LAPORAN KEUANGAN / FINANCIAL STATEMENTS PT SUNSON TEXTILE MANUFACTURER, Tbk. TANGGAL 31 MARET 2013 DAN 2012 / AS AT 31 MARCH 2013 AND 2012
PT SUNSON TEXTILE MANUFACTURER, Tbk. D A F T A R I S I C O N T E N T S Halaman Page -
-
-
-
-
Daftar Isi / Contents
i
Surat Pernyataan Direksi Tentang Tanggung Jawab Atas Laporan Keuangan / Directors Statement On Corporate Responsibility For Financial Statements
ii
Laporan Posisi Keuangan / Statements of financial position Tanggal 31 Maret 2013, 31 Desember 2012 / As at 31 March 2013,31 December 2012
1-2
Laporan Laba Rugi Komprehensif / Statements of Comprehensive Income Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2013 dan 2012 For the Years Ended 31 March 2013 and 2012
3
Laporan Perubahan Ekuitas Statements of Changes In Shareholders’ Equity Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2013 dan 2012 For the Years Ended 31 March 2013 and 2012
4
Laporan Arus Kas Statements of Cash Flows Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2013 dan 2012 For the Years Ended 31 March 2013 and 2012
5
Catatan atas Laporan Keuangan Notes on Financial Statements Tanggal 31 Maret 2013 dan 2012 As at 31 March 2013 and 2012
6
i
SURAT PERNYATAAN DIREKSI TENTANG TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN KEUANGAN PT SUNSON TEXTTLE ISANUFAGTURER TbK
TAHUN-TAHUNYANGBERAKH|R31I|ARET2013DAN20{2 Kamiyang bertanda-trangan dibawah ini
1.
2.
:
Nama Alamat Kantor
Purnawan Suriadi Jl. Ranggam alela 27, Bandung
Alamat domisili/ Sesuai KTP
Jl. Sawunggaling 8, Bandung
Nomor TelePon Jabatan
Direktur Utama
Nama Alamat kantor
Edduardus Gunawan Jl. Ranggam alela 27, Bandung
Alamatdomisili/ Sesuai KTP
Jl. Taman FlamboYan 24, Bandung
Nomor TelePon Jabatan
Direktur
022-7798289
022-7798289
menyatakan bahwa:
1. Z. 3.
Bertanggung jawab atas penyusunan dan penyaiian laporan keuangan Perusahaan; prinsip akuntansi Laporan keuangan Perusahaan telah disusun dan disajikan sesuai yang berlaku umum dilndonesia; a. Semua infonnasi dalam laporan keuangan Perusahaan telah dimuat secara lengkaP dan benar;
Laporan Keuangan Perusahaan tidak mengandung informasi atau fakta material yahg tidak benar, dan tidak menghilangkan informasi atau fakta material; Bertanggung jawab atas sistem pengendalian intem dalam Perusahaan.
b.
4.
Demikian pemyatraan ini dibuat dengan sebenamya'
Bandung,24 Mei 2013
Edduardus Gunawan Direktur
Purnawan Suriadi Direktur Utama
PT.
pL^^- .
Jl.
SUNSON TDffILE Iv{ANUFACIURER Tbk 25.5, Kabupaten Sumedang, Bandung, lndonesia
Raya Rancaekek Km.
lA
PT SUNSON TEXTILE MANUFACTURER, Tbk. LAPORAN POSISI KEUANGAN TANGGAL 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) ASET
ASET LANCAR : Kas dan bank Setara kas yang dibatasi penggunaannya Piutang usaha dari pihak ketiga Piutang lain-lain: - Karyawan Persediaan Biaya dibayar di muka Jumlah Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR : Aset tetap (Setelah dikurangi akumulasi penyusutan Rp. 493.229.701.166 pada tahun 2013 dan Rp. 484.957.201.166 pada tahun 2012) Uang Jaminan Jumlah Aset Tidak Lancar JUMLAH ASET
STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION AS ATMARCH 31, 2013 AND DECEMBER 31,2012 (Expressed in Rupiah, Except Stated Otherwise) Catatan / Notes
2c,2g,4,26 2c,2g,5 2c,2d,6 2d 2h,7 2i
2j,8 2k
31 MARET / MARCH 2013 Rp
31 DESEMBER / DECEMBER 2012 Rp
ASSETS
1,287,907,556 520,000,000 47,105,283,212
1,233,634,407 520,000,000 37,269,957,428
375,464,017,579 197,255,250 424,574,463,597
57,164,878 389,371,990,487 26,614,179 428,479,361,379
CURRENT ASSETS Cash on hand and cash in banks Restricted cash equivalents Trade receivables from third parties Other receivables Employees Inventories Prepaid expenses Total Current Assets
372,622,282,589 901,440,000 373,523,722,589
380,894,782,589 901,440,000 381,796,222,589
NON-CURRENT ASSETS Fixed Assets (net of accumulated depreciation of Rp 484.957.201.163 in 2012 and Rp 450.732.041.120 in 2011) Refundable deposit Total Non-Current Assets
798,098,186,186
810,275,583,968
TOTAL ASSETS
(Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan)
(See accompanying Notes to Financial Statements which are an integral part of the whole Financial Statements)
1
PT SUNSON TEXTILE MANUFACTURER, Tbk. LAPORAN POSISI KEUANGAN TANGGAL 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITAS JANGKA PENDEK : Pinjaman jangka pendek Utang usaha kepada pihak ketiga Utang lain-lain kepada pihak berelasi Uang muka diterima Utang pajak Beban masih harus dibayar Pinjaman jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Jumlah Liabilitas Jangka Pendek LIABILITAS JANGKA PANJANG : Liabilitas pajak tangguhan - Bersih Laba atas transaksi penjualan dan penyewaan kembali yang ditangguhkan - Bersih Pinjaman jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Liabilitas imbalan kerja Jumlah Liabilitas Jangka Panjang
STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION AS ATMARCH 31, 2013 AND DECEMBER 31,2012 (Expressed in Rupiah, Except Stated Otherwise) Catatan / Notes
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
31 DESEMBER / DECEMBER 2012 Rp
LIABILITIES AND EQUITY
CURRENT LIABILITIES Short - term loans Trade payables to third parties Other payables to related parties Advance received Taxes payables Accrued expenses Current maturities of long-term loans Total Current Liabilities
2c,2o,9,26 2c,10,26 2b,11 2c 2p,12 13
69,986,993,625 89,265,350,255 25,627,688,063 4,072,274,318
69,992,451,465 91,259,647,731 9,700,000,000 25,360,011,982 5,469,667,439
2c,15,26
42,426,494,601 231,378,800,862
47,229,121,420 249,010,900,037
2p,12
49,056,044,705
47,346,070,882
2l,14
5,873,084,840
6,041,799,761
NON-CURRENT LIABILITIES Deferred tax liabilities - Net Deferred gain on sales and lease back transaction - Net
208,286,736,731 16,040,133,746 279,256,000,022
207,458,406,645 15,480,133,746 276,326,411,034
Long-term loans - net of current maturities Employee benefits liabilities Total Non-Current Liabilities
510,634,800,884
525,337,311,071 (5,106,250,000)
2c,15,26 2n,16
JUMLAH LIABILITAS EKUITAS : Modal saham - nilai nominal Rp 250,- per saham, modal dasar - 2,000,000,000 saham modal ditempatkan dan disetor penuh 1,170,909,181 saham Tambahan modal disetor - Bersih Defisit JUMLAH EKUITAS
31 MARET / MARCH 2013 Rp
17 18
292,727,295,250 70,622,704,211 (75,886,614,159) 287,463,385,302
292,727,295,250 70,622,704,211 (78,411,726,564) 284,938,272,897
798,098,186,186
810,275,583,968
(Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan)
Total Liabilities EQUITY : Share capital - par value of Rp 250 per share Authorized - 2,000,000,000 shares Issued and fully paid 1,170,909,181 shares Additional paid-in capital - Net Deficit TOTAL EQUITY TOTAL LIABILITIES AND EQUITIES (See accompanying Notes to Financial Statements which are an integral part of the whole Financial Statements)
2
PT SUNSON TEXTILE MANUFACTURER, Tbk. LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2013 DAN 2012 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEARS ENDED MARCH 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, Except Stated Otherwise) Catatan / Notes
PENJUALAN BERSIH BEBAN POKOK PENJUALAN
137,921,926,629
125,761,575,245
NET SALES
2m,20,21
119,430,351,076
112,256,752,625
COST OF GOOD SOLD
18,491,575,553
13,504,822,620
GROSS PROFIT
3,469,518,176 2,763,846,676 6,233,364,852
3,833,319,718 3,110,614,933 6,943,934,651
OPERATING EXPENSES Selling expenses General and administrative expenses Total Operating Expenses
12,258,210,701
6,560,887,969
OPERATION (LOSS)
(7,645,771,486) 6,183,015,239 4,686,615 (6,574,599,009) 2,351,395,112 (5,681,273,529)
(4,729,259,969) 6,907,441,047 6,059,592 (6,748,425,866) 4,012,756,820 (551,428,376)
6,576,937,172
6,009,459,593
(2,341,850,945) (1,709,973,822) (4,051,824,767)
(2,251,793,206) (1,372,725,458) (3,624,518,664)
2,525,112,405
2,384,940,929
-
-
COMPREHENSIF INCOME/(EXPENSES) Comprehensif income Comprehensif expenses Comprehensif Income/(Expenses) - Net
2,525,112,405
2,384,940,929
NET (LOSS)
2m,22
(RUGI) DARI USAHA PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Laba/(rugi) selisih kurs - Bersih Penjualan sisa kapas Penghasilan bunga Laba (rugi) penjualan aktiva tetap Beban bunga dan keuangan Lain-lain - Bersih Penghasilan (beban) Lain-lain - Bersih
2c
23
(RUGI) SEBELUM PAJAK PENGHASILAN PENGHASILAN/(BEBAN) PAJAK Kini Tangguhan Jumlah Penghasilan(Beban) Pajak
12
(RUGI) TAHUN BERJALAN PENDAPATAN/(BEBAN) KOMPREHENSIF Pendapatan komprehensif Beban komprehensif Penghasilan (beban) Komprehensif - Bersih (RUGI) BERSIH LABA PER SAHAM DASAR
31 MARET / MARCH 2012 Rp
2m,19
LABA KOTOR BEBAN USAHA Beban penjualan Beban umum dan administrasi Jumlah Beban Usaha
31 MARET / MARCH 2013 Rp
OTHER INCOME (EXPENSES) Gain on foreign exchange rate - Net Sales of cotton waste Interest income gain or loss on disposition fix assets Interest expense and financial charges Others - Net Other Income (Expenses) - Net (LOSS) BEFORE INCOME TAX PROVISION FOR INCAME TAX Current Deferred Total Income Tax Benefit (expenses) Net (LOSS) FOR THE CURRENT YEAR
BASIC EARNING PER SHARE
2q,24
(Rugi) usaha
10.47
5.60
(Loss) from operations
(Rugi) bersih
2.16
2.04
Net (Loss)
(Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan)
(See accompanying Notes to Financial Statements which are an integral part of the whole Financial Statements)
3
PT SUNSON TEXTILE MANUFACTURER, Tbk. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2013 DAN 2012 (Dalam Rupiah)
Catatan/ Notes
STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEARS ENDED MARCH 31, 2013 AND 2012 (In Rupiahs)
Modal Saham/ Share capital
Rp Saldo Tanggal 31 Desember 2011
Selisih penilaian kembali aset tetap/ Property, plant and equipment revaluation surplus Rp
Tambahan Modal disetor - Bersih/ Additional paid-in capital Net Rp
292,727,295,250
70,622,704,211
Defisit/ Deficit Rp -
292,727,295,250
70,622,704,211
-
Rugi Bersih Saldo Tanggal 31 Desember 2012 Laba Bersih Saldo Tanggal 31 Maret 2013
299,075,459,700
Balance as at December 31, 2010
2,384,940,929
Net Profit
(61,889,598,832)
301,460,400,629
Balance as at December 31, 2011
(16,522,127,732)
(16,522,127,732) 284,938,272,897
2,384,940,929
Laba Bersih Saldo Tanggal 31Maret 2012
(64,274,539,761)
292,727,295,250
70,622,704,211
-
(78,411,726,564)
-
-
-
2,525,112,405
292,727,295,250
70,622,704,211
-
(75,886,614,159)
(Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan)
Jumlah ekuitas/ Total Shareholders' equity Rp
Net Loss
2,525,112,405
Net Profit
287,463,385,302
Balance as at December 31, 2012
(See accompanying Notes to Financial Statements which are an integral part of the whole Financial Statements)
4
PT SUNSON TEXTILE MANUFACTURER, Tbk. LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2013 DAN 2012 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED MARCH 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, Except Stated Otherwise) 31 MARET / MARCH 2013 Rp
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas kepada : Pemasok Gaji, upah dan tunjangan Pembayaran kas atas biaya produksi lainnya dan beban usaha Kas yang dihasilkan dari operasi Pembayaran untuk beban keuangan Penerimaan penghasilan bunga Pembayaran untuk beban operasi lainnya - bersih Arus kas diperoleh dari (digunakan untuk) Aktivitas Operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Perolehan aset tetap Hasil penjualan aset tetap Arus Kas Digunakan untuk Aktivitas Investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Pembayaran pinjaman jangka pendek dan jangka panjang Arus Kas (Digunakan untuk) diperoleh dari aktivitas pendanaan KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH DALAM KAS DAN BANK
31 MARET / MARCH 2012 Rp
128,086,600,845
144,599,004,911
(69,892,270,808) (10,416,285,435)
(74,501,672,412) (11,266,410,821)
(31,195,433,064)
(29,983,618,906)
16,582,611,538 (6,574,599,009) 4,686,615
28,847,302,772 (6,748,425,866) 6,059,592
(4,961,693,255)
(7,241,348,209)
5,051,005,889
14,863,588,289
-
(9,982,850,152) -
-
(9,982,850,152)
(4,996,732,740)
(4,857,599,577)
(4,996,732,740)
(4,857,599,577)
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Cash received from customer Payment for : Suppliers Salaries, wages and allowances Cash payment for other production costs and operating expenses Cash provided by operation Payment of financing cost Received from interest income Payment for other operating expenses - net Net cash flows provided by (used in) operating activities CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Acquisition of Fixed Assets Disposition of fix assets Net Cash flows used in investing Investing Activities CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Repayment of short-term and long-term bank borrowings Net cash flows (used in) provided by financing activities
54,273,149
23,138,560
NET INCREASE (DECREASE) IN CASH ON HAND AND IN BANKS
KAS DAN BANK PADA AWAL TAHUN
1,233,634,407
1,530,510,889
CASH ON HAND AND CASH IN BANK AT BEGINNING OF YEAR
KAS DAN BANK PADA AKHIR TAHUN
1,287,907,556
1,553,649,449
CASH ON HAND AND CASH IN BANK AT ENDING OF YEAR
(Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan)
(See accompanying Notes to Financial Statements which are an integral part of the whole Financial Statements)
5
PT SUNSON TEXTILE MANUFACTURER, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM a Pendirian Perusahaan PT Sunson Textile Manufacturer Tbk (“Perusahaan”) bertempat kedudukan di Bandung, Jawa Barat, Indonesia didirikan dengan nama “PT Sandang Usaha Nasional Indonesia Tekstil Industri” sesuai dengan Undang-undang Penanaman Modal Dalam Negeri No. 6 tahun 1968 yang telah dirubah dengan Undang-undang No. 12 tahun 1970, berdasarkan akta Notaris Widyanto Pranamihardja, S.H., No. 20 tanggal 18 Nopember 1972. Perubahan dengan Akta Notaris yang sama No. 47 tanggal 28 Mei 1976. Akta pendirian ini dan perubahannya telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. Y.A.5/375/10 tanggal 16 Agustus 1976 dan telah diumumkan dalam Berita Negara No. 74 tanggal 17 September 1977, Tambahan No. 549, Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, antara lain dengan akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 34 tanggal 20 Februari 2008 yang dibuat dihadapan Dr. Wiratni Ahmadi, S.H., Notaris di Bandung, mengenai perubahan anggaran dasar Perusahaan untuk menyesuaikan dengan Undang-undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Menurut akta tersebut modal dasar perseroan sebesar Rp.500.000.000.000 terbagi atas 2.000.000.000 saham dengan nilai nominal Rp.250. Modal dasar tersebut telah ditempatkan dan disetor 58,54% atau sejumlah 1.170.909.181 saham dengan nilai nominal Rp.292.295.250. (Lihat catatan No. 17).
GENERAL a The Company’s Establishment PT Sunson Textile Manufacturer Tbk (“the company”) domiciled in Bandung, West Java, Indonesia, was established within the framework of the Domestic Capital Investment Law No. 6 of 1968 which was amended by Law No. 12 of 1970, based on Notarial deed No. 20 dated November 18, 1972 (subsequently amended by Notarial deed No. 47 dated May 28, 1976) of Notary Widyanto Pranamihardja, S.H., under the name “PT Sandang Usaha Nasional Indonesia Tekstil Indonesia”. The deed of establishment was approved by the Ministry of Justice in its Decision Letter No. Y.A.5/375/10 dated August 16, 1976 and was published in the State Gazette No. 74 dated September 17, 1977, Supplement No. 549. The Company’s articles of association has been amended several times, of which was covered by the Notarial deed No. 34 dated February 20, 2008 of Dr. Wiratni Ahmadi, S.H., Notary in Bandung, concerning the change of the Company’s articles of association to conform with Law No. 40 year 2007 of Limited Liability Company. According to the Notarial deed, the company's authorized capital was Rp.500.000.000.000 shared over 2.000.000.000 share and was Rp.250 per share. The equity has been placed and paid 58,54% or around 1.170.909.181 share with nominal Rp.292.292.250. (see notes No. 17).
Perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU 68856.AH.01.02.Th.2008 tanggal 24 September 2008, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 7 tanggal 22 Januari 2010, Tambahan No. 644. Perubahan terakhir dengan akta Notaris Yohana Noor Indrajati, S.H., No. 05 tanggal 17 Juni 2009 mengenai, antara lain, perubahan susunan anggota Dewan Direksi dan Komisaris Perusahaan. Perubahan terakhir ini telah dilaporkan kepada dan dicatat didalam database Sistem Administrasi Badan Hukum (SISMINBAKUM) Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-AH.01.10-15571 tanggal 10 September 2009.
These amendments have been approved by the Ministry of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU-68856.AH.01.02.Th.2008 dated September 24, 2008, and has been published in the State Gazette No. 7 dated January 22, 2010 Supplement No. 644. The latest changes was covered by Notarial deed No. 05 dated June 17, 2009 of Yohana Noor Indrajati, S.H., concerning, among others, the change in the members of the Company’s Board of Directors and Commissioners. This most recent amendment has been reported to and recorded in the database of the Legal Entity Administration System (SISMINBAKUM) of the Department of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia under registration No. AHUAH.01.10-155171 dated September 10, 2009.
Sesuai dengan Pasal 3 angggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan utama Perusahaan meliputi usaha di bidang industri tekstil terpadu termasuk memproduksi dan menjual benang, kain dan produk tekstil lainnya serta melakukan perdagangan umum.
As stated in Article 3 of the Company’s articles of association, the scope of its activities is mainly engaged in integrated textile industry, which includes manufacturing and selling of yarn, fabric and other textile products and also general trading.
Perusahaan memulai kegiatan komersialnya pada tahun 1973. Kantor pusat Perusahaan terletak di Jl. Ranggamalela No. 27, Bandung dan lokasi utama bisnis Perusahaan terletak di Jl. Raya Rancaekek Km 25,5 Kabupaten Sumedang Jawa Barat.
