Topik Utama Belajar Pengelolaan Petroleum Fund Timor Leste Hermansyah dan Luthfi Hamidi Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Energi dan Sumber Daya Mineral
[email protected] Sari Timor Leste walaupun baru memperoleh kemerdekaannya sekitar 14 tahun, namun diusianya yang baru tiga tahun sudah mempunyai undang-undang Petroleum Fund (PF) yang salah satu tujuannya adalah agar apa yang mereka miliki saat ini khususnya dari energi fosil dapat dinikmati oleh anak cucu mereka. Sementara Indonesia yang telah menikmati subsidi dari energi fosil yang cukup lama, baru pada era pemerintahan Kabinet Kerja menginisasi adanya Dana Keta hanan Energi (DKE). Pembelajaran yang dapat diambil dari perjalanan PF Timor Leste terutama bagi negara-negara yang mempunyai sumber daya alam antara lain adalah 1). kepemimpinan yang kuat dan kebijakan yang konsisten, serta dukungan dari rakyat. 2). pengelolaan dana secara profesional, transparan dan akuntabel serta strategi investasi yang terus dikembangkan untuk mendapatkan keuntungan yang optimal dengan tingkat risiko yang terkendali, 3). Tersedianya modal untuk generasi penerus, 4). jangan tergantung kepada sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui. Selain itu juga diperlukan strategi ekplorasi migas secara berkesinambungan untuk mendorong penemuan lapangan-lapangan migas baru untuk menjaga aliran pendapatan. Pembelajaran lain adalah walaupun PF konsep awalnya meniru model Norwegia Pension Global Fund, namun diperlukan modifikasi dan inovasi dalam pengelolaan sesuai dengan karakteristik yang dimiliki oleh Timur Leste. Kata kunci: DKE, petroleum fund, Timor Leste
1. Pendahuluan
22
Indonesia sedang mempersiapkan bentuk dan wujud dari Dana Ketahanan Energi (DKE), sementara tetangga termuda Timor Leste telah mempunyai Petroleum Fund yang dibentuk setelah 3 tahun pengakuan Timor Timur diakui secara internasional sebagai negara merdeka. Negara yang menggunakan mata uang Dolar Amerika Serikat ini mempunyai regulasi yang mengatur tentang DKE yaitu Petroleum Fund (PF) Law No. 9 /2005.
but disebutkan bahwa sumber daya minyak bumi bukan hanya untuk kepentingan generasi sekarang tetapi juga untuk generasi penerus. Investasi pertama PF dimulai pada tanggal 9 September 2005. Otoritas Perbankan dan Pembayaran Timor-Leste (BPA) bertanggung jawab untuk manajemen operasional funding tersebut, sesuai dengan Perjanjian Manajemen antara Departemen Keuangan dan BPA tanggal 12 Oktober 2005 dan sebagian dimo difikasi oleh perjanjian tanggal 10 Januari 2007 dan 27 Juli 2007.
