HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN KOMPETENSI GURU TK DI KECAMATAN LAWEYAN
NASKAH PUBLIKASI Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana ( S-1 ) Psikologi
Diajukan oleh : SAMSIANA YUNI ASTUTI F 100 090 152
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013 i
HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN KOMPETENSI GURU TK DI KECAMATAN LAWEYAN
NASKAH PUBLIKASI Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana ( S-1 ) Psikologi
Diajukan oleh : SAMSIANA YUNI ASTUTI F 100 090 152
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013
ii
tl0z IInf 8l '€uelurns
'uuu1n Surqwrqruo4
:qelo mfnlesrq r{BIeJ
r[n8ue6 ue^rog uedeq rp
ueluuqeuodp >p1un rnlnlasrp q€leJ
zst
060
00t 'c
ffi :rlolo uuln[urp Euul
NYAf,A\YT NYIYWYf,fl)I I(I XT NUNS ISNtrIf,dWOX NYCNUO ISOWfl NYSV(IUflf,f,)I YUYJNV NYCNOflNH
AI
*ye
'Ytr{'lsd's'EuuqrBu llqsv BlBrurad II Eurduupuod t[nEue4
1 Eurdurepued r[nEue6
Isd'!s'I^l'd'rBul0 ualltAlAuBro surulO t[nEua4
leJu{s rqnuauou r1ulal Uele]uf,ulp uup EI0Z IIIU g1 pE8ua epu4 r[nEue6 uE^\oC uedsp Ip uu{uuqeuadlp q"loJ
zsr 060 00t 'c IJNJSV INNA VNVIShIVS :qelo uu{nlurp Euua
NVAtrAA.Y-I
NYIYhIYf,tr)I I(I
XI NUNS ISNgIfldhIOX
NY3NtrO
ISOWS NYSY(US3tr)T VUVINY NVCNOSNH
HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN KOMPETENSI GURU TK DI KECAMATAN LAWEYAN
Samsiana Yuni Astuti Wiwien Dinar Pratisti Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
[email protected]
Abstraksi Guru merupakan bagian yang penting dalam dunia pendidikan. Guru adalah sosok seorang figur pemimpin, seorang arsitektur yang dapat membentuk jiwa dan watak serta membangun kepribadian dari anak didik menjadi seorang yang berguna bagi nusa, bangsa, dan juga agama. guru TK yang profesional diharapkan memahami dan menguasai kompetensi yang menjadi tuntutan profesi yang dijalaninya, sehingga dengan kompetensi yang baik maka seorang guru terutama guru TK dapat memenuhi dan melaksanakan segala tugas dan tanggung jawabnya secara optimal. Kompetensi guru akan terbentuk dengan maksimal jika didukung oleh kecerdasan emosi yang baik pula sehingga tujuan dari pendidikan yang diharapkan dapat tercapai. Tujuan dari penelitian yaitu untuk mengetahui hubungan antara kecerdasan emosi dengan kompetensi pada guru TK. Hipotesis yang diajukan penulis adalah ada hubungan positif antara kecerdasan emosi dengan kompetensi guru TK di Kecamatan Laweyan. Subjek penelitian adalah guru TK yang ada di Kecamatan Laweyan yang memiliki ciri-ciri atau kriteria yang telah ditetapkan oleh penulis. Subjek penelitian ini berjumlah 71 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive non random sampling. Metode penelitian adalah kuantitatif. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis product moment. Hasil analisis data menunjukkan bahwa ada koefisien korelasi antara kecerdasan emosi dengan kompetensi guru TK di Kecamatan Laweyan yang ditunjukan dengan (r) sebesar 0,752 dengan nilai Sig. 0,000(p<0,01). Sumbangan efektif kecerdasan emosi terhadap kompetensi guru sebesar 56,5%, dan sisanya 43,5%. Hasil analisis kategorisasi diketahui bahwa variabel kecerdasan emosi memiliki rerata empirik sebesar 148,3 dan rerata hipotetik sebesar 115 yang berarti tergolong tinggi. Pada variabel kompetensi guru didapatkan hasil rerata empirik sebesar 184,7 dan rerata hipotetik sebesar 137,5 yang berarti tergolong tinggi. Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah ada hubungan positif yang sangat signifikan antara kecerdasan emosi dengan kompetensi guru TK di Kecamatan Laweyan.
