Volume 1 No.1, Juni 2012
Hubungan Psychological Capital Dengan Kepuasan Kerja Pada Anggota Polri Yang Sedang Mengikuti Pendidikan Di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) Aldia Thirzady Hedissa
Alumni Fakultas Psikologi Universitas Indonesia
Iman Sukhirman Andi Supandi
Staf Pengajar Fakultas Psikologi Universitas Indonesia Abstract This thesis discusses the relationship between Job Satisfaction PsyCap with the police officers who are following in PTIK education, as the candidates head of police in the future. The study is a quantitative research also aims to see the picture PsyCap and job satisfaction in participants. The results of the study indicate that the picture PsyCap and job satisfaction in police officers who were to attend a PTIK are at moderate levels; there is a relationship between job satisfaction PsyCap; and PsyCap only two dimensions, namely resiliency and optimism related to job satisfaction. Keywords: PsyCap, job satisfaction, the Police, PTIK PTIK
(Perguruan
Tinggi
Ilmu
ketertiban serta mewujudkan keamanan dalam
Kepolisian) merupakan salah satu lembaga
negeri dalam suatu kehidupan nasional yang
yang berada di dalam struktur Polri, yang
demokratis dan masyarakat yang sejahtera
bertugas mencetak calon-calon pimpinan di
(www.polri.go.id)
dalam tubuh Polri. Sebuah negara tidak pernah
PsyCap
sendiri
merupakan
keadaan
lepas dari adanya fungsi pertahanan dan
positif psikologis seseorang yang terdiri dari
keamanan. Indonesia memiliki Kepolisian
karakteristik adanya kepercayaan diri (self
Republik Indonesia (Polri) sebagai pelaksana
efficacy) dalam semua tugas, optimisme,
fungsi keamanan. Visi Polri adalah menjadi
harapan (hope), serta kemampuan untuk
pelindung, pengayom, dan pelayan masyarakat
bertahan dan maju ketika dihadapkan pada
yang
sebuah masalah (resiliency) (Luthans et al,
selalu
dekat
dan
bersama-sama
masyarakat, serta sebagai penegak hukum
2007).
yang profesional dan proposional yang selalu
sebagai keadaan dimana seorang pekerja
menjunjung tinggi supremasi hukum dan hak
memiliki perasaan positif dan menyenangkan
azasi manusia, pemelihara keamanan dan
terhadap pekerjaan dan lingkungan kerjanya. 1
Jurnal Psikologi Pitutur
Kepuasan
kerja
dapat
dijelaskan
Volume 1 No.1, Juni 2012
Temuan
yang
terpapar
dari
studi-studi
sebelumnya ini menunjukkan adanya perilaku-
Tinjauan Pustaka
perilaku yang negatif yang ditunjukkan oleh
Perguruan
anggota Polri yang mengakibatkan buruknya tingkat
Kepolisian
Soejono (1981) menyebutkan bahwa
mereka
Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK)
terhadap Polri. Sesuai dengan peran pemimpin
merupakan sebuah badan pendidikan yang
yang disebutkan McShane dan Von Glinow
memiliki tujuan untuk menciptakan kader-
(2005) yakni sebagai pemotivasi dan pengatur
kader pimpinan Polri yang berpengetahuan
yang menuju pada arah performa kerja yang
akademis
lebih efektif, maka pemimpin-pemimpin yang
perkembangan masyarakat, ilmu pengetahuan,
ada dalam Polri yang dapat menjadi gambaran
teknologi modern dan pembangunan bangsa.