Di dalam salah satu pembukaan UU PF yang ditetapkan pada tanggal 3 Agustus 2005 terse-
Semua penerimaan sumber daya migas secara langsung masuk ke PF dengan rekening
M&E, Vol.14, No. 2, Juni 2016
Topik Utama khusus pada Central Bank. Pengeluaran PF ini hanya untuk biaya pengelolaan (management fee) dan anggaran belanja negara. PF dikelola oleh Manajer Keuangan dan Badan Penasehat Investasi dan sejak 2011 melibatkan pihak ketiga. Strategi dan kebijakan yang dipilih adalah menginvestasi sebagian besar dana tersebut di luar negeri. Faktor penting lain dalam pe ngelolaan PF adalah pengawasan, hal ini me rupakan kunci menjaga keberlangsungan dan keamanan PF. Pertumbuhan modal dana PF sebagian besar melalui investasi, sampai dengan tahun 2015 dana PF yang terkumpul telah meningkat lebih dari 2500% dari modal awal. 2. Petroleum Fund (PF) Timor Leste 2.1. Sejarah Pengelolaan Migas di Timor Leste Sebelum bergabung menjadi salah satu Provinsi di Indonesia pada tahun 1976, pene
muan lapangan minyak sudah dimulai pada tahun 1947 dengan diidentifikasinya “minyak kualitas rendah”. Penemuan Lapangan migas yang cukup besar diperoleh dari lapangan Greater Surise dengan estimasi cadangan (tahun 1974) sebesar 350 million barrels (mmbbl) dan 7.7 trillion cubic feet (tcf) gas. Pada tahun 1989 Indonesia bersama Australia menyetujui pendirian Joint Zone of Cooperation (Timor Leste Treaty) bagi hasil eksploitasi minyak dari zona sama rata, kemudian pada tahun 1992, dimulailah Joint Petroleum Development Area (JPDA) dibawah perjanjian Timor Gap. Penemuan Lapangan Bayu Udan pada tahun 1995 ikut menambah cadangan migas Timor Gap dengan estimasi cadangan minyak sebesar 400 mmbbl dan gas sebesar 3.4 tcf. Tiga tahun setelah penemuan lapangan Bayu Undan di mulainya produksi migas dari lapangan Elang/ Kakaktua/ Kakaktua-North. Setelah berdirinya negara Timor-Leste (tahun 2002) pengelolaan migas pada periode
Gambar 1. Lapangan Minyak dan Gas Bumi Timor Leste dalam Joint Petroleum Developmnet Area (Gusmão Soares, 2006 dalam Drysdale, J., 2010)
M&E, Vol.14, No. 2, Juni 2016
23
Topik Utama
Gambar 2. Perjalanan Timor-Leste dalam menetapkan petroleum fund (Drysdale dalam McKechnie, 2013)
tersebut terjadi perubahan perjanjian Laut Timor pada JPDA khususnya porsi bagi hasil untuk Elang/KakakTua/Kakaktua North dengan pembagian Timor-Leste sebesar 90% sedangkan Australia sebesar 10%. Untuk Lapangan Greater Sunrise (Gambar 1), Timor-Leste mendapat bagian 18% sedangkan Australia mendapat bagian sebesar 82%. Dua tahun kemudian (tahun 2004) Timor-Leste mulai menjadi negara pengekspor minyak. Kegiatan eksplorasi yang dimulai pada tahun 2005 yaitu dengan melepas 11 acre area untuk dieksplorasi, 5 di antaranya sudah dise rahkan kepada badan usaha untuk memulai eksplorasi pada 2006 dan diharapkan dapat berproduksi pada 2013. Pada tahun 2007, dimulai sejarah baru dengan adanya Perjanjian Certain Maritime Arrangements in the Timor Sea (CMATS). Perjanjian CMATS ini telah mengubah proporsi bagi hasil untuk lapangan Greater Sunrise antara Timor-Leste dan Australia masing-masing mendapat bagian 50%. 2.2. Penetapan UU Petroleum Fund Setelah melalui konsultasi publik selama enam bulan, Undang-undang (UU) tentang Petro leum Fund (PF) ditetapkan pada 3 Agustus 2005 (Gambar 2), undang-undang pertama yang telah disetujui dengan suara bulat oleh Parlemen (Drysdale, 2010). Dalam UU tersebut tujuan dari PF sebagai kehati-hatian dalam mengelola sumber daya minyak dan gas bumi “untuk kepentingan generasi sekarang dan
24
