perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
HIKAYAT QAMARUZZAMAN: Suntingan Teks dan Analisis Sastra Fantastik
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan guna Melengkapi Gelar Sarjana Sastra Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret
Disusun oleh FARHANA AULIA C0208022
FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user ii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user iii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERNYATAAN
Nama : Farhana Aulia NIM : C0208022 Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul Hikayat Qamaruzzaman : Suntingan Teks dan Analisis Sastra Fantastik adalah betul-betul karya sendiri, bukan plagiat, dan tidak dibuatkan oleh orang lain. Hal-hal yang bukan karya saya, dalam skripsi ini diberi tanda sitat (kutipan) dan ditunjukkan dalam daftar pustaka. Apabila di kemudian hari terbukti pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan skripsi dan gelar yang diperoleh dari skripsi tersebut.
Surakarta, 19 November 2012 Yang membuat pernyataan,
Farhana Aulia
commit to user iv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
MOTTO
Bersyukur atas segala kenikmatan dari-Nya, berusaha dan berjuang semaksimal mungkin dalam menjalankan sesuatu, dan berdoa agar diridai dan dilimpahkan keberkahan dalam hidup (Penulis)
commit to user v
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERSEMBAHAN
Karya ini kupersembahkan untuk: 1. Mama Soraya dan Papa Hasan Basri 2. Kakakku Fadila Ratna Mayasari dan calon bayinya beserta suami (Asep Kusbiantoro) 3. Kedua saudara laki-laki tercinta, Taufiq Effendi dan Latif Aliansyah 4. Seluruh pecinta ilmu
commit to user vi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR Alhamdulillah penulis sampaikan ke hadirat Allah SWT, hanya kepada-Nya penulis memohon pertolongan dalam menjalani hidup di dunia dan akhirat. Limpahan karunia-Nya yang tidak terhingga berupa waktu, nafas, kesehatan, dan segala kebaikan senantiasa menaungi penulis hingga dapat menyelesaikan skripsi berjudul Hikayat Qamaruzzaman: Suntingan Teks dan Analisis Sastra Fantastik. Penulis mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada beberapa pihak atas semua doa, bimbingan, dukungan, dan dorongan yang telah diberikan, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak berikut. 1.
Drs. Riyadi Santosa, M.Ed., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Sastra dan Seni Rupa, Universitas Sebelas Maret, yang telah berkenan memberikan kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
2.
Drs. Ahmad Taufiq, M.Ag., selaku Ketua Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Sastra dan Seni Rupa, Universitas Sebelas Maret, yang telah memberikan izin, dorongan, pengarahan, serta kemudahan kepada penulis dalam penulisan skripsi ini.
3.
Dra. Chattri S. Widyastuti, M.Hum., selaku Sekretaris Jurusan Sastra Indonesia, sekaligus pembimbing akademik yang selalu setia mendengarkan setiap keluh kesah penulis. Terima kasih atas bentuk perhatian dan ketulusan yang mengiringi perjalanan akademik penulis selama di Jurusan Sastra Indonesia.
4.
Drs. Istadiyantha, M.S., selaku dosen pembimbing skripsi, yang senantiasa sabar dan teliti dalam memberikan bimbingan, pengarahan, serta dorongan.
commit to user vii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Terima kasih atas kerelaan waktu yang diluangkan di sela kesibukan dalam menyelesaikan disertasi dan kegiatan dakwahnya. 5.
Drs. Sholeh Dasuki, M.S., selaku dosen penelaah skripsi, yang memberikan pengarahan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi dengan sebaikbaiknya.
6.
Dra. Murtini, M.S., selaku dosen pengajar bidang sastra, yang memberikan dorongan untuk melakukan kajian teks lintas bidang yaitu analisis sastra fantastik. Terima kasih atas inspirasi dan motivasi selama mendalami dunia sastra.
7.
Asep Yudha Wirajaya, S.S., selaku dosen dalam bidang filologi, yang memberikan pengarahan dan motivasi, serta menggugah penulis sehingga terdorong untuk lebih mencintai dunia filologi.
8.
Seluruh dosen pengajar Jurusan Sastra Indonesia yang telah memberikan bimbingan selama penulis menempuh studi di Jurusan Sastra Indonesia.
9.
Mas Purwono, selaku Staf Jurusan Sastra Indonesia, yang dengan segala keramahannya mempersiapkan segala kelengkapan studi di Sastra Indonesia.
10.
Mama Soraya dan Papa Hasan, yang tiada henti mengupayakan hal-hal yang terbaik demi kebaikan penulis. Terima kasih yang tidak terhingga atas doa, peluh, dan ilmu kehidupan yang telah tercurah untuk penulis. Semoga kebahagian dan keberkahan meliputi kita.
11.
Kakak Fadila Ratna Mayasari, S.ThI beserta calon bayi dan suami (Asep Kusbiantoro), terima kasih atas inspirasi, motivasi, dan doa untuk penulis. Kakak Taufiq Effendi, S.S., dan Latif Aliansyah, dua saudara laki-laki
commit to user viii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
terbaik penulis, terima kasih telah sudi berbagi ruang kebahagiaan di rumah Baturono. 12.
telah sudi berbagi kebahagiaan dan ketulusan sehingga penulis semakin bersemangat untuk menyelesaikan skripsi. Semoga segera menyusul menyandang gelar sarjana.
13.
Sahabat-sahabat terbaik penulis, Anggraini Prihastuti, Kusnul Khotimah, Siti Kaswarini Laksmi Hapsari, Yan Ayu, Hidayatur Riana, S.S., Inas Adila, S.S.,
14.
mari taklukan dunia.
Rekan angkatan Asasind 2008, dan rekan Filologi 2008, kalian terbaik. Terima kasih telah memberi arti begitu dalam, serta kebersamaan yang tidak akan tergantikan di Sastra Indonesia.
15.
Bude Salamah dan keluarga, terima kasih atas doa dan motivasinya. Mas Uri, Mbak Ari, Bu Yus, Pak Yus, Aan Unesa, Mbak Farida terima kasih telah terlibat pada kegiatan pencarian data penulis. Tri Indriawati, terima kasih atas koreksi diksi dan ejaannya. Mas Romi, terima kasih atas motivasi khas dialek Jawa Timurnya. Kawan-kawan LPM Kalpadruma, terima kasih telah berbagi ruang kebahagiaan di sekre Kade. Di samping itu, penulis juga menyampaikan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu, yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan keberkahan bagi kita semua. Penulis juga menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu, penulis dengan senang hati menerima kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Surakarta, 19 November 2012
commit to user ix
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ....................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN ....................................................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN .....................................................................
iii
HALAMAN PERNYATAAN .....................................................................
iv
HALAMAN MOTTO ..................................................................................
v
HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................
vi
KATA PENGANTAR .................................................................................
vii
DAFTAR ISI ...............................................................................................
x
DAFTAR TABEL ........................................................................................
xiv
DAFTAR SINGKATAN ............................................................................
xv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................
xvi
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................
xvii
HALAMAN ABSTRAK .............................................................................
xviii
BAB I
PENDAHULUAN ....................................................................
1
A. Latar Belakang Masalah ......................................................
1
B. Pembatasan Masalah ...........................................................
6
C. Rumusan Masalah ...............................................................
7
D. Tujuan Penelitian ...............................................................
7
E. Manfaat Penelitian .............................................................
7
F. Sistematika Penulisan ........................................................
9
commit to user x
perpustakaan.uns.ac.id
BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR ...................
10
A. Kajian Pustaka ......................................................................
10
B. Teori Penyuntingan Teks ....................................................
11
1. Inventarisasi Naskah .....................................................
12
2. Deskripsi Naskah .........................................................
13
3. Suntingan Teks .............................................................
13
4. Kritik Teks ...................................................................
14
C. Teori Pengkajian Teks.........................................................
15
1. Sastra Fantastik .............................................................
15
2. Konsep Hipnotis ............................................................
19
D. Kerangka Pikir BAB III
BAB IV
digilib.uns.ac.id
...............................................................
21
METODE PENELITIAN .........................................................
23
A. Jenis Penelitian ....................................................................
23
B. Objek Penelitian ..................................................................
23
C. Sumber Data Penelitian ......................................................
24
D. Teknik Pengumpulan Data ..................................................
24
1. Pencarian Informasi ......................................................
24
2. Pencetakan Data ............................................................
25
E. Teknik Analisis Data ...........................................................
25
1. Metode Penyuntingan Teks ..........................................
26
2. Metode Pengkajian Teks ..............................................
28
F. Teknik Penarikan Simpulan ...............................................
29
SUNTINGAN TEKS ................................................................
30
A. Inventarisasi Naskah ............................................................
30
commit to user xi
perpustakaan.uns.ac.id
BAB V
BAB VI
digilib.uns.ac.id
B. Deskripsi Naskah .................................................................
31
1. Bagian Umum Naskah ..................................................
31
2. Bagian Buku ..................................................................
33
3. Bagian Tulisan ..............................................................
35
4. Bagian Sejarah ..............................................................
37
C. Ikhtisar Isi Teks ...................................................................
41
D. Kritik Teks ...........................................................................
45
E. Suntingan Teks .....................................................................
63
1. Pedoman Transliterasi ...................................................
63
2. Suntingan Teks ..............................................................
70
3. Daftar Kata Sukar ..........................................................
165
ANALISIS TEKS ....................................................................
170
A. Analisis Sastra Fantastik ......................................................
170
1.
Motif Fantastik pada Teks HQ .......................................
171
2.
Dekor Realis pada Teks HQ ...........................................
176
3.
Tokoh dan Penokohan pada Teks HQ ............................
179
4.
Narator pada Teks HQ ...................................................
188
5.
Kejadian-kejadian Aneh pada Teks HQ .........................
192
B. Relevansi Teks HQ ...............................................................
199
1.
Hipnotis Tradisional ......................................................
201
2.
Hipnotis Modern ...........................................................
202
PENUTUP .................................................................................
207
A. Simpulan ..............................................................................
207
B. Saran .....................................................................................
208
commit to user xii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................
210
LAMPIRAN ................................................................................................
xx
commit to user xiii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
Tabel 1
Pembagian Subgenre dalam Genre Fantastik
16
Tabel 2
Frekuensi Gelombang Otak Manusia
21
Tabel 3
Penjajaran Tahun Hijriah dengan Masehi
33
Tabel 4
Jumlah Baris Tiap Halaman
34
Tabel 5
Catchword
39
Tabel 6
Lakuna
42
Tabel 7
Adisi
50
Tabel 8
Substitusi
55
Tabel 9
Ditografi
57
Tabel 10
Transposisi
58
Tabel 11
Ketidakkonsistenan Penulisan Kata Ulang
59
Tabel 12
Ketidakkonsistenan Penulisan Kata
60
Tabel 13
Ketidakkonsistenan Penulisan Ejaan
62
Tabel 14
Konsonan Huruf Arab
64
Tabel 15
Konsonan Huruf Arab Melayu
64
Tabel 16
Urutan Peristiwa dalam Teks HQ
173
commit to user xiv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR SINGKATAN
hal.
halaman
HQ
Hikayat Qamaruzzaman
id.
idem
No.
nomor
QS
Quran Surat
SWT Subhanahu Wa Taala
commit to user xv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1
Tampilan Website Kajian Pustaka dan Inventarisasi Naskah HQ
Lampiran 2
Foto Digital Naskah HQ
Lampiran 3
Berita tentang Hypno-crime di Media Massa Online
commit to user xvi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
Gambar
1
Kuadran Kesadaran Manusia
20
Gambar
2
Iluminasi pada Naskah HQ
36
Gambar
3
Penggalan Foto Kolofon Naskah
38
Gambar
4
Penggalan Gambar Ciri Kepemilikan Naskah
38
commit to user xvii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRAK
Farhana Aulia. C0208022. 2012. Hikayat Qamaruzzaman: Suntingan Teks dan Analisis Sastra Fantastik. Skripsi: Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Sastra dan Seni Rupa, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Permasalahan dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana suntingan teks HQ? (2) Bagaimana analisis struktur sastra fantastik teks HQ? (3) Bagaimana relevansi teks HQ dengan masa kini apabila dianalisis melalui unsur fantastik berupa konsep hipnotis? Penelitian ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut (1) Menyediakan suntingan teks HQ yang baik dan benar, (2) Mengungkapkan struktur sastra fantastik teks HQ, (3) Mengungkapkan relevansi teks HQ dengan masa kini apabila dianalisis melalui unsur fantastik berupa konsep hipnotis. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah naskah Hikayat Qamaruzzaman berkode MS 34. Jumlah halaman naskah HQ ini 67 halaman, berupa foto digital berformat pdf. Naskah ini tersimpan di Pusat Dokumentasi Melayu, Koleksi Dewan Bahasa dan Pustaka, Kuala Lumpur yang terdapat dalam Pustaka Digital Manuskrip Melayu. Perpustakaan digital ini dapat diakses pada www.mymanuskrip.fsktm.um.edu.my. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik kepustakaan. Teknik analisis data menggunakan dua metode yaitu metode penyuntingan naskah dan metode pengkajian teks. Metode penyuntingan naskah dalam penelitian ini adalah metode penyuntingan naskah tunggal dengan edisi standar, sedangkan metode pengkajian teks yang digunakan adalah metode analisis sastra fantastik dan relevansi teks HQ. Teknik penarikan simpulan menggunakan teknik induktif. Berdasarkan hasil penelitian terhadap teks HQ dapat disimpulkan sebagai berikut. (1) Secara keseluruhan, ditemukan bentuk kesalahan salin tulis dan ketidakkonsistenan penulisan dalam teks HQ yaitu berupa 198 kesalahan salin tulis dan 9 ketidakkonsistenan penulisan. Bentuk kesalahan salin tulis perinciannya yaitu 63 lakuna, 78 adisi, 43 substitusi, 7 ditografi, dan 7 transposisi, sedangkan ketidakkonsistenan penulisan terdiri dari 2 penulisan kata ulang, 5 penulisan kata, dan 2 penulisan ejaan, (2) Teks HQ dapat digolongkan sebagai sub-genre marvelous. Berdasarkan kajian motif fantastik, dekor realis, narator, dan kejadian aneh pada teks HQ, dapat diperoleh bahwa motif fantastik memperoleh nilai berkat faktor penceritaan. Terdapat unsur fantastik yang mendominasi yaitu pengaruh kekuatan supranatural dalam penyatuan cinta anak raja. Kekuatan supranatural tersebut berupa kekuatan jin yang dapat membuat tokoh tidak sadar dan di bawah pengaruh ketaksadaran tokoh menimbulkan perasaan cinta yang luar biasa. Selain itu, cincin yang dikisahkan dalam teks tertukar dapat menjadi simbol bentuk kecintaan yang dirasakan kedua tokoh utama. Ada hal atau informasi yang pada awalnya menimbulkan kebimbangan, namun dijelaskan selanjutnya dalam cerita bahwa hal ini terjadi karena makhluk supranatural berupa jin. Karakteristik teks HQ tersebut benar-benar murni imajiner dengan peristiwa fantastik sebagai dasar setting-nya menjadi indikator minimum marveolus, (3) Hipnotis memiliki keterkaitan dengan apa yang
commit to user xviii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
dikisahkan dalam teks HQ. Hipnotis secara tradisional diungkapkan dengan tokoh supranatural yang melibatkan jin sehingga menyebabkan pengaruhnya meliputi manusia dalam keadaan tidak sadar. Pemanfaatan kondisi tidak sadar manusia untuk melakukan sesuatu hal dalam teks HQ tentang kisah Qamaruzzaman terdapat relevansi yang kuat dengan konsep hipnotis masa kini atau hipnotis modern. Meskipun pada kenyataannya, hipnotis pun membawa nilai positif dan negatif bagi masyarakat penggunanya.
commit to user xix
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Kehidupan manusia merupakan fragmen-fragmen cerita yang terekam dalam lembaran hidup sejarah. Lembaran tersebut akan menjadi sesuatu hal yang bernilai di masa mendatang. Setelah melalui rentang waktu, segala aktivitas yang dilakukan manusia akan terekam pada jejak sejarah. Jejak yang tertoreh itulah mampu menyimpan berbagai nilai. Aktivitas-aktivitas
kehidupan
manusia
termanifestasi
dalam
sebuah
kebudayaan. Di antara sekian banyak peninggalan kebudayaan manusia, naskah merupakan dokumen bangsa yang paling menarik bagi para peneliti kebudayaan lama. Hal ini disebabkan naskah memiliki kelebihan yaitu dapat memberi informasi yang luas dibandingkan peninggalan yang berbentuk puing bangunan yang tidak dapat berbicara dengan sendirinya, tetapi harus ditafsirkan (Haryati Soebadio dalam Siti Baroroh Baried, et. al., 1985: 86). Naskah merupakan warisan intelektual yang menyimpan beragam informasi dari berbagai aspek kehidupan pada masa lampau. Keterkaitan naskah dengan masa kini yaitu konteks kekiniannya yang dapat dikaji melalui kandungan naskah. Akan tetapi, tidak semua orang dapat memahami naskah dan menggali informasi darinya. Hal ini dikarenakan naskah tersebut kebanyakan menggunakan bahasa dan tulisan yang tidak dipahami lagi di masa sekarang. Memperhitungkan masa lampau sangat diperlukan mengingat adanya paham
commit to user 1
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 2
Siti Chamamah Soeratno, 1997: 8
9). TS. Eliot menyebutkan dalam esainya bahwa tulisan
adalah warisan yang luar biasa tinggi nilainya. Betapa pentingnya makna karya para pemikir yang sudah meninggal bagi generasi-generasi berikutnya. Sebuah generasi dapat maju, tidak lain terpicu oleh pemikiran para pemikir sebelumnya (Budi Darma dalam Sularto, 2004: 71). Dengan demikian, berbagai informasi masa lampau mampu mengungkapkan buah pikiran, pandangan, dan nilai-nilai yang pernah hidup dan berkembang pada masa lampau, fungsional bagi kehidupan masa kini. Berbagai nilai yang hidup pada masa kini, pada hakikatnya, merupakan bentuk kesinambungan dari nilai-nilai yang ada dan berlaku pada masa lampau. Keberadaan naskah pun semakin tenggelam dan terancam punah. Selain itu, naskah-naskah tersebut sudah berumur ratusan tahun sehingga tidak akan mampu bertahan lama. Jika tidak segera diselamatkan, dokumen budaya yang sangat berharga tersebut akan segera musnah. Kemusnahan naskah di daerah tropika seperti Indonesia dikarenakan kerusakan alas naskah (seperti kertas, lontar, dan nipah) karena tidak dapat bertahan terhadap iklim (Sri Wulan Rujiati Mulyadi, 1994: 79). Oleh karena itu, perlu diadakan penyelamatan terhadap naskah-naskah klasik ini. Naskah-naskah klasik ini merupakan objek kajian utama pada ilmu filologi. Filologi merupakan satu disiplin ilmu yang diperlukan untuk satu upaya yang dilakukan terhadap peninggalan tulisan masa lampau dalam rangka kerja menggali nilai-nilai masa lampau (Siti Baroroh Baried, et. al , 1994: 2). Namun sekarang ini, sudah semakin jarang orang yang tertarik meneliti naskah. Faktor mahalnya biaya, sulitnya akses, perlunya ketelitian dan kecermatan, serta lamanya waktu
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 3
penelitian menyebabkan naskah jarang dilirik peneliti. Akan tetapi, usaha yang sulit tersebut tidak akan sia-sia untuk jangka waktu yang panjang karena naskah merupakan dokumen budaya yang harus segera diselamatkan. Naskah yang dijadikan objek pada penelitian ini adalah Hikayat Qamaruzzaman (selanjutnya disebut HQ). Kitab ini ditulis dengan huruf Arab Melayu, pada tahun 1324 H atau 1905 M. Naskah ini tersimpan di Pusat Dokumentasi Melayu, Koleksi Dewan Bahasa dan Pustaka, Kuala Lumpur yang terdapat dalam Digital Library of Malay Manuscripts (Pustaka Digital Manuskrip Melayu).
Perpustakaan
digital
ini
dapat
diakses
pada
www.mymanuskrip.fsktm.um.edu.my. Sumber data diperoleh dengan cara mengunduh file yang tersedia dalam web tersebut. Berdasarkan inventarisasi naskah yang telah dilakukan melalui studi katalog dapat diketahui bahwa naskah HQ merupakan naskah salinan dari Malaysia. Hal ini berarti bahwa naskah ini bukan naskah tunggal. Peneliti mendapati bagian berupa
foto dan penyebutan judul
naskah
serta kode
yaitu
Hikayat
Qamaruzzaman MS 34. Selain katalog online, dalam inventarisasi naskah juga digunakan katalog terbitan. Katalog terbitan yang diteliti yaitu Indonesian Manuscripts in Great Britain: A Catalogue of Manuscripts in Indonesian Languages in British Public Collections; Katalog Naskah Ali Hasjmy Aceh, Catalogue of Aceh Manuscripts: Ali Hasjmy Collection; Katalog Naskah Buton Koleksi Abdul Mulku Zahari; Catalogue of Malay and Minangkabau Manuscripts: in the Library of Leiden University and Other Collections in the Netherlands (volume one); Malay Manuscripts a Bibliographical Guide; Katalog Induk Naskah-Naskah Nusantara Jilid 4 Perpusnas RI; Katalogus Koleksi Naskah
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 4
Melayu Museum Pusat Departemen P dan K; dan Panduan Koleksi NaskahNaskah Indonesia Sedunia. Naskah HQ merupakan cerita yang berjenis hikayat. Judul yang disebutkan dalam naskah, menunjukkan bahwa naskah ini berjenis hikayat. Hikayat ini adalah sebuah cerita yang disadurkan dari kesusastraan Arab yang tidak diketahui nama pengarangnya. Kolofon naskah maupun awal cerita tidak menyebutkan nama pengarang maupun penyalin naskahnya. Selain itu, di dalam naskah ini terkandung pula syair-syair yang mencerminkan kisah yang diceritakan tersebut. Kisah dalam HQ menceritakan tentang percintaan dan pengembaraan tokoh Qamaruzzaman mencari seorang puteri yang dicintainya. Sisi menarik dari karya HQ ini di antaranya ada beberapa hal. Pertama, naskah HQ merupakan naskah klasik yang berbahasa Melayu dengan huruf ArabMelayu yang sudah tidak dipahami lagi oleh kebanyakan orang. Agar keberadaannya dapat diketahui dan isinya dapat dipahami, maka perlu dilakukan suntingan terhadapnya. Kedua, saat ini naskah HQ yang memiliki tebal 67 halaman masih dalam keadaan baik dan utuh sehingga masih layak untuk dikaji. Baik dalam arti, kondisi naskah (bahan naskah dan tulisan) masih memungkinkan untuk diteliti. Utuh dalam arti, lengkap halamannya sehingga memungkinkan untuk dikaji secara komprehensif. Ketiga, naskah HQ memiliki teks yang utuh yang diawali dengan basmalah dan diakhiri dengan kata wa l-
. Teks HQ memiliki struktur hikayat
yang lengkap.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 5
Keempat, naskah HQ berisi kisah percintaan kaum bangsawan atau anak raja pada masa lampau. Disadur dari kisah cerita Islam, nama tokoh-tokoh dalam naskah ini pun memiliki makna tersendiri untuk dikaji. Kisah percintaan dalam naskah ini pun melibatkan kekuatan jin dan alam bawah sadar tokoh dalam menyatukan keduanya untuk saling bercinta (HQ, 1905: 5
10). Pengisahan
tentang unsur kekuatan supranatural yang dihadapkan pada realitas dan logika, membuat peneliti tergugah untuk mengkaji naskah ini dengan kajian sastra fantastik. Selain itu, kajian dengan tinjauan sastra fantastik menjadi pembahasan yang menarik apabila dihadapkan pada konteks kekinian seputar hipnotis seperti yang dikisahkan dalam naskah HQ. Kelima, penyajian teks ini sangat khas. Hikayat memang banyak berisi cerita berbentuk prosa, namun di sela-sela pengisahan terdapat pengungkapan syair yang sesuai dengan cerita yang dikisahkan. Syair-syair tersebut juga dilengkapi dengan iluminasi bunga-bunga yang menarik. Keenam, sampai saat ini, naskah HQ belum pernah dikaji dari aspek suntingan dan analisis sastra fantastik sebelumnya. Hal ini didasarkan atas pembacaan Direktori Edisi Naskah Nusantara, tidak ditemukan penelitian naskah yang berjudul Hikayat Qamaruzzaman ataupun yang sejenisnya. Selain itu, pembacaan juga dilakukan pada perpustakaan-perpustakaan yang dimungkinkan adanya penelitian naskah maupun filologi, baik secara manual maupun online. Pencarian pada jurnal serta katalog perpustakaan digital ditemukan bahwa penelitian serupa pada naskah Hikayat Qamaruzzaman dilakukan di Singapura dan Malaysia. Akan tetapi, penelitian yang dilakukan hanya berupa transliterasi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 6
atau alih bahasa. Hal inilah yang menjadi pembeda penelitian naskah HQ ini yaitu ditinjau dari aspek suntingan dan analisis sastra fantastik. Usaha kelanjutan penyelamatan dan pelestarian naskah merupakan alasan utama pengkajian naskah ini dengan menyajikannya dalam bentuk suntingan yang baik dan benar. Namun, menyediakan suntingan saja tentunya masih belum cukup. Setelah tulisan dan bahasa dalam naskah dapat dipahami, langkah selanjutnya adalah mengkaji dengan tinjauan sastra fantastik dan mengungkapkan kandungan teks. Hal ini penting karena tidak semua orang bisa meluangkan waktunya untuk membaca teks berbahasa Melayu. Dengan demikian, diharapkan naskah ini akan lebih mudah dipahami sehingga nilai-nilai yang terkandung di dalamnya dapat tersampaikan pada masyarakat pada masa kini. B.
Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah diperlukan agar penelitian ini dapat terarah dan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai atau tidak menyimpang dari pokok permasalahannya. Pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah menyediakan suntingan teks HQ, analisis sastra fantastik, dan relevansi isi teks HQ dengan masa kini apabila dikaji melalui unsur fantastik berupa konsep hipnotis . Suntingan teks mencakup inventarisasi naskah, deskripsi naskah, ikhtisar isi teks, kritik teks, suntingan teks, dan daftar kata. Analisis sastra fantasik yang dipakai adalah teori sastra fantastik Tzvetan Todorov dalam buku berjudul The Fantastic: a Structural Approach to a Literary Genre. Analisis sastra fantastik Tzvetan Todorov tersebut dilakukan dengan mengkaji narator, tokoh, alur, dan kejadian-kejadian aneh dalam cerita HQ. Hingga kemudian, dapat diketahui jenis
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 7
subgenre apa yang menggambarkan cerita HQ. Relevansi isi teks HQ dianalisis dari segi unsur fantastik berupa hipnotis.
C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah seperti yang telah dikemukakan di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut. 1.
Bagaimana suntingan teks HQ?
2.
Bagaimana analisis struktur sastra fantastik teks HQ?
3.
Bagaimana relevansi teks HQ apabila dianalisis melalui unsur fantastik berupa konsep hipnotis? D. Tujuan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut.
1.
Menyediakan suntingan teks HQ yang baik dan benar.
2.
Mengungkapkan struktur sastra fantastik teks HQ.
3.
Mengungkapkan relevansi teks HQ apabila dianalisis melalui unsur fantastik berupa konsep hipnotis. E. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini yaitu sebagai berikut.
1.
Manfaat teoretis. a.
Menyediakan suntingan teks HQ.
b.
Memperkaya khazanah penelitian dalam bidang filologi.
c.
Memaparkan kehidupan sosial berupa hikayat kaum bangsawan Islam.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 8
d.
Menyediakan sumber referensi dari karya sastra yang berkaitan dengan ilmu supranatural maupun metafisika tentang hipnotis.
2.
Manfaat praktis. a.
Memberikan kemudahan dalam pembacaan naskah lama yang memiliki aksara yang sukar dipahami masyarakat saat ini.
b.
Menyelamatkan intangible asset dari kepunahan berupa ide, gagasan, dan buah pikiran nenek moyang yang terkandung dalam naskah.
c.
Memaparkan fenomena sihir, tukang ramal, paranormal, hipnotis panggung yang merebak di kehidupan bangsa Indonesia baik di bidang sosial, ekonomi, politik, dan seni-budaya.
d.
Menjadi bahan masukan bagi pembaca sebagai alternatif model pengobatan dengan cara hypnotherapy, hypnoparenting, hipnotis pada janin, serta self-hypnosis, melalui pembacaan konteks kekinian kandungan isi naskah.
e.
Menjadi sumber wacana bagi pembaca untuk lebih waspada terhadap penyalahgunaan ilmu supranatural ataupun metafisika seperti hypnocrime dan hypno-selling yang mengarah pada kriminal.
f.
Menyelamatkan
masyarakat
Islam
khususnya,
dan
masyarakat
Indonesia dari penjerumusan dan pengelabuhan melalui dunia gaib dan sihir sebagai jalan pintas solusi permasalahan kehidupan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 9
F. Sistematika Penulisan Penelitian ini terdiri dari enam bab, yaitu pendahuluan, kajian pustaka dan kerangka pikir, metode penelitian, suntingan teks, analisis, dan penutup. Masingmasing bab diuraikan yaitu sebagai berikut. Bab pertama adalah pendahuluan. Bab ini berisi latar belakang masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. Bab kedua adalah kajian pustaka dan kerangka pikir. Bab ini berisi kajian pustaka, teori penyuntingan teks, teori pengkajian teks, dan kerangka pikir. Bab ketiga adalah metode penelitian. Bab ini berisi penjelasan mengenai sumber data penelitian, metode penelitian, teknik pengumpulan data, teknik pengolahan data, serta teknik penarikan simpulan. Bab keempat adalah suntingan teks. Bab ini menguraikan tentang inventarisasi naskah, deskripsi naskah, ikhtisar isi teks, kritik teks, suntingan teks, dan daftar kata sukar. Bab kelima adalah analisis. Bab ini menguraikan struktur teks yang dalam hal ini adalah struktur sastra fantastik. Analisis isi yang ditinjau dari segi unsur fantastik berupa hipnotis digunakan untuk mengungkapkan kandungan teks dan keterkaitannya dengan masa kini. Bab keenam adalah penutup. Bab ini berisi kesimpulan dan saran dari keseluruhan hasil penelitian.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR
A. Kajian Pustaka Pengkajian pustaka mengenai penelitian yang terdahulu telah dilakukan sebagai bahan pembanding. Di antara hasil kajian pustaka yang dilakukan peneliti yaitu sebagai berikut. Mohd Idris melakukan transliterasi karya Haji Abdul Rahman bin Jabugis berupa penerjemahan dalam bahasa Melayu. Penelitian dilakukan tahun 1902. Buku yang berjudul H
-
, diterbitkan di Singapura terdiri
atas 144 halaman dan tebal 20 cm. Buku ini disebutkan dalam katalog online University of Michigan, namun tidak ada pratinjau yang disediakan dari web www.catalog.hathitrust.org tersebut. Perbedaannya dengan penelitian ini terlihat pada kutipan naskah pada Hathi Trust Digital Library sebagai berikut. g amat indah ceritanya yang diterjemahkan akan dia daripada bahasa Arab kepada bahasa Melayu oleh hamba yang faqir lagi miskin kepada tuhan yang kaya nama alhaj Abdul Rahman bin Jabugis diperanakkan di negeri Asahan. (www.catalog.hathitrust.org)
h
dalam katalog online Hathi
Trust Library sebagai pengarang Ini Hikayat bernama Qamar al-
pada
tahun 1924. Diketahui bahwa penelitian ini berbentuk buku dan puisi terdiri atas 35 halaman, tebal 24 cm serta berbahasa Melayu. Buku ini dapat dilihat secara terbatas di University of Michigan, namun tidak ada pratinjau yang disediakan dari web www.catalog.hathitrust.org tersebut. Berbeda halnya dengan yang
commit to user 10
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 11
dilakukan peneliti terhadap naskah HQ yang terdiri atas 67 halaman, disertai suntingan serta analisis sastra fantastik. Berdasarkan kajian penelitian terdahulu, dapat diketahui bahwa penelitian terhadap teks HQ dengan disertai suntingan teks HQ serta analisis struktur sastra fantastik belum pernah dilakukan sebelumnya. Penelitian terhadap teks HQ memang pernah tercatat dilakukan di Malaysia dan Singapura. Akan tetapi, peneliti mengalami kesulitan dalam pelacakan lebih lanjut terhadap penelitian teks HQ tersebut. Akses pratinjau online yang terbatas terhadap penelitian tersebut menyatakan bahwa penelitian pada teks HQ hanya berupa transliterasi. Pada dasarnya, penelitian pada teks HQ yang dilakukan peneliti saat ini belum pernah dilakukan sebelumnya dikarenakan dari segi analisis merupakan kajian yang baru dalam penelitian filologi, yaitu menghadirkan suntingan teks HQ dan analisis sastra fantastik. B. Teori Penyuntingan Teks KBBI (2002: 1106) berarti menyiapkan naskah siap cetak atau terbit dengan memperhatikan segi sistematika penyajian, isi, dan bahasa (menyangkut ejaan, diksi, dan struktur kalimat). Menyunting dalam filologi adalah menyediakan naskah yang mendekati aslinya, yaitu naskah yang baik dan benar. Baik, berarti mudah dibaca dan dipahami karena sudah ditransliterasikan dan ejaannya sudah disesuaikan dengan bahasa sasaran. Benar, berarti bahwa kebenaran isi teks dapat dipertanggungjawabkan karena sudah dibersihkan dari kesalahan (Sholeh Dasuki, 1996: 60). Beberapa langkah yang dilakukan dalam penyuntingan pada naskah tunggal adalah sebagai berikut.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 12
1.
Inventarisasi Naskah Inventarisasi naskah merupakan usaha untuk mengumpulkan semua naskah yang akan diteliti atau yang masih dalam koleksi pribadi atau koleksi lembaga yang nantinya digunakan sebagai bahan penelitian. Langkah ini berguna untuk mengetahui jumlah naskah dan tempat naskah itu disimpan, serta penjelasan tentang keadaan naskah tersebut. Ada dua teknik dalam menginventarisasikan naskah, yaitu: studi katalog dan studi lapangan. a.
Studi Katalog Pencarian naskah-naskah melalui daftar yang ada di katalog online maupun terbitan. Naskah yang terdaftar di katalog adalah naskah-naskah yang dimiliki oleh suatu museum atau lembaga lain. Pencarian naskah dengan katalog dilakukan dengan cara melihat judul dan keterangan-keterangan yang ada di dalam katalog.
b.
Studi Lapangan Pencarian naskah dilakukan langsung di masyarakat dengan cara mendatangi orang-orang yang diduga menyimpan naskah-naskah yang sesuai dengan tujuan penelitian. Selain kedua cara di atas, pencarian juga perlu dilakukan dengan
membaca sejumlah artikel yang berisi tentang penemuan dan informasi lainnya mengenai naskah. Hal ini dilakukan karena beberapa katalog kadang belum lengkap dengan adanya penemuan naskah-naskah baru (Bani Sudardi, 2003: 47).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 13
2.
Deskripsi Naskah Mendeskripsikan seluk-beluk dan apa yang terdapat di dalam naskah. Hal-hal yang perlu disebutkan di dalam deskripsi naskah, yaitu : (1) bagian umum,
(tempat
penyimpanan
naskah,
nomor
naskah,
naskah:
lengkap/fragmen/kumpulan, penyalin, judul/jenis, bahasa, penanggalan dalam naskah), (2) bagian buku (bahan naskah, kondisi naskah, cap kertas atau watermark, jumlah lembar yang ditulisi, jumlah lembar pelindung, susunan kuras, tanda kata kuras, ukuran halaman, pias, sampul naskah, cara penggarisan, pola penggarisan, kolom, jumlah antarbaris, cara penomoran), (3) bagian tulisan (jenis huruf, ditulis oleh satu orang/lebih, tanda koreksi, pungtuasi, rubrikasi, hiasan huruf, hiasan tepi, gambar), (4) bagian penjilidan (penanggalan, tempat penulisan/penyalinan, ciri fisik, penjilidan, pemesanan, teknik penjilidan: bahan sampul, bahan penutup, cara menjahit, rusuk, pengikat, beslag, pemotongan, perbaikan dan lain-lain), (5) bagian sejarah (kolofon, ciri kepemilikan, catatan lain-lain, penggunaan naskah, data-data luar, cara memperoleh naskah), (6) bagian isi (judul, kutipan bagian awal teks, tengah teks dan akhir teks), (7) lain-lain (halaman-halaman yang difoto: halaman depan, halaman tengah, halaman belakang, halamanhalaman yang menarik, seperti terdapat iluminasi dan ilustrasi) (Asep Yudha Wirajaya, 2007:5).
3.
Suntingan Teks Untuk menyediakan suntingan teks, diperlukan metode penyuntingan teks. Seorang penyunting harus memilih metode penyuntingan dengan tepat. Penentuan metode harus dilakukan dengan hati-hati serta dengan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 14
perbandingan yang cermat sehingga menghasilkan teks yang dapat dipertanggungjawabkan. Metode ini harus disesuaikan dengan karakter naskah yang akan diteliti. Metode yang digunakan untuk menyunting naskah tunggal adalah metode edisi naskah tunggal. Salah satunya adalah dengan edisi standar, yaitu penyuntingan dengan disertai pembetulan kesalahan-kesalahan kecil dan ketidakkonsistenan. Ejaan yang digunakan ialah ejaan yang baku (standar). Kesalahan-kesalahan diberi komentar yang dicatat dalam aparat kritik (Bani Sudardi, 2003: 59
61). Setiap perbaikan yang dilakukan akan
dipertanggungjawabkan memakai catatan kaki (footnote) agar dapat memberikan kesempatan pada pembaca atau peneliti lain untuk memberikan penilaian dan alternatif terhadap setiap perbaikan (Sholeh Dasuki, 1996: 61). Suntingan teks berkaitan dengan transliterasi dan transkripsi. Transliterasi artinya penggantian jenis tulisan, huruf demi huruf dari abjad yang satu ke abjad yang lain (Siti Baroroh Baried, et. al., 1985: 65). Sedangkan transkripsi adalah penggantian huruf demi huruf dengan memperhatikan ejaan bahasa sasaran. 4.
Kritik Teks Tugas utama para filolog adalah mendapatkan naskah yang mendekati aslinya dengan melakukan kritik teks. Kritik teks berusaha mengembalikan teks ke bentuk aslinya sebagaimana yang diciptakan oleh pengarangnya (Siti Baroroh Baried, et. al., 1985: 62). Kritik teks adalah penilaian terhadap kandungan teks yang tersimpan dalam naskah untuk mendapatkan teks yang paling mendekati aslinya (Bani Sudardi, 2003: 55).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 15
C. Teori Pengkajian Teks 1.
Sastra Fantastik Todorov
dalam
Introduction
a
la
Litterature
Fantastique
mengemukakan bahwa fantasi merupakan sastra yang menyajikan peristiwaperistiwa yang berada di antara kutub natural dan supranatural. Pertautan antara dunia natural dan supranatural dalam cerita inilah yang dimaksud Todorov sebagai sastra fantastik. Dalam buku The Fantastic
a Structural
Approach to a Literary Genre berikut definisi fiksi fantastis: In a world which is indeed our world, the one we know....there occurs an event which cannot be explained by the laws of this same familiar world. The person who experiences the event must opt for one of two possible solutions: either he is the victim of an illusion of the senses, of a product of the imagination-- and the laws of the world then remain what they are; or else the event has indeed taken place, it is an integral part of reality--but then this reality is controlled by laws unknown to us (Todorov, 1975: 25).
