PT SUNSON TEXTILE MANUFACTURER Tbk
LAPORAN TAHUNAN 2016 2016 ANNUAL REPORT
Daftar Isi Table of Contents
02 Ikhtisar Informasi Keuangan Penting
Financial Highlights
04 Laporan Dewan Komisaris
Board of Commissioners' Report
05 Laporan Direksi
Board of Directors' Report
08 Data Perusahaan
Fact Sheet
11 Analisa dan Pembahasan Manajemen
Management Analysis and Review
14 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
1 PT Sunson Textile Manufacturer Tbk Laporan Tahunan 2016
Ikhtisar Informasi Keuangan Penting ------------------------------- Financial Highlights -------------------------------------------
Dalam Jutaan Rupiah
2016
2015
2014
2013
2012
436,691
506,180
519,855
554,471
403,182
In millions of rupiah
Penjualan Bersih /Net Sales Laba (Rugi) Kotor/Gross Profit
2,144
1,353
3,821
1,106
1,245
Laba (Rugi) Usaha/Operating Profit
(21,393)
(22,352)
(24,250)
(3.484)
(25.828)
Laba (Rugi) Bersih/Net Profit (Loss)
(15,208)
(14,038)
(12,121)
(13.228)
(14.132)
1,171
1,171
1,171
1,171
1,171
Jumlah Saham/Number of Shares
Laba (Rugi) Bersih Per Saham
(12)
(9)
(11)
(12)
(21)
99.244
179.468
Net EPS (in Rupiah)
M odal Kerja Bersih/Net Working Capital
74,182
78,791
66,275
Jumlah Aset/Total Assets
670,964
721,863
773,663
Jumlah Aset Tetap, Net/Fixed Assets, Net
318,356
343,663
373,977
385.912
380.895
8,374
4,107
66,275
41,683
42,259
Jumlah Liabilitas/Total Liabilities
407,944
444,641
515,532
530,156
525.337
Jumlah Ekuitas
263,020
277,222
258,131
271,710
Jumlah Investasi/Total Investments
Ratio Laba (Rugi) Terhadap Jumlah Aset
801,866
810,776
284,938
(2.27)
(1.94)
(1.57)
(1.65)
(1.74)
(5.78)
(5.06)
(4.70)
(4.87)
(4.96)
1.27
1.26
1.20
1.31
1.72
1.55
1.60
2.00
1.95
1.84
0.61
0.62
0.67
0.56
0.56
Return On Assets
Ratio Laba (Rugi) Terhadap Jumlah Ekuitas Return On Equity
Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek Current Assets/current Liabilities
Jumlah Liabiitas/Ekuitas Total Liabilities/Equity
Jumlah Liabilitas/Jumlah Aset Total Liabilities/Total Assets
2 PT Sunson Textile Manufacturer Tbk Laporan Tahunan 2016
Perbandingan Harga Saham ------------------------------- -- Share Price Comparison -----------------------------------Transaksi Saham Perseroan dalam Tahun 2016 adalah sebagai berikut : 2016
KURS (RG)
Peredaran Saham Di Pasar Reguler
TTG (Rp)
TRD (Rp)
Akhir (Rp)
Januari
102
50
63
87,478,800
7,423,373,200
19,418
Februari
72
63
72
6,356,400
432,850,600
843
Maret
86
70
78
1,950,300
148,950,800
183
April
101
78
101
1,414,100
129,945,900
114
Mei
174
101
161
4,695,000
632,515,200
466
Juni
200
165
195
1,160,600
211,122,300
179
Juli
200
172
190
352,000
67,738,400
61
Agustus
210
180
200
477,000
94,024,400
59
September
218
200
218
241,100
48,671,800
19
Oktober
240
200
226
369,500
80,789,200
166
Nopember
258
226
248
464,700
105,328,200
56
Desember
360
248
360
136,200
37,013,400
38
Kurs Akhir
360
50
360 105,095,700
9,412,323,400
21,602
Jumlah Kapitalisasi Pasar Sebesar
Volume (Unit)
Nilai (Rp)
Frekwensi (X)
Rp2,472,962,190,272.00
Transaksi Saham Perseroan dalam Tahun 2015 adalah sebagai berikut : 2015
KURS (RG)
Peredaran Saham Di Pasar Reguler
TTG (Rp)
TRD (Rp)
Akhir (Rp)
Januari
118
95
101
59,264,600
6,339,435,200
22,822
Februari
124
96
98
55,488,800
6,081,374,000
13,308
Maret
99
80
83
2,011,000
180,082,700
428
April
93
70
74
7,163,300
619,455,200
3,257
Mei
84
71
74
9,662,100
770,439,100
5,574
Juni
78
58
64
3,579,800
259,971,200
932
Juli
65
54
60
309,100
19,240,800
75
Agustus
68
52
58
3,499,600
216,532,900
1,769
September
63
51
53
2,876,300
165,938,400
548
Oktober
53
50
50
530,800
26,747,400
161
Nopember
51
50
51
21,500
1,082,700
31
Desember
88
50
52
52,948,300
4,028,333,900
13,564
Kurs Akhir
124
50
52 197,355,200
18,708,633,500
62,469
Jumlah Kapitalisasi Pasar Sebesar
Rp
Volume (Unit)
Nilai (Rp)
Frekwensi (X)
1,154,516,452,466
Emiten
: PT. Sunson Textile M anufacturer Tbk
Kode Emiten
: SSTM
Tanggal Pencatatan
: 20 Agustus 1997
PT Sunson Textile Manufacturer Tbk Laporan Tahunan 2016
3
Laporan Dewan Komisaris --------------------- Board of Commissioners' Report ---------------------Sundjono Suriadi Komisaris Utama President Commissioner
Para Pemegang Saham yang terhormat,
To our shareholders
Sesuai dengan Tata Kelola Perusahaan, Dewan Komisaris melaksanakan fungsinya yaitu melakukan fungsi pengarahan dan pengawasan terhadap Direksi dalam menjalankan aktivitas Perseroan
Compliance with Corporate Governance, The Board of Commissioners has controlled and supervised the Board of Directors in carrying out The Board of Director in Company Activities.
Dewan Komisaris sangat menyadari benar bahwa perekonomian nasional maupun global belum berubah secara signifikan, oleh karenanya kami Dewan Komisaris memberikan apresiasi kepada Dewan Direksi karena masih berkomitmen dan bersemangat dalam mengelola Perseroan sehingga mampu mempertahankan kinerja Perseroan.
Board of Commissioners is very aware that national and global economical has not been changed significantly, therefore Board of commissioners giving appreciation for Board of Directors for their comitment and pation running the company and maintain their best performance.
Dewan Komisaris telah menerima, mempelajari dan mengevaluasi Laporan Keuangan Perseroan yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik tahun 2016 dan telah menyetujui Laporan Keuangan tersebut.
Board of Commissioners has been received, reviewed and evaluated the Company's Audit Financial Statements for the year 2016 and has approved the report.
Dalam bisnis global saat ini, disadari situasi rumit dan ketatnya persaingan bisnis, terlebih bisnis tekstil saat ini. Direksi telah melakukan berbagai upaya dan strategi dalam mempertahankan kesinambungan bisnis Perseroan, ini merupakan suatu tantangan tersendiri.
We have to admit global situation make all the business especially textile industry gain more effort to make Company suistainability become a great challenge.
Pada kesempatan ini, Dewan Komisaris mengucapkan terima kasih kepada Direksi dan segenap karyawan atas berbagai upaya untuk mengatasi semua tantangan dalam mengelola P e r s e r o a n s e l a m a t a h u n 2 0 1 6 , d a n b e r h a s i l mempertahankan kesinambungan bisnis dan berharap di tahun-tahun mendatang dapat mencapai prestasi yang lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya.
In this opportunity the Board of Commissioners would like to extend our gratitude to the Board of Directors and all line employees for all efforts for performing their best in accordance with their competence, we wish that we can continue to carry out the best performance in many years to come.
Seiring dengan penerapan Tata Kelola Perusahaan yang baik, Dewan Komisaris bersama Komite Audit akan terus berupaya untuk meningkatkan dukungannya terhadap upaya-upaya yang dilakukan dan untuk melindungi kepentingan semua pihak terkait di dalamnya, terlebih pada tahun 2016 memasuki Masyarakat Ekonomi Asean, berbagai tantangan harus dihadapi dan berbagai strategi harus diterapkan untuk mencari kesempatan dan peluang yang ada.
Comply with the Good Corporate Governance, The Board of Commissioners together with the Audit Commitee will continued to support efforts undertaken and protect the stakeholders to make our Company prepared facing the 2016 Asean Economic Sosiety although we have to face challenge and strategy to comply and within the opportunity.
Akhirnya, atas nama Dewan Komisaris mengucapkan terima kasih dan apresiasi atas dukungan dari pemegang saham, dan pemangku kepentingan lainnya, diharapkan tahuntahun mendatang akan terwujud harapan yang lebih baik.
Last but not least, on behalf of the Board of Commissioners, we would like to express our gratitudefor shareholders and stakeholders, and hope the next years will be a better year for us.
Atas nama Dewan Komisaris,
On behalf of the Board of Commissioners,
Sundjono Suriadi Komisaris Utama / President
Commissioner
4 PT Sunson Textile Manufacturer Tbk Laporan Tahunan 2016
Laporan DIreksi ------------------------- Board of Directors' Report ---------------------
Purnawan Suriadi Direktur Utama President Director
Para Pemegang Saham yang terhormat,
To our shareholders,
Sampai dengan tahun 2016, tampaknya kondisi ekonomi dan perdagangan dunia, belum memberikan harapan dalam meningkatkan usaha, karena dunia perdagangan masih diliputi oleh berbagai krisis, yang berdampak terhadap ekonomi global masih memburuk, sehingga perekonomian dan perdagangan global masih belum pulih dan belum menunjukkan perbaikan signifikan. Namun demikian, Perseroan berhasil menjaga fakta kesinambungan bisnis, sekalipun belum berhasil meningkatkan kinerja ekspor, sehingga lebih banyak melayani kebutuhan domestik, ini disebabkan semakin ketatnya persaingan bisnis global.
Untill 2016, it seems the world economy and trade, yet gives hope to scale, due to the world trade is still covered by the various crisis that have an impact on the unfavorable global economy, so that the global economy and trade is still recovering and the results are not significantly showing. How ever , the company has managed to maintain business continuing though successfull export performance has not improved, so that domestic demand served more, due to increasing in global business competition.
Penjualan bersih tahun 2016 tercatat sebesar Rp. 436,691 miliar, atau menurun sebesar 13,73% dibanding tahun sebelumnya.
Net sales in 2016 is amounting IDR 436.691 billion or showing an decrease of 13,73% than the previous year.
Penurunan penjualan, diimbangi dengan penurunannya biaya produksi, dimana laba kotor hanya mencatat sebesar Rp. 2,144 miliyar dan masih mengalami rugi usaha sebesar Rp. 22,393 milyar.
The decline in sales, offset by declining production cost, thus gross profit recorded at IDR 2.144 billion and still suffered an operating loss of IDR 22.393 billion.
Tahun 2016, Perseroan masih mengalami kerugian sebesar Rp 14,583 milyar, laba bersih yang diproyeksikan sebesar Rp 0,9 milyar, dengan demikian rencana tersebut tidak dapat dicapai.
Net loss in 2016 mounthing IDR 14.583 billion, and profit projection is IDR 0.9 billion, in this condition the projection still not cover.
Perseroan akan berupaya untuk secara terus menerus meningkatkan efisiensi biaya dan kinerja sesuai dengan implementasi Tata Kelola Perusahaan yang baik, sehingga diharapkan mampu meningkatkan kualitas produksi serta mampu memenuhi permintaan pasar baik lokal maupun ekspor
The total of Company Current Assets decreased from the previous year due to the company's losses. The Company will keep improve cost efficiency and performance by complying with the Good Corporate Governance practices, thus expected to improve production and quality to fulfillthe demand from local and export market.
Dalam kesempatan ini, kepada seluruh karyawan Perseroan, kami ucapkan terima kasih yang tak terhingga atas usaha dan semangatnya dalam bekerja. Juga kepada seluruh Pemegang Saham serta mitra kerja, kami berterima kasih atas segala perhatian, dukungan dan kepercayaannya yang telah diberikan.
Also in this occasion, we say many thanks to all employees for the efforts and spirit for hard works. And to all shareholders and partners, we are also grateful for all the consideration, supports and confidence trusted.
Atas nama Dewan Direksi,
On behalf of the Board of Directors,
Direktur Utama / President Director
PT Sunson Textile Manufacturer Tbk Laporan Tahunan 2016
5
Profile Perusahaan ----------------------------------------- Company Profile-------------------------------------------Latar Belakang Perusahaan PT. Sunson Textile Manufacturer Tbk ("Perseroan") adalah sebuah perusahaan tekstil terpadu berkedudukan di Bandung yang didirikan pada tahun 1972 sesuai dengan Undang-Undang Penanaman Modal Dalam Negeri No. 6 Tahun 1968 yang telah dirubah dengan Undang-Undang No. 12 Tahun 1970, berdasarkan akta Notaris Widyanto Pranamihadja, SH., No. 20 tanggal 18 Nopember 1972. Sama No. 47 tanggal 28 Mei 1976. Akta pendirian ini dan perubahannya telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. Y.A.5/375/10 tanggal 16 Agustus 1976 dan telah diumumkan dalam Berita Negara No. 74 tanggal 17 September 1977. Tambahan No. 549 Anggaran Dasar Entitas telah mengalami beberapa kali perubahan, antara lain dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 34 tanggal 20 Februari 2008 yang telah dibuat dihadapan Dr. Wiratni Ahmadi, S.H., Notaris di Bandung. Perubahan terakhir ini telah dilaporkan kepada dan dicatat didalam database Sistem Administrasi Badan Hukum (SISMINBAKUM) Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-AH.01.10-15571 tanggal 10 September 2009.
Perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU 68856.AH.01.02 Th.2008 tanggal 24 September 2008, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 7 tanggal 22 Januari 2010, Tambahan No. 644. Perubahan terakhir dengan Akta Notaris Yohana Noor Indrjati, S.H., No. 5 tanggal 17 Juni 2009.
Bidang Usaha Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Entitas, ruang lingkup kegiatan utama entitas meliputi usaha di Bidang Industri tekstil terpadu termasuk produksi dan menjual benang, kain dan produk tekstil lainnya serta melakukan perdagangan umum. Bidang usaha Perseroan meliputi industri pemintalan, pertenunan dan texturizing, dengan fokus utama di pemintalan. Produk yang dihasilkan Perseroan antara lain: benang dan kain tenun dari bahan 100% katun, TC, CVC, TR, serta benang polyester DTY Selain memasarkan produknya di pasar domestik, Perseroan juga melakukan penjualan ekspor ke beberapa negara di Asia, Eropa, Amerika dan Afrika.
Visi --------------------------------------------- - Vision-------------------------------------------------Menjadi salah satu produsen benang yang terkemuka dan paling menguntungkan di Indonesia. To become one of the leading and most profitable yarn producers in Indonesia.
Misi --------------------------------------------- Mission ----------------------------------------------Menghasilkan produk berkualitas yang memenuhi kebutuhan dan kepuasan pelanggan kami. To produce quality products that best met our customers' needs and satisfactions.
6 PT Sunson Textile Manufacturer Tbk Laporan Tahunan 2016
Struktur Organisasi --------------------------------- Organization Structur ------------------------------------------
PT Sunson Textile Manufacturer Tbk Laporan Tahunan 2016
7
Dewan Komisaris ------------------------------------ The Board of Commissioners ----------------------------Sundjono Suriadi / Komisaris Utama
Ali Senitro / Komisaris Independen
Lahir di Tanjung Pinang. Memiliki pengalaman lebih dari 42 tahun di industri tekstil dan merupakan pendiri Perseroan. Beliau menduduki jabatan sebagai Komisaris Utama Perseroan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan yang diaktakan dengan akta Notaris Yohana Noor Indrajati,S.H.,No. 14 tanggal 24 Juni 2010.
Lahir di Bandung. Memiliki pengalaman lebih dari 31 tahun sebagai bisnisman di berbagai bidang usaha. Beliau menduduki jabatan sebagai Komisaris Independen Perseroan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan yang diaktakan dengan akta Notaris Yohana Noor Indrajati,S.H., No. 14 tanggal 24 Juni 2010.
Ny. Mariah Suriadi / Komisaris
Sutomo / Komisaris Independen
Lahir di Bandung. Memiliki pengalaman lebih dari 31 tahun di bidang perdagangan produk tekstil dan merupakan salah satu pendiri Perseroan. Beliau menduduki jabatan sebagai Komisaris Perseroan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan yang diaktakan dengan akta Notaris Yohana Noor Indrajati,S.H., No. 14 tanggal 24 Juni 2010.
Lahir di Tanjung Pinang. Lulusan Master of Business Administration dari Keller Graduate School of Management, California, Amerika Serikat. Beliau menduduki jabatan sebagai Komisaris Independen Perseroan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan yang diaktakan dengan akta Notaris Yohana Noor Indrajati, S.H., No. 14 tanggal 24 Juni 2010.
Bernardi Widjajakusuma / Komisaris Lahir di Bandung. Pendidikan, lulus Master of Real Estate and Construction Management dari University of Denver, Amerika Serikat. Beliau menduduki jabatan sebagai Komisaris Perseroan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan yang diaktakan dengan akta Notaris Yohana Noor Indrajati,S.H., No. 14 tanggal 24 Juni 2010
Dewan Direksi -------------------------------------- The Board of Directors --------------------------------Purnawan Suriadi / Direktur Utama Lahir di Bandung. Lulusan Indiana University Bloomington, Amerika Serikat. Menjabat sebagai Direktur Utama berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan yang diaktakan dengan akta Notaris Yohana Noor Indrajati,S.H., No. 14 tanggal 24 Juni 2010. Pada tanggal 07 Oktober 2014, Bapak Edduardus Gunawan meninggal dunia. Sejak itu tugas dan tanggung jawab beliau dilaksanakan oleh Bapak Purnawan Suriadi (Direktur Utama)
Fransiscus Hadyanto / Direktur Produksi &SDM Lahir di Jakarta. Lulusan Fakultas Teknik Universitas Jenderal Achmad Yani Bandung. Memiliki pengalaman lebih dari 31 tahun di Industri tekstil. Menjabat sebagai Direktur berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan yang diaktakan dengan akta Notaris Yohana Noor Indrajati,S.H., No. 14 tanggal 24 Juni 2010.
8 PT Sunson Textile Manufacturer Tbk Laporan Tahunan 2016
Data Perusahaan -------------------------------------------- Fact Sheet ------------------------------------------------
Nama & Alamat PT. SUNSON TEXTILE MANUFACTURER Tbk Jalan. Raya Rancaekek Km 25,5 Kabupaten Sumedang, Bandung Indonesia Telepon : (62-22) 7798289 - 7798290 Fax : (62-22) 7798301 – 7798302 Website : www.sunson.co.id
Lembaga Profesi Penunjang : Notaris Publik Yohana Noor Indrajati,S.H. Surapati Core Blok J.8 Jalan P.H.H. Mustofa (Suci) No. 39 Bandung 40124 Telepon: (022) 87241409, 08122361740 Fax : (022) 87241409 Fee : Rp 3.000.000,(untuk pembuatan akta-akta Perseroan).
Kantor Akuntan Publik Doli, Bambang, Sulistyanto, Dadang & Ali (Cabang Bandung) Jalan. Haruman No. 2 Bandung -40262 - Indonesia Telepon : (62-22 ) 7218235 - 7317929 Fax : (62-22) 7218235 - 7311375 E-mail :
[email protected] Laporan Keuangan Tahun 2015 diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Doli, Bambang, Sulistyanto, Dadang & Ali Fee Audit : Rp 100.000.000,Biro Administrasi Efek PT. Sinartama Gunita Jalan. Lombok 71 Jakarta 10350 - Indonesia Telepon : (62 21) 3190 1508 Fax: (62-21) 3190 1510 Fee : Rp 13.636.364,Biro Administrasi Efek telah melaksanakan administrasi pengurusan pasar sekunder Perseroan sejak tahun 1997
Sumber Daya Manusia ----------------------------------------- Human Resources ----------------------------------------Kualitas dan mutu sumber daya manusia sangat menentukan keberhasilan Perseroan. Pada akhir tahun 2016 dan 2015 jumlah tenaga kerja Perseroan tercatat masingmasing sekitar 1.547 dan 1.533 orang. Sebagian besar berpendidikan SLTP dan SLTA dengan usia antara 25 - 35 tahun. Untuk meningkatkan keterampilan dan kompetensi sumber daya manusia, Perseroan mengadakan pelatihan karyawan secara periodik. Selain itu, Perseroan juga senantiasa memberi perhatian yang cukup besar pada kesejahteraan dan kesehatan karyawan. Di lingkungan pabrik Perseroan terdapat fasilitas poliklinik, koperasi, tempat ibadah dan sarana olahraga. Pihak manajemen terus berusaha membina hubungan industrial yang harmonis dengan seluruh karyawan, yang diwakili oleh serikat pekerja.
PT Sunson Textile Manufacturer Tbk Laporan Tahunan 2016
9
Perusahaan Berelasi --------------------------------------- Related Company ----------------------------------------Kelompok perusahaan yang berelasi dengan 1 Bank Bisnis International : 2 PD Surya Rejeki : 3 PT Sunsonindo Textile Investama :
Perseroan, yaitu : Perbankan Perdagangan Benang Holding
Pemegang Saham Shareholders
Jumlah Saham Total Share
%
Bukan Pengurus Perusahaan : PT Sunsonindo Textile Investama Masyarakat (masing-masing dengan kepemilikan dibawah 5%)
480,000,000 262,366,416
40.99 22.41
403,560,681 14,031,500 10,950,584
34.46 1.2 0.94
Pengurus Perusahaan : Sundjono Suriadi Bernardi Widjaja Kusuma Purnawan Suriadi Jumlah
1,170,909,181
100
Pemegang Saham Pengendali : 1
PT Sunsonindo Textile Investama
PT Sunson Textile Manufacturer Tbk Laporan Tahunan 2016
10
Penawaran Umum ------------------------------------- Initial Public Offering ---------------------------------------Pada bulan Agustus 1997, perusahaan melakukan penawaran
dengan nilai nominal Rp 500,- dengan nilai konversi Rp576,90
umum sebanyak 80.000.000 saham dengan nilai nominal Rp
per saham.
500,- per saham yang ditawarkan dengan harga Rp 850,- per saham. Pernyataan pendaftaran untuk penawaran umum
Dalam rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham tanggal
saham tersebut telah dinyatakan efektif oleh Bapepam dalam
10 Agustus 1999 yang dinyatakan dalam akta Notaris Nanny
surat No. S-1709/PM/1997 tanggal 28 Juli 1997.
Sukarja, SH, No 6 dan 7 tanggal 10 Agustus 1999, Para Pemegang
Saham
Perusahaan
antara
lain
menyetujui
Pada tanggal jatuh temponya 10 Oktober 1997, obligasi
perubahan nilai nominal saham (Stocksplit) dari Rp 500,- per
konversi Perusahaan sejumlah USD 18,000,000 dikonversi
saham menjadi Rp 250 per saham. Perdagangan SKS dengan
menjadi saham sebanyak 68.047.500 saham Perusahaan
nominal baru dilakukan mulai tanggal 27 September 1999.
PT Sunson Textile Manufacturer Tbk Laporan Tahunan 2016 7
11
Analisa dan Pembahasan Manajemen ---------------------------- Management Analysis and Review --------------------------------Aset
Produksi Perseroan mengklasifikasikan aktivitas usahanya menjadi beberapa segmen usaha yang terdiri dari produk pemintalan/spinning, produk pertenunan/weaving dan produk lainnya.
Jumlah aset tahun 2016 dibandingkan tahun 2015 masing masing sebesar Rp. 670,964 milyar dan Rp. 712,863 milyar, berarti jumlah aset turun sebesar Rp. 50,899 milyar atau turun 7,05%
Produk-produk perseroan diperoleh melalui proses produksi dari mulai bahan baku kapas, polyfibre, dan rayon fibre sampai menjadi benang (produk spinning). Kemudian benang ini dijadikan sebagai bahan baku untuk proses pembuatan kain grey yang merupakan produk akhir weaving. Benang ini juga dijadikan bahan baku untuk proses pembuatan produk texturizing (lainnya)
Aset lancar khususnya jumlah piutang usaha dan persediaan tahun 2016 sebesar Rp. 347,568 milyar sedangkan tahun 2015 sebesar Rp. 374,123 milyar ini berarti aset lancar turun sebesar Rp. 25,592 milyar atau turun sebesar 6,78%.
Peningkatan Kapasitas Produksi Pada tahun 2016 dibandingkan dengan tahun 2015, tidak terjadi peningkatan kapasitas produksi yang signifikan
Penjualan Neto/Pendapatan Usaha Penjualan eksport dan domestik sebesar 27.88% dan 72.12% (2016) dan penjualan ekspor 27.94% dan domestik 72.06% (2015). Ini menunjukkan penjualan ekspor menurun sebesar 0.05% dan domestik naik dengan angka yang sama sebesar 0.05%. Rincian penjualan neto setiap produk masingmasing tahun 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut : Rincian Penjualan
2016 Rp.
2015 %
Rp.
%
Pemintalan
277,796,930,902
64%
449,046,401,628
88.71%
Pertenunan
143,136,783,662
33%
43,647,990,861
8.62%
Lainnya
15,757,489,312
3.61%
13,486,105,877
2.66%
Jumlah
436,691,203,876
100%
506,180,498,366
100%
Profitabilitas Laba kotor masing-masing tahun 2016 dibanding tahun 2015 sebesar Rp. 2,14 milyar dan Rp. 1,35 milyar. Hal ini berarti laba kotor naik sebesar Rp. 790 juta atau naik sebesar 58.40%.
