PEMERINTAH KABUPATEN JOMBANG
KANTOR KETAHANAN PANGAN Jl. Gatot Subroto N0. 129 Telp./Fax. (0321) 861852
JOMBANG
KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT, atas taufiq, hidayah dan karuniaNya yang tak terhingga, sehingga penyusunan Rancangan Rencana Kerja Kantor Ketahanan Pangan Tahun 2015 dapat dilaksanakan. Pembangunan Ketahanan Pangan merupakan bagian integral dari pembangunan pertanian tidak terlepas dari berbagai tantangan dan masalah, baik yang berisifat makro atau mikro. Ketersediaan pangan dapat diamati dari berbagai tingkat yang secara hirarkis mencakup rumah tangga, regional (kabupaten, kota, propinsi) dan nasional. Program
kegiatan
yang
direncakanan
dalam
rangka
meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengembangan lumbung pangan , pengembangan pembelian gabah, Diversifikasi konsumsi pangan dan gizi berbahan baku lokal ,kewaspadaan pangan , pengembangan desa mandiri pangan menuju kemandirian pangan serta pengolahan hasil hasil pertanian Penyusunan Rencana Kerja
SKPD ini dimaksudkan untuk
,memberikan arahan bagi seluruh jajaran pejabat dan staf dilingkungan Kantor Ketahanan Pangan
Kabupaten Jombang dalam melaksanakan
tugas dan pelayanannya kepada masyarakat, mewujudkan sinkronisasi pembangunan di daerah khususnya antara target kinerja dalam RKPD dengan Renja SKPD. Mewujudkan keadaan yang diinginkan dalam waktu satu tahun dalam urusan wajib Ketahanan pangan, dalam rangka kelanjutan pembangunan jangka menengah, sehingga secara bertahap dapat mewujudkan cita-cita masyarakat Kabupaten Jombang.
Evaluasi
bagi program peningkatan ketahanan pangan ,
yang harus
dilakukan secara kontinyu dan terus menerus oleh aparat daerah, desa dan tenaga pendamping , tim
pangan desa dan stakeholder lainnya,
maka sinergitas dan koordinasi menjadi kata kunci dalam pelaksanaan Program peningkatan ketahanan pangan. Perencanaan program yang disusun mengacu pada program kerja pembangunan pertanian melalui upaya peningkatan ketahanan pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani dengan bertitik tolak pada sasaran yang akan dicapai berupa terwujudnya ketahanan pangan untuk dapat menghasilkan potensi dan peluang permasalahan ketahanan pangan ditingkat mikro dan makro. Besar harapan kami kegiatan Pengembangan Desa Mandiri Pangan sebagai salah satu
upaya
Pemerintah untuk menangulangi Daerah Rawan Pangan. Semoga Dokumen Ketahanan Pangan tahun 2015
RENJA
(Rencana Kerja) tahun
Kantor
ini dapat menjadi bahan acuan dalam
melaksanakan kegiatan agar bisa efektif, efisien dan memberikan kinerja yang optimal sebagaimana yang diharapkan. Jombang, 11 Agustus 2014 KEPALA KANTOR KETAHANAN PANGAN KABUPATEN JOMBANG
HERI SETYOBUDI, SP, MM Pembina NIP. 19741212 199803 1 007
DAFTAR ISI Keputusan Bupati Jombang ……………………………………………….. i Peraturan Kepala Kantor Ketahanan Pangan………………………….. ii Kata Pengantar………………………………………………………….…....... iii Daftar Isi I.
…………………………………………………………..…….. iv
Pendahuluan 1.1. Latar Belakang
……………………………………………………… 1 ……………………………………................…... 1
1.2. Landasan Hukum …………………………………………………… 4 1.3. Maksud dan Tujuan ……………………………………………….. 8 1.3.1. Maksud ………………………………………………………... 8 1.3.2. Tujuan …………………………………………………………. 8 1.4. Sistematika Renja ………………………………………………….. 9 II
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Kinerja Kantor Ketahanan Pangan Kab. Jombang Tahun Anggaran 2014…………………
10
2.1. Evaluasi Pelaksanaan Rencana Kinerja SKPD Tahun 2014 dan Capaian Renstra SKPD…………………………………………….. 10 2.1.1. Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD Tahun lalu dan capaian Renstra SKPD …………………………………….. 10 III.
Tujuan, Sasaran Program dan Kegiatan……………………………. 48 3.1. Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional …………………..... 48 3.2. Tujuan dan sasaran Renja Kantor Ketahanan Pangan…… 55 3.2.1.
Tujuan ……………………………………………………… 55
3.2.2.
Sasaran ……………………………………………………. 56
3.3. Program dan Kegiatan …………………………………………. 56 IV.
Penutup ……………………………………………………………..….. 66
BAB I PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG Pembangunan pada hakekatnya adalah suatu proses perubahan ke arah yang lebih baik melalui upaya-upaya yang dilakukan secara terencana. Di dalam setiap wacana, paradigma pembangunan hampir selalu dikaitkan dengan adanya perubahan-perubahan yang bersifat positif. Namun dampak dari perubahan-perubahan yang bersifat positif tersebut, pada kenyataannya tidak selalu sejajar dengan apa yang terjadi di masyarakat. Berkaitan dengan kondisi tersebut diatas, diperlukan suatu perencanaan yang matang dan terpadu. Perencanaan pembangunan ini dapat diartikan sebagai suatu proses perumusan alternatif-alternatif atau keputusan-keputusan yang didasarkan pada data dan fakta yang akan digunakan sebagai bahan untuk melaksanakan suatu rangkaian kegiatan atau aktivitas kemasyarakatan, baik yang bersifat fisik maupun non fisik, dalam rangka mencapai tujuan yang lebih baik, dengan memanfaatkan dan mendayagunakan seluruh sumberdaya yang ada serta memiliki orientasi yang bersifat menyeluruh dan lengkap, namun tetap berpegang pada azas prioritas. Secara umum perencanaan berfungsi sebagai pedoman guna mengarahkan kegiatan-kegiatan dalam rangka mencapai tujuan pembangunan yang ditetapkan. Selain itu
juga
untuk
memperkirakan
potensi-potensi,
prospek-prospek
perkembangan, hambatan serta resiko yang mungkin dihadapi pada masa
yang
akan
datang.
Perencanaan
juga
dilakukan
untuk
memberikan pilihan-pilihan terbaik untuk meminimalkan kemungkinan terjadinya kegagalan pembangunan serta menyusun skala prioritas dari
Page
standar untuk melakukan pengawasan, pengendalian dan evaluasi
1
segi pentingnya tujuan sekaligus sebagai alat untuk mengukur atau
Rencana Kerja Kantor Ketahanan Pangan tahun 2015
terhadap aktivitas yang dilakukan dalam rangka pencapaian suatu tujuan.
Sebagaimana amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah untuk kedua kalinya dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan
Daerah,
bahwa
setiap
daerah
diwajibkan untuk menyusun perencanaan pembangunan daerah untuk jangka panjang 20 tahun (RPJPD), jangka menengah 5 tahun (RPJMD), serta jangka pendek 1 tahun (RKPD). Lebih lanjut, setiap SKPD sebagai pelaksana harus menyusun Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk jangka 5 tahun (RenstraSKPD) untuk mengarahkan perencanaan pembangunan yang akan dilaksanakan oleh SKPD. Renstra-SKPD disusun dengan memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan sesuai dengan tugas dan fungsi Satuan Kerja Perangkat Daerah serta berpedoman kepada RPJMD dan bersifat indikatif. Sedangkan sebagai penjabaran Renstra-SKPD tersebut, maka SKPD harus membuat Rencana Pembangunan Tahunan Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disebut dengan Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (RenjaSKPD) untuk periode 1 (satu) tahun. Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja-SKPD)
Rencana Kerja Kantor Ketahanan Pangan tahun 2015
Page
Renstra-SKPD yang memuat kebijakan, program, dan kegiatan
2
disusun berdasarkan tugas pokok dan fungsi serta mengacu pada
pembangunan baik yang dilaksanakan langsung oleh Pemerintah Daerah maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat dalam jangka waktu 1 (satu) tahun. Sesuai dengan PP 38 tahun 2007 tentang pembagian urusan pemerintahan, Pasal 7 ayat 2 dimana ketahanan pangan merupakan urusan pemerintah pusat yang menjadi kewenangan pemerintah daerah, akan tetapi selama ini kurang menjadi perhatian dari pemerintah daerah, sehingga apabila di suatu daerah terjadi kerawanan pangan maka hal tersebut menjadi isu nasional, yang seharusnya diselesaikan di tingkat daerah. Dalam
meningkatkan
Kegiatan
pembangunan
Ketahanan Pangan dilaksanakan dalam rangka meningkatkan partisipasi masyarakat untuk pengembangan lumbung pangan , pengembangan
pembelian
gabah,
Diversifikasi
konsumsi
pangan dan gizi berbahan baku lokal ,kewaspadaan keamanan pangan
,
pengembangan desa mandiri pangan
menuju
kemandirian pangan serta pengolahan hasil hasil pertanian Kantor Ketahanan Pangan sebagai unsur penyelenggara pemerintahan
negara
dalam
rangka
mewujudkan
good
governance, dituntut untuk mampu mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya serta kewenangan pengelolaan
sumberdaya
dengan
didasarkan
suatu
perencanaan strategik. Perencanaan Stratejik tersebut meliputi Rencana Stratejik Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD) untuk jangka waktu lima tahun dan Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja SKPD) untuk jangka waktu satu tahun. Kantor
Ketahanan
Pangan
disusun
dengan
Page
berpedoman pada RPJMD Pemerintah Kabupaten Jombang
3
Renstra
Rencana Kerja Kantor Ketahanan Pangan tahun 2015
yang
selanjutnya
Renstra
dijabarkan
dalam
perencanaan
tahunan yaitu RENJA (Rencana Kerja) SKPD. RENJA (Rencana Kerja) SKPD merupakan penjabaran dari visi,
misi,
tujuan,
sasaran,
program
dan
kegiatan
yang
direncanakan dalam kurun waktu satu tahun untuk mewujudkan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Penyusunan Renja dengan berpedoman pada Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD).
1.2. LANDASAN HUKUM Landasan
Hukum
Rancangan Rencana
dalam
penyusunan
dokumen
Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah
(Renja SKPD) Kantor ketahanan pangan adalah :
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 194, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 3. Undang-Undang
Nomor
32
Tahun
2004
tentang
Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah untuk kedua kalinya dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008
Page
Nomor 4844);
4
Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Rencana Kerja Kantor Ketahanan Pangan tahun 2015
4. Undang-Undang
Nomor
33
Tahun
2004
tentang
Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan
Daerah
(Lembaran
Negara
Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan;
(Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4503); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 7.
Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian
Urusan
Pemerintahan
antara
Pemerintah
Daerah
Provinsi,
Pemerintah
dan
Pemerintah, Daerah
Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741); 9.
Peraturan
Pemerintah
Nomor
6
Tahun
2008
tentang
Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor
Tahapan,
Pemerintah
Nomor
Tata
Penyusunan,
Cara
Rencana Kerja Kantor Ketahanan Pangan tahun 2015
8
Tahun
2008
tentang
Pengendalian
dan
Page
10. Peraturan
5
19);
Evaluasi
Pelaksanaan
Rencana
Pembangunan
Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817); 11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman
Pengelolaan
Keuangan
Daerah
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011; 12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008
tentang
Pengendalian,
Tahapan, dan
Evaluasi
tatacara
Penyusunan,
Pelaksanaan
Rencana
Pembangunan Daerah; 13. Peraturan Daerah Kabupaten Jombang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah ; 14. Peraturan Daerah Kabupaten Jombang Nomor 4 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Daerah Kabupaten Jombang; 15. Peraturan Daerah Kabupaten Jombang Nomor 5 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Jombang; 16. Peraturan Daerah Kabupaten Jombang Nomor 8 Tahun 2008 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Lembaga Teknis
Daerah Kabupaten Jombang; 17. Peraturan Daerah Kabupaten Jombang Nomor 7 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Jombang Tahun 2005-2025; 18. Peraturan Daerah Kabupaten Jombang Nomor 10 Tahun
Page
Daerah (RPJMD) Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018;
6
2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Rencana Kerja Kantor Ketahanan Pangan tahun 2015
19. Peraturan Bupati Jombang Nomor Nomor 15 Tahun 2009 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Jabatan Struktural Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Jombang; 20. Peraturan Bupati Jombang Nomor 17 Tahun 2012 tentang Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Jombang Tahun 2013; 21. Keputusan Bupati Jombang Nomor : 188.4.45/144/415.10.10 /2014 tentang Pengesahan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah Tahun 2014-2018; 22. Peraturan
Kepala
Kantor
Ketahanan
Pangan
Kabupaten Jombang Nomor : 900/338/415.48/2014 tentang Rencana Strategis Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018. 23. Undang - undang Nomor 25 Tahun 2004
tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional; 24. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah sebagaimana telah diubah kedua kalinya dengan Undang – undang Nomor 12 Tahun Tahun 2008; 25. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah 26. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 23 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun 2014; 27. Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 38 Tahun 2009
Page
Provinsi Jawa Timur Tahun 2009-2014;
7
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)
Rencana Kerja Kantor Ketahanan Pangan tahun 2015
28. Peraturan Daerah Kabupaten Jombang Nomor 7 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Jombang Tahun 2005-2025.
