SKRIPSI Program Studi Broadcasting S1 PROSES REPORTASE TAYANGAN DOKUMENTER “SURAT SAHABAT” DI TRANS TV ( Periode Bulan Oktober 2008 ) Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Jenjang Pendidikan Strata Satu (S1)
Disusun Oleh : Nama
: ANDY ARFAN
Nim
: 4410401-013
Bidang Studi : BROADCAST
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI Universitas Mercu Buana Jakarta Barat 2009
1
UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI PROGRAM STRATA 1 BROADCASTING KOMUNIKASI
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI
Judul Nama NIM Fakultas Jurusan
: Proses Reportase Tayangan Dokumenter “Surat Sahabat” di Trans TV ( Periode Bulan Oktober 2008 ). : ANDY ARFAN : 4410401-013 : Komunikasi : Broadcast
Jakarta, 8 April 2009
Dosen Pembimbing I
Dosen Pembimbing II
( Dra. Agustina Zubair, M.Si )
( Afdal Makkuraga Putra, M.Si )
2
UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI PROGRAM STRATA 1 BROADCASTING KOMUNIKASI
TANDA LULUS SIDANG SKRIPSI
Judul
: Proses Reportase Tayangan Dokumenter “Surat Sahabat” di Trans TV ( Periode Bulan Oktober 2008 ).
Nama
: ANDY ARFAN
NIM
: 4410401-013
Fakultas
: Komunikasi
Jurusan
: Broadcast
Jakarta, 8 April 2009
Ketua Sidang Nama : Ponco B. Sulistyo, M.Comn
( …………………. )
Penguji Ahli Nama : Atmaji Sumarkidjo, MM
( …………………. )
Pembimbing I Nama : Dra. Agustina Zubair, M.Si
( …………………. )
Pembimbing II Nama : Afdal Makkuraga Putra, M.Si
( …………………. )
3
UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI PROGRAM STRATA 1 BROADCASTING KOMUNIKASI
LEMBAR PENGESAHAN PERBAIKAN SKRIPSI
Judul Nama NIM Fakultas Jurusan
: Proses Reportase Tayangan Dokumenter “Surat Sahabat” di Trans TV ( Periode Bulan Oktober 2008 ). : ANDY ARFAN : 4410401-013 : Komunikasi : Broadcast Jakarta, 8 April 2009 Di setujui dan diterima oleh
Dosen Pembimbing I
Dosen Pembimbing II
( Dra. Agustina Zubair, M.Si )
( Afdal Makkuraga Putra, M.Si ) Menyetujui
Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi
Ketua Bidang Studi
( Dra. Diah Wardhani M.Si )
( Ponco B. Sulistyo, M.Comn )
4
UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI PROGRAMSTUDI BROADCASTING Nama Nim
: ANDY ARFAN : 4410401- 013 : Proses Reportase Tayangan Dokumenter “SURAT SAHABAT” di Trans Tv ( Periode Bulan Oktober 2008 ). Biografi : 68 Halaman + 9 Lampiran + 3 Daftar Tebel + 2 Daftar Gambar ABSTRAKSI Stasiun Televisi memiliki nilai terpenting bagi masyarakat luas, karena stasiun televisi merupakan hal yang penting menawarkan berbagai jenis program kepada masyarakat luas. Salah satunya adalah program news magazine / dokumenter banyak menawarkan berbagi acara, yang salah satunya adalah program acara Surat Sahabat tayangan dokumenter untuk anak dan keluarga yang mengangkat kisah-kisah kehidupan seorang anak diseluruh Nusantara. Kehidupan anak-anak di Indonesia sehari-hari dengan kekayaan alam dan keanekaragaman budaya di tanah air sebagai latar belakang Profil anak menjadi subyek kali ini adalah anak-anak yang berusia 9-12 tahun, tujuan dari peneletian ini Ingin mengetahui bagaimana proses reportase tayangan dokumenter “Surat Sahabat” di Trans TV pada periode bulan Oktober 2008, pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana proses reportase tayangan dokumenter “Surat Sahabat” di Trans TV pada periode bulan Oktober 2008?. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses reportase tayangan dokumenter “Surat Sahabat” di Trans TV periode Oktober 2008. Proses Reportase adalah Tahapan produksi sebuah program untuk membuat suatu laporan yang dilakukan oleh reporter/ wartawan mengenai suatu peristiwa yang dilihatnya dengan mata kepalanya sendiri (On location) karena itu reportase didefinisikan sebagai laporan pandangan mata (eye witness report). Reportase bisa juga mengandung pengertian melaporkan suatu kejadian, tapi baru disiarkan kemudian, dan kalau perlu sesudah disusun kembali (delayed broadcast after event broadcast) atau disiarkan setelah disunting kembali sekaligus ditambah dengan efek suara. Penelitian ini menggambarkan metode penelitian studi kasus adalah meliputi observasi langsung, penelitian studi kasus adalah penelitian tentang status subjek penelitian yang berkenan dengan suatu fase spesifik atau khas dari keseluruhan personalitas. Subjek penelitian dapat saja individu, kelompok, lembaga, maupun masyarakat. Proses Reportase Tayangan Dokumenter Surat Sahabt di Trans TV, meliputi pengumpulan berita dan disusun untuk menjadi berita yang layak tayang, yang dipilih menurut materi berita yang akan disajikan yang dilakukan pada rapat redaksi Surat Sahabat.
5
KATA PENGANTAR Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang, berkat karunia dan lindunganya Penulis dapat meyelesaikan penyusunan skripsi ini, guna memenuhi persyaratan kelulusan program strata satu (S1) Ilmu Komunikasi Broadcasting Mercu Buana. Dengan judul
skripsi Proses Peliputan Tayangan
Dokumenter “Surat Sahabat” Trans TV Periode Oktober 2008. Untuk Memenuhi persyaratan tersebut diatas, maka penulis telah mengadakan penelitian dan wawancara mendalam di Trans TV pada program Surat Sahabat. Banyak pihak yang telah membatu dalam menyelesaiakan skripsi ini, dengan segala kerendahan hati dan keterbatasan pengetahuan, penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna mengingat masih luas dan kompleksnya permasalahan yang ada. Tanpa dukungan dari semua pihak yang telah membantu, penulis tidak akan dapat menyelesaikan karya ilmiah ini. Kepada mereka yang telah membantu, dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sedalamdalamnya atas dorongan moril maupun materil : 1. Terima kasih kepada, Dra. Agustina Zubair, M.Si dan Afdal Makkuraga Putra, M.Si selaku dosen pembimbing skripsi bidang studi broadcasting, Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana. 2. Kepada Ponco B. Sulistyo, M.Comn selaku Ketua Sidang Skripsi. 3. Kepada penguji ahli Atmaji Sumarkidjo, MM.
6
4. Kepada Heri Budianto, S. Sos, M.Si, Dosen Pembimbing Akademik. 5. Kepada Dra. Diah Wardhani M.Si selaku Dekan Fikom Universitas Mercu Buana. 6. Yang tercinta kedua orang tuaku tersayang yang telah memberikan biaya kuliah, doa, saran, dan semangatnya. 7. Yang tercinta adek ku tersayang yang telah memberikan doa dan semangatnya. 8. Terima kasih kepada kekasihku Aprilianti yang tersayang dan tercinta atas doa, saran dan semangatnya. 9. R. Mulia Nasution, Produser Progran Surat Sahabat yang telah menyediakan waktunya untuk penulis meneliti program Surat Sahabat. 10. Gatot Triyanto selaku pimpinan redaksi divisi News & Bulletin Curent Affair PT. Televisi Transformasi Indonesia (Trans Tv) terima kasih atas kesemptannya. 11. Rizal Firmansyah selaku Magazine & Documentary Departmen Head, yang telah membantu memudahkan tugas penulis. 12. Hani Pranayadati, selaku produser Surat Sahabat. 13. Nadia, selaku Produser Asistent (PA) yang selalu membantu penulis saat mengalami kesulitan. 14. Semua kru Surat Sahabat yang telah membagi ilmunya untuk penulis (Mba Decil, Mba Deo, Mba Kika, Mba Tiara, Mba Endah, Mba Abi,
7
Mba Diana, Mba Agnes, Mas Rully selaku asprod, Mas Probo, Mas Ali, Mas Agung, Mas Fajar, Mas Doni, Mas Aryanav). 15. Terima kasih banyak atas waktu,ilmu, dan kesempatan yang diberikan. 16. Band Rumi yang telah memberikan semangat untuk menyelesaikan skripsi ini, sahabat-sahabat andy ( Rossa, Ola, Yanti, Zacky, Rino) dan tim 4 Sobat Farrass Entertainment. 17. Terima kasih untuk keluarga besar minang yang ada di Cimanggis, Serang dan Bengkulu 18. Dan untuk teman-teman seperjuangan 2004 yang tidak bisa disebutkan satu persatu makasih atas semuanya. Juga pihak-pihak lain yang selalu mendukung penulis dalam menyelesaikan tugas dan kewajiban penulis. Hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
Jakarta, 8 April 2008
( Andy Arfan )
8
DAFTAR ISI JUDUL ....................................................................................................................... i LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI .................................................................... ii TANDA LULUS SIDANG SKRIPSI ...................................................................... iii LEMBAR PENGESAHAN PERBAIKAN SKRIPSI ............................................ iv ABSTRAKSI ............................................................................................................. v KATA PENGANTAR .............................................................................................. vi DAFTAR ISI ............................................................................................................ vii DAFTAR TABEL ................................................................................................... viii DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ ix DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................ x BAB I
PENDAHULAN 1.1
Latar Belakang Masalah …………………………………….. 1
1.2
Peumusan Masalah ………………………………………….. 9
1.3
Tujuan Penelitian ……………………………………………. 9
1.4
Signifikasi Penelitian ………………………………………... 9 1.4.1
Akademis ……………………………………………. 9
1.4.2
Praktis …………………………………………….... 10
9
BAB II
KERANGKA PEMIKIRAN 2.1
Komunikasi Massa …………………………………………..11 2.1.1
2.2
Televisi Sebagai Media Massa ..…………………………… 17 2.2.1
2.3
BAB III
Televisi …………………………………………….. 18
Pengertian Reportase ...………..…………………………… 21 2.3.1
2.4
Fungsi Komunikasi Massa ….……………………....15
Proses Reportase Dokumenter ……………………... 23
Dokumenter …………………………………………….….. 30
METODOLOGI 3.1
Tipe Penelitian …………………………………………..… 32
3.2
Metode Penelitian ………………………………..………... 33
3.3
Teknik Pengumpulan Data ………………………..….……. 34 3.3.1
Data Primer …………………………….………….. 34
3.3.2
Data Skunder ………………………………..…….. 35
3.4
Key Informan .…………………………………..…………. 35
3.5
Definisi Konsep dan Fokus Penelitian ...…...….…….…….. 36
3.6
3.5.1
Definisi Konsep ………………………..…….…….. 36
3.5.2
Fokus Penelitian ...………………………………….. 39
Teknik Analisis Data .……………………………...………. 40
10
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1
Sejarah Singkat …………………………………………….. 41 4.1.1. Sejarah Singkat Stasiun Televisi Trans TV ............... 41 4.1.2. Sejarah Singkat Program Surat Sahabat …………… 47 4.1.3. Struktur Oraganisasi Program Surat Sahabat di TRANS TV ............................................................ 49
4.2
Hasil Penelitian …………………………………………….. 50 4.2.1. Proses Pra-Produksi Program Surat Sahabat ............. 51 4.2.2. Proses produksi ............................................................ 54
4.3
BAB V
Pembahasan ........................................................................... 62
PENUTUP 5.1
Kesimpulan …………………………………………..…….. 66
5.2
Saran ………………………………………………….….… 67
. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
11
DAFTAR TABEL
Tabel / Bagan
Hal
1. Data rating Surat Sahabat di bulan oktober 2. Bagan tahapan proses produksi Surat Sahabat 3. Proses reportase Surat Sahabat
4 29 62
12
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Hal
1. Logo Trans Tv 2. Logo Surat Sahabat
41 47
13
DAFTAR LAMPIRAN
1. Pedoman Wawancara. 2. Transkip Hasil Wawancara. 3. Profile Trans Tv. 4. Profil Surat Sahabat. 5. Jadwal Kerja Tim Surat Sahabat Oktober 2008 6. Surat Keterangan Penelitian. 7. Kartu Bimbingan Skripsi. 8. Biodata Diri.
14
BAB I PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Masalah Pekembangan teknologi informasi saat ini sangat dibutuhkan, oleh karena itu
dibutuhkan media yang tepat. Saat ini sumber informasi yang terbaik
adalah
televisi.Televisi saat ini sangat penting bagi kita, karena didalamnya mengandung unsur audio dan visual. Kita dapat mengetahui suatu kejadian apapun di dalam belahan bumi manapun dalam waktu yang bersamaan. Hal ini dimungkinkan oleh adanya perkembangan dibidang teknologi yang sanagat pesat dan semakin meningkat. Salah satu karakteristik yang menonjol dari abad ini adalah kenyataan bahwa kita hidup di dalam suatu abad komunikasi massa. Sarana yang menunjang dan yang memenuhi tuntutan akan informasi yang semakin hari semakin meningkat pun sangat bermacam-macam diantaranya adalah media massa. Peranan suatu media massa dalam praktek kehidupan sehari-hari kita semakin nyata terlihat dan terasa.Hidup tanpa media Massa
dalam
kehidupan
yang
modern
membosankan tetapi sulit Dibayangkan dan merupakan
suatu
bukan
saja
hal yang tak
mungkin.1Media (Pers) acapkali disebut sebagai The Fourth Estate (kekuatan keempat) dalam
kehidupan sosial-ekonomi dan politik. Hal ini disebabkan oleh
1
Alex,Sobur.,”Analisis Teks Media :Suatu Pengantar untuk Pengantar Analisis Wacana,Analisis Semiotik dan Analisis Framing .”,Bandung,PT.Remaja Rosdakarya.2001.hal.30.
