HUBUNGAN STRES DENGAN KEJADIAN DISMENOREA PADA MAHASISWA YANG SEDANG MENYUSUN SKRIPSI DI PROGRAM STUDI D4 KEBIDANAN STIKES NGUDI WALUYO UNGARAN Meliana Hadianty*), Dian Oktianti**), Luvi Dian Afriyani***) *) Mahasiswa Program Studi D-IV Kebidanan STIKES Ngudi Waluyo Ungaran **) Staf Pengajar Program Studi Farmasi STIKES Ngudi Waluyo Ungaran ***) Staf Pengajar Program Studi Kebidanan STIKES Ngudi Waluyo Ungaran
ABSTRAK Dismenorea atau nyeri menstruasi adalah salah satu masalah ginekologi yang sering dikeluhkan. Banyak remaja putri yang mengalami hal yang tidak menyenangkan selama menstruasi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan
stres dengan kejadian
dismenorea pada mahasiswa yang sedang menyusun skripsi di program studi D4 Kebidanan Stikes Ngudi Waluyo Ungaran. Desain penelitian ini analitik korelasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa yang sedang menyusun skripsi di program studi D4 Kebidanan Stikes Ngudi Waluyo Ungaran, dengan sampel 30 orang diambil menggunakan teknik total sampling serta alat pengambilan data menggunakan kuesioner. Analisis data yang digunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa remaja putri program studi D4 Kebidanan Stikes Ngudi Waluyo Ungaran sebagian besar mengalami stres ringan yaitu sebanyak 11 responden (40,0%).Remaja putri di Program Studi D4 Kebidanan Stikes Ngudi Waluyo Ungaran sebagian besar tidak mengalami kejadian dismenorea yaitu sebanyak 19 responden (63,3%). Tidak ada hubungan tingkat stres dengan kejadian dismenorea pada mahasiswa yang sedang menyusun skripsi di Program Studi D4 Kebidanan Stikes Ngudi Waluyo Ungaran, dengan p value sebesar 0,001 (α = 0,05) akan tetapi nilai EC sebesar 2,57. Sebaiknya mahasiswa yang sedang menyusun skripsi di program studi D4 Kebidanan Stikes Ngudi Waluyo Ungaran dapat mengantisipasi terjadinya stres sehingga dapat meminimalkan terjadinya dismenorea.
Kata Kunci: stres, kejadian dismenorea, mahasiswa
ABSTRACT Dysmenorrhea or painful menstruation is one of the gynecological problems often complained. Many young women who experience unpleasant things during menstruation. The purpose of this study to determine the relationship between stress levels with the incidence of dysmenorrhea on a student who was writing a thesis at the Department of Obstetrics STIKES D4 Ngudi Waluyo Ungaran. The study design was analytic correlational with cross sectional approach. The study population was a student who is writing his thesis in the study program D4 Midwifery STIKES Ngudi Waluyo Ungaran, with a sample of 30 people were taken using total sampling technique and data retrieval tool using a questionnaire. The data analysis used chi square test. The results showed that girls D4 Midwifery courses STIKES Ngudi Waluyo Ungaran most are mild stress as many as 11 respondents (40,0%). Girls in Midwifery Studies Program D4 STIKES Ngudi Waluyo Ungaran largely escaped the incidence of dysmenorrhea as many as 19 respondents (63,3%). There is a relationship with the incidence of dysmenorrhoea stress level at which the student is working on a thesis in Midwifery Studies Program D4 STIKES Ngudi Waluyo Ungaran, with a p value of 0,001 (α = 0,05) but the EC value of 2,57. We recommend that a student who is writing his thesis in the study program D4 Midwifery STIKES Ngudi Waluyo Ungaran can anticipate the occurrence of stress so as to minimize the occurrence of dysmenorrhoea. Keywords: stress, dysmenorrhea, students PENDAHULUAN Latar Belakang Dismenorea atau nyeri menstruasi adalah salah satu masalah ginekologi yang sering dikeluhkan. Banyak remaja putri yang mengalami hal yang tidak menyenangkan selama