Analisis Kinerja Keuangan Penjualan neto
Liabilitas Liabiitas jangka pendek tahun 2016 dibandingkan tahun 2015 turun sebesar Rp. 20,984 Milyar atau turun sebesar 7,03%, sedangkan liabiltias jangka panjang turun sebesar Rp. 15,713 milyar atau turun sebesar 10,75%. Hal ini berarti jumlah liabilitas turun sebesar 8,25%. Perbandingan jumlah liabilitas terhadap ekuitas tahun 2016 dibanding tahun 2015 masing masing sebesar 155,10% dan 160,39%, ini berarti perbandingan liabilitas terhadap ekuitas menunjukkan penurunan solvabilitas sebesar 5,29%, besarnya penurunan solvabilitas ini disebabkan oleh kerugian dalam tahun berjalan. Dalam memasarkan produknya dipasar ekspor maupun domestik, perseroan melakukan penjualan langsung dan melalui agen penjualan. Pendapatan dari penjualan ekspor digunakan sebagai lindung nilai alami (natural hedging) terhadap kewajiban valuta asing (USD) perseroan.
Pendapatan Pada tahun 2016, hasil penjualan tercatat sebesar Rp. 436,691 milyar atau turun sebesar 13,73% dibanding tahun 2015. Penurunan ini disebabkan oleh penurunan penjualan ekspor sebesar 13,89% dan penurunan domestik sebesar 13,66%.
Hasil Operasional Kinerja perseroan untuk tahun 2016 relatif sama dengan 2015, walaupun masih mengalami kerugian masing masing sebesar Rp. 15,208 milyar dan Rp. 14,038 milyar.
Penjualan masing-masing tahun 2016 dan tahun 2015 tercatat sebesar Rp. 436,691 milyar dan Rp. 506,180 milyar, atau turun sebesar Rp. 69,489 (13,73%). Penurunan ini disebabkan oleh penurunan ekspor sebesar 13,89% dan penurunan penjualan domestik sebesar 13,66%.
Penjualan bersih/total aset
Rasio-Rasio
2016
2015
65.08%
70.12%
Laba (rugi) kotor/penjualan
0.49%
0.27%
Laba (rugi) usaha/penjualan
-4.90%
-4.42%
Beban Usaha
Laba (rugi) bersih/penjualan
-3.34%
-2.07%
Beban usaha masing-masing tahun 2016 dan 2015 tercatat sebesar Rp. 23,537 milyar Dan Rp. 23,705 milyar, ini berarti beban usaha turun hanya sebesar 0,71%.
Laba (rugi) usaha/total ekuitas
-8.13%
-8.06%
Laba (rugi) bersih/total ekuitas
-5.54%
-3.77%
Laba (rugi) usaha/total aset
-3.19%
-3.10%
Laba (Rugi) Komprehensif Tahun Berjalan
Laba (rugi) bersih/total aset
-2.17%
-1.45%
Tahun 2016 dan 2015 tercatat sebesar (Rp. 15,208) milyar Dan (Rp. 14,038) milyar. Kerugian ini disebabkan oleh masih tingginya beban pokok penjualan, beban bunga keuangan dan kerugian aktuarial.
12
PT Sunson Textile Manufacturer Tbk Laporan Tahunan 2016
Laba rugi usaha
Ekuitas
Tahun 2016 perseroan mengalami kerugian sebesar Rp. 21,393 milyar, tahun 2015 kerugian sebesar Rp. 22,352 milyar, berarti kerugian tahun 2016 turun sebesar 4,29%. Rasio beban pokok penjualan terhadap penjualan masingmasing tahun 2016 dan 2015 sebesar 99,51% dan sebesar 99,73%. Hal ini menunjukkan Penurunan beban pokok penjualan sebesar 0,22%
Total ekuitas perseroan tahun 2016 sebesar Rp. 263,020 milyar dan tahun 2015 sebesar Rp. 244,091 milyar. Ini berarti ekuitas naik yang disebabkan oleh turunnya kerugian atau defisit dibandingkan dengan tahun 2015 dan tahun-tahun sebelumnya
Pendapatan (Beban ) lain-lain Pendapatan lain-lain masing-masing tahun 2016 dan 2015 sebesar Rp. 32,471 milyar dan Rp. 39,845 milyar, ini berarti turun sebesar 18,51% Beban lain-lain masing-masing tahun 2016 dan 2015 sebesar Rp 29,792 milyar dan Rp. 31 milyar, berarti beban lain lain turun sebesar 3,90%, khususnya disebabkan oleh penurunan kerugian selilish kurs.
Arus Kas Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi tahun 2016 sebesar Rp. 42,265 milyar, kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan masing-masing sebesar Rp. 7,368 milyar dan Rp. 34,224 milyar sehingga terdapat kenaikan kas bersih sebesar Rp. 0,67 milyar. Saldo kas dan setara kas pada akhir tahun 2016 sebesar Rp. 2,421 milyar dan 2015 sebesar Rp. 1,748 milyar, ini berarti saldo kas dan setara kas naik jika dibandingkan dengan tahun 2015 sebesar Rp. 0,67 milyar
Strategi Bisnis Laba (Rugi) Bersih Laba (Rugi) Bersih tercatat masing-masing tahun 2016 dan 2015, rugi sebesar Rp. 14,583 milyar dan Rp. 10,462 milyar. Rasio laba (rugi) bersih terhadap aset masing-masing tahun 2016 dan 2015 sebesar (2,17%) dan (1,45%).
Posisi Keuangan Besarnya modal kerja perseroan tahun 2016 dan 2015 masing-masing sebesar Rp. 74,182 milyar dan Rp. 78,791 milyar, ini berarti modal kerja turun sebesar Rp. 28,523 milyar. Penurunan ini disebabkan oleh kenaikan pinjaman jangka panjang jatuh tempo yang segera harus dilunasi. Aset lancar perseroan tahun 2016 dan 2015 masing masing sebesar Rp. 351,706 milyar dan Rp. 377,298 milyar, berarti aset lancar tahun 2016 dibanding 2015 mengalami penurunan sebesar 6,78%. Perbandingan aset lancar terhadap liabilitas jangka pendek dan total liabilitas terhadap ekuitas dan total aset tampak dalam tabel berikut ini :
Rasio-Rasio
2016
2015
126.73%
126.39%
Total liabilitas terhadap ekuitas
155.10%
160.39%
Total liabilitas terhadap total aset
60.80%
61.60%
Aset lancar terhadap liabilitas jangka pendek
Piutang Usaha Piutang usaha perseroan tahun 2016 dibanding tahun 2015 masing-masing sebesar Rp. 49,307 milyar dan Rp. 50,718 milyar turun sebesar 2,74%.
Persediaan Persediaan perseroan tahun 2016 dibanding tahun 2015 masing masing sebesar Rp. 298,261 milyar dan Rp. 323,426 milyar, ini berarti persediaan hanya menunjukkan penurunan sebesar 7,78%
Liabilitas Total liabilitas perseroan tahun 2016 sebesar Rp. 407,944 milyar, sedangkan tahun 2015 sebesar Rp. 477,793 milyar, ini berarti total liabilitas menunjukkan penurunan. Dari total liabilitas sebagian besar merupakan liabilitas jangka pendek sebesar 68,03% dan 69,42%, dan sisanya liabilitas jangka panjang masing masing sebesar 31,97% dan 30,58%
Dalam mendukung strategis bisnis sesuai dengan visi dan misi Perseroan, Perseroan mempertimbangkan dua faktor dominan, yaitu faktor internal dan faktor ekternal, agar kedua faktor tersebut mampu menjaga kesinambungan bisnis dan mampu mengatasi persaingan yang semakin tajam. Peningkatan efisiensi beban produksi dan peningkatan kualitas, perluasan pangsa pasar dan memenuhi kepuasan pelanggan merupakan fokus utama dalam menerapkan strategi bisnis.
Prospek Usaha Perseroan Perseroan masih tetap berkomitmen untuk menjaga kesinambungan bisnis, karena masih tetap optimis bahwa industr tektil di masa mendatang akan tetap berkembang untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia, walaupun banyak berbagai tantangan yang harus dihadapi dan mengantisipasi kemungkinan peluang yang harus diantisipasi. Perseroan siap menghadapi berbagai tantangan yang ada dengan menerapkan segenap strategi untuk menghadapi berbagai kemungkinan yang terjadi.
Pemasaran Perkembangan pasar ekspor tahun 2016 belum menunjukkan hasil yang menggembirakan sebagai implikasi krisis global yang terjadi dan persaingan yang semakin ketat. Dalam menghadapi berbagai peluang yang ada, strategi pemasaran difokuskan dengan memperluas pasar domestik dengan selalu mencari peluang pasar ekspor untuk negara-negara (buyer) baru atau negara-negara yang berpotensi untuk dimasuki.
Produksi berbagai strategi penting yang telah diupayakan secara internal masih akan dilanjutkan dan diupayakan peningkatannya dalam mencapai optimalisasi efisiensi dan memperbaiki kualitas produk. Efisiensi dilakukan melalui berbagai upaya yang mempengaruhinya, baik pemakaian bahan baku, kompetensi dan kinerja tenaga kerja, beban produksi, dan beban lainnya. Diharapkan dengan berbagai upaya peningkatan efisiensi dan efektivitas produksi akan mampu meningkatkan kinerja perseroan yang lebih baik dimasa yang akan datang.
Struktur Permodalan modal dasar perseroan berjumlah Rp. 292,73 milyar dengan jumlah saham yang resmi tercatat pada bursa efek indonesia sebanyak 1.170.909.181 lembar saham. Susunan
13 PT Sunson Textile Manufacturer Tbk Laporan Tahunan 2016 7
pemegang saham sebagaimana disajikan dalam tabel dan diagram komposisi Pemegang Saham Tujuan utama dari kebijakan perseroan atas kebijakan manajemen permodalan disusun oleh Direksi sebagai bagian dari Rencana Bisnis Perseroan dan disetujui oleh Dewan Komisaris. Manajemen permodalan ini diharapkan akan memastikan tersedianya modal yang cukup dan terciptanya struktur permodalan yang optimal
Komisaris. Manajemen permodalan ini diharapkan akan memastikan tersedianya modal yang cukup dan terciptanya struktur permodalan yang optimal.
Kebijakan Deviden Deviden merupakan hak para pemegang saham, namun karena perseroan masih mengalami kerugian, berdampak terhadap penurunan ekuitas, maka perseroan belum dapat membagikan deviden sebagai hak para pemegang saham
Manajemen permodalan disusun oleh Direksi sebagai bagian dari Rencana Bisnis Perseroan dan disetujui oleh Dewan
PENJUALAN BERSIH ------------- Net Sales ---------------
JUMLAH EKUITAS ---------Total Equity ---------
PT Sunson Textile Manufacturer Tbk Laporan Tahunan 2016
LABA KOTOR -------------Gross Profit----------
JUMLAH ASET ---------Total Assets----------
14
Tata Kelola Perusahaan --------------------------------------- Good Corporate Governance --------------------------Perseroan menyadari pentingnya Tata Kelola Perusahaan yang Baik. Perseroan akan terus berusaha meningkatkan penerapan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik di Perusahaan. Untuk itu Perseroan telah memiliki perangkat-perangkat sebagai berikut :
Dewan Komisaris Anggota Dewan Komisaris diangkat oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) untuk jangka waktu 5 tahun. Dewan Komisaris bertugas melakukan pengawasan atas kebijakan Direksi dalam menjalankan Perseroan serta memberikan nasihat kepada Direksi. Dalam melaksanakan tugas pengawasannya, Komisaris dibantu oleh Komite Audit yang dibentuk dan bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris. Tanggung jawab Dewan Komisaris Perseroan adalah sebagai berikut: 1. Menetapkan dan mereview rencana strategi Perseroan sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan profit ebilitas perseroan. 2. Menelaah pelaksanaan rencana bisnis perusahaan dan mengevaluasi apakah bisa dikelola dengan semestinya. 3. Mengindetifikasi risiko bisnis dan menjamin implementasi sistem untuk mengelola risiko, dan 4. Menelaah kecukupan dan integritas sistem pengendalian intern Perseroan dan manajemen sistem informasi termasuk sistem kepatuhan terhadap peraturan dan perundang-undangan. Selama tahun 2016 Dewan Komisaris telah melaksanakan 6 kali Rapat Dewan Komisaris. Rincian kehadiran rapat dari masing-masing anggota selama tahun 2016 sebagai berikut : Nama
Jumlah Kehadiran
Sundjono Suriadi Ny. Mariah Suriadi
6/6 3/6
Bernardi Widjajakusuma
6/6
Ali Senitro
4/6
Sutomo
6/6
Selama tahun 2016 Dewan Komisaris telah mengadakan enam kali pertemuan dengan Dewan Direksi dihadiri oleh seluruh anggota Dewan Komisaris. Uang jasa dan tunjangan lainnya anggota Dewan Komisaris tahun 2016 sebesar Rp 728.000.000,-
Komite Audit Perseroan juga telah membentuk Komite Audit untuk memenuhi ketentuan dalam Peraturan BAPEPAM No.IX.I.5 Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM, No. Kep-29/PM/2004 tanggal 24 September 2004 dan Peraturan Bursa Efek Jakarta I-A No : Kep-305/BEJ/07-2004 tanggal 19 Juli 2004 point C1 untuk membantu pelaksanaan tugas-tugas Dewan
Komisaris. Komite Audit dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris no. 005/STM/DK/II/2015, tanggal 02 Maret 2015. Untuk jangka waktu 5 tahun. Komite Audit Perseroan memiliki 3 orang anggota, dimana seorang diantaranya adalah Komisaris Independen yang merangkap sebagai Ketua Komite Audit. Susunan Komite Audit adalah sebagai berikut : 1. Ali Senitro : Ketua Lahir di Bandung, memiliki pengalaman lebih dari 31 tahun sebagai businessman 2. Luciana Setiati Harsono : Anggota Lahir di Bandung, lulusan Indiana University, Amerika Serikat 3. Yuanita Kancahyadi : Anggota Lahir di Bandung, lulusan Universitas Kristen Maranatha, Bandung Tugas dan tanggung jawab Komite Audit : Melakukan penelaahan terhadap kredibilitas dan obyektivitas Laporan Keuangan penelaahan terhadap kepatuhan 2. Melakukan perusahaan, peraturan-peraturan terkait dan etika perusahaan penelaahan terhadap pelaksanaan 3. Melakukan manajemen resiko 4. Memberdayakan fungsi audit internal dan melakukan pengawasan atas pekerjaan audit eksternal. 5. Memastikan independensi auditor eksternal dalam melaksanakan tugasnya. 6. Memberikan masukan yang profesional dan independen yang dapat membantu pengambilan keputusan Dewan Komisaris. 1.
Selama tahun 2016 Komite Audit telah mengadakan rapat sebanyak enam kali dan dihadiri oleh seluruh anggota Komite Audit. Seluruh keputusan yang diambil dalam Rapat Komite Audit dilakukan dengan cara musyawarah untuk mufakat.
Laporan Singkat Pelaksanaan Kegiatan Komite Audit Komite Audit dibentuk dengan tujuan untuk meningkatkan pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) melalui penguatan fungsi Dewan Komisaris. Hal tersebut dilakukan melalui pemberian bantuan Komite Audit guna menunjang pelaksanaan tugas dan fungsi Dewan Komisaris. Manajemen bertanggung jawab atas proses akuntansi, pengendalian internal dan pelaporan keuangan, termasuk penyusunan Laporan Keuangan Perseroan sesuai dengan Penyusunan Standar Akuntansi Keuangan. Akuntan Publik Perseroan bertanggung jawab untuk melakukan audit Laporan Keuangan sesuai dengan standar auditing yang berlaku umum dan memberikan opini apakah Laporan Keuangan telah menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan, kinerja keuangan, Laporan Perubahan Ekuitas serta arus kas Perusahaan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang berlaku.
15 PT Sunson Textile Manufacturer Tbk Laporan Tahunan 2016 7
Kegiatan yang telah dilakukan meliputi : • Pertemuan rutin dengan divisi internal audit guna
membahas implementasi pengendalian internal, ketaatan pada peraturan dan perundang-undangan. • Melakukan review Laporan Keuangan interim tahun 2015 dan 2016 serta menelaah Laporan Keuangan interim tahun 2015 dan 2016. Berdasarkan penelaahan yang dilakukan selama tahun 2016 tidak ditemukan penyimpangan dan pelanggaran oleh Perseroan berkenaan dengan informasi keuangan, fungsi internal audit maupun ketaatan terhadap peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Dewan Direksi Direksi bertugas mengurus dan memimpin Perseroan. Direksi bertanggung jawab penuh dalam melaksanakan tugasnya untuk kepentingan Perseroan dalam mencapai maksud dan tujuannya. Tugas dan tanggung jawab Direktur Utama: Menetapkan dan mengorganisir rencana strategi bisnis, melaksanakan dan mengawasi implementasi rencana strategis bisnis perseroan secara keseluruhan. Tugas dan tanggung jawab Direktur Keuangan dan Pemasaran: Menetapkan dan mengorganisir rencana strategi bisnis, dalam bidang keuangan dan pemasaran, melaksanakan dan mengawasi implementasi rencana strategis bisnis perseroan dalam bidang keuangan dan pemasaran. Tugas dan tanggung jawab Direktur Produksi & SDM: Menetapkan dan mengorganisir rencana strategi bisnis, dalam bidang produksi & SDM, melaksanakan dan mengawasi implementasi rencana strategis bisnis produksi & SDM. Anggota Direksi diangkat oleh Rapat Umum Pemegang Saham untuk jangka waktu 5 tahun. Dewan Direksi terdiri dari sekurangnya 2 orang anggota Direksi. Pada akhir tahun 2016 Dewan Direksi memiliki 2 orang anggota. Para anggota Direksi adalah orang yang berpengalaman di bidangnya.
Bila dirasa perlu, anggota Direksi dapat mengikuti pelatihan yang berkaitan dengan bidangnya masing- masing untuk meningkatkan kompetensinya. Gaji, uang jasa dan tunjangan lainnya anggota Direksi tahun 2016 sebesar Rp 304.000.000,Dewan Direksi selama tahun 2016 mengadakan rapat bulanan untuk mengevaluasi rencana strategi Perseroan. Dewan Direksi mengadakan rapat gabungan dengan Dewan Komisaris sebanyak 6 kali. Unit Audit Internal Sebagai tindak lanjut dari keluarnya Peraturan Nomor IX.I.7, Lampiran Surat Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan No. Kep-496/BL/2008 tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal, Perseroan telah membentuk Unit Audit Internal serta Piagam Unit Audit Internal. Dalam mendukung pelaksanaan tugasnya, Unit Audit Internal berpedoman pada Piagam Unit Audit Internal yang mengatur tentang kedudukan, wewenang, tanggung jawab, dan kode etik dalam menjalankan tugas auditor internal untuk mewujudkan sistem pengendalian yang efektif. Piagam Unit Audit Internal ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Direksi Nomor 006/SSTM/DIR/I/2013 tertanggal 10 Januari 2013. Adapun tugas dan fungsi Unit Audit Internal adalah sebagai berikut: 1. Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan efektivitas di bidang keuangan, produksi, pemasaran, akuntansi, operasional dan sumber daya manusia; 2. Melakukan penilaian dan memastikan agar kegiatan setiap departemen Perseroan telah dilaksanakan sesuai dengan yang telah ditentukan yang memacu pada penerapan tata kelola perusahaan yang baik; 3. Memberikan saran perbaikan dan informasi yang obyektif tentang kegiatan yang diperiksa pada semua tingkat manajemen dan memantau, menganalisa serta melaporkan pelaksanaan tindak lanjut perbaikan yang telah disarankan; 4. Menyusun dan melaksanakan program kerja audit internal tahunan; dan 5. Membuat laporan hasil audit dan menyampaikan laporan tersebut kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris.
16
PT Sunson Textile Manufacturer Tbk Laporan Tahunan 2016
Berikut ini gambaran struktur dan kedudukan Unit Audit Internal dalam Perseroan: 1. Unit Audit Internal adalah unit pengawasan intern perusahaan yang berkedudukan di bawah Direktur Utama; 2. Unit Audit Internal dipimpin oleh seorang kepala Unit Audit Internal; 3. Kepala Unit Audit Internal diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama atas persetujuan Dewan Komisaris; 4. Direktur Utama dapat memberhentikan kepala Unit Audit Internal setelah mendapat persetujuan Dewan Komisaris, jika kepala Unit Audit Internal tidak memenuhi persyaratan sebagai auditor Unit Audit Internal dan atau gagal atau tidak kompeten dalam menjalankan tugas; 5. Kepala Unit Audit Internal secara administratif bertanggung jawab dan melapor kepada Direktur Utama dan secara fungsional bertanggung jawab dan melapor kepada Dewan Komisaris; dan 6. Auditor yang duduk dalam Unit Audit Internal bertanggung jawab secara langsung kepada kepala Unit Audit Internal.
Adapun tugas dan fungsi pokok Sekretaris Perseroan yang telah dilaksanakan selama tahun 2015 adalah sebagai berikut: 1. Mengikuti perkembangan pasar modal, khususnya peraturan-peraturan yang berlaku di pasar modal; 2. Membina dan mengendalikan kepatuhan terhadap hukum, perundang-undangan, Anggaran Dasar Perseroan. Dan tata kelola perusahaan yang baik dalam rangka memastikan terpenuhinya ketentuan yang ditetapkan oleh pemerintah, otoritas pasar modal dan bursa efek; 3. Memberikan masukan kepada Direksi dalam rangka memenuhi ketentuan Undang-Undang Pasar Modal dan peraturan pelaksanaannya; 4. Menyelenggarakan aktivitas Dewan Komisaris dan Direksi, baik internal maupun eksternal, termasuk Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan maupun Luar Biasa, serta Public Expose; dan 5. Menjalankan komunikasi korporat (penghubung) antara Perseroan dengan Otoritas Jasa Keuangan, Bursa Efek dan masyarakat.
Sepanjang tahun 2016, Unit Audit Internal telah melakukan tugas dan fungsinya untuk memberikan keyakinan dan konsultasi yang bersifat independen dan obyektif untuk memberikan nilai tambah dan memperbaiki operasional Perseroan. Melalui Unit Audit Internal, Perseroan melakukan pendekatan yang sistematis dan teratur untuk mengevaluasi serta meningkatkan efektifitas pengelolaan risiko, pengendalian internal dan tata kelola perusahaan yang baik. Unit Audit Internal telah melakukan fungsi pengawasan internal terpadu berdasarkan progam kerja audit internal tahunan dan senantiasa melaporkan hasil pengawasan tersebut kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris, serta bekerja sama dengan Komite Audit.
■ ■ ■ ■
Profil Internal Auditor Mochammad Rivai menjabat sebagai Internal Auditor sejak 08 Januari 2013 sebagaimana ditetapkan dalam Keputusan Direksi Perseroan Nomor 005/SSTM/DIR/I/2013. Beliau lulus dari pendidikan profesi akuntansi Universitas Padjadjaran Bandung. Beliau berpengalaman sebagai Auditor selama 18 tahun. Terakhir sebagai tenaga Auditor di KAP Prof.DR.H.TB. Hasanuddin, M.Sc. & Rekan di Bandung. Pria kelahiran Bandung 06 Juni 1961 ini di tahun 2013 hingga kini menjabat sebagai Internal Auditor di Perseroan.
Sekretaris Perusahaan Saat ini adalah : Mahayo Pujiarto Lahir tahun 1952 Pendidikan Fakultas Ekonomi Unpar, Bandung. Bergabung dengan Perseroan sejak tahun 1995. Menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan berdasarkan Surat Keputusan Direksi tanggal 04 Desember 2014.
Manajemen Risiko Perusahaan dipengaruhi oleh berbagai risiko keuangan, termasuk risiko kredit, risiko mata uang asing, risiko suku bunga dan risiko likuiditas. Tujuan manajemen risiko Perusahaan secara keseluruhan adalah untuk secara efektif mengendalikan risiko-risiko ini dan meminimalisasi pengaruh merugikan yang dapat terjadi terhadap kinerja keuangan. Direksi mengkaji dan menyetujui kebijakan untuk mengendalikan setiap risiko yang diringkas di bawah ini, dan memperhatikan risiko harga pasar dari semua instrumen keuangan. 1. Risiko Fluktuasi Harga Bahan Baku
Biaya bahan baku merupakan bagian terbesar dari biaya produksi Perseroan. Fluktuasi harga bahan baku dapat menyebabkan ketidak akuratan Perseroan dalam memperhitungkan tingkat keuntungan. Perseroan tidak memiliki mekanisme atau prosedur formal untuk mengurangi risiko tersebut di atas. 2. Risiko Persaingan
Di Indonesia terdapat lebih dari 1.000 perusahaan penghasil TPT dan pada umumnya berlokasi di Jawa Barat. Meningkatnya persaingan dapat menyebabkan menurunnya tingkat keuntungan Perseroan. Untuk mengatasi risiko persaingan tersebut, Perseroan berusaha meningkatkan kualitas produk dan meningkatkan pelayanan kepada pelanggan.
Sekretaris Perusahaan Sekretaris Perseroan memegang peran penting dalam melaksanakan Good Corporate Governance serta menjembatani hubungan antara Perseroan dan stakeholders. Keberadaan Corporate Secretary diamanahkan dalam Peraturan Nomor IX.I.4, Lampiran Surat Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan No. Kep-63/PM/1996 tentang Pembentukan Sekretaris Perusahaan, yang menyebutkan bahwa dalam rangka meningkatkan pelayanan terhadap investor, setiap perusahaan publik diwajibkan membentuk Corporate Secretary. Keputusan Ketua Bapepam LK tersebut kemudian ditindaklanjuti dengan Keputusan Direksi Bursa Efek Jakarta Nomor 339 tahun 2001.