1.3 . MAKSUD DAN TUJUAN 1.3.1. Maksud Penyusunan Rencana Kerja SKPD ini dimaksudkan untuk : a) Memberikan arahan bagi seluruh jajaran pejabat dan staf dilingkungan Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Jombang dalam melaksanakan tugas dan pelayanan kepada masyarakat. b) Mewujudkan
sinkronisasi
pembangunan
di
daerah
khususnya antara target kinerja dalam RKPD dengan Renja SKPD. c) Mewujudkan keadaan yang diinginkan dalam waktu satu tahun. d) Urusan
wajib
Ketahanan
pangan,
dalam
rangka
kelanjutan pembangunan jangka menengah, Jangka panjang sehingga secara bertahap dapat mewujudkan cita-cita berkreasi,
masyarakat
Kabupaten
menumbuhkan
Jombang
kesadaran
untuk dalam
memanfaatkan serta membudidayakan linkungannya. 1.3.2 Tujuan Adapun tujuan disusunnya Rencana Kerja SKPD adalah untuk
mewujudkan
sinergitas
antara
perencanaan,
penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan dalam
Page
di masing – masing seksi pada Kantor Ketahanan Pangan.
8
kegiatan pelaksanaan pembangunan Ketahanan Pangan
Rencana Kerja Kantor Ketahanan Pangan tahun 2015
1.4
SISTEMATKA RENJA Sistematika penyajian dokumen Rancangan Rencana Kerja Kantor Ketahanan Pangan Tahun 2013 adalah sebagai berikut : BAB I
PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Landasan Hukum 1.3. Maksud dan Tujuan 1.4. Sistematika Renja
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN LALU 2.1. Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD Tahun Lalu dan Capaian Renstra SKPD 2.2. Analisis Kinerja Pelayanan SKPD 2.3. Isu – isu penting penyelenggaraan tugas dan fungsi SKPD 2.4.
Penelaahan usulan program dan kegiatan masyarakat
BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN 3.1. Telaahan terhadap kebijakan nasional, dan 3.2. Tujuan dan sasaran Renja SKPD 3.3. Program dan kegiatan
Page
9
BAB IV PENUTUP
Rencana Kerja Kantor Ketahanan Pangan tahun 2015
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA KINERJA KANTOR KETAHANAN PANGAN KABUPATEN JOMBANG TAHUN ANGGARAN 2014 2.1. EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA KINERJA SKPD TAHUN 2014 DAN CAPAIAN RENSTRA SKPD 2.1.1 Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD Tahun Lalu dan Capaian Renstra SKPD Sesuai dengan Peraturan Bupati Jombang Nomor 15 Tahun 2009 tentang Tugas Pokok dan Fungsi Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Jombang, adalah : Tugas Pokok : membantu Bupati dalam menyelenggarakan sebagian urusan Pemerintah Daerah Kabupaten Jombang pangan,
dibidang ketersediaan dan distribusi
Penganekaragaman,
serta
pembinaan
dan
Pengendalian Mutu Produk Pangan, maka Visi Kantor Ketahanan Pangan adalah “TERWUJUDNYA KETAHANAN PANGAN DAERAH YANG MANTAP”. Pada visi tersebut mengandung makna yaitu: “MANTAP” berarti: 1. Terjaminnya ketersediaan dan cadangan pangan daerah 2. Terjaminnya distribusi dan akses pangan daerah 3. Terwujudnya penganekaragaman dan keamanan pangan 4. Penanganan daerah rawan pangan Dalam mendukung terwujudnya visi maka perlu didukung adanya misi. Misi Kantor Ketahanan Pangan tahun 2014 – 2018 adalah sebagai
pangan daerah
Rencana Kerja Kantor Ketahanan Pangan tahun 2015
Page
1. Mewujudkan ketersediaan pangan dan penguatan cadangan
10
berikut :
Misi tersebut mengandung makna bahwa Kantor Ketahanan Pangan bertekad untuk mewujudkan ketersediaan pangan dan menguatkan cadangan pangan daerah untuk memenuhi tingkat konsumsi masyarakat Kabupaten Jombang. 2. Mewujudkan pemerataan distribusi dan akses pangan secara berkelanjutan Misi tersebut mengandung makna bahwa Kantor Ketahanan Pangan bertekad untuk mewujudkan pemerataan distribusi pangan dan mempermudah akses pangan bagi masyarakat secara berkelanjutan. 3. Mewujudkan penganekaragaman konsumsi pangan daerah Misi tersebut mengandung makna bahwa Kantor Ketahanan Pangan bertekad untuk mewujudkan menganekaragamkan konsumsi pangan daerah
melaluipola
konsumsi
pangan
Beragam,
Bergizi,
Seimbang, dan Aman(B2SA) masyarakat. 4. Meningkatkan pembinaan dan pengendalian mutu produk pangan guna menjamin keamanan pangan daerah. Misi tersebut mengandung makna bahwa Kantor Ketahanan Pangan bertekad untuk meningkatkan pengendalian mutu produk pangan untuk menjamin keamanan pangan daerah ; 5. Meningkatkan
tata kelola pemerintahan dan sumber daya
aparatur Misi tersebut mengandung makna bahwa Kantor Ketahanan Pangan
bertekad
untukmeningkatkan
tata
kelola
pemerintahan da sumber daya aparatur guna menciptakan
Page
11
pelayanan prima kepada masyarakat.
Rencana Kerja Kantor Ketahanan Pangan tahun 2015
Sasaran pembangunan yang ingin dicapai dalam upaya mewujudkan visi dan misi yang telah ditetapkan dalam Renstra Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Jombang adalah : a. Terwujudnya ketersediaan dan cadangan pangan daerah b. Terjaminnya distribusi dan akses pangan daerah c. Terwujud-nya peng-anekaragaman dan keamanan pangan daerah d. Tertanganinya kasus keamanan pangan e. Penanganan kerawanan pangan Dalam rangka mewujudkan sasaran Renstra Kantor Ketahanan Pangan tahun 2014 – 2018 melalui strategi : 1. Penyusunan dan pembuatan peta ketersediaan pangan daerah, sentra produksi pangan lokal spesifik daerah; 2. Pembinaan
dan
pelatihan
dalam
rangka
peningkatan
ketersediaan pangan berbahan baku lokal; 3. Pembinaan
dan
pelatihan
dalam
rangka
peningkatan
ketersediaan pangan berbahan baku lokal; 4. Pengembangan cadangan
pangan
pemerintah daerah
kabupaten dan cadangan pangan masyarakat; 5. Penguatan
kelembagaan
cadangan
pangan
pemerintah desa dan masyarakat 6. Pengumpulan, pemantauan dan pengolahan data/informasi pasokan, ketersediaan, harga pangan di tingkat produsen dan konsumen dipasar besar dan menengah, distribusi dan akses pangan;
pangan
dan
daerah
yang
masyarakatnya
mengalami kesulitan akses pangan (rawan pangan); Rencana Kerja Kantor Ketahanan Pangan tahun 2015
Page
pasokan
12
7. Mengidentifikasi wilayah yang sering mengalami kelangkaan
8. Menyediakan
sarana
dan
prasarana
(alat transportasi,
gudang, cold storage) untuk dapat mengangkut dan menyimpan bahan pangan; 9. Penguatan
peran
Ketahanan
dan
Pangan
fungsi
dalam
kelembagaan
merumuskan
Dewan
kebijaksanaan
intervensi jika terjadi kelangkaan pasokan, gejolak harga, Pengumpulan, pemantauan dan pengolahan data/informasi pasokan, ketersediaan, harga pangan di tingkat produsen dan konsumen dipasar besar dan menengah, distribusi dan akses pangan; 10. Mengidentifikasi wilayah yang sering mengalami kelangkaan pasokan
pangan
dan
daerah
yang
masyarakatnya
mengalami kesulitan akses pangan (rawan pangan); 11. Menyediakan
sarana
dan
prasarana
gudang, cold storage) untuk
(alat transportasi,
dapat mengangkut dan
menyimpan bahan pangan; 12. Penguatan Ketahanan
peran Pangan
dan
fungsi
dalam
kelembagaan
merumuskan
Dewan
kebijaksanaan
intervensi jika terjadi kelangkaan pasokan, gejolak harga, gangguan distribusi dan akses pangan gangguan distribusi dan akses pangan 13. Penyediaan data pendukung konsumsi pangan (Data dan peta Pola Konsumsi Pangan); 14. Peningkatan PKS (Pengetahuan, Keterampilan, dan Sikap) konsumsi pangan pada masyarakat 15. Penyuluhan,
Pembinaan
dan
pengembangan
keamanan pangan; Rencana Kerja Kantor Ketahanan Pangan tahun 2015
Page
16. Penyusunan petunjuk teknis operasional informasi tentang
13
penganekaragaman konsumsi pangan
17. Pemantauan, pengawasan dan pengendalian peredaran bahan kimia berbahaya yang disalahgunakan untuk pangan; 18. Analisis
mutu,
gizi
dan
keamanan
produk
pangan
masyarakat; 19. Pembinaan dan pengawasan keamanan pangan segar; 20. Penyuluhan / Pembinaan / Pelatihan keamanan pangan di sekolah dalam rangka peningkatan pengetahuan dan pemahaman terhadap keamanan pangan bagi murid sekolah dasar dan penjual jajanan anak sekolah; 21. Pembinaan dan pelatihan keamanan produk pabrikan skala kecil/rumah tangga pada kelompok produsen; 22. Pembinaan penerapan standar Batas Minimum Residu (BMR); 23. Pengembangan kelembagaan sertifikasi produk pangan; 24. Pembinaan sistem manajemen laboratorium uji mutu dan keamanan pangan kabupaten; 25. Fasilitasi sertifikasi dan pelabelan prima wilayah kabupaten Pengembangan sistem isyarat dini; 26. Penguatan
kelembagaan
untuk
Pencegahan
dan
penanganan rawan pangan; 27. Penangulangan kerawanan pangan; 28. Peningkatan dan pengembangan desa mandiri pangan.
Pelaksanaan evaluasi dan analisis kinerja dilakukan melalui pengukuran kinerja dengan menggunakan formulir pengukuran kinerja
sesuai
Peraturan
Menteri
Negara
Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014
Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
14
Pengukuran kinerja digunakan sebagai dasar untuk menilai
Page
tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan
Rencana Kerja Kantor Ketahanan Pangan tahun 2015
keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan kegiatan program sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi Kantor Ketahanan Pangan. Pengukuran kinerja dimaksud merupakan hasil dari suatu penilaian yang didasarkan pada Indikator Kinerja yang telah diidentifikasi agar sasaran-sasaran strategis dan tujuan strategis sebagaimana telah ditetapkan dalam Peta Strategi Kantor Ketahanan Pangan yang menjadi kontrak kinerja pada Tahun 2014 dapat tercapai. 1. Sasaran Strategis 1: Meningkatkan ketersediaan dan distribusi Pangan terjangkau pada LPG dan Gapotan (KK-1) Dalam pencapaian sasaran strategis ini, Kantor Ketahanan Pangan mengidentifikasikan 1 (satu) Indikator Kinerja
yaitu
Pengembangan cadangan pangan ini dijabarkan ke dalam 2 (dua) sub indikator kinerja yang masing-masing pencapaiannya ditabulasikan seperti Tabel 3.2 dan Tabel 3.3. Sub. Indikator Kinerja tersebut adalah : a.
Jumlah Stok pangan yang ada pada Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat (LDPM)
b.
Jumlah Stok pangan yang ada pada Lembaga Pembelian
Page
15
Gabah (LPG)
Rencana Kerja Kantor Ketahanan Pangan tahun 2015
Tabel 3.2 Jumlah Stok pangan yang ada pada Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat (LDPM) KK. 1. Indikator Kinerja Meningkatkan ketersediaan dan distribusi Pangan terjangkau pd LPG dan Gapotan No.
Nama Lembaga
1.
Gapoktan
Jml. Stok Alamat Pangan Klasifikasi (ton) Ds. Podoroto Tidak ada Pasca Mandiri
Podoroto
Kec. Kesamben
Gapoktan
Ds.
Jogoloyo
Kec. Sumobito
Gapoktan
Ds. Kudubanjar Tidak ada Pasca Mandiri
Kudu Banjar
Kec. Kudu
Gapoktan
Ds.
Menturo
Kec. Sumobito
Gapoktan
Ds. Mayangan Tidak ada Tahap Mandiri
Mayangan
Kec. Jogoroto
Gapoktan
Ds.
Pundong
Kec. Diwek
Gapoktan
Ds. Sugihwaras Tidak ada Pengembangan
Sugihwaras
Kec. Ngoro
Gapoktan
Ds.
Pojokkulon
Kec. Kesamben
Gapoktan
Ds.Daditunggal
Daditunggal
Kec. Ploso
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
stok
Jogoloyo Tidak ada
Pasca Mandiri
stok
stok
Menturo Tidak ada Tahap Mandiri stok
stok
Pundong 4,92
stok
Pojokulon 4.526
4,39
Penumbuhan
Penumbuhan
13,836
Page
16
JUMLAH TOTAL
Pengembangan
Rencana Kerja Kantor Ketahanan Pangan tahun 2015
Tabel 3.3 : Jumlah Stok pangan yang ada pada Lembaga Pembelian Gabah (LPG) No.
Nama Lembaga
Alamat
1.
UD Arto Moro
Ds. Tambar Kec.
Jml. Pangan (ton)
Stok
Jogoroto 2.
UD Sri Mulyo
Ds. Rejoagung
Gabah 200 ton
Kec. Bareng 3.
PP Sani Jaya
Ds. Rejosopinggir Gabah 55,8 Kec. Tembelang
4.
UD Erwiza
Ds. Keras Kec. Diwek
5.
UD Metha Jaya
Ds. Bendet Kec.Diwek
6.