menstruasi. Istilah dismenorea digunakan bila rasa nyeri dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan membutuhkan pengobatan (Decherney, 2007). Angka kejadian dismenorea di dunia sangat besar. Rata-rata lebih dari 50% wanita di setiap negara mengalaminya. Di Amerika Serikat angka prosentasenya sekitar 60% dan di Swedia sekitar 72%. Sementara di Indonesia diperkirakan 55% wanita usia produktif tersiksa oleh nyeri selama menstruasi. Angka kejadian dismenorea tipe primer di Indonesia adalah sekitar 54,89% sedangkan sisanya adalah tipe sekunder (Proverawati, 2009). Dismenorea menyebabkan aktivitas belajar dalam pembelajaran bisa terganggu, konsentrasi menjadi menurun
2
bahkan tidak ada sehingga materi yang diberikan selama pembelajaran yang berlangsung tidak bisa ditangkap oleh remaja putri yang sedang mengalami dismenorea (Dawood, 2006). Faktor penyebab dari dismenorea diantaranya faktor konstitusi seperti anemia, penyakit menahun, sedangkan faktor kejiwaan pada gadis-gadis yang secara emosional tidak stabil, apalagi jika mereka tidak mendapat penerangan yang baik tentang proses haid, mudah timbul dismenore (Abedian, 2011). Stres merupakan suatu respon individu terhadap keadaan atau kejadian yang dapat mengancam dan mengganggu kemampuan seseorang untuk menanganinya (Santrock, 2011). Stres dapat mengganggu kerja sistem endokrin sehingga dapat menyebabkan menstruasi yang tidak teratur dan rasa sakit saat menstruasi atau dismenorea (Hawari, 2008). Program studi D4 Kebidanan Stikes Ngudi Waluyo merupakan salah satu sekolah kebidanan yang berkembang pesat di provinsi Jawa Tengah dengan penerimaan mahasiswa setiap semesternya.
Hubungan Tingkat Stres dengan Kejadian Dismenorea pada Mahasiswa Yang Sedang Menyusun Skripsi Di Program Studi D4 Kebidanan Stikes Ngudi Waluyo Ungaran
Pihak institusi juga memberikan materi perkuliahan yang dilengkapi fasilitas serta dibimbing oleh dosen professional di bidangnya. Seiring dengan perkembangan jumlah mahasiswa dan system pendidikan yang baik, ternyata masih ditemukan mahasiswa yang tidak dapat menyelesaikan proses pendidikan tepat pada waktunya, dimana sebagian besar mereka tidak dapat menyelesaikan tugas akhir sesuai dengan waktu yang ditetapkan. Hasil studi pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 10 Juli 2015 yang dilakukan di Program studi D4 Kebidanan Stikes Ngudi Waluyo dengan melakukan pengumpulan data tentang stress dan kejadian dismenorea menggunakan kuesioner sederhana terhadap 10 mahasiswa diperoleh 6 mahasiwa mengalami dismenorea (60,0%) dimana 4 orang (66,7%) mengalami stres ringan dan 2 orang (33,3%) mengalami stres sedang. Diperoleh pula mahasiswa yang tidak mengalami dismenorea sebanyak 4 orang (60,0%) dimana 2 orang (50,0%) mengalami stres ringan dan 2 orang (50,0%) mengalami stres sedang. Hal tersebut menunjukkan bahwa mahasiswa yang mengalami stres tidak semuanya mengalami dismenorea. Rumusan Masalah Adakah hubungan antara tingkat stres dengan kejadian dismenorea pada mahasiswa yang sedang menyusun skripsi di program studi D4 Kebidanan Stikes Ngudi Waluyo Ungaran? Tujuan Penelitian Mengetahui hubungan antara tingkat stres dengan kejadian dismenorea pada mahasiswa yang sedang menyusun skripsi di program studi D4 Kebidanan Stikes Ngudi Waluyo Ungaran. Manfaat Penelitian Bagi mahasiswa yang sedang menyusun skripsi di program studi D4 Kebidanan Stikes Ngudi Waluyo Ungaran