serta pengubah banyaknya tindakan-tindakan
Secara struktural, dalam susunan organisasi
negatif
diketahui
Polri sendiri, berdasarkan keputusan Kapolri
bagaimana gambaran PsyCap yang ada pada
nomor: kep/11/XII/1993 menyebutkan bahwa
mahasiswa PTIK, mengingat peran PTIK
PTIK adalah badan pelaksana tingkat Mabes
sebagai lembaga pendidikan yang bertujuan
Polri yang berkedudukan langsung di bawah
mencetak pimpinan-pimpinan Polri di masa
Kapolri (PTIK, 1996). Persyaratan untuk dapat
yang akan datang. Sukarno (2001) menemukan
mengikuti pendidikan di PTIK, berdasarkan
bahwa
dan
wawancara yang dilakukan kepada seorang
keterlibatan kerja merupakan nilai-nilai yang
dosen PTIK, adalah syarat telah bekerja bagi
paling dianggap penting, dimana kedua nilai
organisasi Polri selama 5 tahun terhitung
ini merupakan nilai yang dipengaruhi oleh
setelah
kepuasan kerja (Sukarno, 2001). Maka dari
Akademi
temuan ini, perlu juga diketahui bagaimana
tahapan tes kepolisian (tes psikologis, fisik,
pula gambaran kepuasan kerja yang dimiliki
kesehatan, dan pengetahuan umum), dan
oleh mahasiswa PTIK, sejalan dengan temuan
syarat terakhir yakni mendapatkan izin dari
penelitian Luthans dkk, (2002) tentang adanya
atasan yang bersangkutan untuk mengikuti
hubungan antara POB yang dilihat melalui
pendidikan di PTIK.
PsyCap dengan hasil kerja individu yang
Psychological Capital (PsyCap)
tersebut.
nilai
kepercayaan
Ilmu
(PTIK)
citra Polri di mata masyarakat sehingga menurunkan
Tinggi
Maka
kebanggaan
perlu
profesi
didalamnya terdapat kepuasan kerja, performa,
sesuai
selesai
menjalani
Kepolisian,
PsyCap
dengan
pendidikan
melewati
merupakan
tuntutan
keadaan
di
beberapa
positif
komitmen organisasi serta kebahagiaan kerja,
psikologis seseorang yang berkembang dan
maka perlu juga dilihat hubungan antara
terdiri dari karakteristik adanya kepercayaan
PsyCap dengan kepuasan kerja yang ada pada
diri
mahasiswa PTIK.
optimisme, harapan (hope), serta kemampuan 2
(self
Jurnal Psikologi Pitutur
efficacy) dalam
semua tugas,
Volume 1 No.1, Juni 2012
untuk bertahan dan maju ketika dihadapkan
kedua konstruk memiliki pengaruh terhadap
pada sebuah masalah (resiliency) (Luthans,
performa
Youssef, & Avolio, 2007).
pekerjaannya. Youssef dan Luthans (2007)
kerja
individu
di
dalam
melakukan penelitian untuk mengetahui efek Job Satisfaction
dari
positive
penerapan
organizational
behavior (POB) di dunia kerja, dan mereka
Kepuasan kerja dapat diartikan sebagai tingkat afek positif seseorang pada pekerjaan
menemukan
atau situasi kerjanya tersebut. Kepuasan kerja
melalui tiga karakter yang ada dalam PsyCap
jelas merupakan sikap karyawan terhadap
(yaitu
pekerjaannya (Jex, 2002). penelitian kepuasan
memiliki hubungan dengan perilaku kerja
kerja ini juga dihubungkan dengan hasil
yang
tempat kerja yang positif seperti meningkatnya
kepuasan kerja, kebahagiaan kerja, serta
komitmen berorganisasi, dengan pegawai yang
komitmen
organisasi).
memiliki tingkat kepuasan kerja yang tinggi
menujukkan
bahwa
menjadi
kapasitas positif yang dimiliki karyawan
lebih
berkomitmen
kepada
bahwa
hope,
optimism,
diinginkan
organisasinya (Brown dan Peterson, 1994
dalam
dalam Silverthorne, 2005). Terdapat dua
pengaruh
pendekatan
perilaku kerja
dalam
penelitian
mengenai
kepuasan kerja, yaitu pendekatan global dan pendekatan
facet.
