Volume 31 No . 2
Oesember 2007
ISSN 0216-936 3
Media
GIZI &·KELUARGA
(The Indonesian Journal of Community Nutrition and Family Studies) iterbitkan oleh Departemen Giz; Masyarakat dan Departemen IImu Keluarga dan Konsumen Fakultas Ekologi Manusia - Institut Pertanian Bogor
Media Oizi & KeJuarga Terakreditasi SK No. 55IDIKTIIKep/2005
Pemimpin Umuml Penanggung Jawab
ISSN : 0116 - 9363
Ketua Departemen Gizi Masyarakat. Fakultas Ekologi Manusia
Ketua Redaksi
Dr. Jr. Ahmad Sulaeman. MS
Sekretaris Redaksi
Leily Amalia. STP. MSi
Anggota Redaksi
Dr.lr. Euis Sunarti, MS Dr.drh. M. Rizal Damanik, M.RepSc
Setting
Leily Amalia, STP, MSi
Penerbitan
dua kali setahun (Juli & Oesember)
Langganan
Rp. 60.000,- per tahun Rek. No. 016.0083713 A.n. Leily Amalia/Media Gizi Bank Syariah Mandiri Kantor Kas Oannaga-Bogor
Alamat Redaksi
Depanemen Gizi Masyarakat. Gedung OMSK Fakultas Ekologi Manusia, IPB Kampus Darmaga - Bogor Telp. (0251) 621258 Fax. (0251)622276 E-mail : mediagizkel@yahoo .com:
[email protected],
[email protected]
Media Gizi & Keluarga merllpakall majalah ilmiah mengenai kajian pangan, gizi . dan keluarga . Diterbitkan oleh Departemen Gizi Masyarakat dan Departemen Ilmu Keluarga dan Kon sllmen, Fakultas Ekologi Manusia - fnstitut Pertanian Bogor dan telah terakreditasi oleh Ditjen Dikti. Redaksi menerima sumbangan naskah ilmiah di bidang kajian tersebut di atas. Pedoman penulisan dapat dilihat pada halaman sampul belakangjumal. Artikel Media Gizi & Keluarga dapat dikutip dengan Illenyebutkan sllmbernya.
Memiliki anak ya:n; demikian, hal itu tidaklab cuJ orangtua belwn mengetch . kecerdasan, dan karakter ran terbadap kualitas dan status tsunami di Nanggroe Ace h I status gizi, dan kesehatan pangan rnemiliki peran bes:! pertumbuhan dan perkem ba. menunjang pertumbuhan arL
Pertwnbuhan d.2n ;: rernaja Kondisi sosial ek pola sikap dan kenaka!an .:. pengetahuan yangbai.k. tee:::: hal pemiliban makanan be ~ emosionalnya. Perlu alar . s!kap,
Di samping ~ defisiensi gizl, te~ rnempengaruhi kaiangao ibu h" adalah yadium . De - - . - _ S3IIlping forti fikasi : . ___ da lam menaoggulan3
P e rkem~ -- memiliki kemampll&. ' . ,- Iemak: dan kolesterol _ giz;i ganda, yaitu gizi ~~ merupakao pilihan ;;"'7- :: masyarakat yang [l]eQ _ . - .... y:illu dengan meogka _ .:::::;..; :ckayaan al am Ind o[}':;'5 ~ :: " pd:ti:n dalam kulit j ~ !: . _ T . t sebagai salah sa:t. '. : a kandungan ani_ knasanab keilmuan dar.
EDITORIAL
Memiliki anak yang sehat dan cerdas tentu merupakan dambaan setiap orangtua, meskipun e mikian, hal itu tidakJah cukup tanpa dllringi dengan pola sikap dan karakter yang bailc Masih banyak orangtua belum mengetahui faktor-faktor yangberpengaruh terhadap pembentukan kesehatan, 'ccerdasan, dan karakter yang bail<. pada anak. Dalam kondisi normal, banyak faktor yang berpengaruh . rhadap kualitas dan status kesehatan aniilc. Lebih dari itu, adanya tekanan psikologis seperti bencana ~ ami di Nanggroe Aceh Darussalam, tentu akan memberikan pengarub tersendiri terhadap pola asuh, :arus g-izi, dan kesehatan ·anak balita Disamping pola asuh danaspek psikologis, faktor konsum.s-i _mgan memiliki peran besar tehadap kualitas anak. Sernakin baik gizi yang diberikan, serna kin baik : ertum.buhan dan perkembangan anak. Susu rnerupakan salah satu pangan yang sangat dianjurkan untuk unjang pertumbuhan anak karena kandungan gizi protein, vitamin dan mineralnya yang cukup tinggi. Pertumbuhan dan perkembangan anak pada masa balita pasti akan berpengaruh pada masa aja. Kondisi sosial ekonomi keluarga, pengasuhan anale, dan kelompok ternan, erat kaitannya dengan :oola sikap dan kenakalan di kalangan rernaja. Untuk itu, rernaja sangat perlu untuk dibekali dengan ~etahuan yang baik, termasuk pengetahuan gizi, untuk rnenjadi bekal dalam bersikap, termasuk dalam . pemilihan makanan bergizi baik yang akan mendukung pertumbuhan dan perkembangan fisik maupun - - -ionalnya. Perlu alat ukur yang tepat untuk dapat menilai remaja kita telah memiliki pengetahuan, dan -pr-aktek gm yang baik tersebut., yang tentunya -ak-an berbeda deng.an -alat .ukw' yang digunakan . anak-anak dan dewasa Terutama pada remaja yang tingg
Redaksi
I[ MEDIA GIZI DAN KELUARGA [I Volume 31, No.2
Desember 2007
Halaman Analisis Faktor Pembentuk Anak Sehat, Cerdas dan Berkarakter
Dwi Hastuti, Hidayat Syariej Ratna Megawangi, Suprihatin Guhardja dan Soemiarti
Patrnonodewo ....... .... ..... ... ... .... ........... ... ...... ................... ... ........ ... ... ............. .... ..... ......................... ..
