Sunson PT SUNSON TEXTILE MANUFACTURER Tbk
Laporan Tahunan 2014 2014 Annual Report
Daftar Isi
Table of Content
02
IKHTISAR INFORMASI KEUANGAN PENTING Financial Highlights
04
LAPORAN DEWAN KOMISARIS Board of Commissioners’ Report
05
LAPORAN DIREKSI Board of Directors’ Report
09
DATA PERUSAHAAN Fact Sheet
12
ANALISA MANAJEMEN DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Analysis and Review
15
TATA KELOLA PERUSAHAAN Good Corporate Governance
Ikhtisar Informasi Keuangan Penting Financial Highlights
Dalam jutaan rupiah In millions of rupiah
2014
Penjualan Bersih | Net sales
519.854
Laba (Rugi) Kotor | Gross Profit
2013
2012
573,749
554,471
2011 403,182
2010 446,625
3,821
23,424
1,106
1,245
28,967
Laba (Rugi) Usaha | Operating Profit
(22,639)
(3,484)
(25,828)
(29,397)
(7,064)
Laba (Rugi) Bersih | Net Profit (Loss)
(12,840)
(13,228)
(14,137)
(24,097)
9,918
1,171
1,171
1,171
1,171
1,171
(11)
(11)
(12)
(21)
8
66,275
99,244
179,468
212,483
241,131
Jumlah Aset | Total Assets
773,663
801,866
810,776
843,450
872,459
Jumlah Aset Tetap, Net | Fixed Assets, Net
373,977
385,912
380,895
373,272
391,966
Jumlah Saham | Number of Shares Laba (Rugi) Bersih per Saham (dalam Rp) | Net EPS (in Rupiah)
Modal Kerja Bersih | Net Working Capital
23,612
41,683
42,259
15,237
14,801
Jumlah Liabilitas | Total Liabilities
514,794
530,156
525,337
544,375
549,285
Jumlah Ekuitas | Stockholders' Equity
258,870
271,710
284,938
299,075
323,173
(1,66)
(1.65)
(1,74)
(2,86)
1,14
(4,96)
(4,87)
(4,96)
(8,06)
3,07
1,20
1,31
1,72
1,83
2,01
1,99
1,95
1,84
1,82
1,70
0,67
0,66
0,65
0,65
0,63
Jumlah Investasi | Total Investments
Ratio Laba (Rugi) terhadap Jumlah Aset Return On Assets Ratio Laba (Rugi) terhadap Jumlah Ekuitas Return On Equity Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek Current Assets/Current Liabilities Jumlah Liabilitas/Ekuitas Total Liabilities/Equity Jumlah Liabilitas/Jumlah Aset Total Liabilities/Total Assets
02
PT Sunson Textile Manufacturer Tbk
Laporan Tahunan 2014
Perbandingan Harga Saham Share Price Comparison
Transaksi Saham Perseroan dalam Tahun 2014 adalah sebagai berikut:
Peredaran Saham Di Pasar Reguler
KURS (RG) 2014
TTG (Rp)
TRD (Rp)
Akhir (Rp)
Volume (Rp)
Nilai (Rp)
Frekwensi (X)
Januari
90
71
80
2,754,300
220,626,000
990
Februari
100
76
78
2,036,900
163,112,400
1,136
Maret
81
70
72
3,064,700
228,471,900
788
April
80
69
76
1,048,800
78,428,500
264
Mei
77
70
70
1,096,200
79,685,400
230
Juni
86
65
70
4,140,100
313,336,200
1,903
Juli
73
65
69
494,500
34,720,500
204
Agustus
92
67
80
36,089,900
2,854,409,900
10,632
September
121
81
91
89,934,500
9,033,689,600
27,200
Oktober
119
85
95
103,320,100
10,445,578,700
36,396
November
122
92
102
127,983,400
13,558,535,200
49,259
Desember
131
99
103
124,693,000
14,578,812,000
37,759
Kurs Akhir
131
65
103 496,656,400
51,589,406,300
166,761
Jumlah
Kapitalisasi Pasar sebesar Rp 1.154.516.452.466,Transaksi Saham Perseroan dalam Tahun 2013 adalah sebagai berikut:
Peredaran Saham Di Pasar Reguler
KURS (RG) 2013
TTG (Rp)
TRD (Rp)
Akhir (Rp)
Januari
150
103
135
Februari
135
101
134
24,000
2,981,000
18
Maret
184
123
142
14,818,500
2,331,232,500
3,413
April
149
125
125
283,000
38,573,500
83
Mei
140
118
130
4,089,000
550,045,500
1,353
Juni
124
108
108
275,000
32,836,500
33
Juli
130
103
115
85,500
9,132,000
19
Agustus
103
79
88
218,500
19,789,500
58
September
113
90
105
392,500
40,995,000
164
Oktober
119
100
113
610,500
68,787,000
153
November
190
97
100
90,722,000
13,420,829,500
22,351
Desember
104
79
79
2,276,500
212,996,000
792
Kurs Akhir
190
79
79
Jumlah
Volume (Rp) 57,500
Nilai (Rp)
Frekwensi (X) 26
7,080,500
-
-
-
113,852,500
16,735,278,500
28,463
Kapitalisasi Pasar sebesar Rp 1.608.829.214.694,Emiten : PT. Sunson Textile Manufacturer Tbk Kode Emiten : SSTM Tanggal Pencatatan : 20 Agustus 1997 PT Sunson Textile Manufacturer Tbk
03 2014 Annual Report
Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioners’ Report Sundjono Suriadi Komisaris Utama President Commissioner
Para Pemegang Saham yang terhormat,
To our Shareholders
Sesuai dengan Tata Kelola Perusahaan, Dewan Komisaris melaksanakan fungsinya yaitu melakukan fungsi pengarahan dan pengawasan terhadap Direksi dalam menjalankan aktivitas Perseroan.
Compliance with Corporate Governance, The Board of Commissioners has controlled and supervised the Board of Directors in carrying out the Board of Director in Company Activities.
Dewan Komisaris sangat menyadari benar bahwa perekonomian nasional maupun global belum berubah secara signifikan, oleh karenanya kami Dewan Komisaris memberikan apresiasi kepada Dewan Direksi karena masih berkomitmen dan bersemangat dalam mengelola Perseroan sehingga mampu mempertahankan kinerja Perseroan.
Board of Commissioners is very aware that national and global economical has not been changed significantly, therefore Board of commissioners giving appreciation for Board of Directors for their comitment and pation running the company and maintain their best performance.
Dewan Komisaris telah menerima, mempelajari dan mengevaluasi Laporan Keuangan Perseroan yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik tahun 2014 dan telah menyetujui Laporan Keuangan tersebut.
Board of Commissioners has been received, reviewed and evaluated the Company's Audit Financial Statements for the year 2014 and has approved the report.
Dalam bisnis global saat ini, disadari situasi rumit dan ketatnya persaingan bisnis, terlebih bisnis tektil saat ini. Direksi telah melakukan berbagai upaya dan strategi dalam mempertahankan kesinambungan bisnis Perseroan, ini merupakan suatu tantangan tersendiri.
We have to admit global situation make all the business especially textile industry gain more effort to make Company suistainability become a great challenge.
Pada kesempatan ini, Dewan Komisaris mengucapkan terima kasih kepada Direksi dan segenap karyawan atas berbagai upaya untuk mengatasi semua tantangan dalam mengelola Perseroan selama tahun 2014, dan berhasil mempertahankan kesinambungan bisnis dan berharap di tahun-tahun mendatang dapat mencapai prestasi yang lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya.
In this opportunity the Board of Commissioners wolud like to extend our gratitude to the Board of Directors and all line employees for all efforts for performing their best in accordance with their competence, we wish that we can continue to carry out the best performance in many years to come.
Seiring dengan penerapan Tata Kelola Perusahaan yang baik, Dewan Komisaris bersama Komite Audit akan terus berupaya untuk meningkatkan dukungannya terhadap upaya-upaya yang dilakukan dan untuk melindungi kepentingan semua pihak yang terkait di dalamnya, terlebih pada tahun 2015 memasuki Masyarakat Ekonomi Asean, berbagai tantangan harus dihadapi dan berbagai strategi harus diterapkan untuk mencari kesempatan dan peluang yang ada.
Comply with the Good Corporate Governance, The Board together with the Audit Committee will continued to support efforts undertaken and protect the stakehorlders to make our Company prepared facing the 2015 Asean Economic Sosiety although we have to face challenge and strategy to comply and within the opportunity.
Akhirnya, atas nama Dewan Komisaris mengucapkan terima kasih dan apresiasi atas dukungan dari pemegang saham, dan pemangku kepentingan lannya, diharapkan tahuntahun mendatang akan terwujud harapan yang lebih baik.
Last but not least, on behalf of the Board of Commissioners we would like to express our gratitudefor shareholders and stakeholders, and hope the next years wil be a better year for us.
Atas nama Dewan Komisaris, On behalf of the Board of Commissioners,
Sundjono Suriadi Komisaris Utama / President Commissioner
04
PT Sunson Textile Manufacturer Tbk
Laporan Tahunan 2014
Laporan DIreksi Board of Directors’ Report Purnawan Suriadi Direktur Utama President Director
Para Pemegang Saham yang terhormat,
To our Shareholders
Dengan memanjatkan Puji dan Syukur Kepada Tuhan Yang Maha Esa, ijinkan saya atas nama manajemen menyampaikan laporan atas kinerja PT. Sunson Textile Manufacturer Tbk selama tahun 2014.
With praise to the Almight God, allow me on behalf of the management to present the Report on PT. Sunson Textile Manufacturer Tbk performance in 2014
Tahun 2014 telah dilewati dengan baik, di tengah-tengah kondisi perekonomian yang cukup bergejolak, khususnya memasuki pertengahan 2014, ekonomi Indonesia menghadapi tantangan yang cukup berat, hal ini nampak dari menurunnya beberapa indikator perekonomian nasional maupun global. Salah satu indikator utama menurunnya nilai tukar Rupiah terhadap mata uang US Dollar, demikian pula dengan beberapa mata uang negara berkembang lainnya.
We have succeeded in passing throught yhe year 2014, in the mids of global economics turnoil, sepecially when entering mid 2014 Indonesia's economy faced a tough challenge, reflected in the decrease of several national and global indicators. One of main reasons that caused the decrease in the exchange rate of Rupiah and other currencies pf other emerging countries, against US Dollar.
Dengan melemahnya mata uang Rupiah terhadap mata uang US Dollar dari semula Rp 12.189,-/1 USD pada Desember 2013 menjadi Rp 12.440,- / 1 USD pada Desember 2014, memberikan dampak yang signifikan pada perekonomian dan akhirnya pada kinerja Perseoan.
The weakening Rupiah against USD From Rp 12.189/ 1 USD in December 2013 to Rp 12.440/ 1 USD at end 2014, significantly impacted Indonesian economy and the and to Business performance.
Di tengah kondisi perekonomian nasional yang masih mengalami gejolak, kami bersyukur bahwa Perseroan masih tetap berjalan dalam mempertahankan komitmen kami untuk tumbuh, walaupun dalam kondisi yang stagnan.
Despite the small turnoil in our economic condition, we are relieved that the company still running and keeping the commitment to grow in stagnan position.
Disadari benar, beberapa faktor penghambat baik internal maupun ekternal belum dapat diatasi dengan strategi bisnis yang ada, hanya dengan bekal tekad kami dan seluruh jajaran manajemen dan karyawan kami masih mampu bertahan dalam situasi yang demikian.
We are trully aware that there were internal and external factor that we have to face. Management line and staff determination and passion make all the effort to eliminate the factors.
Dengan tekad untuk terus meningkatkan fokus bisnis pada peluang ekpor. Manajemen berkeinginan untuk terus mewujudkan visi dan misi Perseroan. Daya dukung dan ketersediaan SDM yang memiliki kompetensi menjadi faktor penting lainnya, disamping adanya upaya untuk terus membenahi dan meningkatkan praktik Tata Kelola Perusahaan secara terintegrasi, dengan harapan dapat memberikan dampak terhadap kinerja Perseroan yang lebih baik.
Our determination to increase business focusing in export opportunity. Management will keep improving and continuing to increased company mission and vission. Support and competent human resources become main factor in applying good corporate governance. We expect the outcome will make good impact for the company.
Perseroan akan terus berupaya semaksimal mungkin untuk meningkatkan efisiensi biaya dan kinerja sesuai dengan prktik Tata Kelola Perusahaan, sehingga di tahun-tahun mendatang mampu meningkatkan kinerja yang lebih baik.
The Company will keep improving cost efficiency and performance by complying with the Good Corporate Governance practices, thus the years expected increased better performance.
PT Sunson Textile Manufacturer Tbk
05 2014 Annual Report
Untuk itu dalam kesempatan yang baik ini, kepada seluruh jajaran manajemen dan karyawan kami ucapkan terima kasih yang tak terhingga atas usaha, kerja sama dan semangatnya dalam bekerja. Juga kepada seluruh Pemegang Saham dan mitra kerja kami berterima kasih atas segala perhatian, dukungan dan kepercayaannya yang telah diberikan.
For this moment, we say many thanks to all management and employees for the coordinations, and spirit for hard work. And to all shareholders and partner, we also for all the attentions, supports and confidence trusted.
Atas nama Dewan Direksi, On behalf of the Board of Directors,
Purnawan Suriadi Direktur Utama / President Director
06
PT Sunson Textile Manufacturer Tbk
Laporan Tahunan 2014
Profile Perusahaan Company Profile PT. Sunson Textile Manufacturer Tbk ("Perseroan") adalah sebuah perusahaan tekstil terpadu, berjedudukan di Bandung yang didirikan pada tahun 1972. Saat ini bidang usaha Perseroan meliputi industri pemintalan, pertenunan dan texturizing, dengan fokus utama di pemintalan. Produk yang dihasilkan Perseroan anata lain: bebang dan kain tenun dari bahan 100% katun, TC, CVC, TR, serta bebang polyester
DTY. Selain mamasarkan produknya di pasar domestik, Perseroan jua melakukan penjalan ekspor ke beberapa negara di Asia, Eropa, Amerika dan Afrika, walaupun kali ini penjualan ekspor menunrun dibanding tahun-tahun sebelumnya, karena pengaruh ketatnya persaingan di bisnis global.
Visi Vision Menjadi salah satu produsen benang yang terkemuka dan paling menguntungkan di Indonesia. To become one of the leading and most profitable yarn producers in Indonesia.
Misi Mission Menghasilkan produk berkualitas yang memenuhi kebutuhan dan kepuasan pelanggan kami. To produce quality products that best met our customers' needs and satisfactions.
Struktur Organisasi Organization Structure RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM DEWAN KOMISARIS
Sundjono Suriadi Ny.Mariah Suriadi Sidarto Danusubroto Bernardi Widjajakusuma Ali Senitro Sutomo
KOMITE AUDIT Ali Senitro Luciana Setiati Harsono Haditjipto Yuwono
DIREKTUR UTAMA Purnawan Suriadi
SEKRETARIS PERUSAHAAN
INTERNAL AUDIT
Mahayo Pujiarto
Mochammad Rivai
DIREKTUR PRODUKSI & SDM Fransiscus Hadyanto
DIREKTUR KEUANGAN & PEMASARAN Edduardus Gunawan
PT Sunson Textile Manufacturer Tbk
07 2014 Annual Report
Dewan Komisaris The Board of Commissioners
Sundjono Suriadi / Komisaris Utama Lahir di Tanjung Pinang. Memiliki pengalaman lebih dari 42 tahun di industri tekstil dan merupakan pendiri Perseroan. Beliau menduduki jabatan sebagai Komisaris Utama Perseroan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan yang diaktakan dengan akta Notaris Yohana Noor Indrajati,S.H.,No. 14 tanggal 24 Juni 2010.
Bernardi Widjajakusuma / Komisaris Lahir di Bandung. Pendidikan, lulus Master of Real Estate and Construction Management dari University of Denver, Amerika Serikat. Beliau menduduki jabatan sebagai Komisaris Perseroan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan yang diaktakan dengan akta Notaris Yohana Noor Indrajati,S.H., No. 14 tanggal 24 Juni 2010
Ny. Mariah Suriadi / Komisaris Lahir di Bandung. Memiliki pengalaman lebih dari 31 tahun di bidang perdagangan produk tekstil dan merupakan salah satu pendiri Perseroan. Beliau menduduki jabatan sebagai Komisaris Perseroan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan yang diaktakan dengan akta Notaris Yohana Noor Indrajati,S.H., No. 14 tanggal 24 Juni 2010.
Ali Senitro / Komisaris Independen Lahir di Bandung. Memiliki pengalaman lebih dari 31 tahun sebagai bisnisman di berbagai bidang usaha. Beliau menduduki jabatan sebagai Komisaris Independen Perseroan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan yang diaktakan dengan akta Notaris Yohana Noor Indrajati,S.H., No. 14 tanggal 24 Juni 2010.
Sidarto Danusubroto / Komisaris Lahir di Pandeglang. Purnawirawan Kepolisian R.I. Pernah menjabat sebagai Kapolda Jawa Barat pada tahun 19881991. Beliau menduduki jabatan sebagai Komisaris Perseroan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan yang diaktakan dengan akta Notaris Yohana Noor Indrajati,S.H., No. 14 tanggal 24 Juni 2010.
Sutomo / Komisaris Independen Lahir di Tanjung Pinang. Lulusan Master of Business Administration dari Keller Graduate School of Management, California, Amerika Serikat. Beliau menduduki jabatan sebagai Komisaris Independen Perseroan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan yang diaktakan dengan akta Notaris Yohana Noor Indrajati, S.H., No. 14 tanggal 24 Juni 2010.
Dewan Direksi The Board of Directors Purnawan Suriadi / Direktur Utama Lahir di Bandung. Lulusan Indiana University Bloomington, Amerika Serikat. Menjabat sebagai Direktur Utama berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan yang diaktakan dengan akta Notaris Yohana Noor Indrajati,S.H., No. 14 tanggal 24 Juni 2010. Fransiscus Hadyanto / Direktur Produksi &SDM Lahir di Jakarta. Lulusan Fakultas Teknik Universitas Jenderal Achmad Yani Bandung. Memiliki pengalaman lebih dari 31 tahun di Industri tekstil. Menjabat sebagai Direktur berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan yang diaktakan dengan akta Notaris Yohana Noor Indrajati,S.H., No. 14 tanggal 24 Juni 2010. Edduardus Gunawan / Direktur Keuangan & Pemasaran Lahir di Tanjung Pinang. Memiliki pengalaman lebih dari 22 tahun di bidang keuangan. Menjabat sebagai Direktur berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan yang diaktakan dengan akta Notaris Yohana Noor Indrajati,S.H., No. 14 tanggal 24 Juni 2010.
08
PT Sunson Textile Manufacturer Tbk
Laporan Tahunan 2014
Pada tanggal 07 Oktober 2014, Bapak Edduardus Gunawan meninggal dunia. Sejak itu tugas dan tanggung jawab beliau dilaksanakan oleh Bapak Purnawan Suriadi (Direktur Utama)
Data Perusahaan Fact Sheet
Nama & Alamat PT. SUNSON TEXTILE MANUFACTURER Tbk Jalan. Raya Rancaekek Km 25,5 Kabupaten Sumedang, Bandung Indonesia Telepon : (62-22) 7798289 - 7798290 Fax : (62-22) 7798301 - 7798302 Website : www.sunson.co.id Lembaga Profesi Penunjang : Notaris Publik Yohana Noor Indrajati,S.H. Surapati Core Blok J.8 Jalan P.H.H. Mustofa (Suci) No. 39 Bandung 40124 Telepon : (022) 87241409, 08122361740 Fax : (022) 87241409 Fee : Rp 3.000.000,(untuk pembuatan akta-akta Perseroan).
Kantor Akuntan Publik Doli, Bambang, Sulistyanto, Dadang & Ali (Cabang Bandung) Jalan. Haruman No. 2 Bandung -40262 - Indonesia Telepon : (62-22 ) 7218235 - 7317929 Fax : (62-22) 7218235 - 7311375 E-mail :
[email protected] Laporan Keuangan Tahun 2013 diaudit oleh K a n t o r Akuntan Publik Doli, Bambang, Sulistyanto, Dadang & Ali Fee Audit : Rp 95.000.000,Biro Administrasi Efek PT. Sinartama Gunita Jalan. Lombok 71 Jakarta 10350 - Indonesia Telepon : (62 21) 3190 1508 Fax : (62-21) 3190 1510 Fee : Rp 13.636.364,Biro Administrasi Efek telah melaksanakan administrasi pengurusan pasar sekunder Perseroan sejak tahun 1997.
Sumber Daya Manusia Human Resources Kualitas dan mutu sumber daya manusia sangat menentukan keberhasilan Perseroan. Pada akhir tahun 2014 jumlah tenaga kerja Perseroan tercatat sekitar 1.628 orang. Sebagian besar berpendidikan SLTP dan SLTA dengan usia antara 25 - 35 tahun. Untuk meningkatkan keterampilan dan kompetensi sumber daya manusia, Perseroan mengadakan pelatihan karyawan secara periodik. Selain itu, Perseroan juga senantiasa memberi perhatian yang cukup besar pada kesejahteraan dan kesehatan karyawan. Di lingkungan pabrik Perseroan terdapat fasilitas poliklinik, koperasi, tempat ibadah dan sarana olahraga. Pihak manajemen terus berusaha membina hubungan industrial yang harmonis dengan seluruh karyawan, yang diwakili oleh serikat pekerja.
PT Sunson Textile Manufacturer Tbk
09 2014 Annual Report
Perusahaan Berelasi Related Company
Kelompok perusahaan yang berelasi dengan Perseroan, yaitu : 1. PT. Bank Bisnis Internasional : Perbankan 2. PD Surya Rejeki : Perdagangan Benang 3. PT. Sunsonindo Textile Investama : Holding
Pemegang Saham Shareholders
Jumlah Saham Total Share
%
Bukan Pengurus Perusahaan: PT. Sunsonindo Textile Investama
480,000,000
40.99
East Rise Capital Limited
169,806,783
14.50
Easefull Enterprise Limited
164,395,398
14.04
Masyarakat
262,366,416
22.41
Sundjono Suriadi
69,358,500
5.92
Bernardi Widjaja Kusuma
14,031,500
1.20
Purnawan Suriadi
10,950,584
0.94
1,170,909,181
100.00
(masing-masing dengan kepemilikan di bawah 5 %) Pengurus Perusahaan :
Jumlah
Pemegang Saham Pengendali: 1. PT. Sunsonindo Textile Investama Bernardi Widjaja Kusuma (1.20%) Purnawan Suriadi (0.94%)
Sundjono Suriadi (5.92%)
Masyarakat (22.41%)
PT. Sunsonindo Textile Investama (40.99%)
East Rise Capital Limited (14.50%)
Easefull Enterprise Limited (14.04%)
10
PT Sunson Textile Manufacturer Tbk
Laporan Tahunan 2014
Penawaran Umum Initial Public Offering
Pada bulan Agustus 1997, perusahaan melakukan penawaran umum sebanyak 80.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 500,- per saham yang ditawarkan dengan harga Rp 850,- per saham. Pernyataan pendaftaran untuk penawaran umum saham tersebut telah dinyatakan efektif oleh Bapepam dalam surat No. S-1709/PM/1997 tanggal 28 Juli 1997. Pada tanggal jatuh temponya 10 Oktober 1997, obligasi konversi Perusahaan sejumlah USD 18,000,000 dikonversi menjadi saham sebanyak 68.047.500 saham Perusahaan
dengan nilai nominal Rp 500,- dengan nilai konversi Rp 576,90 per saham Dalam rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham tanggal 10 Agustus 1999 yang dinyatakan dalam akta Notaris Nanny Sukarja, SH, No 6 dan 7 tanggal 10 Agustus 1999, Para Pemegang Saham Perusahaan antara lain menyetujui perubahan nilai nominal saham (Stock split) dari Rp 500,- per saham menjadi Rp 250 per saham. Perdagangan SKS dengan nominal baru dilakukan mulai tanggal 27 September 1999.
PT Sunson Textile Manufacturer Tbk
11 2014 Annual Report
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Analysis and Review
Produksi Perseroan mengklasifikasikan aktivitas usahanya menjadi beberapa segmen usaha yang terdiri dari produk pemintalan/spinning, produk pertenunan/weaving dan produk lainnya.
Aset Jumlah aset tahun 2014 dibanding tahun 2013 masing masing sebesar Rp 773,67 milyar dan Rp 801,87 milyar, berarti jumlah aset turun sebesar Rp 28,20 milyar atau turun 3,52 %.
Produk-produk perseroan diperoleh melalui proses produksi dari mulai bahan baku kapas, polyfibre, dan rayon fibre sampai menjadi benang (produk spinning). Kemudian benang ini dijadikan sebagai bahan baku untuk proses pembuatan kain grey yang merupakan produk akhir weaving. Benang ini juga dijadikan bahan baku untuk proses pembuatan produk texturizing (lainnya)
Aset lancar khususnya jumlah piutang usaha dan persediaan tahun 2014 sebesar Rp 396,99 milyar sedangkan tahun 2013 sebesar Rp 411,96 milyar, ini berarti aset lancar turun sebesar 14,97 milyar atau turun sebesar 3,63%
Peningkatan Kapasitas Produksi Pada tahun 2014 dibanding dengan tahun 2013, tidak terjadi peningkatan kapasitas produksi yang sifnifikan. Penjualan Neto/Pendapatan Usaha Penjualan ekpor dan domestik sebesar 31,73% dan 68,27% (2014) dan penjualan ekpor 24,01% dan domestik 75,99 (2013). Ini menunjukkan penjualan ekpor meningkat sebesar 7,72% dan domestik turun dengan angka yang sama sebesar 7,72% Rincian penjualan neto setiap produk masing-masing tahun 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut : Rincian Penjualan
2014 Rp
2013 %
Rp
%
Pemintalan
476,544,536,097
91.67
499,388,645,796
87.04
Pertenunan
35,625,413,267
6.85
68,215,823,960
11.89
Lainnya
7,684,712,467
1.48
6,144,277,969
1.07
Jumlah
519,854,661,831
100.00
573,748,747,725
100.00
Profitabilitas Laba kotor masing-masing tahun 2014 dibanding tahun 2013 sebesar Rp 3,82 milyar dan Rp 23,42 milyar. Hal ini berarti laba kotor turun sebesar Rp 19.60 milyar atau turun sebesar 83,76%. Analisis Kinerja Keuangan Penjualan neto Penjualan neto masing-masing tahun 2014 dan 2013 tercatat sebesar Rp 519,85 milyar dan Rp 573,75 milyar, atau turun sebesar Rp 53,90 (9,39%). Penurunan ini disebabkan oleh kenaikan ekpor sebesar 19,81%, tetapi penjualan domestik turun sebesar 18,62% Beban Usaha Beban usaha masing-masing tahun 2014 dan 2013 sebesar Rp 26,46 milyar dan Rp 26,91 milyar, ini berarti beban usaha turun hanya sebesar 1,66%. Laba komprehensif Tahun Berjalan Tahun 2014 dan 2013 perusahaan masih mengalami kerugian masing-masing sebesar Rp 12,84 milyar dan Rp 13,23 milyar. Kerugian ini disebabkan oleh masih tingginya beban pokok penjualan.