Kata Kunci: Kecerdasan emosi, kompetensi guru.
v
dalam kehidupan sehari-hari, harus
PENDAHULUAN Guru merupakan elemen yang
dicintai, agar dapat membentuk dan
penting dalam dunia pendidikan.
membangkitkan rasa cinta dan nafsu
Guru
belajar peserta didik. Sifat kreatif,
adalah sosok seorang figur
pemimpin, seorang arsitektur yang
profesional,
dapat membentuk jiwa dan watak
sangat dituntut dan diperlukan bagi
serta membangun kepribadian dari
seorang
anak didik menjadi seorang yang
perkembangan
berguna bagi nusa, bangsa, dan juga
teknologi,
agama. Pentingnya seorang guru
masyarakat
bergantung kepada guru itu sendiri.
terhadap dunia pendidikan (Mulyasa,
Sedikitnya ada tiga kata yang dapat
2011).
menjadikan seorang guru penting
dan
menyenangkan,
guru
sejalan ilmu
dan
dengan
pengetahuan,
seni,
serta
kebutuhan
perkembangan
Seorang guru TK
yang
yang tidak saja dalam pembelajaran
profesional diharapkan memahami
di kelas, tetapi dalam kehidupan
dan menguasai kompetensi
yang
bermasyarakat
menjadi
yang
pula.
Tiga
kata
tuntutan
profesi
tersebut sekaligus menjadi sifat dan
dijalaninya,
karakteristik dari guru yaitu kreatif,
kompetensi yang baik maka seorang
profesional,
guru
dan
menyenangkan.
sehingga
terutama
guru
dengan
TK
dapat
Guru harus kreatif dalam memilih
memenuhi dan melaksanakan segala
dan memilah, serta mengembangkan
tugas dan tanggung jawabnya secara
materi standar untuk membentuk
optimal.
kompetensi peserta didik. Guru harus
terbentuk
profesional
didukung oleh kecerdasan emosi
kompetensi
dalam yang
membentuk sesuai
Kompetensi
guru
akan
dengan maksimal
jika
dengan
yang baik pula sehingga tujuan dari
karakteristik dari peserta didik. Guru
pendidikan yang diharapkan dapat
juga harus menyenangkan, tidak saja
tercapai.
bagi peserta didik, tetapi juga bagi dirinya.
Artinya,
pembelajaran
belajar harus
Pada
dan
pendidikan
menjadi
dihadapkan
makanan yang utama bagi guru
mendasar.
1
kenyataanya nasional pada Di
sedang
masalah
satu
dunia
sisi
yang dunia
2
pendidikan
dituntut
untuk
mengembangkan kemampuan dan
kepada peserta didik dan masyarakat (Mulyasa, 2011).
membentuk watak serta peradaban bangsa
yang
bermartabat
rangka
mencerdaskan
Standar
kompetensi
dalam
mengarah pada keahlian, kecakapan
kehidupan
minimal yang harus dimiliki oleh
bangsa agar menjadi suatu sarana
guru dalam melaksanakan tugas
yang
untuk
pembelajaran. Guru yang profesional
dari
adalah seorang guru yang memiliki
dapat
digunakan
mengembangkan
potensi
peserta didik untuk menjadi manusia
seperangkat
yang beriman, bertakwa, berakhlak
(pengetahuan,
mulia, sehat , berilmu, cakap, kreatif,
perilaku)
mandiri, dan menjadi warga negara
dihayati, dan dikuasai oleh guru
yang demokratis serta bertanggung
dalam
jawab.
keprofesionalanya (Mudlofir, 2012).
Selain
melakukan
itu,
tugas
guru dan
dalam
tanggung
kompetensi keterampilan,
yang
harus
dan
dimiliki,
melaksanakan
tugas
Kompetensi guru TK pada
jawabnya
masih
terlihat
belum
dasarnya secara generik sama dengan
maksimal.
Guru
masih
kurang
kompetensi guru satuan pendidikan
untuk
di atasnya. Kompetensi guru TK
menyadari
pentingnya
mengembangkan kompetensi guru
sendiri
yang dimiliki sehingga pembelajaran
pedagogik, kompetensi kepribadian,
yang berlangsung kurang optimal .
kompetensi
Hal ini terlihat dari adanya krisis
kompetensi sosial (Rasyid, 2008).
moral, krisis keteladanan, dan krisis
Keempat bidang kompetensi ini tidak
spiritual yang sedang berlangsung di
dapat
dalam kehidupan Negara kita. Hal ini
saling
merupakan suatu tantangan terutama
mempengaruhi satu sama lainya
bagi dunia pendidikan khususnya
(Mudlofir, 2012).