15
suatau persepsi tentang peran yang dapat dimainkan oleh media dalam kaitannya dengan pengembangan dalam kehidupan sosial-ekonomi dan politik masyarakat. Televisi sebagai salah satu media massa yang paling diminati oleh masyarakat luas, yang telah membawa
perubahan
yang
sangat
besar dalam kehidupan
masyarakat. Pertelevisian Indonesia mulailah muncul yang pertama TVRI yang menjadi stasiun televisi nasional, kemudian muncul stasiun televisi swasta yang pertama yaitu: RCTI sebagai TV swasta pertama di Indonesia, telah mengubah atmosfir pertelevisian
di Indonesia. Munculnya RCTI
televisi swasta lainnya
diikuti
oleh beberapa
seperti SCTV, TPI, ANTV, INDOSIAR, METRO TV,
TRANS TV, LATIVI, TV 7, GLOBAL TV, JAK TV dan sampai saat ini sudah ada lebih dari 11 stasiun televisi swasta yang mengudara di Indonesia. Di saat ini informasi sangatlah dibutuhkan oleh khalayak, oleh karena itu dibutuhkan sarana media informasi seperti televisi. Jadi satasiun televisi swasta di Indonesia tersebut mampu menarik simpati masyarakat
di semua kalangan dan
membuat stasiun televisi swasta berlomba-lomba untuk menyiarkan programprogram yang lebih baik dan menarik untuk pemirsa. Masyarakat
pun semakin
dewasa menyaring berbagai tayangan, peristiwa acara dan informasi bagi dirinya sendiri baik dari dalam
maupun luar negeri. Hal ini membuat pertelevisian di
Indonesia harus mampu meghadirkan informasi-informasi yang bersifat mendidik serta menghibur khalayak. Dewasa ini semakain banyak bermunculan tayangan program acara baru yang berusaha menarik minta penonton untuk menonton acara tersebut, seperti tayangan
16
reality
show, tayangan mistis, tayangan
yang bersifat
religion, tayangan
infotainment dan tayangan Dokumenter yang hampir setiap hari menayangkan program acara tersebut. Hal ini dapat kita lihat bagaimana tingkat persaingan tayangan dokumenter distasiun TV swasta di Indonesia ini. Hal ini membuktikan bahwa dokumenter hadir
dengan jam tayang yang menyamai format berita hard news. Dengan ini
maka tayangan dokumenter cukup diminati oleh masyarakat, dokumenter merupakan sebuah kemasan acara televisi yang menayangkan seputar tayangan dokumenter untuk anak dan keluarga yang mengangkat kisah-kisah kehidupan seorang anak diseluruh Nusantara. Kehidupan anak-anak di Indonesia sehari-hari dengan kekayaan alam dan keanekaragaman budaya di tanah air sebagai latar belakang Profil anak menjadi subyek kali ini adalah anak-anak yang berusia 9-12 tahun. Cerita dan kehidupan anak-anak yang menjadi profil liputan dikemas lewat surat yang merupakan rangkuman dari liputan anak-anak ditempat tinggalnya.Isi suratnya ditujukaan untuk “sahabat” atau rekan-rekan mereka di Tanah air (pemirsa). Surat Sahabat adalah program harian yang ditayangkan setiap hari senin-jumat pukul 14.30 WIB.Kini Berganti jam tayang setiap hari sabtu surat sahabat sendiri pukul 13.30 WIB dan minggu Sahabat Katulistiwa pukul 08.00 WIB. Alasan kenapa penulis melakukan penelitian di bulan Oktober karena penulis tertarik dengan tema yang diliput tentang pulau kecil yang ada di tengah-tengah Waduk Jatiluhur yang dihuni oleh satu keluarga besar yang aktifitas anak-anknya memancing dan yang uniknya mereka mengambil umpan pancingannya adalah
17
cacing, dimana cacing-cacing tersebut ada tempat khusus disebelah rumah mereka atau suatu lubang dimana tempat berkumpulnya cacing-cacing yang terbanyak dari pada di tempat tanah-tanah disekitar pulau mereka. Begitulah kenapa penulis mengambil penelitian di bulan Oktober dan ratingnya juga bagus, sebenarnya penulis tidak membahas tentang rating ini hanya tambahan saja. Berikut data rating surat sahabat di bulan oktober :
WEEK 0825 DAY TUESDAY THURSDAT
LEAD IN WISATA KULINER WISATA KULINER
TVR 1.3 1.1
TVS 13.3 10.1
SURAT SAHABAT SURAT SAHABAT
TVR 1.3 1.1
TVS 14.9 11.7
Persaingan tayangan dokumenter yang begitu ketat membuat para reporter cenderung
bekerja
demi rating dan oplah. Mereka bukan tak mungkin dapat
meghalalkan segala cara untuk mendapatkan berita yang ia inginkan.2 Contohnya adalah meliput di suatu pulau terpencil di daerah waduk jatiluhur purwakarta, disana tim kita kesulitan sekali mengambil gambar dan menggali informasi dari penduduk terpencil tersebut yang mengangkat kisah aktivitas anak di satu pulau tersebut mulai dari pertama anak-anak itu bangun samapai anak-anak itu tidur kembali, dimana yang tinggal di satu pulau terpencil itu adalah satu keluarga besar yang serba kekurangan dan dapat bertahan hidup dengan mejual hasil peternakan ikan-ikannya setiap hari dan untuk membiayai anak-anaknya sekolah .Itu
2
Produser dan penulis ikut dalam liputan tersebut.
18
sangat susah sekali mengambil gambar yang benar asli tanpa direkayasa aktifitas sehari-hari anak-anak tersebut, sampai-sampai tim kami membujuk dan janji memberikan sesuatu kepada mereka, apa saja yang tim kami lakukakan semata-mata agar mendapatkan gambar yang bagus dan mendapatkan informasi yang secukupnya dan mengandung unsur-unsur pendidikan dan budaya yang ada di Indonesia. Demikianlah deretan fakta yang dialami oleh wartawan yang membujuk dan janji memberikan sesuatu kepada mereka agar dapat memberikan hasil yang maksimal. Dari kasus tersebut. perilaku reporter berita yang memaksa atau membujuk narasumber atau talent yang diantara anak-anak tersebut untuk mendapatkan informasi dan gamabr yang tidak direkayasa, memang bukan cara jurnalisme yang baik dan punya kecenderungan melanggar eika jurnalistik, di satu sisi wartawan mempunyai hak untuk menggali berita-berita yang terjadi, disisi lain wartawan juga punya kewajiban mengahargai hak-hak orang yang dijadikan sumber berita. Reporter berdasarkan penegakan kode etik jurnalistik san praktek jurnalistik dalam mencari berita yang professional menjadi benteng utama, Artinya wartawan atau reporter dan insan pers dalam menjalankan tugasnya selalu menaati ketentuan code of ethics
maupun ketentuan hukum yang berlaku secara professional dan
beritanya itu harus kredibel dan akurat serta tidak memihak kepada siapapun. Reportase adalah suatu laporan yang dilakukan oleh reporter/ wartawan mengenai suatu peristiwa yang dilihatnya dengan mata kepalanya sendiri (On location) karena itu reportase didefinisikan sebagai laporan pandangan mata (eye witness report).
19
Reportase bisa juga mengandung pengertian melaporkan suatu kejadian, tapi baru disiarkan kemudian, dan kalau perlu sesudah disusun kembali (delayed broadcast after event broadcast) atau disiarkan setelah disunting kembali sekaligus ditambah dengan efek suara.3 Semakin maraknya tayang dokumenter di pertelevisian di Indonesia, memyebabkan wartawan berita cenderung mempunyai proses tersendiri untuk mencari sumber-sumber informasi yang menarik dari sarana internet dan tokoh-tokoh terkenal. Ini dilakukan juga untuk mrmperoleh rating yang tinggi bagi acaranya dan juga mengahadapi tingkat persaingan yang semakin tinggi. Untuk mencapai hasil yang maksimal dan memuaskan dibutuhkan kerjasama tim dalam peliputan, yang terdiri dari produser, reporter, dan tentunya Cameraman, yang akan bekerja sama dalam mengahasilkan output siaran. Hasil siaran tersebut yang disajikan sebagai mata acara yang berbeda merupakan hasil perpaduan kreativitas tim tersebut dan kemampuan sarana atau alat. Untuk itulah diperlukan perencaanaan, persiapan yang matang dan khusus bagi seorang reporter dan cameraman ,yang akan terjun langsung kelapangan dalam mencari informasi guna mencapai hasil yang maksimal.Tak jarang seorang reporter yang mencari berita gagal mendapatkan informasi, hal ini disebabkan karena tidak efektifnya komunikasi yang dilakukan reporter tersebut.
3
Helena Olii. Reportase Radio, Bahan Ajar di Perguruan Tinggi, PT. Indeks Kelompok Gramedia hal 2
20
Ditengah semakin banyaknya persaingan tayangan dokumenter di televisi saat ini, SURAT SAHABAT merupakan salah satu acara tayangan dokumenter yang masih tetap bertahan sampai saat ini. SURAT SAHABAT diproduksi sendiri oleh TRANS TV, seperti kebanyakan acara dokumenter lainnya. Program acara dokumenter SURAT SAHABAT merupakan suatu acara tayangan dokumenter yang berisi berita-berita atau informasi-informasi tentang kehidupan anak-anak di Indonesia sehari-hari dengan kekayaan alam dan keanekaragaman budaya di tanah air sebagai latar belakang Profil anak menjadi subyek kali ini adalah anak-anak yang berusia 9-12 tahun. Yang dipandu oleh 2 (dua) Presenter cilik yang bernama Esa dan Gritte.4 Setelah beberapa lama SURAT SAHABAT menjadi tayangan dokumenter sampai saat ini masih bertahan dengan penontonnya relative banyak. Hal ini dibuktikan dengan mengganti jam tayang sesuai dengan permintaan surat-surat yang masuk keredaksi kami. Yang jam tayangnya diganti menjadi hari sabtu mulai pukul 13.30 WIB dan minggu mulai pukul 08.00 WIB. Terbukti bahwa tayangan SURAT SAHABAT masih banyak yang peminatnya. Keberhasilan sebuah tayangan dokumenter tentu saja tidak terlepas dari peran penting seorang reporter. Berkat kegigihan dan keuletannya ia bekerja dapat mendapatkan berita-berita yang mampu menarik perhatian pemirsa untuk menonton tayangan tersebut. Dalam pekerjaannya, seorang reporter berita tentu saja memiliki proses tersendiri untuk mendapatkan berita yang menarik dalam meliput sebuah berita. 4
Poduser SURAT SAHABAT.
21
Walaupun begitu, dalam menerapkan suatu proses peliputan tersebut, bukan berarti seorang reporter berita bebas melakukan tindakan atau aturan-aturan dan etika profesi wartawan. Yang membedakan tayangan dokumenter SURAT SAHABAT dengan tayangan dokumenter lainnya adalah dimana objek yang kita teliti adalah aktifitas keseharian anak-anak kecil yang berada dipulau-pulau terpencil yang ada diseluruh Nusantara, pertama-tama sebelum tim surat sahabat melakukan liputan, tim surat sahabat meriset dari internet tempat-tempat mana saja yang unik dan dapat dijadikan untuk liputan dan layak untuk disiarkan, seteleh mendapatkan tempatnya tim surat sahabat langsung observasi tempat, sesudah mengobservasi tempat ke esokan harinya tim surat sahabat baru dapat memulai liputan, untuk itu agar tim surat sahabat dapat mengambil gambar sesuai dengan yang sudah direncanakan sebelumnya dan hasilnya juga tidak direkayasa, reporter surat sahabat memberikan arahan dan membujuk anakanak tersebut walaupun agak sedikit susah, dengan keahlian reporter surat sahabat berbicara dengan mereka akhirnya dapat melakukan proses peliputan dan kameramen surat sahabat dapat mengambil gambar yang tadinya biasa menjadi luar biasa, dengan mengambil angel-angel yang berbeda serta menarik untuk dilihat dan dapat ditayangkan. Pertanyaan yang muncul adalah bagaimana proses reportase tayangan dokumenter “SURAT SAHABAT” di TRANS TV pada periode bulan Oktober 2008?
22
Berdasarkan hal tersebut, penulis terdorong untuk melaksanakan penelitian mengenai proses reportase tayangan dokumenter “SURAT SAHABAT” di TRANS TV pada periode bulan Oktober 2008, disertai dengan proses yang diterapkan mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan peliputan dokumenter di lapangan.
1.2.
Perumusan Masalah Bedasarkan uraian latar belakang diatas, maka dalam hal ini perumusan
Masalah yang akan diteliti adalah : “Bagaimana proses reportase tayangan dokumenter “SURAT SAHABAT” di TRANS TV pada periode bulan Oktober 2008?”.
1.3.
Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : “Ingin mengetahui bagaimana proses reportase tayangan dokumenter “SURAT SAHABAT” di TRANS TV pada periode bulan Oktober 2008 “.
1.4.
Signifikansi / Manfaat Penelitian
1.4.1. Signifikansi Akademis Menjadi bahan referensi untuk bacaan dan penelitiannya.Selain itu diharapkan penelitian ini dapat dijadikan bahan rujukan dalam mempelajari bidang jurnalistik, khususnya mengenai proses reportase berita tayangan dokumenter.
23
1.4.2. Signifikansi Praktis 1. Dapat memberikan masukan kepada stasiun televisi ataupun pihak Production House ( PH ), dalam membuat suatu program acara dokumenter, khususnya masukan tentang teknik peliputannya,sehingga dapat menghasilkan sebuah tayangan yang baik dan bermutu serta memberikan unsur pendidikan hingga banyak diminati oleh masyarakat. 2. Dapat memberikan masukan kepada insan pers dan wartawan atau reporter mengenai proses serta teknik peliputan dalam meliput sebuah berita dari nara sumbernya
24
BAB II KERANGKA PEMIKIRAN
2.1.
