TINJAUAN PUSTAKA Keamanan Pangan dan Perilaku Penjamah Makanan di lnstalasi Gizi Rumah Sakit Ef
ek Moringa oleiferaterhadap pertumbuhan dan perkembangan Balita
ARTIKEL PENELITIAN Pengaruh Pemberian Makanan Tambahan (Telur Rebus dan Bubur Kacang Hijau) terhadap Status GiziAnak Usia Sekolah Perilaku Merokok dan Lingkungan Pemukiman Pasien Rawat Jalan Penyakit Jantung Koroner di Makassar
Pola Makan dan Aktifitas Fisik dengan Kejadian Sindroma Metabolik pasien Rawat Jalan diRSUP Dr. Wahidin Sudirohu.loOo Makassar Mutu Produk Lawa Bale (Makanan Tradisional Sulawesi Selatan) Ditinjau dariAspek M krobiologi dan Daya Terima Konsumen i
Konsumsi Fast Food Remaja di Restoran Fasf Food, Makassar Town square Hubungan Pola Konsumsi Natrium dan Kalium serta Aktifitas Fisik dengan Kejadian Hipertensi pada Pasien RawatJalan di RSUP Dr.Wahidin Sudirohusodo Mikassar Pola Makan dan Aktifitas Fisik dengan Kadar Glukosa Darah penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 Rawat Jalan di RSUP Dr.Wahidin Sudirohusodo Makassar Studi Longitudinal Pemberian Taburin terhadap Peningkatan Kadar 12-24 Bulan di Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah
Hb Anak Usia
Jot-rr.1
rr'f
=l
il
r*rclr:}r-t€sisr-:r
C:cr r-rl
r-r i t1r
l\l urtriticrrr
DAFTAR ISI Volume 1, Nomor 1' Agustus 2011
TIIE.TAII
PLTSTAKA
Gizi Rumah sakit pangan dan periraku peniamah Makanan di lnstalasi
hnmn ffirugm
tf
tuurmp
remgE
rffimlntnm
5*e
[TreL
Perkembangan Balita oleiferaterhadap Pertumbuhan dan
S-rarnatl
FEil{E,UTIAN
(Telur Rebus dan Bubur Kacang Tambahan Makanan Fernberian n;rrutn Gizi Anak Usia Sekolah rrmaoap Status S i r ai u d d i n n u A d i n B a h ar' S a if u d d i n ,ffiir'.aq il,#6|,sao,fy. E
*il
ii
"
ffirekdanLingkunganPemukimanPasienRawatJalanPenyakit . : :
-
ffi:I:,1I:=,?: dil
[p E lEr.bc
N urh ae d ar r
21
arar
Metabolik Pasien Aktifitas Fisik dengan Keiadian sindroma
foup Dr. wahidin
14
29
sudirohusodo Makassar
fuu.o*mdar Jafar, Citrakesumasari
=
= = =3
=
t_tra Bare (Makanan Tradisionar surawesi dan Daya Terima Konsumen -r:*^L St' F ati mah .&,rrrrr. he*ffra . t'lrrit eiiai, Citrakesumasari'
ffi in"tiot"gi
selatan) Ditiniau dari
MiFns[F@dRemaiadiRestoranFasfFood,MakassarTownSquare41 M'Dachlan
flmffir-
A-nnu.rddin syam, Diunaedi
Aktifitas Fisik dengan n Pola Konsumsi Natrium dan Kalium serta Dr.wahidin sudirohusodo FfterEnsi pada pr"i"n Rawat .lalrn ai RSUP
ffit* E
E
35
rt,rninuddin Syam, Saifuddin Siraiuddin
Darah Penderita Diabetes dan Aktifitas Fisik dengan Kadar Glukosa Makassar rhrc 2 Rawat Jalan q1 tgYP -Dr'Wahidin Sudirohusodo althy Hid ayanti
I*ryt
E
46
-",A,,qmmudd
52
in Syam, He
r-om@rammal Pemberian Taburin
terhadap Peningkatan Kadar Hb Anak
r3-3t Eulan ai Xalupaten Banggai' Sulawesi Tengah
Sr*'- A"Razak Thaha, Meta Mahendradatta
59
Artikel Penelitian
.UWA BAT,E (MAKANAN TRADISIONAL SULAWESI SELATAN)' KONSUMEN RI ASPEK MIKROBIOLOGI DAN DAYA TERIMA
fic md
*ic
[d
WfuALITYoFLAWABALE(TRADITIhIVALFooDoFS0UTHSULAI|/ESI) wtrEDFRuMMICRLBI7L7GYASPECTANDC0STL]MERACCEPTANCE st:Fatimah2 Astri Ayu Novaria*l, Nurut Afiah', Gilraliesumasartl,
nial
din
*E-mail : astrialul 4@Yahoo'com hsestudillmuQizi,FakultasKesehatanMasyarakat,UniversitasHasanuddin,Makassar Makassar 'irsup Dr. wahidin sudirohusodo, Abstract
12.