The Company commenced its commercial activities in 1973. The Company’s head office is located at Jl. Ranggamalela No. 27, Bandung and the Company’s main business activities is located at Jl. Raya Rancaekek Km 25.5, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat..
b
Penawaran Umum Efek Perusahaan Pada bulan Agustus 1997, Perusahaan melakukan penawaran umum sebanyak 80.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 500 per saham yang ditawarkan dengan harga Rp 800 per saham. Pernyataan pendaftaran untuk penawaran umum saham tersebut telah dinyatakan efektif oleh Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) dalam surat No. S-1709/PM/1997 tanggal 28 Juli 1997.
b
The Company’s Public Offering In August 1997, the Company conducted a public offering of 80.000.000 shares with par value of Rp 500 per share at the offering price of Rp 850 per share. The registration statement for the offering became effective under letter No. S-1709/PM/1997 dated July 28, 1997 of the Capital Market Supevirsory Agency (BAPEPAM).
Upon their maturity on October 10, 1997 the Company’s convertible bonds totaling to USD 18,000,000 were converted into 68,047,500 shares of the Company with par value of Rp.500 per share at the conversion price of Rp.576,90 per share.
Pada tanggal jatuh temponya 10 Oktober 1997, obligasi konversi Perusahaan berjumlah USD 18.000.000 dikonversi menjadi saham sebanyak 68.047.500 saham Perusahaan dengan nilai nominal Rp 500 per saham pada nilai konversi Rp.576,90 per saham.
6
c
Perusahaan mencatatkan kembali seluruh saham pada Bursa Efek Jakarta pada tanggal 24 Oktober 1997 dan Bursa Efek Surabaya pada tanggal 23 Oktober 1997.
The Company relisted all of its shares on the Jakarta Stock Exchange on October 24, 1997 and Surabaya Stock Exchange on October 23, 1997.
Dalam Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham pada tanggal 10 Agustus 1999 yang dinyatakan dalam akta Notaris Nanny Sukarja, S.H., No. 6 dan 7 tanggal 10 Agustus 1999, para Pemegang Saham Perusahaan antara lain menyetujui perubahan nilai nominal saham (stock split) dari Rp.500 per saham menjadi Rp.250 per saham. Perubahan tersebut telah diterima dan dicatat oleh Menteri Kehakiman dengan Surat Keputusan No. C-15994. HT.01.04.TH.1999 tanggal 6 September 1999 dan diumumkan dalam Berita Negara No. 81 tanggal 8 Oktober 1999, tambahan No. 272. Pelaksanaan pemecahan nilai nominal saham (stock split) tersebut dilakukan dengan jadwal sebagai berikut:
In the Shareholder’s Extraordinary General Meeting held in August 10, 1999, the minutes of which are covered by Notarial deeds No. 6 and 7 dated August 10, 1999 of Notary Nanny Sukarja, S.H., the Company’s shareholders approved among others, to change the par value of share (stock split) from Rp.500 per share into Rp.250 per share. The amendment was received and registered by the Minister of Justice under Decision Letter No. C-15994. HT.01.04. TH.1999 dated September 6, 1999 and published in the State Gazette No. 81 dated October 8, 1999 Supplement No. 272. The execution of the stock split was made in the following schedule:
Mulai permohonan penukaran Surat Kolektif Saham (SKS) lama
20 September 1999
Effective date of request for changing old shares collective certificate (SKS)
Mulai penyerahan SKS nominal baru Mulai perdagangan SKS nominal baru
20 September 1999 20 September 1999
Effective date of delivering new SKS Effective date of new SKS trading
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 20 Februari 2008, yang dinyatakan dalam akta Notaris Wiratni Ahmadi, S.H., No. 33 tanggal 20 Februari 2008, para pemegang saham Perusahaan telah menyetujui: a Penambahan modal tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) dalam rangka konversi sebagian utang Perusahaan kepada East Rise Capital Limited dan Easefull Enterprise Ltd menjadi saham Perusahaan dengan cara mengeluarkan saham baru sebanyak 334.202.181 saham dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp 83.550.545.250, yang diambil bagian oleh East Rise Capital Limited sebanyak 169.806.783 saham dan Easefull Enterprise Ltd sebanyak 164.395.398 saham
Based on the Extraordinary General Meeting of Shareholders held on February 20, 2008 covered by Notary deed Wiratni Ahmadi, S.H., No. 33 dated February 20, 2008, the Company’s share holders have approved: a Additional of capital without share subscription rights in relation with the conversion of a portion of the Company’s debt to East Rise Capital Limited and Easefull Enterprise Ltd into the Company’s shares by issuing 334.202.181 new shares with total par value amounting Rp.83.550.545.250, of which have been taken by East Rise Capital Limited 169,806,783 shares and Easefull Enterprise Ltd 164.395.398 shares.
b
b
Perubahan Pasal 4 Ayat 2 dan 3 Anggaran Dasar Perusahaan.
The changes of Article 4 Verse 2 and 3 of the Company’s Article of Association.
Perubahan anggaran dasar Perusahaan tersebut di atas telah diterima dan dicatat di dalam database Sisminbakum Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-AH.01.10-6238 tanggal 17 Maret 2008
The above-mentioned changes in the Company’s article of association have been received and recorded in database of Sisminbakum of the Department of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia based on Decision Letter No. AHUAH.01.10-6238 dated March 17, 2008.
Direksi PT Bursa Efek Indonesia telah menyetujui pencatatan saham baru sebanyak 334.202.181 saham tersebut di atas dengan Surat No. S-01627/BEJ.PSR/03-2008 tanggal 24 Maret 2008, saham Perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia berjumlah 1.170.909.181 saham.
The Board of Directors of PT Bursa Efek Indonesia has approved the listing of the above mentioned 334.202.181 new shares with Letter No. S01627/ BEJ.PSR/03-2008 dated March 24, 2008 therefore effective on March 31, 2008 the Company’s shares which are listed in the Indonesia Stock Exchange totaled 1.170.909.181 shares.
Karyawan, Dewan Komisaris dan Direksi Komisaris Utama Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Independen Komisaris Independen Direktur Utama Direktur Direktur
c
Tahun 2013 Sundjono Suriadi Ny. Mariah Suriadi Sidarto Danusubroto Bernardi Widjajakusuma Ali Senitro Sutomo Purnawan Suriadi Fransiscus Hadyanto Edduardus Gunawan
Employees, Boards of Commissioners and Directors Tahun 2012 Sundjono Suriadi President Commisioner Ny. Mariah Suriadi Commissioner Sidarto Danusubroto Commissioner Bernardi Widjajakusuma Commissioner Ali Senitro Independent Sutomo Independent Purnawan Suriadi Fransiscus Hadyanto Edduardus Gunawan
President Director Director Director
Ketua Komite Audit Ali Senitro Anggota Komite Audit Luciana Setiati Harsono Anggota Komite Audit Haditjipto Yuwono Jumlah gaji dan tunjangan yang diberikan kepada anggota Dewan Komisaris dan Direksi masing-masing sebesar Rp.357.000.000 dan Rp.406.500.000 untuk tahun 2013 dan 2012.
Ali Senitro Head of Audit Committee Luciana Setiati Harsono Audit Committee Haditjipto Yuwono Audit Committee Total salaries and benefits paid to the members of the Boards of Commissioners and Directors amounted to Rp.357.000.000 and Rp.406.500.000 in 2013 and 2012 respectively.
Perusahaan mempunyai sekitar 2.082 dan 2.029 karyawan tetap masing-masing pada tanggal 31 Maret 2013 dan 2012 (Tidak diaudit)
The Company has approximately 2,082 and 2,029 permanent employees as of March 31, 2013 and 2012 respectively (Unaudited).
7
2
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING Laporan keuangan telah disusun dan diselesaikan oleh Direksi dan diotorisasi untuk diterbitkan pada tanggal 24 Mei 2013.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES The financial statements were prepared and finalised by the Board of Directors and were authorized for the issuance on May 24, 2013.
Berikut ini adalah ikhtisar kebijakan akuntansi yang penting yang diterapkan oleh perusahaan dalam penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. Laporan keuangan ini juga disusun berdasarkan Peraturan yang ditetapkan oleh Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“BAPEPAMLK”) No. VIII.G.7 sebagaimana terlampir dalam surat keputusan No. KEP-347/BL/2012 tertanggal 25 Juni 2012, tentang penyajian dan pengungkapan laporan keuangan bagi perusahaan publik di Indonesia.
Presented below is a summary of significant accounting policies adopted by the company in preparing the financial statements. which are in conformity with Indonesian Financial Accounting Standards. The financial statements have also been prepared in conformity with Regulation of the Capital Market and Financial Institutions Supervisory Board (“BAPEPAM-LK”) No. VIII.G.7, enclosed in the decision letter No. KEP-347/BL/2012 dated on 25 June 2012, regarding the presentation and disclosure requirements for financial statements prepared by publicly listed entities in Indonesia.
a
a
Dasar Penyusunan Laporan Keuangan
Basis for Preparation of the Financial Statement
Laporan keuangan disusun berdasarkan konsep harga perolehan menggunakan dasar akrual, kecuali untuk laporan arus kas.
The financial statements have been prepared on the basis of the accruals concept, except for the statement of cash flows.
Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Untuk tujuan laporan arus kas, kas dan setara kas mencakup kas, kas di bank dan deposito berjangka yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang pada saat penempatan, setelah dikurangi cerukan (jika ada).
The statement of cash flows is prepared using the direct method by classifying cash flows on the basis of operating, investing and financing activities. For the purpose of the statements of cash flows, cash and cash equivalents includes cash on hand, cash in banks and deposits with a maturity of three months or less, net of overdrafts.
Mata uang yang digunakan dalam laporan keuangan ini adalah Rupiah Indonesia ("Rupiah") yang merupakan mata uang fungsional. Seluruh angka dalam laporan keuangan ini disajikan dalam Rupiah, kecuali bila dinyatakan lain.
The currency used in the financial statement is Indonesian Rupiah ("Rupiah") which is the functional currency. The figures in the financial statements are stated in Rupiah, except stated otherwise.
Estimasi dan pertimbangan akuntansi yang signifikan yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan Perseroan diungkapkan pada Catatan 3.
Significant accounting estimate and judgement applied in the preparation of these financial statements are disclosed in Note 3.
Perubahan pada pernyataan standar akuntansi keuangan dan interpretasi pernyataan standar akuntansi keuangan
Changes to the statements of financial accounting standards and interpretations to statement of financial accounting standards
Pada tanggal 1 Januari 2012, Perusahaan menerapkan pernyataan standar akuntansi keuangan (“PSAK”) dan interpretasi standar akuntansi keuangan (“ISAK”) baru dan revisi yang efektif sejak tanggal tersebut. Perubahan kebijakan akuntansi perusahaan telah dibuat seperti yang isyaratkan, sesuai dengan ketentuan transisi dalam masing-masing standar dan interpretasi.
On 1 January 2012, the Company adopted new and revised statements of financial accounting standards (“SFAS”) and nterpretations of statements of financial accounting standards (“ISFAS”) that are mandatory for application from that date. Changes to the company accounting policies have been made as required, in accordance with the transitional provisions in the respective standards and interpretations.
Penerapan standar dan interpretasi baru atau revisi, yang relevan dengan operasi Perusahaan dan memberikan dampak pada laporan keuangan, adalah sebagai berikut:
The adoption of the following new or revised standards and interpretations, which are relevant to the company operations and resulted in an effect on the financial statements, are as follows:
-
-
PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”
-
SFAS No. 60, “Financial Instruments: Disclosures” The standard requires disclosure of qualitative and quantitative information about exposure to risks arising from financial instruments, including specified minimum disclosures about credit risk, liquidity risk, and market risk. The Company has provided the required disclosures in Note 28 to the financial statements
Standar ini mengharuskan pengungkapan informasi kualitatif dan kuantitatif mengenai dampak risiko yang timbul dari instrumen keuangan, termasuk pengungkapan minimum mengenai risiko kredit, risiko likuiditas dan risiko pasar. Perusahaan telah membuat pengungkapan yang disyaratkan di Catatan 28 atas laporan keuangan. -
PSAK dan ISAK baru atau revisi yang relevan tetapi tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan perusahaan adalah sebagai berikut:
New or revised SFAS and ISFAS that are relevant but have no significant impact on the Company financial statements are as follow:
a
PSAK No. 10 (Revisi 2010), “Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing”
a
SFAS No. 10 (Revised 2010), “The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates”
b c
PSAK No. 16 (Revisi 2011), “Aset Tetap” PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”
b c
SFAS No. 16 (Revised 2011), “Fixed Assets” SFAS 24 (Revised 2010), “Employee Benefit”
d e f g
PSAK No. 26 (Revisi 2011), “Biaya Pinjaman” PSAK No. 30 (Revisi 2011), “Sewa” PSAK No. 46 (Revisi 2010), “Pajak Penghasilan” PSAK No. 50 (Revisi 2010), “Instrumen Keuangan: Penyajian” PSAK No. 55 (Revisi 2011), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” PSAK No. 56 (Revisi 2011), “Laba per Saham”
d e f g
SFAS No. 26 (Revised 2011), “Borrowing Costs” SFAS No. 30 (Revised 2011), “Leases” SFAS No. 46 (Revised 2010), “Income Taxes” SFAS No. 50 (Revised 2010), “Financial Instruments: Presentation” SFAS No. 55 (Revised 2011), “Financial Instruments: Recognition and Measurement” SFAS No. 56 (Revised 2011), “Earning per Share”
h i
h i
8
-
ISAK No. 15 – PSAK 24, “ Batasan Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya
j
k l
ISAK No. 23, “Sewa Operasi - Insentif” ISAK No. 24, “Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi yang Melibatkan suatu Bentuk Legal Sewa”
k l
m
ISAK No. 25, “Hak atas Tanah”
m
b c d e
c
b c d e b
Transaksi dengan Pihak-Pihak Berelasi Perusahaan menerapkan PSAK No.7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”. PSAK revisi ini mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan.
ISFAS No. 25, “Rights Arising from Land”
The withdrawals of the following SFAS and ISFAS are relevant have no significant impacton the Company financial statements: a
PSAK No. 11, “Penjabaran Laporan Keuangan dalam Mata Uang Asing” PSAK 52, “Mata Uang Pelaporan” PSAK 39, “Akuntansi Kerjasama Operasi PSAK 47, “Akuntansi Tanah” ISAK 4, “Alternatif Perlakuan yang Diijinkan atas Selisih Kurs”
SFAS No. 11, “Translation of Financial Statements in Foreign Currencies” SFAS No. 52, “Reporting Currency” SFAS No. 39, “Accounting for Joint Operations” SFAS No. 47, “Accounting for Land” ISFAS No. 4, “Allowed Alternative Treatment on Foreign Exchange Differences”
Transaction with Related Party The Company applied SFAS No.7 (Revised 2010), Related Party Disclosures”. The revised SFAS requires disclosure of related parties relationships, transactions and outstanding balances, including commitments, in the separate financial statements.
Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, dimana persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak berelasi.
The transactions are made based on terms agreed by the parties, whereby such terms may not be the same as those transactions with unrelated parties.
Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan yang relevan.
All significant transactions and balances with related parties are disclosed in the relevant notes to the financial statements.
Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Mulai tanggal 1 Januari 2012, Perusahaan menerapkan PSAK No.10 (Revisi 2010), “Transaksi dalam Mata Uang Asing”.
c
Foreign Currency Transactions and Balances Starting January 1, 2012, the Company’s adopted SFAS No.10 (Revised 2010), “Transactions in Foreign Currencies”.
Penerapan PSAK No.10 (Revisi 2010) tidak menimbulkan dampak yang signifikan terhadap pelaporan keuangan dan pengungkapan dalam laporan keuangan.
The adoption of SFAS No.10 (Revised 2010) has no significant impact on the financial reporting and disclosures in the financial statements.
Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada akhir periode pelaporan aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal tersebut, dan laba atau rugi kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan sebagai laba rugi tahun berjalan.
Transactions involving foreign currencies are recorded in Indonesian Rupiah at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At the reporting date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to Indonesian Rupiah to reflect the prevailing middle rates of exchange at such date as published by Bank Indonesia. Any resulting gains or losses are credited or charged to the profit or loss for current year.
Kurs yang digunakan pada tanggal 31 Maret 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
The exchange rates used for March 31, 2013 and 2012 were as follows:
1 Dolar Amerika Serikat d
-
Pencabutan PSAK dan ISAK berikut ini relevan tetapi tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan perusahaan: a
b
ISFAS No. 15 – PSAK 24, “The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirements and their Interaction” ISFAS No. 23, “Operating Leases - Incentives” ISFAS No. 24, “Evaluating the Substance of Transactions Involving the Legal Form of a lease”
j
2013 9,719
2012 9,670
Aset Keuangan Aset keuangan diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, aset keuangan tersedia untuk dijual, atau sebagai derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai yang efektif, jika sesuai. Perusahaan menentukan klasifikasi atas aset keuangan pada saat pengakuan awal.
d
9
1 United States Dollar
Financial Assets Financial assets are classified as financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, held-to-maturity investments, available-for-sale financial assets, or as derivatives designated as hedging instruments in an effective hedge, as appropriate. The Company determines the classification of its financial assets at initial recognition.
Pengakuan dan Pengukuran
Recognition and Measurement
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan diukur pada nilai wajarnya, ditambah, dalam hal aset keuangan tidak diukur pada nilai wajar dalam laporan laba rugi, biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan atau penerbitan aset keuangan tersebut. Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasi aset.
Financial assets are recognized initially at fair value, plus, in the case of financial assets not at fair value through profit or loss, directly attributable transaction costs. The subsequent measurement of financial assets depends on their classification.
Aset keuangan Perusahaan terdiri dari kas dan bank, setara kas yang dibatasi penggunaannya, piutang usaha, biaya dibayar dimuka dan piutang lain-lain.
The Company’s financial assets consist of cash on hand and cash in banks, Restricted cash equivalents, trade receivables, prepaid expenses and other receivables.
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Setelah pengakuan awal, aset keuangan tersebut dicatat pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif. Keuntungan atau kerugian diakui sebagai laba rugi ketika aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, dan melalui proses amortisasi.
Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. Subsequent to initial recognition, such financial assets are carried at amortized cost using the effective interest rate method. Gains or losses are recognized in the profit or loss when the financial assets are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.
Biaya amortisasi dihitung dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai atas penurunan nilai dan pembayaran atau pengurangan pokok. Perhitungan tersebut memperhitungkan premium atau diskonto pada saat perolehan dan termasuk biaya-biaya transaksi dan fee yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif.
Amortized cost is computed using the effective interest method less any allowance for impairment losses and principal repayment or reduction. The calculation takes into account any premium or discount on acquisition and includes transaction costs and fees that are integral part of the effective interest rate.
Penghentian Pengakuan
Derecognition
Perusahaan menghentikan pengakuan aset keuangan, jika dan hanya jika, hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir, atau Perusahaan mentransfer hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau menanggung kewajiban untuk membayarkan arus kas yang diterima tersebut secara penuh tanpa penundaan berarti kepada pihak ketiga dibawah kesepakatan pelepasan (pass through arrangement) ; dan (a) Perusahaan telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset, atau (b) Perusahaan tidak mentransfer maupun tidak memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset, namun telah mentransfer pengendalian atas aset. Setiap akhir periode pelaporan, Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai.
