e-Journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Volume 1 Tahun 2016)
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK PASSING SEPAKBOLA I Kadek Nuprianta Putra, I Wayan Rai, I Made Kusuma Wijaya Jurusan Penjaskesrek, Fakultas Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia e-mail : {
[email protected] ,
[email protected],
[email protected]} undiksha.ac.id Abstrak Penelitian ini bertujuan meningkatkan aktivitas dan hasil belajar teknik dasar passing sepakbola melalui implementasi model pembelajaran kooperatif tipe NHT pada siswa kelas X TSM 3 SMK Negeri 3 Singaraja tahun pelajaran 2015/2016. Penelitian ini tergolong penelitian tindakan kelas (guru sebagai peneliti). Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X TSM 3 yang berjumlah 38 orang. Data dianalisis menggunakan analisis statistik deskriptif. Data aktivitas belajar teknik dasar passing sepakbola secara klasikal pada siklus I adalah 7,25 dan pada siklus II adalah 7,57 (aktif). Data hasil belajar kompetensi pengetahuan secara klasikal pada siklus I adalah 94,74% dan 100% (tuntas) pada siklus II. Data hasil belajar kompetensi keterampilan secara klasikal pada siklus I adalah 92,11% dan 100% (tuntas) pada siklus II. Data hasil belajar kompetensi sikap secara klasikal pada siklus I adalah 94,74% dan 100% (tuntas) pada siklus II. Berdasarkan hasil analisis data disimpulkan bahwa aktivitas dan hasil belajar teknik dasar passing sepakbola meningkat melalui implementasi model pembelajaran kooperatif tipe NHT pada siswa kelas X TSM 3 SMK Negeri 3 Singaraja tahun pelajaran 2015/2016. Disarankan kepada guru PJOK agar dapat mengimplementasikan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dalam proses pembelajaran karena dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar teknik dasar passing sepakbola. Kata-kata Kunci : NHT, aktivitas belajar, hasil belajar, sepakbola. Abstract This study aims to improve the activity and the results of learning the outcomes basic techniques of passing of football through the implementation of cooperative learning type model NHT in X TSM 3 SMK Negeri 3 Singaraja in the academic year 2015/2016. This study was classified as action research, whose the teacher as the researcher. The subjects of the study were students of X TSM 3, amounting to 38 people. Data were analyzed using descriptive statistical analysis. The student’s data in the outcomes basic techniques of passing entirely for the first cycle is 7,25 and the second cycle is 7,57 (active). The student’s data in knowledge competency in the entirely in the first cycle is 94,74,0% and 100% (complete) in the second cycle. The student’s data in skill’s competency in the first cycle is 92.11% and 100% (complete) in the second cycle. Last, the studemt’s data in attitude’s competency entirely in the first cycle was 94,74% and 100% (complete) in the second cycle. Based on the results of data analysis, can be concluded that the activities and basic technique of passing have increased through the implementation of cooperative learning model type STAD in X TSM 3 SMK Negeri 3 Singaraja. PJOK teachers are also recommended can implement NHT in the learning process because it can increase the activity and the results of outcomes basic techniques of passing in football. Keywords: NHT, learning activities, learning outcomes, football
e-Journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Volume 1 Tahun 2016) PENDAHULUAN Rendahnya mutu pendidikan dapat diartikan sebagai kurang berhasilnya proses pembelajaran. Keberhasilan proses pembelajaran dipengaruhi oleh beberapa aspek terutama kemampuan guru menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif agar dapat meningkatan keikutsertaan siswa dalam proses pembelajaran, keberhasilan pendidik ditandai dengan peningkatan pemahaman siswa untuk setiap mata pelajaran. Lingkungan tersebut disusun dan ditata dalam suatu kurikulum yang gilirannya dilaksanakan dalam bentuk proses pembelajaran” (Hamalik, 2008:3). Proses pembelajaran merupakan suatu proses interaksi guru dengan siswa dalam rangka pengembangan pengetahuan, keterampilan atau sikap baru pada saat siswa berinteraksi dengan informasi dan lingkungan untuk mencapai tujuan. Kurikulm 2013 diterapkan dan ditujukan agar guru memperoleh ruang lebih leluasa dalam mengembangkan potensi siswa secara aktif dan kreatif. Berbicara tentang proses pembelajaran, tentu tidak akan terlepas dari ruang lingkup sekolah yaitu mata pelajaran yang diajarkan di sekolah. Salah satu mata pelajaran yang ada di sekolah adalah Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan (PJOK). Dalam domain kognitif pendidikan jasmani tidak saja menyangkut penguasaan pengetahuan faktual semata, tetapi meliputi pula pemahaman terhadap gejala gerak dan prinsipnya. Sedangkan pada domain afektif tujuan dari PJOK adalah untuk mengembangkan konsep diri dan komponen kepribadian seperti intelegensia, emosional, dan watak, (Husdarta, 2009). Dari definisi di atas, maka PJOK merupakan mata pelajaran yang memiliki peran penting dalam upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Akan tetapi hal ini tidak dapat terlepas dari peran seorang guru. Guru merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan setiap upaya pendidikan. Oleh karena itu peran guru dalam pembelajaran sangat penting yaitu membuat desain pembelajaran, menyelenggarakan kegiatan pembelajaran, dan mengevaluasi hasil belajar siswa.
Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan oleh peneliti pada siswa kelas X TSM-3 SMK Negeri 3 Singaraja, hari Selasa, 15 dan 20 Oktober 2015 dalam pembelajaran teknik dasar passing (kaki bagian dalam dan kaki bagian luar) sepakbola yang berlokasi di Lapangan sekolah SMK Negeri 3 Singaraja dengan menggunakan lembar observasi aktivitas dan assesmen hasil belajar. Ditemukan beberapa permasalahan dari aktivitas dan hasil belajar yang diperoleh saat observasi awal pada siswa kelas X TSM-3 SMK Negeri 3 Singaraja tahun pelajaran 2015/2016 yang berjumlah 38 siswa yang secara keseluruhan berjenis kelamin lakilaki dimana aktivitas siswa saat menerima pelajaran tergolong rendah. Ini dapat dilihat dari persentase aktivitas belajar passing (kaki bagian dalam dan kaki bagian luar) sepakbola, siswa yang berada pada kategori sangat aktif tidak ada (0%), aktif 9 orang siswa (23,69%), cukup aktif 27 orang siswa (71,05%), kurang aktif 2 orang siswa (5,26%), dan sangat kurang aktif tidak ada (0%). Rata-rata aktivitas belajar teknik dasar passing (kaki bagian dalam dan kaki bagian luar) sepakbola siswa secara klasikal adalah 5,89 berada pada kategori cukup aktif. Aktivitas belajar siswa dikatakan berhasil minimal berada pada kategori aktif, dilihat dari data diatas secara klasikal yang menunjukkan aktivitas belajar siswa belum memenuhi standar. Permasalah lain terdapat pula pada hasil belajar. Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Hasil belajar teknik dasar passing (kaki bagian dalam dan kaki bagian luar) sepakbola dapat dilihat dari 3 kompetensi yaitu: kompetensi pengetahuan, keterampilan dan sikap. Dilihat dari hasil belajar kompetensi pengetahuan pada materi teknik dasar passing (kaki bagian dalam dan kaki bagian luar) sepakbola yang berada pada kategori A dan A- tidak ada (0%), kategori B+ sebanyak 3 orang siswa (7,90%), kategori B sebanyak 0 orang siswa (0%), kategori Bsebanyak 5 orang siswa (13,16%), kategori C+ sebanyak 7 orang siswa (18,42%), kategori C sebanyak 14 orang siswa (36,84%), kategori C- sebanyak 9 orang siswa (23,68%), dan kategori D dan D-
e-Journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Volume 1 Tahun 2016) tidak ada (0%). Rata-rata persentase hasil belajar kompetensi pengetahuan teknik dasar passing (kaki bagian dalam dan kaki bagian luar) sepakbola secara klasikal adalah 2,17. dengan kategori (C) dilihat dari pedoman penggolongan penilaian hasil belajar passing (kaki bagian dalam dan kaki bagian luar) sepakbola yang diharapkan minimal sesuai KKM (2,67) baik secara individu ataupun secara klasikal. Dilihat dari ketuntasan hasil belajar kompetensi keterampilan, menunjukkan bahwa presentase hasil belajar kompetensi keterampilan yang berada pada kategori A dan A- tidak ada (0%), kategori B+ dan B tidak ada (0%), kategori B- sebanyak 6 orang siswa (15,79%), kategori C+ sebanyak 8 orang siswa (21,05%), kategori C sebanyak 12 orang siswa (31,58%), kategori C- sebanyak 12 orang siswa (31,58%), dan kategori D+ dan D tidak ada (0%). Rata-rata hasil belajar kompetensi keterampilan teknik dasar passing (kaki bagian dalam dan kaki bagian luar) sepakbola secara klasikal adalah 2,03 dengan kategori (C+) dilihat dari pedoman penggolongan penilaian hasil belajar passing (kaki bagian dalam dan kaki bagian luar) sepakbola yang diharapkan minimal sesuai KKM (2,67) baik secara individu ataupun secara klasikal. Sedangkan observasi hasil belajar kompetensi sikap, menunjukkan bahwa siswa yang berada pada kategori sangat baik (SB) tidak ada (0%), baik (B) 8 orang siswa (21,05%), cukup (C) 30 orang siswa (78,95%), kurang (K) tidak ada (0%). Hasil belajar kompetensi sikap teknik dasar passing (kaki bagian dalam dan kaki bagian luar) sepakbola secara klasikal modusnya adalah 2,00 dengan kategori (C) dilihat dari pedoman penggolongan penilaian hasil belajar passing (kaki bagian dalam dan kaki bagian luar) sepakbola yang diharapkan ketuntasan belajar untuk kompetensi sikap (KD pada KI-1 dan KI-2) dengan predikat Baik (3,00) berdasarkan modus. Berdasarkan hasil refleksi awal oleh siswa melalui pemberian kuisioner, permasalahan yang dihadapi siswa dalam proses pembelajaran teknik dasar passing (kaki bagian dalam dan kaki bagian luar) sepakbola, yaitu: (a) banyak teman lain