generasi mendatang, secara adil dan merata, dan memberikan keunggulan pengelolaan yang transparan” (DRTL 2005). Pada tanggal 18 Oktober 2004 konsultasi publik (Gambar 2) dilakukan sebelum pemerintah menetapkan UU PF, kegiatan ini berlangsung lebih dari enam bulan. Konsultasi tersebut memberi kesempatan kepada rakyat Timor-Leste untuk berpartisipasi dalam penyiapan UU PF tersebut. Rangkaian pertemuan tersebut disiarkan melalui media televisi dan radio. Pada tanggal 12 April 2015 hasil revisi draf Pe troleum Fund disetujui oleh Dewan Menteri dan disampaikan ke parlemen. Parlemen kemudian membuat satu perubahan merevisi draf PF sebelum di setujui pada tanggal 20 Juni 2005. Kemudian pada tanggal 3 Agustus 2005 Presiden mengundangkan tanpa perubahan. 2.3. Tujuan Petroleum Fund Tujuan PF secara garis besar ada 3, yaitu menstabilkan aliran pendapatan dari minyak, pendanaan anggaran negara, dan adalah simpanan untuk generasi penerus bangsa. Berikut adalah penjelasan dari ketiga tujuan tersebut. a. Stabilisasi Aliran Pendapatan Minyak PF melindungi pemerintah dan perekonomian dari kejutan pendapatan, pendapatan dari minyak ditransfer ke rekening Petro leum Fund dan menggunakan mekanisme
M&E, Vol.14, No. 2, Juni 2016
Topik Utama untuk membatasi pengeluaran. Jumlah yang disimpan atau ditarik berdasarkan pada kepentingan yang berhubungan de ngan faktor eksternal seperti harga minyak atau produksi. Ketika pendapatan lebih besar, lebih banyak pendapatan yang akan disimpan dan sebaliknya ketika pendapatan tersebut turun. Sebagai upaya untuk menstabilkan aliran pendapatan minyak, semua pendapatan diinvestasikan ke PF dan sebagian kecil dapat ditarik apabila dibutuhkan. b. Pendanaan Anggaran Negara Sebagai pendanaan pendapatan negara, PF berperan ketika terjadi defisit anggaran, penarikan dari PF dilakukan untuk menutup gap tersebut, hal ini mirip dengan Norwe gia Government Pension Fun Global. Sehingga, PF ini merupakan jawaban untuk mempertahankan kebijakan agar negara/ pemerintah terbebas dari hutang dan tidak perlu mendapatkan pendanaan/pinjaman dari institusi internasional seperti IMF dan Bank Dunia. c. Simpanan untuk Generasi Penerus Bangsa PF didesain untuk membantu pemerintah menciptakan tempat penyimpanan ke
kayaan bagi generasi penerus bangsa. Sumber energi fosil yang tidak terbarukan ini mempunyai cadangan yang terbatas, sehingga pemerintah membuat dan me nyusun rencana atas penurunan dan pemasukan sumber daya alam yang semakin menipis. 2.4. Penerimaan dan Pengeluaran PF Berdasarkan pasal 6 UU PF, semua penerimaan dari sumber daya migas secara langsung masuk ke PF yang rekeningnya ada di Central Bank (Gambar 3). Pengeluaran PF ini hanya ada 2, yaitu biaya pengelolaan (management fee) Central Bank dan untuk anggaran belanja negara. Untuk yang terakhir ini penarikan dananya memerlukan persetujuan Parlemen. Berikut ini alur penerimaan, pengelolaan dan penggunaan PF. a. Penerimaan Sesuai dengan ketentuan UU PF Timor-Leste, pendapatan minyak disebut dengan “Petroleum fund”, yang seluruhnya diterima oleh Pemerintah yang disetor secara langsung ke rekening PF di Central Bank. b. Pengelolaan Pendapatan yang bersumber dari Petro
Gambar 3. Alur penerimaan dan pengeluaran PF (Drysdale, J., 2010)
M&E, Vol.14, No. 2, Juni 2016
25
Topik Utama Liquid
US Dollar Bonds 10%
Bonds US Treasuries 3 - 5 Years Bonds US Treasuries 5 - 10 Years Bonds Global Treasuries Dev. Market ex-US Equities - Development Parket
40%
90%
40%
10%
10%
