E_journal Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Universitas Pendidikan Ganesha (Volume 6, No.3, Tahun 2016)
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING (KAKI BAGIAN DALAM) SEPAKBOLA Agus Andri Sefiana, I Ketut Budaya Astra, Putu Adi Suputra. Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Universitas Pendidikan Ganesha Jalan Udayana, Singaraja – Bali Tlp. (0362) 32559 e-mail: {
[email protected],
[email protected],
[email protected]}@undiksha.ac.id Abstrak Penelitian ini bertujuan meningkatkan aktivitas dan hasil belajar teknik dasar passing sepakbola melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT pada siswa kelas VIII J SMP Negeri 3 Singaraja tahun pelajaran 2016/2017. Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII J SMP Negeri 3 Singaraja, yang berjumlah 36 orang siswa dengan rincian 23 siswa putra dan 10 siswa putri. Data dianalisis menggunakan analisis statistik deskriptif. Hasil analisis data aktvitas belajar teknik dasar passing sepakbola kaki bagian dalam dapat diketahui terjadi peningkatan secara klasikal sebesar 6,74 pada siklus I menjadi 7,77 pada siklus II. Analisis data hasil belajar teknik dasar passing sepakbola kaki bagian dalam dapat diketahui terjadi peningkatan sebesar 78,8 % pada observasi awal menjadi 54,5% pada siklus I. Kemudian meningkat sebesar 100% pada siklus II. Dapat disimpulkan bahwa aktivitas dan hasil belajar teknik passing sepakbola meningkat melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT pada siswa kelas VIII J SMP Negeri 3 Singaraja Negara tahun pelajaran 2016/2017. Disarankan kepada guru penjasorkes untuk menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT karena dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar teknik dasar passing sepakbola pada siswa Kata kunci: pembelajaran kooperatif tipe NHT, aktivitas, hasil belajar, passing sepakbola. Abstract This research has a purpose to improve the activities and the learning outcome the basic passing technique in football trough a NHT type of a cooperative learning in student of VIII J SMP Negeri 3 Singaraja in academic tear 2016/2017. The subject off this study are the student of VIII J SMP Negeri 3 Singaraja which consist of 36 students, in a detail, they are 17 male students and 19 female students. The data has been analyzed by using descriptive statistical analysis. The outcome of the data analysis in learning process by using basic passing technique in football of using indise part of the foot has been increased from 6,74 in the cycle I into 7,77 in cycle II. Afterward, the outcome the data has been increased into 100% in the cycle II. The outcome of data analysis in using basic passing technique in football of using inside part of the foot has been increased from 78,8 % in the first observation into 54,5% in cycle I. Afterward, the outcome has been increased 100% in cycle II. It can be concluded that the activities and the outcome of learning the basic passing technique in football has been in creased through the implementation of a Jigsaw type of a cooperative learning in students of VIII J SMP Negeri 3 Singaraja in academic year 2016/2017. It is recommended to apply a NHT type of cooperative learning design, because it can in creased the activities and the outcome learning the basic passing technique in football for the students. Key words: NHT cooperative learning, activities, learning outcome, football passing.