yang mengganggu konsentrasi dan bercanda pada saat melakukan gerakan, (b) tidak ada kerja sama dengan teman dalam melakukan gerakan passing (kaki bagian dalam dan kaki bagian luar) sepakbola, (c) teman egois dan teman pintar tidak mau diajak berbagi, (d) proses pembelajaran kurang menarik dan selalu monoton sehingga cepat bosan dan jenuh, dan (e) siswa lebih memilih belajar berkelompok dengan alasan agar dapat berbagi dengan teman mengenai proses pembelajaran penjasorkes dengan materi teknik dasar passing (kaki bagian dalam dan kaki bagian luar) sepakbola. Berdasarkan uraian di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar teknik dasar passing sepakbola melalui implementasi model pembelajaran kooperatif tipe NHT pada siswa kelas XTSM-3 SMK Negeri 3 Singaraja tahun pelajaran 2015/2016. Sehingga peneliti mengangkat penelitian dengan judul “Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Teknik Dasar Passing Sepakbola pada Siswa Kelas X TSM-3 SMK Negeri 3 Singaraja Tahun Pelajaran 2015/2016. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas adalah suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki atau meningkatkan praktik-praktik pembelajaran di kelas secara profesional (Kanca, 2010:108). Dalam penelitian ini, bentuk penelitian yang digunakan adalah guru sebagai peneliti. Penelitian tindakan kelas ini menggunakan dua siklus dengan masing-masing siklus terdiri atas 2 (dua) kali pertemuan. Pertemuan pertama (I) untuk pemberian tindakan dan pengamatan aktivitas belajar teknik passing sepakbola, dan pada pertemuan kedua (II) untuk pemantapan gerakan teknik passing sepakbola dan dilanjutkan dengan evaluasi aktivitas dan hasil belajar teknik passing sepakbola. Masing-masing siklus terdiri dari
e-Journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Volume 1 Tahun 2016) empat tahapan, yaitu: (1) rencana tindakan, wita.Teknik pengumpulan data yang (2) pelaksanaan tindakan, (3) digunakan yaitu aktivitas belajar dan hasil observasi/evaluasi, dan (4) belajar siswa. Data aktivitas belajar teknik refleksi.Penelitian ini dilakukan pada siswa dasar passing siswa dinilai oleh 2 orang kelas X TSM-3 SMK Negeri 3 Singaraja evaluator dengan menggunakan lembar tahun pelajaran 2015/2016 yang berjumlah observasi aktivitas belajar siswa. 38 orang dalam pembelajaran teknik Pengumpulan data hasil belajar siswa passing sepakbola dengan menggunakan dibagi menjadi tiga yaitu dari kompetensi model pembelajaran kooperatif tipe NHT sikap, pengetahuan, dan keterampilan. yang dilaksanakan di lapangan umum SMK Teknik analisis data yang digunakan dalam Negeri 3 Singaraja tiap hari Jumat mulai penelitian ini adalah statistik deskriptif. pukul 15.30 sampai dengan 16.30 HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 1. Hasil Analisis Data Aktivitas Belajar Teknik Dasar Passing Sepakbola pada Siklus I No Kriteria Jumlah Dalam % Keterangan Kategori Siswa 1 Sangat Aktif 2 siswa 5.27% 24 siswa X 9 (63.16%) 2 Aktif 22 siswa 57.89% 7 X <9 Dikatakan Aktif 3 Cukup Aktif 13 siswa 34.21% 14 siswa 5 X <7 (36.84%) 4 2.63% 3 X < 5 Kurang Aktif 1 siswa Dikatakan Tidak 5 Sangat 0 siswa 0% X<3 Aktif Kurang Aktif Jumlah 38 siswa 100% 38 (100%) Hasil analisis data aktivitas belajar 63,16% sedangkan siswa yang tidak aktif pada