The Company derecognizes a financial asset if, and only if, the contractual rights to receive cash flows from the asset have expired; or the Company has transferred its rights to receive cash flows from the asset or has assumed an obligation to pay the received cash flows in full without material delay to a third party under a pass through arrangement; and either (a) the Company has transferred substantially all the risks and rewards of the asset, or (b) the Company has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of thevasset, but has transferred control of the asset. The Company assesses at each reporting date whether there is any objective evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired.
Penurunan Nilai Aset Keuangan
Impairment of Financial Asets
Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi jika, dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
A financial asset or a group of financial assets is deemed to be impaired if, and only if, there is objective evidence of impairment as a result of one or more events that has occurred after the initial recognition of the asset (an incurred ‘loss event’) and that loss event has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or the group of financial assets that can be reliably estimated.
Bukti penurunan nilai meliputi indikasi bahwa kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam, wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga, kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya dan data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang, misalnya perubahan kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi atas aset dalam kelompok tersebut.
Evidence of impairment may include indications that the debtors or a group of debtors is experiencing significant financial difficulty, default or delinquency in principal or interest payments, the probability that they will enter bankruptcy or other financial reorganization and where observable data indicate that there is a measurable decrease in the estimated future cash flows, such as changes in arrears or economic conditions that correlate with defaults.
Pertimbangan utama untuk penilaian penurunan nilai kredit yang diberikan termasuk pembayaran-pembayaran pokok atau bunga yang jatuh tempo lebih dari 90 (sembilan puluh) hari atau ada kesulitan atau pelanggaran yang diketahui dari persyaratan yang terdapat dalam kontrak.
The main considerations for the loan impairment assessment include whether any payments of principal or interest are overdue by more than ninety (90) days or there are any known difficulties, or infringement of the original terms of contract.
10
e
Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Perusahaan menentukan apakah terdapat bukti obyektif penurunan nilai secara kolektif untuk aset keuangan. Perusahaan memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif.
For financial assets carried at amortized cost, the Company assesses whether objective evidence of impairment exists collectively for financial assets. The Company includes the asset in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assesses them for impairment.
Nilai tercatat aset tersebut diturunkan melalui akun cadangan dan jumlah kerugian yang terjadi diakui sebagai laba rugi. Pendapatan bunga terus diakui atas nilai tercatat yang menurun tersebut berdasarkan suku bunga efektif awal dari aset. Jika, pada periode berikutnya, jumlah estimasi kerugian penurunan nilai meningkat atau menurun karena peristiwa yang terjadi setelah pengakuan kerugian penurunan nilai, maka kerugian penurunan nilai yang sudah diakui sebelumnya dinaikkan atau diturunkan dengan menyesuaikan akun cadangan.
The carrying amount of the asset is reduced through the use of an allowance account and the amount of the loss is recognized in the profit or loss. Interest income continues to be accrued on the reduced carrying amount based on the original effective interest rate of the asset. If, in a subsequent period, the amount of the estimated impairment loss increases or decreases because of an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is increased or reduced by adjusting the allowance account.
Jika penghapusan di masa datang kemudian diperoleh kembali, pemulihan tersebut diakui sebagai laba rugi pada laporan laba rugi komprehensif.
If a future write-off is later recovered, the recovery is recognized in the statement of comprehensive income.
Liabilitas Keuangan Liabilitas keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan diklasifikasikan sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi liabiliatas keuangan.
e
Financial Liabilities Financial liabilities issued by the Company are classified according to the substance of the contractual arrangements entered into and the definitions of a financial liability.
Liabilitas keuangan perusahaan diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan lainnya
The Company financial liabilities are classified as other financial liabilities.
Liabilitas Keuangan Lainnya Pinjaman jangka pendek, utang usaha, utang dividen, akrual, liabilitas imbalan kerja jangka pendek, utang bank-jatuh tempo dalam 1 tahun, utang sewa-jatuh tempo dalam 1 tahun, utang bank-jangka panjang, dan utang sewa-jangka panjang, pada awalnya diukur pada nilai wajar, setelah dikurangi biaya transaksi, dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif.
Other Financial Liabilities Short term loans, trade payables, dividend payable, accruals, short-term employee benefits liabilities, bank loan-current maturities, lease liabilitiescurrent maturities, and bank loan-long term loans, lease liabilities-long term loan, are initially measured at fair value, net of transaction cost, and are subsequently measured at amortised cost, using the effective interest rate method.
Penghentian Pengakuan Liabilitas Keuangan Perusahaan menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas perusahaan telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa.
Derecognition of Financial Liabilities The company derecognizes financial liabilities when, and only when, the company obligations are discharged, cancelled or expired.
f
Instrumen Keuangan Disaling hapus Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai netonya dilaporkan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk saling hapus atas jumlah yang diakui dan terdapat niat untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara simultan.
f
Offsetting Financial Instruments Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount are reported in the statements of financial position if, and only if, there is a currently enforceable legal right to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously.
g
Kas dan Setara Kas Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan deposito berjangka dengan jangka waktu 3 (tiga) bulan atau kurang sejak tanggal penempatan dan tidak digunakan sebagai jaminan atas utang serta tidak dibatasi penggunaannya. Deposito, jika ada, yang digunakan sebagai jaminan diklasifikasikan sebagai “Deposito Berjangka”.
g
Cash and Cash Equivalents Cash and cash equivalents consist of cash on hand, cash in banks and unrestricted time deposits with maturity periods of three (3) months or less at the time of placement and not used as collateral for loans. Deposits, if any, which are used as collateral are classified as “Time Deposits”.
h
Persediaan Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi bersih (the lower of cost or net realizable value ). Perusahaan menentukan biaya perolehan dengan menerapkan metode rata-rata tertimbang (weighted-average method ). Persediaan barang jadi dan barang dalam proses mencakup alokasi yang layak atas biaya produksi.
h
Inventories Inventories are stated at the lower or cost or net realizable value. The Company determines the cost of its inventories using the weightedaverage method. Finished goods and goods in process include an appropriate allocation of factory costing.
i
Nilai realisasi bersih adalah taksiran harga penjualan dalam kegiatan usaha normal setelah dikurangi taksiran biaya penyelesaian dan taksiran biaya yang diperlukan untuk melaksanakan penjualan.
Net realizable value is the estimated selling price in the ordinary course of business, less the estimated cost of completion and the estimated cost necessary to make the sale.
Penyisihan untuk persediaan usang, jika diperlukan, ditentukan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan fisik persediaan pada akhir tahun.
Allowance for inventory obsolescent is provided if necessary, based on the review of the physical conditions of inventories at the end of year. i
Biaya Dibayar di Muka
11
Prepaid Expenses
Prepaid expenses are amortized over the periods benefited using the straight-line method.
Biaya dibayar di Muka diamortisasi berdasarkan masa manfaatnya dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method ). j
Aset Tetap Efektif tanggal 1 Januari 2008, Perusahaan menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2007), “Aset Tetap”, yang menggantikan PSAK No. 16 (1994), “Aktiva Tetap dan Aktiva Lain-lain” dan PSAK No. 17 (1994), “Akuntansi Penyusutan”. Perusahaan telah melakukan revaluasi aset sebelum penerapan PSAK No. 16 (Revisi 2007) dan memilih model biaya, maka nilai revaluasi aset tetap tersebut dianggap sebagai biaya perolehan (“deemed cost” ) dan biaya perolehan tersebut adalah nilai pada saat PSAK No. 16 (Revisi 2007) diterbitkan. Seluruh saldo selisih nilai revaluasi aset tetap yang masih dimiliki pada saat penerapan pertama kali PSAK 16 (Revisi 2007) yang disajikan sebagai bagian dari ekuitas dalam neraca telah direklasifikasi ke saldo laba pada tahun 2008. (Catatan 16).
j
Property, Plant and Equipment (Fixed Asset) Effective January 1, 2008 the Company applied SFAS No. 16 (Revised 2007), “Fixed Asset”, which supersedes SFAS No. 16 (1994), “Fixed Asset and Other Asset”, and SFAS No. 17 (1994), “Accounting for Depreciation”. The company had previously revalued its property, plant and equipment before the application of SFAS No. 16 (Revised 2007) and has chosen the cost model, thus the revalued amount of property, plant and equipment is considered as the deemed cost and such cost is the value at the time SFAS No. 16 (Revised 2007) is applied. All the balance of the revaluation increment in property, plant and equipment that still exists at the initial application of SFAS No. 16 (Revised 2007) as presented in the equity section of the balance sheets had been reclassified to retained earnings in 2008. (Refer to Note 16).
Aset tetap diakui sebesar harga perolehan dikurangi dengan akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai.
Fixed Asset are stated at cost less accumulated depreciation and impairment losses.
Biaya legal awal untuk mendapatkan hak legal diakui sebagai bagian biaya akuisisi tanah, dan biaya-biaya tersebut tidak disusutkan. Biaya terkait dengan pembaruan hak atas tanah diakui sebagai aset takberwujud dan diamortisasi sepanjang umur hukum hak.
Initial legal costs incurred to obtain legal rights are recognised as part of the acquisition cost of the land, and these costs are not depreciated. Costs related to renewal of land rights are recognised as intangible assets and amortised during the period of the land rights.
Tanah tidak disusutkan.
Land is not depreciated.
Penyusutan aset tetap lainnya dihitung dengan menggunakan metode garis lurus untuk mengalokasikan biaya perolehan hingga mencapai nilai sisa sepanjang estimasi masa manfaatnya sebagai berikut:
Depreciation on other fixed assets is calculated using the straight-line method to allocate their cost to their residual values over their estimated useful lives, as follows:
Tahun/Years 20
Building and infrastruktures
Mesin dan peralatan
20
Machinery and equipment
Instalasi
15
Installations
Inventaris kantor dan pabrik
10
Office and factory furniture, fixtures and equipment
Kendaraan bermotor
5
Motor vehicle
Bangunan dan prasarana
Nilai sisa, masa manfaat dan metode penyusutan setiap aset ditinjau dan disesuaikan jika perlu, pada setiap tanggal pelaporan.
The assets’ residual values, useful lives and depreciation method are reviewed, and adjusted if appropriate, at each reporting date.
Biaya-biaya setelah pengakuan awal aset diakui sebagai bagian dari nilai tercatat aset atau sebagai aset yang terpisah, sebagaimana mestinya, hanya apabila kemungkinan besar Perseroan akan mendapatkan manfaat ekonomis masa depan berkenaan dengan aset tersebut dan biaya perolehan aset dapat diukur dengan andal. Nilai tercatat komponen yang diganti tidak lagi diakui.
Subsequent costs are included in the asset’s carrying amount or recognised as a separate asset, as appropriate, only when it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the Company and the cost of the item can be measured reliably. The carrying amount of the replaced part is derecognised.
Seluruh biaya pemeliharaan dan perbaikan lainnya diakui pada laporan laba rugi pada saat terjadinya.
All other repairs and maintenance are charged to profit or loss during the financial year in which they are incurred.
Nilai tercatat aset diturunkan menjadi nilai yang dapat diperoleh kembali jika nilai tercatat aset lebih besar dari estimasi nilai yang dapat diperoleh kembali.
An asset’s carrying amount is written down immediately to its recoverable amount if the asset’s carrying amount is greater than its estimated recoverable amount.
Keuntungan atau kerugian yang timbul dari pelepasan aset ditentukan sebesar perbedaan antara penerimaan hasil pelepasan dan jumlah tercatat aset tersebut dan diakui dalam akun ‘(kerugian)/keuntungan lainnya - bersih’ di laporan laba rugi.
Gains or losses on disposals are determined by comparing the proceeds with the carrying amount and are recognised within ‘other (losses)/gains - net’ in the profit or loss.
Akumulasi biaya konstruksi bangunan dan pemasangan peralatan dikapitalisasi sebagai aset dalam pembangunan. Biaya tersebut direklasifikasi ke akun aset tetap terkait pada saat proses konstruksi atau pemasangan selesai. Penyusutan mulai dibebankan pada saat aset tersebut siap digunakan.
The accumulated costs of the construction of buildings and the installation of equipment are capitalised as assets under construction. These costs are reclassified to the appropriate property and equipment account upon completion. Depreciation is charged from the date when assets are ready for use.
12
k
l
Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan Setiap akhir periode, perusahaan melakukan review untuk menentukan ada tidaknya indikasi penurunan nilai aset non-keuangan.
k
Impairment of Non-Financial Assets Every end of period, the company review to determine whether there is any indication of impairment of non-financial assets.
Aset tetap dan aset tidak lancar lainnya direview untuk mengetahui apakah telah terjadi kerugian akibat penurunan nilai, apabila terjadi kondisi atau perubahan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset tidak dapat diperoleh kembali secara penuh.
Fixed assets, investment property and other noncurrent assets are reviewed for impairment losses, whenever events or hanges in circumstances indicate that the carrying amount may not be recoverable.
Kerugian akibat penurunan nilai diakui sebesar selisih antara nilai tercatat aset dengan jumlah terpulihkan dari aset tersebut. Jumlah terpulihkan adalah yang lebih tinggi antara harga jual neto atau nilai pakai aset. Dalam rangka menguji penurunan nilai, aset-aset dikelompokkan hingga unit terkecil yang menghasilkan arus kas terpisah. Pemulihan penyisihan penurunan nilai diakui sebagai pendapatan dalam periode dimana pemulihan tersebut terjadi.
An impairment loss is recognised for the amount by which an asset’s carrying amount exceeds its recoverable amount, which is the higher of an asset’s fair value less cost to sell or value in use. For the purpose of assessing impairment, assets are grouped at the lowest levels for which there are separately identifiable cash flows. Reversal of an impairment provision is recorded as income in the period when the reversal occurs.
Se wa Sewa yang secara substansi seluruh risiko dan manfaat kepemilikannya ada di pihak yang menyewakan (lessor ) diperlakukan sebagai transaksi sewa operasi (operating leases ). Pembayaran sewa operasi (dikurangi insentif yang diterima dari lessor ) dicatat sebagai beban berdasarkan metode garis lurus selama masa manfaat.
l
Leases Leases under which substantially all the risks and benefits of ownership are effectively retained by the lessor are classified as operating leases. Operating lease payments (net of any incentives received from the lessor) are charged as an expense on a straight-line basis over the period of expected benefit.
Sewa dimana Perseroan memiliki secara substansi seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Sewa pembiayaan dikapitalisasi pada awal masa sewa sebesar yang lebih rendah antara nilai wajar aset sewaan dan nilai kini pembayaran sewa minimum.
Leases of fixed assets where the Company has substantially all the risks and rewards of ownership are classified as finance leases. Finance leases are capitalised at the lease’s commencement at the lower of the fair value of the leased property and the present value of the minimum lease payments.
Penentuan apakah suatu perjanjian merupakan, atau mengandung, sewa didasarkan atas substansi perjanjian pada tanggal awal sewa dan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan suatu aset tertentu dan perjanjian tersebut memberikan suatu hak untuk menggunakan aset tersebut. Apabila perjanjian mengandung sewa,Perusahaan akan menilai apakah perjanjian sewa tersebut adalah sewa pembiayaan atau sewa operasi. Jika suatu perjanjian mengandung sewa, sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset akan diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan, sebaliknya akan diklasifikasikan sebagai sewa operasi.
The determination whether an arrangement is, or contains, a lease is based on the substance of the arrangement at the inception date and whether the fulfilment of the arrangement is dependent on the use of a specific asset and the arrangement conveys a right to use the asset. If an arrangement contains a lease, the company will assess whether such a lease is a finance or operating lease. If an arrangement contains a lease, a lease that transfers substantially to the lessee all of the risks and rewards incidental to ownership of the leased item is classified as a finance lease, otherwise it is classified as an operating lease.
Setiap pembayaran sewa dialokasikan antara bagian yang merupakan pelunasan liabilitas dan bagian yang merupakan beban keuangan sedemikian rupa sehingga menghasilkan tingkat suku bunga yang konstan atas saldo pembiayaan. Unsur bunga dalam beban keuangan dibebankan di laporan laba-rugi komprehensif selama masa sewa sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas setiap periode. Aset tetap yang diperoleh melalui sewa pembiayaan disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara umur manfaat aset dan masa sewa.
Each lease payment is allocated between the liability and finance charges so as to achieve a constant rate of interest on the outstanding finance balance. The interest element of the finance cost is charged to the statements of comprehensive income over the lease period so as to produce a constant periodic rate of interest on the remaining balance of the liability for each period. The fixed asset acquired under finance leases is depreciated over the shorter of the useful life of the asset and the lease term.
m Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan dari penjualan ekspor diakui pada saat penyerahan barang di atas kapal di pelabuhan pengiriman (“FOB Shipping Point ”). Pendapatan dari penjualan lokal diakui pada saat pengiriman barang kepada pelanggan. Beban diakui pada saat terjadinya.
m
Revenue and Expenses Recognition Revenue from export sales made under “FOB Shipping Point” arrangement is recognized when the goods are shipped. Revenue from domestic sales is recognized when the goods are delivered to customers. Expenses are recognized when these are incurred.
n
n
Employees’ Benefits The Company recognizes employee benefits under formal and informal programs or agreements, under legislative equirements or through industry arrangements, including postemployment benefits, short-term and other long-term employee benefits and termination benefits.
Imbalan Kerja Karyawan Perusahaan mengakui seluruh imbalan kerja yang diberikan melalui program atau perjanjian formal dan informal, peraturan perundangundangan atau peraturan industri, yang mencakup imbalan pascakerja, imbalan kerja jangka pendek dan jangka panjang lainnya dan pesangon pemutusan hubungan kerja.
Starting January 1, 2012, the Company adopted PSAK No.24 (Revised 2010), “Employee Benefit”.
Mulai tanggal 1 Januari 2012, Perusahaan menerapkan PSAK No.24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”.
13
Penerapan PSAK No.24 (Revisi 2010) tidak menimbulkan perubahan yang besar terhadap pelaporan keuangan dan pengungkapan dalam laporan keuangan.
The adoption of SFAS No.24 (Revised 2010) has no significant impact on the financial reporting and disclosures in the financial statements.
Perusahaan mencatat penyisihan manfaat untuk memenuhi imbalan minimum yang harus dibayar kepada karyawan-karyawan sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No.13/2003 (“Undangundang Tenaga Kerja”). Penyisihan tersebut diestimasi dengan menggunakan perhitungan aktuarial metode “Projected Unit Credit”.
The Company made provisions in order to meet the minimum benefits required to be paid to the qualified employees under Labor Law No.13/2003 (the “Labor Law”). The said provisions are estimated using actuarial calculations using the “Projected Unit Credit” method.
Keuntungan dan kerugian aktuarial diakui sebagai penghasilan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial bersih yang belum diakui dari masing-masing program pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian diakui secara merata selama rata-rata taksiran sisa masa kerja dari para pekerja.
Actuarial gains or losses are recognized as income or expenses when the net cumulative unrecognized actuarial gains or losses for each individual plan at the and of the previous reporting year exceed 10% of the present value of the defined benefits obligation on that date. These gains or losses are recognized on a straight-line basis over the expected average remaining working lives of the employees.
Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut telah menjadi hak (vested ). Sebaliknya, akan diamortisasi dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi hak karyawan.