Komunikasi Massa Definisi Komunikasi Massa menurut Joseph A Devinto dalam bukunya,
Communicology: An introduction to the study of communication, menampilkan definisi
mengenai
komunikasi
massa
dengan
lebih
tegas,
yakni
sebagai
berikut:5”First, mass communication is communication addressed to the masses, to an extremely large audience. This does not mean that the audience includes all people on every one who reads or everyone who watches television: Rather it means an audience that is large an generally ratherpoorly definied”.”Second,mass communication is communication mediated by audio and or visual transmitters.Mass communication is perhaps most easily an most logically defined by its from : television, radio, news paper, magazine, films, books and tapes”. “Pertama komunikasi massa adalah komunikasi yang ditunjukan kepada massa, kepada khalayak yang luar biasa banyaknya, ini tidak berarti bahwa khalayak meliputi seluruh penduduk atau semua orang yang membaca atau semuan orang yang menonton televisi, ini berarti bahwa khalayak itu besar dan pada umumnya sedikit sukar untuk didefinisikan”.”Kedua, komunikasi massa adalah komunikasi yang disalurkan oleh pemancar-pemancar yang bersifat audio dan visual. Komunikasi
5
Prof.Drs.Onong Uchjana Efendy,MA.Ilmu Komunikasi,PT.Remaja Rosdakarya Bandung.Hal 21
25
massa mungkin akan lebih mudah dan lebih egois bila didefinisikan menurut bentuknya:(televisi, radio, surat kabar, majalah, film, buku dan pita)”. Sedangkan menurut Severin dan Tankard, Komunikasi massa adalah keterampilan, seni dan ilmu, dikaitkan dengan pendapat deviti bahwa komunikasi massa ini ditunjukan kepada masyarakat dengan melalui media massa dibandingkan dengan jenis komunikasi lainnya6. Dari definisi komunikasi oleh para ahli dibatasi pengertian komunikasi massa pada komunikasi yang menggunakan media massa karena komunikasi massa yang modern yaitu dengan saluran media masa. Mengenai jenisnya atau bentuknya diantara pakar komunkasi tidak ada kesepakatan, ada yang menyebut secara luas misalnya surat kabar, radio, majalah, televisi, film, buku, rekaman audio, poster, surat langsung dan banyak lagi. Ada yang membatasi hanya pada surat kabar, majalah, radio, film. 7
Perkembangan
masyarakat
yang dipacu
oleh
kemajuan
technology
komunikasi yang semakin canggih menunjukan pengaruh yang kuat terhadap kemekaran media massa, tetapi dilain pihak secara timbal balik ini menimbulkan dampak yang teramat kuat pula terhadap masyarakat. Para pakar komunikasi megkhawatirkan pengaruh media massa ini bukannya menimbulkan dampak positif konstuktif,
melainkan
negatif
desrtruktif.
Lalu
para
pakar
komunikasi
mempertanyakan fungsi yang sebenarnya dari komunikasi massa atau media massa.
6 7
Prof.Drs.Onong Uchjana Efendy,MA.Ilmu Komunikasi,PT.Remaja Rosdakarya Bandung.Hal 21 Prof.Drs.Onong Uchjana Efendy,MA.Ilmu Komunikasi,PT.Remaja Rosdakarya Bandung.Hal 21
26
Sebelum kita membicarakan komunikasi massa ada baiknya kita membahas dulu apa fungsi komunikasi itu sendiri dan dari situ kita dapat menyimak fungsi komunikasi massa sebab komunikasi lebih luas dari pada komunikasi massa. Harold D Laswell, pakar komunikasi terkenal, telah menampilkan pendapatnya mengenai fungsi komunikasi itu,komunikasi dimasyarakat memiliki 3 fungsi : 1.
Pengamatan
terhadap
lingkungan,
penyikapan
ancaman
dan
kesempatan yang mempengaruhi nilai masyarakat dan bagian-bagian unsur didalamnya. 2.
Korelasi unsur-unsur masyarakat ketika menanggapi lingkungan.
3.
Penyebaran warisan sisial disini berperan para pendidik, baik dalam kehidupan rumah tangga maupun disekolah yang meneruskan warisan sosial kepada keturunannya.
Mengenai fungsi komunikasi itu, dalam buku aneka suara, satu dunia dengan MacBride sebagai editornya, diterangkan dengan cukup gampang dan patut disimak oleh para mahasiswa dan peminat komunikasi. Diuraikan apabila komunikasi dipandang dari arti yang lebih luas, tidak hanya diartikan sebagai pertukaran berita dan pesan tetapi sebagai kegiatan individu dan kelompok mengenai tukar menukar data, fakta dan ide, maka fungsinya dalam tiap sosial adalah sebagai berikut : 1.
Informasi
: Pengumpulan.penyimpanan, pemprosesan, penyebaran berita,
data, gambar, fakta dan pesan, opini dan komentar yang dibutuhkan agar orang dapat mengerti dan komentar yang dibutuhkan agar dapat mengerti dan
27
bereaksi secara jelas terhadap kondisi internasional, lingkungan dan orang lain dan agar dapat mengambil keputusan yang tepat. 2.
Sosialisasi
: Penyediaan sumber ilmu pengetahuan yang mungkin orang
bersikap dan bertindak sebagai anggota masyarakat yang efektif yang menyebabkan ia sadar akan fungsi sosialnya sehingga ia dapat aktif di dalam masyarakat. 3.
Motivasi jangka
: Menjelaskan tujuan setiap masyarakat jangka pendek maupun panjang,
mendorong
orang
menentukan
pilihannya
dalam
keinginannya, mendorong kegiatan individu dan kelompoknya berdasarkan tujuan bersama yang akan dikejar. 4.
Perdebatan dan diskusi
: Menyediakan dan saling menukar fakta yang
diperlukan untuk memungkinkan persetujuan atau menyelesaikan perbedaan pendapat mengenai masalah public, menyediakan bukti-bukti yang relevan yang diperlukan untuk kepentingan umum dan agar masyarakat lebih melibatkan diri dalam masalah yang menyangkut kegiatan bersama di tingkat internasional, nasional dan lokal. 5
Pendidikan
:
Pengalihan
ilmu
pengetahuan
sehingga
mendorong
perkembangan intelektual, pembentukan watak dan pendidikan keterampilan serta kemahiran yang diperlukan pada semua bidang kehidupan. 6.
Memajukan Kebudayaan : Penyebarluasan hasil kebudayaan dengan maksud melestarikan wawasan masa lalu, perkembangan kebudayaan dengan
28
memperluas horizon seseorang, membangunkan imajinasi dan mendorong kreativitas serta keutuhan estetikanya. 7.
Hiburan
: Penyebarluasan sinyal, symbol, suara dan citra dari dram, tari,
kesenian, kesusastraan, musik komedi, olahraga dan sebagainya untuk reaksi dan kesenangan kelompok dan individu. 8.
Integrasi
:Menyediakan
bagi
bangsa,
kelompok
dan
individu
kesempatan memperoleh berbagai pesan yang diperlukan mereka agar mereka dapat saling kenal dan mengerti dan menghargai kondisi, pandangan dan keinginan orang lain. Itulah fungsi komunikasi menurut Sean MacBride dan kawan-kawan. Karena komunikasi massa merupakan bagian atau suatu bentuk dari komunikasi yang begitu luas itu, maka uraian diatas juga menjadi fungsi komunikasi massa dengan media massanya yang dapat menjangkau khalayak yang amat luas baik lokal, nasional maupun internasional.8 Fungsi komunikasi massa secara sederhana, model ini menyatakan bahwa khalayak memiliki kebutuhan dan dorongan yang dipuaskan dengan menggunakan media
2.1.1. Fungsi Komunikasi Massa Fungsi komunikasi dan komunikasi massa yang begitu banyak dapat disederhanakan menjadi :
8
Prof.Drs.Onong Uchjana Efendy,MA.Ilmu Komunikasi,PT.Remaja Rosdakarya Bandung.Hal 26,27,28
29
1.
Menyampaikan informasi
2.
Mendidik
3.
Menghibur
4.
Mempengaruhi
5.
Pengembangan mental
6.
Adaptasi lingkungan
7.
Manipulasi lingkungan
Menurut Joseph A Davito untuk memahami fungsi komunikasi massa atau media massa secara khusus ada 3 hal yang harus diperhatikan dan dipahami. Ketiga hal tersebut adalah: 1. Setiap tindakan yang berkaitan dengan komunikasi, termasuk mengkonsumsi media, dilandasi oleh alas an yang unik. 2. Setiap komunikasi massa atau media massa menjalankan fungsi yang berbeda bagi setiap khalayak secara individual. 3. Fungsi yang dijalankan oleh banyak peristiwa komunikasi massa bagi banyak orang akan berbeda dari waktu ke waktu. Teori stimulus ini didasarkan pada pemikiran bahwa bagaiman penerimaan atau penolakan suatu pesan oleh komunikan, sangat ditentukan oleh keuntungan komunikan apabila menerima anjuran. Keuntungan ini dapat berbentuk pengelaan suatu hal yang tidak disukai, atau pencapaian suatu hal yang diinginkan.9
9
Drs.Jalaludin Rakhmat M,si.Metode Penelitian Komunikasi,PT.Remaja Rosdakarya Bandung.Hal 64
30
Media massa menyajikan hal yang baru, yang tidak aneh yang spektakuler yang menjangkau pengalaman-pengalaman yang tidak terdapat pada pengalaman individu sehari-hari.Televisi, radio, film dan surat kabar mengantarkan orang pada dunia yang tidak berbatas, baik dengan kisah yang fantastis maupun pristiwa-peristiwa actual. Coben (1963), hamper satu dasawarsa sebelum McCombs dan Shaw menggunakan model agenda setting, dengan singlat menyatakan asumsi dasar model ini. Ia berkata bahwa The press is significantly more than a surveyor of information and opinion. It may not succesfull much of the time in telling the people wahat to think, but it is stunningly successful in telling reader what to think abaout (1963 :13). To what to think abaout artinya membentuk persepsi khalayak tentang apa yang dianggap penting (Becker,1982:530).
2.2.
Televisi Sebagai Media Massa Media menunjukan bukan hanya apa yang dapat dan harus dipikirkan tetapi
juga bagaimana masyarakat harus berfikir mengenai realitas.Tidaklah mengherankan jika media lalu menjadi ajang untuk pertarungan berbagai kepentingan dan media juga merupakan pesan yang didalamnya mengandung daya untuk mempengaruhi dan mendesakkan pendapat sehingga terjadi perubahan didalam masyarakat. Media merupakan alat atau sarana yang diciptakan untuk meneruskan pesan komunikasi dengan bahasa (surat, telepon, radio dan televisi adalah media untuk menyambung atau menyebarluaskan pesan yang menggunakan bahasa).
31
Adapun media massa memiliki dua jenis yaitu cetak dan elektronik, Cetak seperti: surat kabar, majalah sedangkan elektronik seperti: radio, televisi dan film. Keduannya tentunya memiliki kelebihan dan kekurangan, namun media massa yang memiliki peranan yang paling mendasar dan penting yaitu televisi karena televisi memiliki jangkauan yang sangat luas, dapat dilihat dan didengar, penonton dapat melihat pengalaman langsung lewat televisi dengan mengesampingkan jarak dan waktu. Istilah televisi berasal dari kata “tele” yang berarti jauh dan “visi” yang berarti penglihatan. Segi jauhnya ditransmisikan dengan prinsip-prinsip radio sedangkan segi penglihatannya diwujudkan dengan prinsip-prinsip kamera sehingga menjadi gambar, baik dalam bentuk gambar hidup atau bergerak (moving picture), maupun gambar diam (still picture). Televisi adalah alat komunikasi massa yang digunakan dalam proses komunikasi dengan cirri-ciri berlangsung satu arah. Komunikator melambangkan pesan bersifat umum sasarannya menimbulkan keserempakan dengan komunikan yang heterogen.10
2.2.1. Televisi Televisi paling berpengaruh pada kehidupan manusia dibandingkan dengan semua media komunikasi yang ada. Sebanyak 99% orang Amerika memiliki televisi di rumahnya. Tayangan televisi mereka dijejali hiburan, berita dan iklan. Mereka 10
Prof.Drs.Onong Uchjana Efendy,MA.Ilmu Komunikasi,PT.Remaja Rosdakarya Bandung.Hal 24
32
menghabiskan waktu menonton televisi sekitar tujuh jam dalam sehari (Agge et.al.2001:279).11 Komunikasi massa media televisi terbagi dalam beberapa bagian, yaitu siaran informasi (pemberitaan), news bulletin (berita Koran), news magazine (berita berkala), wawancara televisi, serta laporan investigasi terhadap suatu kasus.12 Menurut Skornis dalam bukunya “Television and Society. An Incuest and Agenda” (1965),dibandingkan dengan media massa lainnya (radio, surat kabar, majalah, buku dan sebagainya), televisi tampaknya mempunyai sifat istimewa. Telvisi merupakan gabungan dari media dengan dan gambar yang bias bersifat politis, bias pula informative, hiburan dan pendidikan, atau bahkan gabungan dari ketiga unsur tersebut tersebut. Televisi menciptakan suasana tertentu, yaitu para pemirsanya dapat melihat sambil duduk santai tanpa kesengajaan untuk menyaksikannya. Penyampaianisasi pesan seolah-olah langsung antara komunikator dan komunikan informasi yang disampaikan oleh televisi, akan mudah dimengerti karena jelas terdengar dan terlihat secara visual.13 Menurut
Fred Wibowo dalam bukunya “Dasar-dasar Produksi Program
Telivisi”, televisi sebagai bagian dari kebudayaan audio visual baru merupakan medium yang paling kuat pengaruhnya dalam bentuk sikap dan kepribadian baru masyarakat secara luas. Hal ini disebabkan oleh satelit dan pesatnya perkembangan jaringan televisi yang menjangkau masyarakat hingga ke wilayah terpencil. Unsur 11
Elvinaro Ardianto dan Lukiati Komala Erdinaya, op.cit.,125 Wawan Kuswandi,op.cit.,17 13 Ibid.,8 12
33
esensial dari kebudayaan televisi berupa pengunaan bahasa verbal dan visual, sekaligus dalam rangka menyampaikan sesuatu, seperti pesan, informasi, pengajaran, ilmu dan hiburan.14 Telvisi di Amerika serikat diperkenalkan atas temuan ilmuan kelahiran benua Eropa, Vladimir Kosma Zworkin Tahun 1929 di depan RCA (Radio Corporation of Amerika) dia memperkenalkan
prototape yang bekerja sinkron dengan tabung
televisi premature walau itu. RCA adalah induk perusahaan satu stasiun radio dan televisi tertua di Amerika. Televisi penemuan Zworkyn dipersentasikan di sebuah acara tahunan internasional World’s Fair di New Yoark,AS tahun 1939.15 Siaran televisi pertama kali dioperasikan di Eropa oleh seorang ilmuan bernama Denes Von Mihaly (Jerman) tahun 1928, ia mengoperasikan televisi pertama yang diberi nama “Telehor” (Tele = berjarak jauh, horen = mendengar).16 Kegiatan penyiaran televisi di Indonesia dimulai pada tanggal 24 Agustus 1962, bertepatan dengan dilangsungkannya pembukaan pesta olahraga se-Asia IV atau Asean Games di Senayan. Sejak itu pula Televisi Republik Indonesia (TVRI) dipergunakan sebagai panggilan stasiun (station call) sampai sekarang (Effendy,pada Komala, dalam Karlinah, dkk.1999). Sejalan dengan kepentingan pemerintah dan keinginan rakyat Indonesia yang tersebar di berbagai wilayah agar dapat menerima siaran televisi, maka pada tanggal 16 Agustus 1976, Presiden Soeharto meresmikan penggunaan satelit Palapa untuk telekomunikasi dan siaran Televisi. Dalam 14
Fred Wibowo,Dasar-dasar Produksi Program Televisi (Jakarta : Grasindo),1997,hal 1 Mila Day,Buku Pintar Televisi ,(Jakarta : Trilogos Library),2004,hal 11 16 Ibid.,13 15
34
perkembangannya, satelit Palapa A2, selanjutnya Palapa B, Palapa B-2, Palapa B2P,Palapa B2R dan Palapa B-4 diluncurkan tahun 1992 (Effendy, pada Komala, dalam Karlinah, dkk. 1999). TVRI yang berada di bawah Departemen Penerangan, kini siarannya sudah menjangkau hampir seluruh rakyat Indonesia yang berjumlah 200 juta jiwa. Sejak tahun 1989 TVRI mendapat saingan televise lain, yaitu RCTI yang bersifat komersil, kemudian secara berturut-turut berdiri stasiun televisi yang juga menjangkau siaran nasional, yaitu SCTV, TPI, ANteve.17 Pada era reformasi, televisi swasta baik nasional maupun lokal ikut berdiri, diantaranya: Indosiar, Metro Tv, Trans Tv, Tv7, Lativi dan Global Tv. Hingga 2008 Indonesia memiliki 11 stasiun TV nasional dan puluhan stasiun televisi lokal. Pada tanggal 4 Agustus 2006, terjadi kesepakatan Strategi Patnership antara Trans Tv dan Tv7. Setelah Di-relaunch pada 15 Desember 2006 maka Tv7 berganti nama menjadi Trans 7 di bawah naungan PT.Trans Corpora.
