1 PENDEKATAN METODE STRUCTURAL EQUATION MODELING UNTUK ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRES DALAM PENYUSUNAN SKRIPSI (Studi Kasus Mahasiswa Universitas Negeri Malang) Firqin Setara1 dan Toto Nusantara2 Universitas Negeri Malang Email:
[email protected] ABSTRACT: Student who is writing his thesis is that vulnerable individuals experiencing stress. Stress is a condition of the physical and psychological stress due to the demands from outside. This research was conducted with the aim to try to see the effect of the relationship between advisor, students of knowledge, the social environment, library facilities with the stress on the students who are writing his thesis at State University of Malang. The number of samples in this study were 200 students who are conducting thesis preparation. Data collection techniques using a likert scale questionnaire, which consisted of four latent exogenous variables and one endogenous latent variable with a total of 15 indicators (questionnaire items). Hypotheses of this research is that there is a negative relationship between advisor relationships, knowledge of students, social and environmental conditions of the library facilities in preparation skripsi. Results of hypothesis testing using Structural Equation Modeling (SEM). SEM is a multivariate analysis technique which combines the measurement model (confirmatory analysis) with the structural model (regression analysis, path analysis). These results indicate that exogenous latent variables advisor relationship (t-value = -5.50), knowledge of students (tvalue = -3.50) social environment (t-value = -2.20) and library facilities (t-value = -6.65) had significant influence simultaneously to stress the endogenous latent variables in the preparation of the thesis. And all the exogenous latent variables negatively affect to stress in preparation of the thesis. So if the exogenous latent variables improved it will reduce the stress in the preparation of the thesis. Kata Kunci: Structural Equation Modeling, Stress in the Preparation of Thesis
Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar pada perguruan tinggi (KBBI: 613). Mahasiswa dalam tahap perkembangannya digolongkan sebagai remaja akhir dan dewasa awal, umumnya berusia 18-21 tahun dan 22-24 tahun (Monk et. al., 2001: 260). Masa peralihan mendorong mahasiswa untuk menghadapi berbagai tuntutan dan tugas perkembangan yang baru. Tuntutan dan tugas perkembangan mahasiswa tersebut muncul dikarenakan adanya perubahan yang terjadi pada beberapa aspek fungsional individu, yaitu fisik, psikologis dan sosial. Adapun salah satu masalah penyesuaian diri yang sering dihadapi mahasiswa adalah penyesuaian diri dalam bidang pendidikan, yang salah satunya adalah penyesuaian diri pada tugas skripsi. Skripsi adalah karangan ilmiah yang wajib ditulis oleh mahasiswa sebagai bagian dari persyaratan akhir pendidikan akademisnya (KKBI: 953) Mahasiswa yang menyusun skripsi dituntut untuk dapat menyesuaikan diri dengan proses belajar yang ada dalam penyusunan skripsi. Proses belajar yang ada dalam penyusunan skripsi berlangsung secara individual, sehingga tuntutan akan belajar mandiri sangat besar. Mahasiswa yang menyusun skripsi dituntut untuk dapat membuat suatu karya tulis dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan diharapkan dapat bermanfaat bagi masyarakat secara umum. Mahasiswa yang sedang menyusun skripsi merupakan individu yang rentan mengalami stres. Sarafino (1998: 70) berpendapat bahwa stres muncul akibat terjadinya kesenjangan antara individu dan lingkungan sumber daya biologis, psikogis, atau sistem sosial yang dimiliki oleh individu tersebut. Rathus & Nevid (2002: 142) menyatakan bahwa stres adalah suatu kondisi adanya tekanan fisik dan psikis akibat adanya tuntuntan dalam diri dan lingkungan. Bila kita tidak mengatasinya dengan baik maka akan muncul gangguan fisik maupun psikis. 1. Firqin Setara adalah mahasiswa jurusan Matematika FMIPA Universitas Negeri Malang. 2. Toto Nusantara adalah dosen jurusan Matematika FMIPA Universitas Negeri Malang.