siklus I diperoleh aktivitas belajar sebanyak 14 orang dengan persentase siswa secara klasikal 7,25. Siswa yang aktif 36,84%, dengan rincian tertera pada tabel sebanyak 24 orang dengan persentase diatas. Tabel 2. Hasil Analisis Data Hasil Belajar Kompetensi Pengetahuan Teknik Dasar PassingSepakbola pada Siklus I Predika Jumlah Persenta Ketuntasan Skor Rerata Kriteria t Siswa se (%) Siswa 3,85 – 4,00 A 0 Sangat 0,00 3,51 – 3,84 A0 Baik 0,00 36 Orang 3,18 – 3,50 B+ 5 13,16 (94,74%) 2,85 – 3-17 B 13 Baik 34,21 Tuntas 2,51 – 2,84 B18 47,37 2,18 – 2,50 C+ 2 5,26 1,85 – 2,17 C 0 0,00 Cukup 2 Orang 1,51 – 1,84 C0 0,00 (5,26%) Tidak Tuntas 1,18 – 1,50 D+ 0 0,00 Kurang 1,00 – 1,17 D 0 0,00 38 Orang Jumlah 100 (100%) Hasil belajar kompetensi ada, 36 orang siswa (94,74%) memperoleh pengetahuan pada siklus I dengan materi nilai dengan kategori baik, 2 orang siswa teknik dasar passing (kaki bagian dalam (5,26%) memperoleh nilai dengan kategori dan kaki bagian luar) sepakbola, diperoleh cukup, dan tidak ada siswa yang data hasil belajar dengan kategori individu memperoleh nilai dengan kategori kurang sebagai berikut, kategori sangat baik tidak
e-Journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Volume 1 Tahun 2016) Tabel 3. Hasil Analisis Data Hasil Belajar Kompetensi Sikap Teknik Dasar Passing Sepakbola pada Siklus I Modus Kriteria Persentase Jumlah Jumlah Siswa (%) Ketuntasan 4,00 5 Orang Sangat Baik 13,16 36 Orang (94,74%) 3,00 Baik 81,58 31 Orang Tuntas 2,00 2 Orang Cukup 5,26 2 Orang (5,26%) Tidak Kurang 0 1,00 0 Orang Tuntas Jumlah 100 38Orang (100%) Data analisis hasil belajar diperoleh siswa (81,58%) memperoleh nilai dengan data hasil belajar dengan kategori individu kategori baik, 2 orang siswa (5,26%) sebagai berikut,siswa dengan kategori dengan kategori cukup dan tidak ada siswa sangat baik 5 orang (13,16%%), 31 orang kategori kurang. Tabel 4.Hasil Analisis Data Hasil Belajar Kompetensi Keterampilan Teknik Dasar PassingSepakbola pada Siklus I Skor Rerata
Predikat
Jumlah Siswa
3,85 – 4,00 3,51 – 3,84 3,18 – 3,50 2,85 – 3-17 2,51 – 2,84 2,18 – 2,50 1,85 – 2,17 1,51 – 1,84 1,18 – 1,50 1,00 – 1,17
A AB+ B BC+ C CD+ D
0 4 11 16 4 3 0 0 0 0
Jumlah
Kriteria Sangat Baik Baik
Cukup Kurang -
Persentase (%) 0,00 10,53 28,95 42,10 10,53 7,89 0,00 0,00 0,00 0,00 100
Ketuntasan Siswa
35 Orang (92,11%) Tuntas 3 Orang (7,89%) Tidak Tuntas 38 Orang (100%)
Ketuntasan hasil belajar kompetensi siswa yang tidak tuntas sebanyak 3 orang keterampilan teknik passing sepakbola dengan persentase 7,89%. Rincian hasil siswa yang tuntas sebanyak 35 orang siswa belajar kopetensi keterampilan pada table dengan persentase 92,11% sedangkan di atas. Tabel 5. Hasil Analisis Data Aktivitas Belajar Teknik Dasar Passing Sepakbola pada Siklus II Jumlah Dalam No Kriteria Kategori Keterangan Siswa % 1 Sangat Aktif 2 siswa 5,26% X 9 38 siswa (100%) Dikatakan Aktif 2 Aktif 36 siswa 94,74% 7 X <9 3 Cukup Aktif 0 siswa 0% 5 X <7 0 siswa (0%) 4 Kurang Aktif 0 siswa 0% 3 X <5 Dikatakan Tidak Sangat Aktif 5 0 siswa 0% X<3 Kurang Aktif Jumlah 38 siswa 100% 38 (100%)
e-Journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Volume 1 Tahun 2016) Hasil analisis data aktivitas belajar ditingkatkan,sehingga pada siklus II kembali pada siklus II siswa yang sudah aktif pada diberikan tindakan. Setelah diberikan observasi awal sebanyak 9 orang (23,69%). tindakan pada siklus II, aktivitas siswa Kemudian setelah diberikan tindakan pada meningkat sebanyak 38 orang (100%) dari siklus I siswa yang aktif menjadi 24 orang siklus I dan pada siklus II 14 orang(36,84%) (63,16%) dengan peningkatan sebanyak 15 sudah berada dalam kategori aktif ,dan dari orang (36,47%) dari observasi awal. Karena observasi awal ke siklus II terjadi pada siklus I aktivitas