2.3.
Pengertian Reportase Reportase adalah suatu laporan yang dilakukan oleh reporter/ wartawan mengenai suatu peristiwa yang dilihatnya dengan mata kepalanya sendiri (On location) karena itu reportase didefinisikan sebagai laporan pandangan mata (eye witness report).
17
Ibid.,127
35
Reportase bisa juga mengandung pengertian melaporkan suatu kejadian, tapi baru disiarkan kemudian, dan kalau perlu sesudah disusun kembali (delayed broadcast after event broadcast) atau disiarkan setelah disunting kembali sekaligus ditambah dengan efek suara. Dari segi pemberitaan reportase pada hakikatya adalah suatu berita namun beritanya sangat panjang dan diberitakan pada waktu peristiwanya sedang berlangsung.18 Reportase adalah asal kata dari report artinya laporan, Reporter orang yang melaporkan (wartawan) reporting, pemberitaan19 John Behaque, dalam News and Current Affairs-Radio an Television mengemukakan ciri seorang reporter yang bermutu dan sempurna yaitu 20: 1. Pandai bergaul, Reporter harus memiliki catatan alamat setiap narasumber dari berbagai disiplin ilmu, kesemuanya dapat dihubungi baik telepon khusus atau pribadi pun menjadi catatan reporter 2. Memiliki wawasan yang luas dan kecermatan 3. Memiliki fikiran yang jernih, walau dalam kondisi dibawah tekanan waktu, reporter dapat menguasai emosinya dengan pikiran jernih, pikiran yang jernih dan didukung oleh kecermatan akan dapat melahirkan informasi yang benar dan dipercaya 18
Helena Olii. Reportase Radio, Bahan Ajar di Perguruan Tinggi, PT. Indeks Kelompok Gramedia hal 2 19 Adi Bajuri, Makalah Teknik Reportase, 2006 hal 3 bab 1 20 ibid hal 3 bab 1
36
4. Mudah menyesuaikan diri. Berbagai tantangan bisa dihadapi oleh setiap reporter 5. Fisik yang sehat dan memiliki rasa humor Dalam mencari sebuah berita seorang reporter harus mencari tahu terlebih dahulu informasi yang didapatkan, jangan sekali-kali memberikan informasi kepada masyarakat sebelum melakukan pengecekan langsung dilokasi kejadian.
2.3.1. Proses Reportase Dokumenter Khusus untuk medium televisi, berdasarkan pengamatan beberapa ahli bidang pertelevisian menyebutkan bahwa informasi yang diperoleh melalui siaran televisi dapat mengendap dalam daya ingat manusia lebih lama jika dibandingkan dengan perolehan informasi yang sama tetapi melalui membaca. Hal tersebut disebabkan karena gambar atau visualisasi bergerak yang berfungsi sebagai tambahan dan dukungan informasi penulisan narasi penyiar atau reporter memiliki kemampuan untuk memperkuat daya ingat manusia dan memanggilnya kembali.21 Untuk itu dalam meliput sebuah peristiwa, pada bagian liputan (News Departement) akan mengerahkan tim liputan yang terdiri dari dua orang yaitu reporter dan kameramen.
21
Dedy Iskandar Muda, Jurnalistik Televisi, PT. Remaja Rosdakarya Bandung 2003 hal 27
37
Tugas reporter mengumpulkan data informasi awal sebanyak-banyaknya tentang peristiwa yang akan diliput. Lalu perkiraan-perkiraan yang akan dilakukan ditempat kejadian, secara abstrak sudah terbayang dibenak reporter. Di lokasi kejadian yang perlu dilakukan reporter adalah memperoleh data rinci yang mencukupi agar dalam membuat beritanya padat, singkat dan akurat. Apabila ternyata ia tidak mendapat informasi secara terperinci maka reporter harus punya inisiatif untuk memperoleh informasi lain yang kira-kira dapat mendukung hasil liputannya. Karena itu seorang reporter sangat dianjurkan jangan sekali-kali memiliki informasi hanya dari satu narasumber milikilah sebanyak mungkin narasumber yang mudah dihubungi. Dalam proses wawancara seorang reporter harus benar-benar memahami apa yang dikatakan oleh narasumber, reporter harus memberikan pertanyaan-pertanyaan yang berkualitas yang akan menentukan seberapa bagusnya sebuah berita yang akan diangkat, ajuan pertanyaannyapun juga harus diperhatikan Reporter jangan sekali-kali tampil menempatkan diri seakan-akan ia sebagai introgator atau jaksa yang menekan narasumber untuk bicara, repoter hendaknya berperan sebagai orang yang tidak tahu, seakan-akan haus informasi padahal sebenarnya ia tahu, hal ini dilakukan agar narasumber mau mengungkapkan secara detail informasi yang dibutuhkan oleh narasumber.22 Proses peliputan terdiri dari perencanaan, pencarian sumber informasi dan pengolahan untuk menghasilkan sebuah berita yang akan disiarkan. Dalam proses 22
Adi Bajuri, Makalah Teknik Reportase, 2006 hal 2 bab 3
38
peliputan/ reportase baik reporter maupun kameramen harus mempunyai perencanaan yang matang, sehingga bisa mengumpulkan data sebanyak-banyaknya yang nantinya data tersebut akan
diolah menjadi berita untuk kemudian disiarkan kepada
masyarakat Saat menjalankan tugas rumus 5W+1H merupakan dasar berfikir seorang reporter. Rumus ini yang terkenal dan berasal dari sebuah bait karya Rudyard Kliping dalam The Elephant Child seperti yang diungkapkan oleh Onong U.E dalam radio siaran : Teori dan Praktek (1991) 23: A.
What menyangkut “peristiwa apa”: olah raga, politik, ekonomi, atau budaya, dapat dipersempit lagi, misalnya cabang olah raga apa. Kalau bidang ekonomi bisa lebih dirinci lagi, seperti bidang moneter, kurs valuta asing, saham, perdagangan dan sebagainya.
B.
When menyangkut “kapan” peristiwa itu dilaksanakan dengan rincian waktu dan setiap tahap kegiatan (pagi, siang, sore, malam, dini hari)
C.
Who menyangkut “siapa yang dihubungi” yang ada kaitannya dengan peristiwa itu bisa seseorang yang terlibat dalam peristiwa itu, penyelenggara ataupun pengamat dan pakar dibidang itu.
D.
Why menyangkut latar belakang “mengapa terjadi” mengapa diliput, apa yang diharapkan, kepentingan khalayak?
23
Helena Olii. Reportase Radio, Bahan Ajar di Perguruan Tinggi, PT. Indeks Kelompok Gramedia hal 75,76
39
E.
Where menyangkut “tempat” kegiatan berlangsung, baik di dalam ruangan, tempat terbuka, kondisi seperti di pantai, bukit, lembah, ataupun tempat terpencil a) How
menyangkut
bagaimana
peliputan
berita
dilaksanakan
dan
disampaikan sehingga tujuan tercapai. Adapun proses peliputan berita yaitu sebagai berikut : 1. Tahap pra produksi atau perencanaan semua kegiatan mulai dari pembahasan ide (gagasan) awal sampai dengan pelaksanaan pengambilan gambar (shooting). Dalam pelaksanaan ini terjadi proses interaksi antara kreativitas manusia dengan peralatan pendukung yang tersedia. Baik buruknya proses pruduksi akan sangat ditentukan oleh perencanaan di atas kertas. Perencanaan di atas kertas merupakan imajinasi yang dituangkan di atas kertas yang nantinya akan diproduksi di lapangan. Apa yang direncanakan di atas kertas itulah yang dibuatkan audio visualnya sesuai dengan tujuan yang hendak di capai. Hal-hal yang termasuk dalam kegiatan pra pruduksi antara lain, penuangan ide (gagasan) ke dalam Outline, penulis skrip / skenario, storyboard, program meeting, peninjauan lokasi pengambilan gambar, production meeting, technical meeting, pembuatan dekor dan perencanaan lain yang mendukung proses produksi dan pasca produksi. Namun demikian yang harus diingat, apa yang direncanakan di atas kertas dalam pelaksanaannya di lapangan sering menyimpang karena berbagai
40
alasan. Misalnya, pengambilan gambar tertunda karena hujan atau alasan teknis lainnya. Maka dalam perencanaan pembiayaan perlu ditambahkan dan untuk biaya tak terduga, talent cadangan dan sebagainya. Kriteria talent yang akan menjadi narator dalam acara Surat Sahabat, adapun redaksi Surat Sahabat untuk seorang narato yaitu : 1. Lancar berbahasa Indonesia 2. Masih memiliki tipe suara anak-anak 3. Berbicara denga jalas, tidak cadel. Jika criteria tersebut dimiliki oleh seorag talent maka bisa dijadikan seorang narrator yang akan mengisi suara di acara Surat Sahabat
2. Produksi (pelaksanaan) Tahap produksi yang penulis amati adalah seluruh kegiatan pengambilan gambar (shooting) baik di studio maupun diluar studio. Proses ini disebut juga dengan taping . Perlu dilakukan pemeriksaan ulang setelah kegiatan pengambilan gambar selesai dilakukan. Jika terdapat kesalahan maka pengambilan gambar dapat diulang kembali. Adapun tahap produksi meliputi : 1. Reporter Menghadapi koordinator liputan sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan untuk mendapatkan tugas peliputan sesuai dengan plotingan yang telah dibuat oleh pihak sekretariat redaksi.
41
2. Reporter melakukan pengisian form penugasan yang ditandatangani korlip 3. Reporter mengecek kameramen dan sopir yang akan menjadi tim liputan 4. Reporter menuju ruang alat untuk bertemu dengan kameramen, alatalat yang harus dibawa oleh kameramen dan reporter : a. Kamera b. Mic c. Bateray d. Tripot 5. Reporter, kameramen dan sopir menuju tempat liputan dan bertugas Singkatnya proses produksi terdiri dari ; a. Preview, melihat gambar yang telah didapat b. Memilih topik berita c. Menentukan durasi berita d. Membuat naskah e. Editing f. Dubbing g. Membuat grafik
42
BAGAN TAHAPAN PROSES PRODUKSI SURAT SAHABAT
Perencanaan Menentukan Ide atau gagasan Penulisan Naskah Story Board Program Meeting
PRA PRODUKSI
Peninjauan lokasi pengambilan gambar Production meeting Teknikal meeting Pembuatan Dekorasi
Pengambilan gambar/taping Evaluasi pengambilan gambar PRODUKSI Wawancara narasumber Proses rekaman suara Narator
43
2.4.
Dokumenter Dokumenter adalah film noncerita yang selain mengandung fakta juga
menghasilkan subjektifitas pembuat. Subjektifitas diartikan sebagai sikap atau opini terhadap peristiwa. Jadi ketika faktor manusia ikut berperan, persepsi tentang kenyataan akan sangat tergantung pada manusia pembuat dokumenter tersebut (Marselli Sumarno, dasar-dasar apresiasi film, Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia, 1996, p.13).24 Pernyataan ini juga dipertegas oleh Grierson yang mengatakan bahwa film adalah suatu bentuk yang relatif dan secara tegas menyatakan bahwa ”Sinema bukanlah seni atau hiburan, melainkan suatu bentuk publikasi yang dapat dipublikasikan dengan 100 cara berbeda untuk 100 penonton yang berbeda pula” Film dokumenter juga bisa diartikan film yang mendokumentasikan kenyataan. Istilah "dokumenter" pertama digunakan dalam resensi film Moana (1926) oleh Robert Flaherty, ditulis oleh The Moviegoer, nama samaran John Grierson, di New York Sun pada tanggal 8 Februari 1926. Di Perancis, istilah dokumenter digunakan untuk semua film non-fiksi, termasuk film mengenai perjalanan dan film pendidikan. Berdasarkan definisi ini, film-film pertama semua adalah film dokumenter. Mereka merekam hal sehari-hari, misalnya kereta api masuk ke stasiun. pada dasarnya, film dokumenter
24
Marselli Sumarno, dasar-dasar apresiasi film, Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia, 1996, p.13.
44
merepresentasikan kenyataan. Artinya film dokumenter berarti menampilkan kembali fakta yang ada dalam kehidupan.25
25
http://id.wikipedia.org/wiki/Film_dokumenter.