1
E_journal Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Universitas Pendidikan Ganesha (Volume 6, No.3, Tahun 2016) Peran guru dalam pembelajaran sangat penting yaitu membuat desain pembelajaran, menyelenggarakan kegiatan pembelajaran, dan mengevaluasi hasil belajar siswa. Guru dituntut untuk memiliki kemampuan atau kompetensi-kompetensi guru profesional sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan kondusif. Namun profesi guru pada saat ini masih banyak dibicarakan orang atau masih saja dipertanyakan orang. Dalam perkembangan dan pelaksanaannya pendidikan masih mengalami masalah yang serius. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya adalah terbatasnya kemampuan guru penjasorkes dan terbatasnya sumber-sumber yang digunakan untuk proses pembelajaran. Hal ini disebabkan karena guru belum menerapkan model-model pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran yang diterapkan oleh guru masih bersifat klasikal, dimana peran guru masih dominan, sehingga berdampak dalam proses pembelajaran. Hal ini menyebabkan aktivitas siswa kurang aktif, sehingga berakibat pada hasil belajar siswa yang belum memenuhi ketuntasan belajar. Berdasarkan observasi awal yang peneliti lakukan pada tanggal 20 Oktober 2015 sampai dengan tanggal 29 Oktober 2015 di kelas VIII J SMP Negeri 3 Singaraja pada materi teknik dasar passing (kaki bagian dalam) sepakbola, hal yang sama juga dilakukan oleh guru mata pelajaran penjasorkes di kelas VIII J SMP Negeri 3 Singaraja dalam materi teknik passing sepakbola. Setelah meminta siswa melakukan pemanasan, guru memberikan materi secara lisan dengan metode ceramah. Kemudian guru memberikan contoh secara langsung yang dilanjutkan dengan latihan di bawah pengawasan guru. Dengan langkah-langkah mengajar seperti ini ditemukan bahwa persentase aktivitas dan hasil belajar siswa kelas VIII J SMP Negeri 3 Singaraja pada materi teknik dasar passing sepakbola
masih tergolong cukup aktif. Ini dikarenakan tidak terpenuhinya aspek aktivitas belajar sehingga berdampak pada hasil belajar siswa yang belum memenuhi standar ketuntasan belajar. Dengan jumlah siswa 33 orang dan berpedoman pada konversi nilai mata pelajaran penjasorkes VIII J SMP Negeri 3 Singaraja, dengan kriteria ketuntasan minimum 75, dari data persentase di kelas VIII J SMP Negeri 3 Singaraja a tingkat ketuntasan aktivitas belajar secara klasikal baru mencapai kategori cukup aktif sehingga belum memenuhi kriteria ketuntasan minimum sebesar 75. Hal ini dapat dilihat berdasarkan aktivitas siswa yang berada pada kategori sangat aktif sebanyak 11 orang, kategori aktif 16 orang, siswa berada dalam kategori cukup aktif 6 orang, siswa berada dalam kategori kurang aktif 0 orang, Siswa dengan kategori sangat kurang aktif 0 orang. Hal ini dikarenakan siswa mengalami permasalahan pada aspek audio, mental dan metrik. Permasalahan tersebut disebabkan karena pada saat proses belajar mengajar, sebagian besar siswa kurang aktif mendengarkan guru pada saat menyampaikan materi dan siswa bersikap acuh terhadap penjelasan guru sehingga dalam prakteknya siswa tidak dapat melakukan gerakan atau materi dengan baik dan benar. Hasil belajar teknik dasar passing sepakbola (kaki bagian dalam) siswa yang tuntas terdiri dari 7 orang (21,2%) dan yang tidak tuntas sebanyak 26 orang (78,8%), siswa yang berada pada kategori sangat baik sebanyak tidak ada (0%), baik sebanyak 7 orang (21,2%), cukup baik sebanyak 24 orang (72,7%), kurang baik sebanyak 2 orang (6,1%), dan sangat kurang baik sebanyak tidak ada (0%). Berdasarkan hasil refleksi awal yang dilakukan oleh peneliti, permasalah yang dialami siswa pada saat proses pembelajaran teknik dasar passing (kaki bagian dalam) sepakbola terdapat beberapa faktor yang
2