Past service cost is recognized immediately to the extent that the benefits are already vested. Otherwise, past service cost is amortized on a straight-line basis over the average period until the benefits become vested.
o
Restrukturisasi Pinjaman Perusahaan mencatat restrukturisasi pinjaman sesuai dengan PSAK No. 54, “Akuntansi Restrukturisasi Hutang Bermasalah”, yang mengharuskan Perusahaan untuk menghitung estimasi jumlah pembayaran termasuk bunga dalam periode pinjaman. Apabila jumlah pembayaran di masa depan melebihi jumlah pinjaman yang tercatat, tidak ada kerugian dari restrukturisasi yang diakui. Apabila jumlah pembayaran di masa depan kurang dari jumlah pinjaman yang tercatat, selisihnya dicatat sebagai keuntungan dari restrukturisasi pinjaman.
o
Debt Restructuring The Company account for their debt restructuring under SFAS No. 54, “Accounting for Troubled debt Restructuring”, which requires the Company to calculate the total estimated future payments required under the restructuring agreement, including interest, over the loan period. If the total future payments exceed the recorded loan amounts, no loss on restructuring is recognized. If such total future payments are less than the recorded loan amounts, the difference is recorded as gain on debt restructuring.
p
Pajak Penghasilan Efektif tanggal 1 Januari 2012, Perusahaan menerapkan PSAK No.46 (Revisi 2010), “Pajak Penghasilan”, yang mengharuskan Perusahaan untuk memperhitungkan konsekuensi pajak kini dan pajak masa depan atas pemulihan di masa depan (penyelesaian) dari jumlah tercatat aset (liabilitas) yang diakui dalam laporan posisi keuangan, dan transaksitransaksi serta peristiwa lain yang terjadi dalam tahun berjalan yang diakui dalam laporan keuangan.
p
Income Tax Effective on January 1, 2012, the Company applied SFAS No.46 (Revised 2010), “Accounting for Income Tax”, which requires the Company to account for the current and future tax consequences of the future recovery (settlement) of the arrying amount of assets (liabilities) that are recognized in the statement of financial position; and transactions and other events of the current year that are recognized in the financial statements.
Penerapan PSAK No.46 (Revisi 2010) tidak menimbulkan perubahan yang besar terhadap pelaporan keuangan dan pengungkapan dalam laporan keuangan.
The adoption of SFAS No.46 (Revised 2010) has no significant impact on the financial reporting and disclosures in the financial statements.
Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak tahun berjalan. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer antara aset dan liabilitas untuk tujuan komersial dan untuk tujuan perpajakan setiap tanggal pelaporan. Manfaat pajak di masa mendatang, seperti nilai terbawa atas saldo rugi fiskal yang belum digunakan, jika ada, juga diakui sejauh realisasi atas manfaat pajak tersebut dimungkinkan.
Current tax expense is provided based on the estimated taxable income for the current year. Deferred tax assets and liabilities are recognized for temporary differences between commercial and tax bases of assets and liabilities at each reporting date. Future tax benefit, such as the carry-forward of unused tax losses, if any, is also recognized to the extent that realization of such tax benefit is probable.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur pada tarif pajak yang diharapkan akan digunakan pada tahun ketika aset direalisasi atau ketika liabilitas dilunasi berdasarkan tarif pajak (dan peraturan perpajakan) yang berlaku atau secara substansial telah diberlakukan pada tanggal laporan posisi keuangan.
Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply to the year when the assets are realized or the liabilities are settled, based on the applicable tax rates (and tax laws) that have been enacted or substantively enacted at statements of financial position date.
Perubahan nilai tercatat aset dan liabilitas pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.
Changes in the carrying amount of deferred tax assets and liabilities due to a change in tax rates is charged to current year operations, except to the extent that it relates to items previously charged or credited to equity.
Perubahan terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat penetapan pajak diterima atau jika Perusahaan mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan telah ditetapkan.
Amendments to tax obligations are recorded when an assessment is received or, if appealed against by the Company, when the result of the appeal is determined.
14
q
Laba Per Saham Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih periode berjalan dengan jumlah rata-rata tertimbang yang ditempatkan dan disetor penuh selama periode yang bersangkutan. Tidak ada efek berpotensi saham dilusian, sehingga laba bersih per saham dilusian sama dengan laba bersih per saham dasar.
q
Earnings Per Share Net income per share is computed by dividing income from current period with weighted average number of shares outstanding during the year. There is no potential dilutive share, so dilutive earning per share is the same as earning per share.
r
Informasi Segmen Sehubungan dengan penerapan PSAK No. 5 (Revisi 2000), “Pelaporan Segmen”, Perusahaan menyajikan informasi keuangan berdasarkan segmen usaha dan segmen geografis. Sesuai dengan struktur organisasi dan manajemen serta sistem pelaporan internal Perusahaan, Informasi segmen primer disajikan berdasarkan segmen usaha dan informasi segmen sekunder disajikan berdasarkan segmen geografis.
r
Segment Information In accordance with SFAS No. 5 (Revised 2000), “Reporting Financial Information by Segment”, the Company present their financial information based on business segment and geographical segment. In accordance with the Company organizational and management structure and internal reporting system, the primary segment information is presented based on business segments and the secondary segment information is presented based on geographical segments. A geographical segment is a distinguishable component of an entity that is engaged in providing products or services within a particular economic environment and that is subject to risks and return that are different from those of components operating in other economic environments.
Segmen geografis adalah komponen perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain. 3
SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN
SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY
Pertimbangan Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mewajibkan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah-jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya.
Judgments The preparation of financial statements, in conformity with Financial Accounting Standards in Indonesia requires management to make estimations and assumptions that affect amounts reported therein. Uncertainty about these assumptions and estimation could result material adjustments to the carrying amount of assets and liabilities within the next financial reporting period.
Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan:
The following judgments are made by management in the process of applying the Company’s accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognized in the financial statements:
Usaha yang berkelanjutan Manajemen Perusahaan telah melakukan penilaian atas kemampuan Perusahaan untuk melanjutkan kelangsungan usahanya dan berkeyakinan bahwa Perusahaan memiliki sumber daya untuk melanjutkan usahanya di masa mendatang. Selain itu, manajemen tidak mengetahui adanya ketidakpastian material yang dapat menimbulkan keraguan yang signifikan terhadap kemampuan Perusahaan untuk melanjutkan kelangsungan usahanya. Oleh karena itu, laporan keuangan telah disusun atas dasar usaha yang berkelanjutan.
Going concern The Company’s management has made an assessment of the Company’s ability to continue as a going concern and is satisfied that the Company has the resources to continue in business for the foreseeable future. Furthermore, the management is not aware of any material uncertainties that may cast significant doubt upon the Company’s ability to continue as a going concern. Therefore, the financial statements continue to be prepared on the going concern basis.
Klasifikasi aset dan liabilitas keuangan Perusahaan menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan apakah definisi yang ditetapkan PSAK No.55 (Revisi 2011) dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Perusahaan. (Lihat Catatan 2).
Classification of financial assets and financial liabilities The Company determines the classifications of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in SFAS No.55 (Revised 2011). Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the Company’s accounting policies disclosed in Note 2.
Nilai wajar instrumen keuangan Bila nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan yang tercatat pada laporan posisi keuangan tidak tersedia di pasar aktif, nilainya ditentukan dengan menggunakan berbagai teknik penilaian termasuk penggunaan model matematika. Masukan (input) untuk model ini berasal dari data pasar yang bisa diamati sepanjang data tersebut tersedia. Bila data pasar yang bisa diamati tersebut tidak tersedia, pertimbangan manajemen diperlukan untuk menentukan nilai wajar. Pertimbangan manajemen tersebut mencakup pertimbangan likuiditas dan masukan model seperti volatilitas untuk transaksi derivatif yang berjangka waktu panjang dan tingkat diskonto, tingkat pelunasan dipercepat dan asumsi tingkat gagal bayar.
Fair value financial instruments When the fair values of financial assets and financial liabilities recorded on the statements of financial position cannot be derived from active markets, they are determined using a variety of valuation techniques that include the use of mathematical models. The inputs to these models are derived from observable market data where possible, but when observable market data are not available, management judgement is required to establish fair values. The management judgements include considerations of liquidity and model inputs such as volatility for long term derivatives and discount rates, early payment rates and default rate assumptions.
15
Estimasi dan asumsi Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada akhir periode pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk periode pelaporan keuangan berikutnya, diungkapkan di bawah ini. Perusahaan mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan disusun.
Estimates and assumptions The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the reporting date that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial reporting period are disclosed below. The Company based its assumptions and estimates on parameters which are available when the financial statements were prepared.
Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi diluar kendali Perusahaan. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.
Existing assumptions and circumstances about future developments, may change due to market changes or circumstances arising beyond the control of the Company. Such changes are reflected in the assumptions as they occur.
Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan Evaluasi atas cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi (Lihat Catatan 2d).
Allowance for impairment losses on financial assets Allowance for impairment losses on financial assets carried at amortized cost are evaluated as explained in Notes 2d.
Evaluasi cadangan kerugian penurunan nilai secara kolektif mencakup kerugian kredit yang melekat pada piutang dengan karakteristik risiko kredit yang sejenis ketika terdapat bukti obyektif bahwa telah terjadi penurunan nilai piutang dalam piutang tersebut. Dalam menentukan perlunya untuk membentuk cadangan kerugian penurunan nilai secara kolektif, manajemen mempertimbangkan faktor-faktor seperti kualitas kredit, besarnya estimasi piutang, konsentrasi kredit dan faktor-faktor ekonomi. Dalam mengestimasi cadangan yang dibutuhkan, asumsi-asumsi dibuat untuk menentukan model kerugian bawaan dan untuk menentukan parameter input yang diperlukan, berdasarkan pengalaman historis dan keadaan ekonomi saat ini. Ketepatan dari cadangan ini bergantung pada asumsi model dan parameter yang digunakan dalam penentuan cadangan kolektif.
Allowance for impairment losses collectively assessed includes inherent credit losses in consumer financing receivables portfolios with similar credit risk characteristics when objective evidence of impairment exist for those portfolios. In assessing the need for collective allowances for impairment losses, management considers factors such as credit quality, portfolio size, credit concentrations and economic factors. In order to estimate the required allowance, assumptions are made to define the way inherent losses are modeled and to determine the required input parameters, based on historical experience and current economic conditions. The accuracy of the allowances depends on the model assumptions and parameters used in determining collective allowances.
Liabilitas imbalan paska-kerja Penentuan liabilitas imbalan paska-kerja Perusahaan bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat mortalita, tingkat kecacatan. Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan Perusahaan yang memiliki pengaruh lebih dari 10,00% kewajiban imbalan pasti, ditangguhkan dan diamortisasi secara garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan.
Liability for post-employment benefits The determination of the Company’s liability for post-employment benefits is dependent on its selection of certain assumptions used by the independent actuaries in calculating such accounts. Those assumptions include among others, discount rates, annual salary increase rate, annual employee turn-over rate, disability rate, retirement age and mortality rate. Actual results that differ from the Company’s assumptions which affects are more than 10.00% of the defined benefit obligations are deferred and being amortized on a straight-line method over the expected average remaining service years of the qualified employees.
Walaupun Perusahaan berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Perusahaan dapat mempengaruhi secara material liabilitas imbalan paska-kerja dan beban imbalan kerja neto.
While the Company believes that its assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in the Company’s actual results or significant changes in the Company’s assumptions may materially affect its estimated liability for post employment benefits and net employment benefits expense.
Nilai tercatat atas estimasi liabilitas paska-kerja Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 adalah masing-masing sebesar Rp.16.040.133.746 dan Rp.15.480.133.746 (Lihat Catatan 16).
The carrying amounts of the Company’s estimated liabilities for employment benefits as of March 31, 2013 and December 31,2012 are Rp.16.040.133.746 and Rp.15.480.133.746, respectively. (Refer to Note 16).
Penyusutan Aset tetap
Depreciation of property and equipment
Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan estimasi masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 4 (empat) sampai dengan 10 (sepuluh) tahun. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri dimana Perusahaan menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi.
The costs of property and equipment are depreciated on a straight-line method over their estimated useful lives. Management properly estimates the useful lives of these property and equipment ranging from four (4) to ten (10) years. These are common life expectancies applied in the industries where the Company conducts its businesses. Changes in the expected level of usage and technological development could impact the economic useful lives and the residual values of these assets, and therefore future depreciation charges could be revised.
Nilai tercatat neto atas aset tetap Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 adalah masing-masing sebesar Rp.372.622.282.589 dan Rp.380.894.782.589 (Lihat Catatan 8).
The net carrying amount of the Company’s property and equipment as of March 31, 2013 and December 31,2012 are Rp.372.622.282.589 and Rp.380.894.782.589 respectively. (Refer to Note 8).
Pajak tangguhan Aset pajak tangguhan diakui atas jumlah pajak penghasilan terpulihkan (recoverable) pada periode mendatang sebagai akibat perbedaan temporer yang boleh dikurangkan.
Deferred tax assets are recognized for the future recoverable taxable income arising from temporary difference.
Justifikasi manajemen diperlukan untuk menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang dapat diakui, sesuai dengan waktu yang tepat dan tingkat laba fiskal di masa mendatang sejalan dengan strategi rencana perpajakan ke depan.
Management judgement is required to determine the amount of deferred tax assets that can be recognized, based upon the likely timing on level of future taxable profits together with future strategic tax planning.
16
31 Maret/March 2013
Kas Bank Pihak yang berelasi Rupiah PT Bank Bisnis International Pihak ketiga Rupiah Bank ANZ PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Chinatrust Indonesia The Hongkong and Shanghai PT United Overseas Bank Indonesia PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Jumlah Rupiah Dolar AS The Hongkong and Shanghai Bank ANZ PT Bank Pan Indonesia Tbk PT United Overseas Bank Indonesia PT Bank Chinatrust Indonesia PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Jumlah Dolar AS Jumlah Bank Jumlah Kas dan Bank
5
31 Des/Dec 2012
1,050,409,067
963,491,985
12,467,309
113,151,977
1,342,704 8,455,020 67,560,091 1,743,834 1,746,965 2,193,314 5,621,867 101,131,104
910,704 2,733,370 2,206,761 1,816,834 2,264,965 6,792,471 12,540,693 142,417,775
Cash on hand Cash in banks Related party Rupiah PT Bank Bisnis International Third parties Rupiah Bank ANZ PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Chinatrust Indonesia The Hongkong and Shanghai PT United Overseas Bank Indonesia PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Total Rupiah
20,722,949 14,930,522 12,970,297 6,108,780 7,221,897 14,538,846 59,874,094 136,367,385 237,498,489 1,287,907,556
13,147,622 49,559,620 11,815,676 17,077,317 8,629,121 15,458,365 12,036,926 127,724,647 270,142,422 1,233,634,407
US Dollar The Hongkong and Shanghai Bank ANZ PT Bank Pan Indonesia Tbk PT United Overseas Bank Indonesia PT Bank Chinatrust Indonesia PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Total US Dollar Total cash in banks Total Cash on Hand and cash in Banks
Lihat catatan 2c dan 26 untuk rincian saldo dalam mata uang asing.
Refer to note 2c and 26 for details of balances in foreign currencies.
SETARA KAS YANG DIBATASI PENGGUNAANNYA
RESTRICTED CASH EQUIVALENTS 520,000,000
520,000,000
6
Deposito berjangka yang ditempatkan pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dibatasi penggunaannya sehubungan dengan pinjaman yang diperoleh dari bank yang sama (Catatan 9). Pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012, saldo setara kas yang dibatasi penggunaannya masing-masing sebesar Rp.520.000.000. Deposito berjangka dalam Rupiah memperoleh tingkat bunga tahunan berkisar antara 5 % sampai dengan 5,25% pada tahun 2013 dan 2012.
Time deposits which placed in PT Bank Mandiri (Persero) Tbk are restricted in accordance with borrowing obtained from the same bank (Note 9). As of March 31, 2013 and December 31,2012 the outstanding balance of restricted cash equivalents amounted Rp.520.000.000, respectively.
PIUTANG USAHA Akun ini merupakan piutang usaha kepada pihak ketiga terdiri dari:
TRADE RECEIVABLES This account consists of trade receivables from third parties with details as follows
Pelanggan dalam negeri CV Pada Maju Bun-bun Tn Agus Susanto Ny Yihwa Ny Titi Tn Cing Su Lain-lain (masing-masing di bawah Rp.2 miliar) Jumlah Piutang Usaha Pelanggan luar negeri Taoyuan Lain-lain (masing-masing di bawah Rp.2 miliar) Jumlah Piutang Usaha
The time deposit in Rupiah earned interest at annual rates ranging from 5 % to 5,25% in 2013 and 2012.
0 0
10,952,240 0 2,177,157 0 0 1,481,702
Domestic customer CV Pada Maju Bun-bun Mr Agus Susanto Mrs Yihwa Mrs Titi Tn Cing Su
39,522,161,461 39,522,161,461
28,840,703,988 28,855,315,087
Others (each below Rp 2 billion) Total trade Receivable
0
3,210,245,342
Foreign customer Taoyuan
7,583,121,751 47,105,283,212
5,204,396,999 37,269,957,428
Others (each below Rp 2 billion) Total trade Receivable
17
31 Maret/March 2013
31 Des/Dec 2012
An aging analysis of the trade receivable as 31 December 2012 and 2011 is as follows:
Analisis piutang usaha berdasarkan umur piutang pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut: Sampai dengan 1 bulan > 1 bulan – 2 bulan > 2 bulan – 3 bulan > 3 bulan – 4 bulan > 4 bulan Jumlah
31,829,191,997 14,235,658,115 675,215,850 365,217,250 47,105,283,212
25,690,485,830 7,524,667,762 1,271,161,375 970,349,846 1,813,292,615 37,269,957,428 Detail of trade receivables based on currency:
Rincian piutang usaha berdasarkan jenis mata uang:
7
Until 1 month > 1 month – 2 months > 2 months – 3 months > 3 months – 4 months > 4 months Total
Rupiah Mata uang asing
39,522,161,461 7,583,121,751
28,855,315,087 8,414,642,341
In Rupiah In foreign currencies
Jumlah
47,105,283,212
37,269,957,428
Total
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun, manajemen Perusahaan berpendapat bahwa seluruh piutang usaha dapat tertagih.
Based on the review of the status of the individual receivables at the end of the year, the Company’s management believes that all trade receivable are collectible.
Piutang usaha sebesar Rp 28,8 miliar untuk posisi tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012, digunakan sebagai jaminan atas pinjaman tertentu yang diperoleh seperti dijelaskan pada Catatan 9 dan 15.
Trade receivable with an aggregate amount of Rp 28,8 billion as of March 31, 2013 and December 31,2012 respectively, are pledged as collateral to certain loans as discussed in Notes 9 and 15.
Lihat catatan 2c dan 26 untuk rincian saldo dalam mata uang asing.
Refer to note 2c and 26 for details of balances in foreign currencies.
PERSEDIAAN Persediaan terdiri dari: Bahan baku Barang dalam proses Barang jadi Bahan pembantu Suku Cadang Persediaan
INVENTORIES 205,302,780,029 12,253,250,215 155,025,311,260 1,932,414,575 950,261,500 375,464,017,579
205,828,847,715 8,111,881,431 171,952,842,360 2,135,326,573 1,343,092,408 389,371,990,487
Inventories consist of: Raw materials Work in process Finished goods Auxiliary materials Spare parts Inventories
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap persediaan pada akhir tahun, manajemen Perusahaan berpendapat bahwa persediaan telah mencerminkan nilai realisasi bersihnya, sehingga tidak perlu dilakukan penyisihan atas persediaan tersebut.
Based on the review of the physical condition of the inventories at the end of the year, the Company’s management are of the opinion that inventories are realizable at the above amounts and no provision for inventories losses is necessary.
