e-Journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Vol 8, No 2, Tahun 2017)
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT TERHADAP HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING BOLA BASKET I Made Puja Caka Adiputra, I Wayan Artanayasa, Kadek Yogi Parta Lesmana Jurusan Penjaskesrek FOK Universitas Pendidikan Ganesha, Kampus Tengah Undiksha Singaraja, Jalan Udayana Singaraja-Bali Tlp. (0362) 32559 e-mail:
[email protected] ,
[email protected] [email protected] } @undiksha.ac.id
Abstrak Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) terhadap hasil belajar teknik dasar passing bola basket (chest pass dan bounce pass). Penelitian ini adalah penelitian eksperimen sungguhan dengan menggunakan rancangan penelitian the randomized pretests-postest control group the same subject design. Subjek penelitian adalah siswa kelas X SMK Negeri 3 Singaraja Tahun Pelajaran 2016/2017 berjumlah 814 orang yang terdistribusi ke sepuluh kelas jurusan kelas yaitu kelas X TGB, X TKBB, X TAV, X TPLas, X TPM, X TKR, X TSM, X TIPTL, X TKJ dan X MM. Pengundian kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dilakukan dengan simple random sampling. Data hasil belajar dikumpulkan melalui tes pilihan ganda, observasi dan unjuk kerja. Analisis data menggunakan Uji-t dengan bantuan SPSS 16.0 for Windows. Pada kelompok eksperimen diperoleh nilai rata-rata 5.2000 dengan standar deviasi 3.41801. Sedangkan pada kelompok kontrol diperoleh nilai rata-rata 3.3548 dengan standar deviasi 3.13633. Angka signifikansi yang diperoleh melalui Uji t adalah <0.05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe NHT berpengaruh positif terhadap hasil belajar teknik dasar passing bola basket siswa. Kata kunci: Kooperatif, NHT, hasil belajar, bola basket.
Abstract This study aims to determine the effect of cooperative learning model type Numbered Head Together (NHT) on the learning outcomes of basic techniques of passing the basketball (chest pass and bounce pass). This study is a real experimental study using the randomized pretests-posttest control group design of the same subject design. The subjects of this research are the students of class grade tenth SMK Negeri 3 Singaraja Lesson Year 2016/2017 amounted 814 people distributed to ten classes majoring classes which is X TGB, X TKBB, X TAV, X TPLas, X TPM, X TKR, X TSM, X TSM, X TIPTL, X TKJ, and X MM. The drawing of experimental group and control group was done by simple random sampling. Learning result data is collected through objective test, observation and performance. Analyzing the data is using T-Test with the help of SPSS 16.0 for Windows. In the experimental group, it was obtained an average value 5.2000 with standard deviation of 3.41801. while in the control group obtained an average value of 3.3548 with a standard deviation of 3.13633. the significance figures obtained by T-Test are ,0.05. thus, it can be concluded that cooperative learning model type NHT have a positive effect on the learning outcomes of students’ basic techniques of passing a basketball. Keywords: Co-operative, NHT, Learning outcomes, Basketball.
