PENELITIAN KEBIJAKAN KONVERSI ENERGY ALTERNATIF PENGOMPRONGAN TEMBAKAU VIRGINIA DI PULAU LOMBOK TAHUN 2009 Tim Pusat Penelitian Lingkugan Hidup Universitas Mataram Sudarmadji Rahardjo, Hirwan Hamidi, Cahyawan Catur Edi Margana ABSTRAK Tembakau virginia sebagai bahan baku utama pabtik rokok merupakan salah satu komoditas yang memberikan andil cukup penting dalam perekonoman banyak negara. Bagi Indonesia, tembakau memegang peranan penting dalam kehidupan sosial ekonomi masyarakat, baik sebagai penyerap tenaga kerja, sumber pendapatan petani dan buruh, sumber cukai dan devisa negara.. Maksud Kajian ini untuk memberikan gambaran tentang pelaksanaan kegiatan, kendala dan hambatan yang dihadapi dalam merealisasikan konversi energi alternatif dalam pengomprongan tembakau virginia di Pulau Lombok Tujuankhusus (1) menelaah jenis bahan bakar prospektif dalam pengomprongan tembakau virginia, (2) Mengkaji kebijakan-kebijakan pemerintah di NTB khususnya tentang konversi alternatif bahan bakar dalam pengomprongan tembakau virginia di Pulau Lombok, (3) Mengidentifikasi berbagai permasalahan dalam pelaksanaan konversi energi alternatif bahan bakar dalam pengomprongan tembakau virginia di Pulau Lombok. Metodologi yang diguankan adalah metode penelitian deskriftif analitik, yaitu suatu metode yang didesain untuk mendeskripsikan dan menganalisis berbagai permasalahan
Hasil Penelitian 2009
1
yang dihadapi dalam merealisasikan pelaksanaan konversi energi alternatif pengomprongan tembakau di Pulau Lombok. Hasil yang diperoleh adalah (1) Bahan bakar prospektif dalam pengomprongan tembakau virginia sebagai alternatif pengganti minyak tanah adalah batubara, gas (LPG, LNG), kayu, energi surya, hybrid tenaga surya, dan biomasa sisa produk pertanian (sekam, kulit kemiri, canhkang sawit dll). (2) Berdasarkan Peraturan Daerah melalui Keputusan Gubernur NTB No 79 A/Tahun 2008 Tanggal 14 Maret 2008 memutuskan bahwa jenis bahan bakar alternatif yang digunakan untuk pengovenan daun tembakau menjadi krosok fue-cured adalah batubara dan bahan bakar gas (LPG atau LNG) (3) Kebijakan konversi alternatif batubara untuk pengovenan daun tembakau virginia menjadi kosok fue-cured tidak dapat berjalan sebagaimana diharapkan. Hal ini terjadi karena dalam pelaksanaannya dihadapkan kepada sejumlah permasalahan sebagai berikut : (i) terbatasnya jumlah tungku yang telah dikeonversi batubara, (ii) tidak terintegrasinya program konversi tungku, (iii) kurangnya dukungan perusahaan pengelola tertentu, (iv) lemahnya pengendalian penggunaan kayu untuk omprongan tembakau, dan (v) politik anggaran pemerintah daerah yang kurang berpihak.