3. Risiko Perubahan Perubahan peraturan pemerintah di bidang industri, ekspor-impor, tenaga kerja atau fiskal akan memberi dampak langsung maupun tidak langsung terhadap kinerja Perseroan. 4. Risiko Mata Uang Asing Perusahaan melakukan transaksi dalam berbagai mata uang asing, oleh karenanya menanggung risiko kerugian nilai tukar mata uang asing.
17 PT Sunson Textile Manufacturer Tbk Laporan Tahunan 2016
5. Risiko Sumber Tenaga Listrik Mesin-mesin produk dijalankan dengan listrik dari PLN. Gangguan aliran dan kenaikan harga listrik PLN akan menurunkan tingkat efisiensi produk dan tingkat keuntungan Perseroan. Perseroan tidak menggunakan alternatif tenaga listrik. 6. Risiko Kredit Aset keuangan yang dapat menyebabkan Perusahaan berpotensi menanggung risiko kredit adalah Kas dan Setara Kas, Piutang Usaha, Piutang Lain-lain. 7. Risiko Tingkat Suku Bunga Perusahaan mempunyai hutang bank yang dikenakan bunga. Oleh karena itu, Perusahaan menanggung risiko perubahan tingkat suku bunga. Kebijakan Perusahaan adalah berusaha untuk mendapatkan pinjaman dengan tingkat suku bunga yang paling rendah. 8. Risiko Likuiditas Manajemen risiko likuiditas yang hati-hati termasuk mengatur kas dan setara kas yang cukup untuk menunjang aktivitas usaha secara tepat waktu. Perusahaan mengatur keseimbangan antara kesinambungan kolektibilitas piutang dan fleksibilitas melalui penggunaan hutang bank.
Untuk mendeteksi dan mengeliminasi risiko bisnis dan kelemahan operasi perusahaan, Perseroan telah merancang sistem pengendalian internal berdasarkan komponen lingkungan pengendalian, penafsiran risiko, komunikasi dan informasi, aktifitas pengendalian dan pemantauan. Rancangan tersebut dievaluasi secara periodik untuk menentukan efektifitas pengendalian dalam periode berjalan dn dilaporkn kepada komite audit, selanjutnya ditindaklanjuti untuk memperbaiki kelemahan pengendalian internal tersebut.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Perseroan melaksanakan Tanggung Jawab Sosialnya (Corporate Social Responsibility) baik untuk meningkatkan kualitas kehidupan karyawan dan keluarganya maupun bagi masyarakat. Bagi karyawan, Perseroan menyediakan fasilitas sarana olahraga, klinik, tempat ibadah, koperasi, dan pinjaman darurat. Sedangkan bagi masyarakat sekitar, Perseroan membantu menyediakan air bersih, khitanan massal , menyertakan warga dalam pengamanan pabrik, program bagi hasil tanah sawah milik Perseroan maupun melalui program kemitraan dengan menjual waste pabrik kepada masyarakat. Pada saat-saat tertentu Perseroan juga melakukan program pembagian sembako untuk warga yang kurang mampu.
Kontak Untuk mendapatkan informasi mengenai Perseroan silahkan menghubungi : Mahayo Pujiarto PT Sunson Textile Manufacturer Tbk. Jl. Raya Rancaekek Km 25.5 Kab. Sumedang, Bandung (022) 7798289
18 PT Sunson Textile Manufacturer Tbk Laporan Tahunan 2016
Halaman ini sengaja dikosongkan
Dewan Komisaris dan Direksi bertanggungjawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan ini.
The Board of Commissioners and the Board of Directors are fully responsible for the correctness of the contents of this Annual Report.
Dewan Komisaris ---------------------------------- Board of Commissioners ----------------------------—
Mariah Suriadi Komisaris Commissioner
Bernardi Widjajakusuma Komisaris Commissioner
Ali Senitro
Sutomo
Komisaris Independen Independent Commissioner
Komisaris Independen Independent Commissioner
Direksi ---------------------------------------Board of Directors-------------------------------------------Purnawan Suriadi
Direktur Utama President Director
PT SUNSON TEXTILE MANUFACTURER Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun Yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. GENERAL
1. UMUM
a. The Company’s Establishment
a. Pendirian Perusahaan PT Sunson Textile Manufacturer Tbk (“Entitas”) berdomisili di Bandung, Jawa Barat, Indonesia didirikan dengan nama “PT Sandang Usaha Nasional Indonesia Tekstil Industri” sesuai dengan Undang-Undang Penanaman Modal Dalam Negeri No. 6 tahun 1968 yang telah dirubah dengan Undang-Undang No. 12 tahun 1970, berdasarkan akta Notaris Widyanto Pranamihardja, S.H., No. 20 tanggal 18 Nopember 1972. Perubahan dengan Akta Notaris yang sama No. 47 tanggal 28 Mei 1976. Akta pendirian ini dan perubahannya telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. Y.A.5/375/10 tanggal 16 Agustus 1976 dan telah diumumkan dalam Berita Negara No. 74 tanggal 17 September 1977, Tambahan No. 549, Anggaran dasar Entitas telah mengalami beberapa kali perubahan, antara lain dengan akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 34 tanggal 20 Februari 2008 yang dibuat dihadapan Dr. Wiratni Ahmadi, S.H., Notaris di Bandung, mengenai perubahan Anggaran Dasar Entitas untuk menyesuaikan dengan Undang-undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Menurut akta tersebut modal dasar entitas sebesar Rp 500.000.000.000 terbagi atas 2.000.000.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp 250. Modal dasar tersebut telah ditempatkan dan disetor 58,54% atau sejumlah 1.170.909.181 lembar saham dengan nilai nominal Rp 292.727.295.250. (lihat catatan no. 17 ).
PT Sunson Textile Manufacturer Tbk (“The Company”) domiciled in Bandung, West Java, Indonesia, was established with the name "PT Sandang Usaha Nasional Indonesia Tekstil Industri" in accordance within the framework of the Domestic Capital Investment Law No. 6 of 1968 which was amended by Law No. 12 of 1970, based on Notarial deed No. 20 dated November 18, 1972 (subsequently amended by Notarial deed No. 47 dated May 28, 1976) of Notary Widyanto Pranamihardja, S.H. The deed of establishment was approved by the Ministry of Justice in its Decision Letter No. Y.A.5/375/10 dated August 16, 1976 and was published in the State Gazette No. 74 dated September 17, 1977, Supplement No. 549. The Company‟s articles of association has been amended several times, of which was covered by the Notarial deed No. 34 dated February 20, 2008 of Dr. Wiratni Ahmadi, S.H., Notary in Bandung, concerning the change of the Company‟s articles of association to conform with Law No. 40 year 2007 of Limited Liability Company. According to the Notarial deed, the company's authorized capital was Rp 500.000.000.000 shared over 2.000.000.000 shares and was Rp 250 per share. The equity has been placed and paid 58.54% or around 1.170.909.181 share with nominal Rp 292.727.295.250. (see note no. 17).
Perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU 68856.AH.01.02.Th.2008 tanggal 24 September 2008, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 7 tanggal 22 Januari 2010, Tambahan No. 644. Perubahan terakhir dengan akta Notaris Yohana Noor Indrajati, S.H., No. 05 tanggal 17 Juni 2009 mengenai, antara lain, perubahan susunan anggota Dewan Direksi dan Komisaris Entitas. Perubahan terakhir ini telah dilaporkan kepada dan dicatat didalam database Sistem Administrasi Badan Hukum (SISMINBAKUM) Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-AH.01.10-15571 tanggal 10 September 2009.
These amendments have been approved by the Ministry of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU-68856.AH.01.02.Th.2008 dated September 24, 2008, and has been published in the State Gazette No. 7 dated January 22, 2010 Supplement No. 644. The latest changes was covered by Notarial deed No. 05 dated June 17, 2009 of Yohana Noor Indrajati, S.H., concerning, among others, the change in the members of the Company‟s Board of Directors and Commissioners. This most recent amendment has been reported to and recorded in the database of the Legal Entity Administration System (SISMINBAKUM) of the Department of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia under registration No. AHU-AH.01.10-15571 dated September 10, 2009.
Sesuai dengan Pasal 3 Angggaran Dasar Entitas, ruang lingkup kegiatan utama Entitas meliputi usaha di bidang industri tekstil terpadu termasuk memproduksi dan menjual benang, kain dan produk tekstil lainnya serta melakukan perdagangan umum.
As stated in Article 3 of the Company‟s articles of association, the scope of its activities is mainly engaged in integrated textile industry, which includes manufacturing and selling of yarn, fabric and other textile products and also general trading.
Entitas memulai kegiatan komersialnya pada tahun 1973. Kantor pusat Entitas terletak di Jl. Ranggamalela No. 27, Bandung dan lokasi utama bisnis Entitas terletak di Jl. Raya Rancaekek Km 25,5 Kabupaten Sumedang Jawa Barat.
The Company commenced its commercial activities in 1973. The Company‟s head office is located at Jl. Ranggamalela No. 27, Bandung and the Company‟s main business activities is located at Rancaekek Raya Street Km 25,5, Sumedang Regency, West Java.
7
PT SUNSON TEXTILE MANUFACTURER Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun Yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
1.
UMUM (lanjutan) b.
GENERAL (continued) b.
Penawaran Umum Efek Perusahaan
The Company’s Public Offering
Pada bulan Agustus 1997, Entitas melakukan penawaran umum sebanyak 80.000.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp 500 per lembar saham yang ditawarkan dengan harga Rp 800 per lembar saham. Pernyataan pendaftaran untuk penawaran umum saham tersebut telah dinyatakan efektif oleh Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) dalam surat No. S-1709/PM/1997 tanggal 28 Juli 1997 (sekarang Otoritas Jasa Keuangan).
In August 1997, the Company conducted a public offering of 80.000.000 shares with par value of Rp 500 per share at the offering price of Rp 800 per share. The registration statement for the offering became effective under letter No. S1709/PM/1997 dated July 28, 1997 of the Capital Market Supevirsory Agency (BAPEPAM), currently called Financial Services Authority.
Pada tanggal jatuh temponya 10 Oktober 1997, obligasi konversi Entitas berjumlah USD 18,000,000 dikonversi menjadi saham sebanyak 68.047.500 lembar saham Entitas dengan nilai nominal Rp 500 per lembar saham pada nilai konversi Rp 576,90 per lembar saham.
Upon their maturity on October 10, 1997 the Company‟s convertible bonds totaling to USD 18,000,000 were converted into 68.047.500 shares of the Company with par value of Rp 500 per share at the conversion price of Rp 576,90 per share.
Entitas mencatatkan kembali seluruh saham pada Bursa Efek Jakarta pada tanggal 24 Oktober 1997 dan Bursa Efek Surabaya pada tanggal 23 Oktober 1997.
The Company relisted all of its shares on the Jakarta Stock Exchange on October 24, 1997 and Surabaya Stock Exchange on October 23, 1997.
Dalam Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham pada tanggal 10 Agustus 1999 yang dinyatakan dalam akta Notaris Nanny Sukarja, S.H., No. 6 dan 7 tanggal 10 Agustus 1999, para Pemegang Saham Entitas antara lain menyetujui perubahan nilai nominal saham (stock split ) dari Rp 500 per saham menjadi Rp 250 per saham. Perubahan tersebut telah diterima dan dicatat oleh Menteri Kehakiman dengan Surat Keputusan No. C-15994.HT.01.04.TH.1999 tanggal 6 September 1999 dan diumumkan dalam Berita Negara No. 81 tanggal 8 Oktober 1999, tambahan No. 272. Pelaksanaan pemecahan nilai nominal saham (stock split ) tersebut dilakukan dengan jadwal sebagai berikut:
In the Shareholder‟s Extraordinary General Meeting held in August 10, 1999, the minutes of which are covered by Notarial deeds No. 6 and 7 dated August 10, 1999 of Notary Nanny Sukarja, S.H., the Company‟s shareholders approved among others, to change the par value of share (stock split) from Rp 500 per share into Rp 250 per share. The amendment was received and registered by the Minister of Justice under Decision Letter No. C-15994.HT.01.04.TH.1999 dated September 6, 1999 and published in the State Gazette No. 81 dated October 8, 1999 Supplement No. 272. The execution of the stock split was made in the following schedule:
Mulai permohonan penukaran Surat Kolektif Saham (SKS) Mulai penyerahan SKS nominal baru Mulai perdagangan SKS nominal
20 September 1999 20 September 1999 20 September 1999
Effective date of request for changing old shares collective certificate (SKS) Effective date of delivering new SKS Effective date of new SKS trading
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 20 Februari 2008, yang dinyatakan dalam akta Notaris Wiratni Ahmadi, S.H., No. 33 tanggal 20 Februari 2008, para pemegang saham Entitas telah menyetujui:
Based on the Extraordinary General Meeting of Shareholders held on February 20, 2008 covered by Notary deed Wiratni Ahmadi, S.H., No. 33 dated February 20, 2008, the Company‟s shareholders have approved:
a. Penambahan modal tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) dalam rangka konversi sebagian utang Entitas kepada East Rise Capital Limited dan Easefull Enterprise Ltd menjadi saham Entitas dengan cara mengeluarkan saham baru sebanyak 334.202.181 lembar saham dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp 83.550.545.250, yang diambil bagian oleh East Rise Capital Limited sebanyak 169.806.783 lembar saham dan Easefull Enterprise Ltd sebanyak 164.395.398 lembar saham.
a. Additional of capital without share subscription rights in relation with the conversion of a portion of the Company‟s debt to East Rise Capital Limited and Easefull Enterprise Ltd into the Company‟s shares by issuing 334.202.181 new shares with total par value amounting Rp 83.550.545.250, of which have been taken by East Rise Capital Limited 169.806.783 shares and Easefull Enterprise Ltd 164.395.398 shares.
b. Perubahan Pasal 4 Ayat 2 dan 3 Anggaran Dasar Entitas
b. The changes of Article 4 Verse 2 and 3 of the Company‟s Article of Association.
Perubahan Anggaran Dasar Entitas tersebut di atas telah diterima dan dicatat di dalam database Sisminbakum Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-AH.01.106238 tanggal 17 Maret 2008. 8
The above-mentioned changes in the Company‟s article of association have been received and recorded in database of Sisminbakum of the Department of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia based on Decision Letter No. AHU-AH.01.10-6238 dated March 17, 2008.
PT SUNSON TEXTILE MANUFACTURER Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun Yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. GENERAL (continued)
1. UMUM (lanjutan) b.
b.
Penawaran Umum Efek Perusahaan (lanjutan) Direksi PT Bursa Efek Indonesia telah menyetujui pencatatan saham baru sebanyak 334.202.181 lembar saham tersebut di atas dengan Surat No. S-01627/BEJ.PSR/03-2008 tanggal 24 Maret 2008, saham Entitas yang tercatat di Bursa Efek Indonesia berjumlah 1.170.909.181 lembar saham.
Direktur Utama Direktur Ketua Komite Audit Anggota Komite Audit Anggota Komite Audit
The Board of Directors of PT Bursa Efek Indonesia has approved the listing of the above mentioned 334,202,181 new shares with Letter No. S-01627/ BEJ.PSR/03-2008 dated March 24, 2008 therefore effective on March 31, 2008 the Company‟s shares which are listed in the Indonesia Stock Exchange totaled 1.170.909.181 shares. c. Employees, Boards of Commissioners and Directors
c. Karyawan, Dewan Komisaris dan Direksi
Komisaris Utama Komisaris Komisaris Komisaris Independen Komisaris Independen
The Company’s Public Offering (continued)
2016 Sundjono Suriadi Mariah Suriadi Bernardi Widjajakusuma Ali Senitro Sutomo
2015 Sundjono Suriadi Mariah Suriadi Bernardi Widjajakusuma Ali Senitro Sutomo
Purnawan Suriadi Fransiscus Hadyanto
Purnawan Suriadi Fransiscus Hadyanto
Ali Senitro Luciana Setiati Harsono Haditjipto Yuwono
Ali Senitro Luciana Setiati Harsono Haditjipto Yuwono
President Commisioner Commissioner Commissioner Independent Commissioner Independent Commissioner President Director Director Head of Audit Committee Audit Committee Audit Committee
Jumlah gaji dan tunjangan yang diberikan kepada anggota Dewan Komisaris dan Direksi masing-masing sebesar Rp 1.032.000.000 dan Rp 1.032.000.000 untuk tahun 2016 dan 2015.
Total salaries and benefits paid to the members of the Boards of Commissioners and Directors amounted to Rp 1.032.000.000 and Rp 1.032.000.000 in 2016 and 2015 respectively.
Entitas mempunyai sekitar 1.547 dan 1.553 karyawan tetap dan karyawan tidak tetap masing-masing pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015.
The Company has approximately 1.547 and 1.553 permanent employees and temporary employees as of December 31, 2016 and 2015 respectively.
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING Laporan keuangan telah disusun dan diselesaikan oleh Direksi dan diotorisasi untuk diterbitkan pada tanggal 27 Maret 2017.
The financial statements were prepared and finalized by the Board of Directors and were authorized for the issuance on March 27, 2017.
Berikut ini adalah ikhtisar kebijakan akuntansi yang penting yang diterapkan oleh entitas dalam penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. Laporan keuangan ini juga disusun berdasarkan Peraturan yang ditetapkan oleh Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“BAPEPAM-LK”) No. VIII.G.7 sebagaimana terlampir dalam surat keputusan No. KEP-347/BL/2012 tertanggal 25 Juni 2012 (sekarang Otoritas Jasa Keuangan), tentang penyajian dan pengungkapan laporan keuangan bagi Entitas publik di Indonesia.
Presented below is a summary of significant accounting policies adopted by the company in preparing the financial statements. which are in conformity with Indonesian Financial Accounting Standards. The financial statements have also been prepared in conformity with Regulation of the Capital Market and Financial Institutions Supervisory Board (“BAPEPAM-LK”) No. VIII.G.7, enclosed in the decision letter No. KEP-347/BL/2012 dated on June 25, 2012 (currently called Financial Services Authority), regarding the presentation and disclosure requirements for financial statements prepared by publicly listed entities in Indonesia.
9
PT SUNSON TEXTILE MANUFACTURER Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun Yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) a. Basis for Preparation of the Financial Statement
a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Laporan keuangan disusun berdasarkan konsep harga perolehan dengan menggunakan dasar akrual, kecuali untuk laporan arus kas.
The financial statements have been prepared on the basis of the accruals concept, except for the statement of cash flows.
Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Untuk tujuan laporan arus kas, kas dan setara kas mencakup kas, kas di bank dan deposito berjangka yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang pada saat penempatan, setelah dikurangi cerukan.
The statement of cash flows is prepared using the direct method by classifying cash flows on the basis of operating, investing and financing activities. For the purpose of the statements of cash flows, cash and cash equivalents includes cash on hand, cash in banks and deposits with a maturity of three months or less, net of overdrafts.
Mata uang yang digunakan dalam laporan keuangan ini adalah Rupiah Indonesia ("Rupiah") yang merupakan mata uang fungsional. Seluruh angka dalam laporan keuangan ini disajikan dalam Rupiah, kecuali bila dinyatakan lain.
The currency used in the financial statement is Indonesian Rupiah ("Rupiah") which is the functional currency. The figures in the financial statements are stated in Rupiah, except otherwise stated.
Estimasi dan pertimbangan akuntansi yang signifikan yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan Entitas diungkapkan pada catatan 3.
Significant accounting estimate and judgement applied in the preparation of these financial statements are disclosed in note 3.
Perubahan pada pernyataan standar akuntansi keuangan dan interpretasi pernyataan standar akuntansi keuangan
Changes to the statements of financial accounting standards and interpretations to statement of financial accounting standards
Pada tanggal 1 Januari 2016, Entitas menerapkan pernyataan standar akuntansi keuangan (“PSAK”) dan interpretasi standar akuntansi keuangan (“ISAK”) baru dan revisi yang efektif sejak tanggal tersebut. Perubahan kebijakan akuntansi Entitas telah dibuat seperti yang isyaratkan, sesuai dengan ketentuan transisi dalam masing-masing standar dan interpretasi.
On January 1, 2016 the Company adopted new and revised statements of financial accounting standards (“SFAS”) and nterpretations of statements of financial accounting standards (“IFAS”) that are mandatory for application from that date. Changes to the company accounting policies have been made as required, in accordance with the transitional provisions in the respective standards and interpretations.
Penerapan standar dan interpretasi baru atau revisi, yang relevan dengan operasi Entitas dan memberikan dampak pada laporan keuangan, adalah sebagai berikut: Keuangan:
The adoption of the following new or revised standards and interpretations, which are relevant to the company operations and resulted in an effect on the financial statements, are as follows: - SFAS No. 60, “Financial Instruments: Disclosures”
Standar ini mengharuskan pengungkapan informasi kualitatif dan kuantitatif mengenai dampak risiko yang timbul dari instrumen keuangan, termasuk pengungkapan minimum mengenai risiko kredit, risiko likuiditas dan risiko pasar. Entitas telah membuat pengungkapan yang disyaratkan di catatan 30 atas laporan keuangan.
The standard requires disclosure of qualitative and quantitative information about exposure to risks arising from financial instruments, including specified minimum disclosures about credit risk, liquidity risk, and market risk. The Company has provided the required disclosures in note 30 to the financial statements.
No. 60, - PSAK Pengungkapan”
“Instrumen
10
PT SUNSON TEXTILE MANUFACTURER Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun Yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) b. Transaction with Related Party
b. Transaksi dengan Pihak-Pihak Berelasi Entitas menerapkan PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”. PSAK revisi ini mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan.
The Company applied SFAS No. 7 (Revised 2010), Related Party Disclosures”. The revised SFAS requires disclosure of related parties relationships, transactions and outstanding balances, including commitments, in the separate financial statements.
Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, dimana persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak berelasi.
The transactions are made based on terms agreed by the parties, whereby such terms may not be the same as those transactions with unrelated parties.
Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan yang relevan.
All significant transactions and balances with related parties are disclosed in the relevant notes to the financial statements. c. Foreign Currency Transactions and Balances
c. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Mulai tanggal 1 Januari 2012, Entitas menerapkan PSAK No. 10 (Revisi 2010), “Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing”.
Starting January 1, 2012, the Company‟s adopted SFAS No. 10 (Revised 2010), “The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates”.
Penerapan PSAK No.10 (Revisi 2010) tidak menimbulkan dampak yang signifikan terhadap pelaporan keuangan dan pengungkapan dalam laporan keuangan.
The adoption of SFAS No.10 (Revised 2010) has no significant impact on the financial reporting and disclosures in the financial statements.
Mata uang fungsional dan penyajian
Functional and presentation currency
Item-item yang disertakan dalam laporan keuangan menggunakan mata uang yang sesuai dengan lingkungan ekonomi utama dimana entitas beroperasi ("mata uang fungsional").
Items included in the financial statements of using the currency of the primary economic environment in which the entity operates ("the functional currency").
Laporan keuangan disajikan dalam Rupiah yang merupakan uang fungsional.
The financial statements are presented in Rupiah, which is the functional and presentation currency of the Company.
Transaksi dan saldo
Transactions and balances
Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada setiap tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah menggunakan kurs penutup. Kurs yang digunakan sebagai acuan adalah kurs yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia. Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul dari penyelesaian transaksi dalam mata uang asing dan dari penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing diakui di dalam laporan laba rugi, kecuali jika ditangguhkan di dalam ekuitas sebagai lindung nilai arus kas dan lindung nilai investasi bersih yang memenuhi syarat.
Foreign currency transactions are translated into Rupiah using the exchange rates prevailing at the dates of the transactions. At each reporting date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currency are translated into Rupiah using the closing exchange rate. Exchange rate used as benchmark is the rate exchangegains and losses resulting from the settlement of such transactions and from the translation at period-end exchange rates of monetary assetsand liabilities denominated in foreign currencies are recognised in the profit or loss, exceptwhen deferred in equity as qualifying cash flowhedges and qualifying net investment hedges.
11
PT SUNSON TEXTILE MANUFACTURER Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun Yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
c. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing (lanjutan)
c. Foreign Currency (continued)
Transactions
and
Balances
Transaksi dan saldo (lanjutan)
Transactions and balances (continued)
Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang berhubungan dengan pinjaman, serta kas dan setara kas disajikan pada laporan laba rugi sebagai “penghasilan atau biaya keuangan”. Keuntungan atau kerugian neto selisih kurs lainnya disajikan pada laporan laba rugi sebagai “(kerugian)/keuntungan lain-lain–neto”.
Foreign exchange gains and losses that relate to borrowings and cash and cash equivalents are presented in the profit or loss within ”finance income or costs”. All other net foreign exchange gains and losses are presented in the profit or loss within “other (losses)/gains -net”.
Kurs yang digunakan pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
The exchange rates used for December 31, 2016 and 2015 were as follows:
1 Dolar Amerika Serikat
2016 13.436
2015 13.795
USD 1
d. Financial Assets
d. Aset Keuangan Pengakuan dan Pengukuran
Recognition and Measurement
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, aset keuangan tersedia untuk dijual, atau sebagai derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai yang efektif, jika sesuai. Entitas menentukan klasifikasi atas aset keuangan pada saat pengakuan awal.
Financial assets are classified as financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, held-to-maturity investments, available-for-sale financial assets, or as derivatives designated as hedging instruments in an effective hedge, as appropriate. The Company determines the classification of its financial assets at initial recognition.
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan diukur pada nilai wajarnya, ditambah, dalam hal aset keuangan tidak diukur pada nilai wajar dalam laporan laba rugi, biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan atau penerbitan aset keuangan tersebut. Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasi aset.
Financial assets are recognized initially at fair value, plus, in the case of financial assets not at fair value through profit or loss, directly attributable transaction costs. The subsequent measurement of financial assets depends on their classification.