siswa masih perlu peningkatan sebesar 27 orang (71,05%). Tabel 6. Hasil Analisis Data Hasil Belajar Kompetensi Pengetahuan Teknik Dasar PassingSepakbola pada Siklus II Jumlah Ketuntasan Skor Rerata Predikat Kritria Persentase Siswa Siswa 3,85 – 4,00 A 0 0,00% Sangat 38 Orang Baik 3,51 – 3,84 A9 23,68% (100%) 3,18 – 3,50 B+ 3 7,89% Tuntas 2,85 – 3-17 B 19 Baik 50% 2,51 – 2,84 B7 18,43% 2,18 – 2,50 C+ 0 0,00% 0 Orang 1,85 – 2,17 C 0 Cukup 0,00% (0%) Tidak 1,51 – 1,84 C0 0,00% Tuntas 1,18 – 1,50 D0 0,00% Kurang 1,00 – 1,17 D 0 0,00% 38 Orang Jumlah 100% (100%) Hasil analisis belajar kompetensi berikut,dengan kategori sangat baik 9 orang pengetahuan pada siklus II dengan materi (23,68%), 29 orang siswa (76,32%) teknik passing (kaki bagian dalam dan kaki memperoleh nilai dengan kategori baik, dan bagian luar) sepakbola, diperoleh data hasil tidak ada siswa yang memperoleh nilai belajar dengan kategori individu sebagai dengan kategori cukup dan kurang. Tabel 6. Hasil Analisis Data Hasil Belajar Kompetensi Sikap Teknik dasar Dasar Passing Sepakbola pada Siklus II Modus Predikat Jumlah Kriteria Persentase Jumlah Siswa (%) Ketuntasan 4,00 A 47,37 38 Orang 18 Orang Sangat Baik (100%) Tuntas 3,00 B 20 Orang Baik 52,63 C Cukup 0 0 Orang (0%) 2,00 0 Tidak Tuntas 1,00 D 0 Kurang 0 Jumlah 38 100 38 Orang (100%) Hasil Analisis Data Hasil Belajar Kompetensi Sikap diperoleh data hasil belajar dengan kategori individu sebagai berikut 18 orang siswa (47,37%) dengan
kategori sangat baik, 20 orang siswa (52,63%) memperoleh nilai dengan kategori baikdan tidak ada siswa yang memperoleh nilai dengan kategori cukup dan kurang.
e-Journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Volume 1 Tahun 2016) Tabel 7. Hasil Analisis Data Hasil Belajar Kompetensi Keterampilan Teknik Dasar Passing Sepakbola pada Siklus II Skor Jumlah Ketuntasan Predikat Kriteria Persentase Rerata Siswa Siswa 3,85 – 4,00 A 2 5,26% Sangat Baik 3,51 – 3,84 A27 71,06% 38 Orang 3,18 – 3,50 B+ 9 23,68% (100%) Tuntas 2,85 – 3-17 B 0 Baik 0,00% 2,51 – 2,84 B0 0,00% 2,18 – 2,50 C+ 0 0,00% 1,85 – 2,17 C 0 Cukup 0,00% 0 Orang (0%) 1,51 – 1,84 C0 0,00% Tidak Tuntas 1,18 – 1,50 D+ 0 0,00% Kurang 1,00 – 1,17 D 0 0,00% 38 Orang Jumlah 100% (100%) Ketuntasan hasil belajar kompetensi keterampilan teknik passingsepakbola siswa secara klasikal yaitu sebesar 100%. Hasil belajar kompetensi keterampilan siswa teknik passing sepakbola pada siklus Peningkatan Aktivitas Belajar
II, diperoleh data siswa yang tuntas berjumlah 38 orang (100%) dan siswa belum tuntas tidak ada (0%), dengan rincian tertera pada tabel diatas.
Tabel 8 Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa dari Observasi Awal, Siklus I, dan Siklus II Peningkatan Aktivitas Belajar Keaktifan Aktivitas Tahapa Siswa Observas Siklus I Observas No Belajar n Secara i Awal ke ke Siklus i Awal ke Klasikal Klasikal Siklus I II Siklus II Observa 23,69% 1. si Awal 5,89 Belum Aktif 39,47% 2.
Siklus I
7,25
63,16% Sudah Aktif
71,05% 36,84%
Siklus II
100% 3. 7,57 Sudah Aktif Peningkatan aktivitas siswa yang sudah aktif pada observasi awal sebanyak 9 orang (23,69%). Kemudian setelah diberikan tindakan pada siklus I siswa yang aktif menjadi 24 orang (63,16%) dengan peningkatan sebanyak 15 orang (36,47%) dari observasi awal. Karena pada siklus I aktivitas siswa masih perlu
ditingkatkan,sehingga pada siklus II kembali diberikan tindakan. Setelah diberikan tindakan pada siklus II, aktivitas siswa meningkat sebanyak 38 orang (100%) dari siklus I dan pada siklus II 14 orang(36,84%) sudah berada dalam kategori aktif ,dan dari observasi awal ke siklus II terjadi peningkatan sebesar 27 orang (71,05%).
e-Journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Volume 1 Tahun 2016) Peningkatan Hasil Belajar
No
1. 2. 3.