Todorov membedakan fantastis dari dua modus, uncanny dan marvelous. Dalam uncanny, peristiwa yang sulit dipahami merupakan kejadian yang lampau dan pernah terjadi, sehingga membentuk semacam ilusi. Hal-hal aneh tersebut tidak menimbulkan kebimbangan maupun rasa takut. Hukum realis tetap utuh, karena dapat menjelaskan gejala yang dilukiskan secara natural sesuai realitas yang terjadi. Sedangkan marvelous, cerita melibatkan gejala yang tidak atau belum pernah terjadi, sehingga hukum alam yang baru harus dibuat untuk memperhitungkan gejala (supranatural) tersebut. Marvelous mengarah pada waktu yang akan datang, dalam arti masih merupakan imajinasi. Di antara beberapa tokoh barat pengemuka teori fantastik, seperti J.R.R. Toelkien, Rosemary Jakson dan Ann Swinfen, Todorovlah
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 16
merupakan tokoh yang paling terkenal melahirkan teori ini. Todorov mengklasifikasikan genre fantastik menjadi beberapa subgenre (Risnawati, 2010: 13). Berikut diagram yang menggambarkan klasifikasi tersebut (Th. Sri Rahayu Prihatmi, 1999: 6). Tabel 1 Pembagian subgenre dalam genre fantastik Uncanny
Fantasticuncanny
Fantasticmarvelous
marvelous
(pure) Fantastic Para fantastis membutuhkan pemenuhan tiga kondisi. Pertama, teks harus mewajibkan pembaca untuk mempertimbangkan dunia karakter sebagai dunia orang hidup serta ragu-ragu antara penjelasan alam atau supranatural. Kedua, keraguan ini mungkin juga dialami oleh sebuah karakter, sehingga peran pembaca adalah mengidentifikasikan dirinya dengan karakter. Ketiga, pembaca harus mengambil sikap tertentu yang berkaitan dengan teks. (http://www.unc.edu/~bardsley/ghosts/todorov.html). Setiap menghadapi sebuah rekaan peristiwa-peristiwa yang tidak masuk akal, selalu ada tiga kemungkinan yang kita hadapi. (1) Peristiwaperistiwa tersebut merupakan realitas orang yang mengalami gangguan jiwa, dalam hal ini tidak ada pelanggaran hukum terhadap realitas sehari-hari, (2) Hukum
alam
sehari-hari
dijungkirbalikkan
karena
cerita
hendak
menyampaikan hukum alam lain yang luput dari jangkauan logika biasa, (3) Peristiwa-peristiwa tersebut merupakan lukisan yang tersamar dunia nyata, alias metafora.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 17
Teori Todorov memperlihatkan sebuah cerita dapat digolongkan ke dalam kategori cerita
atau tidak berdasarkan ciri struktur
yang dimilikinya. Berikut ini merupakan uraian aspek-aspek yang merupakan bagian dalam kajian fantastik. 1)
Motif, tema fantastik, dan dekor realis. Secara umum, cerita fantastik ditandai oleh motif dominan dan tema utama fantastik. Kesan riil menuntut alur sebab-akibat yang ketat. Cerita fantastik menyajikan rangkaian peristiwa yang sederhana tetapi kausalitasnya kuat. (Apsanti Djokosujatno, 2005: 52
57).
Motif bukan hanya sekedar berfungsi sebagai pelengkap atau disisipkan begitu saja. Bagi pembaca, kebanyakan motif merupakan sebab langsung yang menimbulkan kesan fantastik. Motif dan tema dalam sebuah cerita memang tidak pernah berdiri sendiri, serta dalam keadaan terpisah seringkali tidak dapat menimbulkan kesan fantastik yang relatif kuat atau tidak menimbulkan kesan fantastik sedikit pun. Motif
atau
tema,
agar
menimbulkan
kesan
fantastik
membutuhkan sejumlah atribut atau detil, seperti deskripsi khusus. Deskripsi khusus tersebut dapat dilihat melalui dekor realis (setting). Aspek ini dibangun dari tema-tema realis dan unsur-unsur cerita lain seperti tokoh, peristiwa, ruang, dan waktu yang ditata dan disajikan dengan uraian atau detil yang memadai untuk memberikan kesan riil. 2)
Tokoh, ruang, dan waktu dalam cerita fantastik Tokoh dalam cerita fantastik biasanya mengisi peran-peran tertentu. Tokoh yang mendengar cerita tentang suatu peristiwa yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 18
dialami tokoh lain, sebagai korban peristiwa fantastik. Tokoh yang menyaksikan dan mengalami peristiwa supranatural (tetapi tidak percaya meskipun merasa ketakutan), sebagai penutur. Tokoh yang percaya hal-hal supranatural dan yang tidak percaya dalam cerita fantastik, biasanya dipertentangkan. Tokoh yang mengalami gangguan psikis juga sangat sering ditemukan dalam genre fantastik, dan biasanya merupakan tokoh utama (Apsanti Djokosujatno, 2005: 59 60). Ruang selain membangun dunia riil, juga berfungsi untuk menciptakaan kesan seram. Ruang fantastik adalah ruang yang terpencil dan terpisah dari dunia ramai. Cerita fantastik memerlukan dekor realis untuk menguatkan kesan fantastik pada peristiwa yang tiba-tiba muncul dan menghentikan alur yang jernih. Cerita fantastik Barat, selalu memanfaatkan semua kemungkinan dari persilangan, paralelisme maupun kelenyapan waktu. Keragaman tema waktu ini tidak terlalu dimanfaatkan oleh para pengarang Indonesia, yang tidak terbiasa memikirkan pentingnya waktu dalam kehidupan (Apsanti Djokosujatno, 2005: 59 3)
63).
Narator dalam cerita fantastik Tokoh utama dalam cerita fantastik, umumnya erat berkaitan dengan masalah penuturan cerita. Biasanya dialah yang memegang peran sebagai penutur (pencerita atau narator). Sebagai penutur
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 19
menyampaikan pengalaman orang lain. Ada pula cerita fantastik yang -an.
sebuah peristiwa. Pembaca akan percaya sepenuhnya bahwa penutur adalah penutur yang berakal sehat, dan yang dikatakannya adalah suatu kebenaran. Seringkali tokoh pencerita tersebut menceritakan langsung pengalaman fantastiknya kepada tokoh-tokoh lain dalam cerita. Bentuk penuturan seperti itu juga merupakan usaha untuk menampilkan kesan realis yang meyakinkan (Apsanti Djokosujatno, 2005: 63 2.
65).
Konsep Hipnotis pakan kata dasar artinya dewa tidur dalam legenda Yunani. Istilah sendiri pertama kali diperkenalkan oleh Dr. James Braid, peneliti ilmu hipnotis yang berasal dari Inggris pada abad ke-19 Masehi. Bila dilihat dari
Hypnotist dalam bahasa Inggris berarti orang benda, dan bukan kata sifat (http://banyubiru3prast.wordpress.com/about). Hypnosis sebenarnya tidak benar-benar membuat seseorang dalam kondisi tidur, walaupun dalam beberapa kasus terutama dalam hypnosis panggung kita melihat orang ditidurkan oleh penghipnotisnya, yang terjadi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 20
adalah di mana kondisi suyet (obyek) berpindah dari kondisi sadar ke kondisi bawah sadar. Hipnotis kini marak digunakan sebagai salah satu alternatif penyelesaian masalah, mulai dari masalah hiburan, kesehatan, hingga masalah pengasuhan anak. Dalam dunia hipnosis, kuadran kesadaran dan kemampuan bukanlah suatu hal yang asing. Sebenarnya, kuadaran kesadaran manusia dapat digambarkan sebagai berikut (Aqila Smart, 2010: 15). Gambar 1 Kuadran Kesadaran Manusia Competence
II
I
Un-Concious
Concious
III
IV
Incompetence
Pada kuadran tersebut dapat diketahui bahwa pada tataran tertentu manusia mengalami titik kesadaran dan kemampuan. Posisi ini dapat diketahui sebagai berikut. a.
Un-consious incompetence (tidak sadar dan tidak bisa) ini merupakan posisi paling bawah
b.
Consious incompetence (dengan kesadaran penuh tidak bisa)
c.
Consious competence (bisa dengan kesadaran penuh)
d.
Unconsious competence (tanpa sadar bisa melakukan) Melalui hipnotis, pemberdayaan diri dapat dilakukan. Secara medik
dan fisik, para dokter membagi tingkat kesadaran pikiran otak manusia menjadi dua, yakni pikiran sadar (concious) dan tak sadar (unconcious). Di
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 21
dalam pikiran manusia terdapat frekuensi gelombang. Pola frekuensi gelombang aktivitas adalah hasil rekaman EEG (Elektro Encephalo Graph) atau perangkat elektronik pengukur pulsa otak manusia terhadap sampel tipial. Frekuensi gelombang otak manusia terbagi atas beberapa kategori, yaitu sebagai berikut (Aqila Smart, 2010: 18
19).
Tabel 2 Frekuensi gelombang otak manusia Spektrum Rangkum frekuensi Gelombang Aktivitas Otak Manusia Gelombang Kondisi Situasi Mental Nama Frekuensi (Hertz) Sadar Konsentrasi tinggi luar biasa, Gamma Tinggi 42.0 45.0 Ekstrem pengerahan energi luar biasa Hasrat, konsentrasi tinggi, Sadar Hiper fokus, ekstasi tinggi, Gamma 30.0 42.0 pengerahan energi Anksietas atau gelisah, ekstasi Sadar Super Beta tinggi 18.0 30.0 atau keterangsangan Berpikir, persepsi, konsentrasi, Sadar Tinggi Beta tinggi 15.0 18.0 kognisi, aktivitas mental Bangun, kesadaran penuh akan Sadar Penuh badan dan lingkungan, Alpha SMR 12.0 15.00 produksi strontonin meningkat Sadar Relaksasi, pra-tidur, gerbang Alpha 8.0 12.0 Rendah akses ke pikiran bawah sadar Emosi, pengalaman emosional, kreativitas, meditasi dalam, Antara sadar mengantuk, tidur bermimpi, dan tidak terhipnosis, trance, produksi Theta 4.0 8.0 sadar catecholamin meningkat vital untuk memori atau ingatan dan pembelajaran Instrinsik atau naluri, tidur Tak sadar tanpa mimpi, tidur nyenyak, Delta 1.0 4.0 penuh pingsan Sekarat Koma berat, mati suri Delta rendah 0.1 1.0 Mati Mati nol 0 D. Kerangka Pikir Kerangka pikir berisi gambaran mengenai urutan langkah kerja yang ditempuh dalam sebuah penelitian. Teks yang dikaji dalam penelitian ini adalah
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 22
HQ. Analisis pertama yang dilakukan adalah mengadakan penyuntingan teks, yaitu terdiri dari inventarisasi naskah, deskripsi naskah, ikhtisar isi teks, kritik teks, dan suntingan teks. Penyuntingan teks dilakukan dengan tujuan dapat menghasilkan sebuah suntingan teks yang baik dan benar. Baik dalam arti mudah dibaca karena sudah ditransliterasikan. Benar dalam pengertian kebenaran isi teks dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah karena sudah dibersihkan dari kesalahan-kesalahan kecil. Langkah selanjutnya yaitu melakukan analisis sastra fantastik. Kajian teks dilakukan dengan memerikan aspek semantik yaitu wacana dan kronologi cerita, dekor realis, narator, tokoh dan penokohan, serta kejadian-kejadian aneh. Kemudian cerita dalam naskah dikelompokkan ke dalam genre serta subgenre sesuai dengan ciri instrinsik cerita tersebut. Analisis tahap ketiga, yaitu menjelaskan tentang relevansi isi teks HQ terhadap kehidupan masa kini. Pengkajian relevansi isi teks HQ ini dititikberatkan pada kajian aspek fantastik berupa hipnotis. Urutan langkah kerja dalam penelitian ini secara garis besar digambarkan melalui bagan kerangka pikir di bawah ini. Berikut bagan dari penjelasan tersebut. Teks HQ
Suntingan Teks
1. Inventarisasi Naskah 2. Deskripsi Naskah 3. Ikhtisar Isi Teks 4. Kritik Teks 5. Suntingan Teks
Analisis Sastra Fantastik Struktur Narasi Sastra Fantastik pada Teks HQ, meliputi Motif, Tema, Dekor Realis, Tokoh, Ruang, Waktu, Narator serta Kejadian-kejadian commit to Aneh user
Simpulan
Relevansi Isi Teks
Pembacaan Unsur Fantastik Teks HQ dihadapkan pada masa kini
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB III METODE PENELITIAN
Metode adalah cara yang telah teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai sesuatu maksud, baik dalam ilmu pengetahuan maupun bidang lainnya (Poerwadarminta, 1976: 649). Bisa juga dikatakan bahwa metode merupakan cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan dalam pencapaian tujuan tertentu. Kegiatan yang dimaksudkan di sini adalah penelitian. Dengan demikian, metode penelitian adalah cara-cara berfikir dan berbuat yang dipersiapkan dengan baik-baik untuk mengadakan penelitian, dan untuk mencapai suatu tujuan penelitian (Sutrisno Hadi, 1993: 124). A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang membicarakan kemungkinan untuk memecahkan masalah yang aktual dengan jalan mengumpulkan data, menyusun atau mengklasifikasikan, menganalisa dan menginterpretasikan (Winarno Surakhmad, 1982: 174). Maksudnya adalah data yang dikumpulkan berupa kata-kata atau kalimat dan bukan angka-angka. Hal ini disebabkan oleh adanya penerapan kualitatif (Lexy J. Moleong. 1990: 6). B. Objek Penelitian Setiap penelitian memiliki objek yang diteliti. Objek penelitian ini adalah suntingan teks HQ dan struktur sastra fantastik pada naskah HQ.
commit to user 23
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 24
C. Sumber Data Penelitian Sumber data dalam penelitian ini adalah naskah Hikayat Qamaruzzaman berkode MS 34. Tebal halaman naskah berjumlah 67 halaman, berupa foto digital berformat pdf. Naskah ini tersimpan di Pusat Dokumentasi Melayu, Koleksi Dewan Bahasa dan Pustaka, Kuala Lumpur yang terdapat dalam Pustaka Digital Manuskrip
Melayu.
Perpustakaan
digital
ini
dapat
diakses
pada
www.mymanuskrip.fsktm.um.edu.my. Website ini diakses peneliti pada 28 November 2011. D. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik kepustakaan (library research). Teknik pustaka adalah teknik yang menggunakan sumber-sumber tertulis untuk memperoleh data (Edi Subroto, 2007: 47). Data penelitian yang dipakai berupa kata, kalimat dan paragraf atau pernyataan yang terdapat dalam naskah HQ. Pengumpulan data dengan berbagai tekniknya harus benar-benar sesuai dan tepat untuk menggali data yang diperolehnya (H.B. Sutopo, 2002 : 78). Tahapan pengumpulan data pada penelitian ini yaitu sebagai berikut. 1.
Pencarian Informasi Peneliti berusaha mendapatkan informasi mengenai naskah yang akan dijadikan sumber data penelitian. Informasi ini diperoleh dari inventarisasi naskah dengan studi katalog. Pelacakan dilakukan pada katalog terbitan dan katalog online. Katalog yang dimaksud adalah katalog online Digital Library of Malay Manuscripts (Pustaka Digital Manuskrip Melayu). Katalog terbitan sebagaimana disebutkan dalam bab I (lihat hal. 3). Dari pembacaan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 25
katalog ini, didapatkan informasi tentang naskah HQ yang tersimpan di Pusat Dokumentasi Melayu, Koleksi Dewan Bahasa dan Pustaka, Kuala Lumpur.
Perpustakaan
digital
ini
dapat
diakses
pada
www.mymanuskrip.fsktm.um.edu.my. 2.
Pencetakan Data Tahapan setelah pencarian informasi adalah tahap pencetakan data. Tahap pencetakan dilakukan dengan cara mencetak file foto digital naskah. Setelah itu, naskah dicetak dengan cara print file unduhan. Naskah yang telah dicetak ke dalam lembar cetakan ini dilakukan agar memudahkan peneliti dalam mengkaji naskah terutama saat penyuntingan teks. Sebelum melakukan proses pencetakan, terlebih dahulu dilakukan pengunduhan naskah. Langkah selanjutnya adalah mendeskripsikan naskah. Deskripsi naskah ini
sangat diperlukan untuk menjelaskan atau memberi gambaran tentang seluk-beluk naskah. Selain itu, deskripsi sangat berperan untuk mengetahui karakter naskah. Data yang disajikan tentang pendeskripsian naskah HQ ini mengacu pada dua sumber, yaitu Kodikologi Melayu Indonesia (Sri Wulan Rujiati Mulyadi, 1994: 38-42) dan deskripsi naskah yang terdapat dalam Katalogisasi dan Konservasi Naskah-naskah Jawa di Surakarta sebagai Upaya Penyelamatan Intangible Asset Bangsa (Asep Yudha Wirajaya, 2007:5). E. Teknik Analisis Data Analisis data dalam penelitian ini menggunakan tahapan sesuai dengan yang diterapkan dalam ilmu filologi. Metode dalam bidang filologi memiliki kekhasan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 26
yang tidak dimiliki ilmu lain. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut. 1.
Metode Penyuntingan Teks Metode
penyuntingan
dalam
penelitian
ini
adalah
metode
penyuntingan naskah tunggal edisi standar. Edisi standar ialah penyuntingan dengan
disertai
pembetulan
kesalahan-kesalahan
kecil
dan
ketidakkonsistenan. Ejaan yang digunakan ialah ejaan yang baku (standar). Kesalahan-kesalahan diberi komentar yang dicatat dalam aparat kritik (Bani Sudardi, 2003: 59-61). Metode penyuntingan naskah tunggal dilakukan karena berdasarkan inventarisasi naskah, diketahui bahwa naskah HQ merupakan naskah salinan dari Malaysia. Hal ini berarti bahwa naskah ini bukan naskah tunggal. Pada katalog online Pustaka Digital Manuskrip Melayu, terdapat bagian berupa foto dan penyebutan judul naskah serta kode yaitu Hikayat Qamaruzzaman MS 34. Mengingat jarak, tenaga, waktu yang terbatas serta keterjangkauan naskah HQ, maka peneliti memutuskan untuk menggunakan metode naskah tunggal dalam penelitian ini. Naskah yang terjangkau oleh peneliti hanya terdapat satu edisi naskah dari Pustaka Digital Manuskrip Melayu, sehingga perbandingan naskah tidak memungkinkan untuk dilakukan. Penyuntingan naskah tunggal pada penelitian ini menggunakan metode edisi standar. Sebagaimana yang diungkapkan di atas, hal-hal yang perlu dilakukan dalam edisi standar antara lain sebagai berikut (Edwar Djamaris, 2006: 28).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 27
1)
Teks ditransliterasikan Transliterasi naskah HQ ini menggunakan pedoman transliterasi yang disusun oleh Istadiyantha, sesuai dengan sistem yang terdapat dalam artikel Pedoman Transliterasi Arab Latin (Istadiyantha, 2010: 1
3) dalam www.istayn.file.wordpress.com. Pedoman transliterasi ini
juga terdapat penambahan serta pengurangan pada huruf Arab Melayu serta tambahan huruf Melayu (Bani Sudardi, 2003: 17 2)
18).
Kesalahan teks dibetulkan Pembacaan transliterasi dilanjutkan dengan pembacaan teks secara cermat. Kesalahan yang ditemukan didata dan dicatat, kemudian dikelompokkan berdasarkan jenis kesalahan disertai pembetulan.
3)
Diberi catatan perbaikan/perubahan Catatan
perbaikan
atau
perubahan
dilakukan
dengan
menambahkan catatan kaki pada setiap kesalahan yang ditemukan. Kesalahan yang telah dikelompokkan kemudian dibuat tabel yang memuat perbaikan atau perubahannya. 4)
Diberi komentar, tafsiran (informasi di luar teks) Komentar dapat ditambahkan pada catatan kaki apabila diperlukan pada kondisi naskah tertentu. Kondisi tersebut misalnya apabila terdapat pemakaian bahasa lain atau intervensi bahasa lain dalam naskah karena pengaruh penyalinnya. Selain itu, penambahan pungtuasi juga merupakan komentar maupun tafsiran yang dapat dilakukan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 28
5)
Teks dibagi dalam beberapa bagian Teks yang telah ditransliterasikan, dilakukan pengaturan alenia maupun pembagian teks supaya dapat dengan mudah dipahami oleh pembaca.
6)
Disusun daftar kata sukar Kata sukar dalam teks HQ didata dan dicatat untuk diberikan maknanya pada bagian akhir suntingan. Penyusunan daftar kata sukar beserta
maknanya
digunakan
untuk
mempermudah
pembaca
memahami isi teks HQ. 2.
Metode Pengkajian Teks Pengkajian teks ini digunakan beberapa metode untuk mendukungnya. a.
Metode Struktural Sastra Fantastik Pengkajian teks ini dilakukan dengan mendeskripsikan struktur sastra
fantastik.
Analisis
struktur
sastra
fantastik
teks
HQ
menggunakan metode struktural. Kajian dilakukan pada identifikasi story discourse (meliputi aspek wacana dan kronologis), dekor realis, tokoh, penokohan, narator, dan kejadian-kejadian aneh (Risnawati, 2010: 29) yang terdapat pada naskah HQ. Kemudian dilanjutkan dengan pengelompokan ke dalam subgenre. Hal ini berdasarkan teori sastra fantastik yang dikemukakan oleh Tzvetan Todorov dalam buku Apsanti Djokosujatno (2005: 51 b.
70).
Metode Analisis Isi (Content Analysis) Penelitian ini menggunakan analisis isi atau content analysis. Adapun dalam penelitian ini digunakan analisis isi tentang relevansi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 29
teks dengan konsep hipnotis. Dilakukan pembacaan relevansi isi naskah, dalam hal ini ditinjau dari segi konteks kekinian unsur fantastik berupa hipnotis. Untuk memahami sebuah teks agar teks itu bermakna sesuai dengan konteks kekinian sesuai dengan situasi ketika teks itu ditulis, tidak dapat dilepaskan kaitannya dengan ilmu lain (Istadiyantha, 2010: 5). Bagian ini memungkinkan pengembangan penelitian filologi dengan berbagai disiplin ilmu. Menurut Suwardi Endraswara (2003: 160), analisis isi digunakan apabila peneliti hendak mengungkap, memahami dan menangkap pesan yang terkandung dalam sebuah karya. Manfaat suatu teks dapat diketahui setelah teks itu dapat dipahami isinya. Dengan menggunakan pendekatan mutakhir dan relevan dengan masalah kekinian, akan menempatkan filologi sesuai dengan arus perkembangan zaman dan perkembangan ilmu pengetahuan. F. Teknik Penarikan Simpulan Setelah melakukan penelitian, maka peneliti mengambil simpulan atas hasil analisis data yang dilengkapi dengan saran-saran. Penarikan simpulan sangat berguna dalam merangkum hasil akhir suatu penelitian. Selain sebagai landasan rumusan pengambilan keputusan bagi pihak peneliti, simpulan juga digunakan sebagai bahan acuan penelitian selanjutnya. Dalam penelitian ini, penarikan simpulan dilakukan secara induktif, yaitu penarikan simpulan dengan berpikir berdasarkan pengetahuan yang bersifat khusus ke pengetahuan yang bersifat umum.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB IV SUNTINGAN TEKS
A. Inventarisasi Naskah Penyuntingan teks diawali dengan langkah kerja inventarisasi naskah. Sebagaimana yang telah dikemukakan pada bab I, inventarisasi naskah penelitian ini dilakukan dengan studi katalog. Berdasarkan inventarisasi naskah yang telah dilakukan melalui studi katalog dapat diketahui bahwa naskah HQ merupakan naskah salinan dari Malaysia. Hal ini berarti bahwa naskah ini bukan naskah tunggal. Pada katalog online Pustaka Digital Manuskrip Melayu, terdapat bagian berupa foto dan penyebutan judul naskah serta kode yaitu Hikayat Qamaruzzaman MS 34. Selain pada katalog online tersebut, peneliti mendapati terdapat penelitian naskah terdahulu dengan teks berjudul hampir sama dengan judul naskah HQ. Hal ini sebagaimana disebutkan pada bab II mengenai kajian pustaka. Penelitian ini pada naskah sejenis ditemukan di katalog University of Michigan. Sebagaimana yang telah diungkapkan pada bab III mengenai metode penyuntingan naskah, peneliti mengalami kendala dalam pelacakan lebih lanjut. Mengingat jarak, tenaga, waktu yang terbatas serta keterjangkauan naskah HQ, maka peneliti memutuskan untuk menggunakan metode naskah tunggal dalam penelitian ini. Keterbatasan yang dimiliki peneliti menjadi kendala pelacakan lebih lanjut pada naskah HQ yang terlacak telah diteliti di Malaysia dan Singapura.
commit to user 30
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 31
B. Deskripsi Naskah Deskripsi naskah merupakan bagian dari penelitian filologi
yang
memberikan gambaran mengenai seluk beluk keadaan naskah yang akan diteliti. Deskripsi sangat diperlukan dalam penelitian filologi. Akan tetapi, naskah HQ dalam penelitian ini merupakan naskah dengan format digital, bukan dalam bentuk konkrit berupa buku. Hal ini menjadikan adanya perbedaan cara pendeskripsian naskah dalam bentuk konkritnya. Informasi tentang seluk beluk naskah sangat bergantung pada informasi yang ditampilkan dalam file foto pada website penyedia naskah tersebut. Data tentang pendeskripsian naskah mengacu pada dua sumber, yaitu Kodikologi Melayu Indonesia (Sri Wulan Rujiati Mulyadi, 1994: 38-42) dan deskripsi naskah yang terdapat dalam Katalogisasi dan Konservasi Naskah-naskah Jawa di Surakarta sebagai Upaya Penyelamatan Intangible Asset Bangsa (Asep Yudha Wirajaya, 2007:5). Dari kedua acuan tersebut terdapat penambahan dan pengurangan sesuai dengan kondisi naskah. Berikut uraian mengenai naskah tersebut. 1. Bagian Umum Naskah Di dalam katalog Pustaka Digital Manuskrip Melayu pada halaman 1 atau sampul naskah digital disebutkan bahwa judul naskah adalah Hikayat Qamaruzzaman. Hal ini sebagaimana disebutkan Hikayat Qamaruzzaman
Sebuah
(HQ, 1905:2). Naskah ini tersimpan di Pusat
Dokumentasi Melayu, Koleksi Dewan Bahasa dan Pustaka, Kuala Lumpur. Perpustakaan
digital
ini
dapat
diakses
pada
www.mymanuskrip.fsktm.um.edu.my. Nomor inventarisasi naskah disebutkan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 32
dalam halaman pertama naskah digital yaitu, MS 34. Nomor ini merupakan nomor inventarisasi yang terdapat dalam katalog online Pustaka Digital Manuskrip Melayu. Naskah tersimpan dalam bentuk format PDF, dengan nama file hikayat qamaruzzaman.pdf. Naskah HQ memiliki ukuran file 11980 kilobytes. Naskah HQ ini hanya terdiri dari satu teks serta merupakan cerita yang berjenis hikayat. Judul yang disebutkan dalam naskah, menunjukkan bahwa naskah ini berjenis hikayat. Selain itu, bahasa yang digunakan pada naskah HQ adalah bahasa Arab dan bahasa Melayu. Akan tetapi, informasi tempat penulisan, penyalin maupun pemilik naskah tidak terdapat dalam teks. Di bagian tanggal penulisan tidak tercantum jelas dalam teks, namun terdapat kolofon yang tertulis dalam bagian akhir naskah. Terdapat informasi tahun penyalinan naskah, yaitu tahun 1324 H atau 1905 M. Tahun Masehi tersebut dapat diketahui melalui metode penjajaran tahun Hijriah dan Masehi. Tahun Masehi ini mengikuti perhitungan peredaran matahari, yang dalam satu tahun ada 365 hari, 5 jam, 48 menit, 46 detik kurang sedikit, atau biasa dikatakan 365¼ hari kurang sedikit. Karenanya, setiap empat tahun Masehi ada satu tahun kabisat yang dalam tahun kabisat itu berumur 366 hari. Tambahan satu hari itu dijatuhkan dalam bulan Februari (Asdi. S. Dipodjojo, 1996: 4). Penjajaran tahun Hijriah dengan tahun Masehi pada naskah HQ ini dirumuskan A.J. Wensinck and J.H. Kraemers, 1941:735; Ensiklopedia Indonesia, N
Z: 1319, dalam Asep Yudha Wirajaya, 2009, seperti tabel di
bawah ini.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 33
Tabel 3 Penjajaran Tahun Hijriah dengan Tahun Masehi
Diketahui pada kolofon naskah tertera 1324 Sannah / 1324 H. Berdasarkan perhitungan tersebut, maka dapat disejajarkan tahun Masehi penulisan naskah HQ yaitu pada 1324 H / 1905 M. 2. Bagian Buku Berdasarkan kondisi naskah HQ melalui foto digitalnya, diketahui bahwa keadaan naskah digital HQ sangat baik. Tulisan agak mudah dibaca dan jelas. Warna kertas terlihat agak kuning kecoklatan dikarenakan usia naskah yang sudah memiliki umur di atas 50 tahun. Bahan yang digunakan dalam penulisan naskah HQ adalah kertas. Tidak terdapat cap kertas dalam naskah ini. Dominasi warna tinta hitam dan sebagian warna merah. Status kelengkapan naskah juga menunjukkan naskah ini lengkap dan utuh. Hal ini terlihat bahwa tidak ada halaman yang hilang dengan ditandai letak catchword yang sesuai pada setiap halamannya serta struktur cerita lengkap. Akan tetapi terdapat beberapa bagian naskah yang sedikit terhapus. Seperti pada halaman 11, 20, 28, 29, dan 40. Akan tetapi, hal ini tidak membuat peneliti menemukan kendala berarti dalam membaca teks.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 34
Naskah HQ ini memiliki 67 halaman, mencakup sampul depan. Terdapat penambahan penulisan halaman dengan menggunakan pensil di bagian bawah naskah. Informasi ini merupakan tambahan dari pengelola website dan sangat membantu peneliti dalam melakukan pembacaan naskah. Berikut perincian jumlah baris tiap halaman yang rata-rata berkisar 26 baris. Tabel 4 Jumlah baris tiap halaman Hala
Jumlah
16.
26 baris
33.
26 baris
50.
31 baris
-man
baris
17.
26 baris
34.
26 baris
51.
29 baris
1.
24 baris
18.
26 baris
35.
25 baris
52.
25 baris
2.
26 baris
19.
27 baris
36.
26 baris
53.
26 baris
3.
26 baris
20.
26 baris
37.
26 baris
54.
26 baris
4.
26 baris
21.
25 baris
38.
25 baris
55.
27 baris
5.
26 baris
22.
25 baris
39.
25 baris
56.
27 baris
6.
26 baris
23.
26 baris
40.
27 baris
57.
27 baris
7.
26 baris
24.
28 baris
41.
27 baris
58.
26 baris
8.
26 baris
25.
28 baris
42.
27 baris
59.
26 baris
9.
26 baris
26.
28 baris
43.
26 baris
60.
26 baris
10.
27 baris
27.
28 baris
44.
27 baris
61.
28 baris
11.
28 baris
28.
26 baris
45.
28 baris
62.
27 baris
12.
27 baris
29.
26 baris
46.
27 baris
63.
28 baris
13.
26 baris
30.
26 baris
47.
26 baris
64.
28 baris
14.
25 baris
31.
26 baris
48.
29 baris
65.
28 baris
15.
26 baris
32.
26 baris
49.
30 baris
66.
20 baris
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 35
Selain jumlah baris, jumlah halaman yang ditulis yaitu 66 halaman. Tidak terdapat halaman pelindung serta kuras. Ukuran halaman pada tiap halaman naskah HQ ini berbeda-beda. Rata-rata menunjukkan angka panjang = 61 cm dan lebar = 38 cm. Ukuran pias pun berbeda-beda pada setiap halaman naskah. Hal ini peneliti indikasikan karena format digital foto naskah dimungkinkan telah melalui pemotongan ataupun penyesuaian tata letak yang berbeda di setiap digitalisasi naskah di tiap halamannya. Di bagian penulisan, terdapat satu kolom halaman untuk penulisan narasi cerita dan dua Penomoran halaman merupakan tambahan dari kodikolog atau penyedia layanan website naskah HQ. Penomoran halaman dilakukan dengan menambahkan tulisan angka halaman di bawah foto naskah.
3. Bagian Tulisan Naskah HQ menggunakan tulisan dengan aksara Arab-Melayu. Jenis hurufnya berukuran sedang dan tebal, dengan keadaan tulisan yang jelas dan mudah dibaca. Jarak antarhuruf pun renggang. Warna tulisan menggunakan tinta warna hitam dan merah. Tanda koreksi pada naskah HQ terdapat di beberapa halaman yaitu halaman 20, 24, 46, dan 66. Dalam naskah ini tidak terdapat pungtuasi atau tanda baca. Namun, hanya sebagian kecil saja yang menggunakan harokat/tanda baca khususnya dalam aksara Arab yang berbahasa Arab. Hiasan huruf dan ilustrasi pun tidak terdapat dalam naskah.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 36
Pada naskah HQ terdapat iluminasi di beberapa bagian naskah. Iluminasi merupakan hiasan bingkai yang biasanya terdapat pada halaman awal dan mungkin juga pada halaman akhir (Sri Wulan Rujiati Mulyadi, 1994: 69). Bentuk iluminasi pada naskah HQ berupa gambar sulur bunga dan daun. Iluminasi terdapat pada halaman 2 38
39, 41
8, 17
18, 21
45, 49, 52, 55, 58, dan 59
22, 26, 29
61. Berikut beberapa potongan
iluminasi yang terdapat dalam naskah HQ. Gambar 2 Iluminasi pada naskah HQ
(halaman 2 naskah HQ)
commit to user
30, 34, 36,
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 37
(halaman 44 naskah HQ)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 37
4. Bagian Sejarah Kolofon naskah berada di bagian halaman paling belakang naskah di akhir teks. Kolofon ini tidak menunjukkan nama penulis, nama penyalin, dan tempat penyalinan. Akan tetapi hanya memuat informasi tentang angka tahun. Tahun yang tertera yaitu 1324 H. Berikut penggalan foto kolofon. Gambar 3 Penggalan Foto Kolofon Naskah
Catatan ciri kepemilikan resmi naskah terlihat dari logo Dewan Bahasa dan Pustaka Malaysia. Logo ini terletak di pojok bawah sisi kanan tiap halaman naskah. Berikut penggalan gambar ciri kepemilikan naskah. Gambar 4 Penggalan Gambar Ciri Kepemilikan Naskah
Catatan lain yang terdapat dalam naskah yaitu catchword. Naskah HQ memiliki catchword atau alihan pada setiap halaman naskah pada ujung pias sebelah kiri. Meskipun demikian, terdapat halaman tanpa catchword karena
tidak terdapat kata alihan. Keseluruhan catchword dapat dilihat pada tabel berikut.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 38
Tabel 5 Catchword No
Halaman
Catchword Transliterasi
18.
18
adakah
19.
19
seperti
20.
20
21.
21
tiang
22.
22
lalu
1.
1
2.
2
-
-
3.
3
-
-
4.
4
5.
5
6.
6
tersadarlah
23.
23
maka
7.
7
katanya
24.
24
baginda
8.
8
ini
25.
25
26.
26
akan
9.
9
beradu 27.
27
seperti
28.
28
bertemu
29.
29
tuan hamba
30.
30
maka
31.
31
Marzawan
32.
32
lagi
33.
33
34.
34
10. 11. 12. 13. 14.
maka
man
az-zaman
14
17
-
-katnya
13
16
-
akan
12
16.
-
niscaya
11
15
-
Qamaruzza
10
15.
17.
silalah
janganlah dari -
takut
commit to user
-
Qamaruzza man
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 39
35.
35
36.
36
37.
37
Qamaruzza
51.
51
-kan aku
semalam
52.
52
pun
minum
53.
53
patik
54.
54
55.
55
pun
56.
56
jalan
57.
57
dari
58.
58
diiringkan
59.
59
60.
60
kebun
61.
61
akan
62.
62
maka
63.
63
Khauli
64.
64
duduk
65.
65
pingsan
66.
66
man
38.
38
negeri
39.
39
seperti
40.
40
-
-
41.
41
-
-
42.
42
kasih
43.
43
cincin
44.
44 45
hasillah
46.
46
maka
47.
47
pun
48.
48
benda
49.
49
hingga
50
-
-
-
bertangis
45.
50.
-
persalin
commit to user
-
-
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 41
C. Ikhtisar Isi Teks Teks
HQ ini secara umum
berisi cerita mengenai kisah tokoh
Qamaruzzaman. Pada awal pengisahan terdapat dialog Dahnis dan Maimunah tentang perbandingan Qamaruzzaman dan Budur. Maimunah memanggil seorang jin ifrit bernama Qasyqasy untuk menjadi saksi. (HQ, 1905: 1
3). Dahnis
menjelma seperti anak anjing dan menggigit lutut Qamaruzzaman. Maimunah menjelma menjadi kutu anjing, menggigit betis dan bawah pusat Budur. Qamaruzzaman bercinta dengan Budur. Mereka pun saling bercinta serta tertukar cincinnya (HQ, hal. 4
9).
Qamaruzzaman terbangun dari tidurnya, mencari Budur tetapi tiada. Ia marah pada khadam penjaga pintu. Para khadam tidak mengetahui tentang kehadiran Budur pada kamar Qamaruzzaman, mereka melaporkan Qamaruzzaman kepada Baginda Malik Syahraman. Qamaruzzaman diasingkan di gua batu karena dianggap hanya bermimpi ataupun terbujuk was-was setan (HQ, hal. 10
18).
Qamaruzzaman meyakinkan Malik Syahraman atas cincin yang tertukar dengan Budur. Syahraman pun percaya kepada Qamaruzzaman. Ia menyuruh seluruh rakyat mencari keberaan putri yang belum diketahui tempatnya. Qamaruzzaman diasingkan ke mahligai di tengah laut (HQ, hal. 19
22).
Kisah yang hampir sama terjadi pada Budur. Budur bersedih karena menyadari lelaki yang tidur dengannya tiada. Dayang-dayang tidak mengetahui keberadaan lelaki yang tidur bersama Budur. Budur dianggap gila dan diikat dengan rantai besi (HQ, hal. 23
24). Malik Al-Ghabur membuat semacam
sayembara untuk mengobati Budur. Budur jatuh sakit. Tiada seorang pun yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 42
mampu mengobati. Muncul tokoh Marzawan, teman Budur, seorang anak yang ingin menjenguk Budur. Marzawan menyamar supaya dapat bertemu Budur lewat bantuan ibunya. Lewat Marzawan, Budur meminta ia mencari lelaki yang telah memikat hatinya tersebut (HQ, hal. 25
28).
Pencarian Marzawan dimulai. Ia menjelajah negeri dan akhirnya bertemu dengan negeri Khaldan. Marzawan menceritakan tentang Budur, Qamaruzzaman pun sembuh dari kesedihannya. Marzawan mengajak Qamaruzzaman untuk menemui Budur. Mereka berdua pun pergi meminta izin pada Malik Syahraman. Qamaruzzaman membohongi dengan izin berburu ke hutan (HQ, hal. 29 Marzawan
mempunyai
trik
untuk
mengelabui
orang-orang
36).
kerajaan
Qamaruzzaman. Ia menyembelih unta dan kuda yang dinaikinya. Darahnya dilumurkan ke bajunya dan baju Qamaruzzaman. Mereka melanjutkan perjalanan tanpa khawatir dibuntuti oleh pasukan raja Syahraman (HQ, hal. 37
38).
Marzawan dan Qamaruzzaman tiba di pulau yang dihuni Malik Al-Ghabur dan Budur. Marzawan meminta Qamaruzzaman untuk menyamar sebagai ahli nujum yang akan mengobati Budur. Banyak tabib, tukang hisab dan tukang nujum yang telah mati dipenggal karena tidak berhasil mengobati Budur. Apabila berhasil, ia akan dikawinkan dengan Budur dan diberi setengah kerajaan. Apabila gagal, ia akan dipenggal kepalanya. Qamaruzzaman menerima syarat tersebut dan dibawa oleh khadam atas perintah baginda ke mahligai Budur (HQ, hal. 39
41).
Qamaruzzaman dari balik pintu mahligai Budur, menulis sepucuk surat untuk dibaca Sayidatul Budur. Di dalam surat, diselipkan cincin Sayidatul Budur yang sempat tertukar. Dilanjutkan syair Qamaruzzaman tentang kecintaannya kepada Sayidatul Budur (HQ, hal. 42
43).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 43
Sayidatul Budur membaca surat Qamaruzzaman dan memakai cincin yang terselip dalam surat. Budur pun sembuh dari duka citanya. Baginda merasa sangat bahagia, putrinya telah sembuh (HQ, hal. 44
45). Qamaruzzaman menceritakan
tentang dirinya dan kisah mengapa semua bisa terjadi. Baginda memerintahkan untuk
mempersiapkan
perhelatan
pernikahan
Sayidatul
Budur
dengan
Qamaruzzaman. Beberapa waktu berlalu, tak ayal Qamaruzzaman rindu orang tuanya. Ia memutuskan untuk mengunjungi orang tuanya bersama Sayidatul Budur. Mereka meminta izin kepada Baginda Malik Al-Ghabur (HQ, hal. 46 47). Qamaruzzaman pergi ke kerajaan Malik Syahraman. Sebulan perjalanan, mereka berhenti di sebuah perkemahan untuk istirahat dan tinggal. Dalam kemah
angin
sehingga terbuka. Ketika memeluk, ia mendapati sebuah cincin yang bercahaya merah tua terikat di tepi pakaian Budur. Tiba-tiba datang seekor burung menyambar cincin tersebut. Qamaruzzaman mengejar burung tersebut hingga terlampau jauh jaraknya. Ia tidak ingat jalan kembali ke kemah istrinya (HQ, hal. 48
49). Qamaruzzaman tersesat di sebuah negeri beragama Majusi, mendapati
seorang tua bernama Khauli. Khauli menerimanya untuk tinggal menjadi tukang kebun sembari menunggu ahli negeri musafir ke negeri Khaldan untuk menemui ayahnya Malik Syahraman. Sementara dikisahkan Sayidatul Budur mencari Qamaruzzaman dengan cara menyamar sebagai laki-laki yaitu menjadi Qamaruzzaman. Pencarian dilakukan bersama pengiring dan khadam ke sebuah
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 44
negeri Ainus rajanya bernama Malik Umanus dan memiliki putri bernama Hayatun Nufus (HQ, hal. 50
52).
