BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Defenisi kadarzi (Keluarga Sadar Gizi) Keluarga sadar gizi adalah keluarga yang berperilaku gizi seimbang, yang mengerti dan memahami pentingnya fungsi serta manfaat gizi (Depkes, 2004. hlm. 6). Keluarga sadar gizi (kadarzi) adalah suatu keluarga yang mampu mengenal, mencegah dan mengatasi masalah gizi setiap anggota keluarganya (Suparmanto, 2006 : 4). Suatu keluarga disebut kadarzi apabila telah berperilaku gizi yang baik yang dirincikan minimal dengan : 1.
Menimbang berat badan Menimbang berat badan adalah mengikuti perkembangan kesehatan dan pertumbuhan
anggota keluarga, terutama bayi, balita dan ibu hamil (Suparmanto, 2006: 5). Pertumbuhan anak dapat diamati secara cermat dengan menggunakan kartu menuju sehat (KMS) balita. Kartu menuju sehat berfungsi sebagai alat bantu pemantauan gerak pertumbuhan (Arisman, 2007: 59). a) Manfaat memantau berat badan secara teratur 1) Mengatahui pertumbuhan dan perkembangan bayi dan anak balita 2) Mengetahui kesehatan ibu hamil dan perkembangan janin, mencegah ibu melahirkan. Bayi dengan berat badan lahir rendah dan terjadinya perdarahan pada saat melahirkan. 3) Mengetahui kesehatan anggota keluarga dewasa dan usia lanjut b) Akibat bila tidak memantau berat badan dan pertumbuhan anggota keluarga 1) Tidak mengetahui perkembangan dan pertumbuhan bayi dan anak balita secara normal.
Universitas Sumatera Utara
2) Tidak mengetahui adanya gejala penyakit pada bayi, anak balita dan ibu hamil, misalnya kekurangan zat gizi, kegemukan, gangguan pertumbuhan janin dan gangguan kesehatan (Suparmanto, 2006: 5). Laju pertumbuhan anak, wanita dan pria hampir sama cepatnya sampai pada usia 9 tahun. Selanjutnya antara 10-12 tahun, pertumbuhan anak perempuan mengalami percepatan lebih dahulu karena tubuhnya memerlukan persiapan menjelang usia reproduksi, sementara pria baru dapat menyusul 2 tahun kemudian. Anak berumur 1-3 tahun akan mengalami pertambahan berat badan sebanyak 2-2,5 kg, dan tinggi badan rata-rata 12 cm setahun (tahun kedua 12 cm, ketiga 8-9 cm). Berat badan baku dapat mengacu pada baku berat badan dan tinggi badan dari WHO / NCHS, atau rumus perkiraan berat badan anak. Berat anak usia 1-6 tahun = (usia x 2 + 8). Dengan demikian, berat badan anak 1 sampai 3 tahun masing – masing 10,12 dan 14 kg. Dengan baku WHO – NCHS, rata-rata berat anak usia 1,2 dan 3 tahun berturut – turut 10,2 : 12,6 dan 14,7 kg untuk anak pria, sementara wanita 9,5;11;9; dan 13,9 kg. Tinggi badan pria masing-masing 74,3;86,5 dan 95,6 cm. Jika dibandingkan dengan tinggi badan yang dihitung dengan rumus, hasil tidak jauh berbeda. Pertambahan berat anak usia prasekolah berkisar antara 0,7-2,3 kg dan tinggi badan 0,9-1,2 cm/tahun sehingga menyebabkan tubuh mereka kelihatan kurus. Berat badan usia 7-10 tahun bertambah sekitar 2 kg dan tinggi badan 5-6 cm setiap tahun. Menjelang puber pertambahan berat dapat mencapai 4 - 4,5 kg setahun.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.1 Rumus Perkiraan Berat Badan Nelson of pediatrics 1992 Usia
Berat Badan (kg)
Lahir
3,25
3-12 bulan
(Usia (bl) +9) : 2
1-6 tahun
(Usia (th) x 2 + 8
6-12 tahun
(Usia (th) x 7-5) : 2
Tabel 2.2 Rumus perkiraan tinggi badan Nelson of pediatrics 1992 Usia
Tinggi Badan
Lahir
50
0-1 tahun
75
2-12tahun
Usia (th)x6+77
1). Memantau berat badan sangat penting dilakukan. Adapun manfaat dari menimbang berat badan antara lain adalah : a). Perubahan berat badan menggambarkan perubahan konsumsi makanan atau gangguan kesehatan b). Menimbang dapat dilakukan oleh keluarga dimana saja c). Keluarga dapat mengenali masalah kesehatan dan gizi anggota keluarganya d). Keluarga mampu mengatasi masalahnya baik oleh sendiri atau dengan bantuan petugas .