Persediaan telah diasuransikan terhadap risiko kerugian akibat kebakaran, kebanjiran dan risiko kerugian lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan nilai keseluruhan pertanggungan masing-masing sejumlah Rp.84.030.000.000 dan Rp.84.030.000.000 pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012, yang berdasarkan pendapat manajemen Perusahaan adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas persediaan terhadap risiko yang dipertanggungkan.
Inventories are covered by insurance against losses by fire, flood and other risks under blanket policies with combined coverage amounting to about Rp.84.030.000.000 and Rp.84.030.000.000 as of March 31, 2013 and December 31,2012 respectively, which, in the Company management’s opinion, are adequate to cover the possible losses that may arise from the said insured risks.
Persediaan dengan nilai tercatat keseluruhan sejumlah Rp.249 miliar dan Rp.249 miliar masing-masing untuk tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012, digunakan sebagai jaminan sehubungan dengan pinjaman tertentu yang diperoleh, seperti yang dijelaskan dalam Catatan 15.
Inventories with an aggregate carrying amount of Rp.249 billion and Rp.249 billion as of March 31, 2013 and December 31,2012 respectively, are pledged as collateral to certain loans, as discussed in Notes 15.
18
8
ASET TETAP Aset tetap terdiri dari:
FIXED ASSETS Fixed assets consist of: Tanggal 31 Maret / March 2013 Saldo Awal / Beginning Balance Rp
Nilai tercatat Pemilikan langsung Tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Instalasi Inventaris kantor dan pabrik Kendaraan bermotor
Penambahan / Additions /
Pengurangan / Disposals /
Rp
Rp
Saldo Akhir / Ending Balance Rp
127,335,297,698
-
-
127,335,297,698
44,770,583,761 670,683,690,947 12,298,711,418
-
-
44,770,583,761 670,683,690,947 12,298,711,418
3,352,785,474 7,410,914,457 865,851,983,755
-
-
3,352,785,474 7,410,914,457 865,851,983,755
Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Instalasi
37,237,247,385 427,534,344,493 10,267,009,627
553,347,945 7,506,020,470 130,401,235
-
37,790,595,330 435,040,364,963 10,397,410,862
Inventaris kantor dan Pabrik Kendaraan bermotor
3,316,749,328 6,601,850,333 484,957,201,166 380,894,782,589
6,447,475 76,282,875 8,272,500,000
-
3,323,196,803 6,678,133,208 493,229,701,166 372,622,282,589
Nilai Buku
Carrying value Direct ownership Land Buildings and infrastruktures Machinery and Installations Office and factory furniture, fixtures and Motor vehicles Accumulated depreciation Direct ownership Buildings and infrastruktures Machinery and Installations Office and factory furniture, fixtures and Motor vehicles Book value
Tanggal 31 Desember / December 2012 Saldo Awal / Beginning Balance Rp Nilai tercatat Pemilikan langsung Tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Instalasi Inventaris kantor dan pabrik Kendaraan bermotor
Penambahan / Additions
Pengurangan / Disposals
Rp
Rp
Saldo Akhir / Ending Balance Rp
127,335,297,698
-
-
127,335,297,698
44,770,583,761 628,700,840,792 12,298,711,418
41,982,850,155
-
44,770,583,761 670,683,690,947 12,298,711,418
411,009,673
3,352,785,474 7,410,914,457 865,851,983,755
3,352,785,474 7,545,524,130 824,003,743,273
276,400,000 42,259,250,155
Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Instalasi Inventaris kantor dan Pabrik Kendaraan bermotor Nilai Buku
35,023,855,604 395,964,092,898 9,745,404,688
2,213,391,781 31,570,251,595 521,604,939
-
37,237,247,385 427,534,344,493 10,267,009,627
3,290,959,427 6,707,728,503 450,732,041,120 373,271,702,153
25,789,901 305,131,500 34,636,169,716
411,009,670 411,009,670
3,316,749,328 6,601,850,333 484,957,201,166 380,894,782,589
Carrying value Direct ownership Land Buildings and infrastruktures Machinery and Installations Office and factory furniture, fixtures and Motor vehicles Accumulated depreciation Direct ownership Buildings and infrastruktures Machinery and Installations Office and factory furniture, fixtures and Motor vehicles Book value
Perusahaan memiliki hak atas tanah dengan jumlah luas ± 40 Ha, terletak di kabupaten/kota madya Bandung, bersertifikat Hak Guna Bangunan (HGB) dengan masa berlaku yang akan berakhir antara tahun 2015 sampai tahun 2028. Manajemen berpendapat bahwa kepemilikan hak atas tanah tersebut dapat diperpanjang pada saat berakhirnya hak tersebut.
The Company own titles of leasehold land totaling ± 40 Ha, located in Bandung regency/municipality with usage right (Hak Guna Bangunan/HGB) will expire on different between year 2015 up to year 2028. Management believes that such titles to leasehold land ownerships can be extended upon their expiration.
Beban penyusutan sejumlah Rp.8.272.500.000 dan Rp.34.636.169.716 masing-masing pada tahun 2013 dan 2012 yang dibebankan ke operasi sebagai bagian dari berikut ini:
Depreciation expenses in 2013 and 2012 totaling Rp.8.272.500.000 and Rp 34.636.169.716, respectively, were charged to operations as part of the following:
19
31 Maret/March 2013
31 Des/Dec 2012
Rp
Rp
Beban pabrikasi Beban umum dan administrasi Jumlah
9
7,445,250,000 827,250,000 8,272,500,000
Factory overhead General and administrative expenses Total
31,172,552,745 3,463,616,971 34,636,169,716
Aset tetap, kecuali tanah telah diasuransikan dengan nilai pertanggungan sebesar Rp.354.667.400.000 dan Rp.354.667.400 masing-masing untuk tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan asuransi tersebut cukup memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas risiko kebakaran, bencana alam dan risiko kerugian lainnya.
As of March 31, 2013 and December 31,2012 fixed assets, are insured for a total coverage of Rp.354.667.400.000 and Rp 354,667,400, respectively. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover the possible losses from fire, disaster and other risks.
Nilai tercatat mesin dan peralatan yang dihentikan dari penggunaan aktif dan tidak diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual. Manajemen Perusahaan berpendapat bahwa mesin dan peralatan tersebut dapat dioperasikan kembali di tahun-tahun mendatang.
The carrying value of machinery and equipment which was disposed off and not classified as available for sale. The Company’s management believes that the related machinery and equipment are able to be re-operated in the coming years.
Berdasarkan resume penilaian aset tetap untuk tahun 2012 dan 2011 telah dilakukan penilaian kembali yang dilaksanakan masing-masing oleh PT Suparjono Artha Penilai & PT Interbuana Appraisal No.016/D/LP.FR/RDR/III/2013 tanggal 18 Maret 2013 dan Rizki Djunaedy & Rekan No. 025/D.LP.FR/RDR/V/2012 tanggal 29 Mei 2012 dengan metode pendekatan perbandingan data pasar dan Pendekatan kalkulasi biaya masingmasing sebesar Rp.389.196.000.000 dan Rp.413.717.000.000. Nilai pasar aset tetap Perusahaan masih berada di atas nilai tercatatnya, sehingga manajemen Perusahaan berpendapat tidak terjadi penurunan nilai atas aset tetap Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.
Based on the valuation resume of fixed assets on 2012 and 2011 about reevaluation which was done by PT Suparjono Artha Penilai & PT Interbuana Appraisal No. 016/D/LP.FR/RDR/III/2013 dated March 18, 2013 and Rizki Djunaedy & Partners No. 025/D.LP.FR/RDR/V/2012 dated May 29, 2012 using market data approach method and cost calculation approach method, with each approach is Rp.389.196.000.000 and Rp.413.717.000.000. The market value of the Company’s assets is higher than theirs carrying value, hence, management believes that there is no decline in asset values of the Company’s for the year ended December 31, 2012 and 2011.
PINJAMAN JANGKA PENDEK Rincian pinjaman jangka pendek pihak ketiga adalah sebagai berikut: Rupiah PT Bank Pan Indonesia Tbk 40,000,000,000 PT Bank Victoria International Tbk 29,986,993,625 Dolar US PT Bank Pan Indonesia Tbk Jumlah 69,986,993,625
SHORT-TERM LOANS The details of short-term loans – third parties are as follows:
a
Rupiah PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Victoria International Tbk US Dollar PT Bank Pan Indonesia Tbk Total
40,000,000,000 29,992,451,465 69,992,451,465
PT Bank Pan Indonesia Tbk Perusahaan memperoleh fasilitas kredit modal kerja dari PT Bank Pan Indonesia Tbk. Fasilitas kredit tersebut mengalami beberapa kali restrukturisasi, untuk posisi tahun 2012 dan 2011 masing-masing berdasarkan surat restrukturisasi kredit No. 0442/CIB/ EXT/12 tanggal 30 Maret 2012 dan No. 086/CIB-PK/VIII/10 tanggal 31 Agustus 2010.
a
PT Bank Pan Indonesia Tbk The Company obtain working capital credit facility from PT Bank Pan Indonesia Tbk. The credit facility had some restructuritation, In year 2012 and 2011, the company obtained a loan restructuring agreement credit as according to a letter No. 0442/CIB/EXT/12 dated March 30, 2012 and No. 086/CIB-PK/VIII/10 dated August 31, 2010.
Rincian penetapan restrukturisasi tahun 2012 Limit kredit : Rp 40.000.000.000 (PB - 3)
Maximum Facilities
:
Rp 40.000.000.000 (PB - 3)
Jangka waktu Tingkat bunga
Time period Rate of interest L
: :
RL 3 = untill October 29th 2012 RL 3 = 11% p.a.
-
: :
PB 3 = s.d 29 Oktober 2012 PB 3 = 11 % pa
-
PB = Pinjaman berulang
RL = Revolving Loan
As ofMarch 31, 2013 and December 31,2012 the outstanding balances amounted to Rp.40.000.000.000 and liabitlities balance amounted with limit of US$ 1.000.000 equivalent with Rp.9.068.000.000 had been paid by the year of 2012.
Pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012, posisi saldo pinjaman masing-masing Rp.40.000.000.000. dan terhadap kewajiban yang limitnya sebesar US$ 1.000.000.000 setara dengan Rp.9.068.000.000 telah dilunasi pada tahun 2012.
20
31 Maret/March 2013 b
31 Des/Dec 2012
PT Bank Victoria International Tbk Perusahaan memperoleh fasilitas kredit modal kerja dari PT Bank Victoria International Tbk, yang terdiri dari fasilitas cerukan sejumlah Rp 15.000.000.000 dan fasilitas demand loan sejumlah Rp 15.000.000.000. Fasilitas tersebut akan jatuh tempo pada tanggal 6 Maret 2014 dan dijamin dengan aset tetap atas nama Perusahaan. Pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012, saldo pinjaman masing-masing adalah sejumlah Rp.29.986.993.625, dan Rp.29.992.451.465 (Lihat Catatan 7 dan 15).
b
10 UTANG USAHA Utang usaha timbul terutama dari pembelian bahan baku kepada pihak ketiga. Rincian akun ini adalah sebagai berikut: Pihak ketiga PT Polychem Indonesia Tbk PT Indorama Synthetic Tbk PT Mutu Gading Tekstil PT Panasia Indosyntec PT. Sulindafin Permai PT. Kamaltex Lain-lain (masing-masing Di bawah Rp 1 Miliar) Jumlah
TRADE PAYABLES Trade payables mainly arise from purchase of raw materials from third parties. The details of this account are as follows:
64,392,379,228 239,250,625 -
85,647,297,476 395,356,148 161,827,089 179,189,690 1,244,119,185 1,053,546,415
Third Parties PT Polychem Indonesia Tbk PT Indorama Synthetic Tbk PT Mutu Gading Tekstil PT Panasia Indosyntec PT. Sulindafin Permai PT. Kamaltex
24,633,720,402 89,265,350,255
2,578,311,728 91,259,647,731
Others (each below Rp 1 billion) Total
An aging analysis of the above trade payables based on invoice date is as follows:
Analisa umur utang usaha berdasarkan tanggal faktur adalah sebagai berikut: Lancar Lewat jatuh tempo: Lebih 1 bulan sampai 2 bulan Lebih 2 bulan sampai 3 bulan Lebih 3 bulan Jumlah
35,575,069,785
4,235,025,781
24,350,850,195 14,075,850,125 15,263,580,150 89,265,350,255
27,321,916,463 29,048,953,150 30,653,752,337 91,259,647,731
24,872,971,027 64,392,379,228 89,265,350,255
Rupiah Foreign currencies Total
28,174,532,939 63,085,114,792 91,259,647,731
Refer to note 2c and 26 for details of balances in foreign currencies.
Lihat catatan 2c dan 26 untuk rincian saldo dalam mata uang asing. 11 UTANG LAIN-LAIN KEPADA PIHAK BERELASI
OTHER PAYABLES TO RELATED PARTIES -
-
Loans to Mr. Sundjono Suriadi, president commisioner is proposed for working capital, and these are tied up with an agreement nomor 08/FNC-STM/XI/2012 Date November,6 2012. The loan is not given interest and without warranties.
Merupakan pinjaman kepada Tn. Sundjono Suriadi sebagai Komisaris Utama untuk modal kerja, pinjaman tersebut diikat dengan perjanjian nomor 08/FNCSTM/XI/2012 tanggal 6 Nopember 2012. Pinjaman tersebut tidak dikenakan bunga dan tanpa jaminan. 12 UTANG PAJAK Akun ini terdiri dari: Pajak Penghasilan: Pasal 21 Pasal 23 Pasal 29 Pajak Pertambahan Nilai – keluaran Pajak Bumi dan Bangunan Denda pajak Jumlah
Current Overdue Over 1 months up to 2 months Over 2 months up to 3 months Over 3 months Total
The detail of trade payables by currency denomination are as follows:
Rincian utang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut: Rupiah Mata uang asing (USD) Jumlah
PT Bank Victoria International Tbk The Company obtained working capital credit facilities from PT Bank Victoria International Tbk, consisting of an overdraft facility amounting to Rp 15,000,000,000 and demand loan facility amounting to Rp 15,000,000,000. These loan facilities, which will mature on March 6, 2014 and are secured by property, plant and equipment under the name of the Company. As of March 31, 2013 and 31 December 2012 the total outstanding balances amounted to Rp.29.986.993.625 and Rp.29.992.451.465 respectively. (Refer to Note 7 and 15).
TAX PAYABLES
1,575,968,260 67,152,114 2,360,454,518 13,158,442,150 1,294,359,212 7,171,311,809 25,627,688,063
1,575,968,260 67,152,114 18,603,573 15,232,617,014 1,294,359,212 7,171,311,809 25,360,011,982
This account consist of the following: Income Taxes: Article 21 Article 23 Article 29 Value Added Tax - out Land and Building Tax Tax Penalty Total
Reconciliation between the Company’s income (loss) before income tax benefit, as shown in the statements of income, to the estimated taxable income (fiscal loss) for the years ended March 31, 2013 and December 31,2012 is as follows:
Rekonsiliasi antara lain (rugi) sebelum manfaat pajak penghasilan, seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi, dengan taksiran penghasilan kena pajak (rugi fiskal) untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 sebagai berikut:
21
31 Maret/March 2013 Laba (rugi) sebelum beban pajak Ditambah/(dikurangi) Beda temporer: Penyusutan aset tetap Transaksi sewa guna usaha Laba penjualan aset tetap Penyisihan imbalan karyawan Ditambah/(dikurangi) beda tetap: Penghasilan yang sudah dikenakan pajak final Beban yang tidak dapat dikurangkan Taksiran penghasilan kena pajak(rugi fiskal) Akumulasi rugi fiskal dari masa lalu Taksiran akumulasi Laba fiskal Perusahaan pada akhir tahun Tarif Pajak Taksiran Pajak Badan Tahun Berjalan
31 Des/Dec 2012
6,576,937,172
(18,315,706,621)
2,136,223,414 (168,714,921) 560,000,000 9,104,445,665
15,690,513,013 (674,859,684) (195,238,635) 2,042,493,161 (1,452,798,766)
Income (loss) before tax expenses Add/(deduct) Temporary differences: Depreciation fixed asset Lease transactions Gain on sale of fixed assets Provision for employees’ benefits Add/(deduct) permanent differences:
(4,686,615) 267,644,731
(22,190,522) 1,549,403,578
Income subjected to final tax Other non-deductible expenses
9,367,403,781 -
74,414,290 -
9,367,403,781 25%
74,414,290 25%
Estimated taxable income (fiscal loss) Tax loss carry forward from prior years Estimated fiscal profit of The Company at end of year Tax Tariff
2,341,850,945
18,603,573
Estimated Tax Year
Taksiran laba rugi fiskal tahun 2012 tersebut di atas sesuai dengan jumlah yang dilaporkan dalam SPT tahun 2012.
The estimated taxable income for the year ended December 31, 2012 shown above was in accordance with the Company’s annual income tax notification letter.
Rekonsiliasi laba (rugi) sebelum beban (manfaat) pajak penghasilan yang 6,576,937,172 Laba (rugi) sebelum beban pajak
The reconciliation of income (loss) before income tax expense (benefit) multiplied (18,315,706,621) Income (loss) before tax expenses Income (loss) before tax Expense (benefit) at applicable
Laba (rugi) sebelum beban (manfaat) pajak penghasilan Berdasarkan tarif pajak yang berlaku Pengaruh pajak atas beda tetap: Penghasilan yang sudah dikenakan pajak final Beban yang tidak dapat dikurangkan lainnya Beban (manfaat) pajak penghasilan
1,644,234,293
(4,578,926,655)
Tax rate Tax effect on permanent differences:
(1,171,654)
(5,547,631)
Income subjected to final tax
66,911,183 1,709,973,822
387,350,895 (4,197,123,391)
Other non-deductible expenses Income tax expenses (benefit)
The deferred tax effect of the temporary differences between the financial and the tax bases of the Company’s assets and liabilities as of March 31, 2013 and December 31,2012 are as follows:
Pengaruh pajak tangguhan atas beda temporer antara laporan keuangan untuk tujuan komersial dan pajak atas aset dan kewajiban Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut: 31 Desember 2012/ December 31, 2012 Aset pajak tangguhan Rugi/(Laba) fiskal Penyisihan imbalan karyawan Jumlah Liabilitas pajak tangguhan Aset tetap Liabilitas pajak Tangguhan - Bersih
Dibebankan pada laporan laba rugi/ Charged to incame statement
31 Maret 2013/ March 31, 2013
(35,924,951) 3,870,033,437 3,834,108,486
(2,341,850,945) 140,000,000 (2,201,850,945)
(2,377,775,896) 4,010,033,437 1,632,257,541
Deferred tax assets Fiscal loss Provision for employees’ benefit Total
(51,180,179,369) (47,346,070,883)
491,877,123 (1,709,973,822)
(50,688,302,246) (49,056,044,705)
Deferred tax liability Property, plant and equipment Deferred Tax Liability - Net
Under existing tax regulations, tax loss carry forward can be compensated against future taxable income up to a maximum of five years from the date the tax loss is incurred. The Company submits tax returns on a self-assessment basis. Based on the latest changes of Law on General Rules and Procedures of Taxation (Law No. 28 Year 2007), tax authorities may assess or amend taxes within 5 years from the date when the tax was payable and, for transition purposes, taxes for 2007 and the previous fiscal years shall not be assessed after 2013.
