang (27,3%).
materi yang telah diterima diulang
Sedangkan
untuk
bermakna.
Sehingga
dapat
kegiatan atau
kembali meski dengan materi yang
hasil
berbeda, memungkinkan siswa lebih
Penelitian hasil belajar siklus I.
mengerti
Dari 33 siwa yang berada pada
tentang Seperti
materi
yang
dalam
teori
kategori sangat baik sebanyak 5 orang
diberikan.
(15,1%), baik sebanyak 19 orang
psikologi daya, yang menyatakan
(57,6%), cukup baik 9 orangf (27,3%),
bahwa melatih daya-daya yang ada
kurang baik 0 orang (0%), dan sangat
pada
kurang baik 0 orang (0%).
mengamati, menangkap, mengingat,
manusia
yang
terdiri
atas
menghayal, merasakan dan berpikir.
Dan hasil belajar teknik dasar passing bawah bola voli pada siklus II
Dengan
yang berada pada kategori sangat baik
maka
sebanyak
berkembang menjadi lebih sempurna,
15 orang (45,5%), baik
mengadakan daya-daya
pengulangan
tersebut
akan
(Dimyati dan Mudjiono, 2006: 46).
sebanyak 14 orang (42,4%), cukup baik 4 orangf (12,1%), kurang baik 0 orang (0%), dan sangat kurang baik 0
SIMPULAN Aktivitas belajar passing bola
orang (0%). proses
voli (passing atas dan passing bawah)
pembelajaran. Hamalik (2008: 171-
meningkat melalui penerapan model
172) menyatakan bahwa pembelajaran
pembelajaran kooperatif tipe NHT
yang efektif adalah pembelajaran yang
pada siswa kelas X.1 SMA Negeri 1
menyediakan
belajar
Kubu, Karangasem Tahun Pelajaran
sendiri dan beraktivitas sendiri kepada
2012/2013. Hal ini dapat diketahui
siswa. Siswa belajar dan beraktivitas
dari persentase ketuntasan aktivitas
sendiri
belajar pada sikus I sebanyak 23 siswa
mendukung
dalam
kesempatan
untuk
memperoleh 8
(69,7%) tuntas, dan siklus II sebanyak
DAFTAR RUJUKAN
30 siswa (90,9%) tuntas. Aktivitas
Depdiknas. 2006. Badan Standar Nasional Pendidikan. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
belajar siswa mengalami peningkatan sebesar
60,6%.
Jadi
rata-rata
persentase ketuntasan aktivitas belajar
Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
sebesar 64%. Hasil belajar passing bola voli
Hamalik, Oemar. 2008. Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Bumi Aksara.
(passing atas dan passing bawah) meningkat melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT
Kanca, I Nyoman. 2006. Metodologi Penelitian Keolahragaan.
pada siswa kelas X.1 SMA Negeri 1 Kubu, Karangasem Tahun Pelajaran
Singaraja: Universitas Ganesha.
2012/2013. Hal ini dapat diketahui
Pendidikan
dari persentase ketuntasan hasil belajar Kanca, I Nyoman. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Singaraja: Fakultas Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Ganesha.
pada sikus I sebanyak 24 siswa (72,7,%)
tuntas,
dan
siklus
II
sebanyak 29 siswa (87,9%) tuntas. Hasil
belajar
siswa
mengalami Santyasa dan Sukadi. 2007, ModelModel Pembelajaran Inovatif Dalam Pelatihan Sertifikasi Guru Bagi Para Guru SD dan SMP Di Propinsi Bali. Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha.
peningkatan 66,7%. Jadi rata-rata persentase ketuntasan hasil belajar sebesar 80,3%. Berdasarkan uraian tersebut, maka
dapat
disimpulkan
bahwa
aktivitas dan hasil belajar passing bola voli (passing atas dan passing bawah) meningkat
melalui
implementasi
model pembelajaran kooperatif tipe NHT pada siswa kelas X.1 SMA Negeri 1 Kubu, Karangasem Tahun Pelajaran 2012/2013.
9
10