Garis-Besar NAP Latar Belakang
1
Tujuan dan Strategi Pembangunan Nasional Dalam Rangka Antisipasi Perubahan Iklim
2
Rencana Aksi Nasional
3
• Model Pembangunan Sampai Dengan Sekarang •
Kekhasan Negara Indonesia yang Sangat Rentan Terhadap Perubahan Iklim
•
Komitmen Indonesia Terhadap Lingkungan Global Melalui Penanda-tanganan Konvensi Perubahan Iklim dan Ratifikasi Protokol Kyoto
• Status Krisis Sosial-Ekologis Indonesia Sekarang •
•
Tuntutan Pembaruan Kerangka Kebijakan Nasional Bagi Pelaksanaan Konvensi dan Protokol Kyoto, dan Sebagai Momentum Bagi Mulainya Pelaksanaan Pembangunan Nasional Yang Berkelanjutan dan Berwawasan Lingkungan Kerangka Waktu Strategi dan Pelaksanan Rencana Aksi Nasional adalah : • AKSI SEGERA : 2007 - 2009 (Pertimbangan Perubahan Politik) • AKSI JANGKA PENDEK : 2009 - 2012 (Pertimbangan Pelaksanaan Target Protokol Kyoto) • AKSI JANGKA MENENGAH : 2012 - 2020 (Prediksi Bencana Dampak Perubahan Iklim) • AKSI JANGKA PANJANG : 2020-2050 (Prediksi Dampak Ekosistemik Perubahan Iklim)
1
Untuk menjamin kelangsungan upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim oleh semua pemangku kepentingan, strategi nasional harus patuh pada prinsip yang mencakup tiga komponen sebagai berikut: Ukuran kemajuan harus mengacu pada 3 syarat sosial-ekologis: • Keselamatan manusia/sosial • Produktivitas • Kelangsungan Layanan Alam Strategi pemenuhan ketiga syarat tersebut harus tercermin dalam 3 sasaran kebijakan sebagai berikut:
• Perluasan kegiatan ekonomik yang patuh pada ketiga syarat sosial-ekologis pembangunan nasional • Pengelolaan penggunaan sumber-sumber daya publik dan penataan ruang • Perubahan pola konsumsi dan produksi dari segenap pelaku perubahan
2 3 4
Kerangka strategi pembangunan berkelanjutan tersebut di atas harus berpedoman kepada 6 wilayah kebijakan sebagai berikut : • Pembaruan pengaturan dan penyelarasan institusional • Kebijakan fiskal, moneter dan anggaran •Kebijakan investasi •Kebijakan penapisan teknologi •Internalisasi biaya sosial-ekologis eksternal •Pendekatan kewilayahan dalam pengelolaan pemanfaatan sumber-sumber daya publik (SDA, SDM, SDB) Sektor-sektor kunci dalam penerapan strategi pembangunan berkelanjutan adalah: A. Pertanian; B. Kehutanan; C. Kelautan & Perikanan; D. Energi & Pertambangan; E. Industri; F. Infrastruktur, yang terdiri dari Infrastruktur Sosial-Ekologis dan Infrastruktur Ekonomi dan Fisik Penerapan strategi pembangunan berkelanjutan haurs mengacu pada pertimbangan kekritisan/kegentingan waktu yang Indonesia punyai
a b c
Rencana Aksi Nasional (RAN) untuk menjawab perubahan iklim mengacu pada rangkaian pemetaan terus-menerus dari status emisi GRK Indonesia. Rencana Aksi Nasional tersebut terdiri dari RAN Jangka Pendek, RAN Jangka Menengah, dan RAN Jangka Panjang. Kerangka Kebijakan dan Penerapan Kelembagaan dari RAN adalah sebagai berikut: Sasaran Kebijakan MITIGASI ADAPTASI
Instrumen Kebijakan SPASIAL
SEKTORAL
Aras Kebijakan NASIONAL
REGIONAL/ LOKAL
Policy Objectives •Merespons perubahan iklim
lewat pengendalian emisi GRK •Memperkuat kapasitas adaptasi terhadap perubahan iklim •Mempromosikan perkembangan ilmu dan teknologi yang berkaitan dengan perubahan iklim
•Meningkatkan kesadaran publik •Memperkuat kelembagaan dan mekanisme antisipasi perubahan iklim
ADAPTASI MITIGASI
Policy Instrument SPASIAL
SEKTORAL
Policy Level NASIONAL
REGIONAL/ LOKAL
2009
2009 Energi & SD Mineral Kehutanan
Mitigasi
Pertanian Kelautan & Perikanan Industri
Adaptasi
Infrastruktur Kelangsungan Pemenuhan Pangan Kelangsungan Pemenuhan Air Kelangsungan Pemenuhan Energi Infrastruktur
Efisiensi
Transformasi
2012 Konservasi
2020 Keamanan Energi
Contoh penerapan Strategi untuk SEKTOR ENERGI yang harus mengacu kepada 3 PRINSIP DAN 6 PEDOMAN/ WILAYAH KEBIJAKAN
2050