E_journal Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Universitas Pendidikan Ganesha (Volume 6, No.3, Tahun 2016) menyebabkan proses pembelajaran teknik dasar passing (kaki bagian dalam) sepakbola siswa masih kurang adalah terdapat banyak siswa yang minat belajarnya kurang terhadap mata pelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan khususnya pada materi passing sepakbola. Ini ditandai dengan gerak siswa kurang aktif didalam mengamati demonstrasi yang diperagakan oleh guru mengenai materi passing sepakbola sehingga sebagian besar siswa tidak dapat melakukan gerak permulaan, gerak pelaksanaan dan gerak akhiran dengan teknik yang benar, semangat yang ditonjolkan juga kurang, banyak siswa yang masih bersifat individu dalam melakukan gerak teknik dasar passing (kaki bagian dalam) sepakbola dan siswa kurang sunguh-sungguh didalam melakukan gerakan. Adapun masalah mendasar yang menyebabkan aktivitas siswa mengikuti pembelajaran rendah yaitu pengunaan model pembelajaran konvensional sehingga timbullah masalah baru diantaranya adalah (1) Pada kegitan visual yaitu siswa belum sepenuhnya mengamati guru dalam mendemonstrasikan passing sepakbola, (2) Pada kegiatan lisan yaitu siswa belum berani mengemukakan pendapat dan memberikan saran dalam diskusi, (3) Pada kegiatan audio yaitu siswa ditemukan beberapa siswa kurang mendengarkan penyajian bahan pelajaran guru ataupun temannya tentang teknik dasar passing (kaki bagian dalam) sepakbola serta siswa cepat jenuh, (4) Pada kegiatan metrik yaitu siswa belum berani untuk melakukan gerakan-gerakan baru untuk membatu menyempurnakan gerakan, (5) Pada kegiatan emosional yaitu siswa belum percaya diri dalam mengahadapi dan menyelesaikan masalah yang dihadapi. Sedangkan yang menyebabkan hasil belajar siswa rendah dilihat dari aspek afektif, aspek kognitif dan aspek psikomotor yaitu (1) Nilai kognitif siswa rendah karena siswa belum menguasai teori dari materi
passing sepakbola dengan baik dan benar, (2) Nilai afektif siswa rendah karena sikap siswa dalam mengikuti pembelajaran tidak sungguh-sungguh dan kurang bersemangat dalam proses pembelajran, banyak siswa yang minat belajarnya kurang terhadap mata pelajaran penjasorkes khususnya siswa putri yang pada dasarnya kurang memahmi betul pembelajaran penjasorkes pada materi teknik dasar passing sepakbola, (3) Nilai psikomotor masih rendah karena siswa belum sepenuhnya menguasai gerakan yang diintruksikan oleh guru. Permaianan sepakbola merupakan permainan beregu yang dimainkan masing-masing oleh sebelas orang pemain termasuk penjaga gawang. Dalam bermain sepakbola, para pemain menggunakan kemahiran kaki, kepala, paha, dada, perut, sementara penjaga gawang bebas menggunakan seluruh anggota badan. Kecepatan, kekuatan, stamina, keterampilan dan pengetahuan mengenai taktik semuanya penting dalam penampilan (Luxbacher, 2004: 1). Dalam penelitian ini materi yang digunakan adalah teknik dasar passing (kaki bagian dalam dan kaki bagian luar). Kemampuan mengumpan bola (passing) merupakan keharusan bagi seorang pemain sepakbola. Mengumpan merupakan keterampilan paling penting untuk bermain sepakbola. Umpan (passing) menghubungkan semua pemain di seluruh bagian lapangan dan memungkinkan tim menciptakan serangan (Subardi, 2007: 13). Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah: Untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar teknik dasar passing sepakbola (kaki bagian dalam melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT pada siswa kelas VIII J SMP Negeri 3 Singaraja tahun pelajaran 2016/2017. Selain itu peneitian ini bertujuan untuk memberikan inovasi-inovasi baru
3