Aset keuangan Entitas terdiri dari kas dan setara kas, setara kas yang dibatasi penggunaannya, piutang usaha, biaya dibayar dimuka dan piutang lain-lain.
The Company‟s financial assets consist of cash and cash equivalent, Restricted cash equivalents, trade receivables, prepaid expenses and other receivables.
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Setelah pengakuan awal, aset keuangan tersebut dicatat pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif. Keuntungan atau kerugian diakui sebagai laba rugi ketika aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, dan melalui proses amortisasi.
Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. Subsequent to initial recognition, such financial assets are carried at amortized cost using the effective interest rate method. Gains or losses are recognized in the profit or loss when the financial assets are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.
Biaya amortisasi dihitung dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai atas penurunan nilai dan pembayaran atau pengurangan pokok. Perhitungan tersebut memperhitungkan premium atau diskonto pada saat perolehan dan termasuk biaya-biaya transaksi dan fee yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif.
Amortized cost is computed using the effective interest method less any allowance for impairment losses and principal repayment or reduction. The calculation takes into account any premium or discount on acquisition and includes transaction costs and fees that are integral part of the effective interest rate.
12
PT SUNSON TEXTILE MANUFACTURER Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun Yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) d. Financial Assets (continued)
d. Aset Keuangan (lanjutan) Penghentian Pengakuan
Derecognition
Entitas menghentikan pengakuan aset keuangan, jika dan hanya jika, hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir, atau Entitas mentransfer hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau menanggung kewajiban untuk membayarkan arus kas yang diterima tersebut secara penuh tanpa penundaan berarti kepada pihak ketiga dibawah kesepakatan pelepasan (pass through arrangement ); dan (a) Entitas telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset, atau (b) Entitas tidak mentransfer maupun tidak memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset, namun telah mentransfer pengendalian atas aset. Setiap akhir periode pelaporan, Entitas mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai.
The Company derecognizes a financial asset if, and only if, the contractual rights to receive cash flows from the asset have expired; or the Company has transferred its rights to receive cash flows from the asset or has assumed an obligation to pay the received cash flows in full without material delay to a third party under a pass through arrangement; and either (a) the Company has transferred substantially all the risks and rewards of the asset, or (b) the Company has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of thevasset, but has transferred control of the asset. The Company assesses at each reporting date whether there is any objective evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired.
Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi jika, dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
A financial asset or a group of financial assets is deemed to be impaired if, and only if, there is objective evidence of impairment as a result of one or more events that has occurred after the initial recognition of the asset (an incurred „loss event‟) and that loss event has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or the group of financial assets that can be reliably estimated.
Penurunan Nilai Aset Keuangan
Impairment of Financial Asets
Bukti penurunan nilai meliputi indikasi bahwa kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam, wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga, kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya dan data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang, misalnya perubahan kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi atas aset dalam kelompok tersebut.
Evidence of impairment may include indications that the debtors or a group of debtors is experiencing significant financial difficulty, default or delinquency in principal or interest payments, the probability that they will enter bankruptcy or other financial reorganization and where observable data indicate that there is a measurable decrease in the estimated future cash flows, such as changes in arrears or economic conditions that correlate with defaults.
Pertimbangan utama untuk penilaian penurunan nilai kredit yang diberikan termasuk pembayaran-pembayaran pokok atau bunga yang jatuh tempo lebih dari 90 (sembilan puluh) hari atau ada kesulitan atau pelanggaran yang diketahui dari persyaratan yang terdapat dalam kontrak.
The main considerations for the loan impairment assessment include whether any payments of principal or interest are overdue by more than ninety (90) days or there are any known difficulties, or infringement of the original terms of contract.
Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Entitas menentukan apakah terdapat bukti obyektif penurunan nilai secara kolektif untuk aset keuangan. Entitas memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif.
For financial assets carried at amortized cost, the Company assesses whether objective evidence of impairment exists collectively for financial assets. The Company includes the asset in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assesses them for impairment.
13
PT SUNSON TEXTILE MANUFACTURER Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun Yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) d. Financial Assets (continued)
d. Aset Keuangan (lanjutan) Penurunan Nilai Aset Keuangan (lanjutan)
Impairment of Financial Asets (continued)
Nilai tercatat aset tersebut diturunkan melalui akun cadangan dan jumlah kerugian yang terjadi diakui sebagai laba rugi. Pendapatan bunga terus diakui atas nilai tercatat yang menurun tersebut berdasarkan suku bunga efektif awal dari aset. Jika, pada periode berikutnya, jumlah estimasi kerugian penurunan nilai meningkat atau menurun karena peristiwa yang terjadi setelah pengakuan kerugian penurunan nilai, maka kerugian penurunan nilai yang sudah diakui sebelumnya dinaikkan atau diturunkan dengan menyesuaikan akun cadangan.
The carrying amount of the asset is reduced through the use of an allowance account and the amount of the loss is recognized in the profit or loss. Interest income continues to be accrued on the reduced carrying amount based on the original effective interest rate of the asset. If, in a subsequent period, the amount of the estimated impairment loss increases or decreases because of an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is increased or reduced by adjusting the allowance account.
Jika penghapusan di masa datang kemudian diperoleh kembali, pemulihan tersebut diakui sebagai laba rugi pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.
If a future write-off is later recovered, the recovery is recognized in the statement of comprehensive income.
e. Financial Liabilities
e. Liabilitas Keuangan Liabilitas keuangan yang diterbitkan oleh entitas diklasifikasikan sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas keuangan.
Financial liabilities issued by the Company are classified according to the substance of the contractual arrangements entered into and the definitions of a financial liability.
Liabilitas keuangan entitas diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan lainnya.
The Company financial liabilities are classified as other financial liabilities.
Liabilitas Keuangan Lainnya
Other Financial Liabilities
Pinjaman jangka pendek, utang usaha, utang dividen, akrual, liabilitas imbalan kerja jangka pendek, utang bank-jatuh tempo dalam 1 tahun, utang sewa-jatuh tempo dalam 1 tahun, utang bank-jangka panjang, dan utang sewa-jangka panjang, pada awalnya diukur pada nilai wajar, setelah dikurangi biaya transaksi, dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif.
Short term loans, trade payables, dividend payable, accruals, short-term employee benefits liabilities, bank loan-current maturities, lease liabilities-current maturities, and bank loanlong term loans, lease liabilities-long term loan, are initially measured at fair value, net of transaction cost, and are subsequently measured at amortised cost, using the effective interest rate method.
Penghentian Pengakuan Liabilitas Keuangan
Derecognition of Financial Liabilities
Entitas menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas Entitas telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa.
The Company derecognizes financial liabilities when, and only when, the Company obligations are discharged, cancelled or expired. f. Offsetting Financial Instruments
f. Saling Hapus Instrumen Keuangan Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai netonya dilaporkan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk saling hapus atas jumlah yang diakui dan terdapat niat untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara simultan.
14
Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount are reported in the statements of financial position if, and only if, there is a currently enforceable legal right to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously.
PT SUNSON TEXTILE MANUFACTURER Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun Yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) g. Cash and Cash Equivalents
g. Kas dan Setara Kas Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan deposito berjangka dengan jangka waktu 3 (tiga) bulan atau kurang sejak tanggal penempatan dan tidak digunakan sebagai jaminan atas utang serta tidak dibatasi penggunaannya. Deposito, jika ada, yang digunakan sebagai jaminan diklasifikasikan sebagai “Deposito Berjangka”.
Cash and cash equivalents consist of cash on hand, cash in banks and unrestricted time deposits with maturity periods of three (3) months or less at the time of placement and not used as collateral for loans. Deposits, if any, which are used as collateral are classified as “Time Deposits”.
h. Trade and non-trade receivables
h. Piutang usaha dan piutang non-usaha Piutang usaha merupakan jumlah yang terutang dari pelanggan atas penjualan barang dagangan atau jasa dalam kegiatan usaha normal. Jika piutang diperkirakan dapat ditagih dalam waktu satu tahun atau kurang (atau dalam siklus operasi normal jika lebih panjang), piutang diklasifikasikan sebagai aset lancar. Jika tidak, piutang disajikan sebagai aset tidak lancar.
Trade receivables are amounts due from customers for merchandise sold or services performed in the ordinary course of business. If collection is expected in one year or less (or in the normal operating cycle of the business if longer), they are classified as current assets. If not, they are presented as non current assets.
Piutang non-usaha dari pihak berelasi merupakan saldo piutang yang terkait dengan pinjaman yang diberikan kepada pihak berelasi Entitas.
Non-trade receivables fromrelated parties are receivables balance reflecting loan given to related parties of the Company.
Piutang usaha dan piutang non-usaha pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode bunga efektif, apabila dampak pendiskontoan bunga efektif, signifikan, dikurangi provisi atas penurunan nilai.
Tradeand non-trade receivables are recognised initially at fair value and subsequently measured at amortised cost using the effective interest method, if the impact of discounting is significant, lessany provisionfor impairment.
Kolektibilitas piutang usaha dan piutang non usaha ditinjau secara berkala. Piutang yang diketahui tidak tertagih, dihapuskan dengan secara langsung mengurangi nilai tercatatnya. Akun penyisihan digunakan ketika terdapat bukti yang objektif bahwa Entitas tidak dapat menagih seluruh nilai terutang sesuai dengan persyaratan awal piutang. Kesulitan keuangan signifikan yang dialami debitur, kemungkinan debitur dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan dan gagal bayar atau menunggak pembayaran merupakan indikator yang dianggap dapat menunjukan adanya penurunan nilai piutang. Jumlah penurunan nilai adalah sebesar selisih antara nilai tercatat aset dan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan pada tingkat suku bunga efektif awal. Arus kas terkait dengan piutang jangka pendek tidak didiskontokan apabila efek diskonto tidak material.
Collectability of trade and non-trade receivables is reviewed on an on going basis. Debts which are known to be uncollectible are written off by reducing the carrying amount directly. An allowance account is used when there is objective evidence that the Company will not be able to collect all amounts due according to the original terms of the receivables. Significant financial difficulties of the debtor, probability that the debtor will enter bankruptcy or financial reorganisation, and default or delinquency in payments are considered indicators that the trade receivable is impaired. The amount of the impairment allowance is the difference between the asset‟s carrying amount and the present value of estimated future cash flows, discounted at the original effective interest rate. Cash flows relating to short term receivables are not discounted if the effect of discounting is immaterial.
Jumlah kerugian penurunan nilai diakui pada laporan laba rugi dan disajikan dalam “beban penurunan nilai”. Ketika piutang usaha dan piutang non-usaha, yang rugi penurunan nilainya telah diakui, tidak dapat ditagih pada periode selanjutnya,maka piutang tersebut dihapusbukukan dengan mengurangi akun penyisihan. Jumlah yang selanjutnya dapat ditagih kembali atas piutang yang sebelumnya telah dihapusbukukan, dikreditkan terhadap “beban penurunan nilai” pada laporan laba rugi.
The amount of the impairment loss is recognised in profit or loss within “impairment charges”. When a trade and nontrade receivable for which an impairment allowance had been recognised becomes uncollectible in a subsequent period, it is written off against the allowance account. Subsequent recoveries of amounts previously written off are credited against “impairment charges” in profit or loss.
15
PT SUNSON TEXTILE MANUFACTURER Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun Yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) i.
i. Persediaan
Inventories
Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi bersih (the lower of cost or net realizable value ). Entitas menentukan biaya perolehan dengan menerapkan metode rata-rata tertimbang (weightedaverage method ). Persediaan barang jadi dan barang dalam proses mencakup alokasi yang layak atas biaya produksi.
Inventories are stated at the lower or cost or net realizable value. The Company determines the cost of its inventories using the weighted-average method. Finished goods and goods in process include an appropriate allocation of factory costing.
Nilai realisasi bersih adalah taksiran harga penjualan dalam kegiatan usaha normal setelah dikurangi taksiran biaya penyelesaian dan taksiran biaya yang diperlukan untuk melaksanakan penjualan.
Net realizable value is the estimated selling price in the ordinary course of business, less the estimated cost of completion and the estimated cost necessary to make the sale.
Penyisihan untuk persediaan usang, jika diperlukan, ditentukan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan fisik persediaan pada akhir tahun.
Allowance for inventory obsolescent is provided if necessary, based on the review of the physical conditions of inventories at the end of year. j. Prepaid Expenses
j. Biaya Dibayar di Muka Biaya dibayar di muka diamortisasi berdasarkan masa manfaatnya dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method ).
Prepaid expenses are amortized over the periods benefited using the straight-line method.
k. Fixed Asset
k. Aset Tetap Entitas menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2015), “Aset Tetap”, yang menggantikan PSAK No. 16 (2007), “Aset Tetap”. Entitas telah melakukan revaluasi aset sebelum penerapan PSAK No. 16 (Revisi 2007) dan memilih model biaya, maka nilai revaluasi aset tetap tersebut dianggap sebagai biaya perolehan (“deemed cost”) dan biaya perolehan tersebut adalah nilai pada saat PSAK No. 16 (Revisi 2007) diterbitkan.
The Company applied SFAS No. 16 (Revised 2015), “Fixed Asset”, which supersedes SFAS No. 16 (2007), “Fixed Asset”. The company had previously revalued its property, plant and equipment before the application of SFAS No. 16 (Revised 2007) and has chosen the cost model, thus the revalued amount of property, plant and equipment is considered as the deemed cost and such cost is the value at the time SFAS No. 16 (Revised 2007) is applied.
Aset tetap diakui sebesar harga perolehan dikurangi dengan akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai.
Fixed Asset are stated at cost less accumulated depreciation and impairment losses.
Biaya legal awal untuk mendapatkan hak legal diakui sebagai bagian biaya akuisisi tanah, dan biaya-biaya tersebut tidak disusutkan. Biaya terkait dengan pembaruan hak atas tanah diakui sebagai aset tak berwujud dan diamortisasi sepanjang umur hak tanah.
Initial legal costs incurred to obtain legal rights are recognised as part of the acquisition cost of the land, and these costs are not depreciated. Costs related to renewal of land rights are recognised as intangible assets and amortised during the period of the land rights.
Tanah tidak disusutkan.
Land is not depreciated.
16
PT SUNSON TEXTILE MANUFACTURER Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun Yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) k. Fixed Asset (continued)
k. Aset Tetap (lanjutan)
Depreciation on other fixed assets is calculated using the straight-line method to allocate their cost to their residual values over their estimated useful lives, as follows:
Penyusutan aset tetap lainnya dihitung dengan menggunakan metode garis lurus untuk mengalokasikan biaya perolehan hingga mencapai nilai sisa sepanjang estimasi masa manfaatnya sebagai berikut: Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Instalasi Inventaris kantor dan pabrik Kendaraan bermotor
Tahun / Years 20 20 15 10 5
% penyusutan/ depreciation 5% 5% 6,67% 10% 20%
Building and infrastructures Machinery and equipment Installations Office and factory furniture Motor vehicle
Nilai sisa, masa manfaat dan metode penyusutan setiap aset ditinjau dan disesuaikan jika perlu, pada setiap tanggal pelaporan.
The asset residual values, useful lives and depreciation method are reviewed, and adjusted if appropriate, at each reporting date.
Biaya-biaya setelah pengakuan awal aset diakui sebagai bagian dari nilai tercatat aset atau sebagai aset yang terpisah, sebagaimana mestinya, hanya apabila kemungkinan besar Entitas akan mendapatkan manfaat ekonomis masa depan berkenaan dengan aset tersebut dan biaya perolehan aset dapat diukur dengan andal. Nilai tercatat komponen yang diganti tidak lagi diakui.
Subsequent costs are included in the asset‟s carrying amount or recognised as a separate asset, as appropriate, only when it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the Company and the cost of the item can be measured reliably. The carrying amount of the replaced part is derecognised.
Seluruh biaya pemeliharaan dan perbaikan lainnya diakui pada laporan laba rugi pada saat terjadinya.
All other repairs and maintenance are charged to profit or loss during the financial year in which they are incurred.
Nilai tercatat aset diturunkan menjadi nilai yang dapat diperoleh kembali jika nilai tercatat aset lebih besar dari estimasi nilai yang dapat diperoleh kembali.
An asset‟s carrying amount is written down immediately to its recoverable amount if the asset‟s carrying amount is greater than its estimated recoverable amount.
Keuntungan atau kerugian yang timbul dari pelepasan aset ditentukan sebesar perbedaan antara penerimaan hasil pelepasan dan jumlah tercatat aset tersebut dan diakui dalam akun „(kerugian)/ keuntungan lainnya - bersih‟ di laporan laba rugi.
Gains or losses on disposals are determined by comparing the proceeds with the carrying amount and are recognised within „other (losses)/gains - net‟ in the profit or loss.
Akumulasi biaya konstruksi bangunan dan pemasangan peralatan dikapitalisasi sebagai aset dalam pembangunan. Biaya tersebut direklasifikasi ke akun aset tetap terkait pada saat proses konstruksi atau pemasangan selesai. Penyusutan mulai dibebankan pada saat aset tersebut siap digunakan.
The accumulated costs of the construction of buildings and the installation of equipment are capitalised as assets under construction. These costs are reclassified to the appropriate property and equipment account upon completion. Depreciation is charged from the date when assets are ready for use. l.
l. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan
Impairment of Non-Financial Assets
Setiap akhir periode, Entitas melakukan review untuk menentukan ada tidaknya indikasi penurunan nilai aset nonkeuangan.
Every end of period, the Company review to determine whether there is any indication of impairment of non-financial assets.
Aset tetap dan aset tidak lancar lainnya direview untuk mengetahui apakah telah terjadi kerugian akibat penurunan nilai, apabila terjadi kondisi atau perubahan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset tidak dapat diperoleh kembali secara penuh.
Fixed assets, investment property and other noncurrent assets are reviewed for impairment losses, whenever events or hanges in circumstances indicate that the carrying amount may not be recoverable.
17
PT SUNSON TEXTILE MANUFACTURER Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun Yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) l.
l. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan (lanjutan) Kerugian akibat penurunan nilai diakui sebesar selisih antara nilai tercatat aset dengan jumlah terpulihkan dari aset tersebut. Jumlah terpulihkan adalah yang lebih tinggi antara harga jual neto atau nilai pakai aset. Dalam rangka menguji penurunan nilai, aset-aset dikelompokkan hingga unit terkecil yang menghasilkan arus kas terpisah. Pemulihan penyisihan penurunan nilai diakui sebagai pendapatan dalam periode dimana pemulihan tersebut terjadi.
Impairment of Non-Financial Assets (continued) An impairment loss is recognised for the amount by which an asset‟s carrying amount exceeds its recoverable amount, which is the higher of an asset‟s fair value less cost to sell or value in use. For the purpose of assessing impairment, assets are grouped at the lowest levels for which there are separately identifiable cash flows. Reversal of an impairment provision is recorded as income in the period when the reversal occurs.
m. Leases
m. Sewa Sewa yang secara substansi seluruh risiko dan manfaat kepemilikannya ada di pihak yang menyewakan (lessor ) diperlakukan sebagai transaksi sewa operasi (operating leases ). Pembayaran sewa operasi (dikurangi insentif yang diterima dari lessor ) dicatat sebagai beban berdasarkan metode garis lurus selama masa manfaat.
Leases under which substantially all the risks and benefits of ownership are effectively retained by the lessor are classified as operating leases. Operating lease payments (net of any incentives received from the lessor) are charged as an expense on a straight-line basis over the period of expected benefit.
Sewa dimana Entitas memiliki secara substansi seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Sewa pembiayaan dikapitalisasi pada awal masa sewa sebesar yang lebih rendah antara nilai wajar aset sewaan dan nilai kini pembayaran sewa minimum.
Leases of fixed assets where the Company has substantially all the risks and rewards of ownership are classified as finance leases. Finance leases are capitalised at the lease‟s commencement at the lower of the fair value of the leased property and the present value of the minimum lease payments.
Penentuan apakah suatu perjanjian merupakan, atau mengandung, sewa didasarkan atas substansi perjanjian pada tanggal awal sewa dan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan suatu aset tertentu dan perjanjian tersebut memberikan suatu hak untuk menggunakan aset tersebut. Apabila perjanjian mengandung sewa, Entitas akan menilai apakah perjanjian sewa tersebut adalah sewa pembiayaan atau sewa operasi.
The determination whether an arrangement is, or contains, a lease is based on the substance of the arrangement at the inception date and whether the fulfilment of the arrangement is dependent on the use of a specific asset and the arrangement conveys a right to use the asset. If an arrangement contains a lease, the company will assess whether such a lease is a finance or operating lease.
Jika suatu perjanjian mengandung sewa, sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset akan diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan, sebaliknya akan diklasifikasikan sebagai sewa operasi.
If an arrangement contains a lease, a lease that transfers substantially to the lessee all of the risks and rewards incidental to ownership of the leased item is classified as a finance lease, otherwise it is classified as an operating lease.
Setiap pembayaran sewa dialokasikan antara bagian yang merupakan pelunasan liabilitas dan bagian yang merupakan beban keuangan sedemikian rupa sehingga menghasilkan tingkat suku bunga yang konstan atas saldo pembiayaan. Unsur bunga dalam beban keuangan dibebankan di laporan laba-rugi komprehensif selama masa sewa sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas setiap periode. Aset tetap yang diperoleh melalui sewa pembiayaan disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara umur manfaat aset dan masa sewa.
Each lease payment is allocated between the liability and finance charges so as to achieve a constant rate of interest on the outstanding finance balance. The interest element of the finance cost is charged to the statements of comprehensive income over the lease period so as to produce a constant periodic rate of interest on the remaining balance of the liability for each period. The fixed asset acquired under finance leases is depreciated over the shorter of the useful life of the asset and the lease term.
18
PT SUNSON TEXTILE MANUFACTURER Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun Yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) n. Trade payables
n. Utang Usaha Utang usaha adalah kewajiban membayar barang atau jasa yang telah diterima dalam kegiatan usaha normal dari pemasok. Utang usaha diklasifikasikan sebagai liabilitas jangka pendek jika pembayarannya jatuh tempo dalam waktu satu tahun atau kurang (atau dalam siklus operasi normal, jika lebih lama). Jika tidak, utang tersebut disajikan sebagai liabilitas jangka panjang.
Trade payables are obligations to pay for goods or services that have been acquired in the ordinary course of business from suppliers. Accounts payable are classified as current liabilities if payment is due within one year or less (or in the normal operating cycle of the business if longer). If not, they are presented as non-current liabilities.
Utang usaha pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode bunga efektif.
Trade payables are recognised initially at fair value and subsequently measured at amortised cost using the effective interest method. o. Borrowings
o. Pinjaman Pada saat pengakuan awal, pinjaman diakui sebesar nilai wajar, dikurangi dengan biaya biaya transaksi yang terjadi. Selanjutnya, pinjaman diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi; selisih antara penerimaan (dikurangi biaya transaksi) dan nilai pelunasan dicatat pada laporan laba rugi selama periode pinjaman dengan menggunakan metode bunga
Borrowings are recognised initially at fair value, net of transaction costs incurred.Borrowings are subsequently carried at amortised cost; any difference between the proceeds (net of transaction costs) and the redemption value is recognised in the profit or loss over the period of the borrowings using the effective interest method.
Biaya yang dibayar untuk memperoleh fasilitas pinjaman diakui sebagai biaya transaksi pinjaman sepanjang besar kemungkinan sebagian atau seluruh fasilitas akan ditarik. Dalam hal ini, biaya memperoleh pinjaman ditangguhkan sampai penarikan pinjaman terjadi. Sepanjang tidak terdapat bukti bahwa besar kemungkinan sebagian atau seluruh fasilitas akan ditarik, biaya memperoleh pinjaman dikapitalisasi sebagai pembayaran dimuka untuk jasa likuiditas dan diamortisasi selama periode fasilitas yang terkait.
Fees paid on the establishment of loan facilities are recognised as transaction costs of the loan to the extent that it is probable that some or all of the facility will be drawn down. In this case, the fee is deferred until the draw-down occurs. To the extent that there is no evidence that it is probable that some or all of the facility will be drawn down, the fee is capitalised as a pre-payment for liquidity services and amortised over the period of the facility to which it relates.
Biaya pinjaman yang terjadi untuk konstruksi aset kualifikasian, dikapitalisasi selama periode waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan konstruksi aset dan mempersiapkannya sampai dapat digunakan sesuai tujuan yang dimaksudkan atau untuk dijual. Biaya pinjaman lainnya dibebankan pada laporan laba rugi.
Borrowing costs incurred for the construction of any qualifying asset are capitalised during the period of time that is required to complete and prepare the asset for its intended use or sale. Other borrowing costs are expensed in profit or loss.
Pinjaman diklasifikasikan sebagai liabilitas jangka pendek kecuali Entitas memiliki hak tanpa syarat untuk menunda pembayaran liabilitas selama paling tidak 12 bulan setelah tanggal pelaporan.
Borrowings are classified as current liabilities unless the Company has an unconditional right to defer the settlement of the liability for at least 12 month safter the reporting date.
p. Revenue Recognition
p. Pengakuan Pendapatan Pendapatan terdiri dari nilai wajar imbalan yang diterima atau akan diterima dari penjualan barang dan jasa dalam kegiatan usaha normal dikurangi pajak pertambahan nilai, retur, potongan harga dan diskon dan setelah mengeliminasi penjualan.
19
Revenue comprises the fair value of the consideration received or receivable for the sale of goods and services in the ordinary course of the Group‟s activities. Revenue is shown net of value added tax, returns, rebates and discounts and after eliminating sales.
PT SUNSON TEXTILE MANUFACTURER Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun Yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) p. Revenue Recognition (continued)
p. Pengakuan Pendapatan (lanjutan) Entitas mengakui pendapatan ketika jumlah pendapatan dapat diukur secara andal, besar kemungkinan manfaat ekonomis masa depan akan mengalir kepada entitas dan kriteria tertentu telah dipenuhi untuk setiap aktivitas Entitas. Entitas menggunakan hasil historis, dengan mempertimbangkan tipe pelanggan, tipe transaksi dan persyaratan setiap transaksi sebagai dasar estimasi.