Malik Umanus menyambut kedatangan Budur serta memintanya untuk menikah dengan Hayatun Nufus. Budur menerima permintaan Raja hanya untuk mempergunakan kesempatan menjadi raja dan takut ditipu oleh Raja. Pesta pernikahan dihelat meriah. Budur menjadi raja yang bijaksana. Tiap malam, Budur hanya tidur di samping Hayatun Nufus tanpa menyetubuhinya dikarenakan sama-sama wanita. Hayatun Nufus mengadu kepada Raja. Mereka memiliki rencana jika Budur tidak menyetubuhi anaknya, maka akan ditarik semua kerajaan yang dimiliki Budur dan Budur akan dibunuh (HQ, hal. 53
55).
Hayatun Nufus tidak tega dan memberi tahu rencana Raja. Budur berterusterang
akan
kondisinya.
Hayatun
Nufus
pun
memahami
dan
menerimanya. Mereka memiliki siasat untuk menodai celana Hayatun Nufus dengan darah seekor ayam yang disembelih. Hal ini dilakukan untuk mengelabui Raja supaya mengira Hayatun Nufus telah disetubuhi oleh Budur. Raja dan permaisuri pun percaya (HQ, hal. 56
57).
Kisah Malik Syahraman, ayah Qamaruzzaman mencari putranya. Ia meyakini anaknya telah mati terbunuh, setelah mendapati baju anaknya yang rusak dan berlumur darah. Kesedihan meliputi sang raja (HQ, hal. 58
60).
Kisah Qamaruzzaman menjadi tukang kebun di rumah Khauli yang selalu merasa sedih. Khauli pergi mencarikan tumpangan untuk Qamaruzzaman agar dapat ikut pergi dengan saudagar-saudagar ke negeri Muslimin. Saat di kebun, mendapati kelakuan unik burung gagak. Qamaruzzaman pun mendapati cincin
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 45
Budur di perut gagak tersebut. Ia juga mendapati harta karun berupa emas dan intan permata di kebun Khauli (HQ, hal. 61
62).
Khauli tiba memberikan kabar telah mendapat tumpangan. Perpisahan pun terjadi. Qamaruzzaman menuturkan ada emas di kebun Khauli dan dibagi dua. Khauli
mengakali
cara Qamaruzzaman
untuk
membawa emas
dengan
mencampurnya dengan zaitun dalam satu karung. Qamaruzzaman ikut pergi dengan saudagar. Namun, saat perpisahan dengan Khauli, Khauli pun meninggal. Cincin Sayidatul Budur ditaruh di dalam karung. Ia pun bersedih hingga sampai ke negeri Jazairul Ainus (HQ, hal. 63
64).
Budur berniat membeli dagangan yang dibawa saudagar. Saat dibuka karung, maka Budur mendapati cincinnya. Budur pingsan. Pertemuan haru antara Qamaruzzaman dan Budur. Mereka pun sangat bahagia atas pertemuan tersebut. Tamat (HQ, hal. 65
66).
D. Kritik Teks Secara keseluruhan, di dalam teks HQ ditemukan lima bentuk kesalahan salin tulis dan ketidakkonsistenan. Berikut penjelasan mengenai lima bentuk kesalahan salin tulis (Bani Sudardi: 2003: 56). 1.
Lakuna adalah pengurangan atau penghilangan huruf, kata, frasa, kalimat, dan paragraf pada teks.
2.
Adisi adalah penambahan huruf, kata, frasa, kalimat, dan paragraf pada teks.
3.
Substitusi adalah penggantian huruf, kata, frasa, kalimat, dan paragraf pada teks.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 46
4.
Transposisi adalah pemindahan letak huruf, kata, frasa, kalimat, dan paragraf pada teks.
5.
Ditografi adalah perangkapan huruf, kata, frasa, klausa, kalimat, dan paragraf pada teks. Secara
keseluruhan,
ditemukan
bentuk
kesalahan
salin
tulis
dan
ketidakkonsistenan penulisan dalam teks HQ yaitu berupa 198 kesalahan salin tulis dan 9 ketidakkonsistenan penulisan. Bentuk kesalahan salin tulis perinciannya yaitu 63 lakuna, 78 adisi, 43 substitusi, 7 ditografi, dan 7 transposisi, sedangkan ketidakkonsistenan penulisan terdiri dari 2 penulisan kata ulang, 5 penulisan kata, dan 2 penulisan ejaan. Tabel 6 Lakuna No. Halaman:
Tertulis Arab
Tertulis Latin
Edisi
Baris 1
1:4
-Rachmani
-
2
1:5
rabi
rabbi
3
2:18
gailah keduanya
gaiblah keduanya
4
10:7
dipersebahkan
dipersembahkan
5
10:9
sebahyang
sembahyang
6
10:10
sebahyang
sembahyang
7
10:10
sebahyang
sembahyang
8
11:20
iqra
iqrar
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 47
9
15:22
melaikan
melainkan
10
16:22
ta`ju
tajuk
11
17:2
ta`ju
tajuk
17:14
ini bu Zulkaidah
ini bulan
12 Zulkaidah 18:17
tia
tiada
14
21:17
mita`
minta
15
22:1
didingnya
dindingnya
16
22:11
memita`
meminta
22:13
mereka itu maligai
mereka itu ke
13
17 maligai 18
24:24
dirataikan
dirantaikan
19
25:23
dimanala
dimanalah
20
25:24
jadawan
jandawan
25:28
bercinah
bercinta
22
26:8
sunggu hanyalah
sungguh hanyalah
23
26:13
kata hai
berkata hai
24
29:13
bersusa hati
bersusah hati
25
29:20
mita`
minta
21
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 48
26
32:20
melaikan
melainkan
33:13
adinda tu menyuruh
adinda tuan
27 menyuruh 28
33:14
adinda tu hajat
adinda tuan hajat
29
33:21
umpama laikha
umpama Zulaikha
30
35:17
hal hwalnya
hal ihwalnya
38:15
berutung
beruntung
32
39:3
hama
hamam
33
39:16
memita`
meminta
34
42:11
sebuhlah
sembuhlah
35
42:21
kira dinda
kira adinda
36
43:5
mita
minta
37
45:1
dakah
adakah
46:21
syahdan takala
syahdan tatkala
47:3
mita`
minta
47:9
susa hati
susah hati
50:19
Khalda
Khaldan
52:1
da
ada
52:3
kepada jikalau
kepadaku jikalau
31
38 39 40 41 42 43
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 49
44 45 46 47 48 49 50 51 52
begitu
begitu
52:8
memita`
meminta
53:4
memita`
meminta
53:16
dalah
adalah
53:21
tatka
tatkala
54:2
pu
pun
54:26
segera ngat
segera sangat
55:1
tatka
tatkala
56:5
tatka
tatkala
56:7
dudu
duduk
56:8
hai adindaku yang
hai adindaku
di-
adakah yang di-...
57:1
pu
pun
57:2
turu naik
turun naik
58:26
kuanya
kudanya
59:8
bermur
berlumur
61:7
mengakat
mengangkat
61:15
mengakat
mengangkat
63:24
nek
nenek
53
54 55 56 57 58 59 60
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 50
61 62 63
64:11
tatka
tatkala
64:14
belayar
berlayar
66:13
mahgai
mahligai
Tabel 7 Adisi No. Halaman:
Tertulis Arab
Tertulis Latin
Edisi
Baris 1
1:7
2
1:17
3
2:12
bawa`
bawa
4
7:11
ta`juk
tajuk
5
9:12
2
-
6
10:27
bawa`
bawa
7
11:17
jemburkan
jemurkan
8
14:3
bijik
biji
9
14:21
akupun 2
akupun
10
16:22
ta`ju
tajuk
11
17:2
ta`ju
tajuk
12
20:4
ta`ju
tajuk
13
20:5
membawa`
membawa
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 51
14
20:15
bawa`lah
bawalah
15
21:17
memita`
meminta
16
22:11
17
25:27
ta`juk
tajuk
18
26:17
minta`
minta
19
26:20
pengnunggu
penunggu
20
27:24-25
dukung
dukun
21
29:13
rabbul izzati 2
rabbul izzati
22
29:20
mita`
minta
23
30:14
dibawa`
dibawa
24
30:16
senghingga
sehingga
25
30:24
minta`
minta
26
31:6
2
-
27
31:17
membawa`
membawa
28
32:11
2
-
29
33:24
bawa`
bawa
30
33:18
ta`juk
tajuk
31
34:7
dibawa`
dibawa
meminta
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 52
32
34:26
meminta`
meminta
33
35:6
senghingga
sehingga
34
35:20
ra
-
35
36:14
minta`
minta
36
36:15
minta`
minta
37
36:26
alewat
lewat
38
37:4
ta`juk
tajuk
39
37:6
hutang
hutan
40
38:8
hutang
hutan
41
38:16
hutang
hutan
42
38:20
hutang
hutan
43
39:10
dibawa`
dibawa
44
39:16
memita`
meminta
45
40:17
ma`nusia
manusia
46
40:19
membawa`
membawa
47
42:22
ta`juk
tajuk
48
45:2
jagar
jaga
49
45:6
dukung
dukun
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 53
50
47:3
mita`
minta
51
49:2
dibawa`
dibawa
52
49:23
kehbalihatan
kelihatan
53
50:22
pulak
pula
54
50:28
2
-
55
51:6
hutang
hutan
56
52:8
57
52:21
Unumanus
Umanus
58
52:25
dibawa`
dibawa
59
53:4
memita`
meminta
60
53:11
Mandininah
Madinatul
61
54:8
bindunda
biduanda
62
54:11
Mandiniyyah
Madinatul
63
56:4
2
-
64
57:4
alwan
awan
65
57:22
2
-
66
57:27
syah
-
67
58:6
hutang
hutan
meminta
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 54
68
59:19
durjah
durja
69
61:8
maknusia
manusia
70
61:19
di handapan
di hadapan
71
61:23
2
-
72
62:11
seakeping
sekeping
73
63:17
nya
-
74
64:5
membawa`
membawa
75
64:9
limanya
lima
76
64:26
bawa`
bawa
77
65:13
membawa`
membawa
78
65:13
dan nya
dan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 55
Tabel 8 Substitusi No.
Halaman:
Tertulis Arab
Tertulis Latin
Edisi
Baris 1
2:4
berpakamanglah
berpalinglah
2
2:24
marta
harta
3
3:16
Fisyqasy
Qasyqasy
4
3:16
Fisyqasy
Qasyqasy
5
3:17
Fisyqasy
Qasyqasy
6
3:18
engkau hekahkan
engkau cegahkan
7
3:20
awaknya
awalnya
8
3:20
Fisyqasy
Qasyqasy
9
3:21
Fisyqasy
Qasyqasy
10
6:15
bermutra
bermutu
11
6:21
Qasyngasy
Qasyqasy
12
8:15
13
8:24
tiab-tiab
tiap-tiap
14
14:4
2
ke
15
17:13
tatah
titah
16
20:1
surahlah
menyuruhlah
17
20:7
tetaqkan
Tetapkan
menghantarkan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 56
18
23:7
berhinah
berhinap
19
23:22
dawar
di luar
20
27:16
musyafir
musafir
menaripak
menarik
21
31:5
6
22
33:18
memejahkan
memejamkan
23
34:5
sula citalah
suka citalah
24
34:11
yang
yang mempunyai
25
34:16
baliplah
baliklah
26
34:23
puka
pula
27
36:2
perserti
seperti
28
36:2
hamal
hamam
29
36:6
pencara
penjara
30
36:16
buburu
berburu
31
37:5
ittan
intan
32
38:4
perjuru
perburu
33
38:15
upamapa
umpama
34
47:8
jawan
jawab
35
49:27
seqada tersangat
sekedar saat
36
54:2
Armanus
Umanus
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 57
37
54:24
fani
fana
38
55:17
tinah
titah
39
56:11
40
59:9
kebakutan
ketakutan
41
60:12
al-Akhran
al-Achzan
42
61:19
lalu gukpar ke bumi
lalu
barangkali
gugur
ke
bumi 43
63:17
belanja nipku
belanja nenekku
Tabel 9 Ditografi No.
Halaman:
Tertulis Arab
Tertulis Latin
Edisi
Baris 1
10: 1
2
putri putri
putri
2
19:7
anakda anakda
anakda
3
28:8
maka maka tatkala
maka tatkala
maka maka
maka
4
30:24
25
5
39:9
dan aku dan aku
dan aku
6
41:12
jikalau jikalau
jikalau
7
46:12
kelililing
keliling
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 58
Tabel 10 Transposisi No.
Halaman:
Tertulis Arab
Tertulis Latin
Edisi
Baris 1
21:15
mekurahan
kemurahan
2
22:4
intasa
istana
3
26:3
lekihatan
kelihatan
4
38:24
khabarnyakan
khabarkannya
5
54:11
Mandiniyah
Madinatul
6
65:11
tuanku hai
hai tuanku
7
65:27
seniladangnya
selendangnya
Selain kesalahan teks seperti lakuna, adisi, ditografi, substitusi atau transposisi, terdapat pula ketidakkonsistenan cara penulisan yang lain, seperti: a. Penulisan kata ulang Penulisan kata ulang dalam teks HQ menganut sistem penulisan angka dua, meskipun ada juga kata ulang yang ditulis lengkap. Hal ini dapat diketahui seperti tabel berikut.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 59
Tabel 11 Ketidakkonsistenan Penulisan Kata Ulang Halaman/ No.
Kata Ulang
Tertulis Arab
Edisi
Baris 1.
Contoh
48:5
yang indah-
ketidakkonsistenan
indah
penulisan kata ulang yang
menggunakan
angka 2 (dua) 1:2
laki-laki
22:13
masingmasing
12:2 2.
Ketidakkonsistenan penulisan kata ulang tidak
menggunakan
angka 2 (dua)
berkata-kata
dan (11:28);(20:6); (21:12); (26:14); (26:23); ;(27:20);(29:7); (29:23); (31:13);(34:6);(34:12);(35:4); (40:27);(56:26);(63:7);(63:14)
commit to user
mudahmudahan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 60
b. Ketidakkonsistenan penulisan kata Tabel 12 Ketidakkonsistenan Penulisan Kata No.
Kata
Penulisan
Halaman/ Baris (1:11);(11:24);(12:1);(12:3);(12:4);(12:7);
anaknda
(12:12);(16:6);(16:7);(16:18);(16:21); (16:24);(17:4);(17:9);(17:20);(18:3);(18:24); (19:3
10);(19:20);(19:27);(20:11);(20:16);
(21:3);(21:4);(21:8)(21:9);(21:12);(21:13); (21:23);(22:9);(22:14);(22:17);(24:7);(24:8); (24:14);(24:15);(24:19);(24:24);(24:27); 1. (27:1);(30:19);(31:14);(32:14);(34:8); (34:26);(36:21);(47:18);(53:19). dituliskan (12:6);(20:19);(22:15);(36:18);(36:20); anakda
(36:25
26);(37:1
2);(39:13);(40:26);
(45:12);(45:16);(45:20 (46:24);(47:3);(47:16
22);(46:15); 23);(55:18);(57:22);
(58:6);(58:10);(60:12);(60:21). (1:10);(36:14);(36:18);(37:1);(37:7);(37:9); ayahda 2.
(38:3);(45:17);(45:18);(46:27);(47:2 (47:8);(47:11);(47:13);(47:17
dituliskan
(48:9
25);
10);(51:4);(51:18);(53:16
19);
(55:24);(56:5);(56:8);(56:19);(58:12
commit to user
4);
21);
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 61
(59:21--22);(59:26);(60:18);(60:20);(60:22). (1:9);(6:3);(10:3);(12:24);(12:27);(13:1); ayahanda
(15:2);(15:15);(15:19);(16:23 (18:7);(18:14
26);(17:3);
18);(18:25);(19:3);(19:9);
(19:23);(19:26);(20:14);(22:14);(23:15); (24:11);(24:13);(32:13);(34:3);(34:25); (36:10);(36:21);(38:23);(45:26);(47:23); (50:21
22);(53:17);(60:23).
(2:19);(2:20);(9:21);(9:25);(22:8);(22:13); maligai
(22:15);(22:19);(24:22);(25:18);(25:25); (26:6);(26:13);(26:16);(26:28);(27:6); (29:18);(30:17);(31:2);(32:13);(32:19);
3.
(33:17);(34:12);(35:2);(39:6);(39:17); dituliskan
(39:20);(39:23);(41:9). (21:22 mahligai
24);(24:7);(24:12);(25:5);(25:10);
(41:18);(45:17);(46:10);(46:13);(53:9); (54:4);(54:13);(55:13);(65:1). (4:4);(6:15);(20:4);(29:14).
jodo 4.
(20:6)
dituliskan jodoh 5.
(7:5);(25:13);(40:15) dituliskan
semangkin (7:5)
semakin semakin
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 62
c. Ketidakkonsistenan penulisan ejaan Tabel 13 Ketidakkonsistenan Penulisan Ejaan No. 1.
Kata Masing-masing
Penulisan
Halaman (22:12) (4:23);(11:15);(22:13);(22:23);(24:3); (30:14);(37:17);(46:23);(66:8)
2.
Mudah-mudahan
(20:6);(29:23);(34:6);(34:12);(35:4); (40:27);(56:26);(63:7);(63:14) (11:28);(21:12);(26:14);(26:23); (27:20);(29:7);(31:13)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 63
E. Suntingan Teks 1. Pedoman Transliterasi Salah satu tujuan transliterasi teks ialah agar teks dapat memudahkan pembaca membaca naskah HQ. Untuk mempermudah proses penelitian suatu naskah Melayu, khususnya yang menggunakan huruf Arab-Melayu diperlukan sistem transliterasi, atau dapat juga dikatakan sebagai proses penglatinan. Transliterasi dapat juga berarti penggantian macam (jenis) tulisan, huruf demi huruf dari abjad yang satu ke abjad yang lain (Siti Baroroh Baried, et.al. 1994: 63). Adapun dalam naskah ini digunakan huruf Arab Melayu yang dibaca dari kanan ke kiri. Transliterasi teks yang mudah dibaca dan dipahami diperlukan pedoman transliterasi. Dalam penelitian ini, pedoman transliterasi yang digunakan sesuai dengan sistem yang terdapat dalam artikel Pedoman Transliterasi Arab Latin. (Istadiyantha, 2010: 1
3) dalam www.istayn.file.wordpress.com. Pedoman
transliterasi tersebut adalah sebagai berikut. a. Frase dan kata-kata yang berasal dari bahasa Arab yang belum terserap ke dalam bahasa Indonesia ditransliterasikan dengan ketentuan sebagai berikut. 1)
Sistem alihtulis :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 64
Tabel 14 Konsonan Huruf Arab Latin a
15. 16.
th
2.
b
17.
dh
3.
t
18.
No. 1.
Huruf
Nama alif
dlad
dl
4.
tsa
ts
19.
5.
jim
j
20.
6.
ch
21.
qaf
q
7.
kh
22.
kaf
k
ghain
gh f
8.
dal
d
23.
lam
l
9.
dzal
dz
24.
mim
m
r
10.
25.
nun
n
11.
zain
z
26.
wau
w
12.
sin
s
27.
h
13.
syin
sy
28.
y
14.
shad
sh
29.
*) Tanda hamzah
hamzah
`
ain berbeda
Akan tetapi, tidak semua fonem tercakup dalam sistem ini sehingga penambahan beberapa fonem untuk melengkapi fonem-fonem bahasa Melayu seperti tabel berikut (Bani Sudardi, 2003: 17
18).
Tabel 15 Konsonan Huruf Arab Melayu No 1.
Huruf
Latin c
2.
/ /
g
3. 4. 5.
p ng
/ commit to user
ny
*)
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 65
2)
Tanda baca dalam penulisan huruf Arab. (a)
Tanda syaddah ( ) dilambangkan dengan huruf rangkap
(b)
Tanda fatchah (
) menunjukkan bunyi vokal a, tanda kasrah
( ) menunjukkan vokal i, dan tanda dlammah ( ) menunjukkan vokal u. (c)
Tanda tanwin (
(d)
Tanda sukun (
) menunjukkan bunyi an- in- un. ) atau tanda huruf dimatikan yang terletak di
atas sebuah huruf menunjukan bahwa huruf tersebut dibaca mati. 3)
Untuk menunjukkan bunyi vokal panjang, maka di atas huruf diberi
4)
Huruf hamzah (
) dilambangkan dengan tanda ( `) jika terletak di
tengah dan di akhir kata. 5)
Huruf ta` marbuthah (
) sebagai konsonan penutup
ditransliterasikan dengan /t/ atau /h/ mengikuti ketentuan yang berlaku pada kata-kata yang bersangkutan. 6)
Huruf ain ( ) ditra kata-kata yang belum diserap ke dalam bahasa Indonesia dan menjadi /k/ pada kata-kata yang sudah diserap ke dalam bahasa Indonesia.
7)
Huruf fa`( ) ditransliterasikan menjadi /f/ pada kata-kata yang belum diserap ke dalam bahasa Indonesia dan menjadi /p/ pada katakata yang telah diserap ke dalam bahasa Indonesia.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 66
8)
Partikel /al/ atau
yang diikuti oleh huruf Qamariyah (
) ditransliterasikan dengan /al/ apabila terletak di awal kalimat terletak di tengah kalimat atau frase. 9)
Huruf /l/ atau
pada partikel /al/ atau
, apabila diikuti huruf
Syamsiyah (
), maka
ditransliterasikan menjadi huruf Syamsiyah yang mengikutinya. 10) Dapat dilihat pada Tabel Konsonan Huruf Arab, huruf ditransliterasikan dengan /ch/. Huruf
lebih aman ditransliterasikan
dengan /ch/ daripada dengan /h/, karena jika kata yang mengandung huruf
ditransliterasikan dengan /h/, maka akan terdapat kesalahan
tulis pada situs internet, pemakaian dalam format online. Contoh untuk alamat situs internet yang lazim diberi garis bawah, maka garis bawahnya akan menerjang tanda _ di bawah /h/ ini. Contoh: www.alhadist.com akan menjadi www.al-hadist.com 11) Bunyi diftong ditransliterasikan dengan /u/ untuk wau ( untuk
(
) dan /i/
).
12) Penulisan huruf besar atau huruf kapital dilakukan sesuai dengan kelaziman penggunaan huruf Latin dalam bahasa Indonesia. Contoh: Allah, nama orang, nama tempat, huruf awal dalam suatu kalimat, dan sebagainya. 13) Ada di antara huruf-huruf Arab yang memiliki bentuk latin yang terdiri dari dua huruf, misalnya (th), (dl), (dz), sedangkan ada pula rangkaian huruf yang memiliki bentuk latin yang sama, misalnya
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 67
(th), (dl), (dz). Untuk membedakan antara huruf dengan rangkaian huruf, ketika rangkaian huruf pertama dibaca mati, maka untuk menandakan sebagai rangkaian huruf di antara huruf tersebut diberi tanda hubung (-). 14) Kata-kata berbahasa Melayu yang merupakan kata Arkais atau kata yang
memiliki
ciri
penulisan
ejaan
kuna
ditransliterasikan
sebagaimana adanya dan diberi tanda garis bawah, kecuali yang sudah masuk ke dalam ejaan bahasa Indonesia ditransliterasikan dan disesuaikan dengan Kamus Umum Bahasa Indonesia (KUBI). Hal ini sesuai dengan pendapat yang diungkapkan oleh Isnamurti (dalam Panuti Sudjiman, 1995: 101) bahwa teks naskahnaskah lama merupakan sumber data yang sangat diperlukan oleh para ahli linguistik. Perekaman perbedaan regional dan historis di dalam struktur kalimat, diksi, gaya bahasa, serta cara penulisan kata sangat berarti bagi penelitian dialektologi, khususnya dialektografi, sejarah perkembangan bahasa, dan sejarah penulisan bahasa Melayu.
Selain
pedoman
transliterasi,
digunakan
pula
ketentuan
dalam
penyuntingan. Berikut merupakan ketentuan-ketentuan yang digunakan dalam penyuntingan naskah HQ pada penelitian ini. a.
Tanda dan angka yang digunakan dalam penyuntingan 1)
Tanda / menunjukkan pergantian halaman.
2) 3)
] menunjukkan lakuna.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 68
4)
Tanda \...\ menunjukkan substitusi.
5) 6) 7) tercatat dalam pias halaman (sholia) jika kekurangan tersebut merupakan satu bagian dengan teks. 8)
Tanda ---- digunakan untuk menandai bahwa teks tidak terbaca karena terdapat kerusakan pada kertas.
9)
Tanda titik-titik di antara huruf dalam suatu rangkaian huruf digunakan untuk menunjukkan bahwa rangkaian huruf tersebut merupakan kata-kata yang tidak terbaca.
10) Angka 1, 2, 3 dan seterusnya yang terletak di sebelah kanan pias halaman menunjukkan nomor halaman naskah, sedangkan angka 1, 2, 3 dan seterusnya yang ditulis dalam huruf kecil di sebelah kanan atas pada suku kata, kata, frasa, atau kalimat menunjukkan nomor urut catatan kaki.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 69
b.
Ketentuan dalam pedoman ejaan 1)
Ejaan dalam penyuntingan ini disesuaikan dengan kaidah-kaidah yang terdapat pada Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
2)
Penulisan frasa, kata dan kalimat bahasa Arab atau bahasa Melayu yang belum masuk dalam bahasa Indonesia ditulis sesuai dengan asal kata dan dicetak miring.
3)
Frase dan kata-kata yang berasal dari bahasa Arab yang sudah terserap ke dalam bahasa Indonesia ditransliterasikan sesuai dengan Kamus Umum Bahasa Indonesia (KUBI).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 70
2. Suntingan Teks Sebuah Hikayat Qamaruzzaman -
1 1
-
-
Al-
-
-
2
-
l-
shachbihi wa sallam. Maka kisah seorang laki-laki yang amat baik perangainya dan parasnya elok. Maka kata [kita]3
-laki yang muda yang
penghuluku lihat itu halnya kerana menyuruh oleh ayahandanya beristri tiada ia menurut seperti maksud ayahda. Maka mereka oleh baginda itu akan anakndanya dan dipenjarakan kepadanya di dalam gua batu. Maka malam ini aku daripadanya . Maka kata Dahnis,
Penghuluku, perlihatkan kepadaku akan orang muda
yang penghulu lihat itu, supaya aku lihat akan dia adakah ia lebih baik daripada kekasihku Malikatul Budur itu. Tiada kerana pada sangka hatiku tiadalah dapat masa seperti sifat kekasihku yang aku citerakan itu ai
4
Maka berkata Maimunah
, hai Gila, tiada ada seperti kekasihku pada masa ini
yaitu Qamaruzzaman. Jikalau engkau hendak melihat, marilah kita pergi sertaku Maka kata Dahnis,
Penghuluku, jikalau penghuluku kehendak melihat
kekasihku Malikatul Budur, mari kita melihat kepada pulau
Maka kata
ulah kita lihat kasihku Qamaruzzaman kerana
1
Tertulis
2
Tertulis
3
Tertulis
4
Tertulis
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 71
dekat tempatnya daripadanya tempat kasihmu. Kemudian baharu kita pergi bersama-sama melihat kasihmu . Maka kata / silalah penghuluku, maka turunlah 2 oleh keduanya pada gua batu itu dan berhenti Maimunah dan Dahnis hampir kursi Qamaruzzamannya Qamaruzzaman
dan
anak
membukalah Malik
Syahraman.
Qamaruzzaman ketika itu kepada olehmu, ya
Maimunah Maka
akan
tudung
muka
berpa\li\nglah5
muka
Dahnis. Maka kata Maimunah,
. Maka melihatlah Dahnis akan muka Qamaruzzaman dengan
seletik. Kemudian menggoyangkan ia akan kepalanya. Lalu berkata ia pada Dan sebenar Allah Taala kasih penghuluku ini akan serupa dengan kekasihku juga pada sifat dan bagusnya tetapi terbaik lagi kekasihku Malikatul Budur daripadanya . Maka tatkala mendengar Maimunah akan perkataan Dahnis, maka jadilah padam warna mukanya. Lalu berkata Maimunah kepada Dahnis, kita bawa[`]6 kasihmu itu ke tempat Qamaruzzaman ini supaya kita perbandingkan himpunkan akan keduanya di tempat ini. Maka di situlah nyata bagi kita mana cantik mana yang baik. Dan jikalau tiada engkau perbuat seperti perkataanku, ya
, niscaya aku bakar engkau dengan apiku
dan aku leparkan engkau dengan m.kh.q.r.t.h.n.n . Maka kata Dahnis,
Hai
Penghuluku, jikalau salah begitu aku menjunjunglah perkataan penghuluku . Kemudian bahwasanya Dahnis terbanglah waktu itu dan terbanglah pula Maimunah. Maka gai(b)lah7 keduanya sampailah keduanya di maligai tuan putri Malikatul Budur. Adalah Putri Malikatul Budur tiada sadar daripada tidurnya dan
5
Tertulis
6
Tertulis
7
Tertulis
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 72
selimut Tuan Putri Malikatul Budur daripada masa ini sehelai baju yang nipis yang berumbai-rumbai dengan emas dan tertulis pada lengannya bajunya itu,
Tempat yang kuat simpanan barang Takutkan \ha\rta 8 dicuri orang Ku tanya kukuh bata dikarang Penjaga banyak bukan sebarang
Maligai diharap tempat berlindung Penunggu disambar jin yang menderung / Dibawanya terbang melintas gunung
3
Hati memikir jadilah bingung
Dengan qadar Tuhan semata Berlaku di atas putri yang puta Hendaklah pikir di dalam cita Inilah ibarat yang amat nyata
Kata sahibul hikayat, tatkala sampai Maimunah dengan Dahnis, maka dihantarkan Tuan Putri Malikatul Budur di sebelah kiri Qamaruzzaman. Maka menilik oleh keduanya. Kata Maimunah, Lihat olehmu, hai cantik kasihmu pada kasihku
Maka kata Dahnis,
, adakah
Penghulu Hamba, cantik
kasih hamba . Maka kata Maimunah, Cantik kasihku . Maka jadilah berbantah
8
Tertulis
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 73
antara Maimunah dengan Dahnis. Maka merekalah itu Maimunah di atas Dahnis. ambil seorang saksi mana yang lebih antara kasihmu dengan kasihku ini . Maka kata Dahnis, Penghuluku, panggil olehmu ! Maka kata Maimunah pun menerjangkan bumi. Maka keluarlah dari bumi itu seorang jin Ifrit yang merah matanya dan tujuh tanduk di kepalanya dan panjang ekornya dan tangan seperti tangan gajah dan namanya \Qa\syqasy.9 Maka berkata jin
telinganya seperti telinga \Qa\syqasy10
sebabnya penghulu panggil hamba
Maimunah,
\Qa\syqasy11, bahwa aku hendak engkau \ce\gahkan12 antaraku
dan antaranya Dahnis ini
Maka kata
. Kemudian menceterakan Maimunah akan
kisah berbantahan dari awa\l\nya 13 sampai akhirnya, kemudian menilik \Qasyqasy\14 kepada mukanya Qamaruzzaman. Dan menilik pula jin \Qasyqasy\15 itu kepada muka Malikatul Budur padahal berjalan ia keduanya berpeluk. Maka takjublah Qasyqasy melihat daripada cantik keduanya dan bagus rupanya bersamaan sifat dan elok keduanya. Maka tiadalah Qasyqasy dapat memilih mana dikata yang kurang dan mana dikatakan lebih sehingga heranlah jin Qasyqasy akan hal keduanya, maka Qasyqasy
9
Tertulis
10
Tertulis
11
Tertulis
12
Tertulis
13
Tertulis
14
Tertulis
15
Tertulis
commit to user
bunyinya /
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 74
Wahai insan emas tempawan
4
Cantik keduanya tiada berlawan Umpama sifat qahari bulan Tiada berbandingan di bawah awan
Dijadikan Allah Tuhan yang ghani Tiadalah lebih daripada kedua ini Pada Allah jodo(h)16 subhani Di atas perawan sutera pemadani
Sangatlah cemerlang keduanya tubuh Berpeluk beradu bagaikan sungguh Warna berseri upama suluh Tiada dapat akal menuduh
Diruja dan sifat tiada tertoleh Hanyam-hanyam bercahaya bersimpul pulih Beradu lelap tiada beralih Sukurlah pikir kalbu memilih
Sajak dan sekap empat setara Upama manis madu segera Di dalam bumi tiadalah tara
16
Tertulis
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 75
Menghilangkan akal budi bicara
Ya Allah Tuhanku Rahman Jadikan olehmu kami beriman Sebelum mati di dalam iman Masuk surga jannah adnan
Kata sahibul hikayat bahwasanya Ifrit Qasyqasy berpalinglah kepada
tiadalah dapat hamba berkata daripada keduanya mana yang lebih daripada lainnya. Maka jadilah upama orang bertemu tiada dapat diceraikan antara keduanya al
-tadzk r
-
ts melainkan dengan mengetahui laki-laki
dan perempuan pada pikiran hamba. Jikalau hendak dihukumkan juga supaya diketahui yang lebih di antara keduanya dibangunkan seorang tiap-tiap keduanya. Maka barangsiapa yang lebih asyik ia lah yang kurangnya . Maka kata ujian yang betul mau hamba demikian . Maka tatkala demikian Qasyqasy dan Maimunah dan Dahnis berubah rupa mereka itu masing-masing. Maka Dahnis menjadikan rupanya seperti rupa anak anjing dan menggigit ia akan lutut Qamaruzzaman akan lututnya akan bergerak ia pada lambung kirinya. Maka terasalah baginya orang beradu pada sisinya./ Maka 5 itupun bangun maka tiba-tiba dilihatnya akan perempuan yang amat cantik rupanya dan lemah lembut tingkahnya dan harum baunya lebih daripada kasturi. Maka heran tercengang Qamaruzzaman sehabis-habis takjubnya seperti kata :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 76
Wahai Adinda emas tempawan Cantik majlis amat dermawan Laksana bulan di celah awan Tiadalah banding yang sifat kilauan
Wahai Adinda penguyang nyawa Tiadalah tolak benda yang mau dua Adinda beradu bagai tertawa Sebarang laku tidak kecewa
Wahai Adinda bangunlah diri Dengan kakanda berperi-peri Tuan laksana intan bebeduri Hilang tak dapat kakanda cari
Wahai Adinda cahaya mataku Bangun adinda kakanda pangku Tiada berniat di dalam hatiku Akan menjadi begini laku
Kata sahibul hikayat, tatkala melihat Qamaruzzaman akan Sayidatul Budur binti Malik Al-Ghabur tiadalah baik rupanya dan cantik mukanya. Padahal Sayidatul Budur berada pada sisinya maka amati-amati oleh Qamaruzzaman berpakaian lengkap dengan tiada berselawar, hanyalah mahkota kebesaran
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 77
padanya daripada emas sepuluh mutu ditatahkan dengan mutu ratnanya manikam kilau-kilauan cahayanya tiadalah dapat oleh akal menjabarkan sifatnya. Maka tatkala itu dijatuhkan Allah Taala di atas Qamaruzzaman syahwat ingin kepada perempuan. Maka Qamaruzzaman pun membuka baju putri Sayidatul Budur. Maka terpandanglah perut Sayidatul Budur itu upamanya kapas yang nipis. Maka bertambah-tambah asyik birahi Qamaruzzaman. Padahal Sayidatul Budur tidur tiada menyadarkan dirinya kerana Dahnis kuat samarnya mengatakan Sayidatul Budur tiada bangun daripada tidurnya. Maka berkata Qamaruzzaman serta ia menggerakkan Sayidatul Budur katanya, dan lihatlah Kakanda / Qamaruzzaman
Adinda Maka tiadalah juga bangun Sayidatul 6
Budur dan tiada bergerak. Maka tatkala demikian berpikirlah Qamaruzzaman pada hatinya katanya tentulah perempuan ini yang disuruh ayahandaku datang kemari supaya aku kahwin dengan dia. Maka bahwa Qamaruzzaman tatkala hendak mencium ia akan mulut putri Sayidatul Budur maka malulah ia akan Allah
.
Maka akan ditundungnya akan muka Sayidatul Budur dengan tudung sutra yang nipis lagi halus. Dan berpikir ia di dalam hatinya, Baik aku sabar sebarang kali cobaan ini kepadaku. Kalau-kalau ia tiada akan daku tiadalah dapat aku menjawab dan tiadalah boleh aku mendusta. Dan diam Qamaruzzaman pada sisinya,
:
Wahai Adinda yang baik sifat Sudah dituang umpama serbat Asyikku hampir sudahlah dekat Hatiku juga dapat melibat
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 78
Umpama makanan sudah sedia Hendak dimakan tiadalah daya Baikku sabar dengan upaya Takut kepada Tuhan yang kaya
Jikalau ada jodo(h)17ku tentu Tiada bertukar intan \bermutu\18 Dengan sebenar Tuhan yang satu Tiadalah mangkir janji itu
Kata sahibul hikayat, kemudian daripada itu maka Qamaruzzaman pun mencabut cincinnya dari jari kelingking Sayidatul Budur lalu memasukkan kepadanya kelingking. Maka ia berapatkan ke belakangnya kepada belakang Sayidatul Budur. Maka sukalah Maimunah melihatkan hal kekasihnya tiada malu berbuat zina. Maka berkatalah Maimunah pada Dahnis dan Qasy\qa\sy19, melihat kekasihku Qamaruzzaman tiada memperbuat ia akan kasihmu Sayidatul Budur? Inilah alamat tanda kebajikan di atas kekasihku Itulah maka menjadikan pula oleh Maimunah oleh dirinya kutu anjing masuk ia ke dalam kain Sayidatul Budur dan menggigit ia akan betis Sayidatul Budur dan menjalar ia atas pahanya dan menggigit ia di bawah pusatnya. Maka / tersadarlah 7 putri Sayidatul Budur dan membuka ia akan matanya. Maka melihat Sayidatul
17
Tertulis
18
Tertulis
19
Tertulis
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 79
Budur akan seorang muda beradu tidur di lambungnya. Maka terkejutlah Sayidatul Budur serta heran melihat Qamaruzzaman rupa cantik majlis seolaholah mukanya seperti bulan empat belas hari semangkin ditantang semakin datang asyik dan birahi. Dan mulutnya seolah-olah cincin Nabiyullah Sulaiman. Dan air liurnya manis diminumnya. Maka Putri Sayidatul Budur jatuhlah asyik dan birahi yang amat bersangat dan tiadalah dapat dipadam oleh segala tukang obat. Seolah-olah lakunya orang yang mabuk janda. Dan hilanglah sekalian pikiran, hanyalah ingat pada Qamaruzzaman, juga Wahai Kakanda ta[`]juk20 mahkota Tidur beradu dekat beta Birahiku jatuh di dalam cita Tiadalah dapat adinda berkata
Adinda laksana seekor rusa Menaruh lapar sentiasa Jadilah kakanda rawan kelasa Jikalau dekat tiada bersisa
Tiada ku sangka sekali-kali Bertemu dengan wajah asli Birahiku panjang upama tali Menyerah diriku sama sekali
20
Tertulis
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 80
Wahai Kakanda emas sekati Birahi adinda bukan seperti Sudah berniat di dalam hati Bersama hidup bersama mati
Wahai Kakanda wajah gemilang Mahkota adinda cahaya cemerlang Bersama lena bersama hilang Ridlo-lah mati bertindih tulang
Kata sahibul hikayat, tatkala melihat Sayidatul Budur akan Qamaruzzaman
ada setengah sifat orang muda ini yang dalam meminang akan daku, walau hamba orang sekalipun, niscaya aku perkenankan akan dia. Tiadalah segala aku menolakkan sebagaimana tipu daya aku kahwin juga dengan dia Kemudian maka Sayidatul Budur pun menghampiri akan muka Qamaruzzaman, / katanya 8 Kekasihku dan Buah Hatiku dan Cahaya Mataku, bangunlah kakanda beradu daripada lihatlah adinda sudah hadir pada hadapan kakanda
Maka
memegang Sayidatul Budur dengan tangan. Maka menggerak ia akan Qamaruzzaman
mana
baliklah
Qamaruzzaman.