UD Sumber Jaya
Ds. Sawiji Kec. Jogoroto
7.
CV Ilham
Ds. Gongseng
Gabah 24,15
Kec. Megaluh
ton, jagung 70 ton
8.
9.
UD Soponyono
UD Sumber Rejeki
Ds. Ngumpul
Gabah 43,73
Kec.Jogoroto
GKG
Ds. Darurejo
10.
11.
UD Sumber
Ds. Kertorejo
Gabah 40,80
Makmur
Kec. Ngoro
ton
UD Sugihwaras
Ds. Sugihwaras
Page
Kec. Ngoro
17
Kec. Plandaan
Rencana Kerja Kantor Ketahanan Pangan tahun 2015
12.
13.
UD Karya Tani
UD Sedulur Tani
Ds. Kedungbetik
Gabah 35,5 ton,
Kec. Kesamben
,
Ds. Banjaragung
Gabah 53
Kec. Bareng 14.
15.
UD Sumber Sugio
UD Setia Jaya
Ds.Sukorejo Kec.
gabah 17,63 ton
Perak
Jagung 40 ton
Ds. Sukorejo Kec.Perak
2. Sasaran Strategis 2 : Meningkatkan
cadangan
pangan
masyarakat
desa
dan
cadangan pangan di pekarangan (KK-2). Cadangan pangan merupakan salah satu indikator yang harus dipenuhi dalam rangka pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Ketahanan Pangan. Cadangan pangan pemerintah yang ada di Kabupaten Jombang adalah cadangan pangan yang ada pada Bulog dengan jumlah saat ini sebesar 65,836 Ton
digunakan bagi pemenuhan pangan masyarakat
yang mengalami kerentanan pangan baik kronis maupun transien. Selain itu partisipasi aktif masyarakat terus dibangun agar dapat mengantisipasi
terjadinya
kerentanan
pangan
secara
dini
mengembangkan
dan
dilingkungannya. Untuk membangun
itu,
Pemerintah
telah
lumbung-lumbung
pangan
masyarakat
dan
penguatan cadangan pangan masyarakat agar masyarakat mam pemberdayaan kelembagaan lumbung pangan yang
Jumlah lumbung pangan yang ada di Kabupaten Jombang
18
sejumlah 393 lumbung dengan target sesuai yang tercantum
Page
mandiri.
Rencana Kerja Kantor Ketahanan Pangan tahun 2015
dalam RPJMD sebanyak 500 Poktan, sedangkan stok gabah yang ada pada lumbung pangan desa sebanyak 227,536 ton. Cadangan pangan terdiri dari : - Cadangan Pangan Pemerintah
: 65,836 ton
- Cadangan Pangan Masyarakat : a. Gapoktan
: 13,836 ton
b. LPG
: 466,46 ton (Gabah) : 110 ton (jagung)
- Lumbung
: 227,54 ton
- Cadangan Pangan Masyarakat
: 118,13 ton
3. Sasaran Strategis 3 : Menganalisa dan menyusun Neraca Bahan Makanan (NBM) (KK. 3) Dalam pencapaian sasaran strategis ini, Kantor Ketahanan Pangan mengidentifikasikan
1
(satu) Indikator Kinerja
yaitu
Tersusun dan teranalisanya pola Konsumsi Pangan dan Laporan Berkala Kondisi Ketahanan Pangan Daerah. Hasil dari Analisa Pola Konsumsi Pangan adalah Neraca Bahan Makanan (NBM) Kabupaten Jombang tahun 2014. Neraca Bahan Makanan merupakan suatu analisis / pendekatan yang di desain dengan program aplikasi Perencanaan pangan wilayah guna menghitung tingkat ketersediaan pangan yang dikonsumsi penduduk
dalam
satu
tahunnya,
ketersediaan
meliputi
Page
19
ketersediaan energy dan protein per kapita/hari.
Rencana Kerja Kantor Ketahanan Pangan tahun 2015
Tabel : 3.4 Ketersediaan Energi dan Protein berdasarkan Neraca Bahan Makanan (NBM) tahun 2014. KETERSEDIAAN NO.
TARGET
REALISASI
Keterangan
4.100
98,79%
104,20
94,72%
Energi 1.
Kal/Kap/hari
4.15
Protein 2. Gr/Kap/hari
110
Sumber data : Kantor Ketahanan Pangan Kab. Jombang
Sasaran Strategis 4 : Tertanganinya daerah rawan pangan menuju kemandirian pangan (KK. 4) Dalam pencapaian sasaran strategis ini, Kantor Ketahanan Pangan mengidentifikasikan
ke dalam 2 (dua) Sub. Indikator
Kinerja. Sub. Indikator Kinerja tersebut adalah : 1. Penanganan Daerah Rawan Pangan 2. Pengembangan Desa Mandiri Pangan Dalam rangka penurunan tingkat kerawanan pangan maka dilakukan upaya penanganan daerah rawan pangan, pangan
dan
pengembangan
cadangan pangan daerah baik cadangan pangan masyarakat maupun cadangan pangan pemerintah kabupaten/kota.
Rencana Kerja Kantor Ketahanan Pangan tahun 2015
20
lumbung
Page
pengembangan
Dalam rangka meningkatkan kemandirian masyarakat dilaksanakan pengembangan desa madiri pangan dengan cara pembinaan dan pemberdayaan masyarakat desa melalui pendayagunaan sumber daya, kelembagaan dan budaya lokal di pedesaan. Dalam rangka penurunan tingkat kerawanan pangan maka dilakukan upaya penanganan daerah rawan pangan, pengembangan
lumbung
pangan
dan
pengembangan
cadangan pangan daerah baik cadangan pangan masyarakat maupun cadangan pangan daerah. Untuk
mewujudkan
kemandirian
pangan
dilakukan
pemberdayaan masyarakat miskin di daerah rawan pangan melalui strategi jalur ganda yaitu : 1. Membangun ekonomi berbasis pertanian dan perdesaan untuk menyediakan lapangan kerja dan pendapatan; 2. Memenuhi pangan bagi kelompok masyarakat
miskin
di
daerah
rawan
pangan
melalui
pemberdayaan dan pemberian bantuan langsung. Upaya tersebut
dilakukan
pemberdayaan
secara
bertahap
masyarakat untuk
melalui
mengenali
proses
potensi
dan
kemampuannya, mencari alternatif peluang dan pemecahan masalah serta mengambil keputusan untuk mengelola dan memanfaatkan sumberdaya alam secara efektif, efisien dan berkelanjutan. Dengan meningkatnya jumlah desa mandiri pangan yang dilaksanakan pada desa-desa dengan kategori miskin maka diharapkan
ketahanan
pangan
dapat
lebih
mantap.
rawan pangan. Rencana Kerja Kantor Ketahanan Pangan tahun 2015
Page
Ketahanan Pangan tahun 2010 terdapat 8 (delapan) desa agak
21
Berdasarkan peta rawan pangan yang telah dibuat Kantor
Dari 8 Desa agak rawan pangan yang ada di Kabupaten Jombang ada 4 (empat) desa yang mendapat alokasi kegiatan Pengembangan Desa Mandiri Pangan mulai tahun 2010
s/d
tahun 2013 yaitu : Ds. Gedongombo, Ds. Pandablole Kec. Ploso, Ds. Gebangbunder Kec.Plandaan dan Ds. Genenganjasem Kec. Kabuh. Untuk Tahun 2014 kegiatan desa mandiri pangan, difokuskan untuk pemetaan daerah rawan pangan berupa peta rawan pangan. Tahun 2013 Kantor Ketahanan Pangan mendapat alokasi anggaran APBD Kabupaten pada kegiatan Pengembangan Desa Mandiri Pangan 1(satu) Desa yaitu Desa Munungkerep Kec. Kabuh, bantuan berupa ternak ayam buras sebanyak 500 ekor dan bibit lele sebanyak 75.000 ekor serta pakan 19 zak.
1. Sasaran Strategis 5
:
Makin berkurangnya balita gizi kurang didaerah rawan pagan (KK.5) Dalam pencapaian sasaran strategis ini, Kantor Ketahanan Pangan mengidentifikasikan
1
(satu) Indikator Kinerja
yaitu
Terlaksananya sistem kewaspadaan pangan dan gizi di wilayah dengan mengembangkan sistem informasi dan deteksi dini terhadap setiap gejala kerawanan pangan dan gizi yang disesuaikan dengan karakteristik wilayah. Penanganan daerah rawan pangan bagi balita gizi kurang dengan cara pemberian bantuan bahan pangan pada balita gizi kurang bagi keluarga miskin untuk menambah asupan
kacang ijo 3 kg, susu 200 gr sebanyak 5 kotak, telur ayam 5 kg
22
gula 3 kg,
dan beras 5 kg. Pemberian bantuan tersebut dialokasikan
Page
pangan pada Balitanya. Jenis bantuan berupa :
Rencana Kerja Kantor Ketahanan Pangan tahun 2015
sebanyak 14 (empat belas) desa yaitu : Ds. Jantiganggong Kec. Perak, Ds. Plosogenuk Kec. Perak, Ds. Kepuhkajang Kec. Perak, Ds. Sukorejo Kec. Perak, Ds. Jogoroto, Ds. Mayangan Kec. Jogoroto, Ds. Sambirejo Kec. Jogoroto, Ds. Keras Kec. Diwek, Ds. Kedawong Kec. Diwek, Ds. Watugaluh Kec. Diwek, Ds. Kesamben Kec. Ngoro, Ds. Tanjungwadung Kec. Kabuh, Ds. Manduro Kec. Kabuh dan Ds. Sukodadi Kec. Kabuh. Untuk pelaksanaan kegiatan di tahun anggaran 2014 diberikan bantuan berupa susu @200gr sebanyak 4 unit; telur ayam 4 kg; tepung jagung 4 kg; kacang ijo 4 kg dan gula 4 kg. Pemberian bantuan sosial tersebut dialokasikan pada 14 desa, yaitu : Ds. Kwaron, Ds. Diwek, Ds. Jatipelem, Ds. Sawiji, Ds. Janti, Ds. Ngumpul, Ds. Sumbermulyo, Ds.Keras, Ds.Watugaluh, Ds.Kedawong, Ds. Kesamben,Ngoro, Ds.Tanjungwadung, Ds. Sukodadi dan Ds. Jatingganggong.
2. Sasaran Strategis 6 Tercapainya peningkatan distribusi pangan yang mampu menjaga harga pangan yang terjangkau bagii masyarakat. (KK. 6) Dalam
pencapaian
sasaran
strategis
ini,
Kantor
Ketahanan mengidentifikasi 1 (satu) Indikator Kinerja yaitu terlaksananya koordinasi kebijakan perberasan. Keluaran dari koordinasi kebijakan perberasan ini adalah tersosialisasinya Instruksi Presiden No. 03 tahun 2012 tentang Kebijakan harga gabah sesuai dengan HPP. Hasil yang ingin dicapai adalah terkoordinasinya harga
Page
No. 3 tahun 2012 tentang perberasan.
23
pangan terutama gabah, beras yang mengacu pada Inpres
Rencana Kerja Kantor Ketahanan Pangan tahun 2015
Manfaat koordinasi kebijakan perberasan adalah : masyarakat dapat mengetahui harga gabah, beras ditingkat petani
dan
tingkat
penggilingan
sehingga
masyarakat
khususnya petani dapat menjual hasil produksinya sesuai dengan
HPP
yang
akan
berdampak
(impact)
pada
kesejahteraan petani semakin meningkat yang selanjutnya akan
meningkatkan
ekonomi
pedesaan.
Sosialisasi
dilaksanakan sekali dalam setahun pada saat menjelang panen raya. Pelaksanaan koordinasi perberasan dilaksanakan sekali dalam satu tahun yaitu pada saat panen raya.
3. Sasaran Strategis 7 : Tercapainya peningkatan konsumsi pangan perkapita untuk memenuhi kecukupan energi
dan menurunkan konsumsi beras
per kapita per tahun. (KK. 7) Dalam pencapaian sasaran strategis ini, Kantor Ketahanan mengidentifikasi 2 (dua) Indikator Kinerja yaitu : a. Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan (P2KP) b. Diversifikasi pangan A. Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan (P2KP). Penganekaragaman upaya
konsumsi
untuk memantapkan
atau
pangan
merupakan
membudayakan pola
konsumsi pangan yang beragam, bergizi seimbang dan aman dalam jumlah dan komposisi yang cukup guna memenuhi kebutuhan gizi untuk mendukung hidup sehat, aktif dan produktif. Indikator
untuk
mengukur
tingkat
keanekaragaman
dan
Page
skor Pola Pangan Harapan (PPH).
24
keseimbangan konsumsi pangan masyarakat adalah dengan
Rencana Kerja Kantor Ketahanan Pangan tahun 2015
Untuk mengetahui perkembangan Skor Pola Pangan Harapan (PPH) berdasarkan angka kecukupan / survey konsumsi di Kabupaten Jombang seperti tercantum pada tabel berikut. Tabel : 3.5 Skor Pola Pangan Harapan (PPH) tahun 2011 s/d 2014 SKOR PPH Tahun NO.
TARGET
REALISASI
Prosentase
1.
2011
78,4
89,50
114,16
2.
2012
83,8
81,70
97,50
3.
2013
89,2
85,90
96,30
4.