ilitan 65:
fresh fish that is processedby acidification and food of south Sulawesi, Lawa Bale, which uses the growth of microbes that can damage fuiques without frigir+.-p"rature heating process allows
{
fonalvalue,palatability,andmayenoangerttrehealthofconsumers.Inaddition,thedifferencein of consumers. This study aimed to determine the ,oed by a formuiu uii""t. the ieceived po*.. 'microbes that can be reduced in the processing and the the content of ry of, processiog UasJ on experimental by design Post Test f,frs trree panelists tested formula. This type of research was an with tw:^::r:*"::1:'lf] N Desip. The study used three t "utrrrJrit. (3 formulations) ,:}1: test as microbial analysis on each process, and accept the total Lli*ru"*.ing, ffi;,?.*;'i; showed result The analysis with using SpSS 1O'OO' Lff 20 panelists. Outu uruiyris .nias u O".".iptire formula (formula C; ;* a formuia that can reduce total microbial u"io Bure Lawa Java !rcsed tT:P"'^"]: a formula B_ h orher two. while the panelists most p*i."".0 !L"y" ]:1g.ff::#j1: f"r*.,ta c (Lawa Bale rava Acid). Advised the public to
ffiT#ilffi"ffiffi;ffi;;;.; Lawa Bale' C technique to Process
:
lav'a bale, microbes, accePtance
Suasana asam tersebut terbukti mempercepat pertumbuhan milaoba khususnya kapang' Ada tebe.apa bakteri yang bersifat toleran terhadap keas#an.o Peneliiian Parubas tentang pengaruh pro ses pengasaman terhadap pertumbuhln bakteri' menghasilka" fakta bahwa semakin tinggi kons-entrasi larutan asam yang diberikan dan semakin lama dilakukan waklu pendiaman, maka jumlah koloni bakteri yang tumbuh juga semakin terkurang. Proses blansitlblanching j'tga tidak secara optimat menghilangkan kemungkinan kontaminasi mikroba. Penelitian yang perrrah dilakukan oleh Muchtadi dkk6 membuktikan perlakuan bl ansir b erp engaruh terhadap penurunan nitui pU. Istifany Haq dkkT dalam penelitiannya juga membuLlikan bahwa penambahan ekstrak ,ipit pada nasi dengan konsentrasi l'40oh 3"irt "dan l,8io/o dapat menekan angka bakteri Bacillus
9z,pI
pssac
#k
005.
di Sulawesi Selatan ikan segar mentah Yang diolah teknik pengasaman, sePerti Lawa
rra't tradisional
air cuka atart .1 Lawa Bale ifs makanan tradisional dengan bahan egar yang diolah tanpa melalui proses ,'btt b**, namun dengan teknik dan Lm,v-a dimatangkan dengan tanpa proses pemasakan
i
dan 04.
g. 1"akni blansir/ blancltin
memiliki kandungan air yang tinggi trbuh ikan mendekati netral, dan daging mudah dicerna oleh enzim autoiysis
menjadi media Yang baik unruk !r bakteri Pembusuk.' Menurut
fr3,
jeruk nipis justru nilai PH Pada ikan (Petis)'
penambahan ekstrak
-;t*m
Aureus sekaligus j.rga dapat
35
merangsang
Media Gizi \Iasr-arakat Indonesia, \'o1. 1,No.1,Agustus 2011 : 35-40
-
pertumbuhan bakteri yang justru tereaktifl
analisis total mikroba serta daya terima sebagai rariabel independen.