2 Permasalahan yang biasanya dihadapi mahasiswa dalam proses penulisan skripsi diantaranya kesulitan mencari literatur, dana yang terbatas, tidak terbiasa menulis dalam arti menulis karya ilmiah, kurang terbiasa dengan sistem kerja terjadwal dengan pengaturan waktu sedemikian ketat dan masalah dengan dosen pembimbing skripsi (Darmono dan Hasan, 2005). Banyaknya mahasiswa yang tidak mempunyai kemampuan dalam tulis menulis, adanya kemampuan akademis yang kurang memadai, serta kurang adanya ketertarikan mahasiswa dalam penelitian (Slamet, 2003). Menurut Santoso, Raharjo, Sulistyani (1998) konsultasi dengan dosen pembimbing skripsi dapat menimbulkan stres dalam menulis skripsi. Hal ini dapat terjadi karena dalam proses bimbingan, sering terjadi dosen pembimbing skripsi lebih berperan sebagai penguji awal skripsi dari pada partner diskusi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara variabel stres dalam penyusunan skripsi dengan hubungan dosen pembimbing, pengetahuan mahasiswa, kondisi lingkungan sosial dan fasilitas perpustakaan. Hipotesis dalam penelitian ini adalah ada hubungan negatif antara hubungan dosen pembimbing, pengetahuan mahasiswa , kondisi lingkungan sosial dan fasilitas perpustakaan terhadap stres dalam penyusunan skripsi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Structural Equation Modeling (SEM). SEM merupakan teknik analisis multivariat yang dikembangkan guna menutupi keterbatasan yang dimiliki oleh model-model analisis sebelumnya yang telah digunakan secara luas dalam penelitian statistik. Model-model yang dimaksud diantaranya adalah regression analysis (analisis regresi), path analysis (analisis jalur), dan confirmatory factor analysis (analisis faktor konfirmatori) (Hox dan Bechger, 1998). Menurut Andriyani (2008), analisis regresi menganalisis pengaruh satu atau beberapa variabel bebas terhadap variabel terikat, analisis pengaruh tidak dapat diselesaikan menggunakan analisis regresi ketika melibatkan beberapa variabel bebas, variabel antara, dan variabel terikat. Penyelesaian kasus yang melibatkan ketiga variabel tersebut dapat digunakan analisis jalur. Analisis jalur dapat digunakan untuk mengetahui pengaruh langsung, pengaruh tidak langsung, dan pengaruh total suatu variabel bebas terhadap variabel terikat. Analisis lebih bertambah kompleks lagi ketika melibatkan latent variable (variabel laten) yang dibentuk oleh satu atau beberapa indikator observed variables (variabel terukur/teramati). Analisis variabel laten dapat dilakukan dengan menggunakan analisis faktor, dalam hal ini analisis faktor konfirmatori (confirmatory factor analysis). Analisis pengaruh semakin bertambah komplek lagi ketika melibatkan beberapa variabel laten dan variabel terukur langsung. Pada kasus demikian, teknik analisis yang lebih tepat digunakan adalah pemodelan persamaan struktural (Structural Equation Modeling). SEM merupakan teknik analisis multivariat generasi kedua, yang menggabungkan model pengukuran (analisis faktor konfirmatori) dengan model struktural (analisis regresi, analisis jalur). Telah banyak alat analisis untuk penelitian multidimensi, bahkan selama ini telah dikenal luas. Namun semuanya itu belum mampu melakukan analisis kausalitas berjenjang dan simultan. METODE PENELITIAN Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Universitas Negeri Malang Semarang No. 5 Malang.
yang terletak di Jl.