Tabel 9 Peningkatan Hasil Belajar Kompetensi Sikap Siswa dari Observasi Awal, Siklus I, dan Siklus II Peningkatan Hasil Belajar Ketuntasa Ketuntasa Observa Observa n Siswa Siklus I Tahapan n Hasil si Awal si Awal Secara ke Siklus Belajar ke Siklus ke Siklus Klasikal II I II Observas Belum 8 Orang i Awal Tuntas (21,05%) 28 Orang 30 Orang Siklus I 36 Orang (73,68%) Tuntas (94,74%) 2 Orang (78,95%) Siklus II (5,26%) 38 Orang Tuntas (100%)
Peningkatan pada siklus II siswa meningkat sebanyak 2 orang(5,26%) dari siklus I, sehingga jumlah ketuntasan hasil belajar kompetensi sikap siswa pada siklus II menjadi 38 orang (100%). Dari hasil
analisis data tersebut, dapat dilihat peningkatan ketuntasan hasil belajar kompetensi sikap yang terjadi dari observasi awal ke siklus II sebesar 30 orang (78,95%).
Tabel 10 Peningkatan Hasil Belajar Kompetensi Pengetahuan Siswa dari Observasi Awal, Siklus I, dan Siklus II No Tahapan Persentas Ketuntasa Peningkatan Hasil Belajar e n Siswa Observa Siklus I Observa Ketuntasa Secara si Awal ke Siklus si Awal nHasil Klasikal ke Siklus II ke Siklus Belajar I II Observas 8 Orang Belum 1. i Awal (21,05%) Tuntas 28 Orang 30 Siklus I 36 Orang Tuntas Orang 2. (94,74%) (73,68% 2 (78,95%) ) Orang 3. Siklus II 38 Orang Tuntas (5,26%) (100%)
Peningkatan persentase ketuntasan hasil belajar kompetensi pengetahuan siswa pada observasi awal sebesar 8 orang (21,05%). Setelah diberikan tindakan pada siklus I hasil belajar teknik passing (kaki bagian dalam dan kaki bagian luar) sepakbola mengalami peningkatan sebanyak 36 orang (94,74%) dari observasi awal, dan ketuntasan hasil belajar kompetensi pengetahuan pada siklus I sebanyak 28 orang (73,63%).Karena pada siklus I masih ada siswa yang belum tuntas
maka diberikan tindakan pada siklus II. Setelah diberikan tindakan pada siklus II ketuntasan hasil belajar siswa meningkat sebanyak 2 orang (5, 26%) dari siklus I, sehingga jumlah ketuntasan hasil belajar kompetensi pengetahuan siswa pada siklus II menjadi 38 orang (100%). Dari hasil analisis data tersebut, dapat dilihat peningkatan ketuntasan hasil belajar kompetensi pengetahuan yang terjadi dari observasi awal ke siklus II sebesar 30 orang (78,95%).
e-Journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Volume 1 Tahun 2016) Tabel 11 Peningkatan Hasil Belajar Kompetensi Keterampilan Siswa dari Observasi Awal, Siklus I, dan Siklus II No Tahapa Persentas Ketuntasa Peningkatan Hasil Belajar n e n Siswa Observa Siklus I Observa Ketuntasa Secara si Awal ke Siklus si Awal nHasil Klasikal ke Siklus II ke Siklus Belajar I II 1. Observa 6 Orang Belum si Awal (15,79%) Tuntas 29 Orang (76,31%) 32 Orang 2. Siklus I 35 Orang Tuntas (84,21%) (92,11%) 3 Orang (7,89%) 3. Siklus II 38 Orang Tuntas (100%)
Peningkatan hasil belajar, tingkat ketuntasan hasil belajar kompetensi keterampilan siswa pada observasi awal sebanyak 6 orang (22,5%).Setelah diberikan tindakan pada siklus I hasil belajar teknik passing (kaki bagian dalam dan kaki bagian luar) sepakbola mengalami peningkatan sebanyak 29 orang (76,31%) dari observasi awal, dan ketuntasan hasil belajar kompetensi keterampilan pada siklus I sebanyak 35 orang (92,11%).Karena pada siklus I masih ada siswa yang belum tuntas maka diberikan tindakan pada siklus II. Setelah diberikan tindakan pada siklus II ketuntasan hasil belajar siswa meningkat sebanyak 3 orang(7,89%) dari siklus I, sehingga jumlah ketuntasan hasil belajar kompetensi pengetahuan siswa pada siklus II menjadi 38 orang (100%). Dari hasil analisis data tersebut, dapat dilihat peningkatan ketuntasan hasil belajar kompetensi keterampilan yang terjadi dari observasi awal ke siklus II sebesar 32orang (84,21%). PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian siklus I yang telah dilakukan dengan menilai aktivitas belajar dan hasil belajar ditemukan bahwa pada aktivitas belajar mengalami peningkatan dari observasi awal sebanyak 9 siswa (23,69%) sehingga siswa yang aktif pada siklus I sebanyak 24 orang (63,16%) sudah aktif, namun masih ada 15 orang siswa (39,47%) yang belum aktif. Selanjutnya, penilaian hasil belajar pada kompetensi (1) pengetahuan, hasil evaluasi