The Company recognises revenue when the amount of revenue can be reliably measured; it is probable that future economic benefits will flow to the entity; and when specific criteria have been met for each of company's activities. The Company bases its estimates on historical results, taking into consideration the type of customer, the type of transaction and the specifics of each arrangement.
Pendapatan dari penjualan ekspor diakui pada saat penyerahan barang di atas kapal di pelabuhan pengiriman (''FOB Shipping Point ” ). Pendapatan dari penjualan lokal diakui pada saat pengiriman barang kepada pelanggan. Beban diakui pada saat terjadinya.
Revenue from export sales made under “FOB Shipping Point” arrangement is recognized when the goods are shipped. Revenue from domestic sales is recognized when the goods are delivered to customers. Expenses are recognized when these are incurred. q. Employees’ Benefits
q. Imbalan Kerja Karyawan Efektif tanggal 1 Januari 2015, Entitas menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja”.
Effective on January 1, 2015, the Company adopted PSAK No. 24 (Revised 2013), “Employee Benefit”.
Entitas mengakui seluruh imbalan kerja yang diberikan melalui program atau perjanjian formal dan informal, peraturan perundang-undangan atau peraturan industri, yang mencakup imbalan pascakerja, imbalan kerja jangka pendek dan jangka panjang lainnya dan pesangon pemutusan hubungan kerja.
The Company recognizes employee benefits under formal and informal programs or agreements, under legislative equirements or through industry arrangements, including post employment benefits, short-term and other long-term employee benefits and termination benefits.
Sehubungan dengan program imbalan pasti, liabilitas diakui pada laporan posisi keuangan sebesar nilai kini kewajiban imbalan pasti pada akhir periode pelaporan dikurangi nilai wajar aset program. Kewajiban imbalan pasti dihitung setiap tahun oleh aktuaris yang independen dengan menggunakan metode projected unit credit . Nilai kini kewajiban imbalan pasti ditentukan dengan mendiskontokan arus kas keluar yang diestimasi dengan menggunakan tingkat bunga Obligasi Pemerintah (dikarenakan saat ini tidak ada pasar aktif untuk obligasi Entitas yang berkualitas tinggi) yang didenominasikan dalam mata uang dimana imbalan akan dibayarkan dan memiliki jangka waktu jatuh tempo mendekati jangka waktu kewajiban pensiun.
The liability recognised inthe statement of financial position inrespect of defined benefit pension plans is the present value of the defined benefit obligation at the end of the reporting period less the fair value of plan assets. The defined benefit obligation is calculated annually by independent actuaries using the projected unit credit method. The present value of the defined benefit obligation is determined by discounting the estimated future cash out flows using interest rates of Government Bonds (considering currently there is no deep market for high-quality corporate bonds) that are denominated in the currency in which the benefits will be paid, and that have terms tomaturity approximating to the terms of the related pension obligation.
Entitas mencatat penyisihan manfaat untuk memenuhi imbalan minimum yang harus dibayar kepada karyawankaryawan sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No.13/2003 (“Undang-undang Tenaga Kerja”). Penyisihan tersebut diestimasi dengan menggunakan perhitungan aktuarial metode “Projected Unit Credit ”.
The Company made provisions in order to meet the minimum benefits required to be paid to the qualified employees under Labor Law No.13/2003 (the “Labor Law”). The said provisions are estimated using actuarial calculations using the “Projected Unit Credit” method.
Keuntungan dan kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian dan perubahan dalam asumsi-asumsi aktuarial langsung diakui seluruhnya melalui pendapatan komperhensif lainnya pada saat terjadinya.
Actuarial gains and losses arising from experience adjustments and changes in actuarial assumptions charged or credited to equity in other comprehensive income in the period in which they arise.
Biaya jasa lalu diakui segera dalam laporan laba rugi.
Past-service costsare recognised immediately in profit or loss.
20
PT SUNSON TEXTILE MANUFACTURER Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun Yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) q. Employees’ Benefits (continued)
q. Imbalan Kerja Karyawan (lanjutan) Keuntungan dan kerugian dari kurtailmen atau penyelesaian program manfaat pasti diakui di laba rugi ketika kurtailmen atau penyelesaian tersebut terjadi.
Gains or losses onthe curtailment or settlement of a defined benefit plan are recognised in profit or loss when the curtailment or settlement occurs.
Keuntungan dan kerugian aktuarial diakui sebagai penghasilan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial bersih yang belum diakui dari masing-masing program pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian diakui secara merata selama rata-rata taksiran sisa masa kerja dari para pekerja.
Actuarial gains or losses are recognized as income or expenses when the net cumulative unrecognized actuarial gains or losses for each individual plan at the and of the previous reporting year exceed 10% of the present value of the defined benefits obligation on that date. These gains or losses are recognized on a straight-line basis over the expected average remaining working lives of the employees.
Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut telah menjadi hak (vested ). Sebaliknya, akan diamortisasi dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi hak karyawan.
Past service cost is recognized immediately to the extent that the benefits are already vested. Otherwise, past service cost is amortized on a straight-line basis over the average period until the benefits become vested.
Pesangon pemutusan kontrak kerja
Termination benefits
Pesangon pemutusan kontrak kerja terutang ketika Entitas memberhentikan hubungan kerja sebelum usia pensiun normal, atau ketika seorang pekerja menerima penawaran mengundurkan diri secara sukarela dengan kompensasi imbalan pesangon.
Termination benefits are payable when employment is terminated by the Company before the normal retirement date, or whenever an employee accepts voluntary redundancy in exchange for these benefits.
Entitas mengakui pesangon pemutusan kontrak kerja pada tanggal yang lebih awal antara (i) ketika Entitas tidak dapat lagi menarik tawaran atas imbalan tersebut dan (ii) ketika Entitas mengakui biaya untuk restrukturisasi yang berada dalam ruang lingkup PSAK 57 dan melibatkan pembayaran pesangon. Dalam hal menyediakan pesangon sebagai penawaran untuk mengundurkan diri secara sukarela, pesangon pemutusan kontrak kerja diukur berdasarkan jumlah karyawan yang diharapkan menerima penawaran tersebut. Imbalan yang jatuh tempo lebih dari 12 bulan setelah periode pelaporan didiskontokan menjadi nilai kininya.
The Company recognises termination benefitsat the earlier of the following dates: (i) when the Company can no longer with draw the offer of those benefits; and (ii) when the entity recognises costs for a restructuring that is with in the scope of PSAK 57 and involves the payment of termination benefits. In the case of an offer made to encourage voluntary redundancy, the termination benefits are measured based on the number of employees expected to accept the offer. Benefits falling due more than 12 months after the reporting date arediscounted to their present value.
r. Income Tax
r. Pajak Penghasilan Efektif tanggal 1 Januari 2015, Entitas menerapkan PSAK No. 46 (Revisi 2014), “Pajak Penghasilan”, yang mengharuskan Entitas untuk memperhitungkan konsekuensi pajak kini dan pajak masa depan atas pemulihan di masa depan (penyelesaian) dari jumlah tercatat aset (liabilitas) yang diakui dalam laporan posisi keuangan, dan transaksi-transaksi serta peristiwa lain yang terjadi dalam tahun berjalan yang diakui dalam laporan keuangan.
Effective on January 1, 2015, the Company applied SFAS No. 46 (Revised 2014), “Accounting for Income Tax”, which requires the Company to account for the current and future tax consequences of the future recovery (settlement) of the arrying amount of assets (liabilities) that are recognized in the statement of financial position; and transactions and other events of the current year that are recognized in the financial statements.
Penerapan PSAK No. 46 (Revisi 2014) tidak menimbulkan perubahan yang besar terhadap pelaporan keuangan dan pengungkapan dalam laporan keuangan.
The adoption of SFAS No. 46 (Revised 2014) has no significant impact on the financial reporting and disclosures in the financial statements.
21
PT SUNSON TEXTILE MANUFACTURER Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun Yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) r. Income Tax (continued)
r. Pajak Penghasilan (lanjutan) Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak tahun berjalan. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer antara aset dan liabilitas untuk tujuan komersial dan untuk tujuan perpajakan setiap tanggal pelaporan. Manfaat pajak di masa mendatang, seperti nilai terbawa atas saldo rugi fiskal yang belum digunakan, jika ada, juga diakui sejauh realisasi atas manfaat pajak tersebut dimungkinkan.
Current tax expense is provided based on the estimated taxable income for the current year. Deferred tax assets and liabilities are recognized for temporary differences between commercial and tax bases of assets and liabilities at each reporting date. Future tax benefit, such as the carry-forward of unused tax losses, if any, is also recognized to the extent that realization of such tax benefit is probable.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur pada tarif pajak yang diharapkan akan digunakan pada tahun ketika aset direalisasi atau ketika liabilitas dilunasi berdasarkan tarif pajak (dan peraturan perpajakan) yang berlaku atau secara substansial telah diberlakukan pada tanggal laporan posisi keuangan.
Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply to the year when the assets are realized or the liabilities are settled, based on the applicable tax rates (and tax laws) that have been enacted or substantively enacted at statements of financial position date.
Perubahan nilai tercatat aset dan liabilitas pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.
Changes in the carrying amount of deferred tax assets and liabilities due to a change in tax rates is charged to current year operations, except to the extent that it relates to items previously charged or credited to equity.
Perubahan terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat penetapan pajak diterima atau jika Entitas mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan telah ditetapkan.
Amendments to tax obligations are recorded when an assessment is received or, if appealed against by the Company, when the result of the appeal is determined.
s. Earnings Per Share
s. Laba Per Saham Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih periode berjalan dengan jumlah rata-rata tertimbang yang ditempatkan dan disetor penuh selama periode yang bersangkutan. Tidak ada efek berpotensi saham dilusian, sehingga laba bersih per saham dilusian sama dengan laba bersih per saham dasar.
Net income per share is computed by dividing income from current period with weighted average number of shares outstanding during the year. There is no potential dilutive share, so dilutive earning per share is the same as earning per share.
t. Segment Information
t. Informasi Segmen Sehubungan dengan penerapan PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Pelaporan Segmen”, Entitas menyajikan informasi keuangan berdasarkan segmen usaha dan segmen geografis. Sesuai dengan struktur organisasi dan manajemen serta sistem pelaporan internal Entitas, Informasi segmen primer disajikan berdasarkan segmen usaha dan informasi segmen sekunder disajikan berdasarkan segmen geografis.
In accordance with SFAS No. 5 (Revised 2009), “Reporting Financial Information by Segment”, the Company present their financial information based on business segment and geographical segment. In accordance with the Company organizational and management structure and internal reporting system, the primary segment information is presented based on business segments and the secondary segment information is presented based on geographical segments.
Segmen geografis adalah komponen Entitas yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain.
A geographical segment is a distinguishable component of an entity that is engaged in providing products or services within a particular economic environment and that is subject to risks and return that are different from those of components operating in other economic environments.
22
PT SUNSON TEXTILE MANUFACTURER Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun Yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3. SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY
3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN Pertimbangan
Judgements
Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mewajibkan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah-jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya.
The preparation of financial statements, in conformity with Financial Accounting Standards in Indonesia requires management to make estimations and assumptions that affect amounts reported therein. Uncertainty about these assumptions and estimation could result material adjustments to the carrying amount of assets and liabilities within the next financial reporting period.
Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Entitas yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan:
The following judgments are made by management in the process of applying the Company‟s accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognized in the financial statements:
Kesinambungan Usaha
Going concern
Manajemen perusahaan telah melakukan penilaian atas kemampuan Entitas untuk melanjutkan kelangsungan usahanya dan berkeyakinan bahwa Entitas memiliki sumber daya untuk melanjutkan usahanya di masa mendatang. Selain itu, manajemen tidak mengetahui adanya ketidakpastian material yang dapat menimbulkan keraguan yang signifikan terhadap kemampuan Entitas untuk melanjutkan kelangsungan usahanya. Oleh karena itu, laporan keuangan telah disusun atas dasar usaha yang berkesinambungan.
The Company‟s management has made an assessment of the Company‟s ability to continue as a going concern and is satisfied that the Company has the resources to continue in business for the foreseeable future. Furthermore, the management is not aware of any material uncertainties that may cast significant doubt upon the Company‟s ability to continue as a going concern. Therefore, the financial statements continue to be prepared on the going concern basis.
Klasifikasi aset dan liabilitas keuangan
Classification of financial assets and financial liabilities
Entitas menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan apakah definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2011) dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Entitas (lihat catatan 2 ).
The Company determines the classifications of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in SFAS No.55 (Revised 2011). Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the Company‟s accounting policies (Refer to note 2).
Nilai wajar instrumen keuangan
Fair value financial instruments
Bila nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan yang tercatat pada laporan posisi keuangan tidak tersedia di pasar aktif, nilainya ditentukan dengan menggunakan berbagai teknik penilaian termasuk penggunaan model matematika. Masukan (input) untuk model ini berasal dari data pasar yang bisa diamati sepanjang data tersebut tersedia. Bila data pasar yang bisa diamati tersebut tidak tersedia, pertimbangan manajemen diperlukan untuk menentukan nilai wajar. Pertimbangan manajemen tersebut mencakup pertimbangan likuiditas dan masukan model seperti volatilitas untuk transaksi derivatif yang berjangka waktu panjang dan tingkat diskonto, tingkat pelunasan dipercepat dan asumsi tingkat gagal bayar.
When the fair values of financial assets and financial liabilities recorded on the statements of financial position cannot be derived from active markets, they are determined using a variety of valuation techniques that include the use of mathematical models. The inputs to these models are derived from observable market data where possible, but when observable market data are not available, management judgement is required to establish fair values. The management judgements include considerations of liquidity and model inputs such as volatility for long term derivatives and discount rates, early payment rates and default rate assumptions.
23
PT SUNSON TEXTILE MANUFACTURER Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun Yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3. SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY (continued)
3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN (lanjutan) Estimasi dan asumsi
Estimates and assumptions
Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada akhir periode pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk periode pelaporan keuangan berikutnya, diungkapkan di bawah ini. Entitas mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan disusun.
The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the reporting date that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial reporting period are disclosed below. The Company based its assumptions and estimates on parameters which are available when the financial statements were prepared.
Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi diluar kendali Entitas. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.
Existing assumptions and circumstances about future developments, may change due to market changes or circumstances arising beyond the control of the Company. Such changes are reflected in the assumptions as they occur.
Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan
Allowance for impairment losses on financial assets aset
Allowance for impairment losses on financial assets carried at amortized cost are evaluated as explained.
kolektif dengan obyektif piutang
Allowance for impairment losses collectively assessed includes inherent credit losses in consumer financing receivables portfolios with similar credit risk characteristics when objective evidence of impairment exist for those portfolios.
Evaluasi atas cadangan kerugian penurunan nilai keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi. Evaluasi cadangan kerugian penurunan nilai secara mencakup kerugian kredit yang melekat pada piutang karakteristik risiko kredit yang sejenis ketika terdapat bukti bahwa telah terjadi penurunan nilai piutang dalam tersebut.
Dalam menentukan perlunya untuk membentuk cadangan kerugian penurunan nilai secara kolektif, manajemen mempertimbangkan faktor-faktor seperti kualitas kredit, besarnya estimasi piutang, konsentrasi kredit dan faktor-faktor ekonomi. Dalam mengestimasi cadangan yang dibutuhkan, asumsi-asumsi dibuat untuk menentukan model kerugian bawaan dan untuk menentukan parameter input yang diperlukan, berdasarkan pengalaman historis dan keadaan ekonomi saat ini. Ketepatan dari cadangan ini bergantung pada asumsi model dan parameter yang digunakan dalam penentuan cadangan kolektif.
In assessing the need for collective allowances for impairment losses, management considers factors such as credit quality, portfolio size, credit concentrations and economic factors. In order to estimate the required allowance, assumptions are made to define the way inherent losses are modeled and to determine the required input parameters, based on historical experience and current economic conditions. The accuracy of the allowances depends on the model assumptions and parameters used in determining collective allowances.
Liabilitas imbalan pascakerja
Liability for post employment benefits
Penentuan liabilitas imbalan pascakerja Entitas bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat mortalita, tingkat kecacatan.
The determination of the Company‟s liability for post employment benefits is dependent on its selection of certain assumptions used by the independent actuaries in calculating such accounts. Those assumptions include among others, discount rates, annual salary increase rate, annual employee turn-over rate, disability rate, retirement age and mortality rate.
Walaupun Entitas berkeyakinan bahwa wajar dan sesuai, perbedaan signifikan perubahan signifikan dalam asumsi yang mempengaruhi secara material liabilitas beban imbalan kerja neto.
asumsi tersebut adalah pada hasil aktual atau ditetapkan Entitas dapat imbalan pascakerja dan
While the Company believes that its assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in the Company‟s actual results or significant changes in the Company‟s assumptions may materially affect its estimated liability for post employment benefits and net employment benefits expense.
Nilai tercatat atas estimasi liabilitas pascakerja Entitas pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar Rp 20.482.029.580 dan Rp 17.287.669.416.
The carrying amounts of the Company‟s estimated liabilities for employment benefits as of December 31, 2016 and 2015 are Rp 20.482.029.580 and Rp 17.287.669.416, respectively.
24
PT SUNSON TEXTILE MANUFACTURER Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun Yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3. SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY (continued)
3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN (lanjutan) Estimasi dan asumsi (lanjutan)
Estimates and assumptions (continued)
Penyusutan Aset tetap
Depreciation of property and equipment
Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan estimasi masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 4 (empat) sampai dengan 10 (sepuluh) tahun. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri dimana Entitas menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi.
The costs of property and equipment are depreciated on a straightline method over their estimated useful lives. Management properly estimates the useful lives of these property and equipment ranging from 4 (four) to 10 (ten) years. These are common life expectation applied in the industries where the Company conducts its businesses. Changes in the expected level of usage and technological development could impact the economic useful lives and the residual values of these assets, and therefore future depreciation charges could be revised.
Nilai tercatat neto atas aset tetap Entitas pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar Rp 318.356.385.777 dan Rp 343.663.190.339.
The net carrying amount of the Company‟s property and equipment as of December 31, 2016 and 2015 are Rp 318.356.385.777 and Rp 343.663.190.339, respectively.
Pajak tangguhan
Deferred tax
Aset pajak tangguhan diakui atas jumlah pajak penghasilan terpulihkan (recoverable) pada periode mendatang sebagai akibat perbedaan temporer yang boleh dikurangkan.
Deferred tax assets are recognized for the future recoverable taxable income arising from temporary difference.
Justifikasi manajemen diperlukan untuk menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang dapat diakui, sesuai dengan waktu yang tepat dan tingkat laba fiskal di masa mendatang sejalan dengan strategi rencana perpajakan ke depan.
Management judgement is required to determine the amount of deferred tax assets that can be recognized, based upon the likely timing on level of future taxable profits together with future strategic tax planning. 4. CASH AND CASH EQUIVALENT
4. KAS DAN SETARA KAS 2016 Kas Bank Pihak yang berelasi Rupiah PT Bank Bisnis International Pihak ketiga Rupiah PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Agris PT Bank Central Asia Tbk PT United Overseas Bank Indonesia PT Bank Chinatrust Indonesia The Hongkong and Shanghai Jumlah rupiah USD PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk PT United Overseas Bank Indonesia The Hongkong and Shanghai PT Bank Chinatrust Indonesia Jumlah USD Jumlah bank Jumlah kas dan setara kas
2015
Cash on hand Cash in banks Related party Rupiah PT Bank Bisnis International Third parties Rupiah PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Agris PT Bank Central Asia Tbk PT United Overseas Bank PT Bank Chinatrust Indonesia The Hongkong and Shanghai
1.632.323.876
1.555.485.332
17.618.886
20.473.258
676.037.134 5.328.141 2.416.330 1.999.524 1.091.398 -
12.895.248 6.930.275 2.266.543 924.406 1.040.834 2.198.965
704.491.413
46.729.529
52.555.048 15.022.389 13.928.698 2.366.886 -
67.041.355 16.226.369 15.887.977 2.759.552 34.757.330 9.113.115
USD PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk PT United Overseas Bank The Hongkong and Shanghai PT Bank Chinatrust Indonesia
83.873.021
145.785.698
Total USD
788.364.434
192.515.227
Total cash in banks
2.420.688.310
1.748.000.559
Total cash and cash equivalent
25
Total rupiah
PT SUNSON TEXTILE MANUFACTURER Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun Yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
5. RESTRICTED CASH EQUIVALENTS
5. SETARA KAS YANG DIBATASI PENGGUNAANNYA 2016 Deposito berjangka
2015
1.620.000.000
Time deposits
1.340.000.000
Deposito berjangka yang ditempatkan pada PT Bank Victoria International Tbk dibatasi penggunaannya sehubungan dengan pinjaman yang diperoleh dari bank yang sama (catatan 11 ).
Time deposits which placed in PT Bank Victoria International Tbk are restricted in accordance with borrowing obtained from the same bank (note 11).
Deposito berjangka dalam Rupiah memperoleh tingkat bunga tahunan untuk tahun 2016 dan 2015 masing-masing 8,25% dan 9,00% - 9,25% per tahun.
The time deposit in Rupiah earned interest at annual for year 2016 and 2015 was 8,25% and 9,00% - 9,25% per annum, respectively.
6. TRADE RECEIVABLES
6. PIUTANG USAHA Akun ini merupakan piutang usaha kepada pihak ketiga terdiri dari:
2015*)
2016
46.319.314.254
46.408.921.602
2.987.316.141
4.287.729.590
Domestic customer Others (each below Rp 2 billion) Foreign customer Others (each below Rp 2 billion)
49.306.630.395
50.696.651.192
Total trade receivable
Pelanggan dalam negeri Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 2 miliar) Pelanggan luar negeri Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 2 miliar) Jumlah piutang usaha
Analisis piutang usaha berdasarkan umur piutang Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut: Sampai dengan 1 bulan > 1 bulan – 2 bulan > 2 bulan – 3 bulan > 3 bulan – 4 bulan Jumlah
pada tanggal 31 21.634.464.086 15.947.046.215 11.725.120.094 -
49.306.630.395
Rincian piutang usaha berdasarkan jenis mata uang: Rupiah 46.319.314.254 Mata uang asing 2.987.316.141 Jumlah
This account consists of trade receivables from third parties with details as follows:
49.306.630.395
An aging analysis of the trade receivable as December 31 2016 and 2015 is as follows: 45.721.619.053 Until 1 month > 1 month – 2 months 4.956.214.541 17.996.774 > 2 months – 3 months > 3 months – 4 months 820.824 50.696.651.192
Detail of trade receivables based on currency: 46.307.216.640 4.389.434.552
50.696.651.192
Total In Rupiah In foreign currencies Total
*) After the transition adjustment to the elimination of the tax debt (notes 33)
*) Setelah penyesuaian transaksi penghapusan utang pajak (catatan 33)
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan piutang masingmasing pelanggan pada akhir tahun, manajemen perusahaan berpendapat bahwa seluruh piutang usaha dapat tertagih.
Based on the review of the status of the individual receivables at the end of the year, the Company‟s management believes that all trade receivable are collectible.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 terdapat piutang usaha yang dijadikan jaminan pinjaman jangka pendek (Bank Mandiri) seperti dijelaskan pada catatan 11.
As of December 31, 2016 and 2015 there were trade receivables pledged as cash collateral for short term loans (Bank Mandiri) as discussed in note 11.
Lihat catatan 2c dan 26 untuk rincian saldo dalam mata uang asing.
Refer to note 2c and 26 for details of balances in foreign currencies.
26
PT SUNSON TEXTILE MANUFACTURER Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun Yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7. INVENTORIES
7. PERSEDIAAN 2016
117.593.880.171 6.477.262.270 172.882.014.494 1.289.072.953 19.149.307
82.399.963.303 7.463.173.965 231.383.410.517 1.724.846.912 454.834.636
Inventories consist of: Raw materials Work in process Finished goods Auxiliary materials Spare parts
298.261.379.195
323.426.229.333
Total inventories
Persediaan terdiri dari: Bahan baku Barang dalam proses Barang jadi Bahan pembantu Suku cadang Jumlah persediaan
2015
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap persediaan pada akhir tahun, manajemen perusahaan berpendapat bahwa persediaan telah mencerminkan nilai realisasi bersihnya, sehingga tidak perlu dilakukan penyisihan atas persediaan tersebut.
Based on the review of the physical condition of the inventories at the end of the year, the Company‟s management are of the opinion that inventories are realizable at the above amounts and no provision for inventories losses is necessary.
Persediaan telah diasuransikan terhadap risiko kerugian akibat kebakaran, kebanjiran dan risiko kerugian lainnya kepada PT Estika Jasatama dan PT Asuransi Sinar Mas berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan nilai keseluruhan pertanggungan sejumlah Rp 55.650.000.000 pada tanggal 31 Desember 2016 dan kepada PT Gelora Jasatama serta PT Asuransi Sinar Mas dengan nilai keseluruhan pertanggungan sejumlah dan Rp 55.500.000.000 pada tanggal 31 Desember 2015, yang berdasarkan pendapat manajemen perusahaan adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas persediaan terhadap risiko yang dipertanggungkan.
Inventories are covered by insurance against losses by fire, flood and other risks to PT Estika Jasatama and PT Asuransi Sinar Mas under blanket policies with combined coverage amounting to about Rp 55.650.000.000 as of December 31, 2016 and to PT Gelora Jasatama and PT Asuransi Sinar Mas with combined coverage amounting to about Rp 55.500.000.000 as of December 31, 2015, which, in the Company management‟s opinion, are adequate to cover the possible losses that may arise from the said insured risks.