Makanan yang telah
Populasi dan Sampel
terkontaminasi mengalami penguraian-
mikroorganisme akan sehingga dapat mengurangi
nilai g^
dan
kelezitannya. Bahkan makanan yang telah terurai itu dapat menyebabkan konsumennya sakit sampai meninggal.8 Fakta tersebut jelas mempengaruhi daya ierima konsumen terhadap produk olahan Lawa Bale. Persepsi yang menganggap bahu-a Lawa Bale tidak aman dikonsumsi, akan saDgat mempengaruhi minat dan selera penl'uka Lsva Bale ittr sendiri. Pembuatan Lawa Bale yang berbahan bahr ikmr teri merupakan saiah satu alternatif diversifikasi'
pengolahan ikan teri sebagai produk pang"t-' Suatu makanan bisa saja tidak disukai karena rasanya yang membosankan, terlalu biasa dikonsumsi, menyebabkan alergi atau rcaki fisioiogis, dan menimbulkan penyakit' $ikap s&a atau tidak suka terhadap pangan hanl-alah saFh satu alasan yang membentuk preferensi pengaL-'
Poprlasi dalam penelitian ini adalah Lawa Bale nmah makan se-kota Makassar. Sampel di trerdasar*an hasil observasi dari seluruh mekan di kota \{akassar yang menyajikan tsate da'r. bersedia memberikan resep. S diwft dengan teknik random sampling, terdiri tiga formuta : formula A (Lawa Bale Cuka), yai il:an teri segar dengan perendaman cuka pemherim. lml perasan jeruk niPis pemmbahan 15gr kelapa sangrai ; formula {I-rr*u Baie Jenk Nipis), yaitu ikan teri drblansir @a suhu 700C, kemudian di 45ml p€ra-san jeruk nipis dan diberi 20gr saqgai: formula C (La*-a Bale Lsam Jawa), ) L*.oi s€ar vang diblansir pada suhu 700C, direndm dengan air asam jawa, kemudian di txrnbehm n5gr keiapa sangrai, serta 20 jmnmg pismg.
Pagrnpulan Data
Berdasarkan fakta di atas, maka penelitim iri ditujukan untuk mengetahui total milroba 'lanot daya terima pada olahan LaY;a Bale.
Tctal m*roba dianalisis dengan me merocte Total Plate Count, sedangkan
penerimaan dan tingkat kesu diperoleh dari hresioner yang akan diisi oleh
mg€mai
Bahan dan Metode
cnmg panelis semi terlatih.
Lokusi Penelitian -4nalisis
Lawa Bale dilaksanahm 'fr Laboratorium Kuliner, dan analisis mif:roUiolqi dilakukan di Laboratorium Kimia Biofiqrt Fakultas Kesehatan Masyarakar Lniresims Pembuatan
Daa
Dara hasil uji mikroba dianalisis mengguna *rralirjs deslriptif. dan data uji daya terima dio mensEunakan program SPSS 16,0. Data di rnrnli melihat rata-rata tingkat kesukaan inrlFat faltor 1-ang dinilai yaitu watrta, ilBrra- dsn rasa- Selanjutnya, data hasil peni uji dalz terima dikonversikan ke uji kruskalr,rrrml- melihat perbedaan yang signifikan riga formula ]-ang diujikan.
Hasanuddin.
Desain dan Variabel Penelitisn
Jenis penelitian adalah expeiment Lr.furr,qt dengan desain posf test onlv control {d€s;"grPenelitian ini menggunakan metode eksp'erimen dengan analisa laboratorium- meng-etmalim rigu' perlakuan masing-masing formulasi dengro 'fum tali pengulangan (duplo). Penelitim''iilakulm' pada iiga tahap, yaitu pembuatan berdastrke h*q obsenasi formula Lav'a Bale d: bertragai nlmefu makan, analisis total mikoba pada seti4 Fr"osrs
Hrsil Penelitian
Iulnh
Tottl ){ikroba
Flrll,ula ^4 (Lawa Bale Cuka) T,rtal milloba pada ikan teri segar (A,) :6{,-CI00 koloniigram daging ikan, g"erendaman dengan cuka (Ar) menjadi 7
pengolahan, dan uji daya terima- Dalern fwmam ioi,- Lr*o Bale sebagai r-ariabel depeoden. dm
35
Mutu Produk
!-d
Larua Bale
(Astri, Nurul)
1. Total Mikroba yang Dapat Dikurangi Sebelum dan Setelah Proses Pengolahan Lawa Bule Formula A, B, dan C
Jumlah Kuman Yang Dapat
Jumlah Kuman (Koloni/gram) tle di
pkan umah Lawa
Formula Bale Cuka) Bale Jeruk
mopel
i dari
Bale Asam
yaitu 2004, dan
laB yang
Z-
Sebelum
Setelah
Pengolahan
Pengolahan
260.000
123.000
187.500
362.000
Jumlah
elapa l, dan iliberi
52,69
30.750
137.000 t56.',/50
65.750
296.250
81,83
Dormula
Setelah Perlakuan
DaPat Dikurangi
6tur, ilaian yallis ntara
%
7.500
252.500
97
187.500 362.000
19.000
168.500 192.000
90
170.000
53
berkurang sebanyak 97o/, dai total mal- Setelah diberikan jeruk nipis (A) kolonilgram turun sebanyak 47o/o.