2014
82
79,5
96,95
Sumber data : Kantor Ketahanan Pangan Kab. Jombang
Skor Pola Pangan Harapan (PPH) diperoleh berdasarkan hasil survey konsumsi tahun 2013 di 30 desa dari 10 kecamatan, dengan perincian sebagai berikut : 1. Kecamatan Jombang : desa pulo lor, kepanjen, plandi 2. Kecamatan Bandar Kedung Mulyo : desa gondangmanis, karangdagangan, brodot 3. Kecamatan Plandaan : desa tondowulan, klitik, plabuhan 4. Kecamatan
Ngoro
:
desa
banyuarang,
rejoagung,
sugihwaras 5. Kecamatan
Wonosalam
:
desa
jarak,
wonosalam,
galengdowo
tejo
Rencana Kerja Kantor Ketahanan Pangan tahun 2015
Page
7. Kecamatan Mojoagung : desa kademangan, murukan,
25
6. Kecamatan Diwek : desa grogol, kedawung, balongbesuk
8. Kecamatan
Kabuh
:
desa
sumbergondang,
tanjungwadung, sumberingin 9. Kecamatan Megaluh
: desa sumberagung, sidomulyo,
dukuh arum 10. Kecamatan Ploso : desa ploso, daditunggal,jatibanjar Target indikator pemenuhan kecukupan protein hewani tahun 2013 sebesar 45,73 gr/kapita/hari dan teralisasi
sebesar 44,2
gr/kapita/hari. (96,65). Sedangkan kecukupan kalori tahun 2013 sebesar 1.804 gr/kapita/hari. Tabel 3.6 : Tercukupinya konsumsi energi dan protein per kapita per hari No.
Indikator Konsumsi
Realisasi th. Target th. 2013 2014 1.804 1.875
Realisasi th. Prosentase 2014 1.772,7 94,54 %
1.
energy
kal/kap/hr
kal/kap/hr
kal/kap/hr
Konsumsi
44,2
47,0
50
protein
Gr/kapita/hr Gr/kapita/hr Gr/kapita/hr
per kapita/ hari 2.
106,38 %
per kapita / hari
Untuk
mendukung
kegiatan
Percepatan
Penganekaragaman Konsumsi Pangan pada Tahun 2013 Kantor Ketahanan Pangan melakukan beberapa kegiatan diantaranya
Lomba
Cerdas
Cermat
antar
kelompok
wanita
P2KP
(Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan) dan
Rencana Kerja Kantor Ketahanan Pangan tahun 2015
Page
-
26
adalah :
kelompok wanita KRPL (Kawasan Rumah Pangan Lestari) dengan Juara : Juara I
: Inayatul KH (P2KP Dahlia, Catak Gayam)
Juara II
: Endang Kus (KRPL Keras)
Juara III : Sri Winarsih (P2KP, Manguran) A. Diversifikasi Pangan Dalam pencapaian Percepatan Diversifikasi Pangan dilakukan beberapa kegiatan : -
Pemberian Makanan non beras kepada peserta bakti social di lingkungan Pemerintah Kabupaten dengan harapan bisa membiasakan mengkonsumsi makanan lokal yang beragam, bergizi, seimbang dan aman (B2SA), Hal ini merupakan bentuk pengenalan pangan local atau dengan istilah SERAMA SERAPO (Sehari Ora Mangan Sego Ora Opo-opo), selain pemberian makanan non beras juga membuat surat edaran himbauan kepada seluruh SKPD di Kabupaten Jombang untuk menyuguhkan snack pada saat ada eventevent yang mengundang masyarakat.
- Sosialisasi Pengembangan Kantin Sekolah dengan diikuti 50 Peserta dari 50 Sekolah yang ada di wilayah Kabupaten Jombang yang ditindaklanjuti dengan pemberian bahan praktek pada 5 (lima) kantin sekolah yaitu : SMP 3 Jombang, SD
Jombatan 5, SMKN 3, SDN Pulo 1, MI Muhammadiyah,
masing - masing sekolah mendapat bantuan bahan pangan lokal a.l : gula pasir, telur ayam, mie jagung, minyak goreng, kedelai, margarin, tepung sukun, tepung talas, tepung ubi
Page
27
ungu, tepung kasava.
Rencana Kerja Kantor Ketahanan Pangan tahun 2015
Tujuan dari kegiatan ini adalah : -
Meningkatkan pemanfaatan
pengetahuan pekarangan
tentang
dan
pengelolaan
pemahaman
tentang
olahan pangan lokal yang beragam, bergizi, seimbang dan aman (B2SA) . -
Meningkatkan pemahaman di lingkup instansi pemerintahan untuk
mencintai,
merubah
dan
membiasakan
mengkonsumsi makanan lokal yang beragam, bergizi, seimbang dan aman (B2SA) untuk mengurangi konsumsi beras dan terigu. -
Meningkatkan pengetahuan bagi guru dan pengelola kantin sekolah
juga
mengkonsumsi
anak
didik
makanan
untuk instant
merubah dan
kebiasaan
membiasakan,
mencintai makanan lokal untuk mengurangi konsumsi beras dan terigu yang beragam, bergizi, seimbang dan aman (B2SA) di lingkup sekolah masing-masing. -
Mengetahui tingkat keanekaragaman konsumsi pangan masyarakat tingkat desa maupun masyarakat kota yang dicerminkan melalui hasil pencapaian skor PPH.
-
Meningkatkan pemanfaatan pekarangan sebagai penghasil sumber karbohidrat, vitamin, mineral dan protein untuk konsumsi keluarga.
Permasalahan
utama
yang
dihadapi
dalam
penganekaragaman konsumsi pangan dewasa ini adalah: (1) belum tercapainya skor keragaman dan keseimbangan konsumsi pangan dan gizi sesuai harapan yang selama ini pencapaiannya
masyarakat
desa
dan
kota,
(3)
Rencana Kerja Kantor Ketahanan Pangan tahun 2015
adanya
kecenderungan
Page
tingginya kesenjangan mutu gizi konsumsi pangan antara
28
berjalan sangat lamban dan cenderung fluktuatif, (2) cukup
penurunan proporsi konsumsi pangan berbasis sumber daya lokal,
(4)
lambatnya
penyerapan
teknologi
perkembangan, pengolahan
penyebaran,
pangan
lokal
dan untuk
meningkatkan kepraktisan dalam pengolahan, nilai gizi, nilai ekonomi, nilai sosial, citra dan daya beli.
4. Sasaran Strategis 8 : Menurunnya konsumsi beras per kapita per tahun (KK.8) Dalam pencapaian sasaran strategis ini, Kantor Ketahanan mengidentifikasi
Indikator Kinerja yaitu : Penyuluhan Sumber
Pangan Alternatif. Ketergantungan konsumsi pada padi-padian terutama beras sebagai pangan pokok masih sangat tinggi, sedangkan pemanfaatan
sumber–sumber
pangan
lokal
seperti
umbi,
jagung, dan sagu masih rendah. Hal ini didukung oleh kajian para pakar gizi yang menyatakan
bahwa
mayoritas
masyarakat
Kabupaten
Jombang baik di perkotaan atau pedesaan dan pada berbagai golongan pendapatan, hanya memiliki satu pola pangan pokok yaitu beras dan mie (terigu). Melihat kondisi tersebut, maka upaya perbaikan konsumsi pangan dan gizi mutlak dilakukan, melalui 3 (tiga) pendekatan yaitu 1) dimensi fisik berupa penyediaan pangan sumber karbohidrat non beras, protein, vitamin dan mineral; 2) dimensi ekonomi berupa peningkatan kemampuan masyarakat untuk mengakses pangan; dan 3) dimensi
kesadaran
gizi
berupa
aspek
edukasi/
pendekatan melalui : Rencana Kerja Kantor Ketahanan Pangan tahun 2015
Page
Melihat kondisi tersebut diatas Kantor Ketahanan Pangan melakukan
29
pendidikan/promosi gizi khususnya sejak usia dini.
a)
Sosialisasi Pangan Lokal pada peserta murid SD/MI di beberapa sekolah serta pada panti asuhan yaitu : -
SDN Segodo Rejo Kecamatan Sumobito Jumlah 137 Anak
-
SDN Munung Kerep Kecamatan Kabuh 165 Anak
-
SDN Tambar Kecamatan Jogoroto Jumlah 120 Anak
-
SDN Jombang IV Kecamatan Jombang Jumlah 78 Anak
- Panti Asuhan Muhammadiyah kecamatan Jombang jumlah 82 anak -
Panti Asuhan Abi Huroiroh Glagahan Kecamatan Perak Jumlah 49 Anak
-
Panti Asuhan Putra Islam Jagalan Kecamatan Jombang jumlah 35 Anak
-
Panti Asuhan Al-Thohir Kecamatan gudo Jumlah 28 Anak
-
Panti Asuhan Minhajul Abidin Kecamatan Jogoroto Jumlah 106 Anak
-
Panti Asuhan Al- Chosi’ah Kecamatan Ngoro Jumlah 100 Anak
b) Kegiatan Gelar Pangan Tradisional Festival Apem dalam rangka menyongsong Bulan suci Ramadhan dengan peserta sebanyak 50 peserta, kelompok Wanita P2KP dan Kelompok wanita KRPL Se- Kabupaten Jombang dan Masyarakat. c) Festival Makanan Khas Daerah tingkat Bakorwil Bojonegoro bekerjasama
dengan
Tim
Penggerak
PKK
Kabupaten
Jombang, dengan mendapat Juara II. d) Lomba Cipta Menu Tingkat Propinsi Jawa Timur dalam rangka Hari Pangan Sedunia yang dilaksanakan di Badan Ketahanan
Page
30
Pangan Propinsi Jawa Timur di Surabaya.
Rencana Kerja Kantor Ketahanan Pangan tahun 2015
Tujuan
:
a) Meningkatkan motivasi siswa/siswi SD/MI dan santri di panti asuhan untuk memanfaatkan bahan pangan lokal yang Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA) sebagai makanan dan minuman sehat dan menerapkannya dalam konsumsi sehari-hari baik dirumah maupun di sekolah sebagai bagian dari upaya pengenalan pangan lokal dan perbaikan gizi anak sekolah serta menambah nilai plus pada bahan pangan lokal. b) Meningkatkan partisipasi dan pemahamann kelompok wanita, organisasi di lingkup pemerintah maupun swasta, masyarakat tingkat desa sampai masyarakat tingkat kota dalam penyediaan sumber pangan keluarga melalui pemanfaatan pekarangan sebagai penghasil sumber karbohidrat, vitamin, mineral dan protein untuk konsumsi keluarga. SASARAN
:
Sasaran dari program Penganekaragaman Konsumsi Pangan dan Kegiatan Penyuluhan Sumber Pangan Alternatif dalam pelaksanaan kegiatan
adalah meningkatnya siswa/siswi di
setiap sekolah di mulai dari usia dini, santri-santri di panti asuhan dan masyarakat dari tingkat desa sampai masyarakat kota serta organisasi sudah memahami akan pentingnya ketersediaan dan distribusi konsumsi pangan lokal yang
Page
31
Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman ( B2SA ).
Rencana Kerja Kantor Ketahanan Pangan tahun 2015
5. Sasaran Strategis 9 : Meningkatkan penanganan keamanan pangan segar melalui peningkatan peran produsen dan kepedulian konsumen KK.9) Dalam pencapaian sasaran strategis ini, Kantor Ketahanan mengidentifikasi 3 (tiga) Indikator Kinerja yaitu
:
a) Uji Laboratorium dan Keamanan Pangan b) Peningkatan Mutu dan Keamanan Pangan c) Penanganan Pasca Panen dan Pengolahan Hasil Pertanian. Dengan
penanganan
keamanan
pangan
segar
diharapkan makanan yang dikonsumsi masyarakat merupakan makanan sehat, aman dan halal. Untuk itu sosialisasi kepada masyarakat sangat penting untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat terhadap pangan segar yang aman dikonsumsi. Penanganan keamanan pangan adalah salah satu upaya untuk melindungi masyarakat dari pangan yang tidak memenuhi persyaratan
dan
kesehatannya keamanan
yang
dengan
pangan
diduga
dapat
melakukan
segar
dari
membahayakan
pemantauan bahaya
terhadap
misalnya
residu
pestisida,bakteri, formalin dan lain sebagainya. a. Sub. Indikator Kinerja Uji Laboratorium dan Keamanan Pangan Tujuan dari uji laboratorium ini adalah : -
Mendorong peran serta dan kepedulian sekolah maupun pengawas sekolah untuk melakukan pengawasan terhadap
Page
kemanan pangannya terjamin.
32
jajanan yang akan dikonsumsi siswanya sehingga mutu
Rencana Kerja Kantor Ketahanan Pangan tahun 2015
-
Mengetahui secara dini keamanan pangan segar sebelum dikonsumsi masyarakat.
Pendekatan kegiatannya pada tahun 2013 melalui : -
Mengadakan uji laboratorium jajanan anak sekolah sebanyak 120 sampel
-
Mengadakan uji laboratorium pangan olahan di produsen dengan sampel sebanyak 30
-
Mengadakan uji laboratorium pangan segar sebanyak 50 sampel. Sedangkan untuk
detail pelaksanaan kegiatan pada
tahun 2014 adalah melaksanakan uji untuk makanan segar sebanyak
65
sampel
di
4
kecamatan.
Dengan
rincian
pengambilan sampel : 1. Kecamatan Megaluh
: 20 sampel
2. Kecamatan Sumobito
: 15 sampel
3. Kecamatan Kesamben
: 15 sampel
4. Kecamatan Mojoagung : 15 sampel Selain itu juga dilaksanakan sosialisasi tentang keamanan pangan untuk petani dan pedagang pangan segar sebanyak 250 peserta di 4 kecamatan. Dengan hasil uji laboratorium yang menunjukkan bahwa seluruh parameter yang diuji berada di bawah ambang batas minimum penggunaan residu. Sehingga disosialisasikan metode pemakaian hygeine personal, serta dihimbau untuk para pelaku industri pangan segar tidak
Page
33
menggunakan pestisida melebihi batas ambang penggunaan.