12
PT Sunson Textile Manufacturer Tbk
Laporan Tahunan 2014
Liabilitas Liabilitas jangka pendek tahun 2014 dibanding tahun 2013, naik sebesar Rp16,70 milyar atau naik sebesar 5,29 %, sedangkan liabilitas jangka panjang turun sebesar Rp 32,06 milyar atau turun sebesar 14,96 %. Hal ini berarti jumlah liabilitas turun sebesar 2,90 %. Perbandingan jumlah liabilitas terhadap ekuitas tahun 2014 dibanding tahun 2013 masing-masing sebesar 198,86 % dan 195,12%, ini berarti perbandingan liabilitas terhadap ekuitas menunjukkan kenaikan solvabilitas sebesar 3,74 %, kecilnya kenaikan solvabilitas ini disebabkan oleh kerugian dalam tahun berjalan. Dalam memasarkan produknya dipasar ekpor maupun domestik, perseroan melakukan penjualan langsung dan melalui agen penjualan. Pendapatan dari penjualan ekpor digunakan sebagai lindung nilai alami (natural hedging) terhadap kewajiban valuta asing (USD) perseroan. Pendapatan Pada tahun 2014, hasil penjualan tercatat sebesar 519,85 milyar atau turun sebesar 9,39 % dibanding tahun 2013. Penurunan ini disebabkan oleh kenaikan penjualan ekpor sebesar 19,81%, sedangkan penjualan domestik turun sebesar 18,62% Hasil Operasional Kinerja perseroan untuk tahun 2014 relatif sama dengan tahun 2013, walaupun masih mengalami kerugian masing-masing sebesar Rp 12,8 milyar dan Rp 13,2 milyar atau mengalami penurunan kerugian sebesar 3,03%. Kinerja perseroan tahun 2014 dibanding tahun 2013 diikhtisarkan sebagai berikut: 2014
2013
67.19%
71.55%
Laba (rugi) kotor / penjualan
0.74%
4.07%
Laba (rugi) usaha / penjualan
-4.35%
-0.61%
Laba (rugi) bersih / penjualan
-2.47%
-2.30%
Laba (rugi) usaha / Total ekuitas
-8.75%
-1.28%
Laba (rugi) bersih / total ekuitas
-4.96%
-4.86%
Laba (rugi) usaha / total aset
-2.93%
-0.43%
Laba (rugi) bersih / total aset
-1.66%
-1.65%
Rasio-rasio Penjualan bersih/total aset
Laba rugi usaha Tahun 2014 perseroan mengalami kerugian sebesar Rp 12,84 milyar, tahun 2013 kerugian sebesar 13,23 milyar, berarti kerugian tahun 2014 turun sebesar 2,93%. Rasio beban pokok penjualan terhadap penjualan masing-masing tahun 2014 dan 2013 sebesar 99,26% dan sebesar 95,92%. Hal ini menunjukkan kenaikan beban pokok penjualan sebesar 3,34% Pendapatan (beban ) lain-lain Pendapatan lain-lain masing-masing tahun 2014 dan 2013 sebesar Rp 42,36 milyar dan Rp 58,81 milyar, ini berarti turun sebesar 27,97 % Beban lain-lain masing-masing tahun 2014 dan 2013 sebesar Rp 36,41 milyar dan Rp 72,12 milyar, berarti beban lain-lain turun sebesar 49,52 %, khususnya disebabkan oleh penurunan kerugian selisih kurs. Laba (rugi) bersih Laba (rugi) bersih tercatat masing-masing tahun 2014 dan 2013, rugi sebesar Rp 12,84 milyar dan Rp 13,23 milyar. Rasio laba (rugi) bersih terhadap aset masing-masing tahun 2014 dan 2013 sebesar - 1,66% dan - 1,65% Posisi Keuangan Besarnya modal kerja perseroan tahun 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp 66,28 milyar dan Rp 99,24 milyar, ini berarti modal kerja turun sebesar Rp 32,96 milyar. Penurunan ini disebabkan oleh kenaikan pinjaman jangka panjang jatuh tempo yang segera harus dilunasi. Aset lancar perseroan tahun 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp 398,79 milyar dan Rp 415,05 milyar, berarti aset lancar tahun 2014 dibanding tahun 2013 mengalami penurunan sebesar 3,92 % Perbandingan aset lancar terhadap liabilitas jangka pendek dan total liabilitas terhadap ekuitas dan total aset tampak dalam tabel berikut ini : 2014
2013
Aset lancar terhadap liabilitas jangka pendek
119.93%
131.43%
Total liabilitas terhadap ekuitas
198.86%
195.12%
66.54%
66.12%
Rasio-rasio
Total liabilitas Perseroan tahun 2014 sebesar Rp 514,79 milyar, sedangkan tahun 2013 sebesar Rp 530,16 milyar, ini berarti total liabilitas menunjukkan penurunan . Dari total liabilitas sebagian besar merupakan liabilitas jangka pendek sebesar 64,59% dan 59,57%, dan sisanya liabilitas jangka panjang masing-masing sebesar 35, 41% dan 40,43%. Ekuitas Total ekuitas Perseroan tahun 2014 sebesar Rp 258,87 milyar dan tahun 2013 sebesar 271,71 milyar. Ini berarti ekuitas turun yang disebabkan oleh kerugian tahun 2014 dan tahun-tahun sebelumnya. Arus Kas Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi tahun 2014 sebesar Rp 39,56 milyar, kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan masing-masing sebesar Rp 23,59 milyar dan Rp 17,26 milyar, sehingga terdapat penurunan kas bersih sebesar Rp 1,29 milyar. Saldo kas dan setara kas pada akhir tahun 2014 sebesar Rp 1,45 milyar, ini berarti saldo kas dan setara kas turun jika dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar Rp 1,29 milyar Strategi Bisnis Dalam mendukung strategis bisnis sesuai dengan visi dan misi Perseroan, Perseroan mempertimbangkan dua faktor dominan, yaitu faktor internal dan faktor ekternal, agar kedua faktor tersebut mampu menjaga kesinambungan bisnis dan mampu mengatasi persaingan yang semakin tajam. Peningkatan efisiensi beban produksi dan peningkatan kualitas, perluasan pangsa pasar dan memenuhi kepuasan pelanggan merupakan fokus utama dalam menerapkan strategi bisnis. Prospek Usaha Perseroan Perseroan masih tetap berkomitmen untuk menjaga kesinambungan bisnis, karena masih tetap optimis bahwa industr tektil di masa mendatang akan tetap berkembang untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia, walaupun banyak berbagai tantangan yang harus dihadapi dan mengantisipasi kemungkinan peluang yang harus diantisipasi. Perseroan siap menghadapi berbagai tantangan yang ada dengan menerapkan segenap strategi untuk menghadapi berbagai kemungkinan yang terjadi.
Piutang Usaha Piutang usaha Perseroan tahun 2014 dibanding tahun 2013 masing-masing sebesar Rp 47,88 milyar dan Rp 67,22 milyar, penurunan ini terkait dengan penurunan hasil penjualan tahun 2014.
Pemasaran Perkembangan pasar ekpor tahun 2014 belum menunjukkan hasil yang menggembirakan sebagai implikasi krisis global yang terjadi dan persaingan yang semakin ketat. Dalam menghadapi berbagai eluang yang ada, strategi pemasaran difokuskan dengan memperluas pasar domestik dengan selalu mencari peluang pasar ekpor untuk negara-negara (buyer) baru atau negara-negara yang berpotensi untuk dimasuki.
Persediaan Persediaan Perseroan tahun 2014 dibanding tahun 2013 masing-masing sebesar Rp 349,11 milyar dan Rp 344,74 milyar, ini berarti persediaan hanya menunjukkan kenaikan kenaikan sebesar 1,27 %
Produksi Berbagai strategi penting yang telah diupayakan secara internal masih akan dilanjutkan dan diupayakan peningkatannya dalam mecapai optimalisasi efisiensi dan memperbaiki kualitas produk.
Total liabilitas terhadap total aset
PT Sunson Textile Manufacturer Tbk
13 2014 Annual Report
Efisiesni dilakukan memalui berbagai upaya yang mempengaruhinya, baik pemakaian bahan baku, kompetensi dan kinerja tenaga kerja, beban produksi, dan beban lainnya. Diharapkan dengan berbagai upaya peningkatan efisiensi dan efektivitas produksi akan mampu meningkatkan kinerja Perseroan yang lebih baik di masa yang akan datang. Struktur Permodalan Modal dasar Perseroan berjumlah Rp 292,73 milyar dengan jumlah saham yang resmi tercatat pada Bursa Efek Indonesia sebanyak 1.170.909.181 lembar saham. Susunan pemegang saham sebagaimana disajikan dalam tabel dan diagram komposisi Pemegang Saham. Tujuan utama dari kebijakan Perseroan atas kebijakan manajemen permodalan adalah untuk memastikan bahwa
PENJUALAN BERSIH Net Sales
Perseroan memiliki modal yang kuat untuk mempertahankan kesinambungan bisnis dan memastikan agar struktur permodalan Perseroan efektif. Manajemen permodalan disusun oleh Direksi sebagai bagian dari Rencana Bisnis Perseroan dan disetujui oleh Dewan Komisaris. Manajemen permodalan ini diharapkan akan memastikan tersedianya modal yang cukup dan terciptanya struktur permodalan yang optimal. Kebijakan Deviden Deviden merupakan hak para pemegang saham, namun karene Perseroan masih mengalami kerugian, berdampak terhadap penurunan ekuitas, maka Perseroan belum dapat membagikan deviden sebagai hak para pemegang saham.
LABA KOTOR Gross Profit
600
125
500
100
400
75
300 50 200 25
100 0
0
2010
2011
2012
2013
2014
EKUITAS Stockholders’ Equity
2010
2011
2012
2013 2014
2011
2012 2013 2014
JUMLAH ASET Total Assets
300
900 800
250
700 600
200
500
150
400 300
100
200
50
100
0
0
2010
14
2011
2012
PT Sunson Textile Manufacturer Tbk
2013 2014
Laporan Tahunan 2014
2010
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Perseroan menyadari pentingnya Tata Kelola Perusahaan yang Baik. Perseroan akan terus berusaha meningkatkan penerapan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik di Perusahaan. Untuk itu Perseroan telah memiliki perangkatperangkat sebagai berikut : Dewan Komisaris Anggota Dewan Komisaris diangkat oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) untuk jangka waktu 5 tahun. Dewan Komisaris bertugas melakukan pengawasan atas kebijakan Direksi dalam menjalankan Perseroan serta memberikan nasihat kepada Direksi. Dalam melaksanakan tugas pengawasannya, Komisaris dibantu oleh Komite Audit yang dibentuk dan bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris. Tanggung jawab Dewan Komisaris Perseroan adalah sebagai berikut: 1. Menetapkan dan mereview rencana strategi Perseroan sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan profit ebilitas perseroan. 2. Menelaah pelaksanaan rencana bisnis perusahaan dan mengevaluasi apakah bisa dikelola dengan semestinya. 3. Mengindetifikasi risiko bisnis dan menjamin implementasi sistem untuk mengelola risiko, dan 4. Menelaah kecukupan dan integritas sistem pengendalian intern Perseroan dan manajemen sistem informasi termasuk sistem kepatuhan terhadap peraturan dan perundang-undangan. Selama tahun 2014 Dewan Komisaris telah melaksanakan 4 kali Rapat Dewan Komisaris. Rincian kehadiran rapat dari masing-masing anggota selama tahun 2013 sebagai berikut:
Nama
Jumlah Kehadiran
Sundjono Suriadi
4/4
Ny. Mariah Suriadi
2/4
Sidarto Danusubroto
4/4
Bernardi Widjajakusuma
4/4
Ali Senitro
3/4
Sutomo
4/4
Selama tahun 2014 Dewan Komisaris telah mengadakan tiga kali pertemuan dengan Dewan Direksi dihadiri oleh seluruh anggota Dewan Komisaris. Uang jasa dan tunjangan lainnya anggota Dewan Komisaris tahun 2014 sebesar Rp 828.000.000,Komite Audit Perseroan juga telah membentuk Komite Audit untuk memenuhi ketentuan dalam Peraturan BAPEPAM No.IX.I.5 Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM, No. Kep-29/PM/2004 tanggal 24 September 2004 dan Peraturan Bursa Efek Jakarta I-A No : Kep-305/BEJ/07-2004 tanggal 19 Juli 2004 point C1 untuk membantu pelaksanaan tugas-tugas Dewan Komisaris.
Komite Audit dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris no. 003/SSTM/DK/II/2012 ,tanggal 02 Februari 2012. Untuk jangka waktu 3 tahun. Komite Audit Perseroan memiliki 3 orang anggota, dimana seorang diantaranya adalah Komisaris Independen yang merangkap sebagai Ketua Komite Audit. Susunan Komite Audit adalah sebagai berikut : 1. Ali Senitro : Ketua Lahir di Bandung, memiliki pengalaman lebih dari 31 tahun sebagai businessman 2. Haditjipto Yuwono : Anggota Lahir di Bandung, lulusan Universitas Kristen Maranatha, Bandung 3. Luciana Setiati Harsono : Anggota Lahir di Bandung, lulusan Indiana University, Amerika Serikat Tugas dan tanggung jawab Komite Audit : 1. Melakukan penelaahan terhadap kredibilitas dan obyektivitas Laporan Keuangan 2. Melakukan penelaahan terhadap kepatuhan perusahaan, peraturan-peraturan terkait dan etika perusahaan 3. Melakukan penelaahan terhadap pelaksanaan manajemen resiko 4. Memberdayakan fungsi audit internal dan melakukan pengawasan atas pekerjaan audit eksternal. 5. Memastikan independensi auditor eksternal dalam melaksanakan tugasnya. 6. Memberikan masukan yang profesional dan independen yang dapat membantu pengambilan keputusan Dewan Komisaris. Selama tahun 2014 Komite Audit telah mengadakan rapat sebanyak empat kali dan dihadiri oleh seluruh anggota Komite Audit. Seluruh keputusan yang diambil dalam Rapat Komite Audit dilakukan dengan cara musyawarah untuk mufakat. Laporan Singkat Pelaksanaan Kegiatan Komite Audit Komite Audit dibentuk dengan tujuan untuk meningkatkan pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) melalui penguatan fungsi Dewan Komisaris. Hal tersebut dilakukan melalui pemberian bantuan Komite Audit guna menunjang pelaksanaan tugas dan fungsi Dewan Komisaris. Manajemen bertanggung jawab atas proses akuntansi, pengendalian internal dan pelaporan keuangan, termasuk penyusunan Laporan Keuangan Perseroan sesuai dengan Penyusunan Standar Akuntansi Keuangan. Akuntan Publik Perseroan bertanggung jawab untuk melakukan audit Laporan Keuangan sesuai dengan standar auditing yang berlaku umum dan memberikan opini apakah Laporan Keuangan telah menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan, kinerja keuangan, Laporan Perubahan Ekuitas serta arus kas Perusahaan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK). Kegiatan yang telah dilakukan meliputi :
PT Sunson Textile Manufacturer Tbk
15 2014 Annual Report
• Pertemuan rutin dengan divisi internal audit guna membahas implementasi pengendalian internal, ketaatan pada peraturan dan perundang-undangan. • Melakukan review Laporan Keuangan interm tahun 2013 dan 2014 serta menelaah Laporan Keuangan interim tahun 2013 dan 2014. Berdasarkan penelaahan yang dilakukan selama tahun 2014 tidak ditemukan penyimpangan dan pelanggaran oleh Perseroan berkenaan dengan informasi keuangan, fungsi internal audit maupun ketaatan terhadap peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Dewan Direksi Direksi bertugas mengurus dan memimpin Perseroan. Direksi bertanggung jawab penuh dalam melaksanakan tugasnya untuk kepentingan Perseroan dalam mencapai maksud dan tujuannya. Tugas dan tanggung jawab Direktur Utama: Menetapkan dan mengorganisir rencana strategi bisnis, melaksanakan dan mengawasi implementasi rencana strategis bisnis perseroan secara keseluruhan. Tugas dan tanggung jawab Direktur Keuangan dan Pemasaran: Menetapkan dan mengorganisir rencana strategi bisnis, dalam bidang keuangan dan pemasaran, melaksanakan dan mengawasi implementasi rencana strategis bisnis perseroan dalam bidang keuangan dan pemasaran. Tugas dan tanggung jawab Direktur Produksi & SDM: Menetapkan dan mengorganisir rencana strategi bisnis, dalam bidang produksi & SDM, melaksanakan dan mengawasi implementasi rencana strategis bisnis produksi & SDM. Anggota Direksi diangkat oleh Rapat Umum Pemegang Saham untuk jangka waktu 5 tahun. Dewan Direksi terdiri dari sekurangnya 3 orang anggota Direksi. Pada akhir tahun 2014 Dewan Direksi memiliki 3 orang anggota. Para anggota Direksi adalah orang yang berpengalaman di bidangnya. Bila dirasa perlu, anggota Direksi dapat mengikuti pelatihan yang berkaitan dengan bidangnya masing-masing untuk meningkatkan kompetensinya.
Gaji, uang jasa dan tunjangan lainnya anggota Direksi tahun 2014 sebesar Rp 398.000.000,Dewan Direksi selama tahun 2014 mengadakan rapat bulanan untuk mengevaluasi rencana strategi Perseroan. Dewan Direksi mengadakan rapat gabungan dengan Dewan Komisaris sebanyak 3 kali. Unit Audit Internal Sebagai tindak lanjut dari keluarnya Peraturan Nomor IX.I.7, Lampiran Surat Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan No. Kep-496/BL/2008 tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal, Perseroan telah membentuk Unit Audit Internal serta Piagam Unit Audit Internal. Dalam mendukung pelaksanaan tugasnya, Unit Audit Internal berpedoman pada Piagam Unit Audit Internal yang mengatur tentang kedudukan, wewenang, tanggung jawab, dan kode etik dalam menjalankan tugas auditor internal untuk mewujudkan sistem pengendalian yang efektif. Piagam Unit Audit Internal ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Direksi Nomor 006/SSTM/DIR/I/2013 tertanggal 10 Januari 2013. Adapun tugas dan fungsi Unit Audit Internal adalah sebagai berikut: 1. Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan efektivitas di bidang keuangan, produksi, pemasaran, akuntansi, operasional dan sumber daya manusia; 2. Melakukan penilaian dan memastikan agar kegiatan setiap departemen Perseroan telah dilaksanakan sesuai dengan yang telah ditentukan yang memacu pada penerapan tata kelola perusahaan yang baik; 3. Memberikan saran perbaikan dan informasi yang obyektif tentang kegiatan yang diperiksa pada semua tingkat manajemen dan memantau, menganalisa serta melaporkan pelaksanaan tindak lanjut perbaikan yang telah disarankan; 4. Menyusun dan melaksanakan program kerja audit internal tahunan; dan 5. Membuat laporan hasil audit dan menyampaikan laporan tersebut kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris. Berikut ini gambaran struktur dan kedudukan Unit Audit Internal dalam Perseroan: 1. Unit Audit Internal adalah unit pengawasan intern perusahaan yang berkedudukan di bawah Direktur Utama; 2. Unit Audit Internal dipimpin oleh seorang kepala Unit Audit Internal; 3. Kepala Unit Audit Internal diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama atas persetujuan Dewan Komisaris; 4. Direktur Utama dapat memberhentikan kepala Unit Audit Internal setelah mendapat persetujuan Dewan Komisaris, jika kepala Unit Audit Internal tidak memenuhi persyaratan sebagai auditor Unit Audit Internal dan atau gagal atau tidak kompeten dalam menjalankan tugas;
16
PT Sunson Textile Manufacturer Tbk
Laporan Tahunan 2014
5. Kepala Unit Audit Internal secara administratif bertanggung jawab dan melapor kepada Direktur Utama dan secara fungsional bertanggung jawab dan melapor kepada Dewan Komisaris; dan 6. Auditor yang duduk dalam Unit Audit Internal bertanggung jawab secara langsung kepada kepala Unit Audit Internal. Sepanjang tahun 2014, Unit Audit Internal telah melakukan tugas dan fungsinya untuk memberikan keyakinan dan konsultasi yang bersifat independen dan obyektif untuk memberikan nilai tambah dan memperbaiki operasional Perseroan. Melalui Unit Audit Internal, Perseroan melakukan pendekatan yang sistematis dan teratur untuk mengevaluasi serta meningkatkan efektifitas pengelolaan risiko, pengendalian internal dan tata kelola perusahaan yang baik. Unit Audit Internal telah melakukan fungsi pengawasan internal terpadu berdasarkan progam kerja audit internal tahunan dan senantiasa melaporkan hasil pengawasan tersebut kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris, serta bekerja sama dengan Komite Audit. Profil Internal Auditor Mochammad Rivai menjabat sebagai Internal Auditor sejak 08 Januari 2013 sebagaimana ditetapkan dalam Keputusan Direksi Perseroan Nomor 005/SSTM/DIR/I/2013. Beliau lulus dari pendidikan profesi akuntansi Universitas Padjadjaran Bandung. Beliau berpengalaman sebagai Auditor selama 18 tahun. Terakhir sebagai tenaga Auditor di KAP Prof.DR.H.TB. Hasanuddin, M.Sc. & Rekan di Bandung. Pria kelahiran Bandung 06 Juni 1961 ini di tahun 2013 hingga kini menjabat sebagai Internal Auditor di Perseroan. Sekretaris Perusahaan Sekretaris Perseroan memegang peran penting dalam melaksanakan Good Corporate Governance serta menjembatani hubungan antara Perseroan dan stakeholders. Keberadaan Corporate Secretary diamanahkan dalam Peraturan Nomor IX.I.4, Lampiran Surat Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan No. Kep-63/PM/1996 tentang Pembentukan Sekretaris Perusahaan, yang menyebutkan bahwa dalam rangka meningkatkan pelayanan terhadap investor, setiap perusahaan publik diwajibkan membentuk Corporate Secretary. Keputusan Ketua Bapepam LK tersebut kemudian ditindaklanjuti dengan Keputusan Direksi Bursa Efek Jakarta Nomor 339 tahun 2001. Adapun tugas dan fungsi pokok Sekretaris Perseroan yang telah dilaksanakan selama tahun 2014 adalah sebagai berikut: 1. Mengikuti perkembangan pasar modal, khususnya peraturan-peraturan yang berlaku di pasar modal; 2. Membina dan mengendalikan kepatuhan terhadap hukum, perundang-undangan, Anggaran Dasar Perseroan. Dan tata kelola perusahaan yang baik dalam rangka memastikan terpenuhinya ketentuan yang ditetapkan oleh pemerintah, otoritas pasar modal dan bursa efek;
3. Memberikan masukan kepada Direksi dalam rangka memenuhi ketentuan Undang-Undang Pasar Modal dan peraturan pelaksanaannya; 4. Menyelenggarakan aktivitas Dewan Komisaris dan Direksi, baik internal maupun eksternal, termasuk Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan maupun Luar Biasa, serta Public Expose; dan 5. Menjalankan komunikasi korporat (penghubung) antara Perseroan dengan Otoritas Jasa Keuangan, Bursa Efek dan masyarakat. Sekretaris Perusahaan Saat ini adalah : Mahayo Pujiarto · · · ·
Lahir tahun 1952 Pendidikan Fakultas Ekonomi Unpar, Bandung. Bergabung dengan Perseroan sejak tahun 1995. Menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan berdasarkan Surat Keputusan Direksi tanggal 04 Desember 2014.
Manajemen Risiko Perusahaan dipengaruhi oleh berbagai risiko keuangan, termasuk risiko kredit, risiko mata uang asing, risiko suku bunga dan risiko likuiditas. Tujuan manajemen risiko Perusahaan secara keseluruhan adalah untuk secara efektif mengendalikan risiko-risiko ini dan meminimalisasi pengaruh merugikan yang dapat terjadi terhadap kinerja keuangan. Direksi mengkaji dan menyetujui kebijakan untuk mengendalikan setiap risiko yang diringkas di bawah ini, dan memperhatikan risiko harga pasar dari semua instrumen keuangan. 1. Risiko fluktuasi harga bahan baku Biaya bahan baku merupakan bagian terbesar dari biaya produksi Perseroan. Fluktuasi harga bahan baku dapat menyebabkan ketidak akuratan Perseroan dalam memperhitungkan tingkat keuntungan. Perseroan tidak memiliki mekanisme atau prosedur formal untuk mengurangi risiko tersebut di atas. 2. Risiko Persaingan Di Indonesia terdapat lebih dari 1.000 perusahaan penghasil TPT dan pada umumnya berlokasi di Jawa Barat. Meningkatnya persaingan dapat menyebabkan menurunnya tingkat keuntungan Perseroan. Untuk mengatasi risiko persaingan tersebut, Perseroan berusaha meningkatkan kualitas produk dan meningkatkan pelayanan kepada pelanggan. 3. Risiko perubahan Perubahan peraturan pemerintah di bidang industri, ekspor-impor, tenaga kerja atau fiskal akan memberi dampak langsung maupun tidak langsung terhadap kinerja Perseroan. 4. Risiko Mata Uang Asing Perusahaan melakukan transaksi dalam berbagai mata uang asing, oleh karenanya menanggung risiko kerugian nilai tukar mata uang asing.
PT Sunson Textile Manufacturer Tbk
17 2014 Annual Report
5. Risiko Sumber Tenaga Listrik Mesin-mesin produk dijalankan dengan listrik dari PLN. Gangguan aliran dan kenaikan harga listrik PLN akan menurunkan tingkat efisiensi produk dan tingkat keuntungan Perseroan. Perseroan tidak menggunakan alternatif tenaga listrik. 6. Risiko Kredit Aset keuangan yang dapat menyebabkan Perusahaan berpotensi menanggung risiko kredit adalah Kas dan Setara Kas, Piutang Usaha, Piutang Lain-lain. 7. Risiko Tingkat Suku Bunga Perusahaan mempunyai hutang bank yang dikenakan bunga. Oleh karena itu, Perusahaan menanggung risiko perubahan tingkat suku bunga. Kebijakan Perusahaan adalah berusaha untuk mendapatkan pinjaman dengan tingkat suku bunga yang paling rendah. 8. Risiko Likuiditas Manajemen risiko likuiditas yang hati-hati termasuk mengatur kas dan setara kas yang cukup untuk menunjang aktivitas usaha secara tepat waktu. Pe r u s a h a a n m e n g a t u r k e s e i m b a n g a n a n t a r a kesinambungan kolektibilitas piutang dan fleksibilitas melalui penggunaan hutang bank.
Untuk mendeteksi dan mengeliminasi risiko bisnis dan kelemahan operasi perusahaan, Perseroan telah merancang sistem pengendalian internal berdasarkan komponen lingkungan pengendalian, penafsiran risiko, komunikasi dan informasi, aktifitas pengendalian dan pemantauan. Rancangan tersebut dievaluasi secara periodik untuk menentukan efektifitas pengendalian dalam periode berjalan dn dilaporkn kepada komite audit, selanjutnya ditindaklanjuti untuk memperbaiki kelemahan pengendalian internal tersebut. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Perseroan melaksanakan Tanggung Jawab Sosialnya (Corporate Social Responsibility) baik untuk meningkatkan kualitas kehidupan karyawan dan keluarganya maupun bagi masyarakat. Bagi karyawan, Perseroan menyediakan fasilitas sarana olahraga, klinik, tempat ibadah, koperasi, dan pinjaman darurat. Sedangkan bagi masyarakat sekitar, Perseroan membantu menyediakan air bersih, khitanan massal , menyertakan warga dalam pengamanan pabrik, program bagi hasil tanah sawah milik Perseroan maupun melalui program kemitraan dengan menjual waste pabrik kepada masyarakat. Pada saat-saat tertentu Perseroan juga melakukan program pembagian sembako untuk warga yang kurang mampu.
