General pharmacology for Nurse: introduction Aznan Lelo Dep. Farmakologi dan Terapeutik, Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara 25 Januari 2011, D-3, USU
Setiap kali ke dokter di resepi ANTIBIOTIKA di SUNTIK
Setiap kali ke rumah sakit di INFUS
Apakah setiap penderita rawat inap harus diberi terapi cairan
etc, etc,etc etc susah tidur
demam batuk
antiinfeksi
cemas
sesak
nangis diare
ANTIBIOTIKA bukan ANTIPIRETIKA ANTI-TUSIVA ANTI-DIARE ANTI-ANXIETY ANTIBIOTIKA hanya diberikan bila terbukti atau disangka kuat ada proses INFEKSI (kuman, jamur, virus, protozoa)
ANTIBIOTIKA TUNGGAL lebih baik daripada ANTIBIOTIKA KOMBINASI Waspada terhadap interaksi ANTIBIOTIKA dengan OBAT LAIN
HUBUNGAN PENDERITA dan DOKTER KELUARGA
OBAT
keluhan keluhan
penyakit
penderita
OBAT
Dokter
gejala gejala
OBAT
mudah sesak, darah tinggi
Sakit kepala Nyeri pinggang Nyeri lutut Nyeri tumit
yang penting hilang NYERI-nya urusan kardiovaskular, belakangan
urutan tindakan yang mungkin dilakukan Cukup dengan memberi informasi atau nasehat Pengobatan tanpa obat-obatan Pengobatan dengan obat Melakukan rujukan (kombinasi)
Pengobatan - P
Tujuan pemberian obat • mengurangi penderitaan, • mencegah atau mengobati penyakit • memaksimalkan khasiat, • menghindari efek samping dan • menghemat biaya obat dan pengobatan
Treatment of hypertension
Apakah semua antihipertensi aman? Banyak contoh sediaan antihipertensi yang dihentikan penelitiannya dikarenakan dijumpainya EFEK YANG TAK DIINGINKAN, misalnya:
Ramipril: Heart Outcomes Prevention Evaluation (HOPE) study Doxazosin: Antihypertensive and Lipid-Lowering Treatment to Prevent Heart Attack Trial (ALLHAT) Amlodipine: African-American Study of Kidney Disease and Hypertension (AASK)
Standard operating procedure (SOP) Anamnesis • Pemeriksaan • Diagnosis
PEDOMAN DIAGNOSIS
tentukan problema utama penderita yang merupakan sasaran pengobatan
• Pemilihan obat • Pengobatan • Evaluasi
PEDOMAN PENGOBATAN
Kasus • • • • •
Laki-laki, dewasa, 42 tahun, Sesak, batuk, riwayat TBC (+) Sianose Tensi 100/65 mmHg, nadi 112 x/min Pleural effusion (+)
PUNKSI PLEURA
OAT Ciprofloxacin Celecoxib
remember that 90% of the time the patient will get better even if you do nothing so
first do no harm! PRIMUM NO NOCERE So, every doctor should do understand with the pharmacology of medicines prescribed
definisi • Obat : zat kimia yang : mempengaruhi proses kehidupan digunakan untuk pencegahan, diagnosis & terapi
FARMAKOLOGI • ilmu yang mempelajari tentang obat : • sejarah, sumber, sifat kimia & fisik, efek fisiologi & biokimia, mekanisme kerja, absorpsi, distribusi, biotransformasi, ekskresi & penggunaannya (proses penggunaan obat sampai dihasilkan
efek obat)
FARMASI : • ilmu yang mempelajari tentang obat : • cara membuat, memformulasi, menyimpan, menyediakan obat (proses sampai dihasilkan obat)
Cabang ilmu farmakologi • Farmakognosi : mempelajari sifat tumbuhan & bahan obat lain • Farmakoterapi : penggunaan obat untuk pengobatan & pencegahan penyakit – Farmakologi eksperimental: pada hewan coba – Famakologi klinik : pada manusia
• Toksikologi : keracunan zat kimia (obat/zat yang digunakan dalam rumah tangga mis: insektisida, pestisida, zat pengawet, dll) • Farmakoekonomi : mempelajari hubungan obat & nilai ekonomis dari obat tsb. • Farmakoepidemiologi dsb
Cabang ilmu farmakologi Farmakodinamik : mempelajari efek obat thd fisiologi & biokimia organ tubuh & mekanisme kerjanya (pengaruh obat terhadap tubuh) Farmakokinetik : mempelajari absorpsi, distribusi, metabolisme & ekskresi obat dalam tubuh (pengaruh tubuh terhadap obat)
SUMBER OBAT
FORMULASI OBAT
Daftar O Opiat/Bius
Daftar W Bebas Terbatas
Daftar G
Obat Bebas
DIRESEPKAN
PENGGOLONGAN
OBAT
Obat MODEREN
Obat TRADISIONAL
KEBUGARAN
PENCEGAHAN
DIAGNOSIS
PENGOBATAN
INDIKASI OBAT
KURATIF
SIMTOMATIS
INDIKASI KONTRA
OBAT
Kaskade peresepan di klinik pribadi Keadaan awal
Nyeri dengkul
terapi
Simtom baru
terapi ikutan
OAINS Nyeri ulu hati
antasida
konstipasi laksansia diare
dst…
rematologis serangan GOUT
OAINS PSMBA gastroenterologis
hidro klorotiazida
Hipertensi
misoprostol
diare . . . . .
