II. BAHAN DAN METODE 2.1 Prosedur Penelitian Penelitian ini meliputi tahap bahan dan alat, persiapan wadah pemeliharaan, ikan uji, rancangan pakan perlakuan, dan tahap pemeliharaan ikan serta pengumpulan data. 2.1.1 Bahan dan Alat Bahan-bahan yang digunakan adalah ikan rainbow precox, pakan pasta vitamin C 0 mg/kg pakan, pakan pasta vitamin C 50 mg/kg pakan, pakan pasta vitamin C 100 mg/kg pakan, pakan pasta vitamin C 150 mg/kg pakan, pakan pasta vitamin C 200 mg/kg pakan. Alat-alat yang digunakan adalah timbangan digital, penggaris, alat tulis, baskom sebagai wadah pemeliharaan dan perlengkapannya, serta seperangkat alat aerasi. 2.1.2. Persiapan Wadah Pemeliharaan Wadah pemeliharaan yang digunakan berupa baskom yang memiliki diameter 40 cm dengan daya tampung air sebanyak 11 liter. Langkah pertama yang dilakukan dalam persiapan wadah pemeliharaan yaitu dengan membersihkan baskom dengan cara dicuci dengan air sabun, kemudian baskom dijemur dengan panas matahari sampai kering. Setelah baskom kering, baskom diurutkan berdasarkan perlakuan dan ulangannya serta dilakukan pemasangan aerasi pada setiap baskom. 2.1.3 Ikan Uji Ikan yang digunakan dalam penelitian ini adalah ikan rainbow praecox. dengan panjang rata-rata 2,51 ± 0,01 cm dan bobot rata-rata 0,21 ± 0,01 g. Ikan ditebar sebanyak 25 ekor per baskom. Sebelum dipelihara selama 40 hari, ikan diadaptasikan terlebih dahulu dengan kondisi wadah penelitian selama 3 hari. 2.1.4 Rancangan Pakan Perlakuan Penelitian dilakukan dengan lima perlakuan dan tiga ulangan. Rancangan perlakuan yang digunakan pada penelitian ini adalah pakan perlakuan (pakan buatan) dengan penambahan vitamin C dengan kadar vitamin C 0 mg/kg pakan,
3
50mg/kg pakan, 100 mg/kg pakan, 150 mg/kg pakan dan 200 mg/kg pakan. Komposisi pakan perlakuan selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Komposisi pakan perlakuan Pakan No
Jenis bahan
A(%)
B(%)
C(%)
D(%)
E(%)
1
Pakan buatan
99
98,995
98,99
98,985
98,98
2
Binder (CMC)
1
1
1
1
1
3
Vitamin C
0
0,005
0,01
0,015
0,02
Pakan yang diberikan pada ikan rainbow praecox sebagai pakan uji adalah pakan buatan jenis pasta. Pakan perlakuan (pakan buatan) selanjutnya di analisis komposisi proksimatnya untuk mengetahui kandungan nutrien pakan. Hasil Analisis proksimat pakan buatan selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Hasil analisis proksimat pakan buatan perlakuan
Protein
proksimat (% bobot kering) Lemak Abu Serat kasar
Kadar air
BETN
Pakan buatan
40,1376
1,4009
14,8320
19,8672
16,3450
7,4173
2.1.5 Tahap Pemeliharaan Ikan dan Pengumpulan Data Pemeliharaan ikan rainbow praecox dilakukan dengan menggunakan baskom yang berdiameter 40 cm dan berjumlah 20 buah. Baskom tempat pemeliharaan, diisi air sebanyak 5 liter pada media pemeliharaan benih ikan rainbow praecox. Air yang digunakan berasal dari tandon, kemudian air disimpan dalam wadah ember yang telah diberi aerasi selama 24 jam. Ikan uji yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari pasar parung. Sebelum ikan diberi perlakuan, ikan diadaptasikan terlebih dahulu pada media pemeliharaan selama tiga hari dan diberi pakan buatan secara at satiation. Setelah ikan diadaptasikan selama tiga hari, ikan dipuasakan selama 24 jam, kemudian ikan ditimbang dan diukur panjang tubuhnya. Pemeliharaan ikan dilakukan selama 40 hari dengan pemberian pakan menggunakan feeding rate (FR) 15% sebanyak tiga kali sehari, yaitu pada pukul 08.00, 12.00, dan 16.00 dengan pakan yang sesuai dengan perlakuan masingmasing. Selama pemeliharaan, sampling ikan dilakukan selama 10 hari sekali
4
untuk mengetahui penambahan bobot dan panjang pada pertumbuhan ikan pada masing-masing perlakuan. Pengamatan kualitas air seperti suhu dan pH dilakukan setiap hari. Sedangkan untuk DO, alkalinitas, kesadahan, dan amoniak, pengamatan dilakukan sebanyak tiga kali selama pemeliharaan, yakni pada awal, tengah dan akhir pemeliharaan. Parameter kualitas air yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui kondisi air selama pemeliharaan dalam keadaan baik atau tidak. Dalam pemeliharaan ikan rainbow praecox dilakukan penambahan kerang (dua buah) dan karang (dua buah) pada setiap media pemeliharaan. Penambahan kerang dan karang bertujuan untuk meningkatkan nilai pH pada media pemeliharaan
2.2 Uji Stres Uji stres dilakukan selama 1 jam dan diamati setiap 5 menit sekali. Uji stres dilakukan dengan penurunan suhu menggunakan es batu dengan kisaran suhu yang digunakan sebesar 15 oC - 16 oC. Dalam uji stres kepadatan ikan dalam wadah berjumlah 5 ekor/liter dan jumlah ikan yang digunakan dalam uji stres berjumlah 15 ekor.