guru. Dimana dalam hal ini, guru bertugas
dalam
mengembangkan
pesan-pesan pendidikan yang baik
meliputi
kompetensi
profesional,
berdiri
sendiri,
berhubungan
dan
melainkan dan
saling
Diantara guru SD, SMP, dan SMA, guru TK memiliki peran dan tanggung
jawab
dalam
proses
pendidikan yang sangat besar. Guru
3
dituntut untuk dapat memberikan
diri sendiri dan dalam hubungan
bimbingan dan pendidikan sesuai
dengan orang lain.
dengan tingkat perkembangan anak sehingga
dapat
Berdasarkan fenomena dan
mengoptimalkan
uraian di atas maka rumusan masalah
perkembangan anak didik (Rasyid,
dalam penelitian ini yaitu “Apakah
2008).
ada hubungan antara kecerdasan Karakteristik dari usia anak
emosi dengan kompetensi pada guru
antara lain bersifat pemalu,
TK?” dengan ini penulis ingin
pemarah, takut, manja, dan merusak.
melakukan penelitian dengan judul
Hurlock (2012) menjelaskan bahwa,
“Hubungan antara Kecerdasan Emosi
anak usia TK merupakan suatu usia
dengan Kompetensi Guru TK di
yang berada di masa perkembangan
Kecamatan Laweyan”.
awal anak dan juga merupakan suatu
Tujuan dalam penelitian ini adalah:
masa
1. Mengetahui
TK
yang
dibandingkan
kritis dengan
pada
anak
masa-masa
perkembangan selanjutnya. Guru
TK
dituntut
kecerdasan
untuk
2. Mengetahui sumbangan efektif kecerdasan
didiknya, juga terhadap kompetensi
kompetensi
yang harus dilaksanakannya agar
pada guru.
maksimal.
Kemampuan untuk memahami inilah yang disebut sebagai kecerdasan emosi. Goleman (2001) menjelaskan bahwa, kecerdasan emosi merujuk kepada
kemampuan
dengan
pada guru.
kesabaran yang lebih terhadap anak
secara
emosi
antara
kompetensi
memiliki kepekaan, pemahaman dan
terwujud
hubungan
mengenali
emosi
dengan
3. Mengetahui tingkat kompetensi pada guru. 4. Mengetahui tingkat kecerdasan emosi pada guru. Melalui diharapkan
penelitian dapat
ini
diketahui
perasaan diri sendiri dan perasaan
kecerdasan emosi pada guru TK, dan
orang lain, kemampuan memotivasi
dari hasil tersebut dapat diambil
diri
manfaat diantaranya :
sendiri,
dan
kemampuan
mengelola emosi dengan baik pada
4
1. Manfaat secara teoritis adalah : Penelitian ini diharapkan dapat
menambah
khasanah
keilmuan psikologi khususnya
mengenai penelitian dengan tema yang
sama
yaitu
kecerdasan
emosi dan kompetensi pada guru TK.
psikologi pendidikan. 2. Manfaat secara praktis adalah :
METODE PENELITIAN Adapun
a. Bagi guru TK Penelitian dapat
ini
diharapkan
memberikan
informasi
mengenai pentingnya kecerdasan emosi
bagi
guru
menjalankan
kompetensinya
dapat
1. Variabel
efektif dan mencapai tujuan dari pembelajaran yang diharapkan.
ini
diharapkan
dapat
memberikan
dalam
mengembangkan
pendidikan
informasi
terutama
dunia dalam
Populasi dalam penelitian ini adalah guru TK yang berada di wilayah
ini
memberikan
wacana
informasi
pemikiran
dan
pengembangan ilmu serta sebagai pembanding
kecamatan
Laweyan yang berjumlah 158. Adapun
karakteristik, dari
populasi penelitian yang digunakan adalah
individu
dalam
kategori
dewasa awal, yaitu dalam rentang usia 21-40 tahun, berprofesi sebagai TK,
memiliki
pengalaman
Sampel dalam penelitian ini
diharapkan
dapat dijadikan sebagai referensi dalam
Surakarta
mengajar minimal 1 tahun.
c. Bagi peneliti lain Penelitian
:
Subjek Penelitian
guru
bidang psikologi pendidikan.
tergantung
emosi
b. Bagi psikolog pendidikan Penelitian
ini
2. Variabel bebas : Kecerdasan
menciptakan
suatu lingkungan belajar yang
penelitian
Kompetensi guru TK
serta
pada proses belajar mengajar
dalam
yang
adalah sebagai berikut:
dalam
dalam dunia pendidikan
sehingga
digunakan
variabel
khususnya
berjumlah 71 orang yang diambil dari
populasi
Pengambilan
sampel
penelitian. dalam
penelitian ini menggunakan teknik purposive non random sampling,
5
yaitu
teknik
sampel
untuk
dari
menentukan
populasi
mempunyai
ciri-ciri
Hasil
analisis
data
uji
yang
hipotesis menunjukkan bahwa ada
tertentu
koefisien korelasi antara kecerdasan
(Arikunto, 2006).