Hubungan Pola Asuh, Status Gizi dan Status Kesehatan Anak Balita Korban Gempa dan
Tsunami di Nanggroe Aceh Darussalam
Fitriana, Hartoyo dan Amini Nasoetion ............................ .... .... .... ....... .. ..................................... ..... 12
Oarnpak Konsumsi Susu dan Pengasuhan terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Anak
2-5 Tahun di Kota Bogor (~
Lilik Noor Yuliati, Hidayat Syariej Hartoyo dan Ahmad Sulaeman ........... ..... ........................... ~ Pengaruh Keadaan Sosial-Ekonomi Keluarga, Pengasuhan Anak dan Kelompok Ternan
terhadap Kenakalan Pelajar SMK-TI dan SMU di Kota Bogor
Herien Puspitawati, Ujang Sumarwan, Ratna Megawangi dan Pang S. Asngari .... ... ......... .... ....... 28
Pengembangan Alat Ukur Pengetahuan., Sikap dan Praktek Gizi pada Remaja
Es i Emilia, Hidayat Syarij Siti Madanijah, Pang S Asngari, dan Drajat Martianto .~......... ............ 39
Pengaruh Pemberian Makanan fambahan terhadap Status Gizi, Status Anemia dan Prestasi
A.kademik pada Mahasis Wa Tingkat Persiapan Bersama IPB Tahun 2005/2006
Budi Setiawan, Dodik Briawan, Rizal Damanik, Tjahja Muhamdri, dan Dias lndrasli ............ ...... 51
< onsumsi Pangan dan Seng, serta Determinan Status Seng Ibu Hamil di Kecamatan
Leuwiliang dan Cibungbulang, Kabupaten Bogor
Aslis Wirda Hayati, Hardinsyah dan Rimbawan .. ..................... ...... .......... ................ ... .. .. ... ............. 62
Pengaruh Suplemen Iodium d ~m Beta Karoten Terhadap Status Iodium dan Status Gizi Ibu
selama Hamil di Daerah Endemik Gaki
Asruri Lamid, Rimbawan, Ali Khomsan, Clara M Kusharto dan Muhilal ........ ..... .... .. ............. .... .. 74
Efek Pektin Kulit Jeruk Lem.on terhadap Kadar Kolesterol, LOL, HOL dan Trigliserida Serum Tiku5 Sussi Astuti ....... .. ....... ...... ..... .... ... ......... ..... ... ....... ............ .. .... ... ...... ....... ...... ..... ... ...... ........................ 84 Pengembangan dan Evaluasi Tepung dan Tablet Hisap Kaya Antioksidan Berbahan Dasar Tomat Intan Diani Fardinalri, Ahmad Sulaeman dan Leily Amafia .... .. .. .. .. .............. .. .... ..... ....................... 92
Media Gi
DAMPAK KONSUMSI SUSU DAN PENGASUHAN TERHADAP
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK 2-5 T AHUN DI KOTA BOGOR
(Impact ofMilk Consumption and Parenting to
growth and de-velopment ofChildren 2-5 Years In Bogor City)
Lilik Noor Yuliati l ,3, Hidayat Syarief, Hartoyol dan Ahmad SUlaeman 2 ABSTRACT. This research was aimed to analyze the impacts of milk consumption and parenting on children's nutritional status, health, and child development. A cross-sectional study design was applied on this study. The locations were purposively selected at four villages such as Baranangsiang and Sukasari Village on East Bogor Sub District, Tanah Sareal and Kedung Badak Village on Tanah Sareal Sub District, in Bogor City. Total samples ofthe study were 297 children and their families, which consist of67 children who do not consume milk and 230 children who consume milk daily. The study showed that both group had significant differences on parental educational attainment, income per capita, family size, and length of breast feeding. Milk consumption contributed 28.7% ofprotein total. Statistical analyses showed there were Significant differences between two groups in term of nutritional status by any indicators weight/age, height/age, and height/weight; cognitive development and psychosocial development. The study showed thal psychosocial parenting had impact to child's cognitive and psychosocial development score but milk consumption has not.