e-Journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Vol 8, No 2, Tahun 2017) PENDAHULUAN Proses pembelajaran merupakan inti dari kegiatan pendidikan di sekolah khususnya dalam pembelajaran pendidkan jasmani, olahraga dan kesehatan (penjasorkes). Pembelajaran merupakan suatu proses yang melibatkan intreraksi antara siswa, guru, fasilitas dan lingkungan untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap yang baru dalam mencapai tujuan yang dirumuskan. Pembelajaran penjasorkes bertujuan untuk membantu siswa dalam usaha meningkatkan, derajat kesehatan dan kebugaran jasmani melalui keterampilan gerak dasar dalam berbagai aktivitas jasamani. Dengan demikian dalam kegiatan sehari-harinya guru penjasorkes selalu bersentuhan dengan aktivitas gerak fisik. Aktivitas gerak fisik tersebut akan tampak dalam aktivitas gerak siswa saat melakukan tugas-tugas gerak dalam proses pembelajaran. Penjasorkes merupakan suatu hal yang integral dari pendidikan secara keseluruhan yang bertujuan untuk mengembangkan aspek-aspek kebugaran jasmani, keterampilan gerak, berfikir kritis, pola hidup sehat dll. Selain itu Pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan merupakan media untuk mendorong pertumbuhan fisik, perkembangan psikis, keterampilan motorik, pengetahuan dan penalaran, penghayatan nilai-nilai serta pembiasaan pola hidup sehat yang bermuara untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan kualitas fisik dan psikis yang seimbang. Slameto (2003;2) berpendapat bahwa “Pembelajaran ialah suatu proses yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”. Aktivitas pembelajaran di suatu sekolah harus berdasarkan kompetensi yang ingin dicapai oleh guru, aktivitas pembelajaran harus membentuk siswa menjadi seorang siswa yang dapat memenuhi nilai afektif kognitif dan psikomotor agar siswa tersebut dapat
dikatankan tuntas dalam melaksanakan pembelajaran di sekolah. Agar aktifitas pembelajaran di sekolah tidak membosankan maka diperlukan kreatifitas dan inovasi dari guru agar siswa tertarik mengikuti proses pembelajaran. Model pembelajaran yang tepat untuk saat ini adalah model pembelajaran yang mengajak siswa untuk berpikir kritis atas suatu masalah yang nantinya akan menghasilkan suatu interaksi antar siswa yang baik dan positif di kelas, dalam menemukan, memahami dan menyelesaikan segala permasalahan yang dihadapi. Maka dari itu, segala sesuatu tidak hanya bersumber dari guru melainkan juga peran aktif siswa di dalamnya. Pembelajaran penjasorkes di atas, guru harus selalu mampu mempersiapkan diri untuk melaksankan proses pembelajaran dengan baik dan benar. Peran guru dalam proses pembelajaran penjasorkes sangat menetukan keberhasilan proses pembelajran. Guru sebagai pengelola proses pembelajaran diharapkan mampu menyediakan lingkungan belajar yang kondusif sehingga siswa dapat belajar dengan baik. Dalam pelaksanaannya seorang guru penjasorkes diharapkan untuk bisa mengajarkan berbagai keterampilan gerak dasar, teknik dan strategi permainan dalam olahraga, internalisasi nilai-nilai pembiasaan pola hidup sehat. Untuk itu, maka sangatlah penting bagi para guru memahami karakteristik materi, peserta didik dan metodelogi pembelajaran dalam proses pembelajaran terutama yang berkaitan pemilihan model-model pembelajaran inovatif. Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilaksanakan pada november 2016 nilai ulangan harian materi bola besar (bola basket) khususnya teknik dasar chest pass dan bounce pass pada siswa kelas X SMK Negeri 3 Singaraja. Dalam pembelajaran teknik dasar passing bola basket masih banyak siswa yang belum memenuhi Kriteria Ketuntasan Maksimum (KKM). KKM yang harus di capai siswa di SMK Negeri 3 Singaraja adalah 60. Hal tersebut dapat