Kontak Untuk mendapatkan informasi mengenai Perseroan silakan menghubungi : Mahayo Pujiarto PT. Sunson Textile Manufacturer Tbk. Jl. Raya Rancaekek Km 25,5 Kab. Sumedang, Bandung Indonesia (022) 7798 289
18
PT Sunson Textile Manufacturer Tbk
Laporan Tahunan 2014
Dewan Komisaris dan Direksi bertanggungjawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan ini. The Board of Commissioners and the Board of Directors are fully responsible for the correctness of the contents of this Annual Report.
DEWAN KOMISARIS Board of Commissioners
Sundjono Suriadi
Mariah Suriadi
Drs. Sidarto Danusubroto
Komisaris Utama | President Commissioner
Komisaris | Commissioner
Komisaris | Commissioner
Bernardi Widjajakusuma
Ali Senitro
Sutomo
Komisaris | Commissioner
Komisaris Independen | Independent Commissioner
Komisaris Independen | Independent Commissioner
DIREKSI Board of Directors
Purnawan Suriadi Direktur Utama | President Director
Fransiscus Hadyanto
Edduardus Gunawan*
Direktur | Director
Direktur | Director
*Bapak Edduardus Gunawan, Direktur Perseroan, tidak dapat membubuhkan tanda tangan karena telah meninggal dunia. *Mr. Edduardus Gunawan, the Company's Director, was not able to put his signature as he has passed away.
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN /
INDEPENDENT AUDITORS' REPORT DAN / AND LAPORAN KEUANGAN /
FINANCIAL STATEMENTS PT. SUNSON TEXTILE MANUFACTURER Tbk TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 /
YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 AND 2013
PT. SUNSON TEXTILE MANUFACTURER Tbk FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 AND 2013
PT. SUNSON TEXTILE MANUFACTURER Tbk LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2014 DAN 2013
Daftar Isi
Halaman/
Table of Contents
Page Daftar Isi…………………………………………………………………………
i
..………….……………………………………………..Table of Contents
Surat Pernyataan Direksi......................................................
ii
…………………….………...……………..Directors' Statement Letter
Laporan Auditor Independen………….....…...………......…………..
iii-iv
..……..……...………………………….Independent Auditors' Report
Laporan Posisi Keuangan…………………………………….....………..
1-2
...…………...……………………….Statements of Financial Position
Laporan Laba Rugi Komprehensif……….....…..……………………..
3
.……………………………..Statements of Comprehensive Income
Laporan Perubahan Ekuitas……………………………………………….
4
..………………..…………………..Statements of Changes in Equity
Laporan Arus Kas…………………………………………………………….
5
...…..……………………………………….Statements of Cash Flows
Catatan atas Laporan Keuangan…..…………..……………………….
6 - 48
….…..…………………………….Notes to the Financial Statements
i
g,RAT PETfYATAAII DIREIGiI
SiAIE']HIT'E||EN REFON*NUTT(N TI'E
D'NECTOH''
RE'A|'TG IO
TEIITAIIG TATIGGU]IG JAWTE ATAS
THE
tlpoRAlt rEUAItG,tll
EIMilCW.STATH'ETTTII
U'f TUX TAHUT VAIIG BERAX}IIR PADATAIIGGAL
3l
DEGHBER 2O'T DITI 2['I3
PT.
FN
grilsoil TExttlE ltAtuFtcruREn Tu(
loP/
MleaWinIDM l{ornor Tel€pon / T@twn Mttu Jabatan/ M,
Jl. RarEganalela 2Z Banduns Il. Sawnggakq 8, Bardung o22-771N289
DirekfirUtana/
1. Bertanggungia tab atas perpunan dan keuangan PT. Sunson Todle MaoufachrrcrTbk
penyajian laporan
2. taporan lcrrangan PT. Smson Todle Maufachrrcr Tt* tdah dhrsm dan dlsajlkil seqrai dengEn $ildar AkunfiilEi f€ndtgan Indoneda.
ddan laporan
keuangan PT. Sunson T€rdle l€mgl(ap dil benar,
Manuffirrer Tbk telah dlmuat se6a
b. laporan keuangnn PT. Sunson To
B€rbrEgunglarab
aB *brn
PT. Sunson T€rdle tilanufachrr€r
MDMr
sAEM
menraakan bahrval
4.
I*
hjmaran $rrladl
tuMtw
Alamat Dqnis$l Sesuai
3. a. Semua lnfurmad
IEXTIIE MilAFACN'NER
flet@6Mw:
Yang bertanda tangan dl bavah lnl:
Namal ilane AlamatKarltor/
gMN
FORITIEYEI$ENTD /,tD tul:'
DSCEHCER 31, 2Ot1
peryedalian inEmal ddan
Tbk
1.
2.
WE
aE
rwt&le
for tle
pWen
*rtsn Tar* thtufuurcr
TWs
ad gwrbtlur fuatd sb@twt6-
Banduqg,
Enttcbl@nfrtUW.
3.a.All hffin Mrbltd in tle tuatd s6,,ggrtr of Pf *rwt W tlanttuura 7b* B u@ ad otd. sbH pnB 6 PT *trwn Tffi nhufutrer f* b. Tlre M qfu, ad b fu not anhh fiffiadhg ntffil inMt
tfrqntna@ialMoadfu.
4.
we are ,Wrffib for ilE Pf
intuMl@,tolqiHr.
fuw,
Ta(* thntfutrcr tbkb
n Vffi.I tvladr 2015
Pumawan Surledl
Dire*fiIrtBna/
Pf
777€ fuwdd sb@tEtB of Ff. gnfl, Tat* fbnulfutm l* llan fun pqad arl gwnhtl in ffi&tE nilt fitMt
Thbsbdrcftlerbn*bd,W.
Dernlldan pernfdtaan ini dlbuat derqan sebenarnya.
of frE
MD*ffi
PT. SUNSON TDfiILE I,{ANUFACTURER TU Jl. Raya Rancaekek Km. 25.5, Kabupaten Sumedang, Bandung, lndonesia Phone : 62 - 22 - 7798289, Fax : 62 - 22 - 719g3O1lO2,Telex, leOgO Sunson IA
BI(R
dbsd&a Iloli, Bambang, Sulistiyanto, Ila&ng &Ali Registered Public
AmunbnB
Userrce No.: (EP
-.I0UKM.U2013
INTERT{ATI{}IIAL
An indeperdent member of BKR IntemaUonal, with offices throughant the world
Cabang Bandung lalan Haruman No. 2 Bandung,t0262 Indoreia
Phone : (022)72L8235-7317929
Fax
: (022)7718235-7311375
E-mail :
[email protected]
No. : R.7.1/006/03/15
Laooran Auditor Independen
fn depen den t A udi torc' Report
Pemegang Saham, Dewan Komisaris, dan Direksi PT. Sunson
Textile Manufacturer Tbk
The
Stockholderc, Boards of Commissionerc and Dircctorc Tertile Manufacturer Tbk
PT. Sunson
Kami telah mengaudit laporan keuangan pT. Sunson Textile Manufacturer Tbk, yang terdiri dari laporan posisi keuangan
We have audited the accompanying financial rtatuments of
PT. Sunson Tertile Manufacturer Tblg which compise the
tanggal 31 Desember 2014, serta laporan laba rugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, dan suatu ikhtisar kebijakan akuntansi signifikan dan informasi penjelasan lainnya.
statement of financial position as of December 31, 2014, and the statements of comprehensive income, of changes in equity, and cash flows for the year then endeQ and a summary of signifiant accounting policies and other explanatory information.
Tanggung jawab manajemen atas laporan keuangan
Management? responsibility for the ftnancial statemenb
Manajemen beftanggungjawab atas penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan ini sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, dan atas pengendalian internal yang
Management is responsible for the preparation and fair presentation of these financial statements in accordance with Indonesian Financial Accounting Standardg and for suctt intemal control as management determines is necessary to enable the preparation of financial statements that are free from mateial
dianggap perlu
oleh manajemen untuk
memungkinkan
penyusunan laporan keuangan yang bebas dari kesalahan penyajian material, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan.
misstatement, whether due to fraud or eror.
Tanggung jawab auditor
Auditor's responsibility
Tanggung jawab kami adalah untuk menyatakan suatu opini atas laporan keuangan ini berdasarkan audit kami. Kami melaksanakan
Our responsibility is to express an opinion on these financial statements based on our audit. We conducted our audit in accordance with Standards on Auditing established by the Indonesian Institute of Ceftified public Accountant Those rtandards require that we amply with ethical requiremenb and plan and perform the audit to obtain reasonable asurane about
audit berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami
untuk mematuhi ketentuan etika sefta merencanakan dan melaksanakan audit untuk memperoleh keyakinan memadai tentang apakah laporan keuangan bebas dari kesalahan penyajian material.
whether
the financial statements are free from
misstatement.
material
Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dadang & Ali
Suatu audit melibatkan pelaksanaan prdsedur untuk memperoleh bukti audit tentang angka-angka dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Prosedur yang dipilih bergantung pada pertimbangan auditor, termasuk penilaian atas risiko kesalahan penyajian material dalam laporan keuangan,
baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun
kesalahan.
Dalam melakukan penilaian risiko tersebut,
auditor mempertimbangkan pengendalian internal yang relevan dengan penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan entitas
untuk merancang prosedur audit yang tepat sesuai dengan kondisinya, tetapi bukan untuk tujuan menyatakan opini atas keefektivitasan pengendalian internal entitas. Suatu audit juga mencakup pengevaluasian atas ketepatan kebijakan akuntansi yang digunakan dan kewajaran estimasi akuntansi yang dibuat oleh manajemen, serta pengevaluasian atas penyajian laporan
An audit involves peiorming procedures to obtain audit evidence about the amounts and disclosures in the frnancial rtabmenb. The procedures selected depend on the auditor9 judgement, including the assessment of the risks of material misstatement of the financial statemenb, whether due to fraud or error. In making those isk assessments, the auditorc considerc intemal control relevant to the entity's preparation and fair presentation of the financial statements in order to design audit procedures that are appropriate in the circumstances, but not for the purpose of expressing an opinion on the effectiveness of the enil{s internal control. An audit also includes evaluating the appropriateness of accounting policies used and the reasonableness of accounting estimates made by management, as well as evaluating the overall presentation of the ftnancial statemenb.
keuangan secara keseluruhan.
Kami yakin bahwa bukti audit yang telah kami peroleh adalah cukup dan tepat untuk menyediakan suatu basis bagi opini audit
We believe that the audit evidence we have obtained is sufficient and appropiate to prouide a basis for our audit opinion.
kami.
Opini
Opinion
Menurut opini kami, laporan keuangan terlampir menyajikan
In our opinion, the accompanying
secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT Sunson Textile Manufacturer Tbk tanggal 31 Desember 2014, serta kinerja keuangan dan arus kas untuk tahun yang berakhir
pada tanggal tersebut, sesuai dengan Standar
Akuntansi
ftnancial statements present fairly, in all material respecb, the financial position of PT. Sunson Textile Manufacfurer Tbk as of December 31, 2014, and their financial pefformance and cash flows for the year then ende4 in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards.
Keuangan di Indonesia.
Hal Lain
Other matter
Laporan keuangan terlampir telah disusun oleh manajemen perusahaan dengan asumsi bahwa perseroan akan melanjutkan usahanya secara berkesinambungan, Seperti yang diuraikan dalam catatan 30 atas laporan keuangan, perseroan mengalami kerugian yang berulang dalam kegiatan usahanya, sehingga
The financial statements complied by managemenb with assumption that company s business will continue sustainably. As already mentioned in financial statement notes 30. The Company has suffered from loss on ib busines, bringing the total equity decreased each year. The equity balance as at December 31, 2014 and 2013 were Rp 258.87 billbn and Rp 271.71 billion respedively, decreasing Rp 12.84 billion or 4.73o/o. Company9 current ratio on 2014 was 119.93o/o or cut down by 11.50o/o from 2013. The Company's business result description for the last 2 (two) yearc showing net loss amounted to Rp 12.84 billion and 13.23 billion by the year of 2014 an 2013 respectively. The management plans to overpass the conditions has disclosed in notes to financial statement The attached financial statement is not included adjustrnents of the condition changes.
mengakibatkan ekuitas mengalami penurunan. Saldo akhir per 31 Desember 2014 sebesar Rp 258,87 milyar dan tahun 2013 sebesar Rp 271,7L milyar atau mengalami penurunan sebesar Rp 12,84 milyar atau 4,73o/o. Current ratio persercan tahun 2014
sebesar Lt9,93o/o atau mengalami penurunan sebesar 11,50o/o dari current ratio tahun 2013, Gambaran hasil usaha perseroan selama 2 (dua) tahun terakhir menunjukan rugi bersih masing masing sebesar Rp 12,84 milyar dan 13,23 milyar untuk tahun 2014 dan 2013. Rencana manajemen diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan. Laporan keuangan terlampir tidak mencakup penyesuaian yang berasal dari perubahan tersebut.
,
Bandung, 27 Marel
I
March 2015
Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dadang & Ali
(Public Accounbnt Registration No. AP. 0352)
PT. SUNSON TEXTILE MANUFACTURER Tbk
STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION AS OF DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
LAPORAN POSISI KEUANGAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
ASET
Catatan /
31 DESEMBER /
31 DESEMBER /
Notes
DECEMBER 2014
DECEMBER 2013
2c,2g,4,25
1.446.328.917
2.738.498.972
2c,2d,5
47.878.615.385
67.217.400.707
21.201.952
47.457.528
325.489.713
116.481.473
398.785.346.285
415.053.316.392
CURRENT ASSETS Cash and cash equivalent Trade receivables Other receivables Employees Related party Inventories Purchase advance Prepaid expenses Total Current Assets
385.911.640.643
NON-CURRENT ASSETS Fixed Assets (net of accumulated depreciation of Rp 556,934,088,196 in 2014 and Rp 521,407,718,202 in 2013)
ASET LANCAR Kas dan setara kas Piutang usaha
2d
Piutang lain-lain Karyawan
2b
Pihak berelasi Persediaan Uang muka pembelian
2h,6
Biaya dibayar di muka
2i
Jumlah Aset Lancar
-
-
349.113.710.318
344.737.943.944
-
195.533.768
ASET TIDAK LANCAR Aset tetap (setelah dikurangi akumulasi penyusutan Rp 556.934.088.196 pada tahun 2014 dan Rp 521.407.718.202 2j,7
pada tahun 2013) Uang Jaminan
2k
ASSETS
373.976.560.649 901.440.000
901.440.000
Jumlah Aset Tidak Lancar
374.878.000.649
386.813.080.643
Refundable deposit Total Non Current Assets
JUMLAH ASET
773.663.346.934
801.866.397.035
TOTAL ASSETS
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak
The accompanying notes are an integral part of
terpisahkan dari laporan keuangan
these financial statements
1
PT. SUNSON TEXTILE MANUFACTURER Tbk
STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION AS OF DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
LAPORAN POSISI KEUANGAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
LIABILITAS DAN EKUITAS
Catatan /
31 DESEMBER /
31 DESEMBER /
Notes
DECEMBER 2014
DECEMBER 2013
2c,2o,8,25
29.686.512.217
26.114.716.684
2c,9,25
LIABILITAS JANGKA PENDEK Pinjaman jangka pendek
LIABILITIES AND EQUITY CURRENT LIABILITIES Short term loans
110.758.216.633
111.965.882.580
Uang muka penjualan
2c,10
229.054.236
-
Utang pajak
2p,11
42.155.081.433
33.295.803.827
12
8.876.858.733
8.051.434.766
140.804.359.536
136.381.208.252
332.510.082.788
315.809.046.109
Trade payables Sales advance Taxes payables Accrued expenses Current maturities of long-term loans Total Current Liabilities
2p,11
39.922.846.248
43.778.573.438
NON-CURRENT LIABILITIES Deferred tax liabilities - net
2c,14,25
131.893.555.300
157.147.352.119
Utang usaha
Beban yang masih harus dibayar Pinjaman jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun
2c,14,25
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek LIABILITAS JANGKA PANJANG Liabilitas pajak tangguhan - bersih Pinjaman jangka panjang setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun
10.467.023.247
13.421.288.190
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang
182.283.424.795
214.347.213.747
JUMLAH LIABILITAS
514.793.507.583
530.156.259.856 (5.106.250.000)
Liabilitas imbalan kerja
2n,15
Long term loans - net of current maturities Employee benefits liabilities Total Non-Current Liabilities TOTAL LIABILITIES EQUITY
EKUITAS
Share capital par value of Rp 250 per share
Modal saham nilai nominal Rp 250 per saham,
JUMLAH EKUITAS
258.869.839.351
271.710.137.179
authorized - 2,000,000,000 shares issued and fully paid 1,170,909,181 shares Additional paid in capital - net Deficit TOTAL EQUITY
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
773.663.346.934
801.866.397.035
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
modal dasar 2.000.000.000 saham modal ditempatkan dan disetor penuh 1.170.909.181 saham Tambahan modal disetor - bersih
16
292.727.295.250
292.727.295.250
17
70.622.704.211
70.622.704.211
(104.480.160.110)
Defisit
(91.639.862.282)
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak
The accompanying notes are an integral part of
terpisahkan dari laporan keuangan
these financial statements
2
PT. SUNSON TEXTILE MANUFACTURER Tbk
STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan / 31 DESEMBER /
PENJUALAN BERSIH BEBAN POKOK PENJUALAN LABA KOTOR BEBAN USAHA Beban penjualan Beban umum dan administrasi Jumlah Beban Usaha
DECEMBER 2014
DECEMBER 2013
2m,18
519.854.661.831
573.748.747.725
NET SALES
2m,19,20
516.033.321.493 3.821.340.338
550.324.853.479 23.423.894.246
COST OF GOOD SOLD GROSS PROFIT
14.030.743.940 12.430.049.784 26.460.793.724
13.744.560.752 13.163.719.374 26.908.280.126
OPERATING EXPENSES Selling expenses General and administrative expenses Total Operating Expenses
(22.639.453.386)
(3.484.385.880)
(3.081.341.113) 41.830.313.441 3.403.103 22.499.999 (33.326.812.245)
(36.161.717.865) 46.321.843.265 6.268.212 126.520.832 (35.958.425.147)
2m,21
(RUGI) DARI USAHA PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Rugi selisih kurs Penjualan sisa kapas Penghasilan bunga Laba penjualan aset tetap Beban bunga dan keuangan Laba atas transaksi penjualan dan penyewaan kembali yang ditangguhkan Lain-lain - bersih Penghasilan (Beban) Lain-lain - Bersih
2c
22 13
504.378.517 5.952.441.702
(16.687.011.684)
RUGI SEBELUM PAJAK PENGHASILAN
6.041.799.761 6.323.209.825 (13.300.501.117)
(16.784.886.997)
(9.013.334) 3.855.727.190 3.846.713.856
(RUGI) TAHUN BERJALAN
(12.840.297.828)
PENDAPATAN/(BEBAN) KOMPREHENSIF Pendapatan komprehensif Beban komprehensif Penghasilan (beban) Komprehensif Bersih (RUGI) BERSIH
(LOSS) FROM OPERATION OTHER INCOME (EXPENSES) Loss on foreign exchange rate Sales of cotton waste Interest income Gain on disposition fixed assets Interest expense and financial charges Deferred gain on sales and lease back transaction Others - net Others Income (Expenses) - Net
LOSS BEFORE INCOME TAX PROVISION FOR INCOME TAX
11
PENGHASILAN/(BEBAN) PAJAK Kini Tangguhan Jumlah Penghasilan (Beban) Pajak
LABA PER SAHAM DASAR
31 DESEMBER /
Notes
(12.840.297.828)
(10.746.165) Current 3.567.497.444 Deferred 3.556.751.279 Total Income Tax Benefit (expenses)
(13.228.135.718)
NET (LOSS) FOR THE CURRENT YEAR
COMPREHENSIVE INCOME/(EXPENSES) Comprehensive income Comprehensive expenses Comprehensive Income/(Expenses) Net (13.228.135.718)
NET (LOSS) BASIC EARNING PER SHARE
2q,23
(Rugi) usaha
(19,33)
(2,98)
(Loss) from operations
(Rugi) bersih
(10,97)
(11,30)
Net (Loss)
The accompanying notes are an integral part of these financial statements
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
3
PT. SUNSON TEXTILE MANUFACTURER Tbk
STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
FOR THE YEARS ENDED
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
DECEMBER 31, 2014 AND 2013
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Tambahan Modal disetor -
Jumlah ekuitas/
Modal Saham /
bersih /
Defisit /
Total
Share capital
Additional
Deficit
shareholders'
paid in capital -
equity
net Saldo per 31 Desember 2012 /
Balance December 31, 2012
292.727.295.250
70.622.704.211
(78.411.726.564)
284.938.272.897
(13.228.135.718)
(13.228.135.718)
Rugi bersih /
Net loss Saldo per 31 Desember 2013 /
Balance December 31, 2013
292.727.295.250
70.622.704.211
(91.639.862.282)
271.710.137.179
-
-
(12.840.297.828)
(12.840.297.828)
292.727.295.250
70.622.704.211
(104.480.160.110)
Rugi bersih /
Net loss Saldo per 31 Desember 2014 /
Balance December 31, 2014
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
4
258.869.839.351
The accompanying notes are an integral part of these financial statements
PT. SUNSON TEXTILE MANUFACTURER Tbk LAPORAN ARUS KAS
STATEMENTS OF CASH FLOWS
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
FOR THE YEARS ENDED
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31 DESEMBER /
31 DESEMBER /
DECEMBER 2014
DECEMBER 2013
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan
581.757.193.347
590.123.147.711
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Cash received from customer
-
520.000.000
Cash received from deposit
Pencairan deposito
Payment for:
Pembayaran kas kepada: (376.963.632.143)
(336.786.082.568)
Suppliers
(56.300.183.486)
(52.589.876.175)
Salaries, wages, and allowances
(67.225.638.134)
(73.218.904.828)
(33.515.680.845)
(34.061.292.510)
Pembayaran pajak penghasilan
(10.746.165)
(6.092.334)
Penerimaan Penerimaan penghasilan penghasilan bunga bunga
3.403.103
6.268.212
Pemasok Gaji, upah, dan tunjangan
Cash payment for other production costs
Pembayaran kas atas biaya produksi lainnya dan beban usaha Pembayaran Pembayaran untuk untuk beban beban keuangan keuangan
Arus kas diperoleh dari aktivitas operasi
(8.188.545.730)
(10.488.900.521)
39.556.169.947
83.498.266.987
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Perolehan aset tetap Hasil penjualan aset tetap Arus kas digunakan untuk aktivitas investasi
(23.611.990.000)
(41.683.260.000)
22.500.000
174.100.000
(23.589.490.000)
(41.509.160.000)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan pinjaman jangka pendek
3.571.795.533
20.993.492.359
(20.830.645.535)
(61.477.734.781)
Arus kas digunakan untuk aktivitas pendanaan
(17.258.850.002)
(40.484.242.422)
KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR TAHUN
expenses - net Net cash flows provided by operating activities CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Acquisition of fixed assets Disposition of fixed assets Net cash flows used in investing activities CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Acceptance of short term bank borrowings Net cash flows used in financing activities NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS
Payment of income tax Received from interest income
Repayment of short term and long term
Pembayaran pinjaman jangka pendek dan jangka panjang
Payment of financing cost
Payment for other operating
Pembayaran Pembayaran untuk untuk beban beban operasi operasi lainnya lainnya - bersih - bersih
and operating expenses
(1.292.170.055)
1.504.864.565
2.738.498.972
1.233.634.407
1.446.328.917
2.738.498.972
CASH EQUIVALENTS CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR
The accompanying notes are an integral part of these financial statements
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
5
PT. SUNSON TEXTILE MANUFACTURER Tbk
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. GENERAL
1. UMUM
a. The Company’s Establishment
a. Pendirian Perusahaan PT. Sunson Textile Manufacturer Tbk (“Perusahaan”) bertempat kedudukan di Bandung, Jawa Barat, Indonesia didirikan dengan nama “PT Sandang Usaha Nasional Indonesia Tekstil Industri” sesuai dengan Undang-Undang Penanaman Modal Dalam Negeri No. 6 tahun 1968 yang telah dirubah dengan UndangUndang No. 12 tahun 1970, berdasarkan akta Notaris Widyanto Pranamihardja, S.H., No. 20 tanggal 18 Nopember 1972. Perubahan dengan Akta Notaris yang sama No. 47 tanggal 28 Mei 1976. Akta pendirian ini dan perubahannya telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. Y.A.5/375/10 tanggal 16 Agustus 1976 dan telah diumumkan dalam Berita Negara No. 74 tanggal 17 September 1977, Tambahan No. 549, Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, antara lain dengan akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 34 tanggal 20 Februari 2008 yang dibuat dihadapan Dr. Wiratni Ahmadi, S.H., Notaris di Bandung, mengenai perubahan Anggaran Dasar Perusahaan untuk menyesuaikan dengan Undang-undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Menurut akta tersebut modal dasar perseroan sebesar Rp 500.000.000.000 terbagi atas 2.000.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 250. Modal dasar tersebut telah ditempatkan dan disetor 58,54% atau sejumlah 1.170.909.181 saham dengan nilai nominal Rp 292.727.295.250. (lihat catatan no. 16).
PT. Sunson Textile Manufacturer Tbk (“the company”) domiciled in Bandung, West Java, Indonesia, was established within the framework of the Domestic Capital Investment Law No. 6 of 1968 which was amended by Law No. 12 of 1970, based on Notarial deed No. 20 dated November 18, 1972 (subsequently amended by Notarial deed No. 47 dated May 28, 1976) of Notary Widyanto Pranamihardja, S.H., under the name “PT Sandang Usaha Nasional Indonesia Tekstil Indonesia”. The deed of establishment was approved by the Ministry of Justice in its Decision Letter No. Y.A.5/375/10 dated August 16, 1976 and was published in the State Gazette No. 74 dated September 17, 1977, Supplement No. 549. The Company‟s articles of association has been amended several times, of which was covered by the Notarial deed No. 34 dated February 20, 2008 of Dr. Wiratni Ahmadi, S.H., Notary in Bandung, concerning the change of the Company‟s articles of association to conform with Law No. 40 year 2007 of Limited Liability Company. According to the Notarial deed, the company's authorized capital was Rp 500,000,000,000 shared over 2,000,000,000 shares and was Rp 250 per share. The equity has been placed and paid 58.54% or around 1,170,909,181 share with nominal Rp 292,727,295,250. (see note no. 16).
Perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU 68856.AH.01.02.Th.2008 tanggal 24 September 2008, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 7 tanggal 22 Januari 2010, Tambahan No. 644. Perubahan terakhir dengan akta Notaris Yohana Noor Indrajati, S.H., No. 05 tanggal 17 Juni 2009 mengenai, antara lain, perubahan susunan anggota Dewan Direksi dan Komisaris Perusahaan. Perubahan terakhir ini telah dilaporkan kepada dan dicatat didalam database Sistem Administrasi Badan Hukum (SISMINBAKUM) Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-AH.01.10-15571 tanggal 10 September 2009.
