PENGEMBANGAN MODEL ASESMEN FORMATIF BERBANTUAN PERANGKAT BERGERAK (MOBILE DEVICE) PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS CARA KERJA ALAT OPTIK MENGGUNAKAN SIFAT PENCERMINAN DAN PEMBIASAN CAHAYA OLEH CERMIN DAN LENSA Heri Andriyani Anwar, Sentot Kusairi1), Parno2) Universitas Negeri Malang
ABSTRAK: Asesmen yang telah dilaksanakan guru belum memberikan balikan yang spesifik dalam waktu yang singkat kepada siswa. Lamanya waktu koreksi dan analisis yang disebabkan kapasitas siswa merupakan kendala bagi guru untuk memberikan balikan yang singkat. Tujuan dari penelitian pengembangan ini adalah menghasilkan model asesmen formatif berbasis perangkat bergerak untuk mendukung pembelajaran fisika pada kompetensi dasar menganalisis cara kerja alat optik menggunakan sifat pencerminan dan pembiasan cahaya oleh cermin dan lensa, serta mengukur kelayakan produk tersebut melalui uji validasi dan uji kualitas produk. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian dan pengembangan. Validasi dilakukan oleh tiga validator. Uji coba terbatas dilakukan pada siswa SMA. Berdasarkan data kuantitatif menunjukkan produk memiliki nilai baik, namun ada satu indikator validasi menghasilkan nilai cukup baik dan sudah direvisi. Berdasarkan data kualitatif, produk telah direvisi menurut komentar dan saran validator. Produk yang dihasilkan sudah dikatakan layak namun masih memerlukan penelitian dan pengembangan lebih lanjut, serta uji coba yang berulang agar lebih bisa dimanfaatkan dalam pembelajaran fisika. Kata kunci: asesmen formatif, model asesmen formatif berbasis perangkat bergerak, alat optik
Asesmen merupakan komponen penting dalam pembelajaran. Menurut Lambert & Lines (2001:4), asesmen yang dilakukan dalam pembelajaran dapat membantu guru dan siswa dalam mengetahui efektifitas pembelajaran dan pencapaian belajar siswa. Untuk membantu belajar peserta didik, maka guru perlu menerapkan asesmen formatif. Popham (2008 :6) menyatakan bahwa asesmen formatif adalah proses untuk mengetahui kondisi belajar siswa yang akan digunakan guru untuk menyesuaikan prosedur pembelajaran atau siswa yang harus menyesuaikan taktik belajar mereka. Sejalan dengan itu Cowie dan Bell (2002 :6) menyatakan bahwa asesmen formatif sebagai proses yang digunakan guru dan siswa dalam mengenali dan merespon belajar siswa dalam rangka meningkatkan belajarnya dalam proses pembelajaran.