Universitas Sumatera Utara
2). Memantau berat badan dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut: a) Anak dapat ditimbang di rumah atau di posyandu atau di tempat lain sekurangnya 2 bulan sekali. b) Berat badan anak dimasukkan ke dalam KMS c) Bila grafik berat badan pada KMS Naik (sesuai garis pertumbuhannya), berarti anak sehat, bila tidak naik berarti ada penurunan konsumsi makanan atau gangguan kesehatan dan perlu ditindaklanjuti oleh keluarga atau meminta bantuan petugas kesehatan (Depkes. 2004). 3). Bagaimana memantau berat badan orang dewasa a) Ditimbang di rumah atau di tempat lain b) Diukur Tinggi dan Berat Badan c) Dihitung indeks massa tubuh (IMT) Tabel 2.3 Cara Menghitung IMT IMT =
Berat badan (Kg) (Tinggi badan x Tinggi badan) (m)
Arti IMT: < 17.0 = Sangat kurus 17.0 - 18.4 = Kurus 18.5 - 25.0 = Normal 25.1 - 27.0 = Gemuk > 27.0 = Obesitas
Universitas Sumatera Utara
Laju pertumbuhan anak, wanita dan pria hampir sama cepatnya sampai pada usia sembilan tahun. Selanjutnya antara 10-12 tahun, pertumbuhan anak perempuan mengalami percepatan lebih dahulu karena tubuhnya memerlukan persiapan menjelang usia reproduksi, sementara pria baru dapat menyusul dua tahun kemudian.
2.
Memberikan ASI Ekslusif Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan terbaik untuk bayi, yang dapat memenuhi kebutuhan
bayi usia 0 – 6 bulan hingga 100%. ASI mengandung protein, lemak, vitamin, mineral, air, dan enzim yang sangat dibutuhkan oleh tubuh bayi sehingga ASI akan mengurangi risiko berbagai jenis kekurangan gizi. ASI adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktosa dan garamgaram anorganik yang sekresi oleh kelenjar mamae ibu, yang berguna sebagai makanan bagi bayinya (Kristiyanasari, 2009: 9 ). ASI merupakan makanan terbaik bagi bayi yang baru lahir. ASI adalah makanan yang paling sempurna dan bersih, mengandung anti bodi yang sangat penting dan nutrisi yang tepat. ASI adalah sumber gizi yang sangat ideal dengan komposisi yang sangat seimbang dan disesuaikan dengan kebutuhan pertumbuhan bayi (Kristiyanasari, 2004). ASI Ekslusif adalah bayi hanya diberi ASI saja selama enam bulan, tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula, air teh, air putih serta tanpa tambahan makanan padat seperti bubur nasi, bubur tim atau bubur susu. a.
Manfaat ASI
1) ASI meningkatkan daya tahan tubuh 2) ASI meningkatkan kecerdasan
Universitas Sumatera Utara
3) ASI meningkatkan jalinan kasih ibu dan bayi
b.
Komposisi ASI ASI berbeda dengan susu sapi. Komposisi ASI berlainan dengan komposisi susu sapi,
karena susu sapi disesuaikan dengan laju pertumbuhan anak sapi dan ASI disesuaikan dengan laju pertumbuhan anak manusia. Komposisi ASI demikian spesifiknya sehingga komposisinya berbeda dari ibu yang satu dengan ibu yang lainnya. Misalnya, komposisi air susu dari ibu yang melahirkan bayi cukup bulan dengan ibu yang melahirkan kurang bulan berbeda, walupun kedua ibu ini melahirkan pada waktu yang sama. 1) Kolosoturm Pelindung Kolosal Kolostrum adalah cairan emas, cairan pelindung yang kaya zat anti-infeksi dan berprotein tinggi. Cairan emas yang encer dan sering kali berwarna kuning atau dapat pula jernih ini lebih menyerupai darah dari pada susu sebab mengandung sel hidup yang menyerupai sel darah putih yang dapat membunuh kuman penyakit (Utamy, 2008). 2) ASI Peralihan / Transisi ASI peralihan merupakan ASI yang keluar setelah kolostrum sampai sebelum manjadi ASI yang matang. Kadar protein makin rendah, sedangkan kadar karbohidrat dan lemak makin tinggi. Volume akan makin meningkat. (Utamy. 2008). 3) ASI Matang / Matur ASI matur merupakan ASI yang dikeluarkan pada sekitar hari ke-14 dan seterusnya, komposisi relative konstan. Pada ibu yang sehat dengan produksi ASI cukup, ASI merupakan makanan satu-satunya yang paling baik dan cukup untuk bayi sampai umur enam bulan.