Keywords: milk, HOME, child development, preschool children PENDAHULUAN Latar Belakang Anak adalah masa depan bangsa, mereka adalah modal produktif dan generasi pembangun bangsa di Jnasa depan. Terdapat dua strategi untuk menj\ldikan anak sebagai tumpuhan bangsa yaitu pertatna menjamin kelangsungan hidup anak dengan kualitas fisik yang memadai melalui pemberian pangan dan gizi; dan kedua membangun kualitas intelektual, sosial dan emosional anak yang berkesinambungan selama hidupnya (Said, 2004). Anak yang sehat dan cerdas adalah dambaan setiap orang tua. Hasil penelitian " di Amerika Serikat menyebutkan bahwa orangtua berharap anaknya lebih cerdas daripada dirinya (Furnham, Rakow & Mak, 2002). Anak yang sehat dan cerdas merupakan cerminan dari pertumbuhan dan perkembangan anak yang baik. Tiga tahun , Dept. lIImu Keluarga dan Konsumen. FEMA-IPB .' Dept. Gizi Masyarakat. FEMA-IPB j Korespondensi: Dept. Jlmu Keluafga dan Konsumen. FEMA-IPB. JI. Lingkar Akademik. Kampus IPB Darmaga, Bogor 16680. E-mail:
[email protected]
20
pertama dalam kehidupan anak merupakan masa sensitif, yang menentukan yang paling pertumbuhan dan perkembangan anak di masa depan (Gutama, 2004). Gizi, perawatan dan lingkungan psikologis adalah faktor penentu pertumbuhan dan perkembangan anak. Konsumsi yang cukup menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan yang baik. Sebaliknya konsumsi yang tidak memadai sangat beresiko untuk menyebabkan kurang gizi dan dapat mengakibatkan kegagalan pertumbuhan fisik, perkembangan mental dan kecerdasan, menurunkan produktifitas, serta meningkatkan tingkat kesakitan dan kematian anak (Azwar, 2004). Salah satu jenis makananlminuman yang dianggap mengandung zat gizi yang dapat membuat anak tumbuh sehat dan cerdas adalah susu. Pada masa pertumbuhan, idealnya seorang balita mengkonsumsi dua gelas susu perhari yang setara dengan 500 ml susu cair segar (Khomsan, 2000). Akan tetapi susu bukan merupakan makanan utama melainkan hanya pelengkap. Di sisi lain, produsen berbagai jenis susu telah melakukan promosi dengan gencar yang
Medin Gili (; Kduarga,
mengiklankan bahwa susu mengandWlg zat gizi yaag dapat menjadikan anak tumbuh sehat dan c.erdas. Selain itu menurut Badan POM terdapat 10 1 merek MD dan 4 merelc ML Wltuk susu pertumbuhan (Gartini, 2004). Banyaknya merek u yang beredar menyebabkan produsen harus rr: arnpu bersaing melakukan berbagai car~ promosi dan iklan untuk meningkatkan daya bel! n5wnen. Oleh karena itu timbul permasalahan apakah ~"lak yang mengkonsumsi susu dapat tumbuh sehat dan cerdas seperti klaim yang disampaikan cada iklan susu dan apakah justru faktor lain ~lain susu seperti pengasuhan dan faktor k:eluargalindividu serta faktor anak yang berperan d:ilam membentuk anak hlmbuh serat dan cerdas. Tujuan Berdasarkan pertimbangan di atas, elitian ini bertujuan antara lain Wltuk : 1. Membandingkan karakteristik keluargal individ14 karakteristik anak, dan pe!1gasuhan pada keluarga yang tidak membeli dan membeli susu untuk anak 2-5 tahun. ..., Menghitung kontribusi energi dan protein susu terhadap total konsumsi. . ,) . Membandingkan keadaan status gizi, status kesehatan, perkembangan kognitif dan perkembmgan psikososial . anak ~ang mengkonsumsi susu dan yang tJdak mengkonsumsi susu. 4. Menganalisis dampak konsumsi susu dan pengasuhan terhadap status gizi, status kesehatan, perkembangankognitif dan perkembangan psikososial . '.1ETODE {) 'as i dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Kelurahan Sukasari Baranangsiang, Kecarnatan Bogor Tirnur dan . elurahan Tanah Sareal dan Kedung Badak 'ecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, Jawa B::.rat. Masing-masing kelurahan diwakili ern pat u am Warga yang terdiri dari 1-4 posyandu per .', sehingga total keseluruhan lokasi rnencakup :3 ' posyandu. Waktu penelitian dila~ukan selama ;:e uluh bulan terhitung rnulai bulan Mei 2006 sam pai dengan Februari 2007 yang mencakup i::J"t