Hasil Penelitian 2009
2
PENATAAN PENAMBANGAN EMAS RAKYAT DI SEKOTONG KABUPATEN LOMBOK BARAT TAHUN 2009 Tim Lembaga Penelitian Universitas Muhammadiyah Mataram Vina Andiriani, Dedi Shopan Shoppian ABSTRAK Pertambangan emas di sekotong dimulai sejak dikembalikan Kawasan tambang emas oleh PT Newmont Nusa Tenggara dan PT Indonesia pada Pemerintah Daerah dinilai tidak layak untuk dijadikan lahan bisnis yang selama ini digarap secara liar oleh masyarakat termasuk para pendatang dari luar daerah Nusa Tenggara Barat. Setidaknya 25 persen atau sekitar 125 ribu jiwa penduduk Kabupaten Lombok Barat dapat diakomodir di dalam kegiatan pertambangan tersebut selama sekitar 30 tahun. Untuk penertiban dan penataan penambangan emas di sekotong diperlukan kajian sebagai bentuk kebijakan yang akan diterbitkan oleh pemerintah daerah Kabupaten Lombok Barat. Tujuan mengevaluasi pengaruh penambangan emas sekotong terhadap lingkungan, Mengintegritaskan pemahaman masyarakat pada prinsip-prinsip pengambilan keputusan strategi pembangunan masyarakat, Menata zona pengembangan kawasan Sekotong melalui pemanfaatan kearifan lokal yang meliputi pengembangan kawasan pariwisata, hutan lindung, lahan kering untuk pengembangan BSS, permukiman dan pertanian Manfaat memperoleh informasi tentang peluang-peluang baru melalui pengkajian secara sistematis dan cermat atas opsi-opsi pembangunan yang tersedia. Melindungi aset-aset sumber daya alam.
Hasil Penelitian 2009
3
Metodologi yang diguankan adalah metode penelitian deskriftif kualitatif. Metode ini pencarian fakta interpretasi yang tepat. Mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat serta tata cara yang berlaku dalam masyarakat, serta memahami konsep dasar masyarakat dalam melaksanakan penambangan. Sehingga dengan temuan empiris yang dapat digunakan pemerintah dalam pengambilan kebijakan. Hasil yang diperoleh adalah kegiatan penambangan emas oleh masyarakat Sekotong dilakukan dengan kondisi kurang tertib, pembuangan limbah yng kurang teratur akan mengakibatkan kurang sehatnya masyarakat dalam waktu beberapa tahun kedepan. Untuk itu pihak Pemerintah perlu membentuk peraturan atau kebijakan yang strategis sehingga lingkungan dapat tertata dengan baik dan dapat terjaminnya keamanan bagi masyarakat Sekotong.
Hasil Penelitian 2009
4
BERBAGAI KEBIJAKAN RENCANA PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI NTB TAHUN 2009
Tim Lembaga Riset Sosial, Politik dan Agama Zaki Mubarak ABSTRAK Salah satu tuntutan, sekaligus kebutuhan pemerintah daerah saat ini adalah terwujudnya keselarasan antara strategi kebijakan dan program pembangunan dengn aspirasi dan kebutuhan masyarakat. Target kegiatan yaitu : Menjaring Opini Publik Masyarakat NTB mengenai Program Pembangunan Pemerintah Daerah NTB, Memberdayakan Masyarakat NTB dan Membuat Mereka Terlibat dalam Proses Pembuatan Kebijakan Publik, Membuat Pembangunan yang Sensitif dan Merespon Aspirasi Masyarakat NTB. Produk harapan, aspirasi dan evaluasi publik terhadap rencana dan program Pemerintah Daerah. Metodologi yang diguankan adalah metode pendekatan survei. Pengumpulan data secara langsung kepada masyarakat dengan menggali informasi tentang program pembangunan pemerintah. Hasil yang diperoleh adalah jajaran Pemerintah Daerah Provinsi NTB, khususnya melalui Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), diharapkan lebih inten dan fokus dalam menginformasikan kepada masyarakat, khususnya di pedesaan dan pelosok, terkait rencana dan program yang akan dilaksanakan. Pemerintah Daerah memerlukan jejaring hingga ke desa-desa dalam mensosialisasikan Hasil Penelitian 2009
5
rencana dan program yang akan dilaksanakan di daerah. Jejaring ini dapat dibentuk dengan melibatkan secara lebih intens para tokoh agama, masyarakat, dan adat. Termasuk memerankan para pemuda di desa-desa.
Hasil Penelitian 2009
6