emosi dengan kompetensi guru TK di kecamatan Laweyan dengan nilai
Hasil Analisis dan Pembahasan Hasil
uji
(r) sebesar 0,752 dan nilai Sig. 0,000
normalitas
ini
dikatakan normal apabila p>0,05. Hasil uji normalitas dari kecerdasan emosi memiliki sebaran yang normal
dengan p < 0,01 berarti bahwa ada hubungan
datanya normal. Uji normalitas pada kompetensi guru memiliki sebaran yang
normal
dengan
nilai
signifikansi sebesar 0,623 dengan p>0,05
maka
data
normal.
Berdasarkan hasil analisis diatas maka
dapat
variabel
disimpulkan
kecerdasan
bahwa
emosi
dan
variabel kompetensi guru memiliki sebaran yang normal.
kompetensi
emosi guru
sangat
dengan kompetensi guru TK. Sumbangan kecerdasan
efektif
emosi
terhadap
kompetensi guru sebesar 56,5%. Dapat
disimpulkan
bahwa
sumbangan efektif kecerdasan emosi terhadap kompetensi guru TK di kecamatan Laweyan sebesar 56,5%, dan sisanya yaitu 43,5 % dipengaruhi oleh faktor yang lain seperti tingkat penghasilan, insentif, iklim kerja, kepemimpinan,
hubungan
antar
manusia, dan tradisi atau kultur
Hasil uji linieritas antara kecerdasan
yang
siginifikan antara kecerdasan emosi
karena memiliki nilai signifikansi sebesar 0,762 dengan p>0,05 maka
positif
TK
dengan memiliki
korelasi yang linier dimana hal ini dapat dilihat pada Annova tabel deviation from linierity dengan nilai F= 1,639 dan p > 0,05 maka variabel dikatakan memiliki korelasi linier.
organisasi. Selain itu, dari hasil uji stepwise didapatkan hasil bahwa dari masing-masing emosi
aspek
menunjukkan
kecerdasan hasil
aspek
kesadaran diri sebesar 0,744, aspek pengaturan diri sebesar 0,588, aspek motivasi dan empati sebesar 0,681, aspek keterampilan sosial sebesar 0,670. Berdasarkan hasil diatas dapat
6
disimpulkan bahwa aspek kesadaran
signifikan antara kecerdasan emosi
diri
dengan kompetensi guru TK di
dalam
kecerdasan
emosi
memiliki koefisien korelasi paling
kecamatan
besar terhadap kompetensi guru TK
semakin tinggi kecerdasan emosi
di kecamatan Laweyan dengan nilai
maka akan semakin tinggi pula
koefisien korelasi sebesar 0,744.
kompetensi
Berdasarkan
hasil
analisis
Laweyan.
guru,
maka
diketahui bahwa variabel kecerdasan
kompetensi guru.
memiliki
semakin
rendah
pula
empirik
Hasil penelitian ini sesuai
sebesar 148,3 dan rerata hipotetik
dengan hipotesis yang diajukan oleh
sebesar
ini
penulis yaitu ada hubungan positif
kecerdasan
antara kecerdasan emosi dengan
penelitian
kompetensi guru TK di Kecamatan
Variabel
Laweyan, dimana semakin tinggi
kompetensi guru TK memiliki rerata
kecerdasan emosi maka semakin
empirik sebesar 186,7 dan rerata
tinggi pula kompetensi guru, begitu
hipotetik 137,5 yang menunjukkan
pula sebaliknya semakin
bahwa kompetensi guru TK pada
kecerdasan emosi maka semakin
subjek penelitian tergolong tinggi.
rendah pula kompetensi guru TK di
115
menunjukkan emosi
pada
tergolong
rerata
sebaliknya
semakin rendah kecerdasan emosi
kategorisasi yang telah dilakukan
emosi
Dimana
dimana bahwa
hal
subjek tinggi.
rendah
kecamatan Laweyan. Pembahasan Berdasarkan
Seorang guru TK yang dapat hasil
analisis
data yang telah dilakukan oleh peneliti menunjukkan hasil bahwa ada korelasi antara kecerdasan emosi dengan kompetensi guru TK yang ditunjukkan dengan nilai koefisien korelasi (r) = 0,752 dengan p = 0,000 (p<0,01). Hal ini memiliki arti bahwa ada hubungan positif yang sangat
mengoptimalkan
kecerdasan
emosinya dengan baik, maka akan mampu dalam mengelola emosinya baik pada dirinya sendiri maupun dalam menjaga hubunganya dengan anak didik, rekan kerja, ataupun dengan orang tua atau wali murid sehingga kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru TK dapat
7
terwujud dan dapat melaksanakan
mengelola
segala tuntutan maupun tugas dari
dalam mendidik peserta didik dengan
setiap kompetensi guru dengan baik.
baik.