diharapkan dapat mengantisipasi terjadinya stres sehingga dapat meminimalkan terjadinya dismenorea. Pemberi pelayanan kesehatan diharapkan dapat membantu memberikan penjelasan pada remaja mengenai stres yang dapat menyebabkan dismenorea. METODOLOGI PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasional. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan retrospektif. Retrospektif merupakan penelitian yang berusaha melihat ke belakang (backward looking), artinya pengumpulan data dimulai dari efek atau akibat yang telah terjadi. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian telah dilaksanakan di program studi D4 Kebidanan Stikes Ngudi Waluyo Ungaran pada tanggal 25-30 Januari 2016. Populasi dan Sampel Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang sedang menyusun skripsi di program studi D4 Kebidanan Stikes Ngudi Waluyo Ungaran, sebanyak 30 orang (data tahun 2015). Sampel Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang sedang menyusun skripsi di program studi D4 Kebidanan STIKES Ngudi Waluyo Ungaran. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah total sampling. Berdasarkan hasil sosialisasi dan proses pengumpulan data diperoleh data responden yang tidak berada ditempat karena mudik sebanyak 17 orang, yang tidak ada ditempat saat pengambilan data 5 orang, sehingga data yang dapat diambil sebanyak 30 responden.
Hubungan Tingkat Stres dengan Kejadian Dismenorea pada Mahasiswa Yang Sedang Menyusun Skripsi Di Program Studi D4 Kebidanan Stikes Ngudi Waluyo Ungaran
3
Pengumpulan Data Data Primer Data primer pada penelitian ini adalah hasil pengisian kuesioner stres dan kejadian dismenorea pada mahasiswa yang sedang menyusun skripsi di program studi D4 Kebidanan STIKES Ngudi Waluyo Ungaran Data Sekunder Data sekunder dalam penelitian ini yaitu, data jumlah mahasiswa yang sedang menyusun skripsi di program studi D4 Kebidanan STIKES Ngudi Waluyo Ungaran.
menyusun skripsi di program studi D4 Kebidanan Stikes Ngudi Waluyo Ungaran. Analisis Bivariat Analisis bivariat dalam penelitian ini digunakan untuk menggambarkan hubungan stres dengan kejadian dismenorea pada mahasiswa yang sedang menyusun skripsi di program studi D4 Kebidanan STIKES Ngudi Waluyo Ungaran. Analisis bivariat dalam penelitian ini diolah dengan menggunakan program pengolahan data Statistical Product and Service Solutions (SPSS) versi 20.0. HASIL PENELITIAN
Pengumpulan Data Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur variabel stres dan kejadian dismenorea pada mahasiswa yang sedang menyusun skripsi di program studi D4 Kebidanan STIKES Ngudi Waluyo Ungaran. Pengukuran variabel stres dengan menggunakan kuesioner dengan menggunakan Depression Anxiety Stres Scale 42 (DASS 42) oleh Lovibond & Lovibond (1995) dalam Lasmono, dan Pramadi (2003) Psychometric Properties of The Depression Anxiety Stres Scale 42 (DASS) terdiri dari 42 item. Analisis Data Analisis Univariat Analisis univariat dalam penelitian ini digunakan untuk menggambarkan variabel hubungan stres dengan kejadian dismenorea pada mahasiswa yang sedang
Tabel 1 Distribusi Frekuensi Tingkat Stres Pada Mahasiswa Yang Sedang Menyusun Skripsi Di Program Studi D4 Kebidanan Stikes Ngudi Waluyo Ungaran Stres f % Stres 23 76,7 Tidak stres 7 23,3 Jumlah 30 100,0 Tabel 2 Distribusi Frekuensi Kejadian Dismenorea pada Mahasiswa yang Sedang Menyusun Skripsi di Program Studi D4 Kebidanan Stikes Ngudi Waluyo Ungaran Kejadian dismenorea f % Dismenore 11 36,7 Tidak dismenore 19 63,3 Jumlah 30 100,0
Tabel 3 Hubungan Stres dengan Kejadian Dismenorea pada Mahasiswa yang Sedang Menyusun Skripsi Kejadian dismenorea p value Tingkat Stres Dismenorea Tidak Total χ2 f % f % f % Stres 11 47,8 12 52,2 23 100,0 3,427 0,029 Tidak stres 0 0,0 7 100,0 7 100,0 Jumlah 11 36,7 19 63,3 30 100,0
4
Hubungan Tingkat Stres dengan Kejadian Dismenorea pada Mahasiswa Yang Sedang Menyusun Skripsi Di Program Studi D4 Kebidanan Stikes Ngudi Waluyo Ungaran
