BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian berada di perairan Kecamatan Kijang Tanjungpinang (Gambar 6). Penelitian ini dilakukan tiga kali sesuai dengan waktu docking, yaitu kapal Kijang-Kelong pada tanggal 11 Mei 2013, kapal Kijang-Numbing 26 April 2013 dan kapal Kijang-Mapur 30 Mei 2013.
Gambar 6. Lokasi Penelitian
3.2 Bahan dan Alat Penelitian Objek penelitian ini adalah tiga kapal yang berbeda dengan jalur pelayaran yang berbeda (Tabel 2). Bahan yang digunakan adalah formalin 5% untuk mengawetkan contoh biota serta aquades untuk mencuci peralatan biota. Alat yang digunakan adalah bingkai kayu (ukuran 30 cm x 30 cm), cutter, botol sampel, penggaris, termometer, secchi disk, DO meter, pH meter, refraktometer, kamera digital, GPS, timbangan digital, serta alat tulis menulis.
19
20
Sedangkan alat yang digunakan untuk menuju lokasi pengambilan contoh air adalah perahu motor.
Tabel 2. Karakteristik Kapal yang Beroperasi Di Pelabuhan Kijang Jalur Pelayaran Karateristik Kapal
Kijang – Kelong
Kijang Numbing
Kijang – Mapur
(Kapal 1)
(Kapal 2)
(Kapal 3)
Pemilik Kapal
Ati
Abah
Asar
Nama Kapal
Km sumsun
Impian Jaya
Bukit Intan
Jadwal Pelayaran
8 kali/ hari
6 kali/ hari
2 kali/hari
Jarak dari Kijang
± 1 mil
±5 mil
± 11 mil
Total Pelayaran Perhari
± 8 mil/hari
± 30 mil/hari
± 22 mil/hari
No. Register
4613
4603
4622
Tahun Pembuatan
2005
2005
2006
Material lambung
Kayu Jati
Kayu Jati
Kayu Jati
Warna Cat Lambung
Merah
Merah
Merah
Waktu docking
11 Mei
26 April
30 Mei
3.3 Prosedur Penelitian Pengamatan dibagi dalam dua tahap, tahap pertama dengan melakukan survei pendahuluan untuk menentukan 3 tiga jenis kapal yang akan diambil sampel teritip serta mencari jadwal docking kapal dan tahap kedua pengamatan biota teritip. 3.3.1 Pengamatan Sampel Teritip Pengambilan sampel teritip pada lambung kapal dalam penelitian adalah sebagai berikut : -
Pengambilan sampel dilakukan sesuai dengan waktu docking.
-
Perhitungan teritip dilakukan dengan menggunakan transek kuadran dengan ukuran 30 cm x 30 cm dibagi 36 bagian petak masing-masing berukuran 5 cm x 5 cm.
21
30 cm
30 cm
-
Dipilih enam petak pada transek, kemudian dihitung jumlah dan berat teritip.
-
Pada setiap kapal diambil enam titik pengambilan yaitu : (i) bagian haluan, (ii) tengah, (iii) buritan lambung sisi kanan dan (iv) bagian haluan, (v) tengah, (vi) buritan lambung sisi sebelah kiri.
3.3.2
Pengamatan Kualitas Perairan Pengamatan kualitas perairan dilakukan di 4 titik, yaitu di Pelabuhan
Kijang, Desa Kelong, Desa Numbing dan Desa Mapur. Karakteristik fisika dan kimia air yang diukur dan alat pengukurannya disajikan pada Tabel 3.
Tabel 3. Alat Untuk Mengukur Parameter Fisika Dan Kimia Perairan Parameter A. Parameter Fisika Suhu Kecerahan Kecepatan arus B. Parameter Kimia pH Salinitas DO
Satuan
Peralatan
°C % m/det
Termometer digital Secchi disk Current drough
ppt ppm ppm
pH meter Refraktomoeter DO meter
22
3.4
Parameter yang Diamati
3.4.1
Kelimpahan Individu Untuk mengetahui kelimpahan jenis tertitip dapat digunakan rumus :
N=
Keterangan : N A 3.4.2
= Kelimpahan teritip = Jumlah individu = Luas daerah pengambilan contoh (cm2)
Biomassa Teritip Untuk mengetahui berat dari teritip dapat digunakan rumus :
K= Keterangan : K A 3.5
= Biomassa = Jumlah berat seluruh jenis (gr) = Luas daerah pengambilan contoh (cm2)
Analisis Data Analisis data hasil penelitian menggunakan Sidik Ragam (ANOVA)
dengan taraf nyata 95% (α = 0,05) dengan hipotesis sebagai berikut : H₀ = tidak ada perbedaan antara masing-masing perlakuan H₁ = ada perbedaan antara masing-masing perlakuan
Tabel 4. Analisis Sidik Ragam Sumber DB JK Varian t-1 JKP Perlakuan Galat
t(r-1)
JKG
Total
rt-1
JKT
KT
Fhitung
KTP
KT perlakuan
KTG
KT galat
Ftabel Tabel distribusi F
23
Keterangan : DB = Derajat Bebas JK = Jumlah Kuadrat KT = Kuadrat Tengah Kriteria uji : Tolak H₀ jika Fhitung > Ftabel, yang berarti perlakuan akan berbeda nyata pada taraf 5%. Sebaliknya terima H₀ Fhitung < Ftabel, yang berarti tidak berbeda nyata pada taraf 5%.