e-Journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi (Vol 1 Tahun 2014)
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING BOLA VOLI I Putu Sutha Arjawan, I Made Danu Budhiarta, Putu Adi Suputra Jurusan Penjaskesrek,FOK Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja, Indonesia e-mail: {
[email protected],
[email protected],
[email protected]}, @undiksha.ac.id. Abstrak Penelitian ini bertujuan meningkatkan aktivitas dan hasil belajar teknik dasar passing bola voli melalui implementasi model pembelajaran kooperatif tipe NHT pada siswa kelas XI IPA 5 SMA Negeri 2 Amlapura tahun pelajaran 2013/2014. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus, yang terdiri dari rencana tindakan, pelaksanaan tindakan, evaluasi dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa XI IPA 5 SMA Negeri 2 Amlapura, berjumlah 28 orang. Data dianalisis menggunakan analisis statistik deskriptif. Hasil analisis data pada siklus I aktivitas belajar teknik dasar passing bola voli secara klasikal sebesar 8.19 (aktif), dan pada siklus II sebesar 8.92 (aktif). Dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan sebesar 0.73. Persentase hasil belajar teknik dasar passing bola voli pada siklus I sebesar 35,71% (sangat kurang) dan pada siklus II sebesar 100% (sangat baik). Dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan sebesar 64,29%. Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan disimpulkan bahwa aktivitas dan hasil belajar teknik dasar passing bola voli meningkat melalui implementasi model pembelajaran kooperatif tipe NHT pada siswa kelas XI IPA 5 SMA Negeri 2 Amlapura tahun pelajaran 2013/2014. Disarankan kepada guru penjasorkes untuk menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT karena dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar teknik dasar passing bola voli pada siswa. Kata kunci: Kooperatif NHT, aktivitas, hasil belajar, passing, bola voli Abstract This study aims to improve the activity and learning outcomes of the basic volleyball passing through the implementation cooperative learning model NHT in class XI IPA 5 SMA Negeri 2 Amlapura academic year 2013/2014. This research is a classroom action research was conducted in two cycles, consisting of an action plan, action, evaluation and reflection. The subjects were students of SMA Negeri 2 Amlapura XI IPA 5, 28 people Data were analyzed using descriptive statistical analysis. Results of data analysis in the first cycle activity in the classical learning basic volleyball passing technique his 8.19 (active), and the second cycle was 8,92 (active). From the first cycle to the second cycle increased by 0.73. Percentage of learning outcomes basic volleyball passing technique at the first cycle of 35,71% (very low), and the second cycle was 100% (very good). From cycle I to cycle II, an increase was 64,29%. Based on the analysis of data and discussion is concluded that the activity and improved learning outcomes through the basic volleyball passing technique implementation of cooperative learning model NHT in class XI IPA 5 SMA Negeri 2 Amlapura academic year 2013/2014. Penjasorkes recommended to teachers to implement cooperative learning model NHT because it can increase activity and the learning outcomes basic volleyball passing technique of students. Keywords: Cooperative NHT, activities, learning outcomes, volleyball, passing