Rencana Kerja Kantor Ketahanan Pangan tahun 2015
b. Peningkatan Mutu dan Keamanan Pangan Sasaran
dari
sosialisasi
Peningkatan
Mutu
dan
Keamanan Pangan adalah berkembangnya masyarakat, kader posyandu atau keluarga, terutama keluarga balita dalam memanfaatkan
bahan
baku
lokal
untuk
MP-ASI
dan
meningkatkan sumber pangan disetiap rumah tangga sehingga dapat mewujudkan cadangan pangan, gerakan sadar pangan dan gizi secara optimal dengan lingkungan tempat tinggal keluarga. Terlaksananya sosialisasi makanan pendamping ASI berbahan baku lokal MP-ASI (Makanan Pendamping ASI) dapat meningkatkan
kemampuan
dan
ketrampilan
bagi
kader
posyandu/ibu balita dalam mengembangkan teknologi MP-ASI berbahan baku lokal. Pelaksanaan sosialisasi di 3 (tiga) kecamatan yaitu Kec. Diwek, Ploso dan Kec. Perak. Peserta kegiatan
ini
Pelaksanaan
adalah
sebanyak
kegiatan
pada
600 tahun
kader 2014
posyandu. merupakan
kesinambungan dari pelaksanaan kegiatan tahun 2013 dengan lokasi pelaksanaan di 3 kecamatan yaitu Kec. Kudu, Ngusikan dan Kabuh. c. Penanganan Pasca Panen dan Pengolahan Hasil Pertanian Dalam capaian Sub. Indikator Kinerja ini dilakukan beberapa bentuk kegiatan yaitu :
Pembinaan
penanganan
pasca
panen
dan
pengolahan hasil pertanian dengan jumlah peserta 30
Page
34
UKM sebanyak 4 kali.
Rencana Kerja Kantor Ketahanan Pangan tahun 2015
Pertemuan calon penerima bantuan yaitu sebanyak 25 orang
dari
kelompok
UKM
Pangan
olahan
dan
paguyuban pedagang keliling di wilayah kecamatan Ploso.
Pemberian bantuan berupa perlengkapan hygienis dan stiker 3 B kepada 30 UKM Pangan olahan
Pemberian
bantuan
pada
paguyuban
pedagang
keliling berupa 1 unit tempat pembuatan es gream , 1 unit cetakan es potong, 30 unit rombong, 10 unit penggilingan tahu, 10 unit kompor bros, 10 paket wajan penggorengan, serok dan sutil. Penjelasan diatas merupakan pelaksanaan kegiatan pada tahun anggaran 2013, sedangkan untuk tahun 2014 pelaksanaan kegiatan merupakan kesinambungan dari kegiatan pada tahun 2013. Antara lain pembinaan kelompok UKM sebanyak 30 di Kabupaten Jombang. Serta pemberian bantuan peralatan kepada paguyuban pedagang di Kec. Ploso, yaitu berupa 1 unit etalase, 1 unit sealler, 2 unit alat pembuatan ice cream dan 9 unit rombong pentol.
6. Sasaran Strategis 10 : Meningkatkan efektifitas
koordinasi kebijakan ketahanan
pangan melalui dewan ketahanan pangan (KK.10) Dalam
pencapaian
sasaran
Ketahanan Pangan mengidentifikasi
strategis
ini,
Kantor
Indikator Kinerja yaitu
: Optimalisasi peran Dewan Ketahanan Pangan sebagai
Page
35
lembaga koordinasi lintas sector sampai tingkat desa.
Rencana Kerja Kantor Ketahanan Pangan tahun 2015
Dalam kebijakan
rangka
yang
melaksanakan
diambil
adalah
strategi
tersebut,
: melaksanakan
rapat
Koordinasi Dewan Ketahanan Pangan. Dewan Ketahanan Pangan memiliki peran yang sangat penting dalam mengarahkan, merumuskan serta mengawal implementasi
kebijakan
ketahanan
pangan
dalam
mewujudkan pemantapan ketahanan pangan. Hasil
Komitmen
yang
telah
dibuat
dalam
mendukung
pencapaian sasaran ketahanan pangan adalah : a. Anggota Dewan Ketahanan Pangan berperan aktif dalam melaksanakan Gerakan Peningkatan Produksi Pangan dengan mendorong dan mengawal pencapaian surplus beras 10 juta ton, peningkatan produksi jagung, kedelai, gula dan daging sapi. b. Meningkatkan
Pola
meningkatkan
status
Pangan gizi
Harapan
masyarakat
(PPH) dan
untuk
sekaligus
menurunkan konsumsi beras 1,5 % per tahun melalui : Pemanfaatan Pangan
pekarangan
Lestari
(KRPL),
sebagai
promosi
Kawasan
Rumah
penganekaragaman
Page
36
pangan dan pengembangan pangan lokal.
Rencana Kerja Kantor Ketahanan Pangan tahun 2015
c. Mengalokasikan anggaran yang memadai dan menggerakkan semua pemangku kepentingan untuk mencapai peningkatan produksi pangan pokok. Pelaksanaan Rapat Koordinasi Dewan Ketahanan Pangan 1 kali dalam satu tahun dengan peserta SKPD Lintas Sektor, Camat, Kepala Desa Se – Kabupaten Jombang selaku anggota Dewan Ketahanan Pangan, dengan nara sumber Prof. DR. Nuhfil Fanan Fanani dari Universitas Brawijaya Malang. Tabel 3.7 Capaian Kinerja Sasaran
NO . 1.
SASARAN STRATEGIS (SS) Meningkatkan
N O.I KU 1
Realisasi Indikator Kinerja 2012
201 2013
2014
Lembaga Distribusi
5
12
12
ketersediaan dan
Pangan
Lemba
Lemba
Lemba
distribusi Pangan
Masyarakat
ga
ga
ga
4.293
4.312 12
4.100
115,11
100,53 00,53
104,20
terjangkau pd LPG dan Gapotan Meningkatkan cadangan
2
Jumlah cadangan pangan
pangan masyarakat desa dan cadangan
-Ketersediaan Energi
pangan di
(Kalori/kapita/hr)
pekarangan
-Ketersediaan
(Kalori/kapita/hr)
37
Protein
Page
2.
Rencana Kerja Kantor tor Ketahanan Pangan Thn 2015
3.
Menganalisa dan
3
Penyusunan data ketahanan pangan dan rencana kebutuhan pangan
12 expl
12 expl
12 expl
4
Pengembangan
2 Desa
1 Desa
1 Desa
14 Desa
14 Desa
14
menyusun konsumsi suplay pangan
4.
Tertanganinya daerah rawan
Desa Mandiri
pangan menuju
Pangan
kemandirian pangan 5.
Makin berkurang-
5
nya balita gizi
Pembinaan dan pemantauan SKPG
Desa
kurang didaerah rawan pagan 6.
Tercapainya
6
Koordinasi
peningkatan
Kebijakan
distribusi pangan
Perberasan
1 kali
1 kali
1 kali
81,79
85,90 0
79,50
yang mampu menjaga harga pangan yang terjangkau bagi masyarakat Tercapainya pening-katan
7
Skor Pola Pangan Harapan
perkapita untuk memenuhi
Rencana Kerja Kantor tor Ketahanan Pangan Thn 2015
38
konsumsi pangan
Page
7.
kecukupan energi dan menurunkan konsumsi beras per kapita per tahun 2% 8.
Menurunnya
8
Penurunan
2%
2%
Uji laboratorium
120
200
65
penanganan
Mutu dan
sampel
sampel
sampe
keamanan
keamanan
pangan segar
pangan daerah
konsumsi beras per
Konsumsi Beras
kapita per tahun. 9.
Meningkatkan
9
l
melalui peningkatan peran produsen dan kepedulian konsumen Meningkatkan
10
Koordinasi Dewan
efektifitas
Ketahanan
koordinasi
Pangan
1 kali
1 kali
1 kali
kebijakan ketahanan pangan melalui dewan ketahanan
39
pangan.
Page
10.
Rencana Kerja Kantor tor Ketahanan Pangan Thn 2015
2.2 Analisis Kinerja Kantor Ketahanan Pangan * Standart Pelayanan Minimal (SPM) Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 5/Permentan/OT.140/12 /Permentan/OT.140/12 /2010 tentang Standart Pelayanan Bidang Ketahanan Pangan Propinsi dan Kota, Target capain SPM sampai dengan tahun 2015 adalah sebagai berikut : 1. Ketersediaan dan Cadangan Pangan Dengan indicator kinerja : a. Ketersediaan energy dan Protein perkapita 90 % pada pada tahun 2015 b. Penguatan Cadangan Pangan 60 % pada tahun 2015 2. Distribusi dan Akses Pangan : a. Ketersediaan Informasi pasokan, harga dan akses pangan daerah 90 % pada tahun 2015 b. Stabilitas harga dan pasokan pangan 90 % tahun 2015 3. Penganekaragaman an dan Keamanan Pangan : a. Pencapaian Skor Pola Pangan Harapan (PPH) 90 % pada tahun 2015 b. Pengawasan dan pembinaan keamanan pangan 80 % pada tahun 2015 4. Penanganan Kerawanan Pangan : a. Penanganan daerah rawan pangan 60 % pada tahun 2015. Pencapaian kinerja Standart Pelayanan Minimal (SPM) bidang Ketahanan Pangan yang telah dicapai oleh Kantor Ketahanan
Page
40
Pangan Kabupaten Jombang tahun 2014 201 :
Rencana Kerja Kantor tor Ketahanan Pangan Thn 2015
1. Ketersediaan dan Cadangan Pangan Dengan indicator kinerja : 2. Ketersediaan energy 4.000 energi (Kal/kap/hari) (Kal/kap/hari) dengan perincian Ketersediaan Nabati 3.741 (Kal/kap/hari) dan hewani 259 Kal/kap/hr. Kal/kap/hr Ketersediaan Protein 101,46 dengan perincian Nabati 66,33 Gr/Kap/hr dan hewani 35,14 Gr/Kap/Hr. 3. Penguatan Cadangan Pangan tercapai 111,2 % karena Kabupaten Jombang mengalami surplus Pangan b. Distribusi dan Akses Pangan : a. Ketersediaan Informasi pasokan, harga dan akses pangan daerah tercapai 152 %. b. Stabilitas harga dan pasokan pangan c. Penganekaragaman enganekaragaman dan Keamanan Pangan : a. Pencapaian Skor Pola Pangan Harapan (PPH) 79,5 %. b. Pengawasan dan pembinaan keamanan pangan. d. Penanganan Kerawanan Pangan : a. Penanganan daerah rawan pangan tercapai 34,04 % Bentuk kegiatan penanagan rawan pangan adalah Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi.
* Indikator Kinerja Kunci (IKK) Indikator Kinerja Kunci Kantor Ketahanan Pangan sesuai dengan
Page
4 Pebruari 2008
41
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor : 6 tahun 2008 tanggal
Rencana Kerja Kantor tor Ketahanan Pangan Thn 2015
Adalah : Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga per kapita dengan indikator Angka Konsumsi Rumah Tangga per kapita dengan capaian pada tahun 2011 adalah sebesar 80,35 % * MDG s ( Millenium Development Deve Goals) Indikator MDG s ( Millenium Development Goals) bidang Ketahanan Pangan
Kabupaten Jombang
adalah
penurunan Jumlah Penduduk
Miskin dan Rawan Pangan. Implementasi dari MDG s ( Millenium Development Goals) bidang Ketahanan Pangan dengan bentuk ben kegiatan : - Pengembangan Desa Mandiri Pangan dengan tingkat capaian 6 Desa pada tahun 2014 dengan Prosentase 75 % - Penanganan Daerah Rawan Pangan. Pangan - Pemberdayaan lumbung pangan masyarakat dengan tingkat capaian 393 lumbung. - Penguatan Lembaga Ekonomi Pedesaan (LUEP) dengan tingkat capaian 12 Gapoktan sampai dengan tahun 2014. 201 - Diversifikasi Konsumsi Pangan , dengan tingkat capaian 80 % , Impelementasi
dari
Indikator
ini
adalah
kegiatan
Percepatan
Penganekaragaman Konsumsi Pangan Panga (P2KP). Sasaran kegiatan ini adalah kelompok wanita (Dasa Wisma Wisma) sebanyak 66
Desa, dengan dukungan dana dari APBN (Tugas Pembatuan
Propinsi) dan APBN Perubahan, disamping itu juga pemanfaatan kebun percontohan sekolah dan pemberian bantuan bahan Pangan local
Page
42
yang Beragam, Bergizi, Seimbang dan aman pada anak sekolah SD/MI.