Universitas Sumatera Utara
c.
Keunggulan ASI Bagi bayi tidak ada pemberian yang lebih berharga dari ASI. Hanya seorang ibu yang dapat
memberikan makanan terbaik bagi bayinya. ASI tidak ternilai harganya, selain meningkatkan kesehatan dan kepandaian secara optimal, ASI juga membuat anak potensial memiliki emosi yang stabil, spiritual yang matang, serta memiliki perkembangan sosial yang baik. Tidak ada susu buatan manusia yang dapat mendekati apalagi menyamai keuntungan alami yang diberikan oleh ASI (Kristiyanasari, 2008). ASI dapat mencegah terjadinya anemia pada bayi karena mengandung zat besi yang dapat diserap lebih baik dari pada zat besi dari sumber lainnya. Selain itu ASI juga membuat bayi tidak kekurangan nutrisi karena ASI mampu memenuhi kebutuhan energi bayi sampai enam bulan pertama. Selain itu dibandingkan dengan susu formula keunggulan ASI yang lain adalah: 1) Menyusui meningkatkan jalinan kasih sayang antara ibu dan bayi (perasaan hangat yang nyaman bagi ibu dan bayi). 2) ASI mengandung zat makanan yang jumlah dan komposisinya berubah-ubah disesuaikan dengan pertumbuhan bayi yang tidak mungkin dibuat oleh manusia. 3) ASI mencegah reaksi alergi dan asma.
3.
Makan Beraneka Ragam Makanan ialah bahan selain obat yang mengandung zat-zat gizi yang berguna bila
dimasukkan kedalam tubuh. Zat makanan yang diperlukan oleh tubuh manusia meliputi karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral dan air. Protein zat lemak dan karbohidrat disebut zat makanan pokok karena banyak memberikan kalori (Arisman, 2007: 9).
Universitas Sumatera Utara
Zat zat makanan yang baik harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut : (Arisman. 2007: 16). a.
Harus cukup memberikan kalori
b. Harus ada perbandingan yang baik antara zat makan pokok, yakni : karbohidrat, protein dan lemak. c.
Protein yang masuk harus cukup banyak dan mengandung asam amino.
d.
Harus cukup mengandung vitamin
e.
Harus cukup mengandung garam mineral
f.
Harus mudah dicernakan oleh alat pencerna
g.
Harus bersifat higienis Makanan sehari-hari yang dipilih dengan baik akan memberikan semua zat gizi yang
dibutuhkan untuk fungsi normal tubuh. Sebaliknya, bila makanan tidak dipilih dengan baik, tubuh akan mengalami kekurangan zat – zat gizi esensial tertentu. Zat gizi esensial adalah zat gizi yang hanya dapat diperoleh dari makanan. Dalam fungsi ini zat gizi tersebut dinamakn zat pembakar. Ada 3 fungsi zat gizi dalam tubuh : 1) Memberikan Energi Zat –zat gizi yang dapat memberikan energi adalah karbohidrat, lemak dan protein. Oksidasi zat-zat gizi ini menghasilkan energi yang diperlukan tubuh untuk melakukan kegiatan atau aktivitas. Kegiatan zat gizi termasuk zat organik yang mengandung karbon yang dapat dibakar. Kegiatan zat gizi terdapat dalam jumlah paling banyak dalam bahan pangan.
Universitas Sumatera Utara
2). Pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan Protein mineral dan air adalah bagian dari jaringan tubuh. Oleh karena itu, diperlukan untuk membentuk sel-sel baru, memelihara dan mengganti sel-sel rusak. Dalam fungsi ini ketiga zat tersebut dinamakan zat pembangun. 3).Mengatur proses tubuh Protein mineral air dan vitamin diperlukan untuk mengatur proses tubuh. Protein mengatur keseimbangan air dalam sel, bertindak sebagai buffer dalam upaya memlihara netralitas tubuh dan membentuk anti bodi sebagai penangkal organisme yang bersifat infektif (Almatsier, 2004: 8). a.