Kompetensi dasar menganalisis cara kerja alat optik menggunakan sifat pencerminan dan pembiasan cahaya oleh cermin dan lensa yang diajarkan pada kelas X merupakan kompetensi dasar yang dianggap sulit oleh siswa. Berdasarkan wawancara yang dilakukan peneliti kepada seorang guru dan tiga siswa kelas X SMA menyatakan bahwa kompetensi dasar ini sulit dikuasai dibandingkan dengan kompetensi dasar lain di kelas X. Dalam rangka membantu siswa menguasai kompetensi dasar tersebut maka perlu dilakukan asesmen formatif. Jumlah siswa yang banyak menjadi faktor utama yang menjadi kendala guru dalam penerapan asesmen formatif. Hal tersebut menyebabkan waktu yang dibutuhkan untuk analisis hasil asesmen dan untuk merespon setiap kebutuhan siswa semakin lama sehingga balikan yang diberikan sering terlambat. Hal tersebut diperkuat oleh Whithelock (2008:16) yang menyatakan bahwa balikan sering diberikan di waktu yang tidak tepat dan bahkan sering terlambat. Berdasarkan paparan diatas maka pengembangan asesmen formatif yang memanfaatkan perangkat bergerak sebagai alternatif guru dalam memberikan asesmen formatif untuk kompetensi dasar menganalisis cara kerja alat optik menggunakan sifat pencerminan dan pembiasan cahaya oleh cermin dan lensa. Selain itu dengan menggunakan perangkat bergerak sebagai alat bantu pembelajaran akan meningkatkan minat siswa. Dengan perangkat yang mobile siswa bisa belajar dimanapun dan mendapat balikan kapanpun mereka butuhkan. Menurut Triantafillou (2008) penilaian dengan memanfaatkan mobile device mampu memfasilitasi peserta didik untuk belajar kapanpun dan dimanapun. Pengembangan produk asesmen dengan memanfaatkan perangkat bergerak sudah dikembangkan dengan spesifikasi tertentu. Pengembangan produk yang telah dikembangkan adalah Computerized Adaptive Testing on Mobile Device yang dikembangkan oleh Triantafillou dari University of Mechedonia dan Mobile Adaptive Test (MAT) for Android yang dikembangkan oleh Shanmugapriya dari Mother Teresa Women’s University. Aplikasi dengan konsep kuis yang bertema fisika kusus untuk android juga sudah banyak dikembangkan oleh para pengembang di Play Store, yaitu “Physics Quiz” dikembangkan oleh Brett Plummer, dan “FreePlay Physics Quiz” dikembangkan oleh Handyx.
Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan yang dirancang untuk menghasilkan produk, yaitu model asesmen formatif berbasis perangkat bergerak untuk mendukung pembelajaran fisika pada kompetensi dasar menganalisis cara kerja alat optik menggunakan sifat pencerminan dan pembiasan cahaya oleh cermin dan lensa. Menurut Borg & Gall dalam Sukmadinata (2010: 169-170) ada sepuluh langkah dalam penelitian dan pengembangan. Namun peneliti mengadaptasi langkah penelitian pengembangan tersebut menjadi 5 langkah, yaitu penelitian dan pengumpulan informasi, perencanaan, pengembangan produk tahap awal, uji coba produk terbatas, dan revisi produk sehingga menghasilkan produk akhir hasil revisi. Subjek coba dalam penelitian dan pengembangan ini terdiri dari validator produk dan subjek coba produk. Validator produk dan soal adalah satu dosen Universitas Negeri Malang dan dua guru SMA. Subjek coba produk adalah siswa SMA. Instrumen pengumpulan data meliputi: (1) anngket validasi produk pengembangan, (2) angket validasi butir soal, (3) angket uji coba terbatas. Data yang dihasilkan meliputi data kuantitatif dan kualitatif. Teknik analisis kuantitatif yang digunakan dalam validasi butir soal, validasi produk pengembangan , serta uji coba terbatas produk pengembangan adalah perhitungan nilai rata-rata. Perangcangan draft produk pengembangan diawali dengan menyusun story board pengembangan. Cuplikan story board produk pengembangan dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Story Board Produk Pengembangan No
1
Halaman
Menu Utama
Gambaran Halaman
Keterangan - Tombol Menu berfungsi untuk menuju halaman Pilihan Tes - Tombol Bantuan berfungsi untuk menuju halaman Bantuan - Tompol Pengaturan berfungsi untuk menuju halaman Pengaturan - Tombol tentang berfungsi untuk menuju halaman Tentang - Tombol silang benrfungsi untuk keluar dari aplikasi
Langkah selanjutnya adalah pemetaan submateri, indikator, penentuan materi remedial, serta menyusun butir soal untuk kompetensi dasar menganalisis cara kerja alat optik menggunakan sifat pencerminan dan pembiasan cahaya oleh cermin dan lensa. Peneliti
membagi materi dalam enam submateri, yaitu optika geometri, mata dan cacat mata, lup, kamera, mikroskop, dan teropong. Tahap selanjutnya adalah memindahkan butir soal, pembahasan, dan materi remedial ke dalam strory board dengan software eclipse. Pengembangan aplikasi dimulai dengan pembuatan desain dasar dengan bantuan adobe ilustrator cs5. Pembuatan desain meliputi pembuatan desain logo, background dan tombol-tombol. Selanjutnya pembuatan aplikasi dengan software eclipse menggunakan bahasa pemrograman java. Berikut disajikan hasil pengembangan produk dalam penelitian ini.