e-Journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi (Vol 1 Tahun 2014) PENDAHULUAN Pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan (Penjasorkes) merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran jasmani keterampilan gerak, keterampilan berfikir keritis, keterampilan sosial, penalaran, stabilitas emosional, tindakan moral, aspek pola hidup sehat, dan pengenalan lingkungan bersih melalui aktivitas jasmani, olahraga dan kesehatan terpilih yang direncanakan secara sistematis dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional (Departemen Pendidikan Nasional, 2006:163). Pentingnya peranan olahraga bagi pembinaan generasi bangsa, dimana olahraga merupakan kegiatan manusia yang wajar sesuai dengan kodrat untuk mendorong, mengembangkan, dan membina potensi-potensi fisik, mental, rohani manusia demi kebahagiaan dan kerohaniah masyarakat. “Penjasorkes dilakukan dengan sepenuhnya memperhatikan nilai-nilai dalam pertumbuhan, perkembangan yang meliputi aspek psikis yaitu jiwa sportif, rasa tanggung jawab, rasa kebangsaan, pribadi yang kuat dan kecerdasan, secara langsung maupun tidak langsung dapat dibina dan dikembangkan melalui pedidikan jasmani” (Syarifuddin,1997:1). Dalam upaya membelajarkan siswa, guru dituntut memiliki multi peran yaitu: sebagai pengajar, pendidik, demonstrator, pengelola kelas, mediator, fasilitator, dan evaluator sehingga mampu menciptakan kondisi pembelajaran yang efektif (Uzer Usman, 2005: 8). Agar dapat mengajar secara efektif, guru harus meningkatkan kesempatan belajar bagi siswa (kuantitas) dan meningkatkan mutu (kualitas) mengajarnya. Kesempatan belajar siswa dapat ditingkatkan dengan cara melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran. Makin banyak siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran, makin tinggi kemungkinan prestasi atau hasil belajar yang dicapai khususnya dalam pembelajaran teknik dasar bola voli. . Sedangkan, dalam rangka meningkatkan kualitas dalam mengajar hendaknya guru mampu merencanakan program
pembelajaran yang inovatif sekaligus mampu melaksanakannya dalam bentuk interaksi belajar mengajar. Permainan bola voli merupakan suatu permainan yang kompleks yang tidak mudah dilakukan oleh setiap orang. Sebab, dalam permainan bola voli dibutuhkan koordinasi gerak yang benar-benar bisa diandalkan untuk melakukan semua gerakan yang ada dalam permainan bola voli. Permainan bola voli dimainkan oleh dua tim di mana setiap tim beranggotakan enam orang dalam suatu lapangan berukuran 9 meter persegi bagi setiap tim, dan kedua tim dipisahkan oleh sebuah net (Yunus,1992:106). Berdasarkan hasil obeservasi awal yang dilakukan oleh peneliti pada siswa kelas XI IPA 5 SMA Negeri 2 Amlapura, hari Sabtu tanggal 13 Februari 2013 dalam pembelajaran teknik dasar passing bola voli yang berlokasi di lapangan Yowana Wijaya dengan menggunakan lembar observasi, ditemukan beberapa masalah pada aktivitas maupun hasil belajar siswa yang masih rendah. Hal ini dapat dilihat dari data persentase aktivitas dan hasil belajar yang di peroleh saat observasi awal pada siswa kelas XI IPA 5 yang berjumlah 28 orang (13 orang putra dan 15 orang putri), peneliti memperoleh data sebagai berikut. 28 orang yaitu siswa sangat aktif tidak ada, 8 orang (28,57%) aktif, 18 orang (64,28%) cukup aktif, dan 2 orang (7,14%) tergolong kurang aktif. Aktivitas belajar siswa dikatakan berhasil jika berada minimal berada pada kategori aktif yaitu antara 7≤ X <9 sesuai kriteria penggolongan aktivitas belajar, jadi secara klasikal aktivitas belajar teknik dasar passing bola voli pada saat observasi awal sebesar 5.92%. Berdasarkan data kognitif, afektif, dan psikomotor hasil belajar passing bola voli SMA Negeri 2 Amlapura pada siswa kelas XI IPA 5 yang berjumlah 28 orang yaitu, pada passing bawah bola voli bahwa 10 orang siswa (35,71%) dinyatakan tuntas dan 18 orang siswa (64,28%) dinyatakan tidak tuntas. Hasil belajar teknik dasar passing bawah bola voli secara individu dari jumlah siswa 28 orang yaitu siswa memperoleh predikat sangat baik tidak ada,