E_journal Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Universitas Pendidikan Ganesha (Volume 6, No.3, Tahun 2016) dalam pembelajaran dengan memberikan tindakan-tindakan yang bervariasi sehingga pembelajaran dapat memberikan kesempatan bagi siswa untuk belajar. Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut. Solusi alternative yang diharapkan bisa meningkatkan aktivitas dan hasil belajar teknik dasar passing sepakbola yaitu dengan memilih model pembelajaran serta media pembelajaran yang dapat membuat interaksi yang baik dalam pembelajaran sehingga pembelajaran tidak berpusat pada guru melainkan guru dan siswa berinteraksi dalam pembelajaran. Menurut Slavin (2010:173) cooperative learning is a set of instructional method that requires student work in small, mixed-ability learning groups. Dapat diartikan bahwa pembelajaran kooperatif merupakan seperangkat metode instruksional dimana siswa membutuhkan bekerja dalam kelompok kecil yang menggabungkan kemampuan dalam kelompok belajar. Model pembelajaran kooperatif tipe NHT adalah model pembelajaran kooperatif yang membagi kelas menjadi beberapa kelompok yang beranggotakan 4 sampai dengan 6 orang dengan karakteristik yang heterogen. Bahan akademik disajikan kepada siswa dalam bentuk teks, dan setiap siswa memiliki tanggung jawab untuk mempelajari suatu bagian dari bahan akademik tersebut. Para anggota dari berbagai tim yang berbeda memiliki tanggung jawab untuk mempelajari suatu bagian akademik yang sama dans elanjutnya berkumpul untuk saling membantu mengkaji bagian bahan tersebut (Nurhadi dkk, 2004: 65). Model pembelajaran kooperatif tipe NHT merupakan salah satu bentuk model pembelajaran kooperatif yang menekankan pada partisipasi dan aktivitas siswa untuk mencari sendiri materi atau informasi pelajaran yang akan dipelajari melalui
bahan-bahan yang tersedia, misalnya dari buku pelajaran atau internet, serta siswa ditekankan mampu menjadikan proses belajar mengajar lebih efektif dan efesien. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK), dimana peneliti bertindak sebagai guru atau peneliti sebagai peneliti (Kanca, IN, 2010: 115). Penelitian ini dilakukan hari rabu mulai pukul 06.00 s/d 07.20 wita. Siklus I dilaksanakan pada tanggal 20 Agustus 2016 dan tanggal 27 Agustus 2016. Untuk Siklus II yaitu dilaksanakan pada tanggal tanggal 3 dan 10 September 2016 pada siswa kelas VIII J SMP Negeri 3 Singaraja tahun pelajaran 2016/2017 pada semester genap dalam pembelajaran teknik dasar passing sepakbola (kaki bagian dalam) di lapangan olahraga SMP Negeri 3 Singaraja. Setiap siklus tersiri dari 4 tahapan yaitu: rencana tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi /evaluasi dan refleksi tindakan (Kanca, I N, 2010: 139). Adapun prosedur penelitian dalam penelitian ini yaitu: (a) Observasi awal, (b) Refleksi awal, (c) Identifikasi masalah, (d) Analisis masalah, (e) Pelaksanaan penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari pengumpulan data aktivitas dan hasil belajar. Data aktivitas belajar dikumpulkan pada setiap pertemuan pada setiap siklus yang dilakukan oleh 2 orang observer. Sedangkan data hasil belajar dikumpulkan pada pertemuan kedua setiap siklus yang dilakukan oleh 2 orang evaluator. Dalam penelitian ini, teknik analisis data yang digunakan adalah analisis statistik deskriptif. Statistik deskriptif dapat digunakan untuk mengolah karakteristik data yang berkaitan dengan menjumlah, meratarata, mencari titik tengah, mencari persentase, dan menyajikan data yang menarik, mudah dibaca dan diikuti alur berpikirnya (Arikunto, dkk, 2010: 131).
4
E_journal Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Universitas Pendidikan Ganesha (Volume 6, No.3, Tahun 2016) HASIL PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan dalam II siklus, dimana setiap siklus terdiri dari dua kali pertemuan yaitu yang dilakukan setiap hari kamis mulai pukul 06.00 s/d 07.20 wita. Pelaksanaan siklus I dilaksanakan pada tanggal 20 Agustus 2016 dan tanggal 27 Agustus 2016. Untuk Siklus II yaitu dilaksanakan pada tanggal tanggal 3 dan 10 September 2016 pada siswa kelas VIII J SMP Negeri 3 Singaraja tahun pelajaran 2016/2017. Berdasarkan observasi awal yang peneliti lakukan pada tanggal 20 Oktober 2015 sampai dengan tanggal 29 Oktober 2015 di kelas VIII J SMP Negeri 3 Singaraja pada materi teknik dasar passing (kaki bagian dalam) sepakbola, hal yang sama juga dilakukan oleh guru mata pelajaran