Gambar 1 Tampilan Halaman Menu Utama
Gambar 2 Tampilan Halaman Pilihan Tes
Tampilan halaman pada Gambar 1 berisi beberapa tombol yang berfungsi sebagai berikut : 1) Tombol mulai berfungsi menuju Gambar 2, 2) tombol bentuan berfungsi menuju halaman petunjuk penggunaan, 3) tombol pengaturan berfungsi menuju halaman pengaturan musik, dan 4) tombol tentang berfungsi menuju halaman informasi mengenai aplikasi dan pengembang. Tampilan halaman pada Gambar 2 berisi beberapa tombol yang berfungsi sebagai berikut : 1) tombol Tes I berfungsi untuk menuju halaman Tes yang berisi paket soal Tes I, 2) tombol Tes II berfungsi untuk menuju halaman Tes yang berisi paket soal Tes II, 3) tombol Tes III berfungsi untuk menuju halaman Tes yang berisi paket soal Tes III. Siswa memilih salah satu jenis tes pada Gambar 2 kemudian akan menuju halaman untuk mengisikan alamat email guru dan nama siswa.
Gambar 3. Tampilan Soal
Gambar 4. Tampilan Soal
Benar-Salah
Pilihan Ganda
Tampilan halaman pada Gambar 3 berisi kalimat soal benar-salah, waktu mundur, dan pilihan jawaban benar atau salah. Tampilan pada Gambar 4 berisi kalimat soal, waktu mundur, dan pilihan jawaban A, B, C, D, dan E.
Gambar 5. Tampilan Skor
Gambar 6. Tampilan
Siswa
Letak Kesalahan Siswa
Tampilan pada gambar 5 berisi skor siswa setelah mengerjakan tes serta tombol kirim nilai untuk mengirim hasil tes ke email guru. Tampilan pada gambar 6 berisi letak kesalahan siswa serta tombol materi remedial untuk tiap submateri. Tombol nomor soal yang aktif berfungsi untuk menuju halaman pembahasan soal. Tombol materi yang aktif berfungsi untuk menuju halaman materi remedial pada submateri tersebut.
Selanjutnya produk di validasi ke validator serta di uji coba kepada 15 siswa SMAN 1 Campurdarat. Tabel 2 dan Tabel 3 berikut menyajikan hasil validasi produk pada aspek asesmen dan aspek media.