45
BAB III METODOLOGI
3.1.
Tipe/Sifat Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif yaitu hanya memaparkan gejala, fenomena
atau suatu peristiwa yang terjadi dalam masyarakat. Penelitian ini tidak mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi. Metode deskriptif menggambarkan sifat suatu keadaan yang sementara berjalan pada saat penelitian dan memeriksa sebab-sebab dari suatu gejal tertentu. Jadi, metode deskriptif menekankan gambaran objek yang diselidiki dalam keadaan sekarang (pada waktu penelitian dilakukan).26 Penelitian deskriptif ditujuakan untuk 27: 1.Mengumpulkan informasi actual secara rinci yang melukiskan gejala yang ada. 2.Mengidentifikasikan masalah atau memeriksa kondisi dan praktek-praktek yang berlaku. 3.Membuat perbandingan atau evaluasi. 4.Menentukan apa yang dilakukan orang lain dalam mengahadapi maslah yang sama dan belajar dari pengalaman mereka untuk menetapkan rencana dan keputusan pada waktu yang akan datang. 26
Imam Suprayogo dan Tobroni,M.Si.,”Metodologi Penelitian Sosial-Agama.Bandung.PT.Remaja Rosdakarya,2001,hal.137. 27 Jalaludin Rakhmat ,Op.Cit,hal.25.
46
Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif, yaitu pendekatan dengan menggali informasi melalui wawancara mendalam (Indept interview) terhadap reporter dokumenter SURAT SAHABAT di TRANS TV, kemudian hasil wawancara tersebut akan dianalisis. Pendekatan kualitatif ini bertujuan untuk mengumpulkan data berupa katakata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku objek yang diamati.Pendekatan ini diarahkan pada latar individu secara holestik (utuh) dalam hal ini tidak boleh mengisolasi individu atau organisasi ke dalam variable atau hipotesa tetapi memandangnya sebagai suatu keutuhan 28.
3.2.
Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus (case study ) meliputi
observasi langsung, penelitian studi kasus adalah penelitian tentang status subjek penelitian yang berkenan dengan suatu fase spesifik atau khas dari keseluruhan personalitas. Subjek penelitian dapat saja individu, kelompok, lembaga, maupun masyarakat 29. Metode penelitian studi kasus ini dilaksanakan atau dilakukan dengan cara melaksanakan wawancara secara mendalam
(Indept Interview) kepada para key
informan yang dalam penelitian ini adalah Reporter, Kameramen, Produser dan Writer (penulis) SURAT SAHABAT di TRANS TV, yang akan diwawancarai 28
Lexy.J.Moleong,MA.,”Metodologi Penelitian Kualitatif”,Bandung,PT.Remaja Rosdakarya.1998,hal8. 29 Moh.Nazir,”Metode Penelitian”,Jakarta,Ghalia Indonesia ,1988,hal.66.
47
berdasarkan struktur pertanyaan-pertanyaan yang dibuat oleh sipeneliti yang berhubungan dengan topik penelitian. Wawancara yang dilakukan merupakan format wawancara tidak berstruktur, wawancara seperti ini digunakan untuk menemukan informasi yang bukan baku atau informasi tunggal30. Key informan biasanya terdiri atas mereka yang terpilih saja karena sifat-sifatnya yang khas.Biasanya mereka memiliki penegetahuan dan mendalami situasi,dan mereka lebih mengetahui informasi yang diperlukan.
3.3.
Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematis dan standar untuk
memperoleh data yang diperlukan. Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti untuk mendapatkan data yang kita perlukan adalah sebagai berikut :
3.3.1. Data Primer Dengan melakukan wawancara secara mendalam terhadap para key informan, yaitu dilakukan melalui Tanya jawab secara langsung dengan para Reporter Infotainment SURAT SAHABAT di TRANS TV, Produser dan Writer. Kemudian hasil dari wawancara tersebut akan dianalisis dan dibuat suatu kesimpulan. Wawancara dilakukan tidak berstruktur, artinya tidak berstruktur adalah adanya kebebasan peneliti mengajukan pertanyaan dapat beralih-alih dari satu pokok pertanyaan ke pokok pertanyaan lainnya, sedangkan data yang terkumpul dari 30
Imam Suprayogo dan Tobroni,M.Si.,Op.Cit,hal.176.
48
wawancara bebas itu dapat beraneka ragam, tetapi tetap berpedoman kepada tema yang akan diteliti oleh sipeneliti.
3.3.2. Data Sekunder Dengan cara studi kepustakaan (Literature) yaitu membaca buku-buku, Koran, majalah, serta data dan bahan referensi dari berbagai sumber yang berhubungan atau berkaitan langsung dengan permasalahan yang diteliti guna melengkapi data-data yang sudah ada. Selain itu juga diambil data-data dari SURAT SAHABAT di TRANS TV dan juga bahan tertulis maupun yang tidak tertulis atau teori yang didapat pada saat perkuliahan.
3.4. Key Informan/Nara Sumber Dalam penelitian kualitatif, posisi nara sumber sangat penting, tidak hanya sekedar memberi respon, melainkan juga sebagai pemilik informasi. Karena itu ia disebut informan (Orang yang memberikan informasi, sumber informasi, sumber data) atau disebut juga subjek yang diteliti, karena ia bukan saja sebagai sumber data, melainkan juga aktor atau pelaku yang ikut menentukan berhasil atau tidaknya sebuah penelitian berdasarkan informasi yang diberikan 31. Key Informan yang akan berkompeten untuk diwawancarai dan dimintai informasi sehubungan dengan penelitian ini adalah Produser, Writer, Kameramen dan juga Reporter Infotainment INSERT di TRANS TV, yaitu : 31
Ibid ,hal.163.
49
1. Hani Pranayadati
(Produser).
2. Rika
(Writer).
3. Astri
(Reporter).
5. Fajar
(Kameramen).
Pemilihan Key Informan tersebut karena,reporter surat sahabat tersebut adalah informan yang paling mendalami tentang subjek yang diteliti yaitu tentang Proses Peliputan Tayangan Dokumenter “SURAT SAHABAT” di TRANS TV, terutama dalam hal pelaksanaan (Management) proses meliput berita di lapangan .Sedangkan Produser dan Writer juga merupakan informan yang berkompeten dibidangnya, kareana mendalami tentang subjek yang diteliti terutama dalam hal Perencanaan (Planning) strategi dalam penentuan materi liputan berita apa saja yang akan diliput dan ditayangkan.
3.5.
Definisi Konsep dan Fokus Penelitian
3.5.1. Definisi Konsep Untuk pelaksanaan penelitian ini ,berbagai konsep dan istilah perlu diperjelas . Definisi konsepnya yaitu: 1.
Proses Reportase adalah Tahapan produksi sebuah program untuk membuat suatu laporan yang dilakukan oleh reporter/ wartawan mengenai suatu peristiwa yang dilihatnya dengan mata kepalanya sendiri (On location) karena itu reportase didefinisikan sebagai laporan pandangan mata (eye witness report).
50
Reportase bisa juga mengandung pengertian melaporkan suatu kejadian, tapi baru disiarkan kemudian, dan kalau perlu sesudah disusun kembali (delayed broadcast after event broadcast) atau disiarkan setelah disunting kembali sekaligus ditambah dengan efek suara. 2.
Film dokumenter adalah film yang mendokumentasikan kenyataan. Istilah "dokumenter" pertama digunakan dalam resensi film Moana (1926) oleh Robert Flaherty, ditulis oleh The Moviegoer, nama samaran John Grierson, di New York Sun pada tanggal 8 Februari 1926.
3.
Berita merupakan laporan tentang peristiwa atau pendapat yang memiliki nilai yang penting, menarik bagi sebagian khalayak, masih baru dan dipublikasikan secara luas melalui media massa periodic. Peristiwa atau pendapat tidak akan menjadi berita bila tidak dipublikasikan melalui media massa periodik32. Berita yang diliput oleh wartawan SURAT SAHABAT di TRANS TV adalah beritaberita seputar kehidupan untuk anak dan keluarga yang mengangkat kisah-kisah kehidupan seorang anak diseluruh Nusantara. Kehidupan anak-anak di Indonesia sehari-hari dengan kekayaan alam dan keanekaragaman budaya di tanah air sebagai latar belakang Profil anak menjadi subyek kali ini adalah anak-anak yang berusia 9-12 tahun.
32
Totok Djuroto,MSi,Op,Cit,hal.7.
51
Cerita dan kehidupan anak-anak yang menjadi profil liputan dikemas lewat surat yang merupakan rangkuman dari liputan anak-anak ditempat tinggalnya. Isi suratnya ditujukaan untuk “sahabat” atau rekan-rekan mereka di Tanah air (pemirsa). 4.
Wartawan / reporter adalah suatu profesi yang secara teratur melakukan kegiatan jurnalistik dalam mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan,
megolah
dan
menyampaikan
informasi
kepada
perusahaan pers atau kantor berita untuk disiarkan atau dipublikasikan kepada masyarakat umum, agar mereka memperoleh informasi yang benar, tepat, akurat dan objektif33. 5.
SURAT
SAHABAT
merupakan
sebuah
program
tayangan
dokumenter untuk anak dan keluarga yang mengangkat kisah-kisah kehidupan seorang anak diseluruh Nusantara. Kehidupan anak-anak di Indonesia sehari-hari dengan kekayaan alam dan keanekaragaman budaya di tanah air sebagai latar belakang Profil anak menjadi subyek kali ini adalah anak-anak yang berusia 9-12 tahun. Cerita dan kehidupan anak-anak yang menjadi profil liputan dikemas lewat surat yang merupakan rangkuman dari liputan anak-anak ditempat tinggalnya. Isi suratnya ditujukaan untuk “sahabat” atau rekan-rekan mereka di Tanah air (pemirsa).
33
Hari Adiwidjaja,SH,Op.Cit,hal.9.
52
3.5.2. Fokus Penelitian Fokus penelitian merupakan garis besar dari pengamatan penelitian, dan dalam penelitian ini yang menjadi fokus penelitiannya adalah Proses Peliputan Tayangan Dokumenter “SURAT SAHABAT” di TRAN TV,
Fokus penelitian
dapat dijabarkan sebagai berikut : 1.
Bagaimana Proses reportase pada tayangan dokumenter SURAT SAHABAT di TRANS TV periode bulan Oktober 2008. Proses peliputan yang akan diteliti pada dasarnya terbagi dalam dua tahap, yaitu perencanaan
(Planning) dan pelaksanaan (Management).
Bagaimana proses kegiatan reportase berawal dari kantor, pencarian data narasumber dari berbagai sumber, melakukan perjanjian wawancara dengan narasumber, hingga pelaksanaan liputan ke lapangan hingga tuntas. Proses reportase dalam surat sahabat itu sendiri terdiri atas dua bagian utama yaitu ; 1) Tahap Pra Produksi atau perencanaan dan ; 2) Tahap Produksi.34 1.Tahap pra produksi atau perencanaan adalah semua kegiatan mulai dari pembahasan ide (gagasan) awal samapai dengan pelaksanaan pengambilan gambar (shooting). 2.Tahap produksi adalah seluruh kegiatan pengambilan gambar (shooting) baik di studio maupun diluar studio. 34
Morissan, Pendekatan Manajeman,hal 103-104
53
2.
Pendekatan yang dilakukan reporter SURAT SAHABAT untuk mendapatkan informasi dari narasumber yang terlibat, dan langkah-langkah selanjutnya hingga liputan tuntas.
3.6. Teknik Analisis Data Analisis data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih ,udah untuk dibaca dan diinterpretasikan. Data yang diperlukan dari hasil wawancara akan dikumpulkan untuk kemudian jawaban-jawaban dari hasil wawancara itu kemudian dianalisis dan kemudian ditarik sebuah kesimpulan. Tujuan dari analisis di dalam penelitian ini adalah menyempitkan dan membatasi perumusan-perumusan hingga menjadi suatu data yang teratur .Proses analisis merupakan usaha untuk menemukan jawaban atas pertanyaan perihal objek penelitian. Untuk menganalisis data yang telah terkumpul melalui hasil wawancara mendalam (Indept Interview), maka cara yang digunakan adalah melalui prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif yaitu berupa kata-kata atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati, dan peneliti hanya memaparkan data yang diperoleh secara apa adanya.
54
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.
Sejarah Singkat
4.1.1. Sejarah Singkat Stasiun Televisi Trans TV
PT. Televisi Transformasi Indonesia (Trans TV) merupakan stasiun televisi swasta yang berada dibawah kepemilikan para Group, milik perusahaan Chairul Tanjung. Dengan Logo TRANS TV berbentuk berlian, yang menandakan keindahan dan keabadian, kilauannya merefleksikan kehidupan dan adat istiadat dari berbagai pelosik daerah di Indonesia sebagai pantulan kehidupan serta budaya masyarakat Indonesia. TRANS TV adalah stasiun televisi swasta yang ke-8 yang memperoleh ijin mengudara secara nasional di Indonesia. TRANS TV memperoleh ijin siaran pada bulan Oktober 1998 setelah dinyatakan lulus dari ujian kelayakan yang
55
dilakukan tim antar departement pemerintah. TRANS TV mulai mengudara secara teknis pada tanggal 22 oktober 2001 di wilayah Jakarta, bogor, tangerang, dan bekasi pada teknik selama beberapa jam perhari. Pada tanggal 15 desember 2001, TRANS TV memulai siaran resmi perdana tepat pada pukul 17.00 WIB dengan menayangkan siaran langsung lounching (peluncuran) dari gedung TRANS TV secara bertahap menambah jam siarannya. Dan pada tanggal 1 Maret 2002, TRANS TV memulai siaran penuh yakni selama 18 jam sehari pada hari senin hingga jum’at dan 22 jam sehari pada akhirnya pecah. Dan pada bulan September 2002, TRANS TV mulai mengudara 20 jam setiap hari. Penambahan jam tayangan ini juga menambah program acara diantaranya, program keagamaan sentuhan qalbu, berita Trans pagi, Film-film kartun, Sinema Indonesia pagi, serta siaran olah raga dan lain-lain. Dengan alokasi frekuensi UHF yang ratarata paling mudah di bandingkan stasiun televisi lain. Sehingga gelombang siaran TRANS TV mudah untuk dicari dan di tangkap oleh antena televisi di rumah
Visi dan Misi TRANS TV Visi Menjadi televisi terbaik di Indonesia maupun ASEAN, memberikan hasil usaha yang positif bagi stakeholders, menyampaikan program-program berkualitas, berperilaku berdasarkan nilai-nilai moral budaya kerja yang dapat diterima oleh stakeholders serta mitra kerja. Dan memberikan konstribusi dalam meningkatkan kesejahteraan serta kecerdasan masyarakat.