Karbohidrat Karbohidrat adalah senyawa polihidoksi aldehid atau poli hidroksi keton atau senyawa jika
dihidrolisis akan menghasilkan salah satu zat energi yang diperlukan oleh tubuh. Karbohidrat merupakan sumber energi utama Selain sebagai sumber energi, karbohidrat berfungsi dalam penyediaan bahan pembentuk protein dan lemak serta menjaga keseimbangan asam dan basa (Irianto, et al. 2007: 26). 1). Tiga jenis karbohidrat utama adalah a) Monosakarida (monosa) b) Disakarida (boisa) c) Polisakarida (poliosa) 2). Sumber karbohidrat yang banyak dikonsumsi sebagai makanan pokok di Indonesia adalah beras, jagung, umbi-umbian, singkong, talas, dan sagu. Sumber karbohidrat dalam bentuk hasil olahan adalah mie hun, tepung-tepungan, roti, selai, sirup dan sebagainya.
Universitas Sumatera Utara
Sumber karbohidrat berupa sayuran adalah sayur umbi-umbian seperti wortel, bit dan kacang-kacangan (Almatsier. 2004: 44). b.
Lemak
Lemak merupakan sumber energi paling padat, yang menghasilkan 9 Kkal untuk tiap gram yaitu 2,5 kali lebih besar dari karbohidrat dalam protein. Dalam lemak oksigen lebih sedikit dari pada yang terdapat dalam karbohidrat. Sehingga pada waktu pembakaran, lemak mengikat lebih banyak oksigen sehingga panas yang dihasilkan lebih banyak. Lemak yang disimpan di bawah kulit merupakan persediaan energi jangka panjang dan merupakan insulin dalam tubuh. 1). Fungsi lemak adalah : 1)
Sebagai sumber energi utama bagi tubuh
2)
Merupakan bahan makanan cadangan
3)
Dapat melarutkan vitamin A, D , E dan K
4)
Pelindung organ-organ penting seperti mata ginjal dan jantung
5)
Sebagai pelindung tubuh dari suhu yang rendah agar tidak kedinginan (Irianto, et al. 2007: 28).
2). Sumber lemak Sumber lemak adalah minyak tumbuh-tumbuhan (minyak kelapa, kelapa sawit, kacang tanah, kacang kedelai, jagung dan sebagainya), mentega, margarine, dan lemak hewan (lemak daging ayam). Sumber lemak lain adalah kacang-kacangan, biji-bijian, daging dan ayam, krim, susu, keju dan kuning telur, serta makanan yang dimasak dengan lemak atau minyak (Almatsier. 2004: 73).
Universitas Sumatera Utara
c.
Protein Protein adalah bagian dari semua sel hidup dan merupakan bagian terbesar tubuh sesudah
air. Seperlima bagian tubuh adalah protein, setengahnya adalah otot, seperlima di dalam tubuh dan tulang rawan, sepersepuluh di dalam kulit, dan selebihnya di dalam jaringan lain atau di dalam air. Protein mempunyai fungsi khas yang tidak dapat digantikan oleh zat gizi lain, yaitu membangun serta memelihara sel-sel dan jaringan tubuh. Sebagai sumber energi protein sama dengan karbohidrat, karena menghasilkan 4 kkal/g protein (Almatsier. 2004: 97). Bahan makanan hewani merupakan sumber protein yang baik, dalam jumlah maupun mutu, seperti telur, susu, daging unggas, ikan dan kerang. Sumber protein nabati adalah kedelai dan hasilnya seperti tempe dan tahu serta kacang-kacangan lainnya. Dalam merencanakan diet, di samping memperhatikan jumlah protein perlu diperhatikan mutunya. d . Vitamin Vitamin adalah zat-zat organik kompleks yang dibutuhkan dalam jumlah yang sangat kecil dan pada umumnya tidak dapat dibentuk oleh tubuh kecuali vitamin K. Oleh karena itu, harus didatangkan dari makanan. Vitamin termasuk kelompok zat pengatur pertumbuhan dan pemeliharaan kehidupan. Tiap vitamin mempunyai tugas spesifik di dalam tubuh. Vitamin berperan dalam beberapa tahap reaksi metabolism energi, pertumbuhan dan pemeliharaan tubuh, pada umumnya sebagai koenzim atau sebagai bagian dari enzim. Nilai gizi makanan menjadi kurang bila makanan dimasak terlalu lama karena vitamin tersebut rusak atau larut dalam air rebusan.
Universitas Sumatera Utara
Jenis – jenis vitamin 1) Vitamin A 2) Vitamin C 3) Vitamin D 4) Vitamin K 5) Vitamin E e.