e-Journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Vol 8, No 2, Tahun 2017) dilihat dari data hasil belajar yang di peroleh siswa pada saat observasi awal di kelas X yang berjumlah 27 kelas yang terdiri dari 10 jurusan yaitu TBG (1 dan 2), TKBB (1,2, dan 3), TAV(1 dan 2), TPLas, TPM(1 dan 2), TKR (1,2, dan 3), TSM (1,2,dan 3), TIPTL (1,2, dan 3), TKJ (1,2,3, dan 4), dan MM (1 dan 2). Pada penelitian tersebut peneliti mengkategorikan ke dalam kategori tuntas (T) dan tidak tuntas (TT), dimana hasil belajar siswa dalam melaksanakan teknik dasar Passing bola basket tergolong kurang. Dalam hal ini, peneliti memperoleh data sebagai berikut. Dilihat dari ketuntasan hasil belajar teknik dasar passing bola basket siswa kelas X SMK Negeri 3 Singaraja tahun pelajaran 2016/2017 ditemukan bahwa pada kelas X yang berjumlah 814 siswa terdapat 170 dengan rentang nilai 60-69, (20,9%) siswa yang masuk ke dalam kategori tuntas dan 644 dengan rentang nilai 40-59 (79,1%) siswa yang masuk ke dalam kategori tidak tuntas. Dapat disimpulkan lebih dari setengah jumlah siswa yang masuk ke dalam kategori tidak tuntas. Melihat kenyataan tersebut maka peran pendidik penjasorkes sebagai pendidik perlu mendapat perhatian khusus dalam mengimplementasikan model pembelajaran yang tepat, mendorong siswa untuk mengembangkan antara pengetahuan yang dimiliki dengan pengetahuan yang didapat dari sekolah sehingga para siswa akan bersikap aktif dalam mengikuti proses pelajaran khususnya pelajaran penjasorkes pada materi teknik dasar passing bola basket. Dalam meningkatkan kualitas pembelajaran teknik dasar passing bola basket (chest pass dan bounce pass), pendidik penjasorkes diharapkan mampu menguasai dan menerapkan berbagai macam model pembelajaran atau teknik penyampaian materi yang tepat dan menarik yang nantinya dapat mendorong minat belajar, sehingga siswa tidak merasa jenuh dan merasa cepat bosan dalam mengikuti proses pembelajaran. Jika hal ini, terus berlangsung maka akan mengakibatkan kegagalan pada siswa dalam proses pembelajaran maupun menghambat perolehan hasil belajar yang optimal.
Berdasarkan hasil refleksi pembelajaran teknik passing bola basket dapat disimpulkan penghambat siswa untuk mendapatkan hasil yang optimal adalah belum tercapainya ketuntasan hasil belajar siswa dalam kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa terdapat banyak siswa yang minat belajarnya belum tuntas terhadap mata pelajaran penjasorkes. Siswa kurang dibiasakan belajar kelompok, sehingga siswa tidak memiliki rasa saling membantu dalam merumuskan dan mengembangkan serta meningkatkan kemampuan wawasan terhadap masalah yang dihadapi, serta tidak memiliki rasa saling memotivasi untuk memperoleh keberhasilan bersama. Selain itu banyak perintah guru yang kurang berkenan atau dapat dikatakan banyak kekeliruan pada saat memberikan contoh pada siswa-siswanya. Kondisi seperti ini jelas akan menghambat hasil belajar siswa dengan maksimal. Berdasarkan permasalahan pada aktivitas dan hasil belajar siswa tersebut, maka perlu solusi yang tepat untuk mengatasinya. Salah satu alternatif yang tepat adalah dengan menerapkan model pembelajaran inovatif yang mampu meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Model pembelajaran tersebut adalah model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Terdapat beberapa alasan kuat diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe NHT dalam pembelajaran Penjasorkes. Melalui penerapan model pembelajaran kooperatif peneliti mencoba suatu pembelajaran yaitu penerapan model pembelajaran kooperatif dengan tipe NHT dengan maksud membantu kesulitan guru dalam memberikan materi pembelajaran kepada siswa. Dalam pembelajaran ini siswa dapat belajar sendiri berpasangan atau berkelompok secara heterogen dan berbagi dengan teman sekelasnya. Model pembelajaran kooperatif tipe NHT dapat dipakai guru untuk meningkatkan keterampilan dan wawasan guru dalam mengimplementasikan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dalam pembelajaran teknik dasar passing bola basket, sehingga dapat membantu siswa