Tabel 2. Data Hasil Validasi Aspek Asesmen Produk Pengembangan No 1 2 3 4 5
6
Pernyataan Soal-soal yang digunakan cocok untuk asesmen formatif Bentuk balikan yang diberikan pada guru cocok untuk asesmen formatif Bentuk balikan yang diberikan pada siswa cocok untuk asesmen formatif Balikan diberikan dalam waktu yang singkat Solusi yang diberikan dalam aplikasi dapat membantu siswa menguatkan penguasaan dan pemahaman siswa Materi remedial yang diberikan dalam aplikasi dapat membantu siswa menguatkan penguasaan dan pemahaman siswa Jumlah
V1
V2
V3
Jml
Rt
Kriteria
4
4
4
12
4,00
Baik
3
4
4
11
3,67
Baik
3
4
4
11
3,67
Baik
4
3
3
10
3,33
Baik
4
4
4
12
4,00
Baik
3
3
4
10
3,33
Baik
21
22
23
76
22,00
Rata-rata 3,50 3,67 3,83 12,6 3,67 Baik V1 = Validator 1, V2 = Validator 2, V3 = Validator 3, Jml = Jumlah, Rt = Rata rata
Tabel 3. Data Hasil Validasi Aspek Media Produk Pengembangan No 1 2 3 4 5 6
Pernyataan Ada cara yang jelas tentang cara penggunaan aplikasi Penulisan soal sudah komunikatif Penulisan pembahasan soal sudah komunikatif Penulisan materi remedial sudah komunikatif Keterbacaan huruf pada aplikasi yang diberikan Kesesuaian warna dan desain yang digunakan dalam aplikasi Jumlah
V1
V2
V3
Jml
Rt
Kriteria
4
4
4
12
4,00
Baik
3
4
4
11
3,67
Baik
3
4
4
11
3,67
Baik
3
3
4
10
3,33
Baik
4
4
4
12
4,00
Baik
3
3
3
9
3,00
Cukup Baik
20
22
23
65
3.67
Rata-rata 3,33 3,67 3,83 10,83 3.67 Baik V1 = Validator 1, V2 = Validator 2, V3 = Validator 3, Jml = Jumlah, Rt = Rata rata,
Rata-rata pada aspek asesmen berada pada rentang 3,26-4,00 sehingga berdasar aspek asesmen produk dalam kategori baik dan tidak memerlukan revisi. Sedangkan pada aspek media berada pada rentang 3,00-4,00 sehingga pada aspek media perlu dilakukan revisi untuk indikator enam yaitu kesesuaian warna desain yang digunakan dalam aplikasi. Revisi telah dilakukan sehingga produk dapat dikatakan layak.
NILAI RATA-RATA TANGGAPAN SISWA
Hasil analisis data uji coba terbatas pada siswa disajikan pada Gambar 7 berikut. 3,80
3,73 3,67
3,70
3,67 3,60
3,60 3,50
3,60
3,53
3,53
3,47
3,47 3,40
3,47 3,40
3,40 3,30 3,20 1
2
3
4
5 6 7 8 9 INDIKATOR PENILAIAN
10
11
12
Gambar 7. Diagram Hasil Uji Coba Terbatas Produk Pengembangan
Produk akhir hasil pengembangan dalam penelitian ini berupa model asesmen formatif berbasis perangkat bergerak (mobile device) pada kompetensi dasar menganalisis cara kerja alat optik menggunakan sifat pencerminan dan pembiasan cahaya oleh cermin dan lensa. Spesifikasi produk yang dihasilkan adalah (1) Media yang dikembangkan dapat berjalan pada handset Android versi 2.2.1 (Frozen Yogurt) ke atas, (2) Produk ini menyediakan tiga paket tes (3) Produk yang dihasilkan dapat mendeteksi letak kesalahan siswa dan menya-jikan pembahasan untuk soal yang dijawab salah oleh siswa, (4) Produk memberikan materi remedial kepada siswa yang penguasaan dan pemahamannya kurang terhadap salah satu submateri yang diberikan, (5) Produk ini juga memiliki fasilitas “kirim nilai” sehingga nama, nilai, serta letak kesalahan yang didapat siswa bisa dikirim ke email guru, (6) Produk ini memiliki fasilitas “timer”, dimana akan terdapat waktu hitung mundur ketika siswa mengerjakan soal, sehingga siswa diharapkan tidak sempat untuk membuka aplikasi lain untuk “browsing” mencari jawaban.