Mineral Mineral merupakan bagian dari tubuh dan memegang peranan penting dalam pemeliharaan,
fungsi tubuh baik pada tingkat sel, jaringan, organ maupun fungsi tubuh secara keseluruhan. Di samping itu mineral berperan dalam berbagai tahap metabolisme, terutama sebagai kofaktor dalam aktivitas enzim-enzim. Keseimbangan ion-ion mineral dalam cairan tubuh diperlukan untuk pengaturan pekerjaan enzim-enzim. Keseimbangan ion-ion mineral di dalam cairan tubuh diperlukan untuk pengaturan enzim-enzim dalam tubuh (Irianto, 2007: 40). Gizi makanan merupakan faktor penting dalam mempertahankan kelangsungan hidup manusia. Kekurangan makanan dapat menimbulkan masalah kesehatan yang fatal. Makanan bergizi terdapat pada berbagai jenis makanan. Makanan mempunyai sifat mudah rusak, terutama bila penyimpanan dan pengolahannya salah. Karena itu untuk mengatasi hilangnya nilai gizi makanan karena proses pengolahan dan pengawetan, maka diperlukan kegiatan yang dapat menghindari hilangnya zat makanan yaitu dengan cara : 1) Memilih dan memperhatikan cara mengolah dan memasak makanan. 2) Pengayaan setelah selesai pengolahan makanan, maka ditambahkan vitamin dan mineral pada hasil ahir.
Universitas Sumatera Utara
3) Memperlengkapi karena tiap bahan makanan hanya mengandung zat makanan tertentu, dengan kadar tertentu, maka sebaiknya makanan harus bervariasi untuk saling melengkapi.
4.
Menggunakan garam beryodium Garam beryodium yaitu : garam yang telah ditambah zat yodium yang diperlukan oleh
tubuh.
Manfaat garam beryodium adalah mencegah terjadinya penyakit gangguan akibat
kekurangan yodium (GAKY). Membesar kelenjar gondok di daerah leher, sehingga mengurangi daya tarik seseorang. Defisiensi yang berlangsung lama akan menyebabkan gangguan fungsi kelenjar tiroid, yang secara perlahan kelenjar tersebut membesar sehinnga menyebabkan gondok. Defisiensi yodium akan menguras cadangan yodium serta mengurangi produksi T4. Penurunan T4 dalam darah memicu sekresi TSH yang kemudian meningkatkan kegiatan kelenjar tiroid, selanjutnya memicu terjadinya hyperplasia tiroid. Efisiensi pemompaan yodium bertambah dibarengi dengan pemecahan yodium tiroid. 1). Defisiensi pada janin Defisiensi yodium pada janin merupakan dampak dari kekurangan pada ibu. Keadaan ini berkaitan dengan meningkatnya insidensi lahir mati, aborsi, cacat lahir, yang semua itu sesungguhnya dapat dicegah melalui intervensi yang tepat. Pengaruh utama defisiensi yodium pada janin ialah kretinisme (kerdil) endemis, yang sangat berkaitan dengan bentuk sporadic. 2). Defisiensi pada bayi baru lahir Selain berpengaruh terhadap angka kematian, fungsi tiroid pada bayi baru lahir terhubung dengan kenyataan bahwa otak bayi baru lahir hanya sepertiga ukuran normal otak dewasa.
Universitas Sumatera Utara
Kekurangan yodium yang berlangsung lama akan berpengaruh terhadap fungsi tiroid yang kemudian mengancam otak secara dini. 3). Defisiensi pada anak Kekurangan yodium pada anak khas terkait dengan insidensi gondok. Angka kejadian gondok meningkat bersama usia, dan mencapai puncaknya setelah remaja. Penelitian terhadap anak sekolah yang tinggal di daerah endemis menunjukkan gangguan kinerja belajar serta nilai kecerdasan (IQ). 4). Defisiensi pada orang dewasa Pemberian yodium dalam bentuk garam, roti, atau minyak beryodium ternyata lebih efektif dalam pencegahan gondok orang dewasa. Oleh karena itu cara ini lebih banyak diterima di masyarakat yang bermukim di daerah endemis (Arisman, 2007: 135).
5.
Minum suplemen gizi Suplemen adalah kombinasi dua atau lebih vitamin dan zat mineral yang dibutuhkan oleh
tubuh. Suplemen dapat berupa gabungan dari berbagai macam vitamin atau zat lain seperti asam amino. Jenis suplemen tunggal bisa terdiri dari kalsium, zinc, vitamin, asam folat, dan lain-lain. Suplemen tidak diperlukan selama pengolahan makanan menerapkan pola gizi seimbang. Asupan gizi paling bagus adalah dari makanan. (Yokozu. 2009) Sebagai contoh suplemen yang bagus untuk bayi adalah vitamin A juga merupakan suatu zat yang sangat penting untuk tubuh, banyak penelitian yang telah membuktikan keterkaitan antara kekurangan vitamin A dengan berbagai penyakit infeksi. Banyak sekali keadaan yang mempengaruhi status vitamin A seseorang. Salah satu faktor yang penting ialah kekurangna asupan vitamin A dan provitamin A. (Arisman. 2007).