Rancangan Penelitian Rancangan peneltian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitaf dengan menggunakan metode survey (non experimental). Variabel yang digunakan
3 dalam penelitian ini terdiri dari empat variabel laten eksogen yaitu hubungan dosen pembimbing (X1), pengetahuan mahasiswa (X2), kondisi lingkungan sosial (X3), fasilitas perpustakaan (X4) serta satu variabel laten endogen yaitu stres dalam penyusunan skripsi (Y1). Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Negeri Malang yang terdaftar di bagian skripsi sebagai mahasiswa yang sedang menyusun skripsi dan memenuhi karakteristik populasi. Adapun karakteristik dari populasi penelitian adalah sebagai berikut: a. Mahasiswa Universitas Negeri Malang yang sedang menyusun skripsi b. Telah melakukan bimbingan dengan dosen pembimbing utama minimal satu bulan. Sampel yang digunakan dalam penelitian adalah sebagian mahasiswa yang sedang menyusun skripsi yang sesuai dengan karakteristik populasi. Dalam penelitian ini terdapat 200 sampel. Pengumpulan Data Pada tahap ini dilakukan pengumpulan data yang meliputi penyebaran kuesioner, Pada penelitian ini penyebaran kuesioner dilakukan kepada mahasiswa Universitas Negeri Malang yang sedang menyusun skripsi dan memenuhi kriteria yang telah ditentukan oleh peneliti. Penyebaran kuesioner dilakukan untuk menjaring informasi mengenai karakteristik dan kondisi mahasiswa yang menyusun Skripsi. Skala Pengukuran Pada penelitian ini, pengukuran data dilakukan dengan menggunakan skala likert. Pada penelitian ini, untuk mengukur variabel-variabel bebas (eksogen) dan variabel-variabel terikat (endogen) dengan skala likert diberi bobot skor sebagai berikut: Tabel 1 Keterangan Skor Jawaban Skala Likert No. Pilihan Jawaban Sangat setuju 1. Setuju 2. Netral 3. Tidak setuju 4. Sangat Tidak Setuju 5. Sumber: Sugiyono (2008)
Skor 5 4 3 2 1
Pengolahan Data Pada penelitian ini, digunakan beberapa perangkat lunak untuk mengolah data, yaitu Ms. Excel 2007, SPSS (Statistical Product and Service Solution) 16.0, dan LISREL (Linear Structural Relationships) 8.8. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Uji Asumsi Structural Equation Modeling (SEM) Pengujian asumsi SEM meliputi uji asumsi normalitas dan uji outlier. Asumsi normal multivariat adalah pengujian semua variabel yang mengikuti distribusi normal. Beberapa metode estimasi dalam SEM seperti Maximum Likelihood menggunakan asumsi bahwa data harus mengikuti fungsi distribusi normal multivariat. Akan tetapi dalam penelitian ini tidak memenuhi asumsi normalitas. Sebagai alternatif estimasi parameter model penggunaan Weighted Least Square, Diagonal Least Square atau Robust Maximum Likelihood disarankan untuk dilakukan. Dan peneliti menggunakan Weighted Least Square sebagai estimasi parameter model.
4 Sedangakn untuk uji Outlier Multivariate, berdasarkan uji Mahalanobis distance dengan Chi-Square dengan derajat bebas 4 pada signifikansi 0,001 atau χ² (4, 0.001) = 18,4668, menunjukkan bahwa semua Mahalanobis distance kurang dari nilai Chi-Square (d² < χ²). Jadi dapat disimpulkan tidak ada data yang menunujukkan terjadi outliers. Spesifikasi Model Penggabungan seluruh komponen SEM menjadi suatu model lengkap dari model pengukuran dan model struktural, biasa disebut Full dan Hybrid Model, sebagaimana dijelaskan pada Gambar 1. 1 X11
2 X12
3 X13
1 1
1
4 X21
Y11
5
6
X22
2
2 1
X23
Y12
2
3 7
8
X31
3
Y13
4
X32
3 X33
9 4 10
X41 X42
11
X43
12