Model asesmen formatif berbantuan perangkat bergerak yang telah dikembangkan memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan dalam Model asesmen formatif berbantuan perangkat bergerak ini adalah (1) mampu memberikan balikan dalam waktu yang singkat, yaitu segera setelah siswa selesai mengerjakan latihan soal. (2) mampu menunjukkan letak kesalahan siswa dan memberi pembahasan soal yang dijawab salah oleh siswa, (3) mampu memberikan materi remedial yang sesuai dengan konsep yang kurang dikuasai siswa, (4) mampu memberikan informasi berupa hasil tes siswa kepada guru melalui email, (5) membantu guru dalam melaksanakan asesmen formatif pada kompetensi dasar menganalisis cara kerja alat optik menggunakan sifat pencerminan dan pembiasan cahaya oleh cermin dan lensa sehingga tidak mengganggu alokasi waktu pelajaran, serta (6) membantu siswa dalam memantapkan konsep optik geometri yang dimiliki siswa. Kekurangan dari sistem penilaian formatif berbantuan komputer yang dikembangkan adalah (1) terbatas pada kompetensi dasar menganalisis cara kerja alat optik menggunakan sifat pencerminan dan pembiasan cahaya oleh cermin dan lensa, (2) materi remedial yang diberikan hanya berupa teks dan gambar, (3) balikan yang diberikan kepada guru masih berupa data letak kesalahan siswa sehingga masih membutuhkan analisis untuk mengetahui letak kesulitan siswa, (4) aplikasi hanya bisa berjalan pada perangkat bergerak yang memakai operating system Android, (5) hanya diujicobakan sekali dan digunakan oleh limabelas siswa kelas X-A SMA Negeri 1 Campurdarat, serta (6) guru tidak bisa mengawasi langsung penggunaan aplikasi ini oleh siswa. Beberapa saran untuk pengembang aplikasi lebih lanjut, yaitu (1) produk ini perlu dikembangkan untuk kompetensi dasar yang lain, (2) materi remedial dan pembahasan soal perlu dikembangkan dalam bentuk animasi yang menarik agar siswa lebih mudah memahami, (3) aplikasi perlu dikembangkan untuk operating system selain Android, (4) aplikasi perlu dikembangkan agar balikan yang diberikan kepada guru dapat menunjukkan konsep yang kurang dikuasai siswa, (5) perlu dilakukan uji coba produk yang berulang dan mencakup jumlah siswa yang lebih besar agar lebih dapat diketahui kualitas butir soal, balikan, dan materi remedial yang diberikan oleh produk pengembangan, sehingga produk yang dihasilkan lebih dapat dimanfaatkan oleh guru dan siswa ketika melakukan pembelajaran, serta (6) perlu dikembangkan lebih lanjut agar guru bisa mengontrol penggunaan aplikasi tersebut.
DAFTAR RUJUKAN Bell, Beverly & Brownwen Cowie. 2000. The Characteristics of Formative Assessment in Science Education. (Online), (http://www.ifets.info), diakses 16 Oktober 2013 Bell, Beverly & Brownwen Cowie. 2002. Formative Assessment and Science Education. New York: Kluwer Academic Publishers Dineen, Clíodhna. 2012. Enhancing Assessment for Learning through Feedback and Self-Assessment in Law. (Online), (http://icep.ie/wpcontent/uploads/2013/02/icep12_submission_12.pdf), diakses 3 September 2013. Irons, Alastair. 2008. Enhancing Learning through Formative Assessment and Feedback. New York: Taylor & Francis e-Library. Lambert, David & David Lines. 2001. Understanding Assessment. New York: Taylor & Francis e-Library. Popham, W. J. (2008). Transformative Assessment. Virginia: Association for Supervision and Curriculum Development Sukmadinata, N.S. 2010. Metode Penelitian. Jakarta: Remaja Rosdakarya. Triantafillou, Evangelos. 2008. CAT-MD: Computerized Adaptive Testing on Mobile Devices. (online), (http://www.conta.uom.gr/conta/publications/PDF/CATMD%20Computerized%20Adaptive%20Testing%20on%20Mobile%20Devices. pdf), diakses 5 November 2013 Whitelock, Denise. 2008. Accelerating the Assessment Agenda: Thinking outside the Black Box. Dalam Friedrich Scheuermann & Angela Guimarães Pereira (Eds.), Towards A Research Agenda on Computer-Based Assessment (hlm.16). Italy: European Communities.