Gambar 4. Alokasi portofolio investasi berdasarkan klasterisasi investasi 2005 (kiri) dan akhir 2014 (kanan) (Timor-Leste Petroleum Fund 2005-2015 Annual Report)
leum Fund dikelola melalui pihak ketiga. Sejak 2011 pengelolaan dibantu juga oleh Schroders dan State Street Global Advisor. Sebelumnya dipegang langsung oleh Central Bank dibantu oleh Manajer Keuangan dan Badan Penasehat Investasi. Sebagian besar dana tersebut diinvestasikan diluar negeri. Kebijakan investasi ini mempunyai beberapa manfaat yaitu untuk menghindari hal-hal berikut ini: a. kemungkinan pilihan investasi yang bias (investasi pada usaha keluarga); b. kemungkinan potensi korupsi; c. rendahnya tingkat pengembalian inves tasi, sehubungan dengan belum berkembangnya industri dan infrastruktur dalam negeri. c. Pengeluaran Aliran dana PF ke anggaran belanja negara melalui mekanisme persetujuan Parlemen dengan batasan penarikan dana yaitu Esti mates Sustainable Income (ESI) sebesar 3% dari penerimaan pada tahun berjalan. Apabila terjadi perubahan/penambahan penarikan dana juga dilakukan melalui persetujuan Parlemen. Walaupun ESI dibatasi sebesar 3%,
26
namun penggunaan PF tidak memiliki batas penarikan dan tidak ada saldo minimal penarikan setiap tahunnya. Selain penerimaan, pengelolaan dan penge luaran di atas, monitoring PF merupakan kunci dari menjaga keberlangsungan dan keamanan dana yang dikelola. Untuk menjaga akuntabi litas PF pemerintah membentuk tiga lembaga yaitu a). Kantor Inspektur Jenderal; b). Ombudsman untuk hak azazi manusia dan hukum; dan c). Penuntut Umum (Jaksa). Hal penting lain setelah akuntabilitas, peme rintah juga membangun transparansi. Transparansi akuntansi merupakan kunci mengatasi pemborosan dan menekan potensi korupsi. Transparansi ini inisiatif yang digagas oleh pemerintah bersama dengan organisasi non-pro fit dalam rangka meningkatkan akuntabilitas di pemerintahan dan mempromosikan manajemen fiskal yang lebih baik. Namun, masih terdapat satu kelemahan yaitu IMF membuat dan menyampaikan laporan PF kepada pemerintah yang tidak pernah dibuka ke publik, hal ini me rupakan contoh kekurangan dari transparansi yang dibangun (Drysdale, 2010). Untuk men-
M&E, Vol.14, No. 2, Juni 2016
Topik Utama dukung pelaksanaan manajemen transparansi PF membutuhkan tiga aksi, yaitu: a. persiapan informasi yang relevan oleh otori tas yang bertanggungjawab; b. publikasi informasi; c. pengawasan informasi. Institusi yang terlibat dan memiliki tanggungjawab spesifik pada manajemen PF ada dua kelompok. Kelompok pertama merupakan ins titusi pemerintah dan kedua institusi yang harus ada sebagai amanat dari UU PF.
Institusi Pemerintah yang terlibat langsung ada 6 yaitu 1). Bank Sentral, 2). Ombudsman, 3). Menteri Perencanaan dan Keuangan, 4). Direktur Anggaran, 5). Parlemen, dan 6). Presi den. Sedangkan Institusi yang harus ada berdasarkan UU petroleum fund ada 6 juga yaitu 1). Sekretariat Investment Advisory Board (IAB), 2). Dewan Penasehat Investasi (Invest ment Advisory Board), 3. Manager Investasi Eksternal, 4). Auditor Independen, 5). Dewan Konsultatif, dan 6). Forum Tahunan yang berkaitan dengan isu PF. 2.5. Portofolio Investasi Pada awal PF tahun 2005 semua pendapat an minyak di transfer ke Bank Sentral. Dari dana yang masuk tersebut 90% (Gambar 4) diinvestasikan pada instrumen hutang dolar Ameri ka Serikat (obligasi), sedangkan 10% nya tetap likuid untuk diperdagangkan pada pasar dengan standar peraturan yang tertinggi dan pengembalian yang lebih tinggi namun memiliki risiko yang tinggi juga. Proses investasi tersebut dilakukan dengan bantuan Manajer Investasi Eksternal.