e-Journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi (Vol 1 Tahun 2014) sebanyak 10 orang (35,71%) siswa memperoleh predikat baik, sebanyak 15 orang siswa (53,57%) memperoleh predikat cukup dan 3 orang siswa (10,71%) memperoleh predikat kurang dan siswa yang memperoleh predikat sangat kurang baik tidak ada. Sedangkan pada passing atas bola voli pada observasi awal bahwa dari 28 jumlah siswa tidak ada yang tuntas dan 28 orang siswa (100 %) dinyatakan tidak tuntas. Hasil belajar teknik dasar passing atas bola voli secara individu dari jumlah siswa 28 orang yaitu siswa yang memperoleh predikat sangat baik tidak ada, siswa yang memperoleh predikat baik juga tidak ada, sebanyak 23 orang siswa (25,80 %) memperoleh predikat cukup, sebanyak 5 orang siswa (35,48 %) memperoleh predikat kurang dan siswa yang memperoleh predikat sangat kurang baik tidak ada. Berdasarkan hasil refleksi awal yang dilakukan oleh peneliti, permasalahan yang dialami oleh siswa pada saat proses pembelajaran teknik dasar passing bola voli (passing bawah dan passing atas) yaitu dari aktivitas belajar ada enam komponen yaitu visual, lisan, audio, metrik, mental dan emosional. Dari kegiatan aktivitas yang diamati terdapat beberapa permasalahan yang diidentifikasi sebagai faktor rendahnya aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran Penjasorkes, yaitu: (a) pada kegiatan visual hanya 14 siswa yang memperhatikan temannya dalam berdemonstrasi teknik dasar servis bawah/atas bola voli, (b) pada kegiatan lisan yaitu dari segi mengemukakan suatu pendapat hanya 9 orang yang berani mengemukakan pendapat dalam proses pembelajaran, (c) pada kegiatan mental masih hanya 9 orang yang mampu menganalisis masalah yang dihadapi dalam proses pembelajaran teknik dasar passing bola voli, dan (d) pada kegiatan emosional masih hanya 11 orang yang tenang dan berani dalam menghadapi dan memecahkan masalah dalam pembelajaran teknik dasar passing (bawah dan atas) bola voli. Sedangkan untuk hasil belajar permasalahan yang muncul terdapat pada aspek kognitif dan psikomotor yang masih kurang atau siswa masih banyak yang belum tuntas, untuk aspek afektinya sudah berada dalam kategori cukup baik.
Pada aspek kognitif permasalahannya adalah kurangnya pemahaman tentang materi passing bola voli (passing bawah dan passing atas). Pada aspek psikomotor yang terjadi pada siswa yaitu masih banyaknya siswa yang salah dalam melakukan gerakan, baik dari sikap awal, sikap pelaksanaan, dan sikap akhir yaitu (1) dilihat dari teknik dasar passing bawah voli pada sikap awal masih banyaknya siswa yang kurang menekuk lututnya sehingga posisi badan berdidri tegap dan badan tidak dibongkokkan, pada sikap pelaksanaan perkenaan bolanya pada pergelangan tangan sehingga arah bolanya tidak beraturan dan pada saat mengayunkan tangannya ditekuk dan pada sikap akhir tidak adanya gerakan lanjutan atau diam ditempat dan tidak melangkah sehingga badan tidak stabil, (2) dilihat dari teknik dasar passing atas bola voli pada sikap awal jari-jari tangannya tidak dibuka lebar membentuk cekungan dan tangannya masih berada didepan wajah tidak diatas dahi, pada sikap pelaksanaan tidak adanya gerakan eksplosif untuk mendorong bola dan jari-jari tangan tidak ditegangkan sehingga tangan tidak kuat menahan beban bola dan sikap akhir tidak adanya gerak lanjutan. Berdasarkan observasi awal dan refleksi awal yang dilakukan peneliti pada siswa kelas XI IPA 5 SMA Negeri 2 Amlapura tahun pelajaran 2013/2014, maka peneliti menemukan alternatif pemecahan masalah untuk mengatasi situasi tersebut. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan alternatif lain dengan menerapkan pendekatan pembelajaran yang tepat yaitu dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT). Model pembelajaran kooperatif tipe NHT ini sangat cocok digunakan dalam pembelajaran Penjasorkes, karena dengan pembelajaran ini siswa satu dengan yang lainnya saling ikut membantu apabila kelompok yang lainnya menemui kesulitan. Melalui tipe NHT diharapkan semua permasalahan yang terjadi dalam pembelajaran teknik dasar passing bola voli dapat terselesaikan. Model pembelajaran kooperatif tipe NHT dibagi menjadi 4 fase, fase pertama Penomeran, guru membagi
e-Journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi (Vol 1 Tahun 2014) siswa kedalam beberapa kelompok yang anggotanya terdiri dari 3 atau 5 siswa, setiap anggota kelompok di beri nomor antara 1 sampai 5. Fase kedua Mengajukan Pertanyaan, guru mengajukan pertanyaan yang bahan akademiknya disajikan kepada siswa secara bervariasi. Fase ketiga Berpikir Bersama, siswa menyatukan pendapatnya terhadap jawaban pertanyaan itu dan meyakinkan tiap-tiap anggota dalam timnya mengetahui jawaban tim. Fase keempat Menjawab, guru memanggil suatu nomor tertentu, kemudian siswa yang nomornya sesuai mengacungkan tangannya dan mencoba untuk menjawab pertanyaan untuk seluruh kelas. Dan pada akhirnya nanti, para siswa dievaluasi secara individual mengenai bahan yang telah dipelajari. Bagi siswa yang memperoleh nilai tinggi akan diberi penghargaan oleh guru (Trianto, 2009 : 83). Beberapa peneliti terdahulu menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) untuk mengatasi permasalahan yang dialami pada proses pembelajaran, antara lain (1) I Gede Alit Eka Mahakerta, (2012) menemukan bahwa aktivitas dan hasil belajar Teknik Dasar Passing Control Sepakbola meningkat melalui penerapan pembelajaran kooperatif model Numbered Head Together (NHT) pada siswa kelas VII A SMP N 5 Tejakula. (2) I Kadek Pande Ardiana (2012) menemukan bahwa aktivitas dan hasil belajar teknik dasar passing bola basket meningkatkan melalui implementasi model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) pada siswa kelas VIII B SMP Negeri 1 Rendang. (3) I Gede Sandy Juniarta (2012) menemukan bahwa aktivitas dan hasil belajar teknik dasar passing bola basket meningkatkan melalui implementasi model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) pada siswa kelas X 4 SMA Negeri 2 Singaraja. (4) I Komang Suardana (2012) menemukan bahwa aktivitas dan hasil belajar teknik dasar berguling (ROLL) senam lantai meningkatkan melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) pada Siswa Kelas VII B SMP Negeri 3 Singaraja. (5) Made Ari Sudana (2012) menemukan bahwa
aktivitas dan hasil belajar lompat jauh meningkat meningkatkan melalui implementasi model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) pada siswa kelas XI PIB SMA Negeri 1 Amlapura. (6) Gede Edi Sumberbawa, (2012) menemukan bahwa aktivitas dan hasil belajar berguling (ROLL) senam lantai meningkat melalui implementasi model pembelajaran kooperatif model Numbered Head Together (NHT) pada siswa kelas XI IA SMA Negeri 1 Singaraja. (7) Ni Putu Lisa Sulistiadewi (2012) menemukan bahwa aktivitas dan hasil belajar sikap kayang dalam senam lantai meningkatkan melalui implementasi model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) pada siswa kelas VII A2 SMP Negeri 4 Tejakula. (8) I Made Lanang Bawa (2012) menemukan bahwa aktivitas dan hasil belajar teknik dasar passing sepakbola meningkatkan melalui implementasi model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) pada siswa kelas X 1SMA Negeri 1 Sukasada. (9) I Nyoman Rupawan (2012) menemukan bahwa aktivitas dan hasil belajar lompat jauh meningkatkan melalui implementasi model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) pada Siswa Kelas V SD Negeri 1 Tegallinggah. (10) I Wayan Yursi (2012) menemukan bahwa aktivitas dan hasil belajar gerak dasar lompat jauh meningkat meningkatkan melalui implementasi model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) pada siswa kelas VI SD Negeri 2 Sukawana. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar lompat jauh pada siswa kelas XI IPA 5 SMA Negeri 2 Amlapura Tahun Pelajaran 2013/2014. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di kelas XI IPA 5 SMA Negeri 2 Amlapura tahun pelajaran 2013/2014. Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research). “Penelitian tindakan kelas adalah suatu bentuk
e-Journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi (Vol 1 Tahun 2014) penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan meningkatkan praktik-praktik pembelajaran di kelas secara profesional“ (Kanca, I Nyoman 2010: 94). Jumlah subyek penelitian ini yaitu 28 siswa. Penelitian ini dilakukan sebanyak dua siklus dengan tiap siklus terdiri dari 2 (dua) kali pertemuan pada semester ganjil. Prosedur penelitian ini terdiri dari empat tahapan yaitu: perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi/evaluasi dan refleksi. Waktu penelitian ini dilaksanakan tanggal 04 September dan 11 September 2013 untuk siklus I, sedangkan tanggal 18 dan 25 September 2013 dilaksanakan penelitian siklus II. Penelitian ini dilaksanakan di lapangan Yowana Wijaya. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu aktivitas belajar di evaluasi oleh dua orang observer dengan menggunakan lembar observasi aktivitas
belajar siswa, sedangkan untuk hasil belajar ada tiga aspek penilaian yaitu aspek kognitif, aspek afektif dan aspek psikomotor. Penilaian kognitif diberikan dengan tes kemampuan yang di buat oleh peneliti, penilaian afektif merupakan pengamatan sikap yang di evaluasi oleh 3 evaluator dan penilaian psikomotor di evaluasi oleh 3 orang evaluator dengan menggunakan format assesmen hasil belajar teknik dasar passing bola voli. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik deskriptif. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil analisis data aktivitas belajar pada siklus I diperoleh aktivitas belajar siswa secara klasikal sebesar 8.19. siswa yang sangat aktif sebanyak 3 orang (10,71%) dan siswa yang aktif sebanyak 22 orang (78,57%) sedangkan siswa yang cukup aktif sebanyak 3 orang (10,71%).
Tabel 1 Data Aktivitas Belajar Teknik Dasar Passing Bola Voli Pada Siklus I
No
Kriteria
1
X 9 7
X
<9
3
5
X
<7
4
3
X
<5
2
5
X Total
<3
Jumlah Siswa
Persentase
Kategori
3
10,71%
Sangat Aktif
22
78,57%
Aktif
3
10,71%
Cukup Aktif
-
-
-
-
28
100%
Penelitian hasil belajar teknik dasar passing bola voli pada siklus I, diperoleh data hasil belajar dimana siswa yang tuntas sebanyak 10 orang dengan persentase 35,71% dan siswa yang tidak tuntas sebanyak 18 orang dengan persentase 64,28%. Adapun rincian kategori hasil belajar siswa sebagai berikut: siswa dengan kategori sangat baik tidak ada, siswa
Keterangan
25 orang (89,28%) sudah aktif
Kurang Aktif Sangat Kurang Aktif
3 orang (10,71%) belum aktif
dengan kategori baik sebanyak 10 orang dengan persentase 35,71%, siswa dengan kategori cukup baik sebanyak 18 orang dengan persentase 64,28% dan tidak ada siswa dengan kategori kurang baik maupun kategori sangat kurang baik, dengan persentase secara klasikalnya 35,71% dengan kategori cukup baik.