2.3 Analisis Proksimat Analisis proksimat yang dilakukan dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan nutrisi pada pakan buatan. Analisis proksimat yang dilakukan berdasarkan prosedur (Takeuchi,1988). Prosedur analisis proksimat yang diuji meliputi analisis kadar air, kadar protein, kadar lemak, kadar abu dan kadar serat kasar. Prosedur analisis proksimat dapat dilihat pada Lampiran 5.
2.4 Analisis Kadar Glukosa Analisis kadar glukosa pada tubuh ikan rainbow praecox dilakukan untuk mengetahui tingkat stres pada ikan selama masa pemeliharaan. Stres menyebabkan produksi berlebih pada kortisol, kortisol adalah suatu hormon yang melawan efek insulin dan menyebabkan kadar gula darah tinggi (Nugroho, 2010). Prosedurnya dapat dilihat pada Lampiran 6.
5
2.5 Analisis Data Data yang diperoleh diolah dengan menggunakan Ms. Excel 2007 dan SPSS 17.0. Data yang diolah menggunakan Ms. Excel 2007 berupa parameter jumlah konsumsi pakan, laju pertumbuhan harian, efisiensi pakan, kelangsungan hidup, uji stres dan uji glukosa. Analisis data kinerja jumlah konsumsi pakan, laju pertumbuhan harian, efisiensi pakan, dan kelangsungan hidup dilakukan dengan Analisis statistik menggunakan SPSS 17.0 yang meliputi Analisis Ragam (ANOVA) dengan uji F pada selang kepercayaan 95%. Analisis ini digunakan untuk menentukan ada atau tidaknya pengaruh perlakuan terhadap kinerja jumlah konsumsi pakan, laju pertumbuhan harian, efisiensi pakan, dan kelangsungan hidup pada ikan rainbow praecox. Apabila berpengaruh nyata, untuk melihat perbedaan antar perlakuan (penggunaan vitamin C) akan diuji menggunakan uji Lanjut Tukey. Selanjutnya data disajikan dalam bentuk tabel dan grafik. 2.5.1 Jumlah Konsumsi Pakan Jumlah konsumsi pakan diketahui dengan cara menghitung selisih jumlah pakan yang diberikan di awal dengan jumlah pakan yang tersisa di akhir dari masa pemeliharaan (Talbot, 1985 dalam Nurfadhillah, 2010). 2.5.2 Laju Pertumbuhan Spesifik Laju pertumbuhan spesifik ikan uji dihitung berdasarkan rumus berikut (Huissman, 1976 dalam Sunarto, 2008): α (%) =
−
×
%
Keterangan : Wt = Bobot akhir penelitian (g) Wo = Bobot awal penelitian (g) t
= Waktu penelitian (hari)
α
= Laju pertumbuhan spesifik
6
2.5.3 Efisiensi Pakan Efisiensi pakan (EP) dihitung berdasarkan rumus sebagai berikut (Takeuchi, 1988 dalam Sunarto, 2008): (%) =
(
+ )−
× 100%
Keterangan : EP = Efisiensi pakan (%) Wt = Bobot akhir rata-rata (g) Wo = Bobot awal rata-rata (g) D = Berat ikan yang mati (g) F = Jumlah makanan yang diberikan selama pemeliharaan (g) 2.5.4 Kelangsungan Hidup Tingkat Kelangsungan hidup benih ikan rainbow dihitung menurut (Effendi, 2002 dalam Sunarto, 2008), yaitu: ( %) =
× 100%
Keterangan : SR = Kelangsungan hidup ikan (%) Nt = Jumlah ikan yang hidup pada akhir percobaan No = Jumlah ikan pada awal percobaan
7