Maka
Maimunah
pun
menghampiri dengan sayapnya supaya jangan terjaga Qamaruzzaman. Maka tiadalah juga ia berjalan menghampiri oleh Sayidatul Budur dan akan
oleh kakanda bermain-main di atas perut adinda dan di bawah pusatnya dengan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 81
bersuka sehingga siang hari. Maka tiadalah menjawab Qamaruzzaman kerana lelap tidurnya. Maka bangunkan pula dengan katanya
Kakanda, lihat hal asyik
adinda ini tiadalah mendapat mengobati penyakit adinda ini hanyalah pada tangan kakanda. Apakah sebabnya kakanda tiada bangun? Apakah yang menahankan kakanda? Maka jadilah beradu seruni ini dan apakah menolakkan suara kakanda tiada menjawab suara adinda
Maka Sayidatul Budur pun me\ng\hantarkan21
pipinya di atas pipi Qamaruzzaman. Maka bertambah asyiknya ia lalu meniharap di atas dada Qamaruzzaman
Kakanda, jawab kata adinda
dengan citerakan hal adinda hal kakanda dan khabarkan nama kakanda
Maka
membukakan oleh Qamaruzzaman akan matanya. Maka terpandang oleh Sayidatul Budur maka bertambah pula birahi dan asyik dengan seketika itu juga dihimpit oleh Maimunah akan Qamaruzzaman dengan sayapnya. Maka kembalilah peluk Qamaruzzaman beradu lelap maka Sayidatul Budur pun menciumlah ia akan antara dua mata Qamaruzzaman dan cium seluruh tubuhnya. Maka tia\p\-tia\p\22 mencium tangannya maka terpandanglah oleh Sayidatul Budur akan cincin di jari kelingking Qamaruzzaman. Maka berkata Sayidatul Budur,
, seolah-olah kakanda menghilangkan akal
adinda ini.Tiada kakanda / ini bermain-mainkan adinda dan beta pilih kakanda 9 mendapat cincin adinda. Padahal tiada adinda menanggalkan cincin adinda daripada jari adinda dapat masuk di jari kakanda
Maka Sayidatul Budur
membuka baju Qamaruzzaman. Maka diciumlah lututnya. Maka membuka pula
21
Tertulis
22
Tertulis
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 82
ia akan selawarnya maka hilanglah akalnya kerana syahwat perempuan itu amatlah kuat daripada syahwat laki-laki. Maka beberapa upaya dia upaya Sayidatul Budur membangunkan Qamaruzzaman tiadalah ia terjaga. Maka Sayidatul Budur pun menanggalkan cincin daripada tangannya Qamaruzzaman, lalu dimasukkan pada jarinya. Jadilah bertukar cincin antara keduanya pada malam itu. Maka Sayidatul Budur pun memeluk leher Qamaruzzaman dan dihantarkan akan pahanya di atas paha Qamaruzzaman. Maka itupun ia tidurlah pula. Maka [2]23 tatkala melihat Maimunah akan kelakuan asyik Sayidatul Budur akan Qamaruzzaman maka sangatlah sukanya akan habis-habis suka dengan kata Engkau melihat, ya itu kepada kekasihmu
betapa perbuatan kekasihmu
Maka kata Dahnis, Mengakulah hamba tiadalah syak
lagi
aku maafkan daripada engkau. Maka
dituliskan surat pemerdekaan pada Dahnis. Maka kata Maimunah masuk oleh Qasyqasy, hai Dahnis, terbanglah olehmu keduanya akan Sayidatul Budur taruh olehmu seperti sedia kala ke dalam maligai peraduan tinggal olehmu akan kekasihku Qamaruzzaman di peraduannya. Segeralah oleh kedua jangan sampai siang hari
Maka mengangkat oleh Qasyqasy dan Dahnis
akan putri Sayidatul Budur lalu terbangkan pada tempat maligainya dihantarkan di atas peraduan. Maka Maimunah pun kembalilah ia kepada tempat. Maka tatkala terbit fajar bangunlah Qamaruzzaman daripada / beradu. Maka 10 melihatlah ia kiri dan kanan tiadalah niatnya tuan
putri24 Sayidatul Budur.
23
Tertulis
24
Tertulis
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 83
Maka itu heran serta takjub berpikir di dalam hatinya tentulah ayahanda aku suruh antarkan putri itu kepadaku supaya aku mau beristri dan bertambah asyikku. Maka kemudian Qamaruzzaman memanggil ia akan khadam yang , khadam itu daripada tidurnya daripada mengambil air daripada dalam tempayan dicurahkan ke dalam cerek lalu diperse(m)bahkan25 kepada Qamaruzzaman. Maka Qamaruzzaman pun pergilah ia qadia hajat kemudian baharulah ia bersiram mengambil air se(m)bahyang. 26 Kemudian itu pun se(m)bahyang27 subuh.
Dan
sudah
habis
selesai
daripadanya
se(m)bahyang.28
Maka
Qamaruzzaman pun duduk ia membaca tasbih bagi Allah Taala dan membaca shalawat atas Nabi khadam
jaga
-Sallam. Maka memanggil ia akan
pintu.
Maka
khadam
pun
segeralah
datang
mengadap
Qamaruzzaman. Maka kata Qamaruz
Khadam, celaka siapa masuk datang di
peraduanku mengambil kekasihku s kasih apakah itu
Tuanku,
Maka kata
seorang putri pada sisiku
Maka tatkala mendengar khadam akan bunyi
pertanyaan Qamaruzzaman
Tuanku, segala tiada di
sisiku tuanku putri dan tiadalah pula lain dari manalah datangnya putri. Padahal patik sekalian tidur menunggu pintu pun terkunci dari semalam sampai sekarang.
25
Tertulis
26
Tertulis
27
Tertulis
28
Tertulis
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 84
Demi Allah, ya Tuanku, tiadalah masuk akan daku daripada perempuan atau lakilaki
Maka kata Qamaruzzamannya
Khadam
, dustalah kamu
sekalian padahal masuk ia akan tempat peraduanku ini malam kemana kamu sebunyikan akan dia? Jikalau kamu tiada bawa[`] 29 putri asyikku obat kepadaku / niscaya aku siksakan kamu. Maka jawab khadam itu, Ya Tuanku, segala patik 11 tiadalah melihat dan mengetahui
Maka Qamaruzzaman pun datanglah
murkanya. Maka menghampiri ia akan khadam itu lalu ditinggikan tengkuk khadam serta dipalunya dan diterajangkannya hingga jatuhlah khadam itu ke dalam telaga dibenamkan dengan kayu. Kata Qamaruzzaman, Tiada ku beri engkau semua keluar dari dalam telaga hingga bahwa engkau citerakan kepadaku akan hal kekasihku tuan putri yang semalam Maka berpikirlah sekalian khadam-
Baik kita cari akal kita
mengaku menjupakan tuan putri yang dikatanya itu anak raja. Kerana anak raja kita ini sudahlah kena samar jin dan syaithan atau pun ia sudah gila berkatalah khadam itu kepada Qamaruzzaman dengan katanya
Maka
Ya Tuanku,
lepaslah olehmu akan kami dalam telaga ini supaya kami carikan tempat kekasih tuanku
Maka Qamaruzzaman pun lepas khadam-khadam itu sekalian. Maka
sekalian khadam itu pun telah naik di atas bumi telah bengkok dan berdarah badan masing-masing dan basah sekalian kain. Maka kata khadam itu,
Ya
Tuanku, beri tenggat oleh akan kami yang basah supaya kami perah akan airnya dengan kami jem[b]urkan30 dia daripada panas. Kemudian baharulah kami khabarkan akan khabar putri yang tuanku asyikkan itu
29
Tertulis
30
Tertulis
commit to user
Maka kata
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 85
Qamaruzzaman, Jikalau tiada engkau sekalian nyatakan dengan iqra(r) 31 kan itu niscaya aku bunuh kamu sekalian. Maka pergilah kamu seperti kehendak kamu itu Maka tatkala demikian pergilah sekalian khadam itu berlari-lari mengadap Sultan Malik Syahraman seperti orang dikejar harimau. Maka tiba-tiba berbetulan itu baginda itu tengah berkata-kata dengan perdana menteri dari mana anaknda Baginda Qamaruzzaman titah baginda
Aku tiadalah aku tidur pada malam ini
oleh anakku Qamaruzzaman bahwa aku takut berlalu suatu yang tiada baik padanya di dalam gua batu itu
Ma
uanku
Syah Alam, janganlah tuanku takut mudah-mudahan Allah Taala jua lah taruh / akan anaknda itu seqadar sebulan lihatlah hatinya menurut titah tuanku . Maka 12 antara berkata-kata baginda dengan datuk perdana menteri tiba-tiba datanglah khadam
, harapkan
ampun sembah patik adalah paduka anaknda Qamaruzzaman sudah gila habis patik sekalian dipukul anaknda itu inilah rupanya dipukulnya
Maka menjawab baginda, ada seorang perempuan
yang cantik masuk ke dalam peraduan anaknda itu. Maka diminta pula kepada patik perempuan yang telah datang ke dalam peraduan. Maka patik sekalian tiada segala tahu hal perempuan. Dan hal patik tidur sekalian di muka pintu tidak seorang pun masuk dan seorang pun keluar. Maka oleh patik sekalian tiada tahu sekalian ini sebabnya patik mendapat azab Maka tatkala mendengar akan sembah khadam itu dari hal kelakuan anaknda Baginda Qamaruzzaman, maka berubahlah warna muka baginda. Dan
31
Tertulis
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 86
baginda pun murkalah kepada perdana-perdana menteri kerana sebab pekerjaan ini dari perdana menteri
Menteri, pergi olehmu lihat betapa hal
anakku maka menjadi demikian itu perbaiki olehmu dengan segeranya Maka perdana menteri pun segeralah ia masuk ke dalam gua batu mengadap putra Baginda Qamaruzzaman. Maka jatuhlah selendangnya daripada sangat takutnya kepada baginda dan masuklah perdana menteri serta khadam-khadam. Maka tiba-tiba didapati Qamaruzzaman duduk di atas kursinya membaca Quran. Maka memberi salam akan perdana menteri. Maka menjawab akannya salamnya maka perdana menteri pun duduklah di sisinya Qamaruzzaman lalu ia berkata, Ya Tuanku, adalah ini khadam
datang ia mengadap kehadirat ayahanda
mengkhabarkan kami dengan khabar dengan tiada baik dan terkejutlah kami oleh Datuk Perdana Menteri, apakah kata khadam bagi kamunya dari hal aku jadi waswas atas ayahandaku? Adalah pada haki-/katnya peduli ayahanda itulah yang membuat waswas atasku Maka sembah perdana menteri
, telah membuat dusta oleh khadam
di sebahagi kepada ke bawah duli tuanku meminang perempuan yang telah beradu di sini tuanku. Maka adakah tuanku berkata pada khadam ini dimakinya perkataan
Maka tatkala didengar oleh Qamaruzzaman perkataan perdana
menteri, maka ia pun bermasam muka dengan merah padam warnanya. Maka kata Qamaruzzaman bagi perdana menteri
Bahwasanya kamu tahu dengan
khadam ini hanyalah dengan perempuan itu ternyata daripada kamu suruh ia suruh masuk ke dalam peraduan kemudian kamu ambil kembali akan dia. Maka sekarang ketahui olehmu Perdana Menteri, kemana kamu taruh perempuan itu? Hendaklah segera kamu kembalikan kepadaku supaya aku kahwin dengan dia
commit to user
13
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 87
Maka sembah perdana menteri,
Ya Tuanku Qamaruzzaman, demi Allah
tiadalah nakal-nakal kami menyuruhkan perempuan masuk ke dalam peraduan tuanku pada ini malam. Sesungguhnya tuanku beradu seorang diri dan sekalian pintu yang terkunci belaka. Dan sekalian khadam tidur dekat itu pintu di manalah jalannya datang perempuan kepada tuanku barangkali mimpi tuanku. Maka hendaklah tuanku pikir sendiri, janganlah tuanku menaruh duka cita dan khawatir di atas patik sekalian
Maka kata Qamaruzzaman
sungguhnya perkataan perdana menteri, Bukan aku bermimpi dengan mataku jaga mana bukan di dalam tidurku nyata seorang putri yang amat elok rupanya dan matanya hitam dan pipinya warna kemerahan aku peluk akan dia pada ini malam
Maka
tercenganglah
perdana
menteri
Qamaruzzaman. Maka kata Perdana Menteri,
mendengar
perkataan
tuanku lihat akan
perempuan itu ini malam dengan mata? Dan tuanku pada waktu jaga atau pada waktu tidur
Maka jawab Qamaruz-/zaman, Hai Perdana Menteri yang Najasi, 14
adakah engkau sangka akan daku melihat perempuan itu dengan telingaku? Hanyasanya aku lihat akan itu perempuan dengan biji[k]32 mataku di dalam waktu juga dan aku balik-balik akan dia dengan dua tanganku dan bersama-sama aku dengan dia setengah malam kerana aku mabuk akan \ke\33cantikannya dan bagusnya segala sifatnya. Hanyasanya kerana kamu rupanya berwasiat akan dia tiada ia berkata dengan daku kerana kamu punya ajaran ia jadikan dirinya tidur lelap tiada sadarkan apa-apa. Maka aku tidur di sisinya hingga subuh. Kemudian aku terjaga daripada tidurku. Maka tiadalah ku lihat akan dia. Maka jawab
32
Tertulis
33
Tertulis
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 88
Perdana Menteri Barangkali tuanku lihat itu di dalam tidur atau di dalam mimpi atau sebab berulah-berulah makannya atau was-was syaithan. Maka titah Qamaruzzaman
Berapa kali lagi aku khabarkan akan dayaku, hai Perdana
Menteri Najasi
Maka Qamaruzzaman pun sangatlah murkanya, laku dan
tangkapnya akan janggut perdana menteri itu adalah janggut perdana menteri itu panjangnya. Maka tercabutlah jenggot perdana menteri itu sebelah kiri dekat di tangan Qamaruzzaman daripada sangat kuatnya. Maka datuk perdana menteri pun jatuh dari atas kursinya diangkat oleh Qamaruzzaman lalu dicampakkannya ke bumi. Maka datuk menteri pun tiada menyadarkan dirinya. Maka tatkala menyadar datuk perdana menteri itu pun berpikir pula hendak melepaskan dirinya seperti khadam yang terlepas dahulu itu dari bahaya Qamaruzzaman yang gila ini membuat celah. Maka akupun [2]34 lebih awal membuat celah supaya aku terlepas daripada bahaya ini tiada lagi syak Qamaruzzaman ini sudah gila betul. Kemudian mengadaplah pula perdana menteri kepada Qamaruzzaman lalu menyembah katanya Ya Tuanku Syah Alam, harapkan ampun / janganlah kiranya Tuanku menyakiti akan patik. Kerana 15 bahwasanya ayahanda itu berpesan pada patik bahwa disembunyikan akan khabar tuan putri yang tuanku asyik kan itu. Maka oleh itu takutlah patik mekhabarkannya kerana patik perdana menteri yang besar. Maka malulah rasanya patik kena palu baginda itu dan palu tuanku dan bertingkahlah patik sebentar supaya patik khabarkan khabar tuan putri itu Maka Qamaruzzaman pun berhenti memalu datuk perdana menteri dan memikir datuk perdana hendak melarikan diri tiadalah juga dapat sebab Qamaruzzaman masih menantikan khabar juga dengan
34
Tertulis
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 89
seketika berkata Qamaruzzaman Betapakah tiada juga engkau khabarkan khabar kekasihku tuan putri itu
Maka kata datuk perdana menteri, Hendakkah juga
tuanku mendengar Tuan Putri yang cantik khabarkan olehmu hai
Maka kata Qamaruzzaman Bahkan
, di mana ia tuan putri yang tidur di sisiku
semalam? Supaya aku pergi kepadanya dengan sendiriku. Maka jikalau ayahandaku suka kahwinkan aku dengan dia aku kahwin dan jikalau ia tiada suka aku bersama-sama juga dengan tuan putri yang datang tidur pada sisiku semalam
Maka kata Qamaruzzaman Hai Perdana Menteri, sembahkan kepada
ayahandaku aku sekarang hendak berkahwin dengan putri yang kamu hantarkan kepada sisiku dan tiada aku berkahwin akan perempuan yang lainnya dan tiada pula asyikku yang lain melai(n)kan35 dia. Maka bersegeralah olehmu, hai Perdana Menteri. Sembahkan kepada baginda itu khabarkan akan dia bahwa dikahwinkan aku dengan putri yang telah masuk di peraduanku
Maka perdana menteri pun
tiadalah dapat celah akan menjawab perkataan Qamaruzzaman. Maka perdana menteri itu pun keluarlah / dari malam gua batu mengadap Sultan Malik Syahraman. Maka tatkala sampai di hadapan baginda lalu ia 16
anakku Qamaruzzaman dan apakah satu khabar kerana aku lihat engkau ini seolah-olah berduka cita. Kemudian sembah perdana menteri, Ya Tuanku Syah Alam, harapkan ampun sembah ini patik. Adalah patik dititahkan kepada anaknda itu sudahlah patik bertanyakan kepada anaknda itu. Maka sungguh hanyalah anaknda Qamaruzzaman telah gila
35
Tertulis
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 90
Kemudian kata sahibul hikayat tatkala mendengar sembah Perdana Menteri berubahlah warna muka baginda merah padam. Maka titah baginda
Wahai
Perdana Menteri, khabarkan olehmu akan hal anakku itu apakah sebabnya. Maka ia gila jikalau engkau tiada ditanyakan niscaya engkau aku jatuhkan dari jawatan engkau, ya
. Ketahui olehmu ada sebab gila anakku Qamaruzzaman
kerana menyuruh daripada engkau. Jikalau betul gila anakku itu, niscaya aku mulakan engkau di atas lebihku ini. Dan engkau ku siksa dengan sekuat siksa Maka baginda pun bangkit berdiri di hadapan perdana menteri dan ditariknya tangan menteri. Maka baginda pun berangkat dari gua batu itu. Maka tatkala baginda sampai dengan perdana menteri kepada anaknda Baginda Qamaruzzaman. Maka Qamaruzzaman pun lalulah berdiri dengan takzim turun dari atas kursinya lalu sujud-sujud dan menyembah telapakkan kaki baginda. Maka baginda pun memeluk kepala anakndanya serta keluar air mata baginda Wahai anakku ta[`]ju(k)36 mahkota Tinggi hati cahaya mata Ayahanda datang berduka cita Harapkan maaf semata
Sangat pilu kalbu ayahanda Ingatkan hal peduli anaknda Siang beradu malam tiada Memikirkan hal usul yang syahda
36
Tertulis
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 91
Ayahanda mendengar begini-begini khabar Bertambah-tambah hatiku gusar / Pikiran baik jadi terlanggar
17
Haraplah ampun Allahuakbar
Wahai Anakku Intan Biduri Ta[`]ju(k)37 mahkota di dalam negeri Jikalau datang suatu peri Hilang tak dapat ayahanda cari Kata sahibul hikayat, tatkala demikian berdirilah baginda mencium anakndanya Qamaruzzaman antara dua matanya atas kursinya pada kirinya. Kemudian berpalinglah baginda Perdana Menteri,
betapakah engkau kata akan anakku gila begitu begini
memberi hilang pikiranku dan terbang semangatku. Kemudian berpalinglah baginda kepada anaknda Baginda Qamaruzzaman dan titahnya Cahaya Mataku, apakah nama hari ini
Maka sembahnya
Ya Anakku
Hari ini hari Sabtu
dan esok hari Ahad, kemudiannya hari Isnain, kemudian hari Sulasa, kemudian hari Rabu, kemudian hari Khamis, kemudian hari Jumat
Maka t\i\tah38 baginda,
Hai anakku bulan apalah bulan ini dengan bahasa Arab
Maka sembahnya, Ini
bu[lan]39 Zulkaidah mengiringnya Zulhijah, kemudian Muharam dan kemudian Safar kemudian Rabiul Awal dan kemudian Rabiul Akhir dan kemudian Jumadil
37
Tertulis
38
Tertulis
39
Tertulis
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 92
Awal dan kemudian Jumadil Akhir dan kemudian Rajab dan kemudian Syaban dan kemudian Ramadan dan kemudian Syawal. Maka baginda pun mengucap Alhamdulillah, selamat anakku
Sangatlah suka cita baginda bersangatnya suka
kerana mendengar jawab anakndanya dengan baik suatu pun tiada cendera. Dan baginda pun berpalinglah pada perdana menteri lalu baginda bertitah dengan katanya, Hai Perdana Menteri yang gila yang jahat sangka, apalah sebab engkau mengatakan akan anakku Qamaruzzaman telah gila? Engkau berkatanya dengan khadam nyatalah engkau yang gila serta khadam- khadam
Maka
Perdana Menteri pun menggoyang kepalanya, hendak berkata iya / takut rasa 18 hatinya pikir perdana menteri baik aku sabar nanti sedikit supaya dilihat kelakuan itu. Kemudian baginda pun lalu berkata kepada anakndanya Qamaruzzaman Hai Anakku, adakah sungguh berkata kepada perdana menteri dan khadam engkau kata bagi keduanya bahwa anakku tidur adu dengan seorang perempuan putri yang cantik lagi elok rupanya pada malam ini Maka tatkala
didengar
oleh
Qamaruzzaman
titah
baginda,
maka
Qamaruzzaman pun tertawa mendengar titah ayahandanya. Maka sembah Qamaruzzaman
Ya Tuanku Syah Alam, sungguhnyalah sebagai-sebagai kata
perdana menteri dan khadam itu. Maka dipicinglah hati patik memikirkan dengan katanya maulah patik dikahwinkan dengan perempuan putri yang tuanku suruh tidur pada sisi patik pada ini malam tiadalah patik mau berkahwin yang lain daripadanya
Maka titah baginda
Hai Anakku, memadah-madah baik akal
anakku daripada gila. Apakah sebabnya anakku berkata kepada ayahanda demikian itu perkataan anakku mengatakan ayahanda menyuruh perempuan masuk beradu dengan anakku. Kemudian sebelum shubuh ayahanda ambil
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 93
kembali daripada anakku. Demi Allah Taala, hai anakku, segala-segalalah ayahanda tiada menyuruh dan ayahanda tia(da)40 mengetahui yang demikian barang yang anakku sangka akan ayahanda. Heranlah pikiran ayahanda barangkali anakku bermimpi atau di was-was syaithan anakku jadi berpeluk bercium perasaan anakku di dalam jaga padahal hiru hara iblis syaithan yang merupakan pada anakku adalah perkataan anakku itu dengan sebenar-benarnya Allah Taala yang amat besar Tuhan Musa dan Ibrahim segala-gala tipuan syaithan kepada anakku
Ya Tuanku Syah
Alam, anaknda bertanyakan kepada ayahanda seorang yang bermimpi membunuh orang dengan sebilah pedang. Maka pedangnya berlumur dengan darah. Kemudian terjaga ia daripada tidurnya. / Adakah pedang itu maujud pada 19 tangannya
Maka menjawab baginda
pada tangannya
Tiada menerima ia pada akal maujud
Maka sembah Qamaruzzaman
Jikalau demikian betapakah
ayahanda mengatakan waswas syaithan dan mimpi anaknda. Padahal tiada anaknda di dalam jaga, tidak tidur anaknda dipeluk akan itu perempuan. Anaknda pegang dengan tangan anaknda sendiri serta ditanggalkan dengan cincinnya dari jari kelingking perempuan itu. Dan anaknda masukkan jari anaknda. Dan anaknda tinggalkan cincin anaknda 41 masukkan ke jari perempuan itu, kerana anaknda takut membuat mungkar pada itu perempuan kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan malu kepada ayahanda. Maka kemudian anaknda terjaga waktu subuh, tiba-tiba tiada anaknda lihat perempuan itu dan bekas pun tiada. Maka
40
Tertulis
41
Tertulis
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 94
patik bertanyakan kepada khadam maka khadam pun tiada yang mengetahuinya. Maka patik pun heran maka patik melihat jari patik sebenarnya lah cincin tuan putri itu di tangan patik. Jikalau sekiranya tiada itu cincin patik pun mengakulah was-was syaithan dan iblis mengasing di dalam tidur. Maka sekarang nyata ini cincin tuan putri itu Qamaruzzaman pun menjupakan cincin itu kepada baginda. Maka baginda pun menyabut cincin itu lalu dimain-main oleh baginda. Tiada baginda mengetahui siapa yang memperbuat amatlah indah perbuatannya tiada dapat sebarang tukang memperbuat seperti yang demikian itu. Maka baginda pun berpalinglah kepada anakndanya Qamaruzzaman dengan katanya "Hai Anakku, oleh cincin ini ialah pekerjaan yang amat sukarnya. Tiadalah dapat kita memikirkan orang yang empunya cincin ini dan tiada pula diketahui negeri mana tempatnya putri yang tersebut di dalam cincin itu melainkan ayahanda pulangkan ma'lum kepada sekalian wazir kita bahwa khabarlah anakku mudah-mudahan Allah Ta'ala mem-baqi-kan hajat kepada kita dan kepada wazir-wazir atau kepada menteri-menteri atau kepada khadam-khadamnya atau kepada ayahanda sendiri atau kepada orang-orang kita seperti menteri besar atau kepada anaknda sendiri / seperti perempuan yang cantik lagi elok rupanya ini. Maka kita \menyuruh\lah42 20 dan kita khabarkan hal tuan putri itu di mana tempatnya, kata sya'ir: Wahai Anakku jangan bercita Serahkan kepada Tuhan semata Janganlah gundah ta[ ]juk43 mahkota
42
Tertulis
43
Tertulis
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 95
Jikalau berjodo(h)44 dikarunianya kita
Wahai Anakku baikkan pikiran Jangan membawa[`]45 menjadi heran Jikalau jodoh jadikan Tuhan Dikaruniai juga mudah-mudahan
\Tetap\kan46 iman wahai Anakku Serta dengan tingkah dan laku Selama ada hayat badanku Ku cari juga sekuat dayaku
Wahai Anakku pula asli Janganlah syak sekali-kali Jikalau terhibur daripada azali Tiadalah mangkir Rabbul Jalali
Maka titah baginda,
Maka demikian sungguhnyalah bukan mimpi
anakndaku dan tiada gila anakku sungguhnya Tuhan kita Rabbul 'Alamin berbuat itu sekehendaknya di atas kita Maka tatkala didengar oleh Qamaruzzaman akan titah ayahandanya, m
44
Tertulis
45
Tertulis
46
Tertulis
Ya Tuanku Syah Alam, tuanku
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 96
periksa ini perempuan dengan segeranya. Bawa[`]lah47 patik kepadanya jikalau tiada demikian niscaya anaknda bunuh diri anaknda sendiri, seperti kata sya'ir: Wahai Adinda Paduka Ratu Ambilkan olehmu putri itu Ada tertahan berhati mutu Tiadalah lupa setiap waktu
Putus hati anakda tuan Akan siti putri dermawan Siang dan malam igau-igauan Rasaku sudah dalam pangkuan
Wahai Adinda Putri Mahkota Di manalah tempat adinda bertahta Lihat kakanda jatuh bercita Umpama terkena jin dan buta
Wahai Adindaku Mahkota Kakanda Di bumi mana tempat adinda Berilah tahu supaya pada Supaya senang kalbu kakanda
47
Tertulis
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 97
Wahai Kakanda Junjunganku Rasa adinda di dalam pangku Tiadalah lupa dalam hatiku Sekiranya burung terbanglah aku /
Maka tatkala selesailah Qamaruzzaman daripada sya'irnya. Maka berkatalah 21 menteri baginda kepada sembah wazir, Ya Tuanku Syah Alam, jikalau demikian benarlah sungguh akan hal yang datang kepada paduka anaknda itu. Tiadalah syak lagi itu bukanlah mimpi anaknda itu ataupun waswas kerana nyatalah alamatnya cincin itu. Maka oleh sebab itu pada pikiran patik sekalian, baiklah tuanku bertitah pada sekalian patik dan patik hulubalang rakyat sekalian, supaya dicari akan tuan putri itu anak raja manakah atau anak menteri. Dan disediakan pula tempat anaknda di tengah laut lengkap dengan hulubalang menteri menjaganya. Dan tuanku berulang-ulang ke tempat anaknda Qamaruzzaman tiaptiap satu jihat dua hari yaitu hari Khamis dan hari Isnain. Dan tuanku titahkan sekalian perdana menteri, hulubalang, dan rakyat supaya berulang-ulang ke tempat anaknda itu supaya mudah-mudahan melepaskan Allah Taala akannya sekalian duka cita anaknda dan sampaikan sekalian hajat, kata sya'ir: Baik kan sangka setiap hari Kepada Tuhan Rabbul Qahari Janganlah takut khatari Dengan ^kemu^rahan 48 Allah memberi
48
Tertulis
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 98
Dipohonkan juga bersungguh Tuhan mengaruniyakan tiada tertangguh Mi(n)ta[ ]49 doa supaya kukuh Kepada Allah jalan yang teguh
Kata sahibul hikayat, maka tatkala mendengar Sultan Malik Syahraman sembah menteri dan wazirnya akan bunyi perkataan itu nasihat dan muslihat kebajikan bagi putra baginda tiadalah dapat oleh baginda menyalahi lagi. Maka baginda pun berangkat waktu itu memindahkan anakndanya kepada mahligai yang telah sedia di tengah laut. Dapatlah baginda berjalan kaki dari tepi-tepi laut itu ke mahligai anakndanya itu. Adalah besar mahligai itu dua puluh hasta dan panjangnya empat puluh hasta. Dan berapa jendela yang terbuka ke laut. / Tiang 22 perak dan di(n)dingnya50 daripada emas sepuluh mutu yang bertatah intan mutu manikam yang tiada dapat dihargakan dan hamparan dari sutra bulu yang halushalus dan diberi pakai akan putra Baginda Qamaruzzaman baju sutera ^istana^51 yang amat kilau-kilauan warnanya seperti matahari yang bertatah bermacammacam permata yang teduh-teduh memberi asyik berngiang melihat akan sifat Qamaruzzaman laki-laki dan perempuan. Maka tinggallah Qamaruzzaman dengan hulubalang rakyat yang mengawal akan dia. Duduklah Qamaruzzaman senantiasa masa menanggung asyik dalam maligainya. Dan baginda duduklah serta
49
Tertulis
50
Tertulis
51
Tertulis
anakndanya
Qamaruzzaman
adalah
commit to user
kira-kira
sebulan
lamanya.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 99
Qamaruzzaman pun pucatlah warnanya dan kurus badannya berduka cita. Maka tiap-tiap hari Isnain dan hari Khamis orang memi(n)ta
52
izin dan sekalian
menteri-menteri datang memiliki itu dengan membaiki adab masing-masing. Tatkala petang hari maka kembalilah mereka itu (ke)53 maligai atas tempat masing-masing. Kemudian masuklah ayahanda Sultan Malik Syahraman bersama-sama anakndanya di dalam maligai itu. Dan tiadalah baginda cerai dengan anakdanya itu Qamaruzzaman siang dan malam. Maka sentiasalah demikian berapa lamanya halnya anakndanya Qamaruzzaman. Alkisah tersebut perkataan Malik Budur binti Sultan Malik Al Ghabur yang mempunyai tahta kerajaan di negeri Jazair dan yang mempunyai tujuh buah maligai. Maka bahwasanya jin Qasyqasy dengan Dahnis yang membawa Sayidatul Budur binti Malik Al-Ghabur setelah sampaikan di maligai tempat peraduan putri itu. Maka menidurkan keduanya akan tempat peraduan putri itu seperti dahulunya. Maka kembalilah jin itu masing-masing menuju tempatnya. Kemudian panggil sekedar saat lagi hari pun terbit fajar. Maka terjagalah Tuan Putri Sayidatul Budur daripadanya tidur / Lalu duduk melihat ia ke kanan dan ke 23 kiri. Maka tiadalah dilihatnya itu kekasihnya yang beradu pada sisinya. Maka muramlah durjanya dan pilu hatinya dan hilanglah akalnya. Maka bangunlah pula sekalian dayang-dayang yang dekat pada lambungnya lalu mengadap mereka itu akan dia lalu berdatang sembah seorang penghulu dayang-dayang itu nama Qahar Manah
52
Tertulis
53
Tertulis
, apalah sebab tuanku bermuram durja
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 100
seolah-olah orang berhina\p\54 akan satu-satu hal yang amat berat Tuanku Putri itu
Maka kata
Wahai Dayangku, demi k.b.n.a.s.mu. engkau,
kemana pergi kekasihku seorang muda yang amat cantik yang tiada ia dapat dibandingannya padaku dayang beradu sertaku pada malam ini pada waktu isya' hingga terbit fajarnya
Maka sembah dayang-
Demi Allah, ya
Tuanku patik, sekali-kali tiada ketahui dan tiada melihat akan itu orang muda dan tiada pula yang lainnya. Maka demi Allah Taala jangan tuanku menakuti akan patik dan mudah yang tiada patut sekali-kali jadi seolah-olah patik sekalian siasia mengawali tuanku. Jikalau-kalau ketahui oleh ayahanda perkataan ini, niscaya itu patik sekalian dibunuh baginda itu Maka kata Sayidatul Budur
Sebenarnya
seorang muda beradu pada sisiku pada ini malam dengan elok rupa seelok-elok namanya
Ya Tuanku, selamat akal tuanku
daripada bangun ini. Tiadalah seorang atau lainnya yang beradu pada sisi tuanku ini malam Maka tatkala demikian melihat Sayidatul Budur anak tangannya. Maka dilihatnya cincin Qamaruzzaman pada jarinya \di luar\ cincinn
55
tiada melihat ia akan
Ya dayangku, yang khayallah engkau berdusta
padaku. Engkau kata tiada seorang yang beradu ini malam pada sisiku engkau bersumpah dengan Allah Taala tiadalah sumpahmu itu bathil. Demi Allah Taala sungguhnya engkau ini berdusta dan jangan engkau bersumpah, ya Mal'un / Maka berkatalah Sayidatul Budur, lalu ia mencabut sebilah pedang lalu 24
54
Tertulis
55
Tertulis
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 101
diparangnya akan dayang Qahar Manat. Maka tatkala itu maka gemparlah sekalian dayang-dayang memekik dan menjerit masing-masing lari membawa dirinya. Lalu mereka itu menyembahkan kepada Baginda Malik Al Ghabur sekalian yang telah berlaku di atas diri Sayidatul Budur. Dan dayang bernama Qahar Manatnya setelah didengar oleh baginda sembah dayang-dayang itu baginda pucat warna mukanya. Lalu baginda berangkat ke mahligai anaknda baginda itu. Maka didapati baginda akan anakndanya Sayidatul Budur bermenung-menung seperti orang tiada bersemangat sera Anakku, apakah sebabnya maka anakku berduka cita apakah suatu yang memberi pilu pada hati anakku
Ayahanda, di mana
orang muda yang cantik rupanya yang telah datang di mahligai ia beradu dengan patik semalam ini? Jikalau tiada ayahanda bawa laki-laki yang muda itu kemari niscaya anaknda membunuh diri. Setelah baginda mendengar sesembahnya anakndanya itu, maka baginda menggeleng kepalanya dan terbang akalnya dan panjangnya dadanya seraya baginda bertitah kepadanya,
an dayang-
dayang dan khadam sekalian titahnya tingkah olehmu dan kamu ikat akan dia dan rantaikan batang lehernya dengan rantai besi kerana anaknda bedebah ini sudah gila. Maka sekalian khadam dan dayang-dayang biduanda pun menangkap akan tuan putrinya Sayidatul Budur lalu diikat serta dirantaikan batang lehernya diikat dekat tingkap maligai. Maka sentiasalah Sayidatul Budur dalam hal demikian itu adanya. Adapun dari hal Baginda Sultan Malik Al-Ghabur tatkala sudah dira(n)taikan56 akan anakndanya baginda pun bertitah sekalian datuk perdana
56
Tertulis
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 102
menteri memanggil ahli nujum wal hukama wa ashabu 'l-qalam dan berapa tabib akan mengobati anaknda baginda itu. Maka dengan seketika datanglah sekalian ahli nujum dan hukama dan sahibul aqlam dan tabib. Maka titah / baginda akan 25 mereka sekali
Barangsiapa dapat membunuhkan penyakit anakku ini, maka
aku kahwinkan akan dia anakku Sayidatul Budur. Dan aku beri akan dia setengah kerajaanku. Dan barangsiapa tiadalah dapat menyembuhkan penyakit anakku ini, niscaya aku bunuhkan dia. Dan aku gantungkan kepalanya di atas pintu mahligai ini. Maka masuklah sekalian tabib-tabib dan ahli nujum dan hukama dan mengobati kan mereka akan Sayidatul Budur. Maka seorang pun tiada dapat menyembuhkan akan dia. Maka ditangkaplah sekalian kepala mereka itu. Maka adalah empat puluh orang kepala yang terpotong oleh sebab penyakit tuan putri Sayidatul Budur digantungkan pada tiap-tiap pintu mahligai itu. Maka takutlah sekalian tabib-tabib dan nujum dan hukama mengobati akan penyakit Sayidatul Budur sangka heran ahli nujum tiada dapat diketahui akan hal penyakit itu. Maka Sayidatul Budur pun lama kelamaan semangkin bertambah berduka cita hati tiada mau makan dan minum, seperti kata sya'ir ini: Wahai Kakanda Cahaya Mata Lihatlah adinda gila bercita Rindu adinda sangat menderita Tiadalah dapat adinda berkata
Tiada ingat rupanya gusti Akan adinda asyik menanti Di dalam maligai pusaka melati
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 103
Supaya lipur penyakit hati
Wahai Kakanda mari beradu Di dalam kelambu sutera beludu Lihatlah adinda menanggung rindu Rupa yang baik menjadi h.d.
Wahai Kakanda Cahaya Mataku Tiada rupanya ingatkan aku Silalah kakanda mari dipangku Jangan berlambat buah hatiku
Wahai Kakanda Emas Tempawan Di manala(h)57 tempat kakanda tuan Lihat adinda berhati rawan Seperti orang mabuk ja(n)dawan58
Wahai Kakanda Intan Bibiduri Cabut adinda maligai puri Lihat adinda seorang diri Seperti tiada sadarkan diri
57
Tertulis
58
Tertulis
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 104
Wahai Kakanda, wahai Gusti Ta[']juk59 kemala suntiknya hati Jikalau tidak tuan obati Adinda bercin(ta)60 hampirlah mati /
Kata sahibul hikayat tatkala selesai Sayidatul Budur daripada bersya'ir, 26 maka ia pun menangis hingga bengkak matanya dan bertambah-tambah gila bergagap lamanya tiga tahun hingga kurus \kelihatan\61 tulangnya. Alkisah tersebut perkataan adalah bagi putri Sayidatul Budur kelawan sawannya yang bernama Marzawan yang baharu balik daripada musafirnya. Maka bertanya ia akan ibunya saudaraku Sayidatul Budur hamba dengar disebab orang saudara hal Sayidatul Budur sudah gila. Benarkah khabar itu, hai Ibuku
Maka kata ibu Marzawan,
Sunggu(h)62 hanyalah khabar itu bahwasanya saudara engkau Sayidatul Budur telah gila lamanya sudah tiga tahun. Dan sekarang dirantaikan lehernya dengan rantai besi kerana tiadalah dapat sekalian nujum dan tabib dan hukama mengobati. Maka tatkala mendengar Marzawan perkataan ibunya, maka (ber)kata63, "Hai Ibu, tak dapat tiada aku pergi ke dalam maligai saudaraku Sayidatul Budur, supaya aku tahu apakah sebabnya dan mudah-mudahan aku
59
Tertulis
60
Tertulis
61
Tertulis
62
Tertulis
63
Tertulis
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 105
carikan obatnya
Anakku, esok pagi
hingga aku masuk ke dalam maligai aku khabarkan khabar anakku kepada sekalian khadam-khadam dan dayang-dayang supaya aku minta[']64 izin kepada mereka itu Maka tatkala hari siang ibu Marzawan pun perginya mengadap tuan putri Sayidatul Budur lalu ia berjumpa dengan khadam pe[ng]nunggu65 pintu dan memberilah ibu Marzawan akan hadiah. Maka khadam
Apakah kehendakmu
mari kemari ini? Maka menjawab ibu Marzawan, Adalah bagiku anak nama Marzawan suatu dengan Sayidatul Budur hajatnya ia hendak mengadap saudara Sayidatul Budur. Mudah-mudahan melihat Sayidatul akan Al Budur akan anakku Marzawan. Kalau-kalau mau ia berkata-berkata sudahan kembali ia dengan segeranya. Maka hal ini tiadalah seorang boleh mengetahui
Maka kata khadam
itunya, Tiadalah dapat mengadap sekarang ini melainkan pada malam kerana Sultan tiap-tiap hari siang ia datang di maligai ini melihat / akan anakndanya 27 Sayidatul Budur. Kalau engkau hendak mengadap dengan anakmu, datanglah olehmu pada malam sekarang
Maka ibu Marzawan pun memberi salam kepada
khadam kembali ke rumahnya memanggil anaknya Marzawan memakai seperti pakaian perempuan. Maka tatkala malam hari berjalanlah Marzawan dan dengan ibunya, dan di pegangnya tangan anaknya Marzawan dan maulah masuk keduanya ke dalam maligai sampai berjumpa dengan khadam. Kemudian Sultan pun kembali ke istananya. Maka khadam pun berdiri lalu berkata kepada ibunya Marzawan,
64
Tertulis
65
Tertulis
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 106
Maka tatkala sudah masuk Marzawan dengan ibunya melihat oleh keduanya itu akan Sayidatul Budur akan hal yang demikian. Maka memberi salam keduanya kepada Sayidatul Budur. Maka ibu Marzawan pun membuka pakaian itu Marzawan. Maka nyatalah ia laki-laki. Maka memasanglah Marzawan akan dian. Maka melihat akan dia oleh Sayidatul Budur. Maka lalu ia bertitah,
engkau musafir tiada aku
mendengar khabarmu kemana engkau pergi titah tuanku telah lama patik mu\s\afir66 baharulah ini patik datang dengan selamat tetapi hajat patik belumlah patik hendak kembali hanyalah sebab mendengar hal tuanku saja inilah sebabnya patik kembali tiadalah senang hati patik kembali. Inilah patik kembali mari mengadap mudah-mudahan dapat oleh patik akan obat duka cinta tuanku adakah
engkau
mengetahui
hal
saudaraku aku
ini?