e-Journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi (Vol 1 Tahun 2014) Tabel 2 Data Hasil Belajar Teknik Dasar Passing Bola Voli Pada Siklus I No 1 2 3 4
Rentang Skor
Jumlah Siswa
Persentase
Kategori
Keterangan
85-100 75-84
10 18 -
35,71% 64,28% -
Sangat Baik Baik
10 orang (35,71%)
-
-
28
100%
65-74 55-64 0-54
5
Hasil analisis data aktivitas belajar siswa pada siklus II diperoleh aktivitas belajar siswa secara klasikal sebesar 8,92 dengan tingkat keaktifan sudah aktif. Siswa yang aktif sebanyak 28 orang siswa dengan persentase 100% dan tidak ada siswa yang tidak aktif. Adapun rincian kategori aktivitas
Cukup Kurang Sangat Kurang
Tuntas 18 orang (84,28%) Tidak Tuntas
belajar siswa adalah sebagai berikut: siswa dengan kategori sangat aktif sebanyak 24 orang dengan persentase 85,71%, siswa dengan kategori aktif sebanyak 4 orang dengan persentase 14,28% dan tidak ada siswa dengan kategori cukup aktif, kurang aktif maupun sangat kurang aktif.
Tabel 3 Data Aktivitas Belajar Teknik Dasar Passing Bola Voli Siklus II
No
Kriteria
Jumlah siswa
Persenta se
Kategori
Keterangan
1
X 9
24
85,71%
Sangat Aktif
4
14,28%
Aktif
28 siswa sudah aktif
0
0%
Cukup Aktif
0
0%
0
0%
Kurang Aktif Sangat Kurang Aktif
28
100%
2 3 4 5
7
X <9 5 X < 7 3 X < 5 X <3 Jumlah
Penelitian hasil belajar pada siklus II dengan materi teknik dasar passing bola voli diperoleh data hasil belajar dimana siswa yang tuntas sebanyak 28 orang dengan persentase 88,60% dan semua siswa tuntas 100%. Adapun rincian kategori sebagai berikut: siswa dengan kategori sangat baik sebanyak 28 orang dengan perserntase 100%, siswa dengan kategori baik tidak ada, siswa dengan kategori
Tidak ada siswa yang tidak aktif
cukup baik tidak ada dan tidak ada siswa dengan kategori kurang baik maupun sangat kurang baik. Persentase ketuntasan hasil belajar teknik dasar passing bola voli secara klasikal pada siklus II adalah 100% berada pada rentang 85-100 dengan kategori sangat baik dan sudah memperoleh nilai rata-rata hasil belajar sebesar 75%.
e-Journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi (Vol 1 Tahun 2014) Tabel 4 Data Hasil Belajar Teknik Dasar Passing Bola Voli Siklus II No
Rentang Skor
Jumlah Siswa
Persentase
Kategori
Keterangan
1
85-100
28
100%
Sangat Baik
-
Baik
28 orang (100%) Tuntas
-
Cukup
-
-
Kurang
-
-
Sangat Kurang
28
100%
2 3 4 5
75-84 65-74 55-64 0-54
Tidak ada Tidak Tuntas
Tabel 5 Peningkatan Aktivitas Belajar Teknik Dasar Passing Bola Voli Per Tahap
No
Tahapan Siklus I
1
Persentase Aktivitas Belajar 8.19
Keaktifan Siswa
Peningkatan Aktivitas Belajar Siklus I ke Siklus II
Aktif
2
Siklus II
8.92
Aktif
3
Rata-rata
8.55
Aktif
0.73%
Tabel 6 Peningkatan Hasil Belajar Teknik Dasar Passing Bola Voli Per Tahap No
Tahapan
Persentase Hasil Belajar
Ketuntasan Siswa
1.
Siklus I
35,71%
Tidak Tuntas
2.
Siklus II
100%
Tuntas
3.