Hal ini sesuai dengan pendapat yang
memiliki manajemen diri yang baik
disampaikan
(2001)
biasanya memiliki kecerdasan emosi
kecerdasan
yang baik pula sehingga dapat
menjelaskan
Goleman bahwa
dan
Seorang
mengontrol
pendidik
diri
yang
emosi merupakan kemampuan untuk
beradaptasi
mengenali perasaan diri sendiri dan
lingkungan maupun tuntutan yang
perasaan orang lain, kemampuan
datang dari dunia profesi.
memotivasi
diri
segala
dan
Selain itu, hal tersebut sesuai
kemampuan untuk mengelola emosi
dengan pendapat yang disampaikan
dengan baik pada diri sendiri dan
oleh
dalam hubungan dengan orang lain.
menyatakan bahwa kompetensi guru
Tridhonanto (2010) menambahkan
TK dipengaruhi oleh faktor internal
bahwa, kecerdasan emosi merupakan
yaitu faktor kecerdasan. Kecerdasan
kemampuan dalam mengendalikan
disini tidak hanya berdasarkan atas
emosi, bahkan kemampuan untuk
kecerdasan kognitif namun
beradaptasi dengan lingkungan. Hal
kecerdasan secara emosi, dimana
senada
Hidayatullah
seorang guru disamping memiliki
(2010), bahwa seorang pendidik
kecerdasan kognitif secara mumpuni
khususnya
sebagai
juga
anggota
masyarakat,
kecerdasan
emosi
disampaikan
sendiri,
dengan
bagian
pada
dari
Mudlofir
harus
(2012)
didukung
yang
juga
dengan
maka
kecerdasan emosi yang baik agar
seorang
dapat memiliki kompetensi guru
pendidik dapat membantu pendidik
yang
dalam
untuk
menjalankan setiap tugas maupun
berkomunikasi dan bergaul secara
tuntutan yang datang dari setiap
efektif dengan peserta didik, sesama
kompetensi guru yang harus dimiliki
pendidik, tenaga kependidikan, orang
dan dapat mencapai tujuan dari
tua atau wali peserta didik, dan
pembelajaran
masyarakat sekitar. Seorang pendidik
Kecerdasan
harus
mempengaruhi
kemampuan
memiliki
kemampuan
baik
sehingga
yang emosi setiap
dapat
diharapkan. akan kompetensi
8
guru baik itu kompetensi pedagogik,
kecerdasan (kecerdasan kognitif dan
profesional, kepribadian, dan sosial.
kecerdasan emosi), tanggung jawab
Dengan kecerdasan kognitif yang
(attitudes),
mumpuni dan didukung kecerdasan
(skills),
emosi yang tinggi maka seorang guru
kepuasan
TK dapat mengoptimalkan segala
pengalaman kerja, etos kerja. Faktor
kemampuan
yang
eksternal yaitu tingkat penghasilan,
dapat bermanfaat dalam kehidupan
insentif, iklim kerja, kepemimpinan,
sehari-hari
hubungan antar manusia, dan tradisi
yang
dimiliki
sehingga
memecahkan
dapat
masalah,
mencapai
kemauan
tindakan
pendidikan,
motivasi,
kerja,
komitmen,
atau kultur organisasi.
tujuan, dan kompetensi guru yang
Hasil
penelitian
yang
diharapkan dapat terlaksana dan
dilakukan oleh peneliti menunjukkan
terwujud dengan baik serta segala
hasil bahwa kecerdasan emosi pada
proses
guru Tk di kecamatan Laweyan
pembelajaran
dapat
berlangsung dengan efektif dan baik. Dari beberapa pendapat ahli diatas
dapat
memiliki
kategorisasi
yang
dikelompokan dalam kategori sangat
disimpulkan bahwa
rendah dan rendah 0%, kategori
kecerdasan emosi memiliki peran
sedang sebanyak 2 orang dengan
dan manfaat yang besar bagi guru
prosentase sebesar 2,8%, kategori
TK.