Maka
sembah
Marzawan,
Khabarkanlah oleh tuanku apakah mulanya penyakit tuanku ini? Jikalau sekiranya patik sanggup bolehlah patik carikan barang di mana ada dukun[g]67 yang pandai mengobati akan dia
Maka titah Sayidatul Budur,
Dengarlah
Saudaraku, aku khabar kisahku adalah aku pada satu malam waktu di dalam tidur. Maka aku terjaga maka tiba-tiba aku terlihat di kananku seorang laki-laki yang muda yang amat cantik tiadalah pernah aku melihatnya. / Seperti yang demikian 28 laki-laki pada sangka hatiku tiada dapat tiada laki-laki ini disuruh jadi jawaban kepada aku kerana aku tiada mau bersuami beberapa raja. Janganlah meminang akan daku tiada aku pergunakan. Maka aku pun sangatlah asyik akan orang muda
66
Tertulis
67
Tertulis
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 107
itu dan tiadalah aku ingat akan satu-satu hal hilanglah maluku. Maka aku pelukkan dia supaya jadi tanda bahwasanya aku suka akan laki-laki yang muda itu. Dan aku cabut cincinku dan aku masukkan cincin akan jarinya. Dan aku cabut cincinnya aku masukkan ke jariku. Maka <maka>68 tatkala subuh hari aku lihat pada jariku oleh cincinnya laki-laki orang muda itu ganti daripada cincinku. Maka inilah sebabnya, hai saudaraku. Maka aku sekarang telah tertambatlah hatiku kepada orang muda itu dan bertambah asyik kan tiada aku ingatkan makan dan minum dan tiada tidur hanyalah aku ini asyik menangis. Jikalau tiada dapat orang muda kekasihku niscaya aku mati di dalam percitaan Jauh kasihku entah di mana Umpama rusa keras merana Menahan asyik begini kan fana Inilah sebabnya mula kerana
Badanku dhaif hilang semangat Daging dan tulang bagi rakyat Jikalau tiada bertemu bangat-bangat Matilah adinda di dalam hemat
Bagindalah laku sehari-hari Duduk bercita seorang diri Hatiku hancur tiada terperi Seperti duduk di atas duri
68
Tertulis
commit to user
:
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 108
Sudah nasib tiada upaya Takdir berlaku tiada sia-sia Adakah aku bertemu dengan dia Sebelum mati di dalam dunia
Hai Saudara kawan sawanku Cari olehmu obat citaku Hampir dan jauh daripada aku Jikalau tak dapat matilah aku
Kata sahibul hikayat bahwasanya Sayidatul Budur bertitah kepada Tolonglah olehmu akan daku. Di mana engkau pergi kalau-kalau ada engkau / bertemu dengan kekasihku itu
Maka tatkala mendengar Marzawan 29
goyanglah kepala lalu tunduk ke bumi dengan takjub pikirannya serta heran memikirkan hal Sayidatul Budur itu. Maka mangkat oleh Marzawan akan kepalanya itu serta berkata, Ya Tuanku Sayidatul Budur, segala titah itu benar tetapi heranlah patik akan orang muda itu yang di tuanku kehendakkan itu. Tetapi begitu pun bolehlah patik jawab mencari tiap-tiap negeri akan buat jadi obat tuanku. Mudah-mudahan Allah Taala sampaikan hajat tuanku dengan segera patik dapat akan dia
Maka Marzawan dengan ibunya unjuk menyembah lalu
bermohon dengan takzim kepada putri itu Sayidatul Budur dengan berkata seperti dengan kata
:
Pada khatir patik yang hina Kekasih tuanku tidak kemana
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 109
Dengan tolongnya Tuhan Rabbuna Dapat bertemu dengan sempurna
Jangan tuanku bersusa(h)69 hati Harap kepada Rabbul Izzati [2]70 Jikalau jodo(h)71 mu pasti Tidak mengira wahai Gusti
Janganlah duka intan biduri Segenap negeri patik cari Jikalau dapat suatu peri Segeralah patik bawa kemari
Kata sahibul hikayat, tatkala keluar Marzawan dengan ibunya dari dalam maligai itu sampai ke rumahnya. Maka tidurlah ia pada malam itu dan tatkala siang hari sedia lah ia bekalan musafir. Tatkala sedia oleh Marzawan pun mi(n)ta
72
izin kepada ibunya. Maka ia pun berjalan sentiasa negeri satu-satu
negeri. Maka tatkala sampai ia ke sebuah negeri yang bernama negeri At-Thair, maka mendapat Marzawan akan khabar
69
Tertulis
70
Tertulis
71
Tertulis
72
Tertulis
commit to user
Mudah-mudahan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 110
dapatlah Al Malikatul Budur akan menjadi obat Qamaruzzaman bertanya kepada orang-orang kampungnya
Apakah sebabnya, hai Saudara
kami orang-orang negeri seperti kelakuan orang-orang berduka cita orang
Maka ia
Maka kata
Adakah / tuan hamba bahwasanya anak raja negeri ini yang 30
bernama Qamaruzzaman ibnu Malik Syahraman sudah gilakan tuan putri yang bernama di dalam cincin Malikatul Budur binti Malik Al Ghabur Di manakah tempat anak raja itu sekarang ini Di pulau Khaldan dari sini
Maka kata
Maka kata mereka
Maka kata Marzawan, Adakah berapa pulau itu jauh
Maka kata mereka itu
Jikalau jalan laut baik angin sebulan dan jalan
daratnya anam bulan Maka sedialah juga sampai yang berlalu berlayar ke pulau itu. Marzawan pun masuklah ke dalam sampan hendak pergi ke pulau Khaldan itu. Maka berlayarlah sampan itu dan angin juga baik lamanya sebulan. Maka kelihatan lah pulau Khaldan, maka tatkala hendak sampai, maka angin ribut pun turunlah. Maka patahlah tiang layar. Maka sampan pun karam lalu telungkup dan berhanyutlah sekalian papan-papan sampan. Maka sekalian orang-orang di dalam sampan itu pun melepaskan dirinya masing-masing dibawa[`]73 oleh angin dipukul oleh ombak. Adapun Marzawan terapung-apung ia dipukul oleh ombak dengan se-qadar
se[ng]higa 74 sampailah ia di bawah maligai tempat
Qamaruzzaman terapung timbul tenggelam hampir mati. Adalah pada masa itu berhimpunlah sekalian anak raja-raja dan menteri pada si Qamaruzzaman dengan hormat takzim Wan Sultan Malik Syahraman
73
Tertulis
74
Tertulis
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 111
duduk dekat kepala anakndanya. Dan adalah Qamaruzzaman sudah dua hari ia tiada makanan dan minum dan tiada berkata-kata. Dan sekalian wazir-wazir duduklah dekat kakinya dan jendela yang bertatah intan berbuka mengadap laut. Maka tatkala demikian Wazir pun melihat ke laut. Maka tiba-tiba terpandangkan seorang Marzawan minta[`]75 tolong lepasi dirinya daripada kebenaan laut hampir mati. Maka <maka> 76 jatuhlah belas kasihan wazir-wazir pun itu kepada Marzawan menyembahkan Wazir Sultan. Maka Sultan pun memanjangkan pemandangan./ Maka melihat Sultan akan yang demikian, maka menitahkan ia 31 turunnya di tepi laut lalu dibuka pintu maligai melepaskan akan dia manusia yang hampir mati. Maka menteri wazir pun segera melepas akan orang itu daripada hampir mati. Maka menteri pun mengeluarkan tangannya kepada Marzawan dan memegang wazir akan rambut Marzawan. Maka \menarik\
77
wazir ke darat,
sungguhnya telah penuhlah perut Marzawan [2]78 berisi air dan kabus-kabus matanya. Maka menyuruh sabar wazir kepada Marzawan hingga kembalilah nyawanya dan semangatnya. Dan wazir pun memberilah kain persalinannya seperti persalinan anaknya sendiri. Maka diberi tempat akan Marzawan, kemudian lalu wazir pun mengadap baginda. Titah baginda yang engkau lepasi daripada karam itu adalah ia selamat tinggal di rumah patik, mudah-mudahan kita lepasi akan Marzawan daripada karam hampir mati. Adalah pula Allah Taala lepasi anaknda
75
Tertulis
76
Tertulis
77
Tertulis
78
Tertulis
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 112
itu daripada duka cita Kemudian wazir pun lalu bermohon kembali ke tempat. Maka mendapatkan ia akan Marzawan lalu berkata ia kepada Marzawan, [`] 79 mengadap kepada baginda dan berjalannya di hadapan menteri dan hulubalang. Adalah sekalian mereka itu tiada berkata kerana Qamaruzzaman anak Sultan. Adalah sekarang ini Qamaruzzaman itu sangat dhaifnya, hanyalah tidur menentang atas haparan. Tiada ia berkata-kata dan tiada tahu ia malam dan siang dan tiada tahu malu dan telah kurus badannya dan hampir ia mati. Dan setelah putuslah pada pikiran kami dan yakinlah kami akan dia tentulah mati tiada diharap akan hidup lagi. Adapun engkau jikalau engkau melihat akan dia Qamaruzzaman atau melihat lain-lain tempat engkau pandangkan kepada anganmu jikalau tiada demikian itu niscaya ia z.b.ng. nyawamu dan nyawaku. Maka kata /
Hamba, tuan 32
hamba khabarkan kepada hamba apalah sebabnya maka jadi anak raja apa berduka cita? Dan betapakah sifatnya jadi ia dihantarkan di tengah laut ini. Maka kata Wazir, Tiada daku ketahui akan sebabnya melainkan bahwasanya setelah tiga tahun lamanya oleh kerana Qamaruzaman ini tiada dimau berkahwin. Maka suatu hari waktu subuh ia bangun daripada peraduannya menyangka ia ada seorang putri tidur ia pada lambungnya itu. Adalah putri itu baik parasnya dan cantik rupanya memberi heran segala akal dan tiada dapat disifatkan. Dan kata Qamaruzzaman, menanggali akan cincin itu putri dipakai pada jarinya dan menanggali ia akan itu akan cincinnya dimasukkan kepada jari putri. Dan tiadalah [2]80 sekalian kami mengetahui akan halnya demikian itu. Maka demi Allah, hai
79
Tertulis
80
Tertulis
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 113
Anakku, marilah kita naik ke atas maligai ini serta ayahanda. Dan jangan engkau menilik akan anaknda baginda itu. Kerana Sultan itu sekarang setelah siap pikiran. Setelah di dengar oleh Marzawan kata Wazir itu maka Marzawan pun pikir dalam hatinya tak dapat tiada ditentulah ini yang diasyikkan suaraku Sayidatul Budur. Kemudian naiklah Marzawan mengikuti belakang wazir hingga sampailah di atas maligai. Maka duduklah Wazir di kaki Qamaruzzaman. Adapun Marzawan tiadalah adab baginya melai(n)kan81 bahwa berjalan hingga duduk ia di hadapan Qamaruzzaman. Maka menilik ia kepada Qamaruzzaman. Maka Wazir pun sangat-sangatlah takut akan Marzawan kerana tiada adab baginya. Dan memberi isyarat Wazir kepada Marzawan dengan matanya mengata,
Jangan
sangat hampirkan kepada Qamaruzzaman dan jangan menilik panjang
dan
isyarat menyuruh jauh daripadanya. Maka Marzawan tiadalah peduli hanyalah ia nya menilik Qamaruzzaman juga. Maka pikir Marzawan tiadalah syak / lagi 33 inilah yang dikata oleh saudaraku Sayidatul Budur. Maka berkata Marzawan, Subhanalladzii menjadikan Allah Taala akan sifatnya sebaik-baik rupanya laki ini seperti sebaik-baik rupa saudaraku Sayidatul Budur
Maka membukakan
Qamaruzzaman akan dua matanya dan mendengar ia akan dua telinganya. Maka tatkala melihat Qamaruzzaman berpalinglah ia kepada Marzawan, seperti kata
Aku melihat tikah dan laku Satu hingga segala saku
81
Tertulis
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 114
Ku pun kepada Ilahi Tuhanku Disampaikan Allah hajat saudaraku
Jangan Tuanku bersusah hati Cintamu ada sekarang dapati Patiklah boleh mehiburkan seti Sekarang sudah ia menanti
Janganlah membayang tak mengerti Patik disuruh putri istana Mencari tuanku ke sini sana Baharulah sekarang dapat sempurna
Adinda tu(an)82 menyuruh sangat ghirat Mencari tuanku laut darat Jikalau tak dapat seperti hasrat Adinda tu(an)83 hajat mati lawat
Sekarang sudah patik berjumpa Akan tuanku asal yang shafa Kembali bawa dalam dayang merana Lelah dan payah jadilah hampa
82
Tertulis
83
Tertulis
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 115
Adindamu putri amat bercita Di dalam maligai tatah permata Akan tuanku ta[`]juk84 mahkota Hingga tak dapat memeja\m\kan85 mata
Siang dan malam asyik merawan Tangis tersedu bagai jambawan Menyebutkan nama paduka tuan Sentiasa demikian kelakuan
Umpama (zu)laikha86 birahikan yusuf Namamu juga disebut-sebutnya Dulu seperti Nabiyullah Seperti balwat Nabiyullah Ayub
Duka sangat adinda putri Di dalam rantai sehari-hari Berapa tabib dibawa[`]87 mari Arti tiada dapat dicari
84
Tertulis
85
Tertulis
86
Tertulis
87
Tertulis
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 116
Tiga tahun sudah cita menjelma Banyaklah terbunuh tabib hukama Nujum dan sembur mari bersama Tiada seorang berjangkar angan /
Kata sahibul
ti 34
Qamaruzzaman sejuk rasanya. Dan memusing akan dia lidahnya kepada mulutnya. Dan memberi isyarat Qamaruzzaman akan ayahandanya dengan tangannya, Panggil orang muda ini dekat pada lambungnya ku
Maka tatkala
mendengar baginda akan bunyinya itu Qamaruzzaman. Maka su\ka\88 citalah bak suka yang bersangatnya pikiran baginda mudah-mudahan dapatlah orang muda ini mengobati putranya Qamaruzzaman. Kemudian darinya baginda memegang tangan Marzawan dibawa[`]89 dekat kepada anakndanya Qamaruzzaman seraya baginda
Di mana tempatnya negeri rajamu, hai Orang Muda Ini
Maka
patik negeri Jazairul Jauniyah negeri Sultan Malik Al-Ghabur yang \mempunyai\90 tahta kerajaan laut dan darat. Dan yang mempunyai tujuh buah maligai Mak
Mudah-
mudahan sembuhlah penyakit anakku ini pada tanganmu Maka tatkala didengar Marzawan titah bagindanya maka Marzawan pun mengadap akan putra Baginda Qamaruzzaman seraya membisikkan pada telinga
88
Tertulis
89
Tertulis
90
Tertulis
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 117
Tenanglah hatimu dan bali\k\lah91 hatimu dan patiklah yang jadi pesuruh Sayidatul Budur mengadap tuanku kemari. Maka janganlah tuanku nyatakan bicara ini kepada barang siapanya. Adapun kelakuan Sayidatul Budur sekarang ini telah mekhabarkan ia akan patik hal antaranya dan tuanku. Maka sekarang ini gila asyik tiada ingat akan siang dan malam oleh kerana tiada bertemu dengan tuanku. Oleh Sayidatul Budur sekarang ini sentiasa dirantaikan batang lehernya dengan rantai besi insya Allah jikalau bertemu dengan tuanku niscaya sembuhlah duka citanya. Demikianlah pu\l\a 92 tuanku Maka tatkala mendengar Qamaruzzaman sembah Marzawan, maka kembalilah nyawanya kepadanya. Maka memberi isyarat ia kepada ayahandanya Malik Syahraman meminta[`]93 duduk akan dia. Maka mendudukkanlah baginda akan anakndanya / Qamaruzzaman dengan beberapa kesukaan baginda pun memanggil 35 sekalian wazir-wazir membersihkan maligai dengan baukasturi air. Kemudian menitahkan baginda menghiasi negeri. Maka baginda bertitah kepada Marzawannya,
Anakku,
jatuhlah duka cita ini di tangan anakku mudah-mudahan sembuhlah penyakit ini di atas tanganmu
Dan memuliakan bagindanya akan Marzawan se[ng]hingga94
kemuliaan sebut Qamaruzzaman pun meminta makanan kepada Marzawan. Lalulah diedarkan dayang-dayang akan satapan. Maka bertitah-titah/ kepada Marzaw
91
Tertulis
92
Tertulis
93
Tertulis
94
Tertulis
Hai Anakku, bersama anakku makan Qamaruzzaman
commit to user
Maka
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 118
Marzawan pun makan bersama-samanya Qamaruzzaman. Dan tatkala malam hari tidurlah Marzawan dengan Qamaruzzaman. Maka baginda berdualah dekat keduanya dengan kesukaan dengan sebab sembuh penyakit putranya Qamaruzzaman. Maka tatkala siang hari berkata-katalah Qamaruzzaman dengan Marzawan dari hal Sayidatul Budur binti Al Malik Al Ghabur. Kata Marzawan, Adalah Sayidatul Budur itu saudara patik sebayawan Maka diciterakanlah kisah Sayidatul Budur dari awal sampai akhirnya. Dan diciterakan pula mula-mula jatuh asyik dan Sayidatul Budur pun citerakan kepada patik hal (i)hwalnya 95 tuanku beradu di lambungnya. Dan janganlah tuanku syak bahwa tuanku kekasihnya dan ia kekasih tuanku. Maka tenangkan hati tuanku. Maka patiklah menyapai tuanku kepadanya. Dan patik lah antar[a]96 pula berjumpakan antara tuanku dengan tuanku dengan adinda itu
Janganlah tuan bersusah hati Akan dinda puteri gusti Dipohon kepada Rabbul Izzati Patik menyapaikan dengan seperti
Pikiran patik tiadalah dua Biarlah patik jadi kecewa Akan tuanku jadi penguyang nyawa Asalkan bertemu engkau kedua
95
Tertulis
96
Tertulis
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 119
Kata
sahibul
hikayat
sentiasalah
jua
Marzawan
memojokkan
/
Qamaruzzaman. Maka kuatlah ia makan dan minum dan kembalilah rupanya dan 36 sifatnya \seperti\97 sedia kala. Maka masuklah ia ke dalam hama\m\
98
tempat
bersiram. Maka Baginda Malik Syahraman pun sangatlah suka citanya. Baginda pun menitah akan wazirnya membuat akan jamuan memberi makan kepada sekalian miskin dan kaya. Serta memberi shadaqah kepada faqir dan miskin. Dan melepaskan orang yang kena pen\j\ara 99. Kemudian
daripada
maka
Marzawan
pun
menyembah
kepada
Adapun patik datang kemari kerana hendak menjadi obat duka cita putri Sayidatul Budur. Maka sekarang patik telah lama di sini hendak patik membawa tuanku. Patik takut murka duli ayahanda tuanku kerana patik lihat duli baginda itu tiada mau bercerai dengan tuanku
Maka kata
tiada mau bercerai, dikau bawalah aku kepada kekasihku Sayidatul Budur
Setelah dengar Marzawan akan perkataan Qamaruzzaman,
maka sembah Marzawan
jikalau begitu esok pagi tuanku minta[`]100
mohon kepada ayahdanya bagindanya bahwa kita pergi memburu ke dalam hutang. Dan tuanku minta[`]101 sediakan bekalan dan kuda. Maka dari b\er\buru102 itulah kita pergi ke negeri Jazair mendapatkan kekasih tuanku
97
Tertulis
98
Tertulis
99
Tertulis
100
Tertulis
101
Tertulis
102
Tertulis
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 120
Sayidatul Budur. Dan tuanku khabarkan
Bahwa
anakda hendak keluar pergi berburu ke dalam hutang dan melihat emas di seluruh negeri Kufah ini. Dan anakda bermalam-malam di tempat perburuan itu barang semalamnya. Jangan ayah Setelah di dengar Qamaruzzaman pengembaraan Marzawan, maka Qamaruzzaman
pun
amatlah
sukanya
berseri-seri
warnanya.
Maka
Qamaruzzaman pun mengadap baginda lalunya menyebahkan memintakan izin pergi berburu ke dalam hutang. Maka titah baginda,
Anakku, jikalau begitu
maksud anakda silalah berangkat bersamasama Marzawan tetapi tiadalah boleh anakda [a]lewat
103
dari sehari /semalam lamanya kerana penyakit anakda belum 37
baik dan juga ayahda tiada senang hati bercerai lama dengan anakda
Maka
setelah itu Sultan Malik Syahraman pun lalulah ia bimbang hati kepadanya kata
Wahai anakku cahaya mata Di dalam dunia ta[`]juk mahkota 104 Gemala segari i\n\tan105 permata Sari istana di dalam kota
Anakku tuanku remaja putra Berburu di hutan[g]106 riba belantara
103
Tertulis
104
Tertulis
105
Tertulis
106
Tertulis
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 121
Ayahda bimbang tiada terkira Takut ayahda mendapat cedera
Anakku umpama sepohon beringin Jangan lama anakku bermain Pada ayahda sehelai kain Basah tiada berganti lain
Kata sahibul hikayat baginda pun bertitahlah kepada perdana-perdana menteri menyuruh lengkapkan alat perburuan. Maka datuk perdana menteri pun lengkapkan alat perburuan seperti kuda, makanan dan belanja kuda. Yaitu Qamaruzzaman dan Marzawan dan tiada ia mau berkain hanya dua orang sahaja dengan Marzawan. Maka tatkala sudah lengkap alat pemburuan itu, maka Qamaruzzaman pun dengan Marzawan lalu bermohon diri kepada baginda. Lalu dinaik di atas kudanya masing-masing. Lalu berjalan keduanya dari pagi sampai petang. Maka berhentilah keduanya makan dan minum. Kemudian menunggang pula keduanya lalu berjalan lamanya lebih kurang ampat hari. Makanya tiba-tiba bertemu keduanya dengan satu padang yang amat luas. Maka turunlah keduanya kemudian mengambil Marzawan seekor untanya dan seekor kudanya lalu disembelihnya dan dipotongnya satu potong. Maka ambil Marzawan darah unta itu dilumurkannya kepada bajunya. Maka diambil pula akan darah kuda itu dilumurkan kepada baju Qamaruzzaman. Kemudian maka dicampakkan bangkai unta itu di padang. Kemudian makan dan minum keduanya. Setelah makan dan / minum berjalanlah pergi keduanya. Maka bertanyalah 38
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 122
Qamaruzzaman, katanya
hai Saudaraku
Maka sahut
Tuanku, adalah sebab patik membuat yang demikian itu kerana ayahda itu berjanji dengan kita pergi per\buru\107 sehari semalam, makanya sekarang tiada kita kembali niscaya dicari oleh baginda itu akan kita. Jikalau ia sampai ke tempat ini, tentulah ia berjumpa dengan baju kita yang berlumur darah dan kuda unta kita telah mati. Baginda pun menyangka akan kita dibunuh penyamun itu dimakan binatang hutan[g]108 ini. Maka itu tentulah putus harapan baginda tiadalah ia mencari akan kita. Maka baginda pun kembali ke dalam negeri. Maka inilah jadi celahnya kita
Maka kata Qamaruzzaman,
Saudaraku, sebenarlah yang saudaraku perbuat itu
Hai
Kemudian berjalanlah
keduanya siang dan malam masuk hutang keluar hutang sehingga tiada berputus citanya akan Sayidatul Budur,
Wahai nasibku tiada beru(n)tung109 Hidup \umpama\110 kera dan lutung Di dalam hutan[g]111 bergatung-gatung Menjadi ranting tempat bergatung
107
Tertulis
108
Tertulis
109
Tertulis
110
Tertulis
111
Tertulis
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 123
Wahai nasib badan malang Padi ditanam menjadi lalang Intan dipeluk disambar hilang Ayam dikurung lepas terbang
Wahai nasib badan sendiri Limau ditanam tiada berduri Cincin dicari disambar putri Di dalam hutan[g]112 membawa diri
Maka kata sahibul hikayat tatkala selesai Qamaruzzaman daripada kelihatanlah negeri Jazair kerajaan Sultan Malik Al Ghabur ayahandanya Sayidatul Budur. Maka sukalah Qamaruzzaman dan Marzawan akan sebagai suka yang tiada dapat khabar^kannya^113 dan mengucap syukurlah Marzawan. Maka masuklah keduanya / negeri Jazair itu, lalu masuk ke rumah ibu 39 Marzawan. Maka oleh ibu Marzawan diperiksa dapur, muliakan akan Qamaruzzaman makan dan minum. Dan mandi di ha(ma)m114 adalah kira-kira lamanya tiga hari. Dan menyuruhlah Marzawan akan Qamaruzzaman memakai pakaian seperti pakaian saudagar dengan selengkapnya. Setelah sudah lengkap silalah tuanku ke bawah maligai tuan putri Sayidatul Budur dan tuanku berhenti di bawah maligai itu. Maka tuanku
112
Tertulis
113
Tertulis
114
Tertulis
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 124
Akulah tukang hisab dan tukang nujum dan obat, barangsiapa hendak bolehlah aku obatkan dan hisab dan aku 115 nujum. Apabila didengar oleh Malik Al-Ghabur niscaya dibawa[`]116 oranglah tuanku kepada Sayidatul Budur kekasihku anakku. Kerana apabila dilihatnya tuanku putri Sayidatul Budurnya niscayalah hilang penyakit kepalanya itu tatkala sudah sembuh penyakitnya itu. Tentulah suka Malik Al-Ghabur dan kahwinkan anakdanya itu dengan tuanku. Dan tuanku sampailah maksud Setelah didengar oleh Qamaruzzaman akan nasihat pengeja dan Marzawan. 117
Maka itu pun
izin lalu pergi ke bawah maligai dan duduk ia di bawah maligai. Dengan nyata, Akulah tukang nujum dan tukang hisab dan tukang obat, maka barang siapa berkehendak mari ia pada aku sini
Maka tatkala mendengar orang-orang yang
di maligai itu, heranlah hati mereka itu kerana sudah lama tiada orang berani mengobati dan hisab. Maka tiba-tiba sekarang berani orang mengaku diri tukang obat dan tukang hisab nujum. Maka tawaranlah orang menunggu maligai itu melihat Qamaruzzaman. Maka melihat mereka itu akan Qamaruzzaman heran tercengang mereka itu daripada indah dan elok rupa Qamaruzzaman tiadalah pernah mereka itu melihat / seperti elok rupanya Qamaruzzaman. Maka kata 40 mereka itu
Tuan Hamba, janganlah tuan berseru seperti bunyi perkataan
tuan hamba itu. Kerananya sudah banyak tabib dan tukang hisab dan tukang nujum yang telah tanggal kepalanya oleh tiada dapat ia obati. Adalah tuan hamba
115
Tertulis
116
Tertulis
117
Tertulis
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 125
ini seorang yang muda dan jangan tuan hamba loba dan tamak hendak beristri atau menjadi raja dalam negeri ini. Rugilah baik paras tuan hamba ini kalau-kalau nanti tuan hamba tiada dapat mengobati niscaya dibunuh oleh raja. Akan tuan hamba tiadakah tuan hamba mendengar bunyi seruan canang yang dipukul ini Maka tiadalah perdulikan Qamaruzzaman akan mereka itu helah ia berseru-seru juga dengan katanya, nujum
dan aku tukang hisab dan aku tukang
Maka berkata setengahnya orang yang banyak itu katanya
orang gila
Ini budak
Maka datanglah mereka itu berhimpun pada lambungnya. Kata Kanak-kanak, rugilah mudamu dan muda tahanmu kalau
didengar baginda akan serumu itu tetaplah engkau dibunuhnya
Maka
Qamaruzzaman semangkin berseru dengan kuat suaranya. Maka tatkala mendengar oleh Baginda Malik Al-Ghabur orang berseru dan berhimpun ma[k]nusia118 kepadanya. Maka titah baginda kepada perdana olehmu, hai Menteri. Apakah ini nujum
Turunlah
Maka turunlah perdana menteri dan
membawa[`]119 ia akan Qamaruzzaman ke hadapan baginda. Maka tatkala sampai di hadapan baginda, Qamaruzzaman pun menyembah lalu sujud di hadirat baginda, Harapkan ampun ke bawa duli Patik yang hina menjunjung duli Harapkan ampun beribu kali Daulat tuanku wajah asli
118
Tertulis
119
Tertulis
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 126
Harapkan ampun daulat bahari Patik yang hebat datang kemari Menyerahkan nyawa serta diri Maklum di hadirat mahkota negeri
Dipohonkan Rabbul Izati Penyakit anakda coba obati Mudah-mudahan baik dengan seperti Supaya tuan bersenang hati /
Kata sahibul hikayat, maka tatkala melihat baginda akan Qamaruzzaman, 41 baginda pun mendudukkan Qamaruzzaman pada lambungnya. Dan baginda Anakku, adakah engkau sudah mengetahui sekalian yang aku isyaratkan pada sekalian tukang obat dan tukang hisab dan tukang nujum? Barang yang siapa yang dapat mengobati akan penyakit anakku Sayidatul Budur aku kahwinkan akan dia dan aku jadikan akan dia jadi raja setengah kerajaanku dan barangsiapa masuk mengobati tiada sembuh penyakit anakku itu aku potongkan kepalanya di muka maligai ini
Maka sembah Qamaruzzaman,
tuanku itu Maka titah baginda sayanglah
aku
akan
atik menerima seperti isyarat
Anakku, janganlah anakku sangat mengaku
mudamu
dan
baiklah
rupamu
Maka
sembah
Ya Tuanku Syah Alam, jikalau <jikalau>120 tiada sembuh penyakit anak itu ridlo-lah patik mati apalah gunanya patik hidup tiada menolong
120
Tertulis
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 127
kepada tuanku
Maka baginda menyangsikan kepada hakim-hakim baginda
bertitah kepada khadam membawa Qamaruzzaman dengan titahnya, Khadam, bawa olehmu orang muda tukang obat ini kepada Sayidatul Budur Maka khadam pun memegang tangan Qamaruzzaman lalu berjalan masuk ke
muda ini, sayanglah rupamu janganlah engkau bersegera berjalan ini kepada kematianmu. Demi Allah beberapa nujum dan tukang obat tiadalah seorang yang dapat
mengobati
putri
Sayidatul
Budur
Maka
tatkala
mendengar
Qamaruzzaman perkataan khadam itu, maka memalingkan Qamaruzzaman akan mukanya kepada khadam, Wahai Khadam yang jahat sangka Tahulah aku baik durhaka Jangan takabur jangan dijangka Mengaku diri bila petaka
Dengan kehendak tuhan yang ghani Pada sekalian hambanya ini Wajib tiada menjadi seni Yang hidup boleh menjadi ghani /
Jikalau kehendak Tuhan yang satu Intan boleh nan menjadi batu Batu pun boleh intan bermutu Tiadalah sangka kita di situ
commit to user
42
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 128
Kata sahibul hikayat bahwa si khadam pun dudukkan Qamaruzzaman di luar tabir
pintu
bilik
Sayidatul Budur. Maka tatkala
demikian
kata
Apalah hal kita beradu ini adalah aku hendak mengobati Sayidatul Budur. Dan insya Allah aku lepaskan penghulumu Sayidatul Budur itu daripada duka citanya
Maka tercengang serta heran khadam itu
melihatkan Qamaruzzaman. Maka Qamaruzzaman mengambil dakwat dengan qalam dan menuliskan Qamaruzzaman pada kertas yang amat putih dengan perkataan seperti tersebab Ketahui olehmu, hai Adindaku Sayidatul Budur, se(m)buhlah121 adinda daripada penyakit adinda. Sekarang telah tiba di hadapan adinda obat adinda. Dan sembuh sekalian asyik adinda. Dan duka cita adinda setelah hadirlah kakanda jadi obat adinda. Dan juga kakanda telah jadi penyakit seperti penyakit adinda. Maka sekarang
inilah
kakanda
datang
kemari.
Kakandalah
yang
bernama
Qamaruzzaman ibn Sultan Malik Syahraman yang beradu tidur pada lambung adinda dan yang menukarkan pada jari yaitu cincin kakanda pada cincin adinda. Maka kakanda setelah sudah sampai di hadapan adinda, maka syukurlah kakanda kepada Tuhan kita Malikul Alam. Dan telah sembuhlah sudah rasa kakanda seperti semangat pulang ke badan. Upama mati berbalik hidup. Maka silalah adinda menegur kakandanya dan menyapa kakanda yang hina. Janganlah kira (a)dinda122 lagi beradu. Hai Adinda, cahaya mata kakanda, ta[ ]juk123 mahkota kakanda, keluar apalah dari peraduan adinda! Lihatlah kakanda datang ini dengan
121
Tertulis
122
Tertulis
123
Tertulis
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 129
yang bercita tiada diobati sekalian dukun[g]124 nujum dan sihir. Hanyalah adinda yang dapat mengobati kakandanya. Dan adalah bersama-sama ini kakanda kirimkan cincin adinda. Diharap adinda terima serta adinda kembalikan cincin kakanda yang ada pada jari adinda Serta Qamaruz surat dengan
penuh
asyik /
Qamaruzzaman itu: Wahai Adinda permata nilam Kakanda datang mengadap silam Kasih olehmu dagang yang ghulam Dalam bercinta siang dan malam
Wahai Adinda Siti Nur Laila Kakanda bercinta bak kan gila Kakanda menyerahkan datang diri Burut dan baik mi(n)ta125 dibela
Ke hadapan adinda wajah berseri Meninggal itu benda sendiri Berapa lama kakanda bercinta itu Harap di terima sebarang peri
124
Tertulis
125
Tertulis
commit to user
43
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 130
Siang dan malam terluta-luta Akan adinda cahaya mata Wahai adinda intan junjungan Asyik birahi sangat menderita
Di puput bayu bagi dindangan Tiadalah lupa di angan-angan Ya Ilahi tuanku tubuh Jadilah ibarat penuntut karangan
Sekarang ini kakanda tersila Hujan turun sangat lebat Hidup sengsara mati lambat Upama sakit menanti obat
Bunga mawar di atas pasti Bunga melati di atas istana Kakanda ini minta obati Janganlah sampai jadi merana
Bunga melati di atas istana Pohon angsa buahnya lebat Janganlah sampai jadi merana Obatlah kakanda jangan berlambat
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 131
Biri-biri kambing ayam pun Mati tanduk kambing jati Kakanda mencari laut darat Baharu sekarang berjumpa hati
Mati di tanduk kambing cati Mati tersalit bawah pandan Berasa jumpa muka dan badan Rasa berjumpa muka dan badan
Mati tersalit bawah pandan Berasa jumpa muka dan badan Rasa jumpa muka dan badan Dikirim cincin akan tandanya
Wahai adinda Cincin kakanda kirim di sini Kakanda menanti hadir al-jani Di belakang tabir sutera aksani Maka setelah selesai Qamaruzzaman menulis perkataan. Maka tanggallah / cincin Sayidatul Budur dari jarinya dimasukkan di dalam surat itu. Lalu 44 diberikan tangan khadam mata khadam menyabut lalu dibawa surat itu kepada Sayidatul Budur lalu sembahkan dengan takzim. Maka disambut olehnya Sayidatul Budur seraya dibukanya akan surat itu. Tiba-tiba ia melihat akan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 132
cincinnya lalu diambilkan masuk ke jarinya dengan suka hati. Maka dibaca akan bunyi surat itu. Maka Sayidatul Budur pun paham maksudnya dan tahulah Sayidatul Budur akan kekasihnya Qamaruzzaman sudah sedia menanti di luar tabir. Maka hilanglah akalnya duka cita. Maka sukalah Sayidatul Budur dan berluaslah dadanya dan kembalilah cahaya mukanya berkeliling upama bulan jatuh di pangkuan. Maka lalu ia berbunyi pula seperti syair: Demi singgah kakanda tuan Boleh melipur hati merawan Siang dan malam igau-igauan Kerana bercerai denganmu tuan
Asyik tiada dapat berkata Lama lah sudah duduk bercita Sekarang hadir tajuk mahkota Baharulah adinda membuka mata
Asyik adinda bukan seperti Ingat nak lengkung di dalam hati Kakanda disebut tiada berhenti Baharu sekarang hadirmu ke sini
Wahai kakanda wajah cemerlang-cemerlang Adinda bertitah tiada berselang Kurus menangis bukan kepalang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 133
Jikalau lah kulit bercerailah tulang
Sekarang sudah kakanda hadir Menanti adinda di luar tabir Sembuhlah penyakit tiada khawatir Hilanglah duka baiklah pikir
Maka tatkala kata sahibul hikayat sudah selesai Sayidatul Budur maka itu pun bangkit lalu berdiri. Maka terasalah keras pada kaki dan batang leher rantai besi. Maka dipenggalnya sekalian rantai daripada kaki batang lehernya. Maka itu pun keluarlah dari dalam bilik luar tabir. Maka tatkala dilihat kekasihnya Qamaruzzaman, maka Sayidatul Budur pun menjatuhkan diri di pangkuan Qamaruzzaman lalu diciumnya akan mulut Qamaruzzaman dan Qamaruzzaman pun mencium pula antara dua matanya. Hasillah berpeluk bercium dan / bertangis-tangisan antara keduanya. Maka kata Sayidatul Budur, 45 Ya Kakandaku, (a)dakah126 kita ini di dalam masa jaga[r]127 atau masa tidur dan adakah kita di dalam mana atau tiada
Maka berbagai-bagai pucuk dan cumbu
tiadalah kuasa musonif mengurangkan panjangnya. Maka tatkala melihat oleh khadam akan hal keduanya itu Qamaruzzaman dengan Sayidatul Budur. Maka itu pun tercengang sangatlah heran berapa dukun[g] 128 dan nujum sembur mengobati tiada diindahkan Sayidatul Budur. Maka Qamaruzzaman ini sangatlah Sayidatul
126
Tertulis
127
Tertulis
128
Tertulis
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 134
Budur asyik bukan seperti jambul dengan tutupnya. Maka khadam pun pergi berlari-lari dengan segeranya menyembahkan hal yang telah jadi antara Qamaruzzaman dan Sayidatul Budur. Setelah sampai lalulah sampai khadam menyembahkan dengan katanya ahlul nujum itu telah menyembuhkan penyakit anakda tuanku Sayidatul Budur. Sekarang ini Sayidatul Budur telah menanggali rantai lehernya dan kakinya. Lalu mendapatkan ahli nujum muda itu. Maka sahut baginda perkataanmu ini, hai Khadam melihat akan anakda itu
Maka sembah khadam,
Ya Tuanku, silalah
Maka baginda pun berdiri lalu masuk ke dalam
mahligai Sayidatul Budur. Maka tatkala melihat Sayidatul Budur akan ayahdanya, maka itupun berdiri menudung ia akan kepalanya kemalu-maluan akan ayahdanya. Kata sahibul hikayat, tatkala baginda melihat akan anakdanya Sayidatul Budur pun sangatlah suka hati. Maka diciumnya mata anakda kerana bahwasanya baginda sangatlah ia kasih akan anakdanya Sayidatul Budur. Kemudian maka berpalinglah Baginda Qamaruzzaman lalu bertanya dari hal mana datang engkau dan di mana negerimu
Di
Maka Qamaruzzaman menyembah , dapatilah ini datang dari negeri
Khaldan dan ayahanda patik bernama Sultan Malik Syahraman
Maka
dikisahkan oleh Qamaruzzaman akan kisah sebab terjatuh jadi halnya dengannya Sayidatul Budur bertukar cincin di antaranya dengan Sayidatul Budur. / Hasillah 46 sebagai hal kisah yang tersebut dahulu itu. Maka tatkala baginda mendengar sembah Qamaruzzaman, baginda itu pun tercengang-cengang hilang pikiran baginda. Titah baginda
Jadilah hikayat keduanya engkau ini berpanjangan di
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 135
belakang hari di atas amat dari negeri kepada negeri Kemudian bahwa baginda pun menitahkan sekalian qudhat dan syuhud menghiasi pagang dan negeri tempat bersuka sekalian anak raja-raja dan menteri hulubalang berjaga-jaga tujuh hari tujuh malam dan memberi makan faqir miskin. Maka Sayidatul Budur pun dihiasi oleh permaisuri bagindanya di hadapan sekalian anak raja-raja dan menteri. Maka Qamaruzzaman pun diberilah tempat sebuah mahligai. Maka dihiasi oleh Perdana Menteri. Setelah lengkap maka baginda pun mengkahwinkan Qamaruzzaman dengan Sayidatul Budur. Tatkala selesai kahwin itu diarak-arak ke[li]liling129 negeri. Maka lalu masuk ke dalam mahligainya Sayidatul Budur. Maka disediakan di atas panca persada pelaminan. Maka baginda pun masuklah melihat anakdanya sangatlah suka cita. Baginda seupama bulan dengan matahari dan sikap majlis paras keduanya. Maka hari pun malamlah Qamaruzzaman pun memimpin adinda Sayidatul Budur masuk ke dalam peraduan. Maklumlah tuan membaca ataupun dengar pengantin baharu bertemu umpama semut jumpa manis. Pujuk dan jambul tiadalah kuasa hamba yang meterjemahkan mencarikan dia pulang. Maklumlah kepada sekalian encik dan tuan membaca ataupun dengar. Syahdan (ta)tkala130 sampai pada hari yang kedua baginda pun berjamu makan walimatul ursy dengan sekalian raja-raja dan menteri hulubalang rakyat sekalian hadir dipanggil di perjamuan. Masing-masing t.ra.ny. amatlah suka baginda dengan selamatnya anakda keduanya.