USA
Pada perkembangan selanjutnya, sejak tahun 2008 porsi yang diinvestasikan berubah men-
100 % 2.4; 2% 2.1; 2% 0.9; 1%
7.3; 7%
2,1;1%
0.1; 0% 0.6; 1% 4.1; 4% 1; 1% 4.4; 4%
73.9; 74%
2,2;2% 0,9;1% 7,3;7%
0.3; 0% 0,6;1% 0.4; 0.6; 1% 1% 2; 2% 0,1;0% 4,1;4% 0,3;0% 0,4;0% 0,6;2% 1,1;1% 2;2% 4,4;4% 73,9;74
Australia Canada Denmark European Union Hong Kong Israel Japan New Zealand Norway Singapore Sweden Switzerland UK USA
Gambar 5. Alokasi PF berdasarkan Negara 2005 (atas) dan akhir 2014 (bawah) (Timor-Leste Petroleum Fund 2005-2015 Annual Report)
M&E, Vol.14, No. 2, Juni 2016
27
Topik Utama Table 1. Pertumbuhan Modal PF Timor-Leste dalam Juta Dolar Amerika Serikat Modal Awal
Tahun
Penarikan Tahun Berjalan
ROI
Modal Akhir
Sept 2005 - Jun 2006
642.80
-
-
7.30
650.10
Jun 2006 - Jun 2007
650.10
956.15
(260.07)
48.81
1,394.99
Transisi Jun - Dec 2007
1,394.99
640.09
(40.00)
92.36
2,087.44
FY 2008
2,087.44
2,284.00
(396.03)
223.66
4,199.07
FY 2009
4,199.07
1,660.29
(512.11)
34.08
5,381.33
FY 2010
5,381.33
2,117.27
(811.00)
224.69
6,912.29
FY 2011
6,912.29
3,241.64
(1,056.55)
228.32
9,325.70
FY 2012
9,325.70
3,559.12
(1,494.90)
410.32
11,800.24
FY 2013
11,800.24
3,041.84
(730.00)
879.49
14,991.57
FY 2014
14,991.57
1,816.96
(732.00)
527.71
16,604.24
FY 2015
16,604.24
978.87
(1,278.50)
233.34
16,537.95
20,296.23
(7,311.16)
2,910.08
Total
jadi 74-78% diinvestasikan pada Bank Sentral melalui instrumen hutang dolar Amerika Serikat (obligasi), sedangkan 19-21% dikelola oleh Bank of International Settlement melalui instrumen hutang “risiko rendah” (80% dalam US Dollar dan 20% dalan AUD, Euro/YEN/Pound Sterling), dan sisanya 3-5% diperdagangkan pada pasar yang berkembang.
bangan yang terjadi menunjukkan bahwa pada tahun 2014 (Gambar 5 kanan) investasinya sudah disebar ke-14 negara, tiga di antaranya di negara asia (Hongkong, Jepang, dan Singapura), sedangkan selebihnya negara-negara di Eropa, Kanada, dan Australia serta Israel.
Perubahan dilakukan untuk tingkat pengembalian yang lebih tinggi melalui fleksibilitas dalam portofolio, namun tetap membatasi risiko (dimulai pada tahun 2011). UU memperboleh kan hingga 50% PF diinvestasikan pada investasi lainnya dengan persetujuan oleh Menteri Keuangan dan disetujui parlemen melalui klasterisasi investasi. PF dapat dijadikan sebagai jaminan untuk pinjaman publik kepada pihak lain, tetapi dibatasi sampai dengan 10%. PF harus tetap tersimpan dalam bank atau ins trumen hutang kelas investasi (obligasi) tidak kurang dari 50%. Untuk peningkatan pengembalian investasi pada tahun ini juga Schroders dan State Street Global Advisor mulai terlibat dalam pengelolaan portofolio.