These amendments have been approved by the Ministry of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU-68856.AH.01.02.Th.2008 dated September 24, 2008, and has been published in the State Gazette No. 7 dated January 22, 2010 Supplement No. 644. The latest changes was covered by Notarial deed No. 05 dated June 17, 2009 of Yohana Noor Indrajati, S.H., concerning, among others, the change in the members of the Company‟s Board of Directors and Commissioners. This most recent amendment has been reported to and recorded in the database of the Legal Entity Administration System (SISMINBAKUM) of the Department of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia under registration No. AHU-AH.01.10-15571 dated September 10, 2009.
Sesuai dengan Pasal 3 Angggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan utama Perusahaan meliputi usaha di bidang industri tekstil terpadu termasuk memproduksi dan menjual benang, kain dan produk tekstil lainnya serta melakukan perdagangan umum.
As stated in Article 3 of the Company‟s articles of association, the scope of its activities is mainly engaged in integrated textile industry, which includes manufacturing and selling of yarn, fabric and other textile products and also general trading.
Perusahaan memulai kegiatan komersialnya pada tahun 1973. Kantor pusat Perusahaan terletak di Jl. Ranggamalela No. 27, Bandung dan lokasi utama bisnis Perusahaan terletak di Jl. Raya Rancaekek Km 25,5 Kabupaten Sumedang Jawa Barat.
The Company commenced its commercial activities in 1973. The Company‟s head office is located at Jl. Ranggamalela No. 27, Bandung and the Company‟s main business activities is located at Jl. Raya Rancaekek Km 25.5, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.
6
PT. SUNSON TEXTILE MANUFACTURER Tbk
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. GENERAL (continued)
1. UMUM (lanjutan)
b. The Company’s Public Offering
b. Penawaran Umum Efek Perusahaan Pada bulan Agustus 1997, Perusahaan melakukan penawaran umum sebanyak 80.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 500 per saham yang ditawarkan dengan harga Rp 800 per saham. Pernyataan pendaftaran untuk penawaran umum saham tersebut telah dinyatakan efektif oleh Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) dalam surat No. S-1709/PM/1997 tanggal 28 Juli 1997 (sekarang Otoritas Jasa Keuangan).
In August 1997, the Company conducted a public offering of 80,000,000 shares with par value of Rp 500 per share at the offering price of Rp 800 per share. The registration statement for the offering became effective under letter No. S1709/PM/1997 dated July 28, 1997 of the Capital Market Supevirsory Agency (BAPEPAM), currently called Financial Services Authority.
Pada tanggal jatuh temponya 10 Oktober 1997, obligasi konversi Perusahaan berjumlah USD 18.000.000 dikonversi menjadi saham sebanyak 68.047.500 saham Perusahaan dengan nilai nominal Rp 500 per saham pada nilai konversi Rp 576,90 per saham.
Upon their maturity on October 10, 1997 the Company‟s convertible bonds totaling to USD 18,000,000 were converted into 68,047,500 shares of the Company with par value of Rp 500 per share at the conversion price of Rp 576.90 per share.
Perusahaan mencatatkan kembali seluruh saham pada Bursa Efek Jakarta pada tanggal 24 Oktober 1997 dan Bursa Efek Surabaya pada tanggal 23 Oktober 1997.
The Company relisted all of its shares on the Jakarta Stock Exchange on October 24, 1997 and Surabaya Stock Exchange on October 23, 1997.
Dalam Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham pada tanggal 10 Agustus 1999 yang dinyatakan dalam akta Notaris Nanny Sukarja, S.H., No. 6 dan 7 tanggal 10 Agustus 1999, para Pemegang Saham Perusahaan antara lain menyetujui perubahan nilai nominal saham (stock split ) dari Rp 500 per saham menjadi Rp 250 per saham. Perubahan tersebut telah diterima dan dicatat oleh Menteri Kehakiman dengan Surat Keputusan No. C-15994.HT.01.04.TH.1999 tanggal 6 September 1999 dan diumumkan dalam Berita Negara No. 81 tanggal 8 Oktober 1999, tambahan No. 272. Pelaksanaan pemecahan nilai nominal saham (stock split ) tersebut dilakukan dengan jadwal sebagai berikut:
In the Shareholder‟s Extraordinary General Meeting held in August 10, 1999, the minutes of which are covered by Notarial deeds No. 6 and 7 dated August 10, 1999 of Notary Nanny Sukarja, S.H., the Company‟s shareholders approved among others, to change the par value of share (stock split) from Rp 500 per share into Rp 250 per share. The amendment was received and registered by the Minister of Justice under Decision Letter No. C-15994.HT.01.04.TH.1999 dated September 6, 1999 and published in the State Gazette No. 81 dated October 8, 1999 Supplement No. 272. The execution of the stock split was made in the following schedule:
Mulai permohonan penukaran Surat Kolektif Saham (SKS) lama Mulai penyerahan SKS nominal baru perdagangan SKS nominal Mulai baru
20 September 1999 20 September 1999 20 September 1999
Effective date of request for changing old shares collective certificate (SKS) Effective date of delivering new SKS Effective date of new SKS trading
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 20 Februari 2008, yang dinyatakan dalam akta Notaris Wiratni Ahmadi, S.H., No. 33 tanggal 20 Februari 2008, para pemegang saham Perusahaan telah menyetujui:
Based on the Extraordinary General Meeting of Shareholders held on February 20, 2008 covered by Notary deed Wiratni Ahmadi, S.H., No. 33 dated February 20, 2008, the Company‟s share holders have approved:
a. Penambahan modal tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) dalam rangka konversi sebagian utang Perusahaan kepada East Rise Capital Limited dan Easefull Enterprise Ltd menjadi saham Perusahaan dengan cara mengeluarkan saham baru sebanyak 334.202.181 saham dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp 83.550.545.250, yang diambil bagian oleh East Rise Capital Limited sebanyak 169.806.783 saham dan Easefull Enterprise Ltd sebanyak 164.395.398 saham.
a. Additional of capital without share subscription rights in relation with the conversion of a portion of the Company‟s debt to East Rise Capital Limited and Easefull Enterprise Ltd into the Company‟s shares by issuing 334,202,181 new shares with total par value amounting Rp 83,550,545,250, of which have been taken by East Rise Capital Limited 169,806,783 shares and Easefull Enterprise Ltd 164,395,398 shares.
7
PT. SUNSON TEXTILE MANUFACTURER Tbk
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. GENERAL (continued)
1. UMUM (lanjutan)
b. The Company’s Public Offering (continued)
b. Penawaran Umum Efek Perusahaan (lanjutan) b. Perubahan Pasal 4 Ayat 2 dan 3 Anggaran Dasar Perusahaan
b. The changes of Article 4 Verse 2 and 3 of the Company‟s Article of Association.
Perubahan anggaran dasar Perusahaan tersebut di atas telah diterima dan dicatat di dalam database Sisminbakum Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-AH.01.106238 tanggal 17 Maret 2008.
The above-mentioned changes in the Company‟s article of association have been received and recorded in database of Sisminbakum of the Department of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia based on Decision Letter No. AHU-AH.01.10-6238 dated March 17, 2008.
Direksi PT Bursa Efek Indonesia telah menyetujui pencatatan saham baru sebanyak 334.202.181 saham tersebut di atas dengan Surat No. S-01627/BEJ.PSR/03-2008 tanggal 24 Maret 2008, saham Perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia berjumlah 1.170.909.181 saham.
The Board of Directors of PT Bursa Efek Indonesia has approved the listing of the above mentioned 334.202.181 new shares with Letter No. S-01627/ BEJ.PSR/03-2008 dated March 24, 2008 therefore effective on March 31, 2008 the Company‟s shares which are listed in the Indonesia Stock Exchange totaled 1,170,909,181 shares.
c. Employees, Boards of Commissioners and Directors
c. Karyawan, Dewan Komisaris dan Direksi
Komisaris Utama Komisaris
Tahun 2014
Tahun 2013
Sundjono Suriadi
Sundjono Suriadi
Ny. Mariah Suriadi
Ny. Mariah Suriadi
Komisaris
Sidarto Danusubroto
Sidarto Danusubroto
Komisaris
Bernardi Widjajakusuma
Bernardi Widjajakusuma
Komisaris Independen
Ali Senitro
Ali Senitro
Komisaris Independen
Sutomo
Sutomo
Direktur Utama
Purnawan Suriadi
Purnawan Suriadi
Direktur
Fransiscus Hadyanto
Fransiscus Hadyanto
Direktur
Edduardus Gunawan
Edduardus Gunawan
Anggota Komite Audit
Ali Senitro Luciana Setiati Harsono
Ali Senitro Luciana Setiati Harsono
Anggota Komite Audit
Haditjipto Yuwono
Haditjipto Yuwono
Ketua Komite Audit
President Commisioner Commissioner Commissioner Commissioner Independent Commissioner Independent Commissioner President Director Director Director Head of Audit Committee Audit Committee Audit Committee
Jumlah gaji dan tunjangan yang diberikan kepada anggota Dewan Komisaris dan Direksi masing-masing sebesar Rp 1.226.000.000 dan Rp 1.212.000.000 untuk tahun 2014 dan 2013.
Total salaries and benefits paid to the members of the Boards of Commissioners and Directors amounted to Rp 1,226,000,000 and Rp 1,212,000,000 in 2014 and 2013 respectively.
Perusahaan mempunyai sekitar 1.628 dan 1.892 karyawan tetap dan karyawan tidak tetap masing-masing pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (tidak diaudit).
The Company has approximately 1,628 and 1,892 permanent employees and temporary employees as of December 31, 2014 and 2013 respectively (unaudited).
8
PT. SUNSON TEXTILE MANUFACTURER Tbk
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING Laporan keuangan telah disusun dan diselesaikan oleh Direksi dan diotorisasi untuk diterbitkan pada tanggal 27 Maret 2015.
The financial statements were prepared and finalized by the Board of Directors and were authorized for the issuance on March 27, 2015.
Berikut ini adalah ikhtisar kebijakan akuntansi yang penting yang diterapkan oleh perusahaan dalam penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. Laporan keuangan ini juga disusun berdasarkan Peraturan yang ditetapkan oleh Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“BAPEPAM-LK”) No. VIII.G.7 sebagaimana terlampir dalam surat keputusan No. KEP-347/BL/2012 tertanggal 25 Juni 2012 (sekarang Otoritas Jasa Keuangan), tentang penyajian dan pengungkapan laporan keuangan bagi perusahaan publik di Indonesia.
Presented below is a summary of significant accounting policies adopted by the company in preparing the financial statements. which are in conformity with Indonesian Financial Accounting Standards. The financial statements have also been prepared in conformity with Regulation of the Capital Market and Financial Institutions Supervisory Board (“BAPEPAM-LK”) No. VIII.G.7, enclosed in the decision letter No. KEP-347/BL/2012 dated on June 25, 2012 (currently called Financial Services Authority), regarding the presentation and disclosure requirements for financial statements prepared by publicly listed entities in Indonesia.
a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan
a. Basis for Preparation of the Financial Statement
Laporan keuangan disusun berdasarkan konsep harga perolehan menggunakan dasar akrual, kecuali untuk laporan arus kas.
The financial statements have been prepared on the basis of the accruals concept, except for the statement of cash flows.
Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Untuk tujuan laporan arus kas, kas dan setara kas mencakup kas, kas di bank dan deposito berjangka yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang pada saat penempatan, setelah dikurangi cerukan.
The statement of cash flows is prepared using the direct method by classifying cash flows on the basis of operating, investing and financing activities. For the purpose of the statements of cash flows, cash and cash equivalents includes cash on hand, cash in banks and deposits with a maturity of three months or less, net of overdrafts.
Mata uang yang digunakan dalam laporan keuangan ini adalah Rupiah Indonesia ("Rupiah") yang merupakan mata uang fungsional. Seluruh angka dalam laporan keuangan ini disajikan dalam Rupiah, kecuali bila dinyatakan lain.
The currency used in the financial statement is Indonesian Rupiah ("Rupiah") which is the functional currency. The figures in the financial statements are stated in Rupiah, except otherwise stated.
Estimasi dan pertimbangan akuntansi yang signifikan yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan Perseroan diungkapkan pada catatan 3.
Significant accounting estimate and judgement applied in the preparation of these financial statements are disclosed in note 3.
Perubahan pada pernyataan standar akuntansi keuangan dan interpretasi pernyataan standar akuntansi keuangan
Changes to the statements of financial accounting standards and interpretations to statement of financial accounting standards
Pada tanggal 1 Januari 2012, Perusahaan menerapkan pernyataan standar akuntansi keuangan (“PSAK”) dan interpretasi standar akuntansi keuangan (“ISAK”) baru dan revisi yang efektif sejak tanggal tersebut. Perubahan kebijakan akuntansi perusahaan telah dibuat seperti yang isyaratkan, sesuai dengan ketentuan transisi dalam masing-masing standar dan interpretasi.
On January 1, 2012 the Company adopted new and revised statements of financial accounting standards (“SFAS”) and nterpretations of statements of financial accounting standards (“IFAS”) that are mandatory for application from that date. Changes to the company accounting policies have been made as required, in accordance with the transitional provisions in the respective standards and interpretations.
9
PT. SUNSON TEXTILE MANUFACTURER Tbk
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan (lanjutan)
a. Basis for Preparation of the Financial Statement (continued)
Penerapan standar dan interpretasi baru atau revisi, yang relevan dengan operasi Perusahaan dan memberikan dampak pada laporan keuangan, adalah sebagai berikut:
The adoption of the following new or revised standards and interpretations, which are relevant to the company operations and resulted in an effect on the financial statements, are as follows:
- PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”
- SFAS No. 60, “Financial Instruments: Disclosures”
Standar ini mengharuskan pengungkapan informasi kualitatif dan kuantitatif mengenai dampak risiko yang timbul dari instrumen keuangan, termasuk pengungkapan minimum mengenai risiko kredit, risiko likuiditas dan risiko pasar. Perusahaan telah membuat pengungkapan yang disyaratkan di catatan 29 atas laporan keuangan.
The standard requires disclosure of qualitative and quantitative information about exposure to risks arising from financial instruments, including specified minimum disclosures about credit risk, liquidity risk, and market risk. The Company has provided the required disclosures in note 29 to the financial statements.
- PSAK dan ISAK baru atau revisi yang relevan tetapi tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan perusahaan adalah sebagai berikut:
- New or revised SFAS and IFAS that are relevant but
a. PSAK No. 10 (Revisi 2010), “Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing”
a. SFAS No. 10 (Revised 2010), “The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates”
b. PSAK No. 16 (Revisi 2011), “Aset Tetap” c. PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja” d. PSAK No. 26 (Revisi 2011), “Biaya Pinjaman” e. PSAK No. 30 (Revisi 2011), “Sewa”
b. c. d. e. f. g.
have no significant impact on the Company financial statements are as follow:
f. PSAK No. 46 (Revisi 2010), “Pajak Penghasilan” g. PSAK No. 50 (Revisi 2010), “Instrumen Keuangan: Penyajian”
SFAS No. 16 (Revised 2011), “Fixed Assets” SFAS 24 (Revised 2010), “Employee Benefit” SFAS No. 26 (Revised 2011), “Borrowing Costs” SFAS No. 30 (Revised 2011), “Leases” SFAS No. 46 (Revised 2010), “Income Taxes” SFAS No. 50 (Revised 2010), “Financial Instruments: Presentation”
h. PSAK No. 55 (Revisi 2011), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”
h. SFAS No. 55 (Revised 2011), “Financial Instruments: Recognition and Measurement”
i. PSAK No. 56 (Revisi 2011), “Laba per Saham” j. ISAK No. 15 – PSAK 24, “ Batasan Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya"
i. SFAS No. 56 (Revised 2011), “Earning per Share” j. IFAS No. 15 – SFAS 24, “The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirements and their Interaction”
k. ISAK No. 23, “Sewa Operasi - Insentif” l. ISAK No. 24, “Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi yang Melibatkan suatu Bentuk Legal Sewa”
k. IFAS No. 23, “Operating Leases - Incentives” l. IFAS No. 24, “Evaluating the Substance of Transactions Involving the Legal Form of a Lease”
m. ISAK No. 25, “Hak atas Tanah”
m. IFAS No. 25, “Rights Arising from Land”
- Pencabutan PSAK dan ISAK berikut ini relevan tetapi tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan perusahaan:
- The withdrawals of the following SFAS and IFAS are
a. PSAK No. 11, “Penjabaran Laporan Keuangan dalam Mata Uang Asing”
a. SFAS No. 11, “Translation of Financial Statements in Foreign Currencies”
b. PSAK 52, “Mata Uang Pelaporan”
b. c. d. e.
relevant have no significant impacton the Company financial statements:
c. PSAK 39, “Akuntansi Kerjasama Operasi" d. PSAK 47, “Akuntansi Tanah” e. ISAK 4, “Alternatif Perlakuan yang Diijinkan atas Selisih Kurs”
10
SFAS No. 52, “Reporting Currency” SFAS No. 39, “Accounting for Joint Operations” SFAS No. 47, “Accounting for Land” IFAS No. 4, “Allowed Alternative Treatment on Foreign Exchange Differences”
PT. SUNSON TEXTILE MANUFACTURER Tbk
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
b. Transaction with Related Party
b. Transaksi dengan Pihak-Pihak Berelasi Perusahaan menerapkan PSAK No.7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”. PSAK revisi ini mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan.
The Company applied SFAS No.7 (Revised 2010), Related Party Disclosures”. The revised SFAS requires disclosure of related parties relationships, transactions and outstanding balances, including commitments, in the separate financial statements.
Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, dimana persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihakpihak yang tidak berelasi.
The transactions are made based on terms agreed by the parties, whereby such terms may not be the same as those transactions with unrelated parties.
Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan yang relevan.
All significant transactions and balances with related parties are disclosed in the relevant notes to the financial statements.
c. Foreign Currency Transactions and Balances
c. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Mulai tanggal 1 Januari 2012, Perusahaan menerapkan PSAK No.10 (Revisi 2010), “Transaksi dalam Mata Uang Asing”.
Starting January 1, 2012, the Company‟s adopted SFAS No.10 (Revised 2010), “Transactions in Foreign Currencies”.
Penerapan PSAK No.10 (Revisi 2010) tidak menimbulkan dampak yang signifikan terhadap pelaporan keuangan dan pengungkapan dalam laporan keuangan.
The adoption of SFAS No.10 (Revised 2010) has no significant impact on the financial reporting and disclosures in the financial statements.
Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada akhir periode pelaporan aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal tersebut, dan laba atau rugi kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan sebagai laba rugi tahun berjalan.
Transactions involving foreign currencies are recorded in Indonesian Rupiah at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At the reporting date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to Indonesian Rupiah to reflect the prevailing middle rates of exchange at such date as published by Bank Indonesia. Any resulting gains or losses are credited or charged to the profit or loss for current year.
Kurs yang digunakan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
The exchange rates used for December 31, 2014 and 2013 were as follows:
2014 1 Dolar Amerika Serikat
2013
12.440
12.189
1 United States Dollar
d. Financial Assets
d. Aset Keuangan
Financial assets are classified as financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, held-to-maturity investments, available-for-sale financial assets, or as derivatives designated as hedging instruments in an effective hedge, as appropriate. The Company determines the classification of its financial assets at initial recognition.
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, aset keuangan tersedia untuk dijual, atau sebagai derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai yang efektif, jika sesuai. Perusahaan menentukan klasifikasi atas aset keuangan pada saat pengakuan awal.
11
PT. SUNSON TEXTILE MANUFACTURER Tbk
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
d. Financial Assets (continued)
d. Aset Keuangan (lanjutan) Pengakuan dan Pengukuran (lanjutan)
Recognition and Measurement (continued)
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan diukur pada nilai wajarnya, ditambah, dalam hal aset keuangan tidak diukur pada nilai wajar dalam laporan laba rugi, biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan atau penerbitan aset keuangan tersebut. Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasi aset.
Financial assets are recognized initially at fair value, plus, in the case of financial assets not at fair value through profit or loss, directly attributable transaction costs. The subsequent measurement of financial assets depends on their classification.
Aset keuangan Perusahaan terdiri dari kas dan setara kas, setara kas yang dibatasi penggunaannya, piutang usaha, biaya dibayar dimuka dan piutang lain-lain.
The Company‟s financial assets consist of cash and cash equivalent, Restricted cash equivalents, trade receivables, prepaid expenses and other receivables.
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Setelah pengakuan awal, aset keuangan tersebut dicatat pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif. Keuntungan atau kerugian diakui sebagai laba rugi ketika aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, dan melalui proses amortisasi.
Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. Subsequent to initial recognition, such financial assets are carried at amortized cost using the effective interest rate method. Gains or losses are recognized in the profit or loss when the financial assets are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.
Biaya amortisasi dihitung dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai atas penurunan nilai dan pembayaran atau pengurangan pokok. Perhitungan tersebut memperhitungkan premium atau diskonto pada saat perolehan dan termasuk biaya-biaya transaksi dan fee yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif.
Amortized cost is computed using the effective interest method less any allowance for impairment losses and principal repayment or reduction. The calculation takes into account any premium or discount on acquisition and includes transaction costs and fees that are integral part of the effective interest rate.
Penghentian Pengakuan
Derecognition
Perusahaan menghentikan pengakuan aset keuangan, jika dan hanya jika, hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir, atau Perusahaan mentransfer hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau menanggung kewajiban untuk membayarkan arus kas yang diterima tersebut secara penuh tanpa penundaan berarti kepada pihak ketiga dibawah kesepakatan pelepasan (pass through arrangement) ; dan (a) Perusahaan telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset, atau (b) Perusahaan tidak mentransfer maupun tidak memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset, namun telah mentransfer pengendalian atas aset. Setiap akhir periode pelaporan, Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai.
The Company derecognizes a financial asset if, and only if, the contractual rights to receive cash flows from the asset have expired; or the Company has transferred its rights to receive cash flows from the asset or has assumed an obligation to pay the received cash flows in full without material delay to a third party under a pass through arrangement; and either (a) the Company has transferred substantially all the risks and rewards of the asset, or (b) the Company has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of thevasset, but has transferred control of the asset. The Company assesses at each reporting date whether there is any objective evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired.
Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi jika, dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
A financial asset or a group of financial assets is deemed to be impaired if, and only if, there is objective evidence of impairment as a result of one or more events that has occurred after the initial recognition of the asset (an incurred „loss event‟) and that loss event has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or the group of financial assets that can be reliably estimated.
12
PT. SUNSON TEXTILE MANUFACTURER Tbk
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
d. Financial Assets (continued)
d. Aset Keuangan (lanjutan) Penurunan Nilai Aset Keuangan
Impairment of Financial Asets
Bukti penurunan nilai meliputi indikasi bahwa kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam, wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga, kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya dan data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang, misalnya perubahan kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi atas aset dalam kelompok tersebut.
Evidence of impairment may include indications that the debtors or a group of debtors is experiencing significant financial difficulty, default or delinquency in principal or interest payments, the probability that they will enter bankruptcy or other financial reorganization and where observable data indicate that there is a measurable decrease in the estimated future cash flows, such as changes in arrears or economic conditions that correlate with defaults.
Pertimbangan utama untuk penilaian penurunan nilai kredit yang diberikan termasuk pembayaran-pembayaran pokok atau bunga yang jatuh tempo lebih dari 90 (sembilan puluh) hari atau ada kesulitan atau pelanggaran yang diketahui dari persyaratan yang terdapat dalam kontrak.
The main considerations for the loan impairment assessment include whether any payments of principal or interest are overdue by more than ninety (90) days or there are any known difficulties, or infringement of the original terms of contract.
Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Perusahaan menentukan apakah terdapat bukti obyektif penurunan nilai secara kolektif untuk aset keuangan. Perusahaan memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif.
For financial assets carried at amortized cost, the Company assesses whether objective evidence of impairment exists collectively for financial assets. The Company includes the asset in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assesses them for impairment.
Nilai tercatat aset tersebut diturunkan melalui akun cadangan dan jumlah kerugian yang terjadi diakui sebagai laba rugi. Pendapatan bunga terus diakui atas nilai tercatat yang menurun tersebut berdasarkan suku bunga efektif awal dari aset. Jika, pada periode berikutnya, jumlah estimasi kerugian penurunan nilai meningkat atau menurun karena peristiwa yang terjadi setelah pengakuan kerugian penurunan nilai, maka kerugian penurunan nilai yang sudah diakui sebelumnya dinaikkan atau diturunkan dengan menyesuaikan akun cadangan.
The carrying amount of the asset is reduced through the use of an allowance account and the amount of the loss is recognized in the profit or loss. Interest income continues to be accrued on the reduced carrying amount based on the original effective interest rate of the asset. If, in a subsequent period, the amount of the estimated impairment loss increases or decreases because of an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is increased or reduced by adjusting the allowance account.
Jika penghapusan di masa datang kemudian diperoleh kembali, pemulihan tersebut diakui sebagai laba rugi pada laporan laba rugi komprehensif.
If a future write-off is later recovered, the recovery is recognized in the statement of comprehensive income.
e. Financial Liabilities
e. Liabilitas Keuangan Liabilitas keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan diklasifikasikan sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas keuangan.
Financial liabilities issued by the Company are classified according to the substance of the contractual arrangements entered into and the definitions of a financial liability.
Liabilitas keuangan perusahaan diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan lainnya.
The Company financial liabilities are classified as other financial liabilities.
13
PT. SUNSON TEXTILE MANUFACTURER Tbk
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) Liabilitas Keuangan Lainnya
Other Financial Liabilities
Pinjaman jangka pendek, utang usaha, utang dividen, akrual, liabilitas imbalan kerja jangka pendek, utang bank-jatuh tempo dalam 1 tahun, utang sewa-jatuh tempo dalam 1 tahun, utang bank-jangka panjang, dan utang sewa-jangka panjang, pada awalnya diukur pada nilai wajar, setelah dikurangi biaya transaksi, dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif.
Short term loans, trade payables, dividend payable, accruals, short-term employee benefits liabilities, bank loan-current maturities, lease liabilities-current maturities, and bank loan-long term loans, lease liabilities-long term loan, are initially measured at fair value, net of transaction cost, and are subsequently measured at amortised cost, using the effective interest rate method.
Penghentian Pengakuan Liabilitas Keuangan
Derecognition of Financial Liabilities
Perusahaan menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas perusahaan telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa.
The company derecognizes financial liabilities when, and only when, the company obligations are discharged, cancelled or expired. f. Offsetting Financial Instruments
f. Saling Hapus Instrumen Keuangan
Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount are reported in the statements of financial position if, and only if, there is a currently enforceable legal right to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously.
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai netonya dilaporkan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk saling hapus atas jumlah yang diakui dan terdapat niat untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara simultan.
g. Cash and Cash Equivalents
g. Kas dan Setara Kas
Cash and cash equivalents consist of cash on hand, cash in banks and unrestricted time deposits with maturity periods of three (3) months or less at the time of placement and not used as collateral for loans. Deposits, if any, which are used as collateral are classified as “Time Deposits”.
Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan deposito berjangka dengan jangka waktu 3 (tiga) bulan atau kurang sejak tanggal penempatan dan tidak digunakan sebagai jaminan atas utang serta tidak dibatasi penggunaannya. Deposito, jika ada, yang digunakan sebagai jaminan diklasifikasikan sebagai “Deposito Berjangka”.
h. Inventories
h. Persediaan Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi bersih (the lower of cost or net realizable value ). Perusahaan menentukan biaya perolehan dengan menerapkan metode rata-rata tertimbang (weightedaverage method ). Persediaan barang jadi dan barang dalam proses mencakup alokasi yang layak atas biaya produksi.
Inventories are stated at the lower or cost or net realizable value. The Company determines the cost of its inventories using the weighted-average method. Finished goods and goods in process include an appropriate allocation of factory costing.
Nilai realisasi bersih adalah taksiran harga penjualan dalam kegiatan usaha normal setelah dikurangi taksiran biaya penyelesaian dan taksiran biaya yang diperlukan untuk melaksanakan penjualan.
Net realizable value is the estimated selling price in the ordinary course of business, less the estimated cost of completion and the estimated cost necessary to make the sale.
Penyisihan untuk persediaan usang, jika diperlukan, ditentukan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan fisik persediaan pada akhir tahun.
Allowance for inventory obsolescent is provided if necessary, based on the review of the physical conditions of inventories at the end of year.
14
PT. SUNSON TEXTILE MANUFACTURER Tbk
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
i. Prepaid Expenses
i. Biaya Dibayar di Muka
Prepaid expenses are amortized over the periods benefited using the straight-line method.
Biaya dibayar di muka diamortisasi berdasarkan masa manfaatnya dengan menggunakan metode garis lurus (straightline method ).
j. Fixed Asset
j. Aset Tetap Efektif tanggal 1 Januari 2008, Perusahaan menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2007), “Aset Tetap”, yang menggantikan PSAK No. 16 (1994), “Aktiva Tetap dan Aktiva Lain-lain” dan PSAK No. 17 (1994), “Akuntansi Penyusutan”. Perusahaan telah melakukan revaluasi aset sebelum penerapan PSAK No. 16 (Revisi 2007) dan memilih model biaya, maka nilai revaluasi aset tetap tersebut dianggap sebagai biaya perolehan (“deemed cost” ) dan biaya perolehan tersebut adalah nilai pada saat PSAK No. 16 (Revisi 2007) diterbitkan. Seluruh saldo selisih nilai revaluasi aset tetap yang masih dimiliki pada saat penerapan pertama kali PSAK No. 16 (Revisi 2007) yang disajikan sebagai bagian dari ekuitas dalam neraca telah direklasifikasi ke saldo laba pada tahun 2008.
Effective January 1, 2008 the Company applied SFAS No. 16 (Revised 2007), “Fixed Asset”, which supersedes SFAS No. 16 (1994), “Fixed Asset and Other Asset”, and SFAS No. 17 (1994), “Accounting for Depreciation”. The company had previously revalued its property, plant and equipment before the application of SFAS No. 16 (Revised 2007) and has chosen the cost model, thus the revalued amount of property, plant and equipment is considered as the deemed cost and such cost is the value at the time SFAS No. 16 (Revised 2007) is applied. All the balance of the revaluation increment in property, plant and equipment that still exists at the initial application of SFAS No. 16 (Revised 2007) as presented in the equity section of the balance sheets had been reclassified to retained earnings in 2008.
Aset tetap diakui sebesar harga perolehan dikurangi dengan akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai.
Fixed Asset are stated at cost less accumulated depreciation and impairment losses.
Biaya legal awal untuk mendapatkan hak legal diakui sebagai bagian biaya akuisisi tanah, dan biaya-biaya tersebut tidak disusutkan. Biaya terkait dengan pembaruan hak atas tanah diakui sebagai aset tak berwujud dan diamortisasi sepanjang umur hak tanah.
Initial legal costs incurred to obtain legal rights are recognised as part of the acquisition cost of the land, and these costs are not depreciated. Costs related to renewal of land rights are recognised as intangible assets and amortised during the period of the land rights.
Tanah tidak disusutkan.
Land is not depreciated.
Penyusutan aset tetap lainnya dihitung dengan menggunakan metode garis lurus untuk mengalokasikan biaya perolehan hingga mencapai nilai sisa sepanjang estimasi masa manfaatnya sebagai berikut:
Depreciation on other fixed assets is calculated using the straight-line method to allocate their cost to their residual values over their estimated useful lives, as follows:
Tahun / Years Bangunan dan prasarana
20
Mesin dan peralatan
20
Instalasi
15
Inventaris kantor dan pabrik
10
Kendaraan bermotor
5
Building and infrastructures Machinery and equipment Installations Office and factory furniture Motor vehicle The asset residual values, useful lives and depreciation method are reviewed, and adjusted if appropriate, at each reporting date.
Nilai sisa, masa manfaat dan metode penyusutan setiap aset ditinjau dan disesuaikan jika perlu, pada setiap tanggal pelaporan.
15
PT. SUNSON TEXTILE MANUFACTURER Tbk
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
j. Fixed Asset (continued)
j. Aset Tetap (lanjutan) Biaya-biaya setelah pengakuan awal aset diakui sebagai bagian dari nilai tercatat aset atau sebagai aset yang terpisah, sebagaimana mestinya, hanya apabila kemungkinan besar Perseroan akan mendapatkan manfaat ekonomis masa depan berkenaan dengan aset tersebut dan biaya perolehan aset dapat diukur dengan andal. Nilai tercatat komponen yang diganti tidak lagi diakui.
Subsequent costs are included in the asset‟s carrying amount or recognised as a separate asset, as appropriate, only when it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the Company and the cost of the item can be measured reliably. The carrying amount of the replaced part is derecognised.
Seluruh biaya pemeliharaan dan perbaikan lainnya diakui pada laporan laba rugi pada saat terjadinya.
All other repairs and maintenance are charged to profit or loss during the financial year in which they are incurred.
Nilai tercatat aset diturunkan menjadi nilai yang dapat diperoleh kembali jika nilai tercatat aset lebih besar dari estimasi nilai yang dapat diperoleh kembali.
An asset‟s carrying amount is written down immediately to its recoverable amount if the asset‟s carrying amount is greater than its estimated recoverable amount.
Keuntungan atau kerugian yang timbul dari pelepasan aset ditentukan sebesar perbedaan antara penerimaan hasil pelepasan dan jumlah tercatat aset tersebut dan diakui dalam akun „(kerugian)/ keuntungan lainnya - bersih‟ di laporan laba rugi.
Gains or losses on disposals are determined by comparing the proceeds with the carrying amount and are recognised within „other (losses)/gains - net‟ in the profit or loss.
Akumulasi biaya konstruksi bangunan dan pemasangan peralatan dikapitalisasi sebagai aset dalam pembangunan. Biaya tersebut direklasifikasi ke akun aset tetap terkait pada saat proses konstruksi atau pemasangan selesai. Penyusutan mulai dibebankan pada saat aset tersebut siap digunakan.
The accumulated costs of the construction of buildings and the installation of equipment are capitalised as assets under construction. These costs are reclassified to the appropriate property and equipment account upon completion. Depreciation is charged from the date when assets are ready for use. k. Impairment of Non-Financial Assets
k. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan Setiap akhir periode, perusahaan melakukan review untuk menentukan ada tidaknya indikasi penurunan nilai aset nonkeuangan.
Every end of period, the company review to determine whether there is any indication of impairment of non-financial assets.
Aset tetap dan aset tidak lancar lainnya direview untuk mengetahui apakah telah terjadi kerugian akibat penurunan nilai, apabila terjadi kondisi atau perubahan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset tidak dapat diperoleh kembali secara penuh.
Fixed assets, investment property and other noncurrent assets are reviewed for impairment losses, whenever events or hanges in circumstances indicate that the carrying amount may not be recoverable.
Kerugian akibat penurunan nilai diakui sebesar selisih antara nilai tercatat aset dengan jumlah terpulihkan dari aset tersebut. Jumlah terpulihkan adalah yang lebih tinggi antara harga jual neto atau nilai pakai aset. Dalam rangka menguji penurunan nilai, aset-aset dikelompokkan hingga unit terkecil yang menghasilkan arus kas terpisah. Pemulihan penyisihan penurunan nilai diakui sebagai pendapatan dalam periode dimana pemulihan tersebut terjadi.
An impairment loss is recognised for the amount by which an asset‟s carrying amount exceeds its recoverable amount, which is the higher of an asset‟s fair value less cost to sell or value in use. For the purpose of assessing impairment, assets are grouped at the lowest levels for which there are separately identifiable cash flows. Reversal of an impairment provision is recorded as income in the period when the reversal occurs.
16
PT. SUNSON TEXTILE MANUFACTURER Tbk
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
l. Leases
l. Sewa Sewa yang secara substansi seluruh risiko dan manfaat kepemilikannya ada di pihak yang menyewakan (lessor ) diperlakukan sebagai transaksi sewa operasi (operating leases ). Pembayaran sewa operasi (dikurangi insentif yang diterima dari lessor ) dicatat sebagai beban berdasarkan metode garis lurus selama masa manfaat.
Leases under which substantially all the risks and benefits of ownership are effectively retained by the lessor are classified as operating leases. Operating lease payments (net of any incentives received from the lessor) are charged as an expense on a straight-line basis over the period of expected benefit.
Sewa dimana Perseroan memiliki secara substansi seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Sewa pembiayaan dikapitalisasi pada awal masa sewa sebesar yang lebih rendah antara nilai wajar aset sewaan dan nilai kini pembayaran sewa minimum.
Leases of fixed assets where the Company has substantially all the risks and rewards of ownership are classified as finance leases. Finance leases are capitalised at the lease‟s commencement at the lower of the fair value of the leased property and the present value of the minimum lease payments.
Penentuan apakah suatu perjanjian merupakan, atau mengandung, sewa didasarkan atas substansi perjanjian pada tanggal awal sewa dan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan suatu aset tertentu dan perjanjian tersebut memberikan suatu hak untuk menggunakan aset tersebut. Apabila perjanjian mengandung sewa, Perusahaan akan menilai apakah perjanjian sewa tersebut adalah sewa pembiayaan atau sewa operasi.
The determination whether an arrangement is, or contains, a lease is based on the substance of the arrangement at the inception date and whether the fulfilment of the arrangement is dependent on the use of a specific asset and the arrangement conveys a right to use the asset. If an arrangement contains a lease, the company will assess whether such a lease is a finance or operating lease.
Jika suatu perjanjian mengandung sewa, sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset akan diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan, sebaliknya akan diklasifikasikan sebagai sewa operasi.
If an arrangement contains a lease, a lease that transfers substantially to the lessee all of the risks and rewards incidental to ownership of the leased item is classified as a finance lease, otherwise it is classified as an operating lease.
Setiap pembayaran sewa dialokasikan antara bagian yang merupakan pelunasan liabilitas dan bagian yang merupakan beban keuangan sedemikian rupa sehingga menghasilkan tingkat suku bunga yang konstan atas saldo pembiayaan. Unsur bunga dalam beban keuangan dibebankan di laporan laba-rugi komprehensif selama masa sewa sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas setiap periode. Aset tetap yang diperoleh melalui sewa pembiayaan disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara umur manfaat aset dan masa sewa.
Each lease payment is allocated between the liability and finance charges so as to achieve a constant rate of interest on the outstanding finance balance. The interest element of the finance cost is charged to the statements of comprehensive income over the lease period so as to produce a constant periodic rate of interest on the remaining balance of the liability for each period. The fixed asset acquired under finance leases is depreciated over the shorter of the useful life of the asset and the lease term.
m. Revenue and Expenses Recognition
m.Pengakuan Pendapatan dan Beban
Revenue from export sales made under “FOB Shipping Point” arrangement is recognized when the goods are shipped. Revenue from domestic sales is recognized when the goods are delivered to customers. Expenses are recognized when these are incurred.
Pendapatan dari penjualan ekspor diakui pada saat penyerahan barang di atas kapal di pelabuhan pengiriman (“FOB Shipping Point ”). Pendapatan dari penjualan lokal diakui pada saat pengiriman barang kepada pelanggan. Beban diakui pada saat terjadinya.
17
PT. SUNSON TEXTILE MANUFACTURER Tbk
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
n. Employees’ Benefits
n. Imbalan Kerja Karyawan Perusahaan mengakui seluruh imbalan kerja yang diberikan melalui program atau perjanjian formal dan informal, peraturan perundang-undangan atau peraturan industri, yang mencakup imbalan pascakerja, imbalan kerja jangka pendek dan jangka panjang lainnya dan pesangon pemutusan hubungan kerja.
The Company recognizes employee benefits under formal and informal programs or agreements, under legislative equirements or through industry arrangements, including post employment benefits, short-term and other long-term employee benefits and termination benefits.
Mulai tanggal 1 Januari 2012, Perusahaan menerapkan PSAK No.24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”.
Starting January 1, 2012, the Company adopted PSAK No.24 (Revised 2010), “Employee Benefit”.
Penerapan PSAK No.24 (Revisi 2010) tidak menimbulkan perubahan yang besar terhadap pelaporan keuangan dan pengungkapan dalam laporan keuangan.
The adoption of SFAS No.24 (Revised 2010) has no significant impact on the financial reporting and disclosures in the financial statements.
Perusahaan mencatat penyisihan manfaat untuk memenuhi imbalan minimum yang harus dibayar kepada karyawankaryawan sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No.13/2003 (“Undang-undang Tenaga Kerja”). Penyisihan tersebut diestimasi dengan menggunakan perhitungan aktuarial metode “Projected Unit Credit”.
The Company made provisions in order to meet the minimum benefits required to be paid to the qualified employees under Labor Law No.13/2003 (the “Labor Law”). The said provisions are estimated using actuarial calculations using the “Projected Unit Credit” method.
Keuntungan dan kerugian aktuarial diakui sebagai penghasilan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial bersih yang belum diakui dari masing-masing program pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian diakui secara merata selama ratarata taksiran sisa masa kerja dari para pekerja.
Actuarial gains or losses are recognized as income or expenses when the net cumulative unrecognized actuarial gains or losses for each individual plan at the and of the previous reporting year exceed 10% of the present value of the defined benefits obligation on that date. These gains or losses are recognized on a straight-line basis over the expected average remaining working lives of the employees.
Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut telah menjadi hak (vested ). Sebaliknya, akan diamortisasi dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi hak karyawan.
Past service cost is recognized immediately to the extent that the benefits are already vested. Otherwise, past service cost is amortized on a straight-line basis over the average period until the benefits become vested. o. Debt Restructuring
o. Restrukturisasi Pinjaman
The Company account for their debt restructuring under SFAS No. 54, “Accounting for Troubled debt Restructuring”, which requires the Company to calculate the total estimated future payments required under the restructuring agreement, including interest, over the loan period. If the total future payments exceed the recorded loan amounts, no loss on restructuring is recognized. If such total future payments are less than the recorded loan amounts, the difference is recorded as gain on debt restructuring.
Perusahaan mencatat restrukturisasi pinjaman sesuai dengan PSAK No. 54, “Akuntansi Restrukturisasi Hutang Bermasalah”, yang mengharuskan Perusahaan untuk menghitung estimasi jumlah pembayaran termasuk bunga dalam periode pinjaman. Apabila jumlah pembayaran di masa depan melebihi jumlah pinjaman yang tercatat, tidak ada kerugian dari restrukturisasi yang diakui. Apabila jumlah pembayaran di masa depan kurang dari jumlah pinjaman yang tercatat, selisihnya dicatat sebagai keuntungan dari restrukturisasi pinjaman.
18
PT. SUNSON TEXTILE MANUFACTURER Tbk
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
p. Income Tax
p. Pajak Penghasilan Efektif tanggal 1 Januari 2012, Perusahaan menerapkan PSAK No.46 (Revisi 2010), “Pajak Penghasilan”, yang mengharuskan Perusahaan untuk memperhitungkan konsekuensi pajak kini dan pajak masa depan atas pemulihan di masa depan (penyelesaian) dari jumlah tercatat aset (liabilitas) yang diakui dalam laporan posisi keuangan, dan transaksi-transaksi serta peristiwa lain yang terjadi dalam tahun berjalan yang diakui dalam laporan keuangan.
Effective on January 1, 2012, the Company applied SFAS No.46 (Revised 2010), “Accounting for Income Tax”, which requires the Company to account for the current and future tax consequences of the future recovery (settlement) of the arrying amount of assets (liabilities) that are recognized in the statement of financial position; and transactions and other events of the current year that are recognized in the financial statements.
Penerapan PSAK No.46 (Revisi 2010) tidak menimbulkan perubahan yang besar terhadap pelaporan keuangan dan pengungkapan dalam laporan keuangan.
The adoption of SFAS No.46 (Revised 2010) has no significant impact on the financial reporting and disclosures in the financial statements.
Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak tahun berjalan. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer antara aset dan liabilitas untuk tujuan komersial dan untuk tujuan perpajakan setiap tanggal pelaporan. Manfaat pajak di masa mendatang, seperti nilai terbawa atas saldo rugi fiskal yang belum digunakan, jika ada, juga diakui sejauh realisasi atas manfaat pajak tersebut dimungkinkan.
Current tax expense is provided based on the estimated taxable income for the current year. Deferred tax assets and liabilities are recognized for temporary differences between commercial and tax bases of assets and liabilities at each reporting date. Future tax benefit, such as the carry-forward of unused tax losses, if any, is also recognized to the extent that realization of such tax benefit is probable.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur pada tarif pajak yang diharapkan akan digunakan pada tahun ketika aset direalisasi atau ketika liabilitas dilunasi berdasarkan tarif pajak (dan peraturan perpajakan) yang berlaku atau secara substansial telah diberlakukan pada tanggal laporan posisi keuangan.
Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply to the year when the assets are realized or the liabilities are settled, based on the applicable tax rates (and tax laws) that have been enacted or substantively enacted at statements of financial position date.
Perubahan nilai tercatat aset dan liabilitas pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.
Changes in the carrying amount of deferred tax assets and liabilities due to a change in tax rates is charged to current year operations, except to the extent that it relates to items previously charged or credited to equity.
Perubahan terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat penetapan pajak diterima atau jika Perusahaan mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan telah ditetapkan.
Amendments to tax obligations are recorded when an assessment is received or, if appealed against by the Company, when the result of the appeal is determined.
q. Earnings Per Share
q. Laba Per Saham
Net income per share is computed by dividing income from current period with weighted average number of shares outstanding during the year. There is no potential dilutive share, so dilutive earning per share is the same as earning per share.
Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih periode berjalan dengan jumlah rata-rata tertimbang yang ditempatkan dan disetor penuh selama periode yang bersangkutan. Tidak ada efek berpotensi saham dilusian, sehingga laba bersih per saham dilusian sama dengan laba bersih per saham dasar.
19
PT. SUNSON TEXTILE MANUFACTURER Tbk
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
r. Segment Information
r. Informasi Segmen Sehubungan dengan penerapan PSAK No. 5 (Revisi 2000), “Pelaporan Segmen”, Perusahaan menyajikan informasi keuangan berdasarkan segmen usaha dan segmen geografis. Sesuai dengan struktur organisasi dan manajemen serta sistem pelaporan internal Perusahaan, Informasi segmen primer disajikan berdasarkan segmen usaha dan informasi segmen sekunder disajikan berdasarkan segmen geografis.
In accordance with SFAS No. 5 (Revised 2000), “Reporting Financial Information by Segment”, the Company present their financial information based on business segment and geographical segment. In accordance with the Company organizational and management structure and internal reporting system, the primary segment information is presented based on business segments and the secondary segment information is presented based on geographical segments.
Segmen geografis adalah komponen perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain.
A geographical segment is a distinguishable component of an entity that is engaged in providing products or services within a particular economic environment and that is subject to risks and return that are different from those of components operating in other economic environments.
3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN
3. SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY
Pertimbangan
Judgements
Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mewajibkan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah-jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya.
The preparation of financial statements, in conformity with Financial Accounting Standards in Indonesia requires management to make estimations and assumptions that affect amounts reported therein. Uncertainty about these assumptions and estimation could result material adjustments to the carrying amount of assets and liabilities within the next financial reporting period.
Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan:
The following judgments are made by management in the process of applying the Company‟s accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognized in the financial statements:
Kesinambungan Usaha
Going concern The Company‟s management has made an assessment of the Company‟s ability to continue as a going concern and is satisfied that the Company has the resources to continue in business for the foreseeable future. Furthermore, the management is not aware of any material uncertainties that may cast significant doubt upon the Company‟s ability to continue as a going concern. Therefore, the financial statements continue to be prepared on the going concern basis.
Manajemen Perusahaan telah melakukan penilaian atas kemampuan Perusahaan untuk melanjutkan kelangsungan usahanya dan berkeyakinan bahwa Perusahaan memiliki sumber daya untuk melanjutkan usahanya di masa mendatang. Selain itu, manajemen tidak mengetahui adanya ketidakpastian material yang dapat menimbulkan keraguan yang signifikan terhadap kemampuan Perusahaan untuk melanjutkan kelangsungan usahanya. Oleh karena itu, laporan keuangan telah disusun atas dasar usaha yang berkesinambungan.
Classification of financial assets and financial liabilities The Company determines the classifications of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in SFAS No.55 (Revised 2011). Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the Company‟s accounting policies (Refer to note 2).
Klasifikasi aset dan liabilitas keuangan Perusahaan menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan apakah definisi yang ditetapkan PSAK No.55 (Revisi 2011) dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Perusahaan. (Lihat catatan 2).
20
PT. SUNSON TEXTILE MANUFACTURER Tbk
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3. SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY (continued)
3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN (lanjutan) Pertimbangan (lanjutan)
Judgements (continued)
Nilai wajar instrumen keuangan
Fair value financial instruments When the fair values of financial assets and financial liabilities recorded on the statements of financial position cannot be derived from active markets, they are determined using a variety of valuation techniques that include the use of mathematical models. The inputs to these models are derived from observable market data where possible, but when observable market data are not available, management judgement is required to establish fair values. The management judgements include considerations of liquidity and model inputs such as volatility for long term derivatives and discount rates, early payment rates and default rate assumptions.
Bila nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan yang tercatat pada laporan posisi keuangan tidak tersedia di pasar aktif, nilainya ditentukan dengan menggunakan berbagai teknik penilaian termasuk penggunaan model matematika. Masukan (input) untuk model ini berasal dari data pasar yang bisa diamati sepanjang data tersebut tersedia. Bila data pasar yang bisa diamati tersebut tidak tersedia, pertimbangan manajemen diperlukan untuk menentukan nilai wajar. Pertimbangan manajemen tersebut mencakup pertimbangan likuiditas dan masukan model seperti volatilitas untuk transaksi derivatif yang berjangka waktu panjang dan tingkat diskonto, tingkat pelunasan dipercepat dan asumsi tingkat gagal bayar.
Estimasi dan asumsi
Estimates and assumptions
Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada akhir periode pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk periode pelaporan keuangan berikutnya, diungkapkan di bawah ini. Perusahaan mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan disusun.
The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the reporting date that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial reporting period are disclosed below. The Company based its assumptions and estimates on parameters which are available when the financial statements were prepared.
Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi diluar kendali Perusahaan. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.
Existing assumptions and circumstances about future developments, may change due to market changes or circumstances arising beyond the control of the Company. Such changes are reflected in the assumptions as they occur.
Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan
Allowance for impairment losses on financial assets Allowance for impairment losses on financial assets carried at amortized cost are evaluated as explained.
Evaluasi atas cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi. Evaluasi cadangan kerugian penurunan nilai secara kolektif mencakup kerugian kredit yang melekat pada piutang dengan karakteristik risiko kredit yang sejenis ketika terdapat bukti obyektif bahwa telah terjadi penurunan nilai piutang dalam piutang tersebut.
Allowance for impairment losses collectively assessed includes inherent credit losses in consumer financing receivables portfolios with similar credit risk characteristics when objective evidence of impairment exist for those portfolios.
Dalam menentukan perlunya untuk membentuk cadangan kerugian penurunan nilai secara kolektif, manajemen mempertimbangkan faktor-faktor seperti kualitas kredit, besarnya estimasi piutang, konsentrasi kredit dan faktor-faktor ekonomi. Dalam mengestimasi cadangan yang dibutuhkan, asumsi-asumsi dibuat untuk menentukan model kerugian bawaan dan untuk menentukan parameter input yang diperlukan, berdasarkan pengalaman historis dan keadaan ekonomi saat ini. Ketepatan dari cadangan ini bergantung pada asumsi model dan parameter yang digunakan dalam penentuan cadangan kolektif.
In assessing the need for collective allowances for impairment losses, management considers factors such as credit quality, portfolio size, credit concentrations and economic factors. In order to estimate the required allowance, assumptions are made to define the way inherent losses are modeled and to determine the required input parameters, based on historical experience and current economic conditions. The accuracy of the allowances depends on the model assumptions and parameters used in determining collective allowances.
21
PT. SUNSON TEXTILE MANUFACTURER Tbk
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN (lanjutan)
3. SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY (continued)
Estimasi dan asumsi (lanjutan)
Estimates and assumptions (continued)
Liabilitas imbalan pascakerja Penentuan liabilitas imbalan pasca kerja Perusahaan bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat mortalita, tingkat kecacatan. Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan Perusahaan yang memiliki pengaruh lebih dari 10,00% kewajiban imbalan pasti, ditangguhkan dan diamortisasi secara garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan.
Liability for post employment benefits The determination of the Company‟s liability for post employment benefits is dependent on its selection of certain assumptions used by the independent actuaries in calculating such accounts. Those assumptions include among others, discount rates, annual salary increase rate, annual employee turn-over rate, disability rate, retirement age and mortality rate. Actual results that differ from the Company‟s assumptions which affects are more than 10.00% of the defined benefit obligations are deferred and being amortized on a straight-line method over the expected average remaining service years of the qualified employees.
Walaupun Perusahaan berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Perusahaan dapat mempengaruhi secara material liabilitas imbalan pasca kerja dan beban imbalan kerja neto.
While the Company believes that its assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in the Company‟s actual results or significant changes in the Company‟s assumptions may materially affect its estimated liability for post employment benefits and net employment benefits expense.
Nilai tercatat atas estimasi liabilitas pasca kerja Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah masing-masing sebesar Rp 10.467.023.247 dan Rp 13.421.288.190.
The carrying amounts of the Company‟s estimated liabilities for employment benefits as of December 31, 2014 and 2013 are Rp 10,467,023,247 and Rp 13,421,288,190, respectively.
Penyusutan Aset tetap Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan estimasi masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 4 (empat) sampai dengan 10 (sepuluh) tahun. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri dimana Perusahaan menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi.
Depreciation of property and equipment The costs of property and equipment are depreciated on a straightline method over their estimated useful lives. Management properly estimates the useful lives of these property and equipment ranging from 4 (four) to 10 (ten) years. These are common life expectation applied in the industries where the Company conducts its businesses. Changes in the expected level of usage and technological development could impact the economic useful lives and the residual values of these assets, and therefore future depreciation charges could be revised.
Nilai tercatat neto atas aset tetap Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah masing-masing sebesar Rp 373.976.560.649 dan Rp 385.911.640.643.
The net carrying amount of the Company‟s property and equipment as of December 31, 2014 and 2013 are Rp 373,976,560,649 and Rp 385,911,640,643 respectively.
Pajak tangguhan
Deferred tax
Aset pajak tangguhan diakui atas jumlah pajak penghasilan terpulihkan (recoverable) pada periode mendatang sebagai akibat perbedaan temporer yang boleh dikurangkan.