Universitas Sumatera Utara
Kekurangan (defisiensi) vitamin A sering terdapat pada anak-anak balita. Tanda-tanda kekurangan terlihat bila simpanan tubuh terpakai. Kekurangan vitamin A dapat merupakan kekurangan primer akibat kurang konsumsi, atau kekurangan sekunder karena gangguan penyerapan dan penggunaannya dalam tubuh, kebutuhan yang meningkat, ataupun karena gangguan pada konvenrsi karoten menjadi vitamin A. Kekurangan vitamin A sekunder dapat terjadi pada penderita kurang energi protein (KEP), penyakit hati, alfa, beta-lipoproteinemia, atau gangguan absorbs. Kekurangan vitamin A banyak terdapat di Negara berkembang termasuk Indonesia (Almatsier, 2004: 163). Selain itu zat besi merupakan mineral mikro yang paling banyak terdapat dalam tubuh mannusia, yaitu 3-5 gram di dalam tubuh manusia dewasa. Besi mempunyai beberapa fungsi esensial dalam tubuh, sebagai alat angkut oksigen dari paru-paru ke jaringan tubuh, sebagai alat angkut electron di dalam sel, dan sebagai bagian terpadu berbagai reaksi enzim di dalam tubuh di dalam jaringan tubuh. Kekuranagn besi sejak tiga puluh tahun terakhir diakui berpengaruh terhadap produktivitas kerja, penampilan kognitif dan sitem kekebalan tubuh (Almatsier, 2004. hlm. 249). Sumber besi adalah makanan hewani, seperti daging ayam, dan ikan. Sumber lain adalah telur, sereal, kacang-kacangan, sayuran hijau dan beberapa jenis buah. Defisiensi besi merupakan defisiensi gizi yang paling umum terdapat, baik di Negara maju maupun di Negara berkembang. Defisiensi besi dikaitkan dengan anemia gizi besi. Kehilangan besi dapat terjadi karena konsumsi makanan yang kurang seimbang atau gangguan absorbs besi. Selein itu kekuranagan besi dapat terjadi karena perdarahan, akibat cacingan atau luka, dan akibat penyakit gangguan absorbsi (Almatsier, 2004: 256).
Universitas Sumatera Utara
B. Perilaku Dari aspek biologis perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme atau mahluk hidup yang bersangkutan. Sedangkan dari aspek psikologis para ahli merumuskan bahwa perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar). Berdasarkan teori “S-O-R” maka perilaku manusia dapat dikelompokkan menjadi dua yakni : 1.
Perilaku tertutup (Covert behavior) Perilaku tertutup terjadi bila respon terhadap stimulus tersebut masih belum dapat diamati
orang lain (dari luar) secara jelas. Respon tersebut masih terbatas dalam bentuk perhatian, persepsi, perasaan, pengetahuan dan sikap terhadap stimulus yang bersangkutan. 2.
Perilaku terbuka (Overt behavior) Perilaku terbuka ini terjadi bila respon terhadap stimulus tersebut sudah berupa tindakan
atau praktik ini dapat diamati orang lain dari luar atau “observable behavior’ (Notoatmodjo, 2010: 21). Sesuai dengan batasan perilaku menurut Skiner maka perilaku kesehatan (Health behavior) adalah respon seseorang terhadap stimulus atau objek yang berkaitan dengan sehat sakit, penyakit, dan faktor-faktor yang mempengaruhi sehat sakit, lingkungan, makanan, minuman dan pelayanan kesehatan. Dengan kata lain perilaku kesehatan adalah semua aktivitas atau kegiatan seseorang baik yang dapat diamati (observable) maupun yang tidak dapat diamati (unobservable) yang berkaitan dengan pemeliharaan dan peningkatan kesehatan misalnya keberhasilan suatu keluarga dalam mencapai kadarzi (Keluarga Sadar Gizi) (Notoatmodjo, 2010). Pemeliharaan kesehatan ini mencakup mencegah atau melindungi diri dari penyakit dan masalah kesehatan lain, meningkatkan kesehatan dan mancari penyembuhan apabila sakit atau
Universitas Sumatera Utara
terkena masalah kesehatan. Perilaku sehat adalah perilaku-perilaku atau kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan upaya mempertahankan dan meningkatkan kesehatan antara lain : 1.