Menurut ketentuan perpajakan yang berlaku, rugi fiskal dari tahun-tahun sebelumnya dapat dikompensasikan dengan laba kena pajak di masa mendatang sampai dengan masa waktu lima tahun sejak timbulnya rugi fiskal tersebut. Perusahaan melaporkan surat pemberitahuan tahunan dengan metode seft-assessment. Berdasarkan Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (Undang-undang No. 28 Tahun 2007), Kantor Pajak dapat menetapkan atau mengubah pajak selama 5 tahun dari tanggal pajak terhutang dan untuk peralihan, pajak untuk tahun fiskal 2007 dan sebelumnya tidak dapat ditetapkan kembali setelah tahun 2013.
22
PP No. 81/2007 ini mengatur perseroan terbuka dalam negeri di Indonesia dapat memperoleh penurunan tarif Pajak Penghasilan sebesar 5% lebih rendah dari tarif tertinggi Pajak Penghasilan sebagaimana diatur dalam Pasal 17 ayat 1b Undang-undang Pajak Penghasilan, dengan memenuhi kriteria yang ditentukan, yaitu perseroan yang saham atau efek bersifat ekuitas lainnya tercatat di Bursa Efek Indonesia yang jumlah kepemilikan saham publiknya adalah 40% atau lebih dari keseluruhan saham yang disetor. Ketentuan sebagaimana dimaksud harus dipenuhi oleh perseroan terbuka dalam waktu paling singkat enam bulan dalam jangka waktu satu tahun pajak.
This Gov. Reg. No. 81/2007 provides that resident publicly-listed companies in Indonesia can obtain the reduced income tax i.e., 5% lower than the highest income tax rate Article 17 paragraph 1b of the Income Tax Law, provided they meet the prescribed criteria, i.e., companies whose shares owned by the public is 40% or more of the total paid shares and such shares are owned by at least 3000 parties, each party owning less than 5% of the total paid-up shares. This requirement should be fulfilled by the publicly-listed companies for a period of six-months in one tax year.
PP No. 81/2007 ini mulai berlaku sejak tanggal 1 Januari 2008. Pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012, Perusahaan belum memenuhi kriteria yang ditentukan dalam peraturan pemerintah ini.
This Gov. Reg. No. 81/2007 became effective on January 1, 2008. As of March 31, 2013 and December 31,2012 the Company has not fulfilled the prescribed criteria in this government regulation.
Perusahaan telah mendapatkan SKPKB PPN tahun 2006 No. 00125/207/06/054/08 tanggal 26 September 2008 dan SPT PPN tahun 2006 No. 00123/107/06/054/08 tanggal 26 September 2008 dari Direktorat Jenderal Perpajakan, dengan penjelasan sebagai berikut:
The company has gotten Tax Underpayment Assessment (letter) of VAT in 2006 No. 00125/207/06/054/08 which dates September 26, 2008 And Annual Tax Return (Letter) of VAT in 2006 No. 00123/107/06/054/08 which dates September 26, 2008 from Directorate General of Taxation, with explanation as follows:
SKPKB 11,463,382,827 5,379,326,164 16,842,708,991
PPN/Value Added Tax Denda/Penalty Jumlah/Total
SPT 1,791,985,645 1,791,985,645
31 Maret/March 2013 13 BEBAN MASIH HARUS DIBAYAR Akun ini terdiri dari akrual untuk biaya-biaya sebagai berikut: Listrik Komunikasi Air Bunga Bank Jumlah
Jumlah/Total 11,463,382,827 7,171,311,809 18,634,694,636
31 Des/Dec 2012 ACCRUED EXPENSES This account consists of accruals for the following expenses: 4,135,380,769 16,128,410 5,113,000 1,313,045,260 5,469,667,439
4,059,132,957 10,584,861 2,556,500 4,072,274,318
Electricity Communication Water Interest Total
Kewajiban bunga merupakan tunggakan bunga Bank Mandiri dari hasil proses penjadwalan kembali jangka waktu kredit.
Interest liabilities are interest in arrears to Bank Mandiri as the results of the rescheduling loan period.
14 LABA (RUGI) ATAS TRANSAKSI PENJUALAN DAN PENYEWAAN KEMBALI YANG DITANGGUHKAN - BERSIH
DEFERRED GAIN (LOSS) ON SALE AND LEASE BACK TRANSACTION – NET
Rincian akun ini adalah sebagai berikut: Jumlah laba Akumulasi amortisasi Jumlah rugi Akumulasi amortisasi Jumlah laba - bersih Amortisasi pabrikasi
dikreditkan
pada
The details of this account are as follows: (18,441,794,725) 11,660,815,986 (6,780,978,739) 5,029,074,156 (4,289,895,178) 739,178,978 (6,041,799,761)
(18,441,794,725) 11,891,338,419 (6,550,456,306) 5,029,074,156 (4,351,702,690) 677,371,466 (5,873,084,840)
beban 168,714,921
674,895,684
23
Total gain Accumulated amortization Total loss Accumulated amortization Total gain – net Amortization is credited to Factory overhead
31 Maret/March 2013 15 PINJAMAN JANGKA PANJANG Pinjaman jangka panjang terdiri dari: Rupiah PT Bank Victoria International Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Dolar AS PT Bank Pan International Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk NV De Indonesische OverzeeseBank (Indover Bank) Bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Pinjaman jangka panjang - Bersih a
b
31 Des/Dec 2012 LONG-TERM BORROWINGS Long-term borrowings consist of the following:
52,275,000,000
53,990,000,000
102,301,222,100 85,499,944,231
105,045,210,000 85,068,881,645
10,637,065,001 250,713,231,332
10,583,436,420 254,687,528,065
(42,426,494,601)
(47,229,121,420)
208,286,736,731
207,458,406,645 a
PT Bank Victoria International Tbk Berdasarkan perjanjian kredit tanggal 6 Maret 2008, yang dituangkan dalam akta No. 1 dari Shinta Dewi Sudarsana, SH, notaris Jakarta, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman berjangka dari PT Bank Victoria International Tbk. dengan jumlah maksimum Rp 10.000.000.000. Hasil penerimaan dari pinjaman ini akan digunakan untuk modal kerja Perusahaan. Suku bunga pinjaman ini adalah sebesar 13% per tahun. Pinjaman tersebut terhutang dalam tiga puluh enam (36) kali angsuran setiap bulan, dengan angsuran pertama (1) sampai ketiga puluh lima (35) sebesar Rp 278.000.000 sedangkan angsuran ketiga puluh enam (36) sebesar Rp 270.000.000. Angsuran pertama dilakukan pada bulan ke tujuh (7) di tahun 2008 dan angsuran terakhir pada tanggal 12 September 2011. Fasilitas ini dijamin dengan tanah dan mesin atas nama Perusahaan.
Rupiah PT Bank Victoria International Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk US Dollar PT Bank Pan International Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk NV De Indonesische OverzeeseBank (Indover Bank)
Portion maturing within one year Long-term borrowings - Net
PT Bank Victoria International Tbk Under the credit agreement dated March 6, 2008 as outlined in deed No. 1 of Shinta Dewi Sudarsana, SH, notary in Jakarta, The Company obtained a term loan facility from PT Bank Victoria International Tbk. with maximum ammount Rp 10.000.000.000. This loan will be used as company working capital. Interest rate of this loan is 13% p.a. This loan was payable for thirty six (36) times installments with the 1th (first) to 35th (thirty fifth) amounted to Rp 278.000.000. while the thirty sixth (36) installments amounted to Rp.270,000,000. The first installment performed on seven (7) month in year 2008 and the last installment in September 12, 2011. The related facility is secured by land and machinery under the name of the Company.
Pada tanggal 30 Juni 2009, berdasarkan surat dari PT Bank Victoria International Tbk., bank menyetujui perubahan jadwal angsuran, dimana pinjaman tersebut terhutang dalam dua puluh delapan (28) kali angsuran setiap bulan, dengan angsuran pertama(1) sampai kesepuluh (10) Rp.139.000.000 sampai kesebelas (11) sampai ke enam belas (16) sebesar Rp 278.000.000 sedangkan angsuran ke tujuh belas (17) sampai ke dua puluh delapan (28) sebesar Rp 486.000.000. Angsuran pertama dilakukan pada bulan ke enam (6) di tahun 2009 dan angsuran terakhir pada bulan September 2011.
On June 30, 2009 based on a letter from PT Bank Victoria International Tbk., the bank agreed to change the term of installment, whereby the loan is repayable in twenty eighth (28) monthly installments, with first (1) installment up to tenth (10) installment amounted to Rp.139.000.000, eleven (11) up to sixteenth (16) amounted to Rp.278.000.000, while the seventeenth (17) up to twenty eighth (28) amounted to Rp.486.000.000. The first installment performed on six (6) month in year 2009 and the last installment in September 2011.
Pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012, saldo pinjaman tersebut masing-masing adalah sejumlah Rp.0
As of Maret 31, 2013 dan December 31,2012 the outstanding loan amounted to Rp 0 , respectively. b
PT Bank Pan Indonesia Tbk Perusahaan memperoleh fasilitas kredit modal kerja dari PT Bank Pan Indonesia Tbk. Fasilitas kredit tersebut mengalami beberapa kali restrukturisasi, untuk posisi tahun 2012 dan 2011 masing-masing berdasarkan surat restrukturisasi kredit No. 0442/CIB/EXT/12 tanggal 30 Maret 2012 dan No. 086/CIB-PK/VIII/10 tanggal 31 Agustus 2010. Rincian penetapan restrukturisasi tahun 2012 Limit kredit USD 12.732.500 (PJP - 2) O/S per 29 Oktober 2011 dan O/S per 29 Maret 2012 turun tahun menjadi USD.12.121.400 PJP 2 = s.d 29 Oktober 2015
PT Bank Pan Indonesia Tbk The Company obtain working capital credit facility from PT Bank Pan Indonesia Tbk. The credit facility had some restructuritation, In year 2012 and 2011, the company obtained a loan restructuring agreement credit as according to a letter No. 0442/CIB/EXT/12 dated March 30, 2012 and No. 086/CIB-PK/VIII/10 dated August 31, 2010.
Maximum Facilities
USD 12.732.500 (LTB - 2) O/S per October 29th 2011 and O/S per March 29th 2012 down year to USD 12.121.400 LTB 2 = untill October 29th 2015 LTB 2 =
Tingkat bunga : PJP 2 = 7 % pa PJP = Pinjaman jangka panjang
-
24
LTB = Long term borrowings
7 % pa
installment payment schedul as follow:
Skedul angsuran pembayaran sebagai berikut:
Jumlah Dalam USD /Amount In US$ 388,900 500,000 500,000 500,000 500,000 500,000 500,000 625,000 625,000 625,000 625,000 1,250,000 1,250,000 1,250,000 1,250,000 1,232,500 12,121,400
Cicilan 29 Januari 2012 29 April 2012 29 Juli 2012 29 Oktober 2012 29 Januari 2013 29 April 2013 29Juli 2013 29 Oktober 2013 29 Januari 2014 29 April 2014 29 Juli2014 29 Oktober 2014 29 Januari 2015 29 April2015 29 Juli 2015 29 Oktober 2015 JUMLAH
Installments January 29, 2012 April 29, 2012 July 29, 2012 October 29, 2012 January 29, 2013 April 29, 2013 July 29, 2013 October 29, 2013 January 29, 2014 April 29, 2014 July 29, 2014 October 29, 2014 January 29, 2015 April 29, 2015 July 29, 2015 October 29, 2015 Total
Berdasarkan perjanjian pinjaman dengan Bank Panin, Perusahaan harus dapat menjaga tingkat current ratio dengan perbandingan minimum 1: 1 dan debt to equity ratio dengan perbandingan maksimum 1,25: 1. Perusahaan juga harus memperoleh persetujuan tertulis dari Bank Panin sebelum melakukan berikut antara lain:
Based on the loan agreement with Bank Panin, the Company has to maintain its current ratio at a minimum of 1: 1 and its debt to equity ratio at a maximum of 1.25: 1. The Company should also obtain written approval from Bank Panin prior to performing the following, among others:
-
Membubarkan badan hukum debitur atau berjanji atau mengijinkan setiap merger , penggabungan atau restrukturisasi kembali, yang sama keseluruhannya merubah bentuk atau kepemilikan saham debitur. Mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham dengan agenda mengubah anggaran dasar debitur Perusahaan, terutama susunan pemegang saham dan dewan komisaris. Memperoleh tambahan pinjaman dari pihak lain kecuali dalam rangka transaksi dagang dan pinjaman subordinasi dari pemegang saham. Mengikatkan diri sebagai penanggung atau penjamin dalam perjanjian lain.
-
Dispersing corporation or vowing or allowing each marger or restructuring, which is same as changing the whole debitur share structuring.
-
Arrange Shareholder’s General Meeting with agenda to change its articles of association, especially the composition of its shareholders and board of commissioners. Receive any borrowing from another party except in the ordinary course of business and subordinated loan from its shareholders.
-
Bind itseft in another agreement as a guarantor for any other party.
-
Menjual atau menyewakan seluruh atau sebagian aset kecuali untuk transaksi-transaksi yang umum dalam Perusahaan.
-
Selling or leasing either all of or part of assets except in generally transactions in the Company.
-
Lalai atas setiap perjanjian hutang dengan pihak ketiga.
-
Default of each third party loan agreement.
-
Membuat pembayaran sebelum jatuh tempo atas setiap hutang kecuali untuk transaksi-transaksi yang umum dalam Perusahaan. Memberikan pinjaman atau membayar hutang pemegang saham, perusahaan afiliasi atau subsidiari, maupun pihak ketiga lainnya yang ada dan yang akan timbul dikemudian hari.
-
Conducting payment before due date of each liability except in generally transactions in the Company.
-
Conveying or payment shareholders’s loan, affiliated or subsidiary company, even to the other third party either incurre or will be incurred.
Mengalihkan sebagian atau seluruh hak dan/atau kewajiban Perusahaan berdasarkan Perjanjian Kredit kepada pihal lain. Mengajukan permohonan kepailitan dan/atau penundaan pembayaran pinjaman. Membuat suatu capital expenditure lebih besar dari Rp.15 Miliar.
-
Allocate part or all of the Company’s rights and/or obligation in the agreement to another party. File for bankruptcy and/or request a delay in repayment of its obligation. Conducting a capital expenditure more than Rp.15 Billion.
Melakukan investasi lainnya dan/atau menjalankan usaha yang tidak mempunyai hubungan dengan usaha yang sedang dijalankan. Melakukan perluasan ataupun penyempitan usaha yang dapat mempengaruhi pengembalian jumlah hutang Perusahaan kepada Bank. Menarik kembali modal yang telah disetor.
-
Invest in other business activities not related to its current business nature
-
Reorganize the Company, either expand or downsize which can affect the repayment of the Company’s obligation ti the Bank.
-
Redeem any paid-up share capital
-
-
-
-
-
-
-
-
-
25
In year 2010, in accordance with a letter from Bank Panin No. 086/CIBPK/VIII/10 dated August 31, 2010 the company obtained a loan restructuring, which consist the following:
Pada tahun 2010, sesuai dengan surat dari Bank Panin No. 086/CIBPK/VIII/10 tanggal 31 Agustus 2010 perusahaan memperoleh persetujuan restrukturisasi pinjaman yang isinya antara lain: Limit kredit/ Maximum facilities
:
Rp 40.000.000.000 (PJP 2) USD 14.232.500 (PB 3) : Jangka waktu/ Time period PJP 2 s.d 29 Oktober 2015/ up to October 2015 PB 3 s.d 29 Oktober 2011/ up to October 2011 : Tingkat bunga/ Rate of interest PJP 2 9 % pa PB 3 12 % pa PJP = Pinjaman jangka panjang/ Long term borrowings PB = Pinjaman berulang/ Revolving loan
c
Saldo pinjaman pokok dari fasilitas pinjaman berjangka adalah sebesar USD 10.525.900 atau setara dengan Rp.102.301.222.100 dan Rp 40.000.000.000 untuk posisi tanggal 31 Maret 2013 dan sebesar USD.10.863.000 atau setara dengan Rp.105.045.210.000 dan Rp.40.000.000.000 untuk posisi tanggal 31 Desember 2012. (Lihat Catatan 8).
The outstanding principal of the term loan facility amounted to US$ 10.525.900 or equivalent with Rp.102.301.222.100 and Rp.40.000.000.000 as of March 31, 2013 and US$.10.863.000 or equivalent with Rp.105.045.210.000 and Rp.40.000.000.000 as of December 31, 2012.(Refer to Note 8).
c PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Pada tahun 2012, perseroan telah memperoleh penjadwalan kembali angsuran pokok, bunga dan denda atas perjanjian kredit modal kerja nomor BDG.Brg/080/KMK/2000 sesuai dengan surat nomor TOP.CRO/CLA.122/ADD/2012 tanggal 29 Maret 2012 dari Bank Mandiri perihal addendum ke XIV dengan limit kredit Rp.58.190.000.000, yang isinya antara lain: : Limit kredit/ Maximum facility Rp. 58.190.000.000 : Jenis kredit/ Kind of credit Kredit Modal kerja/ Working capital loan
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk In year 2012, in accordance with the letter No. TOP.CRO/CLA.122/ADD/2012 on March 29th 2012 from Bank Mandiri concerning addendum no. XIV about credit facility for working capital No. BDG.Brg/080/KMK/2000 by limit of credit Rp.58.190.000.000. Company has obtained rescheduling of principal installment payments, interests and penalties which are:
Sifat/ Nature
:
Non Revolving
Jangka waktu/ Time period
:
18 Maret 2010/ March 2010 s.d/ to 23 Desember 2016/ December 2016
Tingkat bunga/ Rate of interest
:
11 % pertahun sejak 23 Maret 2012/ 11% p.a. since March 23th 2012
Jaminan/ Warranty
:
Persediaan, piutang dagang, tanah & Bangunan (45 sertifikat), mesin dan deposito senilai Rp.520.000.000/ Inventories, trade receivable, land & building (45 certificates), machinery and Rp.520,000,000 as deposit. In year 2013, In accordance with the letter No.TOP.CRO/CLA.158/ADD/2013 on Apr 9th 2013 from Bank Mandiri concerning addendum No. VIII about credit facility for working capital Pre Export Finance No. BCO/125/PK-KMK/PEF/2006 by limit of credit USD 2,200,000. Company has obtained extension of credit facility period and rescheduling of interest payment and its penalties, the contents include:
Pada tahun 2013, Perseroan telah memperoleh perpanjangan jangka waktu fasilitas kredit dan penjadwalan kembali pembayaran bunga serta dendanya atas kredit modal kerja Pre Export Finance nomor BCO/125/PK-KMK/PEF/2006 dengan limit kredit USD 2.200.000 sesuai dengan surat nomor TOP.CRO/CLA.158/ADD/2013 tanggal 9 April 2013 dari Bank Mandiri perihal addendum VIII, yang isinya antara lain: Limit kredit/ Maximum facility Sifat/ Nature Jangka waktu/ Time of period Tingkat bunga/ Rate of interest Jaminan/ Warranty
: : : : :
USD 2.200.000 Revolving s.d 17 Maret 2014/ to March 17, 2014 6,5% pertahun/p.a. Persediaan, tanah & bangunan dan deposito/ Inventories, land & building, and deposit In year 2013, in accordance with the letter No. TOP.CRO/CLA.159/ADD/2013 on Apr 9th 2013 from Bank Mandiri concerning addendum No. XII about credit facility for working capital No. BCO/032/KMK/2003 by limit of credit USD 6.625.200. Company has obtained extension of credit facility period and rescheduling of interest payment and its penaltie, the contents include:
Pada tahun 2013, Perseroan telah memperoleh perpanjangan jangka waktu fasilitas kredit dan penjdwalan kembali pembayaran bunga serta dendanya atas kredit modal kerja nomor BCO/032/KMK/2003 dengan limit kredit USD 6.625.200 sesuai dengan surat nomor TOP.CRO/CLA.159/ADD/2013 tanggal 9 April 2013 dari Bank Mandiri perihal addendum XII, yang isinya antara lain: Limit kredit/ Maximum facility Sifat/ Nature Jangka waktu/ Time of period Tingkat bunga/ Rate of interest Jaminan/ Warranty
USD 6.625.000 Revolving s.d 17 Maret 2014/ to March 17, 2014 6,5% pertahun/p.a. Persediaan, tanah & bangunan dan deposito/ Inventories, land & building, and deposit The total outstandings loan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk balances as of March 31, 2013 amounted to Rp. 52.275.000.000 and US$.8.797.195 (equivalent with Rp.85.499.944.231). (Refer to Note 8)
Total Saldo pinjaman pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk tanggal 31 Maret 2013 adalah sejumlah Rp.52.275.000.000 dan USD.8.797.195 (ekuivalen dengan Rp.85.499.944.231) (Lihat Catatan. 8)
26
d
NV De Indonesische Overzeese Bank Perusahaan dan NV Indonesische Overzeese Bank (Bank Indover) telah dan menyepakati, antara lain, hal-hal sebagai berikut:menandatangani Perjanjian Restrukturisasi Hutang (perjanjian bilateral) yang dinyatakan dalam akta Notaris Resnzar Anasrul, S.H., MH No. 2 Tanggal 11 September 2007.
d
NV De Indonesische Overzeese Bank The Company and NV De Indonesische Overzeese Bank (Bank Indover) entered into a Debt Restructuring Agreement (bilateral agreement), Restructuring Agreement (bilateral agreement), which was covered by Notarial deed of Resnizar Anasrul, S.H., MH No. 2 dated September 11, 2007 and agreed, among others, the following matters:
1
Pada tanggal tersebut, saldo hutang Perusahaan kepada Indover Bank berjumlah USD.1.741.413,96 terdiri dari pokok pinjaman USD 1.267.822,36 dan bunga terutang USD 473.591,60.