Deferred tax assets are recognized for the future recoverable taxable income arising from temporary difference.
Justifikasi manajemen diperlukan untuk menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang dapat diakui, sesuai dengan waktu yang tepat dan tingkat laba fiskal di masa mendatang sejalan dengan strategi rencana perpajakan ke depan.
Management judgement is required to determine the amount of deferred tax assets that can be recognized, based upon the likely timing on level of future taxable profits together with future strategic tax planning.
22
PT. SUNSON TEXTILE MANUFACTURER Tbk
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
4. CASH AND CASH EQUIVALENT
4. KAS DAN SETARA KAS
2014
2013
1.175.320.025
1.475.825.787
24.438.074
626.339.340
19.643.607
321.370.026
PT Bank Central Asia Tbk
2.584.596
12.170.276
PT Bank Chinatrust Indonesia
1.168.834
1.384.834
The Hongkong and Shanghai PT United Overseas Bank Indonesia
1.220.965
1.992.965
1.582.211 2.964.064
2.465.684 5.107.980
53.602.351
970.831.105
The Hongkong and Shanghai
70.284.756
149.220.541
PT Bank Pan Indonesia Tbk PT United Overseas Bank Indonesia
15.129.404
14.765.511
PT Bank Chinatrust Indonesia
2.785.565 8.217.988
7.257.696 8.553.143
PT Bank Central Asia Tbk
3.321.729
17.000.730
Kas Bank Pihak yang berelasi Rupiah PT Bank Bisnis International Pihak ketiga Rupiah PT Bank Pan Indonesia Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Jumlah Rupiah USD
Cash on hand Cash in banks Related party Rupiah PT Bank Bisnis International Third parties Rupiah PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Chinatrust Indonesia The Hongkong and Shanghai PT United Overseas Bank Indonesia PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Total Rupiah USD The Hongkong and Shanghai PT Bank Pan Indonesia Tbk PT United Overseas Bank Indonesia
117.667.099
95.044.459
Jumlah USD
217.406.541
291.842.080
PT Bank Chinatrust Indonesia PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Total USD
Jumlah Bank
271.008.892
1.262.673.185
Total Cash in Banks
1.446.328.917
2.738.498.972
Total Cash and Cash Equivalent
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Jumlah Kas dan Setara Kas
Refer to note 2c for details of balances in foreign currencies.
Lihat catatan 2c untuk rincian saldo dalam mata uang asing.
5. TRADE RECEIVABLES
5. PIUTANG USAHA
This account consists of trade receivables from third parties with details as follows:
Akun ini merupakan piutang usaha kepada pihak ketiga terdiri dari:
2014
2013
Pelanggan dalam negeri Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 2 miliar)
44.039.071.461
64.170.191.784
Pelanggan luar negeri Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 2 miliar)
3.839.543.924
3.047.208.923
Domestic customer Others (each below Rp 2 billion) Foreign customer Others (each below Rp 2 billion)
47.878.615.385
67.217.400.707
Total Trade Receivable
Jumlah Piutang Usaha
23
PT. SUNSON TEXTILE MANUFACTURER Tbk
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
5. TRADE RECEIVABLES (continued)
5. PIUTANG USAHA (lanjutan)
2014
2013
An aging analysis of the trade receivable as December 31 2014 and 2013 is as follows:
Analisis piutang usaha berdasarkan umur piutang pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut: 6.947.954.819
50.261.273.073
> 1 bulan – 2 bulan
20.190.062.615
7.692.171.710
> 2 bulan – 3 bulan
19.850.124.500
8.539.402.344
> 3 bulan – 4 bulan
875.950.126
699.957.321
14.523.325
24.596.259 67.217.400.707
Sampai dengan 1 bulan
> 4 bulan Jumlah
47.878.615.385
Detail of trade receivables based on currency:
Rincian piutang usaha berdasarkan jenis mata uang: Rupiah Mata uang asing Jumlah
Until 1 month > 1 month – 2 months > 2 months – 3 months > 3 months – 4 months > 4 months Total
43.937.366.499
64.170.191.784
3.941.248.886 47.878.615.385
3.047.208.923 67.217.400.707
In Rupiah In foreign currencies Total
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan piutang masingmasing pelanggan pada akhir tahun, manajemen Perusahaan berpendapat bahwa seluruh piutang usaha dapat tertagih.
Based on the review of the status of the individual receivables at the end of the year, the Company‟s management believes that all trade receivable are collectible.
Sebagian piutang usaha digunakan sebagai jaminan atas pinjaman tertentu yang diperoleh untuk posisi tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 seperti dijelaskan pada catatan 14.
In part of trade receivable are pledged as collateral to certain loans as of December 31, 2014 and 2013 as discussed in note 14.
Lihat catatan 2c dan 25 untuk rincian saldo dalam mata uang asing.
Refer to note 2c and 25 for details of balances in foreign currencies. 6. INVENTORIES
6. PERSEDIAAN
2014
2013
Persediaan terdiri dari: Bahan baku Barang dalam proses Barang jadi Bahan pembantu Suku cadang Jumlah Persediaan
7.857.943.768
8.087.300.314
299.628.299.206
247.879.009.474
1.890.781.429
2.081.332.851
842.840.100
1.245.432.004
Inventories consist of: Raw materials Work in process Finished goods Auxiliary materials Spare parts
349.113.710.318
344.737.943.944
Total Inventories
38.893.845.815
85.444.869.301
Based on the review of the physical condition of the inventories at the end of the year, the Company‟s management are of the opinion that inventories are realizable at the above amounts and no provision for inventories losses is necessary.
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap persediaan pada akhir tahun, manajemen Perusahaan berpendapat bahwa persediaan telah mencerminkan nilai realisasi bersihnya, sehingga tidak perlu dilakukan penyisihan atas persediaan tersebut.
24
PT. SUNSON TEXTILE MANUFACTURER Tbk
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
6. INVENTORIES (continued)
6. PERSEDIAAN (lanjutan) Persediaan telah diasuransikan terhadap risiko kerugian akibat kebakaran, kebanjiran dan risiko kerugian lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan nilai keseluruhan pertanggungan masing-masing sejumlah Rp 50.800.000.000 dan Rp 53.500.000.000 pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, yang berdasarkan pendapat manajemen Perusahaan adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas persediaan terhadap risiko yang dipertanggungkan.
Inventories are covered by insurance against losses by fire, flood and other risks under blanket policies with combined coverage amounting to about Rp 50,800,000,000 and Rp 53,500,000,000 as of December 31, 2014 and 2013 respectively, which, in the Company management‟s opinion, are adequate to cover the possible losses that may arise from the said insured risks.
Terdapat persediaan yang digunakan sebagai jaminan atas pinjaman tertentu yang diperoleh untuk posisi tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 seperti dijelaskan pada catatan 14.
The inventories are pledged as collateral to certain loans as of December 31, 2014 and 2013 as discussed in note 14.
7. FIXED ASSETS
7. ASET TETAP
Fixed assets consist of:
Aset tetap terdiri dari: Tanggal 31 Desember / December 2014 Saldo Awal /
Penambahan /
Pengurangan /
Saldo Akhir /
Beginning Balance
Additions
Disposals
Ending Balance
Nilai Tercatat Pemilikan langsung Tanah
127.335.297.698
-
44.770.583.761
-
711.708.180.947
23.608.640.000
Instalasi 12.298.711.418 Inventaris kantor dan pabrik 3.380.355.474
-
Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan
Kendaraan bermotor
- 127.335.297.698 - 44.770.583.761 - 735.316.820.947 - 12.298.711.418 3.383.705.474
Office and factory furniture
7.826.229.547
-
20.700.000
7.805.529.547
Motor vehicles
907.319.358.845
23.611.990.000
20.700.000
930.910.648.845
-
3.350.000
Akumulasi Penyusutan Pemilikan langsung Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Instalasi Inventaris kantor dan pabrik Kendaraan bermotor
Accumulated Depreciation Direct ownership Buildings and infrastructures Machinery and equipments
39.450.639.141
1.376.506.194
-
40.827.145.335
461.105.999.172
33.299.674.582
-
494.405.673.754
10.785.793.359
509.640.002
-
11.295.433.361
3.334.949.632
14.505.246
-
3.349.454.878
Installations Office and factory furniture
346.743.969
20.699.999
7.056.380.869
Motor vehicles
35.547.069.993
20.699.999
556.934.088.196
6.730.336.899 521.407.718.202
Nilai Buku
Carrying Value Direct ownership Land Buildings and infrastructures Machinery and equipments Installations
385.911.640.643
373.976.560.649
25
Book Value
PT. SUNSON TEXTILE MANUFACTURER Tbk
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7. FIXED ASSETS (continued)
7. ASET TETAP (lanjutan)
Tanggal 31 Desember / December 2013 Saldo Awal /
Penambahan /
Pengurangan /
Saldo Akhir /
Beginning Balance
Additions
Disposals
Ending Balance
Nilai Tercatat Pemilikan langsung Tanah
127.335.297.698
Bangunan dan prasarana
44.770.583.761
-
670.683.690.947
41.024.490.000
Instalasi 12.298.711.418 Inventaris kantor dan pabrik 3.352.785.474
27.570.000
Mesin dan peralatan
Kendaraan bermotor
- 127.335.297.698 - 44.770.583.761
-
- 711.708.180.947 - 12.298.711.418
-
-
3.380.355.474
Office and factory furniture Motor vehicles
7.410.914.457
631.200.000
215.884.910
7.826.229.547
865.851.983.755
41.683.260.000
215.884.910
907.319.358.845
Akumulasi Penyusutan Pemilikan langsung Bangunan dan prasarana
37.237.247.385
2.213.391.756
427.534.344.493
33.571.654.679
Instalasi 10.267.009.627 Inventaris kantor dan pabrik 3.316.749.328
518.783.732
Mesin dan peralatan
Kendaraan bermotor Nilai Buku
-
39.450.639.141
- 461.105.999.172 - 10.785.793.359 3.334.949.632
18.200.304
6.601.850.333
296.792.308
168.305.742
6.730.336.899
484.957.201.166
36.618.822.779
168.305.742
521.407.718.202
380.894.782.589
Carrying Value Direct ownership Land Buildings and infrastructures Machinery and equipments Installations
385.911.640.643
Accumulated Depreciation Direct ownership Buildings and infrastructures Machinery and equipments Installations Office and factory furniture Motor vehicles Book Value
Perusahaan memiliki hak atas tanah dengan jumlah luas ± 40 Ha, terletak di kabupaten/kota madya Bandung, bersertifikat Hak Guna Bangunan (HGB) dengan masa berlaku yang akan berakhir antara tahun 2015 sampai tahun 2028. Manajemen berpendapat bahwa kepemilikan hak atas tanah tersebut dapat diperpanjang pada saat berakhirnya hak tersebut.
The Company own titles of leasehold land totaling ± 40 Ha, it's located in Bandung regency/municipality with usage right (Hak Guna Bangunan/HGB) will expire on different between year 2015 up to year 2028. Management believes that such titles to leasehold land ownerships can be extended upon their expiration.
Beban penyusutan sejumlah Rp 35.547.069.993 dan Rp 36.618.822.779 masing-masing pada 31 Desember 2014 dan 2013 yang dibebankan ke operasi sebagai bagian dari berikut ini:
Depreciation expenses in December 31,2014 and 2013 totaling Rp 35,547,069,993 and Rp 36,618,822,779, respectively, were charged to operations as part of the following:
2014
2013
Rp Beban pabrikasi Beban umum dan administrasi Jumlah
Rp
31.992.362.993
32.956.940.501
3.554.707.000
3.661.882.278
35.547.069.993
36.618.822.779
Factory overhead General and administrative expenses Total
As of December 31, 2014 and 2013 fixed assets, are insured for a total coverage of Rp 253,650,325,000 and Rp 275,802,325,000, respectively. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover the possible losses from fire, disaster and other risks.
Aset tetap, kecuali tanah telah diasuransikan dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 253.650.325.000 dan Rp 275.802.325.000 masing-masing untuk tanggal 31 Desember 2014 dan 2013. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan asuransi tersebut cukup memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas risiko kebakaran, bencana alam dan risiko kerugian lainnya.
26
PT. SUNSON TEXTILE MANUFACTURER Tbk
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7. FIXED ASSETS (continued)
7. ASET TETAP (lanjutan) Nilai tercatat mesin dan peralatan yang dihentikan dari penggunaan aktif dan tidak diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual. Manajemen Perusahaan berpendapat bahwa mesin dan peralatan tersebut dapat dioperasikan kembali di tahun-tahun mendatang.
The carrying value of machinery and equipment which was disposed off and not classified as available for sale. The Company‟s management believes that the related machinery and equipment are able to be re-operated in the coming years.
Berdasarkan resume penilaian aset tetap untuk tahun 2014 dan 2013 telah dilakukan penilaian kembali yang dilaksanakan masingmasing oleh Rizky Djunaedi & Rekan No. 010/D/LP.FR/RDR/III/2015 tanggal 25 Maret 2015 dan No. 008//D/LP.FR/RDR/III/2014 tanggal 20 Maret 2014 dengan metode pendekatan perbandingan data pasar dan Pendekatan kalkulasi biaya masing-masing sebesar Rp 421.588.000.000 dan Rp 415.050.000.000. Nilai pasar aset tetap Perusahaan masih berada di atas nilai tercatatnya, sehingga manajemen Perusahaan berpendapat tidak terjadi penurunan nilai atas aset tetap Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
Based on the valuation resume of fixed assets on 2014 and 2013 about re-evaluation which was done by Rizky Djunaedi & Partner No. 010/D/LP.FR/RDR/III/2015 dated March 25, 2015 and No. 008//D/LP.FR/RDR/III/2014 dated March 20, 2014 using market data approach method and cost calculation approach method, with each approach is Rp 421,588,000,000 and Rp 415,050,000,000. The market value of the Company‟s assets is higher than theirs carrying value, hence, management believes that there is no decline in asset values of the Company‟s for the year ended December 31, 2014 and 2013.
Pada tahun 2014 perusahaan menjual satu buah kendaraan roda empat dengan penjelasan sebagai berikut:
In 2014, the company sold four of vehicle, with the explanation as follows:
Harga jual Nilai buku Laba penjualan
Selling prices Book value Gain on sales
22.500.000 1 22.499.999
8. SHORT TERM LOANS
8. PINJAMAN JANGKA PENDEK
2014
2013
Rupiah PT Bank Victoria International Tbk
29.686.512.217
26.114.716.684
Rupiah PT Bank Victoria International Tbk
PT Bank Victoria International Tbk
PT Bank Victoria International Tbk
Perusahaan memperoleh fasilitas kredit modal kerja dari PT Bank Victoria International Tbk, yang terdiri dari fasilitas cerukan sejumlah Rp 15.000.000.000 dan fasilitas demand loan sejumlah Rp 15.000.000.000. Fasilitas tersebut akan jatuh tempo pada tanggal 6 Maret 2015 dan dijamin dengan aset tetap atas nama Perusahaan. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, saldo pinjaman masing-masing adalah sejumlah Rp 29.686.512.217, dan Rp 26.114.716.684.
The Company obtained working capital credit facilities from PT Bank Victoria International Tbk, consisting of an overdraft facility amounting to Rp 15,000,000,000 and demand loan facility amounting to Rp 15,000,000,000. These loan facilities, which will mature on March 6, 2015 and are secured by property, plant and equipment under the name of the Company. As of December 31, 2014 and 2013 the total outstanding balances amounted to Rp 29,686,512,217 and Rp 26,114,716,684 respectively.
27
PT. SUNSON TEXTILE MANUFACTURER Tbk
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9. TRADE PAYABLES
9. UTANG USAHA
2014
2013
Trade payables mainly arise from purchase of raw materials from third parties. The details of this account are as follows:
Utang usaha timbul terutama dari pembelian bahan baku kepada pihak ketiga. Rincian akun ini adalah sebagai berikut: Pihak ketiga 110.758.216.633 PT Polychem Indonesia Tbk Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 miliar) -
111.965.882.580 -
Third parties PT Polychem Indonesia Tbk Others (each below Rp 1 billion)
110.758.216.633
111.965.882.580
Total Trade Payable
Jumlah Utang Usaha
An aging analysis of the above trade payables based on invoice date is as follows:
Analisa umur utang usaha berdasarkan tanggal faktur adalah sebagai berikut: 16.938.747.240
24.985.629.790
Lebih 1 bulan sampai 2 bulan
14.167.938.155
23.906.433.343
Lebih 2 bulan sampai 3 bulan
22.822.802.351
26.192.429.306
Lebih 3 bulan Jumlah
56.828.728.887
36.881.390.141
110.758.216.633
111.965.882.580
Lancar Lewat jatuh tempo:
The detail of trade payables by currency denomination are as follows:
Rincian utang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut: -
-
110.758.216.633
111.965.882.580
110.758.216.633
111.965.882.580
Rupiah Mata uang asing (USD) Jumlah
Rupiah Foreign currencies Total
Refer to note 2c and 24 for details of balances in foreign currencies.
Lihat catatan 2c dan 25 untuk rincian saldo dalam mata uang asing.
10. SALES ADVANCE
10. UANG MUKA PENJUALAN
2014 Merupakan uang muka penjualan dari pelanggan per 31 Desember 2014
Current Overdue: Over 1 months up to 2 months Over 2 months up to 3 months Over 3 months Total
2013
Consist of sales advance from customer - as of December 31, 2014
229.054.236
11. TAX PAYABLES
11. UTANG PAJAK
2014
2013
This account consist of the following:
Akun ini terdiri dari: Pasal 21
1.936.626.812
1.791.069.405
Pasal 23
55.497.535
72.060.138
Pasal 29
6.092.334
10.746.165
30.375.474.301
22.327.101.996
Pajak Bumi dan Bangunan
2.610.078.642
1.923.514.314
Denda pajak
7.171.311.809
7.171.311.809
Income Taxes: Article 21 Article 23 Article 29 Value Added Tax Land and Building Tax Tax Penalty
42.155.081.433
33.295.803.827
Total
Pajak Penghasilan:
Pajak Pertambahan Nilai
Jumlah
28
PT. SUNSON TEXTILE MANUFACTURER Tbk
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
11. TAX PAYABLES (continued)
11. UTANG PAJAK (lanjutan)
Reconciliation between the Company‟s income (loss) before income tax benefit, as shown in the statements of income, to the estimated taxable income (fiscal loss) for the years ended December 31, 2014 and 2013 is as follows:
Rekonsiliasi antara laba (rugi) sebelum manfaat pajak penghasilan, seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi, dengan taksiran penghasilan kena pajak (rugi fiskal) untuk tahuntahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 sebagai berikut: 2014
Laba (rugi) sebelum beban pajak
2013
(16.687.011.684)
(16.784.886.997)
Ditambah/ (dikurangi) Beda temporer: 13.738.907.389
18.683.145.967
Transaksi sewa guna usaha
-
(6.041.799.761)
Laba penjualan aset tetap
-
(16.717.465)
Penyusutan aset tetap
Penyisihan imbalan karyawan
1.720.054.707
1.688.345.696
(1.228.049.588)
(2.471.912.560)
(3.403.103) 1.267.506.026
(6.268.212) 2.521.165.433
Income subjected to final tax Other non-deductible expenses Estimated taxable income
36.053.335
42.984.661
-
-
36.053.335
42.984.661
(fiscal loss) Tax loss carry forward from prior years Estimated fiscal profit of the company at end of year Tax Tarif Estimated Tax Year Less: Prepaid taxes (article 22) Income tax article 29
Taksiran penghasilan kena pajak (rugi fiskal) Akumulasi rugi fiskal dari masa lalu Taksiran akumulasi laba fiskal perusahaan pada akhir tahun Tarif Pajak Taksiran Pajak Badan Tahun Berjalan Dikurangi: Pajak dibayar di muka (PPh pasal 22) Pajak Penghasilan pasal 29
Add/ (deduct) Temporary differences: Depreciation fixed asset Lease transactions Gain on sale of fixed assets Provision for employees‟ benefits
Add/(deduct) Permanent differences:
Ditambah/(dikurangi) Beda tetap: Penghasilan yang sudah dikenakan pajak Bebanfinal yang tidak dapat dikurangkan
Income (loss) before tax expenses
25%
25%
9.013.334
10.746.165
2.921.000 6.092.334
10.746.165
Taksiran penghasilan kena pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 yang disajikan di atas akan disesuaikan dengan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) Perusahaan.
The estimated taxable income for the year ended December 31, 2014 shown above will be in accordance with the Company‟s annual income tax notification letter.
Rekonsiliasi laba (rugi) sebelum beban (manfaat) pajak penghasilan yang dihitung pada tarif pajak yang berlaku ke beban (manfaat) pajak penghasilan:
The reconciliation of income (loss) before income tax expense (benefit) multiplied by the applicable tax rate to income tax expenses (benefits):
2014 Laba (rugi) sebelum beban pajak Laba (rugi) sebelum beban (manfaat) pajak penghasilan Berdasarkan tarif pajak yang berlaku Pengaruh pajak atas beda tetap: Penghasilan yang sudah dikenakan pajak final Beban yang tidak dapat dikurangkan lainnya Beban (manfaat) pajak penghasilan
2013
(16.687.011.684)
(16.784.886.997)
(4.171.752.921)
(4.196.221.749)
(850.776) 316.876.507 (3.855.727.190)
(1.567.053) 630.291.358 (3.567.497.444) 29
Income (loss) before tax expenses Income (loss) before tax expense (benefit) at applicable Tax rate Tax effect on permanent differences: Income subjected to final tax Other non-deductible expenses Income tax expenses (benefit)
PT. SUNSON TEXTILE MANUFACTURER Tbk
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
11. TAX PAYABLES (continued)
11. UTANG PAJAK (lanjutan)
The deferred tax effect of the temporary differences between the financial and the tax bases of the Company‟s assets and liabilities as of December 31, 2014 and 2013 are as follows:
Pengaruh pajak tangguhan atas beda temporer antara laporan keuangan untuk tujuan komersial dan pajak atas aset dan kewajiban Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
Dibebankan pada 31 Des 2013 /
laporan laba rugi /
31 Des 2014 /
Dec 31, 2013
Charged to income
Dec 31, 2014
statement
Penyisihan imbalan karyawan
4.292.119.862
430.013.677
4.722.133.539
Jumlah
4.245.448.746
421.000.343
4.666.449.089
Deferred tax assets Fiscal loss Provision for employees‟ benefit Total Deferred tax liability Fixed assets Deferred Tax Liability-Net
Aset pajak tangguhan Rugi fiskal
(46.671.116)
(9.013.334)
(55.684.450)
Liabilitas pajak tangguhan Aset tetap
(48.024.022.184)
3.434.726.847
(44.589.295.337)
Liabilitas Pajak Tangguhan-Bersih
(43.778.573.438)
3.855.727.190
(39.922.846.248)
Menurut ketentuan perpajakan yang berlaku, rugi fiskal dari tahuntahun sebelumnya dapat dikompensasikan dengan laba kena pajak di masa mendatang sampai dengan masa waktu lima tahun sejak timbulnya rugi fiskal tersebut. Perusahaan melaporkan surat pemberitahuan tahunan dengan metode seft-assessment. Berdasarkan Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (Undang-Undang No. 28 Tahun 2007), Kantor Pajak dapat menetapkan atau mengubah pajak selama 5 tahun dari tanggal pajak terhutang dan untuk peralihan, pajak untuk tahun fiskal 2007 dan sebelumnya tidak dapat ditetapkan kembali setelah tahun 2013.
Under existing tax regulations, tax loss carry forward can be compensated against future taxable income up to a maximum of five years from the date the tax loss is incurred. The Company submits tax returns on a self-assessment basis. Based on the latest changes of Law on General Rules and Procedures of Taxation (Law No. 28 Year 2007), tax authorities may assess or amend taxes within 5 years from the date when the tax was payable and, for transition purposes, taxes for 2007 and the previous fiscal years shall not be assessed after 2013.
PP No. 81/2007 ini mengatur perseroan terbuka dalam negeri di Indonesia dapat memperoleh penurunan tarif Pajak Penghasilan sebesar 5% lebih rendah dari tarif tertinggi Pajak Penghasilan sebagaimana diatur dalam Pasal 17 ayat 1b Undang-undang Pajak Penghasilan, dengan memenuhi kriteria yang ditentukan, yaitu perseroan yang saham atau efek bersifat ekuitas lainnya tercatat di Bursa Efek Indonesia yang jumlah kepemilikan saham publiknya adalah 40% atau lebih dari keseluruhan saham yang disetor. Ketentuan sebagaimana dimaksud harus dipenuhi oleh perseroan terbuka dalam waktu paling singkat enam bulan dalam jangka waktu satu tahun pajak.
This Govoernment Regulation No. 81/2007 provides that resident publicly-listed companies in Indonesia can obtain the reduced income tax , 5% lower than the highest income tax rate Article 17 paragraph 1b of the Income Tax Law, provided they meet the prescribed criteria, companies whose shares owned by the public is 40% or more of the total paid shares. This requirement should be fulfilled by the publicly-listed companies for a period of sixmonths in one tax year.
PP No. 81/2007 ini mulai berlaku sejak tanggal 1 Januari 2008. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Perusahaan belum memenuhi kriteria yang ditentukan dalam peraturan pemerintah ini.
This Government Regulation No. 81/2007 became effective on January 1, 2008. As of December 31, 2014 and 2013 the Company has not fulfilled the prescribed criteria in this government regulation.
30
PT. SUNSON TEXTILE MANUFACTURER Tbk
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
11. TAX PAYABLES (continued)
11. UTANG PAJAK (lanjutan)
The company has gotten Tax Underpayment Assessment (letter) of VAT in 2006 No. 00125/207/06/054/08 which dates September 26, 2008 And Annual Tax Return (Letter) of VAT in 2006 No. 00123/107/06/054/08 which dates September 26, 2008 from Directorate General of Taxation, with explanation as follows:
Perusahaan telah mendapatkan SKPKB PPN tahun 2006 No. 00125/207/06/054/08 tanggal 26 September 2008 dan SPT PPN tahun 2006 No. 00123/107/06/054/08 tanggal 26 September 2008 dari Direktorat Jenderal Perpajakan, dengan penjelasan sebagai berikut: SKPKB PPN / Value Added Tax
Jumlah / Total
SPT
11.463.382.827
-
Denda / penalty
5.379.326.164
1.791.985.645
7.171.311.809
Jumlah /Total
16.842.708.991
1.791.985.645
18.634.694.636
12. ACCRUED EXPENSES
12. BEBAN YANG MASIH HARUS DIBAYAR
2014
2013
This account consists of accruals for the following expenses: 4.825.971.817 Electricity 12.728.552 Communication 2.556.500 Water OJK Penalty 3.210.177.897 Interest
Akun ini terdiri dari akrual untuk beban-beban sebagai berikut: Listrik Komunikasi Air Denda OJK Bunga Bank Jumlah
11.463.382.827
5.675.626.301 15.646.619 7.572.000 156.704.516 3.021.309.297 8.876.858.733
Total
8.051.434.766
Kewajiban bunga merupakan tunggakan bunga Bank Mandiri dari hasil proses penjadwalan kembali jangka waktu kredit.
Interest liabilities are interest in arrears to Bank Mandiri as the results of the rescheduling loan period.