56
MISI Wadah gagasan dan aspirasi masyarakat untuk mencerdaskan serta mensejahterakan bangsa. Memperkuat persatuan dan menumbuhkan nilai-nilai demokrasi. Struktur Organisasi TRANS TV President Commissioner
: Chairul Tanjung
President Director
: Ishadi Sk
Vice President Director
: Wishnutama
Finance dan Human Resouices Director
: Dudi Hendra Kusuma
Sales dan Marketing Director
: Atik Nurwahyuni Sulistiowati
Teknologi TRANS TV Dari awal pendirian, PT Televisi Transformasi Indonesia ( TRANS TV ) di bangun untuk dapat menggunakan teknologi digital penuh, (mulai dari tahap praproduksi, paska produksi hingga penyiaran program). Akan tetapi, karena system penyiaran di Indonesia masih menggunakan system analog, maka keluaran (output) yang bersifat digital ini pada menara di rubah kembali menggunakan system analog. Walaupun demikian, pemirsa TRANS TV akan tetap di suguhi dengan tayangan adio-visual yang berkualitas. Jika pada waktu yang akan dating system penyiaran di Indonesia sudah berahli seluruhnya ke system digital, Stasiun TRANS TV sudah siap dan hanya perlu mengganti serta memodifikasi pemancar-pemancarnya saja. Karena semua materi produksi dapat mengalir dari suatu surver gedung TRANS TV.
57
Dari semuanya itu, membuat stasiun TRANS TV memungkinkan untuk melakukan siaran yang mampu di operasikan oleh lebih sedikit sembilan daya manusia.
Program Acara TRANS TV TRANS TV mendidik segmen pemirsa kelas menengah keatas, atau yang dikenal dalam istilah pemasaran, sebagai kelompok A.B.C. Program Content ~ Tahun 1
: 60% program asing,40% Program Local, 50% Dari program local merupakan produksi sendiri.
~ Tahun 2
: 45% Program asing, 55% program local
~ Tahun 3
: 30 % Program asing, 70% program local
~ Tahun 4
: Lebih dari 75% merupakan program local
~ Tahun 5
: 13% program asing, 87% program local
~ Tahun 6
: 19% program asing, 81% program local
~ Tahun 7
: 24% program asing, 76% program local
Dan menurut catatan akhir tahun 2005 67% program acara trans tv adalah merupakan produksi in house, Beberapa produksi in house unggulan seperti “ Extravaganza” di tempatkan pada waktu Prime time. Dan untuk produk asing TRANS TV menayangkan film-film terkemuka dalam tujuh hari dalam seminggu dibawah banner “ bioskop Trans TV seiring dengan suksesnya Bioskop Trans TV, maka sejak akhir tahun 2006 TRANS TV membuat program “ Doublle Bioskop
58
TRANS TV yang tayang 2 kali dalam satu minggu pukul 21.00 dan pukul 23.00 WIB Data Pendukung TRANS TV Satelit
: Telkom 1
TV Cabel
: Jakarta Kabelvision Channel 54 Surabaya Kabelvision
PT Satelit
: Indovision
Peralatan
: Panasonic, leitech. NEC, Thomson, dll
Pemasok Program
: Asing: Warner Brothers. Universal, Colombia, FOX, Dream work, Sonny Corp. Warner. dll Lokal : Rapi Film,
Multivision, Teguh Bakti
Multivision. Sarvision, GMM, dll Lokasi Trans Misi 1. Jakarta, JL. H. Saaba, Joglo, Jakarta Barat 2. Bandung. JL. Terusan Kolonel Masturi, Desa Panyandaan, Kec Jambu Dipa Kabupaten Bandung 3. Semarang JL. Raya Bukti Gombel, Kodya Semarang 4. Yogyakarta & Solo, Dusun Salaran, Desa Ngoro-oro, Kec Pathuk, Kab. Gunung Kidul 5. Surabaya, JL. Sambi Sari, Desa Lontar, Kec. Karang Pilang, Kodya Surabaya 6. Medan, Desa Bandarbaru, Kec, Sibolangit, Keb. Deli Serdang
59
7. Makasar. Bukit Gowa kecamatan Gowa Kotamadya Ujung pandang Propinsi Sulawesi Selatan 8. Batman, Sekupang Pulau Batman 9. Padang, JL. Merpati Utara Rt09/Rwo3 Ulu Gadut Kel. Limaumanis Selatan Kecamatan Pauh Kotamadya Padang 10. Ternate, Kel Jati. Kec. Kota Ternate Selatan. Kota Ternate Propinsi Maluku Utara 11. DLL. Dengan semakin luasnya jangkauan siaran Trans TV semakin banyak penduduk Indonesia mengalukan Trans Tv “ milik kita bersama” Investasi Trans TV dibangun dengan modal investasi sebesar Rp 600 Miliar. Dana sebesar ini berasal dari group para sebesar Rp 300 Miliar dan Rp 300 Miliar sisanya berupa dana pinjaman komersil dari bank mandiri. Melihat prospek belanja iklan pada tahun 2002, Trans TV optimis mampu menangguk pendapatan iklan yang cukup baik dan bias balik modal (break event) pada operasi tahun kedua, atau pada tahun 2003. Jika target-target tersebut tercapai. Trans TV akan segera menjual bagian sahamnya pada masyarakat (go public). Dibawah Label “ Strategic Partnership TRANS TV-TV 7. Pada awal Agustus 2006 telah ditanda tangani nota kesepakatan antara Jkob Oetomo (JO) Pemilik TV 7 dengan Chairul Tanjung (CT) Pemilik TRANS TV. Berdasarkan kepemilikan saham untuk tambahan stasiun televisi
60
sebagiamana ditetapkan undang-undang. Dengan jumlah saham sebesar ituTranscorp sebagai pemilik TRANS.
4.1.2. Sejarah Singkat Program Surat Sahabat
Program Surat Sahabat Surat Sahabat adalah tayangan dokumenter untuk anak dan keluarga yang mengangkat kisah-kisah kehidupan seorang anak diseluruh Nusantara. Kehidupan anak-anak di Indonesia sehari-hari dengan kekayaan alam dan keanekaragaman budaya di tanah air sebagai latar belakang Profil anak menjadi subyek kali ini adalah anak-anak yang berusia 9-12 tahun. Cerita dan kehidupan anak-anak yang menjadi profil liputan dikemas lewat surat yang merupakan rangkuman dari liputan anak-anak ditempat tinggalnya. Isi suratnya ditujukan untuk “sahabat” atau rekan-rekan mereka di Tanah air (pemirsa). Surat Sahabat adalah program harian yang ditayangkan setiap hari senin-jumat pukul 14.30
61
WIB. Kini jam tayangnya diganti menjadi hari sabtu mulai pukul 13.30 WIB dan minggu mulai pukul 08.00 WIB. ”Jam tayang Surat Sahabat itu tadinya striping yah dari hari senin - jumat jam 14.30 kemudian maju lagi jam 15.00 WIB. Kemudian sekarang menjadi satu kali seminggu hari sabtu jam 08.00 WIB, ditambah anaknya atau pengembangannya yang dinamakan Sahabat Khatulistiwa itu setiap hari minggu jam 14.00 WIB, perubahan jam tayang itu lebih banyak pertimbangan programming dengan harapan anak-anak disitu masih ada dan orang tua karena kita ngegrepnya bukan hanya anak-anak saja tapi ada orang tua atau ada kakek nenek disitu, dengan harapan ibu-ibu yang memegang remote control tuh mereka menonton gitu, kalau yang hari minggunya memang karena hari minggu tuh kan tidak ada alternatif lagi selain kartun ya, jadi dipindahkan di hari minggu dan harapan proses produksinya lebih berkualitas dengan meletakannya hanya satu kali seminggu di tambah pengembangannya yaitu Sahabat Khatulistiwa”. Content Ketika awal ditayangkan banner Surat Sahabat mencoba bermain si kisahkisah yang menyentuh, ketika menjadi Surat Sahabat, kisah-kisah anak-anak di sukusuku pedalaman/ terasing yang diangkat menjadi kekuatan utama. Sementara pada akhir 2006. Surat Sahabat juga mencoba mengangkat topik yang sedikit berbeda, mengangkat kisah- kisah anak-anak didaerah urban, didaerah ibukota, kisah-kisah anak-anak yang hidup di Tapal batas Indonesia, mengangkat topik-topik ilmiah, budaya serta kehidupan anak Indonesia di negara lain.
62
Format Dikemas dalam bentuk majalah berita, berbagai kisah tentang kehidupan seorang anak disebuah tempat (misalnya di daerah terpencil, suku terasing, di tengah pulau, di Negara lain). Kehidupan mereka dengan berbagai suka dukanya dituturkan lewat sebuah “surat” kepada sahabat penanya (pemirsa). Title Surat Sahabat. Durasi 30 menit ( including, commercial break ).
4.1.3. Struktur Organisasi Program Surat Sahabat di TRANS TV35 Program Jelang Sore berada dibawah department magazine dan Dokumentry Divisi News Trans TV. Kerabat kerja yang bergabung dalam Crew Surat Sahabat antara lain: Ketua Dewan Redaksi
: Ishadi.S.K
Pemimpin Redaksi
: Gatot Triyanto
Wakil Pemimpin Redaksi
: Rizal Firmansyah
Produser
: Hani Pranayadati
Assisten Produser
: Rulli : Dewi Rachmayani
Assisten Production 35
: Nadia
File Jelang Sore di TRANS TV 2008
63
Camera Person
: Probo : Ali : Agung : Fajar : Doni : Aryanav
Reporter
: Rika / Kika : Tiara : Endah : Diana : Abi : Astri / Acie
Editor
: Stiawan Wahyudi : Wida Nurahmi
4.2.
Presenter
: Gritte dan Esa
Penata Musik
: Sofran Firman. N
UPM
: Arif
RCD
: Wibi
Hasil Penelitian Pada bab ini peneliti menguraikan hasil penelitian mengenai proses liputan
tayangan documenter program surat sahabat di trans tv ( periode bulan oktober 2008 )
64
data-data tersebut diperoleh melalui hasil wawancara mendalam (indept interview) dengan narasumber Hany Pranayadati selaku produser program surat sahabat, Astri / Acie selaku reporter surat sahabat, Rika Kusumawati selaku reporter dan script writer dan Fajar selaku camera person.
Produksi surat sahabat tahapan dan langkah-langkah dari tahap pra produksi yaitu tahap perencanaan produksi dan persiapannya, tahap produksi tahap merupakan realisasi dari tahap sebelumnya.
4.2.1. Proses Pra-Produksi Program Surat Sahabat Pada tahap Pra-produksi, hal yang pertama dilakukan crew Surat Sahabat adalah rapat lalu dari hasil rapat diriset. Riset tema dan tempat, dapat dicari melalui berbagai macam sumber seperti internet, majalah, dan informasi yang pernah di dengar dan pernah melihat. Dalam meriset tema dan tempat apa yang akan diliput kebanyakan mencari dari internet, setelah selesai mencari reporter mengajukan kepada produser tempat dan tema seperti ini yang akan diliput, setelah pengajuan di terima oleh produser, reporter melakukan risetan lagi untuk mencari berita unik yang akan dijual sebanyak mungkin disana. Hal yang pertama dilakukan tim Surat Sahabat adalah rapat dan apa saja yang dibahas dalam rapat ? “Sebelumnya kita sudah riset apa saja yang untuk diliput, terus kapan dan dimannya baru itu pitching dengan produser, misalkan kita punya ide ini, tentang ini misalkan celempung subang tempatnya dimana, kapan, waktunya itu tepat tidak dengan anak-anaknya disana dan bersedia apa tidak, biasanya yang kita bahas dalam rapat itu materi-materinya apa saja, misalnya segmen satu itu kita sudah menetukan tentang …… segmen dua tentang……. Segmen
65
tiga tentang …….yawdah kita bahas itu, kira-kira gimana ada tambahan apa tidak atau misalkan kurang bagus” ”Contoh tentang tentang pulau terpencil yang terletak ditengah waduk jatiluhur: Misal kita punya ide tentang pulau terpencil yang terletak ditengah waduk jatiluhur yang dihuni oleh satu keluarga besar dan lokasinya itu ada didaerah purwakarta, tim SS itu berangkat liputan itu tanggal 27 mei 2008 dan disana tim SS liputan selama 6 hari. Tim SS mengambil tempat itu karena ingin mengetahui aktifitas keseharian anak-anak yang ada dipulau tersebut mulai dari dia bangun hingga sampai dia tidur lagi”36. Pada awalnya yang mendasari dibuatnya tayangan surat sahabat adalah ”Saat dibuat pertama kali program Surat Sahabat itu adalah program untuk anak- anak jadi yang kita tuju memang penonton anak-anak karena pada waktu itu belum banyak program anak-anak yang berkualitas kan adanya film kartun dan segala macemnya dan belum ada dokumenter buat anak-anak meskipun setelah kita bikin banyak program anak-anak yang bagus”37. Dan yang membedakan tayangan dokumenter surat sahabat dengan tayangan dokumenter lainnya? menurut wawancara yang saya lakukan dengan produser yaitu ”Pembedaanya jelas yah Surat Sahabat itu kan memang program untuk anak-anak oleh anak-anak talentnya dan segala macam-macamnya itu pelakunya adalah anak-anak cerita tentang kehidupan mereka sehari-hari. Selain itu perbedaanya selain tokoh dan anak-anaknya dipakai juga beda, kita juga punya casting sendiri yang mendasari program Surat Sahabat”38. Tayangan surat sahabat merupakan tayang yang mengangkat kehidupan anak yang berada di daerah dengan menampilakan kebiasaan adat istiadat dan kebudayaan. Hany Pranayadati dokudarama surat sahabat.