Gambar 1 Path Diagram Hybrid Model Sumber : Data primer diolah, 2013 Identifikasi Berdasarkan output analisis data diperoleh hasil bahwa model dalam penelitian ini adalah over indentified. Dengan total jumlah data kovarian (15 x (15-1))/2 = 105, sedangkan jumlah parameter yang diestimasi adalah 33. Dari hasil tersebut, maka degree of freedom yang dihasilkan adalah 105 – 33 = 72. 72 > 0 sehingga model tersebut over indentified sehingga kita dapat memperoleh solusi yang mendekati dan untuk mencari solusi yang mendekati tersebut akan dilakukan pada tahap estimasi. Estimasi Dalam penelitian ini data tidak mengikuti distribusi normal multivariat, sehingga tidak dapat menggunakan estimasi Maximum Likelihood. Pada penelitian ini untuk memperoleh parameter-parameter pada persamaan pengukuran dan struktural menggunakan estimasi Weighted Least Square (WLS), karena metode estimasi ini tidak bergantung kepada jenis distribusi data. Hasil estimasi ditunjukkan pada Gambar 2
5
Gambar 2 Diagram Lintasan Diagram Estimasi Sumber : Data primer diolah, 2013 Uji Kecocokan Model Tahap estimasi menghasilkan solusi yang berisi nilai akhir dari parameter-parameter yang diestimasi. Dalam tahap ini kita memeriksa tingkat kecocokan antara data dengan model. Evalusi terhadap tingkat kecocokan data dengan model dilakukan dengan beberapa tahapan, tahapan pertama adalah uji kecocokan keseluruhan model. uji kecocokan model pengukuran dan uji kecocokan model struktural. Hasil perhitungan pengujian kecocokan keseluruhan model dapat dilihat pada Tabel 2 berikut: Tabel 2 Uji Kecocokan Keseluruhan Model Ukuran GOF
Tingkat Kecocokan yang bisa diterima
Chi Square
Semakin kecil semakin baik (p-value ≥ 0,05) Semakin kecil semakin baik GFI ≥ 0,90 good fit 0,80 ≤ GFI ≤0 ,90 marginal fit RMR ≤ 0,05 good fit RMSEA ≤ 0,08 good fit RMSEA ≤ 0,05 close fit Nilai yang kecil dan dekat dengan ECVI saturated = 1,21 NNFI ≥ 0,90 good fit 0,80 ≤ NNFI ≤ 0,90 marginal fit NFI ≥ 0,90 good fit 0,80 ≤ NFI ≤ 0,90 marginal fit AGFI ≥ 0,90 good fit 0,80 ≤ AGFI ≤ 0,90 marginal fit RFI ≥ 0,90 good fit 0,80 ≤ RFI ≤ 0,90 marginal fit IFI ≥ 0,90 good fit 0,80 ≤ IFI ≤0,90 marginal fit CFI ≥ 0,90 good fit Nilai lebih tinggi lebih baik CN ≥ 200 baik
NCP GFI RMR RMSEA ECVI NNFI NFI AGFI RFI IFI CFI PGFI CN
Indeks Model 119.78 (P =.00035) 47,78 0,99
Keterangan
0,18 0,058
good fit Good fit
1,08
Baik
1
Good fit
0,99
Good fit
0,99
Good fit
0,99
Good fit
1
Good fit
1 0,60 171,82
Good fit Kurang baik Kurang baik
kurang baik Baik Good fit
Sumber : Wijayanto, 2008 dan Data primer diolah, 2013
Berdasarkan Tabel 4 dapat dilihat hasil uji kecocokan model SEM. Uji kecocokan keseluruhan model pada penelitian ini memiliki chi-square sebesar 119,78. Statistik Chi
6 Square mengikuti uji statistik yang berkaitan dengan persyaratan signifikan, dimana semakin kecil nilai chi-square maka semakin baik pula kecocokan model dengan data dan p-value ≥ 0,05. Ukuran GOF pada model ini, chi-square memiliki p-value= 0, 00035 ≤ 0,05 maka dapat dikatan model memiliki kecocokan yang kurang baik, namun uji statistik chi-square bukan satu-satunya dasar untuk menentukan kecocokan data dengan model. Hasil uji tersebut menujukkan terdapat 11 ukuran GOF menunjukkan kecocokan yang baik (good fit) dan 3 ukuran GOF lainnya menunjukkan kecocokan yang kurang baik, karena sebagian besar uji kecocokan menunjukkan model fit maka dapat disimpulkan bahwa model yang digunakan dalam penelitian ini dapat dijadikan dasar analisa terhadap permasalahan penelitian ini. Setelah kecocokan model dan data secara keseluruhan adalah baik, maka langkah berikutnya adalah uji kecocokan model pengukuran. Evaluasi ini akan kita lakukan antara sebuah variabel laten dengan beberapa indikator. Gambar 3 adalah path diagram standartdized solution dan Gambar 4 adalah path diagram t – value.