koloniigram atau turun 30% dari total mikroba
ffn-mFur dengan kelapa sangrai (A4)
Sebelum dun Setelah Proses Pengolahan
sebeiumnya.
Selama proses pengolahan, mikroba
dapat
direduksi rata-rata 50%. Mikroba paling banyak dapat ditekan melalui proses pengolahan pada formula B sebanyak 83,6o , tidak berbeda jauh dengan total mikroba yang dapat dikurangi pada formula C sebanyak 81,830 , dan yang paling sedikit dalam mengurangi total mikroba adalah formula A, yaitu sebanyak 52,69oh (Tabel 1)' Namun, proses pengolahan yang paling konsisten dan signifikan menekan total mikroba adalah proses pengolahan formula C (Tabel2).
D(I*wa Bale Jeruk Nipk)
iadap
(koloniigram)
260.000
l?1-000 koloni/gram.
fiolah
83,6
Kuman(KolonVgram) Jumlah Kuman Yang
Sebelum Perlakuan
sam
nkan [olah
"h
Total Mikroba yang Dapat Dikurangi pada Tahap Perendaman Cuka dan Blansir Olahan Lawu Bale Formula A, B, dan C
ndam
yaitu
Dikurangi
pada ikan teri segar (81) sebanYak daging ikan, setelah diblansir tdi 19.000 koloni/gram, berkurang
dari total mikroba awal. Setelah dengan air jeruk nipis (B3) menjadi Honilgram. Setelah dicampur dengan i @a) sebanyak 30.750 koloni/gram. C (Iawa Bale Asam Jawa)
Kurakteristik Panelis
nyak rtelah
pada ikan teri segar (C1) sebanYak kolonilgram daging ikan. Setelah di G, menurun dua kaii lipat menjadi hlonilgram, berkurang sebesar 53%. luendaman larutan asam jawa (Cr) 95-500 koloniigram ata.u berkurang 2l'/o, dan setelah dicampur dengan kelapa dm jantung pisang (Ca) menjadi 65.750
Jumlah panelis yang menilai pada uji daya terima ini sebanyak 20 mahasiswa yang berasal dari FKM Unhas. Perbandingan jenis kelamin perempuan dan laki-laki yaita 17:3.
7.500
37
\tedia
r}; !,664 " 6 h&m*e
hfu rcm lifrhfu
Terima Warna Tekstur
327s
fF Shorl-rrr Beh f,rd
Aroma
3,125 2.775
3,1 5
Rasa
_:--!.5
3-+5 ji5
i5 3-+5 i
3-51_i
Rata-Rata Keseluruhon dan Lfi untuk Tiga Formula Lauu Bale
2
dalam I jcnuh uipis maupun larutan asam ja eirfu"Fri@sigrry,? dapat menekan total mikroba
r!'&"r
li'
rcam ,t*,n mempengaruhi pH sehin milroba 1'ang tidak tahan terhadap 'lpryryi ocuffi- Atan tetapi penambahan
trsfoc, a
karena sifatnya yang mnmiloikrotriat-' Sifat tersebut karena pena
antiml
pofu hefoan Ersebut tidak akan membunuh mhotra prada saat vang sama, melainkan sel-sel i r&nn Etrruuh rlelam suatu periode waktu 1 hromm- Jmmlah mikroba yang tersisa hena&an hi&ft den terus berkembang biak j keq&si *ehsrat mendukung kehidupannya.T
-{
Ujr Kruskal-Itallis dengan o : 0-05 mesuujurco tidak ada perbedaan yang signifikm enrrra kr r;gr formula, dilihat dari faktor y-ang meryengru.hi gji
-{ lang direndam dengan larutan meourunkan total mikroba sebesar 97%o miliroba aq'al. Sedangkan formula C -iErmLah Fcemla
daw
tingkat kesukaan (Tabel 3).