penjasorkes di kelas VIII J SMP Negeri 3 Singaraja dalam materi teknik passing sepakbola. Hal ini dapat dilihat berdasarkan aktivitas siswa yang berada pada kategori sangat aktif sebanyak 11 orang, kategori aktif 16 orang, siswa berada dalam kategori cukup aktif 6 orang, siswa berada dalam kategori kurang aktif 0 orang, Siswa dengan kategori sangat kurang aktif 0 orang. Hal ini dikarenakan siswa mengalami permasalahan pada aspek audio, mental dan metrik. Permasalahan tersebut disebabkan karena pada saat proses belajar mengajar, sebagian besar siswa kurang aktif mendengarkan guru pada saat menyampaikan materi dan siswa bersikap acuh terhadap penjelasan guru sehingga dalam prakteknya siswa tidak dapat melakukan gerakan atau materi dengan baik dan benar. Hasil belajar teknik dasar passing sepakbola (kaki bagian dalam) siswa yang tuntas terdiri dari 7 orang (21,2%) dan yang tidak tuntas sebanyak 26 orang (78,8%), siswa yang berada pada kategori sangat baik sebanyak tidak ada (0%), baik sebanyak 7 orang (21,2%), cukup baik
N o 1 2
sebanyak 24 orang (72,7%), kurang baik sebanyak 2 orang (6,1%), dan sangat kurang baik sebanyak tidak ada (0%). a. Data Aktivitas Belajar Teknik Dasar Passing Sepakbola pada Siklus I Berdasarkan hasil analisis data pada siklus I, maka kategori penggolongan tentang aktivitas belajar siswa pada siklus I materi teknik dasar passing (kaki bagian dalam) sepakbola dapat dilihat dalam tabel berikut. Tabel 4.1 Kategori Penggolongan Aktivitas Belajar Teknik Dasar Passing (Kaki Bagian Dalam) Sepakbola Siklus I Jumla Keaktifa Keteranga Kriteria h n siswa n siswa Sangat X 9 14 orang 2 Aktif Sudah 7 X < 9 12 Aktif aktif 19
4
5 X < 7 3 X < 5
5
X <3
0
3
0
Cukup Aktif Kurang Aktif Sangat Kurang Aktif
19 Orang Belum Aktif
33 Siswa (100%) Dari uraian diatas, maka persentase aktivitas siswa dalam proses pembelajaran teknik dasar passing sepakbola dengan kaki bagian dalam dan kaki bagian luar dapat dilihat seperti dibawah ini: 1. 2 orang siswa termasuk dalam kategori sangat aktif 2. 12 orang siswa termasuk dalam kategori aktif 3. 19 orang siswa termasuk dalam kategori cukup aktif 4. 0 orang siswa termasuk dalam kategori kurang aktif 5. 0 orang siswa termasuk dalam kategori sangat kurang aktif Jumlah
33
b. Data Hasil Belajar Teknik Dasar Passing (Kaki Bagian Dalam) Sepakbola pada Siklus I
5
E_journal Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Universitas Pendidikan Ganesha (Volume 6, No.3, Tahun 2016) Berdasarkan analisis data hasil materi teknik passing sepakbola pada belajar siswa pada siklus I, maka dapat siswa kelas SMP Negeri 3 Singaraja dikelompokan ke dalam data hasil Tahun Pelajaran 2016/2017 dapat penelitian hasil belajar siswa dengan dilihat pada tabel 4.2 berikut. Tabel 4.2 Kategori Penggolongan Ketuntasan Hasil Belajar Teknik Passing Sepak Bola pada Siswa Kelas SMP Negeri 3 Singaraja pada siklus I No
Tingkat Penguasaan
Predikat
Jumlah Siswa
1.
85 – 100%
Sangat Baik
3 Orang
Persentase
Jumlah siswa tuntas
9.1 % 45.5% siswa Tuntas 75 – 84% Baik 12 Orang 36.4% 65 – 74% Cukup 18 Orang 54.5% 54.5% siswa Tidak 55 – 64% Kurang Tuntas 0 – 54% Sangat Kurang Jumlah Jumlah 33 Orang 100% Dari uraian diatas, maka Dari uraian diatas, maka persentase hasil siswa dalam proses persentase aktivitas siswa dalam pembelajaran teknik dasar passing proses pembelajaran teknik dasar sepakbola dengan kaki bagian dalam passing sepakbola dengan kaki bagian dapat dilihat seperti dibawah ini: dalam dapat dilihat seperti dibawah ini: 1. 3 orang siswa termasuk dalam kategori sangat baik Jumla Keakti N Keterang 2. 12 orang siswa termasuk dalam Kriteria h fan o an siswa Siswa kategori baik 33 Sangat 3. 18 orang siswa termasuk dalam X 9 1 4 Orang Aktif kategori cukup baik Sudah 2 7 X < 9 29 Aktif 4. 0 orang siswa termasuk dalam Aktif kategori kurang baik Cukup 3 5 X < 7 0 Aktif 5. 0 orang siswa termasuk dalam 0 Kurang kategori sangat kurang baik 4 3 X < 5 0 Orang Aktif 2. 3. 4. 5.