Terdapat persediaan yang digunakan sebagai jaminan atas pinjaman tertentu yang diperoleh untuk posisi tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 yang dijadikan jaminan pinjaman jangka pendek (Bank Mandiri) seperti dijelaskan pada catatan 11 dan 15.
The inventories are pledged as collateral to certain loans as of December 31, 2016 and 2015 pledged as cash collateral for short term loans (Bank Mandiri) as discussed in note 11 and 15.
8. PREPAID EXPENSES
8. BIAYA DIBAYAR DI MUKA 2016 Asuransi kebakaran Asuransi kendaraan Jumlah biaya dibayar di muka
2015
86.425.575 11.044.463
82.794.700 4.959.162
fire insurance vehicle insurance
97.470.038
87.753.862
Prepaid expenses
9. FIXED ASSETS
9. ASET TETAP
Tanggal 31 Desember / December 2016
Nilai Tercatat Pemilikan langsung Tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Instalasi Inventaris kantor dan pabrik Kendaraan bermotor Aset tetap - tax amnesty
Saldo Awal /
Penambahan /
Pengurangan /
Saldo Akhir /
Beginning Balance
Additions
Disposals
Ending Balance
127.335.297.698 44.770.583.761 739.424.270.947 12.298.711.418 3.383.705.474 7.805.529.547 935.018.098.845
7.352.872.170 15.535.000 1.005.250.000 8.373.657.170 27
-
127.335.297.698 44.770.583.761 746.777.143.117 12.314.246.418 3.383.705.474 7.805.529.547 1.005.250.000 943.391.756.015
Carrying Value Direct ownership Land Buildings and Machinery and Installations Office and factory Motor vehicles Fixed assets - tax amnesty
PT SUNSON TEXTILE MANUFACTURER Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun Yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9. FIXED ASSETS (continued)
9. ASET TETAP (lanjutan)
Tanggal 31 Desember / December 2016
Akumulasi Penyusutan Pemilikan langsung Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Instalasi Inventaris kantor dan pabrik Kendaraan bermotor Aset tetap - tax amnesty Nilai Buku
Saldo Awal /
Penambahan /
Pengurangan /
Saldo Akhir /
Beginning Balance
Additions
Disposals
Ending Balance
41.819.414.541 527.177.128.451 11.647.999.121 3.358.654.807 7.351.711.587 591.354.908.506
696.260.361 32.450.268.437 274.219.473 4.459.750 204.991.210 50.262.500 33.680.461.731
-
343.663.190.339
42.515.674.902 559.627.396.888 11.922.218.594 3.363.114.557 7.556.702.797 50.262.500 625.035.370.238 318.356.385.777
Accumulated Direct ownership Buildings and Machinery and Installations Office and factory Motor vehicles Fixed assets - tax amnesty Book Value
Tanggal 31 Desember / December 2015
Nilai Tercatat Pemilikan langsung Tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Instalasi Inventaris kantor dan pabrik Kendaraan bermotor Akumulasi Penyusutan Pemilikan langsung Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Instalasi Inventaris kantor dan pabrik Kendaraan bermotor Nilai Buku
Saldo Awal /
Penambahan /
Pengurangan /
Saldo Akhir /
Beginning Balance
Additions
Disposals
Ending Balance
127.335.297.698 44.770.583.761 735.316.820.947 12.298.711.418 3.383.705.474 7.805.529.547 930.910.648.845
40.827.145.335 494.405.673.754 11.295.433.361 3.349.454.878 7.056.380.869 556.934.088.196
4.107.450.000 4.107.450.000
-
992.269.206 32.771.454.697 352.565.760 9.199.929 295.330.719 34.420.820.310
-
373.976.560.649
127.335.297.698 44.770.583.761 739.424.270.947 12.298.711.418 3.383.705.474 7.805.529.547 935.018.098.845
-
-
41.819.414.541 527.177.128.451 11.647.999.121 3.358.654.807 7.351.711.587 591.354.908.506 343.663.190.339
Carrying Value Direct ownership Land Buildings and Machinery and Installations Office and factory Motor Accumulated Direct ownership Buildings and Machinery and Installations Office and factory Motor vehicles Book Value
Entitas memiliki hak atas tanah dengan jumlah luas ± 40 Ha, terletak di kabupaten/kota madya Bandung, bersertifikat Hak Guna Bangunan (HGB) dengan masa berlaku yang akan berakhir antara tahun 2015 sampai tahun 2028. Manajemen berpendapat bahwa kepemilikan hak atas tanah tersebut dapat diperpanjang pada saat berakhirnya hak tersebut.
The Company own titles of leasehold land totaling ± 40 Ha, it's located in Bandung regency/municipality with usage right (Hak Guna Bangunan/HGB) will expire on different between year 2015 up to year 2028. Management believes that such titles to leasehold land ownerships can be extended upon their expiration.
Beban penyusutan sejumlah Rp 33.680.461.731 dan Rp 34.420.820.310 masing-masing pada 31 Desember 2016 dan 2015 yang dibebankan ke operasi sebagai bagian dari berikut ini:
Depreciation expenses in December 31,2016 and 2015 totaling Rp 33.680.461.731 and Rp 34.420.820.310, respectively, were charged to operations as part of the following:
2016 Beban pabrikasi Beban umum dan administrasi Jumlah
2015
30.312.415.558 3.368.046.173
30.978.738.279 3.442.082.031
Factory overhead General and administrative
33.680.461.731
34.420.820.310
Total
28
PT SUNSON TEXTILE MANUFACTURER Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun Yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9. FIXED ASSETS (continued)
9. ASET TETAP (lanjutan) Aset tetap, kecuali tanah telah diasuransikan dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 203.500.000.000 kepada PT Estika Jasatama, PT Asuransi Sinar Mas, dan PT Asuransi Astra Buana untuk tanggal 31 Desember 2016 dan Rp 203.150.000.000 kepada PT Gelora Jasatama, PT Asuransi Sinar Mas, dan PT Asuransi Astra Buana untuk tanggal 31 Desember 2015. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan asuransi tersebut cukup memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas risiko kebakaran, bencana alam dan risiko kerugian lainnya.
Fixed assets, except land are insured for a total coverage of Rp 203.500.000.000 to PT Estika Jasatama, PT Asuransi Sinar Mas, and PT Asuransi Astra Buana as of December 31, 2016 and Rp 203.150.000.000 to PT Gelora Jasatama, PT Asuransi Sinar Mas, and PT Asuransi Astra Buana as of December 31, 2015. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover the possible losses from fire, disaster and other risks.
Nilai tercatat mesin dan peralatan yang dihentikan dari penggunaan aktif dan tidak diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual. Manajemen perusahaan berpendapat bahwa mesin dan peralatan tersebut dapat dioperasikan kembali di tahun-tahun mendatang.
The carrying value of machinery and equipment which was disposed off and not classified as available for sale. The Company‟s management believes that the related machinery and equipment are able to be re-operated in the coming years.
Berdasarkan resume penilaian aset tetap untuk tahun 2016 dan 2015 telah dilakukan penilaian kembali yang dilaksanakan masingmasing oleh Rizky Djunaedi & Rekan No. 032/D/LP.FR/RDR/III/2017 tanggal 21 Maret 2017 dan No. 022/D/LP.FR/RDR/II/2016 tanggal 24 Februari 2016 dengan metode pendekatan perbandingan data pasar dan Pendekatan kalkulasi biaya masing-masing sebesar Rp 441.079.797.000 dan Rp 434.545.000.000. Nilai pasar aset tetap Entitas masih berada di atas nilai tercatatnya, sehingga manajemen perusahaan berpendapat tidak terjadi penurunan nilai atas aset tetap Entitas untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015.
Based on the valuation resume of fixed assets on 2016 and 2015 about re-evaluation which was done by Rizky Djunaedi & Partner 032/D/LP.FR/RDR/III/2017 dated March 21, 2017 and No. 022/D/LP.FR/RDR/II/2016 dated February 24, 2016 using market data approach method and cost calculation approach method, with each approach is Rp 441.079.797.000 and Rp 434.545.000.000. The market value of the Company‟s assets is higher than theirs carrying value, hence, management believes that there is no decline in asset values of the Company‟s for the year ended December 31, 2016 and 2015.
Terdapat aset tetap yang digunakan sebagai jaminan atas pinjaman tertentu yang diperoleh untuk posisi tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 yang dijadikan jaminan pinjaman jangka pendek (Bank Mandiri) seperti dijelaskan pada catatan 11 dan 15.
The fixed asset are pledged as collateral to certain loans as of December 31, 2016 and 2015 pledged as cash collateral for short term loans (Bank Mandiri) as discussed in note 11 and 15.
10. REFUNDABLE DEPOSIT
10. UANG JAMINAN 2016 Uang jaminan
2015
901.440.000
11. SHORT TERM LOANS
11. PINJAMAN JANGKA PENDEK 2016
Jumlah
Refundable deposit
The security deposit is a guarantee for the installation of PLN.
Uang jaminan merupakan jaminan untuk instalasi PLN.
Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Victoria International Tbk
901.440.000
2015
5.047.000.000 32.249.294.524 37.296.294.524
29
26.595.000.000 30.393.727.871 56.988.727.871
Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Victoria International Total
PT SUNSON TEXTILE MANUFACTURER Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun Yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
11. SHORT TERM LOANS (continued)
11. PINJAMAN JANGKA PENDEK (lanjutan)
a.
a. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Pada tahun 2012, sesuai dengan surat nomor TOP.CRO/CLA.122/ADD/2012 tanggal 29 Maret 2012 dari Bank Mandiri perihal addendum ke XIV tentang fasilitas kredit untuk modal kerja nomor BDG.Brg/080/KMK/2000 dengan limit kredit Rp 58.190.000.000. Perseroan telah memperoleh penjadwalan kembali angsuran pokok, bunga dan denda, yang isinya antara lain: Limit kredit Jenis kredit Sifat Jangka waktu
: : : :
Rp 58.190.000.000 Kredit modal kerja Tidak Berulang 18 Maret 2010 s.d. 23 Des 2016
Tingkat bunga
: 11% pertahun sejak 23 Maret 2012
Jaminan
: Persediaan, piutang dagang, tanah & Bangunan (45 sertifikat), mesin dan deposito senilai Rp 520.000.000
Entitas memperoleh fasilitas kredit modal kerja dari PT Bank Victoria International Tbk, yang terdiri dari fasilitas cerukan sejumlah Rp 15.000.000.000 dan fasilitas demand loan sejumlah Rp 15.000.000.000 serta fasilitas Trust Receipt sebesar Rp 5.500.000.000. Fasilitas tersebut akan jatuh tempo pada tanggal 6 Maret 2017. Diperpanjang jangka waktu hingga 6 September 2017 dan dijamin dengan aset tetap atas nama Entitas. Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, saldo pinjaman masingmasing adalah sejumlah Rp 32.249.294.524 dan Rp 30.393.727.871.
Warranty
: Inventories,
trade receivable, land & building (45 certificates), machinery and Rp 520,000,000 as deposit.
The Company obtained working capital credit facilities from PT Bank Victoria International Tbk, consisting of an overdraft facility amounting to Rp 15.000.000.000 and demand loan facility amounting to Rp 15.000.000.000 and Trust Receipt facility amounting to Rp 5.500.000,000. These loan facilities, which will mature on March 6, 2017. The period was extended to 6 September, 2017 and is collateralized by fixed assets on behalf of the Company. On December 31, 2016 and 2015, respectively loan balance amounting to Rp 32.249.294.524 and Rp 30.393.727.871.
12. TRADE PAYABLES
12. UTANG USAHA 2016
2015
Utang usaha timbul terutama dari pembelian bahan baku kepada pihak ketiga. Rincian akun ini adalah sebagai berikut: Pihak ketiga 78.223.229.249 PT Polychem Indonesia Tbk 14.929.958.680 PT Panasia Indo Resources Tbk Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 1 miliar) 93.153.187.929
Analisa umur utang usaha berdasarkan tanggal faktur adalah sebagai berikut: 18.420.790.924 Lancar Lewat jatuh tempo: 18.524.625.402 Lebih 1 bulan sampai 2 bulan 19.201.408.848 Lebih 2 bulan sampai 3 bulan 37.006.362.755 Lebih 3 bulan Jumlah
In year 2012, in accordance with the letter No. TOP.CRO/CLA.122/ADD/2012 on March 29, 2012 from Bank Mandiri concerning addendum no. XIV about credit facility for working capital No. BDG.Brg/080/KMK/2000 by limit of credit Rp 58.190.000.000. Company has obtained rescheduling of principal installment payments, interests and penalty which are: Maximum facilities : Rp 58.190.000.000 Kind of credit : Working capital loan Nature : Non Revolving Time period : March 2010 to December 23, 2016 Rate of interest : 11% p.a. since March 23, 2012
b. PT Bank Victoria International Tbk
b. PT Bank Victoria International Tbk
Jumlah Utang Usaha
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
93.153.187.929
30
Trade payables mainly arise from purchase of raw materials from third parties. The details of this account are as follows: Third parties 95.985.959.610 PT Polychem Indonesia Tbk PT Panasia Indo Resources Tbk 1.538.514.594 Others (each below Rp 1 billion) 97.524.474.204
Total Trade Payable
An aging analysis of the above trade payables based on invoice date is as follows: 14.677.648.078 Current Overdue: 13.107.338.516 Over 1 months up to 2 months 14.060.757.000 Over 2 months up to 3 months 55.678.730.610 Over 3 months 97.524.474.204
Total
PT SUNSON TEXTILE MANUFACTURER Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun Yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
12. TRADE PAYABLES (continued)
12. UTANG USAHA (lanjutan)
The detail of trade payables by currency denomination are as follows: 75.057.137.094 Rupiah 22.467.337.110 Foreign currencies (USD)
Rincian utang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut: 93.153.187.929 Rupiah Mata uang asing (USD) Jumlah
93.153.187.929
13. TAX PAYABLES
13. UTANG PAJAK
2015*)
2016 Akun ini terdiri dari: Pajak Penghasilan: Pasal 21 Pasal 23 Pasal 29 Pasal 29 akibat penghapusan hutang pajak Pajak Pertambahan Nilai Pajak Bumi dan Bangunan Denda pajak Jumlah
2014*)
61.943.365 244.367.196
68.512.337 614.300 8.912.153
10.177.824 6.092.334
787.900 6.822.663.681 543.774.552 -
20.027.100 2.356.024.290 4.587.000
660.281.916 2.610.078.642 5.739.189.746
This account consist of the following: Income Taxes: Article 21 Article 23 Article 29 Article 29 effect from the elimination of the tax debt Value Added Tax Land and Building Tax Tax Penalty
9.025.820.462
Total
7.673.536.694
2.458.677.180
*) After the transition adjustment to the elimination of the tax debt (notes 33)
*) Setelah penyesuaian transaksi penghapusan utang pajak (catatan 33)
Rekonsiliasi antara laba (rugi) sebelum manfaat pajak penghasilan, seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi, dengan taksiran penghasilan kena pajak (rugi fiskal) untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 sebagai berikut:
Ditambah/ (dikurangi) Beda temporer: Penyusutan aset tetap Penyisihan imbalan karyawan
Ditambah/(dikurangi) Beda tetap: Penghasilan yang sudah dikenakan pajak final Beban yang tidak dapat dikurangkan Taksiran penghasilan kena pajak (rugi fiskal) Akumulasi rugi fiskal dari masa lalu
Reconciliation between the Company‟s income (loss) before income tax benefit, as shown in the statements of income, to the estimated taxable income (fiscal loss) for the years ended December 31, 2016, 2015 and 2014 is as follows:
2015*)
2016 Laba (rugi) sebelum beban pajak
Total
97.524.474.204
2014*)
(18.713.585.127) (13.506.190.184)
15.909.854.202 2.568.926.575
10.392.006.632 1.861.645.954
(234.804.350)
(1.252.537.558)
(18.297.519.612)
13.738.907.389 3.330.562.635
Income (loss) before tax Add/ (deduct) Temporary differences: Depreciation fixed asset Provision for employees‟ benefits
(1.228.049.588)
Add/(deduct) Permanent differences: (107.024.724)
(3.705.009)
(3.403.103)
Income subjected to final tax 1.319.297.855
1.291.891.179
1.267.506.026
Other non-deductible expenses
977.468.782
35.648.612
36.053.335
Estimated taxable income (fiscal loss)
-
-
-
Tax loss carry forward from prior
31
PT SUNSON TEXTILE MANUFACTURER Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun Yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
13. TAX PAYABLES (continued)
13. UTANG PAJAK (lanjutan) Taksiran akumulasi laba fiskal perusahaan akhir tahun 977.468.782 Tarif Pajak 25% Taksiran Pajak Badan Tahun Berjalan 244.367.196 Dikurangi: Pajak dibayar di muka (PPh pasal 22) 244.367.196 Pajak Penghasilan pasal 29
35.648.612 25%
36.053.335 25%
8.912.153
9.013.334
8.912.153
2.921.000 6.092.334
Estimated fiscal profit of the company at end of year Tax Tarif Estimated Tax Year Less: Prepaid taxes (article 22) Income tax article 29
Taksiran penghasilan kena pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 yang disajikan di atas akan disesuaikan dengan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) Entitas.
The estimated taxable income for the year ended December 31, 2016 shown above will be in accordance with the Company‟s annual income tax notification letter.
Rekonsiliasi laba (rugi) sebelum beban (manfaat) pajak penghasilan yang dihitung pada tarif pajak yang berlaku ke beban (manfaat) pajak penghasilan:
The reconciliation of income (loss) before income tax expense (benefit) multiplied by the applicable tax rate to income tax expenses (benefits):
Laba (rugi) sebelum beban pajak Laba (rugi) sebelum beban (manfaat) pajak penghasilan Berdasarkan tarif pajak yang berlaku Pengaruh pajak atas beda tetap: Penghasilan yang sudah dikenakan pajak final Beban yang tidak dapat dikurangkan lainnya Beban (manfaat) pajak penghasilan
2016
2015
2014
(18.713.585.127)
(13.506.190.184)
(18.297.519.612)
(4.678.396.282)
(3.376.547.546)
(4.574.379.903)
(26.756.181)
(926.252)
(850.776)
Income subjected to final tax
329.824.464
322.972.804
316.876.507
Other non-deductible expenses
(4.375.327.999)
(3.054.500.994)
(4.258.354.172)
Income tax expenses (benefit)
Pengaruh pajak tangguhan atas beda temporer antara laporan keuangan untuk tujuan komersial dan pajak atas aset dan kewajiban Entitas pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut: 31 Des 2014 /
Dec 31, 2014
Income (loss) before tax Income (loss) before tax expense (benefit) at applicable Tax rate Tax effect on permanent differences:
The deferred tax effect of the temporary differences between the financial and the tax bases of the Company‟s assets and liabilities as of December 31, 2016 and 2015 are as follows:
Dibebankan pada laporan laba rugi /
Charged to income statement
31 Des 2015 /
Dec 31, 2015
Aset pajak tangguhan Rugi fiskal Penyisihan imbalan karyawan
(55.684.450) 5.364.944.409
(8.912.153) 465.411.489
(64.596.603) 5.830.355.898
Deferred tax assets Fiscal loss Provision for employees‟
Jumlah
5.309.259.959
456.499.336
5.765.759.295
Total
Liabilitas pajak tangguhan Aset tetap
(44.589.295.337)
2.598.001.658
(41.991.293.679)
Liabilitas Pajak Tangguhan-Bersih
(39.280.035.378)
3.054.500.994
(36.225.534.385)
Deferred tax liability Fixed assets Deferred Tax Liability-Net
31 Des 2015 /
Dec 31, 2015
Dibebankan pada laporan laba rugi /
Charged to income statement
31 Des 2016 /
Dec 31, 2016
Deferred tax assets Fiscal loss Provision for employees‟
Aset pajak tangguhan Rugi fiskal Penyisihan imbalan karyawan
(64.596.603) 5.830.355.898
(244.367.196) 642.231.644
(308.963.799) 6.472.587.541
Jumlah
5.765.759.295
397.864.448
6.163.623.743
Total Deferred tax liability Fixed assets Deferred Tax Liability-Net
Liabilitas pajak tangguhan Aset tetap
(41.991.293.679)
3.977.463.551
(38.013.830.128)
Liabilitas Pajak Tangguhan-Bersih
(36.225.534.385)
4.375.327.999
(31.850.206.385)
32
PT SUNSON TEXTILE MANUFACTURER Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun Yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
13. TAX PAYABLES (continued)
13. UTANG PAJAK (lanjutan) Menurut ketentuan perpajakan yang berlaku, rugi fiskal dari tahuntahun sebelumnya dapat dikompensasikan dengan laba kena pajak di masa mendatang sampai dengan masa waktu lima tahun sejak timbulnya rugi fiskal tersebut. Entitas melaporkan surat pemberitahuan tahunan dengan metode self-assessment. Berdasarkan Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (UndangUndang No. 28 Tahun 2007), Kantor Pajak dapat menetapkan atau mengubah pajak selama 5 tahun dari tanggal pajak terhutang dan untuk peralihan, pajak untuk tahun fiskal 2007 dan sebelumnya tidak dapat ditetapkan kembali setelah tahun 2013.
Under existing tax regulations, tax loss carry forward can be compensated against future taxable income up to a maximum of five years from the date the tax loss is incurred. The Company submits tax returns on a self-assessment basis. Based on the latest changes of Law on General Rules and Procedures of Taxation (Law No. 28 Year 2007), tax authorities may assess or amend taxes within 5 years from the date when the tax was payable and, for transition purposes, taxes for 2007 and the previous fiscal years shall not be assessed after 2013.
PP No. 81/2007 ini mengatur perseroan terbuka dalam negeri di Indonesia dapat memperoleh penurunan tarif Pajak Penghasilan sebesar 5% lebih rendah dari tarif tertinggi Pajak Penghasilan sebagaimana diatur dalam Pasal 17 ayat 1b Undang-undang Pajak Penghasilan, dengan memenuhi kriteria yang ditentukan, yaitu perseroan yang saham atau efek bersifat ekuitas lainnya tercatat di Bursa Efek Indonesia yang jumlah kepemilikan saham publiknya adalah 40% atau lebih dari keseluruhan saham yang disetor. Ketentuan sebagaimana dimaksud harus dipenuhi oleh perseroan terbuka dalam waktu paling singkat enam bulan dalam jangka waktu satu tahun pajak.
This Government Regulation No. 81/2007 provides that resident publicly-listed companies in Indonesia can obtain the reduced income tax, 5% lower than the highest income tax rate Article 17 paragraph 1b of the Income Tax Law, provided they meet the prescribed criteria, companies whose shares owned by the public is 40% or more of the total paid shares. This requirement should be fulfilled by the publicly-listed companies for a period of sixmonths in one tax year.
PP No. 81/2007 ini mulai berlaku sejak tanggal 1 Januari 2008. Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, Entitas belum memenuhi kriteria yang ditentukan dalam peraturan pemerintah ini.
This Government Regulation No. 81/2007 became effective on January 1, 2008. As of December 31, 2016 and 2015 the Company has not fulfilled the prescribed criteria in this government regulation. 14. ACCRUED EXPENSES
14. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR 2016 Bunga Bank Listrik Komunikasi Air Denda OJK Jumlah
2015
1.417.762.744 1.319.379.736 9.497.940 2.851.200 -
1.511.137.369 11.499.392 4.587.000 198.813.818
Interest Electricity Communication Water OJK Penalty
2.749.491.620
1.726.037.579
Total
Kewajiban bunga merupakan tunggakan bunga Bank Mandiri dari hasil proses penjadwalan kembali jangka waktu kredit.
15. LONG TERM LOANS
15. PINJAMAN JANGKA PANJANG 2016 Pinjaman jangka panjang terdiri dari: Rupiah PT Bank Pan Indonesia Tbk USD PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Jumlah
Interest liabilities are interest in arrears to Bank Mandiri as the results of the rescheduling loan period.
2015
96.540.624.910
111.072.521.438
118.199.120.350
121.357.313.578
214.739.745.260
232.429.835.016
Long-term loans consist of the following: Rupiah PT Bank Pan Indonesia Tbk USD PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
18.452.873.324
18.452.873.324
118.199.120.350
121.357.313.578
Rupiah PT Bank Pan Indonesia Tbk USD PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun
(136.651.993.674)
(139.810.186.902)
Portion maturing within one year
Pinjaman jangka panjang
78.087.751.586
92.619.648.114
Long term loans
Rupiah PT Bank Pan Indonesia Tbk USD PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
33
PT SUNSON TEXTILE MANUFACTURER Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun Yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
15. LONG TERM LOANS (continued)
15. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan)
a. PT Bank Pan Indonesia Tbk
a. PT Bank Pan Indonesia Tbk Entitas memperoleh fasilitas kredit modal kerja dari PT Bank Pan Indonesia Tbk. Fasilitas kredit tersebut mengalami beberapa kali restrukturisasi, untuk posisi tahun 2013 dan 2012 masing-masing berdasarkan surat restrukturisasi kredit No. 0927/CIB/EXT/13 tanggal 09 Juli 2013 dan No. 0442/CIB/EXT/12 tanggal 30 Maret 2012.
The Company obtain working capital credit facility from PT Bank Pan Indonesia Tbk. The credit facility had some restructuritation, In year 2013 and 2012, the company obtained a loan restructuring agreement credit as according to a letter No. 0927/CIB/EXT/13 dated July 09, 2013 and No. 0442/CIB/EXT/12 dated March 30, 2012.