Pendekatan
POB
sebuah
(yaitu
yang dan
kerja,
Temuan
memang
dalam
resiliency)
performa
organisasi
positif
diwakili
ini
kapasitasmemberikan
mengembangkan
yang diinginkan tersebut,
dimana didalamnya terdapat kepuasan kerja.
global
memandang kepuasan kerja sebagai sikap dan
Tujuan Penelitian
perasaan tunggal mengenai pekerjaan secara
Penelitian ini bertujuan untuk menguji
menyeluruh. Pendekatan faset (segi) yang
secara empirik hubungan antara PsyCap
melihat kepuasan kerja berdasarkan segi-segi
dengan kepuasan kerja pada anggota Polri
apa saja yang terdapat pada sebuah pekerjaan,
yang sedang mengikuti pendidikan di PTIK?
seperti upah, orang lain dalam pekerjaan,
Hipotesis Penelitian
kondisi kerja, dan sifat dasar dari pekerjaan
- Ha: Terdapat hubungan yang signifikan
tersebut (Spector, 2000).
antara skor PsyCap dengan skor kepuasan
Hubungan PsyCap dan Kepuasan Kerja
kerja
Penjelasan yang ada mengenai PsyCap
pada
anggota
Polri
yang
sedang
mengikuti pendidikan di PTIK.
dan kepuasan kerja yang sudah disebutkan
- Ho:
Tidak
ada
hubungan
yang
mengarahkan pada keterkaitan dua konstruk
signifikan antara skor PsyCap dengan skor
tersebut dengan performa kerja, yang dapat
kepuasan kerja pada anggota Polri yang
dikatakan kedua konstruk ini memiliki indikasi
sedang mengikuti pendidikan di PTIK
saling berhubungan dalam kaitannya dimana 3
Jurnal Psikologi Pitutur
Volume 1 No.1, Juni 2012
Metode Penelitian
keterbatasan dan ketersediaan populasi yang
Rancangan Penelitian
menjadi partisipan dalam penelitian untuk
Penelitian ini bersifat cross-sectional
diambil datanya.
dimana hanya terjadi satu kali kontak dengan Analisis Data
populasi dalam penelitian (Kumar, 2005). Penelitian
noneksperimental
Untuk mengukur PsyCap pada subjek
karena tidak memberikan manipulasi atau
penelitian, digunakan alat ukur Psychological
perlakuan tertentu terhadap subjek penelitian
Capital
(Kerlinger & Lee, 2000). Berdasarkan ada
menggunakan bahasa Inggris
tidaknya
juga
bersifat
manipulasi
dan
setting
Questionnaire
(PCQ).
Alat
ini
kemudian
yang
diadaptasi ke dalam bahasa Indonesia. Alat
terkontrol atau tidak, maka penelitian ini
terdiri dari 24 item, yang terdiri dari empat
masuk ke dalam tipe penelitian ex-post facto
dimensi yang terdapat dalam PsyCap, yaitu
field study, dimana tidak dilakukan manipulasi
self-efficacy, hope, resiliency, dan optimism.
dan dilakukan pada lingkungan sehari-hari
Selanjutnya untuk mengukur tingkat kepuasan
tanpa adanya kontrol terlebih dahulu (Seniati,
kerja pada subjek penelitian, digunakan alat
Yulianto, & Setiadi, 2005).
ukur JSS (Job Satisfaction Survey) dari
Pengambilan Sampel
Spector, yang terdiri dari 36 item, yang
Partisipan minimal telah bekerja selama
kemudian
diadaptasi
ke
dalam
bahasa
5 tahun di dalam organisasinya (Polri), sebagai
Indonesia. Alat ukur ini memiliki pendekatan
syarat untuk mengikuti pendidikan lanjutan
faset (aspek) dari kepuasan kerja, yang terdiri
ini.
diinginkan
dari 9 faset, yaitu: faset gaji, kesempatan
sebanyak dua angkatan aktif yang sedang
promosi, atasan, fringe benefits (tunjangan-
mengikuti
Teknik
tunjangan yang didapat dalam pekerjaan di
penelitian
luar gaji), contingent rewards (rewards yang
non-probability
didapat jika memiliki performa yang baik),
sampling, dimana tidak dilakukan randomisasi
kondisi perusahaan (peraturan dan prosedur),
dalam pemilihan subjek penelitian (Kerlinger
rekan kerja, nature of work (tipe pekerjaan),
& Lee, 2000). Teknik pengambilan sampel
serta komunikasi dalam organisasi. Untuk
purposive
pemberian makna nilai pada alat ukur ini,
sampling, yaitu mencari subjek berdasarkan
secara umum norma yang akan digunakan
karakteristik yang menurut peneliti memiliki
adalah
informasi yang dibutuhkan dan bersedia untuk
pemaknaan nilai yang didapat oleh individu
membaginya (Kumar, 2005). Penelitian ini
dibandingkan dengan keseluruhan nilai dari
menggunakan try-out terpakai, Penggunaan
kelompok acuannya (Anastasi & Urbina,
try-out terpakai digunakan karena adanya
1997).