tinggi sebanyak 50 orang dengan
Oleh
karena
itu,
apabila
kompetensi guru yang dimiliki oleh
prosentase
guru TK rendah maka kemungkinan
sangat tinggi sebanyak 19 orang
besar
dengan prosentase sebesar 26,8%.
kecerdasan
emosi
yang
dimilikinya juga rendah. Begitu pula
70,4%,
Pada
dan
variabel
kategori
kecerdasan
sebaliknya bila kompetensi guru TK
emosi mempunyai rerata empirik
tinggi maka kecerdasan emosi yang
(RE)
dimiliknya juga tinggi. Hal ini
hipotetik (RH) sebesar 115. Hal
dipengaruhi oleh beberapa faktor
tersebut
yang
kecerdasan
mempengaruhi
kompetensi
sebesar
148,3
dan
menunjukkan emosi
pada
rerata
bahwa subjek
guru yaitu adanya faktor internal dan
penelitian yang tergolong tinggi.
ekternal. Faktor internal meliputi
Maka dapat diketahui bahwa para
9
guru TK di kecamatan Laweyan
hubungan antar manusia, dan tradisi
memiliki
penilaian,
atau kultur organisasi. Selain itu, dari
ataupun penghargaan yang positif
hasil uji stepwise didapatkan hasil
terhadap
pandangan,
kemampuan
yang
bahwa dari masing-masing aspek
terutama
pada
kecerdasan emosi menunjukkan hasil
kemampuan akan kesadaran diri,
aspek kesadaran diri sebesar 0,744,
pengaturan
aspek pengaturan diri sebesar 0,588,
dimilikinya
diri,
motivasi
diri,
empati, dan ketrampilan sosial. Variabel mempunyai
aspek motivasi dan empati sebesar
kompetensi
guru
0,681, aspek keterampilan sosial
rerata empirik
(RE)
sebesar 0,670. Berdasarkan hasil
sebesar 186,7 dan rerata hipotetik
diatas
(RH)
aspek
sebesar
137,5.
Hal
ini
menunjukkan
bahwa
kompetensi
guru
subjek
penelitian
pada
tergolong
tinggi.
dapat
disimpulkan bahwa
kesadaran
diri
dalam
kecerdasan emosi memiliki koefisien korelasi
paling
besar
terhadap
Maka
dapat
kompetensi guru TK di kecamatan
subyek
dalam
Laweyan dengan nilai sebesar 0,744.
penelitian ini memiliki penghargaan,
Hal tersebut sesuai dengan Goleman
pandangan, maupun penilaian yang
(2001)
positif terhadap kemampuan yang
kesadaran diri adalah mengetahui
dimilikinya
dalam
apa yang dirasakan pada suatu saat,
kompetensi yang dimilikinya yaitu
dan menggunakanya untuk memandu
kompetensi pedagogik, profesional,
pengambilan
kepribadian, dan sosial.
memiliki tolak ukur yang realistis
diketahui
bahwa
terutama
Sumbangan kecerdasan
efektif
keputusan
kemampuan
diri
sendiri,
dan
terhadap
kepercayaan diri yang kuat. Hal ini
kompetensi guru TK pada subjek
sangat diperlukan bagi seorang guru
penelitian sebesar 56,5% dan sisanya
terutama bagi guru TK yang selalu
43,5% berasal dari variabel lain yang
berinteraksi
mempengaruhi
guru
maupun dalam mengatasi segala
seperti tingkat penghasilan, insentif,
tuntutan yang datang dari dunia
iklim
profesi dimana kesadaran diri bagi
kerja,
emosi
atas
yang menyatakan bahwa
kompetensi
kepemimpinan,
dengan
anak
didik
10
seorang guru TK sangat bermanfaat
yang dilakukan semata-mata tidak
dalam
hanya atas dorongan nafsu belaka,
pengambilan
sehingga
hal
mendorong
seorang
keputusan
tersebut
akan
guru
dalam
meningkatkan kompetensinya. Kesadaran diri bagi guru TK
melainkan
juga
Menyalurkan
akalnya.
emosi
yang
dikendalikan
oleh
akal
dan
pertimbangan
yang
sehat
akan
akan membantu pula seorang guru
melahirkan suatu tindakan dewasa
untuk bersikap secara dewasa dan
yang tidak melanggar peraturan dan
berjiwa
norma yang telah berlaku. Sumardi
kepemimpinan
dimana
bersikap secara dewasa dan berjiwa
(2007)
kepemimpinan merupakan hal yang
individu yang memiliki kecerdasan
patut dimiliki oleh seorang guru.