e-Journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Vol 8, No 2, Tahun 2017) untuk meningkatkan hasil belajar teknik dasar passing bola basket. Pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT terhadap hasil belajar telah dibuktikan melalui penelitian yang dilakukan oleh 1) Pietersz (2010) pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together memiliki pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan pencapaian matematika siswa pada pokok bahasan persamaan garis lurus. 2) Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Sudarso (2014) menemukan bahwa pembelajaran dengan menggunakan model kooperatif tipe NHT memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar dribbling sepak bola yaitu sebesar 23,53 %. 3) Fajrin (2014) juga menemukan bahwa pembelajaran dengan menggunakan model kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar dribbling sepakbola. Model pembelajarn kooperatif dikembangkan menjadi beberapa tipe, salah satunya NHT.Sebagai salah satu alternatif yang tepat untuk dapat meningkatkan hasil belajar khususnya dalam pembelajaran teknik dasar passing bola basket, dalam kesempatan ini peneliti dan guru sepakat menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dalam pembelajaran teknik dasar passing bola basket. Dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT guru berperan sebagai fasilitator yaitu memberikan bimbingan kepada siswa untuk menemukan dan membantu memecahkan kesulitan belajarnya. Dalam pembelajarn NHT terdapat struktur empat fase sebagai sintaksnya diantaranya penomeran, pengajuaan pertanyaan, berpikir bersama dan menjawab. Model pembelajaran kooperatif tipe NHT memiliki beberapa keunggulan dalam pelaksanaannya adapun keunggulan model pembelajaran kooperatif tipe NHT yaitu: 1) melatih siswa untuk dapat bekerjasama dan menghargai pendapat orang lain, 2) melatih siswa untuk bisa menjadi tutor sebaya, 3)
memupuk rasa kebersamaan masingmasing inividu, 4) membuat siswa menjadi terbiasa dengan perbedaan, 5) melatiih siswa menjadi lebih siap untuk belajar dan bersungguh-sungguh dalam berdiskusi. Sesuai dengan masalah tersebut, maka peneliti akan melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT Terhadap Hasil Belajar Passing Bola Basket pada Siswa Kelas X SMK Negeri 3 Singaraja Tahun Pelajaran 2016/2017.”
METODE Rancangan pada penelitian ini adalah rancangan pretest-posttest control group design. populasi terjangkau dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMK Negeri 3 Singaraja tahun 2016/2017 sebanyak 814 siswa yang terdiri dari 27 kelas, kemudian dibagi menjadi 5 program studi dengan rincian yaitu 3 kelas TGB, 3 kelas TKBB, 4 kelas TKJ, 3 kelas MM, 2 kelas TPM, 1 kelas TP Las, 3 kelas TKR, 3 kelas TSM, 3 kelas TITL, dan 2 kelas TAV. Dari 27 kelas yang ada peneliti merandom seluruh sampel untuk mendapatkan 2 kelas, dimana ramdom dilakukan oleh peneliti yang di damping guru penjasorkes di SMK Negeri 3 Singaraja, kelas yang terpilih sebagai sampel penelitian adalah kelas X TSM 1 sebagai kelompok perlakuan dan kelas X TSM 2 sebagai kelompok kontrol. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data hasil tes proses kognitif, afektif dan psikomotor. Pengambilan data hasil belajar dilakukan dengan cara memberikan tes objektif, observasi, dan unjuk kerja. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji hipotesis pada data gain score. Sebelum dilakukan uji hipotesisi terlebih dahulu data diuji normalitas dan homogenitasnya. Apabila data normal dan homogen menggunakan uji parametrik (uji-t) tetapi apabila data tidak normal dan atau tidak homogen maka menggunakan uji nonparametrik (two independent sampel / mann whitney u). Penilaian aspek kognitif mempunyai bobot 100 dengan jumlah soal objektif 20. Penilaian aspek afektif memiliki bobot 100 dengan jumlah aspek sebanyak 15 aspek.
e-Journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Vol 8, No 2, Tahun 2017) Jumlah bobot penilaian psikomotor yaitu 100 dengan jumlah aspek yaitu 30 aspek.