Makan dengan menu seimbang (appropriate diet). Menu seimbang tersebut adalah pola makan sehari- hari yang memenuhi kebutuhan nutrisi
yang sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan oleh tubuh baik jumlah (kuantitas) maupun jenisnya (kualitas). 2.
Perilaku atau gaya hidup positif Perilaku atau gaya hidup positif yang lain, yakni melalui kadarzi (Keluarga Sadar Gizi) yang
meliputi lima indikator tersebut yakni: menimbang berat badan, memberikan ASI Ekslusif pada bayi usia 0-6 bulan, makan beraneka ragam, menggunakan garam beryodium, minum suplemen gizi (tablet tambah darah, kapsul vitamin A) sesuai anjuran (Depkes, 2006). Seperti yang telah diuraikan bahwa domain atau ranah utama perilaku manusia adalah : kognitif, afektif (emosi) dan konasi, yang dalam bentuk operasionalnya adalah ranah : pengetahuan (knowledge), sikap (attitude), dan tidakan atau praktek (practice). 1.
Pengetahuan (Knowledge) Pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap objek
melalui indra yang dimiliki (mata, hidung, telinga dan sebagainya). Dengan sendirinya pada waktu penginderaan sehingga menghasilkan pengetahuan, dimana pengetahuan tersebut sangat dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan dibagi dalam persepsi terhadap objek (Notoatmodjo, 2010: 27). Pengetahuan adalah ahal apa yang diketahui oleh orang atau responden terkait dengan sehat dan sakit atau kesehatan, misalnya : tentang penyakit (penyebab, cara penularan, cara
Universitas Sumatera Utara
pencegahan), gizi, sanitasi, pelayanan kesehatan, kesehatan lingkungan, keluarga berencana dan sebagainya (Notoatmodjo, 2010: 140). Secara garis besar pengetahuan dibagi dalam 6 tingkatan : a)
Tahu (know) Tahu diartikan hanya sebagai memanggil (recall) memori yang telah ada sebelumnya setelah
mengamati sesuatu. b) Memahami (comprehension) Memahami suatu objek bukan sekadar tahu terhadap objek tersebut, tidak sekadar dapat menyebutkan, tetapi orang tersebut harus dapat menginterpretasikan secara benar tentang objek yang diketahui tersebut. c)
Aplikasi (application) Aplikasi diartikan apabila orang telah memahami objek yang dimaksud dapat menggunakan
atau mengaplikasikan prinsip yang dikatehui tersebut pada situasi yang lain. d) Analisis (analysis) Analisa adalah kemampuan seseorang untuk menjabarkan dan memisahkan, kemudian mencari hubungan antara komponen-komponen yang terdapat dalam suatu masalah atau objek yang diketahui. e)
Sintesis (synthesis) Sintesis menunjuk suatu kemampuan seseorang untuk merangkum atau meletakkan dalam
suatu hubungan yang logis dari komponen - komponen yang dimilki. f)
Evaluasi (evaluation) Evaluasi berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk melakukan justifikasi atau penilaian
terhadap suatu objek tertentu (Notoatmodjo, 2010: 28).
Universitas Sumatera Utara
Pengetahuan diperoleh dari pengalaman sendiri atau pengalaman orang lain. Seorang ibu akan membawa anaknya ke posyandu untuk mendapatkan imunisasi setelah melihat anak tetangganya mengalami penyakit polio sehingga cacat, karena anak tetangganya tersebut belum pernah mendapat imunisasi polio (Notoatmodjo, 2010. hlm. 79). 2.
Sikap Sikap adalah respon tertutup seseorang terhadap stimulus atau objek tertentu, yang sudah
melibatkan faktor pendapat dan emosi yang bersangkutan (senang tidak senang, setuju tidak setuju, baik tidak baik dan sebagainya). Salah seorang ahli psikologi sosial menyatakan bahwa sikap adalah merupakan kesiapan atau kesediaan seseorang untuk bertindak, dan bukan merupakan pelaksanaan motif tertentu (Notoatmodjo, 2010: 29). Sikap adalah bagaimana pendapat atau penilaian orang atau responden terhadap hal terkait dengan kesehatan, sehat sakit dan faktor yang terkait dan factor yang terkait dengan faktor risiko kesehatan. Misalnya : bagaimana pendapat atau penilaian responden terhadap penyakit demam berdarah, anak dengan gizi buruk, tentang lingkungan, tentang gizi makanan dan seterusnya (Notoatmodjo, 2010: 140). Menurut Allport (1954) ada tiga komponen pokok sikap yaitu : a.