untuk hasil belajar kompetensi pengetahuan teknik passing sepakbola meski sudah mengalami peningkatan sebanyak 28 orang (73,68%) dari observasi awal sehingga menjadi 36 orang (94,74%) namun masih ada 2 orang (5,26%) yang belum tuntas. (2) Kompetensi sikap, hasil evaluasi untuk hasil belajar kompetensi sikap teknik passing sepakbola meski sudah mengalami peningkatan sebanyak 28 orang (73,68%) dari observasi awal sehingga menjadi 36 orang (94,74%) namun masih ada 2 orang (5,26%) yang belum tuntas. (3) Kompetensi keterampilan, hasil evaluasi untuk hasil belajar aspek keterampilan teknik passing sepakbola, dimana tingkat ketuntasan hasil belajar siswa mengalami peningkatan sebanyak 29 orang (76,31%) dari observasi awal sehingga menjadi 35 orang (92,11%). Karena masih ada 3 orang (7,89%) yang belum berada pada kategori tuntas. Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan, adapun keterbatasan dalam melakukan penelitian ini yaitu: keterbatasan waktu pelaksanaan penelitian yang dilakukan 2 siklus, agar tidak mengganggu dari kurikulum sekolah yang sudah dibuat. Berdasarkan hasil penelitian yang telah peneliti lakukan serta teori-teori pendukung hasil penelitian yang telah dipaparkan di atas dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar teknik dasar passing (kaki bagian dalam dan kaki bagian luar) sepakbola
e-Journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Volume 1 Tahun 2016) pada siswa kelas X TSM-3 SMK Negeri 3 Singaraja Tahun Pelajaran 2015/2016. Penelitian yang sudah dilaksanakan ini tidaklah selalu berjalan dengan lancar sesuai dengan yang diharapkan dan yang sudah direncanakan. Karena ada kendalakendala yang dihadapi peneliti dalam menjalankan penelitian ini. Adapun kendala-kendala yang dihadapi adalah: (a) jumlah alat-alat pendukung yang kurang dari jumlah kelompok belajar yang sudah direncanakan, (b) jumlah bola yang kurang sehingga proses pembelajaran jadi tidak efektif, dan (c) respon siswa untuk memahami materi lambat sehingga harus dijelaskan berulang-ulang. Dari kendala-kendala yang dihadapi tersebut adapun yang dilakukan peneliti untuk memecahkannya sehingga penelitian yang dilakukan dapat berjalan dengan lancar diantaranya adalah: (a) menggunakan lapangan basket SMK Negeri 3 Singaraja yang sudah ada dan alat yang dimiliki oleh siswa, (b) menggunakan bola yang sudah ada dan untuk kekurangan bola menggunakan bola pribadi, dan (c) menjelaskan kembali secara berulangulang materi yang belum dimengerti. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan di atas dapat ditarik simpulan bahwa Aktivitas belajar teknik dasar passing (kaki bagian dalam dan kaki bagian luar) sepakbola meningkat melalui implementasi model pembelajaran kooperatif tipe NHT pada siswa kelas X TSM-3 SMK Negeri 3 Singaraja tahun pelajaran 2015/2016. Hal ini dapat dilihat dari data peningkatan yang terjadi pada aktivitas belajar teknik dasar passing sepakbola yang mengalami peningkatan dari data observasi awal secara klasikal sebesar 5,89 (cukup aktif) dengan keaktifan siswa sebanyak 9 orang (23,69%), setelah diberi tindakan pada siklus I siswa yang aktif menjadi 24 orang (63,16%) dengan mengalami peningkatan sebanyak 15 orang (23,69%) sehingga secara klasikal menjadi 7,25 (aktif) dan tindakan pada siklus II memberikan peningkatan jumlah siswa yang sudah aktif sebanyak 14 orang (36,84%) dari siklus I, sehingga 38 orang siswa (100%) sudah berada pada kategori
aktif. Keteuntasan secara klasikal menjadi 7,57 (aktif) pada siklus II. Kemudian untuk peningkatan aktivitas belajar dari observasi awal ke siklus II sebanyak 27 orang siswa (71,05%).Hasil belajar teknik dasar passing (kaki bagian dalam kaki bagian luar) sepakbola meningkat melalui implementasi model pembelajaran kooperatif tipe NHT pada siswa kelas X TSM-3 SMK Negeri 3 Singaraja tahun pelajaran 2015/2016. Hal tersebut dapat dilihat dari data peningkatan yang terjadi sebagai berikut , 1) Hasil belajar kompetensi sikap, tingkat ketuntasan hasil belajar kompetensi sikap siswa pada observasi awal sebesar 8 orang (21,05%). Setelah diberikan tindakan pada siklus I hasil belajar teknik passing (kaki