direnrjm dengan larutan asam jawa rneuurunkan nilai mikroba sebesar 44%
FortuJl,
proses biansir. Berbeda halnya pada
,hgm
Perbandingan harga 5'ang cukup berbeda
jeruk nipis yang justru meni iumtah mifroba pada formula A dan formula Gibcl {). Penambahan air jeruk nipis membe asam vang menurunkan nilai pH iken terl sehingga mengurangi mikroba yang ti
terliha
jelas pada setiap formula p€r l0O -srmnl"-
Pemakaian biaya terendah 1-aitu pada fcrrmula C.
A )'ang palinq
bmlak
afu
tahan terhadap suasana asam tetapi sebaliknyaj
mengeluarkan biaya.
ffimpercepat perkembangbiakan mikroba ) tc'leran terhadap asam.
Pembahasan
Formula B dan C menggunakan proses rakni teknik blansir sebelum direndam dengan -ferulr nipis maupun iarutan asam jawa. T blansir terbulti dapat menekan jumlah mi secara maksimal. Pada formula B, teknik bl dapat men_zurangi mikroba sampai 90%
Kandungan protein ikan teri 1'ang relatif dnsg (10,3grl100gr dagingn-va) dengan kandungm airrrya mencapai 809'o akan menl-ebabkan ikan teri mudah rusak.rr Kriteria pengujian mutu dan tingkat kesegaran produk pangan salah satunl-a adalah
pengujian jumlah balaeri (TPC).:: Pada pengolahan tradisional secara umum, ikan teri dengan kualitas yang kurang
pada
T{W trryffiman : perendaman
pengulangan percobaan. bahwa warna, aroma: tekstur. drn rasa foxrmla iui lebih baik. Sementara formula C meneryani urma@. kedua, kemudian disusul formula
sementara formula
terdapat
'rirm$
{}*r5
f,rrot*tift
Bia;'a
lry
r:rm
I b"ei Panelis ry.et+iam-
Rincion I,awa Bale/100 gr
dari mi
ro m*Arsr-nra lebih baik dari ikan teri ftMnhilrya (fabel2).
0_i9l
formula lainnla s€telah
Analisis
mentah karena zat-zat gizi
,frn"r teftanan persaingan
ffirrrmnilr fl6rrrula C menggunakan ikan teri
Hasil uji tingkat kesukaan menrmjrallsan befrre"e panelis lebih menl,ukai formuia B diLrao,@&m dengan
b@
mrfuuhn
Ijft
3-5'l_{
:
r-.ti dSto"ranei.:; Kualitas ikan teri segar ikan pry''X*,m s41gaf menentukan F@fiEs
ftm,
Rata-Rete
Form.h A
201'L
mmmrumef lfiLroba tumbuh lebih baik
Tabel3. Hasil Rata-rata Skoring &r L$frd* Wallis llenurut Kerelrerifr. ff IDqr Terima untuk Tiga Formrh Zrm m
Karakteristik Uji Daya
\-oL 1,No.1,Agustus
baik
pada formula C berkurang sebesar 53% (Tabel
cara pengolahan serta
Penambahan bahan pelengkap pada ketiga fr
yang kurang saniter dan higienis-
I'ang diuji. terbukti dapat menurunkan
penyimpanan dalam keadaan )-ang tidak terlindungi, mengakibatkan ikan teri dal"m olahan Lawa Bale sangat rentan terhadap kerusakan
j
milaoba. Penambahan kelapa sangrai pada fc A dan B dapat menurunkan total mikroba baik dibandingkan dengan penambahan 38
Mutu Produk Lawa
pada F"diu
{.
Bale
(Astri, Nurul)
Total Mikroba yang Dapat Dikurangi pada Tahap Pemberian Air Jeruk Nipis, Perendaman Jeruk Nipis dan Perendaman Larutan Asam Jawa Olahan Lawu Bale Formula A, B, dan C
hoba dan
Jumlah Kuman (Koloniigram)
total
Sebelum
Formula
7.s00
Perlakuan 23s.250
19.000
65.7s0
170.000
9s.000
Perlakuan dua
Jumlah Kuman Yang Dapat
air Jeruk Nipis) air Jeruk Nipis) larutan Asam Jawa)
o/ /o
Dikurangi ni/gram)
7s.000
44
Jawa
disukai. Direkomendasikan agar mengolah Lawa Bale denganteknik formula C.