Jumlah
pendidikan
pengambilan menggunakan
sendiri
partisipan
sampel teknik
menggunakan
yang di
PTIK.
pada
teknik
4
Jurnal Psikologi Pitutur
within
group
norms,
dimana
Volume 1 No.1, Juni 2012
Untuk melihat bagaimana gambaran
Diskusi
PsyCap dan kepuasan kerja pada anggota
Sebagian kecil dari partisipan sudah
Polri, digunakan teknik statistika deskriptif
memiliki tingkat PsyCap yang tinggi, dimana
untuk melihat bagaimana tingkat tiap dimensi
golongan ini bisa diproyeksikan menjadi
dari konstruk pada anggota Polri. Teknik
calon-calon pemimpin yang baik dalam tubuh
statistika
Polri ke depannya, karena mereka sudah
korelatif
menggunakan
Pearson
Correlation, yang merupakan standar teknik
memiliki
korelasi yang baik dan yang sering digunakan
percaya terhadap kemampuan dirinya dalam
untuk
korelasi
mencapai tujuan, memiliki emosi positif dalam
(Guilford, 1956; Anastasi & Urbina, 1997).
mencapai tujuan, meresapi kejadian positif
Setiap
akan
sebagai faktor internal yang menetap, serta
dikorelasikan untuk melihat dinamika di antara
mampu kembali dari situasi yang menekan
kedua variabel.
untuk maju (Luthans, Youssef, & Avolio,
mendapatkan dimensi
koefisien
dalam
variabel
karakter-karakter
individu
yang
2007). Golongan ini merupakan golongan yang sesuai dengan tujuan PTIK yang ingin
Hasil Penelitian Partisipan mayoritas berjenis kelamin
mencetak kader-kader pimpinan Polri yang
laki-laki dengan persentase sebesar 98,3%, dan
berkualitas (Soejono, 1981). Pada penelusuran
perempuan hanya 1,7%. Partisipan penelitian
lebih lanjut mengenai hubungan tiap-tiap
memiliki latar belakang pendidikan terakhir
karakteristik PsyCap dengan kepuasan kerja
dari sekolah menengah atas (SMA) dengan
beserta faset-fasetnya, ditemukan bahwa pada
persentase 85,2 %, sementara sisanya memiliki
beberapa
latar belakang pendidikan terakhir sarjana.
hubungan yang signifikan dengan kepuasan
karakteristik
tidak
ditemukan
Hasil analisis utama dalam penelitian ini
kerja, dan hubungan yang signifikan hanya
adalah PsyCap memiliki hubungan yang
pada satu faset saja pada kepuasan kerja.
positif dan signifikan dengan kepuasan kerja,
Luthans dkk (2005 dalam Youssef & Luthans,
(r=0,212, n=175, p<0,01). Indeks korelasi ini
2007).
menunjukkan
yang
ditemukannya hubungan bisa saja antara
berbanding lurus antara PsyCap dan kepuasan
karakteristik PsyCap dengan hasil kerja yang
kerja pada partisipan penelitian, dimana dapat
diinginkan muncul karena kurangnya jumlah
dikatakan semakin tinggi nilai pada PsyCap
sampel yang dijadikan partisipan penelitian.
adanya
hubungan
menyebutkan
bahwa
tidak
dapat
maka semakin puas juga kepuasan yang dirasakan oleh partisipan penelitian.