emosi yang tinggi yaitu memiliki
Sardiman (2000) menjelaskan bahwa
kehidupan
sebagai seorang guru harus dapat
mudah
bersikap secara dewasa dan memiliki
simpatik
jiwa
dapat
hubungan, tidak mudah takut atau
dicontoh oleh orang lain seperti
gelisah, merasa nyaman dengan diri
disiplin, sabar, bertanggung jawab,
sendiri,
sopan,
Hal
lingkunganya, memiliki kemampuan
terpenting yang harus dimiliki oleh
yang tinggi untuk melibatkan diri
guru adalah dapat mengendalikan
dengan orang lain atau masalah dan
emosi agar tidak berdampak secara
untuk memikul tanggung jawab,
berlebihan, karena
memiliki komitmen yang tinggi dan
kepemimpinan
dan
juga
yang
ramah.
orang yang
menambahkan
sosial
bahwa
yang
bergaul
dan
dan
hangat
orang
mantab, humoris, dalam
lain,
dewasa adalah orang yang tidak
pandangan
emosional,
dipertanggungjawabkan, memandang
tetapi
tetap
rasional,
moral
dapat
bijak, dan realistis dalam berbagai
diri
tindakan dan perbuatan. Kedewasaan
mengungkapkan
seseorang dapat dilihat dari cara
takaran yang wajar bukan meledak-
pengendalian
ledak.
individu
emosinya.
mampu
Jika
mengendalikan
emosinya berarti semua tindakan
secara
yang
dan
Meskipun
positif,
mampu
perasaan
dengan
hasil
penelitian
menunjukkan adanya korelasi positif
11
yang
sangat
generalisasi
signifikan dari
namun
hasil-hasil
penelitian itu terbatas pada populasi
2. Tingkat kecerdasan emosi guru TK
di
kecamatan
Laweyan
tergolong tinggi
dimana penelitian dilakukan di TK
3. Tingkat kompetensi guru TK di
yang ada di kecamatan Laweyan,
kecamatan Laweyan tergolong
penggunaan metode pengumpulan
tinggi.
data
yang
beragam.
4. Sumbangan kecerdasan emosi
Penambahan dan penerapan subyek
terhadap kompetensi guru TK di
penelitian yang lebih luas dengan
kecamatan
karakteristik yang berbeda dan lebih
56,5%. Hal ini membuktikan
spesifik serta penambahan variabel
bahwa
lain dalam penelitian selanjutnya
merupakan salah satu faktor yang
dapat diterapkan kembali. Selain itu,
sangat
penggunaan metode penelitian yang
mempengaruhi kompetensi guru
lebih
TK.
beragam
kurang
dapat
diterapkan
Laweyan
sebesar
kecerdasan
emosi
penting
Sedangkan
dalam
43,5%
lagi
kembali pada penelitian selanjutnya
dipengaruhi oleh fakor lainya
sehingga hasilnya bisa lebih akurat.
seperti
faktor
kemauan, Kesimpulan hasil
analisis
data penelitian dan pembahasan yang dilakukan,
maka
dapat
disimpulkan bahwa: 1. Ada
hubungan
jawab,
positif
yang
tinggi kecerdasan emosi maka guru
kerja,
komitmen,
pengalaman
kerja, etos kerja serta faktor eksternal
yaitu
tingkat
penghasilan, insentif, iklim kerja,
sangat signifikan artinya semakin
kompetensi
tanggung
yaitu
pendidikan, motivasi, kepuasan
Berdasarkan
telah
internal
TK
akan
mengalami peningkatan. Begitu pula sebaliknya semakin rendah kecerdasan emosi maka semakin rendah pula kompetensi guru TK.
kepemimpinan, hubungan antar manusia, dan tradisi atau kultur organisasi Selain itu, dari hasil uji stepwise didapatkan hasil bahwa dari masing-masing aspek kecerdasan emosi yaitu aspek kesadaran diri, aspek pengaturan diri,
aspek
motivasi,
aspek
12
empati, dan aspek keterampilan
yang kondusif bagi gurunya
sosial dapat disimpulkan bahwa
agar dapat mempertahankan
aspek
dan
kesadaran
kecerdasan
diri
emosi
dalam
memiliki
memaksimalkan
kemampuan
yang
keeratan/ hubungan yang paling
oleh guru.
kuat terhadap kompetensi guru
2. Bagi Guru TK
TK di kecamatan Laweyan.