bagian dalam kaki bagian luar) sepakbola mengalami peningkatan sebanyak 28 orang (73,68%) dari observasi awal, dan ketuntasan hasil belajar kompetensi sikap pada siklus I sebanyak 36 orang (94,74%). Karena pada siklus I masih ada siswa yang belum tuntas maka diberikan tindakan pada siklus II. Setelah diberikan tindakan pada siklus II ketuntasan hasil belajar siswa meningkat sebanyak 2 orang (5,26%) dari siklus I, sehingga jumlah ketuntasan hasil belajar kompetensi sikap siswa pada siklus II menjadi 38 orang (100%). Dari hasil analisis data tersebut, dapat dilihat peningkatan ketuntasan hasil belajar kompetensi sikap yang terjadi dari observasi awal ke siklus II sebesar 30 orang (78,95%). 2) Hasil belajar kompetensi pengetahuan, persentase ketuntasan hasil belajar kompetensi pengetahuan siswa pada observasi awal sebesar 8 orang (21,05%). Setelah diberikan tindakan pada siklus I hasil belajar teknik passing (kaki bagian dalam kaki bagian luar) sepakbola mengalami peningkatan sebanyak 28 orang (73,68%) dari observasi awal, dan ketuntasan hasil belajar kompetensi pengetahuan pada siklus I sebanyak 36 orang (94,74%). Karena pada siklus I masih ada siswa yang belum tuntas maka diberikan tindakan pada siklus II. Setelah diberikan tindakan pada siklus II ketuntasan hasil belajar siswa meningkat sebanyak 2 orang (5,26%) dari siklus I, sehingga jumlah ketuntasan hasil belajar kompetensi pengetahuan siswa pada siklus II menjadi
e-Journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Volume 1 Tahun 2016) 38 orang (100%). Dari hasil analisis data tersebut, dapat dilihat peningkatan ketuntasan hasil belajar kompetensi pengetahuan yang terjadi dari observasi awal ke siklus II sebesar 30 orang (78,95%). 3) Hasil belajar kompetensi keterampilan, tingkat ketuntasan hasil belajar kompetensi keterampilan siswa pada observasi awal sebanyak 6 orang (15,79%). Setelah diberikan tindakan pada siklus I hasil belajar teknik passing (kaki bagian dalam kaki bagian luar) sepakbola mengalami peningkatan sebanyak 29 orang (76,31%) dari observasi awal, dan ketuntasan hasil belajar kompetensi keterampilan pada siklus I sebanyak 35 orang (92,11%). Karena pada siklus I masih ada siswa yang belum tuntas maka diberikan tindakan pada siklus II. Setelah diberikan tindakan pada siklus II ketuntasan hasil belajar siswa meningkat sebanyak 3 orang (7,89%) dari siklus I, sehingga jumlah ketuntasan hasil belajar kompetensi keterampilan siswa pada siklus II menjadi 38 orang (100%). Dari hasil analisis data tersebut, dapat dilihat peningkatan ketuntasan hasil belajar kompetensi keterampilan yang terjadi dari observasi awal ke siklus II sebesar 32 orang (84,21%). Berdasarkan kesimpulan di atas, maka dapat diajukan saran-saran sebagai berikut. Disarankan kepada guru pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan untuk dapat mengimplementasikan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dalam proses pembelajaran PJOK sebagai salah satu alternatif untuk meningkatkan aktivitas dan
hasil belajar teknik dasar passing sepakbola.Bagi sekolah dapat dijadikan sebagai pedoman dalam pembelajaran PJOK khususnya pada materi teknik dasar passing sepakbola guna meningkatkan aktivitas dan hasil belajar. Diharapkan kepada siswa-siswa yang dijadikan subjek penelitian selanjutnya lebih memperhatikan dan memahami pembelajaran yang diberikan, agar dapat menambah wawasan pengetahuan khususunya dalam pembelajaran materi teknik dasar passing (menggunakan kaki bagian dalam dan kaki bagian luar) sepakbola maupun pada pembelajaran yang lain. DAFTAR RUJUKAN Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Hamalik, Oemar. 2004. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Pt Bumi Aksara. -------. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara. Husdarta, H.J.S. 2009. Manajemen Pendidikan Jasmani. Cetakkan Ke1. Bandung: Alfabeta. Isjoni, H. 2009. Pembelajaran Kooperatif Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi Antar Peserta Didik.Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Luxbacher, A. J. 2001. Sepakbola. Cetakan keempat. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.