Tatkala adalah
sebulan
Qamaruzzaman bersuka-suka dengan Sayidatul Budur, maka terkenanglah
129
Tertulis
130
Tertulis
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 136
Qamaruzzaman akan ayahdanya Sultan Malik Syahraman sangatlah duka cita ia dan rindu telah lama bercerai dengan ayahda. / Maka beradulah 47 Qamaruzzaman pada satu malam, maka itu pun berjumpa dengan ayahdanya. Hai Anakku Qamaruzzaman, tiadalah anakku ingatkan ayahda lagi padahal anakda minta[`]131 izin pada ayahda berburu seharinya dan semalam. Sekarang sudahlah dapat kesukaan tiadalah anakku ingat ayahda
Maka tatkala
hari siang itupun bangun daripada beradu lalu mengambil air sembahyang. Lalu ia sembahyang subuh, lepas sembahyang Qamaruzzaman pun berduka cita. Maka kata Sayidatul Bu
Apakah kakanda ini seperti orang menaruh duka
dijawa\b\132
Maka
Adinda, adalah pada malam semalam kakanda
bermimpi akan ayahda Malik Syahraman datang ia kemari. Maka oleh itu sangatlah susa(h)133 hati kakanda kalau-kalau baginda itu dapat suatu kesusahan. Maka hajat kakanda hendak
pergi ziarah ayahdanya itu
Setelah didengar
Sayidatul Budur katanya bercerai dengan kakanda Maka setelah sudah putus mufakat lagi istri, maka keduanya pun pergi keutamaan mengadap ayahda Malik Al Ghabur. Maka tatkala sampai lalu ia menyembah keduanya sujud di kaki baginda lalu disambut oleh baginda dengan beberapa hormat suka hati akan anakda keduanya. Baginda bertitah ada hal, Anakku
Ayahda, oleh anakda ini
telah lama meninggalkan ayahda bunda anaknda. Maka sekarang ini ingin rasa
131
Tertulis
132
Tertulis
133
Tertulis
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 137
anakda hendak musafir kembali ziarah mengadap ayahda dan bunda barang setahun lamanya
Ayahda, anakda pun
hendak mengikuti juga ziarah ayahda tiadalah anakda mau tinggal baginda
Maka titah
Jikalau begitu baiklah ayahda ini izin akan anakda keduanya tetapi
janganlah lama meninggal ayahanda bundanya. Jikalau sudah sampai setahun diharaplah anakda kembali. Kemudian daripada setahun anakda pergi maka berulang-ulang kedua antara ayahda dengan Baginda Malik Syahraman Maka keesokan hari Sultan Malik Al Ghabur / pun melengkapkan sekalian 48 alat musafir juga dengan menteri hulubalang dan rakyat pengiringi kedua baginda itu. Maka baginda pun setelah lengkap menitahkan kepada perdana menteri hulubalang akan mengantar putra baginda akan ke luar negeri. Maka tatkala sampai masanya Sayidatul Budur pun dipakai oranglah akan selengkap pakaian yang indah-indah dan memakai baju selawar daripada sutera beludu ditatah dengan permata yang indah-indah dan ditudung kepala daripada perbuatan tukang ainul bana memancar cahaya berkilat-kilat tiadalah dapat tentang lama. Demikianlah pula Qamaruzzaman lalunya menyembah keduanya ayahda dan bunda Sayidatul Budur pun menyembah ayahda bundanya. Maka ayahda bundanya memeluk mencium akan Sayidatul Budur bertangistangisan. Maka Qamaruzzaman pun demikian juga. Maka naiklah Sayidatul Budur dan Qamaruzzaman di atas tahta ratna yang berumbai-rumbaikan manikam. Maka diantarlah oleh baginda dan sekalian menteri hulubalang rakyat di luar negeri Jazair. Kemudian baginda pun kembali ke istananya dan Qamaruzzaman dengan Sayidatul Budur pun berjalanlah dengan segala kawan-kawan rakyat yang mengiringi itu dengan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 138
bersuka-sukalah kawan dan menteriBerapa lama bercerai kami Meninggalkan ayah dengan umi Jadi bercerai asyik tersami Rasa tak jejak di atas bumi
Baiklah aku menahan sabar -qadra Ayahku tidak menjadi Ghabur Dijumpakan Allah Ilahi Al jabar
Maka sentiasa berjalan siang dan malam adalah lamanya satu bulan. Maka berhentilah mereka itu pada suatu tanah yang luas yang banyak burung dan mendirikan mereka itu akan kemah mereka itu. Maka berhentilah mereka itu makan dan minum. Maka Sayidatul Budur pun beradulah lalu tidur. Maka Qamaruzzaman pun masuk ke dalam kemah. Maka dilihatnya Sayidatul Budur tidur. Maka ia pun duduk pada sisi Sayidatul Budur dengan taqdir Allah Taala maka bertiuplah angin. Maka terbukalah baju Sayidatul Budur putih halus. Maka memeluk Qamaruzzaman akan Sayidatul Budur. Maka terasalah pada tangan di tepi pakaian Sayidatul Budur suatu / benda. Maka dibukanya tiba-tiba melihat 49 Qamaruzzaman sebentuk cincin yang bercahaya merah tua ikat di tepi pakaiannya dan dibawa[`]134 oleh Qamaruzzaman kepada tempat yang terang di luar kemah.
134
Tertulis
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 139
Maka tertulislah dua seteru di cincin itu demikian bunyinya, Ini surat jangan ia dibaca
Maka takjublah Qamaruzzaman seraya berpikir di dalam hatinya,
Tentulah ada kehendak cincin ini pekerjaan yang amat besar
Maka ditilik oleh
Qamaruzzaman cincin itu berulang-ulang. Maka tiba-tiba datang seekor burung lalu disambarnya cincin Fuso yakni cincin pada tangan Qamaruzzaman dan terbangkanlah oleh burung itu. Kemudian dihantarkan ke bumi. Maka hendak diambil oleh Qamaruzzaman. Maka disambar ia kembali. Maka dibawanya terbang perlahan. Maka takutlah Qamaruzzaman hilang cincin itu. Maka itu pun mengikuti burung itu. Maka burung itu pun menurut langkah jalan Qamaruzzaman tiada dijauh antaranya kira sedepa. Maka sentiasalah itu kelakuan Qamaruzzaman mengikuti di bawah burungburung terbang daripada satu sungai kepada suatu sungai daripada bukit kepada suatu bukitnya hingga merasalah Qamaruzzaman akan lapar dahaga dan menyangkalah akan binasa dan hendak kembali tiadalah ia ingat akan jalan kembali dan tiada pula ingat akan tempat kemah istrinya. Maka Qamaruzzaman pun mengucap
-
-
-
Kemudian Qamaruzzaman pun tidurlah beradu di bawah kayu tempat burung bermalam itu. Maka sentiasalah demikian siang dan malam, Qamaruzzaman mengikuti di belakang burung yang terbang itu kira-kira sepuluh hari lamanya. Pada suatu hari hingga sampailah burung itu dan Qamaruzzaman di tepi sebuah negeri. Maka burung pun ghaiblah tiada ke[hba]lihatan135 lagi. Maka takjublah Qamaruzzaman
135
Tertulis
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 140
lalu mengucap
-
-
Selamat aku sampai kepada
negeri ini. Kemudian duduklah Qamaruzzaman di tepinya sungai itu membasuh dua tangan dan kakinya. Dan berhenti ia \sekedar saat\136. Maka asing telah ia akan nasibnya. Kemudian masuklah Qamaruzzaman ke pintu kota negeri amirat itu. Padahal tiadalah ia tahu kemana hendak pergi. Maka ia pun berjalan di dalam kota itu seorang pun tiada yang bertanya kepadanya. Maka seketika ia berjalan / 50 hingga ia sampailah kepada sebuah kebun di negeri itu sebuah rumah di kebun itu. Maka duduklah Qamaruzzaman dekat pintu rumah itu. Setelah itu maka keluar seorang tua namanya Khauli akan dia dan takut Qamaruzzaman akan dia. Maka kata Khauli
Alhamdulillah, datang engkau ini dengan selamat daripada
ahli-ahli negeri ini. Masuklah olehmu ke dalam kebunku ini dengan segera sebelum melihat akan daku ahli negeri
Maka Qamaruzzaman masuklah dengan
segera serta dengan ketakutan. Maka kata Nenekku, apakah hikayat negeri ini dan apa agamanya Hai Cucuku, inilah negeri-negeri Majusi
Hai Maka sahut Khauli, Hai Cucuku, dengan
benarlah engkau berkata kepada aku apakah halnya engkau sampai ke tempat ini dan apa sebab engkau masuk ke negeri ini Maka tatkala didengar oleh Qamaruzzaman akan pertanyaan Khauli ini, maka khabarkanlah oleh Qamaruzzaman dari dari awal sampai akhirnya berngiang berlalu di atasnya. Setelah didengar oleh Khauli akan hikayat itu Khauli pun takjublah di dalam hatinya sehabis-habis ajaib. Maka berkata Cucuku, bahwasanya negeri Islam jauh dari sini. Jikalau
136
Tertulis
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 141
jalan lautnya antara ini dengan negeri itu sama empat bulan dan jalan darat setahun. Maka ahli-ahli negeri ini juga pergi musafir di negeri Ainus dan negeri Khalda(n)137 dan rajanya bernama Sultan Malik Syahraman
Maka setelah
didengar oleh Qamaruzzaman nama ayahandanya maka itu pun tepekur lalu menangis pada sangkanya tiadalah ia boleh sampai kepada ayahandanya kerana jauh. Maka bertanya ia pula[k]138 Hai Nenekku, bilakah orang-orang negeri ini pergi musyafir ke negeri nenekku khabarkan itu? Maka sahut orang tua itu Setahun sekali tiap ini masa lagi dua bulan. Baiklah orang sini hendak musyafir ke negeri ini
Setelah didengar oleh Qamaruzzaman itupun berasa suka
hati
Hai Nenekku, adakah suka menerima
hamba kawan jadi di kebun ini. [2]139
Nenek
terlebih suka jikalau cucuku mau bekerja kebun dan memotong rumput dengan parang Maka
hai Nenekku Maka Khauli pun
memberilah / persalin pakaian baju pendek dan berselawar pendek warna kelabu. 51 Maka Qamaruzzaman pun lalu ia bekerjalah menyiram tanaman-tanaman dan memotong rumput. Maka menangislah siang dan malam seperti sangat itu kepada ayahdanya dan bundanya dan i Wahai nasib badanku sendiri Menanggung dosa siang hari Menepuh hutan[g]140 padang berduri
137
Tertulis
138
Tertulis
139
Tertulis
140
Tertulis
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 142
Bercerai dengan ayah istri
Wahai ayah bundaku tuan Serta adindaku siti dermawan Malang nasibmu wahai tuan Hanyut seorang dagang sendiri
Kakanda melarat tiada diketahuan Siang dan malam menaruh rawan Tinggal di kebun membawa diri Duduk berkerjaan sehari-hari
Dagang di kebun duduk menopang Letih bekerja pagi dan petang Harapkan karunia Allah akan datang Supaya adinda dapat ditentang
Ya Ilahi Tuhanku Rabbani Tolong hambamu sekali ini Melarat hamba jadi begini Tiada seorang yang mengasihani
Ya Ilahi Tuhanku yang Kaya Tolong hambamu tidak berdaya
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 143
Hidup z.t.s di dalam dunia Tidak menaruh daya upaya
Maka sentiasalah Qamaruzzaman tinggal di kebun Khauli itu menangis dan menyerukan ayahdanya bundanya dan adindanya Sayidatul Budur. Maka kuruslah badannya dan lesulah tulangnya tertiada terlena malam dan siang hingga tiada mau makan sangat dan daif lah rupanya. Alkisah tersebut perkataan istrinya Sayidatul Budur binti Al-Malik AlGhabur, maka tatkala ia bangun daripada tidurnya maka mencari ia akan suaminya Qamaruzzaman. Maka tiadalah kelihatan lagi tiba-tiba melihat selawar dan baju dan surban Qamaruzzaman dan menilik ia akan cincin Fuso sudah tiada. Maka berpikirlah Sayidatul Budur di dalam hatinya lalu ia tercengang, Kembalilah pergi Kakanda Aku Qamaruzzaman, seolah-olah kakanda aku ini mengambil ia akan cincin Fuso dibawanya pergi. Padahal tiada ia t.r.h.s.d.l.ny kemanalah ia pergi tetapi tentulah ia tiada sengaja meninggal-/kan aku. Tentulah 52 (a)da141 suatu muslihat yang dijadikan Allah Taala antaraku dan jikalau aku memberi tahu kepada sekalian khadam-khadamku dan orang-orang pengiringkan barangkali mereka itu berbuat khianat kepada(ku)142. Jikalau begitu baiklah aku berbuat hilah
Maka Sayidatul Budur pun memakai pakaian Qamaruzzaman dan
surban dan baju jadilah ia seperti laki-laki Qamaruzzaman tiada mengetahui akan dia oleh sekalian khadam-khadam dan pengiring-pengiringnya. Maka Sayidatul
141
Tertulis
142
Tertulis
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 144
Budur keluar daripada kemahnya
143
sediakan tunggangannya.
Maka membawalah khadam-khadam akan tungganganya Sayidatul Budur maka musafirlah ia serta sekalian mereka itu siang dan malam lama kelamaan sampailah ia di luar negeri sebuah dan menyuruh ia mendirikan kemah di luar negeri itu. Maka Sayidatul Budur pun bertanya kepada ahli negeri itu. Maka kata orang, Inilah negeri Madinah Al-Ainus dan rajanya Malik Umanus dan ada anaknya seorang perempuan bernamanya Hayatun Nufus Kemudian Sayidatul Budur pun berhentilah di luar negeri Madinah Yunus kerana hendak bersenangkan diri. Maka terdengarlah khabar Sayidatul Budur kepada Sultan Malik Umanus. Baginda pun menyuruhkan seorang utusan bertanyakan khabar Sayidatul Budur. Maka tatkala sampai utusan lalu mengadap ia seraya bertanya khabar. Maka mekhabarkan khadam-khadam itu akan perkhabaran hendak pergi ke negeri Khaldan. Maka utusan itu pun kembalilah kepada Baginda Malik U[nu]manus144 dan sembahkannya sekalian ahwal angkat nan Sayidatul Budur. Setelah didengar Malik Umanus akan sembah utusan itu. Maka baginda pun bertitah kepada sekalian wazir perdana menteri akan menyabut Sayidatul Budur dibawa[`]145 masuk ke dalam negeri setelah sudah hadir. Maka baginda / pun berangkatlah serta wazir menteri menuju kemah 53 Sayidatul Budur. Maka tatkala sampai di hadapan kemah itu, maka Sayidatul Budur pun keluar dari dalam kemahnya. Lalu berdiri memberi hormat dengan
143
Tertulis
144
Tertulis
145
Tertulis
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 145
takzim dan Malik Umanus pun memberi salam serta kata memi(n)ta[ ]146 disilakan ke dalam negeri. Maka memegang baginda akan tangan Sayidatul Budur serta tentaranya ke dalam negeri. Lalu dinaikan di atas istana dan bertitah baginda mengangkat santapan berbagai-bagai warnanya. Maka baginda pun santaplah dua sahaya dengan kemudian memakai bau-bauan. Kemudian baginda bertitah lengkapkan alat-alat mahligai akan tempat Sayidatul Budur. Maka dilengkapkanlah oleh sekalian dayang-dayang selengkap-lengkap peraduan. Maka
berhentilah
Sayidatul
Budur
dengan
tentaranya
sekalian
negeri
Ma[n]di[na]natul147 Ainus. Syahdan adalah Malik Umanus berpikir hendak beri kahwin akan anaknya Hayatun Nufus kepada Sayidatul Budur. Maka Malik Umanus pun pergilah kepada Sayidatul Budur setelah sampai maka Sayidatul Budur memberi hormat dengan takzim. Maka Malik Umanus pun duduklah di lambung Sayidatul Budur. Maka titah baginda
Hai Anakku, Sayidatul Budur [a]dalah148 sebab ayahda
datang mendapatkan anakku kerana ayahda sudah tua dan lama umur ayahanda tiada juga ayahda beroleh anak laki-laki hanyalah anak perempuan. Maka oleh kerana itu seboleh-bolehnya maksud ayahda anaknda aku hendak kahwinkan dengan anakku Hayatun Nufus dan aku hendak jadikan anakku jadi raja di dalam negeri ini
Maka tatka(la)149 didengar oleh Sayidatul Budur titah baginda itu,
maka malulah ia. Maka berpikir Sayidatul Budur di dalam hati, Betapalah halku
146
Tertulis
147
Tertulis
148
Tertulis
149
Tertulis
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 146
hendak berkahwin aku seorang perempuan tetapi jikalau aku tiada mau menurut raja ini akan kehendak niscaya aku dikenakan tipu dayanya. Maka baiklah aku pergunakan kehendak raja-raja ini. Maka Sayidatul Budur tunduk menyembah Ya Tuanku / patik junjunglah seperti titah itu
Maka tatkala 54
didengar oleh raja Malik \U\manus 150 sembah Sayidatul Budur, baginda pu(n)151 amatlah suka citanya. Maka bertitahlah kepada sekalian wazir-wazir dan perdana menteri menyiapkan sekalian pangan dan pasar dan lorong dan mahligai. Maka sekalian wazir menteri bersiaplahdi dalam sekalian lamanya sebulan. Setelah sebena lengkap, maka baginda pun mula berkerjaan berjaga dan berjamu lamanya ampat puluh hari. Lalulah hiasi dayang-dayang bi[n]duanda152 akan putri Hayatun Nufus dengan Sayidatul Budur. Setelah kahwin maka dinaikkan Sayidatul Budur. Maka persada, lalu t.r.l.l.n.k dan ditabalkan menjadi raja di dalam negeri ^Madinatul^153 Ainus. Maka tatkala selesai demikian hal itu maka Sayidatul Budur pun dibawa[`] 154 orang lah masuk ke dalamnya mahligai lalu disandingkan di atas panca persada tahtanya ratna di hadapan oleh sekalian istri perdana menteri dan dayang-dayang biduanda yang setelah itu haripun malamlah. Maka beradulah Sayidatul Budur dengan Hayatun Nufus ingatlah Sayidatul Budur akan kekasihnya Qamaruzzaman. Maka lalu ia sangat-sangat ingat kepada suaminya
150
Tertulis
151
Tertulis
152
Tertulis
153
Tertulis
154
Tertulis
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 147
Wahai perjalananku yang panjang Hatiku gundah malam dan siang Hatiku juga dapat berguyang Kekasihku di mata terbayang
Hai Tuhanku Malikul Alam Bumi yang terang ku sangka kelam Tidur tak lelap rasa tak salam Kerana bercerai bangsawan pahlam
Ayuhai Tuhanku yang ghani Apakah jadi hambamu begini Hidup di dunia begini kanfana155 Menunggu percitaan selaku begini
Ya ilahi Malikur Rahmat Engkaulah Tuhan memberi selamat Jumpakan hambamu segera (sa)ngat156 Qamaruzzaman kekasihku amat /
Kata sahibul hikayat tatka(la)157 selesai ia daripada syairnya Sayidatul 55 Budur pun memeluk istrinya Hayatun Nufus lalu diciumnya. Maka itu lalu ia
155
Tertulis
156
Tertulis
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 148
tidur di belakang Hayatun Nufus hingga subuh itu pun bangun lalu mengambil air sembahyang. Setelah sembahyang, maka itu pun berangkat ke hadapan menteri mehukumkan rakyat dengan sangat adil. Maka sekalian hamba rakyat pun sangat suka mereka itu akan Sayidatul Budur. Maka mengucap syukur sekalian perdana menteri dan mendoakan mereka itu akan dia kekal di atas tahta kerajaan. Maka tatkala malam hari beradulah Sayidatul Budur seperti kelakuan yang dahulu itu juga yaitu dipeluk diciumnya akan Hayatun Nufus. Maka sentiasalah hal demikian di antara laki istrinya. Maklumlah sekalian pembaca dan pendengar apalah daya perempuan sama perempuan dikahwinkan. Maka tatkala dan pada suatu hari Baginda Malik Umanus pun dan istrinya masuk ke mahligai mendapatkan anaknya As-Sayidah Hayatun Nufus dan bertanyalah baginda
,
tiadalah patik mengetahui hanyalah ia asyik menangis dan berbagai-bagai Maka \titah\158 baginda
Anakku, khabarkanlah oleh anakku yang sebenar
Ma
Adalah kalau ada anakda Malikatul
Budur apabila malam ia beradu di belakang patik. Kemudian dipeluk dan diciumnya patik. Kemudian itu pun sembahyang. Lalu ia beradu hingga sampai subuh demikianlah selamanya anakku
Maka titah baginda, Tiadakah pecahkan bikir
Maka dijawab As-Sayidatul Hayatun Nufus, Tiada
pun heran tercengang. Maka titah baginda
Maka baginda
Sabarlah Anakku, jikalau tiada juga
ia pecahkan bikirmu. Maka ayahda ambil kembali daripadanya kerajaan dan kita hila akan dia daripada negeri kita
157
Tertulis
158
Tertulis
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 149
Maka muwafaqatlah baginda dengan anaknya dengan ini perkataan dan menyembunyikan mereka itu akan ini rahasia. Maka baginda laki istri / pun 56 kembalilah. Maka haripun malam, maka Malikatul Budur pun masuk beradu ke dalam peraduan. Maka memeluk dan menciumnya. Maka Malikatul Budur seperti kelakuan yang dahulu itu juga. Maka As-Sayidah Hayatun Nufus bergantung di tepi kainnya dengan katanya,
Ya Kakandaku, tiadakah [2]159 kakanda mau
kepada ayahda aku tiada engkau pecahkan bikirku Maka tatka(la) 160 mendengar Malikatul Budur akan perkataan As-Sayidah Hayatun Nufus maka itu pun lalu dudu(k)161 di lambung Sayidah Hayatun Nufus (adakah)162 yang dikatakan ayahda kepadamu Nufus,
Adindaku, Maka menyahutlah Malikatun
Adalah baginda itu bertanya kepada ditiduri hal antara kakanda dengan
adinda. Maka tiada adinda menkhabarkan hal antara adinda dengan kakanda yang tiada kakanda pecahkan bikir adinda. Jikalau sekira adinda khabarkan bara(ng)kali163 baginda ditinggal daripada tahta kerajaan atau dibunuhkan kakanda. Maka oleh yang demikian tiadalah adinda khabarkan, kerana adinda sangat kasih sayang kepada kakanda Maka tatkala mendengar Malikatul Budur, maka duka citalah hatinya. Maka pikirlah ia di dalam hati, Adalah aku telah dijadikan raja di dalam negeri Al-Ainus ini dan sekalian di bawah perintahku
159
Tertulis
160
Tertulis
161
Tertulis
162
Tertulis
163
Tertulis
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 150
Maka Malikatul Budur pun menyerahkan kepada Allah Taala sekalian barang yang datang kepadanya seraya Malikatul Budur kata kepada istrinya Malikah Hayatun Nufus, Ya Adinda, tahukah adinda kita bersetia bersumpah jikalau kakanda khabarkan satu-satu hal jangan sekali-kali adinda khabarkan kepada ayahda itu atau lainnya
Maka sahut Malikah Hayatun Nufus bahkan maka
bersumpahlah keduanya tiada khabarkan hal itu hingga datang Qamaruzzaman. Maka Malikatul Budur itu pun mekhabarkan sekalian kisah-kisahnya dari awal sampai akhirnya. Maka takjublah Sayidah Hayatun Nufus akan hal Malikatul Budur itu
Kakandaku, jikalau demikian
janganlah kakanda takut dan \khawatir\164 dan sabar oleh kakanda hingga mudahmudahan Allah Taala dapat berjumpa dengan Kakanda Qamaruzzaman kerana tiadalah ja-/lan yang lain melainkan dari negeri kita ini. Maka ia pu(n) 165 bersya'ir 57 seperti Air pasang dayunglah sampan Angin turu(n)166 naik layarkan Tahu makan tahu bersampan Rahasia jangan dzahirkan
Angin turun naik layarkan A[l]wan167 mendung k.t.m.g.n. j.t.
164
Tertulis
165
Tertulis
166
Tertulis
167
Tertulis
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 151
Rahasia jangan dzahirkan Kunjukkan kuat di dalam hati
Kunjukkan kuat di dalam hati Buah berangan di dalam balang Adinda ibarat sebuah peti Hendak dibuka kuncinya hilang
Buah berangan di dalam balang Buah semangka di atas peti Hendak dibuka kuncinya hilang Serahkan kepada adinda siti
Buah semangka di atas peti Buat jamuan hari raya Diserahkan kepada adinda siti Adindalah tempat kakanda percaya Kata sahibul
hari pun
malam lalu berpeluk keduanya bermain-main hampir waktu subuh. Maka bangunlah Sayidah Hayatun Nufus diambilnya seekor ayam disembelih dan dikoyakkan akan selawarnya dilumurkannya dengan darah ayam. Maka tatkala menyata siang hari itu itu maka masuklah sekalian dayang dan permaisuri. Maka bertanyalah permaisuri akan Hayatun Nufus hal antaranya dengan melupakan Malikatul Budur ia pun malu-maluan tiba-tiba terlihatlah oleh
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 152
permaisuri akan selawarnya berdarah, maka permaisuri pun tertawalah ia seraya Sudahkah dipecahkan akan bikirmu
Maka sembahnya bahkan, maka
permaisuri pun pergilah menyembah kepada baginda seraya berkata adalah anakda kita [2]168 Hayatun Nufus telah dipecahkan Malikatul Budur akan bikirnya. Maka tatkala baginda mendengar kata permaisuri itu baginda pun sukalah bikir baginda tiadalah Malikatul Budur ini laki-laki. Maka baginda pun berjamulah pula memberi makan faqir dan miskin-miskin serta shadaqah. Maka Malikatul Budur tatkala [Syah]169 bangun / dari beradu lalu ia pergi bersiram 58 mengambil air sembahyang lalu sembahyang subuh. Setelah itu, ia pun pergi ke tempat tahta kerajaan mehukumkan rakyat dengan adil. Demikianlah adanya. Alkisah maka tersebutlah pula perkataan Sultan Malik Syahraman kemudian sudah keluar anak Baginda Qamaruzzaman dengan kawannya Marzawan pergi berburu ke dalam hutan[g].170 Menanti-nantilah baginda anakdanya hingga malam hari tiada kembali. Maka heranlah baginda serta duka cita kerana semalam-semalam itu baginda keluar kasih tiada terlena hingga siang hari dinanti juga oleh baginda setengah hari tiada juga kembali. Maka terbanglah semangatnya dan menyangkalah baginda bercerai dengan anakdanya lalu menangis baginda hingga basah kain dengan air mata seperti kata sya'ir: Wahai Anakku cahaya mata Meninggalkan ayahda duduk bercinta
168
Tertulis
169
Tertulis
170
Tertulis
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 153
Anakku berburu suka cita Ayahda tinggal terluta-luta
Anakku nyata kembali pasti Habis malam siang berganti Ayahda bercita tiada berhenti Entahkan hidup entahkan mati
Hai Anakku wajah asli Muda remaja intan persati Susah ayahda tiada terpili Rasa tiada lagi kembali
Lihat ayahda berhati pilu Bak dihiris dengan sembilu Air minum tiadalah lalu-lalu Cintakan anakku junjungan halu
Wahai Anakku emas tempawan Ayahda bercinta berhati rawan Bercerailah ayahda denganmu tuan Apalah jadi hari kemudian
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 154
Kata sahibul hikayat maka tatkala selesai Baginda Sultan Malik Syahraman baginda pun bertitah kepada perdana menteri dan hulubalang dan tentara melengkapkan alat perjalanan kudanya kemah dan perbekalan sekalian. Setelah lengkap, maka baginda pun naiklah di atas ku(da)nya171, / diiringkan oleh sekalian menteri hulubalang kanan dan kiri hendak 59 mencari putra Qamaruzzaman. Berjalanlah baginda siang dan malam, tiada berhenti melainkan kerana makan minum. Maka hingga sampai ampat hari ampat malam. Maka berjumpalah baginda dengan simpang ampat tiga, tiadalah baginda mengetahui manakah yang dijalani oleh putranya dengan Marzawan. Maka tiba-tiba melihatlah mereka itu akan kain baju koyak dan daging berpotong-potong dan baju berlumur darah. Maka memberi tahu mereka itu akan baginda daripada kain ber(lu)mur 172 darah dan daging dengan terpotong-potong dengan ke\ta\kutan173. Maka baginda pun lalu berangkat ke tempat ini. Maka kelihatanlah pada baginda akan kain baju berlumur darah dengan daging yang telah busuk dan terpotong-potong itu. Maka baginda pun terperanjat dan menarik ia akan janggutnya. Lalu dilihat oleh baginda akan baju selawar baginda putra Qamaruzzaman. Baginda pun menangis pingsan tiada sadarkan diri yakinlah akan baginda putranya telah mati. Maka duka citalah sekalian wazir perdana menteri pun demikian juga disangka oleh mereka itu dibunuh orang penyamun atau dimakan binatang yang buas-buas dan baginda pun disiram dengan air mawar. Maka bangun baginda daripada
171
Tertulis
172
Tertulis
173
Tertulis
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 155
pingsannya. Maka muramlah durja[h]174 baginda dan pecahlah hati seperti kata : Wahai Anakku Kemala Negeri Buah hatiku intan biduri Cahaya mata ayahda sendiri Hilang tak dapat ganti dicari
Wahai Anakku Qamaruzzaman Meninggalkan ayahda tiada aman Anakku berburu dua bertaman Sampai kehendak
-Rahman
Siapakah membunuh putraku tuan Anakku dibunuh tiada diketahuan Apalah dosamu maka demikian Tiada sekali belas kasihan
Aku sakit ayahda perbela Sehingga baik bagi semula / Tiba-tiba anakku mendapat cela
60
Inilah akhirnya membawa gila
Kata sahibul hikayat tatkala selesai baginda
174
Tertulis
commit to user
,
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 156
kembalilah baginda segala menterinya dan hulubalang dan rakyatnya ke dalam negeri. Dan putuslah harapan baginda tuan, yakinlah baginda akan anaknya mati demikian binatang atau dibunuh orang. Dan setelah sampai di dalam negeri, maka baginda menitahkan orang-orang negeri memakai pakaian hitam alamat duka cita di atas anaknya Qamaruzzaman. Dan diperbuat satu rumah ditanam baju-baju anaknya di dalam rumah itu. Maka dinamakan rumah itu rumah duka cita dan pada tiap-tiap hari Khamis dan hari Isnain baginda mehukum di atas tahta kerajaan antara sekalian rakyatnya. Maka lain daripada hari Khamis dan Isnain baginda masuk ke dalam rumah anakda Qamaruzz
- A\chz\an175 yakni rumah duka cita atas nya:
Wahai hari pengasan kasih Cincin zali tiada selisih Nasib dimangkir tiada boleh Tiadalah dapat hamba beralih
Wahai anakku Qamaruzzaman Lihat tinggal sudahlah paman Tidak dan makan tiada nyaman Ingatkan anakku asal budiman
Ayahda tinggal seorang diri Berduka cinta setiap hari
175
Tertulis
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 157
Tiada senang barang sehari Seperti duduk di atas duri
Wahai Anakku usul yang tempa Hati ayahda sudahlah hampa Dengan sangat tiadalah lupa Dengan anakda rasa berjumpa
Dari dahulu niat ayahda Akan anakku usul yang syuhada Segala kerajaan mana yang ada Anakku menjadi ganti ayahanda
Demikian hal Baginda Sultan Malik Syahraman sentiasa tiadalah berputus duka cita anaknya Qamaruzzaman. Alkisah maka tersebut perkataan Qamaruzzaman sentiasa ia tinggal berkerja / kebun di rumah Khauli hanyalah ia menangis siang dan malam. Maka kata 61 Khauli, Habis ini akhir tahun adalah orang negeri hendak pergi ke negeri Islam. Sabarlah cucu dahulu
Maka pada suatu hari melihat Qamaruzzaman akan
orang-orang himpun terlalu banyak. Maka takjublah Qamaruzzaman daripada demikian itu. Maka seketika Khauli pun datang mendapatkan Qamaruzzaman Cucuku, berhentilah engkau dahulu daripada bekerja kebun ini. Kerana hari ini hari raya jangan engkau menga(ng)kat176 air dan memotong
176
Tertulis
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 158
rumput. Kerana ma[k]nusia 177 pada hari ini bersuka-suka dan engkau pun bersenanglah dirimu kerana nenek hendak mencarikan tumpangan cucuku pergi ke negeri Muslimin Kemudian
Khauli
pun
keluarlah
dari
kebun
itu
dan
tinggallah
Qamaruzzaman seorang dirinya di kebun itu. Maka pecahlah hatinya, lalu ia menangis hingga bengkak matanya dan tatkala selesai ia daripada menangis maka Qamaruzzaman pun berdiri lalu ia berjalan dari kebun itu. Maka itupun berpikir di dalam hatinya lamalah masaku di dalam kebun ini baik aku pergi membawa diriku. Maka itu pun menga(ng)kat178 barang yang luka-luka kakinya dan menyapulah ia akan darah kakinya dan air matanya. Setelah itu Qamaruzzaman pun berjalanlah ia, tiba-tiba melihat ia di atas pohon kayu dua ekor burung gagak yang berkelahi, maka mati seekor lalu \gugur\179 ke bumi di ha[n]dapan180 Qamaruzzaman. Maka di antara demikian, maka tibalah datanglah dua ekor burung gagak yang amat besar hampir kepada burung yang mati itu seekor dihangkat dekat kepalanya dan seekor dihinggap dekat ekornya dan mengembangkan keduanya akan sayap keduanya kepada burung yang mati itu dan memanjangkannya [2]181 keduanya akan lehernya keduanya. Maka menangis oleh keduanya. Maka tatkala dilihat oleh Qamaruzzaman yang demikian itu pun menangis oleh kedua pula,
177
Tertulis
178
Tertulis
179
Tertulis
180
Tertulis
181
Tertulis
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 159
kerana ia ingatkan bercerai dengan istrinya tatkala melihat ia akan burung bertangis-tangis. Kemudian burung-burung kedua pun mengorek dengan paruhnya sebuah lubang di bumi itu. Maka ditanam oleh keduanya / akan burung yang telah mati 62 itu. Maka setelah ditanamnya, maka keduanya pun lalu terbang tiada ia kelihatan lagi. Kemudian kembali pula burung itu dua ekor yang membunuh seekor itu. Maka hinggaplah pula burung keduanya itu di atas kubur burung yang telah mati. Dan membunuh pula burung itu akan burung yang membunuh. Dan membelah perutnya dan lalu dikeluarkan pula perutnya dan pula dicencerkan darah burung yang mati itu di atas kubur burung yang telah mati dahulu itu. Kemudian ditaburkan akan daging-daging burung itu. Maka perutnya burung itu terjumpa di lambung kubur yang telah mati dahulunya itu. Maka sekalian kelakuan burung itu diintikkan oleh Qamaruzzaman. Maka takjublah Qamaruzzaman akan sebagai takjub. Maka Qamaruzzaman akan se[a]keping182
daripada suku-suku perut
burung itu. Maka ambil oleh Qamaruzzaman lalu dibelahnya. Maka tiba-tiba ia itu melihat akan sebentuk cincin Fuso yaitu cincin istrinya Sayidatul Budur. Itulah sebab jadi bercerai Qamaruzzaman dengan istri Sayidatul Budur lalu diambilnya cincin itu dan ikatkan pada pergelangannya. Maka ia pun lalu menangis pingsan. Maka tatkala sembuh ia daripada pingsannya itupun suka citalah inilah alamat ia bertemu dengan istrinya Sayidatul Budur dengan segeranya. Maka Qamaruzzaman mengambil ia akan roti dan mangkok dan kain di dalam kebun
182
Tertulis
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 160
itu. Maka ia pun pergi kepada sepohon kayu yang rendah. Maka dipalunya akan cabang kayu itu, maka hamburlah tanah daripadanya. Maka mendapat Qamaruzzaman padanya satu tebak. Maka membuka akan dia, maka lihat akan dia lubang. Maka turunlah Qamaruzzaman ke dalamnya. Maka berjumpalah ia akan satu Fatihah satu tempat perbendaharaan Tsamud dan Ad. Dan adalah tempat itu lapang penuh di dalamnya berisi emas sepuluh mutu berbagai-bagai intan permata yang indah-indah. Maka Qamaruzzaman pun berpikir di dalam hatinya baiklah aku balik./ Maka itu pun kembalilah di kebun menyiram tanam-tanaman. Maka dengan 63 seketika ia bekerja hari pun petang lah. Maka Khauli pun datanglah seraya Cucuku Qamaruzzaman, dapatlah sudah tunggulkan engkau kembali dari negeri orang Islam kerana saudagar negeri telah sedia hendak pergi lagi tiga hari ke negeri Al-Ainus ialah mula-mula dapat negeri Islam. Maka apabila engkau sampai di situ, maka engkau berjalan darat lamanya anam bulan. Mudah-mudahan sampai engkau ke negeri Jazairul Khaldan adalah raja negeri Khaldan itu namanya Sultan Malik Syahraman
Maka setelah didengar oleh
Qamaruzzaman perkataan Khauli itu, maka suka citalah Qamaruzzaman. Kemudian lalu diciumnya dua tangan Khauli itu. Maka kata Khauli,
Hai
Cucuku, engkau hormati akan daku. Maka aku terlebih hormat akan cucuku. Maka jikalau cucuku pergi daripada aku sangatlah putus rasa hatiku
Maka kata
Nenekku, insya Allah jikalau cucunda musafir kemudian hari mudah-mudahan kita berjumpa juga
Maka katanya
Nenekku, aku berjumpa dengan jumpa berisi emas-emas di tepi kebun ini. Maka janganlah ambil nenekku berkuat-kuat sangat berkerja, kebun emas inilah
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 161
nenekku ambil jualkan buat belanja ne\nek\ku183[nya]184
Setelah didengar
Cucuku, di mana tempat emas yang engkau khabarkan itu
Pergilah keduanya kepada pergi lihatkan kepadamu
keduanya lalu dibuka oleh Qamaruzzaman akan
lah. Maka sahut Maka pergilah
itu.
Maka terlihat oleh Khauli dua tempayan penuh berisi-berisi emas. Maka Khauli pun amatlah suka citanya seraya kata,
Anakku, sudah lapan puluh
tahun ini kahwin dari bapa-bapa (ne)nek185 mu yang sampai kepada nenek tiadalah pernah terlihat demikian ini. Maka cucuku baharu empat bulan bersamasamaan nenek cucuku bertemu dengan emas dua tempayan. Maka diangkat oleh Khauli dan Qamaruzzaman akan emas dua tempayan itu dibawanya ke rumahnya. Maka kata /
Cucuku, ambil olehmu akan emas ini satu 64
tempayan Nenekku, bagimulah sekaliannya kerana cucu ini orang musafir. Kalau-kalau cucu dibunuh orang penya
Cucuku,
jangan takut bolehlah nenek buat celah supaya tiada sangka orang engkau membawa[`] 186 emas. Maka Khauli pun mengambil satu mathar tempat emas itu ditaruh di dalam mathar yakni satu sekarung emas itu. Maka ditaruhnya di luarnya karung itu buah zaitun. Maka ikatnya mulutnya karung itu. Maka tiadalah
183
Tertulis
184
Tertulis
185
Tertulis
186
Tertulis
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 162
menyangka oleh orang karung itu ada berisi emas berjumlah lima[nya]187 karung. Setelah hadir sekalian, maka dihimpunkanlah di rumah Khauli itu. Maka tatka[la]188 sampai ketiga saudagar hendak musafir, maka saudagar kawan Khauli berjanji itu pun datanglah mendapatkan Khauli. Maka berkata, khabarkan saudagar
i
tumpangkan kepada kami \tempo\189 hari. Maka kami ini hendak be(r)layar190. Maka segeralah olehmu suruh turut anakmu itu kerana angin sekarang ini baik Maka Khauli dengan Qamaruzzaman pun mengangkat sekalian mathar dan berkelana ke dalam perahu juragan itu. Maka tatkala sedia sudah masuk perahu itu, maka Qamaruzzaman pun memberi salam takzim akan Khauli. Maka didapatinya hendak mati. Maka takdir pada ketika itu Khauli pun mati lalu ditanam oleh Qamaruzzaman. Kemudian ia pun bersegeralah mendapatkan perahu juragan tiba-tiba perahu pun sudah berlalu tiadalah kelihatan lagi. Maka Qamaruzzaman pun kembali dengan duka cita oleh kerana cincin Fuso yang diambil dari istrinya Sayidatul Budur ditaruhnya di dalam karung tersebut kerana takut ia diketahui orang kalau-kalau diambil orang. Maka sekalian barang yang Qamaruzzaman sudahlah bawa[`]191 juragan pergi berlayar. Maka tinggallah Qamaruzzaman berduka cita menangis siang dan malam.