Pada siklus II dilakukan tindakan yang sesuai hasil refleksi dari tindakan siklus I. Dari tindakan tersebut terjadi peningkatan pada aktivitas dan hasil belajar siswa. Hal ini terbukti sesuai data aktivitas dan hasil belajar pada siklus II. a. Data Aktivitas Belajar Passing Sepakbola Pada Siklus II Berdasarkan hasil analisis data pada siklus II, maka adapun kategori penggolongan tentang aktivitas belajar siswa pada siklus II materi passing sepakbola dapat dilihat dalam tabel 4.3 berikut. Tabel 4.3 Kategori Penggolongan Aktivitas Belajar Passing Sepakbola pada Siswa Kelas VIII J SMP Negeri 3 Singaraja Tahun Pelajaran 2016/2017 pada siklus II.
5
X <3 Jumlah
1. 2. 3. 4. 5.
0
33
Sangat Kurang Aktif
Belum Aktif 33 Siswa
4 orang siswa termasuk dalam kategori sangat aktif 29 orang siswa termasuk dalam kategori aktif 0 orang siswa termasuk dalam kategori cukup aktif 0 orang siswa termasuk dalam kategori kurang aktif 0 orang siswa termasuk dalam kategori sangat kurang aktif
6
E_journal Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Universitas Pendidikan Ganesha (Volume 6, No.3, Tahun 2016) b. Data Hasil Belajar Teknik Dasar Passing (Kaki Bagian Dalam) Sepakbola Siklus II Berdasarkan analisis data hasil belajar siswa pada siklus II, maka dapat dikelompokan ke dalam data hasil penelitian hasil belajar siswa dengan materi teknik dasar passing sepakbola pada siswa kelas VIII J SMP Negeri 3 Singaraja Tahun Pelajaran 2016/2017 dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut. Tabel 4.4 Kategori Penggolongan Ketuntasan Hasil Belajar Teknik Passing Sepakbola pada Siswa Kelas VIII J SMP Negeri 3 Singaraja pada Siklus II. Dari uraian diatas, maka persentase hasil siswa dalam proses pembelajaran teknik dasar passing sepakbola dengan kaki bagian dalam dapat dilihat seperti dibawah ini: No
Tingkat Penguasaan
Jumlah Siswa
Persent ase
1.
85 – 100%
15 Orang
45,5%
75 – 84%
Sangat Baik Baik
2.
18 Orang
54,5%
3.
65 – 74%
Cukup
-
-
4.
55 – 64%
Kurang
-
-
5.
0 – 54%
Sangat Kurang
-
-
33 Orang
100%
Jumlah
Predikat
1. 15 orang siswa termasuk dalam kategori sangat baik 2. 18 orang siswa termasuk dalam kategori baik 3. 0 orang siswa termasuk dalam kategori cukup baik 4. 0 orang siswa termasuk dalam kategori kurang baik 5. 0 orang siswa termasuk dalam kategori sangat kurang baik PEMBAHASAN Dari hasil penelitian pada siklus I dan siklus II dilakukan refleksi melalui diskusi dengan siswa dan guru. Pada penelitian ini ditemukan adanya peningkatan aktivitas dan hasil belajar teknik dasar passing (kaki bagian dalam) sepakbola siswa kelas VIII J SMP Negeri 3 Singaraja tahun pelajaran 2016/2017 pada setiap siklus. Peningkatan tersebut terjadi secara bertahap dan akhirnya sesuai dengan tujuan pembelajaran dan mampu memenuhi KKM di sekolah. Peningkatan tersebut dapat terlihat pada tabel 4.5 dan tabel 4.6.
7
E_journal Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Universitas Pendidikan Ganesha (Volume 6, No.3, Tahun 2016) Tabel 4.5 Peningkatan Aktivitas Belajar Per Siklus Materi Teknik dasar Passing Sepakbola No 1.
Tahapan
Aktivitas Belajar
Keaktifan Siswa (Orang)
Observasi Awal
5,87
11 Orang (33,3%) Sudah Aktif
2.
Siklus I
6,42
14 Orang (42,2%) Sudah Aktif
3.
Siklus II
7,77
33 Orang (100%)Aktif
Berdasarkan Tabel 4.5 hasil analisis data aktivitas belajar teknik dasar passing sepakbola pada siswa kelas VIII J SMP Negeri 3 Singaraja dapat disampaikan bahwa, persentase aktivitas belajar siswa pada observasi awal sebesar 33,3%.