1
2
Bunga sebesar LIBOR + 2% per tahun akan dibebankan atas saldo hutang pokok pinjaman tersebut di atas.
2
3
Beberapa bidang tanah dan persediaan barang dagangan merupakan agunan atas saldo hutang yang direstrukturisasi ini.
3
Some pieces of land and inventories are the collaterals of this restructured loan.
4
Pembayaran kembali atas saldo hutang tersebut di atas dilakukan dalam 40 kali pembayaran dalam jumlah tertentu, pembayaran pertama pada tanggal 11 September 2007 dan pembayaran terakhir pada tanggal 18 Nopember 2010, jumlah pembayaran pada tahun-tahun yang akan datang adalah sebagai berikut:
4
The repayment of the above-mentioned debt shall be made in 40 times of payment in certain amount, first payment on September 11, 2007 and the last payment on November 18, 2010 total payments in next years is as follow:
Cicilan
Jumlah Dalam USD/ Amount In USD ($)
As of the above-mentioned date, balance of the Company’s debt to Indover Bank amounting to US$.1.741.413,96 comprises of loan principal amounting to US$.1.267.822,36 and accrued interest amounting to US$.473.591,60. Interest rate at LIBOR +2% per annum shall be charged on the principal of the above mentioned debt.
Jatuh tempo/ Due date
Installments
Pertama
52.583,75
11-Sep-07
First
Kedua
20.861,25
18-Sep-07
Second
Ketiga sampai keempat puluh masingmasing USD 43.893,92 Jumlah
1.667.968,96 1.741.413,96
18 Desember 2007 – 18 Nopember 2010 / 18 December 2007 – 18 November 2010
Third to fourth of US$ 43,893,92 each Total
As of March 31, 2013 the outstanding principle according to management of the Company amounted US$.1.094.461 or equivalent with Rp.10.637.065.001. Meanwhile, as of December 31, 2012 the outstanding loan amounted to US$.1.094.461 or equivalent with Rp.10.583.436.420.
Pada tanggal 31 Maret 2013, saldo tunggakan pinjaman pokok (termasuk bunga) menurut manajemen Perusahaan adalah sejumlah USD.1.094.461 atau setara dengan Rp.10.637.065.001. Sedangkan, saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2012, saldo tunggakan pinjaman pokok (termasuk bunga) menurut manajemen Perusahaan adalah sejumlah USD.1.094.461 atau setara dengan Rp.10.583.436.620
Refer to note 2c and 26 for details of balances in foreign currencies.
Lihat catatan 2c dan 26 untuk rincian saldo dalam mata uang asing. 16 LIABILITAS IMBALAN KERJA Perusahaan mencatat liabilitas imbalan pasca-kerja sebesar Rp.16.040.133.746 dan Rp 15.480.133.746 masing-masing pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012.
EMPLOYEE BENEFITS LIABILITIES The Company recorded liability for postemployment benefits amounting to Rp.16.040.133.746 and Rp.15.480.133.746 as of March 31, 2013 and December 31,2012,respectively.
Beban penyisihan imbalan pasca-kerja yang dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif adalah sebesar Rp.560.000.000 dan Rp.2.042.492.888, masing-masing selama tahun 2013 dan 2012, dan disajikan sebagai bagian dari akun “Beban Gaji dan Tunjangan Karyawan”.
The related provisions charged to the statements of comprehensive income amounted to Rp.560.000.000, and Rp.2.042.492.888, for the years 2013 and 2012, respectively, and are presented as part of account “Salaries and Employees’ Benefits” .
Perusahaan memberikan imbalan kerja untuk karyawan tetapnya sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No.13/2003. Imbalan kerja tersebut tidak didanai.
The Company provides benefits to their qualified employees in accordance with Labor Law No.13/2003. The benefits are unfunded.
27
31 Maret/March 2013
31 Des/Dec 2012 The movement in employee benefits liability are as follows: 13,437,640,585 Balance at beginning of year 2,042,492,888 Employee benefits expenses 15,480,133,473 Balance at end of year
Mutasi kewajiban imbalan kerja adalah sebagai berikut: 15,480,133,746 Saldo awal tahun Beban imbalan kerja 560,000,000 Saldo akhir tahun 16,040,133,746
28
17 MODAL SAHAM SHARE CAPITAL Rincian pemegang saham pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember The composition of the Company’s shareholders as of March 31, 2013 and 2012 berdasarkan catatan yang dibuat oleh PT Sinartama Gunita, Biro December 31,2012 based on the records of PT Sinartama Gunita, Securities Administrasi Efek, adalah sebagai berikut: Administration Agency, is as follows: 31 Maret/March 2013
Pemegang Saham
Bukan pengurus Perusahaan PT Sunsonindo Textile Investama Institution - Foreign Kustodian Sentral Efek Indonesia Masyarakat (masing-masing pemilikan di bawah 5%) Pengurus Perusahaan Sundjono Suriadi Bernardi Widjajakusuma Purnawan Suriadi Jumlah
Jumlah saham Persentase ditempatkan dan disetor pemilikan/ penuh/ Number of share issued Percentage of and fully paid ownership
Jumlah/ Shareholders Amount
480,000,000 418,252,181 170,122,916
40.99% 35.72% 14.53%
120,000,000,000 104,563,045,250 42,530,729,000
35,552,000
3.04%
8,888,000,000
42,000,000 14,031,500 10,950,584 1,170,909,181
3.59% 1.20% 0.94% 100%
10,500,000,000 3,507,875,000 2,737,646,000 292,727,295,250
Non Company’s management PT Sunsonindo Textile Institution - Foreign Kustodian Sentral Efek Indonesia Public (each below 5% ownership) The Company’s management Sundjono Suriadi Bernardi Widjajakusuma Purnawan Suriadi Total
31 Des/Dec 2012
Pemegang Saham
Jumlah saham Persentase ditempatkan dan disetor pemilikan/ penuh/ Number of share issued Percentage of and fully paid ownership
Jumlah/ Shareholders Amount
Bukan pengurus Perusahaan PT Sunsonindo Textile Investama Institution - Foreign Kustodian Sentral Efek Indonesia Masyarakat (masing-masing pemilikan di bawah 5%) Pengurus Perusahaan Sundjono Suriadi Bernarsi Widjajakusuma Purnawan Suriadi Jumlah
480,000,000 418,252,181 170,122,916
40.99% 35.72% 14.53%
120,000,000,000 104,563,045,250 42,530,729,000
35,552,000
3.04%
8,888,000,000
42,000,000 14,031,500 10,950,584 1,170,909,181
3.59% 1.20% 0.94% 100%
10,500,000,000 3,507,875,000 2,737,646,000 292,727,295,250
(Lihat catatan No. 1a) 2013
Non Company’s management PT Sunsonindo Textile Institution - Foreign Kustodian Sentral Efek Indonesia Public (each below 5% ownership) The Company’s management Sundjono Suriadi Bernarsi Widjaja Kusuma Purnawan Suriadi Total (See notes No. 1a)
2012
18 TAMBAHAN MODAL DISETOR – BERSIH Saldo tambahan modal disetor pada tanggal 31 Maretr 2013 dan 31 Desember 2012 terdiri dari: Agio saham 74,608,480,226 Biaya emisi saham (3,985,776,015) Bersih 70,622,704,211
ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL – NET The balance of additional paid-in capital as of March 31, 2013 and December 31,2012 consisted of: 74,608,480,226 Premium on share (3,985,776,015) Share issuance cost 70,622,704,211 Net
19 PENJUALAN BERSIH Rincian penjualan bersih kepada pihak ketiga diklasifikasi berdasarkan segmen usaha Perusahaan, adalah sebagai berikut: Ekspor Produk pemintalan 38,127,681,404 Produk pertenunan Jumlah 38,127,681,404
NET SALES The details of net sales to third parties classified according to the Company’s core business segments, are as follows: Export 46,319,973,129 Spinning product 0 Weaving product 46,319,973,129 Total
Domestik Produk pemintalan Produk pertenunan Produk lainnya Jumlah Jumlah Penjualan Bersih
82,080,891,801 15,890,832,910 1,822,520,514 99,794,245,225 137,921,926,629
52,784,891,335 23,953,712,815 2,702,997,966 79,441,602,116 125,761,575,245
Domestic Spinning product Weaving product Other product Total Total Net Sales
There are no sales to especially debitor which over 10% of total sales.
Tidak terdapat penjualan kepada debitur tertentu yang melebihi jumlah 10% dari total penjualan.
29
31 Maret/March 2013 20 BEBAN POKOK PENJUALAN Rincian beban pokok penjualan adalah sebagai berikut: Bahan baku Upah buruh langsung Beban pabrikasi (Catatan 21) Jumlah Beban Produksi
31 Maret/March 2012 COST OF GOODS SOLD The Detail of cost of goods sold are as follows: 68,258,709,912 9,835,547,517 23,039,684,255 101,133,941,684
72,658,471,892 9,023,648,656 24,962,068,212 106,644,188,760
Raw materials Direct labor Factory overhead (Note 21) Total Manufacturing Cost
Persediaan barang dalam proses: Awal tahun Akhir tahun Beban Pokok Produksi
8,111,881,431 (12,253,250,215) 102,502,819,976
5,852,071,175 (4,768,500,265) 102,217,512,594
Work in process inventories: At beginning of year At end of year Cost of Goods Manufactured
Persediaan barang jadi Awal tahun Akhir tahun Jumlah Beban Pokok Penjualan
171,952,842,360 (155,025,311,260) 119,430,351,076
121,060,805,281 (111,021,565,250) 112,256,752,625
Finished goods inventories At beginning of year At end of year Total Cost of Goods Sold
Detail of suppliers involving net purchase exceeding 10% of the Company’s purchase are as follows:
Rincian pemasok dengan nilai pembelian bersih melebihi 10% dari jumlah pembelian bersih adalah sebagai berikut:
Pemasok
Jumlah Pembelian/
Persentase dari Jumlah Pembelian/
Purchase amounts
As a percentage of Total Purchase
31 Maret/March 2012
31 Maret/March 2013
PT Polychem Indonesia Tbk. PT Panasia Indosyntec Jumlah
71,754,306,408 71,754,306,408
21 BEBAN PABRIKAN Rincian beban pabrikasi adalah sebagai berikut: Listrik dan air Penyusutan aset tetap Pemakaian bahan lain-lain Pemakaian bahan pembantu Perbaikan dan pemeliharaan Lain-lain Jumlah Biaya Pabrikasi 22 BEBAN USAHA Rincian beban usaha adalah sebagai berikut: Beban Penjualan Beban ekspor Gaji dan kesejahteraan karyawan Transportasi dan pengiriman Pemasaran Beban kantor Perjalanan Jumlah Beban Penjualan Beban Umum dan Administrasi Gaji dan kesejahteraan karyawan Penyusutan aset tetap Perizinan dan pajak Beban kantor Transportasi Perjalanan Pencatatan efek Representasi Keamanan Lain-lain (masing-masing dibawah Rp.100 juta) Jumlah Beban Umum dan Administrasi Jumlah Beban Usaha
52,599,786,638 52,599,786,638
31 Maret/March 2013
31 Maret/March 2012
32% 32%
35% 0% 35%
Supplier PT Polychem Indonesia Tbk. PT Panasia Indosyntec Total
FACTORY OVERHEAD The details of factory overhead are as follows: 10,806,235,560 7,435,136,250 2,402,154,523 761,327,079 1,524,746,057 110,084,786 23,039,684,255
13,316,070,624 7,445,250,000 2,513,948,413 660,102,911 993,237,055 33,459,209 24,962,068,212
Electricity and water Depreciation fixed asset Other material Auxiliary material Repair and maintenance Miscellaneous Total Factory Overhead
OPERATING EXPENSES The details of operating expenses are as follows: 2,172,831,928 648,279,872 452,593,400 119,322,722 40,169,058 36,321,196 3,469,518,176
2,304,259,681 671,665,950 675,890,800 116,995,192 37,476,436 27,031,659 3,833,319,718
Selling Expenses Export charges Salaries and employee benefits Transportation and delivery Marketing Office expenses Travelling Total Selling Expenses
1,512,653,036 827,250,000 7,290,000 114,542,864 59,673,086 36,321,197 110,000,000 1,000,000 28,870,100
1,567,220,549 826,126,250 55,789,800 239,952,051 52,345,555 27,031,659 0 3,205,000 27,640,000
General and Administrative Expenses Salaries and employee benefits Depreciation fixed asset Permits and taxes Office expenses Transportation Travelling Share Listing Representation Securities
66,246,393
311,304,069
Others (each below Rp 100 million)
2,763,846,676 6,233,364,852
3,110,614,933 6,943,934,651
Total General and Administrative Expenses Total Operating Expenses
30
31 Maret/March 2013 23 BEBAN BUNGA DAN KEUANGAN Rincian beban bunga dan keuangan adalah sebagai berikut: Beban bunga dari pinjaman bank Beban administrasi kredit bank Jumlah 24 LABA PER SAHAM DASAR Rincian perhitungan laba per saham dasar sebagai berikut: Laba per Saham Dasar Laba/(Rugi) dari usaha Laba/(rugi) bersih
Laba per Saham Dasar
Laba/(Rugi) Income/(Loss)
31 Maret/March 2012 INTEREST EXPENSE AND FINANCIAL CHARGES The details of interest expenses and financial charges are as follows: 6,394,141,753 Interest expenses from bank loans 354,284,113 Administration charges of loans 6,748,425,866 Total
6,550,339,440 24,259,569 6,574,599,009
BASIC EARNING PER SHARE The details of earning per share computation are as follows: 31 Maret/March 2013 Jumlah Saham Rata-rata Tertimbang/ Laba per Saham Dasar/ Weighted Average number of shares
Basic Earnings per share
Basic Earnings per Share
12,258,210,701
1,170,909,181
10.47.
Income from operation
2,525,112,405
1,170,909,181
2.16.
Net income
Laba/(Rugi)
31 Maret/March 2012 Jumlah Saham Rata-rata Tertimbang/
Laba per Saham Dasar/
Income/(Loss)
Weighted Average number of shares
Basic Earnings per share
Basic Earnings per Share
Laba/(Rugi) dari usaha
6,560,887,969
1,170,909,181
5.6.
Income from operation
Laba/(rugi) bersih
2,384,940,929
1,170,909,181
2..
Net income
25 TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG BERELASI Dalam kegiatan usaha normal, Perusahaan melakukan transaksi usaha dan keuangan dengan pihak berelasi tertentu. Sifat dari hubungan Perusahaan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan berelasi adalah sebagai berikut: Nama Pihak yang Mempunyai Hubungan Berelasi
TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES In the normal course of business, the Company engages in trade and financial transactions with related parties. The nature of relationships between the Company and such related parties are as follows:
Sifat Hubungan Berelasi/ Nature of relationship
Transaksi/ Transactions
PT Bank Bisnis International
Berelasi / Affiliate
Penempatan rekening giro /Placement of current account
PD Surya Rejeki
Berelasi / Affiliate
Komisi penjualan / commission
PT Sunsonindo Textile Investama
Beban Usaha PT Sunsonindo Textile Investama PD Surya Rejeki Jumlah Persentase terhadap jumlah beban Pendapatan Bunga PT Bank Bisnis International Persentase terhadap jumlah pendapatan lain-lain
Sales
Komisi penjualan dan royalty / Sales commission and royalty
Pemegang Saham / Shareholder
PT Bank Bisnis International PD Surya Rejeki PT Sunsonindo Textile Investama
The significant transactions and account balances with related parties are as follows:
Transaksi-transaksi dan akun-akun yang signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut: Kas dan Bank PT Bank Bisnis International Persentase terhadap jumlah aset
Name of The Related Parties
12,467,309 0.0016%
85,883,181 0.0106%
37,324,802
34,088,787
22,872,155
25,560,850
60,196,957 0.97%
59,649,637 0.86%
18,815
519,218
0.0003%
-0.09%
31
Cash on hand and cash in bank PT Bank Bisnis International Percentage to total asset Operating expenses PT Sunsonindo Textile Investama PD Surya Rejeki Total Percentage to total operating expenses Interest income PT Bank Bisnis International Percentage to total interest income
26 ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING Pada tanggal 31 Maret 2013, Perusahaan memiliki aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing. Nilai aset dan kewajiban tersebut pada tanggal neraca dan tanggal penyelesaian laporan keuangan disajikan sebagai berikut:
Mata uang asing/ Foreign currency
Aset Kas dan bank Piutang usaha
USD USD
Jumlah Aset
MONETARY ASSETS AND LIABILITIES IN FOREIGN CURRENCIES As of March 31st, 2013 the Company has monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies. The Values of these assets and liabilities as of the date of the balance sheet and the completion date of the financial statements are presented below:
31 Maret 2013 (tanggal neraca)/
24 Mei 2013 (Tanggal penyelesaian Laporan Keuangan)/
March 31, 2013 (Balance sheet date)
May 24, 2013 (Financial statements Completion date)
14,031
136,367,385
137,111,029
780,237
7,583,121,751
7,624,474,303
Assets Cash and bank Trade receivables
794,268
7,719,489,136
7,761,585,332
Total Assets
Mata uang asing/ Foreign currency
31 Maret 2013 (tanggal neraca)/
24 May 2013 (Tanggal penyelesaian Laporan Keuangan)/
March 31, 2013 (Balance sheet date)
May 24, 2013 (Financial statements Completion date)
Liabilitas Utang usaha Pinjaman jangka panjang Jumlah Kewajiban Liabilitas Bersih
Liabilities USD USD
6,625,412 20,417,556 27,042,968 26,248,701
64,392,379,228 198,438,231,332 262,830,610,560 255,111,121,424
64,743,526,064 199,520,361,825
Trade payables Long-term borrowings
264,263,887,889 256,502,302,557
Total Liabilities Net Liabilities
Sebagaimana disajikan di atas, jika nilai tukar mata uang asing pada tanggal laporan tersebut di atas digunakan untuk menyajikan kembali aset dan kewajiban dalam mata uang asing Perusahaan, kewajiban bersih dalam mata uang asing akan naik sebesar Rp.1.391.181.133
As shown above, if the foreign exchange rates prevailing at the completion date of the financial statements were used to restate the Company’s monetary assets and liabilities denominated in foreign currency, the net liabilities denominated in foreign currency would have increased amounting to Rp.1.391.181.133
27 PERJANJIAN DAN IKATAN PENTING Pada tanggal 19 Juli 1996, Perusahaan menunjuk PD Surya Rejeki (pihak berelasi), dan pada tanggal 8 Januari 1997, Perusahaan menunjuk PT Sunsonindo Textile Investama (salah satu pemegang saham), sebagai agen untuk memasarkan produk-produk Perusahaan. Perusahaan memberikan komisi masing-masing kepada agen tersebut sebesar Rp 30.000 per bal atau per 181,4 kg untuk penjualan benang katun, benag katun campuran, benang spun polyester dan benang spun polyester campuran dan Rp 100 per pon (lb) atau per 0,454 kg untuk penjualan benang polyester DTY. Komisi tersebut dapat ditelaah ulang setiap tahunnya berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak dengan maksimum penyesuaian komisi sebesar 20% per tahun.