dimiliki
Diharapkan para guru TK dapat tetap mempertahankan
Saran
kemampuan
1. Bagi Kepala Sekolah
diketahui kecerdasan emosi
kompetensi
tinggi
dan
guru
juga
tergolong tinggi, oleh karena itu kepala sekolah diharapkan untuk
tetap
memberikan
pelatihan maupun mendorong para guru untuk senantiasa mempertahankan
dan
mengembangkan
dengan
mengikuti training,
cara
seminar-seminar, dan
pemantauan
terhadap kemampuan guru baik saat di kelas maupun di luar kelas. Selain itu, sebagai kepala
sekolah
diharapkan menciptakan
potensi yang ada di dalam diri
secara
maksimal
sehingga tujuan yang ingin dicapai dapat terlaksana dan terwujud.
Hal
ini
dapat
dilakukan dengan melakukan kegiatan
seperti
mendatangkan
rapat,
pembinaan
dari kantor dinas pendidikan, mengikuti lomba-lomba bagi guru, pengajian, halal-bihalal,
kompetensinya. Hal ini dapat dilakukan
dan
lebih mengembangkan segala
Berdasarkan hasil penelitian
tergolong
tersebut
juga dapat
lingkungan
acara perpisahan untuk akhir tahun bagi anak didik dan wali
murid,
program-program workshop
mengikuti atau tentang
pengembangan profesi yang diadakan
oleh
Dinas
Pendidikan seperti seminar atau penataran dan pelatihan.
13
3. Bagi Psikologi Pendidikan Hasil
dari
penelitian
diharapkan
introspeksi ini
dapat
memberikan mengenai
informasi pengaruh
dari
terhadap
diri
sendiri. 4. Bagi peneliti lain Bagi
peneliti
yang
selanjutnya
berkeinginan
atau
kecerdasan emosi bagi guru
bermaksud mengambil tema
TK
yang sama, maka diharapkan
dalam
meningkatkan
kompetensi guru. Selain itu,
dapat
untuk
maupun
meningkatkan
menambah
subjek
faktor-faktor
kemampuan pengaturan diri
yang
yang merupakan salah satu
kompetensi
aspek dari kecerdasan emosi
faktor
maka diharapkan guru dapat
kemauan, tanggung jawab,
lebih
pendidikan,
meningkatkan
kemampuan
akan
lain
mempengaruhi guru
seperti
internal
yaitu
motivasi,
untuk
kepuasan kerja, komitmen,
mengendalikan emosi dalam
pengalaman kerja, etos kerja
melaksanakan setiap tugas
serta faktor eksternal yaitu
yang dibebankanya seperti
tingkat penghasilan, insentif,
dengan bersikap lebih sabar
iklim kerja, kepemimpinan,
ketika
dengan
hubungan antar manusia, dan
kerja,
tradisi atau kultur organisasi
anak
berhadapan didik,
rekan
maupun tugas-tugas lainya,
serta
tidak
dalam
pengumpulan data yang lebih
keputusan,
beragam seperti wawancara,
terburu-buru
mengambil bersikap
terbuka
terhadap
melakukan
dokumentasi
metode
sehingga
saran-saran yang diberikan
kesimpulan
oleh
lebih kaya, menyeluruh, dan
orang
lain,
curhat,
berdiskusi dengan rekan kerja ataupun orang lain tentang permasalahan yang sedang dialami, lebih meningkatkan
komprehensif.
yang
didapat
14
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rhineka Cipta. Efendi,
A. 2005. Revolusi Kecerdasan Abad 21. Bandung: Alfabeta.
Goleman, D. 2001. Untuk Mencapai Prestasi (terjemahan Midoz). Jakarta: PT Gramedia. Hidayatullah, M.F. 2010. Guru Sejati Membangun Insan Berkarakter Kuat dan Cerdas. Surakarta: Yuma Pustaka. Hurlock, E,B. 2012. Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga. Mudlofir, A. 2012. Profesional. Rajawali Pers.
Pendidik Jakarta:
Mulyasa, E. 2011. Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Rasyid, H. 2008. Potret Guru Taman Kanak-Kanak Profesional. Jurnal Cakrawala Kependidikan Vol.6, No.2, hal:112-207.
Sardiman, A, M. 2001. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar: Pedoman Bagi Guru dan Calon Guru. Jakarta: PT Raja Grafindo Perkasa. Sumardi. 2007. Password Menuju Sukses Rahasia Membangun Sukses Individu,Lembaga, dan Perusahaan. Jakarta: Erlangga. Tridhonanto. 2010. Meraih Sukses dengan Kecerdasan Emosi. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.