Peningkatan Aktivitas Belajar Observasi Awal ke Siklus I
Mengalami Peningkatan (9,1%)
Siklus I ke Siklus II
Mengalami Peningkatan (75,7%)
Observasi Awal ke Siklus II
Mengalami Peningkatan (66,7%)
Kemudian diberikan tindakan pada siklus I menjadi 42,2%. Karena pada siklus I masih ada siswa yang belum aktif maka diberikan tindakan pada siklus II menjadi 100%.
Tabel 4.6 Peningkatan Hasil Belajar Per Siklus Materi Teknik Dasar Passing Sepakbola Kaki Peningkatan Hasil Belajar Tahapan
Persentase (%) Hasil Belajar
Ketuntasan Siswa (Orang)
Observasi Awal
(21,2%)
7 Orang (Tuntas)
2.
Siklus I
(45,5%)
3.
Siklus II
(100%)
No
1.
15 Orang (Tuntas)
Observasi Awal ke Siklus I
Siklus I ke Siklus II
8 orang (24,2%)
Observas i Awal ke Siklus II
26 orang (75,7%) 18 orang (54,5%)
33 Orang (Tuntas)
8
E_journal Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Universitas Pendidikan Ganesha (Volume 6, No.3, Tahun 2016) Berdasarkan Tabel 4.6 hasil analisis data hasil belajar teknik dasar passing sepakbola pada siswa kelas SMP Negeri 3 Singaraja dapat disampaikan bahwa, persentase hasil belajar siswa pada observasi awal sebesar 21,2%. Kemudian diberikan tindakan pada siklus I menjadi 45,5 %. Karena pada siklus I masih ada siswa yang belum tuntas maka diberikan tindakan pada siklus II menjadi 100%. Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan penelitian dapat dikatakan berhasil, karena pada akhir penelitian semua kriteria keberhasilan yang ditetapkan tepenuhi. Namun demikian, dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran khususnya dalam pembelajaran passing sepakbola, adapun keterbatasan dalam penelitian ini yaitu, hanya memilih satu model pembelajaran yaitu model pembelajaran kooperatif tipe NHT untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar passing sepakbola. SIMPULAN Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan di atas, simpulan penelitian ini adalah: Aktivitas belajar teknik dasar passing sepakbola (kaki bagian dalam), meningkat melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan pada siswa kelas VIII J SMP 3 Singaraja tahun pelajaran 2016/2017. Hal ini dapat dilihat dari analisis data aktivitas belajar teknik dasar passing (kaki bagian dalam) sepakbola, mengalami peningkatan pada observasi awal sebesar 33,3%. Kemudian diberikan tindakan pada siklus I menjadi 42,2%. Karena pada siklus I masih ada siswa yang belum aktif maka diberikan tindakan pada siklus II menjadi 100%. Sedangkan rata-rata skor aktivitas belajar teknik dasar passing (kaki bagian dalam dan kaki bagian luar) sepakbola pada siklus I dan II sebesar 7,26 yang tergolong kategori aktif. Hasil belajar teknik dasar passing (kaki bagian dalam dan kaki
bagian luar) sepakbola, meningkat melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dengan berbantuan media gambar pada siswa kelas VII C SMP Negeri Negara tahun pelajaran 2016/2017. Hal ini dapat dilihat dari analisis data hasil belajar teknik dasar passing (kaki bagian dalam) sepakbola observasi awal sebesar 21,2%. Kemudian diberikan tindakan pada siklus I menjadi 45,5 %. Karena pada siklus I masih ada siswa yang belum tuntas maka diberikan tindakan pada siklus II menjadi 100%.. DAFTAR PUSTAKA Depdiknas. 2006. Standar Kompetensi Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta Dimiyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Kanca. 2010. Metode Penelitian Pengajaran Pendidikan Jasmani dan Olahraga. Buku Ajar. Singaraja: Fakultas Olahraga dan Kesehatan. Luxbacher, A. J. 2001. Sepakbola. Cetakan Ketiga. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Nurhadi, dkk. 2004. Pembelajaran Konstektual (Contectual Teaching and Learning/CTL) dan penerapannya dalam KBK. Malang: Universitas Negeri Malang. Slavin, Robert.E. 2009. Cooperative learning. Ed. Boston: Allyn and Bacon. Syarifuddin, Aip.1997. Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia.
9