IATROGENIK (iatro = dokter)
keadaan awal
Terapi
Simtom baru
Terapi ikutan
ARTRITIS AINS Peninggian tensi
Anti-
hipertensi
Depresi Antikolinergik Antidepresan
Konstipasi
Pencahar
Agitasi Antipsikotik
Kekakuan
KASKADE PERESEPAN OBAT
Antiparkinson
IATROGENIK (iatro = dokter)
EFEK SAMPING OBAT
INTERAKSI OBAT
Kurata etal., (1999)
AINS loxoprofen diresepkan oleh ortopedik untuk mengobati keluhan lumbago
Faktor risiko Usia Gender Penyakit penyerta (CVS, kidney & liver)
Obat penyerta yang digunakan Apa yang terjadi?
Keadaan penderita LANSIA (80 tahun) Perempuan hipertensi ACE-Inhibitor imidapril Si nenek mengalami syncope akibat hyperkalemia, bradycardia
CARA PEMBERIAN
OBAT
buta anorexia penyakit jantung
lupa pekak sesak
gangguan fungsi hati
gangguan fungsi ginjal
kanker
konstipasi
rematik
lemah
Problem farmakologi pada lansia
Dimana obatku ?
Ini dia,tapi aku lupa bagaimana cara menggunakannya
Sudah diminum atau belum?
3x1≠1x3 Efek terapeutik ≠ Efek samping obat Hindari pemakaian obat yang berbahaya . . . . . . . . . . . . . . . . pilihlah obat yang aman . . dengan regimen obat yang sederhana
Persentase masyarakat yang peduli membaca aturan pakai obat menurut jenjang pendidikan (n = 663) tinggi tak peduli tak ada ada
menengah
rendah
0
20
40
60
80
100
Harus menulis RESEP dengan JELAS dan RASIONAL, teristimewa kombinasinya SILABAT® for SILAMOX® DIAMICRON® for DRAMAMIN® PREXUM® for VALIUM®
R/ Felden R/ Intidrol R/ Voltaren R/ Lasix
INTERAKASI OBAT
CELEXA® for CELEBREX®? A Case of Medication Sample Error Bradley Moyer,MD; Walter Shrading,MD; Keith K. Burkhart, MD, FACMT The Pennsylvania State University, Hershey, PA Int J Med Toxicol 2000; 3(2): 7
R/ Tanapress R/ Dextrometorphan R/ Alludona R/ Supraflu R/ Piroxicam
citalopram (Celexa®). a selective serotonin (5-HT) reuptake inhibitor
APO tulis
Dr
baca
R/
Apt
periksa dan diagnosis
beri label pada Kemasan obat
Pasien keluhan dan gejala penyakit
keberhasilan pengobatan
BERHASIL
EVALUASI pengOBATan IATROGENIK (iatro = dokter)
GAGAL
sekitar 90% penderita akan merasa lebih sehat meskipun dokter tidak melakukan sesuatu oleh karena itu pertama sekali jangan bikin celaka!