Rincian penetapan restrukturisasi tahun 2013 Fasilitas Sebelum Restrukturisasi : Rp 40.000.000.000 (PB 3)
Details of determination restructuritation in year 2013 Facilities Before Restructuration : Rp 40.000.000.000 (RL 3) USD 10.525.900 (LTL 2) Facilities After Restructuration : Rp 146.206.331.000 Time period : Up to December 2019
Fasilitas Setelah Restrukturisasi Jangka waktu Tingkat bunga - PJP = Pinjaman jangka panjang - PB = Pinjaman berulang
USD 10,525,900 (PJP 2) : Rp 146.206.331.000 (PJP 3) : Sampai dengan Desember 2019 : PJP 3 = 11 % pa
Jumlah Dalam IDR /
Cicilan
2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2019
Juli - Desember Januari - Desember Januari - Desember Januari - Desember Januari - Desember Januari - Desember Januari - November Desember
: LTL 3 = 11 % pa
Installment payment schedul as follow:
Skedul angsuran pembayaran sebagai berikut: Tahun
Rate of interest - LTL = Long term loan - RL = Revolving loan
Amount In IDR 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2019
Jumlah
8.995.182.063 14.453.796.819 14.453.796.819 15.683.907.186 19.912.411.575 21.142.521.942 24.179.356.912 27.385.357.685 146.206.331.000
Installments July - December, 2013 January - December, 2014 January - December, 2015 January - December, 2016 January - December, 2017 January - December, 2018 January - November, 2019 December 2019 Total
Berdasarkan perjanjian pinjaman dengan Bank Panin, Entitas harus dapat menjaga tingkat current ratio dengan perbandingan minimum 1 : 1 dan debt to equity ratio dengan perbandingan maksimum 1,25 : 1. Entitas juga harus memperoleh persetujuan tertulis dari Bank Panin sebelum melakukan berikut antara lain:
Based on the loan agreement with Bank Panin, the Company has to maintain its current ratio at a minimum of 1 : 1 and its debt to equity ratio at a maximum of 1.25 : 1. The Company should also obtain written approval from Bank Panin prior to performing the following, among others:
- Membubarkan badan hukum debitur atau berjanji atau mengijinkan setiap merger , penggabungan atau restrukturisasi kembali, yang sama keseluruhannya merubah bentuk atau kepemilikan saham debitur.
- Dispersing corporation or vowing or allowing each marger
- Mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham dengan agenda mengubah anggaran dasar debitur Entitas, terutama susunan pemegang saham dan dewan komisaris.
- Arrange Shareholder‟s General Meeting with agenda to
- Memperoleh tambahan pinjaman dari pihak lain kecuali dalam rangka transaksi dagang dan pinjaman subordinasi dari pemegang saham.
- Receive any borrowing from another party except in the
- Mengikatkan diri sebagai penanggung atau penjamin dalam perjanjian lain.
- Bind itseft in another agreement as a guarantor for any
- Menjual atau menyewakan seluruh atau sebagian aset kecuali untuk transaksi-transaksi yang umum dalam Entitas.
- Selling or leasing either all of or part of assets except in
- Lalai atas setiap perjanjian hutang dengan pihak ketiga.
- Default of each third party loan agreement. 34
or restructuring, which is same as changing the whole debitur share structuring.
change its articles of association, especially the composition of its shareholders and board of commissioners. ordinary course of business and subordinated loan from its shareholders. other party. generally transactions in the Company.
PT SUNSON TEXTILE MANUFACTURER Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun Yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
15. LONG TERM LOANS (continued)
15. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan)
a. PT Bank Pan Indonesia Tbk (continued)
a. PT Bank Pan Indonesia Tbk (lanjutan) - Membuat pembayaran sebelum jatuh tempo atas setiap hutang kecuali untuk transaksi-transaksi yang umum dalam Entitas.
- Conducting payment before due date of each liability
- Memberikan pinjaman atau membayar hutang pemegang saham, perusahaan afiliasi atau subsidiari, maupun pihak ketiga lainnya yang ada dan yang akan timbul dikemudian hari.
- Conveying or payment shareholders‟s loan, affiliated or
- Mengalihkan sebagian atau seluruh hak dan/atau kewajiban Entitas berdasarkan Perjanjian Kredit kepada pihal lain.
- Allocate part or all of the Company‟s rights and/or
- Mengajukan permohonan kepailitan dan/atau penundaan pembayaran pinjaman.
- File for bankruptcy and/or request a delay in repayment of
- Membuat suatu capital expenditure lebih besar dari Rp 15 miliar.
- Conducting a capital expenditure more than Rp 15 billion.
- Melakukan investasi lainnya dan/atau menjalankan usaha yang tidak mempunyai hubungan dengan usaha yang sedang dijalankan.
- Invest in other business activities not related to its current
- Melakukan perluasan ataupun penyempitan usaha yang dapat mempengaruhi pengembalian jumlah hutang Entitas kepada Bank.
- Reorganize the Company, either expand or downsize which
- Menarik kembali modal yang telah disetor.
- Redeem any paid-up share capital.
except in generally transactions in the Company.
subsidiary company, even to the other third party either incurre or will be incurred.
obligation in the agreement to another party.
its obligation.
business nature.
can affect the repayment of the Company‟s obligation ti the Bank.
b. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
b. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Pada tahun 2016, sesuai dengan surat nomor TOP.CRO/CLA.115/ADD/2016 tanggal 17 Maret 2016 dari Bank Mandiri mengenai addendum X tentang kredit modal kerja Pre Export Finance nomor BCO/125/PK-KMK/PEF/2006 dengan limit kredit USD 2,200,000. Entitas telah memperoleh perpanjangan jangka waktu fasilitas kredit dan penjadwalan kembali pembayaran bunga serta dendanya, yang isinya antara lain:
In year 2016, in accordance with the letter No.TOP.CRO/CLA.115/ADD/2016 on March 17th 2016 from Bank Mandiri concerning addendum No. X about credit facility for working capital Pre Export Finance No. BCO/125/PKKMK/PEF/2006 by limit of credit USD 2,200,000. Company has obtained extension of credit facility period and rescheduling of interest payment and its penalty, the contents include:
Limit kredit Sifat Jangka waktu Tingkat bunga Jaminan
Maximum facilities Nature Time of period Rate of interest Warranty
: : : : :
USD 2,200,000 Berulang s.d 17 Maret 2017 6,5% pertahun Persediaan, tanah, dan bangunan
: : : : :
USD 2,200,000 Revolving up to March 17, 2017 6.5% p.a. Inventories, land, and building
Pada tahun 2016, sesuai dengan surat nomor TOP.CRO/CLA.114/ADD/2016 tanggal 17 Maret 2016 dari Bank Mandiri mengenai addendum XIV tentang kredit modal kerja nomor BCO/032/KMK/2003 dengan limit kredit USD 6,625,000. Perseroan telah memperoleh perpanjangan jangka waktu fasilitas kredit dan penjadwalan kembali pembayaran bunga serta dendanya, yang isinya antara lain:
In year 2016, in accordance with the letter No. TOP.CRO/CLA.114/ADD/2016 on March 17th 2016 from Bank Mandiri concerning addendum No. XIV about credit facility for working capital No. BCO/032/KMK/2003 by limit of credit USD 6,625,000. Company has obtained extension of credit facility period and rescheduling of interest payment and its penalty, the contents include:
Limit kredit Sifat Jangka waktu Tingkat bunga Jaminan
Maximum facilities Nature Time of period Rate of interest Warranty
: : : : :
USD 6,625,000 Berulang s.d 17 Maret 2017 6,5% pertahun Persediaan, tanah, dan bangunan
35
: : : : :
USD 6,625,000 Revolving up to March 17, 2017 6,5% p.a. Inventories, land, and building
PT SUNSON TEXTILE MANUFACTURER Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun Yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
15. LONG TERM LOANS (continued)
15. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan)
b. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (continued)
b. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (lanjutan) Total saldo pinjaman pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk tanggal 31 Desember 2016 adalah sejumlah Rp 5.047.000.000 dan USD 8,797,195.62 (ekuivalen dengan Rp 118.199.120.350).
The total outstandings loan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk balances as of December 31, 2016 amounted to Rp 5.047.000.000 and USD 8,797,195.62 (equivalent with Rp 118.199.120.350).
Total saldo pinjaman pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk tanggal 31 Desember 2015 adalah sejumlah Rp 26.595.000.000 dan USD 8,797,195.62 (ekuivalen dengan Rp 121.357.313.578).
The total outstandings loan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk balances as of Desember 31, 2015 amounted to Rp 26.595.000,000 and USD 8,797,195.62 (equivalent with Rp 121.357.313.578). 16. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITIES
16. LIABILITAS IMBALAN KERJA Entitas mencatat liabilitas imbalan pascakerja sebesar Rp 20.482.029.580 dan Rp 17.287.669.416 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015.
The Company recorded liability for postemployment benefits amounting to Rp 20.482.029.580 and Rp 17.287.669.416 as of December 31, 2016 and 2015, respectively.
Beban penyisihan imbalan pascakerja yang dibebankan pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain adalah sebesar Rp 2.568.926.575 dan Rp 1.861.645.954, masing-masing selama tahun 2016 dan 2015, dan disajikan sebagai bagian dari akun “Beban Gaji dan Tunjangan Karyawan”.
The related provisions charged to the statements of comprehensive income amounted to Rp 2.568.926.575 and Rp 1.861.645.954, for the years 2016 and 2015, respectively, and are presented as part of account “Salaries and Employees‟ Benefits” .
Entitas mencatat liabilitas imbalan pascakerja untuk tahun 2016 dan 2015 berdasarkan perhitungan aktuaris independen yang dilakukan oleh aktuaria yang sama yakni PT Kompujasa Aktuaria Indonesia, yang dalam laporannya masing-masing tertanggal 10 Februari 2017 dan 9 Februari 2016, dan menggunakan metode “Projected Unit Credit ” dan asumsi-asumsi sebagai berikut:
The Company accrued the liability for postemployment benefits for the years 2016 and 2015 based on the independent actuarial calculation prepared by PT Kompujasa Aktuaria Indonesia, an independent actuary, whose reports dated February 10, 2017 and February 9, 2016, respectively applied the “Projected Unit Credit” method and the following assumptions:
2016 Tingkat diskonto per tahun Kenaikan gaji per tahun Tingkat kematian
2015
8,00% 9,00% 7,00% 7,00% Tabel Mortalita Indonesia -2011 /
Indonesia Mortality Table - 2011 55 tahun / 55 years
Usia pensiun
Tabel berikut menyajikan sensitivitas atas kemungkinan perubahan tingkat suku bunga pasar, dengan variable lain dianggap tetap, terhadap kewajiban imbalan pascakerja dan beban jasa kini masing-masing pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015:
A one percentage point change in the assumed discount rate
Nilai kini liabilitas / Present value of
benefit obligations
Beban jasa kini dan beban jasa bunga / Current service cost and
Pension age
The following tables summarize the sensitivity to a reasonably possible change in market interest rates, with all other variables held constant, of the obligation for post employment and current service cost as of December 31, 2016 and 2015, respectively:
Asumsi perubahan satu persen dalam tingkat diskonto /
December 31, 2016
Discount rate per annum Salary increase per annum Mortality rate
Decrease (1%) Value Effect
Decrease (1%)
Current
Increase (1%)
7,00%
8,00%
9,00%
Current Value
Increase (1%) Effect Value
22.733.135.313
(2.251.105.733)
20.482.029.580
1.982.098.825
2.680.989.209
(112.062.634)
2.568.926.575
22.733.135.313
(2.251.105.733)
20.482.029.580
1.982.098.825
18.499.930.755
2.680.989.209
(112.062.634)
2.568.926.575
98.585.183
2.470.341.392
98.585.183
18.499.930.755 2.470.341.392
interest cost
Liabilitas bersih pada neraca / Net
liability in balance sheet
Beban bersih yang diakui pada laporan laba rugi / Net expense
recognized in the income statement 36
PT SUNSON TEXTILE MANUFACTURER Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun Yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
16. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITIES (continued)
16. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan) Asumsi perubahan satu persen dalam tingkat diskonto /
Decrease (1%)
Current
Increase (1%)
8,00%
9,00%
10,00%
A one percentage point change in the assumed discount rate Decrease (1%) Value Effect
December 31, 2015 Nilai kini liabilitas / Present value of
benefit obligations Beban jasa kini dan beban jasa bunga / Current service cost and
interest cost Liabilitas bersih pada neraca / Net
liability in balance sheet Beban bersih yang diakui pada laporan laba rugi / Net expense
recognized in the income statement
Current Value
Increase (1%) Effect Value
19.139.886.284
(1.852.216.868)
17.287.669.416
1.635.008.510
15.652.660.906
1.953.771.112
(92.125.158)
1.861.645.954
81.253.828
1.780.392.126
19.139.886.284
(1.852.216.868)
17.287.669.416
1.635.008.510
15.652.660.906
1.953.771.112
(92.125.158)
1.861.645.954
81.253.828
1.780.392.126
Tabel berikut menyajikan komponen liabilitas imbalan kerja karyawan yang diakui dalam laporan posisi keuangan dan beban imbalan kerja karyawan yang diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.
The following tables summarize the components of employee benefits liability recognized in the statements of financial position and the employee benefits expense recognized in the statements of comprehensive income.
Rincian liabilitas atas imbalan pascakerja karyawan adalah sebagai berikut:
The details of the liability for post employment benefits are as follows:
2016
2015
Beban imbalan kerja Beban jasa kini Beban bunga
1.013.036.327 1.555.890.248
854.529.150 1.007.116.804
Employee benefits expenses Current service cost Interest cost
Beban imbalan kerja
2.568.926.575
1.861.645.954
Employee benefits expenses
The movement in employee benefits liability are as follows: Balance at beginning of year Employee benefits expenses Total amount recognized in 3.577.590.469 other comprehensive income
Mutasi kewajiban imbalan kerja adalah sebagai berikut: 17.287.669.416 Saldo awal tahun 2.568.926.575 Beban imbalan kerja Total yang diakui di penghasilan komprehensif lainnya 625.433.589 Saldo akhir tahun
11.848.432.993 1.861.645.954
20.482.029.580
17.287.669.416
Balance at end of year
17. SHARE CAPITAL
17. MODAL SAHAM
The composition of the Company‟s shareholders as of December 31, 2016 and 2015 based on the records of PT Sinartama Gunita, Securities Administration Agency, is as follows:
Rincian pemegang saham pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 berdasarkan catatan yang dibuat oleh PT Sinartama Gunita, Biro Administrasi Efek, adalah sebagai berikut: 2016
Pemegang Saham
Bukan pengurus Perusahaan PT Sunsonindo Textile Investama Masyarakat (masing-masing pemilikan di bawah 5%) Pengurus Perusahaan Sundjono Suriadi Bernardi Widjajakusuma Purnawan Suriadi Jumlah
Jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh /
Number of share issued and fully paid
Persentase pemilikan /
Percentage of ownership
Jumlah /
Amount
Shareholders
Non Company’s management 480.000.000
41%
262.366.416
22%
403.560.681 14.031.500 10.950.584
35% 1% 1%
1.170.909.181 37
100%
120.000.000.000 PT Sunsonindo Textile Investama
Public (each below 5% ownership) The Company’s management 100.890.170.250 Sundjono Suriadi 3.507.875.000 Bernardi Widjajakusuma 2.737.646.000 Purnawan Suriadi 65.591.604.000
292.727.295.250
Total
PT SUNSON TEXTILE MANUFACTURER Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun Yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
17. SHARE CAPITAL (continued)
17. MODAL SAHAM (lanjutan)
2015
Pemegang Saham
Bukan pengurus Perusahaan PT Sunsonindo Textile Investama East Rise Capital Limited Easefull Enterprise Limited Masyarakat (masing-masing pemilikan di bawah 5%) Pengurus Perusahaan Sundjono Suriadi Bernardi Widjajakusuma Purnawan Suriadi Jumlah
Jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh /
Persentase pemilikan /
Number of share issued and fully paid
Percentage of ownership
Jumlah /
Shareholders
Amount
Non Company’s management 480.000.000 169.806.783 164.395.398
41% 15% 14%
262.366.416
22%
69.358.500 14.031.500 10.950.584 1.170.909.181
120.000.000.000 PT Sunsonindo Textile Investama East Rise Capital Limited 42.451.695.750 Easefull Enterprise Limited 41.098.849.500 65.591.604.000
6% 1% 1% 100%
17.339.625.000 3.507.875.000 2.737.646.000 292.727.295.250
Public (each below 5% ownership) The Company’s management Sundjono Suriadi Bernardi Widjaja Kusuma Purnawan Suriadi Total (See notes No. 1a)
(Lihat catatan No. 1a )
18. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL – NET
18. TAMBAHAN MODAL DISETOR – BERSIH 2016
2015
Saldo tambahan modal disetor pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 terdiri dari: Agio saham 74.608.480.226 Biaya emisi saham (3.985.776.015) Aset tetap - tax amnesty 1.005.250.000 Bersih
71.627.954.211
The balance of additional paid-in capital as of December 31, 2016 and 2015 consisted of: 74.608.480.226 Premium on share (3.985.776.015) Share issuance cost Fixed assets -tax amnesty 70.622.704.211
Net
Pada tanggal 15 Juli 2016, pemerintah mengeluarkan regulasi pajak berupa Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 118/PMK.03/2016 tentang pelaksanaan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2016 tentang Pengampunan Pajak, berupa program Tax Amnesty. Program Tax Amnesty merupakan sarana atau fasilitas yang diberikan kepada semua wajib pajak baik Entitas maupun Pribadi yang memiliki aset tetapi belum dilaporkan dalam laporan SPT (Surat Pemberitahuan Tahunan) dengan cara membayar uang tebusan. Manajemen memutuskan mengikuti program Tax Amnesty tersebut Dalam PSAK 70 "Akuntansi Aset & Liabilitas Pengampunan Pajak", tambahan aset sebesar Rp 1.005.250.000,dicatat sebagai tambahan modal disetor. Sebagaimana dijelaskan dalam paragraf 12 dalam PSAK 70 bahwa "Entitas mengakui selisih antara aset pengampunan pajak dan liabilitas pengampunan pajak di ekuitas dalam pos tambahan modal disetor. Jumlah tersebut tidak dapat diakui sebagai laba rugi direalisasi maupun direklasifikasi ke saldo laba".
On July 15, 2016, the government issued a regulation tax in the form Finance Minister Regulation (PMK) Number 118/PMK.03.2016 on the implementation of law Number 11 of 2016 on Tax Forgiveness, in the form of Tax Amnesty Program. Tax Amnesty Program is a means or facility provided to all entities and private both have assets but not yet reported in the SPT. By paying a ransom. Management decided to follow the program of the tax amnesty in PSAK 70 "Accounting Assets & liabilities tax forgivennes", Addtional assetsof Rp 1.005.250.000 recorded as additional paid in capital. As explained in paragraph 12 in PSAK 70 "Entity recorgnizes the difference between assets and liabilities tax forgiveness in the equity in the post addtional paid in capital. The amount can not recognized as a realized profit or loss and reclassified to retained earnings"
Entitas mengakui uang tebusan yang dibayarkan dalam laba rugi dalam periode Surat Keterangan disampaikan.
Entity recognizes the ransom was paid in profit or loss in the period of certicatedelivered.
38
PT SUNSON TEXTILE MANUFACTURER Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun Yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
19. NET SALES
19. PENJUALAN BERSIH 2016
2015
Rincian penjualan bersih kepada pihak ketiga diklasifikasi berdasarkan segmen usaha Entitas, adalah sebagai berikut: Ekspor Produk pemintalan 121.767.234.864 Jumlah
121.767.234.864
The details of net sales to third parties classified according to the Company‟s core business segments, are as follows: Export 141.413.853.982 Spinning product Total
141.413.853.982
Domestik Produk pemintalan Produk pertenunan Produk lainnya
156.029.696.038 143.136.783.662 15.757.489.312
307.632.547.646 43.647.990.861 13.486.105.877
Domestic Spinning product Weaving product Other product
Jumlah
314.923.969.012
364.766.644.384
Total
436.691.203.876
506.180.498.366
Total Net Sales
Jumlah Penjualan Bersih
Tidak terdapat penjualan kepada debitur tertentu yang melebihi jumlah 10% dari total penjualan.
There are no sales to especially debitor which over 10% of total sales.
20. COST OF GOODS SOLD
20. BEBAN POKOK PENJUALAN 2016
2015
Rincian beban pokok penjualan adalah sebagai berikut: Persediaan bahan baku Awal tahun 82.399.963.303 Pembelian 318.651.408.434 Jumlah 401.051.371.737 Akhir tahun (117.593.880.171) Pemakaian Bahan baku 283.457.491.566 Upah buruh langsung 29.774.968.678 Beban pabrikasi (catatan 21 ) 61.827.717.488 Jumlah Beban Produksi 375.060.177.732
38.893.845.815 375.611.286.664 414.505.132.479 (82.399.963.303) 332.105.169.176 36.564.312.397 67.517.967.427 436.187.449.000
20. COST OF GOODS SOLD (continued)
20. BEBAN POKOK PENJUALAN (lanjutan) 2016 Persediaan barang dalam proses: Awal tahun Akhir tahun Beban Pokok Produksi Persediaan barang jadi Awal tahun Akhir tahun Jumlah Beban Pokok Penjualan
2015
7.463.173.965 (6.477.262.270) 376.046.089.427
7.857.943.768 (7.463.173.965) 436.582.218.803
Work in process inventories: At beginning of year At end of year Cost of Goods Manufactured
231.383.410.518 (172.882.014.494)
299.628.299.206 (231.383.410.518)
Finished goods inventories At beginning of year At end of year
504.827.107.491
Total Cost of Goods Sold
434.547.485.451
Rincian pemasok dengan nilai pembelian bersih melebihi 10% dari jumlah pembelian bersih adalah sebagai berikut:
Detail of suppliers involving net purchase exceeding 10% of the Company‟s purchase are as follows:
Jumlah Pembelian /
Persentase dari Jumlah Pembelian /
Purchase amounts Pemasok PT Polychem Indonesia Tbk. Jumlah
The detail of cost of goods sold are as follows: Raw materials At beginning of year Purchases Total At end of year Raw materials Direct labor Factory overhead (note 21) Total Manufacturing Cost
2016 160.629.128.184 160.629.128.184
2015
2016
170.391.839.348 170.391.839.348
As a percentage of Total Purchase 2015 Supplier
50% 50%
21. FACTORY OVERHEAD
21. BEBAN PABRIKASI 39
45% 45%
PT Polychem Indonesia Tbk. Total
PT SUNSON TEXTILE MANUFACTURER Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun Yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2016 Rincian beban pabrikasi adalah sebagai berikut: Listrik dan air Penyusutan aset tetap Pemakaian bahan lain-lain Pemakaian bahan pembantu Perbaikan dan pemeliharaan Lain-lain Jumlah Beban Pabrikasi
2015
16.265.344.813 30.312.415.558 7.084.713.460 2.359.108.796 4.632.013.656 1.174.121.205
21.581.401.880 30.978.738.279 7.981.798.079 2.201.469.690 3.168.041.020 1.606.518.479
The details of factory overhead are as follows: Electricity and water Depreciation fixed asset Other material Auxiliary material Repair and maintenance Miscellaneous
61.827.717.488
67.517.967.427
Total Factory Overhead
22. OPERATING EXPENSES
22. BEBAN USAHA 2016 Rincian beban usaha adalah sebagai berikut: Beban Penjualan Beban ekspor Gaji dan kesejahteraan karyawan Transportasi dan pengiriman Pemasaran Beban kantor Perjalanan Jumlah Beban Penjualan Beban Umum dan Administrasi Gaji dan kesejahteraan karyawan Penyusutan aset tetap Perizinan dan pajak Beban kantor Transportasi Perjalanan Pencatatan efek Representasi Keamanan Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 100 juta) Jumlah Beban Umum dan Administrasi Jumlah Beban Usaha
2015
4.419.497.607 3.237.235.469 1.968.841.525 112.310.108 71.021.713 9.808.906.422 7.553.549.430 3.368.046.173 939.336.447 958.683.195 276.920.344 71.021.712 63.636.364 171.243.054 130.020.400 195.798.667 13.728.255.786
6.494.069.497 3.442.082.031 945.728.534 1.032.815.141 282.276.377 129.186.284 84.136.364 60.769.850 107.710.800 210.428.556 12.789.203.434
General and Administrative Salaries and employee benefits Depreciation fixed asset Permits and taxes Office expenses Transportation Travelling Share Listing Representation Securities Others (each below Rp 100 million) Total General and Administrative
23.537.162.208
23.705.320.429
Total Operating Expenses
23. OTHER INCOME (EXPENSES)
23. PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN 2016
2015
Rincian pendapatan (beban) lain-lain adalah sebagai berikut: Laba selisih kurs 1.735.768.457 Penjualan sisa kapas 30.421.448.103 Penghasilan bunga 107.024.724 Lain-lain - bersih 207.221.061 Jumlah pendapatan lain-lain 32.471.462.345 Beban bunga dari pinjaman bank Beban administrasi bank Jumlah beban lain-lain Jumlah
The details of operating expenses are as follows: Selling Expenses 6.067.973.490 Export charges 2.783.172.641 Salaries and employee benefits 1.757.695.430 Transportation and delivery 63.807.477 Marketing 114.281.674 Office expenses 129.186.283 Travelling 10.916.116.995 Total Selling Expenses
The details of other income (expenses) as follows: Gain on foreign exchange rate Sales of cotton waste Interest income Others - net Total other income
13.837.546.372 24.581.231.114 3.705.009 1.422.906.625 39.845.389.120
(29.197.549.835) (594.053.854) (29.791.603.689)
(29.383.232.655) (1.616.417.095) (30.999.649.750)
Interest expenses from bank loans Administration charges Total other expenses
2.679.858.656
8.845.739.370
Total
24. EARNING PER SHARE
24. LABA PER SAHAM DASAR 40
PT SUNSON TEXTILE MANUFACTURER Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun Yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
The details of earning per share computation are as follows:
Rincian perhitungan laba per saham dasar sebagai berikut: 2016 Laba per Saham Dasar /
Laba / (Rugi)
Jumlah Saham Rata-rata Tertimbang /
Laba per Saham Dasar /
Earnings Per Share
Income / (Loss)
Weighted Average number of shares
Earnings per share
Laba/ (rugi) dari usaha /
Income from operation Laba/ (rugi) bersih /
Net income
(21.393.443.783)
1.170.909.181
(14.582.624.323)
1.170.909.181
(18,27) (12,45)
2015 Laba per Saham Dasar /
Laba / (Rugi)
Jumlah Saham Rata-rata Tertimbang /
Laba per Saham Dasar /
Earnings Per Share
Income / (Loss)
Weighted Average number of shares
Earnings per share
Laba/ (rugi) dari usaha /
Income from operation Laba/ (rugi) bersih /
Net income
(22.351.929.554)
1.170.909.181
(10.460.601.344)
1.170.909.181
In the normal course of business, the Company engages in trade and financial transactions with related parties. The nature of relationships between the Company and such related parties are as follows:
Dalam kegiatan usaha normal, Entitas melakukan transaksi usaha dan keuangan dengan pihak berelasi tertentu. Sifat dari hubungan Entitas dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan berelasi adalah sebagai berikut:
PT Bank Bisnis International
Sifat Hubungan Berelasi /
Transaksi /
Nature of relationship
Transactions
Pemegang Saham Yang Sama /
Ultimate Shareholders
Transaksi-transaksi dan akun-akun yang signifikan dengan pihakpihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut: 2016 Kas dan Setara Kas PT Bank Bisnis International Persentase terhadap jumlah aset Beban Usaha PD Surya Rejeki Persentase terhadap jumlah beban usaha Pendapatan Bunga PT Bank Bisnis International Persentase terhadap jumlah pendapatan lain-lain
(8,93)
25. TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
25. TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG BERELASI
Nama Pihak yang Mempunyai Hubungan Berelasi
(19,09)
Name of The Related Parties
Penempatan rekening giro /
Placement of current account
PT Bank Bisnis International
The significant transactions and account balances with related parties are as follows: 2015
17.618.886 0,0026%
20.473.258 0,0029%
Cash and Cash Equivalent PT Bank Bisnis International Percentage to total asset
0,00%
63.807.477 0,22%
Operating expenses PD Surya Rejeki Percentage to total operating
1.348.831 0,004%
1.060.023 0,003%
Interest income PT Bank Bisnis International Percentage to total interest income
26. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING 41
26. MONETARY ASSETS CURRENCIES
AND
LIABILITIES
IN
FOREIGN
PT SUNSON TEXTILE MANUFACTURER Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun Yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING
MONETARY ASSETS CURRENCIES
AND
Pada tanggal 31 Desember 2016, Entitas memiliki aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing. Nilai aset dan kewajiban tersebut pada tanggal neraca dan tanggal penyelesaian laporan keuangan disajikan sebagai berikut:
As of December 31, 2016 the Company has monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies. The Values of these assets and liabilities as of the date of the balance sheet and the completion date of the financial statements are presented below:
Mata uang asing /
27 Maret 2017 (tanggal penyelesaian laporan keuangan) /
Foreign currency
'March 27, 2017 (financial statements completion date)
LIABILITIES
IN
FOREIGN
6.242,41 222.336,72
83.873.021 2.987.316.141
83.111.447 2.960.191.061
Assets Cash and cash equivalent Trade receivables
228.579,13
3.071.189.162
3.043.302.508
Total Assets
8.797.195,62
118.199.120.350
117.125.862.484
Liabilities Long term loans
Jumlah Liabilitas
8.797.195,62
118.199.120.350
117.125.862.484
Total Liabilities
Liabilitas Bersih
8.568.616,49
115.127.931.188
114.082.559.976
Net Liabilities
Aset Kas dan setara kas Piutang usaha
USD USD
Jumlah Aset Liabilitas Pinjaman jangka panjang
USD
Sebagaimana yang telah disajikan, jika nilai tukar mata uang asing pada tanggal laporan tersebut di atas digunakan untuk menyajikan kembali aset dan kewajiban dalam mata uang asing Entitas, kewajiban bersih dalam mata uang asing akan turun sebesar Rp 1.045.371.212.