Rencana Kerja Kantor tor Ketahanan Pangan Thn 2015
2.3 Isu – isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi Kantor Ketahanan Pangan Sejauh ini tingkat kinerja pelayanan Ketahanan Pangan Tahun 201 2014 dari target/sasaran sebesar 100% yang artinya pelaksanaan kegiatan telah sesuai dengan program didalam anggaran (APBD) dan nilai program berdasarkan Anggaran Berbasis Kinerja, s/d bulan Desember 2014 telah terealisasi sebesar 96,70 %. Isu Strategis dalam pemantapan ketahanan pangan : Berdasarkan
hasil
analisis
pelayanan
Kantor
Ketahanan
Pangan
Kabupaten Jombang, maka identifikasi permasalahan yang paling utama dihadapi saat ini adalah: 1. Lumbung pangan masyarakat/desa sudah ada namun secara kuantitas dan kualitas ualitas masih rendah; rendah 2. Belum stabilnya harga bahan pangan khususnya pada saat panen raya dan paceklik ; 3. Pada saat paceklik (tidak ada panen) masyarakat daerah
rawan
pangan kesulitan memperoleh bahan pangan 4. Tingkat ketergantungan pangan asal beras masih tinggi. 5. Masih didominasinya sumber-sumber sumber sumber bahan pangan tertentu sebagai sumber energi dan protein 6. Tingkat kerawanan dan keamanan pangan masyarakat yang masih cukup rentan 7. Masih tingginya peredaran pangan yang tidak aman untuk dikonsumsi
Page
isu strategis sebagai berikut:
43
Dari penjabaran permasalahan masalahan Kantor Ketahanan Pangan dapat ditarik isu –
Rencana Kerja Kantor tor Ketahanan Pangan Thn 2015
1. Pemberlakuan SPM Ketahanan Pangan, yang harus dinaklanjuti didaerah; 2. Kelembagaan Pangan (lumbung pangan) perdesaan belum dapat berkembang dan berperan secara optimal; 3. Stabilitas harga pangan masih belum optimal ; 4. Akses Pangan untuk daerah rawan pangan masih rendah; 5. Belum otimalnya diversifikasi produk pangan lokal ; 6. Belum optimalnya diversifikasi sumber bahan pangan nasyarakat ; 7. Masih rendahnya tingkat mutu dan keamanan pangan ; 8. Masih banyaknya penggunaan bahan adiktif yang berpengaruh pada keamanan pangan ; 9. Kesadaran masyarakat dalam mengkonsumsi produk pangan local cenderung menurun. 10. Penyusunan dan pembuatan peta ketersediaan pangan daerah, sentra produksi pangan local spesifik daerah ; 11. Pembinaan dan pelatihan dalam rangka peningkatan ketersediaan pangan berbahan baku local ; 12. Pengembangan Cadangan pangan pemerintah daerah kabupaten dan cadangan pangan masyarakat ; 13. Penguatan kelembagaan cadangan pangan pemerintah desa dan masyarakat ; 14. Pengumpulan, pemantauan dan pengolahan data/informasi pasokan, ketersediaan, harga pangan di tingkat produsen dan
Page
pangan ;
44
konsumen di pasar besar dan menengah, distribusi dan akses
Rencana Kerja Kantor tor Ketahanan Pangan Thn 2015
15. Mengidentifikasi wilayah yang sering mengalami kelangkaa kelangkaan pasokan pangan dan daerah yang masyarakatnya mengalami kesulitan akses pangan (rawan pangan) ; 16. Menyediakan sarana dan prasarana (alat transportasi, gudang, cold storage) untuk dapat mengangkut dan menyimpan bahan pangan ; 17. Penguatan peran dan fungsi kelembagaan kelembagaan Dewan Ketahanan Pangan dalam merumuskan kebijakan intervensi jika terjadi kelangkaan pasokan, gejolak harga, gangguan distribusi dan akses pangan ; 18. Penyediaan data pendukung konsumsi pangan (data dan peta Pola Konsumsi Pangan) ; 19. Peningkatan PKS (Pengetahuan, (Pengetahuan, Ketrampilan dan Sikap) konsumsi pangan pada masyarakat ; 20. Penyuluhan, Pembinaan dan pengembangan penganekaragaman konsumsi pangan ; 21. Penyusunan petunjuk teknis operasional informasi tentang keamanan pangan ; 22. Pemantauan, pengawasan dan pengendalian peredaran bahan kimia berbahaya yang disalahgunakan untuk pangan ; 23. Analisis mutu, gizi dan keamanan produk pangan masyarakat ; 24. Pembinaan embinaan dan pengawasan keamanan pangan segar ; 25. Penyuluhan / pembinaan / pelatihan keamanan pangan di sekolah dalam rangka peningkatan peningkatan pengetahuan dan pemahaman
Page
jajanan anak sekolah ;
45
terhadap keamanan pangan bagi murid sekolah dasar dan penjual
Rencana Kerja Kantor tor Ketahanan Pangan Thn 2015
26. Pembinaan dan pelatihan keamanan produk pabrikan skala kecil / rumah tangga pada kelompok produsen ; 27. Pembinaan penerapan standart Batas Minimum Residu (BMR) ; 28. Pengembangan kelembagaan sertifikasi produk pangan ; 29. Pembinaan system manajemen laboratorium uji mutu dan keamanan pangan kabupaten ; 30. Fasilitasi sertifikasi dan pelabelan prima wilayah kabupaten ; 31. Pengembangan system isyarat dini ; 32. Penguatan enguatan kelembagaan untuk pencegahan dan penanganan rawan pangan 33. Penanggulangan kerawanan pangan ; 34. Peningkatan dan pengembangan desa mandiri pangan .
Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD Dalam rangka pencapaian indikator tersebut beberapa tantangan dalam pengelolaan Kantor Ketahanan Pangan adalah 1. Lemahnya pengawasan terhadap BTP yang tidak dianjurkan beredar di masyarakat ; 2. Ketersediaan pangan dari produsen terkendala hasil yang tidak pasti dikarenakan faktor alam ; 3. Ketidakstabilan ekonomi yang mempengaruhi produksi, si, distribusi dan konsumsi pangan ; 4. Kemiskinan dan ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan pangan
Page
46
;
Rencana Kerja Kantor tor Ketahanan Pangan Thn 2015
5. Kurangnya
kesadaran
masyarakat
tentang
pentingnya
penganekaragaman konsumsi pangan ; 6. Tingkat konsumsi beras masih tinggi ; 7. Masih tingginya peredaran pangan yang tidak aman untuk dikonsumsi masyarakat ; 8. Masih adanya desa rawan pangan dan gizi. gizi
Dari beberapa tantangan tersebut Kantor Ketahanan Pangan memiliki beberapa peluang untuk mengatasi tantangan yang ada, dengan langkah sebagai berikut : 1. Adanya sinergitas dinas lintas sektor terkait produksi pangan untuk mencukupi ketersediaan pangan ; 2. Menurunkan konsumsi beras per kapita per tahun sebesar 1,5 % diimbangi dengan kenaikan konsumsi umbi-umbian umbi umbian sumber protein hewani dan nabati sehingga sehingga tercapai peningkatan kualitas konsumsi masyarakat dengan skor Pola Pangan Harapan (PPH) sampai tahun 2018 sebesar90 % ; 3. Meningkatkan sosialisasi dan pembinaan tentang penganekaragaman konsumsi pangan berbahan baku lokal ; 4. Mengoptimalkan
kelembagaan
lumbung lumbung
pangan
dan
Lembaga
Distribusi Pangan Masyarakat ; 5. Meningkatkan
pembinaan
pada
UKM
pangan
olahan
tentang
keamanan pangan pada produknya ;
Page
sayur, agar aman dikonsumsi masyarakat.
47
6. Melaksanakan Uji laboratorium pangan segar yaitu pada buah dan
Rencana Kerja Kantor tor Ketahanan Pangan Thn 2015
3.1 Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional Pembangunan Ketahanan Pangan merupakan prioritas Nasional dalam RPJM 2010-2014 2014 yang difokuskan pada peningkatan ketersediaan pangan,
pemantapan
distribusi
pangan
serta
percepatan
penganekaragaman pangan. Pembangunan Ketahanan tahanan Pangan dilaksanakan melalui berbagai upaya dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pengurangan kemiskinan sebagai perwujudan pembangunan sosial ekonomi sebagai bagian
secara
keseluruhan.
Hal
tersebut merupakan
dasar untuk
mewujudkan sasaran an dan target pembangunan nasional yang tercantum didalam visi dan misi RPJMN Tahun 2010-2014, 2010 yaitu “Terwujudnya Indonesia
Yang
Sejahtera,
Demokratis
dan
Berkeadilan” Berkeadilan”.
Dalam
mewujudkan visi dan misi tersebut ditetapkan lima agenda utama pembangunan Ketahanan nan Pangan nasional yaitu : 1. Memantapkan ketersediaan pangan yang mandiri dan berlanjut dengan : a. Membangun sistem agribisnis pangan: hulu-hilir, hulu hilir, menciptakan nilai tambah, berbasis ekonomi pedesaan b. Menjamin ketersediaan pangan melalui stabilitas produksi pangan
Page
48
(tanaman pangan, ternak, ikan)
Rencana Kerja Kantor tor Ketahanan Pangan Thn 2015
c.
Menetapkan
komoditas
unggulan
wilayah
sesuai
potensi
agroekologi dan peluang pasar d. Mengembangkan cadangan pangan (di tingkat rumahtangga, desa, Kabupaten dst) e.
Memanfaatkan
lahan
marginal
d dan
terlantar
untuk
pengembangan pangan lokal (umbi-umbian) f. Melancarkan akses petani terhadap sarana produksi (benih, bibit, pupuk/ pestisida organik dan pengembangannya). pengembangannya)
2. Meningkatkan kelancaran distribusi dan stabilisasi harga: a.
Menerapkan sistem distribusi pangan yang efisien
b.
Menjaga stabilitas dan keberlanjutan pasokan bahan pangan di setiap wilayah / kecamatan di Kabupaten Jombang. Jombang
c.
d.
Meningkatkan Aksesibilitas Rumahtangga terhadap Pangan:
Pemberdayaan masyarakat miskin dan rawan pangan
Peningkatan efektifitas program raskin
Penguatan lembaga pengelolaan pangan di pedesaaan
Menjaga stabilitas harga pangan melalui melalui operasi pasar dan atau Pasar murah
e.
Mengembangkan jejaring informasi harga dan pasar yang dap dapat Diakses melalui media elektronik berbasis website web
3. Mempercepat
Penganekaragaman
konsumsi
pangan
berbasis
sumberdaya lokal:
Page
konsumsi dan gizi keluarga
49
a. Mengembangkan pemanfaatan pekarangan sebagai cadangan
Rencana Kerja Kantor tor Ketahanan Pangan Thn 2015
a. Mengembangkan aneka pangan olahan berbasis sumberdaya lokal yang memenuhi standar mutu dan keamanan pangan: mengembangkan teknologi pengolahan pangan b. Meningkatkan peran kelembagaan lokal: PKK, Dasa Wisma, Wanita
Tani,
Posyandu,
dll
dalam
penyuluhan
sosialisasi
percepatan
penganekaragaman ekaragaman pangan dan gizi c. Meningkatkan
promosi
dan
penganekaragaman konsumsi pangan dan gizi d. Meningkatkan kesadaran
masyarakat tentang pentingnya
penganekaragaman konsumsi pangan dan gizi pangan beragam, gizi seimbang dan aman e. Mengembangkan makanan pendamping ASI dan pemberian makanan tambahan anak sekolah. Pembangunan Ketahanan Pangan merupakan bagian integral dari pembangunan Nasional yang telah ditetapkan pada RPJMN 2010 – 2014 yang menyatakan bahwa pembangunan ketahanan pan pangan menjadi program prioritas yang kelima, program prioritas tersebut memiliki 6 (enam) substansi utama yaitu : 1. Lahan,
pengembangan
kawasan
dan
tata
ruang
pertanian
dilaksanakan dengan penataan regulasi untuk menjamin kepastian hukum
atas
lahan
pertanian
lahan
baru
dan
optimalisasi
penggunaan lahan terlantar; 2. Infrastruktur, dilaksanakan melalui pembangunan dan pemeliharaan
Page
komunikasi dan sistem informasi nasional yang melayani daerah daerah-
50
sarana transportasi dan angkutan jaringan listrik serta teknologi
Rencana Kerja Kantor tor Ketahanan Pangan Thn 2015
3. daerah sentra produksi pertanian demi peningkatan kuantitas dan kualitas produksi serta kemampuan pemasarannya; 4. Penelitian
dan
pengembangan
bidang
pertanian
dalam
menciptakan benih unggul dan penelitiannya; 5. Investasi pangan, pertanian dan industri pedesaan berbasis pangan lokal, penyediaan pembiayaan dan subsidi yang menjamin ketersediaan benih unggul, pupuk, teknologi dan sarana pasca panen yang tepat waktu, tepat jumlah dan terjangkau; 6. Peningkatan kualitas gizi dan keanekaragaman melalui Pola Pangan Harapan (PPH) 7. Pengambilan langkah kongkrit terkait adaptasi dan antisipasi sistim pangan dan pertanian terhadap perubahan iklim. Dengan mengacu dan berpedoman pada tema RKP tahun 201 2014 serta 6 (enam) prioritas nasional, maka pembangunan Ketahanan Pangan lebih ditekankan pada penanganan beberapa isu strategi, yaitu : 1. Ketersediaan Pangan angan Ketersediaan pangan disini meliputi Pangan Nabati ( padi, jagung, kedelai, kacang tanah, ubi kayu, ubi jalar dan tebu), sedangkan pangan Hewani ( daging sapi, daging ayam, telur, susu dan ikan). 2. Pemberdayaan Lembaga Ketersediaan dan distribusi pangan masyarakat melalui : a. Pengadaan cadangan pangan dalam bentuk cadangan beras yang mengutamakan dari produk petani lokal.
darurat
dan
penanganan
bencana. Rencana Kerja Kantor tor Ketahanan Pangan Thn 2015
kerawanan
pasca
Page
keadaan adaan
51
b. Penyaluran cadangan pangan dalam rangka penanggulangan
c. Cadangan pangan untuk stabilitas harga ditingkat produsen untuk komoditas strategis. d. Pemberdayaan cadangan pangan masyarakat. e. Stabilitasi harga produk pertanian dan pengembangan produk turunannya. f. Peningkatan distribusi pangan melalui penguatan kapasitas kelembagaan pangan. g.