selaku
Produser
menjelaskan
mengenai
program
“Informasi apa yang ingin disampaikan kepada pemirsa dalam program Surat Sahabat itu kalau awalnya kita memberi tahu kepada penonton baik ibu-ibu maupun anak-anaknya atau orang tua dengan anak-anaknya tentang 36
Wawancara dengan Astri Reporter Surat Sahabat. Wawancara dengan Hany Pranayadati Eksekutif Produser Surat Sahabat. 38 Wawancara dengan Hany Pranayadati Eksekutif Produser Surat Sahabat. 37
66
kondisi anak-anak disejumlah daerah di Indonesia, jadi misalnya ada yang dari Papun. Kalimantan, Sulawesi dan lain sebagainya, tapi kemudian dalam perkembangannya Surat Sahabat itu kan memakai surat yah, kenapa memakai nama Surat Sahabat karena kita memakai benang merahnya itu surat , kemudian berkembang menjadi berbagai macam info yang dia masukan, karena program kita menjadi striping jadi setiap hari tadinya kan hanya seminggu sekali masih bisa cukup untuk memproduksi 1 episode 1 minggu tapi lama-lama dengan kondisi yang ada tidak bisa fokus ke daerah-daerah terpencil, tapi lebih banyak hal yang kita bias gali misalnya tentang anak petani, anak peternak atau apa saja yang lebih luas lagi”39. Surat sahabat yang bergenre dokudrama adalah sebuah program yang mengagkat suatau daerah tertentu yang diwakili oleh anak-anak untuk memperkenalkan semua kebiasaan dan kebudayaan, pada perencanaan penentu daerah atau lokasi dan materi kemudian di tentukan oleh produser mengenai daerah atau tempat yang akan diliput. Hany Pranayadati selaku produser menjelaskan tempat atau lokasi yang akan diliput dalam program surat sahabat “untuk pemilihan daerah pertamakali yang untuk tahun-tahun awal dari Surat Sahabat yang kita ambil adalah daerah-daerah yang budayanya berbeda dengan di Jakarta, tapi dalam perkembangannya kemudian banyak persyaratan yang bisa masuk, kemudian lama-lama daerahnya bisa kita melebar dengan persyaratan ada yang unik disitu misalnya yang di Jawa belum pernah disini, terus ada hal-hal yang lain yang ternyata disitu ada central tempat kerajinan apa disitu, anak-anaknya bagaimana, anak-anak yang punya misalnya anak-anak yang punya keterlibatan lebih dalam dengan tradisi tertentu40. “Contoh tentang pulau terpencil yang terletak ditengah waduk jatiluhur: Mereka punya aktifitas keseharian yang sudah menjadi bagian hidup anakanak tersebut yaitu memancing dipinggir pulau tersebut dan hasil tangkapan mereka untuk makan dan disatu keluarga itu membuka usaha tambak ikan juga yang berada diatas perairan danau tersebut. Kenapa tim SS mengambil tempat itu Alasannya agar anak-anak mengetahui apa yang ada ditempat
39 40
Wawancara dengan Hany Pranayadati Eksekutif Produser Surat Sahabat. Wawancara dengan Hany Pranayadati Eksekutif Produser Surat Sahabat.
67
liputan tersebut, mungkin anak-anak Jakarta tidak tahu aktifitas keseharian mereka disana mancing dan membantu keluargannya bertambak ikan”. Sebelum melakukan preses liputan diperlukan koordinasi dengan tim riset untuk memastikan bahwa tempat yang akan diliput bisa dan diberi izin untuk melakukan liputan
Hany Pranayadati selaku produser program menjelaskan yang melakukan riset. Bisa sendiri, bisa juga dengan tim. “biasanya datang langsung ketempat lokasi memastikan tempatnya, siapa yang akan dijadikan narasumber, dan membuat janji dengan narasumber”41. “Contoh tentang pulau terpencil yang terletak ditengah waduk jatiluhur: Melihat di internet dulu dan mencatat alamatnya kemudian reporter dan kamera person terjun langsung ke daerah pulau terpencil yang terletak ditengah waduk jatiluhur, disitu tim SS mengetahuai siapa yang pantas untuk dijadikan narasumber dan membuat janji dengan narasumber kebetulan narasumbernya itu adalah salah satu dari keluarga yang tim SS akan liput”.
4.2.2. Proses produksi Seteleh tahap perencanaan dan tahap selanjutnya melakukan liputan yang melibatkan reporter dan kameramen dilapangan. Dalam satu episode surat sahabat memerlukan satu liputan untuk materi produksi. Sebelum terjun ketempat liputan reporter dan kameramen mengadakan koordinasi sama dengan narasumber dan talent atau pemeran dalam program surat sahabat dilapangan. Setelah semua materi liputan dari berbagai sumber yang didapat dilapangan, disimpan dalam chaset mini DV kemudian hasil tersebut dibawa pulang kekantor untuk di timcode dari hasil event dan pengambilan gambar dan untuk dibuatkan 41
Wawancara dengan Hany Pranayadati Eksekutif Produser Surat Sahabat.
68
naskah. Yang dimaksud timecode adalah memberikan kode berupa angka dari hasil proses pengambilan gambar dilapangan. Dari hasil timecode dibuat script untuk mengisi voice over dari visual dan untuk menambah dan memperkuat informasi gambar yang lebih hidup. Sebuah narasi mempunyai peran yang cukup penting dalam proses produksi program surat sahabat, karena pada program surat sahabat yang ditayangkan setiap hari senin-jumat itu tidak diberi host atau presenter jadi narasi diperlukan untuk lebih menghidupkan suasana dan menambah kekuatan untuk mengajak pemirsa mengikuti program surat sahabat dan kini berganti jam tayang menjadi setiap hari sabtu dan ditambah pengembangannya hari minggu, dihari itu kini surat sahabat diberi host. Setelah elemen-elemen pendukung telah terkumpul maka reporter surat sahabat memasukan kedalam naskah presenter, berikutnya melaksanakan shooting host dilakuakan setiap hari kamis, pada saat pelaksanaan shooting produser juga memberikan pengarahan kepada presenter untuk memudahkan dalam memahami gimmick, ekspresi, mengarahkan kameramen dan memberikan komposisi dan variasi dalam pengambilan angle ( sudut pengambilan gamabar ) untuk mendapatkan gambar yang menarik, pengambilan gambar program surat sahabat terdapat beberapa angle anatar lain : a.WS ( Width Shot ), b.MS ( Medium Shot ), c.CU (Close Up ), d.CUTWAY.
69
Fajar selaku kameramen menjelaskan mengenai angel kamera “Biasanya setiap program hampir sama yah, WS, MS, CU, CUTWAY, itu suatu pakem dalam pengambilan gambar, tapi di Surat Sahabat kita dituntut mengambil gambar-gambar indah, karena program kita program yang mainnya di outdoor, ditempat-tempat yang eksotis, tempat-tempat plosok, jarang banget kita main di anak-anak kota, biasanya orang-orang kota suka dengan tempattempat tersebut, jadi kita dituntut mengambil gambar-gambar yang bagus, kalau angle-anglenya itu standar-standar saja tapi kita tambahkan pemandangan-pemandangan dimana tempat yang kita pilih itu benar-benar bagus pemandangannya untuk diambil”42. “Contoh tentang pulau terpencil yang terletak ditengah waduk jatiluhur: Yang saya ambil gambarnya itu ketika liputan adalah aktifitas keseharian anak-anak tersebut mulai dari dia bangun terus berangkat kesekolah dengan mengenakan perahu samapan yang didayungnya sendiri dan letak sekolahannya itu dibalik bukit dan menyebrangi beberapa pulau kecil bersama saudarnnya yang masih kecil-kecil sampai mereka pulang dari sekolah dan mampir ketambak punya keluargannya dan membantu keluargannya disana sampai sore, kemudian pulang, sesampainya dirmh langsung memancing sehabisnya memancing makan kemudian tidur. Yang saya ambil adalah pemandangan sekitar dan aktifitas mereka”. Sumber berita yang paling utama adalah reporter dan juru kamera, yang bertugas mencari informasi dam mengambil gambar dalam peliputan, dalam program surat sahabat, adalah tim yang bertugas yaitu reporter dan juru kamera, dikirim ketempat liputan dan setiap liputan harus mendapat satu berita dan untuk satu episode, dan reporter harus melakukan kontak dengan koordinator liputan yang berada dikantor TRANS TV. Astri / Acie selaku reporter program surat sahabat dalam wawancara peneliti, pertama kali yang dilakukan reporter yaitu menyiapkan materi liputan yaitu ”Materi yang disiapkan untuk liputan pertama tentu riset dulu terus pastiin nanti yang dampingin kita disana siapa, terus anak-anaknya siapa saja kita 42
Wawancara dengan Fajar Campers Surat Sahabat.
70
harus pastiin terus kalau untuk segala macem misalkan kaset, kamera atau juga kalau bawa talent, talentnya juga atau presenter kita juga harus pastikan bisa apa tidaknya dengan waktu dan tanggal segini biasanya bentrok dengan jadwal sekolah mereka”. Materi apa yang harus diliput setiap segmen?”Tentunya sebalumnya kitakan pasti tahu tuh segmen satu itu kita mau ngeliput apa, item-item apa saja, misalnya apakah permainan atau kegiatan anak terus yawdah setelah itu kita lakukan waktu itu materinya, tergantung sih materinya tentang mempatigan Bali, itu kan kita harus menyiapkan orang-orangnya, tau kelompok yang sudah biasa melakukan mempatigan Bali kayak gitu, terus juga misalnya celempung subang itu juga ada kelompok anak-anaknya tersendiri ya kita harus nyiapkan itu”43. ”Contoh tentang pulau terpencil yang terletak ditengah waduk jatiluhur: anak-anak yang kita liput itu sudah tau jadwal-jadwal mereka dan tidak bentrok ketika akan liputan dapat berjalan dengan lancar, ketika mereka beraktifitas mulai dari mereka bangun sampai tidur lagi, keseharian mereka adalah memancing dipinggir pulau mereka, sebelum mereka memancing mere menyiapkan alat-alatnya terlebih dahulu dengan ranting atau bambu kecil dan umpan yang mereka berikan adalah cacing tanah, uniknya itu ketika mereka mengambil cacaingnya itu mereka sudah tau tempat berkumpulnya cacing-cacing tersebut yang berada persis disebelah rumah mereka tersebut, kemudian sudah siap semuannya barulah mereka memancing”. Dalam proses liputan, tidak selamanya selalu berhasil dalam melakukan tugas dilapangan kadang juga ada kendala dan harus selalu berkoordinasi dengan produser Astri / Acie selaku reporter surat sahabat menjelaskan dalam wawancara peneliti. ”Kalau kendala itu macam-macam ya, salah satunya cuaca, kadang kita sudah nyiapin nih mau liputan ini dari pagi sampai ini tau-taunya hujan itu sering ya, tapi biasanya anak-anaknya susah diatur, selain itu kan anak-anak biasanya dari jam segini sampai segini biasanya mereka sekolah, biasanya kendala itu baru diambil dari siang sampai sore paginya tidak bisa karena mereka sekolah”44.
43 44
Wawancara dengan Astri Reporter Surat Sahabat. Wawancara dengan Astri Reporter Surat Sahabat.
71
”Contoh tentang pulau terpencil yang terletak ditengah waduk jatiluhur: Ketika tim SS sedang melakukan take pada sore hari hujan otomatis kita tunda besok lagi, dan ketika mereka atau anak-anak disuruh memancing ada yang ngambek lah, lalu kita buju-bujuk dan dikasih sedikit makanan ringan kemudian baru kita bisa melanjutkan liputan lagi”. Reporter harus bisa memilih talen yang akan dijadikan tokoh untuk mewakili anakanak dan orang –orang yang berada di darah liputan, sehingga masyrakat tertarik dengan tayangan televisi dengan harapan mereka tahu tentang kebudayaan dan kebiasaan suatu daerah Untuk program surat sahabat pemilihan tokoh dilakukan dengan cara casting, dengan memilih anak-anak yang aktif selalu ceria dan berdasarkan feeling dari reporter itu sendiri. Untuk melakukan wawancara reporter harus memberi arahan kepada setiap narasumber yang akan menjadi tokoh dalam episode surat sahabat. Astri / Acie selaku reporter menjelaskan: cara memberi arahan kepada talent-talent anak kecil yang susah diatur: “Pertama pasti kita breaving dulu ya dan sebelumnya kita minta memang anak-anak yang bandel yang ceria, yang diam saja dan pemalu nah terus misalkan kita sudah dapat anak-anaknya kita breav dulu misalkan nanya sudah pernah belum nonton Surat Sahabat dikasih tahu programnya seperti ini...ini..ini..biasanya sih kita berusaha sedekat mungkinlah dengan anakanak itu dulu ya misalkan kita kasih makanan dulu atau dikasih apa dulu,ya pokoknya kita mendekatkan diri dulu kepada mereka, supaya mereka tidak canggung pada saat take”45.
45
Wawancara dengan Astri Reporter Surat Sahabat.
72
“Contoh tentang pulau terpencil yang terletak ditengah waduk jatiluhur: Pertama kita breaving dulu dengan mereka dan sebelumnya kita minta memang anak-anak yang bandel yang ceria, yang diam saja dan pemalu nah terus misalkan kita sudah dapat anak-anaknya kita breav dulu dengan mereka misalkan kita nanya, sudah pernah belum nonton Surat Sahabat, kalau belum tau dikasih tahu tentang program SS tersebut samapai mereka mengerti. Atau kita kasih makanan dulu supaya mereka dapat take dan jangan ngambek lagi”.
Seorang reporter membutuhkan waktu bebrapa hari dalam melakukan liputan. Astri / Acie selaku reporter menjelaskan: Berapa lama waktu untuk liputan setiap segemen / episode sampai tahap produksi? ”Kalau segmen itu, kalau liputannya sendiri itu biasanya 5-6 hari untuk satu episode, cuma kalau jadi untuk bener-bener satu episode itu kita harus riset dulu sekitar 2 hari terus misalnya ditambah liputan 5 hari itu seminggu kan, paling lama itu sampai 7 hari”46. Contoh tentang pulau terpencil yang terletak ditengah waduk jatiluhur: Kalau segmen ini, kalau liputannya sendiri itu sekitar 6 hari untuk satu episode”. Pertama kali akan bertugas kelapangan seorang juru kamera atau camera person harus menggunakan Standar Operation Prosedur (SOP) yang sudah baku pada masing-masing stasiun televisi karena mungkin stasiun televisi memiliki SOP yang berbeda-beda satu sama lain tergantung kebijakan manajemen stasiun televisi tersebut sehingga tidak menyalahi aturan-aturan yang ada dalam proses pengambilan gambar pada saat bertugas dan untuk meminimalisir kesalahan yang akan terjadi.