As shown, if the foreign exchange rates prevailing at the completion date of the financial statements were used to restate the Company‟s monetary assets and liabilities denominated in foreign currency, the net liabilities denominated in foreign currency would have decreased amounting to Rp 1.045.371.212.
27. SIGNIFICANT AGREEMENT AND COMMITMENTS
27. PERJANJIAN DAN IKATAN PENTING Pada tanggal 19 Juli 1996, Entitas menunjuk PD Surya Rejeki (pihak berelasi), dan pada tanggal 8 Januari 1997, Entitas menunjuk PT Sunsonindo Textile Investama (salah satu Pemegang Saham), sebagai agen untuk memasarkan produk-produk Entitas. Entitas memberikan komisi masing-masing kepada agen tersebut sebesar Rp 30.000 per bal atau per 181,4 kg untuk penjualan benang katun, benang katun campuran, benang spun polyester dan benang spun polyester campuran dan Rp 100 per pon (lb) atau per 0,454 kg untuk penjualan benang polyester DTY. Komisi tersebut dapat ditelaah ulang setiap tahunnya berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak dengan maksimum penyesuaian komisi sebesar 20% per tahun.
On July 19, 1996 the Company appointed PD Surya Rejeki (related party) and on January 8, 1997 the Company appointed PT Sunsonindo Textile Investama (a Company's Shareholder), as agents to promote the Company's product. The Company pays a commission of Rp 30.000 per bale (equivalent to 181,4 kg) for the sale of cotton yarn, blended cotton yarn, polyester yarn and blended polyester yarn and Rp 100 per pound (equivalent to 0,454 kg) for the sale of DTY polyester yarn. The commission rate is subject to review annually and adjusted by not more than 20% per annum upon the mutual agreement of the two parties.
Sejak tahun 2016 tidak ada lagi ikatan penting antara Entitas dengan PD Surya Rejeki (pihak berelasi) dan PT Sunsonindo Textile Investama (salah satu Pemegang Saham).
Since 2016, no important bond anymore between The Company and PD Surya Rejeki (related party) and PT Sunsonindo Textile Investama (a Company's Shareholder). 28. SEGMENT INFORMATION
28. INFORMASI SEGMEN Sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 5 (revisi 2010) ”Pelaporan Segmen”, informasi yang berikut ini disajikan berdasarkan informasi yang digunakan manajemen dalam mengevaluasi kinerja tiap segmen dan menentukan pengalokasian sumber daya.
42
In accordance with Statement of Financial Accounting Standard (SFAS) No. 5 (Revised 2010) “Segment Reporting”, the following financial information is presented based on the information used by management in evaluating the performance of each segment and in determining allocation of resources.
PT SUNSON TEXTILE MANUFACTURER Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun Yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
28. SEGMENT INFORMATION (continued)
28. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)
The Company classified its business into three (3) core business segments, namely: spinning, weaving and others. Information about these business segment as of December 31, 2016 and 2015 are as follow:
Entitas mengklasifikasikan usahanya menjadi tiga (3) yaitu: pemintalan, pertenunan dan lain-lain. Informasi mengenai segmen usaha tersebut pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut: 2016 Pertenunan /
Pemintalan / Penjualan bersih Beban pokok penjualan Laba (rugi) kotor Beban usaha Laba (rugi) usaha Pendapatan lain-lain – bersih Beban pajak penghasilan Laba (rugi) bersih Jumlah Aset Jumlah Liabilitas Beban penyusutan Pengeluaran modal
Weaving
277.796.930.902 277.609.424.326 187.506.576
143.136.783.662 141.364.986.229 1.771.797.433
15.757.489.312 15.573.074.895 184.414.417
583.555.564.151 309.795.447.957 25.509.581.715 8.358.122.170
60.388.640.650 81.516.532.903 6.109.635.758
27.019.788.914 16.632.511.133 2.061.244.258 15.535.000
Others
2015*) Pertenunan / Lain-lain /
Pemintalan / Penjualan bersih Beban pokok penjualan Laba (rugi) kotor Beban usaha Laba (rugi) usaha Pendapatan lain-lain – bersih Beban pajak penghasilan Laba (rugi) bersih Jumlah Aset Jumlah Liabilitas Beban penyusutan Pengeluaran modal
Lain-lain /
Spinning
Spinning
Weaving
Others
449.046.401.628 317.666.356.068 131.380.045.560
43.647.990.861 115.511.185.306 (71.863.194.445)
13.486.105.877 71.649.566.117 (58.163.460.240)
627.822.660.635 329.827.371.085 26.070.329.303 4.107.450.000
64.969.575.092 95.510.759.695 6.243.936.804
29.071.029.558 19.302.824.871 2.106.554.203
29. KELOMPOK INSTRUMEN KEUANGAN
Net sales Cost of goods sold Gross profit (loss) Operating expenses Income from operating Other income – net Income tax expense Net income Total Assets Total Liabilities Depreciation expense Capital expenditure
Jumlah /
Total 506.180.498.366 504.827.107.491 1.353.390.875 23.705.320.429 (22.351.929.554) 8.845.739.370 3.045.588.841 (10.460.601.344) 721.863.265.285 444.640.955.651 34.420.820.310 4.107.450.000
Net sales Cost of goods sold Gross profit (loss) Operating expenses Income from Other income – net Income tax expense Net income Total Assets Total Liabilities Depreciation Capital expenditure
29. FINANCIAL INSTRUMENTS GROUP The table below is a comparison by class of the carrying amounts and fair value of the Company‟s financial instrument that are carried in the financial statements.
Tabel di bawah ini menyajikan perbandingan atas nilai tercatat dengan nilai wajar dari instrumen keuangan Entitas yang tercatat dalam laporan keuangan.
Loans and receivables
Total 436.691.203.876 434.547.485.451 2.143.718.425 23.537.162.208 (21.393.443.783) 2.679.858.656 4.130.960.804 (14.582.624.323) 670.963.993.715 407.944.491.993 33.680.461.731 8.373.657.170
*) After the transition adjustment to the elimination of the tax debt (notes 33)
*) Setelah penyesuaian transaksi penghapusan utang pajak (catatan 33)
Pinjaman yang dan diberikan piutang /
Jumlah /
Utang dan pinjaman /
Nilai tercatat /
Nilai wajar/
Loans and borrowings
Carrying value
Fair value
ASET KEUANGAN Kas dan setara kas Piutang usaha dari pihak ketiga Biaya dibayar di muka Uang Jaminan
2.420.688.310
-
2.420.688.310
49.327.532.794 97.470.038 901.440.000
-
49.327.532.794 97.470.038 901.440.000
FINANCIAL ASSETS Cash and cash Trade receivables 49.327.532.794 from third parties 97.470.038 Prepaid expenses 901.440.000 Refundable deposit
Total Aset Keuangan
52.747.131.142
-
52.747.131.142
52.747.131.142 Total Financial Assets
43
2.420.688.310
PT SUNSON TEXTILE MANUFACTURER Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun Yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 29. KELOMPOK INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan) Pinjaman yang dan diberikan piutang /
Loans and receivables LIABILITAS KEUANGAN Pinjaman jangka pendek Utang usaha kepada pihak ketiga Pinjaman jangka panjang Bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Bagian jangka panjang Total Liabilitas Keuangan
29. FINANCIAL INSTRUMENTS GROUP Utang dan pinjaman /
Nilai tercatat /
Nilai wajar/
Loans and borrowings
Carrying value
Fair value
-
37.296.294.524 93.153.187.929
37.296.294.524 93.153.187.929
-
136.651.993.674 78.087.751.586
136.651.993.674 78.087.751.586
FINANCIAL LIABILITIES Short term loans Trade payables to Long term loans Current maturities 136.651.993.674 of long-term loans 78.087.751.586 Long-term loans net
-
345.189.227.713
345.189.227.713
345.189.227.713
37.296.294.524 93.153.187.929
Total Financial Liabilities
Metode dan asumsi yang digunakan untuk estimasi nilai wajar adalah sebagai berikut:
Methods and assumptions are used to estimate the fair value are as follows:
Nilai wajar kas dan bank, setara kas yang dibatasi penggunaanya, biaya dibayar dimuka dan uang jaminan dan biaya masih harus dibayar mendekati nilai tercatat karena jangka waktu jatuh tempo yang singkat atas instrumen keuangan tersebut.
Fair value of Cash on hand and cash in banks, Restricted cash equivalents, Prepaid expenses, Refundable deposit and accrued expenses approximate their carrying amounts largely due to shortterm maturities of these instruments.
Nilai wajar dari piutang usaha pihak ketiga, piutang lain-lain, pinjaman jangka pendek, utang usaha kepada pihak ketiga, dan pinjaman jangka panjang ditentukan menggunakan diskonto arus kas berdasarkan tingkat suku bunga pasar pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015.
The fair value of Trade receivables from third parties, Other receivables, Short - term loans, Trade payables to third parties, Long-term loans are determined by discounted cash flow using market interest rate as of December 31, 2016 and 2015.
30. RISK MANAGEMENT
30. MANAJEMEN RISIKO Entitas dipengaruhi oleh berbagai risiko keuangan, termasuk risiko kredit, risiko mata uang asing, risiko suku bunga dan risiko likuiditas. Tujuan manajemen risiko Entitas secara keseluruhan adalah untuk secara efektif mengendalikan risiko-risiko ini dan meminimalisasi pengaruh merugikan yang dapat terjadi terhadap kinerja keuangan. Direksi mengkaji dan menyetujui kebijakan untuk mengendalikan setiap risiko yang diringkas di bawah ini, dan memperhatikan risiko harga pasar dari semua instrumen keuangan.
The Company is affected by various financial risks, including credit risk, foreign currency risk, interest rate risk and liquidity risk. The Company‟s overall risk management objectives are to effectively manage these risks and minimize potential adverse effects on their financial performance. The Directors reviews and agrees with the policies for managing each of these risks, which are summarized below, and monitors the market price risks arising from all financial instruments.
a.
a.
Risiko Kredit
Credit Risk
Aset keuangan yang dapat menyebabkan Entitas berpotensi menanggung risiko kredit adalah kas dan setara kas, piutang usaha, dan piutang lain-lain.
The financial assets that potentially influence the Company of credit risk consist of cash and cash equivalents, trade receivable, and other receivables.
Entitas mempunyai kebijakan dan prosedur kredit untuk memastikan evaluasi kredit yang berjalan dan memantau saldo secara aktif.
The Company has in place credit policies and procedures to ensure the ongoing credit evaluation and active account monitoring.
Pada tanggal neraca, tidak terdapat risiko kredit yang signifikan.
At the balance sheet date, there were no significant of credit risk.
44
PT SUNSON TEXTILE MANUFACTURER Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun Yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
30. RISK MANAGEMENT (continued)
30. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) b.
c.
b.
Risiko Mata Uang Asing Entitas melakukan transaksi dalam berbagai mata uang asing, oleh karenanya menanggung risiko kerugian nilai tukar mata uang asing.
The Company‟s transactions denominated in various foreign currencies. As a result, the Company is subject to the currency exchange risk.
Pada tanggal neraca Entitas akan menanggung risiko selisih nilai tukar mata uang asing yang signifikan.
At the balance sheet date, the Company will bear significant currency exchange risk. c.
Risiko Tingkat Suku Bunga
d.
Risiko Likuiditas
Interest Rate Risk The Company and Subsidiaries has interest-bearing bank loans and other borrowings. Therefore, the Company bears the risk of interest rates fluctuation. The Company policies is to obtain loans with the lowest interest rates.
Entitas mempunyai hutang bank yang dikenakan bunga. Oleh karena itu, Entitas menanggung risiko perubahan tingkat suku bunga. Kebijakan Entitas adalah berusaha untuk mendapatkan pinjaman dengan tingkat suku bunga yang paling rendah. d.
Foreign Currency Risk
Liquidity Risk Prudent liquidity risk management implies maintaining sufficient cash and cash equivalents to support business activities on timely basis. The Company maintains a balance between continuity of collectibles accounts receivable and flexibility through the use of bank loans and other borrowings.
Manajemen risiko likuiditas yang hati-hati termasuk mengatur kas dan setara kas yang cukup untuk menunjang aktivitas usaha secara tepat waktu. Entitas mengatur keseimbangan antara kesinambungan kolektibilitas piutang dan fleksibilitas melalui penggunaan hutang bank.
31. COMPANY'S GOING CONCERN
31. KELANGSUNGAN HIDUP PERUSAHAAN Laporan keuangan terlampir telah disusun oleh manajemen Entitas dengan asumsi bahwa Entitas akan melanjutkan usahanya secara berkesinambungan. Entitas mengalami kerugian yang berulang dalam kegiatan usahanya, sehingga mengakibatkan jumlah ekuitas mengalami penurunan terus menerus. Saldo ekuitas per 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesar Rp 263,02 milyar dan Rp 277,22 milyar sedangkan kumulatif saldo rugi masing-masing sebesar Rp 98,32 milyar dan Rp 83,74 milyar. Current ratio Entitas 31 Desember 2016 sebesar 126,73% atau mengalami kenaikan 0,33% dari current ratio 31 Desember 2015 yang mencapai 126,39%.
The financial statements compiled by managements with assumption that company's bussiness will continue with sustatainably. The Company has suffered from loss on its bussiness, so that the total equity climbingdown year by year. The equity balance per December 31, 2016 and 2015 were Rp 263,02 billion and Rp 277,22 billion while cumulated losses balance were Rp 98,32 billion and Rp 83,74 billion. Company's current ratio on December 31, 2016 was 126.73 % or increase by 0.33% from December 31, 2015 current ratio that was 126.39%.
Gambaran hasil usaha Entitas selama 2 (dua) tahun terakhir menunjukkan rugi bersih masing-masing sebesar Rp 14,58 milyar dan Rp 10,46 milyar untuk 31 Desember 2016 dan 2015.
The Company's business result description for the last 2 (two) years showing nett loss amounted to Rp 14,58 billion and Rp 10,46 billion by December 31, 2016 and 2015.
Untuk mengatasi masalah tersebut di atas, Entitas tetap berkomitmen untuk tetap mempertahankan kelangsungan usaha dan merencanakan untuk melakukan langkah-langkah kongkrit penyelesaian masalah keuangan:
To solve the problems, the company commited to keep the business and planed to choose the best strategies for the financial problems:
-
Entitas terus menerus memperkuat modal meningkatkan mutu produk yang dihasilkan.
-
The company will strengthen its working capital and improve the quality of production.
-
Entitas berencana untuk meningkatkan kapasitas utilitas.
-
The company plans to increase its capacity utilization.
-
Peremajaan dan restrukturisasi atas mesin-mesin yang ada, yang diharapkan akan dapat meningkatkan efisiensi, kualitas dan kuantitas produksi.
-
Rejuvenation and restructuritation of machines, which is expected to increase efficiency, quality and quantity of product.
kerja
dan
45
PT SUNSON TEXTILE MANUFACTURER Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun Yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
31. COMPANY'S GOING CONCERN (continued)
31. KELANGSUNGAN HIDUP PERUSAHAAN (lanjutan) -
Entitas akan membayar pinjamannya sesuai dengan perjanjian dan juga memperkirakan untuk mendapatkan arus kas yang signifikan dari operasinya untuk memenuhi liabilitas.
-
The company will pay its agreement and also to predict to get the significant cash flow from its operation to fulfill the liabilities.
-
Entitas akan lebih jauh mengurangi biaya operasi dengan melakukan beberapa pendekatan efesiensi, mengawasi tingkat persediaan yang lebih disesuaikan dengan order yang diterima.
-
The company will further reduce operating loss by several efficiency measures, monitor level of inventories to be in line with the orders received.
-
Menjaga pelanggan lama untuk tetap membeli produk Entitas dengan memberikan harga kompetitif dan pelayanan yang memuaskan dan Entitas juga akan mencari pelanggan baru.
-
To maintain the existing customers to keep them buying the company product by providing the competitive price and satisfactory services.The company and subsidiary will seek new customers.
Dengan rencana tersebut, diharapkan keadaan Entitas akan segera membaik.
By these strategies, the company is expected to be recovered.
Namun pemulihan kondisi ekonomi tergantung pada kebijakan fiskal, moneter dan kebijakan lain yang telah dan akan diambil oleh pemerintah Indonesia serta kondisi ekonomi global, yang semuanya itu berada diluar kendali entitas. Entitas akan tetap melanjutkan usahanya dan tidak mempunyai rencana untuk menghentikan aktivitas usahanya dan jalinan hubungan dengan suplier masih berjalan dengan baik dan sampai saat ini Entitas tidak mempunyai tuntutan dari pengadilan atau pailit dari pihak manapun.
Otherwise, the recovery of economic condition depends on fiscal, monetary and others policies which was made and will be decided by the government and also the global economy condition, and all of those matters are out of company's will. The company will continue in business and there are no tendency to dismiss the production activity, and still continuing in business with supplier as well, and the company neither has accusation nor claim by the court or bankrupt claim from any relations.
32. PROSPECTIVE ACCOUNTING PRONOUNCEMENT
32. STANDAR AKUNTANSI BARU Standar baru, revisi dan intepretasi yang telah diterbitkan yang relevan terhadap kegiatan operasional Entitas, dan akan efektif untuk tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2016 adalah sebagai berikut:
New standards, amendments and interpretations issued which are relevant to the Entity's operations, and will be effective for the financial year beginning January 1, 2016 are as follows:
- PSAK No. 1 (Revisi 2015), “Penyajian Laporan Keuangan”
-
-
PSAK No. 5 (Revisi 2015), “Segmen Operasi” PSAK No. 7 (Revisi 2015), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi” PSAK No. 16 (Revisi 2015), “Aset Tetap” PSAK No. 68 (Revisi 2015), “Pengukuran Nilai Wajar” PSAK No. 70, “Akuntansi Aset dan Liabilitas Pengampunan Pajak”
46
SFAS No. 1 (Revised 2015), “Presentation of Financial Statements” SFAS No. 5 (Revised 2015), “Operating Segment” SFAS No. 7 (Revised 2015), “Related Party Disclosure” SFAS No. 16 (Revised 2015), “Fixed Assets” SFAS No. 68 (Revised 2015), “Fair Value Measurement” SFAS No. 70, "Accounting for Assets & liabilities arasing from tax amnesty"
PT SUNSON TEXTILE MANUFACTURER Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun Yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 33. PENGARUH ATAS PSAK NO. 25 ATAS PENGHAPUSAN UTANG PAJAK Pengaruh penerapan PSAK No. 25 yang mengakibatkan penyesuaian transaksi penghapusan utang pajak untuk laporan keuangan per tanggal 31 Desember 2015 dan 1 Januari 2015/ 31 Desember 2014, adalah sebagai berikut :
33. IMPACT OF SFAS NO. 25 TO ELIMINATION OF TAX DEBT
The effect of the implementation of SFAS No. 25 which result in transition adjustment to the elimination of the tax debt on the financial statements as of December 31, 2015 and January 1, 2015/ December 31, 2014, are as follows :
31 Desember 2015/
December 31, 2015
Sebelum Disesuaikan /
Before Adjustment
Penyesuaian Sehubungan Dengan Penerapan PSAK No. 25 / Adjustment of
Setelah Disesuaikan /
As Adjusted
Implementation of SFAS No. 25 Statement of Financial Position
Laporan Posisi Keuangan Aset lancar Piutang Usaha
50.717.553.591
(20.902.399)
50.696.651.192
Current assets Trade receivables
Liabilitas jangka pendek Utang Pajak
35.611.204.253
(33.152.527.074)
2.458.677.180
Current liabilities Taxes payables
Liabilitas jangka panjang Liabilitas pajak tangguhan - bersih
Non current liabilities 36.224.746.484
787.901
36.225.534.385
Statements of Profit or Loss and Other Comprehensive Income
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Beban penjualan Gaji dan kesejahteraan karyawan Beban umum dan administrasi Gaji dan kesejahteraan karyawan dan administrasi) Penghasilan/ (beban) pajak Beban pajak kini Penghasilan pajak tangguhan
Deferred tax liabilities - net
2.784.118.123
(945.481)
6.496.275.620
8.124.252 3.055.288.895
47
2.783.172.641
Selling expenses Salaries and employee benefits
(2.206.123)
General and administrative expenses Salaries and employee benefits (general and 6.494.069.497 administrative expenses)
787.901 (787.901)
Income tax benefit (expenses) Income tax expenses Deferred tax income
8.912.153 3.054.500.994
PT SUNSON TEXTILE MANUFACTURER Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun Yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 33. PENGARUH ATAS PSAK NO. 25 ATAS PENGHAPUSAN UTANG PAJAK (Lanjutan)
33. IMPACT OF SFAS NO. 25 TO ELIMINATION OF TAX DEBT (Continued)
1 Januari 2015/
January 1, 2015 31 Desember 2014/
December 31, 2014
Sebelum Disesuaikan /
Before Adjustment
Penyesuaian Sehubungan Dengan Penerapan PSAK No. 25 / Adjustment of
Setelah Disesuaikan /
As Adjusted
Implementation of SFAS No. 25 Statement of Financial Position
Laporan Posisi Keuangan Liabilitas Jangka Pendek Utang Pajak Ekuitas Defisit
42.155.081.433
(33.129.260.971)
9.025.820.462
Current Liabilities Taxes payables
(106.408.592.718)
33.129.260.971
(73.279.331.747)
Equity Deficit
Entitas mengakui seluruh penghapusan pajak yang diberikan melalui program atau perjanjian formal dan peraturan perundangundangan, yang mencakup penghapusan pajak.
Company recognize all taxes may be granted through the program or formal agreements and legislation regulations, which include the elimination of tax.
34. THE ISSUANCE OF FINANCIAL STATEMENTS
34. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN Laporan keuangan dari halaman 1 (satu) sampai dengan halaman terakhir telah disetujui oleh Direktur untuk diterbitkan pada tanggal 27 Maret 2017
48
The financial statements between page 1 (one) up to the last page are authorized to be issued by the Board of Directors on March 27, 2017