13. LABA (RUGI) ATAS TRANSAKSI PENJUALAN DAN PENYEWAAN KEMBALI YANG DITANGGUHKAN - BERSIH
13. DEFERRED GAIN (LOSS) ON SALE AND LEASE BACK TRANSACTION – NET
2014 Rincian akun ini adalah sebagai berikut: Jumlah laba Akumulasi amortisasi
2013
The details of this account are as follows: (18.441.794.725) 18.441.794.725 5.029.074.156 (5.029.074.156) -
Total gain Accumulated amortization
Jumlah laba - bersih
-
Amortisasi dikreditkan pada beban pabrikasi
-
-
Amortization is credited to factory
Amortisasi didebetkan pada penghasilan lain-lain
-
6.041.799.761
Amortization is debeted to other
Jumlah rugi Akumulasi amortisasi
31
Total loss Accumulated amortization Total gain – net
PT. SUNSON TEXTILE MANUFACTURER Tbk
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
14. LONG TERM LOANS
14. PINJAMAN JANGKA PANJANG 2014
Long-term loans consist of the following:
Pinjaman jangka panjang terdiri dari: Rupiah PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk USD PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Pinjaman jangka panjang
2013
Rupiah PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
126.370.801.323 36.890.000.000
140.209.542.959 46.090.000.000
109.437.113.513 272.697.914.836 (140.804.359.536)
107.229.017.412 293.528.560.371 (136.381.208.252)
Portion maturing within one year
131.893.555.300
157.147.352.119
Long term loans
USD PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
a. PT Bank Pan Indonesia Tbk
a. PT Bank Pan Indonesia Tbk Perusahaan memperoleh fasilitas kredit modal kerja dari PT Bank Pan Indonesia Tbk. Fasilitas kredit tersebut mengalami beberapa kali restrukturisasi, untuk posisi tahun 2013 dan 2012 masing-masing berdasarkan surat restrukturisasi kredit No. 0927/CIB/EXT/13 tanggal 09 Juli 2013 dan No. 0442/CIB/EXT/12 tanggal 30 Maret 2012.
The Company obtain working capital credit facility from PT Bank Pan Indonesia Tbk. The credit facility had some restructuritation, In year 2013 and 2012, the company obtained a loan restructuring agreement credit as according to a letter No. 0927/CIB/EXT/13 dated July 09, 2013 and No. 0442/CIB/EXT/12 dated March 30, 2012.
Rincian penetapan restrukturisasi tahun 2013 Fasilitas Sebelum : Rp 40.000.000.000 (PB 3) Restrukturisasi USD 10,525,900 (PJP 2) Fasilitas Setelah Restrukturisasi : Rp 146.206.331.000 (PJP 3) Jangka waktu : Sampai dengan Desember 2019 Tingkat bunga : PJP 3 = 11 % pa - PJP = Pinjaman jangka panjang - PB = Pinjaman berulang
Details of determination restructuritation in year 2013 Facilities Before Restructuration : Rp 40,000,000,000 (RL 3) USD 10.525.900 (LTL 2) Facilities After Restructuration : Rp 146,206,331,000 (LTL Time period : Up to December 2019
Skedul angsuran pembayaran sebagai berikut:
installment payment schedul as follow:
Tahun
Rate of interest - LTL = Long term loan - RL = Revolving loan
Jumlah Dalam IDR /
Cicilan
Amount In IDR
2013
Juli - Desember 2013
8.995.182.063
2014
Januari - Desember 2014
14.453.796.819
2015
Januari - Desember 2015
14.453.796.819
2016
Januari - Desember 2016
15.683.907.186
2017
Januari - Desember 2017
19.912.411.575
2018
Januari - Desember 2018
21.142.521.942
2019
Januari - November 2019
24.179.356.912
2019
Desember 2019
27.385.357.685
Jumlah
146.206.331.000
32
:
LTL 3 = 11 % pa
Installments July - December, 2013 January - December, 2014 January - December, 2015 January - December, 2016 January - December, 2017 January - December, 2018 January - November, 2019 December 2019 Total
PT. SUNSON TEXTILE MANUFACTURER Tbk
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 14. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan)
14. LONG TERM LOANS (continued) a. PT Bank Pan Indonesia Tbk (continued)
a. PT Bank Pan Indonesia Tbk (lanjutan) Berdasarkan perjanjian pinjaman dengan Bank Panin, Perusahaan harus dapat menjaga tingkat current ratio dengan perbandingan minimum 1 : 1 dan debt to equity ratio dengan perbandingan maksimum 1,25 : 1. Perusahaan juga harus memperoleh persetujuan tertulis dari Bank Panin sebelum melakukan berikut antara lain:
Based on the loan agreement with Bank Panin, the Company has to maintain its current ratio at a minimum of 1 : 1 and its debt to equity ratio at a maximum of 1.25 : 1. The Company should also obtain written approval from Bank Panin prior to performing the following, among others:
- Membubarkan badan hukum debitur atau berjanji atau mengijinkan setiap merger , penggabungan atau restrukturisasi kembali, yang sama keseluruhannya merubah bentuk atau kepemilikan saham debitur.
- Dispersing corporation or vowing or allowing each marger or
- Mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham dengan agenda mengubah anggaran dasar debitur Perusahaan, terutama susunan pemegang saham dan dewan komisaris.
- Arrange Shareholder‟s General Meeting with agenda to
- Memperoleh tambahan pinjaman dari pihak lain kecuali dalam rangka transaksi dagang dan pinjaman subordinasi dari pemegang saham.
- Receive any borrowing from another party except in the
- Mengikatkan diri sebagai penanggung atau penjamin dalam perjanjian lain.
- Bind itseft in another agreement as a guarantor for any other
- Menjual atau menyewakan seluruh atau sebagian aset kecuali untuk transaksi-transaksi yang umum dalam Perusahaan.
- Selling or leasing either all of or part of assets except in
- Lalai atas setiap perjanjian hutang dengan pihak ketiga.
- Default of each third party loan agreement.
- Membuat pembayaran sebelum jatuh tempo atas setiap hutang kecuali untuk transaksi-transaksi yang umum dalam Perusahaan.
- Conducting payment before due date of each liability except
- Memberikan pinjaman atau membayar hutang pemegang saham, perusahaan afiliasi atau subsidiari, maupun pihak ketiga lainnya yang ada dan yang akan timbul dikemudian hari.
- Conveying or payment shareholders‟s loan, affiliated or
- Mengalihkan sebagian atau seluruh hak dan/atau kewajiban Perusahaan berdasarkan Perjanjian Kredit kepada pihal lain.
- Allocate part or all of the Company‟s rights and/or obligation
- Mengajukan permohonan kepailitan dan/atau penundaan pembayaran pinjaman.
- File for bankruptcy and/or request a delay in repayment of its
- Membuat suatu capital expenditure lebih besar dari Rp 15 miliar.
- Conducting a capital expenditure more than Rp 15 billion.
- Melakukan investasi lainnya dan/atau menjalankan usaha yang tidak mempunyai hubungan dengan usaha yang sedang dijalankan.
- Invest in other business activities not related to its current
- Melakukan perluasan ataupun penyempitan usaha yang dapat mempengaruhi pengembalian jumlah hutang Perusahaan kepada Bank.
- Reorganize the Company, either expand or downsize which
- Menarik kembali modal yang telah disetor.
- Redeem any paid-up share capital.
restructuring, which is same as changing the whole debitur share structuring.
change its articles of association, especially the composition of its shareholders and board of commissioners. ordinary course of business and subordinated loan from its shareholders. party. generally transactions in the Company.
in generally transactions in the Company.
subsidiary company, even to the other third party either incurre or will be incurred.
in the agreement to another party. obligation.
business nature
can affect the repayment of the Company‟s obligation ti the Bank.
33
PT. SUNSON TEXTILE MANUFACTURER Tbk
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 14. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan)
14. LONG TERM LOANS (continued) a. PT Bank Pan Indonesia Tbk (continued)
a. PT Bank Pan Indonesia Tbk (lanjutan) Pada tahun 2012, sesuai dengan surat dari Bank Panin No. 0442/CIB/EXT/12 tanggal 30 Maret 2012 perusahaan memperoleh persetujuan restrukturisasi pinjaman yang isinya antara lain:
In year 2012, in accordance with a letter from Bank Panin No. 0442/CIB/EXT/12 dated March 30, 2012 the company obtained a loan restructuring, which consist the following:
Limit kredit
: USD 12,121,400 (PJP 2)
Jangka waktu
: PJP 2 s.d 29 Oktober 2015
Tingkat bunga
: PJP 2 = 7 % pa
Maximum facilities Time period Rate of interest
: USD 12.121.400 (PJP 2) : LTL 2 up to October 29, 2015 : LTL 2 = 7 % pa
- PJP = Pinjaman jangka panjang
- LTL = Long term loan
Saldo pinjaman pokok dari fasilitas pinjaman berjangka adalah sebesar Rp 126.370.801.323 untuk posisi tanggal 31 Desember 2014, dan sebesar Rp 140.209.542.959 untuk posisi tanggal 31 Desember 2013 .
The outstanding principal of the term loan facility amounted to Rp 126,370,801,323 as of December 31, 2014 and Rp 140,209,542,959 as of December 31, 2013.
b. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
b. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
In year 2012, in accordance with the letter No. TOP.CRO/CLA.122/ADD/2012 on March 29, 2012 from Bank Mandiri concerning addendum no. XIV about credit facility for working capital No. BDG.Brg/080/KMK/2000 by limit of credit Rp 58.190.000.000. Company has obtained rescheduling of principal installment payments, interests and penalty which are:
Pada tahun 2012, sesuai dengan surat nomor TOP.CRO/CLA.122/ADD/2012 tanggal 29 Maret 2012 dari Bank Mandiri perihal addendum ke XIV tentang fasilitas kredit untuk modal kerja nomor BDG.Brg/080/KMK/2000 dengan limit kredit Rp 58.190.000.000. Perseroan telah memperoleh penjadwalan kembali angsuran pokok, bunga dan denda, yang isinya antara lain: Limit kredit : Rp 58.190.000.000 Jenis kredit
: Kredit modal kerja
Sifat
: Tidak Berulang
Jangka waktu
: 18 Maret 2010 s.d. 23 Des 2016
Tingkat bunga
: 11 % pertahun sejak 23 Maret 2012 : Persediaan, piutang dagang, tanah & Bangunan (45 sertifikat), mesin dan deposito senilai Rp 520.000.000
Jaminan
Maximum facilities Kind of credit Nature Time period Rate of interest Warranty
: Rp 58,190,000,000 : Working capital loan : Non Revolving : March 2010 to December 23, : 2016 11% p.a. since March 23, 2012 : Inventories, trade receivable, land &
building (45 certificates), machinery and Rp 520,000,000 as deposit.
Pada tahun 2014, sesuai dengan surat nomor TOP.CRO/CLA.123/ADD/2014 tanggal 14 Maret 2014 dari Bank Mandiri mengenai addendum IX tentang kredit modal kerja Pre Export Finance nomor BCO/125/PK-KMK/PEF/2006 dengan limit kredit USD 2.200.000. Perseroan telah memperoleh perpanjangan jangka waktu fasilitas kredit dan penjadwalan kembali pembayaran bunga serta dendanya, yang isinya antara lain:
In year 2014, in accordance with the letter No.TOP.CRO/CLA.123/ADD/2014 on March 14th 2014 from Bank Mandiri concerning addendum No. IX about credit facility for working capital Pre Export Finance No. BCO/125/PKKMK/PEF/2006 by limit of credit USD 2,200,000. Company has obtained extension of credit facility period and rescheduling of interest payment and its penalty, the contents include:
Limit kredit
: USD 2,200,000
Sifat
: Berulang
Jangka waktu
: s.d 17 Maret 2015
Tingkat bunga
: 6,5% pertahun
Jaminan
: Persediaan, tanah, dan bangunan
Maximum facilities Nature Time of period Rate of interest Warranty
34
: : : : :
USD 2.200.000 Revolving up to March 17, 2015 6.5% p.a. Inventories, land, and building
PT. SUNSON TEXTILE MANUFACTURER Tbk
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 14. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan)
14. LONG TERM LOANS (continued) b. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (continued)
b. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (lanjutan) Pada tahun 2014, sesuai dengan surat nomor TOP.CRO/CLA.124/ADD/2014 tanggal 14 Maret 2014 dari Bank Mandiri mengenai addendum XIII tentang kredit modal kerja nomor BCO/032/KMK/2003 dengan limit kredit USD 6.625.200. Perseroan telah memperoleh perpanjangan jangka waktu fasilitas kredit dan penjadwalan kembali pembayaran bunga serta dendanya, yang isinya antara lain:
In year 2014, in accordance with the letter No. TOP.CRO/CLA.124/ADD/2014 on March 14th 2014 from Bank Mandiri concerning addendum No. XIII about credit facility for working capital No. BCO/032/KMK/2003 by limit of credit USD 6,625,200. Company has obtained extension of credit facility period and rescheduling of interest payment and its penalty, the contents include:
Limit kredit
: USD 6,625,000
Sifat
: Berulang
Jangka waktu
: s.d 17 Maret 2015
Tingkat bunga
: 6,5% pertahun
Jaminan
: Persediaan, tanah, dan bangunan
Maximum facilities Nature Time of period Rate of interest Warranty
: USD 6.625.000 : Revolving : up to March 17, 2015 : 6,5% p.a. : Inventories, land, and building
Total Saldo pinjaman pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk tanggal 31 Desember 2014 adalah sejumlah Rp 36.890.000.000 dan USD 8.797.195,62 (ekuivalen dengan Rp 109.437.113.513).
The total outstandings loan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk balances as of December 31, 2014 amounted to Rp 36,890,000,000 and US$ 8,797,195.62 (equivalent with Rp 109,437,113,513).
Total Saldo pinjaman pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk tanggal 31 Desember 2013 adalah sejumlah Rp 46.090.000.000 dan USD 8.797.195,62 (ekuivalen dengan Rp 107.229.017.412).
The total outstandings loan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk balances as of Desember 31, 2013 amounted to Rp 46,090,000,000 and US$ 8,797,195.62 (equivalent with Rp 107,229,017,412).
15. LIABILITAS IMBALAN KERJA
15. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITIES
Perusahaan mencatat liabilitas imbalan pasca kerja sebesar Rp 10.467.023.247 dan Rp 13.421.288.190 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
The Company recorded liability for postemployment benefits amounting to Rp 10,467,023,247 and Rp 13,421,288,190 as of December 31, 2014 and 2013,respectively.
Beban penyisihan imbalan pasca kerja yang dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif adalah sebesar Rp 1.720.054.707 dan Rp 1.688.345.696, masing-masing selama tahun 2014 dan 2013, dan disajikan sebagai bagian dari akun “Beban Gaji dan Tunjangan Karyawan”.
The related provisions charged to the statements of comprehensive income amounted to Rp 1,720,054,707 and Rp 1,688,345,696, for the years 2014 and 2013, respectively, and are presented as part of account “Salaries and Employees‟ Benefits” .
Perusahaan mencatat liabilitas imbalan paskakerja untuk tahun 2014 dan 2013 berdasarkan perhitungan aktuaris independen yang dilakukan oleh aktuaria yang sama yakni PT Kompujasa Aktuaria Indonesia, yang dalam laporannya masing-masing tertanggal 27 Februari 2015 dan 27 Februari 2014, dan menggunakan metode “Projected Unit Credit ” dan asumsi-asumsi sebagai berikut:
The Company accrued the liability for postemployment benefits for the years 2014 and 2013 based on the independent actuarial calculation prepared by PT Kompujasa Aktuaria Indonesia, an independent actuary, whose reports dated February 27, 2015 and February 27, 2014, respectively applied the “Projected Unit Credit” method and the following assumptions:
35
PT. SUNSON TEXTILE MANUFACTURER Tbk
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
15. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITIES (continued)
15. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan)
Tingkat diskonto per tahun Tingkat proyeksi kenaikan gaji per tahun Tingkat mortalita
2014
2013
8,50%
9,00%
Discount rate per annum Annual salary increment rate Mortality rate
7,00% 7,00% Tabel Mortalita Indonesia -2011 /
Indonesia Mortality Table - 2011 Tingkat catat
Disability rate
10% dari tabel mortalita /
10% from mortality table Tingkat pengunduran diri
Resignation rate
6% sampai dengan usia 30 tahun, kemudian menurun secara linear sampai 0% pada saat usia 52 tahun /
6% up to age 30 years, linearly decreasing to 0% at the age of 52 years Usia normal pensiun
The following tables summarize the sensitivity to a reasonably possible change in market interest rates, with all other variables held constant, of the obligation for post employment and current service cost as of December 31, 2014 and 2013, respectively:
Tabel berikut menyajikan sensitivitas atas kemungkinan perubahan tingkat suku bunga pasar, dengan variable lain dianggap tetap, terhadap kewajiban imbalan paska kerja dan beban jasa kini masing-masing pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013:
A one percentage point change in the assumed discount rate
December 31, 2014 Present value of benefit obligations Current service cost & interest cost Net liability in balance sheet Net expense recognized in the income statement
Decrease (1%) Value Effect 13.011.687.886 (1.163.254.893)
Present value of benefit obligations Current service cost & interest cost
Decrease (1%)
Current
Increase (1%)
7,50%
8,50%
9,50%
Current Value
Increase (1%) Value Effect
11.848.432.993
1.040.250.712
3.526.956.046
(196.393.411)
3.330.562.635
175.268.193
3.155.294.442
10.698.623.603
(231.600.356)
10.467.023.247
207.695.959
10.259.327.288
1.951.655.063
(231.600.356)
1.720.054.707
207.695.959
1.512.358.748
A one percentage point change in the assumed discount rate
December 31, 2013
Pension Normal Age
55 tahun / 55 years
Decrease (1%) 8,00%
Decrease (1%) Value Effect 16.786.872.511 (1.667.767.422) 1.823.232.718
(74.558.859)
Current Value
Current 9,00%
10.808.182.281
Increase (1%) 10,00%
Increase (1%) Value Effect
15.119.105.089
1.474.507.564
13.644.597.525
1.748.673.859
65.902.054
1.682.771.805
Tabel berikut menyajikan komponen liabilitas imbalan kerja karyawan yang diakui dalam laporan posisi keuangan dan beban imbalan kerja karyawan yang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif.
The following tables summarize the components of employee benefits liability recognized in the statements of financial position and the employee benefits expense recognized in the statements of comprehensive income.
Rincian liabilitas atas imbalan paska kerja karyawan adalah sebagai berikut:
The details of the liability for post employment benefits are as follows:
36
PT. SUNSON TEXTILE MANUFACTURER Tbk
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
15. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITIES (continued)
15. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan) 2014 a. Beban imbalan kerja Biaya jasa kini Biaya bunga Biaya jasa lalu Amortisasi atas biaya jasa lalu Dampak penurunan atau penyelesaian Rugi (laba) aktuaria yang diakui Beban imbalan kerja b. Kewajiban imbalan kerja: Nilai kini kewajiban imbalan pasti Biaya jasa lalu yang belum diakui Rugi aktuaria yang belum diakui Kewajiban imbalan kerja
2013 a. Employee benefits expenses: 674.499.076 Current service cost 1.074.174.783 Interest cost Past service cost 160.579.043 Amortization of past service cost Effect of curtailments or settlements (220.907.206) Recognized actuarial loss (gains) 1.688.345.696 Employee benefits expenses
1.969.843.177 1.360.719.458 76.114.259 160.579.043 (2.144.057.279) 296.856.049 1.720.054.707
b. Employee benefits liability: 11.848.432.993 (503.135.042) (878.274.704) 10.467.023.247
15.119.105.089 (739.828.344) (957.988.555) 13.421.288.190
Present value of unfunded obligations Unrecognized past service cost Unrecognized actuarial losses Employee benefits liability
c. The movement in employee benefits liability are as follows: 15.480.133.746 Balance at beginning of year 1.688.345.696 Employee benefits expenses (3.747.191.252) Labor Law 13.421.288.190 Balance at end of year
c. Mutasi kewajiban imbalan kerja adalah sebagai berikut: 13.421.288.190 Saldo awal tahun 1.720.054.707 Beban imbalan kerja (4.674.319.650) Pesangon 10.467.023.247 Saldo akhir tahun
16. SHARE CAPITAL
16. MODAL SAHAM
The composition of the Company‟s shareholders as of December 31, 2014 and 2013 based on the records of PT Sinartama Gunita, Securities Administration Agency, is as follows:
Rincian pemegang saham pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 berdasarkan catatan yang dibuat oleh PT Sinartama Gunita, Biro Administrasi Efek, adalah sebagai berikut:
2014
Pemegang Saham
Jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh /
Number of share issued and fully paid
Persentase pemilikan /
Percentage of ownership
Jumlah /
Amount
Bukan pengurus Perusahaan PT. Sunsonindo Textile Investama East Rise Capital Limited Easefull Enterprise Limited Masyarakat (masing-masing pemilikan di bawah 5%) Pengurus Perusahaan Sundjono Suriadi Bernardi Widjajakusuma Purnawan Suriadi Jumlah
480.000.000 169.806.783 164.395.398
41% 15% 14%
120.000.000.000 42.451.695.750 41.098.849.500
262.366.416
22%
65.591.604.000
69.358.500 6% 14.031.500 1% 10.950.584 1% 1.170.909.181 100%
37
17.339.625.000 3.507.875.000 2.737.646.000 292.727.295.250
Shareholders
Non Company’s management PT. Sunsonindo Textile Investama East Rise Capital Limited Easefull Enterprise Limited Public (each below 5% ownership) The Company’s management Sundjono Suriadi Bernardi Widjajakusuma Purnawan Suriadi Total
PT. SUNSON TEXTILE MANUFACTURER Tbk
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
16. SHARE CAPITAL (continued)
16. MODAL SAHAM (lanjutan)
2013
Pemegang Saham
Jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh /
Persentase pemilikan /
Number of share issued and fully paid
Percentage of ownership
Jumlah /
Shareholders
Amount
Non Company’s management
Bukan pengurus Perusahaan
PT. Sunsonindo Textile PT. Sunsonindo Textile Investama
480.000.000
41%
Investama
120.000.000.000
East Rise Capital Limited
169.806.783
15%
42.451.695.750
East Rise Capital Limited
Easefull Enterprise Limited Masyarakat
164.395.398
14%
41.098.849.500
Easefull Enterprise Limited
(masing-masing pemilikan di bawah 5%)
Public 262.366.416
22%
65.591.604.000
(each below 5% ownership) The Company’s management
Pengurus Perusahaan Sundjono Suriadi
69.358.500
6%
17.339.625.000
Sundjono Suriadi
Bernardi Widjajakusuma
14.031.500
1%
3.507.875.000
Bernarsi Widjaja Kusuma
10.950.584 1% 1.170.909.181 100%
2.737.646.000 292.727.295.250
Purnawan Suriadi
Purnawan Suriadi Jumlah
Total (See notes No. 1a)
(Lihat catatan No. 1a)
17. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL – NET
17. TAMBAHAN MODAL DISETOR – BERSIH
2014
2013
The balance of additional paid-in capital as of December 31, 2014 and 2013 consisted of:
Saldo tambahan modal disetor pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 terdiri dari: Agio saham
74.608.480.226
74.608.480.226
Premium on share
Biaya emisi saham
(3.985.776.015)
(3.985.776.015)
Share issuance cost
70.622.704.211
70.622.704.211
Net
Bersih
38
PT. SUNSON TEXTILE MANUFACTURER Tbk
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
18. NET SALES
18. PENJUALAN BERSIH
2014
2013
The details of net sales to third parties classified according to the Company‟s core business segments, are as follows:
Rincian penjualan bersih kepada pihak ketiga diklasifikasi berdasarkan segmen usaha Perusahaan, adalah sebagai berikut:
Export Spinning product Weaving product Total
Ekspor Produk pemintalan
165.022.809.441
136.553.932.580
Produk pertenunan
-
1.182.794.418
165.022.809.441
137.736.726.998
Produk pemintalan
311.521.726.656
362.834.713.216
Produk pertenunan
35.625.413.267
67.033.029.542
Jumlah
7.684.712.467
6.144.277.969
354.831.852.390
436.012.020.727
Domestic Spinning product Weaving product Other product Total
519.854.661.831
573.748.747.725
Total Net Sales
Domestik
Produk lainnya Jumlah Jumlah Penjualan Bersih
There are no sales to especially debitor which over 10% of total sales.
Tidak terdapat penjualan kepada debitur tertentu yang melebihi jumlah 10% dari total penjualan.