187
Tertulis
188
Tertulis
189
Tertulis
190
Tertulis
191
Tertulis
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 163
Dapat angin yang baik hingga sampailah juragan itu ke negeri Jazairul Ainus dan berbetulan Al-Malikatul Budur / duduk di atas kursinya di muka 65 mahligai mengadap ke laut. Maka terlihat bedanya sebuah perahu datang ke negeri itu. Maka itu pun bertitah kepada menterinya pergi melihat perahu itu darimana datangnya dan apa muatannya. Maka wazir pun menyembah lalu turun masuk sampan menuju perahu juragan itu. Setelah sampai lalu bertanya wazir Saudaraku, dari mana kamu datang ini Kami datang dari negeri Majusi
Maka sahut
Maka kata wazi
kamu
dipanggil baginda raja kami kerana ia hendak membeli barang-barang
Maka
juragan itupun menujukan perahunya di jembatan. Setelah sampaikan juragan pun naik ke darat lalu mengadap Al-Malikatul Budur. Setelah sampai lalu ditanya oleh Al-
Hai Juragan, apa muatanmu itu
Maka sembah
Tuanku,^192 oleh bermacam-macam barang yang baik, dan juga membawa[`]193 buah tamar hindi dan zaitun dan [nya]194 minyak atar dan kainkain yang halus berbagai-bagai warnanya
Dan titah baginda
banyak zaitun yang engkau bawa kemari banyaknya lima puluh karung dan tetapi empunya tiga tiada hadir hanyalah dikirim kepada patik yang menjualnya . Maka titah baginda membeli ini sekarang \zaitunnya-zaitun\195 itu berapa harganya kami bayar seribu dirham semuanya
192
Tertulis
193
Tertulis
194
Tertulis
195
Tertulis
commit to user
Maka
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 164
Malikatul Budur suruh membuka sekalian karung yang lima puluh itu. Maka dibuka orang sekalian. Maka didapat tiap-tiap karung itu berisi emas bercampur zaitun. Maka baginda pun takjublah akan sebagai takjub. Tiba-tiba baginda menyuruh buka karung itu pengabisannya. Maka didapati di dalamnya satu cincin Fuso. Maka mengambil baginda akan cincin Fuso itu lalu amati maka nyatalah cincin yang diambil suaminya Qamaruzzaman dari tepi ^selendangnya^196. Maka tatkala sudah yakin Baginda Malik Al-Budur akan cincin. Maka ia pun hilanglah pikiran lalu rebah / pingsan.
66
Maka tatkala baginda bertemulah dengan antara keduanya Sayidatul Budur dengan Qamaruzzaman dan masing-masinglah bertangisan-bertangisan lalu ia berpeluk-pelukkan istri dan bercium-ciuman antara keduanya. Maka citeralah kedua-duanya sehingga habis citerakan keduanya itu. Maka sudah ia berciterakan hal ke hadapan sebelah pihak Qamaruzzaman baik dan lagi di sebelah AsSayidatul Budur pun baik. Maka masing-masinglah bertangisan keduanya. Kemudian antara keduanya sangatlah suka cita telah bertemu dengan suami istri kerana lamanya telah bercerai. Kemudian mereka beradunya masuk ke dalam mah[li]gai197
beradu
dan
duduk
berkasihsayanglah
Wallahua lam. Tamat. 1324 Sannah. /
196
Tertulis
197
Tertulis
commit to user
sampai
selamanya.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 165
3. Daftar Kata Sukar Kosakata Bahasa Melayu 1.
Azali
=
bersifat azal, bersifat kekal
2.
Baharu
=
baru
3.
Balang
=
tempat menyimpan air, barangbarang atau makanan
4.
Bangat-bangat
=
amat sangat, terlalu
5.
Berhinap
=
memikirkan suatu perkara
6.
Berperi-peri
=
bersungguh-sungguh
7.
Berselawar
=
memakai celana
8.
Biduanda
=
suruhan raja
9.
Bikir
=
dara, gadis, perawan
10.
Bilut
=
ikan darat
11.
Dakwat
=
cecair berarna (merah, hitam, dsb) yang digunakan untuk menulis, tinta
12.
Daulat
=
bahagia; benar, kuasa,
13.
Daulat bahari
=
kekuasaan yang indah, molek, elok
14.
Dian
=
lampu atau cahaya penerang
15.
Diintikkan
=
intip, intai
16.
Dipicinglah
=
dipejamkan
17.
Duli
=
: abu, baginda
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 166
menjunjung, menyembah kepada raja, mengerjakan perintah raja. 18.
Emas sekati
=
alat bunyi-bunyian
19.
Emas tempawan
=
gelaran atau sebutan untuk perempuan yang cantik yang dikasihi
20.
Encik
=
panggilan untuk orang laki-laki yang tidak dikenal; panggilan kepada ibu; panggilan sebelum nama orang laki-laki; panggilan untuk orang cina asli.
21.
Helah
=
akal, muslihat, tipu daya; alasan yang dibuat-buat, dalih
22.
Kabus-kabus matanya
=
tidak nyata kelihatan, kabur, berembun atau beruap air
23.
Khadam
=
orang suruhan, pelayan, hamba
24.
Kunjukkan
=
tunjukan
25.
Mati lawat
=
menziarahi orang mati
26.
Merawan
=
bersedih
27.
Nipis
=
tipis
28.
Pahlam
=
pahlawan; pahala
29.
Panca persada
=
tempat bersemayam raja waktu pertabalan
30.
Patik
=
hamba, saya
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 167
31.
Selawar
=
celana
32.
Sembilu
=
kulit buluh yang nipis lagi tajam
33.
Sikap majlis
=
cantik, indah, elok
34.
Silalah
=
sila, minta dengan hormat, mempersilakan
35.
Simpang ampat tiga
=
pertigaan jalan
36.
Suluh
=
sesuatu yang digunakan untuk menerangi; lampu
37.
Tajuk mahkota
=
perhiasan kepala yang dibuat dari emas
38.
Takzim
=
hormat
39.
Tepoh hari
=
tempo hari
40.
Tingkap
=
jendela di atap (di dinding, dan sebagainya); ada bermacammacam rupa dan namanya.
41.
Wazir
=
menteri, perdana menteri
=
Mengingat laki-laki dan
Kosakata Bahasa Arab 1.
-
-
perempuan 2. 3.
Ainul bana -
-
=
Mata bangunan
=
Segala puji bagi Allah yang memberi keselamatan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 168
4.
Allah Ilahi Al jabar
=
Allah yang Maha Perkasa
5.
-ahzan
=
Rumah kesedihan
=
Dengan nama Allah yang Maha
6.
-
-
-
Pengasih lagi Maha Penyayang 7.
ghani
=
Kaya
8.
hamam
=
Kamar mandi
9.
Isnain
=
Hari Senin
10. Jannah adnan
=
Surga Adnan
11.
=
Maha Pencipta Maha Pengasih
12. Khamis
=
Hari Kamis
13. khimar
=
keledai
=
Tiada daya dan upaya kecuali
-Rahman
14.
-
-
Allah yang Maha Tinggi dan
15. Malikul alam
=
Penguasa alam
16. Malikur rahmat
=
Penguasa yang pengasih
17. Mathar
=
Hujan
18. Maujud
=
Ada
19. Men-qadra
=
Menakdirkan, menentukan
20. musonif
=
Pengarang
21. Nurul aini
=
Cahaya mata
22. Qadar
=
Takdir, Ketetapan
23. Qalam
=
Pena
24. Rabbul Izzati
=
Tuhan yang Kuat
25. Rabbul Jalali
=
Tuhan yang Berkuasa
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 169
26. Syuhud
=
Melihat
27. Sulasa
=
Hari Selasa
28. Walimatul ursy
=
Pesta pernikahan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB V ANALISIS TEKS
A. Analisis Sastra Fantastik Menurut Todorov, fantastik adalah kebimbangan yang dirasakan oleh seseorang yang hanya mengenal hukum-hukum alam, ketika menghadapi suatu peristiwa yang kelihatannya supranatural. Pada awalnya kebimbangan di sini adalah kebimbangan yang dirasakan oleh pembaca. Lebih lanjut lagi Todorov menjelaskan bahwa kebimbangan tersebut tidak hanya dirasakan oleh pembaca, tetapi juga dirasakan oleh protagonis dalam cerita yang seakan berada pada dua kutub yaitu realitas atau mimpi, kenyataan atau ilusi, natural atau supranatural (Apsanti dalam Risnawati, 2010: 13). Teks HQ sebagai cerita dalam khazanah Sastra Melayu, menyajikan cerita istana sentris yang memuat adanya kisah supranatural. Hikayat merupakan karangan yang kadarnya cerita, bukan peristiwa yang benar-benar terjadi atau hasil rekaan. Selain itu hikayat juga merupakan cerita lama berbentuk prosa, namun juga berarti bahwa cerita yang pernah terjadi atau sejarah riwayat (Siti Baroroh Baried, 1985: 6). Struktur hikayat pada cerita menyebabkan asumsi bahwa terdapat unsur fiksi dalam cerita. Terdapat beberapa aspek yang mengandung unsur sastra fantastik pada teks HQ. Meskipun karya sastra klasik ini kemungkinan merupakan imajinasi pengarang, tetapi unsur fantastik dapat kita uraikan berdasarkan kejadian-kejadian aneh melalui kebimbangan yang dirasakan oleh pembaca maupun protagonis cerita.
commit to user 170
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 171
1.
Motif Fantastik pada Teks HQ Motif fantastik didampingi dan didasari oleh tematik realis (lihat hal. 19). Tematik realis mencakup motif-motif realis yang meyakinkan. Tematik realis dalam teks HQ mencakup nama-nama tokoh dalam agama Islam, seperti Qamaruzzaman dan Budur. Si tokoh utama pun digambarkan secara realis. Motif realis lain yaitu penggunaan unsur ajaran agama Islam. Selain itu terdapat kelompok agama Majusi yang mendukung cerita. Kelogisan lain yang meliputi cerita yaitu motif realis bahwa anak raja yang tidak mau menikah disebabkan biasanya anak raja selalu dijodohkan. Motif fantastik pada teks HQ yaitu cinta bersemi melalui perantara kekuatan makhluk supranatural berbentuk jin. Selain itu, terdapat motif lain yaitu sebuah cincin yang memiliki kekuatan. Ilustrasi tentang burung gagak yang menyambar cincin juga mendukung efek fantastik cerita ini. Pengisahan pun melibatkan peristiwa-peristiwa pendukung lain hingga menimbulkan efek fantastik dalam cerita. Berawal dari perdebatan antara kedua jin bernama Maimunah dan Dahnis tentang keunggulan dua tokoh riil dalam naskah HQ bernama Qamaruzzaman dan Budur, motif percintaan ini dimulai. Kebimbangan dirasakan oleh pembaca di awal penceritaan. Tidak ada yang aneh saat tokoh Maimunah dan Dahnis berdebat. Akan tetapi, pembauran antara dunia nyata dan tidak nyata sudah sejatinya dimulai sejak awal cerita, tepatnya saat kemunculan tokoh jin Ifrit bernama Qasyqasy dan aksi menghilang serta penjelmaan jin menjadi rupa binatang.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 172
Perdebatan kedua jin melibatkan tokoh jin lain, yaitu jin Ifrit Qasyqasy. Pemunculan tokoh ini mendukung bahwa ada efek fantastik yang dituturkan pencerita, meskipun tokoh Maimunah dan Dahnis tidak diberikan gambaran detil tentang karakter mereka. Pembuktian atas perdebatan tersebut dilakukan dengan cara menggigit anggota badan tokoh hingga tidak sadarkan diri. Kondisi tidak sadar itulah yang dimanfaatkan jin untuk mempengaruhi kedua tokoh untuk saling bercinta. Jin membawa tokoh Budur ke peraduan Qamaruzzaman. Qamaruzzaman dan Budur saling bercinta dan bertukar cincin. Cincin inilah yang akhirnya dapat menyatukan mereka kembali setelah pencarian panjang. Cincin ini pun diceritakan memiliki kekuatan supranatural tersendiri. Kebimbangan oleh tokoh juga dialami saat Qamaruzzaman dan Budur bangun di keesokan harinya. Kedua tokoh tersebut beserta tokoh lain yang melingkupinya mengalami kebimbangan atas peristiwa yang terjadi. Mereka merasa seperti bermimpi atau berilusi. Akan tetapi, terdapat cincin pasangan bercinta mereka di jari masing-masing ketika benar-benar dalam keadaan sadar di keesokan harinya. Kebimbangan juga turut dialami oleh tokoh riil yang melingkupi Qamaruzzaman dan Budur, seperti khadam, dayang, baginda, dan perdana menteri. Tokoh lain pendukung tersebut pun tidak percaya dan meragukan peristiwa yang telah dialami kedua tokoh merupakan halusinasi saja. Agar terlihat kedudukan dan kilasan peristiwaperistiwa aneh itu, berikut disajikan uraian dalam bentuk tabel yang merupakan kronologis cerita sesuai urutan pada teks HQ.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 173
Tabel 16 Urutan Peristiwa dalam Teks HQ No. Urutan Peristiwa dalam Teks 1. Judul naskah, pembukaan berupa pujian kepada Allah dan shalawat, serta dialog Dahnis dan Maimunah tentang perbandingan Qamaruzzaman dan Budur. 2. Dahnis menganggap Qamaruzzaman serupa dengan Budur, kekasihnya. Maimunah tidak terima penghulu kekasihnya disamakan. 3. Maimunah dan Dahnis membawa Budur yang dalam keadaan tidak sadar ke sebelah kiri Qamaruzzaman untuk dibandingkan. Maimunah memanggil seorang jin ifrit bernama Qasyqasy untuk menjadi saksi. 4. Qasyqasy menyarankan untuk dilihat dari mana yang laki-laki dan perempuan dan di antara keduanya masing-masing dibangunkan, mana yang lebih akan diketahui. 5. Dahnis berubah menjelma seperti anak anjing dan menggigit lutut serta bergerak hingga ke lambung Qamaruzzaman. 6. Qamaruzzaman heran melihat kecantikan Sayidatul Budur hingga bernafsu untuk menggauli Budur lalu mereka bercinta. 7. Qamaruzzaman menganggap bahwa Budur merupakan seorang yang disuruh ayahandanya untuk tidur di sebelah Qamaruzzaman. Maimunah menjelma menjadi kutu anjing, menggigit betis dan bawah pusat Budur. 8. Budur tersadar dan melihat Qamaruzzaman, mereka pun saling bercinta serta tertukar cincinnya. 9. Qamaruzzaman terbangun dari tidurnya, mencari Budur tetapi tiada. 10. Ia marah pada khadam penjaga pintu. Para khadam tidak mengetahui tentang kehadiran Budur pada kamar Qamaruzzaman, mereka melaporkan Qamaruzzaman kepada Baginda Malik Syahraman. 11. Qamaruzzaman diasingkan di gua batu karena dianggap hanya bermimpi ataupun terbujuk was-was setan. 12. Qamaruzzaman meyakinkan Malik Syahraman atas cincin yang tertukar dengan Budur. Syahraman pun percaya kepada Qamaruzzaman. 13. Qamaruzzaman diasingkan ke mahligai di tengah laut. 14. Budur bersedih karena menyadari lelaki yang tidur dengannya tiada, lalu Budur dianggap gila dan diikat dengan rantai besi. 15. Budur jatuh sakit, Malik Al-Ghabur membuat semacam sayembara untuk mengobati Budur, namun tiada seorang pun yang mampu mengobati. Lalu muncul tokoh Marzawan, teman Budur ini menyamar supaya dapat bertemu Budur lewat bantuan ibunya. 16. Lewat Marzawan, Budur meminta ia mencari Qamaruzzaman. 17. Marzawan menemukan negeri Khaldan tempat Qamaruzzaman berada. Mereka berdua pergi dengan mengelabui orang-orang
commit to user
Halaman (hal. 1) (hal. 2) (hal. 3)
(hal. 4) (hal. 5) (hal. 5) (hal. 6)
(hal. 7
9)
(hal. 10) (hal. 10
12)
(hal. 13
17)
(hal. 18
20)
(hal. 22 (hal. 23
23) 24)
(hal. 25
27)
(hal. 28 (hal. 30
29) 37)
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 174
18.
19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32.
33. 34.
kerajaan Qamaruzzaman. Ia menjelajah negeri dan akhirnya bertemu dengan negeri Khaldan. Ia menyembelih unta dan kuda yang dinaikinya. Darahnya dilumurkan ke bajunya dan baju Qamaruzzaman. Mereka melanjutkan perjalanan tanpa khawatir dibuntuti oleh pasukan raja Syahraman. Marzawan dan Qamaruzzaman tiba di pulau yang dihuni Malik Al-Ghabur dan Budur. Marzawan meminta Qamaruzzaman untuk menyamar sebagai ahli nujum yang akan mengobati Budur. Banyak tabib, tukang hisab dan tukang nujum yang telah mati dipenggal karena tidak berhasil mengobati Budur. Apabila berhasil, ia akan dikawinkan dengan Budur dan diberi setengah kerajaan. Apabila gagal, ia akan dipenggal kepalanya. Qamaruzzaman menerima syarat itu. Ia menulis surat cinta dan menyelipkan cincinnya untuk diberikan kepada Budur. Sayidatul Budur membaca surat Qamaruzzaman dan memakai cincin yang terselip dalam surat, Budur pun sembuh dari duka citanya. Baginda merasa sangat bahagia, putrinya telah sembuh. Qamaruzzaman menceritakan tentang dirinya dan kisah mengapa semua bisa terjadi. Baginda memerintahkan untuk mempersiapkan perhelatan pernikahan Sayidatul Budur dengan Qamaruzzaman. Beberapa waktu berlalu, Qamaruzzaman rindu orang tuanya dan ia memutuskan untuk mengunjungi orang tuanya bersama Sayidatul Budur. Sebulan perjalanan, mereka berhenti di sebuah perkemahan untuk istirahat dan tinggal. Dalam kemah, Qamaruzzaman melihat Sayidatul Budur tidur dan bajunya tertiup angin sehingga terbuka. Ia mendapati sebuah cincin, tetapi tiba-tiba datang seekor burung menyambarnya. Qamaruzzaman mengejar burung tersebut hingga terlampau jauh jaraknya dan tidak ingat jalan kembali ke kemah istrinya. Qamaruzzaman tersesat di sebuah negeri beragama Majusi, mendapati seorang tua bernama Khauli yang mau menerimanya untuk tinggal menjadi tukang kebun. Sementara dikisahkan Sayidatul Budur mencari Qamaruzzaman dengan cara menyamar sebagai laki-laki yaitu menjadi Qamaruzzaman. Dalam pencarian, Budur menikah dengan Hayatun Nufus seorang putri dari Negeri Ainus. Budur menjadi raja yang bijaksana. Budur berterusterang kepada Hayatun Nufus akan kondisinya. Mereka punya siasat untuk menodai celana Hayatun Nufus dengan darah seekor ayam supaya dapat mengelabui Raja. Budur pun tidak jadi dibunuh. Kisah Malik Syahraman, ayah Qamaruzzaman mencari putranya. Ia meyakini anaknya telah mati terbunuh, setelah mendapati baju anaknya yang rusak dan berlumur darah. Kisah kesedihan Qamaruzzaman saat menjadi tukang kebun. Saat di kebun Khauli, Qamaruzzaman mendapati cincin Budur di perut
commit to user
(hal. 37
39)
(hal. 39
40)
(hal. 40) (hal. 41) (hal. 41
44)
(hal. 44) (hal. 45
46)
(hal. 47) (hal. 48) (hal. 48
49)
(hal. 49) (hal. 50
51)
(hal. 51) (hal. 52
54)
(hal. 55
57)
(hal. 58
60)
(hal. 61
62)
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 175
35. 36.
37. 38.
seekor gagak dan mendapati harta karun. Khauli memberikan kabar telah mendapat tumpangan untuk Qamaruzzaman dan perpisahan pun terjadi. Qamaruzzaman menuturkan ada emas di kebun Khauli dan dibagi dua. Khauli mengakali cara Qamaruzzaman untuk membawa emas dengan mencampurnya dengan zaitun dalam satu karung. Saat perpisahan, Khauli pun meninggal. Qamaruzzaman menaruh cincin Budur di karung, sampai saat Budur berniat membeli barang dan mendapati cincin tersebut. Pertemuan haru antara Qamaruzzaman dan Budur. Mereka pun sangat bahagia atas pertemuan tersebut.
(hal. 63) (hal. 63
64)
(hal. 64
65)
(hal. 66)
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa pengaluran cerita teks HQ memiliki alur maju. Pada dasarnya, cerita dalam teks HQ ini memuat peristiwaperistiwa yang berkaitan dan membentuk kausalitas yang kuat. Akan tetapi, peristiwa yang meloncat seperti diuraikan pada nomor 2 dalam tabel, menyebabkan pembaca merasakan kebingungan. Maksud dari perdebatan mereka tidak ditampilkan secara langsung. Hal ini jelas tampak pada penceritaan awal. Narator setelah mengawali cerita dengan pujian kepada Allah, tiba-tiba masuk pada pengisahan Maimunah dan Dahnis. Hal inilah yang menimbulkan efek kebimbangan bagi pembaca. Sebagaimana dalam penggalan teks HQ berikut. -
-
-
Al-
-
-
-
l-
wa shachbihi wa sallam. Maka kisah seorang laki-laki yang amat baik perangainya dan parasnya elok. Maka kata [kita] -laki yang muda yang penghuluku lihat itu yang engkau cerita juga halnya kerana menyuruh oleh ayahandanya beristri tiada ia men Keanehan-keanehan yang terjadi dalam teks HQ untuk selanjutnya diungkapkan pada pembahasan sub-judul berikutnya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 176
2.
Dekor Realis pada Teks HQ Dekor realis merupakan unsur yang menjurus pada latar tempat dan waktu yang ditata dan disajikan dengan uraian atau detil yang memadai untuk menimbulkan kesan riil atau nyata (Apsanti Djokosujatno, 2005: 55). Waktu dan ruang yang terdapat dalam teks HQ ini bervariasi. Hal ini karena melibatkan tokoh yang cukup banyak. Kerancuan (interversi) ruang dan waktu terjadi saat Qamaruzzaman dan Budur di bawah pengaruh gigitan tokoh lain yang merupakan jelmaan Maimunah dan Dahnis. Digambarkan Qamaruzzaman dan Budur berbeda tempat, namun dalam satu waktu, Budur dapat dibawa Dahnis dan Qasyqasy ke peraduan Qamaruzzaman. Beberapa ruang atau lokasi yang dikisahkan dalam teks HQ yaitu sebagai berikut. a. Gua batu, yang digunakan untuk tempat pengasingan Qamaruzzaman. Qamaruzzaman dikisahkan sebagai anak raja yang tidak mau dijodohkan oleh ayahnya. Hal ini yang menyebabkan dirinya diasingkan di gua batu. Berikut penggalan dalam teks HQ yang menunjukkan tentang gua batu. Seperti yang engkau cerita juga halnya kerana menyuruh oleh ayahandanya beristri tiada ia menurut seperti maksud ayahda. Maka mereka oleh baginda itu akan anakndanya dan dipenjarakan kepadanya di dalam gua batu Maka kata / silalah penghuluku, maka turunlah oleh keduanya pada gua batu itu dan berhenti Maimunah dan Dahnis hampir kursi Qamaruzzamannya : 2) Bag Aku tiadalah aku tidur pada malam ini oleh anakku Qamaruzzaman bahwa aku takut berlalu suatu yang tiada baik padanya di dalam gua batu itu (HQ, 1905: 11)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 177
b. Mahligai Qamaruzzaman, yang digunakan sebagai tempat tinggal Qamaruzzaman. Setting ini digambarkan secara realis berada di tengah laut, sebagaimana penggalan teks HQ berikut. de
Dan disediakan pula tempat anaknda di tengah laut lengkap 21)
Maka baginda pun berangkat waktu itu memindahkan anakndanya kepada mahligai yang telah sedia di tengah laut. Dapatlah baginda berjalan kaki dari tepi-tepi laut itu ke mahligai anakndanya itu. Adalah besar mahligai itu dua puluh hasta dan panjangnya empat puluh hasta. Dan berapa jendela yang terbuka ke laut 22) c. Mahligai Budur, yang digunakan sebagai tempat tinggal Budur. Setting ini pun digambarkan secara realis di Jazairul Ainus. Jazairul Ainus atau disebut Jazairul Jauniyah pun dikisahkan sebagai tahta kerajaan ayah Budur yaitu Sultan Malik Al-Ghabur. Sebagaimana disebutkan dalam penggalan teks HQ berikut. Alkisah tersebut perkataan Malik Budur binti Sultan Malik Al Ghabur yang mempunyai tahta kerajaan di negeri Jazair dan yang mempunyai tujuh buah maligai. Maka bahwasanya jin Qasyqasy dengan Dahnis yang membawa Sayidatul Budur binti Malik Al-Ghabur setelah sampaikan di maligai tempat peraduan putri itu. Maka menidurkan keduanya akan tempat peraduan putri itu seperti dahulunya Maka kata sahibul hikayat tatkala selesai Qamaruzzaman daripada kelihatanlah negeri Jazair kerajaan Sultan Malik Al Ghabur ayahandanya Sayidatul Budur (HQ, 1905: 38) d. Negeri At-Thair, digambarkan sebagai negeri yang disinggahi tokoh Marzawan sebelum mencapai kerajaan Qamaruzzaman. Tempat ini digunakan untuk memperkuat kesan bahwa Marzawan mengalami pencarian yang begitu jauh lokasinya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 178
Maka tatkala sampai ia ke sebuah negeri yang bernama negeri At-Thair, maka mendapat Marzawan akan khabar orang yang Mudah-mudahan dapatlah Al Malikatul Budur akan menjadi obat Qamaruzzaman (HQ, 1905: 29) Maka kata Marzawan, Adakah berapa pulau itu jauh dari sini Maka kata mereka itu Jikalau jalan laut baik angin sebulan dan jalan daratnya anam bulan (HQ, 1905: 30) e. Negeri Khaldan, dikisahkan sebagai negeri tempat bertahta Sultan Malik Syahraman, ayah Qamaruzzaman. Marzawan pun masuklah ke dalam sampan hendak pergi ke pulau Khaldan itu. Maka berlayarlah sampan itu dan angin juga baik lamanya sebulan. Maka kelihatan lah pulau Khaldan, maka tatkala hendak sampai, maka angin ribut pun turunlah. Maka patahlah tiang layar. (HQ, 1905: 30) Penggambaran waktu yang dominan dipakai dalam teks HQ yaitu pagi hari dan malam hari. Terdapat beberapa penggambaran ruang yang lain dalam teks HQ di antaranya sebagai berikut. 1) Di tengah laut, merupakan mahligai Qamaruzzaman, maupun setting perjalanan
Marzawan
menempuh
jarak
jauh
untuk
menemui
Qamaruzzaman. 2) Lokasi hutan yang digunakan untuk menggambarkan perjalanan Marzawan dan Qamaruzzaman menemui Budur. 3) Perkemahan di tengah hutan juga mengambil lokasi hutan sebagai penggambaran letak yang jauh. 4) Kebun Khauli pun dijadikan tempat yang terdapat keanehan di dalamnya. Ditemukan harta karun dan kejadian aneh berkisar tentang burung.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 179
5) Suasana
dalam
perahu
juga
digambarkan
saat
Qamaruzzaman
menumpang di salah satu perahu juragan serta suasana saat Marzawan menempuh jalur laut dan ditempa badai serta ombak.
3.
Tokoh dan Penokohan pada Teks HQ Sebagaimana telah diuraikan sebelumnya, efek fantastik juga dipengaruhi oleh kehadiran tokoh-tokoh dalam cerita dengan peran masingmasing. Berikut peneliti paparkan mengenai tokoh-tokoh dalam cerita serta penokohannya. a. Maimunah Tokoh ini merupakan tokoh supranatural yang mendukung efek fantastik yang dikisahkan narator. Maimunah di awal penceritaan bukan digambarkan sebagai seorang jin. Pembaca pada awalnya akan menganggap Maimunah sebagai tokoh riil biasa. Akan tetapi, kondisi ini berubah menjadi kebimbangan pembaca ketika muncul penggambaran bahwa Maimunah menerjang bumi memanggil jin
Ifrit untuk
membantunya. Kondisi ini juga makin diperkuat dengan menghilangnya secara gaib Maimunah serta penjelmaannya menjadi serupa binatang. Sebagaimana penggalan teks HQ seperti berikut. Maka tatkala mendengar Maimunah akan perkataan Dahnis, maka jadilah padam warna mukanya Kemudian bahwasanya Dahnis terbanglah waktu itu dan terbanglah pula Maimunah. Maka gai(b)lah keduanya sampailah keduanya di maligai tuan putri Malikatul Budur Itulah maka menjadikan pula oleh Maimunah oleh dirinya kutu anjing masuk ia ke dalam kain Sayidatul Budur dan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 180
menggigit ia akan betis Sayidatul Budur dan menjalar ia atas pahanya dan menggigit ia di bawah pusatnya b. Dahnis Dahnis merupakah tokoh supranatural kedua yang terdapat dalam teks HQ. Dahnis dikisahkan di awal sama halnya dengan tokoh Maimunah.
Penggambaran
Dahnis
layaknya
tokoh
riil
sedang
mengalami perselisihan pendapat. Kebimbangan dirasakan pembaca juga pada saat digambarkan tokoh tersebut menghilang secara gaib dan mampu menjelma serupa binatang. HQ, 1905: 1) Kemudian bahwasanya Dahnis terbanglah waktu itu dan terbanglah pula Maimunah. Maka gai(b)lah keduanya sampailah keduanya di maligai tuan putri Malikatul Budur Maka Dahnis menjadikan rupanya seperti rupa anak anjing dan menggigit ia akan lutut Qamaruzzaman akan lututnya akan bergerak ia pada lambung kirinya 4) c. Qasyqasy Tokoh supranatural yang ketiga yaitu Qasyqasy. Qasyqasy dikisahkan sebagai seorang jin yang dipanggil Maimunah untuk membantu menguatkan pendapat Maimunah dan Dahnis tentang perdebatannya. Qasyqasy digambarkan sebagai sosok jin golongan Ifrit. Maka kata Maimunah pun menerjangkan bumi. Maka keluarlah dari bumi itu seorang jin Ifrit yang merah matanya dan tujuh tanduk di kepalanya dan panjang ekornya dan tangan seperti tangan gajah dan telinganya seperti telinga namanya \Qa\syqasy
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 181
Jin Ifrit dalam Islam, merupakan jin yang lebih jahat dari jin Marid dan memiliki kemampuan dan kekuatan yang lebih dahsyat lagi. Jin Marid sendiri merupakan jin yang apabila berbuat jahat, menjelma, juga berbuat hal lain yang lebih berat dari itu, seperti membunuh dan lainnya. Pada pemahaman agama Islam, jin merupakan salah satu makhluk gaib yang disebutkan dalam Alquran,
Aku tidak menciptakan jin
dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-
-
Dzariyyat, 51:56). Bahkan penyebutannya dikhususkan pula dalam satu surat yaitu surat Jin.
-laki di
antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jin, maka jin(QS. Al-Jin 72:6). Dalam teologi Islam, jin diciptakan Allah dari api tanpa asap, sedangkan manusia diciptakan dari tanah liat. memiliki
kehendak
bebas,
dan
Iblis
Menurut Alquran, jin
(setan)
menyalahgunakan
kebebasannya di hadapan Allah dengan menolak perintah untuk sujud kepada Adam ketika Allah memerintahkan kepada malaikat dan jin untuk melakukannya. Karena menolak perintah Allah, iblis diusir dari surga dan kemudian
.
Jin biasanya tidak terlihat oleh manusia, dan manusia tidak tampak jelas oleh mereka. Jin memiliki kekuatan untuk menempuh jarak yang sangat jauh dengan kecepatan ekstrim dan diperkirakan tinggal dalam komunitas mereka sendiri di daerah terpencil, seperti di pegunungan, laut, pohon, dan udara (http://www.akhirzaman.info). Seperti manusia,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 182
jin juga akan mempertanggungjawabkan perbuatannya pada hari kiamat dan akan dikirim ke surga atau neraka sesuai perbuatan mereka. Ketiga tokoh jin tersebut dalam teks HQ memiliki efek fantastik yang dominan. Unsur supranatural dirasakan pembaca saat awal pengisahan. Berikut penggalan teks yang menggambarkan ketiga tokoh supranatural tersebut. Maka [2] tatkala melihat Maimunah akan kelakuan asyik Sayidatul Budur akan Qamaruzzaman maka sangatlah sukanya akan habis-habis suka Engkau melihat, ya betapa perbuatan kekasihmu itu kepada kekasihmu Maka kata Dahnis, Mengakulah hamba tiadalah syak lagi aku maafkan daripada engkau. Maka dituliskan surat pemerdekaan pada Dahnis. Maka kata Maimunah masuk oleh engkau kedua, Hai Qasyqasy, hai Dahnis, terbanglah olehmu keduanya akan Sayidatul Budur taruh olehmu seperti sedia kala ke dalam maligai peraduan tinggal olehmu akan kekasihku Qamaruzzaman di peraduannya. Segeralah oleh kedua jangan sampai siang hari Maka mengangkat oleh Qasyqasy dan Dahnis akan putri Sayidatul Budur lalu terbangkan pada tempat maligainya dihantarkan di atas peraduan. (HQ, 1905: 9) d. Qamaruzzaman Tokoh realitas dalam cerita yaitu Qamaruzzaman. Selain itu, Qamaruzzaman juga merupakan tokoh utama, sesuai dengan judul naskah ini yaitu Hikayat Qamaruzzaman. Qamaruzzaman merupakan karakter lelaki yang berwajah tampan dan baik. Ia juga merupakan seorang Muslim. Selain itu, Qamaruzzaman digambarkan sebagai lelaki yang romantis, tegas, setia, dan pemberani. ..Maka kisah seorang laki-laki yang amat baik perangainya dan parasnya elok. Maka kata [kita] orang laki-laki yang muda yang penghuluku lihat itu Maka kerana menyuruh oleh ayahandanya beristri tiada ia menurut
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 183
seperti maksud ayahda. Maka mereka oleh Baginda itu akan anakndanya dan dipenjarakan kepadanya di dalam gua batu. (HQ, 1905: 1) Maka bahwa Qamaruzzaman tatkala hendak mencium ia akan mulut putri Sayidatul Budur maka malulah ia akan Allah Maka terkejutlah Sayidatul Budur serta heran melihat Qamaruzzaman rupa cantik majlis seolah-olah mukanya seperti bulan empat belas hari semangkin ditantang semakin datang asyik dan birahi. Dan mulutnya seolaholah cincin Nabiyullah Sulaiman. Dan air liurnya manis diminumnya Maka Qamaruzzaman pun datanglah murkanya. Maka menghampiri ia akan khadam itu lalu ditinggikan tengkuk khadam serta dipalunya dan diterajangkannya hingga jatuhlah khadam itu ke dalam telaga dibenamkan dengan kayu Maka kata Qamaruzzaman Hai Perdana Menteri, sembahkan kepada ayahandaku aku sekarang hendak berkahwin dengan putri yang kamu hantarkan kepada sisiku dan tiada aku berkahwin akan perempuan yang lainnya dan tiada pula asyikku yang lain melai(n)kan dia. Maka bersegeralah olehmu, hai Perdana Menteri. Sembahkan kepada baginda itu khabarkan akan dia bahwa dikahwinkan aku dengan putri yang telah masuk di peraduanku (HQ, 1905: 15) Maka tiadalah perdulikan Qamaruzzaman akan mereka itu helah ia berseru-seru juga dengan katanya, obat dan aku tukang hisab dan aku tukang nujum (HQ, 1905: 40) Maka Qamaruzzaman mengambil dakwat dengan qalam dan menuliskan Qamaruzzaman pada kertas yang amat putih dengan per erta Qamaruzzaman sayang 1905: 42)
aman itu
Maka tatkala dilihat oleh Qamaruzzaman yang demikian itu pun menangis oleh kedua pula, kerana ia ingatkan bercerai dengan istrinya tatkala melihat ia akan burung bertangis-
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 184
e. Sayidatul Budur Tokoh realitas dalam cerita pendukung tokoh utama yaitu Sayidatul Budur. Budur digambarkan sebagai putri raja Malik AlGhabur yang cantik jelita. Selain itu, Budur dikisahkan sebagai gadis yang lembut tingkah lakunya, berkulit putih, setia, dan pemberani. Maka itupun bangun maka tiba-tiba dilihatnya akan perempuan yang amat cantik rupanya dan lemah lembut tingkahnya dan harum baunya lebih daripada kasturi tatkala melihat Qamaruzzaman akan Sayidatul Budur binti Malik Al-Ghabur tiadalah baik rupanya dan cantik mukanya Maka terbukalah baju Sayidatul Budur putih halus. Maka memeluk Qamaruzzaman akan Sayidatul Budur 48) Maka aku sekarang telah tertambatlah hatiku kepada orang muda itu dan bertambah asyik kan tiada aku ingatkan makan dan minum dan tiada tidur hanyalah aku ini asyik menangis. Jikalau tiada dapat orang muda kekasihku niscaya aku mati di dalam percitaan Maka Sayidatul Budur pun memakai pakaian Qamaruzzaman dan surban dan baju jadilah ia seperti laki-laki Qamaruzzaman tiada mengetahui akan dia oleh sekalian khadam-khadam dan pengiring-pengiringnya. Maka Sayidatul Budur keluar daripada kemahnya sediakan tunggangannya. Maka membawalah khadam-khadam akan tungganganya Sayidatul Budur maka musafirlah ia serta sekalian mereka itu siang dan malam lama kelamaan sampailah ia di luar negeri sebuah dan menyuruh ia mendirikan kemah di luar negeri itu Teks
HQ
juga
memberikan
gambaran
persamaan
sifat
Qamaruzzaman dan Budur. Hal inilah yang membuat Maimunah, Dahnis
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 185
dan Qasyqasy tidak dapat membandingkan di antara keduanya. Hal ini sebagaimana tampak pada penggalan teks HQ berikut. Maka takjublah Qasyqasy melihat daripada cantik keduanya dan bagus rupanya bersamaan sifat dan elok keduanya Pemilihan nama tokoh dalam teks HQ merupakan sisi yang juga menarik untuk dikaji, terutama tokoh utama yaitu Qamaruzzaman dan Budur. Keduanya memiliki persamaan arti nama. Qamaruzzaman merupakan nama dari bahasa Arab yang memiliki arti masa bulan, sedangkan Budur merupakan nama dalam bahasa Arab bermakna bulan penuh/purnama (A.W. Munawwir, 1997: 1155 dan 64). Bulan purnama identik dengan keindahan, cahaya indah di malam hari, dan kecantikan. Penggambaran kecantikan tersebut dapat dilihat pada sosok dalam cerita teks HQ bernama Budur. Hal ini sebagaimana dalam penggalan teks HQ berikut. Maka itupun bangun maka tiba-tiba dilihatnya akan perempuan yang amat cantik rupanya dan lemah lembut tingkahnya dan harum baunya lebih daripada kasturi Berdasarkan ilmu astronomi, bulan purnama adalah kondisi sesaat tatkala bulan menempati suatu garis bujur ekliptika yang tepat berselisih 180 derajat terhadap posisi garis bujur ekliptika yang ditempati matahari dalam tata koordinat langit (http://regional.kompasiana.com/). Kondisi sesaat yang disebut bulan purnama jelas erat kaitannya dengan masa bulan (fase). Membahas mengenai masa bulan, saat bulan purnama, terjadilah pasang air laut. Gaya tarik bulan mengakibatkan ketinggian permukaan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 186
air laut berubah secara periodik. Perubahan tersebut biasa disebut dengan pasang naik dan pasang surut (http://duniaastronomi.com/). Ternyata, gravitasi dari bulan ini tidak hanya mempengaruhi kondisi bumi (benda mati) tetapi juga benda hidup terutama manusia. Hal ini pula mengindikasikan terdapat kaitan cerita dalam teks HQ mengenai pengaruh bulan purnama dengan kondisi psikologi seseorang. Menurut psikiater Arnold Lieber, adanya bulan purnama membuat emosi orang menjadi tidak stabil. Hal ini dikarenakan tubuh manusia yang 80 % merupakan cairan (lemak, darah, darah putih, getah bening, enzim, dan sebagainya) ikut tertarik gravitasi bulan (dalam Akutahu edisi 60, Februari 1988, pada http://liputankita.com). Berdasarkan penelitian psikiater tersebut, bulan purnama memiliki pengaruh terhadap emosi dan psikologi seseorang. Hal ini berkaitan juga dengan kisah dalam teks HQ. Qamaruzzaman dikisahkan dalam kondisi psikis yang labil sehingga mudah untuk diganggu oleh tokoh jin. Qamaruzzaman dan Budur pun akhirnya hanyut dalam buaian jin untuk memenuhi nafsunya dengan memanfaatkan kondisi ketaksadaran tokoh. Selain di bidang psikologi, agama dan kepercayaan pun memiliki pemahaman tentang bulan purnama. Sebagai contoh yaitu kepercayaan konghucu, diyakini bahwa gaya tarik bulan besar pengaruhnya terhadap hal-hal yang ada di bumi, misalnya pasang surut air laut dan darah pada tubuh manusia. Berbeda halnya pada agama Islam, pada tanggal 13, 14, 15, 16 dan 17 kalender hijriah terjadi bulan purnama penuh dengan puncak pada tanggal 15 atau 16, terdapat anjuran melakukan puasa yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 187
disebut ayyamul bidh. Dengan puasa berarti mengurangi makan dan minum hingga sejumlah 50-75% dari saat normal, cairan tubuh pun berkurang drastis. Dengan berkurangnya cairan tubuh, nampaknya orang-orang Arab berharap pengaruh gravitasi bulan dapat dikurangi sehingga
lebih
mudah
mengontrol
atau
mengendalikan
diri
(http://liputankita.com). Ketika ilmu sains modern mengungkapkan adanya kelabilan emosi manusia saat bulan purnama, Islam telah menganjurkan untuk melaksanakan puasa ketika masa bulan purnama. Islam telah memberi jalan pada umatnya agar tidak terkena pengaruh kelabilan emosi yang terjadi pada tanggal tersebut. Rasulullah menganjurkan kita berpuasa, agar hati kita selalu terjaga dari amarah, nafsu, dan segala sifat buruk lain yang cenderung lebih meluap pada saat itu dibandingkan dengan saat-saat lainnya
(http://nandahanyfa.blogspot.com/2010/03/rahasia-ayyamul-
bidh.html). Penjelasan mengenai bulan purnama dan masa bulan tersebut mengindikasikan keterkaitannya dengan teks HQ. Budur yang bermakna bulan purnama tersebut, memiliki daya tarik yang sangat besar terhadap lingkungannya. Daya tarik itu membuat tokoh Qamaruzzaman benarbenar terpikat, sehingga dikisahkan dalam teks Qamaruzzaman begitu menggila terhadap Budur. Hal sebaliknya pun terjadi pada Budur yang menggila terhadap Qamaruzzaman. Sebagaimana dalam penggalan teks HQ berikut. Maka terkejutlah Sayidatul Budur serta heran melihat Qamaruzzaman rupa cantik majlis seolah-olah mukanya
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 188
seperti bulan empat belas hari semangkin ditantang semakin datang asyik dan birahi. Kondisi bulan purnama sesuai ilmu astronomi yang hanya sesaat muncul juga merupakan simbol bahwa tokoh Budur pun hanya memiliki waktu
yang
sesaat
dapat
bersama
Qamaruzzaman.