Analisis dan Penyusunan Pola Konsumsi dan Suplay pangan.
3. Stabilitas harga pangan, pangan bertujuan untuk mengamankan pasokan pangan pokok masyarakat oleh produsen dan mengamankan konsumsi pangan oleh konsumsen dengan harga terjangkau serta untuk mendorong stabilitas harga gabah/beras ditingkat petani. 4. Cadangan adangan Pangan 5. Penganekaragaman dan Pola Konsumsi Pangan 6. Keamanan Pangan 7. Kemiskinan dan Kerawanan Pangan Berdasarkan arah, rah, strategi dan kebijakan serta 6 prioritas pembangunan Ketahanan Pangan,, maka kebijakan – kebijakan Pemerintah Daerah Kabupaten Jombang yang di arahkan pada upaya pencapaian sasaran dan tujuan yang hendak di capai dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah ah Daerah RPJMD 2014 20 – 2018 sebagaimana ditetapkan dengan Peraturan Bupati Kabupaten Jombang Nomor 10 Tahun 2014 14 merupakan dokumen perencanaan strategis pembangunan daerah dengan periode
Page
Jombang terpilih.
52
lima tahun yang berisi penjabaran dari visi, misi, dan program Bupati
Rencana Kerja Kantor tor Ketahanan Pangan Thn 2015
RPJMD dimaksud merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Jombang Tahun 2005 2005-2025 sesuai Peraturan Daerah Nomor 7 tahun 2009. 2009. Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra-SKPD) (Renstra Tahun 2014-2018. Tema tersebut direfleksikan melalui visi “TERWUJUDNYA TERWUJUDNYA KETAHANAN PANGAN DAERAH YANG MANTAP MANTAP”. Pada visi tersebut mengandung makna yaitu: “MANTAP” berarti: 1. Terjaminnya ketersediaan dan cadangan pangan daerah 2. Terjaminnya distribusi dan akses pangan daerah 3. Terwujudnya penganekaragaman dan keamanan pangan 4. Penanganan daerah rawan pangan Dalam mendukung terwujudnya visi maka perlu didukung adanya misi.Misi Kantor Ketahanan Pangan tahun 2014 – 2018 adalah sebagai berikut : 1. Mewujudkan ketersediaan pangan dan penguatan cadangan pangan daerah Misi tersebut mengandung makna bahwa Kantor Ketahanan Pangan bertekad untuk mewujudkan ketersediaan pangan dan menguatkan cadangan
pangan
daerah
untuk
memenuhi
tingkat
konsumsi
masyarakat Kabupaten Jombang. 2. Mewujudkan udkan
pemerataan
distribusi
dan
akses
pangan
secara
berkelanjutan Misi tersebut mengandung makna bahwa Kantor Ketahanan Pangan
Page
mempermudah akses pangan bagi masyarakat secara berkelanjutan.
53
bertekad untuk mewujudkan pemerataan distribusi pangan dan
Rencana Kerja Kantor tor Ketahanan Pangan Thn 2015
3. Mewujudkan udkan penganekaragaman konsumsi pangan daerah Misi tersebut mengandung makna bahwa Kantor Ketahanan Pangan bertekad untuk mewujudkan menganekaragamkan konsumsi pangan daerah melaluipola konsumsi pangan Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman(B2SA) masyarakat. 4. Meningkatkan pembinaan dan pengendalian mutu produk pangan guna menjamin keamanan pangan daerah Misi tersebut mengandung makna bahwa Kantor Ketahanan Pangan bertekad untuk meningkatkan pengendalian mutu produk pangan untuk menjamin keamanan pangan daerah ; 5. Meningkatkan tata kelola pemerintahan dan sumber daya aparatur Misi tersebut mengandung makna bahwa Kantor Ketahanan Pangan bertekad untukmeningkatkan tata kelola pemerintahan da sumber daya
aparatur
guna
menciptakan
pelayanan
prima
kepada
masyarakat. Tujuan ujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD Tujuan dan sasaran jangka menengah Kantor Ketahanan Pangan sebagaimana yang dihasilkan pada Perumusan Tujuan Pelayanan Jangka Menengah Kantor Ketahanan Pangan sesuai dengan visi Misinya adalah sebagai berikut : 1. Mewujudkan Ketahanan Pangan Daerah ; 2. Mesujudkan distribusi dan akses pangan yang berkelanjutan ; 3. Mewujudkan penganekaragaman konsumsi pangan masyarakat ;
Page
5. Penganan Daerah rawan Pangan.
54
4. Terwujudnya keamanan dan mutu produk pangan ;
Rencana Kerja Kantor tor Ketahanan Pangan Thn 2015
3.2 Tujuan dan Sasaran Renja Kantor Ketahanan Pangan 3.2.1 Tujuan Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu tertentu. Untuk mencapai visi dan misi Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Jombang yang telah dirumuskan, maka tujuan yang ang ingin dicapai dari Rencana Kerja (Renja Renja) Kantor Ketahanan Pangan tahun 2015 adalah sebagai berikut : 1. Mewujudkan sistem perencanaan pembangunan daerah yang partisipatif,, transparan, sistematis, matis, terpadu dan komprehensif ; 2. Terciptanya
efektivitas
dan
efisiensi
proses
perencanaan
pembangunan daerah; 3. Meningkatnya
wawasan
dan
kemampuan
teknis
aparat
perencana; 4. Meningkatnya pelayanan yang baik dalam proses perencanaan dan
pelaksanaan
pembangunan
sebagai
upaya
dalam
leader
dalam
mewujudkan target dan sasaran pembangunan; pembangun 5. Berfungsinya
lembaga
perencana
sebagai
perencanaan dan pelaksanaan pembangunan; 6. Berfungsinya lembaga perencana sebagai basis data dan informasi dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan; 7. Terwujudnya sinergitas monitoring dan evaluasi pelaksanaan pembangunan daerah; 8. Meningkatnya efisiensi dan efektifitas pengelolaan dan fungsi
Page
55
sarana dan prasarana pendukung perencanaan pembangunan;
Rencana Kerja Kantor tor Ketahanan Pangan Thn 2015
9. Adanya
sinkronisasi
dan
keselarasan
pembangunan
yang
dilaksanakan oleh pemerintah daerah, provinsi maupun pusat pusat. 3.2.2 Sasaran Sasaran adalah hasil yang akan dicapai secara nyata dalam rumusan yang lebih spesifik spe ifik dan terukur. Adapun sasaran yang ingin dicapai dalam Rancangan Renja Kantor Ketahanan Pangan adalah : 1. Ketersediaan dan cadangan cadanga pangan daerah ; 2. Terjaminnya distribusi dan akses pangan daerah ; 3. Terwujudnya
penganekaragaman
dan
keamanan
pangan
daerah ; 4. Penanganan Kerawanan Pangan.
3.3 Program dan Kegiatan a. Faktor – faktor Rumusan Program dan Kegiatan Program dan kegiatan Kantor Ketahanan Pangan Daerah Tahun 2015 dalam upaya mencapai visi dan misi RPJMD 2014 20 – 201 2018, pencapaian MDGs, pengentasan kemiskinan, dan pendayagunaan potensi ekonomi daerah. daerah b.. Rekapitulasi program dan kegiatan Program dan kegiatan yang akan dilaksanakan Kantor Ketahanan
Page
56
Pangan Kabupaten Jombang Tahun 2015 201 adalah sebagai berikut .
Rencana Kerja Kantor tor Ketahanan Pangan Thn 2015
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran a. Penyediaan jasa Administrasi Teknis Perkantoran Masukan
: Tersedianya dana sebesar Rp. 25.800.000 25.800.000,-
Keluaran
arium Pegawai : Tersedianya pembayaran honorarium tidak tetap sebanyak 3 (tiga) orang dengan perincian lulusan SLTA 2 (dua) orang dan lulusan SLTP 1 (satu) orang
Hasil
: Meningkatnya Kinerja pelayanan SKPD
b. Penyediaan Pelayanan Administrasi Perkantoran Masukan
: Tersedianya dana sebesar Rp. 184.520. 184.520.000,-
Keluaran
: Tersediannya jasa komunikasi (telepon dan SPIDI), sumber daya ,Terbayarnya pajak kendaraan dinas Operasional
Roda
4,
Terbayarnya
pajak
kendaraan roda 2, tersedianya penyedia jasa administrasi Tersedianya
keuangan Alat
Tulis
sebanyak Kantor,
14
orang,
Tersedianya
kebutuhan komponen instalasi listrik / p penerangan, Tersedianya peraturan
kebutuhab barang
bacaan
perundang-undangan, undangan,
dan
Tersedianya
Bahan Bakar Minyak (BBM)non Subsidi kendaraan Roda 4, Tersedianya Bahan Bakar Minyak (BBM) Non Subsidi kendaraan roda 2, Tersedianya minum
karyawan/karyawati,
sna snack
tamu,
Page
57
terlaksananya koordinasi dan konsultasi ke luar
Rencana Kerja Kantor tor Ketahanan Pangan Thn 2015
Daerah, Terlaksananya koordinasi dan konsultasi dalam daerah, Tersedianya barang cetakan dan penggandaan, Tersedianya peralatan kebersihan dan bahan pembersih. Hasil
: Meningkatnya Kinerja pelayanan nan SKPD
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur a. Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional Masukan
: Tersedianya dana sebesar Rp. 12.000.000, 00.000,-
Keluaran
: Terlaksananya Pemeliharaan Kendaraan Dinas Operasional roda 4 dan roda 2.
Hasil
: Meningkatnya Kinerja Pelayanan SKPD
b. Pengadaan sarana dan prasarana gedung kantor Masukan
: Tersedianya dana sebesar Rp. 18.400.000, 000,-
Keluaran
: Terlaksananya pemeliharaan perlengkapan dan peralatan gedung Kantor secara bertahap
Hasil c. Pemeliharaan
: Meningkatnya kinerja pelayanan SKPD rutin/berkala rutin/berkala/sedang/berat
gedung
kantor
bangunan pendukungnya Masukan
: Tersedianya dana sebesar Rp. 530.000.000 .000,-
Keluaran
: Terlaksananya
pemeliharaan
secara
berkala
peralatan gedung. : Meningkatnya kinerj pelayanan SKPD
Page
58
Hasil
Rencana Kerja Kantor tor Ketahanan Pangan Thn 2015
d. Pemeliharaan rutin/berkala sedang/berat sarana dan prasarana gedung Kantor Masukan
: Tersedianya dana sebesar Rp. 7.200.000, .000,-
Keluaran
: Terlaksananya laksananya
pemeliharaan
secara
berkala
peralatan gedung kantor Hasil
: Meningkatnya Kinerja pelayanan SKPD
3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur a. Pengadaan pakaian khusus hari – hari tertentu Masukan
: Tersedianya dana Rp. 4.200.000,-
Keluaran
: Terlaksananya pengadaan daan pakaian olah raga sebanyak 24 unit
Hasil
: Meningkatnya Kinerja Sarana dan Prasarana SKPD
4. Program Perencanaan Strategis dan pelaporan Capaian Kinerja serta Keuangan SKPD a. Penyusunan rencana Kerja SKPD Masukan
: Tersedianya dana Rp. 8.500.000,-
Keluaran
: Tersusunya
Dokumen
Rencana
kerja
Kantor
Ketahanan Pangan Kab.Jombang Hasil
: Meningkatnya
Konsistensi
Perencanaan
dan
Penggannggaran SKPD b. Penyusunan Laporan Capaian Kinerja SKPD : Tersedianya Dana Rp. 10.000.000,10.000.000,
Page
59
Masukan
Rencana Kerja Kantor tor Ketahanan Pangan Thn 2015
Keluaran
: Tersusunnya Tersusun ya Dokumen Capaian kinerja Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAKIP) SKPD
Hasil
: Meningkatnya Konsistensi Perencanaan dan Pengganggaran SKPD
c. Penyusunan Laporan Keuangan SKPD Masukan
: Tersedianya Dana Rp. 5.000.000,5.000.000,
Keluaran
: Tersusunya Dokumen Laporan Keuangan Semester dan Prognosis serta tersusunnya laporan realisasi anggaran
Hasil
:
Meningkatnya
Konsistensi
perencanaan
dan
Pengganggaran SKPD.
5. Program Penguatan Ketersediaan dan Cadangan Pangan a. Penyusunan data Ketahanan Pangan dan Rencana Kebutuhan Pangan Daerah Masukan
: Tersedianya dana Rp. 50.000.000,-
Keluaran
: tersedianya
data
baku
pangan
daerah daerah,
terlaksananya rapat koordinasi Dewan Ketahanan Pangan dan terlaksananya penilaian Adi Karya Pangan Nusantara (APN) Hasil
: Tercapainya
Ketersediaan
energy
2.400
kal/kap/hari, Tercapainya ketersediaan Protein 63 gram/kapita/hari, Tersediannya Cadangan Pangan gram/kapita/hari,
Page
Cadangan Pangan Pemerintah 100 ton/tahun.
60
Masyarakat 500 kg/tribulan/desa dan Tersedianya
Rencana Kerja Kantor tor Ketahanan Pangan Thn 2015
b.
Pengembangan Cadangan pangan daerah Masukan
: Tersedianya dana Rp. 224.790.000,-
Keluaran
: Terbinanya kelompok cadangan pangan dan tersalurnya hibah barang berupa gabah serta terlaksananya sosialisasi cadangan pangan.