Gambar 3 Path Diagram Standartdized Solution Sumber : Data primer diolah, 2013
Gambar 4 Path Diagram t-value Sumber : Data primer diolah, 2013
Pada hasil estimasi t-value terdapat variabel yang tidak memiliki lintasan. Hal ini dikarenakan variabel tersebut telah ditetapkan menjadi variance reference yaitu berarti variabel manifes tersebut secara nyata berhubungan dengan variabel latennya. Dengan Gambar 3 dan Gambar 4 kita dapat mengevaluasi kecocokan model pengukuran yaitu melalui evaluasi terhadap validitas dan evaluasi terhadap reliabilitas, berikut akan dijelaskan hasil evaluasi tersebut. Suatu variabel dikatakan mempunyai validitas yang baik terhadap konstruk atau variabel latennya jika nilai t muatan faktornya (loading factors) lebih besar dari nilai kritis (atau ≥ 1,96 atau praktisnya ≥ 2 ) dan muatan faktor standarnya (standardized loading factor) ≥ 0,70. Dan dikatakan reliabel jika CR ≥ 0,70 dan VE ≥ 0,50. Tabel 3 berikut menunjukkan hasil evaluasi terhadap validitas dan reliabilitas masing-masing variabel laten ataupun indikator.
7 Tabel 3 Hasil Evaluasi Terhadap Validitas dan Reliabilitas Variabel Laten
Kode Indikator
Hubungan Dosen Pembimbing (X1)
X11 X12 X13
Standartdized Loading Factor (SLF) ≥ 0,50 0,87 0,95 0,66
Pengetahuan Mahasiswa (X2)
X21 X22 X23 X31 X32 X33 X41 X42 X43 Y11 Y12 Y13
0,93 0,90 0,88 0,79 0,96 0,64 1 0,79 0,1 0,83 1 0,90
Kondisi Lingkungan Sosial (X3) Fasilitas Perpustakaan (X4) Stres dalam Penyusunan Skripsi (Y1)
t-value
Keterangan
CR ≥ 0,70
VE ≥ 0.50
Keterangan
24,93 15,73
Valid Valid Valid
0.87
0,69
Reliabel
21, 65 25,45 14,63 13,37 16,45 26,87 25,58 24,72
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
0,92
0,81
Reliabel
0.84
0,64
Reliabel
0,95
0,87
Reliabel
0,94
0,84
Reliabel
Sumber: Data primer diolah, 2013
Berdasarkan Tabel 5 diperoleh bahwa terdapat 15 indikator dengan 5 variabel laten dan masing indikator telah lolos uji validitas (SLF ≥ 0,50 dan nilai t-value ≥ 1,96) dan semua variabel laten CR ≥ 0,70 dan VE ≥ 0,50, maka dapat dikatakan jawaban responden terhadap pertanyaan-pertanyaan yang digunakan untuk mengukur masing-masing konstruk atau indikator adalah konsisten dan kontruk dapat diandalkan/reliabel. Evaluasi atau analisis terhadap model struktural mencakup pemeriksaan terhadap signifikansi koefisien- koefisien yang diestimasi. Berdasarkan output analisis data didapat hasil analisis persamaan struktural pada Tabel 4. Tabel 4 Hasil Analisis Persamaan Struktural Variabel Laten Standardized Eksogen Coefficient X1 -0,41 X2 -0,29 X3 -0,08 X4 -0,33 Sumber : Data primer diolah, 2013
t-value
Keterangan
-5,50 -3,53 -2,20 -6, 65
Signifikan Signifikan Signifikan Signifikan
Dari hasil penelitian diperoleh persamaan struktural Y1 = -0,41 X1 - 0,29 X2 - 0, 08X3 - 0,33 X4. Berdasarkan Tabel 7 mengenai persamaan struktural maka dapat dilihat nilai R² (Koefisien determinasi) untuk masing-masing persamaan hubungan. Adapun nilai R² berfunsi untuk menunjukkan seberapa jauh masing-masing variabel independen mampu menjelaskan variabel dependen. Jadi dapat disimpulkan 84% variasi dari variabel stres dalam penyusunan skripsi (Y1) dapat dijelaskan oleh hubungan dosen pembimbing (X1), pengetahuan mahasiswa (X2), kondisi lingkungan sosial (X3), Fasilitas perpustakaan (X4). Dari persamaan struktural dan Tabel 7 dapat dijelaskan bahwa variabel hubungan dosen pembimbing sebagai X1 dengan nilai parameter ( 1) adalah -0,41 dan t-value -5,50 menunjukkan bahwa variabel hubungan dosen pembimbing berpengaruh secara negatif terhadap stres dalam penyusunan skripsi. Hal ini berarti apabila variabel hubungan dosen pembimbing ditingkatkan sebesar 1 maka tingkat stres dalam penyusunan skripsi diharapkan akan menurun sebesar 0,41. Variabel pengetahuan mahasiswa sebagai X2 dengan nilai parameter ( 2) adalah -0,29 dan t-value -3,53 menunjukkan bahwa variabel pengetahuan mahasiswa berpengaruh secara negatif terhadap stres dalam penyusunan skripsi. Hal ini