Tabel 1 menunjukkan pertumbuhan modal dari pengelolaan dana PF yang sebagian besar melalui investasi. PF yang terkumpul pada tahun 2015 mencapai lebih dari 16.6040,0 juta US Dollar atau telah meningkat lebih dari 2500% dari modal awal yang diinvestasikan. Total pendapatan petroleum yang diinvestasikan mencapai 20.296,0 Juta US Dollar. Total pengembalian kotor dari investasi mencapai 2.910,08 juta US Dollar; atau mencapai 14,34%.
Apabila dilihat dari investasi (Gambar 2005) keseluruhan di Amerika Serikat
28
Investasi Tahun Berjalan
lokasi negara tempat ber5), pada mulanya (tahun PF (100%) diinvestasikan (Gambar 5 kiri). Perkem-
2.6. Pertumbuhan dana PF
Dana yang diinvestasikan pada tahun berjalan tergantung dari volume produksi dan harga minyak, hal ini terlihat pada tahun 2014 (1,816.96 juta US Dollar) dan tahun 2015 (978.87 juta US Dollar) nilai investasi baru menurun secara signifikan dibandingkan tahun 2013 sebesar 3,041.84 juta US Dollar atau menurun sebesar 40,3% pada tahun 2014 dan 67,8% pada tahun 2015.
M&E, Vol.14, No. 2, Juni 2016
Topik Utama Penerapan fleksibilitas investasi pada tahun 2010 telah berhasil meningkatkan laba/ROI ini mencakup keuntungan dari dividen (investasi dan saham) selain dari bunga obligasi jatuh tempo. Namum sebelumnya laba/RoI PF pada tahun 2009 berada pada titik terendah (34.08 juta US Dollar), hal ini disebabkan oleh Suprime Mortage Crisis (Krisis Global) yang mempengaruhi profitabilitas pada instrumen hutang dolar Amerika Serikat (obligasi). Kondisi ini menjadi pembelajaran penting bagi pemerintah Timor Leste yang mengubah pola investasi PF tidak terbatas hanya pada obligasi saja, tetapi dapat diinvestasikan kepada instrumen lainnya seperti pembelian saham perusahaan, dan juga obligasi global selain Amerika Serikat. Indikator peningkatan ini ditunjukkan dengan adanya pajak pendapatan sejak tahun 2010 (Tabel 2) dan meningkat seiring dengan peningkatan PF yang dikelola. Walaupun terjadi peningkatan penerimaan PF dan laba investasi, faktor penting yang me nentukan kestabilan penerimaan adalah vo lume produksi dan harga minyak dunia. Berdasarkan laporan keuangan PF pada tahun 2013 peningkatan net-profit sebesar 114.51% dibandingkan tahun 2012, akan tetapi dengan
anjloknya harga minyak dunia pada tahun 2014 menurunkan net-profit sebesar 41,24%, dan juga berlangsung pada tahun 2015 turun sebesar 54,88% (Tabel 2). Pada tahun 2016, pemerintah memproyeksikan pendapatan domestik (pajak dan biaya penggunaan) meningkat 0,6%. Walaupun petroleum fund sudah melewati masa puncaknya (tahun 2012), anggaran negara tahun 2016 masih ditopang dari penarikan dana yang melebihi ESI. Berdasarkan perbandingan pendapatan dan penarikan PF (Tabel 3) pada tahun 2015 penarikan PF untuk belanja negara melampaui batas ESI yaitu mencapai 130,61% jika diban dingkan dengan dana yang diinvestasikan. Dengan bergabungnya Schroders dan State Street Global Advisor dalam pengelolaan PF sejak 2011, walaupun biaya manajemen sebesar 6,43 juta US Dollar mampu meningkatkan RoI sebesar 80% (dari 228,32 juta US Dolar menjadi 410,32 juta US Dolar). Kinerja pihak ketiga tersebut juga ditunjukkan dengan progres net profit yang cukup besar yaitu 82,22%. Namun risiko investasi juga dialami oleh PF ketika terjadi Krisis Global yang mempengaruhi profi tabilitas pada instrumen hutang dolar Amerika