HASIL DAN PEMBAHASAN Data tentang hasil belajar teknik dasar passing bola basket (chest pass dan Bounce pass) diperoleh melalui tes akhir (post test) dikurangi tes awal (pretest). Sebelum uji hipotesis terlebih dahulu dilakukan, pengujian prasyarat terhadap sebaran data yang meliputi uji normalitas sebaran data dan uji homogenitas varians. Pengujian normalitas sebaran data dilakukan untuk meyakinkan bahwa subjek penelitian berdistribusi normal. Untuk mengetahui normalitas sebaran data digunakan rumus KolmogorovSmirnova pada signifikansi 0,05. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan dengan menggunakan SPSS 16.00 for Windows. nilai signifikan pada uji Kolmogorov-Smirnova. Pengujian normalitas sebaran data dilakukan untuk meyakinkan bahwa subjek penelitian berdistribusi normal. Untuk mengetahui normalitas sebaran data digunakan rumus Kolmogorov-Smirnova pada signifikansi 0,05. Jika p> 0,05 data berdistribusi normal, sebaliknya jika p< 0,05 data tidak berdistribusi normal. Uji homogenitas varian dilakukan dengan pengelompokan berdasarkan model pembelajaran, yaitu model pembelajaran kooperatif tipe (NHT) dengan model pembelajaran konvensional. Uji homogenitas varians antara kelompok dilakukan dengan bantuan SPSS 16.00 for Windows dengan menggunakan Levene’s Test Of Equality Error Variance. Dengan kriteria pengujian yang digunakan adalah terima Ho jika nilai p> 0,05 dimana data memiliki varians yang sama apabila angka signifikansi yang dihasilkan lebih dari 0,05. hasil uji Levene’s Test of Equality of Error Variances menunjukkan bahwa untuk hasil belajar teknik dasar passing bola basket siswa harga F= 0.188 dengan taraf signifikansi 0,666. Bila ditetapkan taraf signifikansi 0,05 maka nilai sig. lebih besar dari taraf signifikansi yang ditetapkan. Dengan demikian hipotesis nol
diterima. Artinya, semua kelompok data memiliki varians yang sama (homogen). hipotesis menggunakan uji t dengan bantuan SPSS 16.00 for Windows. diperoleh nilai signifikansin = 0,000 maka p<0,05. Hasil ini dijadikan dasar dalam mengambil keputusan. Adapun keputusan yang diambil adalah tolak Ho dan terima Ha yang artinya hasil belajar bola basket yang dibelajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT lebih tinggi dari pada hasil belajar bola basket yang dibelajarkan dengan model pembelajaran konvensional. Uji homogenitas varian dilakukan dengan pengelompokan berdasarkan model pembelajaran, yaitu model pembelajaran kooperatif tipe (NHT) dengan model pembelajaran konvensional. Uji homogenitas varians antara kelompok dilakukan dengan bantuan SPSS 16.00 for Windows dengan menggunakan Levene’s Test Of Equality Error Variance. hasil uji Levene’s Test of Equality of Error Variances menunjukkan bahwa untuk hasil belajar teknik dasar passing bola basket siswa harga F= .075 dengan taraf signifikansi 0,786. Bila ditetapkan taraf signifikansi 0,05 maka nilai sig. lebih besar dari taraf signifikansi yang ditetapkan. Dengan demikian hipotesis nol diterima. Artinya, semua kelompok data memiliki varians yang sama (homogen). Pengujian hipotesis menggunakan uji t dengan bantuan SPSS 16.00 for Windows.diperoleh nilai signifikansin = 0,000 maka p<0,05. Hasil ini dijadikan dasar dalam mengambil keputusan. Adapun keputusan yang diambil adalah tolak Hodan terima Hayang artinya hasil belajar passing bola basket yang dibelajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT lebih tinggi dari pada hasil belajar bola basket yang dibelajarkan dengan model pembelajaran konvensional.
e-Journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Vol 8, No 2, Tahun 2017) Tabel4.4 Independent Samples Test Levene's Test for Equality t-test for Equality of Means of Variance s
F
Sig.