8 berarti apabila variabel pengetahuan mahasiswa ditingkatkan sebesar 1 maka tingkat stres dalam penyusunan skripsi diharapkan akan menurun sebesar 0,29. Variabel kondisi lingkungan sosial sebagai X3 dengan nilai parameter ( 3) adalah -0,08 dan tvalue -2,20 menunjukkan bahwa variabel kondisi lingkungan sosial berpengaruh secara negatif terhadap stres dalam penyusunan skripsi. Hal ini berarti apabila variabel kondisi lingkungan sosial ditingkatkan sebesar 1 maka tingkat stres dalam penyusunan skripsi diharapkan akan menurun sebesar 0,08 . Variabel fasilitas perpustakaan sebagai X4 dengan nilai parameter ( 4) adalah -0,33 dan t-value -6,65 menunjukkan bahwa variabel fasilitas perpustakaan berpengaruh secara negatif terhadap stres dalam penyusunan skripsi. Hal ini berarti apabila variabel fasilitas perpustakaan ditingkatkan sebesar 1 maka tingkat stres dalam penyusunan skripsi diharapkan akan menurun sebesar 0,33. Kesimpulan Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan tentang faktor yang mempengaruhi stres dalam penyusunan skripsi dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Variabel laten hubungan dosen pembimbing (X1) berpengaruh secara signifikan (tvalue |−5,50| > 1,96) dan berpengaruh secara negatif terhadap stres dalam penyusunan skripsi. Jika semakin rendah hubungan dosen pembimbing maka stres dalam penyusunan skripsi akan meningkat. 2. Variabel laten pengetahuan mahasiswa (X2) berpengaruh secara signifikan (t-value |−3,53| > 1,96)dan berpengaruh secara negatif terhadap stres dalam penyusunan skripsi. Jika semakin rendah pengetahuan mahasiswa maka stres dalam penyusunan skripsi akan meningkat. 3. Variabel laten kondisi lingkungan sosial (X3) berpengaruh secara signifikan (t-value |−2,20| > 1,96)dan berpengaruh secara negatif terhadap stres dalam penyusunan skripsi. Jika semakin rendah kondisi lingkungan sosial maka stres dalam penyusunan skripsi akan meningkat. 4. Variabel laten fasilitas perpustakaan (X4) berpengaruh secara signifikan (t-value |−6,65| > 1,96) dan berpengaruh secara negatif terhadap stres dalam penyusunan skripsi. Jika semakin rendah fasilitas perpustakaan maka stres dalam penyusunan skripsi akan meningkat. DAFTAR RUJUKAN Andriyani, Dwi. 2008. Pengenalan Structural Equation Modeling, (Online),(http://www.sandiman.org/index.php/more-about-joomla/32-karya-tulisseminar-jabfung/38-pengenalan-structural-equation-modeling), diakses 4 Maret 2012. Darmono dan Hasan, Ani M. 2002. Menyelesaikan Skripsi dalam Satu Semester. Jakarta: Grasindo. Departement Pendidikan dan Kebudayaan. 1995. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kedua. Jakarta:Balai Pustaka. .Hox, J.J dan Bechger, T.M. 1998. An Introduction to Structural Equation Modeling, Family Science Review, 11, 354-373. Monk, F. J., Knoers, A. M. P., Haditono, S. R. 2001. Psikologi Perkembangan: Pengantar dalam Berbagai Bagiannya. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Rathus, S.A. & Nevid, s.s. 2002. Psychology and The Challenge of Life: Adjusment in the New Millenium. Eight Edition. Danver: John Willey & Sons, Inc. Rice, L.Philipe. 1992. Stres and Health. CaliforniaBrooks Cole Publishing. Sarafino, E.P.1998. Health psychology Biopsychology Interactions Third Edition. Newyork: JohnWiley &Sons, Inc. Slamet. 15 Januari 2003. Banyak yang Melakukan Plagiat. Suara Merdeka.