Rata-rata
67,85%
Tidak Tuntas
PEMBAHASAN Pada observasi awal yang dilakukan pada siswa kelas XI IPA 5 SMA Negeri 2 Amlapura diketahui bahwa aktivitas belajar kurang aktif secara klasikal dan hasil belajar tidak tuntas secara klasikal. Hal ini dikarenakan saat proses pembelajaran berlangsung banyak siswa tidak bersemangat dalam melakukan gerakan dan banyak siswa tidak memperhatikan guru saat menjelaskan materi sehingga aktivitas dan hasil belajar siswa tidak
Peningkatan Hasil Belajar Siklus I ke Siklus II 64,29%
maksimal. Untuk itu peneliti mencoba menerapkan model pembelajaran yang inovatif yaitu model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Model pembelajaran kooperatif tipe NHT merupakan salah satu tipe pembelajaran koopertif yang menekankan pada pembentukan kelompok kecil untuk menentukan dan mendorong siswa dalam keterlibatan belajar, dan bertujuan untuk menuntut siswa agar memiliki kemampuan yang baik dalam berkomunikasi maupun dalam keterampilan proses kelompok.
e-Journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi (Vol 1 Tahun 2014) Dengan mengimplementasikan model pembelajaran koopertif tipe NHT aktivitas dan hasil belajar siswa menjadi lebih baik dari observasi awal. Pada siklus I aktivitas belajar masih tidak aktif dikarenakan masih ada 3 siswa yang tidak aktif namun dengan diberikan tindakan pada siklus II aktivitas belajar meningkat sehingga 28 siswa menjadi aktif. Sedangkan untuk hasil belajar menurut (Nana Sudjana, 2004: 22) adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Menurut pendapat Sardiman (2004: 58), mendefinisikan hasil belajar sebagai: (a) hasil belajar adalah tingkah laku sebagai hasil pengalaman, (b) hasil belajar adalah dilakukan dengan mengamati, menirukan, mencoba, mendengarkan, mengikuti petunjuk dan pengarahan, dan (c) hasil belajar adalah perubahan penampilan sebagai hasil praktek. Hasil belajar siswa pada siklus I sebanyak 18 siswa yang tidak tuntas namun pada siklus II terjadi peningkatan sehingga siswa yang tuntas sebanyak 28 siswa dan hanya 3 siswa yang tidak tuntas. Pada siklus II ini peneliti memberikan tindakan-tindakan NHT dengan melihat kelemahan-kelemahan pada siklus I. Dengan memperhatikan data hasil belajar pada siklus II dalam hal ini hasil belajar teknik dasar passing bola voli sangat baik. Dari data tersebut terjadi peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar 14.72%. Peningkatan ini tidak terlepas dari implementasi model pembelajaran kooperatif tipe NHT secara optimal dengan perbaikan-perbaikan pembelajaran sesuai dengan kekurangan-kekurangan yang terjadi pada setiap siklus sebelumnya. Berdasarkan hasil pembahasan yang dipaparkan di atas dapat disimpulkan bahwa aktivitas dan hasil belajar teknik dasar passing bola voli meningkat melalui implementasi model pembelajaran kooperatif tipe NHT pada siswa kelas XI IPA5 SMA Negeri 2 Amlapura tahun pelajaran 2013/2014. Untuk itu disarankan kepada guru penjasorkes untuk berupaya mengimplementasikan model pembelajaran tipe NHT dalam proses pembelajaran sebagai salah satu alternatif untuk
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar teknik dasar passing bola voli. Selain itu, Implemetasi model pembelajaran kooperatif tipe NHT ini juga dapat dijadikan referensi dan prinsip fundamental yang bersifat progresif dan konstruksif dalam meneliti cabang olahraga yang lain terutama dalam peningkatan kualitas proses pembelajaran. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : Aktivitas belajar teknik dasar passing bola voli meningkat melalui implementasi model pembelajaran kooperatif tipe NHT pada siswa kelas XI IPA 5 SMA Negeri 2 Amlapura tahun pelajaran 2013/2014. Hasil belajar teknik dasar passing bola voli meningkat melalui implementasi model pembelajaran kooperatif tipe NHt pada siswa kelas XI IPA 5 SMA Negeri 2 Amlapura tahun pelajaran 2013/2014. Saran peneliti kepada guru penjasorkes yaitu agar menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT, karena terbukti dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar teknik dasar passing bola voli. DAFTAR PUSTAKA Alit
Eka Mahakerta, I Gede. 2012. Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Teknik Dasar Pasing Control Sepak Bola Pada Siswa Kelas VII A SMP Negeri 5 Tejakula Tahun Pelajaran 2011/2012. Tugas akhir (tidak diterbitkan). Jurusan Pendidikan Jasmani, kesehatan dan Rekreasi, Undiksha Singaraja.