D~
2007. J I (2): 20.27
kegiatan persiapan, pengumpulan data, pengolahan dan anal isis data. Pengurnpulan data berupa wawancara dan pengamatan kepada ibu dan anak serta pengukuran tinggi badan dan berat badan anak. Cara Pemiliban Contoh Populasi dalarn penelitian ini adalah orangtua (ibu) dari anak berusia 2,5·5 tahun yang mengambil keputusan Wltuk membeli atau tidak membeli susu, dengan unit penelitiannya ibu dan anaknya. Anak usia 2,5-5 tahun dipilih dengan alasan pada umumnya anak pada usia tersebut masih mengkonsumsi susu dan sudah tidak mengkonsumsi ASI. Selain itu, alasan batas bawah 2,5 tahun diambil karen a ingin mengetahui pengalaman membeli susu selarna enam bulan terakhir saat anak usia 2 tahun dan kesesuaiaan dengan alat ukur perkembangan anak prasekolah serta batas atas usia 5 tahun disebabkan ketersediaan data di posyandu. Dengan menggunakan rumus menurut Scheaffer, Mendenhall dan Ott (1979) dan pr0porsi yang membeli susu adalah 0,22 (hasil penelitian pendahuluan) maka diperoleh jumlah sampel minimal sebesar 227. Untuk mengatasi adanya data yang ekstrim maka jurnlah sampel yang diarnbil sebesar 300. Teknik penarikan contoh dari populasi dilakukan dengan cara stratified .-andom sampling dari populasi anak usia 2,5-5 tahun yang berjumlah 1330 orang di 33 posyandu. Dari 300 contoh yang diambil hanya 297 contoh yang dapat rnemberikan data secara lengkap untuk dapat diolah dan diana.lisis, yang terdiri dari 230 ccntoh mengkonsurn sl su su dan 67 contoh tidak mengkonsumsi susu. Analisis Data Uji statistika dilakukan sesuai dengan tujuan penelitian, yaitu sebagai berikut : 1) ~~tuk membandingkan karakteristik keluargalmdlvldul anak, pertumbuhan dan perkembangan anak (status gizi , tingkat kesehatan, perkembangan kognitif dan perkembangan psikososial) a~,ara anak yang mengkonsumsi susu dengan yang tldak mengkonsumsi susu dengan rnenggunakan t-test; 2) untuk menganalisis darnpak konsumsi susu dan pengasuhan terhadap status gizi , status kesehatan,
21
. G . & Kt/umya, Darntber 2007, 31 (2): 20-27
m bangan kognitif dan regresi linear berganda.
psikososial
~
-*.S IL DAN PEMBAHASAN
rata usia anak di kelompok yang tidak membeli susu umurnya lebih tua dibandingkan yang membeli susu. Keadaan ini menunjukkan bahwa pembeJian susu akan cenderung berkurang dengan semakin bertambahnya usia anak.
"'-== -=- ,oristik Keluargalin
"?: - - i L ingkungan
Konsumsi Energi dan Protein
j i statistik menunjukkan bahwa terdapat • '_e
Dari 297 contoh dalam peneJitian ini terdapat 230 contoh yang mengkonsumsi susu yang terdiri dari 7 I ,3% mengkonsumsi susu bubuklfonnula, 22,6% mengkonsumsi susu kental manis (SKM) dan 6, I % mengkonsumsi susu murnilcair dalam enam bulan terakhir. Rata-rata konsumsi susu per hari adalah 88,28 gram susu bubuk, 273,71 ml susu cair dan 123,38 ml SKM. Terdapat perbedaan yang signifikan pada konsumsi energi non susu per hari di kedua kelompok. Kelompok yang menkonsumsi susu, mengkonsumsi energi dan protein total lebih tinggi dibandingkan kelompok yang tidak mengkonsumsi susu walaupun tidak berbeda nyata. Rata-rata konsumsi susu per hari menyumbangkan 27,7% energi dan 28,7% protein (Tabel 2). Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Pertumbuhan dan perkembangan anak dilihat dari variabel status gizi dengan indikator BBrrB, status kesehatan, perkembangan kognitif dan perkembangan sosial. Perkembangan psikososial merupakan gabungan aspek perkembangan bahasa, kognitif, menolong diri sendiri, sosial emosi, motorik kasar dan motorik halus.