Kesimpulan Gambaran tingkat PsyCap sendiri pada mahasiswa PTIK secara umum menunjukkan tingkat PsyCap tergolong sedang pada anggota 5
Jurnal Psikologi Pitutur
Volume 1 No.1, Juni 2012
Polri yang sedang mengikuti pendidikan di
Kepolisian (PTIK). Terkait dengan hasil
PTIK. Untuk gambaran kepuasan kerja, secara
penelitian yang sudah menemukan adanya
keseluruhan ataupun faset-faset yang ada,
hubungan,
tergolong dalam tingkatan agak puas atau
selanjutnya dapat meneliti pengaruh PsyCap
sedang. Terdapat lebih banyak partisipan yang
terhadap kepuasan kerja atau pun sebaliknya.
tergolong tidak puas dibandingkan partisipan
Saran Praktis
yang
tergolong
keseluruhan
puas
kepuasan
dilihat
dari
kerjanya.
maka
diharapkan
penelitian
nilai
Berdasarkan temuan yang didapat dari
Hasil
penelitian, maka peneliti menyarankan kepada
perhitungan dan korelasi yang telah dilakukan
pihak PTIK dan juga Polri untuk:
menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang
1.
Memperhatikan
golongan-golongan
signifikan antara PsyCap dengan kepuasan
yang termasuk dalam golongan yang
kerja
sedang
sudah memiliki PsyCap yang tinggi, agar
mengikuti pendidikan di PTIK, sehingga Ho
dapat dipertahankan dan ditingkatkan di
ditolak dan Ha diterima. Nilai korelasi yang
masa yang akan datang
pada
positif
anggota
menunjukkan
berbanding lurus
Polri
yang
hubungan
yang
2.
antara PsyCap dengan
Memberikan karakteristik
pelatihan-pelatihan PsyCap
untuk
kepuasan kerja, dimana semakin tinggi PsyCap
meningkatkan PsyCap kelompok yang
maka semakin tinggi juga kepuasan kerjanya.
masih tergolong rendah. Pelatihan ini
Saran Metodologis
disarankan berdasarkan temuan bahwa
Melihat banyaknya kekurangan yang
PsyCap pada (Youssef & Luthans,
terjadi selama pengerjaan penelitian, maka
2007).PTIK tergolong sedang, dimana
untuk penelitian selanjutnya disarankan agar
hal ini masih bisa ditingkatkan kembali
dapat menggunakan jumlah sampel yang lebih
(Luthans & Avolio, 2007).
besar untuk mendapatkan gambaran hubungan
Tingkat kepuasan kerja pada mahasiwa
yang lebih baik. Pengambilan data sebaiknya
PTIK
dihindari digunakan secara klasikal, melainkan
sehingga disarankan bagi pihak Polri selaku
secara individu dan memberikan batas waktu
organisasi untuk memperhatikan hal-hal yang
yang lebih lama dalam mengisi kuesioner yang
terkait dengan gaji, promosi, rekan kerja, dan
diberikan, sehingga diharapkan data yang
hal-hal lain yang terkait dengan kepuasan kerja
didapat
digunakan
(Youssef & Luthans, 2007). Hal ini perlu
seutuhnya. Menambahkan data sekunder yang
diperhatikan karena kepuasan kerja memang
terkait dengan PsyCap dan kepuasan kerja,
berhubungan dengan performa kerja individu
serta mencari sumber referensi yang lebih
di dalam lingkungan kerjanya (Spector, 2000).
lengkap
dan
dapat
lengkap mengenai Perguruan Tinggi Ilmu
6
Jurnal Psikologi Pitutur
sendiri
masih
tergolong
sedang,
Volume 1 No.1, Juni 2012
Daftar Pustaka Aiken, L. R., & Groth-Marnat, G. (2006). Psychological Testing and Assessment (12 th ed.). Boston: Pearson Education Group, Inc.
Nelson, D. L., & Cooper, C. L. (2007). Positive Organizational Behavior: An Inclusive View . In D. L. Nelson, & C. L. Cooper, Positive Organizational Behavior (pp. 3-8). London: Sage Publications.
Anastasi, Anne & Urbina, Susana. (1997). Psychological Testing (7th ed). USA : Prentice-Hall, Inc.
Nobile, J. J., & McCormick, J. (2008). Organizational Communication and Job Satisfaction in Australian Catholic Primary Schools. Educational Management Administration Leadership, 101-122.