t
Sig. Std. Mean (2Error df Differ tailed Differ ence ) ence
95% Confidence Interval of the Difference Lowe Upper r
Equal .78 2.19 1.845 .8394 .1653 59 .032 3.52494 variances .075 6 8 16 7 8 assumed nilai Equal 2.19 58.1 1.845 .8406 .1624 variances .032 3.52785 5 76 16 7 8 not assumed
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa terdapat perbedaan hasil belajar teknik dasar passing bola basket siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran konvensional, ini berarti model pembelajaran kooperatif tipe NHT berpengaruh terhadap hasil belajar teknik dasar passing bola basket siswa Dalam penelitian ini masing-masing kelompok penelitian diberikan perlakuan yang berbeda, dimana kelompok eksperimen diberikan perlakuan berupa model pembelajaran kooperatif tipe NHT sedangkan pada kelompok kontrol diberikan perlakuan model pembelajaran konvensional. NHT adalah salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang menempatkan siswa dalam kelompokkelompok belajar yang beranggotakan 3-5 orang yang memiliki kemampuan, jenis kelamin dan suku kata atau ras yang berbeda. Guru menyajikan materi, dan siswa bekerja serta bertanggung jawab dalam kelompok mereka masing-masing.
Apabila ada dari anggota kelompok yang tidak mengerti dengan tugas yang diberikan, maka anggota kelompok yang lain bertanggung jawab untuk memberikan jawaban atau menjelaskannya, sebelum mengajukan pertanyaan tersebut kepada guru. Berdasarkan pengamatan peneliti pada saat pembelajaran berlangsung di kelompok eksperimen, pembelajaran diarahkan untuk memberikan perhatian terhadap pemahaman siswa tentang teknik dasar passing bola basket di dalam mengikuti pelajaran. Aktivitas siswa yang lebih positif dalam menelaah materi suatu pelajaran pada kegiatan belajar menjadi salah satu faktor yang membuat rata-rata skor yang diperoleh siswa pada kelompok eksperimen lebih besar dari pada rata-rata skor yang diperoleh siswa pada kelompok kontrol. Hal ini sejalan dengan pernyataan Trianto (2007: 82) yang menyatakan NHT dirancang untuk melibatkan lebih banyak siswa dalam menelaah materi yang tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecek pemahaman mereka terhadap
e-Journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Vol 8, No 2, Tahun 2017) isi pelajaran tersebut. Model pembelajaran kooperatif tipe NHT dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan alternative terhadap struktur kelas tradisional. Hasil penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Pietersz (2010) pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together memiliki pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan pencapaian matematika siswa pada pokok bahasan persamaan garis lurus. Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Sudarso (2014) menemukan bahwa pembelajaran dengan menggunakan model kooperatif tipe NHT memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar dribbling sepakbola yaitu sebesar 23,53 %. Fajrin (2014) juga menemukan bahwa pembelajaran dengan menggunakan model kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar dribbling sepakbola. Pembelajaran yang dilaksanakan di kelompok kontrol dilaksanakan dengan menerapkan model pembelajaran konvensional. Pembelajaran dikelompok kontrol dilakukan dengan model ceramah oleh peneliti dalam penyampaian materi kemudian mendemonstrasikan materi pelajaran dan menugaskan siswa untuk mempraktikkan materi yang diajarkan. Melalui penugasan tersebut diharapkan siswa mampu memahami dan melakukan gerakan dengan benar. Berdasarkan pengamatan peneliti pada saat pembelajaran berlangsung, model konvensional yang diterapkan di kelompok kontrol pada dasarnya telah menuntun siswa untuk dapat memahami dan mempraktikan gerakan dengan benar. Namun dengan penggunaan model ceramah dalam penyampaian materi pelajaran menyebabkan pembelajaran berpusat pada guru dan masih banyak siswa yang kurang aktif. Hal ini mengakibatkan kurangya partisipasi siwa secara menyeluruh dalam proses belajar