Tabel l. Rata-rata Karaketristik KeluargaJlndividu dan Anak derta Faktor Lingkungan Rata-rata + SD
Variabel P-value __________________________~T~id~ak~M~e~m~b~e~li~S~u~s_u____M~e~m-b~e-1i~S~u~su---------T~o-till~~--~~~-?endid ikan Ibu (th) 8,25±2,69 10,86±3,32 10,27±3,36 0,000* - : :o ~.::"mfkapita (Rp.) ~ :1
.-\ngggota Kel
_- ~ (bulan)
: ---:_...:'1u an Gi zi dan Tumbuh - : '~ :Z (skor 0-100)
241 003,91± 205298,60 4,57±1,48 46,9±7,8 72,04±13,25
521 243,21 ± 486054,26 4,05:!:1 ,20 44,0±8,2 73,94±12,56
458024,24± 453 803,29 4, 17± I ,28 44,7±8,2 73,51±12,72
0,000* 0,011 * 0,011 * 0,297
._--_.---- - -------- ------
Medi4 Gki (I J
: 12,
Rata-rata Konsumsi Energi dan Protein Susu serta Non Susu, Konsumsi Energi dan Protein Total, dan Persentase Kontribusi Protein Susu terhadap Total Protein
-,2USU msi energi dan protein
Rata-rata + so Mengkonsumsi Susu 375,94±276,23
13,56±10,89
Total
1105,3±454, 1
979,5±385,2
1007,9±404,4
0,024*
34,4±15,7
33,2±16,1
I 355,40±427,2
33,5±15,96 1298,99±445,1
0,748
46,79±17,99
1I1,70±37,IO
I 53,66±{i0,94
43,99±18,23
TidakMeng konsumsi Susu
) dari Susu (Kkal)
--
ein Susu (gram) ) con-susu (!
: _;dn con-susu (gram)
::-i!rgi Total (Kkal) ,- -: :=in Total (gram) -:: :..E ( ,,)
1105,3±454,1 34,4±15,7 96,9±42,2 120,l±57,1
)
us i energi susu energi total (%) usi protein susu protein total (%)
108,37±38,73 I 46,09±{i 1,62
P-value
0,199
0,237
0,243
0,452
27,74±17,41
28,71±19,47
_ . -s Gill
Status Kesehatan
hasil uji statistik, terJihat yang signifikan antara kedua • ......,. " berdasarkan ketiga jcnis indil
Rata-rata frekuensi saki!, lama sakit dan pada kelompok yang skor morbiditas mengkonsumsi susu lebih rendah dibandingkan dengan kelompok yang tidak mengkonsumsi susu. Hal ini menunjukkan keadaan kesehatan kelompok yang mengkonsumsi susu lebih bail< daripada yang tidak mengkonsumsi susu. Temuan ini menerangkan keadaan status gizi yang lebih bail< pad,q)~nak yang mengkonsumsi susu salah ditentukan oleh keadaan satunya -juga kesehataimya yang lebih baik. Berdasarkan uji statistil< menunjukkan tidak terdapat perbedaan nyata pada seluruh variabel status kesehatan, sehingga skor tingkat kesehatan pun tidak berbeda antara dua kelompok.
. ..1erfying determinants).
Tabel3. Rata-rata Zscore berdasarkan Indikator BBfU, TBfU, BBITB ~:alU S
Gizi
Rata-rata ± Standar Deviasi
P-value
Tidak Mengkonsumsi susu
Mengkonsumsi susu
Total
= l.i
-1 ,49± 0,24
0,000**
-1,4 3± 1,10
-0,68±1,67 -0,84± 1,28
-0,86±1,56
-:-3.
-0,97±1,26
-0,61±0,99
-0,06±1,63
-0, 18± I ,53
0,001 ** 0,001**
TB
23
:~
& Kd=rca.
~mbc<
2007. 31 (2): 20-27
Tabel4. Rata-rata Frekuensi Sakit, Lama Sakit, Skor Morbiditas dan Skor Status Kesehatan Rata-rata+ SD Variabel P-value Total Tidak Meng-konsumsi susu Mengkonsurnsi susu :~ isakit
- ,- , saki! (hari)
-. morbiditas . status kesehatan
2,07±<>,94 15,52±11,90 1,79±1,27 81,43+9,56
~ ~ . ·e mbangan
Anak Berdasarkan hasil uji beda antara kelompok g tidak mengkonsumsi dan yang - ~gk onsumsi susu, terdapat perbedaan skor ko"gnitif maupun skor - .:e mbangan - £embangan psikososial anak. Hal tersebut ~ ang adanya hubungan yang sangat erat :::::3ra perkembangan kognitif dengan - .;embangan psikososial anak (r = 0,858). :: elrtian ini menunjukkan bahwa rata-rata : ~;e mbangan kognitif dan perkembangan _. - ·ososial lebih tinggi pad a anak yang - gkonsumsi susu . Babkan dari keenam aspek :~ embangan anak, hanya aspek motorik kasar . l yang rata-ratanya lebih rendah pada ~ mpok anak yang mengkonsl'msi susu . :'J1ampuan motom kasar yang lebih baik pad a 7< "; yang tidak mengkonsumsi dimungkingkan · -cna jenis permainan yang mungkin dilakukan ·..,Jah pennainan fisik yang mengandalkan pada :c:nampuan motorik kasar. pak Konsumsi Susu dan Pengasuhan dap Status Gizi Berdasarkan anal isis regresi menunjukkan wa konsumsi susu dan pengasuhan psikososial t::ax menunjukkan pengaruh yang signifikan ~ a dap status gizi (BSrTS), akan tetapi lamanya '"';:- lberian AS! memberikan pcngaruh yang -:;atif terhadap status gizi (Tabel 5). Hal ini ga lamanya pemberian AS! tersebut tidak . bangi dengan pemberian MP-ASI dengan _- Iah dan jenis yang disesuaikan dengan :ambahan usia anak untuk menjaga . mbuhan dan kesehatan . Hal itti ditunjukkan ian adanya ketepatan pember ian buah hanya 0, makanan lumat 22,9% dan makanan e k 36,0%. Hasil penelitian ini $esuai dengan _ , penelitian Rasania dan Sachdev (200 l) yang emukan bahwa semakin lama pemberian AS! 2k in memperbesar malnutrisi.