Table 2. Pertumbuhan Keuntungan Bersih Petroleum Fund Timor-Leste Petroleum dalam Jutaan Dolar Amerika Serikat Tahun
Pendapatan Investasi
Untung/ Rugi
ROI
Biaya Manajemen
Pajak pendapatan
Net Profit
Sept 2005 - Jun 2006
13.10
(5.80)
7.30
(0.27)
-
7.03
Jun 2006 - Jun 2007
37.47
11.34
48.81
(0.52)
-
48.29
% Progres
586.86
Transisi Jun-Dec 2007
32.77
59.59
92.36
(0.52)
-
91.84
90.20
FY 2008
115.97
107.69
223.66
(1.05)
-
222.61
142.39
FY 2009
177.13
(143.05)
34.08
(2.60)
-
31.48
(85.86)
FY 2010
206.51
18.18
224.69
(3.40)
(0.07)
221.36
603.20
FY 2011
245.55
(17.23)
228.32
(6.43)
(0.66)
222.55
0.54
FY 2012
225.80
184.52
410.32
(7.52)
(2.73)
405.53
82.22
FY 2013
258.84
620.65
879.49
(9.57)
(5.01)
869.92
114.51
FY 2014
325.94
201.77
527.71
(16.56)
(9.28)
511.15
(41.24)
230.62
(54.88)
FY 2015 Total
M&E, Vol.14, No. 2, Juni 2016
74.33
159.01
233.34
(2.72)
(1.22)
1,713.41
1,196.67
2,910.08
(51.16)
(18.97)
29
Topik Utama Table 3. Perbandingan PF pada Tahun Berjalan (pendapatan) dan Penarikan Negara 2005-2015 Tahun
Investasi Petroleum fund
%
Sept 2005 - Jun 2006
-
-
Jun 2006 - Jun 2007
956,14
260,07
27,20
Transisi Jun-Dec 2007
640,09
40,00
6,25
FY 2008
2.284,00
396,03
17,34
FY 2009
1.660,29
512,11
30,84
FY 2010
2.117,27
811,00
38,30
FY 2011
3.241,64
1.056,55
32,59
FY 2012
3.559,12
1.494,90
42,00
-
FY 2013
3.041,84
730,00
24,00
FY 2014
1.816,96
732,00
40,29
FY 2015
978,87
1.278,50
130,61
20.296,22
7.311,16
36,02
Total
Serikat (obligasi), hal ini ditunjukkan dengan terjadinya angka negatif sebesar 85,86% net profit dibandingkan dengan tahun 2008 (Tabel 2). Walaupun batas penarikan PF telah diatur dan ditetapkan dengan patokan ESI sebesar 3%, akan tetapi berdasarkan laporan keuangan PF, bahwa sejak awal PF terbentuk penarikan pada Tahun 2006-2007 sebesar 27,2% yang secara total pendapatan (20.296,22 juta US Dolar) dan penarikan negara sebesar 7.311,16 juta US Dolar atau sebesar 36%. Upaya pemerintah mempercepat kegiatan eks plorasi yang dimulai pada 2006 dan diharapkan dapat berproduksi pada 2013, namun pada saat yang bersamaan juga terjadi penutupan lapangan-lapangan migas eksisting seperti lapangan Kitan yang telah diproduksi pada tahun 2011, penurunan produksi terjadi pada tahun 2014 menyisakan minyak sebanyak 15% dari cadangan yang bisa diproduksi, dan pada tahun 2015 tidak ada minyak yang diproduksi lagi. Sedangkan untuk lapangan Elang Kakak tua telah berhenti pada tahun 2006 dengan masa produksi selama 7 tahun. Untuk lapang an Bayu-Undan yang merupakan satu-satunya yang masih berproduksi setelah tahun 2016 diperkirakan akan berakhir pada tahun 2021.