19. COST OF GOODS SOLD
19. BEBAN POKOK PENJUALAN
2014
2013
The detail of cost of goods sold are as follows:
Rincian beban pokok penjualan adalah sebagai berikut: Persediaan bahan baku Awal tahun
85.444.869.301
205.828.847.715
Pembelian
362.412.041.327
357.448.437.774
Jumlah
447.856.910.628
563.277.285.489
Akhir tahun
(38.893.845.815)
(85.444.869.301)
Pemakaian Bahan baku
408.963.064.813
477.832.416.188
Upah buruh langsung Beban pabrikasi (catatan 20) Jumlah Beban Produksi
44.401.479.395
42.050.143.411
114.188.710.471
106.343.879.877
567.553.254.679
626.226.439.476
Persediaan barang dalam proses:
Raw materials At beginning of year Purchases Total At end of year Raw materials Direct labor Factory overhead (note 20) Total Manufacturing Cost Work in process inventories: At beginning of year At end of year Cost of Goods Manufactured
Awal tahun
8.087.300.314
8.111.881.431
Akhir tahun
(7.857.943.768)
(8.087.300.314)
567.782.611.225
626.251.020.593
Awal tahun
247.879.009.474
171.952.842.360
Akhir tahun
(299.628.299.206)
(247.879.009.474)
Finished goods inventories At beginning of year At end of year
516.033.321.493
550.324.853.479
Total Cost of Goods Sold
Beban Pokok Produksi Persediaan barang jadi
Jumlah Beban Pokok Penjualan
39
PT. SUNSON TEXTILE MANUFACTURER Tbk
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
19. COST OF GOODS SOLD (continued)
19. BEBAN POKOK PENJUALAN (lanjutan)
Detail of suppliers involving net purchase exceeding 10% of the Company‟s purchase are as follows:
Rincian pemasok dengan nilai pembelian bersih melebihi 10% dari jumlah pembelian bersih adalah sebagai berikut:
Persentase dari Jumlah Pembelian /
Jumlah Pembelian /
As a percentage of Total Purchase
Purchase amounts Pemasok PT Polychem Indonesia Tbk. Jumlah
2014
2013
270.664.162.545 270.664.162.545
290.541.105.682 290.541.105.682
2014
2013
75% 75%
79% 79%
Supplier PT Polychem Indonesia Tbk. Total
20. FACTORY OVERHEAD
20. BEBAN PABRIKASI
2014
2013
The details of factory overhead are as follows:
Rincian beban pabrikasi adalah sebagai berikut:
10.921.910.201
9.726.600.692
Pemakaian bahan pembantu
2.791.537.255
2.862.278.920
Perbaikan dan pemeliharaan
7.030.299.266
6.677.832.364
Lain-lain
1.317.773.961
1.525.954.081
Electricity and water Depreciation fixed asset Other material Auxiliary material Repair and maintenance Miscellaneous
114.188.710.471
106.343.879.877
Total Factory Overhead
Listrik dan air
60.134.826.795
52.594.273.319
Penyusutan aset tetap
31.992.362.993
32.956.940.501
Pemakaian bahan lain-lain
Jumlah Beban Pabrikasi
21. OPERATING EXPENSES
21. BEBAN USAHA
2014
2013
The details of operating expenses are as follows:
Rincian beban usaha adalah sebagai berikut: Beban Penjualan Beban ekspor
8.113.424.988
8.131.267.299
Gaji dan kesejahteraan karyawan
2.734.875.639
2.547.178.367
Transportasi dan pengiriman
2.544.642.980
2.249.127.480
Pemasaran
407.146.518
545.766.286
Beban kantor
118.287.507
115.822.342
Perjalanan
112.366.308
155.398.978
14.030.743.940
13.744.560.752
Jumlah Beban Penjualan
40
Selling Expenses Export charges Salaries and employee benefits Transportation and delivery Marketing Office expenses Travelling Total Selling Expenses
PT. SUNSON TEXTILE MANUFACTURER Tbk
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
21. OPERATING EXPENSES (continued)
21. BEBAN USAHA (lanjutan)
2014
2013
Gaji dan kesejahteraan karyawan
6.381.376.492
5.943.416.191
Penyusutan aset tetap
3.554.707.000
3.661.882.278
Perizinan dan pajak
749.591.941
1.745.347.589
Beban kantor
762.121.909
634.516.350
Transportasi
279.419.378
284.291.560
Perjalanan
112.366.308
155.398.979
Pencatatan efek
137.272.728
110.000.000
57.296.050
225.492.463
Keamanan
102.750.000
107.880.000
Lain-lain (masing-masing Jumlah Beban Umum dandibawah Rp 100 juta) Administrasi
293.147.978
295.493.964
12.430.049.784
13.163.719.374
Permits and taxes Office expenses Transportation Travelling Share Listing Representation Securities Others below 100 million) Total(each General andRp Administrative Expenses
26.460.793.724
26.908.280.126
Total Operating Expenses
Beban Umum dan Administrasi
Representasi
Jumlah Beban Usaha
22. INTEREST EXPENSE AND FINANCIAL CHARGES
22. BEBAN BUNGA DAN KEUANGAN
2014
2013
The details of interest expenses and financial charges are as follows:
Rincian beban bunga dan keuangan adalah sebagai berikut: Beban bunga dari pinjaman bank Beban administrasi bank Jumlah
General and Administrative Expenses Salaries and employee benefits Depreciation fixed asset
31.897.061.304
34.428.421.509
1.429.750.941 33.326.812.245
1.530.003.638 35.958.425.147
Interest expenses from bank loans Administration charges Total
23. EARNING PER SHARE
23. LABA PER SAHAM DASAR
The details of earning per share computation are as follows:
Rincian perhitungan laba per saham dasar sebagai berikut:
Laba / (Rugi)
2014 Jumlah Saham Rata-rata Tertimbang /
Laba per Saham Dasar/
Weighted Average number of shares
Earnings per share
Earnings
Laba per Saham Dasar
Income / (Loss)
per Share
Laba/ (rugi) dari usaha
(22.639.398.679)
1.170.909.181
(19,33)
Income from operation
Laba/ (rugi) bersih
(12.840.256.798)
1.170.909.181
(10,97)
Net income
Laba/(Rugi) Laba per Saham Dasar
Income/(Loss) Laba/ (rugi) dari usaha Laba/ (rugi) bersih
2013 Jumlah Saham Rata-rata Tertimbang /
Laba per Saham Dasar/
Earnings
Weighted Average number of shares
Earnings per share
per Share
(3.484.385.880)
1.170.909.181
(13.228.135.718)
1.170.909.181 41
(2,98) Income from operation (11,30)
Net income
PT. SUNSON TEXTILE MANUFACTURER Tbk
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
24. TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
24. TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG BERELASI
In the normal course of business, the Company engages in trade and financial transactions with related parties. The nature of relationships between the Company and such related parties are as follows:
Dalam kegiatan usaha normal, Perusahaan melakukan transaksi usaha dan keuangan dengan pihak berelasi tertentu. Sifat dari hubungan Perusahaan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan berelasi adalah sebagai berikut: Nama Pihak yang Mempunyai Hubungan Berelasi PT Bank Bisnis International
Sifat Hubungan Berelasi / Nature of relationship
Transaksi /
Name of The Related Parties
Transactions
Pemegang Saham Yang Sama /
Penempatan rekening giro /
Ultimate Shareholders
Placement of current account
PT. Sunsonindo Textile Investama Tn. Sundjono Suriadi
Komisi penjualan /
Berelasi / Affiliate
PD Surya Rejeki
Sales commission
Pemegang Saham /
Komisi penjualan /
Shareholder
Sales commission
Komisaris Utama /
Utang lain-lain /
President commisioner
Other payables
2014
24.438.074
626.339.340
0,0032%
0,0781%
Utang Lain-lain -
-
0,00%
0,00%
Beban Usaha PT. Sunsonindo Textile Investama PD Surya Rejeki
98.714.640
77.143.074
Jumlah
98.714.640
230.469.978
Persentase terhadap jumlah beban usaha
-
153.326.904
0,37%
0,86%
Pendapatan Bunga PT Bank Bisnis International Persentase terhadap jumlah pendapatan lain-lain
PT. Sunsonindo Textile Investama Tn. Sundjono Suriadi
2013
Kas dan Setara Kas
Tn. Sundjono Suriadi Persentase terhadap jumlah liabilitas
PD Surya Rejeki
The significant transactions and account balances with related parties are as follows:
Transaksi-transaksi dan akun-akun yang signifikan dengan pihakpihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:
PT Bank Bisnis International Persentase terhadap jumlah aset
PT Bank Bisnis International
2.266.035
490.980
0,006%
0,001%
42
Cash and Cash Equivalent PT Bank Bisnis International Percentage to total asset Other Payables Tn. Sundjono Suriadi Percentage to total liabilities Operating expenses PT. Sunsonindo Textile Investama PD Surya Rejeki Total Percentage to total operating expenses Interest income PT Bank Bisnis International Percentage to total interest income
PT. SUNSON TEXTILE MANUFACTURER Tbk
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 25. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING
25. MONETARY ASSETS CURRENCIES
Foreign currency
31 Desember 2014 (tanggal neraca)/
USD USD
Jumlah Aset
December 31, March 27, 2015 2014 (Balance (financial statements sheet date) completion date)
221.127.469
232.219.393
316.820,65 334.596,17
3.941.248.886
4.138.944.972
Assets Cash and cash equivalent Trade receivables
4.162.376.355
4.371.164.365
Total Assets
31 Desember 2014 (tanggal neraca)/
27 Maret 2015 (tanggal penyelesaian laporan keuangan)/
Foreign currency
USD USD
FOREIGN
17.775,52
Mata uang asing/
Liabilitas Utang usaha Pinjaman jangka panjang Jumlah Liabilitas Liabilitas Bersih
IN
27 Maret 2015 (tanggal penyelesaian laporan keuangan)/
Aset Kas dan setara kas Piutang usaha
LIABILITIES
As of December 31, 2014 the Company has monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies. The Values of these assets and liabilities as of the date of the balance sheet and the completion date of the financial statements are presented below:
Pada tanggal 31 Desember 2014, Perusahaan memiliki aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing. Nilai aset dan kewajiban tersebut pada tanggal neraca dan tanggal penyelesaian laporan keuangan disajikan sebagai berikut:
Mata uang asing/
AND
8.903.393,62 8.797.195,62 17.700.589,24 17.365.993,07
December 31, March 27, 2015 2014 (Balance (financial statements sheet date) completion date) 110.758.216.633 109.437.113.513 220.195.330.146 216.032.953.791
Liabilities Trade payables Long term loans Total Liabilities Net Liabilities
As shown above, if the foreign exchange rates prevailing at the completion date of the financial statements were used to restate the Company‟s monetary assets and liabilities denominated in foreign currency, the net liabilities denominated in foreign currency would have increased amounting to Rp 10,836,379,676.
Sebagaimana disajikan di atas, jika nilai tukar mata uang asing pada tanggal laporan tersebut di atas digunakan untuk menyajikan kembali aset dan kewajiban dalam mata uang asing Perusahaan, kewajiban bersih dalam mata uang asing akan naik sebesar Rp 10.836.379.676.
26. PERJANJIAN DAN IKATAN PENTING
116.313.934.252 114.926.563.580 231.240.497.832 226.869.333.467
26. SIGNIFICANT AGREEMENT AND COMMITMENTS On July 19, 1996 the Company appointed PD Surya Rejeki (related party) and on January 8, 1997 the Company appointed PT. Sunsonindo Textile Investama (a Company‟s shareholder), as agents to market the Company‟s product. The Company pays a commission of Rp 30,000 per bale (equivalent to 181.4 kg) for the sale of cotton yarn, blended cotton yarn, polyester yarn and blended polyester yarn and Rp 100 per pound (equivalent to 0.454 kg) for the sale of DTY polyester yarn. The commission rate is subject to review annually and adjusted by not more than 20% per annum upon the mutual agreement of the two parties.
Pada tanggal 19 Juli 1996, Perusahaan menunjuk PD Surya Rejeki (pihak berelasi), dan pada tanggal 8 Januari 1997, Perusahaan menunjuk PT. Sunsonindo Textile Investama (salah satu pemegang saham), sebagai agen untuk memasarkan produkproduk Perusahaan. Perusahaan memberikan komisi masingmasing kepada agen tersebut sebesar Rp 30.000 per bal atau per 181,4 kg untuk penjualan benang katun, benang katun campuran, benang spun polyester dan benang spun polyester campuran dan Rp 100 per pon (lb) atau per 0,454 kg untuk penjualan benang polyester DTY. Komisi tersebut dapat ditelaah ulang setiap tahunnya berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak dengan maksimum penyesuaian komisi sebesar 20% per tahun.
43
PT. SUNSON TEXTILE MANUFACTURER Tbk
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
27. SEGMENT INFORMATION
27. INFORMASI SEGMEN Sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 5 (revisi 2010) ”Pelaporan Segmen”, informasi yang berikut ini disajikan berdasarkan informasi yang digunakan manajemen dalam mengevaluasi kinerja tiap segmen dan menentukan pengalokasian sumber daya.
In accordance with Statement of Financial Accounting Standard (SFAS) No. 5 (Revised 2010) “Segment Reporting”, the following financial information is presented based on the information used by management in evaluating the performance of each segment and in determining allocation of resources.
Informasi Segmen Primer
Primary Segment Information
Perusahaan mengklasifikasikan usahanya menjadi tiga (3) yaitu: pemintalan, pertenunan dan lain-lain. Informasi mengenai segmen usaha tersebut pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
The Company classified its business into three (3) core business segments, namely: spinning, weaving and others. Information about these business segment as of December 31, 2014 and 2013 are as follow:
2014 Pemintalan /
Pertenunan /
Lain-lain /
Spinning
Weaving
Others
Jumlah /
Total Net sales Cost of goods sold Gross profit (loss) 3.821.340.338 Operating expenses 26.460.793.724 (22.639.453.386) Income from operating Other income – net 5.952.441.702 Income tax expense 3.846.713.856 Net income (12.840.297.828) Total Assets 773.663.346.934 Total Liabilities 514.793.507.583 Depreciation expense 35.547.069.993 Capital expenditure 23.611.990.000
Penjualan bersih
476.544.536.097
35.625.413.267
7.684.712.467
519.854.661.831
Beban pokok penjualan
420.726.025.029
88.157.557.961
7.149.738.503
516.033.321.493
55.818.511.068
(52.532.144.694)
Jumlah Aset
672.887.834.647
69.609.086.343
31.166.425.944
Jumlah Liabilitas
391.068.953.361
102.912.882.463
20.811.671.759
Beban penyusutan
26.923.350.813
6.448.238.497
2.175.480.683
Pengeluaran modal
23.608.640.000
-
3.350.000
Laba (rugi) kotor
534.973.964
Beban usaha Laba (rugi) usaha Pendapatan lain-lain – bersih Beban pajak penghasilan Laba (rugi) bersih
514.758.421.806
2013 Pemintalan /
Pertenunan /
Lain-lain /
Spinning
Weaving
Others
Jumlah /
Total Net sales Cost of goods sold Gross profit (loss) 23.423.894.246 Operating expenses 26.908.280.126 (3.484.385.880) Income from operating Other income – net (13.300.501.117) Income tax expense 3.556.751.279 Net income (13.228.135.718) Total Assets 801.866.397.035 Total Liabilities 530.156.259.856 Depreciation expense 36.618.822.779 Capital expenditure 2.525.000.000
Penjualan bersih
499.388.645.796
68.215.823.960
6.144.277.969
573.748.747.725
Beban pokok penjualan
433.053.180.163
111.414.815.726
5.856.857.590
550.324.853.479
66.335.465.633
(43.198.991.766)
Jumlah Aset
697.623.765.420
72.167.975.733
32.074.655.882
Jumlah Liabilitas
Laba (rugi) kotor
287.420.379
Beban usaha Laba (rugi) usaha Pendapatan lain-lain – bersih Beban pajak penghasilan Laba (rugi) bersih 402.865.741.865
105.978.236.345
21.312.281.646
Beban penyusutan
27.735.096.373
6.642.654.452
2.241.071.954
Pengeluaran modal
2.525.000.000
-
-
44
PT. SUNSON TEXTILE MANUFACTURER Tbk
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 28. KELOMPOK INSTRUMEN KEUANGAN
28. FINANCIAL INSTRUMENTS GROUP The table below is a comparison by class of the carrying amounts and fair value of the Company‟s financial instrument that are carried in the financial statements.
Tabel di bawah ini menyajikan perbandingan atas nilai tercatat dengan nilai wajar dari instrumen keuangan Perusahaan yang tercatat dalam laporan keuangan.
Pinjaman yang dan diberikan piutang /
Utang dan pinjaman /
Loans and receivables
Loans and borrowings
Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
Financial liabilities at fair value through profit and loss
Nilai tercatat /
Nilai wajar/
Carrying value
Fair value
ASET KEUANGAN Kas dan setara kas Piutang usaha
1.446.328.917
-
-
dari pihak ketiga
47.878.615.385
-
-
21.201.952
-
-
Uang muka pembelian
-
-
-
-
-
Biaya dibayar di muka
325.489.713
-
-
325.489.713
325.489.713
Uang Jaminan
901.440.000
-
-
901.440.000
901.440.000
-
-
-
Piutang lain-lain
Total Aset Keuangan
-
29.686.512.217
Utang usaha kepada pihak ketiga
-
110.758.216.633
Uang muka penjualan Pinjaman jangka panjang
-
229.054.236
dalam waktu satu tahun
Total Liabilitas Keuangan
-
140.804.359.536
-
131.893.555.300
-
413.371.697.922
47.878.615.385 47.878.615.385 21.201.952
21.201.952
50.573.075.967 50.573.075.967
FINANCIAL ASSETS Cash and cash equivalent Trade receivables from third parties Other receivables Purchase advance Prepaid expenses Refundable deposit Total Financial Assets
Long term loans Current maturities of long-term loans - 140.804.359.536 140.804.359.536 - 131.893.555.300 131.893.555.300 Long-term loans net of Total Financial - 413.371.697.922 413.371.697.922 Liabilities
Bagian yang jatuh tempo Bagian jangka panjang
1.446.328.917
FINANCIAL LIABILITIES Short term loans 29.686.512.217 29.686.512.217 Trade payables to third - 110.758.216.633 110.758.216.633 parties 229.054.236 229.054.236 Sales advance
LIABILITAS KEUANGAN Pinjaman jangka pendek
1.446.328.917
Metode dan asumsi yang digunakan untuk estimasi nilai wajar adalah sebagai berikut:
Methods and assumptions are used to estimate the fair value are as follows:
Nilai wajar kas dan bank, setara kas yang dibatasi penggunaanya, biaya dibayar dimuka dan uang jaminan dan biaya masih harus dibayar mendekati nilai tercatat karena jangka waktu jatuh tempo yang singkat atas instrumen keuangan tersebut.
Fair value of Cash on hand and cash in banks, Restricted cash equivalents, Prepaid expenses, Refundable deposit and accrued expenses approximate their carrying amounts largely due to shortterm maturities of these instruments.
Nilai wajar dari piutang usaha pihak ketiga, piutang lain-lain, pinjaman jangka pendek, utang usaha kepada pihak ketiga, dan pinjaman jangka panjang ditentukan menggunakan diskonto arus kas berdasarkan tingkat suku bunga pasar pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
The fair value of Trade receivables from third parties, Other receivables, Short - term loans, Trade payables to third parties, Long-term loans are determined by discounted cash flow using market interest rate as of December 31, 2014 and 2013.
45
PT. SUNSON TEXTILE MANUFACTURER Tbk
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 29. MANAJEMEN RISIKO
29. RISK MANAGEMENT
Perusahaan dipengaruhi oleh berbagai risiko keuangan, termasuk risiko kredit, risiko mata uang asing, risiko suku bunga dan risiko likuiditas. Tujuan manajemen risiko Perusahaan secara keseluruhan adalah untuk secara efektif mengendalikan risikorisiko ini dan meminimalisasi pengaruh merugikan yang dapat terjadi terhadap kinerja keuangan. Direksi mengkaji dan menyetujui kebijakan untuk mengendalikan setiap risiko yang diringkas di bawah ini, dan memperhatikan risiko harga pasar dari semua instrumen keuangan.
The Company is affected by various financial risks, including credit risk, foreign currency risk, interest rate risk and liquidity risk. The Company‟s overall risk management objectives are to effectively manage these risks and minimize potential adverse effects on their financial performance. The Directors reviews and agrees with the policies for managing each of these risks, which are summarized below, and monitors the market price risks arising from all financial instruments.
a. Risiko Kredit
a. Credit Risk
Aset keuangan yang dapat menyebabkan Perusahaan berpotensi menanggung risiko kredit adalah kas dan setara kas, piutang usaha, dan piutang lain-lain.
The financial assets that potentially influence the Company of credit risk consist of cash and cash equivalents, trade receivable, and other receivables.
Perusahaan mempunyai kebijakan dan prosedur kredit untuk memastikan evaluasi kredit yang berjalan dan memantau saldo secara aktif.
The Company has in place credit policies and procedures to ensure the ongoing credit evaluation and active account monitoring.
Pada tanggal neraca, tidak terdapat risiko kredit yang signifikan.
At the balance sheet date, there were no significant of credit risk. b. Foreign Currency Risk
b. Risiko Mata Uang Asing Perusahaan melakukan transaksi dalam berbagai mata uang asing, oleh karenanya menanggung risiko kerugian nilai tukar mata uang asing.
The Company‟s transactions denominated in various foreign currencies. As a result, the Company is subject to the currency exchange risk.
Pada tanggal neraca Perusahaan akan menanggung risiko selisih nilai tukar mata uang asing yang signifikan.
At the balance sheet date, the Company will bear significant currency exchange risk. c. Interest Rate Risk
c. Risiko Tingkat Suku Bunga
The Company and Subsidiaries has interest-bearing bank loans and other borrowings. Therefore, the Company bears the risk of interest rates fluctuation. The Company policies is to obtain loans with the lowest interest rates.
Perusahaan mempunyai hutang bank yang dikenakan bunga. Oleh karena itu, Perusahaan menanggung risiko perubahan tingkat suku bunga. Kebijakan Perusahaan adalah berusaha untuk mendapatkan pinjaman dengan tingkat suku bunga yang paling rendah.
d. Liquidity Risk
d. Risiko Likuiditas
Prudent liquidity risk management implies maintaining sufficient cash and cash equivalents to support business activities on timely basis. The Company maintains a balance between continuity of collectibles accounts receivable and flexibility through the use of bank loans and other borrowings.
Manajemen risiko likuiditas yang hati-hati termasuk mengatur kas dan setara kas yang cukup untuk menunjang aktivitas usaha secara tepat waktu. Perusahaan mengatur keseimbangan antara kesinambungan kolektibilitas piutang dan fleksibilitas melalui penggunaan hutang bank.
46
PT. SUNSON TEXTILE MANUFACTURER Tbk
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 30. KELANGSUNGAN HIDUP PERUSAHAAN
30. COMPANY'S GOING CONCERN
Laporan keuangan terlampir telah disusun oleh manajemen perusahaan dengan asumsi bahwa perusahaan akan melanjutkan usahanya secara berkesinambungan. Perusahaan mengalami kerugian yang berulang dalam kegiatan usahanya, sehingga mengakibatkan jumlah ekuitas mengalami penurunan terus menerus. Saldo ekuitas per 31 Desember 2014 dan 2013 masingmasing sebesar Rp 258,87 milyar dan Rp 271,71 milyar sedangkan kumulatif saldo rugi masing-masing sebesar Rp 104,48 milyar dan Rp 91,64 milyar, current ratio perusahaan 31 Desember 2014 sebesar 119,93 % atau mengalami penurunan 11,50% dari current ratio 31 Desember 2013 yang mencapai 131,43%.
The financial statements compiled by managements with assumption that company's bussiness will continue with sustatainably. The Company has suffered from loss on its bussiness, so that the total equity climbingdown year by year. The equity balance per December 31, 2014 and 2013 were Rp 258.87 billion and Rp 271.71 billion while cumulated losses balance were Rp 104.48 billion and Rp 91.64 billion. Company's current ratio on December 31, 2014 was 119.93 % or decrease by 11.50 % from December 31, 2013 current ratio that was 131.43 %.
Gambaran hasil usaha perseroan selama 2 (dua) tahun terakhir menunjukkan laba (rugi) bersih masing-masing sebesar Rp 12,80 milyar dan Rp 13,20 milyar untuk 31 Desember 2014 dan 2013.
The company's business result description for the last 2 (two) years showing nett profit (loss) amounted to Rp 13.2 billions and Rp 12.8 billions by December 31,2014 and 2013.
Untuk mengatasi masalah tersebut di atas, perusahaan tetap berkomitmen untuk tetap mempertahankan kelangsungan usaha dan merencanakan untuk melakukan langkah-langkah kongkrit penyelesaian masalah keuangan.
To solve the problems, the company commited to keep the business and planed to choose the best strategies for the financial problems.
- Perusahaan terus menerus memperkuat modal kerja dan meningkatkan mutu produk yang dihasilkan.
- The company will strengthen its working capital and improve the quality of production.
- Perusahaan berencana untuk meningkatkan kapasitas utilitas.
- The company plans to increase its capacity utilization. - Rejuvenation and restructuritation of machines, which is expected to increase efficiency, quality and quantity of product.
- Peremajaan dan restrukturisasi atas mesin-mesin yang ada, yang diharapkan akan dapat meningkatkan efisiensi, kualitas dan kuantitas produksi. - Perusahaan akan membayar pinjamannya sesuai dengan perjanjian dan juga memperkirakan untuk mendapatkan arus kas yang signifikan dari operasinya untuk memenuhi liabilitas.
- The company will pay its agreement and also to predict to get the significant cash flow from its operation to fulfill the liabilities.
- Perusahaan akan lebih jauh mengurangi biaya operasi dengan melakukan beberapa pendekatan efesiensi, mengawasi tingkat persediaan yang lebih disesuaikan dengan order yang diterima.
- The company will further reduce operating loss by several efficiency measures, monitor level of inventories to be in line with the orders received.
- Menjaga pelanggan lama untuk tetap membeli produk perusahaan dengan memberikan harga kompetitif dan pelayanan yang memuaskan dan perusahaan juga akan mencari pelanggan baru.
- To maintain the existing customers to keep them buying the company product by providing the competitive price and satisfactory services.The company and subsidiary will seek new customers.
Dengan rencana tersebut, diharapkan keadaan perusahaan akan segera membaik.
By these strategies, the company is expected to be recovered.
Namun pemulihan kondisi ekonomi tergantung pada kebijakan fiskal, moneter dan kebijakan lain yang telah dan akan diambil oleh pemerintah Indonesia serta kondisi ekonomi global, yang semuanya itu berada diluar kendali perusahaan. Perusahaan akan tetap melanjutkan usahanya dan tidak mempunyai rencana untuk menghentikan aktivitas usahanya dan jalinan hubungan dengan suplier masih berjalan dengan baik dan sampai saat ini perusahaan tidak mempunyai tuntutan dari pengadilan atau pailit dari pihak manapun.
Otherwise, the recovery of economic condition depends on fiscal, monetary and others policies which was made and will be decided by the government and also the global economy condition, and all of those matters are out of company's will. The company will continue in business and there are no tendency to dismiss the production activity, and still continuing in business with supplier as well, and the company neither has accusation nor claim by the court or bankrupt claim from any relations.
47
PT. SUNSON TEXTILE MANUFACTURER Tbk
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31. STANDAR AKUNTANSI BARU
31. PROSPECTIVE ACCOUNTING PRONOUNCEMENT
Revisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang telah dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) sampai dengan penyelesaian laporan keuangan konsolidasian Grup tetapi belum berlaku efektif adalah sebagai berikut:
The following summarizes the Statements of Financial Accounting Standards (SFAS) and Interpretations, issued by the Indonesian Accounting Standards Board (IASB) up to the date of completion of the Group‟s consolidated financial statements but not yet effective:
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2015: - PSAK 1 (Revisi 2013) "Penyajian Laporan Keuangan"
- PSAK 48 (Revisi 2014) "Penurunan Nilai Aset" - PSAK 50 (Revisi 2014) "Instrumen Keuangan: Penyajian" - PSAK 55 (Revisi 2014) "Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran"
Effective on or after 1 January 2015: - SFAS I (Revised 2013) "Presentation of Financial Statements" - SFAS 4 (Revised 2013) "Separate Financial Statements" - SFAS 24 (Revised 2013) "Employee Benefits" - SFAS 46 (Revised 2014) "Accounting for Income Tax" - SFAS 48 (Revised 2014) "Impairment of Assets" - SFAS 50 (Revised 2014) "Financial Instruments: Presentation" - SFAS 55 (Revised 2014) "Financial Instruments: Recognition and Measurement"
- PSAK 60 (Revisi 2014) "Instrumen Keuangan: Pengungkapan" - PSAK 67 "Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain" - PSAK 68 "Pengukuran Nilai Wajar"
- SFAS 60 (Revised 2014) "Financial Instruments: Disclosures" - SFAS 67 "Disclosure of Interests in Other Entities" - SFAS 68 "Fair Value Measurement"
- PSAK 4 (Revisi 2013) "Laporan Keuangan Tersendiri" - PSAK 24 (Revisi 2013) "Imbalan Kerja" - PSAK 46 (Revisi 2014) "Pajak Penghasilan"
32. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA
32. SUBSEQUENT EVENTS There are no significant subsequent events that impact to disclosure of financial statements as of December 31, 2014.
Tidak ada kejadian penting setelah tanggal neraca yang mempengaruhi penyajian laporan keuangan pada tahun 2014.
33. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN
33. THE ISSUANCE OF FINANCIAL STATEMENTS The financial statements between page 1 (one) up to the last page are authorized to be issued by the Board of Directors on March 27, 2015.
Laporan keuangan dari halaman 1 (satu) sampai dengan halaman terakhir telah disetujui oleh Direktur untuk diterbitkan pada tanggal 27 Maret 2015.
48
Sunson PT SUNSON TEXTILE MANUFACTURER Tbk Jl. Raya Rancaekek Km. 25,5 Kabupaten Sumedang, Bandung, Indonesia Phone : +62 22 7798289 Fax : +62 22 7798301/02 E-mail :
[email protected]