1,88±I,16 12,82±13,30 l,50±1,47 83,57+ 11,44
1,92±I,12 13,43±13.03 1,57±1,43 83,09+11,06
0,Q78 0,135 0,142 0,164
Hasil penelitian IDI Juga menunjukkan bahwa status gizi tidak dipengaruhi oleh status sosial ekonomi dan lama pendidilan ibu. Seperti diungkapkan oleh Zeitlin et al.. (1992) dan Myers (I990) bahwa anak yang berstatus gizi baik juga ditemukan pada keluarga yang miskin yang kemudian disebut sebagai fenomena "positive deviance in nutrition". Hal ini karena adanya pengaruh langsung seperti konsumsi yang telah mencukupi kebutuhan dan faktor tidak langsung seperti pengasuhan. Berdasarkan analisis regresi menunjukkan bahwa status gizi dengan indikator SBrrB dipengaruhi secara nyata peubah:peubah penelitian dengan koefisien determinasi (R2) sebesar 0,121. Dampak Konsumsi Susu dan Pengasuhan terhadap Status Kesehatan Konsumsi susu dan pengasuhan tidak berpengaruh signiftkan terhadap status kesehatan. Serdasarkan jeQ.i~ya, susu bubuk dan susu SKM berpengaruh n'egatif terhadap tingkat kesehatan. Hal ini membukt\kan bahwa jenis susu carr atau susu mumi berpengaruh positif dalam meningkatkan kesehatan anak. Hal ini diduga bahwa kandungan mikronutrient yang terdapat dalam susu carr dapat meningkatkan ketahanan tubuh terhadap penyakit, yang kemungkinan hilang pada saat diproses menjadi susu bubuk atau susu kental manis . Sazawal dkk (2007) menemukan bahwa konsumsi susu yang difortifikasi mikronutrien (Zn, Fe, Se, Cu , Vit A, vit C dan Vit E) secara signiftkan menurunkan tingkat morbiditas anak prasekolah. Status kesehatan dipengaruhi oleh variabel-varia bel yang ada dalam model (Tabel 5) dengan koefisien determinasi (R 2) sebesar 0,034 . (F= I ,668, P <0, I). Hal ini menunjukkan bahwa hanya 3,4% variasi tingkat kesehatan dapat dijelaskan dari oleh variasi dari variabel-variabel yang ada dalam model.