30
Penarikan Negara
3. Pembelajaran dari PF Timor Leste Berdasarkan laporan keuangan pengelolaan PF, tujuan yang ingin dicapai dengan dibentuknya dan ditetapkannya PF Timor Leste yaitu 1). Stabilisasi aliran pendapatan minyak, 2). Pendanaan Anggaran Negara, 3). Simpanan untuk generasi penerus bangsa yang dapat dijadikan pembelajaran bagi negara-negara yang mempunyai sumber daya alam adalah sebagai berikut: 1. diperlukan kepemimpinan yang kuat dan kebijakan yang konsisten, serta dukungan dari rakyat. 2. semua pendapatan masuk ke PF dan dikelola secara profesional, transparan dan akuntabel. 3. strategi pengelolaan dana PF dalam bentuk investasi dikembangkan secara terus-menerus untuk mendapatkan keuntungan yang optimal dengan tingkat risiko yang terkendali. 4. melalui PF negara telah menyiapkan modal untuk generasi penerus sebesar 16,537.95 juta US Dolar. 5. selain mengandalkan pendapatan dari sumber daya alam, strategi peningkatan pendapatan dari sektor non-migas harus didorong agar tidak tergantung hanya kepada sumber daya alam yang tidak dapat diperba-
M&E, Vol.14, No. 2, Juni 2016
Topik Utama rui saja. 6. diperlukan strategi ekplorasi secara ber kesinambungan untuk menciptakan alir an pendapatan yang stabil dan peningkatan pendapat dari sumber migas. 7. walaupun PF meniru model Norwegia Pen sion Global Fund, namun diperlukan modifikasi yang disesuaikan dengan karakteristik masing-masing negara, sebagaimana yang telah dilakukan oleh Timur Leste. 4. Penutup Setelah sepuluh tahun pelaksanaan PF, Timor-Leste mempunyai modal awal sampai dengan tahun 2015 sebesar 16,537.95 juta US Dolar. Pengelolaan dana melalui PF tersebut merupakan pilihan yang tepat sebagai negara yang awalnya tidak dimulai dengan dasar kelembagaan yang kuat dalam mengelola penghasilan yang berasal dari sumber daya alam secara akuntabel dan transparan. Selain itu, keberhasilan tersebut ditopang oleh pemerintahan yang demokratis dengan indikator tidak memonopoli kekuasaan, dan mempunyai kepemimpinan yang kuat setelah kemerdekaan.
Daftar Pustaka Democratic Republic of Timor-Leste (DRTL), 2005, ‘Petroleum Fund Law’. Law No. 9/ 2005 Director of treasury Ministry of Planning and Finance, 2006, Petroleum Fund of Timor-Leste Financial Statements FOR the Year Ended 30 june 2006 Drysdale, J., 2010 Sustainable Development or Resource Cursed? An Exploration of Timor-Leste’s Institutional Choices. Chapter 4 Managing Timor-Leste’s petroleum revenue. PhD Thesis Australian National University Digital Collections (2010) McKechnie, A., 2013, Managing natural resource revenues, The Timor-Leste Petroleum Fund, Research Report, Overseas Development Institute.
PF Timor-Leste telah mendapatkan peringkat tinggi secara internasional yaitu perbanding an antara sumber daya alam dan Sovereign Wealth Funds (SWF), bahkan di antara nega ra-negara industri. PF ini menurut pengamat luar yang independen dapat dikatakan sukses.
M&E, Vol.14, No. 2, Juni 2016
31