PEMBAHASAN Stres pada Mahasiswa Yang Sedang Menyusun Skripsi Di Program Studi D4 Kebidanan Stikes Ngudi Waluyo Ungaran Responden tidak mengalami stres (normal) dimana mereka dalam kadar normal ketika mendapat masukan dari dosen pembimbing terkait dengan skripsi yang sedang disusun. Masukan yang berupa literatur yang kurang sesuai atau analisis data yang digunakan tidak tepat menjadi masukan paling banyak dari dosen. Masukan yang paling banyak juga terjadi ketika penyusunan alat ukur penelitian, dimana mahasiswa sebagian besar belum memahami cara menyusun pertanyaan yang dapat dipahami oleh responden serta tidak jauh dari teori yang digunakan. Responden juga mempunyai rencana alokasi waktu yang digunakan dalam penyusunan skripsi. Mereka membuat target dalam penyusunan skripsi mulai dari proposal hingga skripsi secara lengkap. Target waktu untuk penyusunan skripsi biasanya dua bulan dengan asumsi mereka dapat melakukan bimbingan dalam seminggu 2-3 kali. Hal tersebut untuk mengantisipasi jadwal ujian proposal yang tidak seseuai dengan rencana atau waktu penelitian yang memanjang. Manajemen waktu yang baik akan mengurangi tingkat kecemasan responden saat waktu pembuatan skripsi hamper habis. Mekanisme koping yang digunakan oleh mahasiswa yang sedang menyusun skripsi dalam menghadapi stres karena dismenore, diantaranya dengan mendengarkan musik atau bersama, sama dengan teman sebaya jalan-jalan. Menisme koping yang baik dari mahasasiwa yang sedang menyusun skripsi dapat membantu mereka menurunkan tingkat stres. Cara yang dilakukan beberapa mahasiswa dilakukan untuk mengurangi rasa nyeri, antara lain; dengan melakukan relaksasi (yoga), akupuntur (melakukan pijatan dengan aroma terapi), mendengarkan
musik, hipnoterapi (mengubah pola pikir dari negatif ke positif), penggunaan suplemen (minyak ikan, vitamin E, herbal cina), banyak mengkonsumsi sayur dan buah, pengobatan herbal (kayu manis, cengkeh, kunyit, kedelai dan jahe). Responden merasa tidak pernah merasa sulit untuk beristirahat ketika judul yang diajukan ditolak. mereka menyadari bahwa judul yang diajukan tersebut kurang kuat fenomena permasalahannya. Dimungkinkan pula judul tersebut sudah pernah digunakan untuk penelitian sebelumnya. Mereka juga menyadari kemungkinan judul yang diajukan tersebut terlalu berat untuk tataran mereka atau sulit untuk mendapatkan literaturnya. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi hal tersebut diantaranya dengan menyiapkan judul baru untuk pengajuan selanjutnya dengan memperkuat fenomena permasalahan dan data-data pendukungnya, sehingga mereka tetap dapat tidur dengan normal. Mahasiswa yang sedang menyusun skripsi di program studi D4 Kebidanan STIKES Ngudi Waluyo Ungaran berjenis kelamin wanita, sehingga lebih mudah terkena psikosomatis. Mahasiswa wanita (mahasiswi) lebih emosional, tegang, cemas dan lebih mudah mengalami stres dibanding pria. Sifat dan keterbukaan mahasiswi seperti lebih banyak mengungkapkan keadaan dirinya, apa yang dirasakan, tekanan maupun stres yang dialami. Sifat dan keterbukaan mahasiswi tersebut menjadikan dirinya mudah terkena pengaruh perubahan dari luar, sehingga membuat mereka menjadi lebih emosional dan sulit melupakan kejadian yang menimpa dirinya sehingga mereka mudah mengalami stres. Kejadian Dismenorea pada Mahasiswa yang Sedang Menyusun Skripsi di Program Studi D4 Kebidanan STIKES Ngudi Waluyo Ungaran Lama menstruasi dapat disebabkan oleh faktor psikologis maupun fisiologis. Secara psikologis biasanya berkaitan
Hubungan Tingkat Stres dengan Kejadian Dismenorea pada Mahasiswa Yang Sedang Menyusun Skripsi Di Program Studi D4 Kebidanan Stikes Ngudi Waluyo Ungaran