first do no harm! PRIMUM NO NOCERE
Pendekatan keperawatan dlm pemilihan & pemberian obat •
Pengkajian – Dari penderita: • Indikasi (petunjuk, alasan penggunaan), Kontra-indikasi
– Dari obat • Bentuk sediaan, kadaluwarsa
•
Diagnosis – Kelas terapi – Kompetitor (obat lain yang sama khasiatnya)
•
Perencanaan – Mekanisme kerja obat – Efek terapi – Efek yang takdiinginkan (efek samping, efek toksik)
•
Pelaksanaan – Cara pemberian obat (formulasi, dosis) – Farmakokinetik – Interaksi
•
Penilaian – Kapan dinyatakan ber-HASIL atau GAGAL – Peningkatan atau pengurangan dosis, penghentian obat dan penggantian obat
Dokter vs perawat • Psn datang jumpai dokter • Dokter menentukan – diagnosis penyakait pasien – Obat dan pengobatan
• SOP – Anamnesis – Pemeriksaan – Diagnosa banding/diagnosa kerja – Problema utama – Pengobatan – Penilaian
• Dokter menyerahkan pasien kepada perawat • Perawat menentukan tindakan keperawatan pada pasien – – – – –
Pengkajian Diagnosis Perencanaan Pelaksanaan Penilaian (evaluasi)
Hubungan dokter dan perawat • Menyerahkan pasien (demam tipus) – pengkajian (ukur suhu tubuh, nadi, bab, dsb) – Diagnosis – Perencanaan (cara-cara turunkan suhu-kompres, telanjang, hidupkan ac, infus, dsb) – Pelaksanaan (cari dan siapkan infus set, gantungan infus, dsb) – Evaluasi (tiap === jam ukur suhu, ukur kencing, dsb)
• Menyerahkan obat
• Obat (parasetamol) – Pengkajian • Suhu – Suhu berapa dia akan bermanfaat < 40 derjat C – Suhu berapa mulai diberikan > 38,5 – Tapi bila ada riwayat kejang demam
– Diagnosis • Adakah sediaan lain yang isinya parasetamol (panadol, sanmol, biogesic, tempra dsb) • Adakah pengganti parasetamol (kompetitor) [antalgin, novalgin, dsb]
– Perencanaan • Efek yang diinginkan (suhu turun) • Efek yang takdiinginkan (alergi) • Efek toksisk (kejadian gaungguan faal hati – ikterus)
– Pelaksanaan • Bentuk sediaan – per-oral (tablet, syrup, kapsul) • Mungkinkah penyerapan parasetamol terganggu
– Evaluasi • suhu
Amoxycillin Antimikroba Bakterisidal
pengkajian • Kapan amoxycillin boleh digunakan – Kalau demam – Kl ada tanda2 infeksi bakteri • • • • • •
Suhu tinggi / demam Nadi kencang Sekret berwarna Pembengkakan kelenjar lymph Lekositosis LED meningkat
• Kapan amoxycillin tidak boleh digunakan • Kapan penggunaan amoxycillin harus hati-hati
pengkajian • Kapan amoxycillin boleh digunakan • Kapan amoxycillin tidak boleh digunakan – Tidak dijumpai tanda infeksi bakteri – Ada riwayat allergi terhadap penisilin dll
• Kapan penggunaan amoxycillin harus hati-hati – Dosis yang besar
diagnosis • • • • •
Kelas terapi antimikroba Subklas beta-laktam Nama kimia - -------Nama generik amoxycillin Nama dagang – Amoxil®, Amoxan®, Silamox®
• Kompetitor – Ampicillin – Cefaloxin, cefadroxil, dsb – Makrolida (eritromisin, linkomisin, roxythromyrin, dsb)
Penggolongan antimikroba • Beta-laktam – Penisilin (pnc G, amoxycillin, azlocillin, ticarcillin) – Sefalosporin
• • • • • •
Aminoglikosida Makrolida Tetrasiklin Kloramfenikol Sulfa Quinolon, dsb
perencanaan • Bagaimana amoxycillin (beta-laktam) bekerja – – – –
Mengganggu sintesis dinding sel kuman – lysis/hancur [akan efektif saat kuman membelah diri] [biasanya ditandai dengan peningkatan suhu tubuh] [toksin2 akan keluar – shock]
• Efek terapi amoxycillin • Efek samping amoxycillin • Efek toxic amoxycillin
pelaksanaan • • • • •
Bentuk sediaan obat Posologi (mg/sediaan) Cara pemberian Nasib obat (farmakokinetik) Interaksi
pelaksanaan • Bentuk sediaan obat
– Tablet, kaplet, kapsul, drops, syrup kering, powder, injeksi – Syrup kering akan ditambah air menjadi suspensi, harus dikocok sebelum digunakan
• Posologi (mg/sediaan)
– 100 mg/ 1 cc, 125 mg/5ml, 250 mg/5ml, 250 mg/tab, 500 mg/tab, 1000 mg/vial
• Cara pemberian
– Injeksi; tambahkan aqua 1,8 cc; 4,5 cc – [bila ingin diberikan 750mg, diambil 1,5 cc] – Per-oral, sebaiknya waktu perut kososng
• Nasib obat (farmakokinetik) • Interaksi
pelaksanaan • • • •
Bentuk sediaan obat Posologi (mg/sediaan) Cara pemberian Nasib obat (farmakokinetik) – – – –
Absorpsi sempurna Distrubusi ket4 infeksi >>> Waktu paruh sedang Eliminasi ginjal
• Interaksi – Probencid
evaluasi • Kapan dinyatakan berhasil – Peneliaian dilakukan setelah 3 hari pemberian terhadap tanda2 infeksi sda – Semua atau sebagaian tanda2 ber- atau hilang
• Kapan dinyatakan gagal – Berbeda dari diatas – Timbul efek atau reaksi atau gejala lain
• Kl gagal apa yang harus dilakukan – Ulangi kajian keperawatan – Stop atau ganti atau kurangi dosis atau naikkan dosis
evaluasi • Kapan dinyatakan berhasil • Kapan dinyatakan gagal • Kl gagal apa yang harus dilakukan