Atmadja, S. S. (1996). Tri Brata. In Kunarto, Tri Brata dan Catur Prasetya (pp. 87215). Jakarta: PT Cipta Manunggal. Guilford, J. P. (1956). Fundamental Statistics in Psychology and Education. New York: McGraw-Hill Book Company.
Papalia, D. E., Olds, S. W., & Feldman, R. D. (2007). Human Development (10 th ed.). New York: The McGraw-Hill Company, Inc.
Guilford, J. P. & Fruchter, Benjamin (1978). Fundamental Statistics in Psychology and Education. Singapore: McGraw-Hill Book Company.
Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian. (1986). Empat Puluh Tahun Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian. Jakarta.
Jex, S. M. (2002). Organizational Psychology: A Scientist-Practitioner Approach. New York: John Wiley & Sons.
Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian. (1996). 50 Tahun Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian. Jakarta: Mullya Angkasa.
Kerlinger, F.N., & Lee , H. B. (2000). Foundations of Behavioral Research (4th ed.). Orlando: Hacourt College Publisher.
Pusinfolahdata Div. Telematika Polri. Kepolisian Negara Republik Indonesia. http://www.polri.go.id/index.php. Diunduh pada 06/05/2010
Kumar, R. (2005). Research Methodology, a step-by-step guide for beginners. London: SAGE Publications.
Robbins, S. P., & Judge, T. A. (2007). Organizational Behavior (12 th ed.). New Jersey: Pearson Education, Inc.
Luthans, F. (2002). The Need for and Meaning of Positive Organizational Behavior. Journal of Organizational Behavior , 695-706.
Robbins, S. P., & Judge, T. A. (2008). Essentials of Organizational Behavior. New Jersey: Pearson Prentice Hall.
Luthans, F., Youssef, C. M., & Avolio, B. J. (2007). Psychological Capital: Developing the Human Competitive Edge. New York: Oxford University Press.
Sarwono, S. W. (1996). Beban Mental Polri. In A. Meliala, Quo Vadis Polisi (dalam rangka memperingati 50 tahun Polri) (pp. 1-14). Jakarta: FISIP UI Jur. Kriminologi.
McShane, S. L., & Glinow, M. A. (2005). Organizational Behavior (3 rd ed.). New York: The McGraw-Hill Company, Inc.
Seniati, L., Yulianto, A., & Setiadi, B. N. (2005). Psikologi Eksperimen. Jakarta: PT Indeks. 7
Jurnal Psikologi Pitutur
Volume 1 No.1, Juni 2012
Health and Job-Related Well-being. Chicester: John Wiley & Sons Ltd.
Setiadi, B. N., Matindas, R. W., & Chairy, L. S. (1998). Pedoman Penulisan Skripsi Psikologi. Jakarta: LPSP3-UI.
Sukarno, A.G. (2001). Analisis Nilai-Nilai Kerja Polisi di Markas Kepolisian Daerah(Mapolda) Jawa Tengah. Tesis. Semarang: Program PascaSarjana Universitas Diponegoro
Silverthorne, C. P. (2005). Organizational Psychology in Cross-Cultural Perspective. New York: New York University Press. Soejono, T. (1981). Perkembangan Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian. Jakarta: Sudut Pustaka Rajawali.
Transparansi Internasional Indonesia (TII) . Polri Institusi Terkorup. http://www.ti.or.id/news/8/tahun/2007/b ulan/12/tanggal/08/id/2251/. Diunduh pada 05/05/2010
Spector, P. E. (1997). Job Satisfaction: Application, Assesment, Causes, and Consequences. London: Sage Publication, Inc.
Yadi, E. (2010, June 25). Proses Seleksi Mahasiswa PTIK. (R. Wiyardi, Interviewer)
Spector, P. E. (2000). Industrial & Organizational Psychology: Research and Practice second edition. New York: John Wiley & Sons, Inc. Stride, C., Wall, T. D., & Catley, N. (2007). Measures of Job Satisfaction, Organisational Commitment, Mental
Youseff, C. M., & Luthans, F. (2007). Positive Organizational Behavior in The Workplace: The Impact of Hope, Optimism, and Resilience. Journal Of Managaement,774-800.
8
Jurnal Psikologi Pitutur