Pada
teks
diungkapkan, Budur awalnya hanya bertemu dalam kondisi tidak sadar dan perlu waktu lama untuk bertemu Qamaruzzaman lagi dalam kondisi yang nyata. Saat mereka menikah pun, mereka kembali terpisah. Hingga pada akhirnya, keduanya memiliki kisah masing-masing dalam pencarian cinta sejati dan bahagia di akhir cerita. Selain beberapa tokoh di atas, terdapat tokoh-tokoh lain yang mengiringi perjalanan cerita dalam teks HQ di antaranya sebagai berikut. 1)
Malik Syahraman, seorang raja ayah Qamaruzzaman.
2)
Malik Al-Ghabur, seorang raja ayah Budur.
3)
Khauli, digambarkan sebagai tokoh yang memiliki kebun tempat di mana Qamaruzzaman tersesat dan bekerja di kebunnya.
4)
Marzawan, dikisahkan sebagai teman Budur yang menjadi perantara bertemunya Budur dengan Qamaruzzaman.
5)
Tokoh pelengkap lainnya, seperti khadam, wazir (perdana menteri), dayang, Qahar Manat, juragan/saudagar, Malik Umanus serta Hayatun Nufus. Tokoh-tokoh tersebut menjadi pendukung cerita HQ menjadi cerita yang utuh, khususnya sebagai cerita ber-genre fantastik.
4.
Narator pada Teks HQ Teks HQ ini secara khusus tidak mendudukkan tokoh sebagai narator dalam cerita. Di mana terdapat orang lain yang tidak tampak secara eksplisit
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 189
dalam cerita, bertugas sebagai penyampai cerita (narator). Narator tersebut mengetahui setiap detil peristiwa, hingga suara hati dan perasaan tokoh. Penyampai cerita tersebut dalam teks HQ disebut Hal ini dapat dikatakan bahwa sudut pandang dalam cerita ini menggunakan sudut pandang orang ketiga di luar cerita, yang pada akhirnya menentukan posisi teks HQ sebagai cerita fantastik. Berikut penggalan teks HQ yang menunjukkan narator. Kata sahibul hikayat, tatkala sampai Maimunah dengan Dahnis, maka dihantarkan Tuan Putri Malikatul Budur di sebelah kiri Kata sahibul hikayat, bahwasanya Ifrit Qasyqasy berpalinglah kepada Maimunah dan Dahnis 1905: 4) Kata sahibul hikayat, tatkala melihat Qamaruzzaman akan Sayidatul Budur binti Malik Al-Ghabur tiadalah baik rupanya dan Kata sahibul hikayat, kemudian daripada itu maka Qamaruzzaman pun mencabut cincinnya dari jari kelingking Sayidatul Budur lalu memasukkan kepadanya kelingking 1905: 6) Kemudian kata sahibul hikayat tatkala mendengar sembah Perdana Menteri berubahlah warna muka baginda merah padam 16) Kata sahibul hikayat, tatkala demikian berdirilah baginda mencium anakndanya Qamaruzzaman antara dua matanya atas kursinya pada kirinya 17) Kata sahibul hikayat, maka tatkala mendengar Sultan Malik Syahraman sembah menteri dan wazirnya akan bunyi perkataan itu nasihat dan muslihat kebajikan bagi putra baginda tiadalah dapat oleh baginda menyalahi lagi 21) Kata sahibul hikayat tatkala selesai Sayidatul Budur daripada bersya'ir, maka ia pun menangis hingga bengkak matanya dan bertambah-tambah gila bergagap lamanya tiga tahun hingga kurus \kelihatan\ tulangnya 26)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 190
Kata sahibul hikayat bahwasanya Sayidatul Budur bertitah Tolonglah olehmu akan daku. Di mana engkau pergi kalau-kalau ada engkau bertemu dengan kekasihku itu 28 29) Kata sahibul hikayat, tatkala keluar Marzawan dengan ibunya dari dalam maligai itu sampai ke rumahnya. Maka tidurlah ia pada malam itu dan tatkala siang hari sedia lah ia bekalan musafir 29) Kata sahibul hikayat di hati Qamaruzzaman sejuk rasanya
34)
Kata sahibul hikayat sentiasalah jua Marzawan memojokkan Qamaruzzaman 36) Kata sahibul hikayat baginda pun bertitahlah kepada perdanaperdana menteri menyuruh lengkapkan alat perburuan 1905: 38) Kata sahibul hikayat, maka tatkala melihat baginda akan Qamaruzzaman, baginda pun mendudukkan Qamaruzzaman pada lambungnya (HQ, 1905: 41) Kata sahibul hikayat bahwa si khadam pun dudukkan Qamaruzzaman di luar tabir pintu bilik Sayidatul Budur (HQ, 1905: 42) Maka tatkala kata sahibul hikayat sudah selesai Sayidatul Budur (HQ, 1905: 44) Kata sahibul hikayat, tatkala baginda melihat akan anakdanya Sayidatul Budur pun sangatlah suka hati (HQ, 1905: 45) Kata sahibul hikayat tatka(la) selesai ia daripada sya irnya Sayidatul Budur pun memeluk istrinya Hayatun Nufus lalu diciumnya (HQ, 1905: 55) Kata sahibul hikayat hari pun malam lalu berpeluk keduanya bermain-main hampir wa (HQ, 1905: 57) Kata sahibul hikayat maka tatkala selesai Baginda Sultan Malik (HQ, 1905: 58) Kata sahibul hikayat serta tangis, kembalilah baginda segala menterinya dan hulubalang (HQ, 1905: 60)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 191
Naskah HQ diketahui sebagai naskah salinan. Penyalin naskah HQ menceritakan kisah yang didiktekan oleh orang lain. Ada juga indikasi bahwa pendikte termasuk dalam orang penting atau terpandang di kalangan kerajaan, sehingga penyalin tidak berani menanyakan kebenaran atau kroscek atas apa yang disampaikan pencerita. Hal ini dapat terlihat dalam kesalahan penulisan kata hutan menjadi hutang (HQ, 1905: 37) dan dukun menjadi dukung (HQ, 1905: 42). Ada kemungkinan pula bahwa naskah ini disalin oleh orang yang tidak memiliki kemampuan khusus dalam menulis, sehingga bahasa yang digunakan banyak menggunakan bahasa Melayu rendah atau yang disebut bahasa pasar. Hal ini tidak seperti naskah hikayat yang umumnya menggunakan bahasa persuratan atau bahasa baku. Pada kondisi tertentu, penggunaan bahasa pasar dapat menjadi kendala dalam memahami naskah. Oleh karena itu, akan ditemui banyak kesalahan tulis yang dilakukan oleh penyalin. Hal inilah yang menyebabkan naskah ini tidak banyak dikaji oleh peneliti lain. Hal ini pula menimbulkan kendala bagi penelitinya. Karakter naskah yang mengkombinasikan antara prosa berbentuk hikayat, dan cerita berbentuk syair inilah yang menjadi daya tarik naskah ini untuk diteliti. Di satu sisi, penyajian dalam bentuk prosa dituturkan narator dengan cara yang berbeda dengan penyajian dalam bentuk syair. Akan tetapi, penggabungan sajian cerita ini menjadi kekhasan yang menjadikan naskah ini menarik untuk dikaji.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 192
5.
Kejadian-kejadian Aneh pada Teks HQ Keanehan bermula saat tokoh Qamaruzzaman dan Budur yang merasakan kehadiran yang nyata satu sama lain, orang lain di sekitar mereka tidak mengetahui bahkan tidak percaya akan peristiwa yang mereka alami. Setelah peristiwa itu bermula, muncullah peristiwa-peristiwa lanjutan yang melingkupi sebab akibat terjadinya cerita. Kejadian-kejadian aneh tersebut lebih lanjut diuraikan sebagai berikut. a.
Keanehan Maimunah dan Dahnis terbang dan hilang menuju mahligai Budur. Kemudian bahwasanya Dahnis terbanglah waktu itu dan terbanglah pula Maimunah. Maka gai(b)lah keduanya sampailah keduanya di maligai tuan putri Malikatul Budur (HQ, 1905: 2)
b.
Keanehan saat Maimunah dan Dahnis menjelma serupa binatang Maka tatkala demikian Qasyqasy dan Maimunah dan Dahnis berubah rupa mereka itu masing-masing. Maka Dahnis menjadikan rupanya seperti rupa anak anjing dan menggigit ia akan lutut Qamaruzzaman akan lututnya akan bergerak ia pada lambung kirinya. Maka terasalah baginya orang beradu pada sisinya Itulah maka menjadikan pula oleh Maimunah oleh dirinya kutu anjing masuk ia ke dalam kain Sayidatul Budur dan menggigit ia akan betis Sayidatul Budur dan menjalar ia atas pahanya dan menggigit ia di bawah pusatnya
c.
Pengaruh jin lewat kata-kata Padahal Sayidatul Budur tidur tiada menyadarkan dirinya kerana Dahnis kuat samarnya mengatakan Sayidatul Budur tiada bangun daripada tidurnya Pembauran antara dunia nyata dan tidak nyata pun tampak pada
penggalan teks HQ. Pencarian cinta akhirnya dilakukan karena keyakinan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 193
kedua tokoh karena telah mengenakan cincin pasangan saat merasa tidak sadar. Hal ini terjadi disebabkan ketika Qamaruzzaman menanggalkan cincin Budur dan memakai ke jari kelingkingnya. kemudian daripada itu maka Qamaruzzaman pun mencabut cincinnya dari jari kelingking Sayidatul Budur lalu memasukkan kepadanya kelingking 6) Kedua tokoh di bawah pengaruh jin dalam kondisi tidak sadar yang bergantian. Pada mulanya, Qamaruzzaman yang dalam kondisi sadar, mendapati Budur dan bercinta sekaligus menanggalkan cincin Budur dan memakainya di jari kelingking. Sementara, hal yang sebaliknya terjadi ketika Budur sadarkan diri, Qamaruzzaman dalam keadaan tidak sadar. Kebimbangan pun dirasakan tokoh Budur. Kejadian tersebut yaitu ketika Budur mendapati cincinnya berada di jari Qamaruzzaman. Setelah itu ia pun, melakukan hal yang sama pada cincin Qamaruzzaman. Padahal tiada adinda menanggalkan cincin adinda daripada jari adinda dapat masuk di jari kakanda Maka Sayidatul Budur pun menanggalkan cincin daripada tangannya Qamaruzzaman, lalu dimasukkan pada jarinya. Jadilah bertukar cincin antara keduanya pada malam itu 9) Seperti yang demikian laki-laki pada sangka hatiku tiada dapat tiada laki-laki ini disuruh jadi jawaban kepada aku kerana aku tiada mau bersuami beberapa raja. Janganlah meminang akan daku tiada aku pergunakan. Maka aku pun sangatlah asyik akan orang muda itu dan tiadalah aku ingat akan satu-satu hal hilanglah maluku. Maka aku pelukkan dia supaya jadi tanda bahwasanya aku suka akan laki-laki yang muda itu. Dan aku cabut cincinku dan aku masukkan cincin akan jarinya. Dan aku cabut cincinnya aku masukkan ke jariku. Maka <maka> tatkala subuh hari aku lihat pada jariku oleh cincinnya laki-laki orang muda itu ganti daripada cincinku. Maka inilah sebabnya, hai saudaraku. Maka aku sekarang telah tertambatlah hatiku kepada orang muda itu dan bertambah asyik kan tiada aku ingatkan makan dan minum dan tiada tidur hanyalah aku ini asyik menangis. Jikalau tiada dapat
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 194
orang muda kekasihku niscaya aku mati di dalam percitaan (HQ, 1905: 28). Qamaruzzaman pun mengalami kebimbangan beserta Malik Syahraman, ayahnya. Sebelumnya, khadam dan perdana menteri pun mengira ia telah gila. Berikut penggalan teks HQ yang menunjukkan kebimbangan tokoh protagonis cerita. Maka sembah Qamaruzzaman Jikalau demikian betapakah ayahanda mengatakan waswas syaithan dan mimpi anaknda. Padahal tiada anaknda di dalam jaga, tidak tidur anaknda dipeluk akan itu perempuan. Anaknda pegang dengan tangan anaknda sendiri serta ditanggalkan dengan cincinnya dari jari kelingking perempuan itu. Dan anaknda masukkan jari anaknda. Dan anaknda tinggalkan cincin anaknda masukkan ke jari perempuan itu, kerana anaknda takut membuat mungkar pada itu perempuan kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan malu kepada ayahanda. Maka kemudian anaknda terjaga waktu subuh, tiba-tiba tiada anaknda lihat perempuan itu dan bekas pun tiada. Maka patik bertanyakan kepada khadam maka khadam pun tiada yang mengetahuinya. Maka patik pun heran maka patik melihat jari patik sebenarnya lah cincin tuan putri itu di tangan patik. Jikalau sekiranya tiada itu cincin patik pun mengakulah waswas syaithan dan iblis mengasing di dalam tidur. Maka sekarang nyata ini cincin tuan putri itu Maka berpikirlah sekalian khadamBaik kita cari akal kita mengaku menjupakan tuan putri yang dikatanya itu anak raja. Kerana anak raja kita ini sudahlah kena samar jin dan syaithan Orang di sekitar tokoh yang menganggap tokoh Qamaruzzaman gila pun terjadi pada kisah Budur. Qamaruzzaman diasingkan ke mahligai tengah laut karena dianggap gila, sedangkan Budur sakit karena kesedihan yang berkepanjangan hingga dianggap gila. Para tabib, tukang nujum pun tidak ada yang berhasil menyembuhkan Budur dari penyakitnya. Berikut penggalan teks HQ yang menyatakan Budur dianggap gila.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 195
Hai ibuku hiru hara di istana maligai saudaraku Sayidatul Budur hamba dengar disebab orang saudara hal Sayidatul Budur sudah gila. Benarkah khabar itu, hai Maka kata ibu Marzawan, Sunggu(h) hanyalah khabar itu bahwasanya saudara engkau Sayidatul Budur telah gila lamanya sudah tiga tahun. Dan sekarang dirantaikan lehernya dengan rantai besi kerana tiadalah dapat sekalian nujum dan tabib dan hukama mengobati. (HQ, 1905: 26) Pada pertengahan cerita, kisah cincin yang tertukar tersebut dapat menyembuhkan Budur dari sakit karena duka citanya. Kekuatan tentang cincin tidak berhenti pada kisah itu. Berlanjut pada penceritaan lain, yaitu tentang cincin yang disambar oleh burung gagak dan ditemukan pada perut burung gagak yang telah mati. Cincin tersebut sempat menghilang dan kembali pada Qamaruzzaman, serta terdapat keanehan dapat menunjukkan adanya harta karun. Maka takjublah Qamaruzzaman akan sebagai takjub. Maka Qamaruzzaman akan se[a]keping daripada suku-suku perut burung itu. Maka ambil oleh Qamaruzzaman lalu dibelahnya. Maka tiba-tiba ia itu melihat akan sebentuk cincin Fuso yaitu cincin istrinya Sayidatul Budur. Itulah sebab jadi bercerai Qamaruzzaman dengan istri Sayidatul Budur lalu diambilnya cincin itu dan ikatkan pada pergelangannya. Maka ia pun lalu Maka ia pun pergi kepada sepohon kayu yang rendah. Maka dipalunya akan cabang kayu itu, maka hamburlah tanah daripadanya. Maka mendapat Qamaruzzaman padanya satu tebak. Maka membuka akan dia, maka lihat akan dia lubang. Maka turunlah Qamaruzzaman ke dalamnya. Maka berjumpalah ia akan satu Fatihah satu tempat perbendaharaan Tsamud dan Ad. Dan adalah tempat itu lapang penuh di dalamnya berisi emas sepuluh mutu berbagai-bagai intan permata yang indahindah Berdasarkan pembacaan unsur instrinsik teks HQ, didapati bahwa terdapat unsur fantastik yang mendominasi yaitu pengaruh kekuatan supranatural dalam penyatuan cinta anak raja. Kekuatan supranatural tersebut berupa kekuatan jin yang dapat membuat tokoh tidak sadar dan di
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 196
bawah pengaruh ketaksadaran tokoh menimbulkan perasaan cinta yang luar biasa. Selain itu, cincin yang dikisahkan dalam teks tertukar dapat menjadi simbol bentuk kecintaan yang dirasakan kedua tokoh utama serta pemersatu di antaranya. Teks HQ pada pertengahan cerita memuat pengisahan tentang burung gagak. Menurut hemat peneliti, burung gagak ini digunakan narator bukan tanpa alasan. Penggunaan motif binatang berupa burung pada pertengahan cerita kemungkinan hal ini erat kaitannya dengan dunia sihir di bangsa Babylonia. Bangsa Babylonia di masa lalu menjadikan darah burung setelah disembelih sebagai tumbal dalam praktek sihirnya. Burung akhirnya dijadikan binatang yang diperlakukan istimewa, diberikan makanan yang spesial, dan selamanya mereka tidak mau menyantap dagingnya (Umar
burung. Berikut penggalan ilustrasi tersebut. Maka tiba-tiba datang seekor burung lalu disambarnya cincin Fuso yakni cincin pada tangan Qamaruzzaman dan terbangkanlah oleh burung itu. Kemudian dihantarkan ke bumi. Maka hendak diambil oleh Qamaruzzaman. Maka disambar ia kembali HQ, 1905: 49) Setelah itu Qamaruzzaman pun berjalanlah ia, tiba-tiba melihat ia di atas pohon kayu dua ekor burung gagak yang berkelahi, maka mati seekor lalu \gugur\ ke bumi di ha[n]dapanQamaruzzaman. Maka di antara demikian, maka tibalah datanglah dua ekor burung gagak yang amat besar hampir kepada burung yang mati itu seekor dihangkat dekat kepalanya dan seekor dihinggap dekat ekornya dan mengembangkan keduanya akan sayap keduanya kepada burung yang mati itu dan memanjangkannya [2] keduanya akan lehernya keduanya. Maka menangis oleh keduanya HQ, 1905: 61) Dan membelah perutnya dan lalu dikeluarkan pula perutnya dan pula dicencerkan darah burung yang mati itu di atas kubur burung yang telah mati dahulu itu. Kemudian ditaburkan akan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 197
daging-daging burung itu. Maka perutnya burung itu terjumpa di lambung kubur yang telah mati dahulunya itu. Maka sekalian kelakuan burung itu diintikkan oleh Qamaruzzaman HQ, 1905: 62) Berkaitan dengan burung gagak, dalam Islam terdapat pemahaman mengenai Tathoyyur atau
. Secara etimologis, Tathoyur berasal
dari kata Toir yang bermakna burung. Kebiasaan orang Arab meramalkan sesuatu dengan burung gagak, ular maupun hewan sejenisnya, dalam menafsirkan dirinya mengalami kesialan apabila berhubungan dengan hewan-hewan tersebut. Dengan demikian, Tathoyyur diartikan sebagai berfirasat buruk atau merasa bernasib sial karena melihat burung atau hewan lain
403). Kebiasaan ini sejatinya
merupakan hal yang menjerumus pada kesyirikan. Keterangan mengenai hal ini dapat kita temui pada Alquran Surat An-nisa ayat 119 dan An-naml an mereka itu, hanya saja
Hingga saat ini di Indonesia khususnya di Jawa, burung gagak juga kerap dianggap sebagai pembawa kabar buruk. Burung gagak yang bertengger dan berkoak di sebuah rumah, sebagian orang masih ada yang mempercayai hal tersebut membawa berita atau tanda bahwa akan ada orang yang meninggal di sekitar burung tersebut hinggap dan berkoak. Apsanti Djokosujatno menyebutkan cerita yang disisipkan singkat atau panjang disebut sileps oleh Genette. Todorov menyebut sisipan-sisipan semacam itu sebagai mini-recit (cerita mini). Cerita mini bukan sekedar penghias atau membentuk realitas sebuah cerita, namun peran dalam mengemban tema rahasia yang disembunyikan oleh cerita utama (Apsanti
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 198
Djokosujatno, 2005: 107). Perlu menjadi catatan, kisah tentang burung
Cerita fantastik menekankan rasionalitas, mempermainkan nalar dengan kebimbangan untuk memilih antara penjelasan natural (rasional) dan penjelasan supranatural, serta tidak mempertentangkan kebaikan dengan kejahatan. Cerita fantastik tidak pernah mempermasalahkan apakah si makhluk supranatural mempunyai masalah eksistensial atau tidak. Cerita
dari semua beban, seperti puisi (Apsanti Djokosujatno, 2005: 82). Berdasarkan kajian motif fantastik, dekor realis, narator, dan kejadian aneh pada teks HQ, dapat diperoleh bahwa motif fantastik memperoleh nilai berkat faktor penceritaan. Ada hal atau informasi yang pada awalnya berlubang dan menimbulkan kebimbangan, namun dijelaskan selanjutnya dalam cerita bahwa hal ini terjadi karena makhluk supranatural berupa jin. Teks HQ dapat digolongkan sebagai sub-genre marvelous. Genre ini merujuk pada penceritaan yang akan datang, artinya masih melibatkan gejala yang tidak atau belum pernah terjadi, sehingga hukum alam yang baru harus dibuat untuk memperhitungkan gejala supranatural tersebut. Karakteristik teks HQ tersebut benar-benar murni imajiner dengan peristiwa fantastik sebagai
dasar
setting-nya
menjadi
indikator
minimum
marveolus.
Penghadiran cerita jin dan cincin berkekuatan merupakan motif fantastik yang ditemukan dalam teks HQ.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 199
B. Relevansi Teks HQ Setelah mengelompokkan cerita naskah HQ dalam sub-genre marvelous dan melakukan analisis terhadap unsur instrinsik yang terdapat dalam teks HQ tersebut menggambarkan adanya dua peristiwa. Meskipun dijelaskan secara tersirat, namun dapat diungkapkan bahwa peristiwa itu merupakan peristiwa realistis (nyata) dan peristiwa non-realistis (tidak nyata). Ketidakrealistisan peristiwa dalam teks HQ dapat diketahui melalui adanya kejadian-kejadian fantastik yang terdapat pada teks HQ. Kejadian fantastik dimulai dari beberapa peristiwa aneh yang dialami oleh tokoh, peristiwa yang tidak masuk akal yang melibatkan tokoh-tokoh dalam cerita. Peneliti mencoba mengungkap relevansi isi naskah HQ yang dibatasi pada unsur supranatural berupa sihir, dukun, dan sebagainya dihadapkan pada konteks kekinian. Menjamurnya tukang sihir dan paranormal di situasi sekarang, apalagi kondisi dalam krisis berkepanjangan di berbagai bidang. Merebaknya hal-hal gaib, menyebabkan banyak masyarakat yang terkecoh dengan pengelabuan iblis dalam sihir dan ilmu gaib karena desakan ekonomi. Masyarakat juga masih banyak kita temukan mengobati penyakit sihir dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan ajaran agama Islam pada khususnya. Bagi masyarakat Islam, ini menjadi ajang manusia terjerumus dalam kesyirikan. Naskah HQ menyajikan kisah tentang pengaruh jin bernama Dahnis dan Maimunah yang menjelma menjadi seekor kutu anjing. Tokoh supranatural tersebut yang menyebabkan Qamaruzzaman dan Budur tidak sadar dan di bawah pengaruh jin tersebut mereka saling bercinta.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 200
Apabila dikaji lebih lanjut, peristiwa aneh dalam cerita berkaitan dengan ilmu sihir dan pengobatan tradisional yang melibatkan unsur makhluk gaib atau supranatural. Di dalam naskah terdapat pula penyebutan tukang nujum,
,
tukang sihir sebagaimana kutipan naskah berikut. Adapun dari hal Baginda Sultan Malik Al-Ghabur tatkala sudah dira(n)taikan akan anakndanya baginda pun bertitah sekalian datuk perdana menteri memanggil ahli nujum wal hukama wa ashabu 'lqalam dan berapa tabib akan mengobati anaknda baginda itu. Maka dengan seketika datanglah sekalian ahli nujum dan hukama dan sahibul aqlam dan tabib. Maka titah / baginda akan mereka sekalian, Barangsiapa dapat membunuhkan penyakit anakku ini, maka aku kahwinkan akan dia anakku Sayidatul Budur Maka masuklah sekalian tabib-tabib dan ahli nujum dan hukama dan mengobati kan mereka akan Sayidatul Budur. Maka seorang pun tiada dapat menyembuhkan aka (hal. 25) Lihatlah kakanda datang ini dengan yang bercita tiada diobati sekalian dukun[g] nujum dan sihir Maka itu pun tercengang sangatlah heran berapa dukun[g] dan nujum sembur mengobati tiada diindahkan Sayidatul Budur Teks HQ memiliki unsur supranatural yang melibatkan jin sehingga menyebabkan pengaruhnya meliputi manusia dalam keadaan tidak sadar. Hal inilah yang membuat peneliti tergugah untuk mengkaji konsep hipnotis di masa kini. Peneliti mengasumsikan bahwa terdapat hubungan atau relevansi dengan konteks kekinian mengenai pemanfaatan kondisi tidak sadar manusia untuk melakukan sesuatu hal antara kisah Qamaruzzaman dengan konsep hipnotis. Praktek dan metode yang mirip-mirip hipnotis sudah dipraktekan oleh bangsa Babylonia dalam usaha mereka menghilangkan penyakit, pada saat itu mereka menggunakan obor untuk memfokuskan konsentrasi dari obyek/pasien yang akan diobati, disertai dengan ritual-ritual yang membuat pasien dalam keadaan trance. Hal itu dibuktikan dengan ditemukan gambar-gambar ritual
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 201
mereka di goa-goa tempat tinggal mereka. Keadaan trance juga terjadi pada tarian tarian ritual untuk memanggil para dewa yang akan mengusir roh jahat yang dianggap
sebagai
pembawa
penyakit
pada
waktu
itu
(http://banyubiru3prast.wordpress.com). Praktek semacam ini juga dilakukan dalam teks HQ, yaitu keterlibatan tukang hisab, nujum, dukun sembur, dan tabib. Pada dasarnya, mereka memanfaatkan ilmu mereka untuk mengobati suatu penyakit tertentu. Hipnotis pada masa lalu sangat erat dengan dunia sihir, perdukunan, paranormal. Rentang waktu yang berlalu menjadikan ilmu tentang sihir berkembang seiring pesatnya ilmu pengetahuan. Pada kondisi tertentu, fenomena hipnotis yang marak ini dapat diungkap lebih mendalam tentang kesejarahan dan hubungannya dengan dunia gaib dan sihir di masa lampau. Hal ini melibatkan beberapa elemen, di antaranya agama, ilmu pengetahuan, kesehatan, psikologi, metafisika, dan seni. Berikut merupakan penjelasan mengenai hipnotis tradisional dan hipnotis modern. 1.
Hipnotis Tradisional Di masa lalu, sihir menjadi salah satu alternatif pengobatan. Sejarah sihir, santet adalah sejarah hitam kelam, karena dia adalah (pengelabuan) setan. Setan, jin, dan setan manusia menyesatkan hamba Allah lalu memperosokkannya ke dalam dosa terbesar yaitu kekufuran, kesyirikan,
Asqqor, 2001: xvii).
Hipnotis supranatural atau bisa disebut hipnotis timur/ tradisional yang
Para ahli hipnotis tradisional pada umumnya mempelajari ilmu
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 202
metafisika. Ilmu semacam itu dapat digali dari berbagai unsur, tergantung selera pribadi dan harus disesuaikan dengan latar belakang budayanya. Bentuk-bentuk hipnotis tradisional (http://mediadidik.blogspot.com) yaitu sebagai berikut: a.
Gendam adalah suatu ilmu gaib yang dapat mempengaruhi alam bawah sadar manusia menggunakan kekuatan sihir dengan bantuan jin.
b.
Sirep adalah ilmu gaib yang mampu untuk menidurkan orang yang diinginkannya.
c.
Hipnotis dengan sihrul
, yang artinya sihir kekuatan mata.
kekuatan mata itu dapat dilakukan oleh manusia (dengan bantuan jin) kepada manusia lain. orang lain, seperti membuat kaku, pingsan, sakit, bahkan dapat menyebabkan kematian. d.
Hipnotis dengan metode magnetisme/mesmer, yaitu pengobatan dengan magnet yang dikembangkan oleh Franz Anton Mesmer pada tahun 1772.
2.
Hipnotis Modern Seiring berkembangnya pengetahuan, hipnotis tidak hanya dianggap sebagai teknik dengan penggunaan dunia supranatural. Hipnotis modern diartikan sebagai suatu kondisi diberlakukannya peran imajinatif. Biasanya disebabkan oleh prosedur yang dikenal sebagai induksi hipnotis yang umumnya terdiri atas rangkaian panjang instruksi awal dan sugesti. Hipnotis juga suatu kondisi menyerupai tidur yang dapat secara sengaja dilakukan kepada seseorang. Hipnotis dianggap sebagai seni komunikasi untuk
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 203
mempengaruhi seseorang, sehingga mengubah tingkat kesadarannya yang dicapai dengan cara menurunkan gelombang otak beta menjadi alpha atau teta. Hipnotis sebagaimana yang berkembang saat ini, merupakan ilmu yang dikembangkan untuk berbagai alternatif penyelesaian masalah manusia (Ibnu Hajar, 2012: 36). Penggunaan hipnotis di antaranya yaitu sebagai berikut. 1)
Hypnoterapy Hypnoterapy ini biasanya digunakan untuk terapi bagi para pasien/subyek yang sedang mengalami masalah di dalam dirinya. (Diego Sandi, 2010: 4). Pada dunia kesehatan macam-macam Hypnoterapy diterapkan yaitu sebagai berikut (Hisyam A. Fachri, 2008: 118
163).
a) Hypno-birthing adalah metode hipnotis yang digunakan pada proses persalinan untuk mencapai relaksasi. b) Hypno-seks, hipnotis yang digunakan untuk membantu pasangan suami
istri
dalam
mengatasi
permasalahan
seks
dan
mengoptimalkan hubungan suami istri. c) Hypnoslimming, hipnotis yang digunakan untuk mengubah pola makan seseorang untuk membantu menurunkan berat badan. d) Hipnotis untuk fobia yaitu hipnotis untuk mengurangi atau menghilangkan rasa trauma atau ketakutan yang berlebihan pada seseorang terhadap sesuatu hal.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 204
2)
Stage-hipnotis, hipnotis untuk dunia panggung atau kepentingan hiburan.
3)
Hypno-selling yaitu hipnotis yang digunakan dalam bidang penjualan atau mempengaruhi pembeli untuk dapat membeli barang yang ditawarkan.
4)
Hypno-investigation, yaitu hipnotis yang dimanfaatkan di kalangan penyidik kasus hukum untuk menginvestigasi atau menggali informasi dari seseorang.
5)
Hypno-public
speaking,
yaitu hipnotis
yang
dilakukan
untuk
menumbuhkan rasa percaya diri seseorang dalam berbicara di hadapan orang banyak. 6)
Hypno-motivasi massal, yaitu hipnotis terapi yang dilakukan pada sejumlah orang pada waktu bersamaan untuk memberikan sugesti yang memotivasi dan menjadikan diri lebih baik.
7)
Hypno for quit smoking, yaitu hipnotis yang digunakan untuk mengurangi kebiasan merokok atau bahkan berhenti merokok. Selain diterapkan di dunia kesehatan dan panggung, penerapan metode
hipnotis juga dilakukan pada dunia pendidikan. Pembelajaran terhadap siswa atau anak, bisa dilakukan melalui metode hypno-teaching dan hypnoparenting. Hypno-teaching dapat digunakan oleh guru sebagai metode pembelajaran efektif kepada siswa (Ibnu Hajar, 2011: 75). Hypno-parenting dapat digunakan oleh orang tua sebagai metode mendidik dan mengasuh anak. Metode ini dimanfaatkan untuk mengubah perilaku negatif anak,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 205
seperti mengompol, malas belajar, cengeng, kurang berani, dan sebagainya (Aqila Smart, 2010: 65). Di sisi lain, perkembangan hipnotis ini tidak luput dari tangan jail orang-orang tidak bertanggungjawab yang kerap menyalahgunakan ilmu ini. Sebagaimana kita ketahui, saat ini juga marak hypno-crime. Kriminalitas yang menggunakan metode hipnotis juga dipelajari sebagian orang yang tidak bertanggungjawab. Untuk memperdaya korban, modus hipnotis digunakan untuk tindak kriminal. Bahkan sebagai contoh kasus, diberitakan dalam kompas.com, seseorang mempelajari hipnotis untuk mencuri emas. Banyak hal yang berkaitan dengan hipnotis yang disalahpergunakan, baik dari hipnotis tradisional maupun modern. Hal ini disebabkan karena ada unsur mempengaruhi. Walau identik dengan metafisis, hipnotis tradisional pada bagian tertentu memiliki kesamaan dengan hipnotis modern, khususnya
Dalam hal mempenga hipnotis modern dengan tradisional supranatural memiliki perbedaan.
mempengaruhi
orang
yang
ingin
dipengaruhi
(kepentingan
terapi)
sedangkan hipnotis tradisional diprogram untuk mampu mempengaruhi orang yang ingin menolak sekalipun. Jika hipnotis modern lebih tertumpu
hipnotis tradisional supranatural mempengaruhi subyek (sasaran) lebih tertumpu pada kekuatan gaib (bantuan jin) melalui tatapan mata (sihir mata) dan gelombang suara (http://mediadidik.blogspot.com).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 206
Hipnotis memiliki keterkaitan dengan apa yang dikisahkan dalam teks HQ. Hipnotis secara tradisional diungkapkan dengan tokoh supranatural yang melibatkan jin sehingga menyebabkan pengaruhnya meliputi manusia dalam keadaan tidak sadar. Pemanfaatan kondisi tidak sadar manusia untuk melakukan sesuatu hal dalam teks HQ tentang kisah Qamaruzzaman terdapat relevansi yang kuat dengan konsep hipnotis masa kini atau hipnotis modern. Meskipun demikian, pada kenyataannya, hipnotis pun membawa nilai positif dan negatif bagi masyarakat penggunanya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB VI PENUTUP
A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian terhadap teks HQ dapat diperoleh simpulan sebagai berikut. 1. Secara
keseluruhan,
ditemukan
bentuk
kesalahan
salin
tulis
dan
ketidakkonsistenan penulisan dalam teks HQ yaitu berupa 198 kesalahan salin tulis dan 9 ketidakkonsistenan penulisan. Bentuk kesalahan salin tulis perinciannya yaitu 63 lakuna, 78 adisi, 43 substitusi, 7 ditografi, dan 7 transposisi, sedangkan ketidakkonsistenan penulisan terdiri dari 2 penulisan kata ulang, 5 penulisan kata, dan 2 penulisan ejaan. 2. Teks HQ dapat digolongkan sebagai subgenre marvelous. Berdasarkan kajian motif fantastik, dekor realis, narator, dan kejadian aneh pada teks HQ, dapat diperoleh bahwa motif fantastik memperoleh nilai berkat faktor penceritaan. Terdapat unsur fantastik yang mendominasi yaitu pengaruh kekuatan supranatural dalam penyatuan cinta anak raja. Kekuatan supranatural tersebut berupa kekuatan jin yang dapat membuat tokoh tidak sadar dan di bawah pengaruh ketaksadaran tokoh menimbulkan perasaan cinta yang luar biasa. Selain itu, cincin yang dikisahkan dalam teks tertukar dapat menjadi simbol bentuk kecintaan yang dirasakan kedua tokoh utama. Ada hal atau informasi yang pada awalnya menimbulkan kebimbangan, namun dijelaskan selanjutnya dalam cerita bahwa hal ini terjadi karena makhluk supranatural berupa jin.
commit to user 207
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 208
Karakteristik teks HQ tersebut benar-benar murni imajiner dengan peristiwa fantastik sebagai dasar setting-nya menjadi indikator minimum marveolus. 3. Hipnotis memiliki keterkaitan dengan apa yang dikisahkan dalam teks HQ. Hipnotis secara tradisional diungkapkan dengan tokoh supranatural yang melibatkan jin sehingga menyebabkan pengaruhnya meliputi manusia dalam keadaan tidak sadar. Pemanfaatan kondisi tidak sadar manusia untuk melakukan sesuatu hal dalam teks HQ tentang kisah Qamaruzzaman terdapat relevansi yang kuat dengan konsep hipnotis masa kini atau hipnotis modern. Meskipun pada kenyataannya, hipnotis pun membawa nilai positif dan negatif bagi masyarakat penggunanya.
B. Saran Setelah peneliti menarik simpulan terhadap hasil penelitian, maka peneliti memberikan saran bagi pembaca yang menggali informasi dari penelitian ini sebagai berikut. 1. Bagi para penikmat karya sastra, hendaknya dalam melakukan pembacaan terhadap karya sastra, khususnya karya sastra lama, tidak terbatas pada pemaknaan teks yang disajikan oleh pengarang. Akan tetapi, pembacaan hendaknya dilakukan dengan mempertimbangan konteks yang berkaitan dengan karya tersebut. Harapan akan pemaknaan yang lebih luas dan menyeluruh terhadap karya akan tercapai apabila pembaca dapat menyikapi karya secara bijak. Karya tidak hanya dihadirkan pengarang tanpa suatu maksud tertentu. Dunia irasional, dunia yang tidak mengenal batas natural dan supranatural, dunia yang menghadirkan dunia tak kasat mata, tidak begitu saja
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 209
hadir tanpa kedekatan tema dengan masyarakatnya. Penikmat sastra hendaknya mampu membaca makna di balik penggunaan tema, motif, dan penghadiran kembali cerita yang dekat dengan masyarakat pada karya tersebut. 2. Bagi para peneliti lain dalam bidang sastra Indonesia, khususnya bidang filologi, penelitian ini hanya mencakup salah satu unsur dari seluruh bagian cerita objek penelitian. Peneliti menyadari di dalam penelitian ini masih terdapat kekurangan dalam penyuntingan maupun pengkajian teks. Untuk itu, peneliti berharap penelitian ini dapat menjadi pemicu dalam pengembangan penelitian filologi yang lebih lanjut. Masih memungkinkan adanya beberapa penelitian lain untuk mengungkap permasalahan-permasalahan yang meliputi teks HQ. 3. Bagi masyarakat pembaca, peneliti berharap penelitian ini dapat dirasakan manfaatnya. Dari hasil penelitian, didapati bahwa hal positif dan negatif dari perkembangan ilmu pengetahuan selalu meliputi perjalanannya. Filolog mencoba menghadirkan karya klasik ke hadapan pembaca, dilengkapi dengan kajiannya mengenai fenomena yang kini merebak di masyarakat tentang hipnotis. Pembaca hendaknya lebih waspada dan berhati-hati menghadapi fenomena hipnotis yang kini. Masyarakat awam terutama yang beragama Muslim, hipnotis kerap disalahtafsirkan hingga menjerumuskan ke dalam kemusyrikan.
Masyarakat
umum
hendaknya
juga
berhati-hati
akan
pemanfaatan hipnotis untuk kriminalitas. Korban dapat terperdaya dengan memanfaatkan metode hipnotis.
commit to user