Mdia Gizj & Ktluarxa. ~ 2007, 31 (2): 20-27
Tabel 5. Rata-rata Skor Perkembangan Psokososial .-_c:pek Perkembangan Psikososial
__> emosi _. '-: iik kasar - ri k halus - _:!l stor perkembangan
Rata-rata: SD Tidak Meng-konsumsi Susu 72,08±15,58 58,57±20,90 81,11±16,08 67,94:13.17 83.72:11,98 74,36±15,17 70,66±II,49
__ sial
P- value
Mengkonsurnsi Susu
Total
75,18±15,97 65.76±23,91 83,96±13,88 68,82±14,58 82,88±12,78 74 ,72±14,98
74,48±15,91 64,13±23,43 83,32±14,43 68,59±14,19 83,07±12,59 74,64±15,OO
0,161 0,018* 0,191 0,709 0,633 0,864
73 ,4 1±12,08
72,79±11,99
0,099
Tabel 6. Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Peubah
Tipe DatalUnit
Tahun Rupiah numerik
is susu
1,135E-03 -4,589E-02
0,152 -1,472
-0,775** -0,397
-4 .617E-02 1,832
7,899E-03
-3,678E-02
0,137
5,771E-02
Skor 0-100 Kategori 0-5 gram gram Susu bub;;k= I, lainnya 0 SKM =1, lainnya =0
-2,470E-03 -0,162** 3,112E-03 2,053E-02 2,696E-02
7,892E-02 -,196 -4,101 E-02 -3,831 E-02 -7,197"
0,550** -0,296 -0,180* -5,671 E-03 7,802
0,373** 8,886E-02 -9,016E-02 5,320E-02 7,388·
0,118
-9,439**
10,061
8,253·
0,121
0,034
3,6 15 (0,0001
1,668 {0,0751
0,168 4,861 {O,OO02
0,138 4,056 (,0002
~' ~ I
- . .pal< Konsumsi Susu dan Pengasuhan ~a p -:- ~:e
Perkembangan Kognitif dan bangan Psikososial Anak
. onsumsi susu tidak memberikan dampak terhadap perkembangan kognitif - - . '.:Il perkembangan psikosos ial (Tabel 5) __=" ". ·a pengasuhan berpengaruh sangat nyata - : ' perkembangan kognitif dan psikososiai ;: -ne litian ini membuktikan bahwa ternyata "';;;;'-'-4-'uan kognitif anak tidak dipengaruhi oleh susu, akan tetap i ;'cende rung oleh pengasuhan psikososial yang ~p
Koefisien ~ang Tidak Distandarisasi Status Perkembangan Perkembangan Kesehatan Kognitif Psikososial 90,909"* 36,555* 35,279" -0,327 0,983 0,253 3,297E-06 3,418E-06 1,084E-06 -1,017 0,480 8,84 1E-02
Bu lan Perempuan = I, Laki-Iaki =0 Skor 0-100
. -:
Status Gizi {BBrrBl -1,407 7,502E-02 4,236E-07 1,482E-02
dilakukan oleh ibunya. Pengasuhan psikososial tidak hanya menstimulasi perkembangan kognitif saja akan tetapi juga menstimulasi kemampuan berbahasa, me no long diri sendiri, sosial emosi . Oleh karena itu pengasuhan mempengaruhi pula perkembangan psikososial anak . Hasil penelitian Duncan (2005) menyebutkan bahwa peningkatan satu standar deviasi pada kualitas pengasuhan (HOME, cara pengasuhan dan alokasi waktu pengasuhan, karakteristik keluarga) pada anak usia 36-54 bulan berhubungan dengan peningkatan skor tes kemampuan kognitif (the
25
Mdi<1 Gizi & Kelumga,
D~
2007, 3 J (2): 20-27
Bayley Mental Developmental Index) antara 1,5 dan 1,1 poin. Selain pengasuhan psikososial, perkembangan kognitif anak dipengaruhi oleh umur anak. Serriakin tua usia anak semakin rendah skor perkembangan kognitifnya. Variasi skor perkembangan kognitif dipengaruhi oleh faktor-faktor dalam model sebesar 16,8%. Dalam penelitian ini, lamanya pemberian ASI tidak berpengaruh secara signiftkan terhadap perkembangan kognitif. Hal ini tidak sesuai dengan hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Menurut Mortenson, Michaelsen, Sanders, Reinisch '(2002); Horwood, Darlow, Mogridge (2001); Quinn, O'Callaghan, Williams, Andersen, Bor (200 I); serta Anders9n, Johnstone, Remley (1999) yang menemukan adanya hubungan antara lamanya pemberian ASI dengan semua ukuran kecerdasan. Sementara itu, jenis susu juga berpengaruh signifikan terhadap perkemban~an psikososial, dengan koefisien detenninasi (R ) sebesar 0,138. Hal ini menunjukkan (F= 4,056, p
26
ibu. Konsumsi susu menyumbangkan protein 28,71 % dari protein total. HasH penelitian menunjukkan bahwa konsumsi susu dan pengasuhan psikososial tidak menunjukkan dampak yang signifikan terhadap status gizi, akan tetapi lamanya pemberian ASI memberikan pengaruh yang negatif terhadap status gizi (BBffB). Status gizi juga dipengaruhi secara signifikan oleh lama pendidikan ibu dan pendapatan per kapita. Konsumsi susu dan pengasuhan psiksosial juga tidak berpegaruh terhadap status kesehatan. Akan tetapi jenis susu cair berpengaruh positif terhadap status kesehatan. Terbadap perkembangan kognitif dan psikososial, konsumsi susu tidak memberikan pengaruh yang nyata, akan tetapi pengasuhan psikososial berpengaruh sangat nyata. Selain pengasuhan psikososial, perkembangan kognitif anak dipengaruhi oleh umur anak. Sedangkan perkembangan psikosoial, selain dipengaruhi oieh pengasuhan psikososial dipengaruhi oleh jenis susu yang dikonsumsi yaitu susu bub uk dan SKM. Saran Untuk melihat dampak konsumsi berbagai JeOlS susu terhad<}p perkembangan kognitif maupun kualitas anak perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang dampak dari kandungan zat gizi selain proteinJtIDltama mineral mikro dalam susu, serta perl.u dilakukan penyuluhan yang lebih efektif tentang,pengasuhan psikososial yang berkaitan dengan penerimaan terhadap perilaku anak, stimulasi belajar dan stimulasi akademik.