SIGNIFICANT AGREEMENT AND COMMITMENTS On July 19th, 1996 the Company appointed PD Surya Rejeki (related party) and on January 8th, 1997 the Company appointed PT Sunsonindo Textile Investama (a Company’s shareholder), as agents to market the Company’s product. The Company pays a commission of Rp 30,000 per bale (equivalent to 181.4 kg) for the sale of cotton yarn, blended cotton yarn, polyester yarn and blended polyester yarn and Rp 100 per pound (equivalent to 0.454 kg) for the sale of DTY polyester yarn. The commission rate is subject to review annually and adjusted by not more than 20% per annum upon the mutual agreement of the two parties.
Perusahaan menggunakan beberapa merek dagang milik PT Sunsonindo Textile Investama (salah satu pemegang saham), untuk beberapa produk kain jadinya. Atas penggunaan merek dagang tersebut, Perusahaan dikenakan royalti sebesar 3% dari penjualan bersih yang menggunakan merek milik PT Sunsonindo Textile Investama. Royalty tersebut dapat ditelaah ulang setiap tahunnya berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak dengan maksimum penyesuaian royalty sebesar 20% per tahun. Pembayaran royalty wajib dilakukan setiap tahun sekali dan untuk pertama kalinya pembayaran tersebut wajib dilakukan pada bulan Januari 1998.
The Company utilizes trademarks of PT Sunsonindo Textile Investama (a Company’s shareholder) for the Company’s textile products. For the use of the trademarks, the Company is charged 3% royalty based on the net sales of products bearing the trademarks of PT Sunsonindo Textile Investama. The royalty rate is subject to review annually and adjusted by not more than 20% per annum upon the mutual agreement of the two parties. The remittance of the royalty should be made each year commencing in January 1998.
32
28 INFORMASI SEGMEN Sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 5 (revisi 2010) ”Pelaporan Segmen”, informasi yang berikut ini disajikan berdasarkan informasi yang digunakan manajemen dalam mengevaluasi kinerja tiap segmen dan menentukan pengalokasian sumber daya.
SEGMENT INFORMATION In accordance with Statement of Financial Accounting Standard (SFAS) No. 5 (Revised 2010) “Segment Reporting”, the following financial information is presented based on the information used by management in evaluating the performance of each segment and in determining allocation of resources.
Informasi Segmen Primer Perusahaan mengklasifikasikan usahanya menjadi tiga (3) yaitu: pemintalan, pertenunan dan lain-lain. Informasi mengenai segmen usaha tersebut pada tanggal 31 Maret 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
Primary Segment Information The Company classified its business into three (3) core business segments, namely: spinning, weaving and others. Information about these business segment as of March 31, 2013 and 2012 are as follow:
Penjualan bersih Beban pokok penjualan Laba/(rugi) kotor Beban usaha Laba/(rugi) usaha Pendapatan lain-lain – bersih Beban pajak penghasilan Laba/(Rugi) bersih Total Aset Liabilitas Beban penyusutan aset tetap Pengeluaran modal
Penjualan bersih Beban pokok penjualan Laba/(rugi) kotor Beban usaha Laba/(rugi) usaha Pendapatan lain-lain – bersih Beban pajak penghasilan Laba/(Rugi) bersih Total Aset Liabilitas Beban penyusutan aset tetap Pengeluaran modal
Pemintalan / Spinning 120,208,573,205 104,501,699,734 15,706,873,471
31 Maret/March 2013 Pertenunan / Lain-lain / Weaving Others 15,890,832,910 1,822,520,514 13,625,482,860 1,303,168,482 2,265,350,050 519,352,032
694,345,421,981 388,083,448,671
55,866,873,033 102,125,960,176
47,885,891,172 20,425,392,037
6,265,591,500 -
1,500,631,500
506,277,000 -
Pemintalan / Spinning 99,104,864,464 89,011,123,861 10,093,740,603
31 Maret/March 2012 Pertenunan / Lain-lain / Weaving Others 23,953,712,815 2,702,997,966 21,265,855,266 1,979,773,498 2,687,857,549 723,224,468
737,279,143,192 413,848,367,427
57,397,549,556 106,514,714,166
51,894,834,629 24,748,045,155
6,257,080,218 9,982,850,152
1,498,593,017 -
505,589,265 -
33
Jumlah / Total 137,921,926,629 119,430,351,076 18,491,575,553 6,233,364,852 12,258,210,701 (5,681,273,529) (4,051,824,767) 2,525,112,405 798,098,186,186 510,634,800,884 8,272,500,000 Jumlah / Total 125,761,575,245 112,256,752,625 13,504,822,620 6,943,934,651 6,560,887,969 (551,428,376) (3,624,518,664) 2,384,940,929 846,571,527,377 545,111,126,748 8,261,262,500 9,982,850,152
Net sales Cost of goods sold Gross profit (loss) Operating expenses Income from operating Other Income – Net Income tax expense Net income Assets Liabilities Depreciation expense Capital expenditure
Net sales Cost of goods sold Gross profit (loss) Operating expenses Income from operating Other Income – Net Income tax expense Net income Assets Liabilities Depreciation expense Capital expenditure
29 KELOMPOK INSTRUMEN KEUANGAN Tabel di bawah ini menyajikan perbandingan atas nilai tercatat dengan nilai wajar dari instrumen keuangan Perusahaan yang tercatat dalam laporan keuangan.
Pinjaman yang diberikan dan piutang/ Loans and receivables
Financial Intruments Group The table below is a comparison by class of the carrying amounts and fair value of the Company’s financial instrument that are carried in the financial statements.
Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai Utang dan pinjaman/ wajar Loans and borrowings melalui laporan laba rugi/ Financial
Nilai tercatat/ Carrying value
Nilai wajar/ Fair value
ASET KEUANGAN
FINANCIAL ASSETS
Kas dan bank Setara kas yang penggunaannya
dibatasi
Piutang usaha dari pihak ketiga
1,287,907,556
-
-
1,287,907,556
1,287,907,556
Cash on hand and cash in bank s
520,000,000
-
-
520,000,000
520,000,000
Restricted cash equivalents
47,105,283,212
-
-
47,105,283,212
47,105,283,212
Trade receivables from third parties
-
-
-
-
-
Other receivables
197,255,250
-
-
197,255,250
197,255,250
Prepaid expenses
901,440,000
-
-
901,440,000
901,440,000
Refundable deposit
50,011,886,018
-
-
50,011,886,018
50,011,886,018
Total Financial Assets
Pinjaman jangka pendek
69,986,993,625
-
69,986,993,625
69,986,993,625
Short - term loans
Utang usaha kepada pihak ketiga
89,265,350,255
-
89,265,350,255
89,265,350,255
Trade payables to third parties
4,072,274,318
-
4,072,274,318
4,072,274,318
Accrued expenses
Piutang lain-lain Biaya dibayar di muka Uang Jaminan Total Aset Keuangan LIABILITAS KEUANGAN
Beban masih harus dibayar
FINANCIAL LIABILITIES
-
Pinjaman jangka panjang -
Bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun
Bagian jangka panjang Total Liabilitas Keuangan
42,426,494,601
-
42,426,494,601
42,426,494,601
Current maturities of long-term loans
208,286,736,731 414,037,849,530
-
208,286,736,731 414,037,849,530
208,286,736,731 414,037,849,530
Long-term loans - net of Total Financial Liabilities
Metode dan asumsi yang digunakan untuk estimasi nilai wajar adalah sebagai berikut:
Methods and assumptions are used to estimate the fair value are as follows:
Nilai wajar kas dan bank, setara kas yang dibatasi penggunaanya, biaya dibayar dimuka dan uang jaminan dan biaya masih harus dibayar mendekati nilai tercatat karena jangka waktu jatuh tempo yang singkat atas instrumen keuangan tersebut.
Fair value of Cash on hand and cash in banks, Restricted cash equivalents, Prepaid expenses, Refundable deposit and accrued expenses approximate their carrying amounts largely due to short-term maturities of these instruments.
Nilai wajar dari piutang usaha pihak ketiga, piutang lain-lain, Pinjaman jangka pendek, utang usaha kepada pihak ketiga, dan pinjaman jangka panjang ditentukan menggunakan diskonto arus kas berdasarkan tingkat suku bunga pasar pada tanggal 31 Maret 2013 dan 2012.
The fair value of Trade receivables from third parties, Other receivables, Short term loans, Trade payables to third parties, Long-term loans are determined by discounted cash flow using market interest rate as of March 31, 2013 and 2012.
30 MANAJEMEN RISIKO Perusahaan dipengaruhi oleh berbagai risiko keuangan, termasuk risiko kredit, risiko mata uang asing, risiko suku bunga dan risiko likuiditas. Tujuan manajemen risiko Perusahaan secara keseluruhan adalah untuk secara efektif mengendalikan risiko-risiko ini dan meminimalisasi pengaruh merugikan yang dapat terjadi terhadap kinerja keuangan mereka. Direksi mengkaji dan menyetujui kebijakan untuk mengendalikan setiap risiko yang diringkas di bawah ini, dan memperhatikan risiko harga pasar dari semua instrumen keuangan. a Risiko Kredit Aset keuangan yang dapat menyebabkan Perusahaan berpotensi menanggung risiko kredit adalah Kas dan Setara Kas, Piutang Usaha, Piutang Lain-lain, dan Piutang Pihak yang Berelasi. Perusahaan mempunyai kebijakan dan prosedur kredit untuk memastikan evaluasi kredit yang berjalan dan memantau saldo secara aktif. Pada tanggal neraca, tidak terdapat risiko kredit yang signifikan.
RISK MANAGEMENT The Company is affected by various financial risks, including credit risk, foreign currency risk, interest rate risk and liquidity risk. The Company’s overall risk management objectives are to effectively manage these risks and minimize potential adverse effects on their financial performance. The Directors reviews and agrees with the policies for managing each of these risks, which are summarized below, and monitors the market price risks arising from all financial instruments.
a
Credit Risk The financial assets that potentially influence the Company of credit risk consist of Cash and Cash Equivalents, Trade Receivable, Other Receivables, and Receivable from Related Parties. The Company has in place credit policies and procedures to ensure the ongoing credit evaluation and active account monitoring. At the balance sheet date, there were no significant of credit risk.
34
b
c
d
Risiko Nilai Tukar Mata Uang Asing Perusahaan melakukan transaksi dalam berbagai mata uang asing yang oleh karenanya menanggung risiko kerugian nilai tukar mata uang asing. Pada tanggal neraca Perusahaan akan menanggung risiko selisih nilai tukar mata uang asing yang signifikan. Risiko Tingkat Suku Bunga Perusahaan mempunyai hutang bank yang dikenakan bunga. Oleh karena itu, Perusahaan menanggung risiko perubahan tingkat suku bunga. Kebijakan Perusahaan adalah berusaha untuk mendapatkan pinjaman dengan tingkat suku bunga yang paling rendah.
b
Risiko Likuiditas Manajemen risiko likuiditas yang hati-hati termasuk mengatur kas dan setara kas yang cukup untuk menunjang aktivitas usaha secara tepat waktu. Perusahaan mengatur keseimbangan antara kesinambungan kolektibilitas piutang dan fleksibilitas melalui penggunaan hutang bank.
d
c
Foreign Currency Risk The Company’s transactions denominated in various foreign currencies. As a result, the Company is subject to the currency exchange risk. At the balance sheet date, the Company will bear significant currency exchange risk. Interest Rate Risk The Company and Subsidiaries has interest-bearing bank loans and other borrowings. Therefore, the Company bears the risk of interest rates fluctuation. The Company policies is to obtain loans with the lowest interest rates. Liquidity Risk Prudent liquidity risk management implies maintaining sufficient cash and cash equivalents to support business activities on timely basis. The Company maintains a balance between continuity of collectibles accounts receivable and flexibility through the use of bank loans and other borrowings.
31 KELANGSUNGAN HIDUP PERUSAHAAN 31 Laporan keuangan terlampir telah disusun oleh manajemen perusahaan dengan asumsi bahwa perusahaan akan melanjutkan usahanya secara berkesinambungan. Perusahaan mengalami kerugian yang berulang dalam kegiatan usahanya, sehingga mengakibatkan jumlah ekuitas mengalami penurunan terus menerus. Saldo ekuitas per 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing sebesar Rp.284,9 milyar dan Rp.299 milyar sedangkan kumulatif saldo rugi masing-masing sebesar Rp.78,4 milyar dan Rp.64,2 milyar, Current ratio perusahaan tahun 2012 sebesar 172,07 % atau mengalami penurunan sebesar 10,67 % dari current ratio tahun 2011 yang mencapai 182,7%. Gambaran hasil usaha perseroan selama 3 (tiga) tahun terakhir menunjukkan rugi bersih masing-masing sebesar Rp.14 milyar, dan Rp.24 milyar untuk tahun 2012 dan 2011 dan laba bersih sebesar Rp.9,92 milyar untuk tahun 2010.
COMPANY'S GOING CONCERN The financial statements compiled by managements with assumption that company's bussiness will continue with sustatainably. The Company has suffered from loss on its bussiness, so that the total equity climbingdown year by year. The equity balance per December 31th 2012 and 2011 were Rp.284,9 billion and Rp.299 billion while cumulated losses balance were Rp.78,4 billion and Rp.64,2 billion. Company's current ratio on 2012 was 172,07 % or cut down by 10,67 % from 2011 current ratio that was 182,7 %.
Kerugian kumulatif tersebut terutama karena adanya selisih kurs dan beban bunga tahun-tahun sebelumnya, selain itu permintaan pasar yang tidak menentu dan tidak dapat diprediksi, fluktuasi kenaikan/penurunan harga yang sangat tajam baik bahan baku maupun barang jadi, sehingga menyulitkan untuk diprediksi dengan tepat dalam pengambilan keputusan atas pembelian bahan dan penjualan produk. Adanya perbedaan waktu atas penjualan produk, pengadaan bahan baku, karena harus melalui tahap proses produksi juga menjadi kendala. Demikian juga dengan adanya kenaikan tarif listrik, upah, fluktuasi kurs, menambah kesulitan perusahaan dalam pengambilan keputusan.
Cummulative loss mainly because there were a different rate and an interest expenses years before, beside uncertain market demand and unpredictable, significant increase/decrease fluctutaion price between raw material and finnished good, so that dificult to make decission accurately to buy raw materials and to sell products. With the difference time of selling product, raw material procurement, because must to go through the production process which is a constraint. So that with increased electricity rates, wages, and kurs fluctiation, also increase the company's decision make.
Untuk mengatasi masalah tersebut di atas, perusahaan tetap berkomitmen untuk tetap mempertahankan kelangsungan usaha dan merencanakan untuk melakukan langkah-langkah kongkrit penyelesaian masalah keuangan.
To solve the problems, the company commited to keep the business and planed to choose the best strategies for the financial problems.
-
Perusahaan terus menerus memperkuat meningkatkan mutu produk yang dihasilkan.
The company will strengthen its working capital and improve the quality of production.
-
Perusahaan berencana untuk meningkatkan kapasitas utilisasinya
The company plans to increase its capacity utilization.
-
Peremajaan dan restrukturisasi atas mesin-mesin yang ada, yang diharapkan akan dapat meningkatkan efisiensi, kwalitas dan kwantitas produksi.
Rejuvenation and restructuritation of machines, which is expected to increase efficiency, quality and quantity of product.
-
Perusahaan akan membayar pinjamannya sesuai dengan perjanjian dan juga memperkirakan untuk mendapatkan arus kas yang signifikan dari operasinya untuk memenuhi liabilitas. Perusahaan akan lebih jauh mengurangi biaya operasi dengan melakukan beberapa pendekatan efesiensi, mengawasi tingkat persediaan yang lebih disesuaikan denga order yang diterima.
The company will pay its agreement and also to predict to get the significant cash flow from its operation to fulfill the liabilities.
Menjaga pelanggan lama untuk tetap membeli produk perusahaan dengan memberikan harga kompetitif dan pelayanan yang memuaskan dan perusahaan juga akan mencari pelanggan baru.
To maintain the existing customers to keep them buying the company product by providing the competitive price and satisfactory services.The company and subsidiary will seek new customers.
-
-
modal
kerja
dan
The company's business result description for the last 3 (three) years showing nett losses amounted to Rp.14 billions, and Rp.24 billions by the year of 2012 and 2011 and nett income amounted to Rp.9,92 billions by the year of 2010.
The company will further reduce operating loss by several efficiency measures, monitor level of inventories to be in line with the orders received.
By these strategies, the company is expected to be recovered.
Dengan rencana tersebut, diharapkan keadaan perusahaan akan segera membaik.
35
Otherwise, the recovery of economic condition depends on fiscal, monetary and others policies which was made and will be decided by the government and also the global economy condition, and all of those matters are out of company's will. The company will continue in business and there are no tendency to dismiss the production activity, and still continuing in business with supplier as well, and the company neither has accusation nor claim by the court or bankrupt claim from any relations.
Namun pemulihan kondisi ekonomi tergantung pada kebijakan fiskal, moneter dan kebijakan lain yang telah dan akan diambil oleh pemerintah Indonesia serta kondisi ekonomi global, yang semuanya itu berada diluar kendali perusahaan. Perusahaan akan tetap melanjutkan usahanya dan tidak mempunyai rencana untuk menghentikan aktivitas usahanya dan jalinan hubungan dengan suplier masih berjalan dengan baik dan sampai saat ini perusahaan tidak mempunyai tuntutan dari pengadilan atau pailit dari pihak manapun. 32 PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA Tidak ada kejadian penting setelah tanggal neraca.
32
33 33 PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN Laporan keuangan dari halaman 1 (satu) sampai dengan halaman terakhir telah disetujui oleh Direktur untuk diterbitkan pada tanggal 24 Mei 2013.
36
SUBSEQUENT EVENTS There are no significant subsequent events. THE ISSUANCE OF FINANCIAL STATEMENTS The financial statements between page 1 (one) up to and including the last page are authorized to be issued by the Board of Directors on May 24, 2013.