5
dengan tingkat emosional remaja putri yang labil ketika baru menstruasi. Sementara secara fisiologis lebih kepada kontraksi otot uterus yang berlebihan atau dapat dikatakan mereka sangat sensitif terhadap hormon ini akibat endometrium dalam fase sekresi memproduksi hormon prostaglandin. Prostaglandin terbentuk dari asam lemak tidak jenuh yang disintesis oleh seluruh sel yang ada di dalam tubuh (Anurogo, 2011). Semakin lama menstruasi terjadi, maka semakin sering uterus berkontraksi, akibatnya semakin banyak pula prostaglandin yang dikeluarkan. Akibat prostaglandin yang berlebihan maka timbul rasa nyeri saat menstruasi (Pilliteri, 2008). Rasa nyeri timbul sebelum atau bersama-sama dengan menstruasi dan berlangsung beberapa jam, walaupun pada kasus dapat berlangsung sampai beberapa hari. Sifat nyeri adalah kejang yang berjangkit, yang biasanya terbatas di perut bawah tetapi dapat merambat ke daerah pinggang dan paha disertai dengan mual, muntah, sakit kepala dan diare (Judha, Sudarti & Fauziah, 2012). Kejadian dismenore akan meningkat pada wanita yang kurang melakukan olahraga (Tjokronegoro, 2004). Hubungan Tingkat Stres dengan Kejadian Dismenorea pada Mahasiswa yang Sedang Menyusun Skripsi di Program Studi D4 Kebidanan STIKES Ngudi Waluyo Ungaran Status gizi yang kurang atau terbatas selain akan mempengaruhi pertumbuhan, fungsi organ tubuh, juga akan menyebabkan terganggunya fungsi reproduksi. Hal ini akan berdampak pada gangguan haid, tetapi akan membaik bila asupan nutrisinya baik. Pada remaja wanita perlu mempertahankan status gizi yang baik, dengan cara mengkonsumsi makanan seimbang karena sangat dibutuhkan pada saat haid. Pada saat haid fase luteal akan terjadi peningkatan kebutuhan nutrisi. Dan bila hal ini diabaikan maka dampaknya akan terjadi keluhan-keluhan yang
6
menimbulkan rasa ketidaknyamanan selama siklus haid (Paath, 2008). Status gizi yang rendah (underweight) dapat diakibatkan karena asupan makanan yang kurang, termasuk zat besi yang dapat menimbulkan anemia. Anemia merupakan salah satu faktor konstitusi yang menyebabkan kurangnya daya tahan tubuh terhadap rasa nyeri sehingga saat menstruasi dapat terjadi dismenore. Status gizi lebih (overweight) dapat juga mengakibatkan dismenore karena terdapat jaringan lemak yang berlebihan yang dapat mengakibatkan hiperplasi pembuluh darah atau terdesaknya pembuluh darah oleh jaringan lemak pada organ reproduksi wanita, sehingga darah yang seharusnya mengalir pada proses menstruasi terganggu dan mengakibatkan nyeri pada saat menstruasi (Sylvia and Lorrainne, 2006). Ada berbagai macam mekanisme koping yang dilakukan responden dalam mengatasi dismenore sesuai dengan pengetahuan, pengalaman, dan kepercayaan masing-masing. Mekanisme koping yang dilakukan meliputi istirahat atau tiduran, pengalihan, kompres hangat, minum air hangat, mandi air hangat, memberikan minyak kayu putih atau koyo pada bagian yang nyeri, minum air putih, minum obat-obatan, serta minum jamu. Mekanisme koping yang dilakukan oleh responden diatas sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Smet (2014) bahwa bentuk mengatasi masalah yang dilakukan partisipan merupakan mekanisme koping yang terfokus masalah. Mekanisme koping terfokus pada masalah merupakan mekanisme koping dengan cara individu akan mengatasi dengan cara mempelajari cara-cara atau keterampilan-keterampilan baru. Individu cenderung akan menggunakan cara ini, bila dirinya yakin akan dapat mengubah situasi. Barbara (1995) menambahkan bahwa cara yang biasa digunakan untuk memecahkan masalah antara lain adalah menentukan masalah, menciptakan pemecahan alternatif.