mengajar atau hanya siswa yang memiliki kemampuan lebih saja yang mau aktif dalam proses pembelajaran, sehingga pemahaman dan keterampilan siswa dalam melakukan teknik dasar passing bola basket menjadi terhambat dan tidak merata. Hal ini berbeda dengan pembelajaran pada kelompok eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dimana siswa yang yang dibelajarkan melalui kelompok-kelompok kecil yang setiap anggota di dalam kelompoknya diberikan nomor per kepala yang akan digunakan guru menunjuk salah satu siswa pada masing-masing kelompok untuk menjelaskan hasil diskusi kelompoknya. Hal tersebut dapat memberikan tanggung jawab pada seluruh anggota kelompok untuk memahami materi yang diajarkan sehingga akan melibatkan partisipasi seluruh siswa. Faktor-faktor tersebutlah yang mengakibatkan pembelajaran yang berlangsung di kelompok eksperimen mendapat respon yang lebih baik dari siswa sehingga rata-rata skor siswa di kelompok eksperimen lebih tinggi daripada rata-rata skor siswa pada kelompok kontrol. Dari uraian diatas memberikan gambaran bahwa model pembelajaran kooperatif tipe NHT dalam pembelajaran teknik dasar passing bola basket berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa. Hasil penelitian ini memberikan implikasi bahwa terdapat perbedaan hasil belajar teknik dasar passing bola basket antara siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan model pembelajaran konvensional. Berdasarkan hasil penelitian, dapat dikemukakan implikasi secara teoretis dan praktis sebagai berikut. Implikasi teoritis, Pemilihan metode pembelajaran dapat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Di pembelajaran penjasorkes yang telah diteliti terdapat perbedaa hasil belajar siswa antara model pembelajaran NHT dan model pembelajaran konvensional
e-Journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Vol 8, No 2, Tahun 2017) dilihat dari rata-rata posttest dikurangi pretest.
DAFTAR RUJUKAN
Implikasi praktis, Hasil penelitian ini digunakan sebagai bahan masukan bagi guru dan calon guru untuk memilih dan menerapkan kegiatan yang inovatif dan bervariasi dalam mengajar. Salah satunya adalah dengan menerapkan model-model pembelajaran Kooperatif.
Ahmadi, Nuril. 2007. Permainan Bola Basket. Surakarta : Era Intermedia.
SIMPULAN Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis penelitian, analisis data dan pembahasan yang dipaparkan pada bab terdahulu, maka kesimpulan peneliti adalah terdapat pengaruh yang signifikan antara model pembelajaran yang diterapkan dalam pembelajaran terhadap hasil belajar siswa.penerapanmodel pembelajaran kooperatif tipe NHT berpengaruh sangat signifikan (p<0,05) terhadap peningkatan hasil belajar teknik dasar passing (chest pass dan Bounce pass) bola basket pada siswa kelas X SMK Negeri 3 Singaraja tahun pelajaran 2016/2017. Berdasarkan hasil analis data dan pembahasan, maka dapat diajukan beberapa saran untuk proses pembelajaran dan penelitian lebih lanjut sebagai berikut. Bagi guru Penjasorkes, model pembelajaran kooperatif tipe NHT dapat dijadikan salah satu alternatif pembelajaran yang dapat diterapkan di kelas. Penelitian ini dilaksanakan pada pokok bahasan teknik dasar passing bola basket di kelas X SMK Negeri 3 Singaraja, sehingga untuk memperoleh bukti-bukti yang lebih umum dari penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT diharapkan peneliti lain untuk mencoba pada pokok bahasan lain untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dalam pembelajaran Penjasorkes secara lebih mendalam. Penelitian ini hanya mengukur ada atau tidaknya pengaruh dari model pembelajaran kooperatif tipe NHT terhadap hasil belajar teknik dasar passing bola basket (chest pass dan bounce pass).
Agung,
A. A. G. 2014. Buku Ajar Metodologi Penelitian Pendidikan. Malang: Aditya Media Publishing.
Candiasa, 2011. Statistik Disertai Aplikasi Singaraja:Undiksha
Multivariat SPSS.
Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Fajrin,
Yanuar N. 2014. “Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) Terhadap Hasil Belajar Dribbling Sepakbola (Studi Pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Tarik Sidoarjo)”. Tersedia pa (diakses pada 21 Desember 2016)da
Ibrahim dkk. 2000. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: University Press. Kanca,
I Nyoman. 2010. Metodologi Penelitian Pengajaran Pendidikan Jasmani dan Olahraga. Singaraja : Universitas Pendidikan Ganesha
Nurhadi dkk, 2004. Pembelajaran Kontekstual dan Penerapannya dalam KBK. Malang: Universitas Negeri Malang. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 21, 2016. Standar Isi Pendidikan Dasar Dan Menengah. Jakarta: Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan. ------- Nomor 22, 2016. Standar Proses Pendidikan Dasar Dan Menengah. Jakarta: Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan. ------- Nomor 23, 2016. Standar Penilaian Pendidikan. Jakarta: Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan.
e-Journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Vol 8, No 2, Tahun 2017) Pietersz, Ferry. 2010. “Pengaruh Penggunaan Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together Terhadap Pencapaian Matematika Siswa di SMP Negeri 1 Cisarua”. Tersedia pada Rusman, 2010. Model-Model Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Santyasa, I W. 2005. Belajar dan Pembelajaran. Buku Ajar (tidak diterbitkan). Jurusan Pendidikian Fisika, Fakultas MIPA, IKIP Negeri Singaraja Santyasa, I WayandanSukadi. 2007. Model-Model PembelajaranInovatif. Singaraja: UniversitasPendidikanGanesha Sayun, I.N dan Marhaeni, A.A.I.N.2013. “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) dan Bentuk Asesmen Terhadap Prestasi Belajar Matematika” Tersedia pada http://pasca.undiksha.ac.id/ejournal/index.php/jurnal_ep/article/ view/866 (diakses pada 5 november 2016) Slameto, 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT Rheineka Cipta. Sudarso, Yanuar Nurfajrin. 2014. “Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) Terhadap Hasil Belajar Dribbling Sepakbola (Studi Pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Tarik Sidoarjo)”. Tersedia pada http://ejournal.unesa.ac.id/ Diakses pada tanggal 15 Oktober 2016 Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta
Sugiyono. 2008. Statistika Untuk Penelitian. Cetakan ketigabelas. Bandung: CV Alfabeta. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Cetakan Kesepuluh Bandung: Alfabeta Sukmayasa, I Made Hendra dan Lasmawan, I Wayan.2013. ”Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT Berbantuan Senam Otak Terhadap Keaktifan dan Prestasi Belajar Matematika” Tersedian pada http://pasca.undiksha.ac.id/ejournal/index.php/jurnal_pendas/ar ticle/viewFile/504/296 (diakses pada 5 november 2016) Sunarto. 2009. Pengertian Prestasi Belajar. Makalah Tersedia Pada Http://Www.Sunartombs.Wordpres s.Com (DiaksesPadaTanggal 9 Oktober 2016) Supartini, I Gusti Ayu Made dan Candiasa, I Made, 2014. “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT Berbantuan Alat Peraga Sederhana Terhadap Motivasi Berprestasi dan Hasil Belajar Matematika”. Tersedia pada http://pasca.undiksha.ac.id/ejourna l/index.php/jurnalpendas/article/vie w/1472/1143 (diakses 5 november 2016) Suryosubroto, B. 2002. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: PT Rineka Cipta. Trianto. 2007. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktif. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher. Universitas Pendidikan Ganesha. 2014. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Tugas Akhir & Skripsi. Singaraja: Undiksha.
e-Journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Vol 8, No 2, Tahun 2017) Yudiastuti, Gusti Ayu Kd dan Wiarta, I Wayan . 2014. “Pengaruh Model Pembelajaran Tipe Numbered Heads Together (NHT) Berbantuan Benda Konkret Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas V Gugus 1 Dalung Kecamatan Kuta Utara” Tersedia Pada http://ejournal.undiksha.ac.id/index .php/JJPGSD/article/viewFile/3485 /2822 (diakses pada 5 november 2016)