DAFTAR PUSTAKA Anderson, J.W, B.M. Johnstone, D.T. Remley. 1999. Breast-feeding and cogI11tlve development: a meta-analysis. Am J Clin Nutr, Vol 70:525-535. Azwar, A. 2004. Aspek Kesehatan dan Gizi dalam Ketahanan Pangan. Oi dalam : Soekirman dkk. Ketahanan Pangan dan Gizi di Era tonomi daerah dan Globalisasi. Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi VIII; UPI, BPS, Jakarta, 17-19 Mei 2004. Oepkes, Badan POM, Bappenas, Oeptan,
M~ia
Ristek, Persagi, PooMl. 101-109.
Pergizi
Pangan
dan
Duncan, G.J. 2005. Modeling the Impacts of Child Care Quality on Children's Preschool Cognitive Development. National Institute of Chiid Health and Human Development (NICHD), Northwestern University. Furnham, A, T. Rakow, T. Mak. 2002. The detenninant of parents' beliefes about the intelligence of their children: A Study from Hong Kong. International Journal of Psychology 37(6):343-352. Gutama. 2004. Aspek Gin dan Stimulasi Pendidikan Anak Dini Usia. Di Dalam Hardinsyah dan Puruhita A. Inovasi Pangan dan Gizi untuk Optimalisasi Tumbuh kembang Anak; Jakarta, 10-11 MeL Pusat Studi Kebijakan Pangan dan Gizi-Institut Pertanian Bogor, Direktorat Gizi Masyarakat-Depkes, American Soybean Association (ASA), international Life Sciences Institute, South East Asia Region (ILSI-SEA Region) : 10-20. Gartini, T. 2004. Standar (SNI) Makanan Anak Saat Ini dan Masa Datang_ Di dalam : Hardinsyah, Puruhita A. Inovasi Pangan dan Gizi untuk Optimalisasi Tumbuh kembang Anak; Jakarta, 10-11 Mei. Pusat Stud Kebijakan Pangat gan Gizi-lnstitut Pertanian Bogor, Direktorat Gizi Masyarakat-Depkes, American Soybean Association (ASA), International Life Sciences Institute, South East Asia Region (ILSI-SEA Region) : 78-91. Horwood, LJ, B.A. Darlow, N. Mogridge. 200!. Breast milk feeding and cogliitive ability at 7-8 years. Arch Dis Child Fetal Neonatal Ed 2001; 84:F23-F27 . Khomsan, A. 2000. Bikin Sehat.
Giv & Kduarra.
~
2007, 31 (2): 2()'27
Mortenson, E.L., K.F. Michaelsen, S.A. Sanders, I.M. Reinisch. 2002. The association between duration of breastfeeding and adult intelligence, JAMA 2002;287:2365-2371. Raine, A, C. Reynolds, P.H. Venables, S.A. Mednick. 2002. Stimulation Seeking and Intelligence: A Prospective Longitudinal Study lournal of Personality and Social Psychology Vol. 82 (4) : 663-674. Rasania, S.K., T.R. Sachdev. 2001. Nutritional Status and Feeding Practices of Children Attending MCH Centre. Indian Journal of Community Medicine Vol. 26(No. 3) : (200 1..(J7 - 2001-09). Said, T. 2004. Kekuatan dan Kelemahan Implementasi Program Gizi dan Tumbuh kembang Anak Indonesia. Di Dalam Hardinsyah dan Pw-uhita A. Inovasi Pangan dan Gizi untuk Optimalisasi Tumbuh kembang Anak; Jakarta, 10-11 MeL Pusat Studi Kebijakan Pangat gan Gizi-Institut Pertanian Bogor, Direktorat Gizi Masyarakat-Depkes, American Soybean Association (AS A), International Life Sciences Institute, South East Asia Region (ILSI-SEA Region): 21-28. Sazawal, S., U. Dhi~gra, P. Dhingra, G . Hiremath, J. Kumar, A. Sarkar, V.P. Menon, R.E. Black. 2Q~. Effects of fortified milk on morbidity' 'm young children in north India , BMj : " ~4(7585): 140 , January 20, 2007 . http://www.pubmedcentral.nih.gov/ 13 art iclerendedcgi?artid= 1779825, Desember 2007 . Scheaffer, R.L., W.Mendenhall, L.Ott. 1979. Elementary Survei Sampling. 2 nd Edition. North Scituate, Massachusetts : Duxburry Press.
Susu Minuman Penjajah
27