Hubungan Tingkat Stres dengan Kejadian Dismenorea pada Mahasiswa Yang Sedang Menyusun Skripsi Di Program Studi D4 Kebidanan Stikes Ngudi Waluyo Ungaran
Salah satu faktor yang dapat mencegah timbulnya dismenore primer adalah dengan olahraga atau kebugaran fisik. Kebugaran fisik adalah suatu kemampuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari yang diberikan kepadanya tanpa menimbulkan kelelahan yang berlebihan. Menurut American College of Sport Medicine (ACSM) kebugaran fisik adalah kemampuan jantung, paru-paru, pembuluh darah dan otot untuk bekerja secara optimal dan efisien. Pada seorang yang mempunyai kebugaran jantung, paruparu dan pembuluh darah yang baik maka berbagai sistem dalam tubuhnya dapat bekerja secara optimal untuk menghantarkan oksigen dan nutrisi ke organ dan jaringan sesuai dengan kebutuhan tubuh. Ketika terjadi dismenore primer, nyeri akan berkurang karena darah dan oksigen dapat tersalurkan ke pembuluh darah yang mengalami vasokontriksi (Proverawati dan Misaroh, 2009). Pengaruh stres terhadap siklus menstruasi yang tidak teratur melibatkan sistem neuroendokrinologi sebagai sistem yang besar peranannya dalam reproduksi wanita. Gangguan pada pola menstruasi ini melibatkan mekanisme regulasi integratif yang mempengaruhi proses biokimia dan seluler seluruh tubuh termasuk otak dan psikologis. Pengaruh otak dalam reaksi hormonal terjadi melalui jalur hipotalamus-hipofisis-ovarium yang meliputi multiefek dan mekanisme kontrol umpan balik (Breen dan Karsch, 2004). KESIMPULAN Mahasiswa yang sedang menyusun skripsi di program studi D4 Kebidanan Stikes Ngudi Waluyo Ungaran sebagian besar mengalami stres yaitu sebanyak 23 responden (76,7%). Mahasiswa yang sedang menyusun skripsi di program studi D4 Kebidanan Stikes Ngudi Waluyo Ungaran sebagian besar tidak mengalami kejadian
dismenorea yaitu sebanyak 19 responden (63,3%). Ada hubungan tingkat stres dengan kejadian dismenorea pada mahasiswa yang sedang menyusun skripsi di Program Studi D4 Kebidanan Stikes Ngudi Waluyo Ungaran, dengan p value sebesar 0,029 (α = 0,05) SARAN Mahasiswa diharapkan dapat mengantisipasi terjadinya stres dengan mekanisme koping yang tepat misalnya dengan meningkatkan ibadah atau mendengarkan musik sehingga dapat meminimalkan terjadinya dismenorea. Sebaiknya pemberi pelayanan kesehatan diharapkan dapat membantu memberikan penjelasan pada remaja mengenai stres yang dapat menyebabkan dismenorea. DAFTAR PUSTAKA [1] Arikunto, 2006. Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik, Ed Revisi VI,. Jakarta: Penerbit PT Rineka Cipta [2] Budiman, 2006. Kebebasan, negara, pembangunan. Jakarta: Pustaka Alvabet http://books.google.co.id/books [3] Christensen & Janet, 2009. Proses Keperawatan: Aplikasi model konseptual ed 4. Jakarta: EGC http://books.google.co.id/books [4] Danim, 2003.Riset keperawatan sejarah dan metodologi. Jakarta: EGC http://books.google.co.id/books [5] Friedman, Bowden, Jone, 2008. Keperawatan Jiwa , Jakarta: EGC http://books.google.co.id/books [6] Ghozali, 2007. Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. [7] Gunawati, 2005. Hubungan Antara Efektivitas Komunikasi MahasiswaDosen Pembimbing Utama Skripsi Dengan Stres Dalam Menyusun