46
Wawancara dengan Astri Reporter Surat Sahabat.
73
Tugas pertama seorang juru kamera sebelum berangkat untuk tugas liputan kelapangan, juru kamera tersebut mempersiapkan peralatan liputan seperti kamera, tripod, mic, kabel serta batrey dan lampu jika memang diperlukan dan mengecek alatalat untuk liputan, karena camera person juga harus dapat mengetahui tempat yang akan di liput nanti dan karakteristik tempatnya. Kadang kala apabila tim surat sahabat ingin melakukan peliputan dilapangan seperti yang dikatakan
Fajar selaku juru kamera surat sahabat menjelaskan: untuk melakukan liputan ada beberapa persiapan yang harus dilakukan oleh kameramen ”Yang paling pertama ngecek alat untuk sebelum liputan, karena kita tahu alat disini yang memakai kan banyak jadi kita tidak tahu kondisi atau riwayat alat tersebut, jadi biasanya yang paling penting itu memboking alat untuk liputan selanjutnya terus sebelum berangkat kita ngecek alat tersebut bagus atau layak nggak digunakan, misalkan kita sudah jauh-jauh liputan alatnya rusak. Contoh kasus : Pernah ada ini kasus teman saya ngecek alat dikantor atau dilogistik itu bagus sampai disana tiba-tiba broken jadi akhirnya sewa alat didekat ditempat liputan”. Contoh tentang pulau terpencil yang terletak ditengah waduk jatiluhur: Mengecek kamera, baterai, tripod, lighting, tempat cas baterai, tisue kamera, tas kamera”47.
Dilapangan seorang juru kamera sering sekali mendapat kan kendala karena yang menjadi narasumber adalah anak-anak terkadang anak-anak sulit untuk diatur, seorang juru kamera memliki strategi sendiri untuk menghadapi kendala tersebut. Fajar selaku juru kamera surat sahabat menjelaskan kendala apa saja yang dihadapi pada saat pengambilan gambar ?
47
Wawancara dengan Fajar Campers Surat Sahabat.
74
”Karena talent kita anak-anak jadi kita susah untuk mengatur anak-anak. Anak-anak itu kan biasanya itu kita mengambil anak-anak yang dia sudah paham yang kita suruh ini atau itu biasanya dia mau, biasanya sih anak-anak kelas 5, 6, 1 Smp, dan biasanya juga kita mendapatkan talent dibawah umurumur tersebut, lah itu yang paling susah misalkan kelas 4 SD itu umur 6-7 thn karena anak-anak itu kan dia tuh jiwanya jiwa bermain disuruh ini itu mau kan jadi dia tuh maunya main terus jadi kitanya susah sama dengan cuaca, karena kita membawa alat jdi kalau pas hujan terpaksa berhenti dulu”48. Contoh tentang pulau terpencil yang terletak ditengah waduk jatiluhur: Susah untuk mengatur anak-anak, hujan, itu saja sih kendala pada saat liputan. dalam melakukan pengambilan gambar kameramen membutuhkan waktu beberapa hari, paling cepat satu setengah hari paling lama empat hari karena kita dijatah sama kantor itu utuk satu episode atau satu paket dapat jatah 5, 6 sampai 7 hari tergantung jarak tempat liputan kita kalau misalkan Jawa Barat dapatnya 5-6 hari lah, kalau diluar itu biasanya 6-7 hari gitu”. Naskah Surat Sahabat di TransTV menggunakan kekuatan bahasa tutur yang mengangkat tentang kehidupan anak-anak yang berada jauh didaerah dan masalahnya juga seorang reporter harus bisa mengerti dan mengetahui permasalahan dan problematika yang ada di masyarakat dan mengetahui ciri khas dalam penulisan naskah dalam program surat sahabat dan yang menjadi pegangan script writer membuat naskah yang dikatakan Rika Kusumawati : “ Dua hal yang pasti yah, yang pertama informasi tentang semua materi yang ada, yang kedua karakter anak itu sendiri”49.
48 49
Wawancara dengan Fajar Campers Surat Sahabat. Wawancara dengan Rika Kusumawati Script Writer Surat Sahabat.
75
Demikian ini adalah bagan proses reportase. Bagan ini menjelaskan mengenai proses redaksi Surat Sahabat mulai dari Pra Produksi sampai dengan proses Produksi. Bagan 1 1. Meeting 2. Perencanaan - Materi Liputan - Budget - Lokasi Shooting
PRA PRODUKSI
3. Persiapan - Crew Liputan dan Shooting
PROSES REPORTASE SURAT SAHABAT
1. Liputan
2. Membuat Naskah
PRODUKSI
3. Shoting Host
4.3
Pembahasan Berdasarkan pengamatan dan dari hasil wawancara penulis untuk meneliti
Proses Reportase Tayangan Dokumenter “Surat Sahabat” di Trans TV. Periode Oktober 2008. Dengan mendasari pedoman teoritis pada bab II, penulis akan
76
menggambarkan hasil penelitian tentang Proses Reportase Tayangan Dokumenter “Surat Sahabat” di Trans TV Proses awal dari pengumpulan berita dan kemudian disusun dan berita yang layak tayang dipilih untuk menjadi materi berita yang akan disajikan dilakukan pada rapat redaksi Surat Sahabat. Redaksi Surat Sahabat dalam praktek kesehariannya untuk proses pemilihan ide cerita harus memiliki kriteria berita yang layak untuk ditayangkan kriteria yang di maksud yaitu untuk program dokumenter di Trans TV yang membedakan Surat Sahabat adalah diposisikan sebagai tayangan dokumenter untuk anak dan keluarga, dalam posisi seperti itu Surat Sahabat mencakup cerita yang cakupannya seluruh Indonesia dan itu biasanya mencakup hal-hal yang tentunya terkait dengan dasar kebudayaan di Indonesia. Redaksi Trans TV dalam kesehariannya untuk proses pemilihan berita yang harus memiliki kriteria berita yang layak untuk ditayangkan, criteria yang dimaksud yaitu untuk program cerita anak di Trans TV, Yang membedakan Surat Sahabat adalah sebagai program anak-anak dan keluarga atau program anak yang ada di Trans TV. Surat Sahabat juga tayang pada hari-hari libur seperti hari sabtu dan minggu sekarang dan dulunya Surat Sahabat ditayangkan pada hari senin-jumat, dalam posisi seperti ini biasanya mencakup hal-hal yang tentunya terkait dengan kepentingan publik terutama anak-anak secara umum. Namun berita di Surat Sahabat mencakup berita yang sifatnya soft news dan pantas untuk ditonton atau disaksikan oleh anak-
77
anak dan keluarga. Berita/ informasi Suarat Sahabat biasanya berasal dari anak-anak di
daerah-daerah
terpencil
atau
diseluruh
nusantara
yang
berbeda-beda
kebudayaannya satu sama lain. Adapun contoh kasusnya adalah mengenai liputan tentang aktifitas anak-anak kecil dan keluarganya di pulau kecil yang berada di tengah-tengah waduk jatiluhur yang dihuni oleh satu keluarga besar, pertama-tama tim SS meriset dari internet kemudian observasi langsung ketempat tersebut selama dua hari dan mempelajari semua tentang aktifitas apa saja yang ada di dalam pulau tersebut, kemudian sesudah meriset dan sudah bertemu dengan narasumbernya keesokan harinya tim SS melakukan liputan, mulai dari anak-anak itu bangun pada waktu subuh kemudian mandi, sarapan, kemudian berangkat kesekolah yang letaknya disebrang pulau mereka yang berjarak sedikit jauh dan anak-anak itu menggunakan perahu sampan untuk menyebrangi pulau, sehabis mereka sekolah siangnya mereka tidak langsung pulang ke rumah mereka tetapi membantu keluarganya bertambak ikan yang dibuat ditengah-tengah waduk jatiluhur samapai sore kemudian mereka pulang, sehabis mereka mengganti seragam sekolahnya mereka melakukan aktifitas rutin mereka adalah memancing di belakang pulau mereka, yang uniknya lagi sebelum memancing mereka mempersiapkan alat pancingan mereka yang terbuat dari bambu, dan umpannya itu cacing, mereka mendaptkan cacing itu dengan mudah sekali ternyata disamping rumah mereka ada suatu lubang kecil dimana mereka sudah tau banyaknya cacing terletak dilubang itu jadi mereka tidak susah-susah lagi mencari cacing dimana-mana, barulah mereka melakukan memancing dan hasil tangkapannya
78
mereka bawa pulang untuk dijadikan makan malam bersama keluarga, sehabis mereka makan dan mandi mereka langsung tidur dan didesa itu juga belum terdapat listrik, mereka memakai lampu petromak yang berisi minyak tanah. Sesudah tim SS melakukan liputan selama empat hari di waduk jatiluhur, kemudian kembali kekantor dan untuk menyipkan naskah untuk di dubbing.
79
BAB V PENUTUP
5.1
Kesimpulan Setelah penulis melakukan penelitian dengan metode wawancara mendalam
dan observasi lapangan mengenai Proses Peliputan Tayangan Dokumenter “ SURAT SAHABAT ” di Trans TV. Hasil dari penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa peneliti membahas mengenai proses reportase program tersebut yang meliputi proses pra-produksi, produksi. Untuk menghasilkan tayangan yang unik, menarik, kreatif dan menghibur. Kesimpulan dari penelitian ini adalah 1. Pra-Produksi Tahap ini meliputi evaluasi, penemuan ide gagasan tema untuk tayangan selanjutnya, jangka waktu kerja, lokasi liputan, estimsi biaya, melengkapi peralatan liputan, persiapan produksi dan semua yang akan direncanakan pada saat produksi berlangsung. Pada tahap proses pra produksi ini sangat penting karena jika dilaksanakan dengan sangat terperinci dan baik maka apa yang direncanakan untuk tahapan produksi akan terlaksana dengan baik. Proses peliputan yang akan direncanakan dalam rapat pra produksi tersebut meliputi seluruh crew program Surat Sahabat. Masing-masing memberikan ide selalu memiliki inovasi terbaru, Namun tetap menjadi penerapan suatu kebijakan produser program.
80
2. Produksi Tahap produksi adalah perwujudan apa yang telah direncanakan pada tahap sebelumnya, untuk menjadi sebuah susunan gambar yang bercerita dan memberikan informasi yang unik dan kreatif. Tahapan yang dilakukan pada proses produksi adalah liputan untuk DLK dan Liputan untuk taping. Pada tahap tersebut hal-hal yang harus diperhatikan adalah proses pengambilan gambar secara benar sesuai dengan kontiniti dan sequent gambar, serta naskah yang diberikan informasi unik dan kreatif. Kegiatan produksi merupakan bagian terpenting dan menentukan kesuksean suatu program acara televisi. Crew Surat Sahabat selalu melakukan inovasi terbaru, atraktif, dan dinamis dalam setiap tayangannya, hal tersebut dilakukan agar tayangan ini tetap menjadi pilihan ditengah banyaknya kompetitor-kompetitor pada jam tayang yang sama. Proses peliputan dalam produksi tersebut dilakukan untuk menghasilkan tayangan yang baik dan sehat, serta sesuai dengan kebutuhan pemirsa. Hal ini juga untuk memenuhi komitmen Trans TV kepada masyarakat guna menghadirkan program-program yang menghibur.
5.2
Saran Berdasarkan hasil peneliti yang dilakukan, penulis ingin memberikan
beberapa saran yang mungkin dapat dipertimbangkan oleh program Surat Sahabat dalam memberikan tayangan bersifat menghibur. Yaitu:
81
1. Lebih di pertahankan tayangan aktifitas keseharian anak-anak di daerah terpencil, karena tayangan tersebut bisa membuat masyarakat, bisa memiliki alternatif untuk melakukan sesuatu yang sangat berarti. 2. Dubber / pengisi suara, harus lebih menghayati dalam melakukan dubbing.
82
DAFTAR PUSTAKA
Day, Mila, Buku Pintar Televisi, (Jakarta : Trilogos Library), 2004, hal 11 Djuroto, Totok,”Teknik Mencari dan Meliput Berita “,Semarang, Dahara Prize 2003, hal.1,7 Effendy, Onong Uchjana, Pengantar Ilmu Komunikasi, Bandung, PT. Remaja Rosdakarya, 2004. Hal 21,24,26,27,28 J.Maleong, Lexy, Metode penelitian Kualitatif, Bandung, PT. Remaja Rosdakarya, 2004 hal8. Morissan, Pendekatan Manajeman,hal 6, 103-104 Muda, Dedy Iskandar, Jurnalistik Televisi, Bandung, PT. Remaja Rosdakarya, 2004 hal 27 Nazir Moh.”Metode Penelitian”,Jakarta,Ghalia Indonesia ,1988,hal.66. Olii, Helena, Reportase Radio, Bahan ajar Perguruan Tinggi, PT. Indeks Kelompok Gramedia, 2004, 2, 75,76 Rakhmat, Jalaludin, Metode Penelitian Komunikasi, Bandung, PT. Remaja Rosdakarya, 2004 Hal 64, 25. Sobur, Alex.,”Analisis Teks Media: Suatu Pengantar untuk Pengantar Analisis Wacana,Analisis Semiotik dan Analisis Framing .”,Bandung,PT.Remaja Rosdakarya.2001.hal.30. Suprayogo, Imam dan Tobroni,M.Si.,”Metodologi Penelitian Sosial-Agama.Bandung. PT.Remaja Rosdakarya, 2001,hal.137. Wibowo, Fred, Dasar-dasar Produksi Program Televisi (Jakarta: Grasindo),1997 Sumarno Marselli, Dasar-dasar Apresiasi Film. PT Gramedia Widiasarana Indonesia. Jakarta, 1996, Hal,13.
83
Adi Bajuri, Makalah Teknik Reportase, 2006 hal 3 bab 1, 2 bab 3. Ardianto, Elvinaro dan Erdinaya, Komala Lukiati , op.cit.,125. Mariani, Ratna Ina,M.A. dan June Kuncoro H,Op.Cit,hal.39-40.
Sumber Lain : http://id.wikipedia.org/wiki/Film_dokumenter
84