Kepercayaan atau keyakinan, ide dan konsep terhadap objek, artinya : bagaimana keyakinan, pendapat atau pemikiran seseorang terhadap objek.
b.
Kehidupan emosional atau evaluasi orang terhadap objek, artinya : bagaiman penilaian orang tersebut terhadap objek.
c.
Kecenderungan untuk bertindak (tend to behave), artinya sikap merupakan komponen yang mendahului tindakan atau perilaku terbuka. (Notoatmodjo. 2010: 30) Sikap juga mempunyai tingkat-tingkat berdasarkan intensitasnya sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
a.
Menerima (receiving) Menerima diartikan bahwa orang atau subjek mau menerima stimulus yang diberikan (objek).
b.
Menanggapi (responding) Menanggapi diartikan memberikan jawaban atau tanggapan terhadap pertanyaan atau objek yang dihadapi.
c.
Menghargai (valuing) Menghargai diartikan subjek atau seseorang memberikan nilai yang positif terhadap objek atau stimulus, dalam arti membahasnya dengan orang lain.
d.
Bertanggung jawab ( responding) Sikap yang paling tinggi tingkatannya adalah bertanggung jawab terhadap apa yang telah diyakininya. Sikap sering diperolah dari pengalaman sendiri atau dari orang lain yang paling dekat. Sikap
positif terhadap nilai-nilai kesehatan tidak selalu terwujud dalam suatu tindakan nyata. Hal ini disebabkan oleh beberapa alasan : a.
Sikap akan terwujud di dalam suatu tidakan tergantung situasi saat itu.
b.
Sikap akan diikuti atau tidak diikuti oleh tindakan yang mengacu kepada pengalaman orang lain.
c.
Sikap diikuti atau tidak diikuti oleh suatu tindakan berdasarkan pada banyak atau sedikitnya pengalaman seseorang.
d.
Nilai (value) Di dalam suatu mayarakat apa pun selalu berlaku nilai-nilai yang menjadi pegangan setiap
orang dalam menyelenggarakan hidup bermasyarakat (Notoatmodjo, 2010: 80).
Universitas Sumatera Utara
3.
Praktik (Tindakan) Seperti telah disebutkan di atas bahwa sikap adalah kecenderungan untuk bertindak
(praktik). Sikap belum tentu terwujud dalam tindakan, sebab untuk terwujudnya tindakan perlu factor lain adanya fasilitas, sarana dan prasarana (Notoatmodjo, 2010: 31). Praktik adalah hal apa yang dilakukan oleh responden terhadap terkait dengan kesehatan (pencegahan penyakit), cara peningkatan kesehatan, cara memperoleh pengobatan yang tepat dan sebagainya (Notoatmodjo, 2010: 140). Praktik atau tindakan ini dapat dibedakan menjadi 3 tingkatan menurut kualitasnya : a.
Praktik terpimpin (guided response) Apabila subjek atau seseorang telah melakukan sesuatu tetapi masih tergantung pada tuntutan atau menggunakan panduan.
b.
Praktik secara mekanisme (mechanism) Apabila subjek atau seseorang telah melakukan atau mempraktekkan sesuatu hal secara otomatis maka disebut praktik atau tindakan mekanis.
c.
Adopsi (adoption) Adopsi adalah suatu tindakan atau praktik yang sudah berkembang artinya, apa yang
dilakukan tidak sekedar rutinitas atau mekanisme saja, tetapi sudah dilakukan modifikasi, atau tindakan atau perilaku yang bekualitas (Notoatmodjo, 2010: 32). Seperti di sebutkan bahwa sikap adalah kecenderungan untuk bertindak (praktik). Sikap belum tentu terwujud dalam tindakan, sebab untuk terwujudnya tindakan perlu faktor lain antara lain adanya fasilitas atau sarana dan prasarana. Seorang ibu sudah tahu bahwa membawa bayi ke posyandu itu penting untuk bayinya, dan sudah ada niat untuk (sikap) untuk pergi ke posyandu.
Universitas Sumatera Utara
Agar sikap itu meningkat menjadi tindakan, maka diperlukan bidan, posyandu, atau puskesmas yang dekat dari rumahnya, atau fasilitas tersebut mudah dicapainya. Apabila tidak, kemungkinan ibu tersebut tidak akan membawa anak keposyandu, dengan demikian upaya keluarga mencapai kadarzi belum berhasil.
Universitas Sumatera Utara