Hubungan Tingkat Stres dengan Kejadian Dismenorea pada Mahasiswa Yang Sedang Menyusun Skripsi Di Program Studi D4 Kebidanan Stikes Ngudi Waluyo Ungaran
7
Skripsi Pada Mahasiswa Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro. Semarang: Skripsi Prodi psikologi fakultas kedokteran UNDIP [8] Gunawati, R., Hartati,S., Listiara, A. (2006). Hubungan Antara Efektivitas Komunikasi Mahasiswa-Dosen Pembimbing Utama Skripsi Dengan Stres Dalam Menyusun Skripsi Pada Mahasiswa Program Studi Psikologi Fakultas kedokteran Universitas Diponegoro: Jurnal Psikologi Universitas Diponegoro, 3. (2), 93115. [9] Iswidharmanjaya, 2006. Membuat skripsi dengan open office. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. http://books.google.co.id/books? [10] Jackman, 2006. How to Get Things Done. Jakarta: Erlangga http://books.google.co.id/books [11] John W Santrock, Perkembangan Masa Hidup, (Jakarta: Erlangga. 2002http://books.google.co.id/books [12] Mulyani, 2012. Hubungan antara dukungan sosial dengan stres dalam menyelesaikan skripsi pada mahasiswa Jurusan Psikologi Binus University. Skripsi Jurusan Psikologi Binus University. [13] Nathania dan Godwin, 2012. Pengaruh dukungan sosial teman sebaya terhadap kecemasan dalam menghadapi ujian nasional pada siswa kelas xii SMA x di Jakarta Barat. Jakarta: Fakultas Psikologi Universitas Bina Nusantara
8
[14] Notoatmodjo, 2010. Metodologi penelitian kesehatan, Jakarta: Rineka Cipta [15] Nursalam, 2008. Konsep dan penerapan metodologi penelitian ilmu Keperawatan, Jakarta: Salemba Medika [16] Putri, 2013. Hubungan antara dukungan sosial orang tua dengan motivasi menyelesaikan skripsi pada mahasiswa psikologi semester 9 dan 11 di Binus University Universitas Bina Nusantara. Jakarta: Skripsi. Universitas Bina Nusantara [17] Rahmawati 2006. Motivasi Berprestasi Mahasiswa Ditinjau dari Pola Asuh, Medan: Skripsi USU [18] Santrock, 2003. Adolescence. Perkembangan Remaja, edisi 6. Jakarta: EGC. http://books.google.co.id/books [19] Semiun, 2006. Kesehatan mental. Yogyakarta: Kanisius http://books.google.co.id/books [20] Sugiyono, 2007. Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D”. Bandung: Alfabeta. [21] Sulisno, 2013. Apa dan Siapa yang Dimaksud Mahasiswa? http:// edukasi.kompasiana.com [22] Sunaryo, 2004. Psikologi untuk keperawatan. Jakarta: EGC http://books.google.co.id/books [23] Widyarini,2009. Kunci pengembangan diri, Jakarta: PT Elek Media Komputindo http://books.google.co.id/books
Hubungan Tingkat Stres dengan Kejadian Dismenorea pada Mahasiswa Yang Sedang Menyusun Skripsi Di Program Studi D4 Kebidanan Stikes Ngudi Waluyo Ungaran