Hasil
: Tercapainya
Ketersediaan
energy
2.400
kal/kap/hari, Tercapainya ketersediaan Protein 63 kal/kap/hari, gram/kapita/hari, Tersediannya Cadangan Pang gram/kapita/hari, Pangan Masyarakat 500 kg/tribulan/desa dan Tersedi Tersedianya Cadangan Pangan Pemerintah 100 ton/tahun. c. Pengembangan Lumbung Pangan Desa Masukan
: Tersedianya dana Rp. 111.000.000,-
Keluaran
: Terbinanya kelompok lumbung di 10 kecamatan.
Hasil
: Tercapainya
Ketersediaan
energy
2.400
kal/kap/hari, Tercapainya ketersediaan Protein 63 gram/kapita/hari, Tersediannya Cadangan Pangan Masyarakat 500 kg/tribulan/desa dan Tersedianya Cadangan Pangan Pemerintah 100 ton/tahun.
6. Program Peningkatan Distribusi dan Akses Pangan a. Koordinasi Kebijakan Perberasan Masukan
: Tersedianya dana Rp. 25.000.000,-
Keluaran
: Tersosialisasinya
Inpres
Tentang g
Kebijkan
Page
61
Perberasan 1 kali/ tahun.
Rencana Kerja Kantor tor Ketahanan Pangan Thn 2015
Hasil
: Tersedianya Informasi pasokan harga dan stok pangan dari 9 bahan pokok,, dan terwuju terwujudnya stabilitas harga dan pasokan pangan 9 bahan pokok pokok.
b. Pemantuan , Analisis Akses Pangan Masyarakat dan Harga Pangan Pokok.. Masukan
: Tersedianya dana Rp. 191.500.000,-
Keluaran
: Terbinanya binanya kelompok cadangan pangan dan tersalurnya hibah barang berupa penggilingan gabah, tes kadar air dan timbangan kodok.
Hasil
: Tersedianya informasi pasokan harga dan stok pangan 9 bahan pokok.
7. Program Penganekaragaman Pangan a. Penyuluhan Sumber Pangan Altrnatif Masukan
: Tersedianya dana Rp. 113.257.200,-
Keluaran
: Terlaksananya pengenalan pangan lokal yang beragam, bergizi, seimbang dan Aman bagi anak sekolah,
terlaksananya
Festival
Gelar
Pangan
Tradisional, terlaksananya festival makanan kas tingkat Bakorwil serta terlaksananya sosialisasi kantin tingkat sekolah. Hasil
: Terlaksananya Skor Pola Pangan Harapan (PPH) (90%)
: Tersedianya dana Rp. 123.300.000,-
Page
Masukan
62
b. Pengembangan diversifikasi Pangan Lokal
Rencana Kerja Kantor tor Ketahanan Pangan Thn 2015
Keluaran
: Terlaksananya
lomba
cipta
menu
tingkat
kecamatan dan terlaksananya lomba cipta menu tingkat propinsi dalam rangka Hari Pangan Sedunia (HPS). Hasil
: Tercapainya Skor Pola Pangan Harapan
c. Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan (P2KP) Masukan
: Tersedianya dana Rp. 114.192.250,-
Keluaran
: terlaksananya
survey
konsumsi
pola
pangan
harapan 630 KK, terlaksananya pengembangan karang
kitri
serta
terlaksananya
pemantapan
olahan pangan lokal. Hasil
: Tercapainya Skor Pola Pangan Harapan
d. Pengembangan Desa Mandiri Pangan Masukan
: Tersedianya dana Rp. R 100.000.000,-
Keluaran
: Terlaksananya sosialisasi dan pembinaan pada rumah
tangga
miskin
serta
terlaksananya
pemberian bantuan social pada 2 kelompok. Hasil
: terwujudnya wujudnya penanganan daerah rawan pangan dan tersedianya informasi dini pangan dan gizi
e. Pengembangan Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi ( SKPG ) Masukan
: Tersedianya dana Rp. 93.000.000,-
Keluaran
: terlaksananyan pengumpulan, pengolahan dan analisis data serta informasi indikator ketersediaa ketersediaan
Page
63
akses dan pemanfaatan pangan 7 desa
Rencana Kerja Kantor tor Ketahanan Pangan Thn 2015
Hasil
: terwujudnya wujudnya penanganan daerah rawan pangan dan tersedianya informasi dini pangan dan gizi
f.
Uji Laboratorium Mutu dan keamanan Pangan Daerah Masukan
: Tersedianya dana Rp. 70.000.000,-
Keluaran
: Terlasananya uji labolatorium
pangan segar 50
sampel Hasil
: Terwujudnya wujudnya keamanan pangan segar pada buah dan sayur 90 persen (90%)
g. Penanganan nanganan Pasca Panen dan Pengolahan Hasil Pertanian Masukan
: Tersedianya dana Rp. 255.000.000,-
Keluaran
: Terlaksananya pembinaan keamanan pangan bagi produsen yang melaksanakan usaha pasca panen dan pengolahan hasil pertanian 200 orang, terlaksananya penepungan pemberian
pemberian jagung
bantuan
terlaksananya terlaksananya terlaksananya
1
bantuan unit,
mesin
pemberian pemberian
alat
terlaksananya
oven bantuan
bantuan
2
pintu, mixer,
rombong
penthol 25 unit dan terlaksananya pemberian bantuan mesin pengrajang 2 unit. Hasil
: Terwujudnya keamanan pangan segar pada buah
Page
64
dan sayur (90%)
Rencana Kerja Kantor tor Ketahanan Pangan Thn 2015
h. Peningkatan Mutu dan Keamanan Pangan Masukan
: Tersedianya dana Rp. 88.623.750,-
Keluaran
: Terwujudnya ketrampilan berbahan
peningkatan kader
baku
pengetahuan
posyandu
lokal
yang
dan
tentang
MP MP-ASI
Beragam,
Bergizi Bergizi,
Seimbang dan Aman (B2SA) pada 6 600 kader Posyandu Hasil
: Terwujudnya keamanan an pangan segar pada buah dan sayur (90%)
Adapun rencana program dan kegiatan yang akan dilaksanakan
Page
65
selama tahun 2015 dan prakiraan maju tahun 2016, 201 yaitu :
Rencana Kerja Kantor tor Ketahanan Pangan Thn 2015
BAB IV PENUTUP Renja
Kantor
Ketahanan
Pangan
Kabupaten
Jombang
ini
diharapkan dapat digunakan sebagai acuan dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian upaya Kantor Ketahanan Pangan dalam kurun waktu tahun 2015,, sehingga upaya Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Jombang dapat lebih terarah dan terukur. Untuk itu diperlukan partisipasi, semangat, dan komitmen yang kuat dari seluruh aparatur
Kantor
Ketahanan
Pangan, Pangan,
karena
akan
menentukan
keberhasilan program dan kegiatan kegiatan yang telah disusun. Dengan demikian Rencana Kerja ini nantinya bukan hanya sebagai dokumen administrasi saja, karena secara substansial merupakan pencerminan tuntutan pembangunan yang memang dibutuhkan oleh stakeholders sesuai dengan visi dan misi daerah yang ingin dicapai. Akhir kata,
semoga Renja Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten
Jombang ini dapat dilaksanakan dengan baik disertai kerja keras dan dedikasi yang tinggi dari segenap aparatur di lingkungan Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Jombang sesuai se i dengan tahapan tahapantahapan
yang
telah ditetapkan secara konsisten dalam
rangka
mewujudkan good governance dan public service yang lebih baik baik. Demikian Rencana Kerja Kantor Ketahanan Pangan tahun 20 2015 disusun sebagai pedoman bagi pelaksanaan program-progra program program di Kantor Ketahanan Pangan. 11 Agustus 2014
Page
66
Jombang,
Rencana Kerja Kantor tor Ketahanan Pangan Thn 2015
67 Page Rencana Kerja Kantor tor Ketahanan Pangan Thn 2015
PEMERINTAH KABUPATEN JOMBANG
KANTOR KETAHANAN PANGAN Jl. Gatot Sobroto No. 129 Telp./Fex. (0321) 861852
JOMBANG
PERATURAN KEPALA KANTOR KETAHANAN PANGAN KABUPATEN JOMBANG NOMOR : 188/ 355 /415.48/2014 TENTANG RENCANA KERJA (RENJA) KANTOR KETAHANAN PANGAN KABUPATEN JOMBANG TAHUN 2015
KEPALA KANTOR KETAHANAN PANGAN KABUPATEN JOMBANG, Menimbang
: a. bahwa berdasarkan ketentuan pasal 154 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tata cara penyusunan , pengendalian dan evaluasi pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, pengesahan rancangan akhir Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah yang telah diverifikasi oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Jombang, ditetapkan dengan Peraturan Kepala Kantor Ketahanan Pangan ; b. Bahwa untuk melaksanakan sebagaimana dimaksud pada huruf a, perlu menetapkan Pengesahan Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah tahun 2015 dalam Peraturan Ketahanan Pangan ;
Kepala Kantor
Mengingat
: 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4287); 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan
Lembaran
Negara
Republik
Indonesia
Nomor
4437)
sebagaimana telah diubah untuk kedua kalinya dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 5. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 124 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 6. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005–2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700); 7. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);
68,
8.
Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
9.
Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593);
10.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata
Cara
Pengendalian
dan
Evaluasi
Pelaksanaan
Rencana
Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 96, Tambahan Lembahan Negara Republik Indonesia Nomor 4663); 11.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007;
12.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan
Tatacara
Penyusunan,
Pengendalian,
dan
Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 13.
Peraturan Daerah Kabupaten Jombang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah;
14.
Peraturan Daerah Kabupaten Jombang Nomor 5 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Jombang;
15.
Peraturan Daerah Kabupaten Jombang Nomor 8 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Jombang;
16.
Peraturan Daerah Kabupaten Jombang Nomor 10 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018;
17.
Peraturan Bupati Jombang Nomor 15 Tahun 2009 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Jabatan Struktural Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Jombang;
18.
Keputusan Bupati Jombang
Nomor.: 188.4.45/143/415.10.10/2014
tentang Pengesahan Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah Tahun 2015.
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN
KEPALA
KANTOR
KETAHANAN
PANGAN
KABUPATEN JOMBANG TENTANG RENCANA KERJA KANTOR KETAHANAN PANGAN KABUPATEN JOMBANG TAHUN 2015. Pasal 1 Dalam Peraturan ini, yang dimaksud dengan
:
1. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat SKPD adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah dalam lingkup Pemerintah Kabupaten Jombang yang meliputi Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, Staf Ahli, Dinas Daerah, Lembaga Teknis Daerah, Kecamatan dan Kelurahan. 2. Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat dengan Renstra-SKPD adalah dokumen perencanaan SKPD untuk periode 5 (lima) tahun. 3. Rancangan Rencana Pembangunan Tahunan Satuan Kerja Perangkat Daerah, yang selanjutnya disebut Rancangan Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Rancangan Renja - SKPD), adalah dokumen perencanaan Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk periode 1 (satu) tahun. 4. Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan.
5. Misi
adalah
rumusan umum
mengenai upaya-upaya
yang
akan
dilaksanakan untuk melaksanakan visi. 6. Strategi adalah langkah-langkah berisikan program-program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi. 7. Kebijakan
adalah
arah/tindakan
yang
diambil
oleh
Pemerintah
Pusat/Daerah untuk mencapai tujuan. 8. Program adalah instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh pemerintah/lembaga untuk mencapai sasaran dan tujuan serta memperoleh alokasi anggaran, atau kegiatan masyarakat yang dikoordinasikan oleh instansi pemerintah.
Pasal 2 (1)
Rancangan Renja – Kantor Ketahanan Pangan merupakan penjabaran dari Renstra - Kantor Ketahanan Pangan.
(2)
Rancangan Renja - Kantor Ketahanan Pangan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) selanjutnya dimuat dalam Lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Kepala Kantor Ketahanan Pangan ini.
Pasal 3 Rancangan Renja - Kantor Ketahanan Pangan
sebagaimana dimaksud
dalam pasal 2 ayat (2) menjadi pedoman dalam pelaksanaan kegiatan Kantor Ketahanan Pangan selama Tahun 2015.
Pasal 4 (1)
Rancangan Renja - Kantor Ketahanan Pangan sebagaimana dimaksud Pasal 3 disusun dengan sistematika sebagai berikut : BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang 1.2. Landasan Hukum 1.3. Maksud dan Tujuan 1.4. Sistematika Renja BAB II
EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD
TAHUN LALU
2.1. Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD Tahun Lalu dan Capaian Renstra SKPD 2.2.
Analisis Kinerja Pelayanan SKPD
2.3.
Isu – isu penting penyelenggaraan tugas dan
fungsi
SKPD 2.4. Penelaahan usulan program dan kegiatan masyarakat BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN 3.1. Telaahan terhadap kebijakan nasional, dan 3.2. Tujuan dan sasaran Renja SKPD 3.3. Program dan kegiatan BAB IV PENUTUP
Pasal 5 Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Kepala Kantor Ketahanan Pangan
ini sepanjang mengenai pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut
oleh Kepala Kantor Ketahanan Pangan.
Pasal 6 Peraturan Kepala Kantor Ketahanan Pangan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Ditetapkan
: di Jombang
Pada tanggal
: 8 Agustus 2014
KEPALA KANTOR KETAHANAN PANGAN KABUPATEN JOMBANG
HERI SETYOBUDI, SP, MM Pembina NIP. 19741212 199803 1 007