Ari Sudana, Made. 2012. Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Lompat Jauh Pada Siswa Kelas XI PIB SMA Negeri 1 Amlapura Tahun Pelajaran 2011/2012. Tugas akhir (tidak diterbitkan). Jurusan Pendidikan
e-Journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi (Vol 1 Tahun 2014) Jasmani, kesehatan dan Rekreasi, Undiksha Singaraja. Depdiknas. 2006. Pedoman Model Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pendidikan Jasmani dan Orkes. Hamalik, Oemar. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Kanca,
Edi
I Nyoman, 2010. Metodelogi Peneltian Keolahragaan, Singaraja Jurusan Ilmu Keolahragaan Fakultas Pendidikan Ilmu Keolahragaan Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja. Sumberbawa, Gede. 2012. Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Berguling (ROLL) Senam Lantai Pada Siswa Kelas XI IA SMA Negeri 1 Singaraja Tahun Pelajaran 2011/2012. Tugas akhir (tidak diterbitkan). Jurusan Pendidikan Jasmani, kesehatan dan Rekreasi, Undiksha Singaraja.
Lanang Bawa, I Made. 2012. Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Teknik Dasar Passing SepakBola Pada Siswa Kelas X I SMA Negeri 1 Sukasada Tahun Pelajaran 2011/2012. Tugas akhir (tidak diterbitkan). Jurusan Pendidikan Jasmani, kesehatan dan Rekreasi, Undiksha Singaraja. Lisa
Sulisyiadewi, Ni Putu. 2012. Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Sikap Kayang dalam Senam Lantai Pada Siswa Kelas VII A2 SMP Negeri 4 Tejakula Tahun Pelajaran 2011/2012. Tugas akhir (tidak diterbitkan). Jurusan Pendidikan
Jasmani, kesehatan dan Rekreasi, Undiksha Singaraja. Pande
Ardiana, I Kadek. 2012. Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Teknik Dasar Passing Bola Basket Pada Siswa Kelas VIII B SMP Negeri 1 Rendang Tahun Pelajaran 2011/2012. Tugas akhir (tidak diterbitkan). Jurusan Pendidikan Jasmani, kesehatan dan Rekreasi, Undiksha Singaraja.
Rupawan, I Nyoman. 2012. Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Lompat Jauh Pada Siswa Kelas V SD Negeri 1 Tegalinggah Tahun Pelajaran 2011/2012. Tugas akhir (tidak diterbitkan). Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, Undiksha Singaraja. Sandy Juniarta, I Gede. 2012. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Teknik Dasar Passing Bola Basket Pada Siswa Kelas X 4 SMA Negeri 2 Singaraja Tahun Pelajaran 2011/2012. Tugas akhir (tidak diterbitkan). Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, Undiksha Singaraja. Sardiman. 2004. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Jakarta. Sudjana Nana. 2006. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Syarifuddin, Aip. 1997. Pendidikan Jasmani dan Kesehatan SLTP Kelas I. Jakarta: PT. Grasindo. Trianto, 2007.Model-model Pembelajaran Inovatif Berbasis Konstruktivistik, Jakarta: prestasi pustaka `publis
e-Journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi (Vol 1 Tahun 2014) Yunus., 1992. Olahraga Pelatihan Bola Voli. Jakarta: Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan. Yursi, I Wayan. 2012. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Gerak Dasar Lompat Jauh Pada Siswa Kelas VI SD Negeri 2Sukayana Tahun Pelajaran 2011/2012. Tugas akhir (tidak diterbitkan). Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, Undiksha Singaraja.
e-Journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi (Vol 1 Tahun 2014)