jantung pisang pada formula C. Hal ini
pada formula
A dan B
hanYa
kelapa sangrai, yang mengandung berupa asam laurat yang dapat bersifat rrimikroba. Sedangkan pada formula C
Daftar Pustaka
1. Mahendradatta, Meta. Makanan Tradisional
tahan pelengkap lain berupa jantung
Sulawesi Berbasis Ikan. Makassar: Masagena
tidak mengandung zat antimikroba kelapa sangrai sehingga penambahan
2.
is*ng pada formula C memiliki potensi untuk memberi kesempatan mikroba
3.
biak.
yang diuji masing-masing aman si karena berada jauh di bawah batas cemaran milffoba pada Produk nnrikanan dengan pengujian TPC yang oleh Badan POM RI tahun 2009 Yakni 000 koloni/gram makanan.
uji Kruskal-Wallis, didapatkan
Daging dan Ikan dari Industri Jasa Boga Golongan A-2 Terhadap Cemaran Bakteri
bahwa
Salmonella
5.
Te
abel 2).
Yogyakarta:
.
Paruba, Silvia Agustina. Pengaruh Proses
Dekke Naniura
TerhadaP
Bakteri (Skripsi). Medan: Universitas Sumatra Utara; 2011. Muclrtadi, Tien. R dkk. Pengaruh Blansir dan Pertumbuhan
6. dengan
pada masing-masing formula Yang bawah batas maksimum cemaran yang diperbolehkan menurut BPOM RI 2009, yakni 500.000 koioni/gram. Lawa rNengan formula C secara signifikan dan menurunkan jumlah mikroba samPai alfrir olahan, disamping lebih murah dengan formula lainnya, walauPun
daya terima formula
Sp (Skripsi).
Universitas Gajah Mada; 2007
Pembuatan
dan Saran
mik rb1
FMIPA UPI;2009. Wijatmoko, Agus. Pemanfaatan Asam-Asam Organik (Asam Cuka, Jeruk Nipis (Citrus Aurantifolia) dan Belimbing Wuluh (Avenhoa bilimbii)) untuk Mengurangi Bau Amis Petis Ikan Layang (Decanpterus spp.) (Skripsi). Bogor: Institut Pertanian Bogor; 2004.
4. Keswandani, R. Identifikasi Titik Pengendalian Kritis Pengolahan Produk
yang paling disukai adalah formula B dai segi wa.rna, tekstur, aroma dan rasa). itq ditinjau dari harga satuan, terlihat biaya yang digunakan pada setiaP Formula C adalah formula yang paiing luarkan biaya per 1O0/gramnya.
frrmula aman untuk dikonsumsi
Press; 2009. Susiwi, S. Kerusakan Pangan. Jakarta:
7.
Waktu Penyimpanan Terhadap Mutu Fisik dan Mikrobiologis Daging Sapi di Kemas Vakum. Jurnal Teknologi dan lndustri Pangan 2004;VIII (1): 57-8. Istifany Haq, dkk. Efektifitas Penggunaan Sari Buah Jeruk Nipis Terhadap Ketahanan Nasi. Jurnal Sains dan Teknologi Kimia 2010; 1 (1): 87-103.
8.
B lebih banYak
39
Dwijoseputro, D. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta: UI Press; 2005.
Media Gizi Masyarakat Indonesia, Vol. 1,No.l",Agustus. 201L
9.
Assael,
H.
Consumer Behaviors
Marketing Action. Boston:
and Pearson
Education; 1992. Fakfor-faktor yang Berhubungan dengan Preferensi dan Frekuensi Konsumsi Buah pada Golongan Lanjut Usia di Lembaga Seni Pernafasan Satria Nusantara Bogor (Skripsi). Bogor: lnstitut Pertanian Bogor;
10. Prasatya ER.
1998.
11.
PERSAGI. Tabel Komposisi Pangan Indonesia. Jakarta: PT Elex Media
Komputindo; 2009. 12. Supardi, Iman dan Sukamto. Mikrobiologi dalam Pengolahan dan Keamanan Pangan. Bandung: Alumni;2004. 13. Heruwati, Endang Sri. Pengolahan Ikan Secara Tradisional, Prospek dan Peluang Pengembangan. Jurnal Litbang Pertanian 2002;2t (3):28-31.
40